Anda di halaman 1dari 48

RANCANGAN AKTUALISASI

PENATAAN DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN


DI SD NEGERI 49
KABUPATEN LEBONG

Oleh :

Nama : TURI KURNIAH, S.Pd


NDH : 35

Peserta pelatihan Dasar CPNS Golongan III


Pemerinth Provinsi Sumatera Selatan
Angkatan LXXX

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PENATAAN DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN


DI SD NEGERI 49
KABUPATEN LEBONG

Oleh :

Nama : TURI KURNIAH, S.Pd


NDH : 35

Telah disetujui pada:


Selasa, 16 November 2021

COACH MENTOR

Dr. Hj. EMMY DESERI, M.Si SOFIAN EFENDI, A.Ma.Pd


NIP.196312221990032003 NIP. 196406281988031006

Disetujui Oleh:
An.KEPALA BPSDM PROVINSI SUMATERA SELATAN
Plh> KEPALA BADAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI MNAJERIAL

Drs. AHMAD GUFRAN, M.Si


Pembina Tk.1
NIP.19690907199603100

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PENATAAN DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN


DI SD NEGERI 49
KABUPATEN LEBONG

Oleh :

Nama : TURI KURNIAH, S.Pd


NDH : 35

Telah disahkan pada:


Selasa, 16 November 2021

COACH MENTOR

Dr. Hj. EMMY DESERI, M.Si SOFIAN EFENDI, A.Ma.Pd


NIP. 196312221990032003 NIP. 196406281988031006

Disahkan Oleh:
KEPALA BPSDM PROVINSI SUMATERA SELATAN

Hj.TARBIYAH, S.Pd., MM
Pembina Umum Muda
NIP.196410131984062001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dan habituasi nilai-
nilai dasar, peran dan kedudukan ASN ini tepat pada waktunya. rancangan
aktualisasi dan habituasi ini berjudul “Optimalisasi Pemanfaatan Perpustakaan Di
SDN 49 Lebong” guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pelatihan dasar
CPNS golongan III angkatan LXXX tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumatera Selatan. Dalam
melaksanakan rancangan aktualisasi dan habituasi ini, penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan, saran, dan kritik dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala BPSDMD Sumatera Selatan beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
2. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Kabupaten
Lebong.
3. Dr. Hj. Eva Novaria, M.Si Selaku Penguji
4. Dr. Emmy Desery, M.Si selaku coach atas bantuan, saran dan masukannya
dalam penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi ini.
5. Sofian Effendi, A.Ma.Pd selaku mentor atas kerja samanya, dukungan, masukan
dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi dan habituasi
6. Dewan Guru dan Staf SDN 49 Lebong yang meberikan bantuan selama saya
merancang aktualisasi ini.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Admin pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan LXXX BPSDMD Sumatera
Selatan dan seluruh panitia yang telah memfasilitasi kegiatan pelatihan dasar.
9. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan LXXX tahun 2021
BPSDMD Sumatera Selatan.
10. Siswa dan Siswi Kelas V SDN 49 Lebong yang telah bekerja sama dengan baik
selama kegiatan aktualisasi.
11. Orang tua, keluarga dan Kharie yang selalu memberikan dukungan moril dan
materil dalam keadaan apapun.
Penulis menyadari bahwa dalam rancangan aktualisasi dan habituasi nilai-
nilai dasar, peran dan kedudukan ASN ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan
saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan dari semua pihak demi
sempurnanya rancangan dan habituasi ini. Penulis berharap semoga rancangan
aktualisasi dan habituasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Lebong, 16 November 2021


Penulis

TURI KURNIAH, S.Pd

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................... 4
C. Manfaat........................................................................................ 5
D. Ruang Lingkup Aktualisasi......................................................... 6

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


A. Nilai – Nilai Dasar ASN.............................................................. 7
1.Profil Organisasi....................................................................... 7
2.Tugas Dan Fungsi Guru............................................................ 7
3.Struktur Organisasi................................................................... 8
4.Tenaga Pendidik dan Kependidikan......................................... 9
5.Visi Dan Misi........................................................................... 9
6.Nilai Budaya Organisasi........................................................... 10
B. Deskripsi Isu................................................................................ 11
C. Analisis Isu.................................................................................. 15
D. Argumen Penetapan Corre Isu..................................................... 16
E. Nilai-Nilai Dasar PNS................................................................. 18
F. Kedudujan Dan Peran PNS......................................................... 23
G. Matriks Rancangan Aktualisasi................................................... 24
H. Jadwal Aktualisasi....................................................................... 40
I. Kendala Dan Antisipasi............................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 42
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tenaga Pendidik Dan Kependidikan................................................ 9


Tabel 2.2 Analisis Kualitas Isu Melalui Skala Nilai Matriks USG ................. 15
Tabel 2.3 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi......................................... 26
Tabel 2.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi....................................................... 40
Tabel 2.5 Antisipasi Dan Strategi Menghadapi Kendala.................................. 41

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SDN 49 Kabupaten Lebong.......................................................... 7


Gambar 2.2 Struktur Organisasi SDN 49 lebong............................................. 8

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru sebagai pegawai negeri sipil yang merupakan bagian dari ASN harus
mampu berperan sebagai pelayan publik (peserta didik). Tugas Asn sebagai
pelayan publik meliputi berbagai bidang termasuk didalamnya bidang pendidikan.
Guru sebagai salah satu profesi PNS harus dilandasi nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi untuk
mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsinya. Pengembangan sistem pendidikan
nasional merupakan salah satu faktor utama dalam menilai keberhasilan
pembangunan sebuah negara. Pendidikan merupakan sarana penting untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin
keberlangsungan pembangunan suatu bangsa.
Perpustakaan berkaitan erat dengan kegiatan membaca buku, budaya
membaca maupun minat baca masyarakat. Berbagai upaya dilakukan oleh
berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta untuk terus mendorong,
mengembangkan dan meningkatkan budaya dan minat membaca masyarakat,
mulai dari lingkup pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi. Berbagai
upaya yang dilakukan untuk memotivasi masyarakat agar dapat menjadikan
bacaan dan perpustakaan sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan, dan
sebagai sarana belajar sepanjang hayatnya.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI Nomor 2 tahun 1989
pasal 35 yang mengharuskan setiap satuan pendidikan baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menyediakan sumber belajar yang
paling penting adalah perpustakaan. Perpustakaan mempunyai tujuan memenuhi
kebutuhan sekolah tentang berbagai informasi, baik itu berupa ilmu pengetahuan,
pedoman atau petunjuk yang mendukung kelancaran proses pembelajaran.
Dalam Undang - Undang RI No. 43 tentang perpustakaan tahun 2009 pasal
38 disebutkan pembudayaan kegemaran membaca pada satuan pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengembangkan dan
memanfaatkan perpustakaan sebagai proses pembelajaran. Perpustakaan sekolah
merupakan bagian integral dan unsur yang seharusnya ada dalam suatu sekolah.

