Kekasihku,
Hari ini,
“Menorrhagia” itu,
Kekasihku,
Aku lelakimu,
Takkan meninggakanmu,
Walaupun,
Kekasihku,
Aku lelakimu,
Det menginga
t kembali kisah yang pernah dilewati setengah dasawarsa yang lalu, tatkala engkau mengeluh
menahan sakit yang tak terperih. Gumpalan darah keluar dari tubuh lemah tak berdaya. Dengan
segala kemampuan kita berjuang untuk megobati rasa sakit yang kau alami. Kekasihku, Aku lelakimu
yang tak pernah meninggalkamu. Bersama sejuta harapan engkau terbang ke Sanglah . Harapan
pupus kandas di antrian. Puri Bunda pengaduan terakhir. Menyingkir semua beban yang
membuatmu terluka. Mengakhiri segala perih yang kau alami.