Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah: Dosen Pengampu:

Telaah Kurikulum Matematika Dr. Nurrahmawati, M.Pd

MAKALAH STANDAR PENILAIAN KURIKULUM


2013 DAN KURIKULUM MERDEKA

Disusun Oleh:
Kelompok 9
1. Dila Puji Astuti (2130007)
2. Yulvi Aslami (2130015)
3. Arisa Kusnani (2130019)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS PASIR PANGARAIAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan wawasan mengenai mata kuliah Telaah Kurikulum Matematika,
dengan judul “Standar Penilaian Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka ”.
Dengan tulisan ini kami harapkan mahasiswa mampu untuk memahami
Standar Penilaian Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, kami sadar materi
kuliah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa
menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi
informasi yang berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kita
sebagai calon guru paham bagaimana proses standar penilaian untuk kurikulum
yang baru.

Rambah Baru, 18 Septermber 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Standar Penilaian Kurikulum 2013 Dan Kurikulum
Merdeka .............................................................................................. 3
B. Tujuan, Fungsi, Dan Manfaat Standar Penilaian Kurikulum
2013 Dan Kurikulum Merdeka ......................................................... 4
C. Ruang Lingkup Standar Penilaian Kurikulum 2013 Dan
Kurikulum Merdeka .......................................................................... 7
D. Karakteristik Standar Penilaian Kurikulum 2013 Dan Kurikulum
Merdeka .............................................................................................. 9
E. Perbedaan Standar Penilaian Kurikulum 2013 Dan Kurikulum
Merdeka .............................................................................................. 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 14
A. Kesimpulan ......................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia antara lain untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945
yaitu dengan diberlakukannya Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan tentang fungsi
dan tujuan pendidikan nasional.
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional tersebut diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya
kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa
depan, yang diyakini akan menjadi faktor penentu bagi tumbuh kembangnya
bangsa dan negara Indonesia.
Sholeh Hidayat (2013: 111) menjelaskan bahwa sejak Indonesia
merdeka, pendidikan Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan
kurikulum, mulai dari Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Kurikulum 1964,
Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994,
Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum 2006 (KTSP), dan Kurikulum 2013.
Saat ini sedang dilaksanakan uji produk Kurikulum 2013 yang merupakan
pengembangan kurikulum 2006 atau KTSP. Dinamika tersebut merupakan
konsekuensi logis dari perubahan dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara, karena kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang
terjadi di masyarakat.
Standar penilaian Kurikulum 2013 mengalami perubahan dalam
melakukan penilaian, yaitu dari penilaian tes menjadi penilaian autentik
(mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dam pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil). Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah
kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya
dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang
disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan
Tinggi. Merdeka Belajar/kemerdekaan belajar-kampus merdeka
adalahupaya memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan,

1
dan merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang
berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang
mereka sukai.
Esensi dari Kurikulum Merdeka ini adalah Merdeka Belajar. Nadiem
mengatakan Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa
bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, kata
Nadiem, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda,
maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama.
Merdeka Belajar dibagi dalam beberapa episode. Dimulai dari episode
pertama, yaitu menghadirkan empat pokok kebijakan agar paradigma
tentang cara lama dalam belajar dan mengajar dapat diubah menuju
kemajuan. Beberapa wujud dari empat pokok kebijakan itu adalah
penghapusan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan mengganti
Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional. Kemudian, ada juga
kebijakan penyederhanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) serta
kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang lebih fleksibel.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari standar penilaian kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka?
2. Apa tujuan, fungsi, dan manfaat standar penilaian kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka?
3. Bagaimana ruang lingkup standar penilaian kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka?
4. Bagaimana karakteristik dari standar penilaian kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka?
5. Apa perbedaan standar penilaian kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari standar penilaian kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka.
2. Mengetahuin tujuan, fungsi, dan manfaat standar penilaian kurikulum
2013 dan kurikulum merdeka.
3. Memahami ruang lingkup standar penilaian kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka.
4. Memahami karakteristik dari standar penilaian kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka.
5. Mengetahui perbedaan standar penilaian kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Penilaian Kurikulum 2013 dan


