Anda di halaman 1dari 47

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI, KEDUDUKAN, DAN PERAN PEGAWAI NEGERI


SIPIL DALAM NKRI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODIFIKASI


ALAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI KELAS II PADA MASA PANDEMI DI SDN DI SDN
BANJARSARI 1 KEC. JETIS KAB. MOJOKERTO

OLEH :
EKA PRASETYA SAKTI , S.Pd
19860930 202012 1 004
NDH : 26

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN LXX
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODIFIKASI


ALAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI KELAS II PADA MASA PANDEMI DI SDN DI SDN
BANJARSARI 1 KEC. JETIS KAB. MOJOKERTO

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach, Mentor, dan Penguji Dinyatakan di setujui
dan di seminarkan pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat : STIESIA SURABAYA

Mojokerto, 15 Juni 2021


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Eka Prasetya Sakti, S. Pd.


NIP. 19860930 202012 1 004

Pembimbing, Mentor,

Dr. Chusaini Mustas,Drs ,M.Pd Endang Sri Wahyuni, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19580706 198603 1 028 NIP. 19690210 199403 2 012

ii
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar CPNS 2021, Hari Selasa
tanggal 15 Juni 2021, telah melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi.
Nama : Eka Prasetya Sakti, S.Pd.
Angkatan : LXX

NDH : 26
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KELAS II
PADA MASA PANDEMI DI SDN DI SDN
BANJARSARI 1 KEC. JETIS KAB. MOJOKERTO

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditanda tangani oleh:

Mojokerto, 15 Juni 2021


Penguji, Peserta,

Eka prasetya sakti, S.Pd.


NIP. 1986093020202121004

Coach, Mentor,

Dr. Chusaini Mustas,Drs ,M.Pd Endang Sri Wahyuni, S.Pd.


NIP. NIP. 19690210 199403 2 012

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis bisa menyusun
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ini yang berjudul “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KELAS II PADA MASA PANDEMI DI SDN DI SDN
BANJARSARI 1 KEC. JETIS KAB. MOJOKERTO” dengan tujuan untuk memenuhi salah satu
kegiatan dalam rangkaian pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Tahun 2021.
Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis juga ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberi nikmat,Rahmat dan KaruniaNya
2. Ibu Ikfina Fahmawati, M.Si. Selaku Bupati Mojokerto;
3. Bapak Aries Agung Paewai, S.STP, M.M selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur
4. Bapak Drs. Ec. Susantoso, M.Si. selaku Kepala BKDPP Kabupaten Mojokerto
5. Ibu Endang Sri Wahyuni, S.Pd. selaku Mentor yang telah memotivasi dan
membimbing penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, sekaligus
Plt. Kepala Sekolah SDN Banjarsari 1 Kabupaten Mojokerto
6. Bapak Dr. Chusaini Mustas,Drs ,M.Pd. selaku Widyaiswara (Coach) yang telah
memberikan banyak masukan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
7. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan penulis selama mengikuti
pelatihan dasar ini sehingga mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
8. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 70 Latsar CPNS Golongan III tahun
2021 yang telah berbagi ilmu, pengalaman, dan kekompakannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca dan pemerhati sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan
aktualisasi ini.
Mojokerto, Juni 2021
Penulis
Eka prasetya sakti, S.Pd.

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………………………….. ii
BERITA ACARA ………………………………………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………..vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………….vi

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang …………………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan dan manfaat Aktualisasi ……………………………………………………….. 2
1.3 Ruang lingkup Aktualisasi …………………………………………………………….. 3
BAB 2. GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi,visi dan misi Organisasi …………………………………………………….. 4
2.2 Kedudukan tugas dan fungsi unit kerja ………………………………………………... 6
2.3 Struktur Organisasi …………………………………………………………………….. 6
2.4 Uraian tugas jabatan …………………………………………………………………… 8
BAB 3. DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Internalisasi Pembelajaran …………………………………………………………….. 9
3.1.1 Sikap perilaku Bela Negara ……………………………………………………… 9
3.1.2 Nilai Nlai dasar ASN ……………………………………………………………. 10
3.1.3 Kedududkan dan peran ASN ……………………………………………………..16
3.2 Identifikasi Isu ………………………………………………………………………....21
3.2.1 Identifikasi isu berdasarkan kualitas ( AKPL ) …………………………………...22
3.2.2 Identifikasi isu berdasarkan Prioritas ( USG ) ……………………………………24
3.3.3 Gagasan pemecahan masalah ……………………………………………………..26
3.3 Diagram alur pemecahan Isu …………………………………………………………..27
3.4 Matrik Rancangan kegiatan ……………………………………………………………28
3.5 Jadwal Rancangan ……………………………………………………………………..40
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………41
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Identitas SDN Banjarsari 1 Kabupaten Mojokerto....................................4
Tabel 2.2 Sarana Prasarana SDN Banjarsari 1 Kabupaten Mojokerto ......................5
Tabel 2.3 Data Guru SDN Banjarsari 1 Kabupaten Mojokerto……………………..7
Tabel 3.1 Identifikasi Isu...........................................................................................38
Tabel 3.2 Seleksi kualitas berdasarkan AKPL...........................................................40
Tabel 3.3 Seleksi Prioritas USG................................................................................42
Tabel 3.4 Alternatif Solusi Tehnik Tapisan ………………………………………..41
Tabel 4.2 Matrix rencana kegiatan …………………………………………………45
Tabel 4.3 Rencana kegiatan ………………………………………………………..58

