Anda di halaman 1dari 56

pnÑ¡wn/¿k$j

PANDUAN KERJA
PANDUAN KERJA
TIM DESA KERTI BALI SEJAHTERA
tøm/ÿed]¿¿ek(tø¿¿blø¿¿s)jh
PEMERINTAH PROVINSI BALI

TIM DESA KERTI BALI SEJAHTERA


p)m)rinÓ;¾¿¿epÉopinŠi¿¿blø.

PEMERINTAH
PEMERINTAH PROVINSI
PROVINSI BALI BALI
TAHUN 2021
PANDUAN KERJA
TIM DESA KERTI BALI SEJAHTERA
PEMERINTAH PROVINSI BALI

PEMERINTAH PROVINSI BALI


TAHUN 2021
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Astungkara, Ida Bhatara Sasuhunan, Guru-Guru


Suci, dan Leluhur Bali serta anugerah Hyang Widhi
Wasa yang selalu memberi inspirasi, tuntunan, dan
energi positif, Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster,
memberikan arahan kebijakan membentuk Tim Desa
Kerti Bali Sejahtera dalam rangka mensosialisasikan
dan mempercepat pelaksanaan program di tingkat Desa/
Kelurahan dan Desa Adat sebagai implementasi visi
“Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan
Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Tim Desa Kerti Bali Sejahtera terdiri dari
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN di Pemerintah
Provinsi Bali yang ditugaskan sebagai mediator dan
fasilitator pembangunan di tingkat Desa/Kelurahan
dan Desa Adat se-Bali. Tim Desa Kerti Bali Sejahtera
membangkitkan “Gerakan Semesta Berencana
Membangun Bali dari Desa”, guna memperkuat peran
aktif Desa/Kelurahan dan Desa Adat sebagai subyek dan
obyek pembangunan, serta memastikan visi “Nangun
Sat Kerthi Loka Bali” dapat diwujudkan dan memberi
manfaat bagi kesejahteraan Krama Bali. “Gerakan
Semesta Berencana Membangun Bali dari Desa”
adalah untuk mewujudkan Desa Trisakti Bung Karno;
Desa yang berdaulat secara politik, Desa yang berdikari
secara ekonomi, dan Desa yang berkepribadian dalam
kebudayaan.
iii
Dalam melaksanakan arahan kebijakan Bapak
Gubernur, diperlukan Buku Panduan Kerja untuk
memudahkan, mempelancar, dan memberikan acuan
kepada Tim Desa Kerti Bali Sejahtera dalam melak-
sanakan tugas di Desa/Kelurahan dan Desa Adat di
seluruh Bali.

Om, Santih, Santih, Santih, Om

Bali, Selasa (Anggara Pon, Merakih),


1 Juni 2021

Pemerintah Daerah Provinsi Bali


Sekretaris Daerah,

TTD

DEWA MADE INDRA

iv
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii


I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................... 1
B. TUJUAN .......................................................................... 2
C. RUANG LINGKUP ............................................................ 3
D. PENGORGANISASIAN DAN PELAPORAN ......................... 4

II. TATA KERJA TIM DESA KERTI BALI SEJAHTERA ................... 5


A. PEMAHAMAN VISI MISI ................................................... 5
B. PEMAHAMAN PRODUK HUKUM DAERAH ....................... 9
C. PEMAHAMAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM ..................... 11
D. SINERGI DENGAN PARA PIHAK ...................................... 11
E. FASILITASI DAN GOTONG-ROYONG ............................... 12

III. SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI BALI ........ 13

IV. PELAKSANAAN PROGRAM PEMERINTAH PROVINSI BALI


DI TINGKAT DESA/KELURAHAN DAN DESA ADAT ................ 17
A. PERCEPATAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS
SUMBER ........................................................................ 17
B. MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBATASAN ...................
TIMBULAN SAMPAH PLASTIK SEKALI PAKAI ................. 20
C. MELAKSANAKAN PROGRAM PELINDUNGAN .................
DANAU, MATA AIR, SUNGAI, DAN LAUT ........................ 22
D. MELAKSANAKAN PROGRAM PEMASARAN DAN
PEMANFAATAN PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN
DAN INDUSTRI LOKAL BALI .......................................... 24
E. MELAKSANAKAN PROGRAM PERTANIAN ORGANIK ...... 26
F. MELAKSANAKAN PROGRAM PENDUKUNG ................... 28
G. MENUMBUHKEMBANGKAN PEREKONOMIAN DESA/
KELURAHAN DAN DESA ADAT ...................................... 42

V. PENUTUP .............................................................................. 45

v
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan visi “Nangun Sat Kerthi
Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta
Berencana menuju Bali Era Baru yang dilaksanakan
secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah,
dan terintegrasi, perlu keterlibatan langsung dan
peran aktif pegawai Pemerintah Provinsi Bali yang
terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non
ASN sebagai aktor guna mempercepat pelaksanaan
program pembangunan secara terukur.
Jumlah pegawai di Pemerintah Provinsi Bali di
luar Guru SMA/SMK sebanyak 12.106 orang yang
berasal dari seluruh Desa/Kelurahan dan Desa
Adat yang ada di Bali. Ini merupakan potensi besar
yang dapat diberdayakan dalam mempercepat
dan mengimplementasikan pelaksanaan program
Pembangunan Provinsi Bali. Untuk itu, Pemerintah
Provinsi Bali melakukan upaya inovatif dengan
membentuk “Tim Desa Kerti Bali Sejahtera” dalam
membangkitkan Gerakan Semesta Berencana
Membangun Bali dari Desa.

1
Tim Desa Kerti Bali Sejahtera dibentuk sebagai
mediator dan fasilitator dalam mempercepat
pelaksanaan program pembangunan Pemerintah
Provinsi Bali di Desa/Kelurahan dan Desa Adat. Di
setiap Desa, terdapat 1 (satu) Tim yang berasal dari
Desa tersebut atau Desa tetangga terdekat. Tim ini
bertugas membumikan visi Pembangunan Daerah
Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola
Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era
Baru dan prinsip Trisakti Bung Karno di Tingkat
Desa menuju Desa Trisakti Bung Karno; Desa
yang berdaulat secara politik, Desa yang berdikari
secara ekonomi, dan Desa yang berkepribadian
dalam kebudayaan. Desa diposisikan sebagai
subyek dan obyek pembangunan yang memiliki
hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus
kepentingannya sesuai kebutuhan, kondisi, dan
potensi, serta kearifan lokal masyarakat.
Program ini merupakan kewajiban bagi pegawai
Pemerintah Provinsi Bali untuk mensosialisasikan,
mengedukasi, mendampingi, memberdayakan, dan
bekerjasama dengan masyarakat di Desa.

