DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD TIYAS SAPUTRA, S.E.
NIP. 19930118 202012 1 012
Menyetujui,
MENTOR PEMBIMBING/COACH
PENGUJI
MISBAR, S.P.,M.M
NIP.19640706 198801 1 002
i
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II
Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan
Lembaga Administrasi Negara Tahun 2021
JUDUL AKTUALISASI
“PENINGKATAN PEMASARAN PRODUK USAHA EKONOMI
PRODUKTIF WANITA BUNGA ROSELLA MELALUI PENGGUNAAN
MEDIA SOSIAL DAN MARKETPLACE DI
KECAMATAN MERAKSA AJI”
Menyetujui,
MENTOR PEMBIMBING/COACH
PENGUJI
MISBAR, S.P.,M.M
NIP. 19640706 198801 1 002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Peningkatan
Pemasaran Produk Usaha Ekonomi Produktif Wanita Bunga Rosella
Melalui Penggunaan Media Sosial Dan Marketplace Di Kecamatan
Meraksa Aji”. Laporan aktualisasi ini ditulis dalam rangka pemaknaan
peran kedudukan ASN dan nilai – nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) pada
profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Nana Nurdiana, S.Pd.,
M.H selaku pembimbing/coach yang telah memberikan bimbingan dan
masukan selama penyusunan aktualisasi. Ungkapan terima kasih juga
penulis ucapkan kepada bapak Aduen Farizal, SE selaku mentor yang
telah membimbing dalam melakukan rangkaian kegiatan aktualisasi di
tempat kerja. Serta kepada keluarga dan teman – teman seperjuangan
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan II tahun 2021 yang
selalu memberikan dukungan dan doa sehingga laporan aktualisasi ini
dapat diselesaikan.
Penulis menyadari laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga saran dan keritik sangat diharapkan demi
perbaikan kedepan. Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua
Tulang Bawang, November 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................vi
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat................................................................................................4
C. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................5
D. Isu Aktual...................................................................................................................5
E. Ruang Lingkup Aktualisasi........................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................7
Gambaran Umum.................................................................................................................7
A. Gambaran Umum Organisasi.............................................................................7
BAB III..............................................................................................................................12
RANCANGAN AKTUALISASI.....................................................................................12
A. NILAI-NILAI DASAR ASN.................................................................................12
B. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN....................................................................20
C. ANALIS ISU.........................................................................................................24
D. Matriks Rencana Kegiatan................................................................................27
BAB IV..............................................................................................................................38
PELAKSANAAN AKTUALISASI...................................................................................38
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar PNS...................................38
4.2 Pencapaian Aktualisasi........................................................................................49
BAB V................................................................................................................................53
PENUTUP..........................................................................................................................53
LAMPIRAN.......................................................................................................................55
1. Koordinasi dan konsultasi dengan atasan..................................................................55
2. Draft rancangan aktualisasi dan surat pernyataan persetujuan mentor.......................56
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
(antara Menggala dan Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat
kota Menggala.
Pada tahun 1997, dibentuklah Sekretariat Persiapan Kabupaten Tulang
Bawang, dengan Sekretaris merangkap Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah
Menggala Hi. Santori Hasan, SH. Selanjutnya untuk memuluskan pembentukan
kabupaten, ditunjuklah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Pelaksana Tugas (Plt)
Bupati Tulang Bawang sejak tanggal 20 Maret sampai dengan 9 Desember 1997
melalui Surat Keputusan Gubernur No. 821.2/II/09/97 tanggal 14 Januari
1997 tentang Penunjukan Plt Bupati Kabupaten Tingkat II Persiapan Tulang
Bawang .
Melalui serangkaian proses yang cukup melelahkan, akhirnya Kabupaten
Tulang Bawang lahir, dan diresmikan keberadaannya oleh Menteri Dalam Negeri
pada tanggal 20 Maret 1997, sebagai tindak lanjut ditetapkan UU No. 2 Tahun
1997 tentang pembentukan daerah tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Tanggamus. Dimana untuk selanjutnya pada tanggal 24
Nopember 1997 terpilihlah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Bupati Tulang Bawang
pertama, untuk periode tahun 1997-2002, yang dilantik pada tanggal 9 Desember
1997.
