GolonganIII
RANCANGANAKTUALISASI
PELAJARAN PKN
OLEH,
ROSLIANA NASUTION, S.Pd
PENATA MUDA (III/a)
NIP.199106102019032008
(BPSDM)PROVINSISUMATERAUTARA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN XXI KELOMPOK III
Telah diseminarkan pada hari Selasa, 07 September 2021 dengan metode pembelajaran jarak
jauh (distance learning) dihadapan Penguji, pembimbing (Coach) dan Mentor.
Mengetahui :
a.n KEPALA BPSDM PROVINSI SUMATERA UTARA KEPALA
BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL
NIP.196310051986031 006
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya
dapat membuat rancangan aktualisasi yang merupakan salah satu syarat kelulusan dalam mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 21 dibawah Instansi SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap.
Kelancaran dalam membuat rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan
dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini peserta
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini, yaitu kepada :
1) Allah SWT atas kesempatan waktu dan umur yang masih diberikannya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan rencana aktualisasi ini
2) Orangtua saya yaitu Nuraina Hasibuan dan Abdul Jabbar Nasution yang atas kasihnya kepada saya
memberikan dukungan dalam setiap langkah pengerjaan tugas ini
3) Saudari kandung saya Ernawati Nasution, fitriana Nasution, fitriani Nasution dan Halima Nasution
untuk dukungannya.
4) Para Widyaiswara dan panitia penyelenggara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) yang telah memfasilitasi pelaksanaan Latsar ini.
5) Pemerintah Kabupaten Asahan yang telah mengirimkan dan mengusulkan saya menjadi peserta
Latsar 2021.
6) Coach Bapak Idris E.,M.A.P yang telah membimbing terlaksananya rancangan ini.
7) Mentor yang mendukung saya dalam pelaksanaan rancangan ini di unit kerja SMP Negeri 2 Aek
Songsongan Satu Atap
8) Teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS.Golongan III Angkatan 21Kelompok 3 atas kerjasama
dan dukungannya dalam melaksanakan laporan aktualisasi ini.
Tidak lupa Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan semangat, dukungan, dan doa yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Medan, ...................
Penulis
ROSLIANA NASUTION, S. Pd
NIP.199106102019032008
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………….
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
1. Tupoksi Organisasi................................................................................................2
2. Deskripsi Organisasi..............................................................................................2
3. Tupoksi Guru PKn.................................................................................................3
4. Nilai-nilai Organisasi.............................................................................................4
5. Struktur Organisasi Sekolah..................................................................................6
B. Tujuan..........................................................................................................................7
C. Manfaat........................................................................................................................7
iii
2. Whole of Government (WoG).............................................................................19
3. Pelayanan Publik..................................................................................................21
C. Rancangan Aktualisasi...............................................................................................22
D. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.......................................................................36
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................39
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Struktur Organisasi SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap …………………………………….6
iv
DAFTAR TABEL
36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
v
professional dan berkualitas. Adapun hakikat pelayanan publik adalah pemberian
layanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur
pemerintah sebagai abdi masyarakat (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No. 63 Tahun 2004).Salah satu pelayanan publik guru adalah memberikan
pengajaran dan bimbingan kepada peserta didik. Berdasarkan Keputusan Bupati Asahan
Nomor : 154-BKD-TAHUN 2019 Tentang pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan pemerintah Kabupaten Asahan Penetapan NIP 199106102019032008 atas
nama Penulis telah mendapatkan persetujuan teknis Kepala Kantor Regional VI BKN
Medan Nomor :AG-21208000223 Tanggal 27 Februari 2019, mengangkat menjadi
calon pegawai negeri sipil dengan golongan III/a sebagai Guru Kewarganegaraan Ahli
Pertama di SMP N 2 Aek Songsongan Satu Atap.
Berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) Nomor : 800/1433-
KP/2019 oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan memerintahkan Penulis
untuk melaksanakan tugas sebagai Guru pada SMP N 2 Aek Songsongan Satu Atap
Kabupaten Asahan sejak tanggal 16 April 2019 di tetapkan, dan sebelum melaksanakan
tugas agar melapor ke unit kerja. Saat ini, penulis telah aktif bertugas selama kurang
lebih 2 (dua) tahun di SMP Negeri 2 Aek Songsongan dan memiliki tugas sebagai Guru
PKn. Selama menjalakan tugas sebagai guru PKn terdapat beberapa isu yang penulis
temui. Adapun beberapa isu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya minat belajar siswa SMP Negeri 2 eksongsongan satu atap
Kab. Asahan terhadap mata pelajaran PKn
2. Kurang kedisiplina siwa SMP Negeri 2 Aek Songsongsn Satu Atap
Kabupaten Asahan
3. Kurangnya kepedulian siswa SMP Negari 2 Aek Songsongan Satu Atap
Kabupaten Asahan terhadap kebersihan diri dan lingkungan sekolah
Penulis tertarik megangkat ketiga isu tersebut dalam penulisan rencan aktualisasi
ini karena penulis menyadari bahwa minat belajar, kedisiplinan dan kepedulian siswa
terhadap diri sendiri dan lingkungan sangat menentukan keberhasilan proses
pembelajaran di kelas. Jika siswa tidak memiliki minat belajar, tidak disiplin dan
bersikap tidak peduli kepada kebersihan diri sendiri dan lingkungan tempat mereka
menimbah ilmu maka sudah pasti proses pembelajaran di kelas tidak akan berjalan
vi
dengan lancar.
B. Tupoksi Organisasi
1. Deskripsi Organisasi
a. Visi SMP Negeri 2 Aek Songsongan Satu Atap Kabupaten Asahan
1) Warga sekolah yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Tumbuh dan berkembang budaya pembiasaan nilai-nilai karakter bangsa
3) Tumbuh dan berkembang nilai-nilai kejujuran dan Indeks Integritas US yang
tinggi
4) Melahirkan peserta didik yang cerdas intelegensi, emosional, spritual dan
sosial
5) Output dan outcome peserta didik yang kompetitif di SMA dan SMK
6) Tumbuh dan berkembang daya inovatif dan kreatifitas peserta didik
7) Tumbuh dan berkembang warga sekolah yang berkarakter peduli lingkungan.
b. Misi SMP Negeri 2 Aek Songsongan Satu Atap Kabupaten Asahan
Dalam UU no.14 Tahun 2005 tentang Guru dan dosen disebutkan bahwa : Guru ialah
vii
seorang pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pada sekolah menengah, guru
berperan bukan sebagai guru kelas, melainkan guru mata pelajaran yang mengajarkan mata
pelajaran yang berbeda-beda. Guru PKn adalah guru yang mengajar Pkn, dan begitu pula guru
mata pelajaran yang lainnya. Oleh karena itu, guru harus memiliki profesionalitas yang tinggi
dibidangnya, hal ini sejalan dengan pemikiran Usman (2009 5) bahwa: guru merupakan jabatan
atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
b. Kewajiban Guru
Dalam kaitannya dengan tugas guru Pkn Nu‟man Somantri (1975: 35) berpendapat
bahwa: guru Pkn harus banyak berusaha agar siswanya mempunyai sikap yang baik, kecerdasan
yang tinggi serta keterampilan yang bermanfaat. Oleh karena itu guru Pkn harus dapat
memanfaatkan fungsi sebagai penuntut moral, sikap dan memberikan dorongan motivasi kearah
viii
yang lebih baik dan positif. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa guru PKn tidak
hanya bertugas mmeberikan pengetahuan secara kognitif kepada siswa tetapi juga memberikan
keterampilan dan membina tanggung jawab siswa sebagai warga negara yang baik. Guru PKn
juga bertugas menanamkan sikap kebaikan pada diri siswa. Seorang guru PKn diharapkan bisa
menjadi manajer atau pengelola kelas yang profesional guna terciptanya suasana kelas dan
lingkungan sekolah yang kondusif yang memungkinkan untuk suasana belajar yang
menggairahkan dan terbentuknya siswa-siswi yang memiliki disiplin tinggi. Sehingga guru
PKN adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran perilaku yang baik. Baik atau
buruknya murid selalu dihubungkan dengan kiprah para guru PKN.
3. Nilai-nilai Organisasi
ix
b. Kreatif dan Invovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap
permasalahan serta mampu menghasilkan karya yang baru.
c. Inisiatif
Inisiatif merupakan kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang
dituntut dari pekerjaan. Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu
dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan dan menciptakan
peluang baru atau untuk menghindari timbulnya masalah.
