Anda di halaman 1dari 22

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ANEKA

PADA SMK NEGERI 1 KALIANDA


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

OLEH :
RIA ANGGRAINI, S. Pd.
NIP. 19891231 201503 2 003

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI LAMPUNG
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN II
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2017

1
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-


NILAI DASAR ANEKA PADA SMK
NEGERI 1 KALIANDA KABUPATEN
LAMPUNG SELATAN

NAMA : RIA ANGGRAINI, S.Pd

NIP : 19891231 201503 2 003

UNIT KERJA : SMK NEGERI 1 KALIANDA

ORGANISASI : PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

Telah disetujui berdasarkan hasil seminar Rancangan Aktualisasi pada April 2017.

MENYETUJUI,

COACH/ PEMBIMBING MENTOR

Dra. RITA MAYANI, MM Drs. HARMINTO, M.Si


NIP. 19670517 199203 2 003 NIP. 19690111 199512 1 002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususan

rancangan aktualisasi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu

dan anti korupsi (ANEKA) yang berjudul “ RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ANEKA PADA SMK NEGERI 1 KALIANDA

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN ”. Semoga dengan pembuatan rancangan

ini penulis diharapkan dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam

mengimplementasikan aktualisasi nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di unit kerja dan lingkungan

masyarakat.

Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Fahrizal Darminto, MA, selaku Kepala Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Lampung;


2. Ibu Dra. Rita Mayani, MM selaku Coach/ Pembimbing dalam penyusunan

Laporan Aktualisasi nilai – nilai dasar ANEKA;


3. Bapak Drs. Harminto, M.Si selaku mentor dalam pelaksanaan Aktualisasi

Nilai-Nilai Dasar ANEKA;


4. Bapak Antoni selaku LO (Lasion Officer) bagi peserta Pelatihan Dasar

CPNSD Golongan III Angkatan II Tahun 2017;


5. Seluruh karyawan/karyawati Badan Pendidikan dan Latihan Daerah Provinsi

Lampung;
6. Widyaiswara yang telah memberikan banyak motivasi pada peserta diklat;

ii
7. Teman-teman seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II

Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2017 yang telah membantu dalam

penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ANEKA.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA ini jauh

dari kata sempurna, karenanya penulis mengharapkan adanya saran dan kritik

membangun.

Hajimena, 07 April 2017

Penulis,

RIA ANGGRAINI, S.Pd

DAFTAR ISI

iii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................iv

DAFTAR ISI .................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................1

1.1. Latar Belakang ..............................................................1

1.2. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi .................................2

1.3. Deskripsi Organisasi .......................................................

1.4. Identifikasi Isu .................................................................

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ANEKA .............................3

2.1. Deskripsi Nilai-Nilai ANEKA.......................................3

2.2. Deskripsi Kedudukan dan Peran ASN

Dalam NKRI ..................................................................4

2.3. Kegiatan Aktualisasi ......................................................6

BAB III PENUTUP ...............................................................................9

3.1. Kesimpulan ....................................................................9

3.2. Saran..............................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara

(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN

memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik. pelaksana pelayanan

publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Pada tataran ini, ASN sangat

menentukan kualitas pelayanan publik di berbagai sektor untuk memenuhi

hak dasar warga negara. Kualitas pelayanan publik tersebut dapat dilihat

dari profesionalisme ASN dalam menjalankan tugasnya.

Dalam rangka mewujudkan ASN yang profesional dalam melaksanakan

tugasnya, pemerintah dalam PP No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah

satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian

dari ASN menjadi professional adalah pelatihan dasar. Dengan adanya

pelaksanaan pelatihan dasar pola baru ini diharapkan dapat membentuk

kader ASN berkualitas yang mampu mengaktualisasikan kedudukan dan

peran ASN.

Untuk memahami kedudukan dan peran ASN dalam NKRI maka peserta

pelatihan dasar difasilitasi untuk melihat/ mengamati dan mengalami

1
secara langsung fenomena yang relevan dengan substansi mata pelatihan

agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI melalui studi lapangan

pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Bandar Lampung.

