Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN AKTUALISASI KEGIATAN

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

FIVE-Q TINGKATKAN MUTU PELAYANAN PEMERIKSAAN

DI LABORATORIUM PUSKESMAS BUSUNGBIU 1

Disusun Oleh

Ni Putu Rani Surama Yanti, Amd.,AK


NIP.19940808 201902 2 004

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN I DAN II
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BALI
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI KEGIATAN
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

NAMA : Ni Putu Rani Surama Yanti


NIP : 1994 0808 201902 2 004
UNIT KERJA : Puskesmas Busungbiu I
Telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan persetujuan untuk mengikuti
Seminar Laporan Aktualisasi Kegiatan Nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil yang dilaksanakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Bali pada tanggal 8 November 2019 bertempat di BPSDM denpasar.

Denpasar, 18 November 2019


Pembimbing/Coach, Atasan Langsung/Mentor,

I Made Sedana Yoga, S.T.,M.Si dr. Dessy Aryani, S.Ked


NIP. 19700101 199703 1 018 NIP. 19861230 201212 2 003

2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI KEGIATAN
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL

NAMA : Ni Putu Rani Surama Yanti

NIP : 19940808 201902 2 004


UNIT KERJA : Puskesmas Busungbiu I

Telah mengikuti Seminar Laporan Aktualisasi Kegiatan Nilai-nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan II yang diselenggarakan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali pada tanggal 8 November
2019 bertempat di BPSDM denpasar.

Denpasar,18 November 2019


Atasan Langsung/Mentor,
Pembimbing/Coach,

I Made Sedana Yoga, S.T.,M.Si dr. Dessy Aryani, S.Ked


NIP. 19700101 199703 1 018 NIP. 19861230 201212 2 003

Penguji,

Drs. I Made Rentin, AP.,M.Si.


NIP. 19730116 199311 1 001

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan anugerah sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Aktualisasi Pelatihan
Dasar Pegawai Negeri Sipil Golongan II yang berjudul “Five-Q Tingkatkan Mutu
Pelayanan Pemeriksaan Di Laboratorium Puskesmas Busungbiu 1”. Tujuan dari
penyusunan Laporan Aktualisasi ini guna memenuhi syarat untuk bisa diangkat
menjadi Pegawai Negeri Sipil di Provinsi Bali.
Dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini penulis menyadari bahwa
banyak pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan Rancangan aktualisasi
ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak DR. Ida Bagus Sedhawa, SE., M.Si. selaku Kepala Badan Pendidikan
dan Pelatihan Provinsi Bali.
2. Bapak I Gede Wisnawa, SH. selaku kepala BKPDSM Kabupaten Buleleng.
3. Bapak I Made Sedana Yoga, ST.,M.Si. selaku coach,
4. Ibu dr. Dessy Aryani, S.Ked, selaku Kepala Puskesmas Busungbiu I
sekaligus sebagai mentor yang telah banyak membantu.
5. Segenap Widyaiswara selaku tenaga pengajar,
6. Seluruh rekan-rekan peserta Latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I
dan II Tahun 2019.
7. Kedua Orang Tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan
kepada penulis

Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini belum sempurna. Oleh


karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikan rancangan aktualisasi ini sehingga nantinya dapat memberi manfaat
bagi bidang pekerjaan.

Denpasar, November 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................
iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................
iv
DAFTAR ISI................................................................................................................
v
DAFTAR TABEL....................................................................................................... .
vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1
1.2 Tujuan.........................................................................................................
3
1.3. Visi dan Misi Unit Kerja ..........................................................................
3
1.4. Nilai-nilai Organisasi.................................................................................
4
1.5. Tugas Pokok dan Fungsi............................................................................
4........................................................................................................................
1.6. Penetapan Core Isu....................................................................................
5
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN...............................................
7
2.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi...............................................................
7

5
2.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................
18
BAB III PENUTUP......................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
20
LAMPIRAN 1............................................................................................................. .
21
LAMPIRAN 2............................................................................................................. .
22

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan...................................................................... 7


Tabel 2.3 Jadwal kegiatan............................................................................. 18

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Aparatur Sipil Negara (ASN ) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan serta digaji
berdasarkan peraturan perundang - undangan. (UU Nomor 5 Tahun 2014)
Aparatur Sipil Negara (ASN ) mempunyai peranan penting dalam
penyelenggaraan pemerintah yang berfungsi melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan

7
peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Demi membentuk profesionalitas, kualitas dan kompetensi seorang PNS,
penanaman nilai-nilai karakter penting dilakukan saat warga negara Indonesia
terpilih menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Penyeleggaraan Diklat
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil diatur dalam peraturan Kepala LAN
Nomor 12 Tahun 2018. Sistem ini menuntut setiap peserta diklat untuk mampu
mengaktulisasikan nilai – nilai profesi PNS yaitu, akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi yang disingkat ANEKA.
Aktualisasi merupakan salah satu bagian dari penjabaran nilai ANEKA
yang akan dibahas melalui rancangan aktualisasi. Rancangan aktualisasi berisi isu
permasalahan pada instansi tempat kerja dan antisipasinya serta dampaknya bagi
ASN. Isu yang diangkat dalam rancangan adalah isu terpenting yang dipilih dari
beberapa isu yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pranata laboratorium di
Puskesmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
keberadaan puskesmas di seluruh Indonesia sudah merata, namun masih belum
diikuti dengan peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan oleh seluruh
masyarakat, termasuk belum optimalnya mutu pelayanan di laboratorium
kesehatan puskesmas. Penyelenggaraan teknis laboratorium puskesmas
berdasarkan pada kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat setempat
dengan tetap berprinsip pada pelayanan kesehatan secara holstik, komprehensif
dan terpadu dalam rangkak meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Puskesmas Busungbiu 1 merupakan salah satu peskesmas yang memiliki
pelayanan laboratorium kesehatan yang hampir memadai. Terdapat beberapa
permasalahan/ isu yang ada. Isu pertama belum adanya kerjasama dengan pihak
ketiga terkait pemusnahan sampah medis. Sampai saat ini pemusnahan sampah
medis di Puskesmas Busungbiu 1 belum ada pemecahan masalahnya, karena

