Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN AKTUALISASI

SAKU SIAP GUNA

PENGARSIPAN DOKUMEN SURAT IZIN


SARANA APOTEK DENGAN
MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE
JAMILAH, S.Farm, Apt
NDH 05

Coach : Mentor :
MUHAMMAD YUNUS, S.IP.,S.Psi.,M.Si INTI SRIANI, S.Farm., M.M.Kes

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III ANGKATAN I


PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Alhamdulillahirobbil ‘Alaamiin. Tidak henti-hentinya kita panjatkan Puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan shalawat kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan hasil Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan I dengan judul “Pengarsipan Dokumen Surat Izin Sarana Apotek Dengan Menggunakan
Google Drive”.

Laporan hasil aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Bulukumba Golongan II dan III angkatan I Tahun 2021 di
Makassar, yang diselenggarakan oleh PUSLATBANG KMP LAN RI. Kegiatan aktualisasi Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II dan III bertujuan untuk membentuk ASN yang berkarakter dan mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada:
1. Bupati Kabupaten Bulukumba.
2. Panitia Penyelenggara dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya
Manusia(BKPSDM) Kabupaten Bulukumba.
3. Kepala PKP2A II Lembaga Administrasi Negara yang telah menyediakan sarana dan
prasarana pelatihan dasar.
4. Bapak Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si yang telah bersedia membimbing dan
mengarahkan pengerjaan rancangan aktualisasi ini.
5. Bapak/Ibu Penguji Evaluasi Kegiatan Aktualisasi atas koreksi dan saran yang disampaikan.
6. Ibu dr. Hj. Wahyuni AS, MARS Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba.
7. Ibu Hj. Roswita, S.Si, Apt selaku Plt.Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulukumba.
8. Ibu Inti Sriani, S.Farm., M.M.Kes selaku Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulukumba yang telah bersedia menjadi mentor.
9. Bapak Rukman, SKM yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan kegiatan
aktualisasi ini.
10. Rekan-rekan staf Seksi kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba.
11. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kab. Bulukumba Golongan III Angkatan I tahun
2021.

Proses penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan.
Makassar, 28 Desember 2021
Penulis

Jamilah, S.Farm, Apt


Nip. 19861119 202012 2 004

LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III ANGKATAN I PEMERINTAH


KABUPATEN BULUKUMBA BEKERJASAMA DENGAN
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN
PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2021

NAMA : JAMILAH, S.Farm, Apt


NIP : 19861119 202012 2 004
INSTANSI : DINAS KESEHATAN KAB. BULUKUMBA
JABATAN : AHLI PERTAMA-APOTEKER
NDH : 05

JUDUL AKTUALISASI
Pengarsipan Dokumen Surat Izin Sarana Apotek Dengan Menggunakan Google Drive

Bahwa Laporan Aktualisasi telah disetujui oleh Coach dan Mentor untuk
disampaikan di hadapan Penguji, Mentor, dan Coach pada Seminar Evaluasi
Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Angkatan I Pemerintah
Kabupaten Bulukumba di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian
Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara pada Sabtu, 27 Desember
2021
Makassar, 27 Desember 2021
Peserta Latsar

Jamilah, S.Farm, Apt

Disetujui oleh :
Coach Mentor

Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si Inti Sriani, S.Farm., M.M.Kes


NIP. 197807212008041001 NIP. 198205032006042038
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III ANGKATAN I PEMERINTAH


KABUPATEN BULUKUMBA BEKERJASAMA DENGAN
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN
PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2021

NAMA : JAMILAH, S.Farm, Apt


NIP : 19861119 202012 2 004
INSTANSI : DINAS KESEHATAN KAB. BULUKUMBA
JABATAN : AHLI PERTAMA-APOTEKER
NDH : 05

JUDUL AKTUALISASI
Pengarsipan Dokumen Surat Izin Sarana Apotek Dengan Menggunakan Google Drive

Bahwa Laporan Aktualisasi ini telah disampaikan di hadapan Penguji, Mentor, dan
Coach pada Seminar Evaluasi Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III
Angkatan I Pemerintah Kabupaten Bulukumba di Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara
pada Selasa, 28 Desember 2021.

Makassar, 28 Desember 2021


Disahkan Oleh :
Coach Penguji

Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si


NIP. 197807212008041001 NIP.

Mengetahui,
Kepala Puslatbang KMP LAN

Dr. Andi Taufik, M.Si.


NIP. 196807051994021003
daftar isi

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II GAMBARAN
3
UMUM ORGANISASI

BAB III RANCANGAN


AKTUALISASI 18

BAB IV PELAKSANAAN
28
KEGIATAN AKTUALISASI

BAB V PENUTUP 54
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang ASN No. 5 Tahun 2014 di Berdasarkan Peraturan Lembaga
jelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) Administrasi Negara Republik Indonesia
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
yang bekerja pada instansi pemerintahan. Angkatan I Tahun 2021 diharapkan dapat
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang membentuk PNS yang dapat menjalankan
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah peran sebagai pelayan publik, pelaksana
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah kebijakan publik, perekat dan pemersatu
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh bangsa serta mampu menerapkan nilai-nilai
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi ANEKA dan berjiwa bela negara yaitu
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan kesadaran untuk berbuat yang terbaik dalam
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji menjalani profesi atau peran masing-masing.
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaan pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagian PNS terdapat 3 agenda utama. Agenda I yaitu
bagian dari ASN harus mampu berperan sikap dan bela negara, peserta pelatihan
sebagai pelayan publik. Tugas PNS sebagai diberi materi mengenai landasan kehidupan
pelayan publik meliputi beberapa bidang di berbangsa dan bernegara, nilai-nilai dasar
antaranya dalam bidang pendidikan, sosial, bela negara, penghormatan kepada lambing-
ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya lambang negara dan ketaatan kepada
sesuai dengan kompetensi masing-masing. peraturan perundang-undangan, dan
Setiap bidang pelayanan mempunyai unit pembinaan kerukunan dan menjaga
pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil persatuan dan kesatuan.
hingga unit terbesar dalam lingkup nasional. Pada Agenda II yaitu nilai-nilai dasar PNS,
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah peserta diberi materi mengenai akuntabilitas,
dilakukan pada seksi kefarmasian Dinas nasionalisme, etika public, komitmen mutu
Kesehatan Kabupaten Bulukumba, dan anti korupsi.Sedangkan pada Agenda III
pengelolaan arsip Surat Izin Saran Apotek yaitu kedudukan dan peran PNS dalam NKRI,
(SIA) belum dilakukan. Pengelolaan arsip peserta dibekali materi mengenai manajemen
merupakan salah satu kegiatan sebuah ASN, whole og government dan pelayanan
organisasi yang penting, dengan pengelolaan publik. Pelatihan Dasar CPNS selanjutnya
arsip yang baik maka suatu organisasi mudah adalah Pelatihan Klasikal dimana peserta
dalam menyediakan data atau dokumen yang dibekali Bimbingan Aktualisasi, Agenda sikap
dibutuhkan. Adapun kegiatan dalam perilaku bela negara dan kegiatan api
pengelolaan arsip yaitu meliputi penciptaan semangat bela negara, pembinaan sikap
arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan arsip, perilaku dan seminar aktualisasi.Dari
dan juga penyusutan arsip. Kemajuan kegiatan Pelatihan Dasar ini, diharapkan
teknologi memberikan pengaruh dalam nantinya seorang ASN dapat merasakan
kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi lebih dengan langsung bagaimana menjadi ASN
mudah dengan penggunaan teknologi yang yang menunjang nilai-nilai komitmen, dan
ada. Salah satu kegiatan organisasi yang integritas. Sehingga nantinya ASN ini dapat
berpengaruh dengan adanya kemajuan memiliki daya saing tinggi dan hebat
teknologi yaitu pengelolaaan arsip. kedepannya tentang menjaga tanggung

jawab, komitmen dan tugasnya.