d. Pembejalar
10
4. Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMPN 2 Aeksongsongan
Guru Mapel
Guru BK
10 orang
Liza Handayani, S. Pd
12
C. Tujuan
1. Sebagai guru PKn diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik bagi
D. Manfaat
Tercapainya Visi dan Misi sekolah SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap Kab. Asahan
13
BAB II
A. Identifikasi Isu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu diartikan sebagai masalah yang dikedepankan
atau harus segera diselesaikan. Penetapan isu-isu dalam bab ini merupakan isu-isu yang
berkaitan dengan tugas CPNS. Selama kurang lebih dua tahun penulis bekerja sebagai Guru
PKn di SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap Kab. Asahan, penulis menemukan beberapa isu
yang perlu diselesaikan. Isu-isu tersebut antara lain: Pertama, Kurangnya minat belajar siswa
SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap Kab. Asahan pada mata pelajaran PKn. Dengan kurangnya
minat siswa pada mata pelajaran PKn maka proses pembelajaran yang terjadi kelas sering kali
berlangsung hanya satu arah yaitu dari guru saja tanpa adanya feedback (umpan balik dari
siswa) sehingga pembelajaran PKn di kelas menjadi monoton, membosankan dan tidak
menarik. Yang pada akhinya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
PKn.
Kedua, kurangnya kedisiplinan siswa SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap Kab. Asahan.
Kediplinan siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran dan
pendidikan siswa. Siswa SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap Kab. Asahan selalu ada yang
terlambat datang ke sekolah di setiap harinya serta masih ada sisiwa yang tidak membawa
buku pelajaran PKn maupun buku tugas dan buku catatan PKn dengan alasan lupa dan
tertinggal di rumah. Masalah-masalah ini tenntunya dapat menghambat proses pembelajaran
PKn di kelas. Contohnya saat guru sedang menjelaskan materi di kelas dan siswa di kelas
sedang mendengarkan penjelasan guru sementara siswa yang terlambat masih baru datang dan
mengetuk pintu kelas, tentu saja perbuatan yang dilakukan siswa terlambat tersebut langsung
membunyarkan konsentrasi dan perhatian guru maupun siswa di kelas terhadap materi yang
baru saj dijelaskan. Ketiga, kurangnya perhatian siswa SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap
Kab. Asahan.terhadap kebersihan diri sendiri dan kebersihan lingkungan kelas. Kenyamanan
belajar ditentukan dari beberapa faktor salah satunya kebersihan dan kerapian diri sendiri serta
lingkungan tempat siswa belajar. Siswa SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap Kab. Asahan
masih ada yang datang ke sekolah tidak mandi dan masih banyak siswa yang belum sadar
tentang pentingnya kebersihan sekolah ditandai dengan masih banyaknya siswa yang
membuang sampah sembarangan, alat-alat kebersihan yang diberikan sekolah seperti:sapu,
tong sampah, ember dan alat pel yang hilang atau rusak. Dengan kurangnya perhatian siswa
14
SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap Kab. Asahan.terhadap kebersihan diri sendiri dan
kebersihan lingkungan kelas maka sebagian siswa terhadap pembelajaran di kelas menjadi
kurang karena saat proses pembelajaran berlangsung siswa mengantuk dan gerah sebab tidak
mandi dan tidak sarapan saat berangkat ke sekolah
Setelah penulis melakukan identifikasi terhadap tiga isu yang ditemukan, maka selanjutnya
penulis akan melakukan analisis APKL (Aktual, Problematik, khalayak, Layak), agar penulis
mengetahui apakah ketiga isu tersebut merupakan isu yang aktual. Aktual yaitu isu tersebut
merupakan fakta dan sedangan hangat dibicarakan. Problematik yaitu isu tersebut
mengandung masalah yang kompleks. Khalayak yaitu isu tersebut menyangkut hajat banyak
orang. Layak yaitu isu tersebut realistis dan relevan.
15
NO ISU KRITERIA JUMLAH RANK
U S G
1 Kurangnya minat belajar 5 5 5 15 I
siswa SMP N 2Aek
Songsongan Satu atap
Kab.Asahan pada mata
pelajaran PKN
2. Kurangnya kedisiplinan siswa 4 5 4 13 II
SMP N 2Aek Songsongan
Satu atap Kab.Asahan
3. Kurangnya kepedulian siswa 4 4 4 12 III
SMP N 2Aek Songsongan
Satu atap Kab.Asahan
terhadap kebersihan diri dan
lingkungan sekolah
Dampak yang mungkin terjadi jika isu prioritas tidak segera diselesaikan adalah sebagai
berikut:
16
pembelajaran di kelas tidak berlangsung sebagaimana mestiny
5. Nilai Pembelajaran PKn siswa yang dibawah KKM saat dilakukannya ujian harian,
bulanan, tegah semester maupun ujian semester
17
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai suatu bentuk kewajiban setiap individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang melekat pada dirinya (LAN
RI, 2015). Seorang PNS yang merupakan bagian dari ASN memiliki tanggung jawab untuk
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai yang mencerminkan akuntabilitas
seorang PNS yaitu: 1) Kepemimpinan, 2) Tanggung jawab, 3)Transparansi, 4) Integrasi, 5)
Kepercayaan, 6) Keseimbangan, 7) Keadilan, 8) Profesional Kejelasan, dan 9) Konsistensi.
