Anda di halaman 1dari 29

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI

PEGAWAI NEGERI SIPIL

UPAYA PENINGKATAN INFORMASI PEMBERIAN KOMPRES


HANGAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN FEBRIS
DI RUANG IGD RSUD JENDERAL AHMAD YANI METRO
PROVINSI LAMPUNG

Disusun Oleh :

Nama : Dodi Prasongko, Amd.Kep

NIP : 199007052019021006

Unit Kerja : RSUD Jend. A. Yani Kota Metro Provinsi Lampung

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI LAMPUNG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Judul : UPAYA PENINGKATAN INFORMASI PEMBERIAN


KOMPRES HANGAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN
FEBRIS DI RUANG IGD RSUD JENDERAL AHMAD YANI
METRO PROVINSI LAMPUNG

Nama : Dodi Prasongko, Amd.Kep

NIP : 199007052019021006

Unit Kerja : RSUD Jend Ahmad Yani Metro Provinsi Lampung

Telah Diseminarkan
Pada Hari Selasa, 11 Juni 2019
Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menyetujui

Pembimbing Mentor

Tutik Yamasita, SE.MM Lely Anna Virgiana, B.Sc


NIP. 197107261992032004 NIP.197009141993032005

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ..ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Deskripsi Singkat Unit Kerja .................................................................. 2
1. Sejarah Singkat RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro......................... 2
2. Visi dan Misi RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro .............................. 4
3. Struktur Organisasi RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro .................. 4
C. Identifikasi dan Penetapan Isu ............................................................... 6
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih .......................................... 9
E. Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 10
BAB II PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI DASAR PNS ............................... 11
A. Akuntabilitas .......................................................................................... 11
B. Nasionalisme ......................................................................................... 12
C. Etika Publik ............................................................................................ 12
D. Komitmen Mutu ..................................................................................... 13
E. Anti Korupsi ........................................................................................... 14
F. Whole Of Government ........................................................................... 15
G. Pelayanan Publik ................................................................................... 15
H. Manajemen ASN .................................................................................... 15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PNS .................. 16
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 24
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Analisis Isu APKL.......................................................................7


2. Tabel 1.2 Analisis Identifikasi Isu Menggunakan Teknik USG................8
3. Tabel 1.3 Kriteria Kualitas Isu....................................................................9
4. Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi.............................................................17

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah
dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
Rancangan ini disusun sebagai sarana aktualisasi nilai-nilai dasar dan peran
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran sejauh
mana rancangan aktualisasi menanamkan nilai-nilai dari ANEKA yang telah
diinternalisasi selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II. Selain itu
laporan ini sebagai bentuk tanggung jawab sebelum pelaksanaan aktualisasi dari
peserta pelatihan dasar.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
membimbing, dan memberikan masukan dalam penyelesaian rancangan kegiatan
aktualisasi ini, terutama kepada:
1. Ibu Tutik Yamasita,SE, MM selaku pembimbing rancangan aktualisasi.
2. Ibu Lely Anna Virgiana,B.Sc selaku mentor aktualisasi dan habituasi.
3. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian rancangan aktualisasi.

Rancangan ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan disempurnakan oleh semua pihak di masa yang akan datang.

Metro,
04 Juni 2019

Dodi Prasongko
NIP.199007052019021006

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada istansi
pemerintah, diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian, diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan serta digaji berdasarkan peraturan
perundang- undangan.
Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian ASN yang berorientasi pada
pelayanan publik secara profesional dengan selalu mengedepankan
kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih daripraktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik danpelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
perekatpersatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, dibentuklah peraturan tentang ASN dalam UU UU No. 5 tahun 2014
sebagai landasanoperasional tentang Aparatur Sipil Negara.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah penyelenggaraan
Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini, Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, mengatur
mengenai penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal
dan non-klasikal dengan menanamkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) di tempat
pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri
dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.
Tujuan nasional seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1845 adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Tujuan dunia ini dapat terwujud dengan

1
terbentuknya ASN yang unggul dan selaras dengan dinamika yang
berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat akan kinerja pemerintah
sebagai pelayan masyarakat.

