Anda di halaman 1dari 50

KEMENTRIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II

“OPTIMALISASI PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)


TB PARU DENGAN DIGITALISASI MENGGUNAKAN GRUP
WHATSAPP DAN GOOGLE FORM DI PUSKESMAS KERSANA
KABUPATEN BREBES ”

Disusun Oleh :
Nama : Angga Surya Kusuma, A. Md. Kep
NIP : 199107232022031004
Jabatan : Pelaksana/Terampil - Perawat
Instansi : Pemerintah Kabupaten Brebes
Kelompok : A IV/4
No. Presensi :1
Gelombang : II

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTRIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : OPTIMALISASI PERAN PENGAWAS MENELAN


OBAT (PMO) TB PARU DENGAN DIGITALISASI
MENGGUNAKAN GRUP WHATSAPP DAN
GOOGLE FORM DI PUSKESMAS KERSANA
KABUPATEN BREBES.
NAMA : Angga Surya Kusuma, A. Md. Kep
NIP : 199107232022031004
PANGKAT / GOL : II C
JABATAN : Pelaksana/Terampil - Perawat
INSTANSI : pemerintah Kab. Brebes
KELAS / KELOMPOK : A4
NO. PRESENSI :1

Disetujui untuk diimplementasikan pada tahap Habituasi,dan selanjutnya


diujikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan
II Angkatan II Gelombang yang dilaksanakan pada tanggal Juli 2022 di badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementrian Dalam Negeri Republik
Indonesia.

Jakarta, Juli 2022

Coach , Mentor,

(Chomsyah Putra, A.Md.,S.Ikom.,M.M) (Edi Suwaryono, S.Kep., Ns)


NIP.197604272008041001 NIP. 197807072010011017
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Rabu


Tanggal : 03 Agustus 2022
Tempat : BPSDM Kemendagri Jakarta

Telah diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Angkatan XVIII Tahun 2022.

JUDUL : OPTIMALISASI PERAN PENGAWAS MENELAN


OBAT (PMO) TB PARU DENGAN DIGITALISASI
MENGGUNAKAN GRUP WHATSAPP DAN
GOOGLE FORM DI PUSKESMAS KERSANA KAB.
BREBES.
NAMA : Angga Surya Kusuma, A. Md. Kep
KELAS / KELOMPOK : AIV/4
NO. PRESENSI :1
INSTANSI : Puskesmas Kersana (Pemerintah Kab.Brebes)
JABATAN : Terampil – Perawat

Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji,


Mentor, dan Coach/Moderator.

Coach Peserta

(Chomsyah Putra, A.Md.,S.Ikom.,M.M) (Angga Surya Kusuma,A. Md.Kep)


NIP. NIP.197604272008041001 NIP.199107232022031004

Penguji Mentor

(Ika Heru Setyawan, S.Pd) (Edi Suwaryono, S.Kep.,Ns)


NIP. 198302252010121001 NIP.197807072010011017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya, kegiatan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN pada

Pelatihan Dasar CPNS Gol.II dengan judul “Optimalisasi Peran Pengawas

menelan Obat (PMO) TB Paru Di Puskesmas Kersana Kabupaten Brebes”

dapat diselesaikan dengan baik.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas

dari Kerjasama dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan

terimakasih kepada :

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Brebes yang telah mendukung kegiatan Pendidikan Latihan dasar

CPNS.

2. Bapak Ika heru Setyawan, S.Pd, selaku penguji seminar rancangan

aktualisasi.

3. Bapak ibu widyaswara yang telah memberikan ilmu terkait mata

pelajaran agenda 1,2,dan 3.

4. Bapak Chomsyah Putra, S. Ikom, M.M, selaku Coach yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan

Rancangan Aktualisasi.

5. Bapak dr.Tambah Raharjo selaku Kepala Puskesmas Kersana yang

telah memberikan dukungan dan bantuan selama pelaksanaan kegiatan

Rancangan Aktualisasi.
6. Bapak Edi Suwaryono, S.Kep., Ns selaku mentor yang telah memberikan

arahan dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan Rancangan

Aktualisasi.

7. Seluruh Karyawan Puskesmas Kersana yang telah memberi dukungan

dan bantuan selama kegiatan Rancangan Aktualisasi.

8. Segenap keluarga besar peserta DIKLATSAR CPNS Gol.II Angkatan

khususnya untuk kelompok 4.

9. Kepada orang tua, istri dan anak tercinta yang selalu memberikan doa

dan dukungan dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama

Pelatihan Dasar CPNS 2022.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan

kegiatan dan penyusunan rancangan aktualisasi ini. Namun penulis

berharap pelaksanaan kegiatan dan laporan rancangan aktualisasi ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Brebes, 03 Agustus 2022

Angga Surya Kusuma, A. Md.Kep

NIP.199107232022031004
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI ………………. I


BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI ……………. Ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… Iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… Iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... V
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. Vi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………….
1) Deskripsi Isu ………………………………………………………..
2) Penetapan Isu …………………………………………………….
3) Analisis Core Isu …………………………………………………
4) Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu ………………………………
B. TUJUAN ………………………………………………………………..
C. RUANG LINGKUP …………………………………………………….
BAB II PROFIL INSTANSI DAN TUPOKSI PESERTA …………………...
A. Profil Instansi …………………………………………………………..
B. Tupoksi Peserta ………………………………………………………..
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ………………………………………
a. Matrik Rancangan Aktualisasi ………………………………………
b. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)
c. Rencana Jadwal Aktualisasi ………………………………………….
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 …………………………………………………………………….


Tabel 1.2 …………………………………………………………………….
Tabel 1.3 …………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 …………………………………………………………………...


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara merupakan warga Negara Indonesia yang

memenuhi syarat tertentu yang diangkat oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian untuk bekerja di instansi pemerintah dalam rangka

melaksanakan tugas pemerintahan. Peran ASN adalah sebagai pelayan

publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat pemersatu bangsa.

Pelatihan Dasar CPNS merupakan pembekalan komprehensif agar

CPNS mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk

melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara sesuai dengan

peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pra-Jabatan CPNS

Golongan II, yamg menggunakan pola baru, peserta diklat mengikuti

proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu

BERAKHLAK ( Berorientasi Pelayanan, Akuntable, Kompeten,

Harmonis, Loyal Adaptif dan Kolaboratif).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang

pendidikan dan pelatihan jabatan Aparatur Sipil Negara (Pegawai Negeri

Sipil), latsar adalah syarat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

untuk diangkat menjadi Pegawai Sipil Negara dengan tujuan untuk

memberikan pengetahuan dalam pembentukan wawasan kebangsaan,


kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang

sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan

budaya organisasinya supaya mampu melaksanakan tugas dan

perannya sebagai pelayan masyarakat.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah

kerjanya.

