Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGERTIAN FILSAFAT

1. menurut kamus:

2. filsafat : cinta kepada kebijaksanaan dengan cara intelektual dan disiplin moral

3. filsafat : suatu studi dari sebab-sebab dan hokum yang mendasari kenyataan

4. filsafat : suatu system bagi pedoman hidup ( The Americn Heritage Dictionary).

Defenisi Filsafat menurut beberapa ilmuwan :

1. Plato : Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.

2. Aristoteles : Filsafat menyelidiki tentang sebab dan asas segala benda.

3. Al Kindi : Filsafat merupakan kegiatan manusia yang bertingkat tinggi, merupakan

pengetahuan dasar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi

manusia.

4. Al Faraby : Filsafat merupakan ilmu [pengetahuan tentang alam maujud dan

bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

5. Ibnu Sina/ Avicenna : Filsafat dan metafisika  sebagai suatu badan ilmu tidak

terbagi. Fisika mengamati yang ada sejauh tidak bergerak. Metafisika memandang

yang ada sejauh itu ada.

6. Immanuel Kant : Filsafat itu pokok dan pangkal segala pengetahuan

Dapat disimpulkan filsafat adalah ilmu pengetahuan hasil pemikiran manusia dari

seperangkat masalagh mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga

diperoleh budi pekerti. Adapun tujuan berfilsafat adalah untuk mencari kebenaran

sesuatu baik dalam logika (kebenaran berfikir), etika (berperilaku),mauun metafisika

(hakikat keaslian).( forumsejawat.wordpress.com/category/filsafat-pendidikan)


B  PENGERTIAN PENDIDIKAN

1.  Menurut Jhon Dhewey pendidikan adalah proses pembentukan kecaklapan- 

kecakapan fundamental secara intelektual, emosional, ke arah alam manusia.     

(halimahuinbi2.blogspot.com,2012).

2. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajara dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinyadan masyarakat.

C.  FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN DAN MANFAATNYA

Secara sederhana filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang

menjiwai, mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu system

pendidikan. Artinya filsafat pendidikan adalah jiwa, roh dan kepribadian system

pendidikan nasional.

Sebagaimana dinyatakan dimuka, eksistensi suatu bangsa adalah eksistensi dan

ideology atau filsafat hidupnya, maka demi kelansungan eksistensi itu ialah dengan

mewariskan nilai-nilai ideology itu kepada generasi selanjutnya. Adalah realita bahwa

jalan dan proses yang efektif untuk ini hanya melalui pendidikan. Setiap masyarakat,

setiap bangsa melaksanakan aktivitas pendidikan secara prinsipiil untuk membina

kesadaran nilai-nilai filosofis nasional bangsa itu, baru sesudah itu untuk pendidikan

aspek-aspek pengetahuan dan kecakapan-kecakapan lain.

Pendidikan sebagai suatu usaha membina dan mewariskan kebudayaan, mengemban

satu kewajiban yang luas dan menentukan prestasi suatu bangsa, bahkan tingkat sosio-

budayanya. Sehingga pendidikan bukanlah usaha dan aktivitas spekulatif semata-mata.

Pendidikan secara fundamental didasarkan atas asas-asas filosofis dan uilmiah yang
menjamin pencapaian tujuan yakni meningkatkan perkembangan sosio-budaya bahkan

martabat bangsa, kewibawaan dan kejayaan negara.

Sedangkan filsafat pendidikan sesuai peranannya, merupakan landasan filosofis yang

menjiwai seluruh kebijaksanaan dan pelaksanaan pendidikan. Adapun hubungan

fungsional antara filsafat dan teori pendidikan dapat diuraikan

1. Analisa filsafat merupakan salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para

ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan. Aliran filsafat

tertentu akan mempengaruhi dan memberikan bentuk serta corak tertentu terhadap

teori-teori pendidikan yang dikembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut.

2. Filsafat berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan

ahlinya dapat mempunyai relavansi dengan kehidupan nyata.

