Anda di halaman 1dari 8

[Type the document title]

NAMA: HALIMATUSSAKDIYAH NST


NIM: 7183210051
KELAS: MANAJEMEN A 2018

PILIHAN BERGANDA
1. Dalam Merger ada alasan-alasan untuk mengadakan Merger bagi badan usaha-usaha
yang bergabung, dibawah ini adalah alasan-alasan untuk mengadakan Merger kecuali.....
a. Keinginan beristirahat/beralih kegiatan
b. Kegagalan atau kerugian dan pengambilan alihan oleh saingan
c. Untuk Mengurangi resiko dan adanya tawaran yang menguntungkan
d. Untuk penguasaan pasar atau skala teknis ekonomis
2. Seorang pedagang yang bersembunyi atau melakukan tindakan tertentu yang cenderung
mengelabui pihak kreditornya. Adalah pengertian kepailitan menurut para ahli yaitu.....
a. Black’s Law Distionary
b. Brealey, Myers, & Marcus
c. Joseph F. Sinkey
d. Gitman
3. Salah satu tujuan dari Merger yaitu untuk mengurangi persaingan atau untuk
meningkatkan efesiensi melalui penggabungan aktivitas produksi, pemasaran dan
distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi, tujuan Merger diatas
adalah tujuan Merger.....
a. Merger ekstensi pasar
b. Merger horizontal
c. Merger konglomerat
d. Merger vertikal
4. Perhatikan pernyataan dibawah ini !
J Hakim pengawas
J Kurator bertugas melakukan pegurusan dan atau pemberesan harta pailit.
J Panitia Kreditor dalam putusan pailit atau dengan penetapan.
Dari pernyataan diatas adalah pernyataan tentang pihak-pihak yang terlibat dalam....
a. Pihak-pihak yang terkait diluar pengurusan harta pailit selain kurator
b. Pihak-pihak yang tidak terlibat dalam pengurusan harta pailit

Soal dan Jawaban Tentang Materi Kepailitan, Likuidasi, Merger dan Akuisisi Perusahaan Page 1
[Type the document title]

c. Pihak-pihak yang terkait dalam pengurusan harta pailit selain kurator


d. Pihak-pihak yang tidak terlibat diluar maupun didalam pengurusan harta pailit
selain kurator

5. Apa Tujuan utama kepailitan perusahaan.....


a. Untuk melakukan pembagian antara para kreditur atas kekayaan debitur oleh
kurator
b. Tujuannya adalah agar para kreditur lepas dari tanggungan hutang-hutang mereka
terhadap debiturnya
c. Tujuannya agar Kurator mendapat bagian kekayaan dari perusahaan yang pailit
d. Untuk melakukan pembagian antara harta kekayaan debitur terhadap kreditur
6. Adapun Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia
dalam memutuskan dan menetapkan Undang-Undang Nomer 37 Tahun 2004 Tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang pada tanggal 18 Oktober Tahun
2004 mengingat akan peraturan perundang-undangan yaitu . . .
a.   Pasal 1 ayat (3) , pasal 5 ayat (1) , pasal 20 , pasal 24 dan pasal 33 UU No. 2 Tahun
1968 Tentang Peradilan Umum dan UU No. 8 Tahun 2004 Tentang Perubahan
Atas UU No. 2 Tahun 1986
b.  UU No. 37 Tahun 2004 UU No. 1 Tahun 1998 Tentang Mengatasi Gejolak
Moneter
c.   UU No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung UU No. 4 Tahun 1998 Tentang
Kepailitan
d.  UU No. 20 Tahun 1986 Tentang Tambahan Lembaran Negara RI UU No. 4 Tahun
1998 Tentang Kepailitan
7. Adapun lembaga yang memeriksa dan memohon permohonan pernyataan pailit dan
penundaan kewajiban pembayaran utang berdasarkan UU No. 4 Tahun 1998 yaitu
pengadilan niaga yang berada di lingkungan peradilan umum (pasal 280 ayat 1) dan untuk
pertama kalinya dengan Undang-Undang No . . .
a.   8 Tahun 2004
b.   4 Tahun 1998
c. 34 Tahun 2004
d. 37 Tahun 2004