Puskesmas Kersana merupakan salah satu puskesmas yang berada

di Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes yang merupakan sebuah unit

kesehatan sebagai sarana fasilitas Kesehatan tingkat pertama. Tentunya

puskesmas menjadi lini pertama untuk masyarakat yang membutuhkan

penanganan medis. Puskesmas memiliki tanggung jawab sebagai

penyelenggara Kesehatan di bidang preventif, promotive dan kuratif.

Rancangan aktualisasi ini dilatar belakangi oleh beberapa temuan isu

yang ada di puskesmas Kersana, terutama di bagian pelayanan

pengobatan TB Paru. Terkait dengan belum optimalnya peran pengawas

obat (PMO) TB paru. Melihat dari buku pengobatan pasien TB

Puskesmas kersana, banyak pasien TB paru yang belum ada data PMO

nya.

Berdasarkan PMK Nomor 67 Tahun 2016, Pengawas Menelan Obat

(PMO) Tuberkulosis Paru adalah seseorang yang dipercaya untuk


memantau penderita TB paru untuk minum obat secara teratur.

Tujuannya adalah untuk memastikan penderita TB Paru minum obat

secara lengkap dan teratur serta melakukan pemeriksaan dahak ulang

sesuai jadwal, mencegah penderita TB Paru mangkir atau putus berobat

dan mengenali dengan cepat terjadinya efek samping OAT pada

penderita. Pengawas Menelan Obat (PMO) dapat dilakukan oleh

perawat, dokter, bidan desa, atau tenaga kesehatan lainnya, anggota

keluarga dan kader kesehatan. Masih rendahnya dukungan dan peran

keluarga sebagai PMO dapat mengakibatkan pasien tersebut putus obat

dan tidak minum obat secara teratur sesuai anjuran. Masalah ini harus

segera diatasi karena pengobatan yang gagal dapat menyebabkan

pasien tersebut kebal terhadap OAT (TB RO).

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan rancangan aktualisasi dan habituasi ini adalah:

1. Mampu mangaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.

2. Upaya meningkatkan pemahaman keluarga/ pasien terhadap tugas

dan peran seorang PMO.

3. Mewujudkan visi misi puskesmas kersana

Puskesmas kersana memiliki Visi menjadi puskesmas dengan

pelayanan PRIMA menuju masyarakat Kersana sehat. Dan memiliki

beberapa Misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat yang Optimal.


2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu,

Profesional, Merata dan Terjangkau oleh Masyarakat.

3. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Berperilaku

Hidup Sehat Dalam Upaya Kesehatan Secara Menyeluruh.

C. Ruang lingkup

1. Fokus

Peningkatan pemahaman pada keluarga pasien tentang tugas

dan peran seorang PMO dalam menjalani pengobatan TB paru.

2. Lokus

Kegaitan aktualisasi dilaksanakan di Puskesmas Kersana, yang

beralamatkan di Jalan Pemuda No.02, desa Ciampel, Kecamatan

kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

3. Waktu Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama masa habituasi

pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, yaitu pada tanggal 8

Agsutus 2022 sampai tanggal 20 September 2022.


BAB II

PROFIL INSTANSI DAN TUPOKSI PESERTA

A. Profil instansi

Gambar 2.1

Puskesmas kersana adalah salah satu pusat Kesehatan

masyarakat yang ada di Kabupaten Brebes. Tepatnya di jalan

Pemuda No.2 Desa Ciampel, Kecamatan Kersana Kabupaten

Brebes Propinsi Jawa Tengah. Puskesmas Kersana berdiri

sejak tahun 1974. Luas bangunan Puskesmas Kersana saat

ini 428 M² terdiri dari gedung rawat jalan, gedung rawat inap

dan gedung perkantoran. Ada 13 desa di wilayah Puskesmas

Kersana antara lain Desa Kramatsampang, Kemukten,

Limbangan, Sutamaja, Kersana, Ciampel, Cigedog, Jagapura,

Cikandang, Kubangpari, Pende, Keradenan dan Sindangjaya.


Pelayanan di Puskesmas kersana meliputi pelayanan rawat

jalan meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi dan

mulut, pemeriksaan KIA dan KB, pelayanan pencegahan dan

pengendalian penyakit, konseling gizi, konseling sanitasi dan

Imunisasi. Kemudian ada pelayanan laboratorium, farmasi,

UGD 24 jam, rawat inap 24 jan serta persalinan 24 jam. Selain

pelayanan di dalam Gedung tersebut terdapat juga pelayanan

diluar Gedung seperti pelayanan posyandu (pos pelayanan

terpadu), posbindu (pos binaan terpadu), pusling (puskesmas

keliling) dan pustu (puskesmas pembantu).

Puskesmas kersana memiliki Visi menjadi puskesmas

dengan pelayanan PRIMA menuju masyarakat Kersana sehat.

Dan memiliki beberapa Misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat yang Optimal.

2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu,

Profesional, Merata dan Terjangkau oleh Masyarakat.

3. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Berperilaku

Hidup Sehat Dalam Upaya Kesehatan Secara Menyeluruh.

Sedangkan tata nilai Puskesmas Kersana adalah

PRIMA yaitu:

 Profesional : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.


 Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada

seluruh masyarakat dan rekan sekerja.

 Inisiatif & Inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja

mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan

bagi peningkatan pelayanan kesehatan.

 Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya.

 Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai

pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan, dapat

diukur dan dipertanggung jawabkan.


STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KERSANA TAHUN 2022
A. STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA PUSKESMAS

dr. Tambah Raharjo

KEPALA TATA USAHA


KETUA TIM MUTU Edi Suwaryono, S.Kep, Ns
Sri Hartanti, AMK

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN KEUANGAN Pengurus Barang PERENCANAAN &


PUSKESMAS
Edi Suwaryono, Iwan Suryawan
PENGANGGARAN
Yan Akhmad
Sri Hartanti, AMK S.Kep, Ns Fauzi Beta Yuananda, SKM

