DI SUSUN OLEH:
NAMA : REZKIA CHAIRUNIDA, A.Md.Keb
NIP : 199510292019032001
INSTANSI : PUSKESMAS PERAWATAN
TUNGKAL V
JABATAN : CALON BIDAN TERAMPIL
NDH : 22 (DUA PULUH DUA)
DI SUSUN OLEH:
NAMA : REZKIA CHAIRUNIDA, A.Md.Keb
NIP : 199510292019032001
INSTANSI : PUSKESMAS PERAWATAN
TUNGKAL V
JABATAN : CALON BIDAN TERAMPIL
NDH : 22 (DUA PULUH DUA)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
Menyetujui,
Coach Mentor
ii
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
Coach Mentor
NARA SUMBER/PENGUJI
Ir. ASNOFIDAL, MM
NIP. 19631106 198903 1 001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam kita panjatkan pada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat dan berkah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas “Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai
Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di Puskesmas Perawatan Tungkal V” guna
menunjang implementasi aktualisasi dan memenuhi syarat untuk menyelesaikan
pendidikan dan pelatihan Dasar CPNS yang berjudul” “Meningkatkan Efektifitas
Pencatatan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Oleh Kader Di Posyandu Anggrek
Melalui Media Papan Pintar Pencatatan Imunisasi (P3I)”
Dalam penyusunan dan pembuatan Rancangan Aktualisasi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. Safrial, MS selaku Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Bapak H. M. Iskandar Nasution, SH, M.Si selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jambi.
3. Bapak H. R Gatot Suwarso, SH, MM selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Tanjung Jabung
Barat.
4. Bapak Abdul Mukti, S.Pd, MH selaku Kepala Bidang Pengembangan
Kompetensi Manajerial BPSDM Provinsi Jambi.
5. Bapak Dani Andika, Am.Kep sebagai kepala Tata Usaha Puskesmas
Perawatan Tungkal V sekaligus mentor yang telah banyak membantu dalam
memberikan saran dan masukan mengenai perkiraan program kegiatan dalam
pelaksanaan rancangan aktualisasi di instansi nanti.
6. Ibu Indria Mayesti, SE, ME selaku coach yang senantiasa dengan sabar,
cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun
rancangan aktualisasi ini.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara selaku tenaga pengajar yang telah memberikan
pengetahuan selama pelatihan dasar CPNS kabupaten Tanjung Jabung Barat
Golongan II Angkatan I Tahun 2020.
8. Bapak/Ibu panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Golongan II Angkatan I Tahun 2020.
iv
9. Orang tua tercinta dan seluruh keluarga. Terima kasih atas cinta, kasih
sayang, do’a, dukungan serta motivasi yang selalu diberikan dalam keluarga
dan tidak pernah menyerah dalam memberikan semangat dalam suka
maupun duka.
10. Teman-teman yang paling kubanggakan dan kusayangi, rekan seperjuangan
Pelatihan Dasar Golongan II Angkatan I yang telah memberikan inspirasi
selama penulis menjalani proses Pelatihan Dasar ini.
11. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, tidak sedikit hambatan yang
dihadapi oleh penulis. Namun dengan penuh kesabaran, kerja keras, dan
pertolongan dari Allah akhirnya rancangan ini dapat diselesaikan. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
Rancangan Aktualisasi ini. Semoga dapat menjadi panduan dalam implementasi
aktualisasi di instansi penulis.
Penulis,
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
vi
2.3.2 NASIONALISME ............................................................................13
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
1
mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL) Sehingga tercapainya indikator
UCI. Indonesia belum mencapai target IDL, berdasarkan Renstra 2015 yaitu
target IDL sebesar 90%, sedangkan cakupan IDL hanya sebesar 86,54%.
2
imunisasi, karna dengan pencatatan dan pengolahan data yang baik akan
mempercepat dalam menganalisis kondisi status imunisasi di daerah tersebut.
Di desa Teluk Pulai Raya data Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2019
adalah 88,9% seharusnya untuk mencapai target Universal Child
Immunization (UCI) harus mencapai target indikator 95%. Salah satu dari tidak
tercapainya target indikator imunisasi dapat berupa pencatatan dan pelaporan
imunisasi yang kurang baik serta tidak adanya media yang efektif agar
dapat menganalisis dengan cepat status imunisasi di wilayah tersebut,
isu ini lah yang akan penulis angkat dalam rancangan aktualisisasi ini. Seperti
kondisi saat ini di posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai Raya Kelurahan
Tungkal V Kecamatan Seberang Kota. Pada saat posyandu balita
berlangsung, pencatatan imunisasi hanya dilakukan pada buku posyandu
Desa, seluruh data bayi dicatatat mulai umur 0 bulan sampai 59 bulan,
pencatatan juga dilakukan kader pada buku KIA milik bayi. Karna pencatatan
hanya dilakukan pada buku posyandu desa dan Buku KIA bayi sehingga di
rasa kurang efektifnya untuk mengalanisis secara efesien sejauh mana
pencapaian imunisasi dasar lengkap yang telah dilakukan di wilayah
posyandu tersebut. Seharusnya untuk efesiensi, cepat, tepat dan akurat agar
tercapainya Universal Child Immunization (UCI) di wilayah tersebut, maka
harus adanya media data tergambar sebagai data statistik guna pemantauan
pencapaian Imunisasi dasar lengkap di wilayah posyandu tersebut. Sehingga
pencatatan dan pencapaian juga dapat dilihat oleh orang tua bayi yang datang
ke posyandu agar mereka juga tahu sejauh mana bayi mereka telah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Maka berdasarkan isu yang terjadi saat ini di wilayah kerja posyandu
anggrek untuk melihat sejauh mana bayi telah mendapat Imunisasi Dasar
Lengkap, penulis tertatik mengangkat judul Rancangan Aktualisasi
“Meningkatkan Efektifitas Pencatatan Imunisasi Dasar lengkap (IDL) oleh
Kader di Posyandu Anggrek melalui media Papan Pintar Pencatatan Imunisasi
(P3I).
3
1.2 Tujuan
Untuk meningkatkan efektifitas pencatatan pencatatan Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL) di posyandu Anggrek
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat untuk Petugas Imunisasi
Untuk membantu petugas imunisasi dalam melihat cakupan imunisasi di
wilayah tersebut
1.3.2 Manfaat untuk Kader
Unutk membantu kader dalam meningkatkan peranannya secara optimal
dalam melaksanakan posyandu
1.3.3 Manfaat untuk Instansi
Untuk membantu Puskesmas mewujudkan kesehatan masyarakat yang
optimal
1.3.4 Manfaat untuk Masyarakat
Agar para orang tua khususnya ibu yang memiliki bayi usia 0-11 bulan
dapat mengetahui status imunisasi yang telah di dapatkan anaknya.
1.4 Ruang Lingkup
Kegiatan ini akan dilakukan di Posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai
Raya wilayah kerja Puskesmas Tungkal V Kecamatan Seberang Kota.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2020 sampai dengan
28 November 2020. Kegiatan yang akan dilakukan adalah meningkatkan
efektifitas pencatatan pencatatan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di posyandu
Anggrek melalui media Papan Pintar Pencatatan Imunisasi (P3I) dengan cara
mendata bayi di wilayah kerja posyandu, membuat papan pintar pencatatan
imunisasi, mensosialisasikan kepada bidan desa dan kadedr cara
penggunaan papapn pintar pencatatan imunisasi, mensosialisasikan pada ibu
yang dating ke posyandu tentang manfaat adanya papan pintar pencatatan
imunisasi tersebut dan melakukan follow up pada pengisian papan pintar
pencatatan imunisasi yang telak dilakukan oleh kader.
4
BAB II
KONSEP TEORI
b. Misi
5
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
dan profesional
2) Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dibidang kesehatan
3) Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
6
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain terkait
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan
dan upaya kesehatan berbasis masyarakat
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap
ases, mutu dan cakupan pelayanan kesehatan.
9) Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan
dini dan respon penanggulangan penyakit
7
2.1.6 Struktur Organisasi Puskesmas
8
2.1.7 Rincian Tugas, Fungsi dan atau Tugas Tambahan Bidan
Tugas dan Fungsi Bidan:
1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (Antenatal Care)
2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Postnatal
Care)
3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir (Kunjungan
Neonatal Care)
4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di
wilayah kerja Puskesmas Tungkal V
5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan
kebidanan
6. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana (KB) kepada wanita
usia subur
Tugas Tambahan :
9
2.2 Sikap Perilaku Dan Bela Negara
2.2.1 Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai ASN
Kesadaran berbangsa dan bernegara berarti sikap dan tingkah
laku harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan
dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia (sesuai
amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945).
Dengan demikian, Wawasan Nusantara bukanlah sekedar
konsep kewilayahan, ia adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai jati diri, lingkungan geografi, dan
sumberdayanya, serta segala potensi fisik dan non fisik yang
terkandung dan lahir dari interaksi elemen-elemen tersebut, sebagai
elemen kekuatan dan lingkungan strategis nasional dalam satu
kesatuan yang utuh berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun
1945.
Terdapat 4 Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara dalam
Persatuan dan Kesatuan, yaitu:
1. Pacasila
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Bhineka Tunggal Ika
Secara garis besar Pancasila mempunyai 4 (empat) kedudukan
dan fungsi, antara lain sebagai dasar negara republik Indonesia,
ideologi nasional, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan pemersatu
bangsa. Di dalam pancasila tercermin 5 nilai, yaitu: Nilai Religius, Nilai
Kekeluargaan, Milai Keselarasan, Nilai Kerakyatan, Nilai NIlai
Keadilan.
Di Indonesia, posisi UUD Negara Republik Tahun 1945 pada
hakikatnya merupakan hukum dasar tertulis (konstitusi negara), yakni
dokumen yang berisi aturan-aturan dasar yang digunakan sebagai
landasan pokok serta sumber hukum bagi pemberlakuan seluruh
aspek hukum dan peraturan perundang-undangan yang ada. Terdapat
tiga Nilai yang tercermin dalam UUD 1945 yaitu: Nilai Demokratis,
Nilai kesamaan derajat, dan nilai ketaatan hukum.
Konsep negara kesatuan yang dianut oleh Indonesia
dideklarasikan oleh para pendiri bangsa dengan mengklaim seluruh
wilayah kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan. Pada intinya,
dalam negara kesatuan tidak dikenal “negara dalam negara”, di mana
kedaulatan untuk menjalankan pemerintahan berada pada
pemerintahan pusat. Pemberian kekuasaan dan/atau kewenangan
bagi pemerintah daerah, hanya merupakan “mandat” yang diberikan
oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, dalam menjalankan
pemerintahannya, pemerintah daerah tidak boleh bertentangan
dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Di dalam
NKRI terdapat nilai: Kesatuan wilayah, nilai persatuan Bangsa, dan
nilai Kemandirian.
Para pendiri bangsa telah berhasil menemukan sebuah
semboyan nasional yang dipandang dapat merajut perbedaan yang
ada dalam bingkai persatuan. Semboyan tersebut adalah Bhinneka
Tunggal Ika, yang mengandung makna walaupun berbeda-beda tetapi
10
tetap satu tujuan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pada akhirnya
menjadi titik kunci pemersatu bangsa Indonesia yang multikultural.
Nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika harus mampu diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari berupa Nilai toleransi, Nilai Keadilan dan
Nilai Gotong Royong.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran
berbangsa dan bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan
tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat pada Pancasila dan
UUD 1945, untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah
Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.
11
2.2.3 Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa bela negara
adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban
sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD
NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara.
Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD
NKRI 1945, yakni: Pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa semua
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara. Selanjutnya pada Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan bahwa
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada
negara dan kesediaan berkorban membela negara. Cakupan bela
negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling
keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai
bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara.
Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah
kemampuan setiap PNS untuk memahami dan melaksanakan
kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan
kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata
tempat, tata upacara (termasuk kemampuan baris berbaris dalam
pelaksaan tata upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata
penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
Unsur-unsur Bela Negara antara lain: Cinta Tanah Air,
Kesadaran Berbangsa dan bernegara, Yakin akan Pancasila sebagai
ideologi Negara, Rela berkorban untuk bangsa dan Negara, dan
memiliki kemampuan awal bela negara.
12
2.3 Nilai-nilai dasar PNS
2.3.1 Akuntabilitas PNS
Konsep akuntabilitas merujuk pada kewajiban individu,
kelompok dan institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya, sehingga akan menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
Aspek-aspek akuntabilitas meliputi:
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Oleh
sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah
hubungan yang bertanggung jawab antara kedua belah pihak.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif
3. Akuntabilitasmembutuhkanadanya laporan
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh
individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata
dari hasil dan proses yang telah dilakukan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan
tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi.
Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi akan
diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam
proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.
2.3.2 Nasionalisme
Menurut Otto Bauer Nasionalisme adalah kesatuan perasaan
dan perangai yang timbul karena persamaan nasib. Dan menurut
Hans Kohn, Nasionalisme adalah kesetiaan tertinggi yang di berikan
individu kepada Negara dan bangsa.
Dengan demikian, Nasionalisme Indonesia dapat diartikan
paham atau semangat mencintai bangsa/Negara Indonesia tanpa
13
merendahkan bangsa/Negara lain. Nasionalisme ini berlandaskan
pada sila-sila pancasila dan Konstitusi.
Di zaman sekarang ini banyak rongrongan dan ancaman terhadap
pancasila, seperti:
1. ideology komunis
2. globalisasi
3. liberalisme, individualisme, materialisme dan neokolonialisme
4. kelompok agama
5. Nasional Lokal
6. Terorisme dan sparatis
7. Kesenjangan social dan ekonomi
Berikut ini beberapa implementasi dalam pelaksanaan tugas
dengan indikator Nilai-nilai Dasar Nasionalisme, ada beberapa nilai
yang di terapkan, yaitu:
1. Tidak membedakan Agama sila ke-1)
2. Kesamaan hak dan kewajiban (sila ke-2)
3. Tidak rasis (sila ke-2)
4. Toleransi (sila ke-2)
5. Tidak diskriminatif (sila ke-3)
6. Tidak membeda-bedakan suku bangsa (sila ke-3)
7. Tidak membedakan status social (SILA KE-3)
8. Mencintai prodk dalam megri (sila ke-3)
9. Musyawarah mufakat ( sila ke 4)
10. Menjagga keutunhan bangsa (sila ke4)
11. Sportif (sila ke 4)
12. Menghormati perbedaan bahasa dan budaya lain ( sila ke5)
14
Nillai etika publik yang tergambar pada UU No 5 tahun 2014 pasal 4
ada 14 nilai etika publik yaitu:
1. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila
2. setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
3. menjalankan tugas secara professional dan tidak memihak
4. membuat keputusan dengan prinsip keahlian
5. menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
6. memelihara dan menjujunjung tinggi standard etika luhur
7. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
public
8. memiliki kemampuan dalam melaksakana kebijakan dan program
pemerintah
9. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
akuirat berdaya guna, berhasil guna, dan santun
10. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. mmenghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
12. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
ciri-ciri pelayanan publik yang beretika:
1. efektif
2. sederhana
3. kejelasan dan kepastian
4. efeiesnsi
5. transparanh
6. responsive
7. adaptif
15
teknologi, dan persaingan. Inovasi adalah penemuan sesuatu yang
baru atau mengandung kebaruan
Konsep berorientasi pada kepuasan public di maksudkan
adalah meningkatkan mutu dan kualitas dalam pelayanan.
