Anda di halaman 1dari 34

OPTIMALISASI PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI

WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PUPUAN II

Disusun Oleh :

NAMA : NI PUTU YULLI EKA PRATIWI, A.Md.KL

NIP : 1992 0702 2019 03 2 019

JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL

UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS PUPUAN II

ANGKATAN/ABSEN : V/29

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI BALI
TAHUN 2019

I
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN V
KABUPATEN TABANAN

NAMA : Ni Putu Yulli Eka Pratiwi, A.Md.KL

NIP : 19920702 201903 2 019

JABATAN : Sanitarian Terampil

INSTANSI : UPTD Puskesmas Pupuan II

JUDUL RANCANGAN : Optimalisasi Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Di


Wilayah Kerja Puskesmas Pupuan II

Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk diajukan pada seminar Rancangan
Aktualisasi pada hari …………….. Oktober 2019 di Hotel Batukaru Provinsi Bali.

Denpasar,………………. 2019
Atasan Langsung/Mentor Coach/ Widyaiswara

dr. Putu Paramita Dewi Dra. Ni Ketut Riani., M.Si.


NIP. 198411282011012011 NIP. 196406031993032010

I
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR


APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

NAMA : Ni Putu Yulli Eka Pratiwi, A.Md.KL


NIP : 19920702 201903 2 019
JABATAN : Sanitarian Terampil
INSTANSI : UPTD Puskesmas Pupuan II

JUDUL
Optimalisasi Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Pupuan II

Telah mengikuti Seminar Perencanaan Kegiatan Aktualisasi, Pada tanggal: ……


Oktober 2019, Bertempat di Batukaru Hotel, sebagai persyaratan sebelum melakukan
kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN (off campus) di Unit Kerjanya masing-
masing.

Denpasar, Oktober 2019


Atasan Langsung/Mentor Coach/ Widyaiswara

dr.Putu Paramita Dewi Dra. Ni Ketut Riani., M.Si.


NIP. 198411282011012011 NIP. 196406031993032010

Penguji

NIP.

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan berkah dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan rencana kegiatan
aktualisasi ini. Rancangan aktualisasi ini dibuat untuk membantu penulis selaku
peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN di tempat penulis bekerja yaitu sebagai Sanitarian Terampil di
UPTD Puskesmas Pupuan II
Penyusunan rancangan ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak DR. Ida Bagus Sedhawa, S.E., M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Bali.
2. Ir. I Wayan Sugatra sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Tabanan.
3. ____________________ selaku penguji dalam seminar rancangan aktualisasi ini.
4. Ibu Dra. Ni Ketut Riani, M.Si selaku pembimbing /coach dalam penyusunan
rancangan kegiatan aktualisasi ini.
5. dr. Putu Paramita Dewi selaku Mentor yang banyak memberi masukan untuk
penyempurnaan rancangan ini.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi nilai-nilai dasar profesi ASN
dan membantu kami untuk menginternalisasikan nilai-nilai tersebut.
7. Panitia Latsar CPNS golongan II provinsi Bali tahun 2019 yang telah banyak
memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.
8. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta Latsar CPNS golongan II Gelombang
V Kabupaten Tabanan.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
rancangan ini.
Denpasar, Oktober 2019
Penulis

III
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Nilai- Nilai Dasar ASN .........................................................................................

2.2 Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara dalam NKRI .................................

2.3 Gambaran Umum Puskesmas Pupuan II............................................................... 7

2.4 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Pupuan II .......................................................... 9

2.5 Sanitarian .............................................................................................................. 10

2.6 Sanitasi Total Berbasis Indonesia ......................................................................... 11

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Analisis Isu............................................................................................................ 13

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

IV
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Gambar Grafik OD dan ODF setiap Desa ................................................................. 3

Gambar Peta Wilayah UPTD Puskesmas Pupuan II................................................... 8

Nama Desa dan banjar Wilayah Kerja Puskesmas ..................................................... 8

Tabel Analisis Isu dengan APKL ............................................................................... 13

Tabel Analisis Isu dengan Metode USG ..................................................................... 14

Tabel Rancangan Aktualisari ...................................................................................... 16

Tabel Kegiatan ............................................................................................................ 25

V
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan penyelenggaraan suatu pemerintahan dan pembangunan sangat


ditentukan oleh komitmen serta profesionalisme aparatur negaranya. Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah
(UU No 5 tahun 2014). Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga fungsi penting,
yaitu sebagai pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk itu, diperlukan sosok ASN yang memiliki integritas dan
profesionalisme yang tinggi dimana dalam setiap tindakannya mencerminkan nilai-
nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar ASN yang dimaksud adalah akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu unsur penyelenggara
pemerintahan dan pembangunan, sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan dan
pembangunan perlu dibekali pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) di
bidang pemerintahan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar (BPSDM
Provinsi Bali, 2019). Salah satu cara untuk mewujudkan dan menyiapkan Sumber
Daya Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan professional adalah melalui Pelatihan
Dasar CPNS (BPSDM Provinsi Bali, 2019). Dalam sistem pembelajaran Pelatihan
Dasar CPNS, setiap peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan materi-materi
pembelajaran yang telah dipelajari dalam memulai proses pembiasaan diri yang
difasilitasi dalam pengembangan agenda aktualisasi habituasi.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN-2004) disebutkan bahwa Puskesmas
merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama. Adapun fungsi
puskesmas ada tiga yaitu : sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas
mengacu pada 4 asas penyelenggaraan yaitu wilayah kerja, pemberdayaan
masyarakat, keterpaduan dan rujukan (Kemenkes RI, 2014).
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