PENANGGUNGJAWAB UKM PENANGGUNGJAWAB UKP, PENANGGUNGJAWAB JARINGAN PELAYANAN


DAN PERKESMAS KEFARMASIAN dan LABORATORIUM PUSKESMAS DAN JEJARING FASILITAS YANKES

Iin Indriati, Amd.Keb dr. Tutut Nila Munana Wamad, S.Kep

PENDAFTARAN
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN Gunawan Setiyono,AMKOM
PUSKESMAS PEMBANTU
PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM PENDE : Ivon Rosalina, Amd. Keb
PELAYANAN PROMKES Sri Hartanti, AMK KRADENAN :Dany Hijahyanti, Amd. Keb
Evy Irawanti, SKM LIMBANGAN :Titin Khuroningsih,Amd.Keb
PELAYANAN UKGM PELAYANAN KESEHATAN GIGI & MULUT
KUBANGPARI: Dyah Ayu Trihastuti, Amd.Keb
( UKGS & UKGMD) Drg. Dian ayu Rahmania S
PELAYANAN KESLING
Fakhrur Rozi PELAYANAN KIA – KB UKP PUSKESMAS KELILING
Yunita, SKM
Ade Rosiati Indah,Amd Keb
Wamad, S.Kep
PELAYANAN KIA – KB UKM PELAYANAN GAWAT DARURAT
Ade Rosiati Indah,Amd Keb Rohana, S.Kep
PELAYANAN GIZI UKP
BIDAN DESA
Sri utari, AMG
PELAYANAN GIZI UKM Nurul Lail, Amd.Keb
PELAYANAN PERSALINAN
Sri Utari, AMG
Iin Indriati, Amd. Keb

PELAYANAN PENCEGAHAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KERSANA


PELAYANAN RAWAT INAP
PENGENDALIAN PENYAKIT dr. Suhartono, SH
JEJARING FASYANKES
Wiwik Markhamah, AMK
PELAYANAN KEFARMASIAN
Faolia Kurniawati, S.Far, Apt Wamad S.Kep

PELAYANAN PERKESMAS PELAYANAN LABORATORIUM


Endarini, AMK Reni Dwi Rahayu, Am. Ak
Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas

menyebutkan bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan

(Faskes). Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang

digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik

promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan

kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya. Dalam melaksanakan tugas, puskesmas menyelenggarakan

fungsinya yaitu menyelenggarakan UKM tingkat pertama di wilayahnya

dan menyelenggarakan UKP tingkat pertama di wilayahnya.

Dalam Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas dijelaskan

bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,

kelompok, dan masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan

(UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan

kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,

penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan

memulihkan kesehatan perseorangan.


B. Profil peserta

1. Jabatan

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Brebes Nomor: 810/1015 tahun 2021 tentang

Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Brebes, memutuskan:

Nama: Angga Surya Kusuma, A.Md.Kep

NIP :19910723 202203 1 004

Tempat/Tanggal Lahir : Brebes, 23 Juli 1991

Jenis Kelamin: Laki – Laki

Pendidikan : DIII Keperawatan

Golongan Ruang: II/c

Jabatan: Perawat Terampil

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kersana

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional

Perawat bahwa uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Perawat sesuai jenjang

jabatan (Perawat Terampil) ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu

2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka

melakukan upaya promotif.

4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada pasien untuk

mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif.

5. Memberikan oksigenasi sederhana.


6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal

7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan

infeksi

8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah

9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak

10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas

11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa

13. Melakukan tindakan terapi komplementer holistik

14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada

tahap pre/intra/post operasi

15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif

16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi

17. kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

18. Melakukan perawatan luka


BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

1. Deskripsi Isu

a. Kurang optimalnya penggunakan gelang pasien terhadap pasien

rawat inap

a) Kondisi isu saat ini

Pasien rawat inap terdiri dari pasien dewasa laki-laki ,

dewasa perempuan dan anak-anak. Di puskesmas kersana

tersedia pelayanan rawat inap untuk kelas 1 terdapat 2

ruangan dengan jumlah 4 tempat tidur, kelas 2 terdapat 3

ruangan dengan jumlah 6 tempat tidur, dan kelas 3 terdapat 1

ruangan dengan jumlah 4 tempat tidur. Dengan keterbatasan

ruangan dan jumlah tempat tidur maka tidak ada perbedaan

antara ruangan untuk laki-laki dewasa, perempuan dewasa

dan untuk anak-anak.

b) Dampak dan para pihak yang terkena dampak dari isu

Hal tersebut membuat ketidaknyamanan pasien dan

keluarga. Bila masalah ini tidak diatasi maka berdampak pada

minat masyarakat memilih rawat inap di puskesmas kersana

menjadi menurun. Pihak yang terkena dampak yaitu pasien

rawat inap.
c) Keterkaitan isu dengan Mata Pelajaran Agenda III

Keterkaitan isu dengan mata pelajaran agenda III yaitu

manajemen ASN dan pelayanan publik. Dengan diterapkannya

pemasangan gelang pasien terhadap pasien yang sedang

dirawat akan memudahkan perawat dalam melakukan

identifikasi. Selain itu juga dapat mencegah resiko salah

pasien, salah obat, dan salah prosedur dalam dalam

memberikan asuhan keperawatan.

b. Belum maksimalnya peran Pengawas Menelan Obat (PMO) TB

paru di Puskesmas kersana.

a) Kondisi Isu saat ini

Melihat dari buku pengobatan pasien TB Puskesmas

kersana, banyak pasien TB paru yang belum ada data PMO

nya. Masih ada pasien yang berobat ke BP dengan riwayat

pengobatan TB putus obat.

Berdasarkan PMK Nomor 67 Tahun 2016, Pengawasan

langsung menelan obat (DOT = Directly Observed Treatment)

merupakan panduan pengobatan yang dianjurkan. Pedoman

ini akan menyembuhkan sebagian besar pasien TB baru tanpa

memicu munculnya kuman resistan obat. Agar hal hal tersebut

tercapai, sangat penting memastikan bahwa pasien menelan

seluruh obat yang diberikan sesuai anjuran, dengan

pengawasan langsung oleh seorang PMO (Pengawas


Menelan Obat) untuk mencegah terjadinya resistensi obat.