Akuntabilitas sendiri memiliki lima aspek penting yang perlu diperhatikan (LAN RI,
2015), aspek-aspek tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship).
Akuntabilitas muncul karena adanya hubungan antara pihak pemberi kewenangan
dengan pihak yang melaksanakan kewenangan. Dalam konteks bernegara,
akuntabilitas pemerintah dibutuhkan oleh masyarakat;
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is a results oriented). Aparatur
yang inovatif, bertanggung jawab dan adil adalah hasil dari proses akuntabilitas.
Sehingga pekerjaan yang dihasilkan oleh aparatur dengan cara yang akuntabel akan
lebih maksimal bagi kesejaheteraan umum;
18
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability is a requires
reporting). Akuntabilitas hanya bisa diukur dengan adanya sebuah laporan yang
benar dan akurat. Laporan dapat dalam bentuk tulisan, foto, video dan lain
sebagainya.
19
akan tantangan masa depan (aspek intelektual) yang baik. Selain itu segala tindakan harus
selalu berpegang teguh dan mencerminkan pengamalan sila-sila dalam Pancasila sehingga
dapat meningkatkan citra dan kualitas Nasionalisme PNS sebagai bagian dari bangsa
Indonesia.
Sikap dan semangat nasionalisme sudah seharusnya dimiliki dan ditunjukkan oleh
seorang PNS, karena status PNS sebagai abdi negara dan digaji oleh rakyat. Setiap pikiran,
ucapan dan tindakan seorang PNS bisa jadi oleh sebagian masyarakat dimaknai sebagai
cerminan pikiran, ucapan dan tindakan organisasi maupun negara. Kebijakan yang diambil
harus mengutamakan kepentingan nasional dan berada di atas kepentingan pribadi,
keluarga dan golongan. PNS juga harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai
nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari Pancasila dalam rangka
sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
3. Etika Publik
Etika adalah nilai/value. Sedangkan Publik adalah masyarakat. Etika berasal dari kata
Yunani, Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika juga dipandang sebagai
karakter atau etos individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur. Etika
publik yang berlaku dalam profesi tertentu berwujud kode etik. Sebagai pelayan publik
yang berhubungan dengan masyarakat, PNS harus memiliki standar etika yang wajib
dijunjung tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dalam pembahasan
Nasionalisme sebelumnya telah penulis jelaskan bahwa PNS adalah teladan bagi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diperlukan sebuah etika publik
yang kuat bagi seorang PNS agar tidak terjebak dalam kepentingan pribadi dan golongan
ketika menjalankan tugasnya. Sehingga masyarakat juga akan mengikuti lingkungan
dengan standar etika yang telah dibentuk oleh PNS.
20
Etika publik merupakan sebuah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan
baik dan buruk atau benar dan salah suatu perilaku, tindakan dan keputusan dalam
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (Haryatmoko, 2013). Menurutnya, ada tiga
fokus yang perlu diperhatikan dari etika publik. Pertama, pelayanan publik yang berkualitas
dan relevan. Kedua, fokus refleksi karena membantu mempertimbangkan pilihan sarana
kebijakan publik dan alat evaluasi yang memperhatikan konsekuensi etis. Ketiga, modalitas
etika bagaimana menjembatani norma moral dan tindakan. Ketiga fokus ini diharapkan
dapat mencegah terjadinya konflik kepentingan PNS dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
Dalam bertindak ASN telah memiliki ketetapan kode etik dan kode perilaku yang
diatur dalam UU ASN, sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani denga sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjaid konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kedinasan;
21
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
Sehingga dalam bertindak ASN dapat memahami dan selalu menaati prosedur, tata- kerja, dan
segala peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah termasuk kode etik di atas. Sebagai ASN
yang mempunyai standar etika tinggi maka aspirasi masyarakat dan kepekaan terhadap kebutuhan-
kebutuhan masyarakat akan diutamakan.