1
dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang sehingga diharapkan terjadi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Sistem Kesehatan
Nasional, 2009). Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat adalah melalui program nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, bahwa dalam rangka
memperkuat upaya perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit
berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta meningkatkan
akses air minum dan sanitasi dasar perlu menyelenggarakan STBM. Pelaksanaan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar diantaranya :
1. Stop Buang air besar Sembarangan
2. Cuci Tangan Pakai Sabun
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga

Akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik
serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan sehat.

Pelaksanaan program STBM dimulai dari pilar pertama yaitu Stop Buang Air
Besar Sembarangan (Stop BABS). Fokus pertama dilakukan pada Stop BABS karena
pilar tersebut berfungsi sebagai pintu masuk menuju sanitasi total serta merupakan
upaya untuk memutus rantai kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minum,
makanan, dan lainnya (Ditjen PP dan PL, 2011). Menurut Chandra (2007), Buang air
besar sembarangan dapat mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah, udara,
makanan, dan perkembangbiakan lalat. Sesuai dengan model ekologi, ketika
lingkungan buruk akan menyebabkan penyakit. Penyakit yang dapat terjadi akibat
kontaminasi tersebut antara lain tifoid, paratiroid, disentri, diare, kolera, penyakit
cacing, hepatitis viral, dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal lain, serta infeksi
parasit lain. Upaya untuk memutus terjadinya penularan penyakit dapat dilaksanakan
dengan memperbaiki sanitasi lingkungan.
Dari data jumlah KK yang tidak mempunyai jamban di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pupuan II, Jumlah Desa ODF ( Open Defecation Free ) per September
2019 adalah sebanyak 1 Desa yaitu Desa Sanda, serta sebanyak 1 Desa yang sedang
dilakukan verifikasi tingkat kabupaten untuk di Deklarasikan sebagai Desa ODF

2
( Open Defecation Free ) 2019 yaitu Desa Padangan. Berikut akan disajikan berupa
diagram.

ANGKA PENDUDUK OD 2019


UPTD PUSKESMAS PUPUAN II
300

250

200

150

100

50

0
BELIMBING KARYASARI BATUNGSEL KEBON JELIJIH PADANGAN SANDA
PADANGAN PUNGGAN

2018 Juni 2019 Sep-19

Berikut adalah data jumlah KK ( Kepala Keluarga ) yang OD ( Open


Defacation ) atau BAB Sembarangan di UPTD Puskesmas Pupuan II, data diatas
dapat di jabarkan sebagai berikut :
Belimbung : 275 KK
Karya Sari : 166 KK
Batungsel : 9 KK
Kebon Padangan : 9 KK
Jelijih Punggang : 38 KK
Sanda : ODF (Open Defecation Free)
Padangan : 0 KK ( Verifikasi tingkat Kabupaten )

Melihat tingginya angka KK yang masih buang air besar sembarangan di


beberapa Desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pupuan II, maka penulis ingin
mengangkat isu “ Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan di Desa
Wilayah Kerja Puskesmas Pupuan II “ dilihat dari tingginya angka OD di beberapa
Desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pupuan II, dengan Gagasan Pemecahan

3
Isu dilakukan Pendekatan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) untuk
mewujudkan Indonesia Sehat,

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya kegiatan aktualisasi nilai - nilai dasar profesi ASN ini adalah :

1. Untuk memahami dan mengaktualisasi nilai -nilai dasar ASN mencangkup


akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sanitarian di Puskesmas.
2. Untuk mengoptimalkan edukasi masyarakat tentang PHBS ( Pola Hidup Bersih
dan Sehat ) dengan Sosialisasi STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) di
UPTD Puskesmas Pupuan II
3. Untuk merubah kebiasaan/ merubah sudut pandang masyarakat tentang
pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk mewujudkan keluarga yang
sehat, masyarakat yang sehat.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Nilai - Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara


Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas dan
jabatannya secara profesional dapat terdiri dari 5 bagian yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Mengacu
kepada modul yang diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara tahun 2015,
deskripsi secara singkat nilai-nilai tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pegawai ASN
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Terdapat 5 aspek yang harus dimiliki seorang PNS
agar bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya, adapun aspek-aspek tersebut
berupa akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorintasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi,
akuntabilitas memperbaiki kinerja.
2. Nasionalisme
Prinsip nasionalisme bagi bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila.
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Pegawai ASN yang memiliki
nilai nasionalisme yang kuat dalam melaksanakan tugasnya akan mampu
mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam menjalankan
profesinya sebagai pelayan publik yang berintegritas.
3. Etika Publik
Pelayan publik yang profesional tidak hanya membutuhkan kompetensi teknis
dan leadership, namun juga kompetensi etika. Etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik.
4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan suatu cerminan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan
5
kepada masyarakat akan sangat bergantung kepada sumberdaya manusia serta
bagaimana potensi mereka diberdayakan oleh pimpinannya. Di dalam komitmen mutu
sangat bergantung kepada efektivitas dan efisiensi serta inovasi dalam menjalankan
tugas dan jabatan seorang ASN.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan
dan menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat
dan kehidupan yang luas terjadi dalam kurung waktu tidak hanya pendek namun dapat
berdampak jangka panjang. Integritas merupakan solusi terhadap korupsi, intergritas
nasional yang merupakan konsep integritas yang komprehensif untuk memastikan
bangsa Indonesia dapat mencapai tujuan nasionalnya. Kesadaran anti korupsi yang
dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia dimuka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang
dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi
benteng kuat untuk anti korupsi.

