Anda di halaman 1dari 29

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR PROFESI ASN


DI PUSKESMAS GANG KELOR KOTA BOGOR

Oleh:
Sistha Anindita Pinastika Heningtyas, S.Farm., Apt.
Nosis

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Bogor


Angkatan XXVII Tahun 2021

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


POLRI PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN


OBAT LASA (LOOK ALIKE, SOUND ALIKE) DAN
HIGH ALERT DI PUSKESMAS GANG KELOR KOTA
BOGOR

Peserta Diklat

Sistha Anindita Pinastika Heningtyas, S.Farm., Apt.


Nosis

Telah disetujui pada tanggal: Juli 2021


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

IWAN KURNIAWAN, S.E., M.Ak. dr. DINA SITA DEWI, M.Kes.


PENATA I PEMBINA
NIP. 197309102003121003 NIP. 196506162006042004
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI__________

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Sistha Anindita Pinastika Heningtyas, S.Farm., Apt.


Intansi : Dinas Kesehatan Kota Bogor
Jabatan : Ahli Pertama - Apoteker
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Gang Kelor
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut:

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS


dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Bogor, Juli 2021
COACH

IWAN KURNIAWAN, S.E., M.Ak.


PENATA I
NIP. 197309102003121003
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI__________

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Sistha Anindita Pinastika Heningtyas, S.Farm., Apt.


Intansi : Dinas Kesehatan Kota Bogor
Jabatan : Ahli Pertama - Apoteker
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Gang Kelor
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut:

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS


dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Bogor, 12 Juli 2021
MENTOR

dr. DINA SITA DEWI, M.Kes.


PEMBINA
NIP. 196506162006042004
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN di Puskesmas Gang Kelor Kota
Bogor dengan tepat waktu. Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Latihan
Dasar CPNS Angkatan XVII Tahun 2021.
Dalam penulisan laporan aktualisasi habituasi ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,
tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. KOMBESPOL Drs. Bobyanto, I. O. R. ADOE selaku Kepala Pusat
Pendidikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik
Indonesia,
2. AKBP Mohamad Rois, S. Ik., M.Si. selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik
Indonesia,
3. AKBP Dr. Hanjaya Fatah, S.Pd., M.M.Pd. selaku Kepala Bagian
Pendidikan dan Pelatihan,
4. AKBP Grace K. Rahakbau, S. Ik., M.Si selaku Kepala Bagian Tenaga
Pendidik,
5. SKBP Drs. Kasman Hindriana, S.H, M.M.Pd. selaku Kepala Bagian
Bimbingan Siswa,
6. Bapak Iwan Kurniawan, S.E, M.Ak. selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis,
7. Para Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat POLRI Bandung yang telah
memberikan ilmu dan pengalamannya terkait nilai-nilai dasar profesi
ASN,
8. Seluruh panitia pelaksana Pendidikan Latihan Dasar CPNS Golongan
III Gelombang V Tahun 2021 yang telah membimbing dan memotivasi
penulis seluruh peserta Diklatsar,
9. Ibu dr. Sri Nowo Retno, MARS selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Bogor,
10. Ibu dr. Erna Nuraena selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor,
11. Ibu dr. Dina Sita Dewi, M.Kes. selaku Kepala UPTD Puskesmas Gang
Kelor Kota Bogor sekaligus Mentor yang telah memberikan arahan
serta bimbingan kepada penulis,
12. Seluruh staf UPTD Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, untuk segala bentuk bantuan dan
dukungannya,
13. Bapak Prof. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si. dan Ibu Retno Widianingsih
selaku kedua orang tua penulis dan Ugi Rahman Kustiawan, S.Farm.,
Apt. selaku suami penulis yang telah memberikan doa, dukungan serta
saran terkait penyusunan rancangan ini kepada penulis,
14. Rekan-rekan peserta Pendidikan Latihan Dasar CPNS Golongan III
Gelombang V Tahun 2021, khususnya Kelompok III Angkatan XVII,
yang selalu kompak dan semangat, dan
15. Pihak-pihak lain yang tak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
segala bentuk bantuan dan dukungannya.
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan …………………………………………………………