4. Komitmen Mutu
Setiap institusi pemerintah harus memiliki target capaian kinerja mutu, baik kinerja
individu maupun organisasional. Pengertian mutu adalah kesesuaian terhadap spesifikasi
atau standar yang ditetapkan (Juran dalam Yamit, 2010: 7-8). Lima pilar dalam manajemen
mutu menurut Bill Creech adalah produk, proses, organisasi, pemimpin, dan komitmen.
Komitmen mutu berlandaskan pada beberapa prinsip (LAN RI, 2015) yaitu:
a. Efektivitas, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisiensi, menunjukkan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya
dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyalahgunaan prosedur dan
mekanisme yang keluar alur.
c. Inovasi, sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide atau pikiran kreatif untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
Dalam rangka pelayanan publik dan menjalankan tugas keseharian, PNS juga perlu
memiliki komitmen mutu yang tinggi. Pelayanan publik yang bermutu memainkan
22
peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang adil dan
sejahtera. Karena orientasi aparatur bukan dilayani melainkan melayani. Selain itu PNS
juga harus memahami landasan komitmen mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan
yakni UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN pasal 4, 5, dan 10. Nilai-nilai dasar orientasi
mutu yang wajib dipahami dan diterapkan diantaranya yaitu:
a. Komitmen pada kepuasan kustomer;
b. Cepat, tepat dan ramah;
c. Melayani dengan hati;
d. Melindungi dan mengayomi; dan
e. Perbaikan berkelanjutan.
Aktualisasi nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur akan
mendorong terciptanya budaya kerja unggul yang dapat mendorong keberanian untuk
menampilkan kreatifitas dan inovasi. Setiap aparatur harus memiliki sense of quality dan
semangat belajar tinggi, sehingga muncul keberanian berpikir alternatif, berani berpendapat
demi kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara dalam menghadapi arus globalisasi.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa Latin, Corruptio yang berarti kebusukan, kerusakan atau
kebobrokan (LAN, 2015). Di Indonesia, korupsi dikategorikan sebagai salah satu tindak
kejahatan luar biasa. Sementara tindak pidana korupsi sendiri diartikan dalam UU No.
31/1999 jo. UU No. 20/2001, adalah perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri
sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat keuangan negara atau
perekonomian negara, dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan. Dari UU tersebut, Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) membagi tindak korupsi dalam tujuh jenis, meliputi:
Kerugiankeuangan negara; Suap-menyuap; Penggelapan dalam jabatan; Pemerasan;
Perbuatan curang; Benturan kepentingan dalam pengadaan; dan Gratifikasi.
23
Korupsi harus diperangi bersama-sama bisa dimulai dari sendiri melalui hal-hal kecil
seperti tidak melakukan korupsi waktu. Untuk menghindari perbuatan korupsi, KPK telah
merumuskan beberapa nilai dasar antikorupsi yang dapat diterapkan oleh masyarakat
termasuk PNS, yaitu:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
PNS juga harus memupuk tunas integritas yang berprinsip bahwa manusia sebagai faktor
kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya terkait manusia sebagai makhluk dengan
aspek jasmani dan rohani, serta makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan
lingkungannya, maka pembangunan integritas perlu dimulai dari upaya membangun
integritas individu yang selaras dengan integritas organisasi dan bangsa.
24
1. Manajemen ASN
Sebagai sumber daya aparatur yang berpengaruh dalam proses pembangunan bangsa,
ASN perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan PNS tidak hanya berkaitan dengan arah
pengembangan sumber daya aparatur, tetapi sekaligus bentuk sejauh mana negara mampu
mengapresiasi warga negaranya yang bersedia dan berkompeten menjadi PNS. Hal ini
sudah sangat lengkap diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen ASN. Manajemen Pegawai Negeri Sipil merupakan pengelolaan PNS untuk
menghasilkan PNS yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Penyelenggaraan
kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada azas kepastian hukum, profesionalitas,
proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien,
keterbukaan, non-diskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta
kesejahteraan. Manajemen PNS harus menggunakan sistem merit yakni kebijakan dan
manajemen berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Hal tersebut tertuang dalam UU
ASN dan PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Sistem merit ini
menekankan pada penerapan objektifitas dalam keseluruhan proses pengelolaan PNS.
Manajemen PNS meliputi banyak hal, antara lain: penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan PNS, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, mutasi, promosi,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan.
