Anda di halaman 1dari 39

LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan kepada hasil musyawarah TIM Penyusun Kurikulum 2013 MTs BI Islami
dan memerhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum 2013 MTs
BI Islami disahkan untuk diberlakukan mulai tahun ajaran 2021-2022.

Galung, Juli 2021


Yang mengesahkan,
Ketua Komite MTs BI Islami Kepala MTs BI Islami

Abdul Rahman Muhayyang, S.Pd.I.

Mengetahui,
An. Kepala Kantor Kementerian Agama
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah

Drs. H. KASMARUDDIN, M.Pd.


NIP. 196609141998031002

i
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013
Tahun Ajaran 2021-2022

Konselor : Pengawas TK. MTs. Kementerian Agama Kab. Bone


A. Nurbudiman, S.Pd., M.Si.

Ketua : Kepala Madrasah BI Islami


Muhayyang, S.Pd.I.
Anggota : Dewan Guru
1. Karnianti, S.Pd.
2. Media Rahmawati, A. Ma.
3. Rika Fitriani, S.Pd.
4. Asnidar, S.Pd.
5. Dasma, S.E.
6. Jumarwah, S.Pd.
7. Arnilasari, S.Pd.
8. Rosita, S.Pd.
9. Nurlaeliana, M.Pd.
10. Anis Wandi, S.Pd.
11. Irwan, S. Sos.
12. Melani
13. Mastini, S.Pd.

Galung, 28 Agustus 2021


Kepala Madrasah

Muhayyang, S.Pd.I.

ii
REKOMENDASI
KURIKULUM 2013 MADRASAH TSANAWIYAH BI ISLAMI
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BONE

Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh,


Satuan Pendidikan : MTs BI Islami
Alamat : Jl. Poros Kota Bone-Amali Kec. Ulaweng Kab. Bone
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum 2013, bersama ini
Nama : A. Nurbudiman, S.Pd., M.Si.
NIP : 197610062005011003
Jabatan : Pengawas TK MTs Kementerian Agama Kab. Bone
Memberikan pertimbangan /Rekomendasi kepada Kurikulum MTs BI Islami Tersebut :
Dapat direkomendasikan tanpa syarat
Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan.

\\

iii
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang terindah selain puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena
telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 MTs BI
Islami Galung.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs BI Islami Galung ini berisi tentang
lembar pengesahan,tim penyusun kurikulum 2013,rekomendasi kurikulum 2013,pendidikan
2013 berbasis karakter,landasan penyusunan kurikulum 2013,tujuan penyusunan kurikulum
2013,prinsip pengembangan kurikulum 2013,tujuan pendidikan visi,misi,dan tujuan
sekolah,struktur muatan kurikulum,kompetensi inti dan kompetensi dasar,pendekatan saintefik
dan penilaian autentik,serta kalender pendidikan, dan silabus yang dikembangkan sesuai
kondisi MTs BI Islami Galung. Tim Penyusun KTSP ini terdiri atas guru, konselor, dan kepala
Madrasah MTs BI Islami Galung yang bertindak sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam
kegiatan penyusunan KTSP ini, juga melibatkan Komite MTs BI Islami Galung, para guru dan
nara sumber, serta pihak lain yang terkait.
Penyusunan dokumen KTSP ini dilakukan dengan merujuk pada Permendikbud nomor
67 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum, Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses, Permendikbud No 66 thn 2013 tentang standar penilaian Permen_thn 2013
nomor 54 lampiran SKL tahun 2013, Panduan Penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang dikeluarkan oleh BSNP tahun 2006.
Penyusunan kurikulum ini merupakan kegiatan yang dilakukan sepenuhnya oleh pihak
MTs BI Islami Galung bersama komite MTs BI Islami Galung, nara sumber, para guru dan
pihak-pihak lain yang terkait dalam mengembangkan kurikulum operasional yang disesuaikan
dengan kondisi daerah dan MTs BI Islami Galung serta aktualisasi kemampuan profesional
guru dalam pengembangan kurukulum. Untuk itu kurikulum ini perlu selalu disempurnakan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Semoga Alloh SWT memberi kemudahan dan kemanfaatan kepada kami dalam
melaksanakan kurikulum ini dapat digunakan oleh guru-guru MTs BI Islami Galung dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i


TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013................................................................ ii
REKOMENDASI ................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Pendidikan Kurikulum 2013 Berbasis Karakter .................................. 1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013 .............................................. 2
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013.................................................. 5
D. Prinsip Pengembang Kurikulum 2013 ................................................ 5

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH ......... 7


A. Tujuan Pendidikan ............................................................................. 7
B. Visi Sekolah ...................................................................................... 7
C. Misi Sekolah...................................................................................... 7
D. Tujuan Sekolah .................................................................................. 7

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ........................................ 8


A. Struktur Kurikulum ............................................................................ 8
B. Muatan Kurikulum............................................................................. 9
1. Mata Pelajaran Wajib................................................................... 9
2. Pengembang Muatan Loka........................................................... 17
3. Kegiatan Pengembang Diri .......................................................... 17
4. Pengembang Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB) ... 22
5. Beban Belajar .............................................................................. 23
6. Penilaian...................................................................................... 23
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................................... 23
8. Kenaikan Kelas dan Kelulusan..................................................... 24
9. Pendidikan Kecakapan Hidup ...................................................... 25
10. Pendidikan Berbasis Keuangan Lokal dan Global ........................ 25

BAB IV KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ........................ 26


A. Kompetensi Inti ................................................................................. 26
B. Kompetensi Dasar .............................................................................. 26

BAB V PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK ................ 27


A. Pendekatan Saintefik (Ilmiah) ........................................................... 27
B. Penilaian Autentik (Responsif) ......................................................... 28

BAB VI KALENDER PENDIDIKAN .................................................................. 29


PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG KURIKULUM MTs BI
ISLAM ................................................................................................... 30
NOTULEN RAPAT DI MADRASAH ................................................... 31
DAFTAR HADIR RAPAT PENYUSUNAN KURIKULUM MTs BII.... 32
BERITA ACARA................................................................................... 33

BAB VII PENUTUP............................................................................................. 34


A. Kesimpulan ...................................................................................... 34
B. Kata Penutup.................................................................................... 34

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendidikan Kurikulum 2013 Berbasis Karakter


Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang
dicetuskan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skil, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk faham atas
materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak
2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluru peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.

Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang System Pendidikan


Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi
tertentu, dan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional ini adalah
….”2.pengembangan dan pelaksanaan kurikulumberbasis kompetensi.”

Pasar 35 Undang-undnag Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa … “(2) Standar nasional
pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35
dinyatakan bahwa “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusanyang
mencakupsikap, pengetahuan, dan keterampilan, sesuai denga stabdar nasional yang telah
disepakati.”

Pada hakikatnyaUndang-undng Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalpada


Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanauntuk
mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan
dirinya,masyarakat, bangsa, dan Negara.

Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut diperlukan suatu
kurikulum yang djadikan sebagai pedoman bagipara pendidik dalam menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19)
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomn penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupkan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum


Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 an KTSP 2006 yang
mencakupkompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta
didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang
peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi
ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang
harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan
adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional
dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya
tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

2
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu essentialism. Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik. 4. Pendidikan
untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa
lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik experimentalism and social reconstructivism. Dengan filosofi
ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat,
dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan
diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa UU
RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” UU RI nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan
kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan
kehidupan bangsa di masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan
pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di
masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,
masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup
dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut
akan dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan
kebiasaan, ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan
dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota ummat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang
akan datang. Oleh karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak
berupa prestasi besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang
pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru
dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa
dan ummat manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari
kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan
kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam
membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan

3
berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai
perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi
masyarakat, bangsa dan ummat manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten
pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk
selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan
berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan memposisikan
pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam.
Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang
lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan
dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan
terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat
digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya,
konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan
dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk
dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu,
serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga
dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi
landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa
lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota
masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas
kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan
keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi
kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-
budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang
tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Filosofis Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan.
4. Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
5. Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.
6. Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses.
7. Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
8. Permendikbud No 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Kompetensi
SD.
9. Permendikbud No 71 tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran Layak.

4
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013

Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang


berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang
diharapkan terdapat maka dipeloleh 10 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru
terapkan. Ada pun 10 prinsip itu adalah:

3. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong siswa
menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk
meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final.
Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk
pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian
informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013
kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh
karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk
mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan
rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
4. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran
membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti informasi dari buku siswa,
internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber
belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan
sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini
pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
5. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber
belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa
hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain
program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya,
geraknya, atau karyanya.
6. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas
dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
7. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi
pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi
lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama- sama,
menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata
pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang
banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi
beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.

5
8. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi
pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi
lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama- sama,
menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata
pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang
banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi
beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
9. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi
pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi
lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama- sama,
menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata
pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang
banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi
beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
10. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini siswa belajar menerima
kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten.
Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang
melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat yang berjauhan, mereka akan
melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.
11. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu
pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan
guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat
faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat,
meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar,
namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
12. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan
angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku
perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa
keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam
menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun,
keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.

6
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah
“Generasi Islam Berakhlak Mulia, Cerdas, Terampil, Mandiri, dan Berwawasan Global.”

C. Misi Sekolah
1. Menanamkan dan meningkatkan nilai-nilai keimanan dan akhlak mulia kepada peserta
didik sebagai generasi Islamyang memiliki tanggungjawab meneruskan kepemimpinan
bangsa dan Negara serta meneruskan semangat perjuangan berdakwah berdasarkan nilai-
nilai pilosofis Ideology Pancasila dan UUD 1995.
2. Memotivasi peserta didik sebagai generasi Islam yang cerdas dengan menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi (computer), bahasa arab dan bahasa inggris.
3. Mengembangkan kurikulum pengajaran dan pelatihan kerja yang berorientasi menjadikan
peserta didik memiliki keahlian khusus dan terampil.
4. Menguatkan kemauan dan disiplin peserta didik sebagaigenerasi Islam untuk
mempersiapkan diri menghadapimasa depan yang penuh tentangan dengan kebiasaan hidup
mandiri.
5. Memberikan pemahaman kepadapeserta didik sebagai generasi islam agar memilki
kemampuan berwawasan global dan terbuka menerima kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan tetap berdasarkan kaidah agama Pancasila dan UUD 1945.
D. Tujuan Sekolah
1. Untuk mewujudkan lahirnya generasi islamyang memiliki kekutan iman dan takwa kepada
Allah Subehanawata’ala dengan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad Sallalahualaihi
Wasallam sehingga ampu menjadi warga Negara Indonesia yang Pancasila.
2. Ikut serta berupaya meletakkan dasar kecerdasan kepada peserta didik untuk menjadi insan
Islami sebagaimana yang diamanahkan mukaddimah UUD 1945.
3. Untukmembekali peserta didik sebagai generasi islam dasar-dasarkeahlian khusus dan
keterampilan guna mempersiapkan diri menghadapi pendidikan dan pelatihan keterampilan
lanjutan.
4. Untuk mendidik dan melatih peserta didik sebagai generasi Islamuntuk mandiri
menghadapi proses belajar dan kehidupan masa akan dating.
5. Untuk menjadikan peserta didik sebagai generasi islam memiliki dasar kemampuan
berwawasan global yang dihadapkan dapat menerima perbedaan serta terbuka atas
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mempertahankan kekuatan iman
dan taqwa serta berpedoman pada nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

7
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tentang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok pelajaran sebagai berikut:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetik
5. Kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga, dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing
seperti yang dituangkan dalam PP19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
pasal 6 ayat 1 dan pasal 7 berikut :

Table 1 Standar kurikulum


alokasi waktu)kelas
Komponen
VII VIII IX
A. Mata PelAjaran
1. Pendidikan Agama Isam
a. Al-Quran Hadis 2 2 2
b. Aqidah akhlaq 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Bahasa Inggris 4 4 4
6. Matematika 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
9. Seni Budaya 3 3 3
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
11. Keterampilan/prakarya 2 2 2
B. Muatan Lokal
6. Bahasa Daerah 1 1 1
7. BTHQ 1 1 1
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
1. Kegiatan Bimbingan Komseling (BK)
2. Kegiatan Ekstrakurukuler
a. Kepramukaan
b. Sepak bola/Futsal
c. Rohis (Baca Al-Quran)

