Anda di halaman 1dari 18

OPTIMALISASI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN MEMBUAT INSTRUMEN ASUHAN


KEPERAWATAN BAGI PPKS DI BRSPDM “DHARMA
GUNA” BENGKULU

Laporan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar PNS


di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental
“Dharma Guna” Bengkulu

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Disusun Oleh :
Nama : Ricky Casanopa
NIP : 19860916 202012 1 004
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
Angkatan : I
Nomor Presensi : 28
Mentor : Joko Juniarto, S.ST
Coach : Dr. Siti Redjeki, M.Si.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Judul : Optimalisasi pelaksanaan Asuhan Keperawatan


dengan membuat Instrumen Asuhan Keperawatan bagi
PPKS di BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
Nama : Ricky Casanopa
NIP : 19860916 202012 1 004
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari , tanggal November 2021

Coach, Mentor,

Dr. Siti Redjeki, M.Si Joko Juniarto, S.ST


NIP. 19670819 199303 2 003 NIP. 19700610 199103 1 007
Mengetahui,
Penguji

Joko Widiarto, S.ST., MT.


NIP. 19791229 200212 1 004
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
atas izin-Nya maka Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN dengan
judul Optimalisasi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan
Membuat Instrumen Asuhan Keperawatan bagi PPKS di BRSPDM
“Dharma Guna” Bengkulu dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
2. Ibu Dr. Siti Redjeki ,M.Si. selaku Coach yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, saran dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini.
3. Bapak Joko Juniarto, S.ST. Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi
Sosial Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental
“Dharma Guna” Bengkulu selaku mentor dalam laporan
aktualisasi ini.
4. Orang tua tercinta, isteri, adik dan keluarga yang telah
memberikan dukungan dan doa restunya.
5. Bapak dan Ibu Panitia dan Widyaiswara Pusdiklat
Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia
yang telah banyak memberikan bekal ilmu.
6. Rekan-rekan Latsar CPNS Golongan II Angkatan I,II, dan III
Tahun 2021 yang telah berjuang bersama.
Selanjutnya penulis berharap dengan laporan aktualisasi ini dapat
menjadi pedoman bagi penulis untuk mengaktualisasikan dan
menghabituasikan di satuan kerja sesuai tugas dan fungsi sebagai
perawat terampil.
Bengkulu, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
A. LATAR BELAKANG .................................................................1
B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI–NILAI SERTA STRUKTUR
ORGANISASI.............................................................................4
1. Visi ..........................................................................................4
2. Misi .........................................................................................4
3. Tujuan ....................................................................................5
4. Nilai-nilai Organisasi ..............................................................5
5. Struktur Organisasi ................................................................6
C. TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA ........................................7
1. Tugas Unit Kerja ....................................................................7
2. Fungsi Unit Kerja ...................................................................8
D. JABARAN URAIAN TUGAS ....................................................9

iii
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Diagram 1. Struktur Organisasi BRSPDM “Dharma Guna“


Bengkulu ...................................................................................................7

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan figur sentral yang memiliki
peranan penting dalam penyelenggaraan pelaksanaan pelayanan
publik maupun kegiatan pemerintahan yang terbebas dari intervensi
politik, profesional, bersih dari segala praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta berperan sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN menyebutkan bahwa ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa.

Dalam pasal 59 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN,


bahwa setiap Instansi Pemerintah merencanakan pelaksanaan
pengadaan PNS. Calon PNS nantinya wajib menjalani masa
percobaan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang yang tertuang dalam materi penerapan
nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government
(WOG). Pembelajaran dilakukan secara Synchronous dan
Asynchronous yang nantinya diharapkan calon ASN mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan juga mengaktualisasikan, serta
menjadikan kebiasaan (habituasi), sehingga menghasilkan ASN

vi
yang profesional dan mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam
tugas yang dijalankannya.