8
membutuhkan pihak ketiga sebagai pelaksana pemusnahan sampah medis dan bila
tidak di tangani dengan benar akan mencemari lingkungan di sekitar.
Isu kedua yaitu belum terdapat ruangan khusus untuk pengambilan sampel
tuberkulosis, dan ruangan khusus untuk pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA).
Ruang khusus untuk pengambilan sampel dan pemeriksaan TB memang di
perlukan untuk kelancaran pelayanan pemeriksaan tuberkulosis, tetapi
membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk pembangunan ruangan baru. Setiap
sampel yang datang ke laboratorium dianggap infeksius, sehingga ruangan yang
ada sekarang ini hanya ada satu dan bila tidak di tangani di khawatirkan akan
terjadi penyebaran ke pasien lainnya yang berkunjung karena penyakit
tuberkulosis dapat nyebar dengan mudah.
Isu ketiga belum optimalnya mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium.
Di Puskesmas Busungbiu I sebelumnya tidak ada tenaga analis kesehatan,
sehingga mutu pelayanan dasar di laboratorium masih belum terpenuhi. Pelayanan
di laboratorium harus memenuhi kualitas yang baik untuk penegakan diagnosa
pemeriksaan dan untuk memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas sehingga
hasil pemeriksaan laboratorium dapat dipertanggung jawabkan. Setelah dilakukan
survei pengamatan ruangan laboratorium belum memenuhi standar ruangan yang
di tetapkan, ruangan hanya seluas 3x2 m2 sedangkan menurut Permenkes Nomor
37 Tahun 2012 ukuran ruangan minimal 4x3 m2, waktu tunggu hasil dan hasil
nilai kritis belum ditentukan, selain itu masih banyak formulir yang formatnya
belum standar misalnya formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan
formulir hasil pemeriksaan laboratorium. Dengan latar belakang diatas
diangkatlah gagasan pemecahan isu. Peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan di
laboratorium Puskesmas Busungbiu I yang akan dilakukan dengan pedoman
metode Five-Q.
Didasari Quality Management Science (QMS) yaitu model yang dikenal
dengan Five-Q : Quality Planning, Quality Laboratory Practice (QLP), Quality
Control, Quality Assurance, dan Quality Improvement (Stam, 1982). Peningkatan
mutu di Puskesmas Busungbiu 1 akan diterapkan dengan metode Five-Q dimana
Quality Planning akan dilakukan dengan penentuan jenis pemeriksaan, Quality
Laboratory Practice (QLP) yaitu dengan membuat pedoman, petunjuk, prosedur

9
tetap, dan formulir yang akan menjadi acuan, Quality Control yaitu dengan
melakukan quality maintenance ala-alat pemeriksaan di laboratotium, Quality
Assurance yaitu dengan mencatat dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan
Quality Improvement dilakukan dengan memperbaiki cara memeriksa yang
tertuang dan terlaksana dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 30 hari
yang akan dilanjutkan dengan laporan aktualisasi.

1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada laporan aktualisasi ini adalah :
a. Meningkatkan Mutu Pelayanan Pemeriksaan di Laboratorium
b. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam sikap dan perilakunya
pada setiap kegiatan di laboratorium khususnya dan Puskesmas pada
umumnya.
c. Berkompeten dalam bidang tugas sehingga mampu melaksanakan tugas
dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.

1.3 Visi dan Misi Unit Kerja


Sejalan dengan visi dan misi Dinas kesehatan Kabupaten Buleleng,
Puskesmas Busungbiu I mempunyai visi yaitu “Menjadi Puskesmas yang
mampu memberikan pelayanan kesehatan dasar bermutu dan merata
menuju masyarakat sehat mandiri”

Dalam rangka pencapaiannya VISI diperlukan  MISI yang


diselenggarakan oleh Puskesmas Busungbiu I yaitu :

1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu sesuai standar


2. Memberikan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kepentingan
masyarakat
3. Mendorong dan meningkatkan partisipasi / swadaya masyarakat dalam
memenuhi sendiri akan kesehatannya

1.4 Nilai-nilai Organisasi

10
a. Profesional
Mengerjakan pekerjaan sesuai standar dan wewenangnya dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara dinamika
b. Tanggung Jawab
Menjalankan Pekerjaan secara konsekuen dengan sepenuh hati
c. Sadar Mutu
Melaksanakan setiap tindakan prosedur yang telah ditetapkan
d. Sadar Waktu
Melaksanakan setiap tindakan sesuai komitmen waktu yang telah
ditetapkan
e. Inisiatif
Senantiasa melakukan tindakan pencegahan, pengendalian, dan perbaikan
secara terus menerus tanpa menunggu perintah
f. Bersih
Memperhatikan dan memelihara kerbersihan dan kerapian baik terhadap
diri sendiri maupun terhadap lingkungan kerja
g. Empati
Memberikan layanan dengan tulus, ramah, dan sepenuh hati.

1.5. Tugas Pokok dan Fungsi


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
370/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium
Kesehatan tugas pokok dan fungsi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan
adalah melaksanakan pelayanan kesehatan meliputi bidang Hematologi, Kimia
Klinik, Mikrobiologi, Imunoserologi, Toksikologi, Kimia Lingkungan, Patologi
Anatomi (Histopatologi, Sitopatologi, Histokimia, Imunopatologi, Patologi
Molekuler), Biologi dan Fisika.
Selain tugas pokok, Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan memiliki fungsi/
kewajiban yaitu :
1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen.
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen.
3. Mengoperasikan dan memeihara peralatan/instrumen laboratorium

11
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan, akurasi dan prosedur
pengedalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan data hasil uji.
5. Mengevaluasi teknik instrumen, dan prosedur baru untuk menentukan
manfaat kepraktisannya
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan
efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium.
7. Merencanakan dan mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboraorium
kesehatan.

1.6. Penetapan Core Isu

Isu yang ditemukan di Puskesmas Busungbiu I akan dianalisa, dan


ditentukan masalah utama yang terpenting untuk selanjutnya akan dirancang
kegiatan untuk memecahkan isu atau masalah utama. Untuk memvalidasi isu-isu
tersebut maka dipilih metode APKL singkatan dari aktual, problematika,
kekhalayakan, dan layak. Selanjutnya isu-isu tersebut di masukkan dalam
metode USG (U = Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan
prioritas isu atau masalah utama yang paling urgent untuk dicarikan
pemecahannya. Metode kriteria APKL dan metode USG dapat dilihat dalam
lampiran 1 dan lampiran 2.
Berikut ini identifikasi isu yang ada di Laboratorium Puskesmas Busungbiu 1:
1. Belum adanya kerjasama dengan pihak ketiga tentang pemusnahan
sampah medis
2. Belum terdapat ruangan khusus untuk pengambilan sampel tuberkulosis,
dan ruangan khusus unuk pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA)
3. Belum optimalnya mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium
Berdasarkan alat bantu penetapan isu dapat dilihat bahwa isu nomor 1, 2,
3 memenuhi semua kriteria, aktual problematik, kekhalayakan dan layak/

12
kelayakan.
Isu belum optimalnya mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium
merupakan prioritas isu nomor 1 sehingga perlu dilakukan gagasan pemecahan
masalah, karena untuk menghasilkan pemeriksaan yang berkualitas diperlukan
peningkatan mutu pelayanan agar hasil pemeriksaan laboratorium dapat
dipertanggung jawabkan.