Kurikulum Merdeka
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016, standar penilaian adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah.
Ada berbagai macam definisi terkait dengan standar penilaian
pendidikan, antara lain:
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
4. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses
Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
Peserta Didik.
5. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan.
Standar Penilaian Pendidikan digunakan sebagai pedoman bagi pendidik
dalam melakukan penilaian hasil belajar peserta didik secara berkeadilan,
objektif, dan edukatif. Penilaian hasil belajar peserta didik berbentuk
penilaian formatif dan penilaian sumatif.
Kurikulum 2013 (K-13/Kurtilas) adalah kurikulum yang berlaku
dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum
tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006
(yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang
telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Selama berlangsungnya pelaksanaan kurikulum 2013, kita sangat akrab
dengan istilah-istilah tentang penilaian yaitu: Penilaian Harian (PH),

3
Penilaian Tengah Semester (PTS), dan Penilaian Akhir
Semester(PAS)/Penilaian Akhir Tahun (PAT).
Di era Kurikulum Merdeka istilah penilaian tersebut mengalami
perubahan. Perubahan yang dimaksud dapat kita cermati di dalam
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudyaan, Riset, dan Teknologi nomor 21
Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak
Usia dini, Jenjang Pendidikan dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
yang diundangkan tanggal 26 April 2022.
Kurikulum Merdeka dikembangkan dengan lebih fleksibel dan berfokus
pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta
didik. Berikut ini beberapa karakteristik yang digunakan dalam kurikulum
ini.Pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill dan
karakter sesuai profil pelajar Pancasila
Fokus kepada materi esensial sehingga ada waktu untuk pembelajaran
yang mendalam bagi kompetensi dasar antara lain: literasi dan numerasi.
Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai
kemampuan peserta didik
Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar
1. Materi menjadi lebih sederhana, mendalam dan fokus pada materi yang
esensial. Oleh karenanya, peserta didik dapat belajar lebih dalam dan
tidak terburu-buru.
2. Lebih merdeka atau guru memiliki keleluasaan untuk mengajar sesuai
tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah juga memiliki
wewenang untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan
pendidikan dan peserta didik.
3. Lebih relevan dan interaktif yang mana pembelajaran melalui kegiatan
proyek yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih
aktif dan mengeksplorasi isu-isu aktual

Kekurangan kurikulum merdeka


1. kurikulum merdeka belajar dinilai kurang matang dalam persiapan
2. sistem pendidikan dan pengajaran yang belum terencana dengan baik
3. Kurangnya SDM dan sistem belum terstruktur

B. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Standar Penilaian Kurikulum


2013 dan Kurikulum Merdeka
1. Tujuan Standar Penilaian Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka

Tujuan dari implementasi sistem penilaian dalam kurikulum 2013 ini


adalah untuk mengetahui dan mengukur sejauhmana perkembangan

4
peserta didik secara menyeluruh di lihat dari segi sikap, pengetahuan dan
keterampilansecara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan
peserta didik yang berkarakter dalam konteks kehidupan nyata. Untuk
mencapai tujuan tersebutlah maka diterapkannya tiga aspek penilaian
tersebut dalam kurikulum 2013 ini.
Standar penilaian dalam kurikulum 2013 adalah berbasis kompetensi,
yang dimana pada hal ini terjadi pergeseran dari penilaian melalui tes
(mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju
penilaian autentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) dengan menggunakan PAP
(Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan
pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor Ideal (maksimal).
Sedangkan tujuan penilaian hasil belajar oleh pendidik pada
kurikulum 2013 adalah:
a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai
seorang atau sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam
pembelajaran remedial dan program pengayaan
b. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik
dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu
semesteran, satu tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.
c. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai
peserta didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian
hasil belajar.
d. Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester
berikutnya.

