Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN KE 9 LEMBAR KERJA 5 NILAI

HARI /TANGGAL MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN

SENIN 11 Okt 2021 PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FIK UNIMED

Soal:

1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :

- Perenialisme

- Esensialisme

- Rekontruksionisme

2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di

atas(no.1)!

3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat


Rekontruksionisme?

Jawaban

1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :

- Perenialisme

a. Plato (427- 347)

Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga matematikawan
Yunani. Plato lahir di Athena. Ia hidup pada zaman kebudayaan dengan
ketidakpastian. Plato juga mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu
tidak berubah. Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan,
dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia
b.Aristoteles (384-322)

Aristoteles  lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapi cara pemikiran
Aristoteles berbeda dengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaitu berpikir secara
rasional empiris realistis. Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan
Plato. Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya
sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi
maupun sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan
menuju kepada manusia yang ideal.

c.Thomas Aquinas (1224-1274)

Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad
pertengahan. Thomas kahir di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas
menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia tidak diadakan dari
bahan dasar, 2. Penciptaan tidak  terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga
mengamukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.

d.Agustino Steuco

Agustino Steuco lahir di daerah Gubbio. Steuco berpandangan bahwa terdapat


prinsip tunggal dari segala sesuatu dan selalu sama di dalam pengetahuan
manusia. Menurutnya agama adalah kemampuan alami manusia untuk mencapai
sebuah kesejatian.

- Esensialisme

a. Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad 15 dan
permulaan abad 16, yang merupakan tikoh pertama yang menolak pandangan
hidup yang berpijak pada dunia lain. Erasmus berusaha agar kurikulum sekolah
bersifat humanistis dan bersifat internasional, sehingga bisa mencakup lapisan
menengah dan kaum Aristokrat.
b.   Johann Amos Comenius, yang hidup di seputar tahun 1592-1670, adalah
seorang yang memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius berpendapat
bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk anak sesuai dengan
kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.

c.  John Locke, tikoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-1704 sebagai
pemikir dunia berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan
situasi dan kondisi.

d.     Johann Henrich Pestalozzi, sebagai seorang tokoh yang berpandangan


naturalistis yang hidup pada tahun 1746-1827. Pestalozzi memiliki kepercayaan
bahwa sifat-sifat alam itu tercermin pada manusia, sehingga pada manusia
terdapat kemampuan-kemampuan wajarnya.

E.    Johann Friederich Frobel, 1782-1852 sebagai tokoh yang berpandangan


kosmis-sintetis dengan keyakinannya bahwa manusia adalah mahluk ciptaan
tuhan yang merupakan bagian dari alam ini, sehingga manusia tunduk dan
mengikuti ketentuan-ketentuan hukum alam.

f.    Johann Friederich Harbert, yang hidup pada tahun 1776-1841, sebagai salah
seorang murid dari Immanuel Kant yang berpandangan kritis.

Harbert berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa


seseorang dengan kebajikan dari yang Mutlak dalam arti penyesuaian dengan
hukum-hukum kesusilaan dan inilah yang disebut proses pencapayan tujuan
pendidikan oleh Harbert sebagai pengajaran yang mendidik.

-Rekontruksionisme
1. Caroline Pratt

Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai
yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif
peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih
berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta
didik dan juga perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga
pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.

2. George Count

Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan.
Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau
mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah
lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.

3. Paulo Freire

Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan


ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo
sistem pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar
dapat diganti dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem
pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan
cara memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan
terhadap masyarakat.

2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di

atas(no.1)!

1. Essensialisme menghendaki agar landasan pendidikan berakar dari nilai-nilai yang


esensial, yaitu yang telah teruji oleh waktu, bersifat menuntun dan telah turun-
temurun dari zaman ke zaman, dengan mengambil zaman renaisanse sebagai
permulaan. Pandangan essensialisme dalam pendidikan Islam dianggap sesuai karena
tujuan umum paham essensialisme adalah membentuk pribadi bahagia dunia dan
akhirat. Isi pendidikanya ditetapkan berdasarkan kepentingan efektifitas pembinaan
kepribadian yang mencakup ilmu pengetahuan yang harus dikuasai dalam kehidupan
dan mampu menggerakan keinginan manusia.

2. Aliran eksistensialisme pada hakikatnya merupakan aliran fisafat yang bertujuan


mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang
dimiliki dan dihadapinya. Pandangan eksistensialisme dalam pendidikan Islam, dapat
dikatakan kurang sesuai, karena eksistensialisme pada hakikatnya mengadakan
penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak, tidak logis atau tidak ilmiah, sekalipun
ajaran Islam menghargai hasil pemikiran dan rasional, namun pemikiran abstrak tetap
diterima karena tidak semuanya harus didasarkan pada hal-hal konkrit.

3. Aliran filsafat perenialisme menegaskan pendidikan diarahkan pada upaya


pengembangan Pemikiran Essensialisme… Jurnal al-Asas, Vol. V No. 2, Oktober 2020
27 kemampuan intelektual anak didik melalui pemberian pengetahuan yang bersifat
abadi, universal, dan absolut. Pandangan perenialisme dalam pendidikan Islam dapat
dikatakan tidak sepenuhnya dapat diterima karena dalam pendidikan tetap
memperhatikan perkembangan, bukan semua yang menakutkan tetapi
perkembangan yang dikehendaki pendidikan Islam yang tidak bertentangan dengan
ajaran Islam.

3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat


Rekontruksionisme?

Latar Belakang Kemunculan Aliran Filsafat Rekonstruksionisme


Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis
ekonomi yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi
kapitalis telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia
bukan hanya terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya
menghantui setiap penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam
ekonomi kapitalis tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati.
Sistem kapitalis telah menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa
memiliki sistem perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-negara maju.
Kesombongan-kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah
negara yang notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika
merasa sanggup hidup dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit
perdagangan Amerika mulai terasa sejak menjadi elemen penting ekonomi dunia
pada awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun 2000 defisit perdagangan
Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar Krisis yang terjadi di Amerika tersebut
secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang terjadi
pada tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang
menyebabkan terjadinya depresi dunia sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-
bangsa kapitalis secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada
pendidikan. Krisis inilah yang melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme
yang bertujuan untuk dapat berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.

Anda mungkin juga menyukai