Berdasarkan Undang Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah dan diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah pegawai yang telah memenuhi
syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara
lainnya. Berdasarkan definisi tersebut PNS merupakan pelaksana dalam
pemerintahan di Indonesia. Sehingga baik buruknya pemerintah di
Indonesia juga ditentukan oleh kinerja PNS. Pada masa lalu, kinerja PNS
dirasa tidak maksimal. Hal itu disebabkan oleh mindset mereka
yang berfikir sebagai priyayi dan dapat menikmati gaji serta fasilitas
negara walau tidak bekerja dengan sungguh – sungguh.
Berdasarkan Undang - Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, dan merujuk Pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 Undang – Undang
No. 5 Tahun 2014 diamanatkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui
proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Oleh karena itu, setiap Calon
Pegawai Negeri Sipil diwajibkan untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.
Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap
peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi
pembelajaran diantaranya: 1) Akuntabilitas; 2) Nasionalisme; 3) Etika
Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti Korupsi yang merupakan Nilai
– Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipilserta Peran dan Kedudukan PNS dalam
NKRI berupa: 1) Manajemen ASN; 2) Pelayanan Publik; dan 3) Whole of
Government.
Hasil pembelajaran ini akan diterapkan oleh penulis di Kecamatan
Meraksa Aji Kabupaten Tulang Bawang sebagai Analis Program
Pembangunan sesuai tupoksi. dan Peran ASN terdapat dalam pasal 11
PerBup nomor 73 tahun 2016, yaitu sebagai mengonsep rencana
kegiatan, menyelenggarakan program perencanaann, pelaporan dalam
3
arti melaksanakan kordinasi penyusunan program, penyajian data,
informasi, menyiapkan perumusan program perencanaan, pembinaan
pelaksanaan program,dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme.Penyelenggaraan kebijakan publik yang baik diantarnya
didasarkan pada asas penyelenggaraan kebijakan publik dan manajemen
ASN yang Efektif dan Efisien.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka disusunlah suatu kegiatan
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA yang berjudul “Peningkatan
Pemasaran Produk Usaha Ekonomi Produktif Wanita Bunga
Rosella Melalui Penggunaan Media Sosial Dan Marketplace di
Kecamatan Meraksa Aji”.
4
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada penetapan isu maka rumusan masalah pada
rancangan aktualisasi dan habituasi ini adalah :
D. Isu Aktual
5
Wanita bunga rosella di olah menjadi teh, sirup dan sale yang merupakan
suatu komitmen dan tugas yang dilaksanakan.
6
BAB II
Gambaran Umum
7
Kecamatan Meraksa Aji memiliki visi “Terwujudnya
masyarakat yang kondusif sejahtera dalam nuansa religius
di kehidupan
masyarakat untuk mendukung keberhasilan program dan
8
kebijakan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang” Untuk
mencapai visi tersebut, terdapat misi Kecamatan Meraksa Aji, Yaitu
9
3. StrukturOrganisasiKecamatanMeraksaAji Tahun 2021
CAMAT
Ermansyah, SE.,MH
NIP.197910072006041013
SEKRETARIS CAMAT
Iwan SetiawanS.Sos.,M.M.
NIP.197711162009021001
Seksi Ketentraman Seksi Pemerintahan Seksi PelayananUmum Seksi PMD Seksi Pembangunan
dan Ketertiban Sulistiani,SE Willi Andrei,SH EldyanSaputraS.Kom MM Ahmad Sof yan,ST
Hengkywidiyatama, SH NIP.19810916201502001 NIP.198510132010011003 NIP. 198601162010011005 NIP.197907212006041018
198212172009021102
10
11
4. Tugas Pokok dan Fungsi
12
mengumpulkan, menghimpun, menginventarisasi data dari masing-
masing satuan organisasi dilingkungan kecamatan, melaksanakan
evaluasi dan pembuatan laporan sesuai dengan petunjuk atasan serta
pedoman dan ketentuan.. Sub Bagian Bina Program melaksanakan
fungsi sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan, melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan
penyusunan rencana program;
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan
program);
c. Menyusun data-data statistik kecamatan;
d. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) kecamatan;
e. Menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja (Lakip) dan laporan lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan program;
f. Menyiapkan bahan, menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan
rencana program kerja;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai
dengan bidang tugasnya;
13
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab.Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab.Akuntabilitas adalah suatu kewajiban
pertanggung jawaban yang harus dicapai sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk
14
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas
vertikal (pertanggung jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan
akuntabilitas horisontal (pertanggung jawaban pada masyarakat
luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang
akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung
dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas
berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan
Kinerja. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel,
ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan lingkungannya
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang
tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas
15
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagai mana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai
beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam
arti luas, nasionalis memerupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan,
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
16
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal
yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal
ada perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai
refleksi yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma
luhur.Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan
tertulis.Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku
/ etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang
teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan UU ASN,
kode etik dan kode perilaku ASN adalah :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
2. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
3. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
5. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
6. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
17
7. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakantugasnya.