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Foto SDN Banjarsari 1 Kabupaten Mojokerto.........................................5


Gambar 4.2 Diagram Alur Pemecahan Isu ...............................................................44

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Salah satu cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa


sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alenia keempat. Dalam rangka untuk mewujudkan cita-cita
tersebut perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme . Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara Bab I Pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam
undang-undang tersebut juga dijelaskan tentang fungsi Aparatur Sipil Negara yakni
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa.Serta PP No.11 Tahun 2017 Yang menyatakan Manajemen ASN
tentang kebutuhan,pengadaan,pangkat,pengembangan karir,penghargaan,penilaian
kinerja penggajian serta perlindungan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional).
Fungsi pendidikan yaitu untuk mempersiapkan dan membentuk siswa yaitu generasi-
generasi penerus bangsa agar menjadi manusia yang dapat mengembangkan potensi
dirinya sebelum siswa tersebut terjun ke kehidupan yang sebenarnya yaitu masyarakat.
Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk mengantarkan siswa dalam perubahan
tingkah laku baik secara moral maupun intelektual. Supaya mencapai proses ini
dibutuhkannya sebuah tindakan yaitu berupa kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran ialah serangkaian kegiatan guru dan siswa yang
menyebabkan hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Guru harus merancang kegiatan yang efektif agar siswa
1
menjadi aktif dan produktif sehingga terjadi hubungan timbal balik antara guru dan
siswa. Guru harus pandai memilih metode dan media yang sesuai dengan siswa supaya
materi dapat tersampaikan dengan baik.
Pada saat ini di masa Pandemi mengharuskan kita semakin kreatif dalam
pembelajaran.Tentunya banyak sekali masalah yang di hadapi karena metode
pembelajaran. Ketepatan dalam memilih metode tentu sangat penting pengaruhnya
dalam hal ini.Salah satu diantara masalahnya adalah Kurangnya media pembelajaran
untuk siswa pada saat melakukan praktek Pjok.
Untuk itu diperlukan beberapa Modifikasi alat untuk mempermudah Siswa
dalam melakukan praktek pembelajaran sehingga anak bisa kreatif memilih media dan
juga Semua siswa bisa melakukan kegiatan pembelajaran.Salah satu contoh Di Kelas 2
pada saat Materi lempar tangkap bola yang seharusnya pakai bola karet ( Bola tenis )
Siswa diperbolehkan memakai bola mainan kecil yang terbuat dari plastik Media
membuat siswa lebih dekat dan paham dengan apa yang dipelajari.itu adalah salah satu
contoh modifikasi alat pembelajaran,karena jika Kurangnya sumber belajar dan
penggunaan media yang digunakan dalam pembelajaran juga berpengaruh pada minat
belajar sehingga berdampak pada hasil belajar siswa.
Dari permasalahan diatas penulis merumuskan inovasi baru guna untuk
memecahkan isu yang ada di SDN Banjarsari 1 Kabupaten Mojokerto yaitu
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODIFIKASI ALAT
PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KELAS II PADA
MASA PANDEMI” sehingga anak anak akan lebih bersemangat lagi dalam mengikuti
proses belajar jarak jauh dan hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya hasi
belajar siswa mata pelajaran pendidikan jasmani pada masa Pandemi Covid 19
Rancangan aktualisasi tersebut harus dapat memberikan solusi atau inovasi atas
masalah berdasarkan hasil identifikasi berbagai permasalahan yang terdapat pada
lembaga.

1.2 Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan
1. Tujuan jangka pendek:
Meningkatnya hasil belajar siswa pembelajaran pendidikan jasmani Pada PJJ
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Di SDN Banjarsari 1.
2. Tujuan jangka menengah dan jangka panjang:
2
Meningkatnya prestasi belajar siswa dalam materi pelajaran serta
Terwujudnya Sekolah yang berwawasan,Inovatif dan kreatif.

b. Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah:
1. Bagi siswa : Meningkatkan Kreatifitas siswa dan peningkatan hasil belajar.
2. Bagi Guru : Memudahkan kinerja guru karena keaktifan dan kreatifitas
siswa.
3. Bagi Sekolah :Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan serta
Meningkatkan hasil belajar, pengetahuan (pemahaman) dan menumbuhkan
wawasan yang inovatif dan kreatif siswa di SDN Banjarsari 1..
2. Ruang Lingkup Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara ini akan
dilaksanakan di SDN Banjarsari 1 Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Secara
khusus ruang lingkup aktualisasi dilakukan pada kelas II karena isu yang hadir yaitu
rendahnya hasi belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Jasmani dengan jumlah 15
siswa. Adapun aktualisasi ini dilaksanakan dari tanggal 16 juni 2021 sampai tanggal 22
Juli 2021 Dengan jadwal kegiatan Sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor yang juga
merupakan kepala sekolah terkait kegiatan yang akan dilakukan.
2. Pre test
3. Melakukan Diskusi dengan teman sejawat tentang penggunaan
Modifikasi Alat pembeljaran
4. Sosialisasi kepada siswa tentang penggunaan Modifikasi Alat
pembeljaran
5. Melakukan Implementasi penggunaan alat pembelajaran modifikasi
6. Post test
7. Menyusun Laporan kegiatan
.