1
Perpustakaan sekolah akan menjadi sarana (pusat dan sumber belajar) bagi para
siswa untuk mengembangkan minat dan kegemaran membacanya. Memanfaatkan
perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan hal yang sangat penting.
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang
mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku yang
dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi setiap pemakainya.
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh
sekolah untuk menunjang program belajar mengajar di sekolah pada semua
jenjang. Fungsi utama perpustakaan sekolah dasar adalah membantu tercapainya
tujuan sekolah dasar, yaitu antara lain agar anak-anak tamatan sekolah dasar
memiliki ilmu pengetahuan yang kukuh dan terampil penggunaannya untuk
melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah Perpustakaan
sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun informasi, sebagai media
pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati
pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya
pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka
secara efisien serta memberikan dasar ke arah studi mandiri.
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, pengelolaan ASN
diatur dalam Manajemen ASN. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan akan tersedia sumber daya ASN
yang unggul dan selaras dengan perkembangan zaman.
Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan Instansi

2
pemerintah dan ketentuan perundang-undangan. Kehadiran PPPK dalam
manajemen ASN menegaskan bahwa tidak semua pegawai yang bekerja untuk
pemerintah harus berstatus sebagai PNS, namun dapat berstatus sebagai pegawai
kontrak dengan jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
budaya kerja baru menumbuhkan suasana kompetensi di kalangan birokrasi yang
berbasis pada kinerja.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan
birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Dalam
rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagai mana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar negara republik Indonesia
Tahun 1945 perlunya di bangun karakter ASN yang memiliki integritas,
profesionalisme, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan yang tertuang dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Dalam Perlan RI Nomor 1 Tahun 2021 Pelatihan Dasar CPNS pasal 1
butir 7 menjelaskan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dan juga berdasarkan
Perlan Nomor 1 tahun 2021 Pelatihan Dasar CPNS memiliki tujuan untuk
mengembangkan Kompetensi CPNS, apa yang dimaksud dengan Kompetensi
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku seorang PNS yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Sehingga kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS
merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai

3
bidang tugas. Kompetensi tersebut akan diukur kemudian  berdasarkan
kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas.
Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS dituntut untuk peka terhadap
lingkungan organisasinya. Mereka perlu dibiasakan untuk melihat, mengamati,
merefleksi, dan menemukan gagasan-gasan kreatif dalam berbagai praktik dan
hasil-hasil penyelenggaraan kegiatan di unit kerjanya. Perenungan-perenungan
yang bersumber dari fakta di sekeliling peserta pada gilirannya akan terus
menerus menginspirasi untuk mengaktualisasikan materi-materi yang diperoleh
selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.
Pada kenyataannya di SDN 49 Lebong saya temukan sebuah isu dimana
perpustakaan belum dimanfaatkan secara optimal. Ruang perpustakaan di SDN 49
lebong bisa dikatakan cukup layak hanya saya penataan ruang perpustakan yang
tidak efisien. Perpustakaan masih belum menjadi tempat menyenangkan bagi
siswa sehingga siswa yang mengunjungi perpustakaan hanya sedikit. Jangankan
untuk membaca, sekedar singgah saja siswa sudah enggan sehingga eksistensi
sebuah perpustakaan dianggap seperti ruang kosong dan fungsinya sebagai
gudang ilmu terabaikan. Perpustakaan sekolah ini lebih mirip seperti gudang
buku, buku tertumpuk tidak beraturan, berserakan dan banyak buku yang berdebu.
Administrasi perpustakaan seperti buku tamu perpustakaan, buku daftar pinjaman
dan tata tertib di dalam perpustakaan tidak tersedia, hal ini seharusnya ada,
mengingat penting agar meningkatkan kedisiplinan dan kekejujuran pengunjung
dalam meminjam buku dan mencegah buku yang hilang. Kondisi perpustakaan
sekolah seperti ini harusnya dapat diatasi dengan gagasan-gagsan yang kreatif dan
inovatif. Maka berdasarkan hal tersebut ditetapkanlah rancangan aktualisasi ini
dengan judul “Penataan Dan Pemanfaatan Perpustakaan Di SDN 49
Kabupaten Lebong”.

4
B. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan,
tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengoptimalkan penataan dan pemanfaatan perpustakaan di SDN 49 Lebong.
2. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam kegiatan yang
dilaksanakan di SDN 49 Lebong.
3. Mendukung visi, misi dan nilai organisasi dengan hasil kegiatan dari isu yang
diangkat.

C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini, yaitu:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
a. Memiliki kesempatan menerapkan melalui pengalaman langsung mengenai
substansi nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan serta peran ASN dalam
NKRI untuk memecahkan isu atau masalah yang ada di instansi.
b. Menunjukkan kebiasaan menjadi pelopor atau keteladanan untuk
menjadikan dirinya sebagai ASN Profesional.

2. Bagi SDN 49 Lebong


a. Membantu mewujudkan visi dan misi SDN 49 Lebong.
b. Dapat meningkatkan efektifitas, efesiensi, inovasi, serta mutu pelayanan
pendidikan di SDN 49 Lebong.
c. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan di SDN 49 lebong.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar dalam
memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

3. Bagi siswa SDN 49 Lebong


a. Meningkatkan minat baca siswa sehingga ilmu pengetahuan dan
keterampilannya menjadi lebih luas.
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang prima.
c. Memudahkan peserta didik mendapatkan informasi.

5
d. Peserta didik akan mempunyai tempat untuk mengisi waktu senggang
dengan hal-hal positif dengan mengunjungi perpustakaa

D. Ruang Lingkup Aktualisasi


Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
NKRI sebagai unsur aparatur negara dilakukan di SDN 49 Lebong. Adapun ruang
lingkup pembahasan laporan aktualisasi ini mencakup SDN 49 Lebong. Habituasi
ini akan dilakukan pada tanggal 18 November 2021 sampai dengan 18 Desember
2021. Ruang lingkup rancangan aktualisasi meliputi optimalisasi pemanfaatan
perpustakaan di SDN 49 Lebong berkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA). Adapun kegiatannya antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan diskusi dan konsultasi dengan mentor.
2. Melakukan penataan ruang perpustakaan.
3. Membuat poster dan slogan edukatif untuk merangsang minat baca peserta
didik.
4. Membuat buku pengunjung, daftar pinjaman buku, kartu perpustakaan,
jadwal kunjungan, tata tertib perpustakaan dan surat pemberitahuan mengenai
permohonan partisipasi wali murid untuk penambahan koleksi buku di
perpustakaan.
5. Mensosialisasikan kartu anggota perpustakaan, jadwal kunjungan
perpustakaan dan kegiatan partisipasi penambahan koleksi buku kepada wali
kelas dan peserta didik.
6. Memberikan reward kepada pengunjung perpustakaan terbaik.

6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
SDN 49 Lebong terletak di dataran tinggi Desa Pelabai Kecamatan Tubei
Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Saat ini SDN 49 Lebong dipimpin oleh Bapak
Sofian Efendi, A.Ma.Pd. Sekolah ini memiliki 6 rombongan belajar yaitu kelas 1
sampai kelas 6 dengan jumlah siswa sebanyak 75 orang.