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
8. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
9. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
10. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang- undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat
j. tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
m. .Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
18
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
o. Meningkatkan
p. Efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab
pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal
agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
19
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang ke luar alur.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai
keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.Mutu menjadi salah
satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi
dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan yaitu :
a) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
b) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai
dengan yang telah dijanjikan;
c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
20
d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup
kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;
e) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
21
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko
atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan
kepada kita;
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.
22
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme.
Asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN, yaitu:
a. Asas kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan dan kesatuan;
l. Keadilan dan kesetaraan; dan
m. Kesejahteraan.
23
2) Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik;
3) Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi
sangat superior terhadap sektorlain, atau masing-masing sektor
tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontra
produktif atau ‘saling membunuh’;
4) Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong
perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang menyempit
pada kepentingan sektornya yang kontra produktif terhadap
tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskalanasional; dan
5) Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrasi.
Adapun indikator dari Whole of Govermenmet, antara lain: Integrasi,
Koordinasi; dan Kapasitas.
24
Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum bagi pihak
penyelenggara pelayanan publik maupun masyarakat. Dalam
mengatur penyelenggaraan
Pelayanan publik, maka diterapkan suatu pola
penyelenggaraan pelayanan publik agar pelaksanaanya dapat
berjalan sistematis, akuntabel dan transparansi. Pola
penyelenggaraan pelayanan publik Terdiri dari:
a. Fungsional, yaitu pola pelayanan publik yang diberikan oleh
penyelenggara pelayanan, sesuai dengan tugas, fungsi, dan
kewenangannya.
b. Terpusat, yaitu pola pelayanan publik diberikan secara
tunggal oleh penyelenggara pelayanan berdasarkan
pelimpahan wewenang dari penyelenggara pelayanan terkait
lainnya yang bersangkutan.
c. Terpadu satu atap, yaitu pola pelayanan terpadusatu atap
diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis
pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani
melalui beberapa pintu.
d. Terpadusatupintu, yaitu pola pelayanan terpadu satu pintu
diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis
pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui
satupintu.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur
pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur
kedua, adalah penerimalayanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga,
adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan / pelanggan.
25
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
1. Partisipatif; 6. Efektif dan Efisien;
2. Transparan; 7. Aksesibel;
3. Responsif; 8. Akuntabel;
4. Tidakdiskriminatif; 9. Berkeadilan.
5. Mudah danMurah;
C. ANALIS ISU
Selama kurang lebih 8 bulan penulis mempelajari profil serta program-program Kecamatan
dan 25 program BMW penulis menemukan isu yang perlu ditindak lanjuti.Isu yang menjadi
dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari tugas pokok dan fungsi(Tupoksi), penugasan
atasan, dan inovasi dari penulissendiri. Identifikasi isu dilakukan berdasarkan aspek
manajemen ASN, whole ofGoverment, dan pelayanan Public. Setelah dilakukan identifikasi
didapatkan isu yaituKurangnya Pengetahuan Pelaku UEK Tentang Pemanfaatan pemasaran
produk melalui media sosial dan marketplace
26
1. ARGUMENTASI TERHADAP ISU YANG TELAH DITETAPKAN
Alasan Pemilihan Isu
Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah salah satu metode penyusunan
skala prioritas yang dinilai dengan skala 1 s/d 5. Penulis menggunakan analisis USG
untuk menetapkan isu yang akan diangkat, Urgensi berarti seberapa mendesaknya isu
tersebut untuk diselesaikan dikaitkan dengan waktu, seriousness berarti seberapa
seriusnya isu apabila isu tidak dapat dipecahkan sedangkan growth menunjukan
seberapa cepat berkembangnya isu tersebut apabila penyelesaiannya ditunda.
