Anda di halaman 1dari 3

Gagasan Drs soepomo terhadap negara Indonesia yaitu :

1) Persatuan. Persatuan yang dimaksud adalah persatuan hidup kesatuan kawulo dan Gusti
persatuan antara dunia luar dan dunia batin antara mikrokosmos dan makrokosmos antara
pemimpin dan rakyatnya Soepomo sangat menekankan adanya persatuan pemimpin dengan
rakyatnya.

2) kekeluargaan, karakteristik sosial bangsa Indonesia adalah kekeluargaan sehingga hal ini perlu
menjadi dasar bagi Indonesia merdeka Apa yang disebut kebudayaan Barat menurut Soepomo orang
Barat berkepegangan pada prinsip perseorangan atau individualisme dalam individualisme ini
mereka dapat bersaing dengan sangat keras dan saling menjatuhkan sementara orang timur tidak
mengenal individualisme dalam budaya Timur sebagai Indonesia semua orang dianggap sebagai
anggota keluarga semua pekerjaan dijalankan secara bersama-sama Oleh karena itu negara
Indonesia merdeka harus diselenggarakan atas dasar kekeluargaan dan gotong royong

3) keseimbangan lahir dan batin, menurut Soepomo setiap manusia dalam pergaulan sosial memiliki
kewajiban hidup sendiri menurut kodrat alami yang kesemuanya ini itu ditunjukkan untuk mencapai
keseimbangan lahir dan batin batin di sini berkaitan dengan agama keyakinan atau kepercayaan
yang dimiliki masyarakat Indonesia sedangkan lahir berarti hal-hal tampak ragawi dan finansial
keduanya ini tidak dapat dipisahkan

4) musyawarah, menurut Soepomo masyarakat Indonesia sudah terbiasa makan musyawarah sejak
dulu kala karena itu pemimpin negara Indonesia hendaknya perlu bermusyawarah dengan rakyatnya

5) keadilan rakyat setiap pemimpin mulai dari pejabat kepala desa menurut Soepomo harus
bertindak Sesuai dengan prinsip keadilan dan cita-cita rakyatnya

Ciri khas :

Menurut Soepomo negara merdeka itu haruslah suatu negara totaliter nah maksud dari negara
totaliter disebut dengan bentuk integralistik ialah suatu negara yang meniadakan perbedaan antar
golongan masyarakat meleburkan seluruh golongan dalam kesatuan yaitu rakyat yang bersatu jiwa
dengan pemimpinnya, selain itu Semangat kekeluargaan merupakan penekanan Soepomo
menyangkut bentuk sebuah negara. Dengan kata lain, negara dikelola layaknya keluarga harmonis.
Konstitusi dianjurkan untuk tidak mengatur urusan hak-hak dasar. Pasalnya, Soepomo
berpandangan, konsekuensi dari pengaturan tersebut ialah mengemukanya paham bersifat
perseorangan. Untuk menjaga paham kekeluargaan, perwakilan golongan merupakan salah satu
aspek penting.

Moh. Yamin
1). Peri Kebangsaan

Peri kebangsaan ini berkaitan dengan paham Nasionalisme.

2). Peri kemanusiaan

Kedaulatan rakyat Indonesia dan Indonesia merdeka berdasarkan peri kemanusiaan yang universal,
berisikan tentang humanisme dan internasionalisme bagi segala bangsa.

3). Peri ketuhanan

Bahwa bangsa Indonesia merdeka adalah bangsa yang berkeadaban luhur, dan peradabannya
memiliki Ketuhanan Yang Maha Esa. Tuhan akan melindungi negara Indonesia merdeka itu.

4). Peri kerakyatan

Moh yamin juga mengambil dasar permusyawaratan, perwakilan, dan kebijaksanaan yang
menjadikan rakyat Indonesia ialah rasionalisme yang sehat, karena telah melepaskan diri dari anarki,
liberalisme, dan semangat penjajahan. Dan menyingkirkan sikap despotisme dan feodalisme.

5). Kesejahteraan rakyat

Persoalan tentang kesejahteraan rakyat atau keadilan sosial yang dikaitkan dengan daerah negara.
Dan bahwa perubahan besar yang terjadi dalam diri bangsa Indonesia berhubungan langsung
dengan dilantiknya negara baru.

Perbedaan pendapat ke-3 tokoh tsb

1. Terletak pada pandangan masing-masing pendiri negara dalam memaknai Pancasila.

Moh Yamin memiliki pandangan bahwa Pancasila merupakan lima dasar negara yang menjadi
panduan aturan atas perilaku manusia yang baik.

Soepomo memandang Indonesia merdeka merupakan negara yang menyatukan semua golongan
dan segala pahamnya.

Soekarno berpandangan bahwa dasar negara harus mencakup jiwa dari seluruh rakyat yang sudah
bertumbuh lama dalam masyarakat Indonesia dan menjadi falsafah hidup bangsa.

2. Tentang konsep ketuhanan dalam Piagam Jakarta yang lebih fokus pada satu agama saja,
yaitu Islam.
Pada akhirnya, nilai ketuhanan yang tercantum dalam Pancasila telah diubah dan berbunyi
“Ketuhanan yang Maha Esa”, supaya lebih universal.

Anda mungkin juga menyukai