Lembar Penjelasan dari Coach ……………………………………………..
Lembar Penjelasan dari Mentor ……………………………………………
Kata Pengantar ………………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………………….
Daftar Gambar …………………………………………………………………
Daftar Tabel …………………………………………………………………
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ……………………………………………….
B. Gambaran Umum, Tugas Pokok dan Fungsi ……………....
C. Tujuan …………………………………………………………
D. Manfaat ……………………………………………………..…
E. Ruang Lingkup …………………………………………………
Bab II Rancangan Kegiatan Aktualisasi Habituasi
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi ……………………
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi ………………………………
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi ………………….
Bab III Penutup ……………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor ……………………


Gambar 2 Struktur Organisasi Puskesmas Gang Kelor ………….
Gambar 3 ………………….
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kondisi Pekerjaan Kefarmasian di Puskesmas ………


Tabel 2 Analisis Isu di Puskesmas dengan Metode USG …….
Tabel 3 Jadwal rancangan aktualisasi habituasi ………………...
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, Aparatur Sipil Negara, yang selanjutnya disebut ASN, adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dalam perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN adalah pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU tersebut, ASN berprofesi
dengan berlandaskan prinsip komitmen, integritas moral, dan
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya sebagai pelayan
publik.
ASN yang profesional dapat dihasilkan melalui penerapan nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari korupsi, dan
nepotisme sehingga diperlukan pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri
sipil dengan merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) bahwa Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan selama satu tahun. Pelatihan dasar bagi CPNS melalui
Peraturan LAN No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, dalam pelatihan
dasar ini CPNS akan dibekali dengan ilmu pembentukan karakter seperti
sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI, dan agenda habituasi.
Nilai-nilai dasar ini diaktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan yang
mengacu pada isu aktual yang terjadi di masing-masing unit kerja.
Rancangan aktualisasi ini akan diterapkan dalam agenda habituasi di unit
kerja penulis, yaitu Puskesmas Gang Kelor, di bawah instansi Dinas
Kesehatan Kota Bogor, di mana penulis akan melakukan tugas dan
fungsinya secara maksimal dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS yang
sudah diajarkan. Penerapan nilai-nilai dasar PNS penulis diterapkan sesuai
tugas pokok fungsi penulis sebagai Apoteker Ahli pertama di Puskesmas
Gang Kelor Kota Bogor.
Fungsi ASN yang sangat sering ditemui oleh masyarakat adalah
sebagai pelayan publik, di mana salah satu bentuk pelayanan publik yang
diberikan oleh Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor adalah melalui tugas
fungsional Apoteker Ahli Pertama, yaitu melakukan pelayanan kefarmasian
sesuai standar, sebagaimana tercantum dalam Permenkes Nomor 76
Tahun 2016. Dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas,
penulis mengidentifikasi beberapa isu yang terdapat di Puskesmas Gang
Kelor Kota Bogor, tempat penulis bekerja, antara lain:

No. Kondisi Sekarang Kondisi yang Diharapkan


1 Pengelolaan dan penyimpanan Obat LASA dan High Alert
obat LASA (Look Alike, Sound disimpan terpisah atau berjarak
Alike) dan High Alert di dari obat lain dan diberi
Puskesmas Gang Kelor Kota penandaan label agar tidak terjadi
Bogor belum terlaksana medication error atau keselahan
dengan baik. pemberian obat.
2 Pencatatan pengeluaran obat Setiap pengeluaran obat
narkotika/psiktropika/OOT narkotika/psiktropika/OOT harus
belum terlaksana dengan baik. dicatat di kartu stok dan buku
catatan pengeluaran obat.
3 Permintaan obat Puskesmas Permintaan obat Pustu dilakukan
Pembantu (Pustu) masih melalui Laporan Pemakaian dan
dilakukan secara manual. Lembar Permintaan Obat
(LPLPO) setiap bulan.
Tabel 1. Kondisi Pekerjaan Kefarmasian di Puskesmas Gang Kelor Kota
Bogor
Selain didasarkan pada pengamatan dan pengalaman yang dialami,
penulis juga melakukan analisis isu dengan teknik analisis isu USG
(Urgency, Seriousness and Growth). Analisis USG ini mempertimbangkan
tingkat kepentingan, keseriusan dan perkembangan dari setiap variabel
dengan rentang skor 1-5. Urgency dilihat dari tersedianya waktu,
mempertimbangkan apakah masalah tersebut mendesak atau tidak.
Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktivitas
kerja, keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak dan sebagainya.
Sementara Growth dilihat dari apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah. Berikut adalah hasil analisis isu
terkait pekerjaan kefarmasian di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor
dengan metode USG:

Kriteria
No. Isu Aktual Jumlah Prioritas
U S G
1 Pengelolaan dan penyimpanan 5 5 5 15 I
obat LASA dan High Alert
belum terlaksana dengan baik.
2 Pencatatan pengeluaran obat 4 4 4 12 II
narkotika/psiktropika/OOT
belum terlaksana dengan baik.
3 Permintaan obat Pustu masih 3 3 4 10 III
dilakukan secara manual.
Tabel 2. Analisis Isu Aktual di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor dengan
Metode USG
Keterangan angka:
5 = sangat gawat / mendesak / cepat
4 = gawat / mendesak / cepat
3 = cukup gawat / mendesak / cepat
2 = kurang gawat / mendesak / cepat
1 = tidak gawat / mendesak / cepat
Setelah ketiga isu aktual terkait pekerjaan kefarmasian yang ditemukan
di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor dianalisis dengan menggunakan
metode USG, diperoleh hasil isu yang menjadi prioritas saat ini adalah
pengelolaan dan penyimpanan obat LASA dan High Alert yang belum
terlaksana dengan baik. Obat LASA berpotensi untuk membingungkan staf
pelaksana sehingga cukup sering menjadi salah satu penyebab medication
error. Sementara obat High Alert adalah obat-obat yang secara signifikan
berisiko membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau
pengelolaan yang kurang tepat. Berdasarkan hal tersebut, perlu
pengembangan kebijakan pengelolaan obat LASA dan High Alert untuk
meningkatkan keamanan pelayanan resep.
Sistem penyimpanan obat yang berada dalam satu rak sangat
memungkinkan untuk terjadinya kesalahan pengambilan obat LASA
sehingga perlu adanya suatu strategi dalam penyusunan obat-obatan untuk
meminimalisir kesalahan tersebut, di antaranya adalah dengan tidak
meletakkan obat-obat LASA tersebut secara berdekatan dan melakukan
penandaan obat. Penandaan obat dilakukan untuk lebih menegaskan
bahwa dalam deretan rak obat tersebut terdapat obat LASA, yaitu dengan
menempelkan label berwarna kuning bertuliskan “LASA”. Sedangkan untuk
obat-obat High Alert harus diletakkan di lemari terpisah dan diberi label
berwarna merah bertuliskan “HIGH ALERT” serta pada lembar resep obat
High Alert harus diberi garis dengan tinta merah.
Diharapkan dengan penandaan obat LASA dan High Alert ini dapat
memudahkan staf pelaksana kefarmasian dalam kegiatan pelayanan resep
dan terhindar dari terjadinya medication error. Oleh karena itu, penulis
memandang perlu mengadakan rancangan aktualisasi habituasi dengan
judul “Optimalisasi Pengelolaan dan Penyimpanan Obat LASA (Look Alike,
Sound Alike) dan High Alert di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor”.

B. GAMBARAN UMUM, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


1. Gambaran Umum Organisasi
Menurut Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2005,
Puskesmas berperan untuk menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional dinas dan merupakan unit pelaksana tingkat
pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan. Puskesmas
Gang Kelor Kota Bogor merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang terletak di Jalan Dr. Sumeru, Gang Kelor Nomor 6,
Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Secara geografis, wilayah administratif Puskesmas Gang Kelor
Kota Bogor terdiri dari 3 Kelurahan, yaitu Kelurahan Menteng,
Kelurahan Cilendek Barat dan Kelurahan Cilendek Timur, dengan
batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara, Kelurahan Curug Mekar,
b. Sebelah Selatan, Kelurahan Kebon Kelapa,
c. Sebelah Timur, Kelurahan Kedung Waringin, dan
d. Sebelah Barat, Kelurahan Sindang Barang
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Puskesmas Gang Kelor
Kota Bogor didukung oleh 41 orang staf pelaksana dan terdiri dari
pelayanan poli umum, poli gigi, poli KIA, laboratorium dan farmasi.