Berkaitan dengan penerapan nilai ANEKA, penulis mencoba


mengimplementasikannya melalui isu yang akan diangkat oleh
penulis terkait belum adanya Asuhan Keperawatan bagi Pemerlu
Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Balai Rehabilitasi Sosial
Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) “Dharma Guna”
Bengkulu.
Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental “Dharma
Guna” Bengkulu mempunyai poliklinik yang berada dibawah Seksi
Layanan Rehabilitasi Sosial, yang mengurusi kesehatan PPKS yang
sedang mendapatkan Pelayanan di Balai. Adapun petugas
kesehatan yang berada di Poliklinik BRSPDM “Dharma Guna”
Bengkulu adalah Perawat, yang terdiri dari 1 orang Perawat Ahli dan
3 orang Perawat Terampil. Untuk itu, dalam hal ini penulis lebih
berfokus pada Pelaksanaan Asuhan Keperawatan bagi PPKS di
BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu. Adapun perawat menurut
persepsi para ahli :
1. Menurut ahli seperti Kusnanto (2004),
Perawat adalah seseorang (profesional) yang mempunyai
kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan
pelayanan / asuhan keperawatan pada berbagai jenjang
pelayanan keperawatan.
2. Menurut Harlley (1997 dalam Fahri 2010),
Perawat adalah seseorang yang berperan dalam kerja merawat
atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena
sakit, injuri, dan proses penuaan.
3. Menurut Pakar bahasa dari Depkes RI (2002),
Perawat profesional adalah perawat yang bertanggungjawab
dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara

vii
mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya sesuai dengan kewenangannya.
Menurut Hidayat tahun 2004, peran perawat terdiri dari :
1. Berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan.
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan
keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan.
2. Sebagai advokat klien.
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan.
3. Peran sebagai edukator.
Peran ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatanya,
4. Peran sebagai koordinator.
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Peran sebagai kolaborator.
Peran disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-
lain .
6. Peran sebagai konsultan.
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan.
7. Peran sebagai pembaharu.
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan
mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang

viii
sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.
Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan
praktik keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya berdasarkan kaidah
profesi keperawatan dan merupakan inti praktik keperawatan.
Asuhan Keperawatan meliputi pengakajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan,
dan evaluasi keperawatan. Tujuan Asuhan Keperawatan untuk
mengatasi masalah klien dalam keadaan sehat atau sakit, membantu
individu untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Namun penulis menemukan tidak adanya pelaksanaan Asuhan


Keperawatan yang dilakukan oleh perawat, hal ini dapat dilihat
dengan belum adanya instrumen Asuhan Keperawatan dan tidak
adanya Catatan Asuhan Keperawatan bagi PPKS di BRSPDM
“Dharma Guna” Bengkulu.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis yang menduduki jabatan


sebagai Perawat Terampil berencana mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN (ANEKA) tersebut melalui kegiatan aktualisasi dengan
judul “Optimalisasi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan
membuat Instrumen Asuhan Keperawatan bagi PPKS di
BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu.”

B. Visi dan Misi,Tujuan dan Nilai-Nilai serta Struktur Organisasi


1. Visi Organisasi
a. Visi Kementerian Sosial Republik Indonesia
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan nilai dan semangat gotong
royong.

ix
b. Visi BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
Mewujudkan BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu Sebagai
Lembaga penyelenggara Rehabilitasi Sosial Bagi
Penyandang Disabilitas Mental secara Holistik, Sistemik,
Terstandar, Terpercaya dan Profesional
2. Misi Organisasi
a. Misi Kementerian Sosial Republik Indonesia
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera.
b. Misi BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
1) Peningkatan Penyelenggaraan Pelayanan
Rehabilitasi Sosial sesuai Standar Operasional
Prosedur (SOP).
2) Penyelenggaraan Fungsi Promotif Lembaga secara
Optimal dan Pengembangan Jaringan Kerja dalam
Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial.
3) Peningkatan Profesionalitas Sumber Daya Manusia
dan Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana
dalam Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial.
3. Tujuan Organisasi
a. Tujuan Kementerian Sosial
Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial penduduk miskin
dan rentan.
b. Tujuan BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
1) Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan
rehabilitasi sosial bagi PPKS sesuai standar
operasional prosedur.
2) Tercapainya target pengembangan jaringan kerja
dalam penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi
PPKS.

x
3) Terciptanya manajemen pelayanan rehabilitasi sosial
yang akuntabel, transparan dan efisien.
4. Nilai-Nilai Organisasi
Ditetapkan dalam Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia
Nomor 30/HUK/2020 tentang Nilai-Nilai Kementerian Sosial,
meliputi:
a. Humanis, memiliki makna bahwa seluruh aparatur sipil
negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial selalu menggunakan pendekatan
humanis dalam bekerja.
b. Adaptif, memiliki makna bahwa seluruh aparatur sipil
negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial dalam penggunaan program kerja
untuk dirancang agar mudah beradaptasi di segala
kondisi.
c. Dedikatif, memiliki makna bahwa seluruh aparatur sipil
negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial selalu senantiasa bekerja penuh
dedikatif tidak sekedar bisnis seperti biasa.
d. Inklusif, memiliki makna bahwa seluruh aparatur sipil
negera atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial selalu bekerja dalam konsep
melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder).
e. Responsif, memiliki makna bahwa seluruh aparatur sipil
negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial dalam melaksanakan program harus
memiliki sense of urgency.
5. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu sesuai
Permensos No 18 Tahun 2018 adalah terdiri kepala balai yang
membawahi seksi-seksi yang terdiri dari: Seksi Layanan