B. Deskripsi Singkat Unit Kerja

1. Sejarah Singkat RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro


Awal berdirinya rumah sakit ini dimulai sejak tahun 1951 dengan nama
Pusat Pelayanan Kesehatan (Health Center), yang memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di wilayah disekitar Kota Metro, dengan kondisi
yang serba terbatas dimasa itu, tetap dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat sebagai satu-satunya Pusat Pelayanan Kesehatan (Health
Center) di Kota Metro. Pada tahun 1953 fungsi pelayanan kesehatan sudah
dapat ditingkatkan melalui keberadaan penggabungan bangsal umum pada
unit pelayanan kesehatan Katolik (sekarang RB.Santa Maria) sebagai rawat
inap bagi pasien dan pada tahun 1970 bertambah lagi sarana bangsal
perawatan umum dan perawatan bersalin.Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan No.031/BERHUB/1972, Rumah Sakit Umum Ahmad Yani
secara sah berdiri sebagai Rumah Sakit Umum Daerah tipe D, sebagai
UPT Dinas Kesehatan TK II Lampung Tengah. Setelah beroperasi lebih
kurang 15 tahun tepatnya pada tahun 1978 berhasil meningkatkan status
menjadi Rumah Sakit tipe C berdasarkan SK. MenKes.
No.303/MENKES/SK/IV/1987, yang memiliki sarana rawat inap ber-
kapasitas 156 tempat tidur dan berperan sebagai pusat Rujukan Pelayanan
Kesehatan untuk Wilayah Kabupaten Lampung Tengah serta sekaligus
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kabupaten TK II Lampung
Tengah.
Berdasarkan surat Bupati Kepala Daerah TK.II Lampung Tengah Nomor
445/7423/03/1995 tanggal 27 Desember 1995 dan persetujuan Mendagri
dengan surat No.445/883/PUOD/1996, tanggal 22 maret 1996 RSUD Jend.
A. Yani meningkat menjadi Unit Swadana artinya disuatu sisi bukti
kemampuan pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah. Ahmad Yani sudah
dianggap layak dan sisi lain tentunya peningkatan tanggung jawab
terhadap eksistensi rumah sakit di masa yang akan datang. Rumah Sakit

2
Umum Daerah Jenderal Ahmad Yani, adalah semula Rumah Sakit milik
Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, yang kemudian aset tanah dan
bangunan pada bulan Januari 2002 berdasarkan SK Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor : 188.342/IV/07/2002,
diserahkan kepada pemerintah Daerah Kota Metro.
Tahun 2003 RSUD Jend. A. Yani sebagai salah satu lembaga
organisasi layanan publik dibawah Kepemerintahan Kota Metro dengan
fungsi peranan lembaga teknis Daerah di samping memiliki keterkaitan
struktural juga mempunyai kewenangan, otonomi seperti yang diamanatkan
oleh Undang-undang No.32 tahun 2004, yang secara subtantial
dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
kepada masyarakat di Kota Metro dan sekitarnya. Pada tanggal 28 Mei
tahun 2008 berdasarkan Kepmenkes RI No : 494/MENKES/SK/V/2008,
Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A. Yani meningkat kelasnya yaitu dari
kelas C menjadi kelas B Non Pendidikan yang memiliki jumlah tempat tidur
rawat inap 212.
Berdasarkan Perda Kota Metro No. 7 Tahun 2008 bahwa RSUD Jend.
A. Yani merupakan Lembaga Teknis Daerah namun pada tanggal 30
Desember 2010 dengan Peraturan Walikota Metro NO:
343/KPTS/RSU/2010, RSUD Jend. A. Yani ditetapkan sebagai Instansi
Pemerintah Kota Metro yang menerapkan PPK-BLUD. Rumah Sakit Umum
dalam pelayanan kesehatan memberikan pelayanan antara lain kuratif,
rehabilitatif, preventif dan promotif kepada pengguna jasa pelayanan
kesehatan serta masyarakat dari wilayah Kota Metro dan sekitarnya. Hal ini
menuntut agar RSUD Jend. A. Yani harus memiliki keunggulan kompetitif
(Competitive advantages) agar dapat meningkatkan dan mempertahankan
kualitas pelayanan yang baik sehingga tidak ditingalkan oleh
pelanggannya. Visi, Misi, Falsafah dan tujuan Rumah Sakit adalah sebagai
pedoman untuk terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas
terjangkau dan adil bagi masyarakat penguna jasa pelayanan kesehatan.