25
Adanya permasalahan-permasalahan yang sulit dipecahkan dan devolusi struktural
memunculkan kebutuhan untuk kerja bersama dan kolaborasi antar- stakeholder dalam
0pemecahannya. Pelayanan publik yang di dalamnya memiliki banyak aktor dengan peran
masing-masing yang banyak keterkaitan satu dengan yang lain, tentu membutuhkan cara
kerja WoG. Hal ini guna meminimalisasi mentalitas silo atau ego sektoral dalam
koordinasi. Bentuk-bentuk WoG dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yakni
Integrating Service Delivery (ISD), Koordinasi dan Kolaborasi, Integrating and
Rebalancing Governance, dan Culture Change. Sedangkan dalam sektor pelayanan publik,
ada empat jenis layanan yang dapat dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor terakit.
Keempat layanan tersebut adalah Layanan Administratif, Layanan Jasa, Layanan Barang
dan Layanan Regulatif.
Untuk memudahkan replikasi WoG, maka cara terbaik dalam penerapannya bisa
merujuk pada contoh-contoh pelaksanaan terbaik (best practices) dari pendekatan WoG itu
sendiri. Di Indonesia sudah ada beberapa daerah yang bisa kita rujuk sebagai praktek
terbaik dari WoG. Rujukan itu bisa kita ambil dari upaya daerah-daerah seperti Surabaya
dan Bandung yang berupaya mengintegrasikan sistem pelayanan mereka. Dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, seorang PNS jelas tidak bisa bekerja sendirian.
Dibutuhkan kerja sama dan kemampuan koordinasi dan kolaborasi antarsektor dalam upaya
menyelesaikan pekerjaan serta untuk mencapai tujuan organisasi. Namun demikian,
terdapat tantangan dalam pelaksanaan WoG diantaranya kapasitas SDM dan institusi; Nilai
dan budaya organisasi; dan Kepemimpinan.
26
3. Pelayanan Publik
Seperti yang telah disebutkan dalam UU ASN bahwa salah satu fungsi ASN adalah
sebagai pelayan publik. Dalam hal ini pelayanan yang diinginkan oleh publik tentu saja
pelayanan yang terbaik atau pelayanan prima. Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik (UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik). Disebutkan dalam
UU Pelayanan Publik bahwa yang dimaksud dengan penyelenggara pelayanan publik yaitu
setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan UU untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk
semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Dalam perjalanan pendekatan pelayanan
publik, saat ini merupakan fase penyelenggaraan pelayanan publik yang menggunakan
model New Publik Service (NPS). Pendekatan ini menggantikan dua model sebelumnya
yaitu New Publik Management (NPM) dan Old Publik Administration (OPA).
Pendekatan NPS menempatkan publik atau masyarakat bukan semata- mata sebagai
pelanggan (customers), tetapi publik sebagai warga negara (citizens) yang harus dilayani
dan dipenuhi hak-haknya dengan baik. PNS dalam rangka mewujudkan pelayanan publik
yang prima perlu memerhatikan prinsip pelayanan, antara lain sebagai berikut: Partisipatif,
Transparan, Responsif, Tidak diskriminatif, Mudah dan murah, Efektif dan efisien,
Aksesibel, Akuntabel dan Berkeadilan. Dengan prinsip pelayanan prima ini penyelenggara
pelayanan publik diharapkan mampu menghasilkan kepuasan maksimal dan melahirkan
inovasi- inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat luas.
27
C. Rancangan Aktualisasi
Sesuai dengan nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang telah dijabarkan diatas, penulis sebagai salah
satu peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXI diberi tugas untuk membuat rancangan aktualisasi berdasarkan tupoksi
sesuai dengan satuan tugas, tugas tambahan dari disposisi atasan/pimpinan dan tugas kreatif yang dibuat.