xi
Rehabilitasi Sosial, Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial dan
Subag Tata Usaha. Penulis dengan jabatan Perawat Terampil
berada di bawah Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial, yang mana
Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melakukan
registrasi, penyiapan bahan intervensi krisis, orientasi, temu
bahas kasus, perencanaan pelayanan, perawatan, terapi
psikososial, spiritual, bimbingan keterampilan hidup, bimbingan
vokasional, kunjungan rumah, resosialisasi, serta pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan layanan rehabilitasi sosial
penyandang disabilitas. Adapun Struktur Organisasi BRSPDM
“Dharma Guna” Bengkulu sebagai berikut :

Gambar Diagram 1.
Struktur Organisasi BRSPDM “Dharma Guna“ Bengkulu

Kepala
BRSPDM

Kepala Sub
Bagian Tata
Usaha

Koordinator Kepala Seksi


Asesmen dan Layanan
Advokasi Sosial Rehabilitasi Sosial

Jabatan
Fungsional

C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja


1. Tugas
a. Tugas Kementerian Sosial

xii
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 46 Tahun 2015
tentang Kementerian Sosial, dinyatakan bahwa
Kementerian Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan
penanganan fakir miskin untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan Negara dan inklusivitas.
b. Tugas pokok BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu
BRSPDM “Dharma Guna” Bengkulu mempunyai tugas
melaksanakan rehabilitasi sosial kepada penyandang
disabilitas mental
2. Fungsi Unit Organisasi
a. Fungsi Kementerian Sosial
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di
atas, Kementerian Sosial menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
1) Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan
penanganan fakir miskin.
2) Penetapan kriteria dan data fakir miskin dan orang
tidak mampu.
3) Penetapan standar rehabilitasi social.
4) Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi dilingkungan Kementerian Sosial.
5) Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang
menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial.
6) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian Sosial.

xiii
7) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas
pelaksanaan urusan Kementerian Sosial di daerah.
8) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian
dan pengembangan kesejahteraan sosial, serta
penyuluhan social.
9) Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Sosial.
b. Fungsi BRSPDM “Dharma Guna” bengkulu
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BRSPDM
menyelenggarakan fungsi:
1) Pelaksanaan penyusunan rencana program,
evaluasi, dan pelaporan.
2) Pelaksanaan registrasi dan asesmen penyandang
disabilitas mental.
3) Pelaksanaan advokasi sosial.
4) Pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas mental.
5) Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran, dan
bimbingan lanjut.
6) Pelaksanaan terminasi, pemantauan, dan evaluasi
penyandang disabilitas mental.
7) Pemetaan data dan informasi penyandang disabilitas
mental.
8) Pelaksanaan urusan tata usaha.

D. Jabaran dan Uraian Tugas


Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor:
ORPEG. 7A – 28/91 Tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri
Sipil Kementerian Sosial Republik Indonesia, penulis ditetapkan
menduduki posisi:

xiv
1. Jabatan
Perawat Terampil
2. Unit Kerja
Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial BRSPDM “Dharma Guna”
Bengkulu
3. Ikhtisar Jabatan
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut:
a. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.
b. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan.
c. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat dalam rangka melakukan upaya promotif.
d. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/
pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera
pada individu dalam rangka upaya preventif.
e. memberikan oksigenasi sederhana.
f. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/ bencana/ kritikal.
g. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
serta bebas risiko penularan infeksi.
h. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana pada area medikal bedah.
i. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area anak.
j. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area maternitas.
k. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area komunitas.

xv
l. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area jiwa.
m. melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik.
n. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/ post
operasi.
o. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan perawatan paliatif.
p. memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/ berduka/ menjelang ajal dalam
pelayanan keperawatan.
q. melakukan perawatan luka.
r. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.

xvi
xvii

Anda mungkin juga menyukai