Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER

RELIGIUS PADA SISWA KELAS I DI SDI AL-MUNAWWARAH

MINI RISET
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
yang Diampu oleh Ibu Leli Lestari M.Pd.

Oleh :
Meilly Safriana Yufi
NIM. 20381052021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan Mini riset tentang “Implementasi Kurikulum
2013 Untuk Meningkatkan Karakter Religius Pada Siswa Kelas I Di Sdi Al-
Munawwarah". Dengan perkenaan dari-Nya kami dapat menyelesaikan Mini Riset ini
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum. Sholawat dan salam
tetap tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh pendidikan seperti yang dapat kita
rasakan saat ini.
Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Leli Lestari M.Pd yang telah
membantu dan membimbing serta memberikan arahan kepada kami. Mini Riset ini
ditulis untuk memenuhi tugas serta mengembangkan pengetahuan tentang Elite Lokal
Madura. Semoga Mini Riset ini bisa memberikan tambahan ilmu bagi kita serta dapat
mempertajam pengetahuan kita mengenai Implementasi Kurikulum 2013 untuk
Meningkatkan Karakter Religius pada Siswa Kelas I di SDI Al-Munawwarah.
Pantaslah kiranya kami mengucapkan terima kasih yang tiada batasnya kepada seluruh
pihak, yang telah membantu mendukung dan berpartisipasi dalam menyelesaikan Mini
Riset ini.
Dengan harapan semoga mini riset ini dapat memberi arti dan manfaat kepada
kami juga para pembaca. Agar mini riset ini lebih baik dan bermanfaat, kami
senantiasa mengharap kepada semua pihak untuk memberikan koreksi baik saran,
kritik maupun masukan terhadap penyempurnaan Mini Riset ini sehingga menambah
baiknya mini riset ini. Selanjutnya hanya kepada Allah kami panjatkan doa, semoga
Allah senantiasa memberikan petunjuk dan meridhoi Mini Riset ini. Aamiin ya Robbil
alamin

Pamekasan, 19 Juni 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... I
DAFTAR ISI...................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................ 3
A. Implementasi Kurikulum 2013................................................................................ 3
B. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa ...... 3
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................... 6
A. Jenis Penelitian........................................................................................................ 6
B. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................... 6
C. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................................. 7
BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................................ 8
A. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................................. 8
B. Laporan Hasil Wawancara....................................................................................... 8
C. Hasil Wawancara..................................................................................................... 8
BAB V KESIMPULAN..................................................................................................... 9
DOKUMENTASI............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

II
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 (k13) merupakan kurikulum yang berorientasi pada peningkatan
dan penyeimbang antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan
pengetahuan (knowledge). Dalam rancangan K 13 sekolah-sekolah diharapkan dapat
menghasilkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yaitu tidak hanya cerdas
intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya. Sehingga target
kemampuan lulusan sekolah seharusnya mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. 1Implementasi K 13 juga
merupakan usaha bersama antara pemerintah dengan pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota.Namun dalam pelaksanaannya K13 terdapat beberapa
kendala dari guru dan buku. terdapat dua masalah utama dalam implementasi kurikulum
2013 yaitu pertama, masalah minimnya pelatihan K 13 bagi guru. Kedua, terbatasnya
buku pegangan murid untuk belajar. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dengan
adanya perubahan kurikulum, maka persoalan kesiapan guru menghadapi kurikulum baru
perlu menjadi pertimbangan bersama. Sedangkan buku juga menjadi unsur penting dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tanpa buku, proses pembelajaran di kelas akan
berjalan lambat.
Implementasi kurikulum disekolah perlu juga memperhatikan perbedaan
individual peserta didik, meskipun pembelajaan dilakukan secara klasikal. Dengan
demikian guru dapat mengontrol pengalaman peserta didik dengan menggunakan
pendekatan system, serta berorientasi pada proses dan hasil belajar agar bisa melayani
perbedaan peserta didik.2 Karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan
yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan yang dianut,
menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Implementasi nilai karakter religius ditunjukkan dalam sikap sinta damai, toleransi,
menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, Kerjasama
antar pemeluk agama dan kepercayaan.3
Nilai karakter yang berkaitan dengan ranah hubungan manusia dengan Tuhan
yang maha Esa adalah nilai religius. Ranah legius sangat penting untuk ditumbuh
kembangkan pada pesrta didik dalam rangka mengonstruk perkataan, pikiran, serta
Tindakan pesrta didik yang diusahakan untuk selalu didasarkan pada nilai dan norma
ketuhanan yang berdasarkan pada ajaran agama yang dianut. Maknanya bahwa ajaran