Soal dan Jawaban Tentang Materi Kepailitan, Likuidasi, Merger dan Akuisisi Perusahaan Page 2
[Type the document title]

8. Dalam pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur
dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih
dinyatakan pailit dengan . . .
a.  Suatu permohonan akan pengunduran pembayaran
b.  Keputusan presiden atas usulan ketua Mahkamah Agung
c.  Berdasarkan terjadinya kepailitan
d.  Keputusan pengadilan yang berwenang sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2
9. Hak gadai atau hak agunan atas kebendaan lainnya dapat mengeksekusi haknya seolah-
olah tidak terjadi . . .
           a.   Penentuan hak-hak yang harus diterima
           b.  Pensitaan oleh pihak kreditur
          c.    Kepailitan
          d.   Likuiditas
10. Berdasarkan penelitian yang terjadi dalam praktek ternyata masih banyak perihal yang
dihadapi guna penyelesaian piutang kreditor separatis yang berupa hanbatan-hambatan
untuk memperoleh haknya dan untuk . . .
a. Jangka waktu
b. Dapat mengeksekusi harta debitur
c. Mengatasi perihal tersebut perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan
d. Menuntut hartanya yang berada dalam pasal 55 ayat (1)
11. Berdasarkan latar belakang tersebut dalam pasal 56  ayat (1) U-ndang-Undang kepailitan ,
eksekusi yang dilakukan seolah-olah tidak terjadi kepailitan , tetapi kalu dikaitan dengan
bukti pada pasal 56 A ayat (1) , maka Hak Kreditur Separatis untuk dapat mengeksekusi
harta debitur yang pialit ternyata masih . . .
a. Menunggu karena harus ditangguhkan
b. Ada hal yang lebih rumit kalau jaminannya tidak dapat terjua
c. Dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut
d. Bersifat dasar dari seluruh rangkaian proses dalam penelitian
12. Dari pengertian yang diberikan dalam Black’s Law Dictionary tersebut , dapat kita lihat
bahwa pengertian pailit dihubungkan dengan “ketidakmampuan untuk membayar” dari
seorang (debitor) atas utang-utangnya yang telah jatuh tempo. Ketidakmampuan tersebut
harus disertai dengan suatu tindakan nyata untuk mengajukan , baik yang dilakukan
secara sukarela oleh . . .
a. Debitor

Soal dan Jawaban Tentang Materi Kepailitan, Likuidasi, Merger dan Akuisisi Perusahaan Page 3
[Type the document title]

b. Kreditor
c. Pemerintah
d. Pengadilan

13. Keadaan debitor yang perusahaannya dalam keadaan berhenti membayar utangnya
disebut dengan . . .
a. Bankruptcy
b. Insolvable
c. Faillite
d. Municipality
14. Definisi dari kepailitan adalah eksekusi massal yang ditetapkan dengan keputusan hakim ,
yang berlaku serta merta dengan melakukan penyitaan umum atas semua harta yang
dinyatakan pailit , baik yang ada pada selama kepailitan berlangsung , untuk kepentingan
kreditor dan dibawah pengawasan pihak yang berwajib. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kepailitan dimaksudkan untuk . . .
a. Membayar utang-utangnya
b. Memnuhi salah satu persyaratan
c. Mencegah penyitaan dan eksekusi yang dimintakan oleh kreditor secara
perorangan
d. Memberi pinjaman
15. Semua hal yang berkaitan dengan masalah kepailitan oleh pemerintah diatur dalam
UUKPKPU yang berisi tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No. 1 Tahun 1998 mengenai Perubahan atas Undnag-Undang tentang kepailitan
menjadi undang-undang. Dimana secara garis besar tidak ada perubahan yang besar ,
hanya saja salah satu hal yang baru dalam UUKPKPU , yaitu . . .
a. Diperkenalkannya asas hukum yang disebut Verplichte Procuer Stelling
b. Permohonan pailit
c. Membayar utang atau gagal dalam usahanya
d. Ditandai dengan diundangkannya sebuah undang-undang yang disebut Act Againt
Such Persons As Do Make Banckrup 
16. Berdasarkan objek yang diakuisisi, akuisisi dibedakan atas......
a. Akuisisi saham
b. Akuisisi perusahaan
c. Akuisisi saham dan akuisisi aset