Gambar 2.1 SDN 49 Lebong


Jenis Sekolah : Negeri
Status Sekolah : Terakreditasi B
NSS : 101260609006
NPSN : 102014
E-mail : sdnpelabai@yahoo.com
Tahun Berdiri : 1981
Status tanah/gedung : Milik Pemerintah

2. Tugas Pokok Dan Fungsi Guru


Tugas pokok dan fungsi guru adalah bertanggung jawab kepada Kepala
Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

7
f. Mengisi daftar nilai anak didik
g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada
guru lain dalam proses pembelajaran
h. Membuat alat pelajaran/alat peraga
i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat

3. Struktur Organisasi
Kepala Sekolah
Sofian Efendi, A.Ma.Pd

Unit Perpustakaan Komite Sekolah


Dewi Hartati Fahrozi

Operator Sekolah Bendahara


Putu Iwan Tri Susila Muhamad Rebo S.Pd.SD

Kelompok Jabatan

Guru Kelas I Guru Kelas II


Silahturahmi Juriana, S.Pd

Guru Kelas III Guru Kelas IV


Muhamad Rebo, S.Pd.SD Domi Satria, S.Pd.I

Guru Kelas V Guru Kelas VI


Turi Kurniah, S.Pd Albahri, S.Pd

Guru PAI Guru PJOK


Dewi Hartati Sofian Efendi, A.Ma.Pd

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SDN 49 Lebong

8
4. Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
Dibawah ini adalah daftar nama guru dan staf yang bertugas di SDN 49 Lebong:
Tabel 2.1 Data Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
No Nama/NIP Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 SOFYAN EFENDI,A.Ma.Pd
Kepala Sekolah DII
NIP. 196406281988031006
2 JURIANA,S.Pd
Guru Kelas S1
NIP. 196501151989032007
3 ALBAHRI,S.Pd
Guru Kelas S1
NIP. 197103122008011014
4 M.REBO,S.PD
Guru Kelas S1
NIP. 196309201984111001
5 SILAHTURAHMI
Guru Kelas S1
NIP. 196611181989122001
6 TURIKURNIAH, S.Pd
Guru Kelas S1
NIP. 199209132020122001
7 DOMI SATRIA, S.Pd.I Guru Kelas S1
8 DEWI HARTATI Guru Mulok SMA
9 MESI ETIKA Tenaga Kebersihan SMA
10 APRUDI Penjaga Sekolah SMA

5. Visi Dan Misi SDN 49 Lebong


a. Visi SDN 49 Lebong
Pelaksanaan Tugas Guru di wilayah kerja SDN 49 Lebong diselenggarakan
dalam upaya mendukung Visi SDN 49 Lebong yaitu “Keseimbangan antara
pengetahuan, iman dan takwa”.
b. Misi SDN 49 Lebong
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi harus ada, apa
yang harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya untuk mewujudkan
visi tersebut. Adapun misi dari SDN 49 Lebong g untuk mencapai visi
tersebut adalah :
1) Terselenggranya proses pembelajaran secara efektif dan efisien
2) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai
standar kompetensi.
3) Unggul dalam etika, budi pekerti, dan disiplin menuju kualitas iman dan
takwa.
4) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.

9
5) Mengembangkan pengetahuan bidang Iptek, Bahasa, Olahraga dan Seni
Budaya sesuai bakat dan minat serta potensi yang dimiliki siswa.

6. Nilai-Nilai Organisasi SDN 49 lebong


Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SDN 49
lebong adalah mengikuti nilai-nilai dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, yaitu memiliki integritas; kreatif dan inovatif; inisiatif;
pembelajar; menjunjung meritokrasi; terlibat aktif, dan tanpa pamrih.
Memiliki integritas, berarti keselarasan antara, pikiran, perkataan, dan
perbuatan. Indikator positif dalam tata nilai pertama ini adalah jujur dalam
segala tindakan, dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Indikator negatifnya antara lain melanggar sumpah dan janji pegawai/jabatan.
Kreatif dan inovatif, berarti memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Indikator positif dalam tata
nilai kedua ini adalah berani mengambil terobosan dan solusi dalam
memecahkan masalah. Indikator negatifnya antara lain bersikap tertutup
terhadap ide-ide pengembangan.
Inisiatif, berarti kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang
dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. Indikator positif dalam tata nilai
ketiga ini adalah responsive melayani kebutuhan pemangku kepentingan, dan
bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi. Indikator negatifnya antara
lain hanya mengerjakan tugas yang diminta oleh atasan.
Pembelajar berarti selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi
dan profesionalisme. Indikator positif dalam tata nilai keempat ini antara lain
berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan,
pengetahuan dan pengalaman, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan rekan kerja. Indikator negatifnya antara lain enggan mempelajari hal
yang baru, dan malas belajar, bertanya, atau berdiskusi.
Menjunjung meritokrasi, berarti menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten. Indikator positif dari
tata nilai kelima ini antara lain berkompetisi secara profesional, dan
memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja.

10
Indikator negatifnya antara lain menduduki jabatan yang tidak sesuai dengan
kompetensinya.
Terlibat aktif, berarti senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
Indikator positif dari tata nilai keenam ini adalah terlibat langsung dalam setiap
kegiatan untuk mendukung visi dan misi kementerian, serta memberikan
dukungan kepada rekan kerja. Indikator negatifnya antara lain tidak peduli
dengan lingkungan sekitar (apatis), dan bersifat pasif atau hanya menunggu
perintah.
Tanpa pamrih, berarti bekerja dengan tulus ikhlas, serta penuh
dedikasi. Indikator positif dari tata nilai ketujuh ini adalah penuh komitmen
dalam melaksanakan pekerjaan, dan rela membantu pekerjaan rekan kerja
lainnya. Indikator negatifnya antara lain melakukan pekerjaan dengan terpaksa.

B. Deskripsi Isu
Rancangan aktualisasi dan habituasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di instansi,
yaitu di SDN 49 Lebong. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu,
unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of
government (WoG). Selama bekerja di SDN 49 Lebong penulis menemui
beberapa isu yang terjadi dalam instansi. Identifikasi setiap isu di jelaskan berikut
ini:

1. Belum Optimalnya Penataan Dan Pemanfaatan Perpustakaan Di SDN 49


Lebong
Deskripsi Isu: Ruang perpustakaan di SDN 49 lebong bisa dikatakan cukup
layak hanya saya penataan ruang perpustakan yang tidak efisien. Perpustakaan
masih belum menjadi tempat menyenangkan bagi siswa sehingga siswa yang
mengunjungi perpustakaan hanya sedikit. Jangankan untuk membaca, sekedar
singgah saja siswa sudah enggan sehingga eksistensi sebuah perpustakaan
dianggap seperti ruang kosong dan fungsinya sebagai gudang ilmu terabaikan.
Perpustakaan sekolah ini lebih mirip seperti gudang buku, buku tertumpuk
tidak beraturan, berserakan dan banyak buku yang berdebu. Administrasi

11
perpustakaan seperti buku tamu perpustakaan, buku daftar pinjaman dan tata
tertib di dalam perpustakaan tidak tersedia, hal ini seharusnya ada, mengingat
penting agar meningkatkan kedisiplinan dan kekejujuran pengunjung dalam
meminjam buku dan mencegah buku yang hilang.
Kondisi Ideal: Sebuah perpustakaan sekolah yang ideal haruslah memiliki
hawa yang sejuk dan juga nyaman dan susana yang menarik. Ini akan membuat
banyak siswa betah berlama-lama membaca buku dan belajar
di perpustakaan sehingga Minat baca merea akan meningkat. Perpustakaan
juga harus dikelola dengan manajemen yang baik dan berada di lingkungan
yang mendukung akan mampu menciptakan suasana dan kondisi yang nyaman
untuk belajar.

