Disusun Oleh :
ANGKATAN/ABSEN : V/29
I
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk diajukan pada seminar Rancangan
Aktualisasi pada hari …………….. Oktober 2019 di Hotel Batukaru Provinsi Bali.
Denpasar,………………. 2019
Atasan Langsung/Mentor Coach/ Widyaiswara
I
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
Optimalisasi Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Pupuan II
Penguji
NIP.
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan berkah dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan rencana kegiatan
aktualisasi ini. Rancangan aktualisasi ini dibuat untuk membantu penulis selaku
peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN di tempat penulis bekerja yaitu sebagai Sanitarian Terampil di
UPTD Puskesmas Pupuan II
Penyusunan rancangan ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak DR. Ida Bagus Sedhawa, S.E., M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Bali.
2. Ir. I Wayan Sugatra sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Tabanan.
3. ____________________ selaku penguji dalam seminar rancangan aktualisasi ini.
4. Ibu Dra. Ni Ketut Riani, M.Si selaku pembimbing /coach dalam penyusunan
rancangan kegiatan aktualisasi ini.
5. dr. Putu Paramita Dewi selaku Mentor yang banyak memberi masukan untuk
penyempurnaan rancangan ini.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi nilai-nilai dasar profesi ASN
dan membantu kami untuk menginternalisasikan nilai-nilai tersebut.
7. Panitia Latsar CPNS golongan II provinsi Bali tahun 2019 yang telah banyak
memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.
8. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta Latsar CPNS golongan II Gelombang
V Kabupaten Tabanan.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
rancangan ini.
Denpasar, Oktober 2019
Penulis
III
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
2.2 Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara dalam NKRI .................................
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
IV
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
V
BAB I
LATAR BELAKANG
1
dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang sehingga diharapkan terjadi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Sistem Kesehatan
Nasional, 2009). Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat adalah melalui program nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, bahwa dalam rangka
memperkuat upaya perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit
berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta meningkatkan
akses air minum dan sanitasi dasar perlu menyelenggarakan STBM. Pelaksanaan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar diantaranya :
1. Stop Buang air besar Sembarangan
2. Cuci Tangan Pakai Sabun
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
Akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik
serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan sehat.
Pelaksanaan program STBM dimulai dari pilar pertama yaitu Stop Buang Air
Besar Sembarangan (Stop BABS). Fokus pertama dilakukan pada Stop BABS karena
pilar tersebut berfungsi sebagai pintu masuk menuju sanitasi total serta merupakan
upaya untuk memutus rantai kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minum,
makanan, dan lainnya (Ditjen PP dan PL, 2011). Menurut Chandra (2007), Buang air
besar sembarangan dapat mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah, udara,
makanan, dan perkembangbiakan lalat. Sesuai dengan model ekologi, ketika
lingkungan buruk akan menyebabkan penyakit. Penyakit yang dapat terjadi akibat
kontaminasi tersebut antara lain tifoid, paratiroid, disentri, diare, kolera, penyakit
cacing, hepatitis viral, dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal lain, serta infeksi
parasit lain. Upaya untuk memutus terjadinya penularan penyakit dapat dilaksanakan
dengan memperbaiki sanitasi lingkungan.
Dari data jumlah KK yang tidak mempunyai jamban di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pupuan II, Jumlah Desa ODF ( Open Defecation Free ) per September
2019 adalah sebanyak 1 Desa yaitu Desa Sanda, serta sebanyak 1 Desa yang sedang
dilakukan verifikasi tingkat kabupaten untuk di Deklarasikan sebagai Desa ODF
2
( Open Defecation Free ) 2019 yaitu Desa Padangan. Berikut akan disajikan berupa
diagram.