Unsur-unsur korupsi:
1. adanya pelaku atau pelaku-pelaku
2. adanya tindakan yang melanggar hokum
3. adanya tindakan yang merugikan Negara atau masyarakat
4. adanya tujuan perubadi atau golongan
Ciri-ciri korupsi
1. dilakukan lebih dari 1 (satu) orang,
2. merahasiakan motif, ada keuntungan yang ingin diraih
3. berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan tertentu
4. berlindung dibalik pembenaran hokum
5. melanggar kaidah kejujuran dan norma hokum
6. mengkhianati kepercayaan
Korupsi secara umum terjadi karna adanya ketamakan/
kerakusan (greeds), adanya kebutuhan-kebutuhan (Needs), adanya
peluang/ kesempatan (opportunity), adanya keterbukaan/ terbuka
(exposes).
Ada 9 nilai anti korupsi yang di kembangkan KPK, yaitu:
1. jujur
2. disiplin
3. tanggung Jawab
4. mandiri
5. kerja keras
6. sederhana
7. berani
8. peduli
9. adil
Korupsi berdampak sangat besar terhadap rusaknya tatanan
ekonomi, social budaya, politik dan hokum, dapat dilihat dari:
1. Sisi ekonomi
Akan menyebabkan tidak terdistribusinya sumber daya secara
merata dan adil, harga kebutuhan pokok tinggi, kemiskinan
16
2. Sisi Sosial Budaya
Akan menyebabkan perubahan pola perilaku masyarakat yaiotu
membangun mental penipu dan penjilat
3. Sisi politik
Akan menyebabkan proses pengambilan kebijakan berjalan
tertutup dan tidak melibatkan partisipasi masyarakat dan pelayanan
mahal
4. Sisi hukum
Akan menyebabkan diskriminasi dalam penegakan hukum
17
2.4.2 Whole Of Goverenment (WOG)
Whole Of Goverenment adalah pendekatan/ perspektif dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pelayanan publik dan
pemberdayaan masyarakat yang bekerja secara lintas sektoral untuk
mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah
terhadap isu-isu tertentu. Oleh karenanya, WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagensy, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan –urusan yang relevan.
Pendekatan WoG sudah dikenal dan lama berkembang di
Negara-negara Anglo-Saxon, seperti Inggris, Auntralia, dan selandia
Baru. Istilah lain dari whole of Goverenment yaitu Joined-up
Goverment, Cross Government, dan Policy Coherence.
Evolusi Public Administration terbagi 3 tahap:
1. OPA (Pelayanan Administrasi, 1887-1937)
2. NPM (Pelayanan berorientasi pada profit/ keuntungan, 1992 -
2000an)
3. WoG (Negara menyiapkan playanan yang dibutuhkan masyarakat,
2003-sekarang)
Manfaat WoG:
1. Outcome-Focused
Berfokus pada outcome yang tidak dapat di capai oleh Kelompok/
lembaga sektoral secaara masing-masing.
2. Boundary-spanning
Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu instansi, tetapi
lintas instansi
3. Enabling
WoG membuat pemerintah lebih mampu menangani tantangan
kebijakan yang kompleks
4. Strengthening prevention
WoG mendorong pencegahan terhadap masalah yang mungkin
berkembang lebih jauh dan menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Manfaat lain dari WoG yaitu meningkatkan Efisiensi,
membangun sharing informasi, membangun lingkungan kerja,
meningkatkan daya saing, meningkatkan akuntabilitas, membangun
koherensi kebijakan, menurunkan biaya, mengurangi pemborosan,
mengurangi duplikasi pekerjaan, mengurangi inkonsisten kebijakan,
mengurangi waktu penyelesaian layanan tertentu.
Tantangan dalam praktek WoG:
1. Kapasitas SDM dan Institusi
2. Nilai dan Budaya Organisasi
3. Kepemimpinan
18
2.4.3 Pelayanan Publik
Menurut Undang-undang No 25 Tahun 2009 menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Memperbaiki pelayanan publik dapat dimulai dari membangun
profresionalisme PNS. Perlu adanya PNS professional yang
berkarakter sebagai pelayan publik. Untuk membentuk karakter dalam
diri PNS sebagai pelayan publik yang profesional maka seorang PNS
harus memiliki sikap Perilaku bela Negara, menerapkan Nilai-nilai
Dasar PNS dalam memberikan pelayanan yang prima, memiliki
pengetahuan keduudkan dan peran PNS dalam NKRI.
Pelayanan publik menjadi penting karena senantiasa
berhubungan dengan khalayak ramai yang memiliki keanekaragaman
kepentingan dan tujuan. Unsur-unsur pelayan publik yaitu, adanya
masyarakat penerima layanan, adanya penyelenggara pelayanan, dan
adanya kepuasan pelanggan. Pelaksana pelayanan public yaitu
pejabat, pegawai, petugas. Sedangkan penyelenggara pelayanan
public adalah instansi pemerintah, BUMN/BUMD, dan lembaga
independen.
Tabel Taksonomi Barang dan Jasa
19
9. Akuntabilitas
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
11. Ketepatan waktu
12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
Prinsip-prinsip pelayanan publik
1. Partisipatif
2. Transparant
3. Responsif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
Untuk membangun budaya pelayanan dapat dimulai dengan
memahami hakekat dari pelayanan publik, membiasakan berorientasi
pada kepuasan masyarakat, dan membiasakan perilaku pelayanan
prima.
2.5 Penetapan Role Model
Secara sederhana arti dari kata “Role Model” adalah teladan. Role
model adalah sesorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa
di ikuti oleh orang lain. Keberadaan role model sangatlah penting sekali,
sebagai acuan, motivator, dan contoh bagi penulis.
Pejabat/ Aparatur yang saya jadikan role model adalah:
Nama : Resti Prayuhelda, Amd.Keb
Nip : 19890730 201705 2 004
Jabtan : Bidan Koordinator Puskesmas dan Peltu Ketua Ranting IBI
seberang Kota
20
Sosok yang menjadi role model dalam penelitian saya ini adalan ibu
Resti Prayuhelda, Amd.Keb sebagai Bidaan Koordiator di Puskesmas Tungkal
V juga Sebagai Peltu Ketua Rating IBI Seberang Kota. Alasan Saya
menjadikan beliau role model adalah beliau memiliki sikap kepemimpinan
yang baik, mampu mengkoordinasi seluruh anggota bidan dengan baik, adil,
dan objektif dalam mengambil kebijakan. Beliau juga bekerja secara
akuntabilitas pada seluruh tugas yang diembannya.
Jiwa kekeluargaan dan sikap menghormati kepada anggota bidan yang
beliau miliki sangat berpengaruh dalam mempererat kekompakan pada
organisasi. Keramahan yang beliau miliki selalu menebar keceriaan untuk
orang lain.
Arahan dan pengalaman beliau selaku bidan koordinator Puskesmas
sangat diharapkan demi tercapainya proses habituasi ini.
21
BAB III
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
4.
5.
6.