2. Belum Optimalnya Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk Apotek


Hidup Di SDN 49 Lebong
Deskripsi Isu: SDN 49 Lebong merupakan sekolah yang terletak di daerah
pedesaan memiliki wilayah pekarang sekolah yang masih luas, tanahnya subur
membuat apa saja tanaman yang ada di atasnya tumbuh dengan sehat.
Seharusnya kondisi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk dimanfaatkan menjadi
tempat apotek sehat. Dengan membuat apotek hidup yang didalamnya terdapat
beberapa tanaman obat maka diharapkan para siswa bisa mengenal berbagai
tanaman obat dan fungsinya bagi kesehatan dan juga berharap dengan adanya
apotek ini bisa mempercantik lingkungan sekolah. Namun pada kenyataannya
bnyak lingkungan sekitar yang tidak dimanfaatkan hanya tumbuh rumput-
rumput liar.
Kondisi Ideal: SDN 49 Lebong dapat memanfaatkan pekarangan yang luas
dan tanahnya yang subur untuk dijadikan tempat apotekah sehta, dengan
menanan berbagai tanaman obat yang diharapkan para siswa bisa mengenal
berbagai tanaman obat serta fungsinya bagi kesehatan dan juga berharap
dengan adanya apotek ini bisa mempercantik lingkungan sekolah.

3. Belum Optimalnya Penerapan Gerakan Literasi Melalui Pojok Baca Kelas


Di SDN 49 Lebong
Deskripsi Isu : Di SDN 49 Lebong khususnya kelas V penerapan gerakan

12
literasi belum optimal. Hal ini bisa dilihat dari belum dilakukan pembiasaan
membaca buku di kelas 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan
berdasarakan fakta di lapangan sekolah ini pun belum menerapkan gerakan
literasi sekolah salah satunya dengan membuat sudut baca di kelas. Saya temui
juga minat baca siswa di kelas V masih rendah dilihat dari kunjungan daftar
perpustakaan di sekolah. Ternyata di dalam daftar kunjungan perpustakaan
sangat memperhatinkan karena sedikit siswa yang mengunjungi perpustakaan.
Selain itu pada pembiasaan gerakan literasi membaca 15 menit sebelum
kegiatan pembelajaran siswa tampak tidak bersemangat dalam kegitan tersebut.
Belum lagi pada proses pembelajaran berlangsung, ada sebuah teks bacaan
yang harus di baca, mereka tampak enggan membaca teks tersebut.
Kondisi Ideal : Penerapan gerakan literasi yang optimal dengan membaca
buku cerita atau pengayaan selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai,
memperkaya koleksi bacaan untuk mendukung kegiatan 15 menit membaca,
memfungsikan lingkungan fisik sekolah melalui pemanfaatan sarana dan
prasarana sekolah salah satunya yaitu sudut baca kelas ataupun perpustakaan.

4. Rendahnya Kepedulian Peserta Didik Terhadap Kebersihan Lingkungan


Di SDN 49 Lebong
Deskripsi Isu: Tindakan peduli terhadap lingkungan dapat kita lakukan
dengan berbagai hal. Bisa dengan mengelola sampah yang baik dan bijak,
memperhatikan kebersihan lingkungan, merawat tanaman sekitar, menjaga
kerapian dan keindahan. Pada instansi tempat saya bekerja saya temui isu
dimana siswa kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Contohnya saja saat
pagi-pagi saya tiba di sekolah saya selalu mengecek kebersihan kelas. Saya
temui mereka tidak mengerjakan piket kelas dengan maksimal jika saya tidak
mendampinginya. Kemudian masih ada saja siswa yang tidak peduli jika
melihat sampah berserakan, mereka tidak berinisiatif membuang pada
tempatnya jika tidak di perintah.
Kondisi Ideal: Seharusnya di SDN 49 Lebong dapat menanamkan sikap peduli
terhadap lingkungan. Dapat kita lakukan dengan berbagai hal seperti dengan
mengelola sampah yang baik dan bijak, memperhatikan kebersihan lingkungan,

13
merawat tanaman sekitar, menjaga kerapian dan keindahan. Dan kesemua itu
dilakukan tanpa harus diperintah terlebih dahulu.

5. Rendahnya Kedisplinan Peserta Didik Di SDN 49 Lebong


Deskripsi Isu: Disiplin adalah suatu sikap yang menunjukkan ketaatan atau
kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang berkenaan dengan masalah
belajar, baik peraturan yang ditentukan oleh guru, sekolah, maupun yang
ditentukan diri sendiri yang dapat dijadikan sebagai perubahan tingkah laku
pada diri siswa. Di instansi tempat saya berkerja disiplin siswa masih belum
optimal, di lihat dari masih ada saja siswa yang tidak mengikuti peraturan yang
telah di buat misalnya datang terlambat, pakaian seragam tidak rapi dan
pekerjaan rumah tidak di buat.
Kondisi Ideal: Disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang
tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan yang ada. Kondisi yang
diharapkan di sini adalah hendaknya setiap warga sekolah melihat bahwa
kedisplinan adalah pengalaman hidup yang menyenangkan, mengerjakan tugas
dengan baik dan sesegera mungkin karena padahal lebih cepat lebih baik,
berusaha menjadi profesional dalam kedisiplinan, memiliki kesadaran dan
tanggung jawab yang tinggi dan mematuhi peraturan yang berlaku.

6. Rendahnya Kepedulian Peserta Didik Terhadap Protokol Kesehatan Di


SDN 49 Lebong
Deskripsi Isu: Di SDN 49 Lebong masih kurangnya kesadaran peserta didik
dalam mematuhi protokoler kesehatan khususnya 3M (memakai masker,
mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga jarak). Hal ini
didasarkan pada keadaan di lapangan peserta didik masih saja tidak memakai
masker ke sekolah, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak masih saja
diabaikannya. Tenaga pendidik dan kependidikian selalu mengingatkan untuk
tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini berarti kesadaran akan mematuhi
protokol kesehatan masih rendah.
Kondisi Ideal: Kondisi yang seharusnya adalah peserta didik harus
menanamkan sikap peduli terhadap mematuhi protokol kesehatan tanpa harus
selalu diingtakan. Seperti mematuhi protokoler kesehatan khususnya 3M

14
(memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga
jarak) hendaknya dibiasakan.

C. Analisis Isu
Berdasarkan isu yang ada di SDN 49 lebong, ditemui ada 6 isu yang
dianalisis untuk ditentukan satu core Issue dan diangkat dalam rancangan
aktualisasi dan akan dicarikan solusi pemecahan. Penetapan kriteria isu utama
dilakukan dengan menggunakan alat identifikasi kriteria isu yaitu USG (Urgency,
Seriousness Growth). Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai
dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin besar nilai menunjukkan bahwa
isu tersebut sangat urgent dan sangat serius untuk segera ditangani.
1. Urgency: Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness: Seberapa serius isu itu menimbulkan dampak
3. Growth:Seberapa serius kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
dutangani sebagaimana mestinya.