250
200
150
100
50
0
BELIMBING KARYASARI BATUNGSEL KEBON JELIJIH PADANGAN SANDA
PADANGAN PUNGGAN
3
Isu dilakukan Pendekatan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) untuk
mewujudkan Indonesia Sehat,
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya kegiatan aktualisasi nilai - nilai dasar profesi ASN ini adalah :
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Konsep WoG di Indonesia sendiri
mengadopsi konsep WoG yang telah diterapkan di Negara Anglo-Saxon, seperti
Inggris, Australia dan Selandia Baru. WoG dipandang menunjukan atau menjelaskan
bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sector guna
mencapai tujuan bersama sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
7
B. Kondisi Geografi
Puskesmas pupuan II terletak sekitar 56 kilometer dari denpasar, 32
kilometer dari Tabanan, dan 16 kilometer dari kecamatan Pupuan. Lokasi
puskesmas pupuan II menjadi strategis karena lokasi berada ditengah antara
Puskesmas selemadeg dengan Puskesmas pupuan I dan akses rujukan ke
kabupaten 32 kilometer.
Puskesmas pupuan II termasuk Puskesmas pedesaan sesuai Permenkes
Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas Pupuan II
didirikan tahun 1991 adalah Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan
pupuan dengan luas wilayah kerja adalah 99,01 Km2 yang meliputi 7 desa dan 29
dusun yaitu :
Tabel 1. Nama Desa dan Jumlah Banjar Wilker UPTD Puskesmas Pupuan II
No Desa Jumlah Banjar Dinas
1. Desa Belimbing 8
2. Desa Sanda 3
3. Desa Batungsel 3
4. Desa Padangan 5
5. Desa Kebon Padangan 5
6. Desa Jelijih Punggang 3
7. Desa Karyasari 2
JML. 7 29
Transportasi cukup, semua desa dan banjar bisa dilalui kendaraan roda dua
dan roda empat dengan waktu tempuh dari Puskesmas rata – rata 60 menit.
C. Peta Wilayah
8
2.4 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Pupuan II
9
2. IN, Inovatif, Memiliki kemampuan mengembangkan ide-ide kreatif positif yang
menghasilkan solusi, penyempurnaan, efektifitas dan efesiensi dalam sistem
penyelenggaraan puskesmas dan sistem mutu.
3. T, Ketepatan waktu pelayanan Ketepatan waktu pelayanan meliputi jam buka dan
tutup kantor, jam buka dan tutup pelayanan, respon time setelah pasien datang, lama
tunggu pelayanan pendaftaran dan pengambilan obat.
4. A, Aman Kenyamanan konsumen yang menerapkan sistem manajemen resiko dan
keselamatan pasien dan didukung oleh penataan infrastruktur sederhana dan
bermanfaat.
5. R, Ramah dan Santun Dalam memberikan pelayanan, insan Puskesmas Pupuan II
selalu bersikap ramah dan santun dengan melaksanakan senyum, sapa dan salam.
Motto Puskesmas Pupuan II adalah “Melati (Melayani Segenap Hati)”.
Melayani segenap hati bermakna insan Puskesmas Pupuan II dengan sepenuh hati,
tulus dan ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
mengembangkan program-program kesehatan baik secara promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif demi tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2.4 Sanitarian
Jabatan dan Tugas Pokok Sanitarian di atur dalam Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 19/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan
Fungsional Sanitarian dan Angka Kreditnya Pasal 2 yang berbunyi “ Sanitarian
termasuk dalam rumpun Tenaga Kesehatan. Rumpun “, dan salam pasal 3 ditulis ;
1. Sanitarian berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang kesehatan
lingkungan yang bekerja di lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi lain
di luar Departemen Kesehatan.
2. Sanitarian sebagaimana dimaksud dalam ayat (I), hanya dapat diduduki oleh
seorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
10
A. Sanitarian Pelaksana Pemula yaitu :
1. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar
sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang
tempat (ODF).
2. Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang
aman di rumah tangga.
3. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti
sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci
tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan
benar.
4. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.
5. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
11
A. Strategi Nasional STBM
12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
A P K L
1. Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan + + + + Memenuhi syarat
Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas
Pupuan II
2. Belum optimalnya sistem penataan dokumen + + + + Memenuhi syarat
program kesehatan lingkungan di Puskesmas
Pupuan II
3. Belum tersedianya beberapa SOP tentang + + + + Memenuhi syarat
kegiatan- kegiatan di program penyehatan
lingkungan
4. Belum terlaksanakannya pelayanan kesehatan + + + + Memenuhi syarat
lingkungan (YANKESLING) dengan klinik
sanitasi di Puskesmas Pupuan II.
5. Belum Optimalnya Penyuluhan Tentang - + + + Tidak Memenuhi
Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di syarat
sekolah.
Keterangan :
A = Aktual K = Kekhalayakan
P = Problematik L = Layak
Dari permasalahn yang telah diidentifikasi tersebut, setelah dilakukan validasi isu
dengan metode APKL dari 5 isu yang diangkat dalam Rancangan Aktualisasi
kegiatan, terdapat 4 Isu yang Valid dan 1 isu yang dianggap belum valid karena data
13
CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ) merupakan salah 1 dari 5 pilar STBM yang
nantinya dianggap bisa dikerjakan berbarengan dengan isu pertama.
Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan sarana yang tersedia , maka dari
4 isu tersebut dipilih satu isu yang menjadi prioritas ( Core Issue ) dengan
menggunakan metode USG.
Tabel 3.2 Penetapan Isu dengan Metode USG
U S G
1. Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan
Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas 5 5 5 15 I
Pupuan II
2. Belum optimalnya sistem penataan
dokumen program kesehatan lingkungan di 2 3 3 9 IV
Puskesmas Pupuan II
3. Belum tersedianya beberapa SOP tentang
kegiatan- kegiatan di program penyehatan 5 4 5 14 II
lingkungan
4. Belum terlaksanakannya pelayanan
kesehatan lingkungan (YANKESLING) 3 3 5 11 III
dengan klinik sanitasi di Puskesmas
Pupuan II.
Keterangan :
Skor :
U = Urgency
5 = Sangat Serius 2 = Tidak serius
S = Serriosness
G = Growth 4 = Serius 1= Sangat Tidak Serius
3= Cukup Serius
Berdasarkan hasil analisis USG ditetapkan isu yang menjadi prioritas ( Core
Issue ) adalah “Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan di Wilayah
Kerja Puskesmas Pupuan II” dengan gagasan Issue yaitu Pendekatan STBM Untuk
Masyarakat Sehat yang Paripurna. Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilakukan
adalah :
14
1. Penyusunan Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan tentang kesehatan
lingkungan khususnya tentang STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ).
2. Pembuatan Bahan Ajar/ Bahan Penyuluhan terkait STBM ( Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat ).
3. Advokasi/ Temu Aparat Desa di Desa yang menjadi sasaran dilakukannya
penyuluhan kesehatan lingkungan.
4. Pendataan KK yang belum memiliki akses jamban keluarga
5. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan secara sederhana di Masyarakat dengan
pendekatan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
6. Demo CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ), serta Penyuluhan kesehatan lingkungan
di Sekolah yang Masuk dalam wilayah Desa yang menjadi Desa Sasaran.
15
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
Pelaksanaan Kepala Puskesmas dan terencana. data dan kegiatan yang akan mengamalkan strategi ( Profesional,
Inovatif, Tepat
Penyuluhan dan Penanggung dilakukan pencapaian misi Puskesmas
16
tentang kesehatan Jawab UKM ( Unit Nasionalisme: dengan melaksanakan dan Cepat, Aman,
lingkungan Kesehatan Melakukan Komunikasi dengan manajemen puskesmas yang Ramah dan
khususnya Masyarakat ) dan sopan dan menghargai pendapat terpadu, di cerminkan dari Santun )
tentang STBM koordinasi dengan yang diberikan. jadwal kegiatan yang tersusun
( Sanitasi Total teman sejawat, Etika Publik : yang nantinya dapat digunakan
Berbasis 2. Menyusun Jadwal Menghargai Komunikasi Konsultasi sebagai history kegiatan yang
Masyarakat ). Kegiatan dan dan Kerjasama kepada atasan telah terlaksana dengan baik.