B. TUJUAN
Secara umum program ini bertujuan menghadirkan
ASN dan non ASN di tengah-tengah masyarakat
untuk membumikan kebijakan dan program
sebagai implementasi visi Pembangunan Daerah
Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola
Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali
Era Baru, guna mewujudkan prinsip Trisakti Bung
Karno di Tingkat Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
Secara khusus, program ini bertujuan agar Pegawai
2
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

Pemerintah Provinsi Bali, melalui Tim Desa Kerti


Bali Sejahtera:
1. Berperan langsung dan aktif di tengah-
tengah masyarakat melaksanakan Program
Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali.
2. Berinteraksi sosial dengan masyarakat dan
perangkat Desa untuk menggali informasi
tentang potensi dan permasalahan di Desa.
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
program pembangunan Pemerintah Provinsi
Bali di tingkat Desa/ Kelurahan dan Desa Adat.
4. Mengidentifikasi hambatan pembangunan yang
ada di Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
5. Memfasilitasi/mencarikan alternatif penyelesa-
ian masalah pembangunan di Desa/Kelurahan
dan Desa Adat.

C. RUANG LINGKUP
Tim Desa Kerti Bali Sejahtera melaksanakan 3
(tiga) kegiatan utama, yaitu: pertama, sosialisasi visi
pembangunan Provinsi Bali; kedua, mempercepat
pelaksanaan program Pemerintah Provinsi Bali
di Tingkat Desa/Kelurahan dan Desa Adat; dan
ketiga, memfasilitasi pelaksanaan program. Ketiga
kegiatan utama tersebut dilaporkan secara berkala
kepada Gubernur Bali melalui Sekretaris Daerah
Provinsi Bali.

3
D. PENGORGANISASIAN DAN PELAPORAN
Guna mengefektifkan penyelenggaran program ini,
dibentuk organisasi Tim Desa Kerti Bali Sejahtera,
dengan susunan sebagai berikut:
1. Penanggung Jawab : Sekretaris Daerah Provinsi
Bali
2. Koordinator Pelaksana Provinsi: Kepala Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
3. Koordinator Pelaksana Kabupaten/Kota;
a. Badung
b. Bangli
c. Buleleng
d. Denpasar
e. Gianyar
f. Jembrana
g. Karangasem
h. Klungkung
i. Tabanan
4. Koordinator Desa/Kelurahan dan Desa Adat:
Pelaksanaan kegiatan Tim Desa Kerti Bali
Sejahtera ditetapkan pada hari tertentu
dan menyesuaikan dengan kondisi di Desa/
Kelurahan dan Desa Adat. Tim berkewajiban
membuat laporan sesuai dengan tata cara
dan format yang ditetapkan sebagai indikator
kinerja terukur yang digunakan sebagai salah
satu komponen dalam penilaian e-Kinerja
Pegawai.

4
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

II
TATA KERJA
TIM DESA KERTI BALI SEJAHTERA

A. PEMAHAMAN VISI MISI

Tim Desa Kerti Bali Sejahtera berkewajiban


memahami secara utuh:

1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah Bali yang


telah dituangkan dalam Peraturan Daerah
Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun
2018-2023, yaitu:
“NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI”
melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana
menuju Bali Era Baru

Yang mengandung makna:
“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali
Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan
Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia,
Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama
dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti
Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari

5
Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam
Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara
Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan
Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-nilai
Pancasila 1 Juni 1945.”

Pola Pembangunan Semesta Berencana


adalah suatu haluan pembangunan yang
diselenggarakan secara terpola, menyeluruh,
terencana, terarah, dan terintegrasi dalam satu
kesatuan wilayah: satu pulau, satu pola, dan
satu tata kelola.

Trisakti Bung Karno menjadi prinsip


Pembangunan Daerah Bali, yaitu:
a. Berdaulat secara Politik, artinya hak dan
kewenangan daerah untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahannya secara
mandiri sesuai dengan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal
Ika.
b. Berdikari Secara Ekonomi, artinya kondisi
ekonomi masyarakat yang dibangun dengan
kemampuan sendiri dan memanfaatkan
sumber daya lokal yang ada di Bali.
c. Berkepribadian dalam Kebudayaan,
artinya kepribadian yang dibangun
berdasarkan jatidiri, integritas, dan kualitas
Krama Bali yang bersumber dari nilai-nilai
adat istiadat, tradisi, seni, dan budaya,
serta kearifan lokal yang merupakan
warisan leluhur adiluhung.
6
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

2. Bali Era Baru



BALI ERA BARU adalah suatu Era yang
ditandai dengan tatanan kehidupan baru: Bali
yang Kawista, Bali yang kang tata-titi tentram
kerta raharja, Bali yang gemah ripah lohjinawi,
yakni tatanan kehidupan holistik yang meliputi
3 (tiga) dimensi utama:

Dimensi pertama, bisa menjaga/memelihara


keseimbangan Alam, Krama (manusia), dan
Kebudayaan Bali (Genuine Bali);

Dimensi kedua, bisa memenuhi kebutuhan,


harapan, dan aspirasi Krama Bali dalam
berbagai aspek kehidupan; dan

Dimensi ketiga, memiliki kesiapan yang


cukup dalam mengantisipasi/menghadapi
munculnya permasalahan dan tantangan
baru dalam tataran lokal, nasional, dan global
yang akan berdampak secara positif maupun
negatif terhadap kondisi di masa yang akan
datang. Dimensi ketiga ini merupakan suatu
manajemen resiko (risk management) dalam
mengantisipasi terjadinya permasalahan dan
tantangan baru di masa yang akan datang.

3. Sad Kerthi
Sad Kerthi merupakan nilai-nilai kearifan
lokal Bali dalam mengatur tata cara kehidupan
yang mengait dan menyatu dengan alam secara
sakala-niskala. Sad Kerthi adalah 6 (enam)

7
sumber kesejahteraan/kebahagiaan kehidupan
manusia/Krama Bali, terdiri dari:
a. Atma Kerthi, penyucian jiwa;
b. Segara Kerthi, penyucian laut;
c. Danu Kerthi, penyucian sumber air;
d. Wana Kerthi, penyucian tumbuh-
tumbuhan;
e. Jana Kerthi, penyucian manusia; dan
f. Jagat Kerthi, penyucian alam semesta
beserta isinya.

Untuk memelihara keseimbangan/keharmoni-


san kehidupan Krama Bali dalam ranah spiritu-
alitas, adat, agama, dan budaya dilaksanakan
dengan Upakara/Upacara Pakerthi Yadnya
untuk Sad Kerthi yaitu: (1) Tumpek Landep,
(2) Tumpek Wariga, (3) Tumpek Kuningan, (4)
Tumpek Klurut, (5) Tumpek Uye/Kandang, dan
(6) Tumpek Wayang.