Jumlah 48 48 48
Keterangan :
*)di luar jam pelajaran regular dan ekuvalen dengan 2 jam pelajaran

8
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulumSMP/MTsmeliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan local seta
pengembangan diri.
1. Mata Pelajaran Wajib
Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di MTs Bi Islam terdiri atas mata pelajaran sebagai
berikur :
a. Quran Hadist
Mata pelajaran quran hadist MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan
mata pelajaranquran-hadist pada jenjang Mid an dilanjutkan pada MA, terutama pada
penekanan kemampuan membaca al quran hadist, pemhaman surah-surah pendek, dan
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun tujuanmata pelajaran Al-Quran-
Hadist adalah :
1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Quran dan hadist.
2. Membekali siswa dnegan dalil-dalil yang terdapat dala Al Qurana dan Hadist sebagai
pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
3. Meningkatkan kekhusyukn siswa dalam beribadah salat dengan menerapkan hokum
bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalm surat-surat pendek yang mereka baca.
Ruang lingkup mata pelajaranAl-Qura-Hadist di Madrasah Tsanawiyah meliputi :
1. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.
2. Menerjemahkan makna (tafsir) yang merupakan pemahaman terpretasi ayat, dan hadist
dalam memperkaya khazana intelektual.
3. Menerapkan isis kandungan ayat/hadistyang merupakan unsur pengalamana nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Aqidah Akhlaq
Aqidah Akhlak di MTs adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan
dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh pesertadidik di Madrasa Ibtidaiyah/sekolah
Dasar. Secara substansi mata peleajaran Akidah- Akhlak memiliki kostribusi dalam
meberikan motovasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidah
dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercelah
dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk :
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan,p engamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercelah
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun social, sebagai
manifetasi dan ajaran dan nilai-nilai akidah islam.

9
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-khlak di MTs, meliputi :
1. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifatnya Allah, al-asma’
al-husna,iman kepada Allah, kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta
Qada Qadar.
2. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlas, taat, khuaf, taubat, tawakkal,
ikhtiar, shabar, syukur, qana’ah, tawaadu’, huznuzh-zhan, tasamuh dan ta’awwun,
berilmu,kreatif, produktif, dan pergulan remaja.
3. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putudasa, ghadlab,
tamak, takabbur, hasad, dendam,gibah, fitnah, dan namiimah.
c. Fiqih
Pembelajaran Fiqih diarahkan untukmengantarkan peserta didik dapt memahami pokok-
pokok hukuman Islam dan tatacara pelaksanaannya yang untuk diaplikasikan
dalamkehidupan sehingga menjadi muslimyang selal taat menjalankan syariat Islam secara
kaaffah (sempurna). Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat :
1. Mengetahui dan memahami pokok-poko hokum Islam dalam mengatur ketentuan dan
tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih
muamalah.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hokum Islam dngan benar dalam
melaksanakan ibadah kepada Alla SWT dan ibadah social. Pengalaman tersebut
diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukumislam, disiplin dan
tanggungjawab social yang tinggi dalam kehidupan maupun social.
Ruang lingkup fikih di MadrasaTsanawiyah meliputi :
1. Aspek fikih ibadah meliputi : ketentuan dan tata cara tahara, salat fardu, salat sunnah,
dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azandan iqamah, berzikir dan bedoa setelah
salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makana, perawatan jenazah, dan
ziarah kubur.
2. Aspek fikih muamalah meliputi : ketentuan dan hukumjual beli, qirad, riba, pinjam-
meminjam, utang-piutang, gadai, dan borg serta upah.
d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah
tentang asal-usul, perkembangan,peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang
berprestasi dalam sejarah Islam di masalamau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam
pada masa Nabi Muhammad SAWdan khulafaurrasyidin, Bani Ummayah, Abbasiyah,
Ayyubiyah sampai perkembangan Islam diIndonesia.
Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
1. Membangun kesadaran peserta didiktentang pentingnya mempelajari landasan ajaran,
nilai-nilai dan norma-norma islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam
rangka mengembangkan kebudayaan dan perdaban islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masalampau,masakini, dan masa depan.

10
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan pengharhaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah
Islam sebagai bukti peradaban umat islam di masa lampau.
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ihrah dari peristiwa-
peristiwa bersejarah ( Islam), meneladani tooh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya
dengan fenomena social, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam.
Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam Di Madrasa Tsnawiyah meliputi :
1. Penegrtin dan bertujian mempelajari sejarah kebudayaan Islam.
2. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah
3. Memehami sejarah Nabi Muhammad SAW perode Madinah
4. Memhami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin
5. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah
6. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyha
7. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
8. Memahami perkembangan Islam Indonesia.
e. Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk
mendorong,membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan
sipat positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun
tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima'), berbicara
(kalam), membaca (qira'ah), dan menulis (kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentangpentingnya bahasa arabsebagai salah satu bahasa asing
untuk menjadi alat utama belajar,khususnya dalam mengkajisumber-sumber ajaran
Islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya
memperluas cakrawala budaya.dengan demikian, peserta didk diharapkan memiliki
wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah meliputi tema- tema yang
berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas
diri, kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, rumah,hobi, profesi,kegiatan keagamaan, dan
lingkungan,
f. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan ditingkat SMP/MTs bertujuan untuk :
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab,bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.