Pelaksanaan studi lapangan pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama

Bandar Lampung dimaksudkan agar peserta mampu memahami dan

mengaktualisasikan kedudukan dan peran ASN yang berkaitan dengan

whole of government mengenai koordinasi dan integrasi antar berbagai

instansi, manajemen ASN mengenai pengelolaan profesi ASN, dan

pelayanan publik mengenai pelayanan prima bagi pengguna layanan.

Dengan adanya pemahaman lebih mengenai kedudukan dan peran ASN

dalam NKRI, diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan kinerja

ASN di unit kerjanya.

1.2. Tujuan

Kegiatan Studi Lapangan Agenda Kedudukan dan Peran ASN Pada BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Utama Bandar Lampung bertujuan untuk

memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran kedudukan dan peran

ASN dalam NKRI.

BAB II

2
DESKRIPSI LOCUS

2.1. Sejarah BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan merupakan Badan Hukum Publik yang

menyelenggarakan jaminan sosial di bidang kesehatan. BPJS dibentuk

pada tanggal 1 Januari 2004 berdasarkan UU Nomor 24 tentang BPJS

yang didalamnya mencantumkan pembentukan dua badan penyelenggara

sosial yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Pembentukan

dua badan BPJS ini berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN

(Sistem Jaminan Sosial Nasional) yang terlebih dahulu dikeluarkan pada

tanggal 19 Oktober 2004, selain daripada UU Nomor 40 Tahun 2004

terdapat juga pembacaan Putusan Mahkamah Konstitusi atas perkara No.

007/PUU-III/2005 pada agustus 2005 yang turut menjadi dasar hukum

berdirinya BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan BPJS

Kesehatan.

Pada saat BPJS Kesehatan mulai beroperasi terjadi serangkaian persitiwa

yaitu bubarnya PT Askes (Persero) tanpa likuidasi dan semua aset dan

liabilitas serta hak dan kewajiban hukum PT Askes (Persero) menjadi aset

dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum BPJS Kesehatan, selain itu

semua pegawai PT Askes (Persero) menjadi pegawai BPJS Kesehatan.

Berdirinya BPJS Kesehatan juga membuat terjadinya beberapa pengalihan

program yaitu Kementrian Kesehatan tidak lagi mengadakan program

3
jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). Program yang sekarang

dijalankan oleh BPJS kesehatan adalah Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional

(SJSN), target peserta dari program ini adalah seluruh rakyat Indonesia

demi tercapainya cakupan kesehatan bermutu bagi seluruh rakyat

Indonesia.

2.2. Visi dan Misi BPJS Kesehatan

Visi : Terwujudnya Jaminan Kesehatan (JKN-KIS) yang berkualitas dan

berkesinambungan bagi seluruh Penduduk Indonesia pada tahun

2019 berlandaskan gotong royong yang berkeadilan melalui BPJS

Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.

Misi :

1. Meningkatkan kualitas layanan yang berkeadilan kepada peserta,

pemberi pelayanan kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya

melalui sistem kerja yang efektif dan efisien.


2. Memperluas kepesertaan JKN-KIS mencakup seluruh Indonesia paling

lambat 1 Januari 2019 melalui peningkatan kemitraan dengan seluruh

pemangku kepentingan dan mendorong partisipasi masyarakat serta

meningkatkan kepatuhan kepesertaan.


3. Menjaga kesinambungan program JKN-KIS dengan mengoptimalkan

kolektibiltas iuran, system pembayaran fasilitas kesehatan dan

pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel.

4
4. Memperkuat kebijakan dan implementasi program JKN-KIS melalui

peningkatan kerja sama antar lembaga, kemitraan, koordinasi dan

komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan.


5. Memperkuat kapasitas dan tata kelola organisasi dengan didukung

dengan SDM yang profesional, penelitian, perencanaan dan evaluasi,

pengelolaan proses bisnis dan manajemen resiko yang efektif dan

efisien serta infrastruktur dan teknologi informasi yang handal.