6.1 Laporan Aktualisasi
Unit kerja : Puskesmas Perawatan Tungkal V
Isu yang diangkat : Kurang efektifnya pencatatan Imunisasi Dasar lengkap oleh kader di posyandu
Anggrek
Penyebab Isu : 1. Tidak adanya media pencatatan imunisasi yang efektif di posyandu
2. Tidak adanya media pencatatan yang menggambarkan capaian Imunisasi di
Posyandu
3. Tidak adanya media pencatatan imunisasi sebagai data untuk menganalisis
sasaran lanjutan penerima imunisasi
4. Kurang sampainya informasi kepada orang tua bayi penerima imunisasi tentang
imunisasi yang telah diberikan
Gagasan pemecahan isu : Meningkatkan Efektifitas Pencatatan Imunisasi dasar lengkap (IDL) oleh kader di
Posyandu Anggrek melalui Papan Pintar Pencatatan Imunisasi (P3I)
Dampak : 1. Tidak tercapainya Universal Child Immunization (UCI)
2. Lambatnya menganalisis data pencapaian imunisasi
3. Tidak adanya informasi yang merupakan alat sambung kader dan orang tua penerima
imunisasi
4. Keterlambatan dalam menerima pemberian imunisasi sesuai dengan usia bayi
Kegiatan : 1. Melakukan pendataan bayi
2. Membuat Papan Pintar Pencatan Imunisasi (P3I)
3. Membuat stiker sebagai penandaan dan pengisian data di Papan Pintar Pencatatan
Imunisasi (P3I)
22
4. Melakukan sosialisasi kepada bidan desa dan kader tentang cara Penggunaan Papan
Pintar Pencatatan Imunisasi (P3I)
5. Melakukan sosialisasi kepada orang tua bayi yang datang keposyandu tentang manfaat
dan kegunaan adanya Papan Pintar Pencatatan Imunisasi
23
implementasi wilayah kerja
pada WoG. Posyandu
Hal ini juga Anggrek
merupakan Data kelahiran
integrasi yang 1.3 Mendapatkan bayi di wilayah Akuntabilitas
kolaboratif data kelahiran kerja posyandu Akurat
untuk bayi tahun Anggrek Desa Anti Korupsi
mewujudkan 2020 di wilayah teluk pulai Raya Sederhana
tujuan kerja posyandu tahun 2020
bersama Anggrek Desa
dalam Teluk Pulai
mencakup Raya
keseluruhan
sasaran
penerima
layanan
kesehatan
berupa
imunisasi
Dasar Hukum:
UU No 36
Tahun 2009
Tentang
Kesehatan
Permenkes
No 12 tahun
2017
Tentang
Imunisasi
24
2 Membuat 2.1 Melakukan Foto konsultasi Akuntabilitas Dalam kegiatan ini K: Komunikatif
Papan Pintar konsultasi Lembar konsul Tanggung Jawab akan menunjang visi O: optimal
Pencatan dengan mentor Bahan referensi Nasionalisme Puskesmas yaitu
Imunisasi (P3I) mengenai Lembar Menghargai “Menjadi
rancangan persetujuan acc Etika Publik Puskesmas Pilihan
Keterkaitan design P3I design Kerjasama Masyarakat dengan
Agenda III Layanan Bermutu
WOG,Manaje dan Mandiri Menuju
men ASN, 2.2 Membuat Foto Kegiatan Akuntabilitas Seberang Kota
Yanlik) design papan Design P3I Konsistensi Sehat” dan sejalan
Kegiatan ini pintar Komitmen Mutu dengan misi
berkaitan pencatatan Inovasi Puskesmas yaitu
dengan peran imunisasi “Mewujudkan
dan fungsi sesuai hasil derajat kesehatan
ASN yaitu kesepakatan yang optimal”
pembuat dan dengan mentor
pelaksana
kebijakan
Publik. 2.3 Mencetak P3I Tercetak Anti Korupsi
Serta terkait papan pintar dalam bentuk Mandiri
dalam pencatatan banner
pemberian imunisasi dalam
pelayanan bentuk banner
publik yang
tepat guna
dengan
adanya papan
pintar
pencatatan
imunisasi
25
Dasar Hukum:
UU No 5
Tahun 2014
Tentang ASN
3 Membuat 3.1 Melakukan Foto konsultasi Akuntabilitas Dalam kegiatan ini K: Komunikatif
stiker sebagai konsultasi Lembar Kejelasan akan menunjang visi O: Optimal
penandaan dengan mentor konsusltasi Nasionalisme Puskesmas yaitu
dan pengisian untuk Menghargai “Menjadi
data di Papan menentukan Etika Publik Puskesmas Pilihan
Pintar stiker dalam Kerjasama Masyarakat dengan
Pencatatan pengisian data Layanan Bermutu
Imunisasi (P3I) di P3I dan Mandiri Menuju
Seberang Kota
Keterkaitan 3.2 Membuat stiker Foto kegiatan Komitmen mutu Sehat” dan sejalan
Agenda III Efisiensi dengan misi
WOG,Manaje Puskesmas yaitu
men ASN, “Mewujudkan
Yanlik) derajat kesehatan
3.3 Mencetak dan Stiker tercetak Anti korupsi
Kegiatan ini yang optimal”
menggunting dan telah di Sederhana
berkaitan
stiker gunting
dengan peran
dan fungsi
ASN yaitu
pembuat dan
pelaksana
kebijakan
Publik.
Serta terkait
dalam
pemberian
26
pelayanan
publik yang
tepat guna dan
efesien
dengan
adanya stiker
sebagai
penanda yang
sederhana dan
mudah
dipahami jika
telah
mendapatkan
pelayanan
imunisasi
Dasar Hukum:
UU No 5
Tahun 2014
Tentang ASN
27
Pencatatan kepada kader dengan misi
Imunisasi (P3I) tentang screen shoot Akuntabilitas Puskesmas yaitu
penggunaan chat pesan Jelas “Meningkatkan
Keterkaitan dan pengisian dengan bidan Etika Publik peran serta aktif
Agenda III data di P3I desa saat Sopan masyarakat di
WOG,Manaje mengatur tanggal Komitmen mutu bidang kesehatan”
men ASN, 8.2 Menentukan untuk sosialisasi Kerjasama
Yanlik) jadwal kepada kader Anti Korupsi
Melakukan pertemuan Tanggal Disiplin
koordinasi dengan Kader pertemuan
dengan bidan melui bidan Foto kegiatan Akuntabilitas
desa dan desa Teluk Daftar hadir Profesional
kader untuk Pulai raya sosilisasi Jelas
Sosialisasi tata Nasionalisme
cara pengisian Bahasa Nasional
data di P3I 8.3 Melakukan
sosialisasi Demokratis
agar
kepada kader Komitmen Mutu
tercapainya
tentang Bermutu
tujuan cepat
dan tepatnya kegunaan dan
menganalisis cara pengisian
saran data pada
imunisasi papan
sehingga pencatatan
terciptanya pintar imunisasi
pelayanan
yang
berkualitas
Dasar Hukum:
UU No 5
28
Tahun 2014
Tentang ASN
Permenkes No
8 Tahun 2019
tentang
Pemberdayaa
n masyarakat
di bidang
kesehatan
UU no 36
Tahun 2009
tentang
Kesehatan
Permenkes No
74 Tahun
2015 Tentang
Upaya
Peningkatan
Kesehatan
dan
Pencegahan
Penyakit
29
kegunaan kepada orang Seberang Kota
adanya Papan tua bayi tentang Sehat” dan sejalan
Pintar manfaat dan dengan misi
Pencatatan kegunaan Puskesmas yaitu
Imunisasi adanya papan “Meningkatkan
pintar pintar peran serta aktif
Keterkaitan pencatatan masyarakat di
Agenda III imunisasi bidang kesehatan”
WOG,Manaje
men ASN, screen shoot chat
Yanlik) saat menanyakan Akuntabilitas
Memberikan 5.2 Berkoordinasi Kejelasan
jadwal kegiatan
Sosialisasi dengan bidan Etika Publik
posyandu balita
pada oranng desa tentang
Anggrek Sopan
tua bayi jadwal
tanggal pelaksaan Kerja sama
penerima posyandu balita
posyandu balita
imunisasi Anggrek di
anggrek
merupakan wilayah
memberikan kerjanya
pelayanan
publik berupa
informasi agar
tercapainya foto kegiatan
tujuan Daftar hadir Akuntabilitas
5.3 Memberikan Profesional
meningkatnya informasi sosialisasi
cakupan Nasionalisme
kepada orang Bahasa Nasional
imunisasi tua bayi tentang
Demokratis
manfaat adanya
Dasar Hukum: Komitmen mutu
papan pintar
UU No 5 Bermuutu
pencatatan
Tahun 2014 Mudah dipahami
imunisasi
30
Tentang ASN Anti Korupsi
Permenkes No Kepedulian
8 Tahun 2019
tentang
Pemberdayaa
n masyarakat
di bidang
kesehatan
UU no 36
Tahun 2009
tentang
Kesehatan
Permenkes No
74 Tahun
2015 Tentang
Upaya
Peningkatan
Kesehatan
dan
Pencegahan
Penyakit
31
3.2 Matrik Habituasi
32
3.3 Matrik Visi, Misi dan Tata NilaiOrganisasi
Keterkaitan Terhadap Visi, Misi dan Tata Nilai Keg. I Keg. II Keg. III Keg IV Keg. V Total
Organisasi
Menjadi Puskesmas Pilihan
VISI Masyarakat dengan Layanan 5
Bermutu dan Mandiri Menuju
Menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan yang Sesuai Standar 1
dan Profesional
MISI Meningkatkan Peran Serta Aktif
2
Masyarakat Dibidang Kesehatan
Mewujudkan Derajat Kesehatan
2
Masyarakat yang Optimal
SENYUM 3
TATA NILAI EDUKATIF 2
ORGANISASI KOMUNIKATIF 5
OPTIMAL 4
33
3.4 Matrik Kedudukan dan Peran PNS
Keterkaitan
Dengan Keg. I Keg. II Keg. III Keg. IV Keg V Total
Kedudukan dan
Manajemen ASN 2
Whole Of
Government 3
(WOG)
Pelayanan Publik 2
34
3.5 Penjadwalan Pelaksanaan Aktualisasi
Penjadwalan kegiatan aktualisasi perlu dilakukan agar setiap kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan secara
terstruktur dan terencana sehingga di harapkan seluruh kegiatan bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan yang di
harapkan.