Tabel 2.2 Analisis Kualitas Isu Melalui Skala Nilai Matriks USG

No ISU U S G Total Peringkat


1 Belum Optimalnya Penataan Dan 4 5 5 14 1
Pemanfaatan Perpustakaan Di SDN 49
Lebong
2 Belum Optimalnya Pemanfaatan 3 3 3 9 6
Lingkungan Sekolah Untuk Apotek
Hidup Di SDN 49 Lebong
3 Belum Optimalnya Penerapan Gerakan 4 4 5 13 2
Literasi Melalui Sudut Baca Kelas V Di
SDN 49 Lebong
4 Belum Optimalnya Kepedulian Peserta 4 4 3 11 4
Didik Terhadap Kebersihan Lingkungan
Di SDN 49 Lebong
5 Belum Optimalnya Kedisplinan Peserta 3 4 3 10 5
Didik Terhadap Waktu Di SDN 49
Lebong
6 Belum Optimalnya Kepedulian Peserta 4 4 4 12 3
Didik Terhadap Protokol Kesehatan Di
SDN 49 Lebong

Keterangan
15
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5 Sangat Mendesak 5 Sangat Serius 5 Sangat Berdampak
4 Mendesak 4 Serius 4 Berdampak
3 Cukup Mendesak 3 Cukup Serius 3 Cukup Berdampak
2 Tidak Mendesak 2 Tidak Serius 2 Tidak Berdampak
1 Sangat tidak 1 Sangat Tidak 1 Sangat Tidak
Mendesak Serius Berdampak

D. Argumen Terhadap Core Isu Terpilih


Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan alat identifikasi kriteria isu
yaitu USG, maka tampak peringkat tertinggi yang merupakan Core Issue yang
perlu dicarikan solusi pemecahan masalahnya yaitu isu yang paling prioritas
adalah “Belum Optimalnya Penataan Dan Pemanfaatan Perpustakaan Di SDN 49
Lebong”. Ruang perpustakaan di SDN 49 lebong bisa dikatakan cukup layak
hanya saya penataan ruang perpustakan yang tidak efisien. Perpustakaan masih
belum menjadi tempat menyenangkan bagi siswa sehingga siswa yang
mengunjungi perpustakaan hanya sedikit. Jangankan untuk membaca, sekedar
singgah saja siswa sudah enggan sehingga eksistensi sebuah perpustakaan
dianggap seperti ruang kosong dan fungsinya sebagai gudang ilmu terabaikan.
Perpustakaan sekolah ini lebih mirip seperti gudang buku, buku tertumpuk tidak
beraturan, berserakan dan banyak buku yang berdebu. Administrasi perpustakaan
seperti buku tamu perpustakaan, buku daftar pinjaman dan tata tertib di dalam
perpustakaan tidak tersedia, hal ini seharusnya ada, mengingat penting agar
meningkatkan kedisiplinan dan kekejujuran pengunjung dalam meminjam buku
dan mencegah buku yang hilang.
Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut
tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut ini:
1. Menurunkan kemampuan peserta didik dalam minat baca, menulis, berfikir dan
berkomunikasi.
2. Peserta didik akan kesulitan dalam memperoleh informasi. Kita ketahui sebuah
perpustakaan mempunyai koleksi buku tidak hanya satu,bisa ratusan atau
bahkan berpuluh-puluh ribu yang di dalamnya terdapat berbagai informasi. Jika
perpustakaan tidak dimanfaatkan secara optimal maka siswa akan kesulitan
dalam memperoleh informasi.

16
3. Peserta didik akan kesulitan mendapatkan ide-ide kreatif. Dari ide-ide kreatif
itulah dapat tercipta suatu karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Dan
dari karya para pengguna perpustakaan inilah nantinya dapat muncul suatu
wacana atau pun gagasan yang dapat dibaca dan digunakan oleh orang lain.
Contohnya bila peserta didik membaca tentang buku pemanfaatan lingkungan
sebagai apotek hidup. Jika peserta didik tersebut adalah seorang yang kreatif,
maka dari membaca buku itu bisa saja muncul ide untuk membudidayakan
tanaman obat dan dapat memberkan manfaat baginya dan orang lain.
4. Menurunkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar serta kehilangan
sumber belajar. Perpustakaan yang dimanfaatkan dengan baik, secara langsung
atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar
mengajar di sekolah. Hal ini terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan
dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa
dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.
5. Peserta didik akan kehilangan tempat untuk mengisi waktu senggang dengan
hal-hal positif. Kita ketahui bahwa perpustakaan sekolah disamping
menyediakan buku-buku ilmu pengetahuan, juga perlu menyediakan buku-
buku yang bersifat rekreatif atau hiburan yang bermutu yang dapat digunakan
para pembaca untuk mengisi waktu-waktu senggang baik untuk buku-buku
cerita, cergam, majalah hiburan dan lain-lain.
Setelah ditemukan core issue terpilih, yaitu belum optimalnya penataan
dan pemanfaatan perpustakaan di SDN 49 lebong. Selanjutnya dicarikan
kegiatan pemecahan masalahnya yang dapat dilakukan dengan tahapan
kegiatan yang berkonstribusi bagi visi dan misi organisasi dan memberikan
penguatan pada nilai-nilai organisasi, yaitu:
7. Melakukan diskusi dan konsultasi dengan mentor.
8. Melakukan penataan ruang perpustakaan.
9. Membuat poster dan slogan edukatif untuk merangsang minat baca peserta
didik.
10. Membuat buku pengunjung, daftar pinjaman buku, kartu perpustakaan,
jadwal kunjungan, tata tertib perpustakaan dan surat pemberitahuan
mengenai permohonan partisipasi wali murid untuk penambahan koleksi
buku di perpustakaan.

17
11. Mensosialisasikan kartu anggota perpustakaan, jadwal kunjungan
perpustakaan dan kegiatan partisipasi penambahan koleksi buku kepada
wali kelas dan peserta didik.
12. Memberikan reward kepada pengunjung perpustakaan terbaik.

E. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN


Sebelum pembuatan rancangan aktualisasi, peserta latihan dasar dibekali
dengan pembelajaran di dalam kelas terkait nilai-nilai dasar profesi pegawai
negeri sipil yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi yang kemudian disingkat atau lebih populer dengan ANEKA. Di
dalam rancangan ini peserta akan mengaitkan nilai-nilai ANEKA dengan
kegiatan yang akan dilakukan. Berikut nilai-nilai yang telah dipelajari di dalam
ANEKA:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai dasar
akuntabilitas antara lain adalah :
a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya. Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel
dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by
example)
b. Transparansi: adanya keterbukaan atas tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu ataupun instansi.
c. Integritas: suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi undang-
undang, kebijakan, kontrak dan semua aturan yang berlaku. Dengan adanya
integritas dapat memberi kepercayaan kepada publik dan/atau stakeholder.
d. Tanggung jawab: kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
e. Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.

18
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain,
lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat
dipercaya.
g. Keseimbangan: untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan: kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan
dan mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam
melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi: sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia. Nilai-nilai nasionalisme yang sesuai dengan lima sila dalam
Pancasila, yaitu :
a. Nilai-nilai Sila Pertama :
a. Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang
maha esa
b. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjalankan segala
perintahNya dan menjauhi laranganNya

19
c. Keperayaan adanya nilai-nilai suci dari ajaran agama yang harus ditaati
demi kebahagiaan hidup manusia
d. Nilai ketuhanan sebagai nilai religious meliputi dan menjiwai
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan

b. Nilai-nilai sila kedua


1) Pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia dengan segala
ha azasinya
2) Perlakuan adil terhadap sesame dengan memperlakukan dan memberikan
sesuatu yang telah menjadi haknya
3) Manusia beradab dengan cipta, rasa, karsa, da keyakinan sebagai
landasan bertindak sesuai dengan nilai-nilai hidup manusiawi
4) Nilai kemanusiaan diliputi dan dijiwai keutuhan serta meliputi dan
menjiwai persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

c. Nilai-nilai sila ketiga


1) Persatuan sekelompok manusia yang menjadi warga Negara Indonesia
dengan dasar cita-cita hidup bersama
2) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia
3) Semangat ke”Bhineka Tunggal Ika”an suku bangsa memberikan arah
dalam pembinaan kesatuan bangsa
4) Nilai persatuan diliputi dan dijiwai ketuhanan dan kemanusiaan, meliputi
dan menjiwai kerakyatan dan keadilan.

d. Nilai-nilai sila keempat


1) Kedaulatan Negara berada di tangan rakyat dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan berlandaskan penalaran yang sehat
2) Manusia Indonesia sebagai warga Negara mempunyai kedaulatan, hak,
dan kewajiban yang sama
3) Musyawarah mufakat dalam kenegaraan oleh wakil-wakil rakyat demi
kebersamaan dengan dasar kekeluargaan

20
4) Nilai kerakyatan diliputi dan dijiwai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan
dan keadilan

e. Nilai-nilai sila kelima


1) Keadilan dalam kehidupan social meliputi semua bidang kehidupan
nasional untuk seluruh rakyat Indonesia
2) Cita-cita masyarakat adil dan makmur, material, spiritual, merata bagi
seluruh rakyat Indonesia
3) Keseimbangan antara hak dan kewajiban serta nilai kemajuan dan
pembangunan yang selaras dan seimbang

3. Etika Publik
Kode etik adalah aturan – aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukkan pada hal – hal prinsip
dalam bentuk ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat berpegang teguh oleh
sekelompok professional tertentu. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang ASN, yakni sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

21
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Aktualisasi nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur
negara akan mendorong terciptanya iklim/udaya kerja yang unggul. Orientasi
kerja bukan pada kewajiban menjalankan rutinitas kegiatan melainkan pada
semangat pengabdian untuk memberikan layanan publik yang terbaik dan siap
menghadapai kendala. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesame dengan target;
b. Efisiensi, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengundang kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang berarti kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa karena
dampaknya menyebabkan kerusakan baik dalam lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas lagi. Anti korupsi adalah sikap dan
perilaku yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan
yang melanggar aturan dan norma-norma yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang berlaku di Indoneisa adalah kerugian
keuangan Negara, penyuapan, perbuatan curang, pemerasan, penggelapan
dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan serta gratifikasi. Nilai-

22
nilai dasar anti korupsi meliputi: mandiri, kerja keras, berani, disiplin, peduli,
jujur, tanggung jawab, sederhana, dan adil.

F. Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik,bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas
manajemen ASN yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara pasal 2, yaitu Kepastian hukum, Profesionalitas,
Proporsionalitas, Keterpaduan, Delegasi, Netralitas, Akuntabilitas, Efektif dan
efisien, Keterbukaan, Non diskriminatif, Persatuan, Keseteraan, Keadilan,
Kesejahteraan.
2. Whole Of Goverment
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan
intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana
instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai
tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu.
3. Pelayan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan

23
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Setiap pelayanan menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut
UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan
demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur
pertama organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).

G. Matriks Rancangan Aktualisasi


Nama : TURI KURNIAH,S.Pd
Unit Kerja : SDN 49 Lebong
Identifikasi Isu :
1. Belum Optimalnya Penataan Dan Pemanfaatan Perpustakaan Di SDN
49 Lebong
2. Belum Optimalnya Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk Apotek
Hidup Di SDN 49 Lebong
3. Belum Optimalnya Penerapan Gerakan Literasi Melalui Sudut Baca
Kelas V Di SDN 49 Lebong
4. Belum Optimalnya Kepedulian Peserta Didik Terhadap Kebersihan
Lingkungan Di SDN 49 Lebong
5. Belum Optimalnya Kedisplinan Peserta Didik Terhadap Waktu Di SDN
49 Lebong
6. Belum Optimalnya Kepedulian Peserta Didik Terhadap Protokol
Kesehatan Di SDN 49 Lebong

Isu Yang Diangkat : Belum Optimalnya Penataan dan Pemanfaatan


Perpustakaan Di SDN 49 Lebong

24
Gagasan Pemeacahn Isu : “Penataan Dan Pemanfaatan Perpustakaan Di SDN
49 Lebong”

Rancangan Kegiatan Dalam pemecahan Isu:


13. Melakukan diskusi dan konsultasi dengan mentor.
14. Melakukan penataan ruang perpustakaan.
15. Membuat poster dan slogan edukatif untuk merangsang minat baca peserta
didik.
16. Membuat buku pengunjung, daftar pinjaman buku, kartu perpustakaan,
jadwal kunjungan, tata tertib perpustakaan dan surat pemberitahuan
mengenai permohonan partisipasi wali murid untuk penambahan koleksi
buku di perpustakaan.
17. Mensosialisasikan kartu anggota perpustakaan, jadwal kunjungan
perpustakaan dan kegiatan partisipasi penambahan koleksi buku kepada
wali kelas dan peserta didik.
18. Memberikan reward kepada pengunjung perpustakaan terbaik.

25
Tabel. 2.3 MATRIKS RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar ASN
Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1.Konsultasi dengan 1.Terlaksananya Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini
diskusi dan mentor (Kepala Sekolah) kegiatan konsultasi (Tanggung Jawab) berkontribusi terhadap memperkuat nilai
konsultasi dengan mengenai isu dan dengan mentor Guru bertanggung jawab misi sekolah SDN 49 organisasi SDN 49
rancangan kegiatan yang (Kepala Sekolah). kepada mentor/ Kepala Lebong yaitu Lebong yaitu
mentor.
akan dilakukan untuk Sekolah sehingga mengoptimalkan memiliki integritas.
memanfaatkan 2.Diperolehnya melakukan konsultasi proses pembelajaran
perpustakaan sekolah. catatan berisi saran tentang gagasan kreatif dan bimbingan.
dari mentor (Kepala dan inovatif untuk
2.Mencatat saran dari Sekolah). memecahkan isu.
mentor (Kepala Sekolah).
3.Diperolehnya Etika publik:
3.Meminta persetujuan rekomendasi dan (Sopan Dan Santun)
mentor (Kepala Sekolah). arahan dari mentor Guru sopan dan santun
(Kepala Sekolah) kepada mentor/ Kepala
mengenai rancangan Sekolah.
kegiatan
pemanfaatan Nasionalisme:
perpustakaan yang (Mengamalkan Nilai
akan di laksanakan di Pancasila)
SDN 49 Lebong. Guru bermusyawarah
dengan mentor (Kepala
Sekolah) mengenai
rancangan kegiatan yang
akan dilakukan untuk
memanfaatkan
perpustakaan sekolah.

27
Komitmen mutu :
(Kreatif Dan Inovatif)
Guru memiliki gagasan
kreatif dan inovatif
untuk memecahkan isu
yang ada di instansi.

Anti korupsi:
(Transparan)
Guru berdiskusi dengan
penuh
kejujuran.

Whole Of Goverment:
(Koordinasi)
Guru melakukan
koordinasi dengan
mentor (Kepala sekolah)
mengenai rancangan
kegiatan yang akan
dilakukan untuk
memanfaatkan
perpustakaan sekolah.
2 Melakukan 1.Mendesain penataan 1.Adanya desain Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini
Penataan ruang ruang perpustakaan penataan ruang (Tanggung Jawab) berkontribusi terhadap memperkuat nilai
perpustakaan dengan berkolaborasi perpustakaan. Guru bertanggung jawab misi sekolah SDN 49 organisasi SDN 49
bersama rekan kerja. kepada mentor/ Kepala Lebong yaitu Lebong yaitu
SDN 49 Lebong.
2.Diperolehnya saran Sekolah sehingga mengoptimalkan Inisiatif.
2.Konsultasi dengan & masukan dari melakukan konsultasi proses pembelajaran
mentor tentang desain mentor. tentang gagasan kreatif dan
penataan ruang dan inovatif untuk bimbingan.mengoptim
perpustakaan . 3.Terwujudnya ruang memecahkan isu. alkan proses

28
perpustakan yang pembelajaran dan
3.Menata ruang nyaman dan menarik. Etika publik: bimbingan.
perpustakaan bersama (Sopan Dan Santun)
rekan kerja. Guru sopan dan santun
kepada mentor/ Kepala
Sekolah saat
berkonsultasi.

Nasionalisme:
(Mengamalakna Nilai
Pancasila)
Guru bergotong
royong dan bekerja
sama menata ulang
ruang perpustakaan.

Komitmen Mutu:
(Kreatif Dan
Inovatif)
Guru menata ruang
perpustakaan
menghasilkan ruang
baca yang bersih, rapi
serta nyaman sebagai
layanan kepada siswa.

Anti Korupsi:
(Kepedulian)
Guru membersihkan
perpustakaan, kegiatan
ini diharapkan supaya
warga sekolah selalu

29
menjaga kebersihan
sekolah.

Whole Of Goverment:
(Koordinasi)
Guru melakukan
koordinasi dan berkerja
sama dengan rekan guru
untuk penataan ulang
ruang perpustakaan.

Pelayanan Publik:
(Kenyamanan)
Menghasilkan ruang
baca yang bersih, rapi
serta nyaman sebagai
layanan kepada siswa
agar merasa nyaman
saat berkunjung ke
perpustakaan.

3 Membuat poster 1.Merancang poster dan 1.Terciptanya Anti Korupsi: Kegiatan ini Kegiatan ini
dan slogan slogan edukatif. rancangan poster dan (Peduli Dan Tanggung berkontribusi terhadap memperkuat nilai
edukatif untuk slogan edukatif yang Jawab) misi sekolah SDN 49 organisasi SDN 49
merangsang minat 2. Konsultasi rancangan baik. Pembuatan poster dan Lebong yaitu Lebong yaitu kreatif
baca peserta poster dan slogan edukatif slogan merupakan mengoptimalkan dan inovatif
didik. dengan mentor (Kepala 2.Disetujuinya kepedulian penulis proses pembelajaran
Sekolah). rancangan poster dan dalam merangsang dan bimbingan.
slogan edukatif dari minat baca siswa serta
3. Pembuatan poster dan hasil musyawarah melakukan tugasnya
slogan edukatif . dengan penuh tanggung
3.Terbentuknya jawab.

30
4. Pemasangan poster dan poster dan slogan
slogan edukatif di edukatif yang baik. Akuntabilitas:
perpustakaan SDN 49 (Tanggung Jawab)
Lebong. 4.Terpasangnya Guru bertanggung jawab
poster dan slogan kepada mentor/ Kepala
edukatif di Sekolah sehingga
perpustakaan SDN melakukan konsultasi
49 Lebong tentang gagasan kreatif
dan inovatif untuk
memecahkan isu.

Etika Publik:
(Sopan)
Rancangan poster dan
slogan harus
mengggunakan kalimat
yang sopan dan
edukatif.

Nasionalisme:
(Mengamalakna Nilai
Pancasila)
Bermusyawarah
dengan mentor untuk
memilih poster dan
slogan edukatif.

Komitmen Mutu:
(Kreatif Dan
Inovatif)
Pembuatan poster dan
slogan merupakan ide

31
kreatif dan inovatif
untuk merangsang
minat baca siswa.

Akuntabilitas:
(Tanggung Jawab)
Memasang poster dan
slogan edukatif di
perpustakaan dengan
penuh tanggung jawab.

Whole Of Goverment:
(Koordinasi)
Guru melakukan
koordinasi dan
berkerja sama dengan
mentor menentukan
poster dan slogan yang
edukatif.

Pelayanan Publik:
(Kelengkapan)
Menghasilkan poster
dan slogan yang
edukatif.
4 Membuat buku 1.Melakukan konsultasi 1. Disetujuinya Anti Korupsi: Kegiatan ini Kegiatan ini
pengunjung, dengan mentor (Kepala rancangan mengenai (Peduli Dan Tanggung berkontribusi terhadap memperkuat nilai
daftar pinjaman Sekolah) mengenai buku pengunjung, Jawab serta Adil) misi sekolah SDN 49 organisasi SDN 49
daftar pinjaman buku pengunjung, daftar Lebong yaitu Lebong yaitu
buku, kartu pembuatan buku
buku, kartu pinjaman buku, kartu mengoptimalkan inisiatif.
perpustakaan, pengunjung, daftar perpustakaan, jadwal perpustakaan, jadwal proses pembelajaran
jadwal kunjungan, pinjaman buku, kartu kunjungan, tata tertib kunjungan, tata tertib dan bimbingan.

32
tata tertib perpustakaan, jadwal perpustakaan dan perpustakaan dan surat
perpustakaan dan kunjungan, tata tertib surat pemberitahuan pemberitahuan
surat perpustakaan dan surat mengenai mengenai permohonan
permohonan partisipasi wali murid
pemberitahuan pemberitahuan mengenai
partisipasi wali untuk penambahan
mengenai permohonan partisipasi murid untuk koleksi buku di
permohonan wali murid untuk penambahan koleksi perpustakaan secara
partisipasi wali penambahan koleksi buku buku di perpustakaan sukarela merupakan
murid untuk di perpustakaan secara secara sukarela. kepedulian penulis
penambahan sukarela. dalam mengelola
koleksi buku di 2.Tersedianya alat- admnistrasi pepustakaan
alat untuk buku dengan penuh tanggung
perpustakaan 2.Menyiapkan alat-alat
pengunjung, daftar jawab. Serta setiap
secara sukarela. yang digunakan untuk pinjaman buku, kartu siswa berhak
membuat buku perpustakaan, jadwal mendapatakan kartu
pengunjung, daftar kunjungan, tata tertib perpustakaan secara
pinjaman buku, kartu perpustakaan dan adil.
perpustakaan, jadwal surat pemberitahuan
kunjungan, tata tertib mengenai Akuntabilitas:
permohonan (Tanggung Jawab)
perpustakaan dan surat
partisipasi wali Guru bertanggung jawab
pemberitahuan mengenai murid untuk kepada mentor/ Kepala
permohonan partisipasi penambahan koleksi Sekolah sehingga
wali murid untuk buku di perpustakaan melakukan konsultasi
penambahan koleksi buku secara sukarela. tentang gagasan kreatif
di perpustakaan secara dan inovatif untuk
sukarela. 3.Adanya buku memecahkan isu.
pengunjung, daftar
pinjaman buku, kartu Etika publik:
2.Membuat buku perpustakaan, jadwal (Sopan Dan Santun)
pengunjung, daftar kunjungan, tata tertib Guru sopan dan santun
pinjaman buku, kartu perpustakaan dan kepada mentor/ Kepala

33
perpustakaan, jadwal surat pemberitahuan Sekolah saat
kunjungan, tata tertib mengenai berkonsultasi.
perpustakaan dan surat permohonan
partisipasi wali Nasionalisme:
pemberitahuan mengenai
murid untuk (Mengamalakna Nilai
permohonan partisipasi penambahan koleksi Pancasila)
wali murid untuk buku di perpustakaan Bermusyawarah
penambahan koleksi buku secara sukarela. dengan mentor
di perpustakaan secara mengenai pembuatan
sukarela. buku tamu, daftar
pinjaman buku, kartu
perpustakaan dan
jadwal kunjungan.