4. Program Bidang Prioritas



Program Bidang Prioritas yang dipolakan dan
diintegrasikan di seluruh Bali sesuai dengan
potensi masing-masing wilayah Kabupaten/
Kota, meliputi 5 (lima) Bidang, yaitu:
a. Bidang Pangan, Sandang dan Papan;
b. Bidang Kesehatan dan Pendidikan;
c. Bidang Jaminan Sosial dan
Ketenagakerjaan;
d. Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan
Budaya; dan
e. Bidang Pariwisata.

8
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

Lima bidang prioritas tersebut didukung


dengan pembangunan infrastruktur darat,
laut, dan udara secara terintegrasi dan
terkoneksi.
B. PEMAHAMAN PRODUK HUKUM DAERAH
Tim Desa Kerti Bali Sejahtera berkewajiban
memahami secara utuh:
1. Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.
Yang telah ditindaklanjuti dengan :
a. Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor
381/03-P/HK/2021 tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di
Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
b. Instruksi Gubernur Bali Nomor 8324 Tahun
2021 tentang Pelaksanaan Pengelolaan
Sampah Berbasis Sumber di Desa/
Kelurahan dan Desa Adat.
2. Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018
tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik
Sekali Pakai.
3. Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020
tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai,
dan Laut.
4. Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018
tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk
Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
5. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun
2019 tentang Sistem Pertanian Organik.

9
Tim Desa Kerti Bali Sejahtera berkewajiban memahami hal-
hal penting:
1. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020
tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali,
yang terkait dengan melestarikan dan menggali seni
tradisi yang ada di Desa Adat.
2. Surat Keputusan Bersama PHDI Provinsi Bali, Majelis
Desa Adat Provinsi Bali, Majelis Pertimbangan dan Pembi-
naan Kebudayaan Provinsi Bali Nomor: 117/PHDI-BALI/
IX/2019, Nomor: 005/MDA-Prov.Bali/IX/2019, Nomor:
08/List/2019, Nomor: 431/8291/ DISBUD/2019, No-
mor: 2332/ITS.5.2/KS/2019 tentang Penguatan
dan Pelindungan Tari Sakral Bali, yang terkait dengan
Tari Sakral di Desa Adat setempat dan di daerah Bali.
3. Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Hari Penggunaan Busana Adat Bali.
4. Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang
Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan
Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
5. Peraturan Gubernur Bali Nomor 25 Tahun 2020 tentang
Fasilitasi Pelindungan Pura, Pratima, dan Simbol
Keagamaan.
6. Peraturan Gubernur Bali Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa
Adat.
7. Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun 2020 tentang
Pelestarian Tanaman Lokal Bali sebagai Taman Gumi
Banten, Puspa Dewata, Usada, dan Penghijauan.
8. Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021
tentang Penggunaan Kain Tenun Endek/Kain Tenun
Tradisional Bali.

10
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

C. PEMAHAMAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM


Tim Desa Kerti Bali Sejahtera berkewajiban
memahami secara utuh kebijakan dan program:
1. Percepatan pelaksanaan Program Pengelolaan
Sampah Berbasis Sumber di Desa/Kelurahan
dan Desa Adat.
2. Percepatan pelaksanaan Program Pembatasan
Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
3. Percepatan pelaksanaan Program Pelindungan
Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut.
4. Percepatan pelaksanaan Program Pemasaran
dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan
dan Industri Lokal Bali.
5. Percepatan pelaksanaan Program Pertanian
Organik.

D. SINERGI DENGAN PARA PIHAK


Tim Desa Kerti Bali Sejahtera dalam melaksanakan
tugas di Desa/Kelurahan dan Desa Adat agar
berkolaborasi dan bersinergi dengan:
1. Kepala Desa / Lurah beserta Perangkatnya
2. Bandesa Adat beserta Prajurunya
3. Babinsa dan Bhabinkamtibmas
4. Para Pegawai Kabupaten/Kota yang berasal
dari Desa/Kelurahan/Desa Adat setempat.
5. Pemuka Masyarakat
6. Yowana
7. Tim Penggerak PKK Desa
8. Organisasi/Lembaga/Paiketan terkait di Desa/
Kelurahan dan Desa Adat

11
E. FASILITASI DAN GOTONG-ROYONG
1. Tim Desa Kerti Bali Sejahtera agar
memfasilitasi kebutuhan pelaksanaan program
secara swadaya dengan bergotong-royong dari
warga Desa/Kelurahan dan Desa Adat, serta
pihak lain.
2. Tim Desa Kerti Bali Sejahtera agar
mengadakan pertemuan secara rutin yang
melibatkan Perbekel, Lurah, Bandesa Adat,
dan Tokoh Masyarakat, serta warga Desa/
Kelurahan dan Desa Adat.
3. Setiap pertemuan difasilitasi oleh Tim Desa
Kerti Bali Sejahtera, dan tidak boleh
membebani APB Desa dan Desa Adat.

12
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

III
SOSIALISASI KEBIJAKAN
PEMERINTAH PROVINSI BALI

Tim Desa Kerti Bali Sejahtera wajib melakukan


sosialisasi dan memberikan pemahaman secara
utuh kepada Masyarakat, mengenai:
1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah Bali.
2. Produk Hukum Daerah Bersifat Prioritas:
a. Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun
2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis
Sumber.
b. Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun
2018 tentang Pembatasan Timbulan
Sampah Plastik Sekali Pakai.
c. Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun
2020 tentang Pelindungan Danau, Mata
Air, Sungai, dan Laut.
d. Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun
2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan
Produk Pertanian, Perikanan dan Industri
Lokal Bali.
e. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor
8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian
Organik.

13
3. Produk Hukum Daerah Bersifat Pendukung:
a. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor
4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan
Pemajuan Kebudayaan Bali, yang terkait
dengan melestarikan dan menggali seni
tradisi yang ada di Desa Adat.
b. Surat Keputusan Bersama PHDI Provinsi
Bali, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Majelis
Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan
Provinsi Bali Nomor: 117/PHDI-BALI/
IX/2019, Nomor: 005/MDA-Prov.Bali/
IX/2019, Nomor: 08/List/2019, Nomor:
431/8291/ DISBUD/2019, Nomor: 2332/
ITS.5.2/KS/2019 tentang Penguatan
dan Pelindungan Tari Sakral Bali, yang
terkait dengan Tari Sakral di Desa Adat
setempat dan di daerah Bali.
c. Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun
2018 tentang Hari Penggunaan Busana
Adat Bali.
d. Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun
2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan
Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta
Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
e. Peraturan Gubernur Bali Nomor 25 Tahun
2020 tentang Fasilitasi Pelindungan Pura,
Pratima, dan Simbol Keagamaan.
f. Peraturan Gubernur Bali Nomor 26
Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan
Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat.
g. Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun
2020 tentang Pelestarian Tanaman Lokal
Bali sebagai Taman Gumi Banten, Puspa
Dewata, Usada, dan Penghijauan.
14
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

h. Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4


Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain
Tenun Endek/Kain Tenun Tradisional Bali.

4. Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas


Pemerintah Provinsi Bali di tingkat Desa/
Kelurahan dan Desa Adat:
a. Program Pengelolaan Sampah Berbasis
Sumber di Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
b. Program Pembatasan Timbulan Sampah
Plastik Sekali Pakai.
c. Program Pelindungan Danau, Mata Air,
Sungai, dan Laut.
d. Program Pemasaran dan Pemanfaatan
Produk Pertanian, Perikanan dan Industri
Lokal Bali.
e. Program Pertanian Organik.

5. Percepatan Pelaksanaan Program Pendukung


Pemerintah Provinsi Bali di tingkat Desa/
Kelurahan dan Desa Adat:
a. Program pelestarian dan penggalian seni
tradisi yang ada di Desa Adat.
b. Program penguatan dan pelindungan Tari
Sakral Bali, yang terkait dengan Tari Sakral
di Desa Adat setempat dan di daerah Bali.
c. Program Hari Penggunaan Busana Adat
Bali.
d. Program Pelindungan dan Penggunaan
Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta
Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
e. Program Pelindungan Pura, Pratima, dan
Simbol Keagamaan.

15
f. Program Sistem Pengamanan Lingkungan
Terpadu Berbasis Desa Adat.
g. Program Pelestarian Tanaman Lokal Bali
sebagai Taman Gumi Banten, Puspa Dewata,
Usada, dan Penghijauan.
h. Program Penggunaan Kain Tenun Endek/
Kain Tenun Tradisional Bali.

16
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

IV
PELAKSANAAN PROGRAM
PEMERINTAH PROVINSI BALI
DI TINGKAT DESA/KELURAHAN
DAN DESA ADAT

A. PERCEPATAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS


SUMBER
1. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi
Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber
Materi penting yang disampaikan:
a. Sampah harus diselesaikan di sumbernya
atau di tempat asalnya, siapa yang
menghasilkan sampah dialah yang harus
menanganinya. Sangat tidak bijak, kalau
sampah yang dihasilkan dibebankan
kepada orang lain, dengan Slogan:
“DESAKU BERSIH TANPA MENGOTORI
DESA LAIN”.
b. Perbekel/Lurah dan Bandesa Adat
bertanggung jawab terhadap pengelolaan
sampah di Desa/Kelurahan dan Desa Adat
masing-masing.

17
c. Pengelolaan sampah berbasis sumber
dilaksanakan berpedoman pada Buku
Pedoman Pengelolaan Sampah Berbasis
Sumber di Desa/Kelurahan dan Desa Adat.

d. Dalam berpartisipasi aktif mengelola


sampah berbasis sumber diperlukan
sinergitas antara Desa/Kelurahan dan
Desa Adat dengan seluruh komponen
masyarakat yang ada.
e. Sumber pendanaan dari APB Desa, meliputi:
Iuran warga, Dana Desa dari APBN, Alokasi
Dana Desa (ADD), Retribusi Pajak Daerah,
Pendapatan Asli Desa, bantuan pihak
ketiga, dan sumber pendapatan lainnya
yang sah.
f. Tahun 2021 program ini sudah harus mulai
dilaksanakan dan paling lambat tahun
2022 semua Desa/Kelurahan dan Desa
Adat sudah harus melaksanakan.
g. Dalam rangka mendorong percepatan
Program Pengelolaan Sampah Berbasis
Sumber, Pemerintah Provinsi Bali dan
Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan
evaluasi melalui Lomba Desa/Kelurahan
dan Desa Adat Sad Kerthi, secara
berjenjang, mulai tahun 2021.
h. Pada tahun 2023, sudah dapat dilaksanakan
Deklarasi:
“BALI BERSIH DARI SAMPAH”.

18
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

2. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


a. Mendampingi warga dalam tata cara
pengelolaan sampah berbasis sumber.
b. Mendampingi warga dalam membentuk
Komunitas Kader Kebersihan.
c. Mendampingi warga dalam mengolah
sampah organik menjadi pupuk organik di
Tempat Pengolahan Sampah (TPS).
d. Mendampingi warga dalam memanfaatkan
pupuk organik untuk mengembangkan
pertanian organik di Desa/Kelurahan dan
Desa Adat.
e. Mendampingi warga dalam mengolah
sampah non organik menjadi produk yang
memiliki nilai ekonomi.
f. Melakukan gerakan gotong-royong
kebersihan yang melibatkan peran aktif
warga Desa/Kelurahan dan Desa Adat.

3. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


a. Memfasilitasi penyediaan lahan untuk
TPS. Dalam hal di Desa/Kelurahan
dan Desa Adat tersedia lahan milik
Pemerintah Daerah, agar difasilitasi proses
permohonannya sampai tuntas, sehingga
dapat dimanfaatkan.
b. Memfasilitasi penyediaan peralatan yang
diperlukan untuk pengelolaan sampah
berbasis sumber.
c. Memfasilitasi akses dan cara pemasaran
produk olahan sampah.
d. Memfasilitasi akses memperoleh sumber
pendanaan.

19
B. MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBATASAN
TIMBULAN SAMPAH PLASTIK SEKALI PAKAI.

1. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali
Pakai
Materi yang disampaikan:
a. Bahaya penggunaan bahan plastik sekali
pakai terhadap pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan serta kesehatan
warga Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
b. Melarang warga menggunakan bahan
plastik sekali pakai, seperti tas kresek, pipet,
dan stereofoam serta minuman kemasan
plastik (air minum dalam kemasan) dalam
berbagai aktifitas, seperti:
1) Larangan untuk memakai dalam
kebutuhan sehari-hari.
2) Larangan untuk memakai sebagai
sarana upacara adat dan keagamaan.
3) Larangan untuk dijual atau dibeli di
warung, Pasar Tradisional, dan Pasar
Modern.
c. Melarang warga membuang sampah plastik
sekali pakai di sembarang tempat termasuk
ke Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut.
d. Agar Desa Adat membuat Pararem yang
melarang warga memakai bahan plastik
sekali pakai.
e. Penggunaan bahan ramah lingkungan oleh
warga Desa/Kelurahan dan Desa Adat.

20
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

2. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


a. Mendampingi warga untuk menumbuhkan
kesadaran tentang bahaya sampah plastik
sekali pakai.
b. Mengingatkan warga secara terus-menerus
untuk tidak menggunakan bahan plastik
sekali pakai.
c. Mengajak warga untuk menggunakan
bahan ramah lingkungan sebagai pengganti
bahan plastik sekali pakai.
d. Mengingatkan warga saat berbelanja di
pasar/warung agar selalu membawa tas
bukan dari bahan plastik sekali pakai.
e. Mengingatkan para pedagang di pasar/
warung tidak menjual/menyediakan tas
dari bahan plastik sekali pakai.
f. Mengkampanyekan Slogan:
“DESAKU LESTARI TANPA SAMPAH
PLASTIK”.

3. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


a. Memfasilitasi warga memperoleh bahan
pengganti plastik sekali pakai sesuai
kebutuhan.
b. Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat dalam meningkatkan
keterampilan menghasilkan produk ramah
lingkungan sebagai bahan pengganti plastik
sekali pakai.
c. Memfasilitasi warga melakukan pengolahan
sisa sampah plastik menjadi produk yang
bernilai ekonomi.

21
C. MELAKSANAKAN PROGRAM PELINDUNGAN
DANAU, MATA AIR, SUNGAI, DAN LAUT.
1. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi
Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan
Laut
Materi yang disampaikan:
a. Memberi pemahaman bahwa Danau, Mata
Air, Sungai, dan Laut perlu dilindungi
karena menjadi sumber kehidupan sakala-
niskala warga Desa/Kelurahan dan Desa
Adat.
b. Memberi pemahaman kepada warga
Desa/Kelurahan dan Desa Adat mengenai
menurunnya secara kualitas dan kuantitas
kondisi Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut
beserta lingkungannya.
c. Melarang menebang pohon disekitar Danau,
Mata Air, Sungai, dan Laut.
d. Melarang warga melakukan pengambilan
atau penambangan pasir pantai di Pesisir
Laut.
e. Melarang warga membuang atau
mengalirkan langsung limbah, sampah dan
kotoran ke Danau, Mata Air, Sungai, dan
Laut.
f. Pembuatan Awig-awig dan/atau Pararem
oleh Desa Adat untuk melarang warga
membuang sampah limbah dan kotoran ke
Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut.
g. Sanksi hukum yang dapat dijatuhkan ke-
pada pihak-pihak yang membuang sampah,
mengotori, dan/atau mencemarkan Danau,
Mata Air, Sungai, dan Laut.
22
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

2. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


a. Mendampingi warga untuk menumbuhkan
kesadaran tentang fungsi Danau, Mata Air,
Sungai, dan Laut bagi kehidupan warga
Desa/Kelurahan dan Desa Adat sakala-
niskala.
b. Mengingatkan warga Desa/Kelurahan dan
Desa Adat secara terus-menerus untuk
tidak membuang sampah, mengotori,
dan/atau mencemarkan Danau, Mata Air,
Sungai, dan Laut.
c. Mendampingi warga melakukan kegiatan
penghijauan di sekitar Danau, Mata Air,
Sungai, dan Laut.
d. Mendampingi warga menerapkan sistem
pertanian organik di sekitar Danau, Mata
Air, Sungai.
e. Mengajak masyarakat bergotong-royong
dalam membersihkan Danau, Mata Air,
Sungai, dan Laut.
f. Mengkampanyekan Slogan:
“AIRKU BERSIH HIDUPKU SEHAT”.

3. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


a. Menfasilitasi pembuatan papan informasi,
tanda larangan, dan/atau himbauan di
lokasi-lokasi sekitar Danau, Mata Air,
Sungai, dan Laut dengan pendanaan secara
gotong royong.
b. Menfasilitasi penyediaan bibit pohon untuk
kegiatan gotong royong penghijauan di
sekitar Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut.

23
D. MELAKSANAKAN PROGRAM PEMASARAN
DAN PEMANFAATAN PRODUK PERTANIAN,
PERIKANAN DAN INDUSTRI LOKAL BALI.
1. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi
Pemasaran Dan Pemanfaatan Produk
Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Materi yang disampaikan:
a. Pemasaran dan Pemanfaatan Produk
Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali
di kalangan dunia usaha dan masyarakat
belum menunjukan keberpihakan kepada
petani dan pengerajin.
b. Memberi pemahaman manfaat dari
pemasaran dan pemanfaatan produk
Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal
Bali bagi peningkatan kesejahteraan warga
Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
c. Tata cara melakukan usaha, pemasaran,
dan pemanfaatan produk pertanian,
Perikanan dan Industri Lokal Bali.
d. Tata niaga produk Pertanian, Perikanan dan
Industri Lokal Bali yang berpihak kepada
warga Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
e. Pembuatan Pararem oleh Desa Adat untuk
menggunakan produk Pertanian, Perikanan
dan Industri Lokal Bali dalam kegiatan adat
dan keagamaan.

2. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


a. Mengajak warga untuk menggunakan
produk pertanian, perikanan dan industri
lokal Bali dalam segala kegiatan seperti
kegiatan keagamaan, kemasyarakatan, dan
kedinasan.
24
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

b. Mengingatkan warga secara terus-menerus


untuk mengutamakan pemanfaatan hasil
pertanian, perikanan dan industri lokal
Bali yang dihasilkan dari Desa/Kelurahan
dan Desa Adat setempat.
c. Melakukan gerakan bersama untuk mem-
bangkitkan kebanggaan memanfaatkan
produk pertanian, perikanan dan industri
lokal Bali.
d. Mengingatkan pedagang di pasar/warung
agar menjual hasil pertanian, perikanan
dan industri lokal Bali yang dihasilkan dari
Desa/Kelurahan dan Desa Adat setempat.
e. Melarang pedagang di pasar/warung
menjual produk impor.
f. Mengkampanyekan Slogan:
“CINTAI DAN GUNAKANLAH PRODUK
LOKAL BALI”.

3. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


a. Memfasilitasi produk pertanian, Perikanan
dan Industri Lokal Bali yang berkualitas
memenuhi standar mutu untuk
dipasarkandi Hotel, Restoran, Catering,
dan Pasar Modern.
b. Memfasilitasi pelaksanaan kemitraan dalam
penyaluran produk pertanian, perikanan
dan industri lokal Bali.
c. Mengaktifkan “Pasar Gotong-royong”
tingkat Desa untuk membeli produk
pertanian, perikanan dan industri lokal
Bali.

25
E. MELAKSANAKAN PROGRAM PERTANIAN
ORGANIK.
1. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi
Pertanian Organik
Materi yang disampaikan:
a. Petani semakin tergantung terhadap
penggunaan pupuk dan obat–obatan
sintesis serta varietas unggul yang
menyebabkan menurunnya kesuburan
tanah, keanekaragaman hayati, dan kualitas
lingkungan hidup, untuk itu sangat perlu
menerapkan pertanian organik di seluruh
Bali, untuk mewujudkan Bali sebagai pulau
organik.
b. Pertanian Organik merupakan cara bertani
yang menekankan kesehatan ekosistem
pertanian dengan penggunaan bahan-
bahan alami tanpa bahan kimia sintetis
dan produk hasil rekayasa gen dengan
menghindari segala asupan sintetik, baik
berupa pupuk sintetik, herbisida, maupun
pestisida sintetik.
c. Penerapan sistem pertanian organik
dapat menjaga kesuburan tanah,
keanekaragaman hayati, dan kualitas
lingkungan hidup.
d. Penyelenggaraan sistem pertanian organik
merupakan upaya menjamin kualitas dan
keamanan pangan.
e. Penggunaan pupuk organik dari hasil
pengolahan sampah organik atau pupuk
organik yang dikembangkan secara
tradisional dan inovatif sesuai kearifan
26
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

lokal dengan swadaya oleh masyarakat


Desa, dengan memakai bahan alami yang
ada di Desa.
f. Pembuatan Pararem oleh Desa Adat untuk
melaksanakan pertanian organik.

2. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


a. Mendampingi menerapkan Pertanian
Organik di pekarangan Rumah warga,
lahan milik Desa, sekitar Danau, Mata Air,
dan Sungai di Desa/Kelurahan dan Desa
Adat.
b. Bersama warga menerapkan sistem
pertanian organik dengan pemberian
pupuk organik yang berbahan dasar
limbah pertanian dan sampah rumah
tangga yang banyak tersedia namun belum
memanfaatan secara optimal.
c. Mengingatkan warga Desa/Kelurahan dan
Desa Adat secara terus-menerus untuk
menggunakan pupuk organik dan bahaya
penggunaan pupuk kimia dan/atau bahan
kimia untuk pertanian.

3. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


a. Memfasilitasi warga memperoleh bibit
organik, pupuk organik, dan pestisida
organik sesuai kebutuhan.
b. Memfasilitasi melalui pendampingan cara
pembuatan pupuk organik dan pestisida
organik.
c. Memfasilitasi perolehan sertifikat organik
untuk sistem budidaya organik maupun

27
sistem pertanian organik yang telah
memenuhi persyaratan.
d. Memfasilitasi pendampingan para petani
yang akan melaksanakan pertanian organik
mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pemanenan sampai dengan pengolahan
hasil.
e. Memfasilitasi pembentukan demonstrasi
plot (demplot) budidaya padi sawah berbasis
Pertanian Organik dilakukan di Desa atau
Subak.
f. Memfasilitasi pendistribusian, akses pasar,
dan promosi produk pertanian organik.

F. MELAKSANAKAN PROGRAM PENDUKUNG


1. Melestarikan dan Menggali Seni Tradisi yang
ada di Desa Adat.

a. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Pelestarian dan Penggalian Seni Tradisi
yang ada di Desa Adat
Materi yang disampaikan:
1) Memberikan pengetahuan kepada
warga Desa/Kelurahan dan Desa Adat
untuk melaksanakan pelestarian dan
penggalian seni tradisi yang ada di Desa
Adat untuk penguatan dan pemajuan
kebudayaan Bali.
2) Tata cara pelestarian dan penggalian
seni tradisi yang ada di Desa Adat untuk
penguatan dan pemajuan kebudayaan
Bali sebagai pusat peradaban dunia
(Bali Padma Bhuwana).
28
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

3) Pengembangan Seni Tradisi yang ada di


Desa Adat sesuai dengan kearifan lokal
dan Dresta Bali dalam mengantisipasi
dinamika perubahan masyarakat yang
bersifat lokal, nasional, dan global.

b. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


1) Mendampingi warga untuk menum-
buhkan kesadaran penguatan dan pe-
majuan kebudayaan Bali melalui pe-
lestarian dan penggalian seni tradisi
yang ada di Desa Adat.
2) Mendampingi warga dalam melestarikan
dan menggali Seni Tradisi yang ada di
Desa Adat.
3) Mendampingi warga dalam membentuk
Komunitas Pegiat Seni Tradisi.
4) Mengingatkan warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat secara terus-menerus
dalam pelestarian dan penggalian seni
tradisi yang ada di Desa Adat untuk
penguatan dan pemajuan kebudayaan
Bali sebagai pusat peradaban dunia
(Bali Padma Bhuwana).

c. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


1) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat dengan melibatkan
pihak-pihak terkait dalam melestarikan
dan menggali Seni Tradisi yang ada di
Desa Adat.

29
2) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat dengan melibatkan pihak-
pihak terkait dalam pengembangan
Seni Tradisi mengantisipasi dinamika
perubahan masyarakat yang bersifat
lokal, nasional, dan global.

2. Melindungi Tari Sakral Bali

a. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Pelindungan Tari Sakral Bali
Materi yang disampaikan:
1) Tari Sakral Bali adalah tari yang
dipertunjukan hanya untuk tujuan
upacara/upakara tradisi, adat dan
keagamaan Hindu.
2) Belakangan ini banyak pementasan
dipertunjukkan diluar tujuan di atas, hal
ini dapat mengakibatkan merosotnya
nilai-nilai kesakralan, memudarnya
keutuhan seni, aura magis, muatan
taksu serta dapat menghilangkan
sumber kreativitas/penciptaan seni.
3) Jenis Tari Sakral Bali antara lain Tari
Baris Upacara, Tari Sanghyang, Tari
Rejang, Tari Barong Upacara, Tari
Pendet Upacara, Tari Kincang-kincung,
Tari Sraman, Tari Abuang, Tari Gayung,
dan lain-lain.
4) Prajuru Desa Adat, Lembaga
pemerintah/nonpemerintah, sekaa/
sanggar/komunitas dan masyarakat
Bali diharuskan melakukan langkah-

30
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

langkah pencegahan, pengawasan, dan


pembinaan dalam rangka penguatan
dan pelindungan Tari Sakral Bali.
5) Warga Desa, Kelurahan, dan Desa
Adat dilarang melakukan pementasan/
pagelaran Tari Sakral Bali diluar tujuan
upacara/upakara tradisi, adat dan
keagamaan Hindu.

b. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


1) Mendampingi warga untuk mengiden-
tifikasi jenis Tari Sakral yang merupa-
kan tradisi di Desa Adat.
2) Mendampingi warga dalam membentuk
Komunitas Peduli Seni Tari Sakral Bali
di Desa Adat.
3) Mengingatkan warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat secara terus-menerus
pentingnya Pelindungan Tari Sakral
Bali yang ada di Desa Adat dalam
memperkuat Bali sebagai pusat
peradaban dunia (Bali Padma
Bhuwana).

c. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


1) Memfasilitasi Prajuru Desa Adat
dalam melakukan Langkah-langkah
pencegahan, pengawasan, dan
pembinaan untuk penguatan dan
Pelindungi Tari Sakral Bali.
2) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat dengan melibatkan
pihak-pihak terkait dalam Pelindungan

31
Tari Sakral Bali yang ada di Desa
Adat untuk mengantisipasi dinamika
perubahan masyarakat yang bersifat
lokal, nasional, dan global.