13
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

2.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Unit Kerja : Puskesmas Busungbiu I
Identifikasi isu-isu :
1. Belum adanya kerjasama dengan pihak ketiga tentang pemusnahan sampah medis
2. Belum terdapat ruangan khusus untuk pengambilan sampel tuberkulosis, dan ruangan
khusus unuk pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA)
3. Belum optimalnya mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium

Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium


Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Mutu Pelayanan Pemeriksaan di laboratorium

2.2. Tabel Kegiatan


Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
1. Membuat bagan 1. Menyiapkan Bagan Alur Akuntabilitas : Dengan adanya alur Alur bagan
alur pelayanan barang-barang Pelayanan Mengarahkan pasien yang terpajang rapi, pelayanan
pemeriksaan seperti kertas dan dengan alur konsep yang pasien akan dapat merupakan alat
laboratorium alat tulis, benar sesuai Permenkes memperoleh bantu yang dapat
2. Menyalakan No. 37 Tahun 2012 sebagai informasi secara memberikan
komputer, akurat, sehingga informasi kepada
14
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
mencari literatur bentuk tanggung jawab dapat pasien tentang
di internet meningkatkan tahap pelayanan
3. Mulai membuat Nasionalisme : pelayanan terhadap pemeriksaan
bagan dengan Skema alur dibuat jelas pasien. laboratorium. Hal
tanda panah dan dengan mencantumkan ini termasuk nilai
tulisan yang jelas. bagan dan tanda panah, organisasi
4. Memajang alur sehingga pasien dapat profesional dengan
pelayanan di dengan mudah mengerti melakukan
depan pintu tahapan pemeriksaan di pekerjaan sesuai
laboratorium laboratorium standar.

Etika Publik :
Bagan di tempatkan pada
tempat yang strategis

Komitmen Mutu :
Alur yang dibuat sesuai
dengan fasilitas
laboratorium yang ada di
puskesmas (efisiensi).

Anti Korupsi :
Membuat bagan alur
dengan tepat waktu sesuai
jadwal yang telah
ditetapkan

15
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
2. Menyusun 1. Menyalakan Print Out Akuntabilitas : Kegiatan yang Standar
Standar komputer dan SOP Bertanggung jawab dilakukan petugas operasioanal
Operasional mulai menyususn terhadap isi rancangan SOP akan lebih prosedur dapat
yang sesuai SK dari kepala
Prosedur (SOP) rancangan SOP terencana dan membuat tindakan
puskesmas
Laboratorium berdasarkan SK terstruktur dengan petugas lebih
Kepala Puskesmas Nasionalisme : adanya SOP untuk terencana dan
2. Menghubungi dan Standar operasioanl menghindari menghindarkan
menjadwalkan prosedur akan kecelakaan kerja di petugas maupun
pertemuan dengan mempermudah petugas laboratorium. Hal pasien dari
pimpinan dalam memberikan layanan ini ikut kecelakaan kerja,
prima sesuai standar
3. Konsultasi mewujudkan misi hal ini termasuk
rancangan SOP Etika Publik : puskesmas yaitu dalam penguatan
dengan pimpinan Melakukan penentuan pelayanan nilai organisasi
sesuai jadwal yang pertemuan jadwal kepala kesehatan dasar profesional
telah dibuat dan puskesmas dengan tidak yang bermutu mengerjakan sesuai
meminta mengganggu waktu sesuai standar. dengan standar dan
persetujuan. pelayanan inisiatif untuk
4. Mencetak SOP melakukan
dan mengarsipkan Komitmen Mutu : tindakan
di laboratorium Merancang SOP sesuai pencegahan.
dengan kondisi yang ada di
unit kerja (efektif dan
efisien)

Anti Korupsi :
Dalam mencetak SOP
gunakan kertas dengan
seperlunya

16
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
3. Membuat 1. Mencari literatur Formulir Akuntabilitas : Adanya formulir Formulir
formulir formulir permintaan Format formulir pemeriksaan akan permintaan
permintaan permintaan pemeriksaan permintaan pemeriksaan mempermudah pemeriksaan akan
pemeriksaan
pemeriksaan laboratorium laboratorium dibuat dengan komunikasi antara mempermudah
laboratorium di
laboratorium internet jelas dan bisa petugas komunikasi petugas
2. Merancang draft dipertanggung jawabkan laboratorium laboratorium
formulir dengan unit kerja dengan unit kerja
laboratorium Nasionalisme : yang merujuk yang merujuk
3. Konsultasi dengan Formulir permintaan pasien sehingga pasien sehingga
pimpinan terkait pemeriksaan laboratorium pelayanan pelayanan dapat
jenis pemeriksaan
mempermudah kerjasama laboratorium akan lebih cepat dan
yang akan
diadakan di petugas lab dengan petugas lebih maksimal, optimal . Hal ini
puskesmas unit yang merujuk pasien yang sesuai dengan sesuai dengan
4. Mencetak formulir misi Puskesmas penguatan nilai
permintaan Etika Publik : Busungbiu 1 yaitu organisasi yaitu
pemeriksaan Menyebarkan formulir pelayanan tanggung jawab
laboratorium permintaan pemeriksaan kesehatan yang terhadap pekerjaan
5. Menyebarkan
laboratorium kepada mengutamakan
formulir
permintaan petugas unit lain kepentingan pasien
pemeriksaan
laboratorium di Komitmen Mutu :
seluruh unit Formulir dibuat sesuai
berdasarkan Permenkes No.
37 Tahun 2012

17
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
Anti korupsi :
Menyebarkan formulir
pemeriksaan secara merata
ke seluruh unit seperlunya

4. Membuat 1. Mencari literatur Formulir Akuntabilitas : Formulir hasil Formulir hasil


formulir hasil Permenkes No. hasil Menggunakan Permenkes pemeriksaan akan mempermudah
pemeriksaan 37 Tahun 2012 pemeriksaan No. 37 Tahun 2012 sebagai mempermudah menentukan
laboratorium nilai rujukan laboratorium pedoman untuk membuat dalam analisa hasil diagnosa penyakit
formulir hasil nilai rujukan pada formulir sehingga penerima pada pasien, ini
pemerksaan hasil pemeriksaan hasil laboratorium sesuai dengan nilai
laboratorium laboratorium yang dapat dapat menentukan organisasi yaitu
2. Menyusun draft dipertanggung jawabkan tindakan lanjutan sadar mutu
formulir hasil terhadap pasien. melakukan
pemeriksaan Nasionalisme : Hal ini sesuai tindakan sesuai
laboratorium di Nilai rujukan dibuat untuk dengan misi prosedur.
mikrosoft word seluruh jenis pemeriksaan Puskesmas
3. Konsultasi laboratorium Busungbiu 1 yaitu
dengan pimpinan pelayanan
tentang nilai Etika Publik : kesehatan yang
rujukan/nilai Menjadwalkan waktu mengutamakan
normal hasil pertemuan menyesuaikan kepentingan pasien
pemeriksaan dengan waktu pimpinan
laboratorium
4. Mencetak Komitmen Mutu :
formulir hasil Memperhitungkan nilai
pemeriksaan rujukan dalam hasil
laboratorium
18
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
5. Membuat arsip pemeriksaan sesuai
formulir hasil Permenkes No. 37 Tahun
pemeriksaan 2012
laboratorium
Anti Korupsi :
Mencetak formulir hasil
pemeriksaan laboratorium
sesuai dengan kebutuhan