1
Yahfenel Evi Fussalam, “Implementasi Kurikulum 2013 (K13) Smp Negeri 2 Sarolangun,” Jurnal Muara Pendidikan,
3 No. 1, (2018): 46
2
Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi (Jakarta Timur: PT Bumi Aksara,2018).13.
3
Fathul Amin, “Pembentukan Karakter Religius pada Siswa Minu Hidayatun Najah Tuban melalui Shalat
Berjamaah,” Premiere, 3, No.2 (2021):56

1
adan agama yang dianut peserta didik benar-benar dihayati, dipahami dan dilaksanakan
pada setiap harinya.4
Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pendidikan karakter. Pada umumnya
keteladanan, penciptaan lingkungan dan pembiasaan melalui berbagai tugas keilmuan dan
kegiatan kondusif. Dengan demikian apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dikerjakan
oleh peserta didik dapat membentuk karakter mereka. Melalui pengembangan kurikulum
2013 yang berbasis kompetensi ini diharapkan mampu membawa bangs aini menjadi
bangsa yang bermanfaat.5
Dalam implementasi kurikulum 2013 pendidikan karakter diintegrasikan dalam
seluruh mata pelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum, termasuk
pendidikan agama islam. Dengan implementasi kurikulum 2013 diharapkan mampu
mencapai tujuan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana implementasi kurikulum 2013 untuk meningkatkan nilai religius pada
siswa kelas I di SDI Al- Munawwarah?
C. Tujuan
Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam meningkatkan nilai
religius pada siswa kelas I di SDI Al-Munawwarah.
D. Manfaat
Dengan adanyanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui implementasi
kurikulum 2013 untuk meningkatkan nilai religius pada siswa kelas I di SDI Al-
Munawwarah.

4
Lyana Dwi Muya Syaroh, Zeni Murtafiati Mirzani, “Membentuk Karakter Religius dengan Pembiasaan Perilaku
Religi di Sekolah: Studi di SMA Negeri 3 Ponorogo,” IJIES, 3, No.1 (Juni 2020): 65.
5
Alif Achadah, “Implementasi Kurikulum 2013 dalam Upaya Membentuk Karakter Religius Siswa,” Al-Wijdan,III,
No.1 (Juni 2018):112.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Implementasi Kurikulum 2013


Dalam kamus besar bahasa indonesia implementasi diartikan sebagai pelaksanaan
atau penerapan. Rancangan kurikulum dan implementasi kurikulum adalah sebuah
system pembentuk garis lurus dalam arti implementasi mencerminkan
rancangan.6implementasi kurikulum adalah operasionalisasi konsep kurikulum yang
masih bersifat potensial atau tertulis menjadi actual dalam bentuk kegiatan
pembelajaran.7implementasi kurikulum dapat dimaknai dengan implementasi sebagai
aktualisasi rencana atau konsep kurikulum, implementasi kurikulum sebagai proses
pembelajaran, implementasi kurikulum sebagai realisasi ide, nilai dan konsep kurikulum,
implementasi kurikulum sebagai proses perubahan perilaku peserta didik. Dengan
demikian wujud nyata dari implementasi kurikulum adalah aktivitas belajar mengajar
dikelas, dengan kata lain aktivitas belajar mengajar dikelas merupakan operasionalisasi
dari kurikulum tertulis atau disebut juga dengan kurikulum actual.8
Implementasi kurikulum adalah upaya pelaksanaan atau penerapan kurikulum
telah dirancang atau didesain. Dalam pelaksanaan implementasi kurikulum harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh, jangan sampai menyimpang atau bertolak belakang
dari kurikulum yang telah dirancang, agar tidak muncul permasalahan.

B. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa


Implementasi kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang
produktif, kreatif dan inovatif. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis
karakter dan kompetensi. Dalam implementasinya tentunya akan menghasilkan dampak,
baik dampak positif maupun negatif. Adapun beberapa dampak positif dan negatif dari
penerapan kurikulum 2013 adalah:
a. Dampak positif
1. Dengan pendekatan scientific mencari informasi, menanya, mencoba, menalar, dan
mengomunikasikan membuat anak-anak lebih aktif terutama dalam dalam mencari
informasi sebelum pelajaran dimulai.
2. Dengan penggunaan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi siswa menjadi
lebih semangat, aktif dan lebih mudah menyerap materi.
3. Peserta didik dituntut untuk bisa atau mampu memahami setiap materi, sehingga
membuat mereka lebih rajin dalam belajar.

6
Abdul Majid, Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis, (Bandung: Interes media, 2014). 6.
7
Ibid.
8
Yuda Setiadi, “Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Karakter Peserta didik SMPIT Nurul Hikmah
Matraman Jakarta Timur” (skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), 7.

3
4. Hasil evaluasi yang diperoleh meningkat dari pada sebelum memakai kurikulum
2013.
5. Terlihat karakter jujur, disiplin, religius, toleransi dan karakter lainnya dalam
kegiatan sehari-hari.
b. Dampak negatif dan cara mengatasinya
1. Materi yang harus dikuasai oleh siswa terlalu banyak, sehingga tidak semua materi
tersampaikan dengan baik. Cara mengatasinya guru dan siswa harus sama-sama aktif.
2. Beban belajar siswa terlalu berat, karena setiap siswa dituntut untuk belajar tuntas,
sehingga mereka harus belajar ekstra. Cara mengatasinya memberi mereka motivasi
agar belajar lebih rajin lagi.
3. Penilaian autentik yang terlalu rumit. Cara mengatasinya guru harus lebih sabar dan
lebih teliti lagi.
Terlepas adanya dampak positif dan negatif dari penerapan kurikulum 2013
tersebut, tapi pada dasarnya penerapan kurikulum 2013 ini berdampak bahwa siswa
mempunyai keaktifan yang lebih dalam hal pemahaman bidang studi yang dipelajarinya.
Dengan adanya hal tersebut maka siswa akan bersungguh-sungguh dalam bidang studi
pembelajaran yang dilakukan dikelas.
Dalam upaya pembentukan karakter religius siswa, kurikulum 2013 dituntut
untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dan untuk membentukan karakter religius siswa,
dibutuhkan faktor-faktor pendukung pembentukan karakter tersebut.
1. Karakter Guru
Guru adalah pemimpin utama yang ada didalam kelas sebagai pengajar. Guru
mempunyai kompetensi pedagogik yang merupakan harga mati dari setiap pengajar.
Selain kompetensi tersebut, guru atau pendidik harus mempunyai kompetensi: (1)
kepribadian kepribadian, yang artinya guru harus berpenampilan sopan santun,
berkata sopan, dan dapat memberi contoh yang baik pada peserta didiknya. (2)
kompetensi sosial, artinya adalah guru harus dapat berinteraksi sosial dengan
lingkungan sekitanya. Guru harus bisa menerapkan komunikasi yang baik dengan
para siswanya karenahal tersebut dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.
2. Adanya sarana untuk pembentukan karakter religius siswa.
Artinya adalah bahwa ketika sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013 dan
berupaya untuk mengembangkan dan membentuk karakter religius siswa, maka
sekolah harus berkomitmen untuk menyiapkan atau menyediakan sarana dan
prasarana untuk mendukung hal tersebut. Dalam hal ini sekolah dapat menyediakan
para guru yang memang telah disaring dan yang mempunyai akhlak yang baik. Tak
hanya itu saja, sekolah dapat menyediakan tempat ibadah (mushollah) yang layak
digunakan untuk beribadah dilingkungan sekolah. Dengan adanya sarana yang layak
digunakan untuk ibadah, akan mendorong siswa untuk giat dan tahan berlama-lama
melakukan aktifitas keagamaan di mushollah. Hal yang tak kalah penting adalah
adanya pembiasaan yang dilakukan disekolah seperti membaca surat yasin bersama-
sama setiap hari kamis, membaca asmaul husna secara bersama-sama yang dilakukan

4
setiap pagi sebelum pelajaran sekolah dimulai, atau bersalam-salaman dengan bapak
ibu guru setiap akan masuk sekolah dipagi hari. Beberapa hal tersebut dapat
dilakukan sebagai upaya untuk membentuk karakter religius siswa yang ada
disekolah. Karena ketika pembiasaan tersebut dilakukan secara terus-menerus, hal
tersebut akan mempengaruhi peningkatan keimanan seorang siswa.