Tidakoptimalnyapenggunaan media
3. sosialsebagaisaranapemasaranproduk 4 4 3 11 3
Keterangan
Bobot Keterangan
5 Sangat Mendesak,Berpengaruh,Berdampak
4 Mendesak,Berpengaruh,Berdampak
3 CukupMendesak,Berpengaruh,Berdampak
2 TidakMendesak,Berpengaruh,Berdampak
1 Sangat TidakMendesak,Berpengaruh,Berdampak
Tabel3.2 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU USG
27
Penyebab Isu
Dari alasan tersebut maka penulis menganalisis penyebab terjadinya isu yang
telah ditetapkan. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Diagram
Tulang Ikan (Fishbone) seperti yang terlihat pada tabel berikut :
Gambar 3.1 Diagram Fishbone Penyebab Isu
28
D. Matriks Rencana Kegiatan
29
Tabel3.3 Matriks Rencana Aktualisasi
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Nilai
Organisai
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Konsultasi dengan Output . Agenda I : Kegiatan ini berkaitan -
perancangan mentor di Kecamatan Tersusunnya Akuntabilitas: dengan misi
aktualisasi Meraksa Aji rancangan Meminta izin sebelum Kecamatan Meraksa
aktualisasi melakukan kegiatan Aji yaitu: terwujudnya
perancangan merupakan menciptakan
Bukti : Pembuatan bentuk masyarakat yang
1. Dokumentasi tanggung kreatif guna menunjang
2. Daftar hadir Jawab dan Integritas pendapatan
berupa konsekuensi masyarakat
terhadap tugas yang
diberikan.
Nasionalisme:
Dalam melakukan
konsultasi serta
pengarahan
mencerminkan nilai
cinta tanah air dan
setia pada atasan
kerja.
Etika publik:
Konsultasi yang
dilakukan merupakan
salah satu penerapan
etika public yang baik
kepada kepala instansi
30
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisai
1 2 3 4 5 6 7
kerja.
(Komitmen Mutu)
Konsultasi dan izin
yang dilakukan harus
mencermintan
efektivitas dan efisiensi
(Anti Korupsi)
Melakukan konsultasi
ini tidak dijam kerja.
31
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisai
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen
mutu: Berdiskusi dan
mencatat saran dari
mentor dengan
efektivitas dan efisiensi
Agenda III :
3. Membuat rancangan Bukti : Etika publik:
aktualisasi Draft rancangan Jika saya tidak
aktualisasi dengan cermat
mendengarkan dan
mencatat hasil
diskusi maka proses
aktualisasi
dikhawatirkan tidak
akan berjalan
dengan lancar
Agenda IV :
4. Membentuk tim untuk Bukti : Komitme
Kegiatan Dokumentasi n mutu:
Daftar Hadir Jika saya tidak
secara efektif dan
efisien dalam
membuat rancangan
aktualisasi maka
akan mempengaruhi
kurangnya substansi
dan kualitas
32
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisai
1 2 3 4 5 6 7
Penyusunan
rancangan
aktualisasi yang
saya hasilkan.
Anti korupsi :
Membentuk tim pada
di luar waktu kerja
WoG :
Dalam melaksanakan
kegiatan pembentukn
tim sosialisasi
pemasaran produk
keterkaitan dengan
mata diklat
WoG adalah kolaborasi
antara peserta latsar
dengan mentor dan
rekan kerja
Manajemen
ASN :
Melaksanakan
sesuai arahan
mentor dengan
penuh tanggung
jawab dalam
pembuatan
rancangan
aktualisasi secara
33
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisai
1 2 3 4 5 6 7
mandiri
2 Melakukan 1. Konsultasi dan koordinasi Output : Komitmen Kegiatan ini berkaitan .-
koordinasi dengan mentor terkait kunjungan ke Adanya mutu: menjelaskan dengan misi
pelaku Usaha Ekonomi pelaku usaha persetujuan atas secara efektif dan Kecamatan Meraksa Aji
Produktif Wanita aktualisasi efisien yaitu: terwujudnya
Bunga Rosella dengan pelaku Sumber daya aparatur
terkait sosialisasi usaha Anti korupsi : yang berkualitas
pemasaran produk 2. Memperkenalkan Bukti : Mempelajarisystemkerj
bunga rosella diri kepada pelaku Dokumentasi a
Usaha ekonomi produktif denganpenuhtanggung
wanita bunga rosella jawabdankerjakeras
Bukti : Agenda II :
Dokumentasi
3 Melakukan pendataan
terhadap pelaku usaha Bukti :
ekonomi produktif wanita 1.Dokumentasi Akuntabilitas :
bunga rosella 2.Pernyataan Jika nilai parsitipatif
kesanggupan dan musyawarah
dari pelaku tidak terpenuhi
UEK maka kegiatan
aktualisasi kurang
tercapai karena saya
tidak akan tahu
pendapat maupun
ide dari pelaku
UEK.
