MAKALAH
DOSEN PENGAMPU :
ANGGOTA KELOMPOK 6 :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang KI, KD Pendidikan Seni Rupa dan Prakarya Dalam
Kurikulum 2013 dan Mengembangkannya dalam Bentuk Indikator Pencapaian ini disusun
sebagai salah satu tugas kelompok dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum
dan Bahan Ajar.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan
dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang
berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan
nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan
bangsa dan karakter. Sedangkan jika merujuk pada sumber resmi Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, yang dimaksud
pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Dalam pendidikan seni pun tentu tidak akan luput dari keterkaitan belajar dan
pembelajaran. Berusaha untuk memudahkan pembelajaran atau kegiatan belajar pada
peserta didik selalu diusahakan dan diupayakan terus menerus oleh guru dan juga peran
pemerintah pada umumnya. Berbagai metode belajar yang sudah ada dan telah
disesuaikan oleh guru yang memang menurut mereka sesuai untuk mata pelajaran yang
diajarkan. Penggunaan metode dalam sebuah pengajaran juga suatu usaha untuk
memecahkan masalah agar dalam menyampaikan bahan ajar tertentu dapat
disampaikan dengan baik oleh guru, yang selanjutnya dapat dipahami dengan baik oleh
peserta didik.
3
sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan
dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Dengan adanya
metode pembelajaran yang baru ini, diharapkan sekali bahwa kualitas pendidikan dapat
meningkat menjadi lebih baik. Menurut Mulyasa (2009:55) menyatakan bahwa proses
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta sarat makna yang disajikan
guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan KI, KD Pendidikan Seni Rupa ?
2. Apakah yang dimaksud dari kurikulum 2013 ?
3. Apakah yang dimaksud dengan prakarya kurikulum 2013 ?
4. Apa saja karya dari prakarya kurikulum 2013 Pendidikan Seni Rupa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetaui pengertian KI, KD, Pendidikan Seni Rupa
2. Untuk mengetahui pengertian kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan prakarya kurikulum 2013
4. Untuk mengetahui karya dari prakarya kurikulum 2013 Pendidikan Seni Rupa
4
BAB II
PEMBAHASAN
(KD) Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator. Kompetensi
dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku,
keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang
pendidikan tertentu. Kompetensi ini dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta
didik dan harus mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.
5
Tujuannya mengacu pada aspek yang hendak dicapai di dalamnya, yaitu sebagai
berikut.
Dari beberapa poin di atas, jelas bahwa tujuan kompetensi ini tidak hanya sebatas
memahamkan peserta didik pada suatu materi. Lebih dari itu, bagaimana mereka bisa
mengimplementasikan itu di kehidupan sehari-hari secara mahir dan tanggung jawab.
Adapun fungsinya adalah sebagai acuan atau rujukan guru dalam menyusun indikator
kompetensi pada pembelajaran di kelas. Dengan demikian, akan tercapai tujuan
pembelajarannya.
6
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini, yaitu siswa mampu :
7
Rusman (2015:141) menjelaskan bahwa, Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
operasional yang berbasis kompetensi sebagai hasil refleksi, pemikiran dan pengkajian
yang mendalam dari kurikulum sebelumnya. Kompetensi yang dikembangkan pada
Kurikulum 2013 yaitu untuk memberi softskill dan hardskills berupa keterampilan dan
keahlian.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi yang pernah digagas
dalam Rilisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum terselesaikan
karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan 2006. Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum berbasis kompetensi dan
karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual (Nuh, 2013).
1) Kerajinan
Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan
benda untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan: estetika - ergonomis,
dengan simbol budaya, kebutuhan tata upacara dan kepercayaan (theory of magic
and relligy), dan benda fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada
prosedur pembuatannya. Lingkup ini dapat menggali dari potensi lokal dan seni
terap (applied art), desain kekinian (modernisme dan postmodernisme).
