DIAN RACHMAWATI
2301680306
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan karakter disiplin
positif kepada peserta didik tapa menggunakan pujian dan hukuman, vaitu:
• Saling menghormati
Untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuk kedua pihak, yang dalam hal
ini guru dan peserta didik, keduanya harus saling menghormati. Dengan saling
menghormati, maka akan timbul rasa dihargai. Ketika peserta didik merasa
dihargai, dianggap ada kehadirannya, maka peserta didik akan bersikap
sebagaimana seharusnya dan tidak melakukan pemberontakan. Sikap saling
menghargai in merupakan sesualu yang penting, terlebih lagi, guru schagai model.
Guru harus dapat menghormati peserta didik, misalnya: menghormati kebutuhan
peserta didik, menghormati apabila terdapat perbedaan pendapat, menghormati
keputusan peseta didik, dsb.
Ketika peserta didik melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, guru tidak perlu
untuk mengidentifikasi terlebih dahulu apa yang menjadi motif peserta didik
sehingga melakukan hal tersebut. Karena terkadang, guru hanya mempercayai
pemikirannya sendiri daripada mencoba mendengarkan apa alasan peserta didik
melakukannya.
Padahal, bisa saja penyebab peserta didik melakukannya, hanyalah hal kecil yang
sebenarnya untuk menyelesaikannya pun bisa dengan cara yang sederhana.
Pada dasarnya, komunikasi adalah kunci. Komunikasi yang efektif akan terialin
apabila berjalan dua arah. Misalnya ketika terdapat peserta didik yang melanggar
aturan yang sudah ditetapkan, maka untuk mempraktikkan disiplin positif,
komunikasi yang efektif akan memudahkan dalam pelaksanaanuva.
Disiplin yang mengajarkan yaitu disiplin yang mampu memberi pelajaran yang
positif kepada peseta didik, bukan hanya menghukum tanpa memberikan pelajaran
yang bisa diambil.
• Fokus kepada solusi bukan hukuman
Ketika peserta didik terlibat masalah, khususnya dengan kedisiplinan, guru terlebih
dahulu harus fokus untuk mencari Solusi, bukan menghukum peserta didik.
• Memberikan dorongan
Dorongan perlu diberikan kepada peserta didik. Dorongan yang bisa dilakukan
misalnya: mendorong peserla didik untuk sampai sekolah tepal waku, tepatwakt
dalam mengerjakan tugas, dsb
• Membentuk karakter peserta didik yang memiliki sikap tanggung jawab. Ketika
peserta didik bertanggumg jawab terhadap dirinya sendiri, maka proses
pembelajaran akan lerlaksana sebagaimana seharusnya. Sehingga, akan lerbentuk
lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
• Hubungan saling menguntungkan antara guru dan peserta didik. Ketik , displin
benar-benar dilaksanakan, maka akan menguntungkan kedua pihak, bagi guru dan
peserta didik. Tidak adanya masalah yang timbul, maka akan menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Sehingga, baik guru maupun peserta
didik. akan diuntungkan.
• Terjalinnya komunikasi yang jelas antara peserta didik dan guru. Komunikasi
yang baik sebagai perwujudan disiplin positif tentu saja akan mmberi dampak baik
bagi guru dan pescita didik. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik, tentu saja
akan memberi dampak baik terhadap proses pembelajaran, khususnya
pembolajaran yang aman dan nyaman.
Berikul upaya untuk membangun lingkungan yang aman dengan me libatkan guru,
keluarga, dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter disiplin positif positif bagi
peserta didik:
• Guru, keluarga, dan masyarakat harus bisa menjadi model yang bagus untuk
peserta didik.
Dengan begitu, peserta didik akan mencontoh sikap-sikap tersebut. Atau ketika
peseta didik ternata melakukan kesalahan dan diberi masukan positif, tidak akan
mengelak karena yang member masukan pun sudah melaksanakannya.
• 'Terjalinnya komunikasi yang baik antara peserta didik dengan guru, masyarakat,
ataupun keluarga. Dengan komunikasi yang baik, ketika ada masukan,
permasalahan, dan informasi yang diperlukan, akan tersampaikan dengan baik.
• Disiplin positif menjadi tugas bersama antara guru, keluarga, dan masarakat.
Dengan bekeria sama membangun disiplin positif kepada peserta didik, akan
menjadikan lingkungan belajar menjadi lingkungan yang aman dan nyaman.