Berikut adalah Jadwal Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan:
Tabel 3.5: Jadwal pelaksanaan Aktualisasi
Oktober November
No Kegiatan
26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Melakukan Pendataan
1
Bayi
Membuat Papan Pintar
2 Pencatatan Imunisasi
(P3I)
Membuat stiker
sebagai penandaan
3
dan Pengisian data di
P3I
Melakukan sosialisasi
kepada kader tentang
4 cara penggunaan dan
pengisian P3I
Memberikan informasi
kepada orang tua bayi
5
tentang manfaat dan
kegunaan adanya P3I
35
BAB IV
IMPLEMENTASI AKTUALISASI
4.1 Hasil Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi dilakukan di Posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai Raya Kelurahan
Tungkal V Kecamatan Seberang Kota wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Tungkal V
pada tanggal 26 Oktober 2020 sampai dengan 28 November 2020. Dalam
melaksanakan kegiatan Aktualisasi dengan Judul “Meningkatkan Efektifitas
Pencatatan Imunisasi Dasar Legkap (IDL) oleh Kader di Posyandu Anggrek
dengan media Papan Pintar Pencatatan Imunisasi (P3I)”. Terdapat beberapa
kegiatan, tahapan kegiatan, dampak dan manfaat untuk mengatasi permasalahan/ isu
dalam pelaksanaan aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Kegiatan Aktualisasi
Teknik Dalam melakukan pendataan bayi lahir di Tahun 2020 wilyah kerja
Aktualisasi posyandu Anggrek telah dilakukan tahapan input, proses, dan
output sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk melakukan
pengambilan data kelahiran bayi tahun 2020 di desa teluk pulai
raya wilayah posyandu anggrek
2. Menghubungi bidan desa Teluk Pulai Raya untuk meminta data
bayi yang lahir di tahun 2020 wilayah kerja posyandu Anggrek
3. Mendapatkan data kelahiran bayi tahun 2020 di wilayah kerja
posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai Raya
Waktu/ Tanggal Mingu ke 4 Bulan Oktober dan Minggu 1 Bulan November, Tanggal
27 Oktober 2020 sampai dengan 02 November 2020
Tahapan Tahapan Kegiatan terkait Agenda II (ANEKA):
Kegiatan terkait
Agenda II 1. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk melakukan
(ANEKA) : pengambilan data kelahiran bayi Tahun 2020 di Desa Teluk
Pulai Raya wilayah Posyandu Anggrek
Akuntabilitas
Kejelasan
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait pengambilan
36
data bayi di wilayah kerja posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai
Raya merupakan langkah awal agar terlaksananya kegiatan
secara akurat, maka harus adanya kejelasan dalam
penyampaian maksud dan tujuan pengambilan data bayi wilayah
kerja posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai Raya. Data yang di
peroleh akan dijadikan sebagai acuan untuk melanjutkan
kegiatan di tahap berikutnya.
Etika Publik
Sopan
Hormat
Ketika melakukan konsultasi dengan mentor saya
mengedepankan rasa hormat serta mengedepankan nilai
sopan, menghargai komunikasi dan konsultasi untuk melakukan
pengambilan data bayi di wilayah kerja Posyandu Anggrek Desa
Teluk Pulai Raya.
Nasionalisme
Menghargai
Ketika meminta data kelahiran bayi kepada bidan desa
Teluk Pulai Raya saya melalui Chat Via WhatsApp dikarenakan
lokasi desa yang jauh dan sulit di jangkau. Saat menghubungi
bidan desa saya menjelaskan maksud dan tujuan pengambilan
data kelahiran bayi dengan mengedepankan nilai saling
menghargai.
Etika Publik
Sopan
Dalam meminta data kelahiran bayi di wilayah kerja
Posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai Raya, saya
mengedapankan rasa sopan saat menghubungi bidan desa via
chat WhatsApp.
Komitmen Mutu
Efisien
Saya menggunakan teknologi Internet yaitu WhatsApp
untuk berkoordinasi dengan bidan desa setempat untuk
mendapatkan data kelahiran bayi di wilayah kerjanya. Hal ini
akan efisien waktu dan biaya mengingat keadaan wilayah kerja
Puskesmas Perawatan Tungkal V yang merupakan wilayah
perairan.
37
3. Mendapatkan data kelahiran bayi Tahun 2020 di wilayah
kerja Posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai Raya
Akuntabilitas
Akurat
Melakukan koordinasi dengan bidan desa untuk
mendapatkan data kelahiran bayi di wilayah kerja yang mereka
pimpin akan menghasilkan data yang riil dan akurat. Perlunya
data yang akurat karna akan digunakan sebagai acuan dalam
pengisian data di Papan Pintar Pencatatan Imunisasi.
Anti Korupsi
Sederhana
Mendapatkan data kelahiran bayi di wilayah kerja
Posyandu Anggrek Desa Teluk Pulai Raya dengan meminta
bidan desa untuk mengirimkan data berupa foto buku persalinan
dan kelahiran via WhatsApp. Dengan tenik sederhana dan
cepat saya mendapatkan data kelahiran bayi riil dan akurat
untuk menunjang kegiatan aktalisasi selanjutnya.
38
Pendukung yaitu pihak bidan desa sangat kooperatif dalam kerjasama yang
Realisasi dilakukan walaupun hanya via WhatsApp
Aktualisasi
Faktor Dalam pelaksanaan aktualisasi ada faktor hambatan yaitu kondisi
Penghambat jarak tempuh dan medan di lapangan yang merupakan wilayah
Realisasi perairan sehingga sulit untuk berkoordinasi langsung (tatap muka)
aktualisasi dengan bidan desa.
Daftar Lampiran Foto Kunsultasi
Lembar persetujuan mentor
Lembar Konsul
Scrennshoot chat via WhatsApp
Data kelahiran bayi di tahun 2020 wilayah kerja Posyandu
Anggrek desa Teluk Pulai Raya
Output/Bukti
39
Kegiatan 1 : Melakukan Pendataan Bayi Lahir di Tahun 2020 wilayah kerja
Posyandu Anggrek
40
Tahapan 2 : Menghubungi bidan desa Teluk Pulai Raya untuk meminta data
kelahiran bayi di Tahun 2020 wilayah kerja Posyandu Anggrek
41
Kegiatan 2 Membuat Papan Pintar Pencatan Imunisasi (P3I)
Akuntabilitas
Tanggung Jawab
Langkah awal dalam pembuatan media papan Pintar
Pencatatan Imunisasi (P3I) Dasar lengkap adalah berkonsultasi
dengan mentor terkait rancangan design Papan Pencatatan
Imunisasi. Kegiatan ini berlandaskan rasa Tanggung Jawab
sebagai Staf Puskesmas untuk membuat media pencatatan
yang efektif sesuai refernsi panduan pencatatan dan pelaporan
imunisasi sehingga dapat digunakan untuk memudahkan
analisis data dan tercapainya target imunisasi.