1
B. Tujuan dan Manfaat
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang

dilakukan secara terintegrasi, yang mampu mengaktualisasikan dan

menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN, pengetahuan tentang kedudukan dan

peran ASN dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu

melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

Manfaat dari Pelatihan Dasar CPNS ini yaitu Kompetensi yang dikembangkan dalam

pelatihan dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang Profesional

sesuai bidang Tugas. Menjadikan ASN memiliki nilai-nilai dasar ANEKA, yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat diaplikasikan

secara langsung kedalam pekerjaan, serta mengetahui peran dan kedudukannya sebagai

ASN, Serta berperan dalam mewujudkan visi-misi Dinas Kesehatan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM
ORGANISASI

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
A. Gambaran Umum Organisasi
Kabupaten Bulukumba berada di 153 Km dari
Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan terletak
di bagian selatan dari jazirah Sulawesi Selatan yaitu kualitas lingkungan di beberapa tempat tersebut
antara 0,5o20’’ sampai 0,5o40’’ lintang selatan dan kurang baik bila ditinjau dari segi kesehatan
antara 119o58’’ sampai 120o28’’ bujur maupun aspek sosial ekonomi masyarakat. Letak
timurdengan batas administratif yakni sebelah geografis wilayah Kabupaten Bulukumba serta
utara dengan Kabupaten Sinjai, sebelah timur potensi penduduk yang beragam di setiap
dengan teluk Bone, sebelah selatan dengan laut kecamatan menjadi tantangan tersendiri bagi
Flores dan sebelah Barat dengan Kabupaten pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan,
Bantaeng. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba khususnya di bidang kesehatan.
1.154,67 km² atau 2,5% dari luas wilayah Provinsi Dalam pembangunan kesehatan berkelanjutan
Sulawesi Selatan, yang secara kewilayahan membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai
Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat baik dari segi jumlah maupun kualitas diperlukan
dimensi, yakni dataran tinggi pada kaki gunung berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki
Bawakaraeng-Lompobattang, dataran rendah, kemampuan melaksanakan upaya kesehatan
pantai dan laut lepas. dengan paradigma sehat, yang mengutamakan
Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 kecamatan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan
yaitu Kecamatan Ujungbulu (Ibukota Kabupaten), pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga
Gantarang, Kindang, Rilau Ale, Bulukumpa, Ujung kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan
Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. pengembangan tenaga kesehatan melalui
Tujuh diantaranya termasuk daerah pesisir sebagai pelatihan tenaga oleh pemerintah atau
sentra pengembangan pariwisata dan perikanan masyarakat.
yaitu kecamatan Gantarang, Ujung Bulu, Ujung Loe, Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
Bonto Bahari, Bonto Tiro, Kajang dan Herlang. Tiga mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
kecamatan merupakan sentra pengembangan memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pertanian dan perkebunan yaitu Kecamatan pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
Kindang, Rilau Ale dan Bulukumpa. Kabupaten tertentu memerlukan kewenangan untuk
Bulukumba juga mempunyai 2 (dua) buah pulau melakukan upaya kesehatan. Asisten Tenaga
yang terdapat pada wilayah Desa Bira Kecamatan Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
Bonto Bahari yakni Pulau Liukang Loe diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
(berpenghuni) dan Pulau Kambing (tidak pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan
berpenghuni). Di Kabupaten Bulukumba terdapat bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma III.
136 Desa/Kelurahan. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM)
Kabupaten Bulukumba beradapada ketinggian Kesehatan di daerah terdiri dari SDM Kesehatan
antara 0 – 1000 m di atas permukaan laut (dpl) yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan
yang terdiri dari beberapa wilayah berbukit atau dan non pelayanan) di kabupaten/kota dengan
dataran tinggi dengan kemiringan 0–40o. Wilayah status kepegawaian PNS, CPNS, PTT, TNI/POLRI dan
dataran rendah berada pada sebagian besar pesisir swasta. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Dinas
pantai yaitu sebagian wilayah Kecamatan Ujung Kesehatan Provinsi dan Unit Pelaksana Teknis
Bulu, Gantarang, Ujung Loe dan Bonto Bahari. (UPT), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan UPT
Khusus Kota Bulukumba merupakan tanah datar termasuk Puskesmas, Rumah Sakit/Poliklinik dan
dengan ketinggian 0,5 – 2,5 m dari permukaan laut Sarana Kesehatan lainnya milik Pemerintah Pusat,
sehingga pada musim hujan sangat mudah Pemerintah Daerah, TNI/POLRI dan Swasta.
tergenang air, sehingga

3
1. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan dikelompokkan ke dalam 13 (tiga belas) jenis, yang terdiri daritenaga
medis, tenaga fisiologis klinis, tenaga keperawatan, tenaga bidan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
keterafian fisik, tenaga keteknisan medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan
tradisional, dan tenaga kesehatan lainya. Berikut digambarkan kondisi tenaga
kesehatankhususnya ASN di Kabupaten Bulukumba tahun 2020.

REKAPITULASI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2020

Sumber : Subag Umum & Kepegawaian Dinkes, RSUD H.A.Sulthan Dg.Radja

a.Tenaga Medis
Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan, yang termasuk tenaga kesehatan dalam kelompok tenaga medis terdiri atas
dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. Pada tahun 2020 di
Kabupaten Bulukumba tercatat jumlah tenaga medis sebanyak 89 orang terdiri dari dokter
spesialis sebanyak 27 orang, dokter umum sebanyak 45 orang, dan dokter gigi sebanyak 15 orang.
Adapun rasio dokter spesialis sebesar 6,1 per 100.000 penduduk, dokter umum sebesar 10,2 per
100.000 penduduk, dan dokter gigi sebesar 3,9 per 100.000 penduduk.

4
b. Tenaga Keperawatan

Tenaga keperawatan adalah perawat dan bidan.


Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan
perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 43 orang
yang berlaku (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor dengan rasio sebesar 9,8 per 100.000 penduduk.
1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan Sementara itu, tenaga gizi dilaporkan berjumlah 42
Praktik Perawat pada pasal 1 ayat 1). Jumlah tenaga orang dengan rasio sebesar 9,5 per 100.000
perawat tercatat sebanyak 313 orang dengan rasio penduduk.
sebesar 71,0 per 100.000 penduduk.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga d. Tenaga Laboratorium Medik, Keterapian
Kesehatan, Bidan adalah tenaga kesehatan yang Fisik dan Keteknisian Medis
dikelompokkan ke dalam tenaga kebidanan, memiliki Tenaga Laboratorium di kabupaten Bulukumba
kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan tercatat sebanyak 27 orang. Tenaga Keterapian Fisik
ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan dilaporkan sebanyak 7 orang dengan rasio sebesar
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga 1,6 per 100.000 penduduk dan tega biomedis
berencana. Di dalam keadaan tertentu yakni suatu lainnya sebanyak 9 orang. Sementara untuk tenaga
kondisi tidak adanya tenaga kesehatan yang memiliki Keteknisian Medis tercatat sebanyak 0 orang
kewenangan untuk melakukan tindakan pelayanan dengan rasio sebesar 0 per 100.000 penduduk.
kesehatan yang dibutuhkan serta tidak dimungkinkan Namun sampai pada tahun 2020 tenaga keterapian
untuk dirujuk maka seorang bidan dapat memberikan fisik dan keteknisian medis hanya ada di Rumah
pelayanan kedokteran dan kefarmasian di luar Sakit H. A. Sulthan Daeng Radja.
kewenangannya dalam batas tertentu. Tenaga bidan
tercatat 196 orang dengan rasio sebesar 44,5 per e. Tenaga Kefarmasian
100.000 penduduk Pada tahun 2020 tenaga kefarmasian
dilaporkan sebanyak 46 orang terdiri dari tenaga
c. Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan teknis kefarmasian (termasuk analis farmasi, asisten
Lingkungan, dan Gizi apoteker, dan sarjana farmasi) berjumlah 24 orang
Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam dan apoteker 22 orang.
kelompok tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas
epidemiologi kesehatan, tenaga promosi kesehatan f. Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan
dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, Dalam upaya pelaksanaan kegiatan kesehatan
tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga tenaga tersebut diatas tidak terlepas dari peran
biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan tenaga penunjang/pendukuing lainnya. Tenaga yang
reproduksi dan keluarga, entomolog kesehatan, serta dimaksud adalah pejabat struktural 46 orang,
sanitasi dan kesehatan lingkungan. tenaga pendidik 8 orang dan tenaga dukungan
Tenaga gizi adalah setiap orang yang telah lulus manajemen 50 orang. Tenaga penunjang tersebut
pendidikan di bidang gizi sesuai ketentuan peraturan terdapat di Dinas Kesehatan, STIKES Panrita Husada
perundang-undangan (Permenkes RI Nomor 26 Tahun dan RSUD H.A.Sultan Dg. Rasdja Kab. Bulukumba
2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktek
Tenaga Gizi).
Di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2020 dilaporkan
tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 75 orang
dengan rasio sebesar 17,0 per 100.000 penduduk.