3
2. Visi dan Misi RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro
a. Visi
Rumah Sakit unggulan dalam pelayanan dan pendidikan kebanggaan
masyarakat Kota Metro Tahun 2021.
b. Misi
1) Meningkatkan profesionalisme SDM kesehatan yang berdaya saing
2) Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit yang aman dan
nyaman
3) Meningkatkan program pengembangan mutu pelayanan medis dan
non medis secara berkesinambungan.
4) Mewujudkan kemandirian BLUD melalui peningkatan efisiensi,
efektifitas dan fleksibilitas pengelolaan keuangan.
5) Menjadi pusat pendidikan kedokteran dan kesehatan lain, serta
penelitian dan pengembangan bidang kesehatan.

3. Struktur Organisasi RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro

Sumber : Profil RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2018.

4
a. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang dimiliki oleh UPTD RSUD Jenderal Ahmad
Yani seperti tertuang dalam Misi UPTD RSUD Jenderal Ahmad Yani,
yaitu : 6S “Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Sabar”.

b. Tugas dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014
Tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, pasal 4,
tugas pokok Perawat adalah melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, Pengelolaan
Keperawatan dan Pengabdian pada Masyarakat.
Berikut rincian tugas sebagai perawat pelaksana sesuai dengan
yang ditentukan oleh RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro :
1) Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan.
2) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian
dinas.
3) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.
4) Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.
5) Memberikan pendidikan kesehatan.
6) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
7) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam
kondisi siap pakai.
8) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan
dan lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara
penggunaanya, serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
9) Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
kelurganya.
10) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.
11) Menyusun diagnosa keperawatan pasien.
12) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
13) Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.
14) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan

5
15) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan
darurat.
16) Memantau dan menilai kondisi pasien.
17) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik
dengan tim kesehatan yang lain.
18) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas
kasus dan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
19) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.
20) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
21) Melaksakan sistem dan pelaporan.
22) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.
23) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai
kedaan pasien dan kebutuhan pasien.
24) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan
maupun tulisan.
25) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

C. Identifikasi dan Penetapan Isu


Berdasarkan identifikasi isu yang telah dilakukan, maka didapati 3 buah isu
yang telah diidentifikasi dan terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai
berikut :
1. Penerapan komunikasi terapeutik pada saat pemasangan infus di ruang
IGD belum otimal
2. Penerapan teknik nafas dalam saat penanganan pasien sesak nafas di
ruang IGD kurang optimal
3. Pemberian informasi kompres hangat pada pasien rawat jalan dengan
febris di ruang IGD kurang optimal

Kriteria pertama adalah APKL (Aktual, Probematik, Kekhalayakan, dan


Kelayakan). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu
yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan Kelayakan artinya isu

6
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Tabel 1.1 Analisis Isu APKL


ANALISIS

KEKHALAYAKAN
PROBLEMATIK
AKTUAL

LAYAK
NO ISU-ISU AKTUAL HASIL

Penerapan komunikasi terapeutik


Memenuhi
1. pada saat pemasangan infus di ruang + + + +
Syarat
IGD belum otimal
Penerapan teknik nafas dalam saat
penanganan pasien sesak nafas di Memenuhi
2. + + + +
ruang IGD kurang optimal Syarat

Pemberian informasi kompres hangat


pada pasien rawat jalan dengan febris Memenuhi
3. + + + +
di ruang IGD kurang optimal Syarat

Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel di atas, ditemukan


tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan komunikasi terapeutik pada saat pemasangan infus di ruang
IGD belum otimal
2. Penerapan teknik nafas dalam saat penanganan pasien sesak nafas di
ruang IGD kurang optimal
3. Pemberian informasi kompres hangat pada pasien rawat jalan dengan
febris di ruang IGD kurang optimal