11
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : hidup rukun dalam perbedaan,cinta
lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelajaran Negara, sikappositif
terhadap Negara kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma hokum dan peraturan meliputi : tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di
sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,peraturan-peraturan di daerah, norma-norma
dalamkehidupan berbangsa dan bernegara,system hukumdan peradilannasional,hokum
dan peradilan internasional.
3. Hak asasi manusia meliputi : hak dan kewajiban anak, Hak dn kewajiban anggota
masyarakat,instrumen nasional, dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga Negara meliputi:Hidup gotong royong. Harga diri sebagai warga
masyarakat, kebebasan berorganisasi,kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
menghargaikeputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukanwarga Negara.
5. Konstitusi Negara meliputi : proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia. Hubungan dasar Negara
dengan konstitusi.
6. Kekuasaan dan politik, meliputi : pemerintah desa dan kecamatan,pemerintah daerah
dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan system politik, budya politik, budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, system pemerintahan,pers dalam masayrakat
demokrasi.
7. Pancasila meliputi : kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan ideology Negara,
proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara, pengamalan nilai- nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideology terbuka.
8. Globalissi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional,
dan mengevaluasi globalisasi.
g. Pendidikan Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Indonesia ditingkat SMp/MTs, bertujuan untuk :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secra
lisan maupun tulis.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa Negara.
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan inteletual, serta
kematangan emosional dan social.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

12
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indoneisa mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
h. Pendidikan bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs, bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk
mencapai tingkat literasi functional.
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan
daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan
budaya.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris SMP/MTs meliputi :
1. Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dn/atau menghasilkan teks lisan
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secaraterpadu untukmencapai tingkat
literasi functional.
2. Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog
serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi
bahan ajar tampak dalam dalampenggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah
retorika.
3. Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistic (menggunakan tata bahasa dan
kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural ( menggunakan ungkapan dan
tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetnsi strategi
( mengatasi masalah yang timbul dalamproses komunikasi dengan berbagai cara agar
komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana ( menggunakan
piranti pembentuk wacana).
i. Pendidikan Matematika
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan berkaitanantarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam
pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti tau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,meracang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikapmenghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
13
Ruang lingkup materi matematika untuk satuan pendidikan smpmts meliputi aspek- aspek
sebagai berikut:
1. Bilangan
2. Aljabar
3. Geometri dan Pengukuran.
4. Statistika dan Peluang
j. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA)
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindhan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,konsep dan
prinsipIPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap fositif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara IPA,lingkungan teknologi, dan masyarakat.
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan
betindak ilmiah serta berkomunikasi.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,menjaga dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segla keteraturan sebagai salah
satu ciptaan Tuhan.
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan
2. Materi dan sifatnya
3. Energy dan perubahannya
4. Bumi dan alam semest

14
k. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
2. Memilki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sisoal.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan.
4. Memiliki kmampuan dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan.
5. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetesi dalam masyarakat
yang majemuk, ditingkat local, nasional, dan global.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Manusia, tempat, dan lingkungan.
2. Waktu, keberlanjutan,dan perubahan.
3. System social dan budaya.
4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
l. Pendidikan Seni Budaya
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Memahami kosep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreatif melalui seni budaya
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,maupun
global.
Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Seni rupa,mencakup pengetahuan, keterampilan,dan nilai-nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak dan sebagainya.
2. Seni music mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal,memainkan alat music,
apresiasi karya music.
3. Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
4. Seni teater mencakup keterampilan olah tubuh,olah pikiran, dan olah suara yang
pementasan memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.
Diantara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni sesuai
dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia.setelah medrasa
mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi
kesempatan untuk memilij bidang seni yang akan diikutinya.
m. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keteramilan pengeloaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kubugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga terpilih.

15
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
3. Meletakkan landasan karakter di dalam pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan.
4. Mengembangkan sikap sportif,jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya
diri dan demokratis.
5. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,orang lain dan
lingkungan.
6. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk tingkat
SMP/MTs adalah sebagai berikut :
1. Permainan dan olahraga meliputi : olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulative,atletik,kasti,
rounders,kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu
tangkis, dan bela diri, serta aktivitas lainnya.
2. Aktivitas penegmbangan meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3. Aktivitas senam meliputi :ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan
dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4. Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya.
5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air,
dan renang serta aktivitas lainnya.
6. Pendidikan luar kelas, meliputi : piknik/karyawisata,pengenalan lingkungan
berkemah,menjelajah, dan mendaki gunung.
7. Kesehatan meliputi penanambudaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan
yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalamkegiatan P3k dan UKS.
Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua
aspek.
n. Pendidikan Keterampilan/ Prakarya
Mata pelajaranTeknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK) bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampun sebagai berikut :
1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi
2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
3. Mengembangkan sikap kritis, kretif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
4. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1. Perangkat kerasn dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi.
2. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke
perangkat lainnya.

16
2. Pengembangan Muatan Lokal

a. Rasional Muatan Lokal


Penerapan muatan local diharapkan dapat memberikan bekal
pengetahuan,keterampilan, dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki
wawasan yang luas tentang keadaan lingkungan daerah dan kebutuhan masyarakat
sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku serta ikut mengambil bagian dalam
mendukung kelangsungan pembangunan daerah dan pengembangan nasional. Melalui
implementasi muatan local yang dikembangkan di satuan pendidikan, diharapkan
peserta didik dapat :
 Mengenal dan menajdiakrab dengan lingkungan alam, social, dan budaya daerah.
 Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai
lingkungan daerah yang berguna bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya.
 Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di
daerah, serta melestarina dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya daerah dalam
rangka menunjang pembangunan nasional.
 Berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah.
b. Muatan Lokal MTs Bi Islami
Dari hasil kajian yang dilakukan oleh tim pengembangan kurikulum MTs Bi Islami
dengan mengacuh pada langkah awal penyusunan muatan local,meliputi (1) identifikasi
keadaan dan kebutuhan lingkungan daerah, (2) identifikasi potensi daya dukung-internal
dan eksternal, (3) identifikasi materi pembelajaran muatan local sesuai dengan
kebutuhan dan potensi satuan pendidikan, dan (4) kerjasama dengan pihak lain maka
dipilih muatan local wajib bahasa daerah ( Bahasa Jawa) sebagai upaya
mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat setempat ( jawa) dalam wujud
komunikasi dan apresiasi sastra.
3. Kegiatan pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang hanya diasuh oleh guru.
Pengembangan dirir bertujuan memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk
menegmbangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan social belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran. Tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara :
a. Identitas
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat siswa
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Siswa yang dilayani

17
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan program ( standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan. Materi pokok, indicator,
kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, penilaian, dan sumber belajar).
 Pelaksanaan ( orientasi, pemantapan, pengembangan )
 Monitoring pelaksanaan
 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
 Analisis hasil penilaian ( berbasis data, propesional, realitas, valid, transparan dan
akuntabel )
 Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
1. Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
Table : Keiatan pengembangan diri terprogram
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung  Individual
konseling  Kelompok : tatap muka guru BK dalam
kelas
Kegiatan Ekstrakurikuler  Kepramukaan
 Olahraga
 Rohis (Baca Al-Quran)

