Anda di halaman 1dari 5

MODUL 8

Ekoefisien dan Pembangunan Berkelanjutan

Kegiatan Belajar 1
Ekoefisiensi

Ekoefisiensi dapat diartikan bahwa semua bentuk pengolahan sumber daya alam yang dilakukan
harus dengan meminimalkan resiko.

A. PRINSIP EKOEFISIENSI DALAM PEMANFAATAN HUTAN

Pemanfaatan hutan harus menggunakan prinsip ekoefisiensi. Penebangan hutan secara liar
(illegal logging) harus dihentikan.

Tujuan reboisasi dan rehabilitasi hutan adalah :

a. Meningkatkan kelestarian hutan, tanah, dan air


b. Memperluas persediaan sumber bahan baku yang berharga bagi masyarakat
c. Menyelamatkan hasil usahan pembangunan dibidang pengairan.

Usaha pelestarian hutan :

a. Penebangan pohon bersifat selektif serta mengganti pohon dengan pohon yang mempunyai
peran penting bagi lingkungan hidup dan ekonomi,
b. Hendaknya diusahakan keseimbangan antara penebangan dan penghijauan kembali
c. Penebangan fungsi hutan sebagai pengawet sumber air, tanah ,dan tempat rekreasi perlu
digalakkan.

B. PRINSIP EKOEFISIENSI DALAM PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN

Mengelola lahan untuk pertanian dilakukan dengan cara : pemupukan, rotasi tanaman, dan
pengolahan lahan lainnya.

C. PRINSIP EKOEFISIENSI DALAM PEMANFAATAN TAMBANG

Barang tambang merupakan SDA yang tidak dapat diperbaharui.

Prinsip ekoefisiensi pemanfaatan tambang :

a. Penghematan dalam pemakaian


b. Melakukan ekspor bahan jadi dan bahan setengah jadi
c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan lahan tambang baru
d. Usahakan bahan pengganti

D. PRINSIP EKOEFISIENSI DALAM PEMANFAATAN AIR

Cara-cara usaha pelestarian air :

1. Mempertahankan keberadaan hutan agar mata air tidak kering


2. Menjaga air sungai agar tidak tercemar
3. Mengusahakan air sumur agar tetap bersih
4. Mencegah pembuangan limbah nuklir atau limbah cair industri secara langsung ke
laut.
E. PRINSIP DALAM INDUSTRI

Bahan dan energi yang tidak termanfaatkan dalam suatu sistem proses produksi akan terbuang
menjadi limbah.

Penerapan prinsip ekoefisiensi dalam industri :

1. Meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi


2. Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan
3. Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang
4. Pemanfaatan SDA yang dapat diperbaharui
5. Mampu menghasilkan produk yang tahan lama.

F. PRINSIP EKOEFISIENSI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN SUMBER ENERGI

Berbagai aktivitas manusia membutuhkan energi seperti batu bara , minyak bumi, geotermal, hidro
karbon, air, sinar matahari, angin, dan ombak.

Kegiatan Belajar 2
Pembangunan Berkelanjutan
1. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Istilah pembangunan berkelanjutan dalam bahasa Indonesia dan merupakan terjemahan
dari bahasa sustainable development.
Dalam Brundtland report PBB 1987 diartikan sebagai proses pembangunan pengelolaan
lahan, kota, bisnis, masyarakat dan pengelolaan pembangunan yang berprinsip “memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”
Alasan utama pembangunan harus disebut sebagai Pembangunan berkelanjutan menurut
Fauzi Ahmad 2004

 Alasan moral
 Alasan ekologi
 Alasan ekonomi

2. SEJARAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


Dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup
disebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah
upaya sadar dan terencana.
Manfaat lingkungan hidup :

 Tempat hidup manusia dan melakukan kegitaannya


 Tempat hidup hewan dan tumbuhan
 Sumber bahan pangan
 Sumber bahan baku atau bahan mentah
 Sumber bahan tambang dan mineral
 Sumber energi dan bahan bakar

