Anda di halaman 1dari 10

CASE METHODE PROFESI PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR
Pujisyukur,kehadiratTuhanYangMahaEsayangtelahmelimpahkanrahmat,nikmatdan
kekuatan, sehingga kami dapat menyelesaikan case methode untuk
memenuhitugasmatakuliahprofesi
pendidikan.Sayatidaklupamengucapakanterimakasihkepadaorangtuayangmendukungsayalewa
tmateridandoa,danteman-temansaya.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan case methodeini


dapatterselesaikankarenaberkatbantuandandukungandariberbagaipihakyangterkait.Makadari
itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada

Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itumengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan
danpenyempurnaanselanjutnya.Sayaberharapsemogamakalahinidapatbermanfaatbagisemuap
ihakdan dapatmenambahpengetahuan kita.

10 April 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN...............................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN..................................................................................................................3

2.1. ISU/PERMASALAHAN.........................................................................................3
2.2. Landasan Teori.........................................................................................................3

2.3 Solusi.........................................................................................................................4

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................5

3.2 Saran..............................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan guru merupakan figur sentral dalam penyelenggaraan


pendidikan, karena guru adalah sosok yang sangat diperlukan untuk memacu keberhasilan
peserta didiknya. Betapapun baiknya kurikulum yang dirancang para ahli dengan
ketersediaan peralatan dan biaya yang cukup sesuai dengan pendidikan, namun pada
akhirnya keberhasilan pendidikan secara professional terletak ditangan guru. Maka
keberhasilan pendidikan pada siswa disekolah tertentu sangat tergantung pada pertanggung
jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya, sebagai faktor kunci terhadap seluruh upaya
yang dilakukan dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan tersebut. (Usman, 1992:3).

Cara yang dapat dilakukan Kepala Sekolah untuk meprofesionalitas guru adalah
dengan menyusun visi sekolah yang dirumuskan bersama-sama dengan stakeholder yang ada
(salah satunya guru) (Sudrajat, 2008). Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan untuk
melihat setiap kemungkinan perubahan yang akan terjadi pada masa yang akan datang agar
dapat memberikan gambaran terhadap para penyusun visi tentang segala sesuatu yang harus
dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi masa yang akan datang. Dengan adanya
visi yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan dirumuskan dengan jelas, diharapkan dapat
memberikan gambaran kepada para guru tentang arah dan tujuan yang akan dicapai oleh
sekolah, sehingga guru memiliki target kerja dan memiliki motivasi yang kuat untuk
mencapai sebuah target yang telah disepakati 17 bersama.

Tugas kepala sekolah sebagai manajer tenaga kependidikan (guru) adalah mengatur
agar guru±guru melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal demi mendukung
ketercapaian tujuan sekolah yaitu meningkatnya prestasi belajar siswa. Dengan demikian ,
dapat disimpulakan bahwa guna menguraikan fungsi dan tugas kepala sekolah agar
memudahkan serta dapat menggambarkan suatu keseluruhan tugas kepala sekolah, maka
dibuatkan suatu standar kemampuan untuk dijadikan patokan dalam mengadakan
pertanggung jawaban terhadap apa yang telah dikerjakan. Kriteria yang dijadikan tolak ukur
untuk menilai tingkat manajerial kepala sekolah dilihat dari enak aspek yang sudah jelas
menjadi sub bidang garapan, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai seorang
manajer.

Pendidik dan tenaga pendidikan merupakan pemangku pendidikan yang menentukan


wajah dan kualitas pendidikan. Untuk itu, pemerintah melalui beberapa sejumlah peraturan
mengatur dan menata profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. Melalui UU No 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pemerintah mengatur profesionalisme pendidik
dengan menetapkan standar kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki pendidik untuk
dapat disebut sebagai profesional. Profesionalisme atau profesional, berasal dari bahasa
Inggris, berarti ahli, pakar, mumpuni dalam hi dang yang digeluti. Gilley dan Eggland,5
mendefinisikan profesi sebagai bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan, di mana

1
keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh masyarakat. Definisi ini meliputi aspek
ilmu pengetahuan tertentu, aplikasi kemampuan/ kecakapan, dan berkaitan dengan
kepentingan umum Bila mengacu Undang-Undang No 14 Tahun