3
BAB 2

GAMBARAN UNIT KERJA

A. Deskripsi Unit Kerja

Tabel 2.1
Identitas Sekolah
No Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah SD Negeri Banjarsari 1
2 NSS 101050308019
3 NPSN 20502826
4 Provinsi Jawa Timur
5 Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten Mojokerto
6 Kecamatan Jetis
7 Desa/ Kelurahan Banjarsari
8 Kode Pos 61352
9 Email SDN.banjarsari178@gmail.com
10 Daerah Pedesaan
11 Status Sekolah Negeri
12 Akreditasi A
13 Tahun Berdiri 1963
14 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi
15 Bangunan Sekolah Pemerintah Daerah
Ds. Banjarsari Kec. Jetis Kab.
16 Lokasi Sekolah
Mojokerto
17 Jarak ke pusat Kecamatan 2 km
18 Jarak ke Pusat Otoda 2 km
19 Terletak pada lintasan Kabupaten
20 Organisasi Penyelenggara Pemerintah
21 Luas Tanah 3828,5 M2

Tabel 2.2
Data Sarana dan Prasarana
Nama Ruangan Jumlah
1 Ruangan Belajar 6 Ruang
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang
3 Ruang Guru 1 Ruang
4 UKS 1 Ruang
4
5 Mushollah 1 Ruang
6 Kamar Mandi 3 Ruang
Jumlah 13 Ruang

Gambar 2.1
Foto SD Negeri Banjarsari 1

B. Visi dan misi Organisasi


1. Visi SDN Banjarsari 1

Terwujudnya peserta didik yang beriman, cerdas, tertib, disiplin, terampil, mandiri,
dan bermoral agamis.

2. Misi SDN Banjarsari 1

1. Terwujudnya sifat taat beribadah kepada Tuhan Yang Maha


Esa
2. Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
berdasarkan minat, bakat, dan potensi peserta didik.
3. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan
pembiasaan, kewirausahaan, dan pengembangan diri yang

5
terencana dan berkesinambungan.

Tugas dan Fungsi Unit kerja

Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah, dan mempunyai tugas pokok


dan bertanggung jawab melaksanakan proses belajar dan mengajar secara efektif dan
efisien yang memiliki jabatan sebagai guru dalam Permendikbud nomor 15 tahun 2018
tentang tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah,diuraiakan tugas pokok guru sebagai berikut :

3. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan


4. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan.
5. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan.
6. Membimbing dan melatih peserta didik
7. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja guru.

Struktur Organisasi

Berikut ini merupakan data tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SD


Negeri Banjarsari 1 Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto Tahun ajaran 2020/ 2021.

1. Data Pegawai SDN Banjarsari 1


Jumlah sumber daya manusia yang ada di SD Negeri Banjarsari 1 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3

Data Pegawai SDN Banjarsari 1 Tahun 2020/2021

No Nama / NIP Gol. Pangkat Jenis Guru Pengajar


Ruang kelas
1 Endang Sri Wahyuni, S.Pd IV/b Pembina Kepala Sekolah -
NIP. 196902101994032012 Tk. I
6
2 Dra. Kasti IV/c Pembina Guru Kelas V
NIP. 196307061985042003 Utama
Muda
3 ABD. Rokhim, S.Pd.I IV/b Pembina Guru PAI I-VI
NIP. 196205041986031027 Tk. I
4 Solchanah, S.Pd III/a Penata Guru Kelas II
NIP. 196902152008012016 Muda
5 Nuraidah, S.Pd III/a Penata Guru Kelas III
NIP. 197104242008012013 Muda
6 Suhartini, S.Pd III/a Penata Guru Kelas IV
NIP. 196904212007012017 Muda
7 Arief Agung Pramono, III/a Penata Guru Kelas VI
S.Pd.SD Muda
NIP. 198605102020011013
8 Cahyane Ramadona, S.Pd.SD III/a Penata Guru Kelas I
NIP. 198605312020122004 Muda
9 Eka Prasetya Sakti, S.Pd III/a Penata Guru PJOK I-VI
NIP. 198609302020121004 Muda
10 Nurul Hayati, S.Pd - GTT Guru Matematika IV-VI
NIP.-
11 Giman Sugiharto - PTT Penjaga -
NIP. -

Uraian tugas Jabatan

Sedangkan uraian tugas jabatan profesi guru menurut PERMEN PAN RI Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya, pada BAB VII Pasal
13 adalah sebagai berikut :

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.


2. Menyusun silabus pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
diampunya.
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.

7
8. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi.
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah dan nasional.
10. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.
12. Melaksanakan proses pengembangan diri.
13. Melaksanakan pubikasi ilmiah.