Isu Yang Diangkat : Kurangnya Minat Belajar Siswa SMPN 2 Aeksongsongan Satu Atap
28
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan dan Nilai Dasar yang akan
Diaktualisasikan
Kontribusi TerhadapVisi-
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Nilai-NilaiDasar
MisiOrganisasi
1. Memberikan Memberikan nilai nilai tambah yang Anti Korupsi Terwujudnya Misi SMPN 2
motivasi
tambah secara adil diperoleh siswa
kepada siswa Aeksognsonan satu atap Kab
kepada siswa yang
Asahan yaitu Melahirkan
aktif dalam
peserta didik yang cerdas
pembelajaran PKn di
sprintual,elegensi,emosional
kelas baik siswa
sosial serta Terwujudnya
yang mampu
Visi SMPN 2 Aeksognsonan
menjawab
satu atap yaitu Kab Asahan
pertanyaan guru
Meningkatkan
dengan benar,
pengembangan staf
mampu mengajukan
berdasarkan sistem yang
pertanyaan dan
mapan dengan acuan
pendapat di kelas
keilmuan dan professional
terkait materi
maupun proses
pembelajaran
Guru Bertanggung Nilai Hasil Ujian Akuntabilitas
jawab Memberikan Siswa
29
Informasi secara
tentang hasil ujian
siswa
Guru memberikan Meningkatnya Nasionalisme
perhatian, saran, dan minat dan motivasi
30
pendidikan, politik,
sosial budaya
maupun ekonomi
sebelum pelajaran
dimulai
Memberikan kiat siswa mampu Komitmen
jitu atau cara memahami Mutu
mempelajari materi materi PKn
PKn dengan efektif dengan cepat
dan efisien
31
2. Penerapan Guru memintaizin Kepala sekolah Akuntabilitas
Terwujudnya Misi
model memberi izin
kepada kepala sekolah
pembelajar SMPN 2
an talking untuk menngunakan
Aeksognsonan satu
stick pada infocus sekolah dalam
mata atap Kab Asahan
pembelajaran PKn
pelajaran yaitu Melahirkan
PKn Guru menayangkan Materi pelajaran Etika Publik
dan menjelaskan secara dalam bentuk power peserta didik yang
point cerdas
terbuka poin-poin
penting materi PKn sprintual,elegensi,em
melalui infocus dengan osional sosial serta
menggunakan power Terwujudnya Visi
point SMPN 2
Secara Inovatif guru Stick dan Musik Komitmen Mutu
Aeksognsonan satu
menyiapkan stik dan
atap yaitu Kab
musik sebagai media
Asahan
pembelajaran
Meningkatkan
Guru menghidupkan
Keaktifan dan Nasionalisme pengembangan staf
musik dan siswa kekompakan siswa
meningkat berdasarkan sistem
mengoperstick
yang mapan dengan
kepada temannya dan
acuan keilmuan dan
begitu seterusnya
professional
sampai musik
32
dimatikan oleh guru
Siswa yang terakhir
Siswa mampu
mendapatkan tongkat Menjawab Anti Korupsi
setelah musik pertanyaan yang
diberikan guru
dimatikan harus dengan benar
menjawab pertanysan
guru dengan jujur
tanpa bantuan teman
33
3 Memberikan Dengan bertindak Stiker bintang Komitmen Mutu
reward dan
Terwujudnya Misi
inovatif guru yang didapat oleh
punishment SMPN 2
kepada siswa memberikan stiker siswa
Aeksognsonan satu
bintang kepada siswa
atap Kab Asahan
dan kelompok yang
mendapatkan nilai yaitu Melahirkan
terbaik saat peserta didik yang
mengerjakan tugas cerdas
yang diberikan guru, sprintual,elegensi,em
saat ujian harian, saat osional sosial serta
quiz, dan saat Terwujudnya Visi
melakukan persentasi
SMPN 2
secara kelompok
Aeksognsonan satu
Bintang itu Buku yang berisi Anti Korupsi
atap yaitu Kab
ditempelkan di dalam Stiker bintang
Asahan
sebuah buku reward yang dimiliki
tepat disamping nama
Meningkatkan
siswa
siswa yang mendapat pengembangan staf
bintang. Stiker berdasarkan sistem
bintang akan langsung yang mapan dengan
ditempelkan saat acuan keilmuan dan
seorang siswa berhasil professional
34
mendapat nilai
tertinggi agar tercipta
kejujuran dan
mencegah kecurangan
Nasionalisme
Guru memberikan
Meningkatnya
hukuman berupa
rasa tanggung
teguran, pencabutan
jawab dan
stiker bintang yang
kedisiplinan siswa
diperoleh siswa,
memberikan tugas dua
kali lipat dari tugas
rumah yang diberikan
guru sampai
memberikan surat
panggilan orang tua
kepada siswa yang
melanggar peraturan
sekolah. Hukuman
diberikan secara adil
tergantung besar
kecilnya kesalahan
siswa tanpa membeda-
bedakan siswa yang
satu dengan siswa
lainnya Etika Publik
35
Guru memberi Stker-stiker yang
informasi secara berhasil
terbuaka jumlah dikumpulkan
sticker bintang yang stiap siswa
dimiliki siswa setiap
minggunya
Akuntabilitas
Sampai akhir bulan
Hadiah yang
jumlah perolehan
diberikan guru
stiker akan dihitung
kepada tiga siswa
dengan transparan.