Soal dan Jawaban Tentang Materi Kepailitan, Likuidasi, Merger dan Akuisisi Perusahaan Page 4
[Type the document title]

d. Akuisisi modal
17. Menurut morris (2000) ada beberapa langkah yang harus di perhatikan untuk melakukan
akuisisi....
a. 5
b. 10
c. 9
d. 11
18. Akuisisi yang dikatakan bersifat agresiv yaitu akuisisi yang dilakukan dengan paksa yang
bertentangan dari manajemen perusahaan sering juga disebut....
a. Hostile take over
b. Asset restructuring defense
c. Negotiated
d. Crown jewel defense
19. Dibawah ini yang merupakan definisi dari akuisisi asset adalah....
a. Salah satu bentuk akuisisi dengan cara membeli seluruh atau sebagian saham yang
telah dikeluarkan oleh perusahaan
b. Pengambil alihan kepemilikan atau pengendalian saham
c. Salah satu bentuk akuisisi dengan cara memiliki perusahaan lain maka ia dapat
membeli seluruh atau sebagian asset perusahaan lain
20. Dibawah ini yang merupakan peraturan yang mengatur tentang akuisisi adalah....
a. Pasal 28 ayat 1
b. PP Indonesia No. 27 Tahun 1998
c. Pasal 30 ayat 2
d. Pasal 17 ayat 5

Soal dan Jawaban Tentang Materi Kepailitan, Likuidasi, Merger dan Akuisisi Perusahaan Page 5
[Type the document title]

ESSAY

1) Saya mencoba mengambil contoh kasus prudential asuransi, Atas dasar apa Mahkamah
Agung melakukan pembatalan terhadap putusan pailit prudential asuransi yang
dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga, sedangkan pertimbangan Pengadilan Niaga sudah
memenuhi kriteria pemailitan debitur yang sudah sederhana, dilihat dari UU Kepailitan
yang ada penjelasan yang ada sudah cukup jelas!
2) Apakah BUMN dapat dipailitkan? Aspek-aspek hukum apa saja yang perlu di perhatikan
atau terkait pada peristiwa kepailitan BUMN?
3) apa saja tugas seorang kurator dan pengawas?
4) Apa dasar hukumnya Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)? 2. Mengapa
penyelesaian utang piutang di Pengadilan Niaga sangat sedikit diselesaikan melalui
PKPU daripada melalui "pailit"? 3. Apakah penyelesaian utang piutang melalui PKPU
bermanfaat bagi kepentingan kreditur dan debitur? Dan apakah nenberikan perlindungan
terhadap kreditur? Alasannya?
5) Apakah sanksi administraif yang berupa denda yang dijatuhkan oleh suatu instansi wajib
didahulukan pembayarannya dari piutang preferen dan piutang konkuren? Mohon
disebutkan dasar hukum yang mendasarnya!

Soal dan Jawaban Tentang Materi Kepailitan, Likuidasi, Merger dan Akuisisi Perusahaan Page 6
[Type the document title]

JAWABAN
1. Dalam putusan kasasi perkara PT Prudential Life Assurance (Prudential) vs Lee Boon
Siong, Mahkamah Agung membatalkan putusan pengadilan niaga No.13/Pailit/PN Niaga.
Jkt.Pst yang sebelumnya menyatakan Prudential pailit.
 
Menurut majelis kasasi, adanya hutang Prudential kepada Lee Boon Siong tidak dapat
dibuktikan secara sederhana. Sebab,  meski Lee Bon Siang mendalilkan adanya hutang
Prudential yang timbul dari perjanjian keagenan (pioneering agency agreement), namun
Prudential menyangkal hal tersebut.
 
Oleh majelis kasasi, adanya tidaknya hutang belum terbukti dan masih dalam taraf
perselisihan dan tidak bisa dibuktikan secara sederhana. Berdasarkan Pasal 2 ayat(1) jo. Pasal
8 ayat(4) UU No.37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
pengadilan menyatakan debitor pailit apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara
sederhana bahwa debitor tersebut memiliki dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas
sedikitnya satu hutang  yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih.

