Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : Stefanni Viga Gracia Permatasari

NIM : 2398011558
Bidang Studi : PPG Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Mulai dari Diri - Topik 3

Sebagai proses refleksi awal kondisi saat ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan
kondisi yang selama ini dilakukan/dialami oleh Bapak/Ibu. Setelah menjawab pertanyaan, ajaklah rekan
anda untuk berdiskusi terkait pembelajaran daring dan bauran dan letakkan pada kolom diskusi di akhir
lembar kerja mahasiswa.

1. Apa yang Anda ketahui dengan degradasi nilai, karakter dan lingkungan?
Degradasi nilai, karakter dan lingkungan diartikan sebagai kemunduran, kemerosotan atau
penurunan nilai, karakter dan lingkungan. Jika kita interpretasikan keduanya maka degradasi
moral merupakan suatu fenomena adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun
sekelompok orang. Menurut Lickona (2013) terdapat beberapa bukti degradasi nilai, karakter
1) terjadinya tindak anarki, 2) Pencurian, 3) kecurangan 4) Pengabaian terhadap aturan, 5)
terjadinya tawuran, 6) intoleran, 7) menurunnya dalam tutur kata, 8) penyimpangan seksual, 9)
sikap perusakan diri, 10) penggunaan narkoba. Selain itu ditambah dengan degradasi
lingkungan yang semakin hari semakin bertambah.

2. Apa yang Anda ketahui tentang konservasi nilai, karakter?


a. Konservasi Nilai
Nilai merupakan sesuatu yang menarik, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang
disenangi, dan sesuatu yang diinginkan. Menurut Hans Jonas, nilai adalah the addressee of
a yes, yang maknanya nilai adalah sesuatu yang membutuhkan persetujuan atau pengakuan
dari manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan moral dan etis (Bertens 2001).
Sejalan dengan perkataan Jonas tersebut, nilai berarti merupakan sesuatu yang diiyakan
atau diamini, yang berkonotasi positif. Sebaliknya, sesuatu yang dijauhi atau tidak
diinginkan, seperti penyakit atau penderitaan, merupakan non nilai atau disvalue atau
disebut pula sebagai nilai negatif.
b. Konservasi Karakter
Sesuatu yang dapat didekatkan dengan pengertian nilai moral adalah karakter. Karakter
adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan
untuk cara pandang, berpikir,bersikap, dan bertindak (Balitbang Kemdiknas 2010).
Berkarakter berarti mempunyai tabiat, akhlak atau kepribadian. Kebajikan terdiri atas
sejumlah nilai moral, seperti kejujuran, keadilan, hormat, tanggung jawab dan lainnya.
Dalam kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa tahun 2010, karakter diartikan
sebagai nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata
berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan
terejawantahkan dalam perilaku (Kemenko Kesra 2010:7)

3. Berikan contoh nyata konservasi seni dan budaya?


Nilai budaya merupakan aturan-aturan yang telah disepakati dan ada di dalam suatu
masyarakat, baik dalam lingkup organisasi maupun lingkungan dan telah mengakar dan
digunakan sebagai acuan berperilaku. Contoh nyata konservasi seni dan budaya yaitu:
• Mengucapkan "Permisi". Hal sederhana pertama yang bisa dilakukan untuk menerapkan
nilai budaya dalam berperilaku adalah dengan senantiasa mengucapkan "permisi".Tradisi
ini bisa selalu kita lestarikan kapanpun dan di manapun kita berada.
• Menyelenggarakan lomba memasak masakan Nusantara. Pada pembelajaran P5. Hal ini
ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan masakan nusantara sekaligus melestarikan
masakan khas Indonesia.
• Fashion show baju adat Nusantara. Pada kegiatan gelar karya P5. Siswa menggunakan
pakaian khas dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia. Kegiatan ini dapat
mengembangkan pengetahuan siswa terkait bentuk dan rupa pakaian adat yang ada di
seluruh wilayah Indonesia
• Menggunakan seragam batik khas Semarang dan lurik. Setiap hari Rabu siswa dihimbau
untuk menggunakan seragam batik khas Semarang dan pada hari kamis siswa
menggunakan batik lurik. Dengan demikian ciri khas pakaian dari daerahnya dapat
terlestarikan.