Petugas PMO tidak harus dari tenaga kesehatan melainkan

keluarga juga bisa menjadi seorang PMO TB paru.

b) Dampak dan pihak yang terkena dampak dari isu

Dengan proses penyembuhan yang lebih lama beresiko

ikut tertularnya anggota keluarga yang hidup satu rumah

dengan pasien TB tersebut. Jika pasien riwayat putus obat,

bisa mengakibatkan pasien tersebut kebal terhadap obat yang

bisa membunuh kuman tersebut (TB RO).adalah para lansia.

c) Keterkaitan dengan Mata Pelajaran Agenda III

Keterkaitan isu dengan Mata Pelajaran Agenda III yaitu

manajemen ASN dan SMART ASN dengan cara Melakukan

edukasi bahwa TB Paru disebabkan oleh kuman dan

mematahkan stigma masyarakat yang menyebutkan TB Paru

merupakan penyakit keturunan. TB Paru dapat disembuhkan

dengan melakukan pengobatan secara teratur. Memberikan

edukasi pentingnya peranan keluarga sebagai PMO dalam

pengobatan TB paru agar pasien bisa sembuh. Menciptaakan

inovasi dengan memanfaatkan smartphone di era digitalisasi.

c. Tidak adanya klasifikasi ruangan di rawat inap

a) Kondisi isu saat ini

Pasien rawat inap terdiri dari pasien dewasa laki-laki ,

dewasa perempuan dan anak-anak. Di puskesmas kersana


tersedia pelayanan rawat inap untuk kelas 1 terdapat 2

ruangan dengan jumlah 4 tempat tidur, kelas 2 terdapat 3

ruangan dengan jumlah 6 tempat tidur, dan kelas 3 terdapat 1

ruangan dengan jumlah 4 tempat tidur. Dengan keterbatasan

ruangan dan jumlah tempat tidur maka tidak ada perbedaan

antara ruangan untuk laki-laki dewasa, perempuan dewasa

dan untuk anak-anak.

b) Dampak dan pihak yang terkena dampak dari isu

Hal tersebut membuat ketidaknyamanan pasien dan

keluarga. Bila masalah ini tidak diatasi maka berdampak pada

minat masyarakat memilih rawat inap di puskesmas kersana

menjadi menurun. Pihak yang terkena dampak yaitu pasien

rawat inap.

c) Keterkaitan dengan Mata Pelajaran Agenda III

Keterkaitan isu tersebut dengan mata pelajaran agenda 3

yaitu dengan manajemen ASN yang mampu memberikan

gagasan untuk pengklasifikasian ruangan rawat inap. Perlu di

bagi ruangan untuk ruangan kelas 1 dibagi menjadi kelas 1

laki-laki dewasa, dan kelas 1 perempuan dewasa. Untuk kelas

2 dibagi menjadi kelas 2 laki-laki dewasa, kelas 2 perempuan

dewasa dan kelas 2 anak-anak. Untuk kelas 3 digunakan

untuk ruangan anak-anak. Untuk saat ini sementara hal


tersebut sudah diatasi dengan adanya pembatas gorden antar

tempat tidur pasien.

d. Rekam medik rawat inap yang tidak terkendali

a) Kondisi isu saat ini

Tidak tersedianya ruang penyimpanan khusus dan

penomeran khusus rekam medis untuk pasien rawat inap

membuat rekam medis semua pasien rawat inap menjadi

status pasien baru dengan nomor rekam medik yang baru lagi.

b) Dampak dan pihak yang terkena dampak dari isu

Dampak bila isu tersebut tidak segera diselesaikan adalah

kesulitan untuk mencari rekam medis pasien yang pernah

dirawat di puskesmas kersana sebelumnya. Selain itu perawat

harus mengkaji ulang Riwayat Kesehatan pasien terdahulu.

Pihak yang terkena dampak adalah petugas rekam medik,

petugas rawat inap, dan dokter.

c) Keterkaitan isu dengan mata pelajaran agenda III

Keterkaitan isu dengan meta pelajaran agenda 3 yaitu

smart ASN dan Manajemen ASN. Perlu adanya penomeran

dan tempat khusus untuk menyimpan rekam medis pasien

rawat inap dan data pasien harus di input di komputer/laptop.

e. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang alur rujukan di

puskesmas kersana.

a) Kondisi isu saat ini


Di wilayah puskesmas Kersana dapat melayani rujukan

BPJS maupun rujukan SKTM (Surat Keterangan Tidak

Mampu). Dalam hal ini, pasien yang ingin meminta rujukan

masih banyak yang belum mengerti alur rujukannya seperti

apa, pasien juga belum mengerti penyakit apa saja yang dapat

dirujuk menggunakan fasilitas BPJS. Selain itu pasien juga

sering tidak membawa persyaratan lengkap sehingga

menghambat pembuatan rujukan. Sering kali orang yang

bersangkutan juga tidak datang ke puskesmas, melainkan

keluarganya yang datang dengan membawa surat control,

padahal dalam pembuatan surat rujukan harus ada data terkait

pasien misalnya data berat bedan, tinggi badan, tekanan

darah, nadi, dan laju pernapasan.

b) Dampak dan pihak yang terkena dampak

Dalam hal ini pengetahuan masyarakat mengenai system

rujukan di rawat jalan sangat penting agar proses pembuatan

rujukan bisa berjalan dengan lancar dan masyarakat juga

dapat segera melakuan pemeriksaan di Rumah Sakit yang

dituju guna kesembuhan dari pasien tersebut. Apabila

masyarakat tidak mengetahui alur rujukan dengan baik dan

benar maka akan terdapat kendala saat pembuatan rujukan

tersebut sehingga penangan pasien untuk ke fasilitas tingkat

lanjut juga akan terhambat.


c) Keterkaitan dengan Mata Pelajaran Agenda 3

Keterkaitan dengan materi agenda 3 yaitu managemen

ASN dan Smart ASN dimana peran petugas kesehatan agar

lebih optimal dalam pelayanan rawat jalan terutama bagian

rujukan di wilayah Puskesmas Kersana. Selain itu juga

petugas kesehatan harus bisa membuat sarana dalam bentuk

fisik maupun digital guna meningkatkan pengetahuan

masyarakat mengenai rujukan.

Berikut gambaran identifikasi isu yang terjadi dengan

kondisi yang diharapkan dari isu tersebut disajikan pada table

1.1.

Tabel 1.1 identifikasi Isu

No Isu Sumber Isu Kondisi saat ini Kondisi yang

diharapkan

1. Kurang Manajemen ASN Ada beberapa pasien Pasien memakai


gelang identitas
optimalnya dan pelayanan yang tidak memakai
sehingga mudah
penggunakan Publik gelang identitas, Tidak
untuk
gelang pasien adanya monitoring mengidentifikasi
dan memonitoring
terhadap pasien pemakaian gelang
pemakaian
rawat inap. identitas.
gelang identitas di

puskesmas.

2. Belum Manajemen ASN Banyak pasien TB paru Pasien mau

maksimalnya yang belum ada data minum obat secara


peran dan SMART ASN PMO nya. Masih ada teratur sesuai

Pengawas pasien yang berobat ke dengan anjuran.

Menelan Obat BP dengan riwayat Keluarga pasien

(PMO) TB paru pengobatan TB putus tahu pentingnya

di Puskesmas obat. pengawasan

kersana terhadap minum

obat TB paru

secara rutin

3. Tidak adanya Manajemen ASN Tidak ada ruangan Ada ruangan

klasifikasi khusus pasien dewasa khusus dewasa

ruangan di laki-laki, dewasa laki-laki, ruangan

rawat inap perempuan dan anak- dewasa

anak. perempuan dan

ruangan anak-

anak.