Etika publik:
Berkomunikasi dan
34
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisai
1 2 3 4 5 6 7
Bersikap sopan
santun serta
mendengarkan
4.Meminta bantuan masukan dari
kepada pelaku usaha ekonomi anggota UEK saat
produktif wanita bunga rosella melakukan diskusi
untuk bersedia dengan
senang hati bekerja Agenda III :
sama dalam menyiapkan WoG :
perihal kegiatan tersebut Berkoordinasi
dengan baik
bersama pelaku
UEK terkait
rencana aktualisasi
3. Menyiapkan peralatan 1. peralatan yang Bukti : dan persiapannya
Etika publik: Dengan melakukan -
Yang digunakan digunakan Dokumentasi Kita harus cermat dan kegiatan ini, yang
untuk sosialisasi Untuk sosialisasi mempersiapkan segala dilandasi dengan nilai
mengambil gambar dan sesuatu agar mendapatkan ANEKA maka akan
editing seperti alat perekam hasil yang memuaskan memberikan kontribusi
dan laptop terhadap pencapaian
Bukti : mempersiapkan visi organisasi dan misi
Dokumentasi aplikasi dengan
2.Menyiapkan aplikasi cermat, teliti, dan
yang digunakan secara mandiri
4. Melakukan untuk memasarkan Bukti: Akuntabilitas Dengan melakukan -
1. Konsultasi dan
sosialisasi terkait koordinasi mentor 1. Daftar Hadir akan bekerja dengan kegiatan ini, yang
pemasaran produk terkait konsep Aktualisasi penuh dilandasi dengan nilai
inovasi bunga rosella sosialisasi integritas,transparansi, ANEKA maka akan
berbasis media dan penuh tangung memberikan kontribusi
sosial terhadap pencapaian
jawab.
35
36
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisai
1 2 3 4 5 6 7
visi organisasi dan misi
2. Penjelasan terkait pem 2.Terlaksananya Nasionalisme:
kegiatan aktualisasi memanfaatkan
asaran produk inovasi dengan sistematis
bunga rosella data/informasi
sehingga bisa berjalan
berbasis media sosial sesuai rencana denga n semangat
untuk kepentingan
3. Membuat video
umum bukan
kegiatan
kepentingan
individu.
Etika publik:
Melakukan dengan
sikap hormat dan
sopan santun.
Komitmen Mutu:
menjelaskan secara
efektif dan efisien.
ManajemenASN:
Saya akan bersikap
profesional,
berkomunikasi,
berkonsultasi, dan
bekerja sama dalam
setiap tahap
pelaksanaan habituasi
37
38
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisai
1 2 3 4 5 6 7
Whole
Of Government:
Kegiatan ini
membutuhk an
kerjasama antara
saya, mentor dan
anggota UEK lainnya
agar tercapai tujuan
yang diinginkan.
Pelayanan Publik:
Dalam kegiatan
sosialisasi ini, saya
akan menjelaskan
secara detail dan
terstruktur agar para
anggota UEK paham.
5. Mengevaluasi 1. Menanyakan 1.Pemahaman Pelaku (Akuntabilitas) Dengan melakukan -
kegiatan kepahaman dalam UEK mengenai cara Kegiatan evaluasi kegiatan ini, yang
aktualisasi proses Pembuatan konten akan saya lakukan dilandasi dengan nilai
pengambilan Terhadap usahanya dengan penuh ANEKA maka akan
gambar dan editing tanggung jawab. memberikan kontribusi
kepada pelaku UEK 2. Pemahaman terhadap pencapaian
pelaku UEK dalam (Nasionalisme) visi organisasi dan misi
penggunaan media Pelaksanaan
sosial terhadap usaha eval uasi .
yang dilakukan berorientasi pada
kepentingan
3. Konten yang Bersama.
dishae ke media
(Etika publik)
Evaluasidilakukande
39
40
Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisai
1 2 3 4 5 6 7
2. Menanyakan kepahaman sosial ngan menggunakan
Dalam menggunakan pendekatan
strategi digital marketing emosional.