BAB 3
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Internalisasi Pembelajaran


3.1.1 Sikap Perilaku Bela negara
Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepenti ngan
mempertahankan eksistensi negara tersebut. Dilihat dari segi fisik, bela negara
merupakan upaya pertahanan yang dilakukan dalam menghadapi ancaman,
serangan dan agresi dari pihak-pihak yang dapat mengancam keberadaan
negara. Sedangkan dari segi non fisik, diartikan sebagai upaya yang dilakukan
8
dalam rangka berperan aktif untuk memajukan bangsa dan negara, yang dapat
dilakukan melalui berbagai bidang misalnya pendidikan, kesehatan, moral,
sosial maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya.
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh keci
ntaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Dalam Undang-Undang Dasar 1945
pasal 27 ayat 3, menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Begitu pula dengan seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari warga masyarakat tentu
memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela Negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan
profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Seorang ASN harus
mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN yang dikenal dengan

ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu


dan Anti Korupsi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di unit kerja
masi ng-masi ng. Peran ASN dalam memajukan bangsa dan negara melalui
pelayanan di masing-masing institusi merupakan salah satu wujud dari bela
negara.

3.2.2 Nilai- Nilai Dasar ASN


Dalam menjalankan tugas, seorang ASN dituntut untuk mampu bersikap
dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat. Sesuai dengan yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, yaitu mencetak
ASN dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan
karakter. Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menginternalisasikan
nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Harapannya karakter ASN akan
kuat, sehingga berkompeten dalam memberikan pelayanan kepada
9
masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN
yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat dan
benar ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pelayanan publik serta konsisten dan dapat diandalkan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
Indikator nilai dasar akuntabilitas di antaranya :
a. Kepemimpinan
1) Memberi contoh kepada orang lain.
2) Memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

b. Transparansi, bisa dalam bentuk laporan atau informasi tertulis yang


dapat diakses oleh publik. Tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan, meningkatkan
akuntabilitas dalam keputusan- keputusan, dan memberikan perlindungan
terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan
keputusan.
c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan, dengan adanya
integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi
semua hukum yang berlaku, undang-undang, dan kontrak sehi ngga dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik.
d. Pertanggung jawaban, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap
setiap tindakan yang telah dilakukan.
1) Responsibilitas Perseorangan
Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan tindakan
yang telah dilakukan, serta adanya pengakuan terhadap etika dalam
pengambilan keputusan.
2) Responsibilitas Institusi
Adanya perlindungan publik dan sumber daya, adanya pertimbangan
10
kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan, serta adanya
penempatan ASN sesuai kompetensinya.
e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas. Ketidakadilan
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat
dipercaya.
g. Keseimbangan, ki nerja yang baik harus disertai keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.

h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi


organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi dan sistem pelaporan kinerja
baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila agar senantiasa menempatkan
persatuan kesatuan, kepenti ngan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepenti ngan pribadi dan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan bangsa; menumbuhkan sikap saling
menci ntai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air yang didasarkan
pada nilai–nilai Pancasila
a. Sila 1 (Nilai Ketuhanan)
Menjamin kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaannya, sali ng menghormati kepercayaan satu sama lain,
mengembangkan etika sosial di masyarakat.
a. Sila 2 ( Nilai Kemanusiaan )
11
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, sali ng menghargai antar
sesama, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
b. Sila 3 ( Nilai Persatuan )

Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan bangsa, menempatkan


kepentingan publik daripada kepenti ngan diri sendiri demi persatuan dan
kesatuan bangsa.

c. Sila 4 ( Nilai permusyawaratan dalam kehidupan sehari hari )


Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yaknidemokrasi yang
kerakyatan (penghormatan terhadap suara rakyat), permusyawatan
(kekeluargaan), dan hikmat kebijaksanaan.
d. Sila 5 ( Nilai keadilan )
Mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat sistem kemasyarakatan,
menyediakan kesetaraan kesempatan dalam proses fasilitasi akses informasi
dan layanan.

3. Etika Publik
Konsep etika seri ng digunakan sinonim dengan moral. Etika lebih
dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Menurut Undang-undang no. 5 tentang ASN, ada 14 nilai- nilai dasar etika
publik ASN, meliputi :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
12
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur


g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan ki nerjanya kepada publik
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
progam pemerintah
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

Kemudian berdasarkan Undang-Undang ASN, ada 12 butir kode etik dan


kode perilaku ASN, meliputi:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi
b. Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugas sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
e. Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan atau etika pemerintah
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efesien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepenti ngan dalam melaksanakan
tugas
13
i. Memberi informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatan untuk mendaptkan atau mencari keuntungan dan
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatuyang baru atau
mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan
yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak
tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah
kehidupan yang lebih luas lagi. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian

keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,


penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi.
14
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan) nilai-
nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan transparan
serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga
dapat membentengi diri dari perbuatan curang.
b. Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang memiliki
rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak
akan tergoda untuk mmeperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak mudah
bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus
dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah

untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.


Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
15
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan kemampuan seseorang
untuk memperlakukan orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.
3.3.3 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka diundangkan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian
yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. ASN memegang peranan besar dalam kelaancaran
pemerintahan dan pembangunan, maka ASN memiliki peran dan kedudukan
yang sangat penting dalam berjalannya sistem pemerintahan serta pelayanan
lembaga negara kepada masyarakat.
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu:
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.