2.2 Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara dalam NKRI


A. Manajemen ASN
Dalam Undang-undang No 11 Tahun 2017 tenang manajemen ASN berkaitan
dengan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi publik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan pemahaman tersebut, penilaian yang
berkaitan dengan kinerja PNS merupakan salah satu indicator. Pengelolaan tersebut
pada dasarnya bertujuan untuk memotivasi para ASN dan juga dapat meningkatkan
produktivitas pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi
pada pencapaian tujuan, dan sasaran organisasi. Landasan inilah yang dijadikan alasan
bahwa untuk memeroleh profil pegawai yang produktif, efektif dan efisien tersebut
diperlukan sebuah sistem pengelolaan yang mampu memberikan jaminan keamanan
dan kenyamanan bagi individu yang bekerja di dalamnya dengan menerapkan prisnip-
prinsip objektifitas dan transparansi.
B. Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup

6
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Konsep WoG di Indonesia sendiri
mengadopsi konsep WoG yang telah diterapkan di Negara Anglo-Saxon, seperti
Inggris, Australia dan Selandia Baru. WoG dipandang menunjukan atau menjelaskan
bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sector guna
mencapai tujuan bersama sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

Lebih lanjut, penerapan WoG di Indonesia sendiri dapat dilihat pada


pelayanan publik satu pintu dan pelayanan satu atap. Pelayanan satu atap merupakan
bentuk pelayanan publik yang terdiri dari beberapa intansi yang dilakukan dalam satu
gedung, sedangkan pelayanan satu pintu merupakan bentuk pelayanan publik yang
melibatkan beberapa instansi pemerintah namun telah diwewenangkan pada satu
lembaga saja, seperti contoh perizinan.
C. Pelayanan Publik
Konsep dan prinsip pelayanan publik di atur dalam Undang-undang Nomor 25
Tahun 2009 yang menjelaskan bahwa pelayanan publik merupakan kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang
jawa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Selain itu, pelayanan publik juga dapat diartikan segala bentuk
kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan
daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk dan/atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masayarakat (Lembaga administrasi Negara, 1998). Adapun
dalam pelaksanaannya pelayanan publik harus memerhatikan prinsip-prinsipnya,
seperti: 1). Partisipatif; 2). Transparan; 3). Responsif; 4). Tidak Diskriminatif; 5).
Mudah dan murah; 6). Efektif dan efisien; 7). Aksesibel; dan 8). Akuntabel.

2.3 Gambaran Umum Organisasi


A. Data Situasi Umum
Nama Puskesmas : UPTD Pupuan II
Kecamatan : Pupuan
Kabupaten : Tabanan
Provinsi : Bali
Email : puskpupuan2@gmail.com

7
B. Kondisi Geografi
Puskesmas pupuan II terletak sekitar 56 kilometer dari denpasar, 32
kilometer dari Tabanan, dan 16 kilometer dari kecamatan Pupuan. Lokasi
puskesmas pupuan II menjadi strategis karena lokasi berada ditengah antara
Puskesmas selemadeg dengan Puskesmas pupuan I dan akses rujukan ke
kabupaten 32 kilometer.
Puskesmas pupuan II termasuk Puskesmas pedesaan sesuai Permenkes
Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas Pupuan II
didirikan tahun 1991 adalah Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan
pupuan dengan luas wilayah kerja adalah 99,01 Km2 yang meliputi 7 desa dan 29
dusun yaitu :
Tabel 1. Nama Desa dan Jumlah Banjar Wilker UPTD Puskesmas Pupuan II
No Desa Jumlah Banjar Dinas
1. Desa Belimbing 8
2. Desa Sanda 3
3. Desa Batungsel 3
4. Desa Padangan 5
5. Desa Kebon Padangan 5
6. Desa Jelijih Punggang 3
7. Desa Karyasari 2
JML. 7 29

Transportasi cukup, semua desa dan banjar bisa dilalui kendaraan roda dua
dan roda empat dengan waktu tempuh dari Puskesmas rata – rata 60 menit.