(AntiKorupsi) Hasil
evaluasi dilaporkan
secara benar
apa adanya
. -
41
42
5.Jadwal Rencana Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi
Pada tabel dibawah ini penulis merangkum semua kegiatan yang akan direncanakan dan diaktualisasikan dengan nilai – nilai
ANEKA yang telah dipelajari selama mengikuti Latihan Dasar CPNS golongan 3 tahun 2021
Bulan
No. Kegiatan Oktober November
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-1 Ke-2
1. Melakukan perancangan aktualisasi
43
44
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
45
Mencatat saran dari mentor dan berdiskusi terkait
masukan atas aktualisasi
Membuat rancangan aktualisasi
Membentuk tim kecil kegiatan
46
Tanggal 11 - 14 Oktober 2021
Foto Kegiatan
47
Jika nilai parsitipatif dan musyawarah tidak terpenuhi maka
kegiatan aktualisasi kurang tercapai karena saya tidak akan
tahu pendapat maupun ide dari pelaku UEK.
Penguatan Nilai Organisasi Pada kegiatan koordinasid engan pelaku UEK diharapkan
dapat berkontribusi dalam menguatkan nilai organisasi
yaitu professional.
48
Gambar 8 Kordinasi Dengan Atasan Tentang Materi
Sosialisasi
49
Gambar 9 Konsultasi Dan Kordinasi Dengan Mentor
50
Gambar 13 Pelaksanaan Aktualisasi
51
maka proses memasarkan UEK tidak akan berjalan dengan
baik karena pemasaran melalui media sosial sangat
menarik bagi calon konsumen.
52
Gambar 17 Kegiatan Evaluasi
53
Gambar 21 Kegiatan Evaluasi
55
4.2 Pencapaian Aktualisasi
Tabel 1 Tabel Pencapaian Aktualisasi
Waktu Presentas Presentase
Keterkaitan Substansial mata
No Pelaksanaa e Capaian capaian tahapan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil pelatihan
. n Kegiatan kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pembuatan 1. Konsultasi dengan Output: 5 - 7 Oktober 100 % 100 % 1. Jika saya tidak menerapkan
rancangan mentor Draft rancangan 2021 nilai kesopanan maka tidak
aktualisasi aktualisasi tercipta suasana
kekeluargaan dan sikap tidak
2. Mencatat saran dari menghargai sehingga tidak
mentor dan berdiskusi menunjukkan kerjasama
terkait masukan atas yang baik.
aktualisasi yang saya
buat 2. Jika nilai ANEKA tanggung
jawab dan amanah tidak saya
lakukan maka saya tidak
3. Membuat rancangan berupaya untuk
aktualisasi melaksanakan arahan mentor
sehingga rancangan
aktualisasi menjadi kurang
4. Membentuk tim untuk tepat.
kegiatan. 3. Jika saya tidak dengan cermat
mendengarkan dan mencatat
hasil diskusi maka proses
aktualisasi dikhawatirkan tidak
akan berjalan dengan lancar.
3 Menyusun materi 1. Menentukan dan Output : 1. Jika saya tidak cermat dan teliti
sosialisasi kepada menyusun referensi yang - Materi 18 – 28 100 % 100% dalam menyusun referensi maka
pelaku UEK digunakan sosialisasi Oktober kegiatan yang saya buat tidak
2021 memiliki sumber dan kualitas
2. Menyiapkan peralatan - Dokumentasi kegiatan menjadi kurang.
yang digunakan untuk
mengambil gambar dan 2. Jika saya tidak bekerja keras
editing maka akan mempengaruhi tujuan
kegiatan yang tidak akan berjalan
dengan lancar.
3. Menyiapkan aplikasi
57
Waktu Presentas Presentase
Keterkaitan Substansial mata
No Pelaksanaa e Capaian capaian tahapan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil pelatihan
. n Kegiatan kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
yang digunakan untuk
memasarkan UEK
4 Melaksanakan 1. Menyampaikan Output : 100 % 100 % 1.Jika saya tidak menerapkan nilai
kegiatan aktualisasi metode yang 1 – 11 kesopanan dan saling
digunakan dalam - Dokumentasi November menghormati maka tidak
pembuatan konten 2021 tercipta suasana
- Foto produk Kekeluargaan dan sikap tidak
sehingga tidak menunjukkan
2.Menyampaikan kerjasama yang baik.
strategi marketing
yang dicapai 2. Jika saya tidak menyampaikan
strategi marketing dengan jelas
maka pelaku UEK tidak akan
3. Megedit foto mengetahuidan memahami
produk mengenai strategi marketing
yang baik dan benar.