5. Membuat paper 1. Mencari Kemenkes Paper print Akuntabilitas : Paper print out Paper print out
print out hasil No. out nilai hasil Menggunakan literatur hasil nilai kritis hasil nilai kritis
nilai kritis 1792/Menkes/SK/ kritis menurut Kemenkes No. dapat akan membantu
XII/2010 1792/Menkes/SK/XII/2010
pemeriksaan laboratorium mempermudah petugas untuk
2. Menyusun draft
laboratorium hasil nilai kritis kerja petugas dalam mementukan pasien
Nasionalisme :
pemeriksaan menentukan hasil dengan nilai kritis
Menolong sesama agar
laboratorium yang termasuk nilai sehingga dapat
3. Mencetak paper segera mendapatkan kritis, sehingga tertangani dengan
print out tindakan medis apabila dapat segera segera, ini termasuk
4. Memajang hasil hasil laboratorium termasuk memberitahu unit penguatan nilai
nilai kritis di kritis terkait dan pasien organisasi yaitu
dinding
laboratorium segera tertangani, profesional
Etika Publik : sehingga dapat melakukan
Kesesuaian hasil nilai kritis mewujudkan misi tindakan sesuai
dengan hasil pemeriksaan Puskesmas wewenang, tangung
Busungbiu 1 yaitu jawab terhadap
pelayanan pekerjaan dan
kesehatan yang empati untuk

19
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
Komitmen Mutu : mengutamakan pelayanan yang
Mengacu pada Kemenkes kepentingan pasien tulus dan sepenuh
No. hati.
1792/Menkes/SK/XII/2010

Anti Korupsi :
Tepat waktu dalam
penyampaian hasil nilai
kritis kepada unit terkait

6. Menyusun buku 1. Menyusun draft Buku Akuntabilitas : Adanya buku Buku penerimaan
pengambilan hasil buku pengambilan Dalam isi buku terdapat pengambilan hasil hasil laboratorium
pemeriksaan pengambilan hasil tanda tangan petugas dan pemeriksaan akan disi oleh siapa
hasil
laboratorium pemeriksaan penerima sehingga pemberi laboratorium dapat saja yang
pemeriksaan
laboratorium laboratorium dan pengambil hasil dapat mempermudah mengambil hasil
2. Meminta buku dipertanggung jawabkan melacak siapa saja pemeriksaan
kegudang alat yang mengambil labotarorium, hal
tulis kantor Nasionalisme : hasil laboratorium ini untuk
3. Menyalin draft Memberikan pengarahan sehingga dapat menghindari
kedalam buku yang sama kepada setiap meminimalisir tertukarnya hasil
4. Memberitahu
pasien tentang penulisan kejadian tertukar laboratorium, ini
pasien setiap
selesai menerima pada buku pengambilan hasil pemeriksaan sesuai dengan
hasil hasil laboratorium laboartorium. Hal penguatan nilai
laboratorium ini sesuai dengan organisasi yaitu
untuk menulis Etika Publik : misi Puskesmas tanggung jawab
keterangan di Saat melakukan pengarahan Busungbiu 1 yaitu dalam pemberian
buku. kepada pasien pelayanan hasil pemeriksaan
20
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
menggunakan bahasa yang kesehatan yang dan inisiatif untuk
baik dan sopan mengutamakan melakukan
kepentingan pasien perbaikan/ inovasi.
Komitmen Mutu
Pembuatan buku
pengambilan hasil adalah
inisiatif untuk melakukan
perbaikan/ inovasi dalam
dokumentasi pengambilan
hasil

Anti Korupsi
Meminta buku kegudang
alat tulis sesuai jumlah
yang diperlukan

7. Melakukan 1. Memeriksa dengan Lembar Akuntabilitas : Adanya permintaan Bahan habis apakai
Permintaan Stok teliti stok bahan permintaan Pelaporan stok baha bahan habis pakai akan selalu tersedia
Bahan Habis habis pakai bahan habis n habis pakai secara benar kepada petugas jika melakukan
2. Mencatat
Pakai (BHP) pakai dan dan dapat dipertanggung gudang akan permintaan bahan
permintaan barang
habis pakai sesuai nota jawabkan membuat stok habis pakai
kebutuhan dalam penerimaan bahan selalu kegudang sehingga
satu bulan barang bahan Nasionalisme : tersedia di tidak terjadi
3. Memberikan habis pakai Menerima barang habis laboratorium kekosongan stok di
permintaan barang (BHP) pakai dari gudang sesuai sehingga dapat laboratorium, hal
kepada petugas daftar permintaan mewujudkan misi ini sesuai dengan
gudang barang
Puskesmas penguatan nilai
21
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
4. Menerima barang Etika Publik : Busungbiu 1 yaitu organisasi yaitu
habis pakai dari Memberikan daftar pelayanan tanggung jawab
petugas gudang permintaan barang habis kesehatan yang melakukan
dan mencatat pada pakai kepada petugas bermutu sesuai pekerjaan secara
kartu stok
5. Memasukkan gudang dengan sopan. standar. konsekuen.
bahan habis pakai
ke dalam lemari Komitmen Mutu :
bahan. Memeriksa dengan teliti
sisa stok barang habis pakai

Anti Korupsi :
Pengisian kartu stok sesuai
jumlah pengeluaran dan
penerimaan barang.

8. Melakukan 1. Mencari Kemenkes Paper print Akuntabilitas : Adanya paper print Paper print out
penerapan waktu No. out waktu Menggunakan peraturan out waktu tunggu Waktu tunggu hasil
tunggu hasil 129/Menkes/SK/II/ tunggu hasil pasti Kemenkes No. hasil pemeriksaan akan
2008 untuk 129/Menkes/SK/II/2008
pemeriksaan pemeriksaan laboratorium, mempermudah
menentukan waktu tentang standar pelayanan
laboratorium yang tunggu laboratorium membuat pasien petugas melakukan
minimal
efisien pemeriksaan mendapat kepastian efisiensi terhadap
laboratorium Nasionalisme : untuk menunggu waktu pemeriksaan,
2. Menyusun draft Mengoptimalisasi ketepatan hasil laboratorium ini sesuai dengan
waktu tunggu hasil dengan pasti, tepat, penguatan nilai
waktu tunggu untuk
pemeriksaan sehingga organisasi sadar
laboratorium peningkatan pelayanan di
laboratorium meningkatkan waktu melakukan
3. Menyesuaikan
waktu tunggu hasil efisiensi pelayanan tindakan sesaui
22
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
dengan keadaan di Etika Publik : terhadap pasien. dengan komitmen
puskesmas. Transparansi waktu tunggu Hal ini sesuai waktu yang telah
4. Mencetak paper hasil pemeriksaan kepada dengan misi ditetapkan
print out waktu pasien Puskesmas
tunggu hasil
pemeriksaan Busungbiu 1 yaitu
laboratorium Komitmen Mutu : pelayanan
5. Menempelkan di Menggunakan peraturan kesehatan yang
dinding waktu baku bermutu sesuai
tunggu hasil Permenkes standar.
laboratorium
6. Menerapkan waktu
Anti Korupsi :
tunggu hasil pada
setiap pasien yang Melakukan pemeriksaan
melakukan sampel sesuai dengan
pemeriksaan waktu dan tidak
menambahkan waktu
tunggu hasil tanpa
korfirmasi dengan pasien

