15 Disusun Oleh :
Nama : Ricky Casanopa
NIP : 19860916 202012 1 004
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
Angkatan : I
Nomor Presensi : 28
Mentor : Joko Juniarto, S.ST
Coach : Dr. Siti Redjeki, M.Si.
16
17
26
27
Coach, Mentor,
i
62 Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
63 Dasar ASN ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu mohon
64 kritik dan saran yang membangun sehingga rancangan ini dapat
65 disempurnakan dan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
66 membutuhkan di lain waktu.
67
ii
97 DAFTAR ISI
98
99LEMBAR PENGESAHAN
100KATA PENGANTAR ................................................................................i
101DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
102DAFTAR TABEL ......................................................................................iv
103DAFTAR GAMBAR ..................................................................................v
104BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
105 A. LATAR BELAKANG .................................................................1
106 B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI–NILAI SERTA STRUKTUR
107 ORGANISASI.............................................................................4
108 1. Visi ..........................................................................................4
109 2. Misi .........................................................................................4
110 3. Tujuan ....................................................................................5
111 4. Nilai-nilai Organisasi ..............................................................5
112 5. Struktur Organisasi ................................................................6
113 C. TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA ........................................7
114 1. Tugas Unit Kerja ....................................................................7
115 2. Fungsi Unit Kerja ...................................................................8
116 D. JABARAN URAIAN TUGAS ....................................................9
117BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .....................................................11
118 A. IDENTIFIKASI ISU ....................................................................11
119 1. Analisis Isu yang Dipilih (USG) ..............................................12
120 2. Faktor Penyebab (Fishbone) .................................................13
121 3. Gagasan Pemecahan Isu (Tapisan) ......................................15
122 B. BAGAN RANCANGAN AKTUALISASI ...................................17
123 C. JADWAL AKTUALISASI ..........................................................25
124BAB III PENUTUP ....................................................................................26
125DAFTAR PUSTAKA .................................................................................28
126
127
iii
1
iv
163
164 DAFTAR GAMBAR
165
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
v
2
194
195 BAB I
196 PENDAHULUAN
197
198 A. Latar Belakang
199 Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan figur sentral yang memiliki
200 peranan penting dalam penyelenggaraan pelaksanaan pelayanan
201 publik maupun kegiatan pemerintahan yang terbebas dari intervensi
202 politik, profesional, bersih dari segala praktik korupsi, kolusi, dan
203 nepotisme, serta berperan sebagai unsur perekat persatuan dan
204 kesatuan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
205 Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam Undang-Undang Nomor 5
206 Tahun 2014 tentang ASN menyebutkan bahwa ASN berfungsi
207 sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
208 pemersatu bangsa.
209 Dalam pasal 59 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
210 ASN, bahwa setiap Instansi Pemerintah merencanakan pelaksanaan
211 pengadaan PNS. Calon PNS nantinya wajib menjalani masa
212 percobaan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk
213 membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi
214 nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
215 bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
216 kompetensi bidang yang tertuang dalam materi penerapan nilai-nilai
217 Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
218 Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN (Manajemen ASN,
219 Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WOG). Pembelajaran
220 dilakukan secara Synchronous dan Asynchronous yang nantinya
221 diharapkan calon ASN mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
222 juga mengaktualisasikan, serta menjadikan kebiasaan (habituasi),
223 sehingga menghasilkan ASN yang profesional dan mampu
224 menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam tugas yang dijalankannya.
vi
225 Berkaitan dengan penerapan nilai ANEKA, penulis mencoba
226 mengimplementasikannya melalui isu yang akan diangkat oleh penulis
227 terkait belum adanya Asuhan Keperawatan bagi Pemerlu Pelayanan
228 Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang
229 Disabilitas Mental (BRSPDM) “Dharma Guna” Bengkulu.
230 Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental “Dharma
231 Guna” Bengkulu mempunyai poliklinik yang berada dibawah Seksi
232 Layanan Rehabilitasi Sosial, yang mengurusi kesehatan PPKS yang
233 sedang mendapatkan Pelayanan di Balai. Adapun petugas kesehatan
234 yang berada di Poliklinik BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu adalah
235 Perawat, yang terdiri dari 1 orang Perawat Ahli dan 3 orang Perawat
236 Terampil. Untuk itu, dalam hal ini penulis lebih berfokus pada
237 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan bagi PPKS di BRSPDM “Dharma
238 Guna” Bengkulu. Adapun perawat menurut persepsi para ahli :
239 1. Menurut ahli seperti Kusnanto (2004),
240 Perawat adalah seseorang (profesional) yang mempunyai
241 kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan
242 pelayanan / asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan
243 keperawatan.