Kurikulum Merdeka sendiri sejatinya adalah nama baru dari


kurikulum prototipe, yaitu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada
pendekatan bakat dan minat dari peserta didik. Kurikulum ini bertujuan
untuk memulihkan pembelajaran pasca pandemi Covid-19 yang
mengalami penurunan mutu dan mengalami kesenjangan mutu karena
terbatasnya sarana dan prasarana belajar selama Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) atau Belajar dari Rumah (BDR).

2. Fungsi Standar Penilaian Kurikulum 2013 dan Kurikulum


Merdeka

Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk


memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambuangan.
Berdasarkan fungsinya penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi:
a. formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik
dalam sikap pengetahuan dan keterampilan pada setiap kegiatan

5
penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai
dengan prinsip kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan
mau. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan
untuk memberikan pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta
proses pembelajaran yang dikembangkan guru untuk pertemuan
berikutnya.
b. Sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada
akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan
di satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan
untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar
satuan pendidikan seorang peserta didik.

Dalam kurikulum merdeka Fungsi asesmen sumatif, yaitu pengukuran


kemampuan dan pemahaman peserta didik dan sebagai sarana
memberikan umpan balik kepada peserta didik. Asesmen sumatif juga
berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai
ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan
staf akademik, serta sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik.

3. Manfaat Standar Penilaian Kurikulum 2013 dan


Kurikulum Merdeka

Manfaat adanya standar penilaian adalah pendidik bisa memantau


perkembangan peserta didik, baik dari aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Seperti hal yang saya alami, di awal sekolah saya
menerapkan kurikulum 2013, pada tahun 2013 lalu, saya hampir dibuat
stress karena banyaknya tugas yang diberikan, saya hampir tidak punya
waktu untuk melakukan hal lain selain membuat tugas.
Membuat tugas siang malam adalah penderitaan saya pada saat itu,
namun untuk sekarang saya sudah terbiasa untuk menjalaninya.
Namun dari penderitaan saya termasuk juga teman - teman yang
menerapkan kurikulum 2013 ini, saya menyimpulkan ada beberapa
hikmah yang bisa kita katakan sebagai manfaat adanya kurikulum
2013ini,diantaranya:
a. Rajin Belajar, Pastinya semua siswa yang sekolahnya menerapkan
kurikulum 2013 ini akan menjadi pelajar yang rajin, sama seperti hal
yang saya alami, karena banyaknya tugas yang diberikan. Jujur saja,
waktu SMP dulu saya adalah seorang pelajar yang malas, bahkan bisa
dikatakan sangat malas, karena saya sangat jarang belajar, kecuali
kalau ada ulangan atau ujian. Setelah saya SMA dan menerapkan
kurikulum 2013, saya menjadi sangat rajin belajar, dan bisa dikatakan
setiap hari. Karena ini merupakan tuntutan bagi siswa bila ingin
menjadi anak yang pintar di kurikulum 2013 ini.
b. Mandiri, Yang satu ini juga merupakan manfaat yang sangat penting.
Kalau dulu saya hanya bisa mencontek pekerjaan teman, setelah
menerapkan kurikulum 2013 ini saya menjadi siswa yang cukup

6
mandiri, mudah - mudahan juga bagi teman - teman yang lain. Salah
satu alasan kenappa harus menjadi mandiri adalah banyak dan
panjangnya tugas yang diberikaan, kalau kita ingin mencontek atau
meminjam pekerjaan teman, itu hanya membuang - buang waktu,
karena kita harus menunggu sampai tugas teman kita itu selesai, baru
kita meminjamnya, belum lagi kita harus menyalinnya.
c. Pekerja Keras, Menjadi siswa yang pekerja keras juga merupakan
salah satu manfaat dari kurikulum 2013. Kita sebagai siswa dituntut
untuk menjadi siswa yang bekerja keras, kita mencari tugas atau cara
penyelesaian tugas di berbagai sumber, karena terbatasnya buku yang
diberikan, kita bisa mencar di internet, buku - buku sumber lain dan
sebagainya. Dari hal ini, kita tidak akan sadar kalau kita telah menjadi
seorang siswa yang pekerja keras.