C. Peta Wilayah

Gambar 2. Peta Wilayah Kerja


UPTD Puskesmas Pupuan II

8
2.4 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Pupuan II

Visi Puskesmas Pupuan II adalah “Terwujudunya masyarakat mandiri untuk


hidup sehat di wilayah Puskesmas Pupuan II”. Adapun pengertian visi tersebut adalah
mewujudkan kesehatan masyarakat secara mandiri, sehat jasmani, rohani dan sehat
sosial lingkungannya. Visi akan berhasil apabila pengertian seluruh staf dan pimpinan
serta seluruh lapisan masyarakat senantiasa dan bertekad untuk mewujudkan dan
meningkatkan derajat kesehatan secara mandiri dan berkeadilan. Masyarakat sehat
secara mandiri ditandai dengan:

1. Peran masyarakat yang aktif dalam mewujudkan kemandirian hidup sehat


2. Perilaku masyarakat yang pro aktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
3. Pelayanan kesehatan yang berkualitas berhasil dan berdaya guna tersebar
merata.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi
Puskesmas Pupuan II adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Sumber Daya Manusia
Puskesmas Pupuan II.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas Pupuan II.
3. Melayani masyarakat secara profesionalisme dan terpadu untuk mendorong
masyarakat hidup sehat secara mandiri.
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
Puskesmas Pupuan II memiliki tujuan memandirikan masyarakat hidup sehat, dan
telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh setiap
insan puskesmas agar pelayanan kesehatan yang dilakukan dapat memuaskan pasien
(konsumen). Budaya kerja puskesmas dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-
nilai dasar sebagai acuan bagi Puskesmas Pupuan II dalam berperilaku yang
menunjang tercapainya visi dan misi. Nilai dasar tersebut nantinya diharapkan dapat
menjadi budaya organisasi. Nilai dasar tersebut diakronimkan dalam kata PINTAR,
yang dijabarkan sebagai berikut:
1. P, Profesional Memberikan pelayanan yang berlandaskan pada kaidah ilmiah dan
kaidah profesi serta tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.

9
2. IN, Inovatif, Memiliki kemampuan mengembangkan ide-ide kreatif positif yang
menghasilkan solusi, penyempurnaan, efektifitas dan efesiensi dalam sistem
penyelenggaraan puskesmas dan sistem mutu.
3. T, Ketepatan waktu pelayanan Ketepatan waktu pelayanan meliputi jam buka dan
tutup kantor, jam buka dan tutup pelayanan, respon time setelah pasien datang, lama
tunggu pelayanan pendaftaran dan pengambilan obat.
4. A, Aman Kenyamanan konsumen yang menerapkan sistem manajemen resiko dan
keselamatan pasien dan didukung oleh penataan infrastruktur sederhana dan
bermanfaat.
5. R, Ramah dan Santun Dalam memberikan pelayanan, insan Puskesmas Pupuan II
selalu bersikap ramah dan santun dengan melaksanakan senyum, sapa dan salam.
Motto Puskesmas Pupuan II adalah “Melati (Melayani Segenap Hati)”.
Melayani segenap hati bermakna insan Puskesmas Pupuan II dengan sepenuh hati,
tulus dan ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
mengembangkan program-program kesehatan baik secara promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif demi tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2.4 Sanitarian
Jabatan dan Tugas Pokok Sanitarian di atur dalam Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 19/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan
Fungsional Sanitarian dan Angka Kreditnya Pasal 2 yang berbunyi “ Sanitarian
termasuk dalam rumpun Tenaga Kesehatan. Rumpun “, dan salam pasal 3 ditulis ;
1. Sanitarian berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang kesehatan
lingkungan yang bekerja di lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi lain
di luar Departemen Kesehatan.
2. Sanitarian sebagaimana dimaksud dalam ayat (I), hanya dapat diduduki oleh
seorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Tugas pokok Sanitarian tercantum dalam Pasal 4 Keputusan Menteri Negara


Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 19/KEP/M.PAN/11/2000 adalah
melaksanakan pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan kesehatan lingkungan
dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan
untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan
sehat. Sedangkan dalam pasal 7 diatur tentang rincian kegiatan Sanitarian Terampil,
sebagai berikut:

10
A. Sanitarian Pelaksana Pemula yaitu :

Mengumpulkan data untuk menyusun rencana lima tahunan Tingkat


Kabupaten/Kota, Mengolah data rencana lima tahunan secara sederhana Tingkat
Kabupaten/Kota, Menyusun TOR rencana tahunan tingkat Kecamatan/Puskesmas,
Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana tahunan tingkat
Kecamatan/Puskesmas, Mengolah data sederhana dalam rangka menyusun rencana
tahunan tingkat Kecamatan/Puskesmans, Mengumpulkan bahan untuk persiapan
pengumpulan data dalam rangka pengamatan kesehatan lingkungan, Mengumpulkan
data primer dalam rangka pengamatan kesehatan lingkungan, Melakukan pemeriksaan
secara sederhana objek kelompok, Melakukan pemeriksaan secara konvensional objek
kelompok I, Mengambil sampel dan spesimen secara sederhana objek kelompok,
Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok awal secara
sederhana;

2.5 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk


merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan. Program STBM memiliki indikator outcome dan output.
Indikatoroutcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit
berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. Sedangkan
indikator output STBM adalah sebagai berikut :

1. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar
sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang
tempat (ODF).
2. Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang
aman di rumah tangga.
3. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti
sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci
tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan
benar.
4. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.
5. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.

