Soekarno
Kebangsaan Indonesia
Menurut Soekarno kebangsaan Indonesia diambil dari kata bangsa yang bersatu menjadi suatu
kesatuan dan bukan bersifat kedaerahan dan tidak memandang rendah bangsa lain dan menganggap
bangsa nya paling tinggi.
Internasionalisme yang dimaksud bukanlah menganggap bahwa seluruh manusia adalah satu
komunitas tunggal yang memiliki moralitas yang sama. Namun, Menurut Sukarno, poin pertama
dan poin kedua berkaitan sangat erat. keduanya tidak dapat berdiri sendiri atau tidak akan
sempurna, karena kebangsaan tak akan jika tak ada internasionalisme begitu pula sebaliknya.
Makna prinsip itu adalah Indonesia bukan satu negara untuk satu orang. Indonesia bukan satu
negara untuk satu golongan.Indonesia adalah negara milik semua untuk semua, satu untuk semua,
dan semua untuk satu.
Kesejahteraan Sosial
Makna yang terkandung dalam prinsip tersebut adalah tidak boleh ada kemiskinan di dalam negara
Indonesia yang merdeka.Sukarno menegaskan bahwa Indonesia, jika sudah merdeka nanti, tidak
boleh membiarkan rakyatnya kesusahan atau berkutat dalam kemiskinan. Serta harunya ada
demokrasi yang merata dan tidak menitik beratkan beberapa pihak saja
Ketuhanan
Setiap warga negara Indonesia harus ber-Tuhan sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Setiap
warga negara pun harus menghormati perbedaan agama yang dianut. Semua orang harus mendapat
keleluasaan dalam beribadah.
Kelima dasar tersebut oleh Soekarno, diberi nama Pancasila. Namun, pihak BPUPKI menjadikannya
piagam Jakarta lalu PPKI pun menyetujui Piagam Jakarta menjadi rancangan Pembukaan UUD 1945.
2. Moh. Yamin
Peri kebangsaan
Menurut Moh.Yamin, sebuah negara berkaitan dengan bangsa, tanah air, kemakmuran, dan
kebudayaan.Sehingga, dirinya menyarankan agar tatanan negara Indonesia berbeda dengan negara
luar.Hal ini karena aturan dasar negara Indonesia perlu berlandaskan kepada adat, tradisi, agama,
dan otak Indonesia.
Peri kemanusiaan
Peri Kerakyatan
Peri kerakyatan menurut Moh. Yamin mempunyai tiga anak poin, yaitu permusyawaratan, kebijakan,
dan perwakilan.
Pada anak poin pertama yaitu permusyawaratan, Moh Yamin mengambil dasar permusyawaratan
dari sifat-sifat peradaban asli Indonesia.Pada anak poin kedua, jalan kebijaksanaan yang oleh Moh.
Yamin diterjemahkan menjadi rasionalisme. Sementara pada anak poin ketiga, menurut Moh
Yamin, sifat utama dari susunan masyarakat adalah adanya sistem perwakilan
Kesejahteraan Rakyat
Pada poin kesejahteraan Rakyat, Moh. Yamin menjelaskan bahwa perubahan besar yang terjadi
dalam diri bangsa Indonesia berhubungan langsung dengan adanya negara baru.Selain itu, Moh.
Yamin juga membicarakan tentang kehidupan ekonomi sosial bangsa Indonesia.Menurutnya,
kehidupan ekonomi berkaitan dengan kesejahteraan rakyat atau keadilan sosial daerah negara.
3. Soepomo
Persatuan
Persatuan yang dimaksud oleh Soepomo adalah persatuan hidup, persatuan kawulo dan gusti,
persatuan antara dunia luar dan dunia batin. Hal ini terjadi antara pemimpin dan rakyat dimana
pemimpin harus bersatu jiwa dengan rakyat
Kekeluargaan
Semua pekerjaan dijalankan secara bersama-sama yang membuat negara Indonesia harus
diselenggarakan atas dasar kekeluargaan dan gotong royong.
Setiap manusia, menurut Soepomo dalam pergaulan sosial mempunyai kewajiban hidup sendiri
menurut kodrat alamnya.kesemuanya itu ditunjukan untuk mencapai keseimbangan lahir dan batin.
Musyawarah
Keadilan Rakyat
Setiap pemimpin, mulai dari kepala desa, menurut Soepomo, harus bertindak sesuai dengan prinsip
keadilan dan cita-cita rakyatnya.Sehingga, bisa terjadi keadilan bagi setiap rakyat Indonesia.
4. Moh Hatta
Sebenarnya Moh Hatta tidak mengusulkan Pancasila namun, ia hanya menyetujui Pancasila.
Tetapi berikut arti Pancasila menurut Moh Hatta
Ketuhanan yang dimaksud bukan hanya menitik beratkan satu agama saja namun keseluruhan
agama.negara nasional yang satu, tidak terbagi-bagi ke dalam ideologi, golongan, dan kelompok
tertentu.
Kemanusiaan
Dalam sila kedua dalam Pancasila terkandung makna bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk yang berada.
Persatuan
Kita harus memiliki jiwa nasionalisme dan cinta bangsa maupun Tanah Air. Kita juga harus
menghilangkan perbedaan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
Dalam sila ini terkandung makna keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan sosial.