7
Ketiga isu di atas diangkat menjadi pokok pembahasan isu laporan seminar
Rancangan Aktualisasi, penulis menggunakan teknik USG (Urgency,
Seriousness dan Growth).
Adapun USG ( Urgency, Seriousnessdan Growth) adalah:
 Urgency, yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas,
dianalisis dan ditindak lanjuti.
 Seriousness, yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan .
 Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Dari kriteria dan teknik yang sudah disampaikan, dapat diambil beberapa
Isu yang masuk dalam criteria dan teknik yang sudah ditetapkan sebagai
berikut :

Tabel 1.2 Analisis Identifikasi Isu Menggunakan Teknik USG


SCORE
No ISU Total Ranking
U S G
1. Penerapan komunikasi terapeutik
pada saat pemasangan infus di 3 2 3 8 III
ruang IGD belum otimal
2. Penerapan teknik nafas dalam
saat penanganan pasien sesak
4 3 2 9 II
nafas di ruang IGD kurang optimal

3. Pemberian informasi kompres


hangat pada pasien rawat jalan
dengan febris di ruang IGD kurang 5 4 4 13 I
optimal

8
Tabel 1.3 Kriteria Kualitas Isu
Urgency Seriousness Growth

5 : Sangat mendesak 5 : Sangat mendesak 5 : Sangat mendesak


4 : Mendesak 4 : Mendesak 4 : Mendesak
3 : Cukup mendesak 3 : Cukup mendesak 3 : Cukup mendesak
2 : Tidak mendesak 2 : Tidak mendesak 2 : Tidak mendesak
1: Sangat tidak mendesak 1: Sangat tidak 1: Sangat tidak
mendesak mendesak

Dari identifikasi isu dengan menggunakan analisa USG dan skala Likert maka
diperoleh isu prioritas “Pemberian informasi kompres hangat pada pasien rawat
jalan dengan febris di ruang IGD RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro kurang
optimal”. Dengan rumusan masalah “Bagaimana Pemberian informasi kompres
hangat pada pasien rawat jalan dengan febris di ruang IGD RSUD Jenderal
Ahmad Yani Metro”. Rumusan sasaran “Terwujudnya pengetahuan pasien dan
keluarga dalam menerapkan kompres hangat setelah rawat jalan di IGD RSUD
Jend. Ahmad Yani Kota Metro”. Dari isu yang terpilih dapat dirumuskan
pemecahan isu yaitu “Metode Pendidikan Kesehatan Kompres Hangat Guna
Menurunkan Demam Pada Pasien Rawat Jalan di Ruang IGD RSUD Jend.
Ahmad Yani Kota Metro.

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Isu yang dipilih adalah “Pemberian informasi kompres hangat pada pasien rawat
jalan dengan febris di ruang IGD kurang optimal”. Isu ini ditetapkan karena
dianggap sangat mendesak karena jika tidak segera diselesaikan akan terjadinya
gangguan dalam tingkat pengetahuan dan penanganan mandiri dalam melakukan
kompres hangat pada pasien saat kembali ke rumah. Setelah ditemukan core
issue yaitu pemberian informasi kompres hangat pada pasien selanjutnya
dicarikan kegiatan pemecahan masalahnya yang dapat dilakukan dengan
kegiatan-kegiatan dan berkonstribusi bagi misi organisasi dan memberikan
penguatan pada nilai-nilai organisasi yang dituangkan dalam matrix rancangan
aktualisasi.

9
E. Tujuan dan Manfaat
Tujuan aktualisasi (habituasi) adalah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi perawat terampil yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas
di RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro, dan diharapkan dapat menjadi
budaya kerja sehingga terciptanya penerapan manajemen nyeri yang optimal.
Adapun manfaat dari aktualisasi (habituasi) yaitu peserta mampu
menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan
masyarakat yang meliputi kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan
kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk
peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi serta
mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

10
BAB II
PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI DASAR PNS

Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


Pada pelaksanaan diklat on campus peserta diklat mendapatkan materi
mengenai pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penjelasan nilai – nilai ANEKA sebagai berikut:

A. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi,
serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat. PNS yang
akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi
konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil
dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

11
B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan
universal dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan keadilan
antar umat manusia.
Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara
implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai
dasar dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1
disebutkan bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN ada 13, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan. Hal ini berarti,seorang PNS atau ASN dalam menjalankan tugas-
tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa
dan Negara diatas segalanya. PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya
harus berpegang pada prinsip adil dan netral. Netral dalam artian tidak
memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Sedangkan
adil, berarti PNS dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku
diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.

C. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas baik/buruk, benar/salah perilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yaitu:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

12
Sedangkan Indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:
1. Memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk
atau jasa berupa ukuran baik atau buruk. Komitmen mutu adalah janji pada
diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung
jawab pegawai negeri sipil semua harus dilaksanakan secara optimal agar
dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Indikator komitmen mutu
antara lain:
1. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.
2. Efisien, adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu.

13
3. Efektif, adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja.
4. Inovatif, adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas
untuk meningkatkan mutu pelayanan.

E. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat, baik
secara langsung mau pun tidak lengsung. Tindak pidana korupsi terdiri dari:
1. Kerugian keuangan negara;
2. Suap-menyuap;
3. Pemerasan;
4. Perbuatan curang;
5. Penggelapan dalam jabatan;
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan;
7. Gratifikasi.

Nilai-nilai yang terkandung dalam anti korupsi antara lain mencakup


1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung jawab
6. Kerja keras
7. Berani
8. Adil
9. Sederhana

14
F. Whole Of Government
Whole Of Gevernment adalah suatu cara pendekatan penyelengaraan
pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari seluruh
sektor dalam lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

G. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah semua jenis pelayanan untuk menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat terkait upaya mewujudkan
tujuan bersama yang sesuai dengan konstitusi maupun dokumen
pemerintah.

H. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelola ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan pada pengaturan profesi pegawai dan
berdasarkan pada asas kepastian hukum, professional, proporsional,
keterpaduan dan nordiskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan,
kesetaraan dan kesejahteraan.

15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PNS

Unit Kerja : RSUD JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO PROVINSI LAMPUNG
Judul : Upaya Peningkatan Informasi Pemberian Kompres Hangat Pada Pasien Rawat Jalan
Dengan Febris Di Ruang IGD RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Provinsi Lampung
Identifikasi Isu : 1. Penerapan komunikasi terapeutik pada saat pemasangan infus di ruang IGD belum otimal
2. Penerapan teknik nafas dalam saat penanganan pasien sesak nafas di ruang IGD kurang
optimal
3. Pemberian informasi kompres hangat pada pasien rawat jalan dengan febris di ruang IGD
kurang optimal
Isu Yang Diangkat : Pemberian informasi kompres hangat pada pasien rawat jalan dengan febris di ruang IGD
kurang optimal
Gagasan Pemecahan Isu : Metode Pendidikan Kesehatan Kompres Hangat Guna Menurunkan Demam Pada Pasien
Rawat Jalan di Ruang IGD RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro

16
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi

Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Kegiatan pelatihan Organisasi
Organisasi
1. Mengajukan 1. Membuat o Surat Akuntabilitas : Pembuatan rencana
Mengajukan
rencana rencana permohonan Saya akan membuat rencana kegiatan penyuluhan
rencana kegiatan
kegiatan kegiatan izin kegiatan dengan sungguh – kesehatan,
kepada
kepada 2. Mengajukan melakukan sungguh dan penuh tanggung pembagian leaflet ke
manajemen
bagian rencana penyuluhan jawab pasien dan
memenuhi
manajemen kegiatan kesehatan, Nasionalisme : pemasangan poster
prinsip ANEKA
RSUD Jend. pada bagian pembagian Saya akan melakukan menerapkan nilai-
terhadap nilai-
Ahmad Yani manajemen leaflet ke musyawarah dan hormat- nilai dasar ANEKA
nilai RSUD Jend.
Kota Metro RSUD Jend. pasien dan menghormati saat berkontribusi dengan
Ahmad Yani
untuk Ahmad Yani penempelan berkoordinasi dengan bagian Misi RSUD Jend.
Kota Metro, yaitu
melakukan Kota Metro poster manajemen Ahmad Yani Kota
6S ( Senyum,
penyuluhan tentang Etika Publik : Metro, yaitu
Sapa, Salam,
kesehatan, kompres Saya akan mengajukan meningkatkan
Sopan, Santun,
pembagian hangat rencana kegiatan kepada program
Sabar)
leaflet ke manajemen dengan sikap pengembangan mutu