Menentukan Desa langsung yaitu Kepala Puskesmas
yang akan dilakukan UPTD Puskesmas Pupuan II,
pembinaan Penanggung Jawab UKM
( Unit Kesehatan Masyarakat ), serta
teman seprofesi di Puskesmas
Pupuan II
Komitmen Mutu :
Jadwal yang dibuat sesuai dengan
kondisi masyarakat, atau waktu yang
disepakati oleh masyarakat.
Anti Korupsi :
Membuat jadwal sesuai dengan data
yang ada dilapangan,
2. Pembuatan 1. Konsultasi dengan Adanya Media Akuntabilitas Pelayanan kesehatan yang Penguatan Nilai
17
bahan pemegang program Penyuluhan berupa Bahan penyuluhan dapat berkualitas berhasil guna dan PINTAR
Penyuluhan Kesehatan Slide Show dan terselesaikan sesuai jadwal yang berdayaguna tersebar merata di ( Profesional,
terkait STBM Lingkungan di Poster telah ditentukan, serta isi dari bahan seluruh wilayah kerja Inovatif, Tepat
dan Cepat, Aman,
( Sanitasi Total Puskesmas Pupuan II penyuluhan tidak menyimpang dari Puskesmas Pupuan II
Ramah dan
Berbasis 2. Menyiapkan apa yang penyuluhan kesehatan merupakan salah satu point
Santun )
Masyarakat ) Bahan Penyuluhan lingkungan. visi dari UPTD Puskesmas
berupa Slide Show , Nasionalisme Pupuan II, di harapkan dengan
serta Poster Media penyuluhan tidak dibuatnya bahan Penyuluhan
mengandung unsur SARA, bersifat ini dapat menjadi Bahan
mengedukasi serta mengajak Penyuluhan yang digunakan
masyarakat untuk berperilaku hidup untuk mengedukasi
bersih dan sehat. masyarakat desa untuk Hidup
Etika Publik Bersih dan Sehat sehingga
Media penyuluhan yang dibuat dapat terwujudnya
merupakan hasil dari konsultasi “ Masyarakat Sehat Secara
yang dilakukan dengan teman Mandiri”
sejawat lalu dibuat secara kreatif
atau bisa menggunakan contoh
media penyuluhan bidang Promosi
Kesehatan, dan tetap atas dasar
konsultasi dengan atasan dan senior
18
program peyehatan lingkungan
UPTD Puskesmas Pupuan II
Komitmen Mutu
Media Penyuluhan yang dibuat
dapat mudah dipahami oleh
masyarakat dan sesuai dengan
informasi yang sebenarnya.
Anti Korupsi
Pembuatan Media Penyuluhan harus
sesuai dengan anggaran serta
pelaporannya harus sesuai dengan
anggaran yang digunakan.
3. Advokasi/ Temu 1. Melengkapi Adanya Akuntabilitas : Kegiatan ini berkontribusi Penguatan Nilai
Aparat Desa di kelengkapan Kesepakatan Melakukan advokasi dengan penuh untuk membangun komitmen PINTAR
Desa yag birokrasi surat dengan Pihak Desa tanggung jawab sehingga bersama aparat desa untuk ( Profesional,
Inovatif, Tepat
menjadi sasaran menyurat/ sebagai Bahwa akan memberikan kontribusi untuk sama sama bergerak
dan Cepat, Aman,
dilakukannya pemberitahuan untuk dilaksanakanya mencapai hasil pembinaan kesling mewujudkan masyarakat yang
Ramah dan
pemberdayaan membahas kegiatan Pemberdayaan/Pen yang baik sehat secara mandiri serta
Santun )
masyarakat. yang akan yuluhan mengenai Nasionalisme: mengetahui,
dilaksanakan. STBM Melakukan Komunikasi dengan memelihara,meningkatkan
2. Menentukan sopan dan menghargai pendapat serta mencegah terjadinya
19
waktu yang tepat yang diberikan oleh aparatur desa, suatu penyakit.