Gambar 1. Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor


2. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor
Puskesmas Gang Kelor melayani dengan SENYUM,
mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri menuju Kota Bogor
sehat.
b. Misi Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor
1) Memberikan pelayanan kesehatan secara terpadu dan
berkesinambungan;
2) Meningkatkan mutu dan fasilitas pelayanan puskesmas;
3) Mendorong kemandirian masyarakat melalui kemandirian
keluarga untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat; dan
4) Membina kemitraan dengan lintas sektor dalam
mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri.
3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran
Berdasarkan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, berikut adalah
tugas pokok, fungsi dan peran Apoteker di Puskesmas:
a. Mengelola Sediaan farmasi dan Bahan Medis Pakai Habis
(BMHP)
1) Perencanaan kebutuhan obat dan BMHP;
2) Permintaan obat dan BMHP;
3) Penerimaan obat dan BMHP;
4) Penyimpanan obat dan BMHP;
5) Pendistribusian obat dan BMHP;
6) Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan; dan
7) Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan BMHP
b. Melaksanakan Pelayanan Farmasi Klinik
1) Pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian
informasi obat;
2) Pelayanan informasi obat (PIO);
3) Konseling;
4) Ronde/ visite pasien;
5) Pemantauan dan pelaporan efek samping obat (ESO);
6) Pemantauan terapi obat (PTO); dan
7) Evaluasi penggunaan obat.
4. Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur organisasi Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor


C. TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Optimalisasi penyimpanan obat LASA dan High Alert di Puskesmas
Gang Kelor Kota Bogor;
2. Tidak terjadi medication error atau kesalahan pemberian obat saat
pelayanan resep di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor; dan
3. Mengimplementasikan nilai-nilai profesi ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang
berkaitan dengan materi Whole of Government, Pelayanan Publik
dan Manajemen ASN.

D. MANFAAT AKTUALISASI
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Manfaat bagi peserta latsar
a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya; dan
b. Menjadi PNS yang mampu menjalankan fungsinya, memiliki
integritas dan professional.
2. Manfaat bagi organisasi
a. Terwujudnya visi dan misi Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor,
yaitu mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri menuju Kota
Bogor sehat; dan
b. Tercapainya standar pelayanan kefarmasian Puskesmas Gang
Kelor Kota Bogor Rumput Kota Bogor.

E. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup dari rancangan aktualisasi habituasi ini adalah
berfokus pada penyimpanan dan penandaan obat LASA dan High Alert di
Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor.
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi


Untuk memenuhi capaian pemecahan isu, maka dilakukan kegiatan
sebagai tata cara atau pedoman dalam pemecahan masalah. Adapun
kegiatan dari rancangan aktualisasi habituasi ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat daftar obat yang termasuk ke dalam kategori obat LASA
dan High Alert di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor;
2. Melakukan penyimpanan obat dengan memisahkan obat-obat
LASA dan High Alert;
3. Melakukan penandaan obat LASA dan High Alert;
4. Melakukan pelayanan resep; dan
5. Melakukan evaluasi kegiatan.