2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yg ditetapkan oleh Pimpinan


Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan Intervensi semua
Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri, namun
demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas pemerintahan dan penyelenggaraan
pembangunan tugas umum nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersi h
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan
16
ASN pasti terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi,
semestinya sebagai ASN kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di kantor.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin
ASN dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku ASN sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedi nasan yang dipercayakan kepada ASN dengan
penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat ASN;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepenti ngan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah
harus dirahasiakan;

7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk


kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada
hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
15. Menaati peraturan kedi nasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
17
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.
Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersi h dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN meliputi Manajemen ASN dan Manajemen PPPK. ASN
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan
pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu,
PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian

berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah


untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit. Manajemen
ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan
jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian ki
nerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian;
jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen
Aparatur Sipil Negara, 2014).

2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan publik. Oleh karena itu, WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan dengan menunjuk sejumlah kelembagaan yang
terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016). Pendekatan
WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor
dalam pemerintahan.
18
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar
tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih baik, selain itu perkembangan
teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga
mendorong pentingnya WoG.

b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas


sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk
latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegritas bangsa.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat diterapkan, baik dari
sisi penataan institusi formal maupun informal, yaitu:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
c. Membentuk gugus tugas
d. Koalisi sosial

3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau
jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun
2009 tentang Pelayanan Publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, diperlukan
ASN yang memiliki pola pikir sebagai pelayanan publik profesional, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
19
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. Ruang

lingkup pelayanan publik sebagaimana diatur dalam UU no. 25 tahun 2009


pasal 5 ayat 2 meliputi: pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat
tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan
sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan
sektor strategis lainnya.
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan
murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen
Pelayanan Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-
hal strategis untuk memajukan bangsa di masa yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan
warga negara tetapi juga untuk proteksi.

1.2 Identifikasi Isu

Sebelum melakukan kegiatan aktualisasi, hal yang perlu dilakukan adalah


identifikasi terhadap isu yang sedang dihadapi oleh satuan kerja masing- masing. Isu-
isu tersebut dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan isu utama yang akan
dijadikan fokus bahasan dalam kegiatan aktualisasi. Berikut adalah isu permasalahan
yang ditemukan di SDN Banjarsari 1.

Tabel 3.1 Identifikasi Isu

20
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
Diharapkan
1. Menurunnya Banyak siswa yang Meningkatnya jumlah
kesadaran anak sering tidak anak yang bisa
dalam mengumpulkan tugas mengumpulkan tugas
mengumpulkan secara online
tugas PJOK
secara online
2. Berkurangnya Banyak siswa yang Kesadaran siswa
rasa kerja sama kurang disiplin dan yang tetap berlaku
dan kedisiplinan tidak lagi adanya disiplin walaupun
siswa karena jumat bersih di belajar dirumah
sudah tidak sekolah selama
pernah pandemi
melakukan
kerja bakti dan
upacara bendera
selama pandemi
3. Menurunnya Peserta didik masih Meningkatnya
minat belajar banyak yang kurang motivasi siswa dalam
siswa akibat mempunyai minat belajar walaupun ada
jenuh terlalu untuk belajar dan rasa bosan
lama belajar di sering mengeluh
rumah
4. Berkurangnya Banyaknya siswa Siswa aktif bertanya
pemahaman yang kurang mengerti kalau kurang
materi saat diberi tugas mengerti tentang
pembelajaran tentang soal atau materi dan guru siap
pjok karena materi sehingga ruang memberi petunjuk
pengiriman bertanya langsung dan memberi solusi
tugas via secara menjadi terbatas walaupun tidak bisa
online (daring) secara tatap muka
5. Kurangnya Banyaknya siswa Kreativitas anak yang
media yang memakai alat bisa memodifikasi
pembelajaran seadanya sebagai media pembelajaran
pjok bagi anak media pembelajaran
dirumah

1.2.1 Identifikasi Isu berdasarkan Kualitas ( AKPL )

Berdasarkan isu aktualisasi yang telah teridentifikasi ,Selanjutnya dilakukan


proses pemilihan isu dengan analisis kriteria ( AKPL ). Teknik APKL yang dibuat
adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan
memperhatikan empat faktor, yaitu:

1. Aktual

21
Aktual artinya benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2. Kekhalayakan
Kekhalayakan artinya masalah yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
3. Problematik
Problematik artinya masalah yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
4. Kelayakan
Kelayakan artinya masalah yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa masalah tersebut benar terjadi
dan telah menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat memberikan nilai kekhalayakan yang baik
untuk semua orang serta masalah tersebut logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, wewenang dan tanggung jawab. Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan
dan pengalaman selama menjadi Kepala Sekolah.