5
2. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang diuraikan pada bagian ini meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi,
Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dan
Pembiayaan Kesehatan.

a. Rumah Sakit
Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan pada Dalam memberikan pelayanan di masyarakat, Puskesmas
masyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan biasanya memiliki sub unit pelayanan seperti Puskesmas
rehabilitatif dan berfungsi sebagai sarana pelayanan Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling), Pos
kesehatan rujukan. Ruang lingkup pembangunan kesehatan Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa
selain upaya promotif dan preventif. Selain Rumah Sakit (Poskesdes) maupun Pos Bersalin Desa (Polindes).
H.A. Sulthan Dg. Radja, terdapat rumah sakit swasta RSIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan
YASIRA. Indikator yang digunakan untuk menilai dukungan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Dinas
perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan Kesehatan Kabupaten/Kota untuk pembangunan
melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya puskesmas perawatan, panyediaan peralatan kesehatan
diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya dan rumah dinas tenaga medis, bidan dan perawat. Pada
serta rasionya terhadap jumlah penduduk. tahun 2017 di Prov. Sulawesi Selatan tercatat 451 unit
Rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk puskesmas terdiri dari puskesmas perawatan sebanyak 282
juga dapat menggambarkan kemampuan rumah sakit unit dan puskesmas nonperawatan sebanyak 169 unit
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada dengan 1.267 unit puskesmas pembantu.
masyarakat. Pada tahun 2020 di Kabupaten Bulukumba terdapat 20
unit puskesmas terdiri dari 17 unit puskesmas perawatan
b. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan dan 3 unit puskesmas nonperawatan dengan 61 unit
jaringannya puskesmas pembantu. Peningkatan jumlah puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik perawatan yang menyelenggarakan upaya promotif,
Indonesia Nomor 75 tahun 2014 Pusat Kesehatan preventif, kuratif dan rehabilitatif diharapkan mempunyai
Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang daya ungkit yang lebih besar terhadap peningkatan derajat
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan masyarakat.
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk masyarakat di puskesmas perlu adanya akreditasi
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di puskesmas, yaitu pengakuan terhadap puskesmas yang
wilayah kerjanya. diberikan oleh lembaga independen penyelenggara
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan akreditasi yang ditetapkan oleh menteri kesehatan setelah
di bawah supervise Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar
Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan oleh menteri
preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya puskesmas secara berkesinambungan. Di Kabupaten
Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas dapat Bulukumba pada tahun 2020 tercatat seluruh Puskesmas
memberikan pelayanan rawat inap selain rawat jalan sesuai sebanyak 20 unit puskesmas telah terakreditasi.
kesepakatan Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui
bersangkutan. keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah
rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Rasio puskesmas
per 100.000 penduduk di Kabupaten Bulukumba sebesar
4,78.

6
c. Instalasi Farmasi

Ketersediaan farmasi dan alat kesehatan berbasis masyarakat (pemantauan penyakit,


memiliki peran yang signifikan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan
kesehatan. Akses masyarakat terhadap obat perilaku), kedaruratan kesehatan dan
khususnya obat esensial merupakan salah satu hak penanggulangan bencana, serta penyehatan
asasi manusia. Dengan demikian penyediaan obat lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan
esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
dan institusi pelayanan kesehatan baik publik UKBM diantaranya adalah Posyandu (Pos
maupun privat. Sebagai komoditi khusus, semua Pelayanan Terpadu), Posbindu PTM, Polindes
obat yang beredar harus terjamin keamanan, (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat
khasiat dan mutunya agar dapat memberikan Keluarga), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos
manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu Upaya Kesehatan Kerja), dan sebagainya.
upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM
hingga diterima konsumen adalah menyediakan yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu
sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan yang menyelenggarakan minimal 5 program prioritas,
dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
mempertahankan kualitas obat di samping tenaga perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan
pengelola yang terlatih. diare.
Salah satu indikator penting untuk Dalam pemantauan perkembangannya,
menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu
kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu
distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. Di Purnama, dan Posyandu Mandiri. Pada tahun
Kabupaten Bulukumba, distribusi sediaan farmasi 2020, presentase Posyandu Pratama sebesar
dan alat kesehatan milik pemerintah dikelola oleh 22,4%, Posyandu Madya sebesar 48,1%, Posyandu
unit pengelola obat kabupaten (Instalasi Farmasi). Purnama sebesar 29,2%, dan Posyandu Mandiri
Bidang Sumber Daya Kesehatan mencatat sebesar 0,3%.Jumlah posyandu sebanyak 593 unit,
sebanyak1 pedagang besar farmasi, 43 apotek, 20 posyandu Aktif 175 unit (29,5%).
apotek dengan program rujuk balik, 7 toko obat UKBM lain yang terdapat di ilayah kerja
dan 1 toko alat kesehatan. Jumlah tersebut Puskesmas di kabupaten Bulukumba adalah
berdasarkan registrasi penerbitan izin usaha Posbindu PTM yaitu sebanyak 129 unit.Posbindu
kefarmasian. PTM bertujuan untuk memberikan penyuluhan
dan upaya agar tidak sampai menjadi masyarakat
d. Institusi Pendidikan yang beresiko terkena penyakit PTM. Bagi
Institusi pendidikan yang terdapat di Kabupaten masyarakat beresiko, Posbindu PTM bertujuan
Bulukumba adalah STIKES Panrita Husada dan untuk mengenali faktor resiko PTM yang ada dan
Yayasan Thahirah Al-Baeti D3 Kebidanan. upaya mengurangi jumlah maupun intensitas
faktor resiko tersebut agar tidak menjadi penyakit
d. Upaya Kesehatan Bersumberdaya PTM. Pada Tahun 2020.
Masyarakat (UKBM) Desa Siaga merupakan pengembangan dari
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan konsep Siap-Antar-Jaga diharapkan menjadi Desa
kesehatan kepada masyarakat, berbagai upaya Siaga Aktif dimana seluruh penduduk dalam suatu
dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan kelurahan/desa diharapkan dapat mengakses
sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan dasar, mengembangkan
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) UKBM yang dapat melaksanakan surveilans
yang ada di desa dan kelurahan menjadi ciri khas berbasis masyarakat (pemantauan penyakit,
bahwa desa dan kelurahan tersebut telah menjadi kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan
desa/kelurahan siaga aktif. perilaku) kedaruratan kesehatan dan
Khusus di Kabupaten Bulukumba di kenal penanggulangan bencana serta penyehatan
dengan panrita siaga aktif. Dinyatakan demikian lingkungan sehingga masyarakat ber-Perilaku
karena penduduk di desa dan kelurahan siaga Hidup Bersih dan Sehat.
tersebut, dapat mengakses dengan mudah Penyelenggaraan Desa Siaga di Kabupaten
pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan Bulukumba dilaksanakan melalui integrasi
UKBM serta melaksanakan surveilans Program PRIMA Kesehatan dan diberi nama
Program Desa/Kelurahan Panrita Siaga Aktif.