Siswa yang mendapat yang berhasil
stiker bintang mengumpulka
terbanyak I, II dan III stiker bintang
disetiap kelas akan terbanyak.
mendapatkan hadiah
dari guru
36
4 Menggunakan Memintaizin kepala Izin diberikan oleh Komitmen Mutu Terwujudnya Misi
media video sekolah untuk kepala sekolah
SMPN 2
dalam menggunakan infocus
Aeksognsonan satu
pembelajaran Guru secara inovatif Video
PKn
atap Kab Asahan
menyiapkan video
Pembelajaran PKn
pembelajaran sesuai
yaitu Melahirkan
38
5 Menggunakan Guru membentuk Kedua kelompok Akuntabilitas Terwujudnya Misi
Metode debat kelas menjadi dua terbentuk yaitu
dalam SMPN 2
kelompok yaitu kelompok pro
pembelajaran Aeksognsonan satu
PKn kelompok pro dan dan kontra
atap Kab Asahan
kelompok kontra yaitu Melahirkan
EtikaPublik
Guru memberikan Isu/ peserta didik yang
informasi secara Permasalahan
cerdas
terbuka tentang yang akan
sprintual,elegensi,em
permasalahan/kasus dibahas oleh
osional sosial serta
contohnya apakah kedua kelompok
Terwujudnya Visi
hukuman mati SMPN 2
pantas didapatkan Aeksognsonan satu
oleh terpidana atap yaitu Kab
narkoba. Asahan
Guru mmeberikan Nasionalisme Meningkatkan
Hasil analisis
waktu 30 menit bagi pengembangan staf
kelompok terhadap
setiap kelompok berdasarkan sistem
isu/ permasalahan
untuk beridiskusi yang mapan dengan
yang diberikan
dan bekerjasama guru acuan keilmuan dan
untuk membahas isu professional
39
atau permasalahan
yang diberikan oleh
guru Meningkatnya
Kelompok Pro akan sikap kritis, rasa Komitmen Mutu
menyampaikan percaya diri dan
pendapatnya yang toleransi siswa
kemudian kelompok
kontra merespon
dengan mmeberikan
tanggapan atau
sanggahan terhadap
pernyataan
kelompok pro begitu
seterusnya sampai
semua anggota
kelompok dari
\
kelompok pro dan
kontra
menyampaikan
Kesimpulan dari
pendapatnya.
isu yang dibahas Anti korupsi
Setiap kelompok
di kelas
memberikan
kesimpulan atas isu
40
6 Melakukan pre Guru bertanggung Tersedianya Soal Akuntabilitas
Terwujudnya Misi
dan post test jawab membuat soal Pre Dan Post Test
SMPN 2
pre test dan post test
Aeksognsonan satu
dalam mata pelajaran
atap Kab Asahan
PKn
yaitu Melahirkan
Siswa mengerjakan Lembar Jawaban Anti korupsi
soal pre test secara Pre Test Siswa peserta didik yang
jujur sebelum guru cerdas
menjelaskan materi sprintual,elegensi,em
pelajaran di kelas osional sosial serta
anti korupsi Terwujudnya Visi
Guru menjelaskan Siswa Mudah komitmen mutu SMPN 2
materi dengan Memahami Materi Aeksognsonan satu
metode yang efektif Yang Disampaikan
atap yaitu Kab
agar mudah Guru
Asahan
Guru mambagikan Lembar Jawaban Etika Publik
Meningkatkan
soal post test yang Post Test Siswa
pengembangan staf
akan dikerjakann
oleh siswa dengan
berdasarkan sistem
42
Bulan
No Kegiatan SEPTEMBER OKTOBER Output
Minggu ke Minggu ke
3 4 1 2 3
Penggunakan media
Menggunakan media video
pembelajaran yang
dalam pembelajaran PKn menggunakan teknologi
BAB IV
PENUTUP
Pendidikan dan pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri sipil merupakan hal yang wajib diikuti oleh para CPNS agar setiap PNS
dapat mengetahui kedudukan,fungsi peran dan tugasnya serta menerapkannya dalam melaksanakannya tugas yang diamanahkan
kepada PNS. Dengan demikian maka akan terbentuk PNS-PNS yang berkarakter dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
di unit kerja masing-masing. Sebagai peserta latsar CPNS Golongan III ini, penulis akan berkomitmen melaksanakan kegiatan ini
43
dengan sebaik mungkin agar dapat menjadi perubahan yang baik ditempat saya bekerja.
44
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
45
DAFTAR
PUSTA
39