Komitmen Mutu:
(Efektif Dan Inovatif)
Pembuatan buku tamu
pengunjung, daftar
pinjaman buku
perpustakaan,
membuat kartu
anggota perpustakaan,
jadwal kunjungan
perpustakaan dan tata
tertib perpustakaan.
memudahkan
pendataan buku dan
menjaga ketertiban di
ruang perpustakaan

34
Whole Of Goverment:
(Koordinasi)
Guru melakukan
koordinasi dan
berkerja sama
mengenai pembuatan
buku tamu, daftar
pinjaman buku, kartu
perpustakaan dan
jadwal akan
kunjungan.

Pelayanan Publik:
(Kelengkapan dan
kejelasan) Membuat
buku tamu, daftar
pinjaman buku, kartu
perpustakaan dan
jadwal akan
kunjungan
memudahkan
pendataan dan agar
buku jelas aman saat
dipinjamkan.
5 Mensosialisasikan 1.Melakukan konsultasi 1.Disetujuinya Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini
kartu dengan mentor (Kepala kegiatan sosialisasi (Tanggung Jawab) berkontribusi terhadap memperkuat nilai
perpustakaan, Sekolah) mengenai mengenai kartu Guru bertanggung jawab misi sekolah y SDN 49 organisasi SDN 49
sosialisasi kartu perpustakaan, jadwal kepada mentor/ Kepala Lebong aitu unggul Lebong yaitu
jadwal kunjungan
perpustakaan, jadwal kunjungan Sekolah sehingga dalam etika, budi memiliki integritas.
perpustakaan dan kunjungan perpustakaan perpustakaan dan melakukan konsultasi pekerti dan disiplin
kegiatan dan kegiatan partisipasi kegiatan partisipasi tentang kegiatan menuju kualitas iman
partisipasi penambahan koleksi penambahan koleksi sosialisasi kartu dan takwa.

35
penambahan buku perpustakaan. buku perpustakaan. perpustakaan, jadwal
koleksi buku kunjungan perpustakaan
perpustakaan 2. Mensosialisasikan 2.Terlaksananya dan kegiatan partisipasi
kartu perpustakaan, kegiatan sosialisasi penambahan koleksi
kepada wali kelas
jadwal kunjungan mengenai kartu buku perpustakaan.
dan peserta didik. perpustakaan dan perpustakaan, jadwal
kegiatan partisipasi kunjungan Etika publik:
penambahan koleksi perpustakaan dan (Sopan Dan Santun)
buku perpustakaan kegiatan partisipasi Guru sopan dan santun
kepada wali kelas penambahan koleksi kepada mentor/ Kepala
buku perpustakaan Sekolah saat
3. Mensosialisasikan kepada wali kelas berkonsultasi.
kartu perpustakaan, dan peserta didik.
jadwal kunjungan Nasionalisme:
perpustakaan dan (Mengamalakna Nilai
kegiatan partisipasi Pancasila)
penambahan koleksi buku Bermusyawarah
perpustakaan dengan mentor
mengenai kegiatan
sosialisasi yang akan
di lakukan.

Anti Korupsi:
(Transparan Dan Adil)
Mensosialisasikan
dengan jelas kartu
perpustakaan, jadwal
kunjungan perpustakaan
dan kegiatan partisipasi
penambahan koleksi
buku perpustakaan
kepada guru dan siswa

36
secara adil.

Whole Of Goverment:
(Koordinasi)
Guru melakukan
koordinasi dan
berkerja sama dengan
mentor dan guru
mengenai kartu
perpustakaan, jadwal
kunjungan
perpustakaan dan
kegiatan partisipasi
penambahan koleksi
buku perpustakaan.

Pelayanan Publik:
(Kelengkapan dan
kejelasan) Membuat
kartu perpustakaan,
jadwal kunjungan
perpustakaan dan
kegiatan partisipasi
penambahan koleksi
buku perpustakaan
serta
mensosialisakanya
secara jelas kepada
guru dan siswa paham
kegunaannya.

37
6 Memberikan 1.Merekap data 1.Adanya rekaptulasi Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini
reward kepada pengunjung perpustakaan pengunjung (Transparasi, berkontribusi terhadap memperkuat nilai
pengunjung melalui buku tamu dan perpustakaan terbaik. tanggung Jawab dan misi sekolah SDN 49 organisasi SDN 49
daftar peminjaman buku. Keadilan) Lebong yaitu Lebong yaitu
perpustakaan
2.Daftar peringkat Menetukan pengunjung mengoptimalkan inisiatif.
terbaik. 2.Menentukan hasil pengunjung terbaik dengan data proses pembelajaran
pengunjung terbaik. perpustakaan terbaik. yang akurat dan dapat dan bimbingan.
dipertangunjawabkan
3. Pemberian reward 3.Mengumumkan tanpa berpihak kepad
kepada pengunjung hasil dan siapapun.
perpustakaan terbaik. memberikan reward
kepada pengunjung Nasionalisme:
perpustakaan terbaik. (Mengamalakna Nilai
Pancasila)
Menentukan
pengunjung
perpustakaan terbaik
secara adil berdasarakan
data-data yang ada.

Komitmen Mutu :
(Inovasi)
Merupakan ide kratif
dan inovatif dalam
meningkatakan minat
siswa untuk selalu
berkunjung ke
perpustakaan.

Anti Korupsi:
(Transparansi,
Kejelasan Dan Adil)

38
Penilaian kepada
pengunjung terbaik
harus transparan jelas
dan tidak memihak
kepada siapapun serta
Pemebrian reward
kepada pengunjung
terbaik harus jelas
asalnya.

39
H. Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SDN 49 Lebong pada tanggal 18 November 2021 sampai dengan 18 Desember 2021.
Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Bulan / Minggu Ke-
No Kegiatan November 2021 Desember 2021
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Melakukan diskusi dan konsultasi dengan mentor.
2 Melakukan penataan ruang perpustakaan SDN 49 Lebong.
3 Membuat poster dan slogan edukatif untuk merangsang minat baca
peserta didik.
4 Membuat buku pengunjung, daftar pinjaman buku, kartu
perpustakaan, jadwal kunjungan, tata tertib perpustakaan dan surat
pemberitahuan mengenai permohonan partisipasi wali murid untuk
penambahan koleksi buku di perpustakaan secara sukarela.
5 Mensosialisasikan kartu perpustakaan, jadwal kunjungan
perpustakaan dan kegiatan partisipasi penambahan koleksi buku
perpustakaan kepada wali kelas dan peserta didik.
6 Memberikan reward kepada pengunjung perpustakaan terbaik.

40
I. Kendala Dan Antisipasi
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga rancangan
kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai
aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin
terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari
secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan
solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.5. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Strategi
Antisipasi
No Kendala Menghadapi
Menghadapi Kendala
Kendala
1. Anggaran yang Berkoordinasi dengan Menggunakan
terbatas. bendahara sekolah. anggran secara efektif
dan efisien.
2. Kurang kompetensi Konsultasi dengan ahli Menemui tokoh yang
pengelolaan di bidang perpustakaan. ahli di perpustakaan.
perpustakaan yang
dilakukan.
3. Kelengkapan sarana Berkoordinasi dengan Berkoordinasi dengan
dan prasarana yang bagian sarana dan bagian perlengkapan
kurang memadai. prasarana. serta wali murid untuk
pengadaan sarana dan
prasarana

41
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen
Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of
Government Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur sipil Negara.

42

Anda mungkin juga menyukai