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram ( seperti pada table 5 ) Dapat
dilaksanakan sebagai berikut :
Tabel : Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram
Kegiatan Pelaksanaan
Ruting yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal  Piket kelas
 Baris di lapangan dan membaca ikrar
belajar
 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran
 Sholat Dhuha
 Sholat Dhuhur berjamaah
 Senam bersama
 Upacara bendera
 Bakti sosial
 Latihan mingguan kepramukaan

Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam  Memberi dan menjawab salam
kejadian khusus  Meminta maaf
 Berterima kasih
 Mngunjungi teman/orang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
 Membudayakan antri
 dan lain-lain

18
Keteladanan, adalah kegiatan dalam  Penampilan guru
bentuk perilaku sehari-hari  Mengambil sampah yang berserakan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf jika bersalah
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberi kesempatan kepada orang yang
berbeda pendapat
 Mendahulukan kesempatan orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaanti tata tertib ( disiplin, taat waktu dan
peraturan )
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapid an bersih
 Menepti janji
 Memberi penghargaan kepada yang
berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 dan lain-lain

Berdasarkan kondisi obyektif madrasah, pengembangan diri yang dipilih dan


dilaksanakan di MTs BI Islami adalah sebagai table 6 berikut:
Table : kegiatan pengembanagan diri di MTs BI Islami
Jenis Nilai-nilai yang
Strategi Pelaksanaan
Pengembangan Ditanamkan
Diri
A. Bimbingan  Landasan hidup religious  Pembentukan karakter atau
Konseling  Landasan perilaku atis kepribadian
 Kematangan emosiona  Pemberian motivasi
 Kematangan inteletual

19
 Kesadaran tanggung
jawab social
 Kesadaran gender
 Pengembangan diri
 Wawasan karier
 Perilaku
kewirausahaan
( kemadirian perilaku
ekonomis )
 Kematangan hubungan
dengan teman sebaya
B. Ekstrakurikuler  Demokrasi Latihan terprogram
1. Kepramukaan  Disiplin ( kepemimpinan dan
 Kerjasama organisasi )
 Rasa kebangsaan
 Nasionalisme
 Toleransi
 Peduli social dan
lingkungan
 Cinta damai dan
 Kerja keras
 Terampil dan mandiri
 Mempertahankan
hidup
2. Olah raga  Mengembangkan prestasi  Melalui latihan rutin
a. Sepak sepak bola/futsal  Melalui perlombaan antar
bola/futsa  Meningkatkan kelas dan antar
l kemampuan dan sekolah/madrasah
keterampilan siswa
dalam permainan
sepak boal/futsal
sebagai olahraga prestasi
 Meningkatkan kesehatan
fisikd dan mental siswa
 Menumbuhkan jiwa
sportifitas

3. Seni dan Sastra  Memberi keterampilan  Melalui latihan rutin


a. Seni baca Al- pada peserta didik untuk  Melalui perlombaan anta
Quran bisa kelas dan antar sekolah
melantunkan ayat-ayat  Mengikuti even-even
Al-Quran dengan indah bernuansa agama
seperti pondok romadlon

C. Pengembangan tidak
terprogram

20
1. Rutin  Menumbuhkan kebiasaan  Piket kelas
siswa untuk selalu  Berdoa sebelum dan
memupuk rasa sesudah kegiatan
kepedulian terhadap pembelajaran
sesame dan lingkungan  Sholat Dhuha dan sholat
 Mengaplikasikan nilai- Dhuhur berjemaah
nilai agama dalam  Senam bersama
kehidupan sehari-hari  Upacara bendera
 Menumbuhkan rasa  Bakti sosial
nasionalisme
 Membiasakan hidup
sehat dan terautr

2. Spontan  Menumbuhkan rasa  Memberi dan menjawab


hormat menghormati, salam
toleransi, dan saling  Meminta maaf
menghargai antar sesama  Berterima kasih
makhluk Tuhan  Mengunjungi
 Mengembangkan dan teman/orang sakit
meningkatkan jiwa social  Membuang sampah
dan peduli sesame padatempatnya
 Mengembangkan dan  Menolong orang dalam
meningkatkan rasa kesusahan
peduli lingkungan  Mengatasi silang
pendapat

3. Keteladanan  Mengembangkan nilai-  Penampilan guru


nilai positif dalam diri  Membaca buku di kelas
manusia terhadap sesama atau perpustakaan
 Menghargai pendapat
orang lain
 Mendahulukan
kesempatan kepada ortu
 Penugasan peserta didik
secara bergilir
 Menaati tata tertib
sekolah
 Berpakaian rapih dan
bersih
 Memberi penghargaan
kepada yang berpretasi
 Memuji pada orang jujur
 Membantu kaum kafir
 Mengunjungi teman yang
sakit
 Mengembalikan barang
yang bukan miliknya
 Membiasakan budaya
mengantri

21
3. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB)
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak
dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri dan budaya sekolah/madrasah. Guru dan Madrasah perlu
mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalampendidkan budaya dan karakter
bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indicator sekolah/madrasah dan kelas, dan (2)
indicator untuk mata pelejaran.
Indicator sekolah dan keals adalah penanda yang digunakan oleh kepala madarasah,
guru dan personalia madrasah dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
madrasah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indicator ini
berkenaan juga dengan kegiatan madrasah yang diprogramkan dan kegiatan madrasah sehari-
hari ( rutin ). Indicator mata pelajaran menggambarkan perilkau efektif seorang peserta didik
berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangka dalam indicator
pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut
berkembang semakun kompleks antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya,
bahkan dalamjenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa
lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih
kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter berupa menggunakan
pendekatanproses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan
di kelas, madrasah,dan masyarakat. Di kelas dikembang melalui kegiatan belajar yang bisa
dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah atau madrasah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke kalender
akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah/madrasah
sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkanperilaku yang menunjukkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melali kegiatan ekstra
kurikuler dengan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
kesetiakawanan social.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indicator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter,melalui pengamatan guru ketika seorang
peserta didik melakukansuatu tindakandi sekolah/madrasah, model anecdotal record ( catatan
yang dibuat guru ketika melihatadanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang
dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian
yang memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk menunjukkan nilai yang
dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anecdotal, tugasa, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulan/pertimbagan yang dinyatakan dalampernyataan kualitatif sebagai
berikut ini :
BT : Belum Terlihat ( apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat ( apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tand-a tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalamindikator tetapi beumkonsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indicator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalamindikator secara konsisten ).
22
4. Beban Belajar
Beban belajar di MTs BI Islami menggunakan system paket dengan ketentuan
sebagai berikut :
Table 8 : Beban Belajar di MTs BI Islami
Satu jam Jumlah jam waktu
Minggu efektif/
Kelas pembelajaran pembelajaran pembelajaran/
tahun pelajaran
tatap muka per minggu jam/tahun
VII 40 48 26 1248
VIII 49 48 26 1248
IX 40 48 26 1248