11
A. Strategi Nasional STBM

Dalam PERMENKES Nomor 3 Tahun 2014, strategi penyelenggaraan Sanitasi


Total Berbasis Masyarakat (STBM) meliputi 3 (tiga) komponen yang saling
mendukung satu dengan yang lain yaitu:
1. Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment);
2. Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation);
3. Peningkatan penyediaan akses sanitasi (supply improvement);
Apabila salah satu dari komponen STBM tersebut tidak ada maka proses pencapaian 5
(lima) Pilar STBM tidak maksimal. Tiga strategi ini disebut Komponen Sanitasi
Total.
Tersedianya jamban merupakan usaha untuk memperbaiki sanitasi dasar dan
dapat memutus rantai penularan penyakit (Suparmin dan Soeparman, 2002) Jamban
merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat buang air
besar. Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang mencegah kontaminasi ke
badan air, kontak antara manusia dan tinja, bau yang tidak sedap, membuat tinja tidak
dapat dihinggapi serangga, serta binatang lainnya, dan konstruksi dudukannya dibuat
dengan baik, aman, dan mudah dibersihkan (WSP-EAP, 2009). Program STBM ini
lebih menekankan pada perubahan perilaku kelompok masyarakat dengan pemicuan
menggunakan metode Metodology Participatory Assesmant Participatory Hygiene
And Sanitation Transformasi (MPAPHAST). Pemicuan dilaksanakan dengan cara
fasilitasi kepada masyarakat dalam upaya memperbaiki keadaan sanitasi di
lingkungan mereka hingga mencapai kondisi Open Defecation Free (ODF). Kondisi
ODF ditandai dengan 100% masyarakat telah mempunyai akses BAB di jamban
sendiri, tidak adanya kotoran di lingkungan mereka, serta mereka mampu menjaga
kebersihan jamban (Permenkes No.3 Tahun 2014).

12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu

Berdasarkan identifikasi permasalahan di unit kerja, diperoleh beberapa issue


yang kemudian dianalisis dengan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
dan Kelayakan ) yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1 Penetapan Isu dengan Metode APKL


METODE KETERANGAN
NO ISU APKL

A P K L
1. Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan + + + + Memenuhi syarat
Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas
Pupuan II
2. Belum optimalnya sistem penataan dokumen + + + + Memenuhi syarat
program kesehatan lingkungan di Puskesmas
Pupuan II
3. Belum tersedianya beberapa SOP tentang + + + + Memenuhi syarat
kegiatan- kegiatan di program penyehatan
lingkungan
4. Belum terlaksanakannya pelayanan kesehatan + + + + Memenuhi syarat
lingkungan (YANKESLING) dengan klinik
sanitasi di Puskesmas Pupuan II.
5. Belum Optimalnya Penyuluhan Tentang - + + + Tidak Memenuhi
Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di syarat
sekolah.

Keterangan :
A = Aktual K = Kekhalayakan
P = Problematik L = Layak

Dari permasalahn yang telah diidentifikasi tersebut, setelah dilakukan validasi isu
dengan metode APKL dari 5 isu yang diangkat dalam Rancangan Aktualisasi
kegiatan, terdapat 4 Isu yang Valid dan 1 isu yang dianggap belum valid karena data
13
CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ) merupakan salah 1 dari 5 pilar STBM yang
nantinya dianggap bisa dikerjakan berbarengan dengan isu pertama.
Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan sarana yang tersedia , maka dari
4 isu tersebut dipilih satu isu yang menjadi prioritas ( Core Issue ) dengan
menggunakan metode USG.
Tabel 3.2 Penetapan Isu dengan Metode USG

NO ISU METODE USG TOTAL PRIORITAS


SKOR

U S G
1. Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan
Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas 5 5 5 15 I
Pupuan II
2. Belum optimalnya sistem penataan
dokumen program kesehatan lingkungan di 2 3 3 9 IV
Puskesmas Pupuan II
3. Belum tersedianya beberapa SOP tentang
kegiatan- kegiatan di program penyehatan 5 4 5 14 II
lingkungan
4. Belum terlaksanakannya pelayanan
kesehatan lingkungan (YANKESLING) 3 3 5 11 III
dengan klinik sanitasi di Puskesmas
Pupuan II.

Keterangan :
Skor :
U = Urgency
5 = Sangat Serius 2 = Tidak serius
S = Serriosness
G = Growth 4 = Serius 1= Sangat Tidak Serius

3= Cukup Serius
Berdasarkan hasil analisis USG ditetapkan isu yang menjadi prioritas ( Core
Issue ) adalah “Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan di Wilayah
Kerja Puskesmas Pupuan II” dengan gagasan Issue yaitu Pendekatan STBM Untuk
Masyarakat Sehat yang Paripurna. Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilakukan
adalah :
14
1. Penyusunan Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan tentang kesehatan
lingkungan khususnya tentang STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ).
2. Pembuatan Bahan Ajar/ Bahan Penyuluhan terkait STBM ( Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat ).
3. Advokasi/ Temu Aparat Desa di Desa yang menjadi sasaran dilakukannya
penyuluhan kesehatan lingkungan.
4. Pendataan KK yang belum memiliki akses jamban keluarga
5. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan secara sederhana di Masyarakat dengan
pendekatan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
6. Demo CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ), serta Penyuluhan kesehatan lingkungan
di Sekolah yang Masuk dalam wilayah Desa yang menjadi Desa Sasaran.