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ISU / PERMASALAHAN


Disuatu satuan Pendidikan (SMA/SMP) terdapat sejumlah pendidik dan tenaga
kependidkkan yang setiap hari memberlajarkan peserta didik sesuai dengan bidang ilmu
masing-masing. Untuk menjamin dan meningkatkan profesionalitas tenaga pendidikan,
manajer satuan Pendidikan (kepala sekolah) monitoring terhadap kelengkapan perangkat
pembelajaran dengan berbagai pendekatan dan teknik agar kinerja sekolah dapat
dipertahankan dan atau ditingkatkan. Setiap tahun manajer memberitahu kepada warga
sekolah tingkat kinerja guru. Pada akhir tahun 2020 kinerja guru mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya. Mahasiswa berdiskusi difasilitasi dosen untuk
mengidentifikasi peranan guru bidang studi pada setiap substansi manjemen pendidikan di
sekolah.

2.2 LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Profesionalisme Guru

1. Definisi Profesionalisme Guru

Menurut Prof. Dr. M. Surya dkk, mengartikan bahwa profesional mempunyai makna
yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan
tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya.
Istilah profesionalisme guru terdiri dari dua suku kata yang masing-masing mempunyai
pengertian tersendiri, yaitu kata Profesionalisme dan Guru. Istilah profesionalisme berasal
dari profession. Dalam kamus inggris-Indonesia, “profession” berarti pekerjaan 1. Dalam
buku kapita selekta Pendidikan Arifin mengemukakan bahwa proffesion mengandung arti
yang sama dengan occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh
melalui pendidikan atau latihan khusus.

Menurut Martinis Yamin profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni


pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik dan prosedur berlandaskan
intelektualitas.Dengan demikian kata profesi secara harfiah dapat diartikan dengan suatu
pekerjaan yang memerlukan keahlian dan ketrampilan tertentu, dimana keahlian dan
ketrampilan tersebut didapat dari suatu pendidikan atau pelatihan khusus.

Menurut Uzer Usman dalam bukunya Menjadi Guru Profesional mengemukakan


bahwa guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di
luar bidang kependidikan walupun kenyataannya masih dilakukan orang diluar
kependidikan.
3
B. Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Dari penjelasan di atas, penulis memneri kesimpulan bahwa yang menjadi alasan
adanya pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi belajar siswa dalam penelitian ini ,
ada dua:
1. Keberadaan guru di dalam kelas adalah sebagai manajer mata pelajaran. Yakni, orang
yang merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar di sekolah.

2. Di sekolah guru bertugas menentukan keberhasilan siswa. Oleh karena itu, apabila ada
siswa yang belum berhasil dalam menyelesaikan studi sesuai KKM, maka guru perlu
mengadakan remedial.

Dari dua alasan tersebut, dapat di ambil kesimpulan bahwa guru yang mampu
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar adalah guru yang profesional.

2.3 SOLUSI

Kinerja guru merupakan hasil, kemajuan dan prestasi kerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Menurut hasil diskusi kelompok kami solusi agar tidak terjadi penurunan
kinerja guru tiap tahun nya yaitu guru melaksanakan proses pembelajaran dan mengevaluasi
hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan latihan terhadap peserta didik, serta
komitmennya dalam melaksanakan tugas. Baik tidaknya kinerja guru dapat dilihat dari
pelaksanaan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh guru disamping memiliki
kualifikasi akademik. Peningkatan kinerja guru terus dilakukan oleh pemerintah dengan
berbagai upaya, baik melalui program sertifikasi guru, melakukan pengembangan kurikulum
nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat
pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu
manajemen sekolah. kinerja guru yang berkualitas akan berpengaruh pada mutu
pembelajaran, mutu lulusan, mutu pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan.