untuk pelaksanaan serta pertemuan yang dilakukan
penyuluhan sehingga terlaksana dengan baik.
penyuluhan/pembina ( Musyawarah yang mufakat )
an kesehatan Etika Publik :
lingkungan berjalan Advokasi dilakukan atas ijin atasan
tapat waktu dan tepat serta dilakukan sesuai jadwal hasil
guna. konsultasi dengan atasan serta
Aparat desa. Bila perlu advokasi
dengan aparat desa dilakukan
dengan di dampingi oleh atasan atau
senior program
Komitmen Mutu :
Advokasi yang dilakukan dengan
serius serta berjalan sesuai waktu
yang telah ditentukan.
Anti Korupsi :
Dalam advokasi dengan aparat desa
dapat disampaikan tujuan kegiatan
yang akan dilakukan secara real
serta setelah jadwal tersepakati,
20
kegiatan selanjutnya berjalan sesuai
dengan rencana yang telah
disepakati.
4. Pendataan Nama- 1. Melakukan Daftar Nama Nama Akuntabilitas Kegiatan ini berkontribusi Penguatan Nilai
Nama KK yang Pengumpulan data KK yang tidak Data yang di dapat dalam proses dengan nilai nilai PINTAR
tidak memiliki nama-nama KK yang memiliki akses pendataan harus dapat Profesionalisme, Tepat serta ( Profesional,
Inovatif, Tepat
akses jamban tidak memiliki akses jamban keluarga dipertanggung jawabkan cepat yang ada di dalam visi
dan Cepat, Aman,
keluarga di Desa jamban keluarga Nasionalisme misi Puskesmas Pupuan II.
Ramah dan
yang menjadi Pendataan nama-nama KK yang
Santun )
sasaran kegiatan. belum memiliki jamban merupakan
salah satu bentuk komitmen untuk
membangun masyarakat agar
menjadi masyarakat yang sehat
secara mandiri.
Etika Publik
Dalam proses pendataan sikap sopan
santun harus tetap dipegang teguh
oleh petugas, sehingga kegiatan
dapat terlaksana dengan baik
Komitmen Mutu
Dengan dilakukan pendataan di
21
dapatkan data yang akurat dan dapat
sajikan dalam kegiatan penyuluhan.
Anti Korupsi
Tidak melakukan manipulasi data
dalam pendataan jumlah KK yang
tidak memiliki akses jamban
keluarga
5. Penyuluhan 1. Mengumpulkan Sasaran mengerti Akuntabilitas, Kegiatan ini berkontribusi Penguatan Nilai
Kesehatan Masyarakat / Kader - tentang pentingnya Pemberian informasi STBM kepada untuk mewujudkan visi dari PINTAR
Lingkungan di Kader Desa. Pola Hidup Bersih masyarakat secara Puskesmas Pupuan II yaitu ( Profesional,
Inovatif, Tepat
Masyarakat 2. Memberikan dan Sehat yang bertanggungjawab sesuai dengan “ Terwujudnya Masyarakat
dan Cepat, Aman,
dengan Penyuluhan dapat diwujudkan literatur atau sumber yang valid Yang Mandiri Untuk Hidup
Ramah dan
pendekatan Mengenai melalui Sanitasi Nasionalisme Sehat “ dengan adanya
Santun )
STBM ( Sanitasi Pentingnya Sanitasi Total Berbasis Bersikap sopan santun dan toleransi kegiatan ini di harapkan
Total Berbasis Total Berbasis Masyarakat. ketika menyampaikan informasi masyarakat dapat teredukasi
Masyarakat ) Masyarakat serta serta tidak membeda-bedakan betapa pentingnya kesehatan
pilar-pilar yang perserta penyuluhan. lingkungan untuk membangun
terdapat di Kegiatan ini juga dilakukan secara masyarakat yang sehat jasmani
dalamnya. profesional dengan tujuan mengabdi dan rohani.