Nasionalisme
Menghargai
Pada saat melakukan konsultasi dengan mentor saya
menghargai pendapat dan masukan yang diberikan oleh
mentor dalam merancang design Papan Pintar Pencatatan
Imunisasi.
42
Etika Publik
Kerja sama
Ketika melakukan konsultasi dengan mentor saya dan
mentor saling bertukar pendapat dan bekerja sama dalam
penetapan design Papan Pintar Pencatatan Imunisasi sehingga
mencapai kesepakatan design Papan Pencatatan Imunisasi
yang efektif digunakan sebagai media yang dapat membantu
kader dalam mencapai sasaran imunisasi.
Akuntabillitas
Konsistensi
Membuat design papan pintar pencatatan imunisasi sesuai
konsistensi dan ketetapan hasil konsultasi dengan mentor dan
sesuai dengan referensi pencatatan dan pelaporan imunisasi.
Komitmen Mutu
Inovasi
Saya membuat design pencatatan imunisasi dalam bentuk
media papan sebagai bentuk inovasi dalam pencatatan
imunisasi. Pencatatan yang biasanya hanya dilakukan dalam
buku posyandu kini di aplikasikan dalam bentuk media Papan
Pintar Pencatatan imunisasi agar memudahkan kader dalam
menetapkan target sasaran imunisasi dan sebagai media
informasi serta meningkatkan kesadaran bagi orang tua
penerima imunisasi untuk rutin dalam melakukan vaksinasi.
Anti Korupsi
Mandiri
Saya mencetak Papan Pintar Pencatatan Imunisasi
dalam bentuk Banner dengan menggunakan biaya pribadi
(mandiri)
Output/Bukti
44
Kegiatan 2 : Membuat Papan Pintar Pencatan Imunisasi (P3I)
45
Tahapan 3 : Mencetak papan pintar pencatatan imunisasi dalam bentuk banner
46
Teknik Dalam melakukan pembuatan media Papan Pintar Pencatatan
Aktualisasi Imunisasi (P3I) Dasar Lengkap telah dilakukan tahapan input,
proses, dan output sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk menentukan stiker
dalam pengisian data di P3I
2. Membuat stiker
3. Mencetak dan menggunting stiker
Waktu/ Tanggal Mingu ke 2, Tanggal 09 November 2020 sampai dengan 12
November 2020
Tahapan Tahapan Kegiatan terkait Agenda II (ANEKA):
Kegiatan terkait
Agenda II 1. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk menentukan
(ANEKA) : stiker dalam pengisian data di P3I
Akuntabilitas
Kejelasan
Melakukan konsultasi dengan mentor dalam memilih stiker
yang tepat untuk memperoleh kejelasan dalam penandaan dan
pengisian di Papan Pintar Pencatatan Imunisasi (P3I)
Nasionalisme
Menghargai
Pada saat melakukan konsultasi dengan mentor saya
menghargai pendapat mentor dalam pemilihan stiker sebagai
penandaan di pencatatan papan pintar imunisasi.
Etika Publik
Kerja sama
Ketika melakukan konsultasi dengan mentor saya dan
mentor saling bertukar pendapat dan bekerja sama dalam
menetapkan pemilihan stiker yang sederhana dan mudah di
pahami sebagai media pengisian data di Papan Pencatatan
Imunisasi
2. Membuat stiker
Komitmen Mutu
Efisien
Stiker yang telah dipilih sesuai kesepakatan dengan
mentor di muat ke dalam Microsoft word agar lebih efisien saat
dilakukan pencetakan.
Anti Korupsi
Sederhana
Kegiatan ini dilakukan dengan teknik sederhana yaitu
mencetak stiker dengan kertas khusus stiker (glossy Sticker)
47
sehingga pengerjaan lebih mudah. Dan untuk pengisian data
bayi laki-laki dan perempuan saya menggunakan kertas karton
biru dan pink yang digunting sesuai kolom pengisisan data serta
diberi double tip untuk ditempelkan di papan pintar pencatatan
imunisasi sebagai media untuk mempermudah pengisisan data
imunisasi.
Kualitas Produk Membuat stiker sebagai media dalam pengisian data imunisasi di
Papan Pintar Pencatatan Imunisasi (P3I) Dasar Lengkap bertujuan
untuk mempermudah kader dalam melakukan pengisian data
imunisasi yang telah diterima oleh bayi. Bayi yang telah
mendapatkan imunisasi akan ditandai dengan penempelan stiker di
status imunisasinya, hal ini lebih efesien dan efektif dilakukan saat
pelaksanaan posyandu.
Dampak Apabila tidak adanya stiker sebagai media pengisian data
imunisasi di papan pintar pencatatan imunisasi akan membuat
penggunaan papan pencatatan imunisasi tidak efektif sebagai
media informasi data capaian imunisasi yang telah diterima bayi.
Manfaat Dengan adanya stiker sebagai media pengisian data imunisasi
apabila bayi telah menerima vaksinasi akan membantu kader lebih
efisien dalam melakukan penandaan status imunisasi yang
diterima bayi tersebut.
48
Output/Bukti
Kegiatan 3 : Membuat stiker senagai media penandaan dan pengisian data di Papan
49
Tahapan 2 : Membuat stiker
50
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi kepada kader tentang cara Penggunaan
dan Pengisian data di Papan Pintar Pencatatan Imunisasi
(P3I)
Deskripsi Melakukan kegiatan sosialisasi kepada kader tentang tata cara
keterkaitan penggunaan Papan Pintar Pencatatan Imunisasi (P3I) Dasar
Agenda III Lengkap di awali dengan koordinasi dengan bidan desa dan kader
(WoG, posyandu Anggrek untuk menetapkan jadwal pertemuan agar
Manajemen terlaksananya kegiatan sosialisasi dengan terencana hal ini
PNS, Yanlik) berkaitan dengan agenda III Whole Of Government (WoG).
Kolaborasi yang saya lakukan pada bidan dan kader posyandu
Anggrek bertujuan untuk mensosialisasikan tata cara pengisian
data di P3I agar tercapainya tujuan cepat dan tepatnya
menganalisis saran imunisasi sehingga terciptanya pelayanan
yang berkualitas sesuai dengan realisasi pada Agenda III
Pelayanan Publik.
Teknik
Dalam melakukan sosialisasi kepada kader tentang cara
Aktualisasi
penggunaan dan pengisian data di Papan Pintar Pencatatan
Imunisasi (P3I) Dasar Lengkap telah dilakukan tahapan input,
proses, dan output sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk melakukan
sosialisasi kepada kader tentang penggunaan dan pengisian
data di P3I
2. Menentukan jadwal pertemuan dengan Kader melui bidan desa
Teluk Pulai Raya
3. Melakukan sosialisasi kepada kader tentang kegunaan dan cara
pengisian data pada papan pencatatan pintar imunisasi
Waktu/ Tanggal Mingu ke 2 dan ke 3, Tanggal 12 November 2020 sampai dengan
16 November 2020
Tahapan Tahapan Kegiatan terkait Agenda II (ANEKA):
Kegiatan terkait
Agenda II 1. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk melakukan
(ANEKA) : sosialisasi kepada kader tentang penggunaan dan
pengisian data di P3I
51
Akuntabilitas
Tanggung Jawab
Langkah awal dalam melakukan kegiatan sosialisasi saya
melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan mentor atas
kegiatan yang akan dilakukan sebagai bentuk tanggung
jawab saya sebagai ASN untuk mengoptimalkan pelayanan
Puskesmas.