Secara operasional alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur MTs BI Islami maksimal 50% dari tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR). Penyusunan
program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan. Penugasan mandiri tidak
terstruktur terdiri dari tugas-tugas indvidu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi,
minat, dan bakat peserta didik.
5. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup : penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berasis fortofolio, penilaian
kompetensi, ujian mutu tngkat kompetensi,ujian nasional dan ujian sekolah/madrasah.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) didasarkan pada beberapa pertimbangan
diantaranya : intake peserta didik kemampuan daya dukung ( sarana prasarana ), dan
kompetensi tiap-tiap mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut MTsBI
Islamimenetapkan ketuntasan belajar adalah sebagai berikut :
Table 11. Penentuan KKM Semester1 dan 2 Kelas VII,VII, dan IX
KKM
No. Mata
Pelajaran VII VIII IX
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al Quran Hadist 75 77 80
b. Aqidaj Akhlaq 75 77 80
c. Fiqih 75 77 80
d. Sejarah Kebudayaan Islam 75 78 80
2. Bahasa Arab 75 78 80
3. Pendidikan Kewarga Negaraan 75 77 80
4. Bahasa Dan Sastra Indonesia 75 75 80
Bahasa Inggris 75 77 80
Matematika 70 75 80
Ilmu Pengetahuan Alam 75 78 80
Ilmu Pengetahuan Social 75 77 80
Seni Dan Budaya 75 77 80
Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 75 78 80
Prakarya 75 77 80
Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah ( Bugis ) 75 77 80
b. BTHQ 75 77 80
bimbingan konseling B B B
23
Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning ( ketuntasan belajar ), ada
perlakuan khususuntuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta
didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti program perbaikan (
remedial ) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan ( pelaksanaanremedial tes
maksimal dua kali ). Siswa teah mencapai ketuntasan belajar dapat mengikuti program
penhayaan ( enrichment ). Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilakanakan di luar jam
tatapmuka ( sepulang sekolah ) dengan jadwal diatur mandiri oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan.
7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas
mts BI Islami sebagai berikut :
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembeljaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Standar Kompetensi Dasar dan indicator.
2. Kehadiran siswa minimal 75%.
3. Perilaku, sikap dan budi pekerti kriteria baik.
b) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.29/2005 Paal 72 Ayat (1), siswa dinyatakan lulus dri satuan
pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan
Indicator semua ata pelajaran.
2. Memperoleh niai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian,kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus ujian sekolah
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
a) Kurikulumuntuk MTs BI Islami memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang
mencakup kecakapan pribadi,kecakapan social, kecakapan akademik dan atau
kecakapan vokasional.
b) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
c) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan atau nonformal.

24
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan local dab global adalah pendidikan yang
memanfaatkam keunggulan local dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik agar mampu bersaing ditingkat local, nasional, dan internasional.
Pendidikan berbasis keunggulan local dan global dilaksanakan dengan memperhatikan
kecenderungan perkembangan yang terjadi dibidang ilmi pengetahuan, teknologi,
informasi dan komunkasi serta tantangan yang dihadapi par peserta didik di masa yang
akan dating.
Bentuk implementasi pendidikan berbasis pendidikan keunggulan local dan global
yang dikembangkan di MTs BI Islami Kab. Bone adalah sebagai berikut :
a) Pembelajaran bilingual ( bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) untuk beberapa mata
pelajaran.
b) Mengimplementasikan pelajaran TIK, khususnya materi intenet dalam proses
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran.
c) Memberikan bimbingan karya ilmiah remaja pada mata pelajaran IPA, IPS, Seni
BUdya, Prakarya, Muatan Lokal Bahasa Daerah Bugis dan Pengembangan Diri
meliputi Hasta karya..
Bentuk keunggulan local dan global yang dikembangkan di MTs BI Islami antara lain :
a) Keunggulan Lokal
1. Kewirausahaan dalam membuat roti dan bercocok tanam
2. Dakwah islamiyah
b) Keunggulan Global
Teknologi informasi dan komunikasi ( komputer dan internet )

25
BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasional Standar Kompetensi Kelulusan


dalam bentuk kualitas yang harus dimilki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus
dipelejari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skill dan sof skills.

Kompetensi berfungsi sebagai unsur pengorganisasi ( organizing element ) kompetensi


dasar. Sebagai unsur pengorganisasian, kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi
vertical dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertical Kompetnsi Dasar
adalah keterkaitan antara konten Kompetensi memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisai
Horizontal keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten
Kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu petemuan mingguan dan kelas
yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam empat
kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan ( Kompeteni Inti 1 ),
sikap social ( Kompetensi Inti 2), pengetahuan ( Kompetnsi Inti 3 ) dan penerapan
pengetahuan ( Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu terjadi acuan dari Kompetensi Dasar
dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integrative. Kompetensi
yang berkenaan
dengan sikap keagamaan san social dikembangkan secara tidak langsung ( indirect teaching )
yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan ( Kompetensi Inti 3) dan
penerapan pengetahuan ( Kompetensi Inti 4)

A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetnsi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri
atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari jonten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
berdasarkan disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan manurut filosofi rekonstruksi
social, progresif ataupun humanism. Karena filosofis yang dianut dalamkurikulum adalah
eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran da nisi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akann dikembangan tidak perlu terkai pada filosofi esensialisme
dan perenialisme.