244 2. Menurut Harlley (1997 dalam Fahri 2010),
245 Perawat adalah seseorang yang berperan dalam kerja merawat
246 atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena
247 sakit, injuri, dan proses penuaan.
248 3. Menurut Pakar bahasa dari Depkes RI (2002),
249 Perawat profesional adalah perawat yang bertanggungjawab dan
250 berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri
251 dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai
252 dengan kewenangannya.
253 Menurut Hidayat tahun 2004, peran perawat terdiri dari :
254 1. Berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan.
vii
3
viii
286 keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan,
287 dan evaluasi keperawatan. Tujuan Asuhan Keperawatan untuk
288 mengatasi masalah klien dalam keadaan sehat atau sakit, membantu
289 individu untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
290 Namun penulis menemukan tidak adanya pelaksanaan Asuhan
291 Keperawatan yang dilakukan oleh perawat, hal ini dapat dilihat
292 dengan belum adanya instrumen Asuhan Keperawatan dan tidak
293 adanya Catatan Asuhan Keperawatan bagi PPKS di BRSPDM
294 “Dharma Guna” Bengkulu.
295 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis yang menduduki jabatan
296 sebagai Perawat Terampil berencana mengaktualisasikan nilai-nilai
297 dasar ASN (ANEKA) tersebut melalui kegiatan aktualisasi dengan
298 judul “Optimalisasi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan
299 membuat Instrumen Asuhan Keperawatan bagi PPKS di BRSPDM
300 “Dharma Guna” Bengkulu.”
301 B. Visi dan Misi,Tujuan dan Nilai-Nilai serta Struktur Organisasi
302 1. Visi Organisasi
303 a. Visi Kementerian Sosial Republik Indonesia
304 Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
305 berkepribadian berlandaskan nilai dan semangat gotong
306 royong.
307 b. Visi BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
308 Mewujudkan BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu Sebagai
309 Lembaga penyelenggara Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang
310 Disabilitas Mental secara Holistik, Sistemik, Terstandar,
311 Terpercaya dan Profesional
312 2. Misi Organisasi
313 a. Misi Kementerian Sosial Republik Indonesia
314 Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
315 maju dan sejahtera.
316 b. Misi BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
ix
4
x
348 c. Dedikatif, memiliki makna bahwa seluruh aparatur sipil negara
349 atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan Kementerian
350 Sosial selalu senantiasa bekerja penuh dedikatif tidak sekedar
351 bisnis seperti biasa.
352 d. Inklusif, memiliki makna bahwa seluruh aparatur sipil negera
353 atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan Kementerian
354 Sosial selalu bekerja dalam konsep melibatkan semua
355 pemangku kepentingan (stakeholder).
356 e. Responsif, memiliki makna bahwa seluruh aparatur sipil negara
357 atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan Kementerian
358 Sosial dalam melaksanakan program harus memiliki sense of
359 urgency.
360 5. Struktur Organisasi
361 Struktur Organisasi BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu sesuai
362 Permensos No 18 Tahun 2018 adalah terdiri kepala balai yang
363 membawahi seksi-seksi yang terdiri dari: Seksi Layanan
364 Rehabilitasi Sosial, Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial dan
365 Subag Tata Usaha. Penulis dengan jabatan Perawat Terampil
366 berada di bawah Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial, yang mana
367 Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melakukan
368 registrasi, penyiapan bahan intervensi krisis, orientasi, temu bahas
369 kasus, perencanaan pelayanan, perawatan, terapi psikososial,
370 spiritual, bimbingan keterampilan hidup, bimbingan vokasional,
371 kunjungan rumah, resosialisasi, serta pemantauan dan evaluasi
372 pelaksanaan layanan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.
373 Adapun Struktur Organisasi BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
374 sebagai berikut :
375
376
377
378
xi
5
379
380
389
393
Jabatan
394
Fungsional
395
396
xii
408 BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu mempunyai tugas
409 melaksanakan rehabilitasi sosial kepada penyandang
410 disabilitas mental
411
xiii
6
xiv
469 2) melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
470 keperawatan.
471 3) melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan
472 sehat dalam rangka melakukan upaya promotif.
473 4) memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung
474 fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada
475 individu dalam rangka upaya preventif.
476 5) memberikan oksigenasi sederhana.