Nasionalisme
Bahasa Nasional
Saat melakukan konsultasi dengan mentor saya
menggunakan Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Etika Publik
Sopan
Melakukan kosultasi dengan mentor untuk menjalankan
kegiatan sosialisasi kepada kader tentang cara penggunaan
dan pengisian data di Papan Pintar Pencatatan Imunisasi
dengan bahasa yang sopan.
Akuntabilitas
Jelas
Dalam menentukan jadwal pertemuan dengan kader
saya menghubungi bidan desa via Chat WhatsApp untuk
mendapat kejelasan jadwal dalam melakukan pertemuan
dengan kader posyandu Anggrek.
Etika Publik
Sopan
Saya menghubungungi bidan desa melalui media
WhatsApp via chat dengan bahasa yang sopan.
Komitmen Mutu
Kerja sama
Melakukan kerja sama dengan bidan Desa Teluk Pulai
Raya untuk mengkoordinir kader posyandu di wilayah
kerjanya agar kader dapat dilatih untuk pengisian data di
Papan Pintar Pencatatan Imunisasi.
Anti korupsi
Disiplin
Menetapkan jadwal pertemuan dengan bidan desa dan
kader posyandu dengan nilai disiplin tinggi untuk memenuhi
jadwal yang telah di tentukan.
52
3. Melakukan sosialisasi kepada kader tentang kegunaan dan
cara pengisian data pada papan pencatatan pintar
imunisasi
Akuntabilitas
Profesional
Jelas
Dalam melakukan soialisasi kepada kader tentang
kegunaan dan cara pengisian data di Papapan Pintar
Pencatatan Imunisasi di sampaikan dengan jelas dan
perofesional.
Nasionalisme
Bahasa Nasional
Demokratis
Pada saat menyampaikan informasi kepada kader
tentang kegunaan adanya Papan Pintar Pencatatan
Imunisasi dan cara pengisiannya saya menggunakan
Bahasa Nasional (Bahasa Indonesia) yang mudah dipahami
dan bersikap Demokratis yaitu mempersilahkan kader untuk
bertanya apabila ada informasi yang belum dipahami dan
dimengerti.
Komitmen Mutu
Bermutu
Saya memberikan informasi yang bermutu dan tepat
sasaran pada saat melakukan sosialisasi tentang kegunaan
dan cara pengisian data di papaan Pintar Pencatatan
Imunisasi
Kualitas Produk Adanya sosialisasi tentang cara pengisisan data dan kegunaan
adanya Papan Pintar Pencatatan Imunisasi maka akan
tersampainya maksud dan tujuan untuk lebih meningkatkan
keefektifitan dalam pencatatan di kegiatan posyandu demi
tercapainya seluruh anak mendapat imunisasi dasar lengkap.
Dampak Apabila tidak dilakukannya sosialisasi pada kader tentang cara
pengisian data dan manfaat dari adanya Papan Pintar Pencatatan
imunisasi maka kegiatan posyandu yang biasanya berjalan tidak
akan efektif karna tidak adanya pencatatan yang baik untuk cepat
dan tepatnya dalam menganalisa sasaran imunisasi
Manfaat Dengan adanya sosialisasi kepada kader tentang cara pengisian
dan manfaat adanya papan pintar pencatatan imnunisasi maka
kegiatan posyandu akan lebih optimal
Perwujudan Melakukan Sosialisasi kepada kader tentang cara penggunaan dan
terhapad visi pengisian data di Papan Pintar Pencatatan Imunisasi bertujuan
dan misi untuk memberdayakan kader agar optimalnya kegiatan posyandu
yang dilaksanakan, hal ini sangat menunjang visi Puskesmas yaitu
“Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat dengan Layanan Bermutu
dan Mandiri Menuju Seberang Kota Sehat” dan sejalan dengan
misi Puskesmas yaitu “Meningkatkan peran serta aktif masyarakat
di bidang kesehatan”
53
Faktor Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Pendukung ini yaitu kader posyandu Anggrek yang sangat kooperatif pada saat
Realisasi dilakukannya sosialisasi, cepat mengerti pada saat diajarkan cara
Aktualisasi pengisian data di Papan Pintar Pencatatan Imunisasi
Faktor Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan
Penghambat aktualisasi ini yaitu kader posyandu Anggrek sebenarnya
Realisasi berjumlah 5 orang tapi 2 orang berhalangan untuk hadir pada saat
aktualisasi dilakukannya sosialisasi.
Daftar Lampiran Foto konsultasi
Lembar konsul
screen shoot chat pesan dengan bidan desa saat mengatur
tanggal untuk sosialisasi kepada kader
Foto kegiatan
Daftar hadir sosilisasi
54
Output/Bukti
55
Tahapan 3 : Melakukan sosialisasi kepada kader tentang kegunaan dan cara pengisian
data pada papan pencatatan pintar imunisasi
56
Kegiatan 5 Melakukan sosialisasi kepada orang tua bayi yang datang
keposyandu tentang manfaat dan kegunaan adanya Papan
Pintar Pencatatan Imunisasi
Deskripsi Melakukan sosialisasi dengan melibatkan orang tua penerima
keterkaitan imunisasi sebagai sasaran penerima informasi termasuk kedalam
Agenda III Whole of Government (WoG) untuk mencapai tujuan bersama agar
(WoG, sampainya pemahaman tentang status imunisasi yang telah
Manajemen diteima dan dengan adanya media pencatatan yang dapat dilihat
PNS, Yanlik) langsung oleh orang tua penerima imunisasi maka akan
menjadikan alat sambung infomasi kepada sesama orang tua
penerima imunisasi sehingga tercapainya pelayanan publik yang
sistematis dalam tercapainya tujuan meningkatkan cakupan
imunisasi.
Teknik Dalam melakukan sosialisasi kepada orang tua bayi yang datang
Aktualisasi keposyandu tentang manfaat dan kegunaan adanya Papan Pintar
Pencatatan Imunisasi (P3I) Dasar Lengkap telah dilakukan
tahapan input, proses, dan output sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk melakukan kegiatan
pemberian informasi kepada orang tua bayi tentang manfaat
dan kegunaan adanya papan pintar pintar pencatatan imunisasi
2. Berkoordinasi dengan bidan desa tentang jadwal posyandu
balita Anggrek di wilayah kerjanya
3. Memberikan informasi kepada orang tua bayi tentang manfaat
adanya papan pintar pencatatan imunisasi
Waktu/ Tanggal Mingu ke 3, Tanggal 17 November 2020 sampai dengan 22
November 2020
Tahapan Tahapan Kegiatan terkait Agenda II (ANEKA):
Kegiatan terkait
Agenda II 1. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk melakukan
(ANEKA) : kegiatan pemberian informasi kepada orang tua bayi
tentang manfaat dan kegunaan adanya papan pintar pintar
pencatatan imunisasi
Akuntabilitas
57
Tanggung Jawab
Langkah awal dalam melakukan kegiatan sosialisasi saya
melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan mentor atas
kegiatan yang akan dilakukan sebagai bentuk tanggung
jawab saya sebagai ASN di pelayanan puskesmas untuk
meningkatkan cakupan imunisasi.
Nasionalisme
Bahasa Nasional
Saat melakukan konsultasi dengan mentor saya
menggunakan Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Etika Publik
Sopan
Melakukan kosultasi dengan mentor dengan bahasa
yang sopan.
Akuntabilitas
Kejelasan
Saya berkoordinasi bidan desa Teluk Pulai Raya via Chat
WhatsApp untuk mendapat kejelasan jadwal waktu
pelaksanaan kegiatan Posyandu Anggrek.
Etika Publik
Sopan
Saya menghubungungi bidan desa melalui media
WhatsApp via chat dengan bahasa yang sopan.
Kerja sama
Melakukan kerja sama dengan bidan Desa Teluk Pulai
Raya untuk mengetahui jadwal waktu pelaksannan kegiatan
Posyandu Anggrek.