Tabel 3.2 Seleksi KUALITAS Masalah dg Metode AKPL

No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat


1. Menurunnya 5 5 4 4 18 III
kesadaran anak dalam
mengumpulkan tugas
PJOK secara online
2. Berkurangnya rasa 4 4 4 4 17 V
kerja sama dan
kedisiplinan siswa
karena sudah tidak
pernah melakukan
kerja bakti dan
upacara bendera
selama pandemi
3. Menurunnya minat 5 5 5 4 19 II
belajar siswa akibat
jenuh terlalu lama
belajar di rumah
4. Berkurangnya 4 4 4 4 16 IV
pemahaman materi
pembelajaran pjok
22
No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
karena pengiriman
materi secara online
( daring )
5. Kurangnya media 5 5 5 5 20 1
pembelajaran pjok
bagi anak dirumah

Aktual:
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan
1. Masuk akal

23
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

3.2.2 Identifikasi isu berdasarkan Prioritas ( USG )

Setelah mengindentifikkasi isu, selanjutnya diperlukan analisis lanjutan pada


isu-isu tersebut. Analisis dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu
sehingga mendapatkan kualitas isu yang paling tepat untuk diijadikan bahasan dalam
rancangan aktualisasi. Instrumen analisis isu menggunakan teknik USG dengan kriteria
:
1. Urgency yakni seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti;
2. Seriousness yakni seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan;
3. Growth seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.

Tabel 3.3 Seleksi PRIORITAS Masalah dg Metode USG

No. Isu U S G Jumlah Peringkat


1. Menurunnya kesadaran 5 5 4 14 II
anak dalam
mengumpulkan tugas
PJOK secara online
2. Menurunnya minat 5 4 4 13 III
belajar siswa akibat
jenuh terlalu lama
belajar di rumah

24
3. Kurangnya media 5 5 5 15 I
pembelajaran pjok
bagi anak dirumah

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:


Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
Seriousness:
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
3.3.3 Gagasan pemecahan masalah
Melalui analisis dengan instrumen USG, ditemukan bahwa core issue (isu
utama) yang terpilih adalah yang mendapat poin tertinggi dalam tabel analisis, yaitu
Kurangnya media pembelajaran pjok bagi anak dirumah. Sehingga langkah
berikutnya adalah membuat Tabel Pemecahan Masalah.

Tabel 3.4 Alternatif Solusi Memecahkan Masalah ( Tehnik Tepisan )

25
No Alternatif Solusi Ketepatan Efisiensi Kemudahan Total Ket
(Efektifitas ( Biaya )
)
1 Memberikan 5 5 5 15 1
Alternatif kepada
siswa untuk
memodifikasi alat
pembelajaran
sesuai dengan
yang tersedia di
rumah
2 MMeminta pendapat 4 4 5 13 2
teman sejawat di
satu sekolahan
untuk bersama –
sama
menyelesaikan
masalah tentang
terbatasnya media
pembelajaran
siswa di rumah
3 Memberi 4 4 4 12 3
pengarahan ke
orang tua agar
tetap memberi
motivasi pada
siswa untuk lebih
semangat lagi
dalam
pembelajaran
PJOK walaupun
alatnya terbatas

26
4.1 DIAGRAM ALUR PEMECAHAN ISU

1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan 1. - Catatan saran dan


mentor yang juga merupakan kepala sekolah
masukan mentor.
terkait kegiatan yang akan dilakukan.
- Pembinaan oleh mentor.
- Persetujuan tentang
2. Pre test kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2. - soal.
3. Melakukan diskusi dengan teman sejawat
- hasil tes.
mengenai gagasan pengungkit isu utama yakni
menyelesaikan masalah tentang terbatasnya media 3. - Catatan hasil diskusi
pembelajaran PJOK untuk siswa di rumah dengan teman sejawat
4. – Foto diskusi dengan
teman sejawat.
5. - Catatan hasil sosialisasi
4.Sosialisasi kepada siswa agar bisa
atau pengumuman.
menggunakan media pembelajaran pjok yang
ada di rumah 6. - Jurnal pembelajaran
- Catatan pertanyaan anak
anak tentang materi yang
5. Melakukan implementasi yaitu penggunaan kurang jelas.
media pembelajaran modifikasi di rumah 7. - Nilai dan catatan
masing-masing siswa.
8. Tersusunya laporan

6. Post Test. aktualisasi

7. Menyusun laporan kegiatan.

KEGIATAN OUTPUT
27
4.2 MATRIX RANCANGAN KEGIATAN

keterkaitan
Kontribusi
Tahapan Substansi Mata
No Kegiatan Output/Hasil TerhadapTupoksi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Pelatihan (Nilai
Kegiatan Unit Kerja
Nilai Dasar ASN)

1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menghubungi - Catatan saran Nasionalisme -kepala sekolah Sinergi ( Kerja sama)
konsultasi dan mentor selaku dan masukan ( Saling melaksanakan
Inovatif ( kreatif)
diskusi dengan atasan mentor menghargai) kepemimpinan
mentor yang juga langsung untuk - Pembinaan oleh sekolah ikut Profesional (bisa bekerja
Selalu menghargai
merupakan menentukan mentor memberikan sama dengan atasan)
pendapat dan
kepala sekolah waktu dan - Persetujuan masukan untuk
masukan dari
terkait kegiatan tempat tentang kegiatan kegiatan
mentor.
yang akan konsultasi yang akan rancangan
dilakukan. 2. Melaporkan dilaksanakan aktualisasi
kepada mentor
Etika Publik
tentang rencna
(hormat,
pelaksanaan
komunikatif,
aktualisasi.
jelas,sopan
3. Mencatat saran
santun)selalu
dan masukan
menjaga sikap
mentor
sopan santun saat
konsultasi dengan
28
1 2 3 4 5 6 7
mentor