4. Rekam medis SMART ASN dan Tidak ada penomeran / Ada no.registrasi

pasien rawat manajemen ASN nomer registrasi pasien dan tempat khusus

inap tidak dan tempat untuk

terkendali penyimpanan khusus penyimpanan

rekam medis pasien rekam medis rawat

rawat inap sesuai nomor inap sesuai nomor

registrasi. registrasi

5. Tidak ada jam Manajemen ASN Banyak dijumpai Terdapat jam


kunjung untuk dan SMART ASN pengunjung pasien kunjung pasien

paien rawat mejenguk pasien tidak rawat inap.

inap memperhatikan jam

kunjung

2. Penetapan Isu

a. APKL

APKL merupakan singkatan dari Aktual, Problematik,

Kekhalayakan, dan Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi

dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik

artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang komples,

sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu

yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan

Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan

untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Analisis isu dengan kriteria APKL tersaji pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Analisis Isu dengan kriteria APKL

No Isu Kriteria APKL Keterangan


A P K L
1. Kurang + + + + Memenuhi
optimalnya syarat
penggunakan
gelang pasien
terhadap pasien
rawat inap
2. Belum + + + + Memenuhi
maksimalnya syarat
peran Pengawas
Menelan Obat
(PMO) TB paru
3. Tidak adanya + + + + Memenuhi
klasifikasi ruang syarat
rawat inap
4. Rekam medis + + + - Tidak
rawat inap yang memenuhi
tidak terkendali syarat
5. Kurangnya + + - + Tidak
Pengetahuan memenuhi
masyarakat syarat
tentang alur
rujukan di
Puskesmas

Berdasarkan hasil analisis isu pada Tabel 1.1,

menunjukkan bahwa 3 isu yang memenuhi syarat adalah Kurang

optimalnya penggunakan gelang pasien terhadap pasien rawat

inap, tidak adanya klasifikasi ruang rawat inap dan Belum

maksimalnya peran Pengawas Menelan Obat (PMO) TB paru di

puskesmas Kersana. Selanjutnya isu tersebut diidentifikasi lagi

menggunakan kriteria USG.

b. USG
USG merupakan singkatan dari Urgency, Seriousness, dan

Growth. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus

dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness merujuk

pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan

akibat yang ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa

besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani

segera. Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG

adalah 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut

sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.

Identifikasi isu dengan kriteria USG tersaji pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Analisis isu dengan kriteria USG

No Isu Kriteria USG Total Peringkat


U S G Skor
1. Kurang optimalnya 4 4 4 12 2
penggunakan gelang
pasien terhadap
pasien rawat inap
2. Tidak adanya 3 4 3 10 3
klasifikasi ruang rawat
inap
3. Belum maksimalnya 5 5 5 15 1
peran Pengawas
Menelan Obat (PMO)
TB paru di Puskesmas
kersana
Setelah menggunakan kedua teknik tapisan isu, maka dari

ketiga isu tersebut yang mempunyai skor tertinggi adalah “Belum

maksimalnya peran Pengawas menelan Obat (PMO) TB Paru

di Puskesmas Kersana” sebagai core isu yang harus segera

diseleseikan. Isu tersebut bersumber dari Manajemen ASN dan

Smart ASN.

c. Analisis core isu

Setelah mendapatkan core isu, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan analisis lanjutan untuk menentukan penyebab

munculnya core isu tersebut. Hal ini bertujuan untuk menemukan

gagasan pemecahan yang sesuai dengan penyebab dari

timbulnya core isu. Penyebab isu dapat diperoleh atau ditemukan

secara langsung saat bekerja sehari-hari dan melalui diskusi

dengan pihak terkait untuk menemukan penyebab masalahnya.

Untuk mempermudah analisis penyebab isu maka dapat

menggunakan Teknik Analisis Isu Fishbone sebagai panduan

menganalisis faktor-faktor penyebabnya. Dimana untuk Teknik

Analisis Isu Fishbone ini, menggunakan kategori 6M sebagai

faktor penyebab isu muncul yang terdiri atas :

1. Man (Manusa), yaitu siapapun yang terlibat

dalam proses.

2. Metode, yaitu bagaimana proses berjalan dan

beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum


proses berjalan, seperti prosedur dan regulasi.

3. Machine (Mesin), yaitu peralatan, equipment,

komputer, tools, yang dibutuhkan untuk

melakukan pekerjaan.

4. Material, yaitu bahan yang digunakan untuk

memproduksi.

5. Measurements, yaitu data yang diambil

dari proses dan digunakan untuk mengevaluasi

kualitas.

6. Mileu (Lingkungan), yaitu kondisi lingkungan

seperti lokasi, waktu, temperatur, dan budaya.

Berikut gambaran fihbone terkait core isu “Belum

maksimalnya peran pengawas Menelan Obat

(PMO) TB paru di Puskesmas Kersana.


MAN MILEU
MACHINE
Budaya yg menganggap TB
Keluarga belum Belum adanya adlh penyakit keturunan Belum
paham tugas sbg PMO pemanfaatan maksimalny
digital sprti a peran
smartphone PMO TB
Paru di
Puskesmas
Kurangnya peran PMO Evaluasi Masih dilakukan Kurangnya dukungan keluarga
Tidak ada home visite di secara manual PMO di
era pandemi covid undang ke Puskesmas

Masih
menggunakan
kertas Belum ada aplikasi
digital utk evaluasi MEASUREMEN
METHOD
MATERIAL

Gambar Fishbone
Berdasarkan analisis fishbone diatas, diketahui bahwa akar penyebab
dari isu Belum optimalnya peran Pengawas Menelan Obat (PMO) TB Paru
puskesmas adalah :

1. Man : Peran dukungan keluarga sbg PMO masih kurang.


2. Material : Belum ada petugas yang membuat aplikasi digital guna
mempermudah dalam menjalankan tugasnya.
3. Method : Masih dilakukan secara manual dengan mengundang PMO ke
puskesmas.
4. Milieu : Budaya atau stigma masyarakat yang menganggap TB Paru
adalah penyakit keturunan.
5. Machine : Belum adanya pemanfaatan digital seperti smartphone.
6. Measurement : Masih sulitnya petugas dalam melakukan evaluasi.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat akar masalah dari isu tersebut
adalah Peran PMO belum maksimal dan belum ada pemanfaatan
digital seperti smarthphone.
d. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu

Dengan merujuk pada akar penyebabnya maka gagasan

kreatif yang akan dilakukan untuk menyelesaikan Core Isu

tersebut diatas adalah “Optimalisasi Peran Petugas Pengawas

Menelan Obat (PMO) TB Paru dengan Digitalisasi

menggunakan Grup WhatsApp dan google form di

Puskesmas Kersana”.