B. Kegiatan Rencana Aktualisasi


Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada aktualisasi habituasi
adalah sebagai berikut:
1. Membuat daftar obat yang termasuk ke dalam kategori obat LASA
dan High Alert di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor
a. Tahap kegiatan
1) Mengidentifikasi obat-obat yang termasuk ke dalam
kategori obat LASA dan High Alert sesuai literatur;
2) Membuat daftar obat LASA dan High Alert yang ada di
Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor; dan
3) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Gang
Kelor Kota Bogor.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai adalah tersedianya daftar obat yang
termasuk ke dalam kategori obat LASA dan High Alert yang ada
di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Daftar obat yang termasuk ke dalam kategori LASA dan
High Alert dapat dipertanggungjawabkan karena disusun
berdasarkan literatur.
2) Nasionalisme
Bermusyawarah dengan Kepala Puskesmas terkait
penyusunan daftar obat.
3) Etika publik
Berdiskusi dengan Kepala Puskesmas mengenai obat-
obat yang akan dimasukkan ke dalam daftar obat LASA
dan High Alert dengan kata-kata yang sopan-santun.
4) Komitmen mutu
Membuat daftar obat LASA dan High Alert yang dapat
dipelajari oleh staf farmasi agar terhindar dari medication
error.
5) Anti korupsi
Mencari literatur kategori obat LASA dan High Alert dari
sumber yang dapat dipercaya.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan publik
Daftar obat LASA dan High Alert yang telah disusun
diharapkan dapat membuat staf farmasi terhindar dari
kesalahan pengambilan obat sehingga dapat memberikan
pelayanan obat dengan baik.
2) Manajemen ASN
Pelayanan obat yang terhindar dari medication error dapat
mengindikasikan bahwa kinerja ASN baik dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Whole of Government
Berdiskusi dengan Kepala Puskesmas dalam
penyusunan daftar obat LASA dan High Alert merupakan
bentuk kerjasama yang baik antar staf Puskesmas.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Dengan adanya daftar obat LASA dan High Alert, diharapkan
pelayanan kefarmasian dapat terhindar dari medication error
sehingga akan mempertahankan mutu pelayanan Puskesmas.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Membuat daftar obat LASA dan High Alert merupakan sebuah
inovasi di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor sehingga
mendukung salah satu dari nilai-nilai Puskesmas, yaitu “Unggul
dalam pelayanan dan inovasi Pukesmas”.
2. Melakukan penyimpanan obat dengan memisahkan obat-obat
LASA dan High Alert
a. Tahap kegiatan
1) Melakukan koordinasi dengan tim farmasi;
2) Memisahkan obat-obatan yang termasuk ke dalam
kategori obat LASA dan High Alert; dan
2) Menyusun obat secara berjarak untuk obat LASA dan
menyimpan di lemari terpisah untuk obat High Alert.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai adalah obat-obat yang termasuk ke
dalam kategori obat LASA disimpan berjarak dan obat-obat
yang termasuk ke dalam kategori obat High Alert disimpan di
lemari terpisah.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntablitas
Memisahkan obat-obat sesuai dengan kategorinya
merupakan bentuk upaya untuk mencapai target
terhindarnya staf farmasi dari kejadian medication error.
2) Nasionalisme
Berkoordinasi dengan tim farmasi dalam penyusunan
penyimpanan obat sebagai wujud gotong-royong dalam
bekerja.
3) Etika publik
Meminta bantuan tim farmasi untuk membantu dalam
penyusunan penyimpanan obat dengan kata-kata sopan
dan santun.
4) Komitmen mutu
Penyimpanan obat LASA dan High Alert yang berjarak
dan terpisah diharapkan dapat meningkatkan mutu
pelayanan karena dapat membuat staf farmasi terhindar
dari kesalahan pengambilan obat.
5) Anti korupsi
Memanfaatkan waktu dengan baik saat menyusun obat
bersama tim farmasi sehingga kegiatan dapat
terselesaikan tepat waktu.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan publik
Penyimpanan obat LASA yang berjarak dan obat High
Alert yang disimpan di lemari terpisah diharapkan dapat
membuat staf farmasi terhindar dari kesalahan
pengambilan obat sehingga dapat memberikan
pelayanan obat dengan baik.
2) Manajemen ASN
Melakukan penyimpanan obat yang baik dan benar
merupakan salah satu bentuk tugas pokok staf farmasi di
Puskesmas.
3) Whole of Government
Menyusun obat bersama tim farmasi adalah bukti
kerjasama tim yang baik dalam mewujudkan pelayanan