Manafaat Kurikulum Merdeka membebaskan para siswa untuk


menyesuaikan dengan apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka
butuhkan, sehingga bisa dikatakan bagus bagi para siswa yang memilih
tanpa adanya tekanan sehingga pembelajaran yang dilalui akan berjalan
penuh semangat karena dilandasi dengan bakat dan minat para siswa.
Dengan didukung pula pembelajaran yang sifatnya tidak serta merta
teoritis saja tetapi menekankan pada praktik nantinya siswa akan paham,
karena apa yang siswa pelajari tersebut bisa dilalui dan dirasakan penuh
pengalamannya sehingga menciptakan memori yang lebih baik daripada
sebatas mendengarkan materi.
Dengan begitu siswa siswi dapat fokus dan mengasah minat dan bakat
mereka tanpa harus menguasai seluruh mata pelajaran, hal tersebut
merupakan hal yang menyenangkan karena meningkatkan motivasi siswa
belajar adalah salah satu dari beberapa perubahan di kurikulum Merdeka.

C. Ruang Lingkup Standar Penilaian Kurikulum 2013 dan


Kurikulum Merdeka

Ruang lingkup penilaian kurikulum 2013 mencakup penilaian sikap,


penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Tehnik Penilaian sikap
terdiri dari observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian
pengetahuan terdiri dari tes lisan, penugasan dan tes tulis. Sedangkan
penilaian pengetahuan terdiri dari kinerja, proyek dan portofolio.
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terbagi atas 2 bagian yaitu 1) Penilaian sikap spiritual
(K1) dan 2) Penilaian sikap sosial (K2). Penilaian sikap dilakukan

7
dengan cara observasi oleh guru kelas dan guru mata pelajaran selama
satu semester. Pelaksanaan observasi bisa dilakukan di dalam kelas atau
di luar kelas. Hasil observasi ditulis dalam jurnal harian dan diakhir
semester direkap sebagai bahan untuk deskripsi Raport siswa. Tidak
perlu semua perilaku siswa ditulis dalam jurnal. Yang ditulis adalah
perilaku yang dikategorikan sangat baik dan jelek. Jika siswa tidak
memiliki catatan dalam jurnal maka siswa tersebut dikategorikan baik.
Diakhir semester, jurnal tersebut direkap dan dijadikan dasar dalam
penulisan deskripsi lapor untuk sikap spiritual.
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat dilakukan dengan cara :
a. Tes tertulis
b. Tes lisan dan
c. Tes perbuatan.

Penilaian pengetahuan dalam kurikulum 2013 berbasis kompetensi


dasar. Untuk tingkat sekolah dasar, sistem pembelajaran dikelas adalah
tematik. Muatan pembelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, IPA, IPS,
SBDP, Penjas dan matematika terintegrasi dalam tema.
Dalam pelaksanaannya penilaian harian terdiri dari penilaian harian,
Penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester.
1. Penilaian Harian
Nilai untuk penilaian harian diperoleh melalui tes tulis, tes lisan dan
perbuatan. Tidak mesti semua tehnik penilain dilaksanakan dalam satu
KD, tapi tergantung situasi dan kondisi yang tersedia . Misalnya KD 3.1
Mapel PPKN diajarkan dalam Tema 1 Sub Tema 1, Sub Tema 2 Dan sub
Tema 3. Maka bisa saja penilaian dilaksanakan sebagai berikut: Pada
akhir Sub Tema 1 dilakukan penilaian secara lisan. Pada akhir Sub Tema
2 dilaksanakaan penilaian penugasan dan diakhir Tema 1 Sub Tema 3
dilksanaakan penilaian tertulis. Nilai akhir rata-rata harian KD 3.1
merupakan hasil rata-rata dari nilai yang diperoleh tadi atau bisa juga
dilakukan dengan sistem pembobotan seperti : 60% x nilai tes tulis +
40% x (nilai tes lisan + nilai tugas:2)
2. Penilaian Tengah Semester
Penilaian tengah semester dilaksanakan pada pertengahan semester.
Mungkin tidak semua KD yang diajarkan di semester bersangkutan akan
memiliki nilai tengah semester. Jika KD tersebut hanya diajarkan di buku
tema 3, 4, 5 atau tema 8 dan 9 maka KD tersebut tidak akan memiliki
nilai PTS.
3. Penilaian Akhir Semester/ akhir Tahun
Penilaian akhir semester atau akhir tahun dilaksanakan di akhir
semester/tahun. Penilaian mencakup semua KD yang diajarkan di
semester tersebut.