9. Melakukan 1. Membuat formulir Formulir Akuntabilitas : Meintenance dapat Melakukan


Maintenance alat maintenance alat pencatatan Maintenance alat dapat mengoptimalkan maintenance akan
laboratorium laboratorium maintenance dipertanggung jawabkan fungsi dari alat membuat alat selalu
seperti mikroskop mingguan mengacu pada buku modul sehingga sesuai dalam kondisi
dan alat gula
darah. Olympus CX-21 dan buku dengan misi optimal saat
2. Membaca modul alat Easy Touch Puskesmas digunakan untuk
buku alat Busungbiu 1 yaitu memeriksa sampel,
mikroskop meningkatkan sehingga termasuk
Olympus CX-21 pelayanan dalam penguatan
23
Kontribusi Penguatan Nilai-
Out Put/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan kegiatan terhadap visi dan nilai Organisasi
Hasil Kerja Mata Pelatihan
misi organisasi
tentang cara Nasionalisme : kesehatan yang organisasi yaitu
maintenance dan Memelihara alat- alat yang bermutu. sadar mutu.
buku saku alat dirberikan sebagai fasilitas
Easy Touch penunjang laboratorium
3. Mencetak formulir
maintenance
4. Melakukan Etika Publik :
maintenace pada Melakukan maintenance
alat setiap minggu saat jam istirahat dan tidak
mengganggu pelayanan

Komitmen Mutu :
Mengacu pada pedoman
mikroskop buku modul
Olympus CX-21 dan buku
alat Easy Touch

Anti Korupsi :
Melakukan maintenance
seminggu sekali sesuai
jadwal

24
2.3 Jadwal Kegiatan
Bulan/Minggu
Kegiatan September Oktober November
4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Membuat bagan alur pelayanan pemeriksaan di
laboratorium
2. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
Laboratorium
3. Membuat formulir pemeriksaan laboratorium

4. Membuat formulir hasil pemeriksaan laboratorium

5. Membuat paper print out hasil nilai kritis


pemeriksaan laboratorium
6. Menyusun buku pengambilan hasil pemeriksaan

7. Melakukan Permintaan Stok Bahan Habis Pakai

8. Melakukan penerapan waktu tunggu hasil


pemeriksaan laboratorium
9. Melakukan Maintenance alat laboratorium

Ket : Kegiatan Rancangan Aktualisasi dilaksanakan

25
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas Busungbiu I dari
tanggal 23 September sampai dengan 4 November 2019. Uraian capaian
aktualisasi dari capaian kegiatan yang telah direncanakan adalah sebagai
berikut:
Kegiatan I
Kegiatan I Membuat bagan alur pelayanan pemeriksaan laboratorium
Out Put Bagan Alur Pelayanan
Uraian Untuk meningkatkan mutu pelayanan pemeriksaan laboratorium dengan
Kegiatan metode Five-Q yaitu Quality Laboratory Practice (QLP) salah satunya dapat
dilakukan pembuatan bagan alur pelayanan pemeriksaan laboratorium.
Dalam proses pembuatan bagan alur ada beberapa tahapan yang dilakukan
adalah dengan menyiapkan barang-barang seperti kertas dan alat tulis,
menyalakan komputer untuk mencari literatur di internet, dalam Permenkes
No. 37 Tahun 2012 terdapat alur pelayanan yang bisa disesuaikan dengan
kondisi di Puskesmas Busungbiu I. Setelah mendapat refrensi dimulailah
pembuatan bagan dengan tanda panah dan tulisan yang jelas dengan komputer
lalu mencetak desain bagan alur pelayanan pelayanan pemeriksaan
laboratorium dan memajang alur pelayanan di depan pintu laboratorium.
Aktualisasi Akuntabilitas :
Nilai-Nilai Mengarahkan pasien dengan alur konsep yang benar sesuai Permenkes No. 37
ANEKA Tahun 2012 sebagai bentuk tanggung jawab

Nasionalisme:
Skema alur dibuat jelas dengan mencantumkan bagan dan tanda panah,
sehingga pasien dapat dengan mudah mengerti tahapan pemeriksaan di
laboratorium

Etika Publik:
Bagan di tempatkan pada tempat yang strategis

Komitmen Mutu:
Alur yang dibuat sesuai dengan fasilitas laboratorium yang ada di puskesmas
(efisiensi).
26
Anti Korupsi:
Membuat bagan alur dengan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan
Waktu 23 September - 27 September 2019
Pelaksanaan

Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh telah adanya masukan dari kepala
Pendukung Puskesmas Busungbiu I dalam mengatur alur pelayanan laboratorium yang
berpedoman pada Permenkes No. 37 Tahun 2012
Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah memilih tempat untuk
Penghambat meletakkan alur pelayanan yang strategis agar mudah dilihat oleh pasien

Dokumentasi

Foto 1: Membuat desain alur pelayanan pemeriksaan laboratorium

Foto 2: Meletakkan alur pelayanan pemeriksaan laboratorium di pintu


27
Kegiatan II
Kegiatan II Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium

Out Put Print Out SOP


Uraian Peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium dengan metode
Kegiatan Five-Q yaitu Quality Laboratory Practice (QLP) dilakukan dengan cara
menyusun standar operasional prosedur (SOP) agar pelayanan pemeriksaan
terencana dan terstruktur untuk menghindari kecelakaan kerja di laboratorium.
Penyusunan rancangan SOP ini dilakukan berdasarkan SK Kepala Puskesmas.
Terdapat beberapa SOP yang sudah terpenuhi di Puskesmas Busungbiu I
namun karena adanya tambahan pemeriksaan yang dilakukan maka di perlu
adanya pembuatan SOP yaitu penerimaan spesimen, pengambilan spesimen,
penyimpanan spesimen, pemeriksaan sifilis, pemeriksaan hepatitis B,
pemeriksaan urine lengkap, pemeriksaan feses lengkap, pemeriksaan bleeding
time (BT), dan pemeriksaan clothing time (CT). Tahapan penyusunan SOP
dilakukan dengan menghubungi dan menjadwalkan pertemuan dengan
pimpinan untuk konsultasi isi dari rancangan SOP dan meminta persetujuan.
Setelah itu SOP dicetak dan mengarsipkan di laboratorium.
Aktualisasi Akuntabilitas :
Nilai-Nilai Bertanggung jawab terhadap isi rancangan SOP yang sesuai SK dari kepala
ANEKA puskesmas

Nasionalisme:
Standar operasioanl prosedur akan mempermudah petugas dalam memberikan layanan
prima sesuai standar

Etika Publik:
Melakukan penentuan pertemuan jadwal kepala puskesmas dengan tidak mengganggu
waktu pelayanan

Komitmen Mutu:
Merancang SOP sesuai dengan kondisi yang ada di unit kerja (efektif dan efisien)

Anti Korupsi:
Dalam mencetak SOP gunakan kertas dengan seperlunya
Waktu 1 Oktober - 4 Oktober 2019
Pelaksanaan
Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh telah adanya tata naskah dan SK
Pendukung kepala Puskesmas Busungbiu I

28
Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah mencari berbagai refrensi tahapan
Penghambat pemeriksaan yang akan dibuat SOP nya.