58
Waktu Presentas Presentase
Keterkaitan Substansial mata
No Pelaksanaa e Capaian capaian tahapan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil pelatihan
. n Kegiatan kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
bertanggungjawab dalam
membuat konten maka proses
memasarkan UEK tidak akan
berjalan dengan baik
karenapemasaran melalui
media sosial sangat menarik
bagi calon konsumen.
5 Mengevaluasi 1. Menanyakan Output: 9 – 12 100 % 100 % 1. Jika nilai kejelasan target tidak
kegiatan aktualisasi kepahaman dalam November terpenuhi maka kegiatan tidak
proses pengambilan 2021 sesuai dengan tujuan yang
gambar dan editing berakibat pelaku UEK tidak
kepada pelaku UEK memahami strategi digital
marketing.
2. Menanyakan
kepahaman dalam 2. Jika saya tidak menerapkan nilai
menggunakan peduli maka kemungkinan
strategi digital pelaku UEK tidak melakukan
59
Waktu Presentas Presentase
Keterkaitan Substansial mata
No Pelaksanaa e Capaian capaian tahapan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil pelatihan
. n Kegiatan kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
marketing pembuatan konten dengan baik
dan benar.
3. Penguploadan konten
ke media social
60
GRAFIK PENJUALAN PRODUK USAHA EKONOMI PRODUKTIF
WANITA BUNGA ROSELLA
30
25
20
15
The Rosela per bungkus
Selai Rosela per botol
10 Sirup Rosela per botol
0
ar
i
ar
i
re
t ril ei ni Ju
li
tu
s r
be obe
r
be
r
nu r u a Ap M Ju u s m t m
Ja b M g e k e
Fe A pt O p
Se No
61
BAB V
PENUTUP
62
- Tidak aktifnya promosi melalui Instagram sehingga sudah lama sekali instagram
tidak berfungsi dan tidak pernah ada promosi penjualan
- Facebook masih tercampur dengan akun pribadi jadi promosi tidak terlalu fokus
karena masih tercampur dengan akun pribadi sehingga promosi penjualan tertutup
dengan foto – foto pribadi
- Sudah membuat akun facebook khusus untuk penjualan produk Bunga Rosella jadi
kedepannya akan lebih fokus untuk penguplodan produk – produk penjualan bunga
rosella sehingga tidak tercampur lagi dengan akun pribadi
Saran
Pegawai Negri Sipil harus berpegang pada nilai-nilai dasar aneka dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional agar diharapkan kedepan nya
dapat tercapaianya pelayanan publik yang efisien, efektif dan memuaskan. Serta
dalam aktualisasi ini diharapkan dapat terus berlanjut sehingga dapat mendukung
terwujudnya visi, misi, dan tujuan dari kecamatan meraksa aji kabupaten tulang
bawang
63
LAMPIRAN
68
4. Kegiatan Aktualisasi
69
5. Kegiatan Evaluasi
70
71
6. Foto Produk
72
73
DAFTAR PUSTAKA
LembagaAdministrasiNegara.2015.AntiKorupsi.ModulPelatihanDasar
Calon PNS:LembagaAdministrasiNegara.
LembagaAdministrasiNegara.2015.ModulPelatihanDasarCalonPNS.
Etika Publik.Jakarta:LembagaAdministrasiNegara.
LembagaAdministrasiNegara.2015.KomitmenMutu.ModulPelatihan
DasarCalonPNS.Jakarta:LembagaAdministrasiNegara.
Lembaga
AdministrasiNegara.2017.ModulPelatihanDasarCalonPNS.ManajemenApar
aturSipilNegara.Jakarta:LembagaAdministrasiNegara.
Lembaga
AdministrasiNegara.2017.ModulPelatihanDasarCalonPNS.WawasanKeban
gsaanDanNilai-NilaiBelaNegara.Jakarta: Lembaga AdministrasiNegara.
PeraturanKepalaPeraturanLembagaAdministrasiNegara RepublikIndonesia
Nomor1 Tahun2021 TentangPelatihanDasarCalonPegawaiNegeri Sipil.
Undang-UndangNo.14Tahun2014Tahun2014TentangAparaturSipil
Negara.
74