2. membicarakan konsep kepailitan bagi BUMN, maka tidak boleh dibedakan antara


kepailitan terhadap badan hukum privat dan badan hukum publik seperti BUMN. Baik
BUMN yang berbentuk Persero, maupun Perum dapat dipailitkan sebagaimana layaknya
badan hukum privat dapat dipailitkan. Pertama karena UU Kepailitan tidak membedakan
antara kapasitas badan hukum publik BUMN dengan badan hukum privat, kedua, karena
dalam pengaturan mengenai BUMN sendiri, dimungkinkan terjadinya kepailitan bagi BUMN
baik Persero (lihat Penjelasan ps. 7 Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998), maupun
Perum (lihat ps. 25 Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1998). Dari kacamata itu, maka tidak
ada masalah dalam mempailitkan suatu BUMN yang berbentuk badan hukum persero, karena
memang UU Kepailitan juga tidak memberikan privilege terhadap BUMN pada umumnya
(perhatikan privilege yang berlaku bagi Bank, dan Perusahaan efek, yang dengan sendirinya
berlaku mutatis mutandis bagi BUMN yang merupakan Bank dan perusahaan efek), dan oleh
karenanya kepailitan BUMN harus dipandang sebagaimana kepailitan suatu Badan Hukum
biasa. Praktis tidak ada hal spesifik yang perlu diperhatikan dalam mengajukan kepailitan
bagi BUMN, namun untuk memberi contoh pendapat pengadilan mengenai kepailitan
BUMN, maka agak sulit, karena sampai saat ini belum ada satupun BUMN di Indonesia
dinyatakan pailit.

Soal dan Jawaban Tentang Materi Kepailitan, Likuidasi, Merger dan Akuisisi Perusahaan Page 7
[Type the document title]

3. Tugas Kurator
Deskripsi tugas seorang kurator dan hakim pengawas dalam kepailitan tersebar dalam pasal-
pasal di Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang. Namun tugas yang paling fundamental untuk kurator adalah
melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit. Sementara untuk hakim pengawas
adalah mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit.

4. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“PKPU”) adalah prosedur yang dapat


dilakukan debitor untuk menghindari kepailitan. Menurut Pasal 222 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (“UU KPKPU”), 
. Manfaat perdamaian yang dilakukan melalui PKPU karena akan mengikat kreditur lain
diluar, sehingga debitur dapat melanjutkan restrukturisasi usahanya, tanpa takut didatangi
oleh tagihan-tagihan kreditur yang berada diluar PKPU. Selain itu Kreditur juga terjamin
melalui PKPU, karena apabila terjadi pelanggaran terhadap perjanjian perdamaian tersebut,
maka kreditur dapat mengajukan permohonan pembatalan perjanjian perdamaian kepada
Pengadilan Niaga, dan debitur akan otomatis dinyatakan pailit dan Kepailitan mengakibatkan
debitur yang dinyatakan pailit kehilangan segala hak perdata ini diberlakukan oleh Pasal 24
(1) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU terhitung sejak saat keputusan pernyataan pailit
diucapkan
5. Hal ini juga tidak diatur secara tegas dalam peraturan perundangan yang berlaku. Soal tata-
urutan tagihan diatur dalam Buku II Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan beberapa
peraturan perundangan lainnya selain UU Kepailitan, misalnya Kitab Undang-undang Hukum
Dagang bagi tagihan pelayaran dan peraturan di bidang Perbankan.Jika kita tilik Pasal 1137
KUHPerdata, maka hanya dikatakan bahwa tagihan/hak dari Kas Negara, Kantor Lelang dan
badan umum lainnya yang dibentuk oleh Pemerintah didahulukan dari piutang lainnya.
Namun, pasal yang sama menyatakan bahwa tertib pelaksanaannya, jangka waktu hak
tersebut akan diatur dalam undang-undang khusus.

Soal dan Jawaban Tentang Materi Kepailitan, Likuidasi, Merger dan Akuisisi Perusahaan Page 8

Anda mungkin juga menyukai