3. Filsafat pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dalam

pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau pedagogic.

D. PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI

Dibedakan dari dua sudut pandang:

 Pandangan Tradisional : Menganggap manusia terdiri dari dua komponen utama

yang dapat dipilah – pilah, yaitu jasmani dan rohani ( dikotomi ). Oleh karena itu

pandidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan untuk keselarasan antara

tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa.

 Pandangan Modern : Menganggap manusia sebagai satu kesatuan yang utuh

( holistik ). Oleh karena itu pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui

aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan

kemampuan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan

melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara

organik, neuromuskuler, intelektual, dan emosional.( AbdulKadir Ateng, 1993:3

Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani

yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan

motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan

emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan

dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap

siswa.

E.  ASUMSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI

 Program pendidikan jasmani dan program olahraga mempunyai tujuan yang berbeda.

Anak – anak bukanlah ‘ Miniatur ’ orang dewasa.

Anak – anak yang kita ajar sekarang tidak akan menjadi dewasa pada kehidupan

sekarang.

F.   NILAI DASAR FILSAFAH PENDIDIKAN JASMANI

Sumbangan unik dari pendidikan jasmani, yaitu :

 Meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa.

 Meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya, serta

 Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip – prinsip gerak serta bagaimana

menerapkannya dalam praktek.

G.  PENGERTIAN OLAHRAGA

1. Menurut Cholik Mutohir Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala

kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina

potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota


masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi

puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas

berdasarkan Pancasila.

2. Menurut ensiklopedia Indonesia olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh

satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan

dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980)  yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik

untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam

olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)

(Cahyo.Dwi.2009.Pendidikan Jasmani olahraga atau bermain.)

H.  Pengertian Filsafat Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Jadi menurut pendapat saya pengertian filsafat pendidikan jasmani dan olahraga

adalah suatu pandangan dalam proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik

untuk menghasilkan perubahan dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental,

serta emosional.dengan tujuan memperoleh pengetahuan dan meningkatkan prestasi

manusia melalui aktivitas fiskal dan penghalusan  kemahiran

I. KEMAMPUAN BERFIKIR
Memang sulit diamati secara langsungt bahwa kegiatan yang diikuti oleh anak dalam

pendidikan jasmani dapat meningkatkan kemampuan berfikir anak. Namun demikian

dapat ditegaskan di sini bahwa pendidikan jasmani yang efektif mampu merangsang

kemampuan berfikir dan daya analisis anak ketika terlibat dalam kegiatan – kegiatan

fisiknya. Pola – pola permainan yang memerlukan tugas – tugas tertentu akan

menekankan pentingnya kemampuan nalar anak dalam hal membuat keputusan.

J.         KESIMPULAN

Filsafat adalah ratu ilmu pengetahuan (Queen of  Knowledge) karena filsafat

dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan atau yang melahirkan illmu pengetahuan.

Artinya sebelum ada ilmu pengetahuan, filsafat merupakan lapangan utama pemikiran

dan penyelidikan manusia.

Kesimpulan – kesimpulan filsafat bersifat hakiki sehingga menyebabkan kedudukan

filsafat dianggap lebih tinggi dari ilmu pengetahuan yang lain.Oleh sebab itu dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, filsafat menjadi acuan dalam melaksanakan

pembangunan dan pedidikan. Ajaran filsafat yang komprehensif lah yang telah

menghantarkannya menduduki status yangv tinggi dalam kehidupan kebudyaan

manusia, yakni sebgai ideology.

Bangsa dan negara Indonesia yang telah menyatakan bahwa ideology dan jatidiri

bangsa adalah Pancasila tentulah harus meryjuk segala system dan tatanan kehidupan

bangsa kepada Pancasila. Ini telah dibuktikan dengan menuankannya dalam UUD 1945

dan secara perlahan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari..

Anda mungkin juga menyukai