477 6) memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
478 darurat/ bencana/ kritikal.
479 7) memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
480 serta bebas risiko penularan infeksi.
481 8) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
482 pada area medikal bedah.
483 9) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
484 di area anak.
485 10) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
486 di area maternitas.
487 11) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
488 di area komunitas.
489 12) melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
490 di area jiwa.
491 13) melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik.
492 14) melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
493 intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi.
494 15) memberikan perawatan pada pasien dalam rangka
495 melakukan perawatan paliatif.
496 16) memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada
497 kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam
498 pelayanan keperawatan.
499 17) melakukan perawatan luka.
xv
7
502
503
504 BAB II
505 RANCANGAN AKTUALISASI
506
507A. Identifikasi Isu, Analisis Isu yang Dipilih, Faktor Penyebab,
508 Gagasan Pemecahan Isu
509 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) isu adalah
510 masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya).
511 Sedangkan menurut Barry Jones & Chase isu adalah sebuah masalah
512 yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Dalam
513 sebuah organisasi, pengelolaan isu sangat penting karena isu
514 merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik korporat dengan
515 harapan-harapan para stakeholder (Regester dan Larkin), sehingga
516 apabila tidak ditangani dan dikelola secara baik akan memberikan
517 efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
518 Dari definisi tersebut, serta observasi dan diskusi singkat dengan
519 atasan juga beberapa pegawai di lingkungan BRSPDM “Dharma
520 Guna” Bengkulu khususnya di Layanan Rehabilitasi Sosial bagian
521 ditemukanlah beberapa isu yang berkembang, antara lain:
522 1. Belum adanya pelaksanaan Asuhan Keperawatan yang
523 komprehensif bagi PPKS di BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu,
524 yang dapat berakibat tidak maksimalnya pelayanan kesehatan bagi
525 PPKS di BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu.
526 2. Belum ada SOP Pelayanan Poliklinik BRSPDM “Dharma Guna”
527 Bengkulu, yang mengakibatkan pelayanan di Poliklinik BRSPDM
528 Dharma Guna Bengkulu tidak mempunyai alur yang jelas.
xvi
529 3. Rekam Medis di Poliklinik BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
530 belum tertata rapi, akibatnya Pelayanan di poliklinik BRSPDM
531 “Dharma Guna” Bengkulu menjadi terhambat.
532 Dalam menganalisa ketiga isu yang muncul tersebut, penulis
533 menggunakan metode USG untuk memilih satu isu yang dianggap
534 prioritas. Selanjutnya, isu yang terpilih akan dicari faktor penyebabnya
535 dengan menggunakan Fishbone Diagram yang kemudian dicari
536 gagasan pemecahannya dengan menggunakan metode Tapisan.
537 1. Analisis Isu yang Dipilih (USG)
538 Untuk menetapkan mana dari ketiga isu di atas yang akan menjadi
539 isu prioritas, penulis menggunakan Metode USG
540 (Urgency,Seriousness dan Growth). Metode USG adalah salah satu
541 alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan,
542 caranya dengan menentukan tingkat urgency, seriuousness, dan
543 growth isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu
544 yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Berikut
545 diuraikan penjelasan tentang urgency, seriuousness, dan growth:
546 a. Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera
547 dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
548 b. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera
549 dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
550 c. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
551 tersebut jika tidak ditangani segera.