Adapun kaitan antara gagasan kreatif dan mata pelajaran agenda

III mengenai Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI yaitu:

1. Manajemen ASN

Dengan menggunakan grup WhatsApp dan Google Form

akan menjadi sebuah tanggung jawab petugas kesehatan

dalam meningkatkan mutu pelayanan pengobatan TB paru di

Puskesmas Kersana.

2. SMART ASN

Dengan adanya grup WA PMO dan laman digital dapat

mempermudah peran petugas dalam melakukan pengawasan dan

evaluasi. Sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien minum

obat secara teratur sampai selesai pengobatan.

Guna mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan-kegiatan

yang dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai

berikut :mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan-kegiatan

yang dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut :


1) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan

aktualisasi.

2) Membuat materi tentang peran PMO TB paru. (leaflet dan

video).

3) Membuat grup whatsapp PMO TB paru dan laman digital

untuk laporan PMO.

4) Sosialisasi adanya grup WA PMO TB ke petugas

pendaftaran, rekam medik, dokter dan perawat.

5) Memasang info pengumuman tentang grup WA PMO TB dan

laman digital.

6) Sosialisasi kepada keluarga/pasien TB untuk mengisi data

google form dan join grup WA PMO TB

7) Monitoring dan evaluasi

8) Menyusun laporan aktualisasi

Pada tabel 3.6 akan diuraikan kegiatan dalam melaksanakan

gagasan kreatif yang terdiri atas tahapan dalam pelaksnaaan

kegiatan,output atau hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan,

nilai dasar ASN yang diterapkan dan kontribusi kegiatan tersesbut

terhadap visi, misi organisasi dari Puskesmas Kersana Kabupaten

Brebes.
Tabel Matrik Rancangan Aktualisasi

NO. KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT / KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUAT


HASIL DENAGN NILAI-NILAI TERHADAP NILAI
DASAR ASN TUJUAN ORGANISASI
BERAHKLAK ORGANISASI
1. Melakukan 1. Melakukan Output : Berorientasi Pelayanan: Kegiatan Memperkuat
konsultasi kordinasi dengan Terlaksananya  melakukan konsultasi penyampaian nilai ramah
dengan mentor. konsultasi dengan ramah dan ide gagasan yaitu memiliki
mentor 2. Menyampaikan dengan mentor sopan kepada mentor inovasi turut sikap yang
terkait hasil identifikasi Mendapat menerapkan 3S serta sopan dan
kegiatan isu, gagasan dan persetujuan (senyum,salam,sapa). mewujudkan santun kepada
aktualisasi. proses kegiatan dari mentor  melakukan perbaikan misi masyarakat dan
yang akan Hasil : tiada henti Ketika puskesmas rekan kerja.
dilakukan.  Lembar diberi masukan dan kersana yaitu
3. Menyampaikan saran dan saran meningkatkan
data pendukung masukan Akuntabel : kualitas
adanya isu yang  Foto menyampaikan maksud sumber daya
diangkat. dan tujuan dengan penuh manusia
4. Meminta tanggung jawab dan (SDM)
persetujuan dapat dipercaya.
terkait gagasan Kompeten :
pembuatan grup menyampaikan isu dan
Whatsapp PMO gagasan inovasi kepada
TB paru. mentor berdasarkan
materi dan ilmu yang
telah dikuasai.
Harmonis : menerima
pendapat dan saran dari
mentor.
Loyal : melakukan
musyawarah dengan
mentor dengan
mengedepankan nilai
Pancasila yaitu sila ke-4
Adaptif : dalam
berkonsultasi dengan
mentor bersifat proaktif
dengan selalu berfikir
dahulu sebelum
bertindak.
Kolaboratif : menjalin
Kerjasama dengan
mentor dengan baik.
2. Membuat 1. Mencari referensi Output : Berorientasi Pelayanan: Kegiatan Memperkuat
materi materi tentang terbentuknya  pembuatan leaflet dan pembuatan nilai inovatif
tentang peran TB Paru materi leaflet video merupakan leaflet dan yaitu memiliki
peran PMO (PMK no. 67 PMO DOT upaya solutif untuk video turut kemampuan
TB paru. tentang DOT) Hasil : meningkatkan serta untuk bekerja
(leaflet dan 2. Membuat draft  materi pengetahuan mewujudkan mandiri dengan
video) leaflet dan leaflet pasien/keluarga visi ide-ide kreatif
konsep video  Lembar tentang puskesmas serta memberi
yang berisi konsultasi penanggulangan TB kersana yaitu terobosan bagi
materi.  Foto, video  melakukan konsultasi menuju peningkatan
3. Melakukan dan koordinasi dengan masyarakat pelayanan
konsultasi draf sopan dan ramah kersana sehat. Kesehatan.
leaflet dan dengan menerapkan
konsep video ke 3S(senyum,sapa,sala
mentor dan m).
petugas Akuntabel :
pengobatan TB. melaksanakan tugas
4. Mencetak dan dengan bertanggung
membuat leaflet jawab dan
dan video materi. menyelesaikannya draf
leaflet dengan baik.
Kompeten:
meningkatkan
kemampuan penggunaan
komputer untuk membuat
draf leaflet.
Harmonis : menghargai
masukan dari mentor dan
rekan kerja terkait draft
pembuatan leaflet.
Loyal : mengutamakan
kepentingan instansi
untuk menuju masyarakat
kersana sehat
Adaptif : berinovasi
dengan pembuatan
leaflet.
Kolaboratif :
menggerakan
pemanfaatan leaflet sbg
sumber informasi untuk
tujuan mewujudkan
masyarakat sehat.
3. Membuat 1. Membuat grup Output : Akuntabel : membuat Kegiatan Memperkuat
grup WA PMO TB Terbentuknya grup WA dengan penuh pembuatan nilai inovatif
whatsapp paru grup WA PMO tanggung jawab, grup WA dan yaitu memiliki
PMO TB 2. Membuat laman TB da laman menggunakan no Hp laman digital kemampuan
paru dan digital untuk digital sendiri. ikut serta untuk bekerja
laman digital mengevaluasi Hasil : Kompeten : mewujudkan mandiri dengan
yang akan PMO  Grup WA meningkatkan visi ide-ide kreatif
diisi oleh 3. Mengkonversikan PMO dan kemampuan penggunaan puskesmas serta memberi
PMO grup WA dan link laman smartphone untuk kersana yaitu terobosan bagi
google form ke digital membuat grup WA dan menuju peningkatan
QR barcode  Foto laman digital. masyarakat pelayanan
4. Mencetak Adaptif : berinovasi kersana sehat. Kesehatan.
pengumuman dengan pembuatan grup
QR barcode WA dan laman digital.
dalam bentuk Kolaboratif :
standing banner menggerakan
pemanfaatan grup WA
dan laman digital sbg
bnetuk kerja sama antar
PMO dan meningkatkan
rasa tanggung jawab sbg
PMO untuk tujuan
puskesmas menuju
masyarakat sehat.
4. Sosialisasi 1. Menyiapkan Output : Berorientasi Melakukan Memperkuat
adanya grup tempat untuk terlaksanaya Pelayanan : melakukan sosialiasi nilai
WA PMO TB pertemuan kegiatan sosialisasi dengan ramah tentang professional
ke petugas sosialiasasi sosialiasi dan sopan. Menerapkan penggunaan yaitu memiliki
pendaftaran, 2. menyiapkan Hasil : 3S (senyum,sapa, grup WA dan kompetensi dan
rekam daftar hadir  Daftar hadir salam). laman digital kemampuan
medik, petugas. peserta Akuntabel : melakukan PMO TB ke dalam
dokter dan 3. Mempersiapkan sosialisasi sosialisasi dengan disiplin petugas lain memberikan
perawat. materi sosialisi  Materi yang tepat waktu sesuai jadwal turut serta pelayanan
4. Melakukan disosialisasi yang dibuat. mewujudkan Kesehatan
sosialisasi kan Kompeten : memberikan misi yang terbaik.
tentang adanya  Notulen penjelasan tentang psukesmas
grup WA dan kegiatan penggunaan grup WA kersana yaitu
laman digital sosialisasi dan laman digital. mewujudkan
PMO TB.  Foto Harmonis : menciptakan pelayanan
suasana yang kondusif Kesehatan
saat melakukukan yang bermutu,
sosialisais. professional,
Loyal : mengutamakan merata dan
kepentingan instansi terjangkau
untuk menuju masyarakat oleh
kersana sehat masyarakat.
Adaptif : bertindak
proaktif saat melakukan
sosialisasi
Kolaboratif : melakukan
kerja sama dengan
dokter, perawat, petugas
pendaftaran dan rekam
medik untuk
menghasilkan nilai
tambah.
5. Memasang 1. Membuat desain Output : Berorientasi Memasang Memperkuat
info pengumuman terpasangnya Pelayanan : melakukan info tata nilai
pengumuma 2. Berkonsultasi info kordinasi dengan ramah penggunaan puskesmas
n tentang dengan mentor pengumuman dan sopan kepada grup WA dan kersana
grup WA hasil desain tentang grup mentor. 3S laman digital Professional :
PMO TB dan 3. Mencetak desain WA dan laman (senyum,sapa,salam) untuk memiliki
laman digital dalam bentuk digital. Akuntabel : terkait meningkatkan kompetensi dan
standing banner Hasil : pencetakan peran PMO kemampuan
4. Menentukan  Info pengumuman saya turut serta dalam
letak Standing bertanggung jawab mewujudkan memberikan
penenmpatan baner sendiri tentang biaya visi pelayanan
standing banner  Foto percetakan. puskesmas Kesehatan
5. Memasang Kompeten : kersana yaitu yang terbaik.
standing banner Meningkatkan menjadi Inovatif :
di lokasi yang kemampuan untuk puskesmas memiliki
sudah ditentukan membuat desain dengan kemampuan
pengumuman yang pelayanan untuk bekerja
menarik. prima menuju mandiri dengan
Harmonis : menolong masyarakat ide kreatif bagi
PMO agar lebih mudah kersana sehat peningkatan
dalam menjalankan dan misi pelayanan
tugasnya. puskemas Kesehatan.
Loyal : dalam kersana yaitu : Akuntabel :
menentukan letak Mewujudkan memberikan
dilakukan secara derajat pelayanan
musyawarah sesuai Kesehatan Kesehatan
dengan sila ke 4 masyarakat sesuai
pancasila yang optimal pedoman dan
Kolaboratif : dan dapat
menggerakan mendorong dipertanggung
pemanfaatan grup WA kemandirian jawabkan.
dan laman digital PMO masyarakat
TB untuk menuju untuk
masyarakat kersana berperilaku
sehat. hidup sehat
dalam upaya
Kesehatan
secara
menyeluruh.
6. Sosialisasi 1. Membuat konsep Output: Berorientasi Sosialisasi Memperkuat
dan edukasi sosialisasi Terlaksanya Pelayanan : melakukan kepada tata nilai
kepada kegiatan sosialisasi dengan ramah keluarga/pasie puskesmas
keluarga/pas 2. Konsul dengan sosialisasi dan sopan. Menerapkan n TB untuk kersana PRIMA
ien TB mentor untuk kepada 3S (senyum,sapa,salam). mengisi data Professional :
mematangkan keluarga/pasie Akuntabel : melakukan google form memiliki
konsep n TB, join grup sosialisasi dengan disiplin dan join grup kompetensi dan
WA, dan tepat waktu sesuai jadwal WA PMO TB kemampuan
3. melakukan mengisi google yang dibuat. turut serta dalam
sosialisasi dan form mewujudkan memberikan
edukasi lewat grup Kompeten : memberikan visi pelayanan
 Foto
WA dan langsung penjelasan tentang Kesehatan
kegiata puskesmas
secara tatap muka penggunaan fungsi yang terbaik.
n kersana yaitu
kepada pasien laman digital dan grup Ramah :
menjadi
TB/keluarga yang WA. memiliki sikap
puskesmas
sedang berobat. Harmonis : menciptakan dengan sopan santun
suasana yang kondusif kepada seluruh
pelayanan
saat melakukukan masyarakat dan
prima menuju
sosialisais. rekan kerja
masyarakat
Loyal : menjaga nama Inovatif :
kersana sehat
baik instansi. memiliki
dan misi
Adaptif : bertindak kemampuan
puskemas
proaktif saat melakukan untuk bekerja
kersana yaitu :
sosialisasi mandiri dengan
Mewujudkan
Kolaboratif : melakukan derajat ide kreatif bagi
kerja sama dengan peningkatan
Kesehatan
keluarga/Pasien agar pelayanan
masyarakat
tercapainya tugas yang
optimal yang optimal Kesehatan.
dan Malu : memiliki
mendorong budaya malu
kemandirian bila tidak
masyarakat melaksanakan
untuk tugas dengan
berperilaku baik.
hidup sehat Akuntabel :
dalam upaya memberikan
Kesehatan pelayanan
secara Kesehatan
menyeluruh. sesuai
pedoman dan
dapat
dipertanggung
jawabkan.
7. Monitoring 1. Monitoring Output : Berorientasi Pelayanan: Melakukan Memperkuat
dan evalusi optimalisasi terlaksananya memberikan edukasi monitoring dan tata nilai
kepatuhan peran PMO optimalisasi kepada pasien dengan evaluasi turut puskesmas
pasien dengan melihat peran PMO TB ramah dan sopan, serta kersana
minum obat. jumlah data yang paru menerapakan 3S mewujudkan Akuntabel yaitu
diisi di halaman Hasil : (senyum,sapa,salam) misi memberikan
digital  Pasien Akuntabel : melakukan puskesmas pelayanan
2. Evaluasi minum obat monitoring dan evaluasi kersana yaitu Kesehatan
efektivitas secara dengan cermat meningkatkan sesuai
dengan melihat teratur Kompeten : membantu kualitas pedoman dan
bukti berupa sampai pasien untuk tetap kontrol sumber daya standar
foto/video yang selasai dan minumobat secara manusia pelayanan yang
dikirimkan pasien pengobatan teratur diterapkan,
ke grup WA saat TB Harmonis : menghargai dapat diukur
minum obat.  Foto pasien saat melakukan dan
3. Memberikan edukasi. dipertanggung
motivasi ke Adaptif : tetap jawabkan
pasien/keluarga komunikasi yang baik
untuk terus dalam bermedia digital
minum obat Kolaboratif :
secara teratur membangun bekerja
sampai selesai sama yang baik dengan
pengobatan dan seluruh anggota grup WA
kontrol rutin.
8. Menyusun 1. Menyampaikan Tersusunnya Berorientasi Pelayanan: Penyusunan Memperkuat
laporan kepada mentor laporan  melakukan konsultasi laporan tata nilai
aktualisasi tentang hasil aktualisasi dengan ramah dan aktualisasi ini puskesmas
kegiatan yang sopan kepada mentor merupakan kersana PRIMA
telah dilakukan. menerapkan 3S bentuk Professional :
Sebelum disusun (senyum,salam,sapa). kontribusi misi memiliki
dalam bentuk puskemas kompetensi dan
 melakukan perbaikan
laporan kersana yaitu : kemampuan
aktualisasi tiada henti Ketika Mewujudkan dalam
2. Menyusun hasil diberi masukan dan derajat memberikan
kegiatan kedalam saran Kesehatan pelayanan
bentuk laporan Akuntabel : Tanggung masyarakat Kesehatan
aktualisasi. jawab dalam yang optimal yang terbaik.
melaksanakan seluruh dan Ramah :
rangkaian kegiatan mendorong memiliki sikap
Aktualisasi. kemandirian sopan santun
Kompeten : menyusun masyarakat kepada seluruh
laporan aktualisasi sesuai untuk masyarakat dan
dengan aturan yang berperilaku rekan kerja
diberikan hidup sehat Inovatif :
Harmonis : menerima dalam upaya memiliki
pendapat dan saran dari Kesehatan kemampuan
mentor. secara untuk bekerja
Loyal : menjaga nama menyeluruh. mandiri dengan
baik instansi ide kreatif bagi
Adaptif : dalam peningkatan
berkonsultasi dengan pelayanan
mentor bersifat proaktif Kesehatan.
dengan selalu berfikir Malu : memiliki
dahulu sebelum budaya malu
bertindak. bila tidak
Kolaboratif : menjalin melaksanakan
Kerjasama dengan tugas dengan
mentor dengan baik. baik.
Akuntabel :
memberikan
pelayanan
Kesehatan
sesuai
pedoman dan
dapat
dipertanggung
jawabkan.
A. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND (BerAkhlak)