7
B. Visi, Misi, dan Tata Nilai
Organisasi

VISi

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD


merupakan visi kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih yang disampaikan pada waktu
pemilihan kepala daerah. Visi kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih tersebut
mengambarkan arah pembangunan atau
kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai
dalam masa jabatan selama lima tahun
sesuai dengan misi yang diemban.

8
Visi RPJMD Kabupaten Bulukumba 2021-2026

9
MISI

1. Meningkatkan Kesadaran Toleransi dan Beragama dalam


Masyarakat.
2. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan dan Layanan Publik.
3. Mewujudkan Tata Kelola Pertanian yang Berkualitas dan Berdaya
Saing untuk Memenuhi Kebutuhan Daerah dan Ekspor.
4. Meningkatkan Produktifitas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
untuk Memenuhi kebutuhan Daerah, Nasional dan Internasional.
5. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan
dan kebudayaan yang Berkarakter Kearifan Lokal.
6. Meningkatkan Kualitas dan Layanan Kesehatan Masyarakat.
7. Mengembangkan Destinasi Wisata untuk Menarik Wisatawan
Domestik dan Mancanegara.
8. Pembangunan Infrastruktur yang Merata untuk Melancarkan
Aktivitas Masyarakat.
9. Pembangunan dan Meningkatan Perdagangan dan Perindustrian
untuk Mewujudkan Ekonomi Mandiri berbasis Investasi dan
Bantuan Pemerintah.
10. Membina Generasi Muda yang Berkarakter dengan Menjunjung
Tinggi Sportivitas dan Profesionalisme.
11. Membangun Desa Mandiri untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat.
12. Penegakan Supremasi Hukum dan Pertahanan dan Keamanan.

10
NILAI ORGANISASI

• Memahami dan amemnuhi kebutuhan


masyarakat.
BERORIENTASI PELAYANAN • Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan
• Melakukan perbaikan tiada henti.

• Melaksanakan tugas dengan jujur,


bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
AKUNTABEL
berintegrasi tinggi.
• Menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggungjawab, efektif, dan
efisien.
• Tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan.

• Meningkatkan kompetensi diri untuk


menjawab tantangan yang selalu
KOMPETEN
berubah
• Membantu orang lain belajar
• Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik..

• Menghargai setiap orang apapun


latar belakngnya.
HARMONIS
• Suka menolong orang lain.
• Membangun lingkungan kerja
yang kondusif.

11
• Memberik kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi.
• Terbuka dalam bekerja sama untuk
KOLABORATIF menghasilkan nilai tambah.
• Menggerakkan pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan bersama.

• Cepat menyesuaikan diri menghadapi


ADAPTIF perubahan.
• Terus berinovasi diri dan
mengembangkan kreativitas.
• Bertidak proaktif.

• Memegang teguh ideologi pancasila, undang-


undang dasar negara Republik Indonesia Tahun
LOYAL 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah.
• Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan,
instansi, dan negara.
• Menjaga rahasia jabatan dan negara

12
STRUKTUR
ORGANISASI

13
D. Gambaran Mata
Pelatihan

2. Nilai-nilai Dasar ASN

Kata aktualisasi berasal dari kata dasar “aktual” yang berarti nyata/benar-benar
terjadi/sesungguhnya ada. Aktualisasi nilsi-nilsi dasar dapat diartikan sebagai suatu proses
untuk menjadikan nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut nyata dan benar-benar dilakukanoleh
seorang ASN dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan bahwa terdapat lima nilai-nilai dasar yang harus
diamalkan dan diaplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Lima nilai dasar itu antara
lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi untuk memenuhi
tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya
laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai
yang ada pada akuntabilitas antara lain:
1) Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi internal dan
eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan
kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan.
3) Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung dan mematuhi
semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan memberikan kepercayaan dan keyakinan
kepada publik dan stakeholders.
4) Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.
5) Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan berdampak
pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja.
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Lingkungan
akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
7) Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan kapasitas.
Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk peningkatan kinerja sesuai kapasitas
sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
8) Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.
9) Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel.

14
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
9. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat, berdaya guna, dan
santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir.

d. komitmen mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target
stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas
secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam
memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:
1.Efektif adalah Berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai Target.
2.Efisien adalah Berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan.
3.Inovatif adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambahkan atau
menciptakan nilai-nilai manfaat.
4. Mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
5. Adaptif adalah mudah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
6. Responsif adalah Nilai yang terwujud dalam bentuk perilaku kerja yang senantiasa
mengembangkan sikap proaktif, kooperatif, kritis, suportif, peka terhadap situasi, dan
kebutuhan lingkungan kerja, mampu memanfaatkan peluang dan tantangan yang ada.
7. Perbaikan Berkelanjutam adalah serangkaian aktifitas organisasi yang bertujuan
meningkatkan level dari suatu organisasi dengan melebarkan focus perubahan serta
merencanakan implementasi proses perubahan.

e. anti korupsi

Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri
sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena
dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Adapun nilai dasar
anti korupsi antara lain sebagai berikut:
1. Kejujuran : Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
2. Kepedulian : Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.

15
3. Kemandirian: Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
4. Kedisiplinan : Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5. TanggungJawab : Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
6. Kerja keras : Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
7. Kesederhanaan : Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
8. Keberanian : Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
9. Keadilan: Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan
segala sesuatu pada tempatnya.

2. Peran dan Kedudukan ASN

a. Whole of Government
(WoG)

sebuah pendekatan penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya


kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program
dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas
batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap
isu-isu tertentu.
Salah satu bentuk penerapan WOG pada pelayanan publik adalah Governmen E-Goverment
adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang di selenggarakan secara integrasi dan
interaktif berbasis teknologi IT. Agar hubungan-hubungan antar pemerintah.
Pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisisen,efektif, produktif, dan
responsive. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e- government antara lain adalah :
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance) efisien dan
efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan
banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat kesalahan
berkurang.

16
b. pelayanan publik

Segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan
di pusat dan di daerah, dan di lingkungan BUMN/ BUMD dalam bentuk barang dan/ atau
jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan kepekaan dan
hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan
menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan
demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama
organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan
yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan)

c. manajemen asn

Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.

17
BAB III
RANCANGAN
AKTUALISASI
A. Gambaran proses penetapan isu dan dampak jika isu

tidak diselesaikan

1. Menetapkan isu
prioritas

Isu
Belum dilakukannya pengarsipan dokumen surat izin sarana apotek pada seksi kefarmasian,
yang dapat digunakan sebagai dokumen kontrol pada kegiatan pengawasan sarana apotek.

2. Mengidentifikasi akar permasalahan


berdasarkan sumber utama isu aktor
yang terlibat beserta perannya

Permasalahan
- Kurangnya pemahaman tentang manfaat pengarsipan dokumen
surat izin sarana apotek.
- Aspek sumber daya manusia (SDM) berpengaruh terhadap
pengarsipan dokumen.

Penyebab
Pengarsipan dokumen surat izin sarana apotek belum dilakukan.
Tidak adanya dokumen surat izin sarana apotek yang dapat
digunakan sebagai dokumen kontrol dalam kegiatan pengawasan.

3. Mendeskripsikan isu dan


mengaitkan dengan mata pelatihan
yang relevan di agenda 3

Pengelolaan arsip merupakan salah satu kegiatan sebuah organisasi yang penting dengan
pengelolaan arsip yang baik maka suatu organisasi mudah dalam menyediakan data atau
dokumen yang dibutuhkan. Adapun kegiatan dalam pengelolaan arsip yaitu meliputi
penciptaan arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan arsip, dan juga penyusutan arsip.
Kemajuan teknologi memberikan pengaruh dalam kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi
lebih mudah dengan penggunaan teknologi yang ada. Salah satu kegiatan organisasi yang
berpengaruh dengan adanya kemajuan teknologi yaitu pengelolaaan arsip.