2.3. STRUKTUR ORGANISASI BPJS KESEHATAN

Gambar Struktur Organisasi Kesehatan Berdasarkan


Surat Keputusan Direksi Nomor 15 Tahun 2015

2.4. Tugas BPJS Kesehatan

5
Dalam rangka melaksanakan fungsi sebagai penyelenggara program

jaminan kesehatan sosial bagi seluruh penduduk Indonesia, BPJS bertugas

untuk:

1. Menerima pendaftaran peserta JKN.


2. Memungut dan mengumpulkan iuran JKN dari Peserta, Pemberi

Kerja, dan Pemerintah.


3. Menerima bantuan iuran dari pemerintah.
4. Mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta.
5. Mengumpulkan dan mengelola data Peserta JKN.
6. Membayarkan manfaat dan/membiayai pelayanan kesehatan sesuai

dengan ketentuan program jaminan sosial.


7. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan

sosial kepada peserta dan masyarakat.

2.5. Kepesertaan BPJS Kesehatan

Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap warna negara Indonesia dan warga

asing yang sudah tinggal atau bekerja di Indonesia selama minimal enam

bulan yang telah membayar iuran. Peserta dibagi menjadi 2 golongan :

1. Peserta Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) : sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang termasuk kedalam golongan ini

adalah fakir miskin dan orang tidak mampu.


2. Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non

PBI).
Peserta non PBI Terdiri dari :
a. Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya :
1. Pegawai Negeri Sipil;
2. Anggota TNI, Polri;
3. Pejabat Negara;
4. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;
5. Pegawai Swasta; dan
6. Pekerja yang menerima upah, termasuk WNA yang bekerja di

Indonesia paling singkat 6 bulan.

6
b. Pekerja Bukan penerima upah dan anggota keluarganya :
Wiraswasta serta pekerja lain yang bukan penerima upah termasuk

WNA yang telah bekerja di Indonesia paling singkat 6 bulan.

c. Bukan pekerja dan anggota keluarganya :


1. Investor;
2. Pemberi Kerja;
3. Penerima Pensiun;
4. Veteran;
5. Perintis Kemerdekaan; dan
6. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis

Kemerdekaan.

BAB III
DESKRIPSI LESSON LEARNED

3.1. Whole Of Government

Whole of Government merupakan bentuk kerjasama antara lembaga-

lembaga pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Dalam hal ini

untuk mencapai tujuan BPJS Kesehatan yaitu mewujudkan Jaminan

Kesehatan (JKN-KIS) yang berkualitas dan berkesinambungan bagi

seluruh Penduduk Indonesia, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama

Bandar Lampung telah menjalin koordinasi, kerja sama dan sinergi dengan

7
berbagai kementerian, lembaga pemerintah maupun lembaga non

pemerintah melalui nota kesepahaman maupun perjanjian kerja sama antar

lembaga. Kerja sama tersebut sangat bermanfaat untuk mendukung

program JKN-KIS, terutama dalam hal perluasan kepesertaan, kolekting

iuran, kepatuhan, dan optimalisasi pelayanan kesehatan.

Bentuk koordinasi dan integrasi tersebut meliputi:


1. Koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

mengenai integrasi database yang berbasiskan Nomor Induk

Kependudukan ke dalam sistem BPJS Kesehatan untuk mempermudah

pendaftaran dan validasi calon peserta JKN-KIS.


2. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam hal integrasi Jamkesda

untuk mewujudkan jaminan kesehatan bagi warga negara secara

menyeluruh.
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berkontribusi dalam hal

pengawasan, pengesahan anggaran, serta penegakan regulasi tentang

implementasi program JKN-KIS di tengah masyarakat.


4. Koordinasi dengan Dinas Sosial mengenai pendataan dan penyediaan

data masyarakat yang miskin dan tidak mampu untuk dimasukkan ke

dalam kategori peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).


5. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan mengenai pembuatan regulasi dan

tatanan sistem jaminan sosial kesehatan yang kokoh dan

berkesinambungan, pembangunan sarana dan infrastruktur kesehatan,

peningkatan kualitas SDM tenaga medis, penguatan sistem pelayanan

kesehatan di fasilitas kesehatan, dan sebagainya.


6. Koordinasi dengan Kejaksaan Negeri dan Kejaksaan Tinggi dalam hal

pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan BPJS Kesehatan.

Pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan BPJS berkaitan pada hal

8
penyuluhan maupun pemanggilan terhadap perusahaan-perusahaan

yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan.


7. Mitra perbankan (Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN) dan non-

perbankan (PT Pos, dan Pegadaian) serta dengan PT. Indomarco

(alfamart dan indomart) untuk memperlancar proses pembayaran

iuran.
8. Koordinasi dengan Dinas Ketenegakerjaan dalam hal jaminan

kesehatan bagi para pegawai dari perusahaan-perusahaan yang belum

terdaftar dalam JKN-KIS.


9. Adanya koordinasi dalam alur pelayanan kesehatan menggunakan

BPJS mulai dari penggunaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP) yaitu klinik, dokter praktek, dan sebagainya yang dirujuk pada

Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yaitu rumah

sakit.

3.2. Manajemen ASN

Manajemen ASN merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan

pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdapat pada BPJS Bandar

Lampung terlihat dari hal-hal berikut yakni:


1. Menjalankan tugas BPJS untuk melakukan/ menerima pendaftaran

peserta, meminta dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi

kerja, menerima bantuan iuran dari pemerintah, mengelola dana

jaminan sosial untuk kepentingan peserta, mengumpulkan dan

mengelola data peserta program jaminan sosial, membayarkan manfaat

dan membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program

9
jaminan sosial, dan penyampaian informasi dalam rangka sosialisasi

program jaminan sosial dan keterbukaan informasi.


2. Menerapkan etika profesi sesuai dengan kode etik BPJS Kesehatan

yang berlandaskan pada nilai-nilai kejujuran, keadilan dan

penghargaan terhadap martabat kemanusiaan.


3. Sistem perekrutan dan seleksi pegawai sesuai kualifikasi yang

dilakukan secara transparan melalui website.


4. Adanya kegiatan penilaian kinerja individual yang meliputi penilaian

integritas, profesional, pelayanan prima dan efisiensi orientasi.


5. Sistem manajemen berbasis kompetensi yaitu dengan adanya

pengembangan kompetensi dasar, kompetensi teknis dan kompetensi

perilaku pegawai. Indikator dari keberhasilan kompetensi tersebut

dilihat dari kinerja pegawai dan perilaku yang berdasarkan sistem

sehingga penilaiannya bersifat transparan.


6. Adanya sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi online

(pemberian reward bagi kinerja baik dan punishment bagi kinerja

kurang baik dalamhal ini penghasilan yang berkurang).


7. Adanya jenjang karir melalui peningkatan kinerja. Kinerja pegawai

yang mendapat kesempatan jenjang karir dinilai oleh pihak ketiga

diluar BPJS dan hasilnya diputuskan oleh direksi.


8. Adanya pengembangan sumber daya manusia melalui program

pelatihan dan diklat untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja

dalam memberikan pelayanan.

3.3. Pelayanan Publik

Prinsip-prinsip pelayanan publik berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayaguna Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003, meliputi:


1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
4. Akurasi

10
5. Keamanan
6. Tanggungjawab
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
8. Kemudahan akses
9. Kedisiplinan
10. Kenyamanan

Implementasi pelayanan publik yang dilakukan di BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Utama Bandar Lampung meliputi:


1. Adanya standar pelayanan baku yang telah diatur dalam UU
2. Penerapan pelayanan prima yang bertujuan untuk kepuasan peserta

JKN-KIS. Pelayanan prima tersebut berfokus pada layanan yang

cepat, mudah diakses (aksesibilitas) dan memberikan solusi degan

empati.
3. Memberikan pelayanan kepada peserta JKN-KIS sesuai dengan

standar minimal berinteraksi yaitu senyum, empati, dan kontak mata.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada peserta

JKN-KIS atas pelayanan yang diberikan.