2) Rekayasa
Rekayasa terkait dengan beberapa kemampuan: merancang,merekonstruksi
dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan seharihari dengan
pendekatan pemecahan masalah. Sebagai contoh: rekayasa penyambungan balok
kayu untuk membuat susunan (konstruksi) kerangka atap rumah, harus dilakukan
dengan prinsip ketepatan agar susunan rumah tidak mudah runtuh. Lingkup ini
8
memerlukan kesatuan pikir dan kecekatan tangan membuat susunan mengarah
kepada: berpikir kreatif, praktis, efektif, ketepatan dan hemat serta berpikir
prediktif.
3) Budi Daya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja berusaha untuk
menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda atau makhluk hidup agar lebih
besar/tumbuh, dan berkembangbiak, bertambah banyak. Kinerja ini membutuhkan
perasaan seolah dirinya pembudidaya. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja
budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan, namun dalam
bekerja dibutuhkan sistem yang berjalan rutin atau prosedural, Manfaat edukatif
teknologi budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan
memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (ecosystem) menjadi
peserta didik yang berpikir sistematis berdasarkan potensi kearifan lokal.
4) Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk
jadi, agar dapat dimanfaatkan. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah
benda mentah menjadi produk jadi yang mempunyai nilai tambah melalui teknik
pengelolaan seperti: mencampur, mengawetkan, dan memodifikasi. Manfaat
edukatif teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik
adalah: pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari,
sistematis yang dipadukan dengan pikiran serta Prakarya.
Mata pelajaran Prakarya secara umum dirancang dengan tujuan membekali siswa
agar mampu:
9
3) Melatih kepekaan rasa peserta didik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni untuk menjadi inovator dengan mengembangkan: rasa ingin
tahu, rasa kepedulian, rasa memiliki bersama, rasa keindahan dan toleransi.
4) Membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur,
bertanggung jawab, disiplin, dan peduli.
5) Menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis: cepat, tepat, cekat serta
estetis, ekonomis dan praktis.
10
4) Kerajinan dari Limbah Akar Bambu
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi yang dituntut oleh kurikulum 2013 tergambar pada kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang digariskan dalam peraturan menteri. Dalam pembelajaran
keseimbangan aspek afektif yaitu aspek sikap. Sikap merupakan pembawaan yang
dapat dipelajari, dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap suatu objek.
Sikap merupakan kecenderungan untuk merespons suatu stimulus berdasarkan
penilaian terhadap stimulus tersebut. Respons tersebut dapat bersifat positif dapat pula
bersifat negatif. Dalam hal ini guru dituntut untuk dapat menumbuhkan respons positif
dalam pembentukan sikap siswa.
Dalam pendidikan seni pun tentu tidak akan luput dari keterkaitan belajar dan
pembelajaran. Berusaha untuk memudahkan pembelajaran atau kegiatan belajar pada
peserta didik selalu diusahakan dan diupayakan terus menerus oleh guru dan juga peran
pemerintah pada umumnya.
B. Saran
Kurikulum yang berlaku pada saat ini mampu menyesuaikan dengan keseimbangan
dalam pembelajaran baik bagi guru, peserta didik serta dalam rumusan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran sebaiknya penulisan pada rencana pelaksanaan
pembelajaran disesuaikan dengan silabus yang dimiliki oleh guru agar tidak terdapat
salah penafsiran, pada analisis rencana pelaksanaan pembelajaran, perlu diperhatikan
untuk mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu
dan rumusan sumber belajar yang terperinci dan berfungsi untuk mengukur
ketercapaian kompetensi dasar yang juga dapat menjadi acuan penilaian
matapelajaran
12
DAFTAR PUSTAKA
RR. Indah Setyowati, dkk. (2017). Prakarya dan Kewirausahaan. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Wahyudi, Dicky, dkk. (2022). Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada kelas
VII SMP NEGERI Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Seni Rupa dan Desain
13