yang optimal.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Penyimpanan obat LASA dan High Alert yang berjarak dan
terpisah diharapkan dapat membuat staf farmasi terhindar dari
kesalahan pengambilan obat sehingga akan mempertahankan
mutu pelayanan Puskesmas
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Tidak terjadinya medication error dapat mendukung salah satu
dari nilai-nilai Puskesmas, yaitu “Memberikan pelayanan yang
nyaman dan aman” karena pasien mendapatkan pengobatan
yang sesuai dengan instruksi dokter.
3. Melakukan penandaan label obat LASA dan High Alert
a. Tahap kegiatan
1) Merancang desain label LASA dan High Alert;
2) Mencetak label LASA dan High Alert; dan
3) Melakukan penandaan label pada obat-obat yang
termasuk ke dalam kategori obat LASA dan High Alert
yang telah ditentukan.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai adalah tempat penyimpanan obat-obat
LASA dan kemasan terkecil obat-obat High Alert memiliki label
penandaan khusus.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Menyelesaikan desain label LASA dan High Alert dengan
tepat waktu agar dapat segera dilakukan penandaan.
2) Nasionalisme
Membuat label LASA dan High Alert untuk menghindari
medication error merupakan wujud peduli akan
keselamatan pasien.
3) Etika publik
Meminta saran terkait desain label dan bantuan untuk
menempelkan label pada obat dan tempat obat kepada
tim farmasi dengan sopa dan santun.
4) Komitmen Mutu
Penandaan label pada obat LASA dan High Alert
diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan karena
dapat membuat staf farmasi terhindar dari kesalahan
pengambilan obat.
5) Anti korupsi
Memanfaatkan waktu dengan baik saat mendesain dan
mencetak label sehingga obat LASA dan High Alert dapat
segera diberi penandaan label.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan publik
Obat-obat LASA dan High Alert yang telah diberi
penandaan label diharapkan dapat membuat staf farmasi
terhindar dari kesalahan pengambilan obat sehingga
dapat memberikan pelayanan obat dengan baik.
2) Manajemen ASN
Pembuatan label obat LASA dan High Alert merupakan
suatu bentuk inovasi yang dapat mengindikasikan bahwa
kinerja ASN baik.
3) Whole of Government
Berdiskusi dengan tim farmasi terkait desain label dan
penempelan label adalah suatu bentuk kerjasama tim
yang baik.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Obat-obat LASA dan High Alert yang telah diberi penandaan
label diharapkan dapat membuat staf farmasi terhindar dari
kesalahan pengambilan obat sehingga akan mempertahankan
mutu pelayanan Puskesmas
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Penandaan label obat LASA dan High Alert merupakan sebuah
inovasi di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor sehingga
mendukung salah satu dari nilai-nilai Puskesmas, yaitu “Unggul
dalam pelayanan dan inovasi Pukesmas”.
4. Melakukan pelayanan resep
a. Tahap kegiatan
1) Mengkaji resep yang diterima, diteliti apakah ada obat
yang termasuk ke dalam kategori obat High Alert;
2) Memberi garis di bawah nama obat High Alert yang tertulis
pada resep dengan tinta merah;
3) Melakukan dispensing dengan memperhatikan label
penandaan obat LASA saat pengambilan obat; dan
4) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan
Pelayanan Informasi Obat (PIO).
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai adalah staf farmasi menyiapkan obat
dengan teliti sehingga tercapainya keselamatan pasien karena
tidak ada medication error yang terjadi.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Pengkajian resep dilakukan dengan penuh
tanggungjawab sesuai keilmuan yang dimiliki oleh staf
farmasi.
2) Nasionalisme
Tidak membeda-bedakan pasien dalam melakukan
pelayanan resep.
3) Etika publik
Melakukan PIO dengan kata-kata yang sopan dan santun
kepada pasien dan menjawab pertanyaan terkait obat
yang diajukan pasien dengan ramah.
4) Komitmen Mutu
Mengkaji resep dengan teliti dan disiplin sehingga pasien
mendapatkan pelayanan obat yang bermutu.
5) Anti korupsi
Dapat memanfaatkan waktu dengan baik saat proses
dispensing obat dengan tetap mengedepankan ketelitian
dan kejujuran sehingga pasien dapat memperoleh obat
sesuai instruksi dokter.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan publik
Melakukan pelayanan resep tanpa medication error
merupakan contoh pelayanan publik yang baik di bidang
farmasi.
2) Manajemen ASN
Melakukan pelayanan resep sesuai dengan standar
pelayanan kefarmasian di Puskesmas adalah contoh
manajemen ASN yang baik.
3) Whole of Government