17
pasien/kelua 3. Berkoordinasi o Surat sopan dan santun pelayanan medis dan
rga dan dengan Pengantar Komitmen Mutu : non medis secara
penempelan bagian kegiatan dari Saya akan membuat rencana berkesinambungan.
poster manajemen bagian kegiatan dengan teliti serta
tentang untuk manajemen mudah dipahami
kompres mendapatkan RSUD Jend. Anti Korupsi :
hangat di surat A.Yani Saya akan membuat rencana
ruang IGD pengantar kegiatan secara jujur tanpa ada
RSUD kegiatan gratifikasi.
A.Yani penyuluhan
kesehatan,
pembagian
leaflet ke
pasien dan
penempelan
poster di
ruang IGD
RSUD Jend.
Ahmad Yani
Kota Metro

18
2. Melakukan 1. Menyiapkan Data pasien Akuntabilitas : Melakukan Melakukan
pengkajian form Saya akan jujur dan konsisten pengkajian data pengkajian data
data pasien pengkajian dalam mengisi form pengkajian pasien menerapkan pasien
2. Mengisi form Form terisi suhu tubuh nilai- nilai dasar memenuhi
pengkajian. data pasien Nasionalisme : ANEKA berkontribusi prinsip ANEKA
Saya akan mengisi form dengan Misi RSUD terhadap nilai-
3. Mengukur Mengetahui pengkajian tanpa Jend. Ahmad Yani nilai RSUD Jend.
suhu dengan suhu tubuh membedakan- bedakan suku, Kota Metro, yaitu Ahmad Yani
termometer pasien sesuai ras, agama dan status sosial meningkatkan Kota Metro, yaitu
data pasien. program 6S ( Senyum,
pengkajian Etika Publik : pengembangan mutu Sapa, Salam,
Saya akan mengukur suhu pelayanan medis dan Sopan, Santun,
pasien dengan sikap non medis secara Sabar)
ramah,sopan dan santun serta berkesinambungan.
menggunakan komunikasi
terapeutik
Komitmen Mutu :
Saya akan mengisi form
pengkajian dengan efektif dan
efesien

19
Anti Korupsi :
Saya akan mengisi form
pengkajian suhu secara jujur
tanpa ada gratifikasi.
3. Membuat 1. Mengumpulka Leaflet dan Akuntabilitas : Membuat leaflet dan Membuat leaflet
leaflet dan n materi dan poster Saya akan membuat leaflet dan poster sebagai dan poster
poster membuat poster tentang kompres hangat sarana sosialisasi sebagai sarana
sebagai leaflet dan dengan penuh integritas dan yang dapat dilihat sosialisasi yang
sarana poster didasari oleh kompetensi secara langsung dapat dilihat
sosialisasi 2. Memberikan Daftar pasien perawat. menerapkan nilai- secara langsung
yang dapat leaflet pada penerima Nasionalisme : nilai dasar ANEKA memenuhi
dilihat pasien dan leaflet Saya akan membuat leaflet dan berkontribusi dengan prinsip ANEKA
secara keluarga. poster tentang kompres hangat misi RSUD Jend. terhadap nilai-
langsung 3. Menempel Foto kegiatan untuk menunjukkan rasa peduli Ahmad Yani Kota nilai RSUD Jend.
poster tentang terhadap sesama dan untuk Metro dalam Ahmad Yani
kompres peningkatan pelayanan rawat Meningkatkan Kota Metro, yaitu
hangat di inap. profesionalisme SDM 6S ( Senyum,
dinding ruang Etika Publik : kesehatan yang Sapa, Salam,
IGD Saya akan memberikan leaflet berdaya saing. Sopan, Santun,
tentang kompres hangat Sabar)
kepada pasien/keluarga