4. Adanya 9 prinsip dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan yaitu

prinsip kegotongroyongan (yakni prinsip dimana pihak yang sehat

membantu pihak yang sakit dalam hal pembiayaan iuran), prinsip

nirlaba, prinsip keterbukaan, prinsip kehati-hatian, prinsip

akuntabilitas, prinsip portabilitas, prinsip kepesertaan wajib, prinsip

dana manfaat dan prinsip hasil pengelolaan dana yang digunakan

untuk kepentingan masyarakat dalam hal jaminan kesehatan.


5. Adanya strategi untuk meningkatkan kepesertaan JKN-KIS melalui

program bersama dalam forum pemangku kepentingan dengan

melakukan kerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka

penyelenggaraan jaminan kesehatan.


6. Adanya unit pemasaran yang secara kontinu memberitahukan

informasi kepada peserta terkait sosialisasi program jaminan sosial.

11
7. Adanya unit informasi guna memberikan keterbukaan informasi

mengenai hak dan kewajiban peserta JKN-KIS serta prosedur

pelayanan.
8. Adanya unit penagihan bagi peserta yang belum melunasi iuran

pembayaran ataupun bagi yang terlambat dalam pembayaran iuran

JKN-KIS.
9. Adanya unit pengendali mutu pelayanan guna meningkatkan mutu

pelayanan jaminan kesehatan kepada peserta.


10. Adanya unit penanganan pengaduan peserta. Pengadaan unit ini

dimaksudkan untuk mengevaluasi pelayanan JKN-KIS kepada

peserta dan menangani keluhan peserta JKN-KIS atas pelayanan

yang diberikan.
11. Penerapan payung hukum berupa sanksi tegas bagi peserta/

perusahaan yang tidak patuh terhadap aturan.


12. Pemisahan loket berdasarkan jenis kepesertaan. Hal itu dilakukan

guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada

peserta JKN-KIS.
13. Pengadaan loket administrasi denda yang dimaksudkan untuk

menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan pembayaran iuran

peserta JKN-KIS yang tidak sesuai dengan waktu pembayaran (iuran

tertunggak).
14. Adanya tempat pelayanan peserta melalui mobile, Costomer Servis,

website, dan lain-lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

12
BAB IV
DESKRIPSI ACTION PLAN DI TEMPAT KERJA

4.1. Whole Of Government

Berdasarkan Lesson Learned yang diperoleh dari hasil studi lapangan pada

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Bandar Lampung , maka contoh

implementasi whole of government di SMK Negeri 1 Kalianda meliputi:


1. Sebagai guru mata pelajaran sejarah Indonesia berkoordinasi dengan

rekan satu mata pelajaran berkenaan dengan rencana pembelajaran dan

hal-hal terkait pembelajaran melalui program MGMP.


2. Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik untuk menunjang

proses pembelajaran yang interaktif dan mengetahui perkembangan

yang dialami peserta didik.

13
3. Koordinasi dengan kepala sekolah dan waka kurikulum mengenai

regulasi yang ditetapkan dalam menunjang proses kegiatan

pembelajaran.
4. Sebagai wali kelas berkoordinasi dengan guru mata pelajaran, guru

BK, dan waka kesiswaan untuk memantau perkembangan peserta didik

baik perkembangan akademik maupun non akademik. Selain itu, wali

kelas juga berkoordinasidan menjalin komunikasi secara berkelanjutan

dengan wali murid untuk menyampaikan setiap informasi dari pihak

sekolah terkait perkembangan peserta didik selama menempuh

pendidikannya di SMK N 1 Kalianda.


5. Berkoordinasi dengan Bendahara dan Staf TU mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan administratif dan pembiayaan.


6. Membangun komunikas sehat dengan seluruh dewan guru dan

Berkoordinasi dengan seluruh civitas akademika dalam rangka

membangun lingkungan kerja yang sehat.