5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan mendeskripsikan bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam meningkatkan
nilai religious pada siswa kelas I di SDI Al-Munawwarah. Metode kualitatif merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu objek, dengan ini peneliti
berperan sebagai instrumen kunci. Dalam metode ini teknik pengumpulan data dapat
melalui wawancara. Dimana pada teknik pengumpulan data melalui wawancara ini maka
teknik yang dilakukan jenis wawancara yang sudah terstruktur yang ditujukan pada
orang-orang yang terlibat dalam penerapan kurikulum 2013 dalam meningkatkan
karakter religius pada siswa kelas I di SDI Al-Munawwarah.
penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, Dimana dalam penelitian
tersebut yaitu mengumpulkan data dengan berbentuk kata-kata dan gambar bukan
berbentuk angka, maka dari itu peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif bukan
menggunakan metode kuantitatif karena metode menggunakan tersebut metodenya
menggunakan angka. Dalam metode penelitian kualitatif terdapat delapan jenis yaitu
etnografi (ethnography), studi kasus (case studies), studi dokumen/ teks (document
studies), observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused interviews),
fenomenologi (phenomenology), grounded theory, study sejarah (historical research).

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Studi Dokumentasi
Dalam metode pengumpulan data ini merupakan salah satu metode pengumpulan
data dalam penelitian kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen
yang telah dibuat oleh subjek atau orang lain yang terkait dengan subjek. Dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bis aberbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, dan lain-lain. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencari, membaca, dan menelaah.9
2. Wawancara
Wawancara salah satu Teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Secara sederhana dapat dikatan bahwa wawancara adalah suatu kejadian
atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau orang yang
diwawancarai melalui komunikasi langsung. Dalam wawancara tersebut biasa
dilakukan secara individu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga didapat data
informatic yang orientik.10
3. Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
meningkatkan ketekunan, yang berarti melakukan pengamatan secara cermat dan

9
Haris Herdiansah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Salemba Humanika,2010), hlm 143.
10
Iryana dan Risky Kawasati, Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif, (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Sorong), hlm 4.

6
berkesinambungan guna mengetahui kebenaran data yang telah didapat kan. Teknik
ini dilakukan dengan cara membaca secara cermat berbagai referensi buku maupun
hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan peneliti.
Dengan begitu peneliti dapat mengetahui bahwa data yang didapatkan benar.11

C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


1. Waktu Penelitian
Penelitian yang dilakukan selama satu kali pertemuan yaitu pada hari minggu,
tanggal 05 Juni 2022, Pukul 10.00 WIB- Selesai.
2. Tempat Penelitian
Tempat yang dilakukan observasi (interview) yaitu di rumah Salah satu guru di
SDI Al-Munawwarah yaitu Ustadz Ahmad Haikal Hasanuddin (di Dsn. Sawahan Desa
Pademawu Timur).

11
Sugiono, Metode Pennelitian, hlm.370-371

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat penelitian


Wawancara yang dilakukan dengan narasumber dilakukan pada :
Hari / tanggal : hari minggu, 05 Juni 2022.
Waktu : 10.00WIB – Selesai
Tempat : Rumah Ustadz Ahmad Haikal Hasanuddin (Dsn.Sawahan Desa. Pademawu
Timur)