Anti Korupsi
(Koordinasi)

Tidak
memberikan
grativikasi kepada
mentor untuk
membantu
melancarkan
tugas rancangan
aktualisasi

Komitmen Mutu

(efektif, efisiean)
memanfatkan
waktu dengan
sebaik baiknya
2. Pre test 1.Membuat soal. -soal Akuntabilitas -kepala sekolah Sinergi ( Kerja sama)
sebagai pengukur
2.memberikan - hasil tes (Tanggungjawab)
Standar Penilaian
soal kepada siswa melaksanakan
Pendidikan
29
1 2 3 4 5 6 7
3.melaksanakan tugas dengan
evaluasi terhadap penuh tanggung Standar penilaian
soal yang jawab pendidikan adalah
diberikan. standar nasional
pendidikan yang
Komitmen Mutu berkaitan dengan
mekanisme,
(efektif, efisiean)
prosedur, dan
memanfatkan
instrumen
waktu dengan
penilaian hasil
sebaik baiknya
belajar peserta
didik.
Etika Publik
(hormat,
komunikatif,
jelas,sopan
santun)saat
memberikan soal
kepada anak anak,

Anti Korupsi
(jujur)menilai
hasil evaluasi
anak dengan
30
1 2 3 4 5 6 7
sebenarnya tanpa
ada unsur kkn
misal anak
tertentu diberikan
nilai lebih.

Layanan Publik

Memberikan
layanan berupa
tes bertujuan
untuk
peningkatan
kualitas berfikir
siswa

3. Melakukan 1. Menghubungi - Catatan hasil Nasionalisme -kepala sekolah Sinergi ( Kerja sama)
diskusi dengan teman sejawat diskusi dengan ( Saling melaksanakan
Inovatif ( kreatif)
teman sejawat 2. Menyampaikan teman sejawat menghargai) standar proses
mengenai gagasan Selalu menghargai Profesional(bisa bekerja
yaitu
gagasan 3. Meminta pendapat dan sama dengan teman sejawat)
melaksanakan
pengungkit isu pendapat, masukan dari
kepemimpinan
utama yakni saran dan teman sejawat.
sekolah ikut
menyelesaikan masukan
memberikan
masalah tentang 4. Mengkonsultas
masukan untuk
31
1 2 3 4 5 6 7
terbatasnya ikan konsep Etika Publik kegiatan
media stimulus pada (hormat, rancangan
pembelajaran peserta didik komunikatif, aktualisasi.
PJOK untuk jelas,sopan
siswa di rumah santun) selalu
menjaga sikap
sopan santun saat
konsultasi dengan
dengan teman
sejawat

Anti Korupsi
(Koordinasi)
Tidak
memberikan
grativikasi kepada
teman sejawat
untuk membantu
melancarkan
tugas rancangan
aktualisasi

WoG

Berdiskusi dengan
32
1 2 3 4 5 6 7
teman sejawat
memecahkan
solusi bersama -
sama

4. Sosialisasi 1. Menyiapkan - Catatan hasil Komitmen Mutu - kepala sekolah Sinergi ( Kerja sama)
kepada siswa bahan sosialisasi atau melaksanakan
(efektif, efisiean) Inovatif ( kreatif)
agar bisa pengumuman pengumuman standar proses
menggunakan memanfatkan
dan yaitu ikut
media waktu dengan
pengarahan mensosialisakan
pembelajaran sebaik baiknya
2. Mengumumka pembelajaran
pjok yang ada di n kepada yang akan
rumah
siswa dan dilaksanakan
Akuntabilitas
memberikan
pengarahan (Tanggungjawab)
tentang Melaksanakan
agenda tugas dengan
kegiatan penuh tanggung
selanjutnya. jawab

Etika Publik
(hormat,
komunikatif,

33
1 2 3 4 5 6 7
jelas,sopan
santun) berkata
sopan dan santun
kepada anak anak

5. Melakukan 1. Menyiapkan 1.Jurnal Akuntabilitas(Pe -kepala sekolah Akuntabel (Bertanggung


implementasi materi pembelajaran rtanggungjawaba memantau jawab
yaitu 2. Mengkondisik 2.Catatan n, transparan) kegiatan
Komitmen mutu
penggunaan an siswa pertanyaan anak guru pembelajaran
media 3. Guru anak tentang melaksanakan (efektif dan efisien)
pembelajaran menyiapkan materi yang kurang tugas dengan
modifikasi di buku catatan jelas penuh tanggung
rumah materi jawab
kesulitan
siswa
4. jika ada yang Nasionalisme
kurang jelas (Kerja keras) guru
melalui WA berusaha keras
grup kelas agar anak anak
5. Guru bisa menerima
Menjawab materi dengan
pertanyaan baik
anak.

34
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu

(efektif, efisiean)
guru bisa
memanfaatkan
waktu dengan
sebaik baiknya.