18
Istilah SIA mungkin sudah sering kita dengar, SIA adalah singkatan dari Surat Izin Apotek
merupakan bukti tertulis yang di berikan daerah kabupaten/kota kepada Apoteker sebagai izin
untuk menyelenggarakan Apotek disuatu tempat tertentu. Dalam SIA ini memuat nama dan
alamat apotek, nama dan alamat apoteker, Nomor STRA Apoteker Penanggung jawab dan masa
berlaku SIA. Pada prinsipnya, SIA merupakan wujud dari responsibilitas dalam mekanisme
pertanggungjawaban pada penyelenggaraan praktek/pekerjaan kefarmasian di Apotek yang
harus mengikuti standar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pengawasan adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin bahwa tugas/pekerjaan telah
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah
(aturan) yang diberikan. Sehubungan dengan pengawasan Dinas Kesehatan sebagai leading sektor dibidang
kesehatan diharapkan mampu menjaga ketertiban pelayanan kesehatan mampu menjaga ketertiban
pelayanan kesehatan dibidang kefarmasian, alat kesehatan, dan menjamin keamanan dan kenyamanannya.
Dalam melaksanakan tugasnya dinas kesehatan juga harus memantau apotek dan toko obat secara
administratif yaitu dengan memperhatikan masa berlaku surat izin sarana apotek.

4. Dampak jika isu


tidak diselesaikan

Sesuai dengan PMK No.9 tahun 2017 tentang apotek pengawasan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali pada
sarana apotek dan apabila dikemudian hari terdapat pelanggaran terhadap ketentuan Permenkes no.9
Tahun 2017 tentang apotek maka dapat dikenakan sanksi administratif. Melihat pentingnya pengarsipan
dokumen SIA sebagai dokumen kontrol dalam melakukan kegiatan pengawasan pada sarana apotek, maka
perlu dilakukan pengarsipan dokumen surat izin sarana apotek sehingga memudahkan untuk memantau
masa berlaku surat izin apotek (SIA). Meskipun dinas kesehatan hanya mengeluar13kan rekomendasi izin
sarana apotek, dinas kesehatan juga harus memiliki arsip SIA yang dikeluarkan oleh DPMPTSP.
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan jika isu ini tidak segera diselesaikan yaitu tidak adanya dokumen kontrol
yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan pengawasan di sarana apotek.

19
BENTUK KEGIATAN AKTUALISASI

a) Membuat Akun Google Drive untuk menyimpan dokumen


·Melakukan konsultasi dengan Ka. Seksi Kefarmasian terkait pembuatan akun Google Drive
untuk seksi kefarmasian
·Menyiapkan perangkat keras (Laptop) dan menyambungkan dengan internet
·Membuat akun gmail untuk pengarsipan dokumen di google drive.

b) Menyusun rancangan folder di google drive


• Mengakses google drive
• Log in ke akun google drive
• Membuat dan memberi nama folder sesuai dengan tahun penerbitan
surat izin sarana apotek

c) Membuat link pendek untuk permintaan dokumen pada sarana


apotek
• Membuat google form
• Menyalin link dari google drive ke link bit.ly
• Menghubungi pemilik sarana apotek untuk membagiakan link ke pihak sarana apotek melalui whats
app untuk mengapload surat izin sarana apotek.
• Memberikan informasi terkait pengisian link

d) Melakukan pengarsipan pada google drive


• Mengunggah file yang telah diupload oleh pihak sarana apotek
• Mengklasifikasi file sesuai dengan folder dokumen
• Memasukkan file ke folder sesuai dengan tahun penerbitan Izin Sarana Apotek

e) Membuat arsip manual


• Menyiapkan folder penyimpanan arsip
• Memberikan nama pada folder penyimpanan arsip
• Mencetak atau print out dokumen surat izin sarana apotek yang ada di google drive
• Memasukkan kedalam folder arsip
• Menata di lemari arsip.

20
B. TABEL RANCANGAN AKTUALISASI

Format Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba


Isu : Belum Dilakukannya Pengarsipan Surat Izin Sarana Apotek
Pada Seksi Kefarmasian yang dapat digunakan sebagai
dokumen kontrol pada kegiatan pengawasan sarana apotek.

Gagasan Pemecahan : Pengarsipan Dokumen Surat Izin Sarana Apotek Dengan


Isu Menggunakan Google Drive

21
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN

Kegiatan 1 : Menyusun
rancangan folder di google
drive
Membuat akun google drive, kegiatan ini terdiri dari 3 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa
akun gmail yang digunakan untuk mengarsipkan dokumen di google drive. Kegiatan ini adalah
salah satu cara saya sebagai ASN dalam melakukan perbaikan di bagian Seksi Kefarmasian Dinas
Kesehatan Kabupaten Bulukumba sehingga dengan adanya akun google drive ini mengupayakan
efektifitas dan efisiennya dalam proses pengarsipan dokumen izin sarana apotek di seksi
kefarmasian. Kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab saya sebagai Pelaksana
Kebijakan Publik (Manajemen ASN) dan Tahapan konsultasi dengan pimpinan dan koordinasi
pada kegiatan ini sejalan dengan pendekatan Whole Of Government.

Melakukan konsultasi dengan Ka.Seksi Kefarmasian terkait pembuatan


akun Google Drive untuk seksi kefarmasian
Pada tahapan ini sebagai ASN harus bertanggungjawab(Akuntabilitas) dalam
pekerjaan, saya bertanggungjawab untuk melakukan konsultasi kepada
atasan perihal kegiatan yang akan saya lakukan, sudah sepatutnya sebagai
ASN saya memberikan dedikasi saya. Oleh karena itu, sebagai bentuk
penghormatan(Etika Publik) kepada atasan, saya melakukan konsultasi
sebelum melaksanakan kegiatan, maka ide inovasi (Komitmen Mutu) atau
masukan-masukan berupa saran yang diajukan tidak serta merta langsung di
implementasikan tanpa mendengarkan pendapat dari rekan staff, terutama
Tahapan 1
pimpinan langsung. Pertama-tama saya akan melakukan
konsultasi/musyawarah(Nasionalisme) dengan Ka.Seksi Kefarmasian
mengenai rencana pembuatan akun google drive dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang sopan dan santun (Etika Publik). Setiap pendapat
yang diberikan oleh staff dan pimpinan akan saya hargai dan jika sesuai akan
saya terapkan kedalam rancangan kegiatan aktualisasi. Inovasi (Komitmen
Mutu) yang diusulkan diharapkan dapat lebih mengefisienkan dan
mengefektifkan(Komitmen Mutu) proses pembuatan akun google drive untuk
kedepannya sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai tanpa adanya
pemborosan waktu.

Menyiapkan perangkat keras (Laptop) dan menyambungkan dengan


jaringan internet
Tahapan 2
Dalam tahapan menyiapkan bahan untuk merancang pembuatan akun google
drive, saya menggunakan laptop dan menghubungkan laptop ke internet,
nilai-nilai ASN yang saya terapkan yaitu mandiri (Anti Korupsi)

Membuat akun Gmail untuk pengarsipan dokumen di google drive


Tahapan 3 Untuk memudahkan dalam pengarsipan dokumen melalui google drive, saya
membuat akun Gmail khusus untuk seksi kefarmasian. Nilai-nilai ASN yang
saya terapkan yaitu efektifitas (Komitmen Mutu).

22
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN

Kegiatan 2 : Menyusun
rancangan folder di
google drive

Menyusun rancangan folder, kegiatan ini terdiri dari 3 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa
folder pada google drive sesuai dengan tahun terbit surat izin sarana apotek. Kegiatan ini adalah
salah satu cara saya memudahkan dalam megidentifikasi dokumen surat izin sarana apotek.
Kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
(Manajemen ASN)

Mengakses google drive


Tahapan 1 Pada tahapan pertama ini saya akan mengakses google drive sebelum
login dengan menggunakan akun yang telah dibuat.