Nilai Dasar Kegiatan Jumlah


No ASN BerAKHLAK Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 per MP

1. Berorientasi 2 2 0 1 1 1 1 1 9
Pelayanan
2. Akuntabel 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3. Kompeten 1 1 1 1 1 1 1 1 8
4. Harmonis 1 1 1 1 1 1 1 1 8
5. Loyal 1 1 0 1 1 1 0 1 6
6. Adaptif 1 1 1 1 1 1 1 1 8
7. Kolaboratif 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Jumlah nilai-nilai
dasar ANS BerAkhlak 8 8 5 7 7 7 6 7
yang
diaktualisasikan per
kegiatan
BAB IV

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel jadwal rencana kegiatan Aktualisasi

Juli 2022 Agustus 2022 September 2022


Bukti
No. Kegiatan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan 3
Kegiatan
4 4 1 2 3 4 1 2
1. Melakukan  Lembar
konsultasi saran dan
28 masukan
dengan mentor
Juli  Foto
terkait kegiatan
aktualisasi
2. Membuat 08-11  leaflet
materi tentang agustus  Lembar
konsulta
peran PMO TB
si
paru. (leaflet  Foto
dan video)
3. Membuat grup 14  Grup WA
whatsapp PMO agustus PMO
 Foto QR
TB paru dan
barcode
laman digital standing
yang akan diisi banner

oleh PMO
4. Sosialisasi 14  Undanga
adanya grup agustus n
sosialisa
WA PMO TB
si
ke petugas  Foto
pendaftaran,
rekam medik,
dokter dan
perawat.
5. Memasang info 15  Menentu
pengumuman agustus kan letak
standing
tentang grup
banner
WA PMO TB  Konsul
dan laman ment
digital.  Foto

6. Sosialisasi 11 agustus – 16 september


kepada  Foto

keluarga/pasie
n TB untuk
mengisi data
google form
dan join grup
WA PMO TB.
7. Monitoring dan Video / foto
di grup WA
evalusi
30 agustus-18 september
kepatuhan
pasien minum
obat.
8. Menyusun 18-22 Tersusunny
a laporan
laporan septe
aktualisasi
aktualisasi mber
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan aktualisasi ini akan dilaksanakan di wilayah Puskesmas puskesmas kersana pada tanggal 8

Agustus sampai 20 September 2022 dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu Berorientasi

pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ( BERAKHLAK).

B. SARAN

Diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun bagi terwujudnya kelancaran dan perbaikan proses

aktualisasi yang akan dilaksanakan. Diharapkan kerjasama yang baik dari coach, mentor, maupun seluruh

pegawai Puskesmas Kersana Kabupaten Brebes.

Anda mungkin juga menyukai