26
BAB V
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. Pendekatan Saintifik ( Ilmiah )


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV,proses
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar poko yaitu :
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran poko tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan
belajar sebagaimanatercantum dalam table berikut :
Table : Keterkaitan Antara Langkah Pembelajaran Dengan Kegiatan Belajar Dan
Maknanya

Mengamati Membaca,mendengar, Melatih kesungguhan,


menyimak, melihat ( tanpa ketelitian,mencari
atau dengan alat ) informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan Mengembangkan kreatifitas
tentang informasi yang tidak , rasa ingin tahu,
difahami dari apa yang diamati kemampuan merumuskan
atau pertanyaan untuk pertanyaan untuk
mendapatkan informasi membentuk pikiran kritits
tambahan tentag apa yang yang perlu untuk hidup
diamati (dimulai dari cerdas dan belajar
pertanyaan factual sepanjang hayat
sampai ke pertanyaan yang
bersfat hipotetik)

Mengumpulkan  Melakukan ekspreiman Mengembangkan sikap teliti,


informasi/eksperime  Membaca sumber lain jujur, sopan, menghargai
n selain buku teks pendapat orang lain,
 Mengamati kemampuan berkomunikasi,
objek/kejadian menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
 Aktivitas melalui berbagai cara yang
 Wawancara dengan dipelajari, mengembangkan
narasumber kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/mengelol  Mengelola informasi yang mengembangkan sikap


a informasi sudah dikumpulkan baik jujur, teliti, disiplin, taat
terbatas dari hasil kegiatan atran,kerja keras,
mengumpulkan/eksperim kemampuan berfikir
en maupun hasil dari induktif serta deduktif
kegiatan mengamati dan dalam menyimpulkan.

27
kegiatan
mengumpulkanin
formasi.
 Pengolahan informasi
yang dikumpulkan dari
yang bersifat mencari
solusi daru berbagai
sumber yang berbeda
sampai kepad yang
bertentangan.

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap


pengamatan, kesimpulan jujur, teliti,
berdasarkan hasil analisis tolernsi,kemampuan
secara lisan, tertulis, atau berpikir
media lainnya. sistematis,mengungkapkan
pendapat dengan singkat
dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

B. Penilaian Autentik ( Responsif )


Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami
secra jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri
sendiri,khususnya berkaitan dengan : (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang
akan dinilai; (2) focus penilaian akan dilakukan, misalnya pengetahuan apa yang akan
dinilai, seperti penelaran ,memori, atau proses. Bentuk-bentuk penilaian autentik yang
dikembangkan
1. Penilaian sikap
a) Observasi
b) Penilaian diri
c) Penilaian antarteman
d) Jurnal catatan guru
2. Penilaian pengetahuan
a) Tes tulis
b) Tes lisan
c) Penugasan
3. Penilaian keterampilan
a) Penilaian kinerja
b) Penilaian proyek
c) Penilaian portopolio

28
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu utuk kegiatan pembelajaran peserta


didik sealam satu tahun ajaran yang meccakup permulaan tahun pelajaran, munggu efektif,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran,minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacuh
kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minguu efektif belajar sesuai
dengan keadan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran untuk setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan local, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalahwaktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
daerah Tingkat Kabupten/Kota dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahunpelajaran, hari libur keagamaan, hari libur keagamaan,hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota.
Kalender pendidikan MTs BI Islami disusun dengan pedoman kepada kalender
Pendidikan Nasional yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidkan Islam (Dirjen Pendis ) yang telah
diformulasi ulang oleh saksi Pendidikan Madrasah.

29
YAYASAN BINA INSAN ISLAMI
MADRASAH TSANAWIYAH BI ISLAMI BONE
Alamat :JL. Poros Bone-Amali Desa Galung Kec. Ulaweng Kab. Bone

KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH


MTS BI ISLAMI
Nomor : 052/MTs BII/PP/IX/2022

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG KURIKULUM


MADRASAH TSNAWIYAH BI ISLAM
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH BI ISLAM
Menimbang.
a. Bahwa Undang-undang republic Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Perturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang dasar dan menengah disusun oleh
satuan pendidikan dengan mengacuh pada Standar Isi (SI) dan standar
kompetensi lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP)
b. Bahwa Madrasah Tsanawiyah BI Islami merupakan salah satu satuan pendidikan
madrasah dibawah binaan Kementrian Agama.
c. Bahwa nama-nama sebagaimana dimaksud pada bulan dan b di atas, perlu
menetapkan keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah BI Islami tentang
Pembentukan Tim Penyusun dan Pengembangan Kurikulum Madrasah
Mengingat Tsanawiyah BI Islami Tahun pelajaran 2018/2019

1. Undang-undang Nomor 20 Thaun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Peraturan Pemetintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidkan.
3. Peraturan Menteri Agama No 2 tahun 2005, tentang Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi,
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasina Nomor 24 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang
pelaksanaan Peraturan Mendiknas No.22 dan 23 tahun 2006
Memperhatikan 7. Surat Edaran dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ.II.1/PP.00/ED/681/2005 tanggal
1 agustus 2005 tentang pelaksanaan standar isi.

Melakukan dan pertimbangan dan Komite Madrasah Tsanawiyah BI Islam

30
YAYASAN BINA INSAN ISLAMI
MADRASAH TSANAWIYAH BI ISLAMI BONE
Alamat :JL. Poros Bone-Amali Desa Galung Kec. Ulaweng Kab. Bone

NOTULEN RAPAT DI MADRASAH

Rapat : Rapat Pengembangan Kurikulum


Hari/Tanggal :
Waktu : 09.00-12.00
Agenda Acara : 1. Penyusunan dan Pengembangan dokumen I
2. Pembentukan Tim Penyusun Kurikulum MTs BI Islami
3. Merevisi Dokumen II K13
Pimpinan Rapat : Muhayyang S.Pd.I.
Ketua : Muhayyang S.Pd.I.
Sekretaris : Karnianti, S.Pd.
Notulen : Asnidar, S.Pd.