Dokumentasi

Foto 1: Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas

Foto 2: Print Out SOP

29
Kegiatan III
Kegiatan III Membuat formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

Out Put Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium


Uraian Peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium dengan metode
Kegiatan Five-Q selajutnya yaitu Quality Planning dilakukan dengan penentuan jenis
pemeriksaan untuk membuat formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
Tahapan dimulai dengan mencari literatur formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium di internet kemudian merancang draft formulir laboratorium
selanjutnya konsultasi dengan pimpinan terkait jenis pemeriksaan yang akan
diadakan di puskesmas dalam sesi konsultasi ada beberapa tambahan
pemeriksaan yang akan diadakan di laboratorium Puskesmas Busungbiu I yaitu
pemeriksaan sifilis, hepatitis B, urine lengkap, feses lengkap, bleeding time
(BT), dan clothing time (CT), setelah itu mencetak formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium dan menyebarkan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium di seluruh unit.

Aktualisasi Akuntabilitas :
Nilai-Nilai Format formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dibuat dengan jelas dan
ANEKA bisa dipertanggung jawabkan

Nasionalisme:
Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium mempermudah kerjasama
petugas lab dengan petugas unit yang merujuk pasien

Etika Publik:
Menyebarkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada petugas
unit lain

Komitmen Mutu:
Formulir dibuat sesuai berdasarkan Permenkes No. 37 Tahun 2012

Anti Korupsi:
Menyebarkan formulir pemeriksaan secara merata ke seluruh unit seperlunya

Waktu 7 Oktober - 8 Oktober 2019


Pelaksanaan

Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh telah adanya penentuan pemeriksaan
Pendukung yang bisa dilakukan di Puskesmas dalam Peraturan Permenkes No. 37 Tahun
2012

30
Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah menyesuaikan anggran reagen
Penghambat dan bahan laboratorium untuk ketersediaan pemeriksan di laboratorium

Dokumentasi

Foto 1: Mencari referensi Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

Foto 2: Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

31
Kegiatan IV
Kegiatan IV Membuat formulir Hasil pemeriksaan laboratorium

Out Put Formulir hasil pemeriksaan laboratorium


Uraian Peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium dengan metode
Kegiatan Five-Q berikutnya yaitu Quality Laboratory Practice (QLP) dilakukan dengan
membuat formulir hasil pemeriksaan laboratorium. Formulir hasil pemeriksaan
akan mempermudah dalam analisa hasil sehingga penerima hasil laboratorium
dapat menentukan tindakan lanjutan terhadap pasien. Tahapan dimulai dengan
mencari literatur Permenkes No. 37 Tahun 2012 nilai rujukan formulir hasil
pemerksaan laboratorium, lalu menyusun draft formulir hasil pemeriksaan
laboratorium di mikrosoft word, kemudian konsultasi dengan pimpinan tentang
nilai rujukan/nilai normal hasil pemeriksaan laboratorium, setelah itu mencetak
formulir hasil pemeriksaan laboratorium dan membuat arsip formulir hasil
pemeriksaan laboratorium
Aktualisasi Akuntabilitas :
Nilai-Nilai Menggunakan Permenkes No. 37 Tahun 2012 sebagai pedoman untuk
ANEKA membuat nilai rujukan pada formulir hasil pemeriksaan laboratorium yang
dapat dipertanggung jawabkan

Nasionalisme:
Nilai rujukan dibuat untuk seluruh jenis pemeriksaan laboratorium

Etika Publik:
Menjadwalkan waktu pertemuan menyesuaikan dengan waktu pimpinan

Komitmen Mutu:
Memperhitungkan nilai rujukan dalam hasil pemeriksaan sesuai Permenkes
No. 37 Tahun 2012

Anti Korupsi:
Mencetak formulir hasil pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kebutuhan
Waktu 7 Oktober - 8 Oktober 2019
Pelaksanaan

Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh telah adanya penentuan pemeriksaan
Pendukung yang bisa dilakukan di Puskesmas dalam Peraturan Permenkes No. 37 Tahun
2012
Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah menyesuaikan anggran reagen
Penghambat dan bahan laboratorium untuk ketersediaan pemeriksan di laboratorium

32
Dokumentasi

Foto 1: Mencari
referensi Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

Foto 2 : Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

33
Foto 3: Formulir hasil pemeriksaan laboratorium

Kegiatan V
Kegiatan V Membuat paper print out hasil nilai kritis pemeriksaan laboratorium
Out Put Paper print out hasil nilai kritis
Uraian Hasil nilai kritis adalah kumpulan nilai-nilai hasil pemeriksaan laboratorium
Kegiatan yang abnormal dan mengindikasikan kelainan yang dapat mengancam pasien
sehingga harus cepat mendapat penanganan. Adanya hasil nilai kritis yang
terpajang di laboratorium dapat mempermudah kerja petugas dalam
menentukan hasil yang termasuk nilai kritis, sehingga dapat segera
memberitahu unit terkait dan pasien segera tertangani. Untuk meningkatkan
mutu pelayanan pemeriksaan di laboratorium Paper print out hasil nilai kritis
sangat perlu dibuat hal ini sesuai dengan peningkatan mutu laboartorium
metode Five-Q yaitu Quality Laboratory Practice (QLP) yang dilakukan
dengan membuat paper print out hasil nilai kritis pemeriksaan laboratorium
Tahapan dimulai dengan mencari literatur Kemenkes No.
1792/Menkes/SK/XII/2010, lalu menyusun draft hasil nilai kritis pemeriksaan
laboratorium kemudian mencetak paper print out dan memajang hasil nilai
kritis di dinding laboratorium. Untuk pelaporan hasil nilai kritis dibuat juga
buku untuk monitoring pelaporan hasil nilai kritis.

Aktualisasi Akuntabilitas :
34
Nilai-Nilai Menggunakan literatur menurut Kemenkes No. 1792/Menkes/SK/XII/2010
ANEKA
Nasionalisme:
Menolong sesama agar segera mendapatkan tindakan medis apabila hasil
laboratorium termasuk kritis

Etika Publik:
Kesesuaian hasil nilai kritis dengan hasil pemeriksaan

Komitmen Mutu:
Menelpon dengan segera unit terkait untuk penyampaian hasil
pemeriksaan laboratorium yang termasuk kritis (efisiensi)

Anti Korupsi:
Tepat waktu dalam penyampaian hasil nilai kritis kepada unit terkait

Waktu 21 Oktober - 22 Oktober 2019


Pelaksanaan
Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh adanya masukan dar[ kepala
Pendukung Puskesmas terkait dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang termasuk
dalam nilai kritis.

Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah perlu mencari banyak literatur
Penghambat hasil pemeriksaan laboratorium yang termasuk dalam nilai kritis.