4.2. Manajemen ASN

Berdasarkan Lesson Learned yang diperoleh dari hasil studi lapangan,

maka prinsip manajemen ASN yang dapat diterapkan yakni:


1. Melakukan pengembangan karir melalui program pelatihan dan diklat.
2. Adanya penilian kinerja guru (PKG) secara transparan. PKG ini

dimaksudkan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja guru

dalam proses pembelajaran.


3. Adanya kenaikan pangkat secara berkala berdasarkan angka kredit

dengan standar tertentu.


4. Adanya penghargaan terhadap kinerja guru yang baik dan sanksi tegas

bagi yang melanggar aturan yang diberlakukan pihak sekolah.

4.3. Pelayanan Publik

14
Berdasarkan Lesson Learned yang diperoleh dari hasil studi lapangan, nilai

pelayanan publik yang dapat diimplementasikan di SMK Negeri 1

Kalianda meliputi:
1. Memberikan pelayanan prima kepada peserta didik dalam proses

kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini penggunaan metode yang

interaktif, inovatif dan menarik sehingga dapat memudahkan peserta

didik dalam penerimaan materi, memulai kegiatan belajar mengajar

sesuai dengan waktu yang ditetapkan (disiplin masuk kelas),

penggunaan alat atau media berbasis teknologi dan penerapan 5 S

yakni senyum, sapa, salam, sopan, dan santun.


2. Membuat jaringan komunikasi aktif antara wali kelas dengan wali

murid serta antar wali murid dalam rangka menjalin komunikasi terkait

perkembangan karakter diri dan prestasi peserta didik.


3. Melakukan program bimbingan individual kepada peserta didik yang

membutuhkan bimbingan terkait kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran.
4. Melakukan program home visit dengan berkoordinasi dengan guru BK

dalam mengatasi tingkat kehadiran peserta ddik dan permasalahan lain

yang dihadapi peserta didik.


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Studi lapangan yang dilaksanakan pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Utama Bandar Lampung mampu menambah pemahaman dan

pengaktualisasian mengenai kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang

berkaitan dengan whole of government, manajemen ASN, dan pelayanan

publik.

15
Aktualisasi Whole of Government yang diterapkan BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Utama Bandar Lampung ialah dengan membentuk

koordinasi yang berkesinambungan antara lembaga-lembaga pemerintah,

lembaga non pemerintah, badan-badan usaha maupun pihak-pihak lain

yang mendukung program JKN-KIS terutama dalam hal perluasan

kepesertaan, kolekting iuran, kepatuhan, dan optimalisasi pelayanan

kesehatan.

Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikelola dengan baik mulai dari

sistem perekrutan kepegawaian, penilaian kinerja pegawai berdasarkan

sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi, adanya jenjang karir

melalui peningkatan kinerja , dan pengembangan sumber daya manusia

melalui pelatihan dan diklat untuk meningkatkan profesionalisme dan

kinerja dalam memberikan pelayanan.

Pelayanan publik di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Bandar

Lampung dilakukan melalui pelayanan prima dengan 9 prinsip dasar

pelayanan, adanya standar pelayanan baku, pelaksanaan fokus layanan dan

standar minimal berinteraksi.

Nilai-nilai kedudukan dan peran ASN dalam NKRI pada BPJS Kesehatan

Kantor Cabang Utama Bandar Lampung tersebut juga dapat

diimplementasikan pada unit kerja penulis yakni SMK Negeri 1 Kalianda

khususnya dalam pemberian pelayanan prima kepada peserta didik dalam

proses pembelajaran.

5.2. Saran

16
a. Bagi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan

studi lapangan diharapkan untuk senantiasa meningkatkan koordinasi

dengan instansi terkait agar pelaksanaan studi lapangan dapat terus

berjalan secara efektif dan kondusif.


b. Bagi ASN diharapkan dapat mengaktualisasikan kedudukan dan peran

ASN dalam NKRI sesuai dengan tupoksi yang ditetapkan.

17

Anda mungkin juga menyukai