Cara yang dapat dilakukan Kepala Sekolah untuk meprofesionalitas guru adalah
dengan menyusun visi sekolah yang dirumuskan bersama-sama dengan stakeholder yang ada
(salah satunya guru) (Sudrajat, 2008). Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan untuk
melihat setiap kemungkinan perubahan yang akan terjadi pada masa yang akan datang agar
dapat memberikan gambaran terhadap para penyusun visi tentang segala sesuatu yang harus
dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi masa yang akan datang. Dengan adanya
visi yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan dirumuskan dengan jelas, diharapkan dapat
memberikan gambaran kepada para guru tentang arah dan tujuan yang akan dicapai oleh
sekolah, sehingga guru memiliki target kerja dan memiliki motivasi yang kuat untuk
mencapai sebuah target yang telah disepakati 17 bersama.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pemaparan penelitian ini, maka berikut diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Prestasi yang memuaskan merupakan hasil dari belajar yang maksimal, adanya
rangsangan-rangsangan yang membentuk minat belajar dan adanya daya serap masing-
masing siswa. Bukan hanya itu saja faktor pendorongpun dibutuhkan untuk
mengintegrasikan itu semua.Kegiatan belajar dilakukan oleh setiap siswa karena
dengan belajar mereka akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari situasi
yang dihadapinya.

3.2 Saran
Berikut ini adalah beberapa saran dari kelompok 10 untuk meningkatkan kinerja guru:
1. Kinerja guru yang baik ditemukan di sekolah diakibatkan dengan adanya peningkatan
mutu dari fasilitas sekolah yang memperlengkapi tugas kerja guru dan juga factor
lingkungan kerja non fisik yang mampu menimbulkan rasa senang dan semangat bagi para
guru untuk menajalankan tugasnya dengan penuh antusias. Hal ini dinilai sangat penting
karena guru adalah sebagai sosok pendidik yang akan ditiru oleh murid-muridnya, dan api
semangat dan sukacita yang dimiliki guru akan tersampaikan kepada anak didiknya.
Walaupun di era digital ini, dengan adanya fasilitas online learning, tetap saja peranan guru
termasuk emosi yang tersirat dalam proses kegiatan belajar mengajarnya perlu untuk dijaga
dan dikembangkan melalui penyediaan tata lingkungan sekolah yang baik dan bersifat
kekinian serta jalinan suasana kerjasama antara guru yang dibuat senyaman mungkin dengan
asas hubungan kekeluargaan.

2. Penelitian memberikan hasil yang baik bahwa komitmen yayasan mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja guru . Ada beberapa komitmen organisasi yang harus dievalusi yang
ada dalam sekolah ini agar dapat dikategorikan golongan baik dengan dengan cara
mengukur indikator-indikatornya. Ditemukan indikator rata-rata paling rendah yaitu
pemberian apresiasi, Yayasan dinilai masih terkesan acuh dan tidak konsisten. Hal tersebut
harus diatasi karena pemberian apresiasi secara tepat waktu dan konsisten adalah sebuah
janji yang tentunya diyakini harus ditepati. Dalam mengatasi masalah tersebut yayasan harus
lebih meningkatkan penjadwalan pemberian apresiasi dan kompesasi derta reward tepat pada
waktunya dan konsisten.

5
3. Disiplin kerja guru juga sangat penting, terutama disiplin yang berjalan atas dasar
kesadaran guru dari hatinya yang terdalam. Ini menunjukan bahwa peraturan-paraturan
sekolah tidak menjadi beban dan penghalang bagi para guru. Semua guru menjalankan
tugasnya dengan kesadaran bahkan karena kebanggaannya terhadap sekolah. Guru
menunaikan segala tugasnya dengan kewajiban yang baik atas dasar rasa memiliki dan
juga integritas yang ditunjukan sebagai pembelajaran bagi anak didiknya. Hal ini dinilai
sangat baik bagi proses operasional sekolah. Namun tidak hanya guru saja yang harus
memiliki kesadaran akan disiplin kerja ini, para jajaran direktorat dan manjerial yayasan
pun sebaiknya memiliki nilai integritas yang sama untuk menerapkan disiplin kerja ini
sebagai budaya organisasi secara keseluruhan. Pendisiplinan yang berlaku untuk seluruh
jajaran ini dinilai akan menimbulkan dampak baik, dikarenakan guru akan melihat sendiri
bahwa pimpinan mereka menunjukan komitmen terhadap pentingnya disiplin kerja di
sekolah

6
DAFTAR PUSTAKA

 https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15763/2/T2_942013113_BAB
%20II.pdf
 https://mudarrisa.iainsalatiga.ac.id/index.php/mudarrisa/article/download/586/
470
 http://uyunkachmed.blogspot.com/2011/10/peningkatan-profesionalisme-
tenaga.html
 https://sajiem.iainponorogo.ac.id/sajiem/article/download/59/40

Anda mungkin juga menyukai