4. Bagaimana upaya konservasi terhadap sumberdaya alam?


Indonesia merupakan salah satu negara dari 188 negara yang meratifikasi Convention on
Biological Diversity (CBD) dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Keanekaragaman Hayati di Rio de Janeiro, Brazil tahun 1992. Titik berat dari konferensi ini
adalah pelestarian keanekaragaman hayati merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembangunan berkelanjutan. Untuk itu upaya konservasi terhadap sumberdaya alam yaitu
dengan:
• Program pengumpulan sampah organik untuk pupuk kompos. Dilaksanakan setiap tengah
semester.
• Pengumpulan sisa makanan. Diberikan ke magot. dilaksanakan setiap hari.
• Penerapan hemat energi. Siswa melaksanakan kegiatan mematikan listrik seperti kipas
angin, lampu, lcd ketika sedang berkegiatan di luar ruangan seperti ketika sholat. serta
menyalakan kran air secukupnya saat digunakan.
• Pameran barang daur ulang. kegiatan yang memanfaatkan barang bekas untuk aneka kreasi
seperti pot tanaman, hiasan untuk ruangan, serta pakaian.
• Penggunaan gelas plastik/tumbler. kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan
plastik sekali pakai.

Coba Anda refleksikan terkait degradasi nilai, karakter dan lingkungan dan upaya konservasi terhadap
nilai, karakter dan lingkunga. Berdasarkan hasil refleksi Anda terhadap degradasi nilai, karakter dan
lingkungan serta upaya konservasi nilai, karakter dan lingkungan, ceritakan:

1. Mengapa terjadi degradasi nilai, karakter dan lingkungan?


Degradasi nilai, karakter dan lingkungan berupa turunnya perilaku nilai, karakter dan
lingkungan manusia, dikarenakan oleh yang pertama yaitu keluarga (orang tua), yakni keluarga
kurang mampu memberikan bimbingan, karena setiap orang tua sudah memiliki kesibukan
masing-masing atau bahkan ada yang mengalami broken home, dan yang kedua dalam
mengontrol perilaku siswa sebagian besar sekolah tidak dapat melakukan hal tersebut dengan
benar, karena kurangnya waktu, sumber daya, dan sumber keuangan, atau kurangnya
penekanan pada pentingnya nilai, karakter dan lingkungan (Muthohar, 2016). Muslim & Ranam
(2020) menemukan ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya degradasi nilai,
karakter dan lingkungan tersebut, yakni keluarga yang kurang mengawasi, pengaruh dari teman
sepergaulan, adanya kemajuan iptek serta adanya pengaruh dari budaya Barat/luar.

2. Apakah perlu dilakukan konservasi terhadap nilai, karakter dan lingkungan?


Adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun sekelompok orang mendasari
dilakukannya konservasi atau perlindungan atau pelestarian dalam sisi nilai dan karakter,
budaya, serta sumber daya alam. Saat ini muncul fenomena adanya kemerosotan atas budi
pekerti seseorang maupun sekelompok orang. Beberapa bukti degradasi nilai, karakter yaitu: 1)
terjadinya tindak anarki, 2) Pencurian, 3) kecurangan 4) Pengabaian terhadap aturan, 5)
terjadinya tawuran, 6) intoleran, 7) menurunnya dalam tutur kata, 8) penyimpangan seksual, 9)
sikap perusakan diri, 10) penggunaan narkoba. Untuk itu perlu adanya tindakan konservasi nilai
dan karakter. Sebagai seorang tenaga pendidik kita perlu berperan aktif sebagai agen konservasi
di lingkungan Pendidikan.
3. Bagaimana upaya yang perlu dilakukan agar kegiatan konservasi terhadap nilai,
karakter dan lingkungan dapat berkelanjutan?
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk
cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak (Balitbang Kemdiknas 2010). Untuk itu upaya
yang perlu dilakukan agar kegiatan konservasi terhadap nilai, karakter dan lingkungan dapat
berkelanjutan yaitu dengan:
• Menerapkan sistem piket kebersihan kelas dan pemeriksaan atribut seragam untuk
membentuk kebiasaan dan menumbuhkan sikap tanggung jawab dan disiplin siswa.
• Mengadakan lomba orasi dengan tema keberagaman budaya. Kegiatan ini ditujugan agar
siswa dapat mengembangkan sifat menghargai, toleransi, dan memiliki kemampuan moral
dan etis.
• Pemberian sanksi yang konsisten apabila siswa melakukan pelanggaran peraturan sekolah
agar siswa tidak dengan gampang mengabaikan peraturan.
• Pelaksanaan gelar karya mengusung tema demokrasi. Siwa melakukan praktek
pelaksanaan pemilihan ketua osis. Kegiatan ini ditujukan untuk membangun karakter
siswa dalam sifat Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.

Anda mungkin juga menyukai