Login ke akun google drive


Dalam melaksanakan tahap kegiatan ini , saya harus bertanggung jawab
Tahapan 2
atas akun yang saya gunakan, nilai-nilai ASN yang saya terapkan yaitu :
tanggung jawab (Akuntabilitas).

Membuat dan memberi nama folder sesuai dengan tahun penerbitan izin
sarana apotek
Tahapan 3 Pada tahapan ini saya lakukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam
mengidentifikasi dokumen melalui google drive. Nilai-nilai ASN yang saya
terapkan yaitu efektif (Komitemen Mutu).

23
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN
Kegiatan 3 : Membuat link
pendek untuk permintaan
dokumen pada sarana apotek.
Kegiatan ini terdiri dari 4 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa folder pada google drive sesuai
dengan tahun terbit surat izin sarana apotek. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya
memudahkan dalammegidentifikasi dokumen surat izin sarana apotek. Kegiatan ini merupakan
wujud dari tanggung jawab saya dalam pelayananpublik. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
ini saya melakukan komunikasi dengan pemilik sarana apotek (Whole of Government)

Membuat google form


Dalam melaksanakan tahap pertama kegiatan ini, pembuatan google form ini
Tahapan 1 merupakan salah satu bentuk inovasi (komitmen mutu) dalam mengarsipkan surat
izin sarana apotek. Google form ini saya buat dengan kejelasan (akuntabilitas) dan
keefektifan (Komitmen mutu) agar mudah dipahami.

Menyalin link dari google drive ke link bitly


Tahapan 2 Pada tahapan ini, saya akan menyalin link google drive yang telah dibuat ke link bitly

untuk medapatkan link pendek/singkat yang akan di bagikan ke pihak saran apotek.

Menghubungi dan membagikan link ke pihak sarana apotek melalui whatsapp


untuk mengupload surat izin sarana apotek
Tahapan 3
Pada tahapan ini saya menghubungi pihak sarana apotek melalui aplikasi whatsapp

dengan kalimat yang sopan dan santun (Etika Publik)

Memberi informasi terkait pengisian link


Tahapan 4 Pada tahapan ini saya harus memberikan informasi dengan jelas (Akuntabilitas)

agar pihak sarana apotek dapat memahami cara pengisian link tersebut.

24
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN

Kegiatan 4 : Melakukan
Pengarsipan pada google drive

Kegiatan ini terdiri dari 3 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa dokumen pada google drive
sesuai dengan tahun terbit surat izin sarana apotek. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya
mengarsipkan dokumen surat izin sarana apotek secara digital. Kegiatan ini merupakan wujud dari
tanggung jawab saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik (Manajemen ASN)

Mendownload file yang telah di upload oleh pemilik sarana apotek


Tahapan 1 Dalam tahap kegiatan ini, saya akan melakukan dengan penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas) untuk menjaga keamanan dokumen ini.

Mengklasifikasikan file sesuai dengan folder dokumen


Tahapan 2 Pada tahapan kegiatan ini, saya mengklasifikasikan dokumen sesuai dengan tahun

terbit agar efektif (Komitmen mutu) dan jelas (Akuntabilitas).

Memasukkan file/dokumen ke folder sesuai dengan tahun penerbitan izin


sarana apotek
Tahapan 3 Tahapan kegiatan ini memberikan kejelasan (Akuntabilitas) tahun penerbitan surat
izin sarana apotek, sehingga meningkatkan keefektifan (Komimen mutu) dalam

penggunaanya.

25
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN

Kegiatan 5 : Membuat
arsip manual

Kegiatan ini terdiri dari 5 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa folder dokumen yang tertata baik
di lemari arsip. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya mengarsipkan dokumen surat secara manual.
Kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
(Manajemen ASN)

Menyiapkan folder arsip


Tahapan 1 Dalam tahap kegiatan ini, saya menyediakan folder/tempat penyimpanan arsip/
dokumen surat izin sarana apotek dengan penuh tanggungjawab (Akuntabilitas)
untuk menjaga keamanan dokumen ini.

Memberikan nama pada folder penyimpanan arsip


Pada tahapan kegiatan ini, saya memberikan nama pada folder penyimpanan arsip
Tahapan 2 supaya dapat di identifikasi dengan jelas (Akuntabilitas), sehingga lebih efektif

(Komitmen mutu) dalam penggunaannya.

26
Mencetak atau print out dokumen surat izin sarana apotek yang ada di
google drive
Tahapan 3
Tahapan kegiatan ini memberikan kejelasan (Akuntabilitas) dokumen yang ada

untuk diarsipkan secara manual

Memasukkan ke dalam folder arsip


Tahapan 4 Tahapan kegiatan ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas)
untuk menjaga keamanan dokumen manual ini

Menata di lemari arsip


Tahapan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas)
Tahapan 5 untuk menjaga keamanan dokumen. Selain itu tahapan ini memberikan
kemudahan atau lebih efektif (Komitmen Mutu) dalam mencari dokumen surat
izin sarana apotek yang dibutuhkan.

C. TIMELINE

27
BAB IV
PELAKSANAAN
KEGIATAN
AKTUALISASI
KEGIATAN 1
Membuat akun
Google Drive untuk
menyimpan
dokumen

Hubungan kegiatan dengan mata


pelatihan peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI :

Kegiatan ini membuat akun Google Drive yang


digunakan untuk menyimpan dokumen surat izin
sarana apotek. Kegiatan ini terdiri atas 3 tahapan Kontribusi kegiatan dalam pencapaian
utama. Output dari kegiatan ini yaitu berupa akun
visi dan misi organisasi
Google Drive yang digunakan untuk menyimpan
arsip/dokumen surat izin sarana apotek sebagai
Kegiatan ini untuk mewujudkan Visi Bupati
arsip digital. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya
Bulukumba yaitu “Mewujudkan masyarakat
sebagai ASN dalam melakukan perbaikan di bagian
produktif, yang berkarakter kearifan lokal
Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten
menuju Bulukumba Maju dan Sejahtera dan
Bulukumba, sehingga dengan adanya penyimpanan
misi organisasi yaitu “ Meningkatkan Kualitas
dokumen secara digital ini, mengupayakan
dan layanan kesehatan masyarakat” untuk
efektivitas dan efisiennya dalam proses
bekerjasama mencapai misi dari sisi internal
penyimpanan arsip/dokumen surat izin sarana
agar proses pemenuhan Administrasi Seksi
apotek dalam memenuhi kewajiban administrasi
Kefarmasian dapat berjalan dengan baik.
dalam bidang seksi kefarmasian.

Kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab


saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
(Manajemen ASN) sebagai bentuk Kontribusi kegiatan terhadap penguatan
profesionalitas (Manajemen ASN) saya sebagai nilai-nilai organisasi:
ASN mengarsipkan dokumen secara digital, karena
mengingat pentingnya pengarsipan dokumen surat Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat
izin sarana apotek sebagai dokumen kontrol dalam menunjang penguatan nilai organisasi yaitu
melakukan kegiatan pangawasan pada sarana berorientasi pelayanan, akuntabel,
apotek, maka perlu dilakukan pengarsipan kompeten, kolaboratif, dan adaptif. Karena
dokumen tersebut walaupun Dinas Kesehatan dalam melaksanakan kegiatan ini dilakukan
hanya memiliki kebijakan menerbitkan dengan rasa tanggung jawab, meningkatkan
rekomendasi izin sarana apotek, dan tahapan kompotensi, terus berinovasi, dan melakukan
melakukan konsultasi dengan Ka.Seksi perbaikan tiada henti.
Kefarmasian terkait proses pembuatan akun
google drive pada kegiatan ini sejalan dengan
pendekatan Whole of Government (WoG)

28
Tahapan Kegiatan 1 :
Melakukan Konsultasi dengan .
Ka Seksi

Kefarmasian terkait pembuatan akun

Google Drive untuk Seksi Kefarmasian

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Pada tanggal 1 Desember 2021 saya melakukan konsultasi dengan Ka.Seksi Kefarmasian
(Bpk.Rukman, SKM) tentang pembuatan akun google drive untuk seksi kefarmasian. Hasil dari
konsultasi ini yaitu membuat akun google drive untuk menyimpan dokumen surat izin sarana
apotek, mengarahkan penyimpanan dokumen difokuskan pada sarana apotek yang berada di
kec.Ujung Bulu, dan mendukung pengarsipan dokumen secara digital dan secara manual sebagai
dokumen fisik. Pada tahapan kegiatan ini diharapkan nantinya seksi kefarmasian memiliki
arsip/dokumen digital surat izin sarana apotek yang tersimpan pada akun google drive.

