Anda di halaman 1dari 4

A.

Rasional
Rasional adalah hal yang bisa dilakukan dengan hal yang ada. Rasionalitas merupakan konsep
normatif yang mengacu pada kesesuaian yang keyakinan seseorang dengan alasan seseorang
untuk percaya, atau tindakan seseorang dengan alasan seseorang untuk berindak. Namun,
istilah “rasionalitas” cenderung digunakan secara berbeda dalam berbagai disiplin ilmu,
termasuk diskusi khusus ekonomi, sosiologi, psikologi, biologi evolusioner dan ilmu politik.
• Ahli pendidikan Piaget membagi tahap perkembangan kognitif dalam 4 tahapan yaitu
tahap sensorimotor, tahap pra-operasional, operasional konkret, dan operasioanal formal.
Usia sekolah dasar umunya 7 sampai 12 tahun masuk pada tahap operasional konkret
diamana anak belum bisa memahami problem abstrak, segala sesuatu akan bermakna bila
dikaitkan dengan objek konkret (nyata) yang mereka temui sehari-hari. Untuk itu
pembelajaran yang cocok di SD menggunakan pendekatan tematik. Pembelajaran tematik
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
berbagai mata pembelajaran dalam berbagai tema. Shoemeker (1989) mendefinisikan
kurikulum terintegrasi (tematik).
Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini mencakup kompetensi mata
pelajaran yaitu: PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan
Prakarya, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti tidak termasuk mata pelajaran
dalam tematik. Pembelajaran tematik dilaksanakan di semua kelas di SD baik di
kelas I-III (kelas rendah) maupun kelas IV-VI (kelas tinggi).
• Di kelas rendah belum ada mata pelajaran IPA dan IPS yang berdiri sendiri
namun muatan IPA dan IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran bahasa
indonesia. Untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan dilakukan secara tematik hanya sampai dengan kelas III, untuk
kelas IV, V, dan VI diajarka sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.
• Pendekatan ini dimaksudkan agar siswa tidakbelajar secara persial sehingga
pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada siswa seperti yang
tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tema yang dipilih sedapat
mungkin didekatkan dengan hal-hal yang dialami siswa. Pembelajaran tematik
disusun berdasarkan berbagai proses integrasi yaitu integrasi intradispliner,
multidispliner, interdisipliner.

Anda mungkin juga menyukai