Peserta Rapat : 1. Abdul Rahman


2. Media Rahmawati, A.Ma.
3. Rika Fitriani, S.Pd.
4. Asnidar, S.Pd.
5. A. Lili Suriani, S.Pd.
Hasil Rapat
1. Menyusun dan mengembangkan dokumen I
2. Membentuk Tim Penyusun dan Pengembang Kurikulum MTs BI Islam
3. Merivisi Dokumen II

Pemimpin Rapat
Ketua,

MUHAYYANG, S.Pd.I

31
DAFTAR HADIR
RAPAT PENYUSUNAN KURIKULUM MTs BI ISLAM
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Hari/Tanggal :
Waktu :
NO NAMA JABATAN DALAM DINAS PARAF
1

10

11

12

13

14

15

32
YAYASAN BINA INSAN ISLAMI
MADRASAH TSANAWIYAH BI ISLAMI BONE
Alamat :JL. Poros Bone-Amali Desa Galung Kec. Ulaweng Kab. Bone

BERITA ACARA RAPAT


PENGEMBANG KURIKULUM TAHUN AJARAN 2021/2022

Pada hari ini, senin tanggal Dua Puluh Agustus Dua Ribu Dua Puluh Satu, telah diadakan
Rapat pengembangan kurikulum yang dimulai pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 12.00
WITA. Bertempat di Ruang Guru MTs BI Islami, yang dihindari oleh konselor, Kepala Sekolah,
Komite Sekolah, Dewan Guru serta Staf Tata Usaha.
Adapun acara tersebut sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Sambutan :
a. Kepala Sekolah
b. Ketua Komite
c. Konselor
3. Pembahasan
a. Penyusunan dan Pengembangan Dokumen I
b. Pembentukan Tim Penyusun Kurikulum MTs BI Islam
c. Merevisi Dokumen II KTSP
4. Doa
5. Tutup

Rapat ini telah mendapat suatu kesepakatan dan atau keputusan antara lain :
1. Mengembangkan kurikulum untuk Tahun Ajaran 2018-2019 dengan naa Kurikulum MTs BI
Islmi Tahun Pelajaran 2018-2019
2. Membentuk Tim Penyusun Kurikulum :
Konselor : A.Nurbudiman, S.Pd.,M.Si.
Ketua : Muhayyang, S.Pd.I.
Wakil Ketua : Abdul Rahman
Sekertaris : Karnianti, S.Pd.
Bendahara : Asnidar, S.Pd.
Anggota : Media Rahmawati, A.Ma, Rika Fitriani, S.Pd. , A. Lili Suriani,
S.Pd. , Nurlaeliana, M.Pd., Jumarwah ,S.Pd.I. Arnilasari, S.Pd. ,
Dasma, S.E. , Melani.
3. Setiap guru harus merevisi Dokumen II KTSP Tahun Ajaran Sebelumnya menjadi Dokumen
II untuk Kurikum MTs BI Islami tahun Alajan 2021-2022

Demikian berita acara ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan selanjutnya.

Mengetahui, Galung, 20 Agustus 2021


Ketua Komite Kepala Sekolah

Abd. Rahman Muhayyang, S.Pd.I.

33
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
dunia pendidikan karena kurikulum ini digunakan oleh pakar-pakar pendidikan
terutama guru-guru sebagai landasan untuk mengembangkan proses pendidikan
yang lebih inovatif dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Sesuai dengan Kurikulum 2013, guru dituntut siap untuk melaksanakan
pendekatan saintifik dalam proses belajar mengajar. Pendekatan saintifik
merupakan proses belajar yang dirancarang agar anak didik aktif dan inovatif.
Dengan melihat lingkungan sekitarnya siswa diharapkan mampu mengidentifikasi
dan menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan data, memproses
data yang ditemukan, menemukan jawaban, dan mengomunikasikan jawaban
yang ditemukan. Pendekatan saintifik ini dilakukan dengan lima (5) langkah
yaitu:mengamati,menanya,mengumpulkan,data,mengasosiasi,mengomunikasikan.
Perubahan kebijakan 2013 menyangkut empat elemen perubahan kurikulum yaitu pada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar
Penilaian. Sedangkan perubahan kebijakan kurikulum 2013 berdampak padaempat hal
yaitu model pembelajaran berupa tematik-integratif, pendekatan saintifik,strategi aktif,
dan penilaian autentik. Perubahan kebijakan tersebut dalam rangka menyiapkan generasi
masa depan Indonesia yang kreatif, innovatif, produktif, dan efektif yang mampu
membawa bangsa Indonesia maju dan berperadapan di masa yangakan datang.
B. Kata penutup
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah BI Islami Galung disusun sebagai pegangan
baru dalam rangka membangun semangat dan kesadaran masyarakat Desa Galung
kecamatan Amali, dan peserta didik khususnya yang mengalami keterbelakangan dalam
hal pendidikan dan spiritual.Kurikulum ini digunakan sebagai panduan bagi staf pengajar,
staf administrasi, Kepala Madrasah dan juga peserta didik dalam menjalankan proses
pembelajaran. Ketentuan yang belum tercantum dalam kurikulum ini diatur dalam
ketentuan lain dan manakala ditemukan kekeliruan akan senantiasa dilakukan evaluasi
untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya.
Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau
program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru disekolah. Isi kurikulum adalah
pengetahuan ilmiah, termasuk kegiatan dan pengalaman belajar, yang disusun sesuai
dengan taraf perkembangan siswa. Kurikulum akan mempunyai arti dan fungsi untuk
mengubah siswa apabila dilaksanakan dan ditransformasikan oleh guru kepada siswa
dalam suatu kegiatan yang disebut proses belajar mengajar.
Kurikulum adalah niat dan rencana, proses belajar mengajar adalah pelaksananya.
Dalam proses tersebut ada dua subyek yang terlibat, yakni guru, dan siswa. Siswa adalah
subyek yang dibina dan guru adalah subyek yang membina. Kedua-duanya terlibat dalam
satu proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
Istilah kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olah raga pada zaman
Yunani kuno. Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir, artinya pelajari ;
dan curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan “ jarak ” yang harus “ ditempuh
” oleh pelari. Mengambil makna yang terkandung dari rumusan diatas, kurikulum dalam
pendidikan diartikan, sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan
anak didik untuk memperoleh ijazah. Rumusan atau batasan inilah yang pertama kali
digunakan dalam bidang pendidikan.

34

Anda mungkin juga menyukai