Anda di halaman 1dari 3

Nama : Almaira Muthia Hasya

Kelas : 4A
Absen : 4

Menurut Mohammad Yamin :

Lima Unsulan Moh. Yamin Tentang Dasar Negara


Moh. Yamin mengusulkan lima usulan tentang dasar negara Indonesia merdeka, Adjarian.
Berikut penjelasan mengenai kelima usulan tersebut:

1. Peri Kebangsaan
Menurut Moh. Yamin, ada tiga hal yang bisa dilakukan terkait kebangsaan Indonesia yang
berkinginan untuk merdeka, yaitu:
• Mengenai pekerjaan anggota untuk mengumpulkan segala bahan-bahan untuk pembentukan
negara.
• Mengenai Undang-Undang Dasar Negara.
• Usaha yang harus dilakukan untuk menjadikan Indonesia merdeka sesuai keinginan rakyat.
“Salah satu hal yang bisa dilakukan terkait kebangsaan Indonesia adalah mengenai Undang-
Undang Dasar Negara.”
Peri kebangsaan ini memiliki keterkaitan dengan paham nasionalisme.
Menurut Moh.Yamin, sebuah negara berkaitan dengan bangsa, tanah air, kemakmuran, dan
kebudayaan.
Sehingga, dirinya menyarankan agar tatanan negara Indonesia berbeda dengan negara luar.
Hal ini karena aturan dasar negara Indonesia perlu berlandaskan kepada adat, tradisi, agama,
dan otak Indonesia.
2. Peri Kemanusiaan
Saat mengemukakan poin ini, Moh. Yamin mengatakan bahwa pergerakan Indonesia merdeka
tidak berkaitan dengan perlawanan terhadap penjajah saja.
Melainkan juga upaya dalam menyusun masyarakat baru dalam suatu negara.
Tujuan Indonesia merdeka sudah memiliki arti yang sama dengan dasar kemanusiaan yang
berupa dasar kedaulatan rakyat atau kedaulatan negara.
“Kedaulatan rakyat Indonesia berdasarkan peri kemanusiaan yang universal, berisikan tentang
internasionalisme dan humanisme dari segala bangsa.”
3. Peri Ketuhanan
Poin ketiga yang disampaikan Moh. Yamin adalah tentang ketuhanan.
Moh. Yamin mengatakan bahwa bangsa Indonesia merdeka adalah bangsa yang berkeadaban
luhur dan peradabannya memiliki Ketuhanan Yang Maha Esa.
4. Peri Kerakyatan
Peri kerakyatan menurut Moh. Yamin mempunyai tiga anak poin, yaitu permusyawaratan,
kebijakan, dan perwakilan.
Pada anak poin pertama yaitu permusyawaratan, Moh Yamin mengambil dasar
permusyawaratan dari sifat-sifat peradaban asli Indonesia.
Pada anak poin kedua, jalan kebijaksanaan yang oleh Moh. Yamin diterjemahkan menjadi
rasionalisme.
Sementara pada anak poin ketiga, menurut Moh. Yamin, sifat utama dari susunan masyarakat
adalah adanya sistem perwakilan.
“Tiga anak poin dari peri kerakyatan yaitu permusayawaratan, kebijakan, dan perwakilan.”
5. Kesejahteraan Rakyat
Pada poin kesejahteraan Rakyat, Moh. Yamin menjelaskan bahwa perubahan besar yang
terjadi dalam diri bangsa Indonesia berhubungan langsung dengan adanya negara baru.
Selain itu, Moh. Yamin juga membicarakan tentang kehidupan ekonomi sosial bangsa
Indonesia.
Menurutnya, kehidupan ekonomi berkaitan dengan kesejahteraan rakyat atau keadilan sosial
daerah negara.
Menurut Dr. Mr. Soepomo :

“Ada tiga syarat berdirinya suatu negara menurut Soepomo, yaitu daerah, rakyat, dan
pemerintahan.”
Kemudian Soepomo mengajukan lima dasar negara bagi Indonesia merdeka, yaitu:
1. Persatuan
Persatuan yang dimaksud oleh Soepomo adalah persatuan hidup, persatuan kawulo dan gusti,
persatuan antara dunia luar dan dunia batin
2. Kekeluargaan
Karakteristik sosial bangsa Indonesia adalah kekeluargaan, sehingga hal ini perlu menjadi
dasar bagi Indonesia merdeka.
Soepomo juga mengkritik apa yang disebut dengan kebudayaan Barat.
Menurutnya, orang Barat berpegang pada prinsip-prinsip individualisme atau perseorangan.
Individualisme inilah yang bisa menyebabkan bangsa-bangsa Eropa pada keangkaramurkaan
yang dapat bersaing dengan sangat keras dan saling menjatuhkan.
Sementara orang Timur tidak mengenal individualisme, tetapi semua orang dianggap sebagai
anggota keluarga.
Sehingga, semua pekerjaan dijalankan secara bersama-sama yang membuat negara Indonesia
harus diselenggarakan atas dasar kekeluargaan dan gotong royong.
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
Setiap manusia, menurut Soepomo dalam pergaulan sosial mempunyai kewajiban hidup
sendiri menurut kodrat alamnya.
Nah, kesemuanya itu ditunjukan untuk mencapai keseimbangan lahir dan batin.
Batin di sini berkaitan dengan keyakinan, agama, atau kepercayaan yang dimiliki masyarakat
Indonesia.
Hal inilah yang dapat menjadikan petunjuk jalan dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Sementara lahir berarti hal-hal tampak, fisikal, dan ragawi, sehingga keduanya tidak bisa
dipisahkan.
“Prinsip kekeluargaan dikeluarkan oleh Soepomo karena bangsa Indonesia mengedepankan
prinsip kekeluargan dibandingkan individualisme.”
4. Musyawarah
Menurut Soepomo, masyarakat Indonesia sudah terbiasa melakukan musyawarah sejak zaman
dahulu.
Sehingga, pemimpin Indonesia, menurut Soepomo, hendaknya bermusyawarah dengan
rakyatnya.
Selain itu, pemimpin Indonesia juga harus bermusyawarah kepada kepala-kepala keluarga
dalam desa, agar terwujud pertalian antara pemimpin dan rakyat.
5. Keadilan Rakyat
Setiap pemimpin, mulai dari kepala desa, menurut Soepomo, harus bertindak sesuai dengan
prinsip keadilan dan cita-cita rakyatnya.
Sehingga, bisa terjadi keadilan bagi setiap rakyat Indonesia.
Nah, itu tadi Adjarian, penjelasan rumusan dasar negara dari Soepomo yang terbagi ke dalam
lima butir.
Menurut Ir. Soekarno :

Ir. Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara Indonesia
merdeka. Dalam pidatonya, ia menyampaikan usulan yang berbentuk Philosophische
Grondslag atau Weltanschauung, yaitu fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, dan hasrat yang
sedalam-dalamnya demi mendirikan negara yang kekal abadi.
Soekarno memberikan usulan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma. Usulan tersebut
kemudian dengan anjuran para ahli bahasa, diubah namanya menjadi Pancasila. Berikut
adalah rumusan dasar negara yang diusulkan oleh Soekarno:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Gagasan dalam pidato Soekarno menjadi awal mula perumusan Pancasila. Kemudian Sidang
BPUPKI sepakat untuk menggunakan nama Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Hal ini
memicu lahirnya Hari Kelahiran Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai