Anda di halaman 1dari 14

TELAAH KURIKULUM DAN BAHAN AJAR

KI, KD PENDIDIKAN SENI RUPA DAN PRAKARYA DALAM KURIKULUM 2013


DAN MENGEMBANGKAN NYA DALAM BENTUK INDIKATOR PENCAPAIAN

MAKALAH

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Ramalis Hakim, M.Pd.


Ega Harna B, S.Pd., M.Pd.

ANGGOTA KELOMPOK 6 :

Nikhel Riski (22020076)

Novi Sorea (22020078)

Rijalul Imam (22020082)

PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang KI, KD Pendidikan Seni Rupa dan Prakarya Dalam
Kurikulum 2013 dan Mengembangkannya dalam Bentuk Indikator Pencapaian ini disusun
sebagai salah satu tugas kelompok dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum
dan Bahan Ajar.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan
dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih.

Padang, 24 Oktober 2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. Pengertian KI, KD Pendidikan Seni Rupa .................................................................................. 5
B. Pengertian Kurikulum 2013 ........................................................................................................ 7
C. Prakarya Kurikulum 2013 ........................................................................................................... 8
D. Karya dari Prakarya Kurikulum 2013 Pendidikan Seni Rupa .................................................. 10
BAB III................................................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang
berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan
nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan
bangsa dan karakter. Sedangkan jika merujuk pada sumber resmi Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, yang dimaksud
pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Dalam pendidikan seni pun tentu tidak akan luput dari keterkaitan belajar dan
pembelajaran. Berusaha untuk memudahkan pembelajaran atau kegiatan belajar pada
peserta didik selalu diusahakan dan diupayakan terus menerus oleh guru dan juga peran
pemerintah pada umumnya. Berbagai metode belajar yang sudah ada dan telah
disesuaikan oleh guru yang memang menurut mereka sesuai untuk mata pelajaran yang
diajarkan. Penggunaan metode dalam sebuah pengajaran juga suatu usaha untuk
memecahkan masalah agar dalam menyampaikan bahan ajar tertentu dapat
disampaikan dengan baik oleh guru, yang selanjutnya dapat dipahami dengan baik oleh
peserta didik.

Kebutuhan akan pendekatan pengajaran sangatlah perlu, terutama untuk


menjelaskan sekaligus mempraktekkan mata pelajaran yang berhubungan dengan
keterampilan. Meningkatkan kualitas pembelajaran perlu adanya pendekatan
pembelajaran yang baru pula. Pendekatan yang sedang hangat diperbincangkan adalah
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik yaitu pembelajaran yang dirancang

3
sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Dengan adanya
metode pembelajaran yang baru ini, diharapkan sekali bahwa kualitas pendidikan dapat
meningkat menjadi lebih baik. Menurut Mulyasa (2009:55) menyatakan bahwa proses
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta sarat makna yang disajikan
guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan KI, KD Pendidikan Seni Rupa ?
2. Apakah yang dimaksud dari kurikulum 2013 ?
3. Apakah yang dimaksud dengan prakarya kurikulum 2013 ?
4. Apa saja karya dari prakarya kurikulum 2013 Pendidikan Seni Rupa?

C. Tujuan
1. Untuk mengetaui pengertian KI, KD, Pendidikan Seni Rupa
2. Untuk mengetahui pengertian kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan prakarya kurikulum 2013
4. Untuk mengetahui karya dari prakarya kurikulum 2013 Pendidikan Seni Rupa

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian KI, KD Pendidikan Seni Rupa


(KI) Kompetensi inti adalah kemampuan yang harus dicapai siswa melalui
kompetensi dasar, adapun kompetensi inti pada RPP (Rencana Pelaksanaan
pembelajaran) Mata Pelajaran Seni Budaya. Berdasarkan Salinan Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pelajaran pada
Kurikulum 2013 Pasal 2 ayat (1) menjelaskan bahwa, Kompetensi Inti (KI) pada
kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas

Kompetensi inti adalah kompetensi utama yang diuraikan ke dalam beberapa


aspek, yaitu aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan harus dipelajari oleh
peserta didik di setiap jenjang dan mata pelajaran. Menurut Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016, kompetensi inti pada kurikulum 2013 adalah kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik setiap tingkat kelas. Pada
KTSP, kompetensi ini biasa disebut sebagai standar kompetensi. Lantas apa
perbedaannya dengan kompetensi dasar? Kompetensi inti merupakan kemampuan yang
ingin dicapai melalui kompetensi dasar. Tujuannya adalah membentuk karakter unggul
bagi peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Hal itu sejalan dengan tujuan yang
ingin dicapai melalui kurikulum 2013. Adapun fungsinya adalah sebagai acuan untuk
mengorganisasi kompetensi dasar. Artinya, seluruh kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan melalui kompetensi dasar harus tunduk dan selaras dengan kompetensi
inti.

(KD) Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator. Kompetensi
dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku,
keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang
pendidikan tertentu. Kompetensi ini dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta
didik dan harus mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.

5
Tujuannya mengacu pada aspek yang hendak dicapai di dalamnya, yaitu sebagai
berikut.

1) Meningkatkan pengetahuan di bidang kognitif.


2) Mengasah bakat, minat, dan kemampuan.
3) Mengajarkan norma-norma untuk mempraktikkan segala tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
4) Memperbaiki sikap individu.

Dari beberapa poin di atas, jelas bahwa tujuan kompetensi ini tidak hanya sebatas
memahamkan peserta didik pada suatu materi. Lebih dari itu, bagaimana mereka bisa
mengimplementasikan itu di kehidupan sehari-hari secara mahir dan tanggung jawab.
Adapun fungsinya adalah sebagai acuan atau rujukan guru dalam menyusun indikator
kompetensi pada pembelajaran di kelas. Dengan demikian, akan tercapai tujuan
pembelajarannya.

Dalam Seni Rupa, Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu

1) kompetensi sikap spiritual


2) sikap sosial
3) pengetahuan
4) keterampilan

Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,


kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

6
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini, yaitu siswa mampu :

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji
konseptual, dan prosedural) berdasarkan dalam ranah konkret (menggunakan,
rasa ingin tahunya tentang ilmu mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya membuat) dan ranah abstrak (menulis,
terkait fenomena dan kejadian tampak membaca, menghitung, menggambar,
mata dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik dan 4.1 menggambar flora, fauna, dan alam
prosedur menggambar flora, fauna dan benda
alam benda dengan berbagai bahan
3.2 memahami prinsip dan prosedur 4.2 menggambar gubahan flora, fauna,
menggambar gubahan flora, fauna, dan dan bentuk geometrik menjadi ragam
bentuk geometrik menjadi ragam hias hias
3.3 memahami prosedur penerapan 4.3 membuat karya dengan berbagai
ragam hias pada bahan buatan motif ragam hias pada bahan buatan
3.4 memahami prosedur penerapan 4.4 membuat karya dengan berbagai
ragam hias pada bahan alam motif ragam hias pada bahan alam

B. Pengertian Kurikulum 2013


Pengertian Kurikulum 2013 yaitu sebagai kurikulum berbasis kompetensi yang
merupakan salah satu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
karakter dan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar
performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penugasan
terhadap seperangkat kopetensi tertentu. Tidak hanya berbasis pada kopetensi, hal
penting dalam penerapan kurikulum 2013 adalah penerapan pendidikan karakter
(Mulyasa, 2013: 66).

7
Rusman (2015:141) menjelaskan bahwa, Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
operasional yang berbasis kompetensi sebagai hasil refleksi, pemikiran dan pengkajian
yang mendalam dari kurikulum sebelumnya. Kompetensi yang dikembangkan pada
Kurikulum 2013 yaitu untuk memberi softskill dan hardskills berupa keterampilan dan
keahlian.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis pada pengembangan


kopetensi siswa. Kurikulum berbasis kompetensi (outcomes-based curriculum) yaitu
pengembangan kurikulum yang diarahkan pencapaian kompetensi seperti yang telah di
rumuskan dalam standar kopmpetensi lulusan (Tjahjono, 2013: 1).

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi yang pernah digagas
dalam Rilisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum terselesaikan
karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan 2006. Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum berbasis kompetensi dan
karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual (Nuh, 2013).

C. Prakarya Kurikulum 2013


Mata pelajaran prakarya merupakan ilmu terapan yang mengaplikasikan berbagai
bidang ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan masalah praktis yang secara langsung
mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Ruang lingkup mata pelajaran Prakarya
meliputi 4 aspek, yaitu :

1) Kerajinan
Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan
benda untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan: estetika - ergonomis,
dengan simbol budaya, kebutuhan tata upacara dan kepercayaan (theory of magic
and relligy), dan benda fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada
prosedur pembuatannya. Lingkup ini dapat menggali dari potensi lokal dan seni
terap (applied art), desain kekinian (modernisme dan postmodernisme).
2) Rekayasa
Rekayasa terkait dengan beberapa kemampuan: merancang,merekonstruksi
dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan seharihari dengan
pendekatan pemecahan masalah. Sebagai contoh: rekayasa penyambungan balok
kayu untuk membuat susunan (konstruksi) kerangka atap rumah, harus dilakukan
dengan prinsip ketepatan agar susunan rumah tidak mudah runtuh. Lingkup ini

8
memerlukan kesatuan pikir dan kecekatan tangan membuat susunan mengarah
kepada: berpikir kreatif, praktis, efektif, ketepatan dan hemat serta berpikir
prediktif.
3) Budi Daya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja berusaha untuk
menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda atau makhluk hidup agar lebih
besar/tumbuh, dan berkembangbiak, bertambah banyak. Kinerja ini membutuhkan
perasaan seolah dirinya pembudidaya. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja
budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan, namun dalam
bekerja dibutuhkan sistem yang berjalan rutin atau prosedural, Manfaat edukatif
teknologi budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan
memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (ecosystem) menjadi
peserta didik yang berpikir sistematis berdasarkan potensi kearifan lokal.
4) Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk
jadi, agar dapat dimanfaatkan. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah
benda mentah menjadi produk jadi yang mempunyai nilai tambah melalui teknik
pengelolaan seperti: mencampur, mengawetkan, dan memodifikasi. Manfaat
edukatif teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik
adalah: pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari,
sistematis yang dipadukan dengan pikiran serta Prakarya.