15
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI

UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS PUPUAN II


IDENTIFIKASI ISU :
1. Belum Optimalnya Pernyuluhan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat Desa
2. Belum Optimalnya sistem penataan dokumen program kesehatan lingkungan di Puskesmas Pupuan II
3. Belum tersedianya beberapa SOP tentang kegiatan- kegiatan di program penyehatan lingkungan
4. Belum terlaksanakannya Pelaksanaan Kesehatan Lingkungan (YANKESLING) dengan klinik sanitasi di Puskesmas Pupuan II.
5. Belum Optimalnya Penyuluhan Tentang Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di sekolah.
ISU YANG DIANGKAT :
Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat
GAGASAN PEMECAHAN ISU :
Optimalisasi Penyuluhan Kepada Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan
Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Rancangan Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN


KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI ORGANISASI NILAI
ORGANISASI
1. Penyusunan 1. Melapor pada Jadwal Kegiatan Akuntabilitas : Penyusunan Kegiatan Penguatan Nilai
Jadwal Kegiatan atasan dengan yang terstruktur Jadwal yang dibuat sesuai dengan dilakukan dengan PINTAR

Pelaksanaan Kepala Puskesmas dan terencana. data dan kegiatan yang akan mengamalkan strategi ( Profesional,
Inovatif, Tepat
Penyuluhan dan Penanggung dilakukan pencapaian misi Puskesmas

16
tentang kesehatan Jawab UKM ( Unit Nasionalisme: dengan melaksanakan dan Cepat, Aman,
lingkungan Kesehatan Melakukan Komunikasi dengan manajemen puskesmas yang Ramah dan

khususnya Masyarakat ) dan sopan dan menghargai pendapat terpadu, di cerminkan dari Santun )

tentang STBM koordinasi dengan yang diberikan. jadwal kegiatan yang tersusun
( Sanitasi Total teman sejawat, Etika Publik : yang nantinya dapat digunakan
Berbasis 2. Menyusun Jadwal Menghargai Komunikasi Konsultasi sebagai history kegiatan yang
Masyarakat ). Kegiatan dan dan Kerjasama kepada atasan telah terlaksana dengan baik.
Menentukan Desa langsung yaitu Kepala Puskesmas
yang akan dilakukan UPTD Puskesmas Pupuan II,
pembinaan Penanggung Jawab UKM
( Unit Kesehatan Masyarakat ), serta
teman seprofesi di Puskesmas
Pupuan II
Komitmen Mutu :
Jadwal yang dibuat sesuai dengan
kondisi masyarakat, atau waktu yang
disepakati oleh masyarakat.
Anti Korupsi :
Membuat jadwal sesuai dengan data
yang ada dilapangan,
2. Pembuatan 1. Konsultasi dengan Adanya Media Akuntabilitas Pelayanan kesehatan yang Penguatan Nilai

17
bahan pemegang program Penyuluhan berupa Bahan penyuluhan dapat berkualitas berhasil guna dan PINTAR
Penyuluhan Kesehatan Slide Show dan terselesaikan sesuai jadwal yang berdayaguna tersebar merata di ( Profesional,
terkait STBM Lingkungan di Poster telah ditentukan, serta isi dari bahan seluruh wilayah kerja Inovatif, Tepat
dan Cepat, Aman,
( Sanitasi Total Puskesmas Pupuan II penyuluhan tidak menyimpang dari Puskesmas Pupuan II
Ramah dan
Berbasis 2. Menyiapkan apa yang penyuluhan kesehatan merupakan salah satu point
Santun )
Masyarakat ) Bahan Penyuluhan lingkungan. visi dari UPTD Puskesmas
berupa Slide Show , Nasionalisme Pupuan II, di harapkan dengan
serta Poster Media penyuluhan tidak dibuatnya bahan Penyuluhan
mengandung unsur SARA, bersifat ini dapat menjadi Bahan
mengedukasi serta mengajak Penyuluhan yang digunakan
masyarakat untuk berperilaku hidup untuk mengedukasi
bersih dan sehat. masyarakat desa untuk Hidup
Etika Publik Bersih dan Sehat sehingga
Media penyuluhan yang dibuat dapat terwujudnya
merupakan hasil dari konsultasi “ Masyarakat Sehat Secara
yang dilakukan dengan teman Mandiri”
sejawat lalu dibuat secara kreatif
atau bisa menggunakan contoh
media penyuluhan bidang Promosi
Kesehatan, dan tetap atas dasar
konsultasi dengan atasan dan senior

18
program peyehatan lingkungan
UPTD Puskesmas Pupuan II
Komitmen Mutu
Media Penyuluhan yang dibuat
dapat mudah dipahami oleh
masyarakat dan sesuai dengan
informasi yang sebenarnya.
Anti Korupsi
Pembuatan Media Penyuluhan harus
sesuai dengan anggaran serta
pelaporannya harus sesuai dengan
anggaran yang digunakan.
3. Advokasi/ Temu 1. Melengkapi Adanya Akuntabilitas : Kegiatan ini berkontribusi Penguatan Nilai
Aparat Desa di kelengkapan Kesepakatan Melakukan advokasi dengan penuh untuk membangun komitmen PINTAR