Dokumentasi

Foto 1: Mencari referensi hasil nilai kritis

35
Foto 2: Paper print out hasil nilai kritis

Kegiatan VI
Kegiatan VI Menyusun buku pengambilan hasil pemeriksaan laboratorium

Out Put Buku pengambilan hasil pemeriksaan laboratorium

Uraian Buku pengambilan hasil pemeriksaan laboratorium dapat mempermudah


Kegiatan melacak siapa saja yang mengambil hasil laboratorium sehingga dapat
meminimalisir kejadian tertukar hasil pemeriksaan laboartorium. Buku
pengambilan hasil pemeriksaan laboratorium sangat perlu dibuat untuk
meningkatkan mutu laboratorium yang sesuai dengan metode Five-Q yaitu
Quality Laboratory Practice (QLP) dan Quality Assurance yang dilakukan
dengan membuat buku khusus untuk pengambilan hasil pemeriksaan
laboratorium dan mencatat setiap hasil pemeriksaan laboratorium. Tahapan
dimulai dengan menyusun draft buku pengambilan hasil pemeriksaan
laboratorium lalu meminta buku kegudang alat tulis kantor kemudian menyalin
draft kedalam buku dan memberitahu pasien setiap selesai menerima hasil
laboratorium untuk menulis keterangan di buku.

Aktualisasi Akuntabilitas :

36
Nilai-Nilai Dalam isi buku terdapat tanda tangan petugas dan penerima sehingga
ANEKA pemberi dan pengambil hasil dapat dipertanggung jawabkan

Nasionalisme:
Memberikan pengarahan yang sama kepada setiap pasien tentang penulisan
pada buku pengambilan hasil laboratorium

Etika Publik:
Saat melakukan pengarahan kepada pasien menggunakan bahasa yang baik dan
sopan

Komitmen Mutu:
Pembuatan buku pengambilan hasil adalah inisiatif untuk melakukan
perbaikan/ inovasi dalam dokumentasi pengambilan hasil

Anti Korupsi:
Meminta buku kegudang alat tulis sesuai jumlah yang diperlukan
Waktu 23 Oktober - 24 Oktober 2019
Pelaksanaan
Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh adanya peran serta petugas gudang
Pendukung yang selalu kooperatif dalam memenuhi kebutuhan alat tulis yang diperlukan

Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah perlu mencari contoh- contoh
Penghambat buku penyusunan pengambilan pemeriksaan agar efektif dan efisien

Dokumentasi

Foto 1: Buku pengambilan hasil pemeriksaan laboratorium

37
Foto 3: Memberikan penjelasan kepada pasien untuk mengsisi buku
pengambilan hasil pemeriksaan

Kegiatan VII
Kegiatan VII Melakukan Permintaan Stok Bahan Habis Pakai (BHP)

Out Put Lembar permintaan bahan habis pakai dan nota penerimaan barang bahan habis
pakai (BHP)

Uraian Permintaan Stok Bahan Habis Pakai (BHP) kepada petugas gudang akan
Kegiatan membuat stok bahan selalu tersedia di laboratorium. Melakukan Permintaan
Stok Bahan Habis Pakai (BHP) penting dilakukan untuk meningkatkan mutu di
laboratorium. Tahapan permintaan stok Bahan Habis Pakai (BHP) yaitu
memeriksa dengan teliti stok bahan habis pakai, mencatat permintaan barang
habis pakai sesuai kebutuhan dalam satu bulan. Stok yang menipis di
laboratorium Puskesmas Busungbiu I adalah stok jarum suntik 3 cc pertanggal
31 Oktober tersisa 7 buah, masker pertanggal 31 oktober tersisa 11 buah,
alkohol 70 % tersisa ¼ botol permintaan bahan habis pakai ke gudang farmasi
dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2019, karena pada tanggal 31 Oktober
petugas gudang farmasi tidak bertugas, permintaan dilakukan pada tanggal 2
November 2019. Setelah memberikan permintaan stok Bahan Habis Pakai
(BHP), lalu petugas gudang memberikan barang yang diminta, setelah itu
38
meminta nota penerimaan bahan habis pakai, setelah menerima barang habis
pakai dari petugas gudang lalu mencatat pada kartu stok, kemudian
memasukkan bahan habis pakai ke dalam lemari bahan.

Aktualisasi Akuntabilitas :
Nilai-Nilai Pelaporan stok bahan habis pakai secara benar dan dapat dipertanggung
ANEKA jawabkan

Nasionalisme:
Menerima barang habis pakai dari gudang sesuai daftar permintaan

Etika Publik:
Memberikan daftar permintaan barang habis pakai kepada petugas
gudang dengan sopan

Komitmen Mutu:
Memeriksa dengan teliti sisa stok barang habis pakai

Anti Korupsi:
Pengisian kartu stok sesuai jumlah pengeluaran dan penerimaan barang.

Waktu 31 Oktober - 2 November 2019


Pelaksanaan
Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh adanya peran petugas gudang farmasi
Pendukung yang menyimpan yang selalu kooperatif dalam memenuhi kebutuhan bahan
habis pakai untuk laboratorium yang diperlukan

Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah terjadi kekosongan stok bahan
Penghambat habis pakai untuk laboratorium di gudang farmasi

Dokumentasi

39
Foto 1: Mencatat permintaan bahan habis pakai

Foto 2: Melakukan permintaan stok bahan habis pakai

40
Foto 3 : Nota pengambilan barang di gudang farmasi

Foto 4 : Mentatat pada buku


penerimaan bahan habis pakai

Kegiatan VIII

41
Kegiatan VIII Melakukan penerapan waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang
efisien

42
Out Put Paper print out waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium
Uraian Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium akan mempermudah pasien
Kegiatan dalam menunggu hasil pemeriksaan secara pasti. Pembuatan waktu tunggu
hasil pemeriksaan laboratorium penting dilakukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan pemeriksaan di laboratorium yang sesuai dengan metode Five-Q
Quality Laboratory Practice (QLP) yaitu membuat paper print out waktu
tunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Tahapannya dimulai dari mencari
Kemenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 untuk menentukan waktu tunggu
pemeriksaan laboratorium, lalu menyusun draft waktu tunggu hasil
pemeriksaan laboratorium menyesuaikan waktu tunggu hasil dengan keadaan
di puskesmas, kemudian mencetak paper print out waktu tunggu hasil
pemeriksaan laboratorium, lalu menempelkan di dinding waktu tunggu hasil
laboratorium dan menerapkan waktu tunggu hasil pada setiap pasien yang
melakukan pemeriksaan.