Akuntabilitas
Profesional
Dalam penyampaian informasi kepada orang tua bayi
tentang manfaat adanya Papan Pintar Pencatatan Imunisasi
dilakukan dengan profesional sehingga sampainya maksud
dan tujuan sosialisasi.
Nasionalisme
Bahasa Nasional
Demokratis
58
Pada saat menyampaikan informasi kepada orang tua
bayi tentang manfaat adanya Papan Pintar Pencatatan
Imunisasi saya menggunakan Bahasa Nasional (Bahasa
Indonesia) yang mudah dipahami dan bersikap Demokratis
yaitu mempersilahkan orang tua bayi untuk bertanya apabila
ada informasi yang belum dipahami dan dimengerti.
Komitmen Mutu
Bermutu
Saya memberikan informasi yang bermutu dan tapat
guna dalam melakukan sosialisasi tentang manfaat adanya
Papan Pintar Pencatatan Imunisasi kepada orang tua bayi.
Anti Korupsi
Kepedulian
Memberikan informasi kepada orang tua bayi tentang
manfaat adanya media pencatatan imunisasi berupa papan
yang akan dapat langsung dilihat oleh orang tua bayi pada
saat pelaksanaan berlangsung sehingga dapat dijadikan alat
sambung informasi untuk mengetahui imunisasi yang telah
diterima. Hal ini merupakan bentuk kepedulian saya sebagai
ASN untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan
menciptakan derajat kesehatan yang baik.
Kualitas Produk Adanya sosialisasi tentang manfaat adanya media papan pintar
pencatatan imunisasi kepada orang tua bayi akan membantu kerja
kader dalam menyapaikan informasi status imunisasi yang telah
diteima.
Dampak Apabila tidak dilakukannya sosialisasi kepada orang tua bayi maka
orang tua bayi tidak tau manfaat adanya papan pintar pencatatan
imunisasi dapat membantu orang tua dalam menetapkan status
imunisasi yang telah diterima oleh bayinya
Manfaat Dengan adanya sosialisasi kepada orang tua bayi tentang manfaat
adanya Papan Pintar Pencatatan Imunisasi maka dapat
meningkatkan kesadaran orangtua dan masayarakat untuk tepat
waktu dalam pelaksanaan imunisasi sehingga tercipta derajat
kesehatan yang baik.
Perwujudan Melakukan Sosialisasi kepada orang tua bayi tentang manfaat dan
terhapad visi kegunaan adanya Papan Pintar Pencatatan Imunisasi bertujuan
dan misi untuk meningkatkan kesadaran orang tua dan masyarakat untuk
tepat waktu dalam melakukan imunisasi, dapat menjadi alat
sambung antar sesama orang tua bayi tentang stataus imunisasi
yang telah di terima sehingga terciptanya masyarakat yang mandiri
di bidang kesehatan. Hal ini sangat menunjang visi Puskesmas
yaitu “Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat dengan Layanan
Bermutu dan Mandiri Menuju Seberang Kota Sehat” dan sejalan
dengan misi Puskesmas yaitu “Meningkatkan peran serta aktif
masyarakat di bidang kesehatan”
Faktor Adapun faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Pendukung ini yaitu sangat kooperatifnya orang tua bayi pada saat
Realisasi berlangsungnya kegiatan sosialisasi
59
Aktualisasi
Faktor Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan
Penghambat aktualisasi ini yaitu orang tua bayi tidak datang di waktu yang
Realisasi bersamaan sehingga untuk melakukan sosialisasi harus menunggu
aktualisasi sampai terkumpulnya orang tua bayi untuk menyampaikn informasi
Daftar Lampiran Foto konsultasi
lembar konsul
Screen shoot chat saat menanyakan jadwal kegiatan posyandu
balita Anggrek
Foto kegiatan
Daftar hadir sosialisasi
60
Output/Bukti
Kegiatan 5 : Melakukan sosialisasi kepada orang tua bayi yang datang keposyandu
tentang manfaat dan kegunaan adanya Papan Pintar Pencatatan
Imunisasi
61
Tahapan 3 : Memberikan informasi kepada orang tua bayi tentang manfaat adanya papan
pintar pencatatan imunisasi
62
4.2. Strategi Pembimbingan.
Adapun strategi pembimbingan selama menjalankan kegiatan aktualisasi
antara lain sebagai berikut.
Target
No. Waktu Kegiatan Ket
Fisik %
1 2 3 4 5 6
64
Tabel 4.2.2 Pembimbingan oleh Mentor
65
Tabel 4.2.3 Pembimbingan oleh Coach.
4.
5.
6.
66
4.3. Rencana Aksi /Komitmen.
Kuala Tungkal,.........................2020
Peserta Latsar,
67
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelatihan dasar CPNS merupakan cara untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme CPNS dengan cara membentuk nilai-niai dasar profesi PNS
yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu,
dan Anti korupsi. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar dalam pelayanan
publik akan membentuk karakter PNS yang profesional dan berintegritas
sebagai pelayan masyarakat.
5.2 Saran
Sebagai generasi milenial maka senantiasa berkontribusi dalam perbaikan
pelayanan publik dengan memberikan pelayanan bermutu dan menerapkan
nilai-nilai ANEKA pada setiap kebijakan yang dilakukan.
68
DAFTAR PUSTAKA
69
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
70
FORMULIR 1 A
RANCANGAN AKTUALISASI
Nama Peserta : Rezkia Chairunnida, A.Md.Keb
Tugas / Jabatan : CPNS Bidan Terampil
PROFIL LEMBAGA
A Nama Satuan Kerja Puskesmas Perawatan Tungkal V
B Visi Organisasi Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat dengan
Layanan Bermutu dan Mandiri Menuju Seberang
Kota Sehat
C Misi Organisasi 1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
yang Sesuai Standard dan Profesional
2. Meningkatkan Peran Serta Aktif Masyarakat
Dibidang Kesehatan
3. Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat
yang Optimal
D Nilai-Nilai Organisasi S : Senyum
E : Edukatif
K : Komunikatif
O : Optimal
E Struktur Organisasi pada
( Terlampir)
satuan kerja
F Tugas Satuan Kerja Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah Seberang Kota dalam rangka
mendukung terwujudnya Kecamatan Seberang
Kota Sehat
G Tugas Unit / Atasan Mentor : Kasubag Tata Usaha
Langsung / Mentor 1. Melaksanakan tugas pokok kepala unit
lingkup taat usaha UPTD
2. Melaksanakan administrasi kepegawaian
yang meliputi kegiatan penyiapan bahan
penyusunan rencana promosi, mutasi, cuti,
71
disiplin, pengembangan dan kesejahteraan
pegawai sesuai lingkup tugas
3. Melaksanakan pengelolaan administrasi
keuangan yang meliputi koordinasi
penyusunan anggaran, pengelolaan,
pengendalian, dan penyusunan laporan
keuangan sesuai lingkup tugas
4. Melaksanakan pengelolaan administrasi
umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan, penyelenggaraan
rumah tangga, pengelolaan perlengkapan dan
administrasi perjalanan dinas
5. Melakukan pengadministrasian dan
pemeliharaan kendaraan dinas dan gedung
kantor sesuai lingkup tugas
6. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
program lingkup tugas
7. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan
atasan, berkoordinasi dengan instansi terkait
dalam pelaksanaannya
H Rincian Tugas dan Fungsi Tugas dan Fungsi :
dan atau Tugas 1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu
Tambahan, dan atau hamil (Antenatal Care)
Kegiatan Inisiatif Sendiri 2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis
dengan Persetujuan kepada ibu bersalin (Postnatal Care)
Atasan 3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi
baru lahir (Kunjungan Neonatal Care)
4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan
dukun bersalin di wilayah kerja Puskesmas
Tungkal V
5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan
kesehatan reproduksi dan kebidanan
6. Melaksanakan pelayanan keluarga
72
berencana (KB) kepada wanita usia subur
Tugas Tambahan :
1. Penanggung jawab program imunisasi
2. Melaksanakan tugas tambahan yang
diberikan atasan
73