Desa yag birokrasi surat dengan Pihak Desa tanggung jawab sehingga bersama aparat desa untuk ( Profesional,
Inovatif, Tepat
menjadi sasaran menyurat/ sebagai Bahwa akan memberikan kontribusi untuk sama sama bergerak
dan Cepat, Aman,
dilakukannya pemberitahuan untuk dilaksanakanya mencapai hasil pembinaan kesling mewujudkan masyarakat yang
Ramah dan
pemberdayaan membahas kegiatan Pemberdayaan/Pen yang baik sehat secara mandiri serta
Santun )
masyarakat. yang akan yuluhan mengenai Nasionalisme: mengetahui,
dilaksanakan. STBM Melakukan Komunikasi dengan memelihara,meningkatkan
2. Menentukan sopan dan menghargai pendapat serta mencegah terjadinya

19
waktu yang tepat yang diberikan oleh aparatur desa, suatu penyakit.
untuk pelaksanaan serta pertemuan yang dilakukan
penyuluhan sehingga terlaksana dengan baik.
penyuluhan/pembina ( Musyawarah yang mufakat )
an kesehatan Etika Publik :
lingkungan berjalan Advokasi dilakukan atas ijin atasan
tapat waktu dan tepat serta dilakukan sesuai jadwal hasil
guna. konsultasi dengan atasan serta
Aparat desa. Bila perlu advokasi
dengan aparat desa dilakukan
dengan di dampingi oleh atasan atau
senior program
Komitmen Mutu :
Advokasi yang dilakukan dengan
serius serta berjalan sesuai waktu
yang telah ditentukan.
Anti Korupsi :
Dalam advokasi dengan aparat desa
dapat disampaikan tujuan kegiatan
yang akan dilakukan secara real
serta setelah jadwal tersepakati,

20
kegiatan selanjutnya berjalan sesuai
dengan rencana yang telah
disepakati.
4. Pendataan Nama- 1. Melakukan Daftar Nama Nama Akuntabilitas Kegiatan ini berkontribusi Penguatan Nilai
Nama KK yang Pengumpulan data KK yang tidak Data yang di dapat dalam proses dengan nilai nilai PINTAR

tidak memiliki nama-nama KK yang memiliki akses pendataan harus dapat Profesionalisme, Tepat serta ( Profesional,
Inovatif, Tepat
akses jamban tidak memiliki akses jamban keluarga dipertanggung jawabkan cepat yang ada di dalam visi
dan Cepat, Aman,
keluarga di Desa jamban keluarga Nasionalisme misi Puskesmas Pupuan II.
Ramah dan
yang menjadi Pendataan nama-nama KK yang
Santun )
sasaran kegiatan. belum memiliki jamban merupakan
salah satu bentuk komitmen untuk
membangun masyarakat agar
menjadi masyarakat yang sehat
secara mandiri.
Etika Publik
Dalam proses pendataan sikap sopan
santun harus tetap dipegang teguh
oleh petugas, sehingga kegiatan
dapat terlaksana dengan baik
Komitmen Mutu
Dengan dilakukan pendataan di

21
dapatkan data yang akurat dan dapat
sajikan dalam kegiatan penyuluhan.
Anti Korupsi
Tidak melakukan manipulasi data
dalam pendataan jumlah KK yang
tidak memiliki akses jamban
keluarga
5. Penyuluhan 1. Mengumpulkan Sasaran mengerti Akuntabilitas, Kegiatan ini berkontribusi Penguatan Nilai
Kesehatan Masyarakat / Kader - tentang pentingnya Pemberian informasi STBM kepada untuk mewujudkan visi dari PINTAR

Lingkungan di Kader Desa. Pola Hidup Bersih masyarakat secara Puskesmas Pupuan II yaitu ( Profesional,
Inovatif, Tepat
Masyarakat 2. Memberikan dan Sehat yang bertanggungjawab sesuai dengan “ Terwujudnya Masyarakat
dan Cepat, Aman,
dengan Penyuluhan dapat diwujudkan literatur atau sumber yang valid Yang Mandiri Untuk Hidup
Ramah dan
pendekatan Mengenai melalui Sanitasi Nasionalisme Sehat “ dengan adanya
Santun )
STBM ( Sanitasi Pentingnya Sanitasi Total Berbasis Bersikap sopan santun dan toleransi kegiatan ini di harapkan
Total Berbasis Total Berbasis Masyarakat. ketika menyampaikan informasi masyarakat dapat teredukasi
Masyarakat ) Masyarakat serta serta tidak membeda-bedakan betapa pentingnya kesehatan
pilar-pilar yang perserta penyuluhan. lingkungan untuk membangun
terdapat di Kegiatan ini juga dilakukan secara masyarakat yang sehat jasmani
dalamnya. profesional dengan tujuan mengabdi dan rohani.
3. Mengedukasi kepada masyarakat serta sebagai
Masyarakat untuk salah satu upaya dalam mewujudkan

22
sadar dan tanggap masyarakat yang sehat
tentang pentingnya Etika Publik
perilaku hidup bersih Memberikan sosialisasi secara
dan sehat di mulai profesional dan tidak berpihak
dari lingkup rumah sehingga tercipta penyuluhan yang
tangga. tepat, berdaya guna dan berhasil
guna
Komitmen Mutu
Menyampaikan materi dengan
terstruktur dan menarik sesuai
dengan standar mutu sehingga
pelatihan berjalan dengan efektif dan
efisien.
Anti Korupsi
Penyuluhan dilakukan sesuai jadwal,
tidak korupsi waktu dan tidak
memungut biaya bagi peserta
penyuluhan
6 Kegiatan Demo 1. Menyiapkan alat- Anak sekolah Akuntabilitas Kegiatan ini berkontribusi
CTPS ( Cuci alat demo CTPS semakin teredukasi, Kegiatan ini dilakukan secara untuk mewujudkan visi dari
Tangan Pakai (Cuci Tangan Pakai serta semankin tahu profesional dengan tujuan mengabdi Puskesmas Pupuan II yaitu