Etika Publik
(hormat,
komunikatif,
jelas,sopan
santun)saat
menjawab
pertanyaan anak
anak,

6. Post Test 1. Membuat soal - Nilai dan catatan Akuntabilitas(Pe - Kepala sekolah Sinergi ( Kerja sama)
2. Memberikan masing-masing rtanggungjawaba sebagai pengukur
Inovatif ( kreatif)
soal kepada siswa n, transparan) Standar Penilaian
anak anak melaksanakan Pendidikan
sesuai materi kegiatan dengan
yang penuh tanggung Standar penilaian
disampaikan jawab pendidikan adalah
35
1 2 3 4 5 6 7
melalui standar nasional
youtube. pendidikan yang
Nasionalisme
3. Memberikan berkaitan dengan
(Kerja keras,
koreksi,nilai mekanisme,
menghargaiorang
dan motivasi. prosedur, dan
lain)
instrumen
Selalu berusaha penilaian hasil
memberikan belajar peserta
pelayanan yang didik.
terbaik untuk
anak anak .

Komitmen Mutu

(standar)
memberikan nilai
dengan standart
yang telah
ditetapkan

Anti Korupsi
(jujur)menilai
hasil evaluasi
anak dengan
36
1 2 3 4 5 6 7
sebenarnya tanpa
ada unsur kkn
misal anak
tertentu diberikan
nilai lebih.

Layanan Publik

Memberikan
layanan berupa
tes bertujuan
untuk
peningkatan
kualitas berfikir
siswa

7. Menyusun 1. Mengumpulka Tersusunya laporan Nasionalisme -kepala sekolah Profesional (bisa bekerja
laporan kegiatan n data dan aktualisasi melaksanakan sama dengan atasan)
(Kerja keras,
bukti kepemimpinan
menghargai Transparan (Melaporkan
pendukung sekolah ikut
pendapat orang apa adanya sesuai kejadian
laporan memberikan
lain)kerja keras sebenarnya
2. Melakukan masukan untuk
dalam menyusun
konsultasi kegiatan laporan Komitmen mutu
laporan dengan
dengan kegiatan
baik. (efektif dan efisien)
mentor aktualisasi

37
1 2 3 4 5 6 7
mengenai Akuntabel (Bertanggung
hasil jawab
Etika Publik
aktualisasi
(hormat,
3. Menyusun
komunikatif,
laporan
jelas,sopan
secara
santun)selalu
sistematis
menghargai saran
dari mentor dan
teman sejawat

Akuntabilitas
(Pertanggung
jawaban,
transparan)
menyusun
laporan dengan
penuh tanggung
jawab dan sesuai
dengan kegiatan
yang dirancang.

Manajemen ASN

Menyusun
laporan secara
38
1 2 3 4 5 6 7
sistematis dan
terukur

39
4.3 JADWAL KEGIATAN

Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di Pendidikan Jasmani Di SDN


Banjarsari 1 mulai tanggal 16 Juni 2021 sampai dengan 22 Juli 2021. Berikut adalah
jadwal kegiatan aktualisasi:
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan

Minggu Habituasi ke
Evidence
No. Kegiatan Juni Juli
3 4 1 2 3 4 ( Bukti )

1. Melakukan konsultasi dan - Catatan saran


diskusi dengan mentor yang dan masukan
juga merupakan kepala mentor
sekolah terkait kegiatan yang - Lembar
akan dilakukan. konsultasi
- Foto kegiatan
2. Pre Test. -soal
- hasil tes
-foto kegiatan
3. Melakukan diskusi dengan - Catatan hasil
teman sejawat mengenai diskusi dengan
gagasan pengungkit isu teman sejawat
utama yakni menyelesaikan - lembar
masalah tentang terbatasnya konsultasi
media pembelajaran PJOK - foto kegiatan
untuk siswa di rumah
4. Sosialisasi kepada siswa agar - Catatan hasil
bisa menggunakan media sosialisasi atau
pembelajaran pjok yang ada pengumuman
di rumah - Foto kegiatan

5. Melakukan implementasi -Jurnal


yaitu penggunaan media pembelajaran
pembelajaran modifikasi di -Foto
rumah pembelajaran
6. Post Test - Nilai dan catatan
masing-masing
siswa
7. Menyusun laporan kegiatan / Hard copy dan soft
Aktualisasi copy Laporan
Aktualisasi

40
DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwanto, Dr. Erwan dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Kumorotomo, MPP, Prof. Dr. Wahyudi dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari, M. Si, Dr. Bevaola dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Latief, MA, Ph. D, Yudi dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

M. Ed, Dr. Basseng. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2017. Perubahan Atas Peraturan Pemerintah


Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. Jakarta: Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia.

Suryanto, M. Si, Dr. Adi dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, SIP, MA, Ph. D, Yogi. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole Of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara.

Untung, A. Syafi’ie. 2021. Panduan Rancangan dan Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Surabaya: Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Jawa Timur.

W. Utomo, Dr. Tri Widodo dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Yuniarsih, SE. M. Pd, Prof. Dr. Tjutju dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

41

Anda mungkin juga menyukai