552 Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai
553 berikut:
554 Tabel 2.1 Analisis USG Prioritas Isu
No Isu U S G Total Prioritas
1. Belum adanya pelaksanaan 5 5 4 14 1
Asuhan Keperawatan yang
komprehensif bagi PPKS di
BRSPDM “Dharma Guna”
xvii
8
Bengkulu
2. Belum ada SOP Pelayanan 4 4 3 11 2
Poliklinik BRSPDM “Dharma
Guna” Bengkulu
3. Rekam Medis di Poliklinik 3 4 3 10 3
BRSPDM “Dharma Guna”
Bengkulu belum tertata rapi
555 Keterangan :
556 U : Urgency
557 S : Seriousness
558 G : Growth
559 Tabel 2.2 Skala Likert
Urgency : Seriousness : Growth :
Mendesak Kegawatan Pertumbuhan
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat
560
xviii
575 fishbone untuk mengetahui berbagai penyebab yang
576 mengakibatkan munculnya isu prioritas mengenai belum adanya
577 pelaksanaan Asuhan Keperawatan yang komprehensif bagi PPKS
578 di BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu adalah sebagai berikut:
579
583
584
602
603
605
xix
9
606
xx
637
1 Membuat instrumen 5 4 4 13
Asuhan Keperawatan (Prioritas)
bagi PPKS di
BRSPDM “Dharma
Guna” bengkulu
2 Membuat catatan 4 4 4 12
Asuhan keperawatan
bagi PPKS di
BRSPDM “Dharma
Guna” Bengkulu
3 Membuat pembagian 3 4 4 11
tugas dan tanggung
jawab bagi setiap
perawat
639
640
643
644
xxi
10
648
649
650
651
xxii
652 Tabel 2.5 Tabel Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
N Tahapan Keterkaitan Terhadap Visi- Penguatan
o Kegiatan Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Misi Organisasi Nilai Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1. Melapor Meminta Mendapatkan Saya akan Visi BRSPDM Pelaksanaan
kepada izin untuk izin untuk meminta izin dan “Dharma Guna” kegiatan
Kepala melaksanak melaksanakan melapor kepada Bengkulu merupakan
Seksi an tahapan tahapan kegiatan atasan dengan Adalah penguatan nilai-
(KASI) kegiatan dalam sopan santun mewujudkan nilai organisasi:
Layanan dalam Rancangan sebagai etika BRSPDM a. Humanis
Rehabilitasi Rancangan Aktualisasi dan tata krama “Dharma Guna” b. Adaptif
Sosial Aktualisasi Mendapatkan saya kepada Bengkulu c. Dedikatif
(LRS) Berkoordina arahan dari pimpinan Sebagai d. Inklusif
terkait si dengan mentor agar ditempat saya Lembaga e. Responsif
pelaksanaa KASI LRS tahapan kegiatan bekerja. penyelenggara Humanis:
n tahapan selaku Rancangan (Etika Publik) Rehabilitasi Mengutamakan
kegiatan Mentor Aktualisasi bisa Saya akan Sosial Bagi norma
dalam Penyandang kesopanan dalam
18
Rancangan untuk terlaksana berkomunikasi Disabilitas Mental berdiskusi
Aktualisasi pelaksanaa dengan baik dengan secara Holistik, dengan atasan
n tahapan menggunakan hal ini dapat kita maupun dengan
kegiatan bahasa temukan dalam rekan kerja dalam
Rancangan indonesia yang asuhan pembuatan
Aktualisasi baik saat keperawatan aktualisasi.
berkoordinasi yang Adaptif:
dengan Mentor. komprehensif Pembuatan
(Nasionalisme) mulai dari proses instrumen asuhan
Dengan adanya pengkajian keperawatan
koordinasi hingga evaluasi, dibuat agar
dengan atasan merupakan satu sesuai dengan
dapat mebuat kesatuan yang kondisi PPKS di
pelaksanaan tidak dapat Balai. Dedikatif:
tahapan kegitan dipisahkan. Membuat
bisa berjalan Kemudian tanggung jawab
sesuai dengan sistemik, ini juga perawat dan
rencana yang dilakukan dengan jadwal
telah dibuat dan membuat pelaksanaan
19
11
20
kepada yang sesuai memudahkan akan sesuai kegiatan
teman dengan proses dengan standar aktualisasi
sejawat dan kesepakatan pelaksanaannya. yang ditetapkan. Responsif:
atasan. bersama dari (WOG) Dan Terpercaya Cepat tanggap
masukan dan Meminta serta Profesional atas hal-hal yang
saran yang ada masukan dan dengan adanya diperlukan dalam
saran dalam laporan dan kegiatan
bekerja dokumentasi aktualisasi ini
merupakan kegiatan, sebagai khususnya
bentuk dari etika bukti adanya pengoptimalan
profesi. tanggungjawab pelaksanaan
(Manajemen didalam asuhan
ASN) menjalankan keperawatan.
3 Melakukan Membuat Adanya Instrumen kegiatan secara
diskusi format instrumen asuhan profesional dan
bersama Pengkajian, asuhan keperawatan dapat dipercaya.
semua Diagnosa, keperawatan adalah sebagai Kemudian juga
perawat Intervensi, yang telah di penunjang bagi dengan adanya
BRSPDM Implementa sepakati terlaksananya
21
12
22
dan masukan
dalam bekerja
merupakan
bentuk dari sikap
etika profesi.