23
Sabun ), serta Sabun ) Melakukan pentingnya kepada masyarakat serta sebagai “ Terwujudnya Masyarakat
Penyuluhan demonstrasi 7 Perilaku Cuci salah satu upaya dalam mewujudkan Yang Mandiri Untuk Hidup
kesehatan langkah cuci tangan Tangan Pakai masyarakat yang sehat, Sehat “ dengan adanya
lingkungan di yang benar dengan Sabun yang Nasionalisme : kegiatan ini di harapkan
Sekolah yang mengajarkan Senam merupakan bagian Kegiatan Demo CTPS dilakukan masyarakat dapat teredukasi
Masuk dalam 7 Langkah Cuci dari Pilar Program secara baik, tidak membeda-bedakan betapa pentingnya kesehatan
wilayah Desa Tangan kepada para STBM. peserta karena bertujuan edukasi lingkungan untuk membangun
yang menjadi siswa masyarakat serta anak sekolah masyarakat yang sehat jasmani
Desa Sasaran. sebagai salah satu point utama dalam dan rohani. dengan Motto
melaksanakan perilaku hidup bersih Melati “ Melayani Segenap
dan sehat. Hati “ dari Puskesmas Pupuan
Etika Publik : II dapat mewujudkan
Melakukan simulasi kepada masyarakat yang sehat.
masyarakat dengan menggunakan
bahasa yang sopan dan tidak
menyinggung
Komitmen Mutu :
Melakukan demo CTPS sesuai
dengan SOP yang ada, selain itu
juga melakukan penyuluhan
kesehatan lingkungan dengan

24
maksimal sehingga edukasi yang
diberikan ke siswa dapat di serap
dan dipahami.
Anti Korupsi :
Melakukan kegiatan sesuai jadwal
yang telah ditentukan dan
menyajikan materi sesuai dengan
apa yang ingin disampaikan.

1.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
WAKTU PELAKSANAAN
NO KEGIATAN OKT NOV
III IV I II III
1. Penyusun Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Pembinaan Masyarakat
dengan Pendekatan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ).
2. Pembuatan Bahan Ajar/ Bahan Penyuluhan terkait STBM
( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
3. Advokasi/ Temu Aparat Desa di Desa yang menjadi sasaran
dilakukannya pemberdayaan masyarakat.
4. Pendataan Nama- Nama KK yang tidak Memiliki akses Jamban

25
Keluarga
5. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan secara sederhana di
Masyarakat dengan pendekatan STBM ( Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat )
6. Kegiatan Demo CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ), serta
Penyuluhan kesehatan lingkungan di Sekolah yang Masuk dalam
wilayah Desa yang menjadi Desa Sasaran.

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tujuan dari optimalisasi penyuluhan kesehatan lingkungan adalah untuk merubah


perilaku atau kebiasaan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat melalui
sosialisasi kepada masyarakat dengan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Melihat
masih tingginya angka penduduk yang masih BAB Sembarangan di wilayah kerja Puskesmas
Pupuan II, Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ), dikhususkan
untuk sekala rumah tangga sehingga porogram ini adalah program yang berbasis masyarakat.
Ada 5 pilar STBM yaitu stop BAB Sembarangan, Cuci tangan pakai sabun, pengelolaan
air minum rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, serta pengolahan limbah cair
sekala rumah tangga. Terdapat 6 kegiatan yang menjadi rancangan aktualisasi nilai - nilai
dasar profesi ASN yaitu :

1. Penyusunan Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan


khususnya tentang STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ).
2. Pembuatan Bahan Ajar/ Bahan Penyuluhan terkait STBM ( Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat ).
3. Advokasi/ Temu Aparat Desa di Desa yang menjadi sasaran dilakukannya penyuluhan
kesehatan lingkungan.
4. Pendataan KK yang belum memiliki akses jamban keluarga
5. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan secara sederhana di Masyarakat dengan pendekatan
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
6. Demo CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ), serta Penyuluhan kesehatan lingkungan di
Sekolah yang Masuk dalam wilayah Desa yang menjadi Desa Sasaran.

Dengan disusunnya rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan ASN dapat


menginternalisasikan nilai-nilai ANEKA dan terwujudnya masyarakat yang sadar akan
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat serta pentingnya 5 pilar Sanitasi total berbasis
masyarakat untuk menjadi masyarakat yang sehat secara mandiri.

27
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 3 Tahun 2014 Tentang “ Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) “
UPTD Puskesmas Pupuan II, 2018, Tentang “Profil UPTD Puskesmas Pupuan II”.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 66 Tahun 2014 Tentang “ Kesehatan
Lingkungan “
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
19/KEP/M.PAN/11/2000, Tentang “Jabatan Fungsional Sanitarian “
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2014. Etika Publik, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil, Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Akuntabilitas, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Anti Korupsi, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Komitmen Mutu, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara( LAN), 2015. Nasionalisme, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, tahun 2014

28

Anda mungkin juga menyukai