Mata pelajaran prakarya bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan,


keterampilan, dan sikap percaya diri siswa melalui produk yang dihasilkan sendiri
dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar.

Mata pelajaran Prakarya secara umum dirancang dengan tujuan membekali siswa
agar mampu:

1) Mengembangkan kreativitas melalui pembuatan produk berupa kerajinan,


rekayasa, budi daya dan pengolahan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
2) Mengembangkan kreativitas melalui: mencipta, merancang, memodifikas
(menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar,
kewirausahaan dan kearifan lokal.

9
3) Melatih kepekaan rasa peserta didik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni untuk menjadi inovator dengan mengembangkan: rasa ingin
tahu, rasa kepedulian, rasa memiliki bersama, rasa keindahan dan toleransi.
4) Membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur,
bertanggung jawab, disiplin, dan peduli.
5) Menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis: cepat, tepat, cekat serta
estetis, ekonomis dan praktis.

D. Karya dari Prakarya Kurikulum 2013 Pendidikan Seni Rupa


1) Seni Kolase dari Limbah biji-bijian dan kulit kacang

2) Kerajinan dari Limbah Tempurung Kelapa

3) Kerajinan dari Limbah Kulit Kerang

10
4) Kerajinan dari Limbah Akar Bambu

5) Kerajinan dari Limbah Bunga dan Daun Kering

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kompetensi yang dituntut oleh kurikulum 2013 tergambar pada kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang digariskan dalam peraturan menteri. Dalam pembelajaran
keseimbangan aspek afektif yaitu aspek sikap. Sikap merupakan pembawaan yang
dapat dipelajari, dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap suatu objek.
Sikap merupakan kecenderungan untuk merespons suatu stimulus berdasarkan
penilaian terhadap stimulus tersebut. Respons tersebut dapat bersifat positif dapat pula
bersifat negatif. Dalam hal ini guru dituntut untuk dapat menumbuhkan respons positif
dalam pembentukan sikap siswa.

Dalam pendidikan seni pun tentu tidak akan luput dari keterkaitan belajar dan
pembelajaran. Berusaha untuk memudahkan pembelajaran atau kegiatan belajar pada
peserta didik selalu diusahakan dan diupayakan terus menerus oleh guru dan juga peran
pemerintah pada umumnya.

B. Saran
Kurikulum yang berlaku pada saat ini mampu menyesuaikan dengan keseimbangan
dalam pembelajaran baik bagi guru, peserta didik serta dalam rumusan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran sebaiknya penulisan pada rencana pelaksanaan
pembelajaran disesuaikan dengan silabus yang dimiliki oleh guru agar tidak terdapat
salah penafsiran, pada analisis rencana pelaksanaan pembelajaran, perlu diperhatikan
untuk mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu
dan rumusan sumber belajar yang terperinci dan berfungsi untuk mengukur
ketercapaian kompetensi dasar yang juga dapat menjadi acuan penilaian
matapelajaran

12
DAFTAR PUSTAKA

Hamdi , Mohammad Mustafid. (2020). EVALUSI KURIKULUM PENDIDIKAN. Jurnal


Manajemen Pendidikan Islam 4(1)

Kirana , Ade Radyan. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN RAGAM HIAS


GEOMETRIS BERBASIS APLIKASI ANDROID DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SMP
NEGERI 1 MUNGKID. Yogyakarta

KURNIATI, AMELIA. (2017). KESESUAIAN BUKU TEMATIK KELAS I SD/MI TEMA


PERISTIWA ALAM TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN
PERATURAN MENTERI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN
KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013. Jambi

Rachmawati, Ryna. (2018). ANALISIS KETERKAITAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


(SKL), KOMPETENSI INTI (KI), DAN KOMPETENSI DASAR (KD) DALAM IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013. Jurnal Diklat Keagamaan, XII(34)

RR. Indah Setyowati, dkk. (2017). Prakarya dan Kewirausahaan. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sinambela , Pardomuan Nauli Josip Mario. KURIKULUM 2013 DAN IMPLEMENTASINYA


DALAM PEMBELAJARAN. Medan

Wahyudi, Dicky, dkk. (2022). Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada kelas
VII SMP NEGERI Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Seni Rupa dan Desain

13

Anda mungkin juga menyukai