8
Pembobotan penilaian untuk nilai akhir KD ditentukan sesuai
kebijakan lembaga / sekolah yang bersangkutan. Namun sebagai rambu-
rambu, dalam Buku Panduan Penilaian K13 SD di berikan contoh
pengolahan penilaian akhir KD. Pembobotannya antara lain:
a. Nilai akhir KD jika memiliki nilai PTS adalah : ((2 X NPH) + NPTS
+ NPAS):4
b. Nilai akhir KD yang tidak memiliki nilai PTS : ((2 X NPH ) +
NPAS);3
c. Nilai akhir untuk muatan pelajaaran adalah nilai rata-rata dari nilai
akhir KD.

3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilaksanakan dengan praktik, Produk
dan proyek. Untuk penilaian Kompetensi Keterampilan, dalam Buku
Panduan dijelaskan jika dalam satu KD dengan materi yang sama
dilakukan 2 penilaian dengan tehnik yang sama ( misal dalam KD 4.1
melakukan penilaian praktek 2 kali), maka nilai yang diambil nilai
maksimum. Namun jika penilaian dilakukan dengan tehnik yang berbeda
(misal praktek, produk dan proyek), maka nilai akhir ditentukan dengan
mencari rata-rata dari ketiga nilai tadi.

Penilaian hasil belajar peserta didik di lembaga sekolah dapat dilaksanakan


oleh pendidik (guru), satuan pendidikan (sekolah) dan pemerintah. Penilaian
hasil belajar oleh guru meliputi lingkup aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

1. Penilaian sikap

Penilaian pendidikan dalam ruang lingkup sikap merupakan kegiatan


untuk memperoleh informasi deskriptif tentang perilaku peserta didik.
Penilaian aspek sikap ini hanya dapat dilaksanakan oleh para guru. Hal
ini dapat dipahami dan cukup beralasan karena guru berinteraksi secara
langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran. Bagaimana sikap dan
perilaku siswa selama belajar diamati oleh guru secara melalui observasi
dalam pembelajaran.

2. Penilaian pengetahuan

Pembelajaran menyajikan sejumlah ilmu dan pengetahuan kepada


siswa. Penilaian terhadap hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui
penguasaan pengetahuan oleh siswa.

9
3. Penilaian keterampilan

Penilaian dalam aspek keterampilan dilaksanakan bertujuan untuk


memperoleh informasi tentang kemampuan siswa dalam menerapkan
pengetahuan yang dikuasai dengan melakukan tugas tertentu.

Pendidik, satuan pendidikan dan, atau pemerintah dapat melaksanakan


pengukuran pencapaian hasil belajar siswa dalam aspek pengetahuan dan
keterampilan ini.

Hal ini terwujud melalui kegiatan penilaian harian (PH), penilaian


tengah semester (PTS), penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian
akhir tahun (PAT).

D. Karakteristik Standar Penilaian Kurikulum 2013 dan


Kurikulum Merdeka

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan


informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Standar
penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik,
satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Dalam penilaian untuk menentukan hasil
belajar siswa tentunya memiliki karakteristik sesuai standar penilaian ini
ditetapkan dalam kurikulum 2013.
Untuk menilai ketiga ranah tersebut, kurikulum 2013
merekomendasikan lima karakteristik penilaian, yaitu: Belajar Tuntas,
Autentik, Berkesinambungan, Berdasarkan acuan kriteria, Menggunakan
teknik penilaian yang bervariasi.
1. Belajar Tuntas
Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi
setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun
waktu belajar tertentu. Ketuntasan aspek sikap (KI-1 dan KI-2)
ditunjukkan dengan perilaku baik peserta didik. Jika perilaku peserta
didik belum menunjukkan kriteria baik maka dilakukan pemberian
umpan balik dan pembinaan sikap secara langsung dan terus-menerus
sehingga peserta didik menunjukkan perilaku baik. Ketuntasan belajar
aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) ditentukan oleh
satuan pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching), dan peserta didik