(Manajemen
ASN)
4 Melaksanak Membuat Adanya catatan Catatan asuhan
an kegiatan catatan asuhan keperawatan
asuhan asuhan keperawatan merupakan
keperawata keperawata tiap-tiap PPKS rumusan
n terhadap n bagi sebagai masalah dan
PPKS masing- pedoman solusi tindakan
masing tegaknya keperawatan
PPKS yang diagosa dan yang akan
berada di intervensi diberikan
Balai keperawatan terhadap masing-
Melaksanak Terlaksananya masing PPKS di
an intervensi Balai.
23
13
24
konsultasi konsultasikan Laporan
dengan kepada mentor menggunakan
mentor dan dan teman bahasa
teman sejawat Indonesia yang
sejawat baik dan benar.
dalam (Nasionalisme)
penyusunan Melakukan
laporan konsultasi dan
aktualisasi kerjasama
Menyusun dengan KASI
laporan LRS dan
aktualisasi pegawai lain.
(WOG)
Melakukan
dokumentasi
kegiatan.
(Anti Korupsi)
653
25
654 C. Jadwal Aktualisasi
655 Tabel 2.6 Tabel Jadwal Kegiatan Aktualisasi
N Kegiatan Oktober November
I II III IV I II
o
1. Melapor kepada Kepala 07
Seksi (KASI) Layanan S/D
Rehabilitasi Sosial 08
(LRS) terkait
pelaksanaan tahapan
kegiatan dalam
Rancangan Aktualisasi
2. Melakukan pertemuan 11
bersama perawat S/D
BRSPDM “Dharma 15
Guna” Bengkulu
dengan KASI LRS
3. Melakukan diskusi 18
bersama semua S/D
perawat BRSPDM 22
“Dharma Guna”
Bengkulu untuk
membuat instrumen
asuhan keperawatan
4. Melaksanakan kegiatan 25 01
asuhan keperawatan S/D S/D
terhadap PPKS 29 05
5. Menyusun laporan 08
aktualisasi S/D
14
656
657
25
14
660 A. Simpulan
661 Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini akan dilaksanakan
662 pada unit kerja Seksi Rehabilitasi Sosial di BRSPDM “Dharma Guna”
663 Bengkulu dengan rentang waktu antara tanggal 07 Oktober 2021
664 sampai dengan 14 November 2021. Rancangan aktualisasi ini
665 sekaligus merupakan acuan dalam membuat laporan aktualisasi.
666 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, bahwa Calon
667 PNS wajib menjalani masa percobaan melalui proses pendidikan dan
668 pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
669 semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
670 kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
671 profesionalisme serta kompetensi bidang yang tertuang dalam materi
672 penerapan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
673 Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran dan
674 kedudukan ASN (Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
675 Government (WOG). Pembelajaran dilakukan secara Synchronous dan
676 Asynchronous yang nantinya diharapkan calon ASN mampu
677 menginternalisasi, menerapkan, dan juga mengaktualisasikan, serta
678 menjadikan kebiasaan (habituasi), sehingga menghasilkan ASN yang
679 profesional dan mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam tugas
680 yang dijalankannya.
681 Adapun kesimpulan atas rancangan aktualisasi ini adalah tentang
682 Optimalisasi pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan membuat
683 Instrumen Asuhan Keperawatan bagi PPKS di BRSPDM “Dharma
684 Guna” Bengkulu yang sebelumnya pelaksanaan Asuhan Keperawatan
685 tidak maksimal karena tidak adanya instrumen pendukung Asuhan
686 Keperawatan.
687 Asuhan Keperawatan itu sendiri merupakan proses atau rangkaian
688 kegiatan praktik keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan
689 pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya berdasarkan kaidah
690 profesi keperawatan dan merupakan inti praktik keperawatan, yang
26
691 meliputi pengakajian keperawatan, diagnosa keperawata,
692 perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi
693 keperawatan.
694 Kegiatan rancangan aktualisasi yang penulis lakukan juga memiliki
695 keterkaitan dengan penerapan nilai-nilai ASN yaitu Akuntabilitas,
696 Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi dan WoG.
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
717
718
719
27
15
28
753Kementerian Sosial.2021.”Tugas dan Fungsi Kementerian Sosial”,
754 https://kemensos.go.id/tugasfungsi, diakses pada 22 September 2021
755 pada pukul 16.00
756Blogspot.com.2019.”Penegertian Perawat Keperawatan”
757 https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/2019/09/pengertian-
758 perawat-keperawatan.html, diakses pada 30 September 2021 pada
759 pukul 09.00
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
776
777
778
779
29