Pelayanan resep membutuhkan koordinasi yang baik
dengan semua pihak di Puskesmas, mulai dari
pendaftaran, rekam medik, perawat, dokter, serta staf
pelaksana lainnya di Puskesmas.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Melakukan pelayanan resep dengan baik sehingga pasien
dapat memperoleh obat yang benar dan informasi terkait obat
yang jelas dapat mendukung misi Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan secara terpadu dan
berkesinambungan.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Mengkaji resep dan menyiapkan obat dengan teliti serta
menjelaskan obat dengan kata-kata yang sopan dan santun
kepada pasien termasuk implementasi nilai-nilai Puskesmas,
yaitu “Memberikan pelayanan yang nyaman dan aman” dan
“Santun dalam memberikan pelayanan”.
5. Melakukan evaluasi kegiatan
a. Tahap kegiatan
1) Melaporkan jika ada obat-obatan baru yang diterima, yang
termasuk ke dalam kategori obat LASA atau High Alert,
kepada Kepala Puskesmas;
2) Memasukkan nama obat tersebut ke dalam daftar obat
LASA atau High Alert; dan
3) Berkoordinasi dengan tim farmasi terkait penambahan
obat baru dalam daftar obat LASA atau High Alert.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai adalah daftar obat LASA dan High Alert
yang selalu diperbarui setiap bulan dan disosialisasikan kepada
staf farmasi.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Adanya evaluasi untuk memperbarui daftar obat LASA
maupun High Alert membuktikan bahwa penulis telah
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang dilakukan
selama masa aktualisasi habituasi ini
2) Nasionalisme
Menerima saran dari atasan maupun dari rekan kerja
dengan lapang dada dan mau memperbaiki dalam
evaluasi merupakan bentuk nasionalisme yang dilakukan
oleh penulis.
3) Etika publik
Melakukan pelayanan yang maksimal, baik kepada
atasan maupun staf lain yang memberi saran, yang
disertai dengan sikap yang baik adalah bentuk dari
penerapan etika publik di tempat kerja.
4) Komitmen Mutu
Selalui memperbarui daftar obat LASA dan High Alert
merupakan bentuk komitmen untuk menjalankan inovasi
baru guna mempertahankan mutu pelayanan obat.
Adanya evaluasi berarti menjaga mutu pekerjaan agar
dapat dilakukan secara terus menerus sebagai suatu
pembiasaan, yang pada akhirnya akan membantu
kelancaran proses pekerjaan pada unit kerja.
5) Anti korupsi
Evaluasi kegiatan ini merupakan suatu bentuk bukti
transparansi dari runtutan kegiatan yang dilakukan
selama masa aktualisasi habituasi secara apa adanya.
Oleh karena itu, kegiatan evaluasi ini juga dapat dikatakan
sebagai kegiatan yang memenuhi nilai dasar anti korupsi.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan publik
Evaluasi ini adalah bentuk pelayanan kepada Kepala
Puskesmas atas semua kegiatan yang dilakukan, serta
menjadi bahan penilaian kinerja ASN dalam
melaksanakan tugasnya, dalam hal ini sebagai Apoteker.
2) Manajemen ASN
Dilakukannya kegiatan ini adalah bentuk dari
profesionalitas dalam menjalankan kegiatan selama
aktualisasi habituasi, sebagaimana dalam manajemen
ASN bahwa profesionalisme adalah hal penting yang
harus dimiliki oleh seorang ASN.
3) Whole of Government
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, ada koordinasi yang baik
dan terintegrasi dengan atasan dan rekan kerja atas
seluruh kegiatan yang telah dilakukan.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan evaluasi ini merupakan bentuk implementasi misi
Puskesmas untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan
Puskesmas.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan evaluasi ini dilakukan guna tetap dapat memberikan
pelayanan yang nyaman dan aman sehingga jika terdapat
kekurangan dapat didiskusikan bersama atasan dan rekan
sejawat.

C. Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Habituasi


Kegiatan aktualisasi habituasi akan dilakukan oleh penulis mulai dari
tanggal 19 Juli 2021 sampai dengan 25 Agustus 2021. Berikut adalah
jadwal rancangan aktualisasi habituasi yang akan dilakukan:
Hari ke/Bulan
No. Kegiatan
Juli Agustus
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Membuat daftar
obat yang
termasuk ke
dalam kategori
1 obat LASA dan
High Alert di
Puskesmas
Gang Kelor Kota
Bogor
Melakukan
penyimpanan
obat dengan
2
memisahkan
obat-obat LASA
dan High Alert
Melakukan
penandaan obat
3
LASA dan High
Alert
Melakukan
4
pelayanan resep
Melakukan
5 evaluasi
kegiatan

Tabel 3. Jadwal rancangan aktualisasi habituasi

Anda mungkin juga menyukai