10
tidak diperkenankan melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya
sebelum kompetensi tersebut tuntas. Kriteria ketuntasan dijadikan acuan
oleh pendidik untuk mengetahui kompetensi yang sudah atau belum
dikuasai peserta didik. Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui sedini
mungkin kesulitan peserta didik sehingga pencapaian kompetensi yang
kurang optimal dapat segera diperbaiki.
2. Otentik
Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara
holistik. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara
bersamaan sesuai dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan untuk
mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan
situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan
penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian
otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik,
tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh
peserta didik.
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran
berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan
berbagai bentuk penilaian.
4. Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi
yang akan diukur atau dinilai. Berbagai metode atau teknik penilaian
dapat digunakan, seperti tes tertulis, tes lisan, penugasan, penilaian
kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan
pengamatan atau observasi.
5. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan
kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap ketuntasan yang ditetapkan.
Kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan dengan mempertimbangkan karekteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan (Buku
Pedoman Penilaian Kur 13 SD).
Sudah 11 kali Indonesia mengalami perubahan kurikulum, berawal
dari kurikulum 1947, terus diganti pada 1964, 1968, 1973, 1975, 1984,
1994, 1997, 2004, 2006, dan terakhir adalah kurikulum 2013. Namun
pada tahun 2022 dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran pasca
pandemi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

11
(Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan
kurikulum baru yang dinamakan kurikulum Merdeka belajar.
Kurikulum merdeka ini bersifat fleksibel dan berfokus pada
materi esensial, pengembangan karakter siswa dan kompetensi
peserta didik. Adapun 3 karakteristik dalam kurikulum merdeka
belajar diantaranya adalah :
a. Pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill
dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
b. Fokus kepada materi esensial sehingga ada waktu untuk pembelajaran
yang mendalam bagi kompetensi dasar antara lain: literasi dan
numerasi
c. Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang
terdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik dan melakukan
penyesuaian dengan pelajaran muatan lokal.
Berikut adalah 7 karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar yang
harus diperhatikan oleh guru dan seluruh tenaga kependidikan.

1. Penguatan kegiatan bermain yang bermakna sebagai proses belajar.


2. Penguatan relevansi PAUD sebagai fase fondasi atau bagian penting
dari pengembangan karakter dan kemampuan anak serta kesiapan
anak bersekolah di jenjang selanjutnya.
3. Penguatan rasa cinta pada dunia literasi dan numerasi sejak dini.
4. Sebagai projek penguatan profil pelajar Pancasila.
5. Proses pembelajaran dan asesmen yang lebih fleksibel.
6. Hasil asesmen bisa dijadikan pijakan guru untuk merancang kegiatan
bermain dan pijakan orang tua dalam mengajak anak bermain di
rumah.
7. Penguatan peran orang tua sebagai mitra satuan.

E. PERBEDAAN STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013


dan KURIKULUM MERDEKA
Pada Kurikulum K13.
1. Penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik berfungsi untuk
memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan
mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan
2. Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata
pelajaran
3. Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
Pada Kurikulum Merdeka

12
1. Penguatan pada asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen
untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik
2. Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam projek
penguatan profil pelajar Pancasila
3. Tidak ada pemisahan antara penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