Aktualisasi Akuntabilitas :
Nilai-Nilai Menggunakan peraturan pasti Kemenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
ANEKA standar pelayanan minimal

Nasionalisme:
Mengoptimalisasi ketepatan waktu tunggu untuk peningkatan pelayanan di
laboratorium

Etika Publik:
Transparansi waktu tunggu hasil pemeriksaan kepada pasien

Komitmen Mutu:
Memberikan hasil pemeriksaan segera setelah dilakukan validasi (efisien)

Anti Korupsi:
Melakukan pemeriksaan sampel sesuai dengan waktu dan tidak
menambahkan waktu tunggu hasil tanpa korfirmasi dengan pasien

Waktu 23 September - 04 Oktober 2019


Pelaksanaan
Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh adanya masukan dari kepala
Pendukung puskesmas untuk efisiensi waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium

Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah terjadi penambahan


Penghambat pemeriksaan laboratorium yang menyebabkan bertambahnya tambahan waktu
hasil pemeriksaan dan harus mengulang lagi pengarahan terhadap pasien
terkait penambahan waktu tunggu hasil pemeriksaan

43
Dokumentasi

Foto 1: Mencari referensi di komputer

Foto 2: Menyusun Paper print out waktu tunggu hasil pemeriksaan


laboratorium

44
Foto 3: Memajang Paper print out waktu tunggu hasil pemeriksaan
laboratorium

Kegiatan IX
Kegiatan IX Melakukan Maintenance alat laboratorium

Out Put Formulir pencatatan maintenance mingguan


Uraian Meintenance atau perawatan alat dapat mengoptimalkan fungsi dari alat –
Kegiatan alat laboratorium, perawatan setidaknya dilakukan setiap seminggu sekali.
Maintenance alat sangat penting dilakukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan metode Five-Q yaitu
Quality Control dengan melakukan quality maintenance alat-alat pemeriksaan
di laboratotium. Tahapan melakukan maintenance dimulai dengan membuat
formulir maintenance alat laboratorium seperti mikroskop dan alat gula darah.
Lalu membaca modul buku alat mikroskop Olympus CX-21 tentang cara
maintenance dan buku saku alat Easy Touch, kemudian mencetak formulir
maintenance dan melakukan maintenace pada alat setiap minggu.

Aktualisasi Akuntabilitas :
Nilai-Nilai Maintenance alat dapat dipertanggung jawabkan mengacu pada buku modul
ANEKA Olympus CX-21 dan buku alat Easy Touch

Nasionalisme:
Memelihara alat- alat yang diberikan sebagai fasilitas penunjang laboratorium

45
Etika Publik:
Melakukan maintenance saat jam istirahat dan tidak mengganggu pelayanan

Komitmen Mutu:
Mengacu pada pedoman mikroskop buku modul Olympus CX-21 dan buku
alat Easy Touch

Anti Korupsi:
Melakukan maintenance seminggu sekali sesuai jadwal

Waktu 23 September - 02 November 2019


Pelaksanaan
Faktor Keberhasilan kegiatan ini didukung oleh adanya buku pedoman maintenace
Pendukung sehingga mempermudah monitoring perawatan alat laboratorium

Faktor Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah terjadinya kerusakan alat
Penghambat sehingga harus menghubungi teknisi untuk perbaikan alat yang mengalami
kerusakan.

Dokumentasi

Foto 1: Mencetak lembar maintenance alat laboratorium

46
Foto 2: Melakukan maintenance alat mikroskop Olympus CX-21

Foto 3 : Melakukan
maintenance alat gula darah Easy Touch

BAB V
47
PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut ini
1. Isu terpenting dalam rancangan akutalisasi ini adalah belum optimalnya mutu
pelayanan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas Busungbiu I. Isu dipilih
berdasarkan analisa dari beberapa topik dan dilihat tingkat kepentingan,
kegawatan dan dampak bagi pelayanan, dan ditentukan prioritasnya.
2. Judul yang diangkat dalam rancangan aktualisasi yaitu “Peningkatan Mutu
Pelayanan Pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas Busungbiu I”. Upaya
pemecahan masalah dituangkan dalam sembilan kegiatan yaitu :
a. Membuat bagan alur pelayanan pemeriksaan di laboratorium
b. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium
c. Membuat formulir pemeriksaan laboratorium
d. Membuat formulir hasil pemeriksaan laboratorium
e. Membuat paper print out hasil nilai kritis pemeriksaan laboratorium
f. Menyusun buku pengambilan hasil pemeriksaan laboratorium
g. Melakukan Permintaan Stok Bahan Habis Pakai (BHP)
h. Melakukan penerapan waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium
i. Melakukan Maintenance alat laboratorium
Kegiatan dilakukan selama 30 hari kerja mulai tanggal 19 September sampai
dengan 6 November 2019.

DAFTAR PUSTAKA

48
Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali, 2019, Tentang Panduan
pelatihan dasar CPNS Golongan II, (Denpasar, BKPSDM)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, No. 1792/Menkes/SK/XII/2010, Tentang


Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik, (Jakarta : Kemenkes RI). Hlm.35.

Kemenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008, Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit,


(Jakarta : Kemenkes RI), Hlm.13.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 370/Menkes/SK/III/2007


Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan. (Jakarta :
Kemenkes RI), Hlm.5.

Lembaga Administrasi Negara, No. 24 Tahun 2014, Tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, (Jakarta : LAN), Hlm.8.

Permenkes No. 37 Tahun 2012, Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan


Masyarakat, (Jakarta: Permenkes RI), Hlm. 11

Stam,D., 1982, New Concept for Quality control of Clinical Laboratory Investigation In the
Light On Clinical Requirements adn Based on Reference Method Value J Clin.Chem.Clin.
Biochem. 20: 817-24

Undang Undang, Nomor 5 Tahun 2014, Tentang Aparatur Sipil Negara, (Jakarta :
Undang-undang). Hlm.4.

49
LAMPIRAN 1

Metode Kriteria APKL


Tabel 1.2.1
No. ISU (A) (P) (K) (L)
1. Belum adanya kerja sama dengan pihak ketiga √ √ √ √
terhadap pemusnahan sampah medis
2. Belum ada ruangan khusus untuk pengambilan √ √ √ √
sampel tuberkulosis, dan ruangan khusus unuk
pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA)
3. Belum optimalnya mutu pelayanan pemeriksaan √ √ √ √
di laboratorium
Keterangan :

Aktual (A) : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di


masyarakat
Problematik (P) : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya segera
Kekhalayakan (K) :Isu yang menyangkut hajat orang banyak
Layak (L) : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan pemecahan masalahnya.

50
LAMPIRAN 2
Metode USG
Tabel 1.2. 2
No Tugas dan Fungsi (ISU) U S G Total
.
1. Belum adanya kerja sama dengan pihak ketiga 5 5 4 14
terhadap pemusnahan sampah medis
2. Belum ada ruangan khusus untuk pengambilan 4 5 4 13
sampel tuberkulosis, dan ruangan khusus unuk
pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA)
3. Belum optimalnya mutu pelayanan 5 5 5 15
pemeriksaan di laboratorium
Keterangan : Skor :
U = Urgency 5 = Sangat gawat/serius/berdampak
S = Seriousness 4 = Gawat/serius/berdampak
G = Growth 3 = Cukup gawat/serius/berdampak
2 = Kurang gawat/serius/berdampak
1 = Tidak gawat/serius/berdampak

51

Anda mungkin juga menyukai