Penerapan Nilai Dasar ASN :


Sebagai Calon Aparatur Sipil Negara, kita dituntut untuk
memiliki kemampuan dan bertanggungjawab dalam
pekerjaan, saya bertanggungjawab (Akuntabilitas) untuk
melakukan konsultasi kepada atasan perihal kegiatan yang
akan saya lakukan, sudah sepatutnya sebagai ASN saya
memberikan dedikasi saya. Oleh karena itu, sebagai bentuk
penghormatan (Etika Publik) kepada atasan, saya
melakukan konsultasi sebelum melaksanakan kegiatan,
sebagai ASN sudah sepatutnya saya memiliki sikap peduli
(Anti Korupsi) terkait penyimpanan arsip secara digital,
maka ide inovasi (Komitmen Mutu) atau masukan-
masukan berupa saran pengarsipan dokumen surat izin
sarana apotek dengan menggunakan google drive yang di
ajukan tidak serta merta langsung di implementasikan
tanpa mendengarkan pendapat dari rekan staff, terutama
pimpinan saya. Pertama-tama saya akan melakukan
konsultasi/musyawarah(Nasionalisme) dengan pimpinan
mengenai rencana pengarsipan dokumen surat izin sarana
apotek dengan menggunakan google drive dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang sopan dan santun
(Etika Publik). Setiap pendapat yang diberikan oleh staff
dan pimpinan akan saya hargai dan jika sesuai akan saya
terapkan kedalam rancangan kegiatan aktualisasi. Inovasi
(Komitmen Mutu) yang diusulkan diharapkan dapat lebih
mengefisienkan dan mengefektifkan (Komitmen Mutu)
proses pembuatan akun google drive untuk pengarsipan
ke depannya sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat
tercapai tanpa adanya pemborosan waktu.

29
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab untuk konsultasi dengan
pimpinan yang memberikan saran dan arahan terkait kegiatan aktualisasi, sehingga kegiatan
ini dapat terlaksana dan berjalan dengan baik.

Etika Publik :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan sikap hormat, sopan dan santun. Sebagai rasa
hormat saya kepada pimpinan, saya berkonsultasi dengan menggunakan bahasa inonesia yang
sopan dan santun, sehingga dengan sikap tersebut komunikasi dan kegiatan akan terlaksana
dan berjalan dengan baik.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai inovatif, efektif dan efisien. Saya
berkonsultasi dengan pimpinan dengan memberikan ide inovasi tentang pembuatan akun
google drive untuk penyimpanan arsip, sehingga akun google drive ini dapat digunakan
dengan efektif dan efisien tanpa adanya pemborosan waktu.

Nasionalisme :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai musyawarah. Saya melakukan konsultasi
menerima segala bentuk saran dan arahan baik dari pimpinan maupun dari rekan staff terkait
kegiatan ini. Dengan tersebut, terjalin komunikasi dan hubungan yang baik antara saya,
pimpinan, dan rekan staff.

Anti Korupsi :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nila peduli. Saya bersikap peduli dengan cara
membuat akun google drive ini sebagai tempat penyimpanan dokumen surat izin sarana
apotek secara digital, mengingat dokumen tersebut sangat penting dalam melakukan kegiatan
pengawasan pada sarana apotek.

Tahapan Kegiatan 2 :
Menyiapkan perangkat keras (laptop) dan

menyambungkan dengan jaringan

internet

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Selanjutnya pada tahap kedua saya menyiapkan perangkat keras yaitu laptop kemudian
menyambungkan ke jaringan internet untuk membuat akun google drive sebagai tempat
penyimpanan dokumen surat izin sarana apotek.

30
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan kegiatan ini saya menyiapkan laptop yang
dihubungkan ke jaringan internet. Dalam proses
pembuatan akun google ini, saya menyiapkan laptop
secara mandiri (Anti Korupsi) dan menyambungkan ke
jaringan internet dengan menggunakan jaringan internet
sendiri sebagai wujud sikap rela berkorban
(Nasionalisme) untuk kelancaran proses pembuatan akun
google drive.

Analisis Dampak
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai mandiri.
Dalam proses pembuatan akun google ini saya
menyiapkan laptop secara mandiri untuk kelancaran
proses tersebut.
Nasionalisme :
Sikap rela berkorban saya terapkan pada tahapan
kegiatan ini. Menyambungkan jaringan internet dengan
menggunakan jaringan internet sendiri merupakan sikap
rela berkorban dari hal-hal kecil seperti sikap yang saya
lakukan tersebut. Dengan sikap ini sangat membantu
saya dalam melaksanakan proses pembuatan akun
google drive.

Tahapan Kegiatan 3 :
Membuat akun Gmail untuk pengarsipan

Dokumen di google drive

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Tahap selanjutnya saya membuat akun Gmail untuk pengarsipan dokumen di google drive. Akun
gmail ini nantinya saya gunakan untuk login ke akun google drive untuk menyimpan arsip atau
dokumen surat izin sarana apotek secara digital. Sehingga diharapkan dapat digunakan secara
efektif dan efisien dalam pengelolaan dokumen terebut.
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Tahapan terakhir dari kegiatan ini yaitu membuat akun
gmail untuk pengarsipan dokumen di google drive.
Pada tahapan ini dengan jelas (Akuntabilitas) saya
membuat akun Gmail untuk pengarsipan di google
drive. Pembuatan akun ini saya lakukan dengan penuh
tanggung jawab (Akuntabilitas) untuk menjaga
keamanan akun ini yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan doukumen, sehingga dapat lebih
mengefektifkan (Komitmen Mutu) penggunaan
dokumen di google drive.

31
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai kejelasan dan tanggung jawab. Dengan membuat akun gmail
ini memberikan kejelasan kepada saya untuk mengarsipkan dokumen pada google drive dengan
menggunakan akun tersebut. Dengan teregistrasinya akun gmail ini merupakan tanggung jawab saya
untuk menjaga keamanan akun ini, sehingga kegiatan pengarsipan dokumen pada google drive dapat
terlaksana dengan baik.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya merapkan nilai efektif. Tujuan dari pembuatan akun gmail ini adalah untuk
pengarsipan dokumen di google drive, dengan adanya akun gmail ini memberikan kemudahan dalam
proses pengarsipan dan penggunaan dokumen pada google drive.