13
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016, standar penilaian adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah.
Di era Kurikulum Merdeka istilah penilaian tersebut mengalami
perubahan. Perubahan yang dimaksud dapat kita cermati di dalam
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudyaan, Riset, dan Teknologi nomor 21
Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak
Usia dini, Jenjang Pendidikan dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
yang diundangkan tanggal 26 April 2022.
Tujuan dari implementasi sistem penilaian dalam kurikulum 2013 ini
adalah untuk mengetahui dan mengukur sejauhmana perkembangan peserta
didik secara menyeluruh di lihat dari segi sikap, pengetahuan dan
keterampilansecara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan peserta
didik yang berkarakter dalam konteks kehidupan nyata. Untuk mencapai
tujuan tersebutlah maka diterapkannya tiga aspek penilaian tersebut dalam
kurikulum 2013 ini.
Ruang lingkup penilaian kurikulum 2013 mencakup penilaian sikap,
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Tehnik Penilaian sikap
terdiri dari observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian
pengetahuan terdiri dari tes lisan, penugasan dan tes tulis. Sedangkan
penilaian pengetahuan terdiri dari kinerja, proyek dan portofolio.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Standar
penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik,
satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Dalam penilaian untuk menentukan hasil
belajar siswa tentunya memiliki karakteristik sesuai standar penilaian ini
ditetapkan dalam kurikulum 2013.

B. Saran
Sebagai calon guru kita harus banyak memahami masalah pendidikan
dan perkembangan nya. Oleh karena itu, kita harus mencari referensi atau
panduan untuk mengetahui masalah pendidikan. Sebab, banyak perubahan
yang terjadi dari tahun ketahun. Dan di Indonesian pun sudah berkali-kali
mengganti kurikulum pendidikan mengikuti perkembangan zaman.
Dimakalah ini kami menjelaskan tentang standar penilaian kurikulum
2013 dan kurikulum merdeka. Mungkin makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan belum sempurna. Untuk itu kami mohon kritik dan saran
yang membangun untuk makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

• https://www-quipper-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.quipper.com
• https://www.informasiguru.com/2017/07/standarpenilaianpendidikank20
13.html?m=1
• https://kurikulum.kemdikbud.go.id/standar-nasional-pendidikan/
• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013
• https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-2013/
• https://www.suara.com/news/2022/07/06/064500/a
• https://naikpangkat.com/kekurangan-kurikulum-merdeka-jika-
diterapkan-di-satuan-pendidikan/4/
• https://www.salamedukasi.com/2014/11/fungsi-dan-tujuan-penilaian-
hasil.html?m=1
• https://www.amongguru.com/perbedaan-penilaian-formatif-dan-
sumatif-dalam-kurikulum-merdeka/
• https://selalusiapbelajar.blogspot.com/2018/09/ruang-lingkup-
penilaian-kurikulum-2013.html?m=1
• http://www.journal.uncp.ac.id/index.php/
• http://voice-teacher.blogspot.com/2016/04/karakteristik-penilaian-
dalam-kurikulum.html?m=1
• https://www.blogpendidikan.net/2022/03/5-karakteristik-penilaian-
hasil-belajar.html?m=0
• https://prsoloraya-pikiran--rakyat
• om.cdn.ampproject.org/v/s/prsoloraya.pikiran
• https://almasoem.sch.id/kurikulum-merdeka-belajar/
• https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKDujM7C5jmCEsVPPLQwx.;
_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/R
E=1664048461/RO=10/RU=https%3a%2f%2fgusndol.com%2f202
2%2f06%2f07%2fstandar-penilaian-di-kurikulum-
merdeka%2f/RK=2/RS=HiF9S9azHLd3_th2jwv1dQh_EgQ-
• https://www.sekolahdasar.net/2022/04/tujuan-keunggulan-dan-
strategi.html
• https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrx.Hfr.C5jG.UtFG_LQwx.;_ylu
=Y29sbwNzZzMEcG9zAzIEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=16
64051564/RO=10/RU=https%3a%2f%2fwww.salamedukasi.com%
2f2014%2f11%2ffungsi-dan-tujuan-penilaian-
hasil.html/RK=2/RS=GGJxYaN6XqyxgTG8vcQ4YA4l.SA-

15

Anda mungkin juga menyukai