3. Tertib Menggunakan Busana Adat Bali.

a. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Tertib Penggunaan Busana Adat Bali
Materi yang disampaikan:
1) Busana adat Bali merupakan bagian
dari kekayaan budaya nasional yang
perlu dilestarikan dalam rangka
pembinaan dan pengembangan budaya
nasional.
2) Memberikan pemahaman kepada warga
mengenai kemanfaatan Penggunaan
Busana Adat Bali bagi pertumbuhan
perekonomian pengrajin Busana Adat
Bali di Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
3) Kita semua wajib menjaga dan
memelihara kelestarian Busana Adat
Bali dalam rangka meneguhkan jati
diri, karakter, dan budi pekerti.
4) Hari Penggunaan Busana Adat Bali
mendorong peningkatan pemanfaatan
produk dan industri busana lokal Bali.
5) Tata cara menggunakan Busana Adat
Bali sesuai Dresta, Kearifan Lokal, dan
Kebutuhan.

32
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

b. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


1) Mengajak masyarakat bersama-
sama berperan aktif dalam upaya
menyukseskan pelaksanaan Hari
Penggunaan Busana Adat Bali, dalam
bentuk penggunaan Busana Adat Bali
pada saat Hari Purnama, Tilem, dan
Hari Jadi Provinsi pada tanggal 14
Agustus.
2) Memberikan contoh kepada masyarakat
penggunaan Busana Adat Bali yang
baik dan benar serta mengikuti Etika
Penggunaan Busana Adat Bali sesuai
dengan nilai kesopanan, kesantunan,
kepatutan, dan kepantasan yang
berlaku di masyarakat.
3) Mengkampanyekan slogan:
“BANGGA BERBUSANA ADAT BALI”.
4) Memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan Hari Penggunaan Busana
Adat Bali.

c. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat agar mengembangkan
dan memproduksi busana adat Bali yang
menjadi kekhasan Desa/Desa Adat.

33
4. Tertib Menggunakan Aksara Bali.

a. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Tertib Penggunaan Aksara Bali
Materi yang disampaikan:
1) Bahasa Bali digunakan sebagai sarana
untuk berkomunikasi oleh pegawai,
guru, tenaga kependidikan, peserta
didik dan masyarakat di lingkungan
lembaga pemerintahan dan lembaga
swasta pada hari Kamis, Purnama,
Tilem, dan Hari Jadi Provinsi pada
tanggal 14 Agustus.
2) Bulan Bahasa Bali dapat diselengga-
rakan oleh Desa Adat, Lembaga pendi-
dikan, Swasta dan/atau Masyarakat.
3) Memberikan pengetahuan kepada
warga Desa/Kelurahan dan Desa
Adat mengenai aksara Bali yang wajib
ditempatkan di atas huruf Latin dalam
penulisan nama:
a) tempat persembahyangan umat
Hindu;
b) lembaga adat;
c) prasasti peresmian gedung;
d) gedung;
e) lembaga pemerintahan;
f) lembaga swasta;
g) jalan;
h) sarana pariwisata; dan
i) fasilitas umum lainnya.
4) Aksara Bali dapat digunakan dalam
penulisan tempat ibadah umat
beragama lainnya.
34
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

5) Komposisi penulisan aksara Bali harus


berimbang.

b. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


1) Memantau dan mengevaluasi tempat-
tempat yang papan namanya belum
menggunakan aksara Bali.
2) Memasang papan nama beraksara Bali
di tempat sebagaimana yang ditentukan
di atas dengan dana gotong-royong.
3) Mengingatkan warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat secara terus-menerus
mengenai pentingnya penggunaan
aksara Bali untuk kelestarian dan
penghormatan aksara Bali.

c. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


1) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat dengan melibatkan
pihak-pihak terkait dalam penulisan
aksara Bali sesuai tata cara dan etika
yang ditentukan.
2) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat penyediaan peralatan
yang diperlukan dalam penggunaan
aksara Bali pada semua jalan, pura,
dan fasilitas umum di wilayah Desa/
Kelurahan dan Desa Adat dengan
pendanaan secara gotong royong.
3) Memfasilitasi dan menggerakan warga
Desa/Kelurahan dan Desa Adat dalam
bergotong-royong.

35
4)
Memfasilitasi usulan perolehan
penghargaan Bali Kerthi Nugraha
Mahotama apabila Desa tersebut
memenuhi persyaratan.

5. Melarang Wisatawan Masuk Ke Pura.

a. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Larangan Wisatawan Masuk Ke Pura
Materi yang disampaikan:
1) Melarang wisatawan masuk ke Pura
dalam upaya pelindungan Pura,
Pratima, dan Simbol Keagamaan umat
Hindu.
2) Hal ini dilakukan untuk mencegah ter-
jadinya penurunan kesucian, menang-
gulangi kerusakan, pengerusakan,
pencurian, penodaan, dan penyalahgu-
naannya secara niskala-sakala.
3) Selain wisatawan, yang dilarang
memasuki Pura adalah:
a) Setiap orang dalam keadaan Cuntaka
atau Sebel; dan
b) Setiap orang yang tidak berhubungan
langsung dengan suatu upacara
persembahyangan, piodalan dan/atau
kegiatan pelindungan Pura.
4) Diatur tata cara penerimaan Wisatawan
dalam berkunjung ke areal yang
dimungkinkan pada Kawasan Pura.
5) Pembuatan Awig-awig dan/atau
Pararem oleh Desa Adat yang melarang
Wisatawan masuk ke areal tertentu di
Kawasan Pura.
36
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

b. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


1) Memasang papan pengumuman yang
melarang warga cuntaka, warga tidak
berkepentingan, dan wisatawan untuk
memasuki Pura.
2) Mengingatkan warga secara terus-
menerus pentingnya melindungi
kesucian Wewidangan Pura untuk
keselamatan dan kesejahteraan warga
Desa/Kelurahan dan Desa Adat sakala-
niskala.

6. Melaksanakan Program SIPANDU BERADAT.

a. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Program SIPANDU BERADAT
Materi yang disampaikan:
1) Memberikan informasi kepada warga
Desa/Kelurahan dan Desa Adat bahwa
pengamanan terpadu di Desa Adat diatur
dengan sistem Sistem Pengamanan
Lingkungan Terpadu Berbasis Desa
Adat (SIPANDU BERADAT).
2) Memberikan informasi kepada warga
Desa/Kelurahan dan Desa Adat tentang
pola Sistem Pengamanan Lingkungan
Terpadu Berbasis Desa Adat yang
melibatkan Pacalang, Pelindungan
Masyarakat, Babinkamtibmas dan/
atau Pam Swadaya.