20
dengan sikap ramah, sopan
santun dan empati
Komitmen Mutu :
Saya akan membuat leaflet dan
poster tentang kompres hangat
sebagai bentuk inovasi
Anti Korupsi :
Saya akan memberikan leaflet
kepada pasien/keluarga tanpa
meminta imbalan dari
pasien/keluarga
4. Memberikan 1. Menyiapkan Leaflet Akuntabilitas : Memberikan Memberikan
penyuluhan materi Saya akan bertanggung jawab penyuluhan penyuluhan
tentang penyuluhan dan berintegritas saat kesehatan tentang kesehatan
kompres menyampaikan penyuluhan kompres hangat tentang kompres
hangat pada 2. Menjelaskan Materi tentang kompres hangat menerapkan nilai- hangat
pasien dan materi tersampaikan Nasionalisme : nilai dasar ANEKA memenuhi
keluarga penyuluhan Saya akan memberikan berkontribusi dengan prinsip ANEKA
penyuluhan tanpa Misi RSUD Jend. terhadap nilai-
3. Melakukan Pasien dan membedakan-bedakan suku, Ahmad Yani Kota nilai RSUD Jend.
evaluasi keluarga ras, agama dan status sosial Metro, yaitu Ahmad Yani

21
penyuluhan paham pasien. meningkatkan Kota Metro, yaitu
tentang nyeri Etika Publik : program 6S ( Senyum,
dengan video Saya akan memberikan pengembangan mutu Sapa, Salam,
tanya jawab penjelasan tentang kompres pelayanan medis dan Sopan, Santun,
hangat kepada pasien dan non medis secara Sabar)
keluarga dengan bahasa yang berkesinambungan.
sederhana dan santun.
Komitmen Mutu :
Saya akan menyampaikan
materi sesuai standar mutu
penyuluhan.
Anti Korupsi :
Saya akan memberikan
penyuluhan tentang kompres
hangat secara adil tanpa ada
gratifikasi.
5. Mengajarkan 1. Melakukan Surat Akuntabilitas : Mengajarkan cara Mengajarkan
cara kontrak kesediaan Saya akan bertanggung jawab kompres hangat cara kompres
pemberian kegiatan pasien dalam mengajarkan kompres pada pasien hangat pada
kompres dengan pasien mengikuti dan hangat kepada pasien dan menerapkan nilai- pasien
hangat pada memahami keluarga nilai dasar ANEKA memenuhi

22
pasien 2. Menjelaskan tujuan Nasionalisme : berkontribusi dengan prinsip ANEKA
demam tujuan kegiatan Saya akan mengajarkan cara misi RSUD Jend. terhadap nilai-
tindakan kompres hangat dengan adil Ahmad Yani Kota nilai RSUD Jend.
tanpa membeda- bedakan Metro dalam Ahmad Yani
Foto kegiatan suku, ras, agama dan status Meningkatkan Kota Metro, yaitu
3. Mengajarkan sosial pasien. profesionalisme SDM 6S ( Senyum,
cara Etika Publik : kesehatan yang Sapa, Salam,
pemberian Saya akan mengajarkan cara berdaya saing. Sopan, Santun,
kompres kompres hangat dengan Sabar)
hangat pada bahasa sopan dan sederhana
pasien Video sehingga mudah dimengerti
kegiatan oleh pasien
4. Mengevaluasi Komitmen Mutu :
kemampuan Saya akan mengajarkan cara
keluarga kompres hangat sesuai SOP.
pasien dalam Anti Korupsi :
memberikan Saya akan mengajarkan cara
kompres kompres hangat dengan ikhlas
hangat tanpa meminta imbalan dari
keluarga pasien

23
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan rancangan kegiatan aktualisasi yg dibuat diharapkan
terdapat peningkatan kinerja dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam
kegiatan pelayanan terhadap pasien serta akan direalisasikan kegiatan
sesuai dengan rancangan aktualisasi sesuai dengan nilai-nilai ANEKA
sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada
pasien di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Provinsi Lampung.

24
DAFTAR PUSTAKA

Suwardana, Swasri, Suryaning, 1998. Perbedaan Kompres dingin dengan


kompres Hangat dalam menurunkan suhu Tubuh klien Infeksi di Pusat
Pelayanan Kesehatan Denpasar. Dep Kes RI. Pusat Tenaga Kesehatan.

Tri Redjeki, H. 2002. Perbandingan Pengaruh Kompres Hangat dan kompres


Dingin untuk menurunkan Suhu Anak Demam dengan Infeksi di RSU
Tidar Magelang. Skripsi FK. UGM

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai


Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Komitmen Mutu.Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

25

Anda mungkin juga menyukai