3. Mengedukasi kepada masyarakat serta sebagai
Masyarakat untuk salah satu upaya dalam mewujudkan
22
sadar dan tanggap masyarakat yang sehat
tentang pentingnya Etika Publik
perilaku hidup bersih Memberikan sosialisasi secara
dan sehat di mulai profesional dan tidak berpihak
dari lingkup rumah sehingga tercipta penyuluhan yang
tangga. tepat, berdaya guna dan berhasil
guna
Komitmen Mutu
Menyampaikan materi dengan
terstruktur dan menarik sesuai
dengan standar mutu sehingga
pelatihan berjalan dengan efektif dan
efisien.
Anti Korupsi
Penyuluhan dilakukan sesuai jadwal,
tidak korupsi waktu dan tidak
memungut biaya bagi peserta
penyuluhan
6 Kegiatan Demo 1. Menyiapkan alat- Anak sekolah Akuntabilitas Kegiatan ini berkontribusi
CTPS ( Cuci alat demo CTPS semakin teredukasi, Kegiatan ini dilakukan secara untuk mewujudkan visi dari
Tangan Pakai (Cuci Tangan Pakai serta semankin tahu profesional dengan tujuan mengabdi Puskesmas Pupuan II yaitu
23
Sabun ), serta Sabun ) Melakukan pentingnya kepada masyarakat serta sebagai “ Terwujudnya Masyarakat
Penyuluhan demonstrasi 7 Perilaku Cuci salah satu upaya dalam mewujudkan Yang Mandiri Untuk Hidup
kesehatan langkah cuci tangan Tangan Pakai masyarakat yang sehat, Sehat “ dengan adanya
lingkungan di yang benar dengan Sabun yang Nasionalisme : kegiatan ini di harapkan
Sekolah yang mengajarkan Senam merupakan bagian Kegiatan Demo CTPS dilakukan masyarakat dapat teredukasi
Masuk dalam 7 Langkah Cuci dari Pilar Program secara baik, tidak membeda-bedakan betapa pentingnya kesehatan
wilayah Desa Tangan kepada para STBM. peserta karena bertujuan edukasi lingkungan untuk membangun
yang menjadi siswa masyarakat serta anak sekolah masyarakat yang sehat jasmani
Desa Sasaran. sebagai salah satu point utama dalam dan rohani. dengan Motto
melaksanakan perilaku hidup bersih Melati “ Melayani Segenap
dan sehat. Hati “ dari Puskesmas Pupuan
Etika Publik : II dapat mewujudkan
Melakukan simulasi kepada masyarakat yang sehat.
masyarakat dengan menggunakan
bahasa yang sopan dan tidak
menyinggung
Komitmen Mutu :
Melakukan demo CTPS sesuai
dengan SOP yang ada, selain itu
juga melakukan penyuluhan
kesehatan lingkungan dengan
24
maksimal sehingga edukasi yang
diberikan ke siswa dapat di serap
dan dipahami.
Anti Korupsi :
Melakukan kegiatan sesuai jadwal
yang telah ditentukan dan
menyajikan materi sesuai dengan
apa yang ingin disampaikan.
25
Keluarga
5. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan secara sederhana di
Masyarakat dengan pendekatan STBM ( Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat )
6. Kegiatan Demo CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun ), serta
Penyuluhan kesehatan lingkungan di Sekolah yang Masuk dalam
wilayah Desa yang menjadi Desa Sasaran.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
27
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 3 Tahun 2014 Tentang “ Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) “
UPTD Puskesmas Pupuan II, 2018, Tentang “Profil UPTD Puskesmas Pupuan II”.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 66 Tahun 2014 Tentang “ Kesehatan
Lingkungan “
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
19/KEP/M.PAN/11/2000, Tentang “Jabatan Fungsional Sanitarian “
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2014. Etika Publik, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil, Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Akuntabilitas, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Anti Korupsi, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Komitmen Mutu, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara( LAN), 2015. Nasionalisme, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, tahun 2014
28