37
b. Melakukan Kegiatan / Fasilitasi di
Masyarakat
1) Mengingatkan warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat secara terus-menerus
pentingnya mengantisipasi dan mence-
gah terjadinya gangguan/masalah kea-
manan lingkungan di wilayahnya.
2) Mendampingi warga untuk menum-
buhkan kesadaran berpartisipasi da-
lam Program SIPANDU BERADAT.
3) Mendampingi/memfasilitasi warga
Desa/Kelurahan dan Desa Adat dalam
pembentukan FORUM SIPANDU BE-
RADAT.
4) Memfasilitasi kebutuhan sarana dan
prasarana untuk mendukung pelaksa-
naan SIPANDU BERADAT.

7. Melaksanakan Program Pelestarian Tanaman


Lokal Bali sebagai Taman Gumi Banten,
Puspa Dewata, Usada, dan Penghijauan.

a. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Pelestarian Tanaman Lokal Bali sebagai
Taman Gumi Banten, Puspa Dewata,
Usada, dan Penghijauan
Materi yang disampaikan:
1) Taman Gumi Banten adalah areal/
kawasan yang berisi/ditanami berbagai
jenis tanaman yang dapat difungsikan
sebagai sarana upacara bagi masyarakat
Hindu.

38
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

2) Taman Puspa Dewata adalah areal/


kawasan yang berisi/ditanami
berbagai jenis kelompok tanaman
bunga-bungaan khas Bali yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana upakara
dan persembahyangan.
3) Taman Usada adalah areal/kawasan
yang berisi/ditanami berbagai jenis
tanaman yang mempunyai manfaat
sebagai bahan penyehatan tradisional
Bali yang dapat diterapkan sesuai
dengan norma dan aturan yang berlaku
di masyarakat.
4) Tanaman Lokal adalah tanaman yang
tumbuh, berkembang, dibudidayakan,
dan dimanfaatkan sesuai dengan
kearifan lokal masyarakat Bali.

b. Melakukan Kegiatan di Masyarakat


1) Mengajak warga untuk menanam
dan memelihara Tanaman Lokal Bali
sebagai Taman Gumi Banten, Puspa
Dewata, Usada, dan Penghijauan.
2) Mengajak warga untuk memanfaatkan
hasil tanaman lokal Bali untuk
keperluan sarana upacara, sarana
upakara, persembahyangan, dan bahan
penyehatan tradisional Bali.

c. Melakukan Kegiatan Fasilitasi


1) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat untuk memenuhi sarana
produksi (pupuk organik, pestisida

39
organik, bibit, dan sebagainya) dalam
pelestarian Tanaman Lokal Bali.
2) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat dalam pembudidayaan
tanaman lokal Bali.
3) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat dalam pemanfaatan dan
pemasaran produksi tanaman lokal
Bali.

8. Menggunakan Busana dari Kain Tenun


Endek/Kain Tenun Tradisional Bali.

a. Melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi


Penggunaan Busana Dari Kain Tenun
Endek/Kain Tenun Tradisional Bali
Materi yang disampaikan:
1) Memberikan pemahaman kepada warga
mengenai kemanfaatan penggunaan
busana berbahan Kain Tradisional
warisan leluhur bagi pertumbuhan
perekonomian pengrajin Busana Adat
Bali di Desa/Kelurahan dan Desa Adat.
2) Pembuatan Pararem oleh Desa
Adat untuk mengajak warganya
menggunakan busana berbahan Kain
Tradisional warisan leluhur di Desa
Adat masing-masing sesuai kegiatan
dan kebutuhan.
Contoh:
Desa Adat Tenganan, Kabupaten
Karangasem yang mewajibkan
warganya memakai busana dari kain
tenun Gringsing pada saat piodalan.
40
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

3) Upaya melindungi, melestarikan, dan


memberdayakan Kain Tenun Endek
Bali/Kain Tenun Tradisional Bali.
4) Penggunaan busana dari bahan
Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun
Tradisional Bali bagi warga Desa/
Kelurahan dan Desa Adat setiap hari
Selasa.

b.
Melakukan Kegiatan/Fasilitasi di
Masyarakat
1) Melakukan gerakan bersama untuk me-
makai Busana dari bahan Kain Tenun
Endek Bali/Kain Tenun Tradisional
Bali setiap hari Selasa.
2) Mengkampanyekan keunggulan Kain
Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tra-
disional Bali.
3) Memotivasi warga untuk mengembang-
kan motif kekinian dari Kain Tenun
Endek Bali/Kain Tenun Tradisional
Bali.
4) Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat perolehan bahan baku
Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun
Tradisional Bali.

41
G. MENUMBUHKEMBANGKAN PEREKONOMIAN
DESA/KELURAHAN DAN DESA ADAT

1.
Memfasilitasi warga Desa/Kelurahan
dan Desa Adat untuk mengembangkan
kelembagaan usaha perekonomian sesuai
potensi wilayah:
a. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES), di Desa yang belum memiliki
BUMDES.
b. Merevitalisasi BUMDES yang sudah ada,
tetapi tidak aktif.
c. Pembentukan Baga Utsaha Padruwen Desa
Adat (BUPDA).
d. Pembentukan Kelompok Industri Kecil
Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil dan
Menangah (UMKM).
e. Fasilitasi pembentukan Koperasi Produksi.

2. Kelembagaan usaha perekonomian Desa/


Kelurahan dan Desa Adat menangani usaha
di Bidang:
a. Hasil pertanian
b. Hasil kelautan/perikanan
c. Kerajinan rakyat, seperti busana adat,
endek, dan tenun tradisional
d. Industri olahan pangan (kopi, arak,
kakao, jeruk, salak, anggur, mangga, dan
sejenisnya)

42
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

3.
Memfasilitasi permodalan usaha
perekonomian Desa/Kelurahan dan Desa
Adat melalui KUR, pinjaman lunak, dan
program Pemerintah lainnya.

4. Memfasilitasi akses pemasaran dan promosi


hasil usaha perekonomian Desa/Kelurahan
dan Desa Adat secara konvensional dan
digital.

43
Panduan Kerja - Tim Desa Kerti Bali Sejahtera

V
PENUTUP

Demikian Buku Panduan Kerja ini disusun agar


dijadikan pedoman oleh Tim Desa Kerti Bali Sejahtera
dalam melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh,
tertib, disiplin, dan bertanggung jawab. Dengan Buku
Panduan Kerja ini, memastikan percepatan tercapainya
pelaksanaan program Pemerintah Provinsi Bali dalam
mengimplementasikan visi “Nangun Sat Kerthi Loka
Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana
menuju Bali Era Baru.

Semoga Ida Bhatara Sasuhunan, Guru-Guru Suci, dan


Leluhur Bali serta Hyang Widhi Wasa selalu memberi
tuntunan dan energi positif sebagai kekuatan untuk
menyukseskan pelaksanaan visi “Nangun Sat Kerthi
Loka Bali”.

Om, Santih, Santih, Santih, Om

Bali, Selasa (Anggara Pon, Merakih),


1 Juni 2021

45

Anda mungkin juga menyukai