B. Laporan Hasil Wawancara


Narasumber : Ahmad Haikal Hasanuddin
Pewawancara : Meilly Safriana Yufi

C. Hasil Wawancara
Sebelum saya melakukan observasi tersebut terlebih dahulu saya meminta izin
agar bisa menemui beliau dan juga menentukan harinya. Kemudian setelah beliau
menentukan waktu dan tempatnya, saya langsung ketempat tersebut dengan waktu yang
telah beliau tentukan. Dari hasil wawancara tersebut saya bisa mengetahui beberapara hal
dalam implementasi kurikulum 2013 untuk meningkatkan karakter religius pada siswa
kelas II di sdi al-munawwarah.
Berikut hasil wawancara saya dengan Narasumber :
“Bagaimana implementasi kurikulum 2013 untuk meningkatkan karakter religius
pada siswa kelas I di sdi al-munawwarah?”
Narasumber : implementasi kurikulum 2013 dalam meningkatkan karakter religius pada
siswa kelas I di SDI Al-Munawwarah sangatlah banyak diantaranya :
a. Kegiatan yang dilakukan penyampaian salam serta berdo’a pada awal pembelajaran.
Jadi sebelum guru memulai pembelajaran terlebih dahulu menyampaikan salam dan
dilanjutkan untuk berdoa.
b. Pelaksanaan pengembangan sikap dilakukan dengan cara menyampaikan salam dan
do’a diawal pembelajaran, menghubungkan materi pembelajaran dengan ajaran
islam. Menyampaikan salam dan berdo’a kafaratul majlis diakhir pembelajran, serta
menegur siswa yang dianggap melanggar aturan islam.
c. Memperkuat pengembangan sikap religius.
Selain dari kegiatan diatas implementasi kurikulum 2013 untuk meningkatkan
karakter religius pada siswa di SDI Al-Munawwarah juga ada penyambutan didepan
pintu gerbang yang menyampaikan salam dan menyambut siswa dengan dilakukan setiap
hari. Setelah itu dilanjutkan mengaji Bersama disetiap kelas, serta adanya pelaksanaan
shalat duha secara berjamaah (terpisah antara putra dan putri) sebelum pembelajaran.

8
Kemuadian diakhir pembelajaran juga ada tambahan kelas tahfidz, disisi lain kelas juga
terpisah antara putra dan putri.
Melihat konteks kurikulum disini dalam setiap pembelajaran diharuskan untuk
selalu bernotaben dalam keislaman, sikap dan perilaku religius. Hal yang diandalkan
disekolah ini adalah adanya kelas tahfidz yang sudah sering mendapat juara dalam lomba,
daik tingkat kabupaten maupun tingkat nasional. Pada intinya harapan sekolah dengan
adanya kesinambungan segala aspek dalam menambah karakter religius siswa ini menjadi
momentum khusus bagi sekolah karena pada dasarnya sekolah ini merupakan sekolah
islam, jadi output yang dihasilkan juga harus terbukti nyata sesuai harapan sekolah dan
orang tua siswa.

9
BAB V
KESIMPULAN
Implementasi kurikulum adalah upaya pelaksanaan atau penerapan kurikulum
telah dirancang atau didesain. Dalam pelaksanaan implementasi kurikulum harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh, jangan sampai menyimpang atau bertolak belakang
dari kurikulum yang telah dirancang, agar tidak muncul permasalahan. Implementasi
kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif dan
inovatif. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi.
Dalam implementasinya tentunya akan menghasilkan dampak, baik dampak positif
maupun negatif. Implementasi kurikulum 2013 untuk meningkatkan karakter religius di
SDI Al-Munawwarah telah dilakukan dalam kegiatan sehari-hari seperti saat sebelum dan
sesudah pembelajaran guru menyampaikan salam kemudian berdo’a. sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung guru menyambut kedatangan siswa serta pelaksanaan mengaji
disetiap kelas dan pelaksanaan shalat berjamaah.

10
DOKUMENTASI

11
DAFTAR PUSTAKA

Yahfenel Evi Fussalam. Implementasi Kurikulum 2013 (K13) Smp Negeri 2 Sarolangun. Jurnal
Muara Pendidikan. 3 No. 1. 2018.

Mulyasa. Implementasi Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta Timur. PT Bumi Aksara. 2018.

Fathul Amin. Pembentukan Karakter Religius pada Siswa Minu Hidayatun Najah Tuban melalui
Shalat Berjamaah. Premiere. 3. No.2. 2021.

Lyana Dwi Muya Syaroh. Zeni Murtafiati Mirzani. Membentuk Karakter Religius dengan
Pembiasaan Perilaku Religi di Sekolah: Studi di SMA Negeri 3 Ponorogo. IJIES. 3. No.1
Juni 2020.

Alif Achadah. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Upaya Membentuk Karakter Religius
Siswa. Al-Wijdan. III. No.1. Juni 2018.

Abdul Majid. Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis. Bandung. Interes
media. 2014.

Yuda Setiadi. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Karakter Peserta didik SMPIT
Nurul Hikmah Matraman Jakarta Timur. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2015.

Haris Herdiansah. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. Salemba Humanika. 2010.

Iryana dan Risky Kawasati. Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif. Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Sorong.

Sugiono. Metode Pennelitian.

12

Anda mungkin juga menyukai