3. CONTOH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


Contoh-contoh pembangunan berkelanjutan adalah

 Pembatasan penggunaan bahan bakar posil agar dapat menyelamatkan


iklim dan bahan bakar dimasa depan
 Penggunaan energi hijau dimasa depan ( Energi Matahari, Angin, Air,
Sebagai pembangkit Listrik )
 Penggunaan barang bekas atau barang hasil daur ulang
 Penggunaan plastik organik, yang bisa terurai
 Selalu membawa kerangjang belanja atau kantong ketika berbelanja
 Pelestarian hutan
 Reklamasi lahan tandus

4. AMDAL ( ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN


Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia.
4 Hal yang tercangkup dalam studi AMDAL

 Penyajian informasi lingkungan dan analisis dampak lingkungan


 Penyajian evaluasi lingkungan dan studi evaluasi lingkungan
 Rencana kelola lingkungan
 Rencana pemantauan lingkungan

Kegiatan Belajar 3
Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan ( Education for sustinable development/ Esd
)
A. Pengertian ESD
Education for sustinable development merupakan konsep dinamis yang mencangkup
sebuah visi baru pendidikan yang mengusahakan pemberdayaan orang segala usia untuk
turut beranggung jawab dalam menciptakan masa depan berkelanjutan.
Ada 4 nilai-nilai perekembangan dalam pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan
untuk mengubah perilaku dan gaya hidup bagi transformasi masyarakat yang positif, adalah

 Menghargai nilai-nilai dan hak-hak semua manusia diseluruh planet bumi dan
komitmen tehadap keadilan sosial dan ekonomi
 Menghargai hak-hak asasi manusia generasi mendatang dan komitmen terhadap
tanggung jawab antar generasi
 Menghargai dan peduli pada kehidupan komunitas dengan keanekaragaman yang
mencakup perlindungan dan perbaikan terhadap ekosistem planet bumi
 Menghargai keanekaragaman budaya dan komitmen untuk membangun toleransi
budaya lokal dan global, perdamaian dan anti kekerasan ( non violence )
Pembangunan berkelanjutan memiliki 3 perspektif penting, yakni sosial-budaya, lingkungan,
dan ekonomi.

 Perspektif Sosial-Budaya merupakan sebuah pemahaman terhadapa institusi sosial


dan peran manusia dalam perubahan dan pembangunan
 Perspektif Lingkungan merupakan suatu kesadaran terhadap sumber-sumber daya
alam, lingkungan hidup fisik yang sensitif, dampak aktivitas manusia, dan
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan komitmen untuk menciptakan
kebijakan pembangunan sosial dan ekonomi
 Perspektif Ekonomi merupakan kepekaan terhadap keterbatasan dan potensi
pertumbuhan ekonomi serta dampaknya terhadap masyarakat maupun lingkungan.
B. Model ESD
Pelaksanaan nilai-nilai ESD dak berdiri sendiri sebagai suatu mata pelajaran tetapi
terintegrasi kedalam semua mata pelajaran.
a. Pembelajaran
1. Perencanaan pembelajaran.
a. Kompetensi
b. Hubungan komopetensi dengan perseptik ( ESD )
c. Silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran.
C. Pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran ESD merupakan suatu proses inetaraksi.

Pembelajaran ESD perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi.

Pembelajaran ESD merupakan suatu proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bisa terjadi didalam atau diluar kelas. Pembelajaran
dimaksud untuk memenuhi pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagaimana
dimuat didalam standar isi.

D. Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dalam pembelajaran berwawasan ESD dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip


pengelolaan kelas sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Depdiknas No. 19 Tahun 2007
tentang pengelolaan yang menyatakan bahwa :

 Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik perserta didik dan mata pelajaran, serta
aktivitas pembelajaran yang akan di lakukan
 Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan
baik oleh peserta didik
 Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik
 Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserra
didik
 Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada
peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai