Menurut Adharani et al. (2020), ekowisata merupakan pariwisata yang
digunakan oleh masyarakat untuk menikmati berbagai macam keanekaragaman hayati tanpa merusak keankeragaman tersebut. Ecotourism berasal dari dua kata yaitu “eco” dan “tourism”, dimana dalam Bahasa Yunani “eco” berarti rumah dan “tourism” berarti wisata atau perjalanan. Ekowisata juga dapat diartikan sebagai bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian alam dan memberi manfaat secara ekonomi serta mempertahankan budaya bagi masyarakat setempat. Prinsip ekowisata adalah untuk meminimalisir dampak, memberikan pengalaman positif pada turis atau penerima, menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan dan budaya, serta memberikan manfaat kepada masyarakat lokal.
Ecotourism juga sebagai sustainable tourism. Ecotourism merupakan
sustainable tourism yang secara spesifik memuat beberapa upaya diantaranya, partisipasi penduduk lokal dalam perencanaan, pembangunan, serta operasional kegiatan wisata, kontribusi aktif dalam kegiatan konservasi alam dan budaya, dan transfer pengetahuan mengenai warisan budaya kepada pengunjung. Ekowisata juga identik dengan berbagai aktivitas mulai dari pendidikan seperti untuk kegiatan penelitian, dan lain-lain. Ekowisata juga berkaitan dengan upaya perlindungan lingkungan. Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagiann dari hak asasi manusia. Hak atas lingkungan hidup merupakan konsekuensi yang logis dan berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Hak atas informasi lingkungan hidup dapat meningkatkan nilai serta efektivitas peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Salah satu indikator yang harus diperhatikan pada kebijakan pariwisata supaya sesuai dengan konsep pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan adalah dengan melakukan konservasi lingkungan. Indikator ini sebagai kegiatan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan daerah wisata dan tetap memperhatikan kerja sama antara pemangku kepentingan guna menjaga kelestarian lingkungan. Kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menjamin lestarinya lingkungan hidup. Kegiatan pariwisata umumnya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya karena meningkatnya campur tangan dari manusia terhadap lingkungan hidup. Hal ini dapat menyebabkan perubahan terhadap ekologi lingkungan seperti peningkatan deforestrasi, penurunan kualitas hulu sungai, terdegradasinya sumber daya alam, dan habitat yang terganggu.
Pendidikan lingkungan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
kepedulian tentang lingkungan dengan segala permasalahan yang ada. Pemecahan terhadap permasalahan dan mempertahankan kelestarian lingkungan dilakukan dengan hal-hal berikut:
Memupuk kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan hidup serta
permasalahan yang terjadi melalui kegiatan penyuluhan terhadap masyarakat dan mengikutsertakan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam pelestarian fungsi-fungsi lingkungan dan pencegahan kerusakan lingkungan hidup. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh pengertian dasar mengenai lingkungan hidup, permasalahan yang terjadi, serta peran dan tanggung jawab masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan. Membantu masyarakat dalam mengembangkan keterampilan dalam pengelolaan, menjaga kelestarian fungsi lingkungan, dan mengatasi permasalahan lingkungan.
Sebagaimana prinsip pengembangan ekowisata diperlukan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata. Terkait hal tersebut tentunya didukung dengan adanya edukasi bagi masyarakat mengenai ekowisata sebagai perlindungan lingkungan. Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan kegiatan ekowisata dengan memberikan pengetahuan mengenai lingkungan hidup kepada pengunjung dan kaitannya dengan peningkatan perekonomian masyarakat. Apabila hal tersebut dilakukan maka hak setiap orang untuk mendapatkan pendidikan lingkungan hidup dapat terpenuhi. Selain itu, dalam penyelenggaraan kegiatan ekowisata perlu memperhatikan beberapa unsur seperti unsur pendidikan, perlindungan, pengawasan, keterlibatan masyarakat lokal, serta konservasi. DAFTAR PUSTAKA
Adharani, Y., Y. S. Zamil, N. Astriani, S. S. Afifah. 2020. Penerapan Konsep
Ekowisata di Kecamatan Cihurip Kabupaten Garut Dalam Rangka Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat., 7(1) : 179-186.
Nofriya dan A. Fadhly. 2020. Isu Konservasi Lingkungan pada Kegiatan Pariwisata di Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Sains dan Teknologi., 20(2) : 154- 161.
Putri, R dan F. Kahfi. 2019. Pengelolaan Lingkungan melalui Ekowisata Berbasis
Masyarakat di Taman Nasional Tesso Nilo-Riau. JUrnal Daya Saing., 5(3) : 261-272.