KEGIATAN 2
Menyusun rancangan
folder di google drive
Kontribusi kegiatan dalam pencapaian
visi dan misi organisasi:

Kegiatan ini untuk mewujudkan Visi Bupati


Bulukumba yaitu “Mewujudkan
masyarakat produktif, yang berkarakter
Hubungan kegiatan dengan mata pelatihan kearifan lokal menuju Bulukumba Maju
dan Sejahtera dan misi organisasi yaitu “
peran dan kedudukan ASN dalam NKRI :
Meningkatkan Kualitas dan layanan
kesehatan masyarakat” untuk bekerjasama
mencapai misi dari sisi internal agar proses
Kegiatan menyusun rancangan folder di google drive pemenuhan Administrasi Seksi
merupakan inovasi saya sebagai Pelaksana Kefarmasian dapat berjalan dengan baik
kebijakan Publik (Manajemen ASN) dan merupakan
sikap profesionalitas (Manajemen ASN) saya dalam
membuat rancangan folder tersebut . Dalam kegiatan
ini terdapat 3 tahapan dimana hasil akhirnya adalah
Folder pada google drive yang dibuat dengan rasa
Kontribusi kegiatan terhadap
tanggung jawab. Pada akun google drive yang telah di penguatan nilai-nilai organisasi
buat saya membuat dan menyusun folder sesuai
dengan tahun diterbitkannya surat izin sarana apotek. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan menunjang penguatan nilai organisasi
kemudahan dalam mengidentifikasi dokumen surat yaitu akuntabel, kompeten, dan adaptif.
izin sarana apotek Karena dalam melaksanakan kegiatan ini
dilakukan dengan rasa tanggung jawab,
meningkatkan kompotensi, dan terus
berinovasi.

32
Tahapan Kegiatan 1 :
Mengakses google drive

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Setelah membuat akun gmail untuk pengarsipan
di akun google drive, maka tahapan selanjutnya
adalah mengakses google drive. Pada tahapan ini
saya mengakses google drive untuk dapat login
dengan menggunakan akun gmail yang telah
dibuat. Tahapan ini saya lakukan sebelum
melakukan pengarsipan dokumen pada google
drive.
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan pertama secara jelas
(Akuntabilitas) saya mengakses google drive
untuk dapat login dengan menggunakan akun
gmail yang telah dibuat untuk melakukan
pengarsipan dokumen surat izin sarana apotek.

Analisis Dampak
Akuntabilitas :
pada tahap ini saya menerapkan nilai kejelasan. Dengan mengakses google drive memberikan
kejelasan kepada saya untuk melakukan tahap selanjutnya yaitu login ke akun gmail yang telah di
buat.

Tahapan Kegiatan 2 :
Login ke akun google drive

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Setelah saya mengakses google drive, selanjutnya saya login dengan menggunakan akun gmail
yang telah di buat. Tahapan kegiatan ini saya lakukan dengan rasa tanggung jawab dalam
menerapkan penggunaan akun google drive untuk pengarsipan dokumen, sehingga diharapkan
akun ini digunakan sebagai tempat yang aman untuk menyimpan arsip/dokumen surat izin sarana
apotek secara digital.

33
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Setelah tahapan pertama maka tahapan selanjutnya yaitu login ke akun google drive dengan
menggunakan akun gmail yang telah di buat. Tahapan kegiatan ini saya lakukan dengan rasa
tanggung jawab (Akuntabilitas) atas akun yang saya gunakan untuk pengarsipan dokumen,
sehingga diharapkan akun ini aman digunakan untuk menyimpan arsip/dokumen surat izin sarana
apotek secara digital dan memberikan kejelasan (Akuntabilitas) dalam mengakses google drive.

Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Login ke akun google drive
memberikan kejelasan dalam mengakses akun google drive dan saya bertanggungjawab pada akun
yang digunakan, sehingga kedepannya akun ini dapat digunakan dengan aman dan penyimpanan
dokumen secara digital dapat terlaksana dengan baik.

Tahapan Kegiatan 3 :
Membuat dan memberi nama folder

sesuai dengan tahun penerbitan surat

izin sarana apotek

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Pada tahap ketiga ini, saya membuat dan memberi nama folder sesuai dengan tahun penerbitan
surat izin sarana apotek. Dalam pembuatan folder ini saya mengacu pada data yang ada di seksi
kefarmasian. Dari data tersebut, selanjutnya saya membuat list sesuai tahun diterbitkannya surat
izin sarana apotek dan difokuskan pada sarana apotek yang ada di Kecamatan Ujung Bulu.

Penerapan Nilai Dasar ASN :


Pada tahapan terakhir, saya
bertanggungjawab (Akuntabilitas) membuat
dan memberi nama folder sesuai dengan tahun
penerbitan surat izin sarana apotek. Saya
sebagai ASN sudah sepatutnya bersikap peduli
(Anti Korupsi) dan bekerja keras (Anti
Korupsi) dalam pembuatan folder ini. Karena
dalam pembuatan folder ini membutuhkan
waktu, maka saya rela berkorban
(Nasionalisme) untuk membuat folder ini,
sehingga proses membuat dan memberi nama
folder bisa berjalan lebih efektif dan efisien
(Komitmen Mutu) sesuai dengan target dan
waktu yang telah ditentukan dan memberikan
kejelasan (Akuntabilitas) terhadap dokumen
yang ada pada google drive.

34
Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Saya membuat dan
memberi nama folder pada google drive dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan
adanya folder ini memberikan kejelasan terhadap dokumen yang ada pada google drive.

Anti Korupsi :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai peduli dan bekerja keras. Dengan sikap tersebut,
tahapan kegiatan ini dapat diselesaikan karena adanya kepedulian dan kerja keras.

Nasionalisme :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai rela berkorban. Dengan menerapkan nilai tersebut
tahapan kegiatan ini dapat terlaksana dengan meluangkan waktu saya untuk
menyelesaikan tahapan kegiatan ini.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisein. Dengan menerapkan nilai
tersebut, memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi dokumen melalui google drive
dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pemilihan dokumen yang ingin
digunakan.

KEGIATAN 3
Membuat Link
Pendek Untuk
Permintaan
Dokumen Pada
Sarana Apotek Hubungan kegiatan dengan mata

pelatihan peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI :
Pada kegiatan ini saya membuat link pendek yang digunakan untuk permintaan dokumen
pada sarana apotek. Dalam proses kegiatan ini terdiri atas empat tahapan kegiatan. Output
dari kegiatan ini yaitu Link singkat bitly yang tersampaikan kepada pihak atau pemilik sarana
apotek sehingga nantinya dapat memenuhi dokumen surat izin sarana apotek dengan tepat
waktu. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya lakukan sebagai ASN mengupayakan efektif
dan efisiennya dalam proses pengarsipan dokumen secara digital. Kegiatan ini merupakan
wujud dari tanggung jawab saya sebagai pelaksana kebijakan publik(Manajemen ASN) dan
sikap profesionalitas (Manajemen ASN) saya dalam proses pengarsipan dokumen. Pada
kegiatan ini saya melakukan koordinasi dengan pihak sarana apotek, kegiatan ini sejalan
dengan pendekatan Whole of Government. Selanjutnya saya melakukan permintaan
dokumen melalui link pendek ini, saya meminta partisipasi dan respon (Pelayanan Publik)
dari pihak sarana apotek untuk mengupload dokumen surat izin sarana apotek.

35
Kontribusi kegiatan dalam pencapaian
visi dan misi organisasi:

Kegiatan ini untuk mewujudkan Visi Bupati Bulukumba yaitu “Mewujudkan masyarakat
produktif, yang berkarakter kearifan lokal menuju Bulukumba Maju dan Sejahtera dan misi
organisasi yaitu “ Meningkatkan Kualitas dan layanan kesehatan masyarakat” untuk
bekerjasama mencapai misi dari sisi internal agar proses pemenuhan Administrasi Seksi
Kefarmasian dapat berjalan dengan baik.

Kontribusi kegiatan terhadap


penguatan nilai-nilai organisasi

Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menunjang penguatan nilai organisasi yaitu
berorientasi pelayanan, akuntabel, kolaboratif, dan adaptif. Karena dalam melaksanakan
kegiatan ini dilakukan dengan rasa tanggung jawab, terus berinovasi, dan melakukan perbaikan
tiada henti.

Tahapan Kegiatan 1 :
Membuat google form

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Pada Tahap ini saya membuat google form sebagai bentuk tanggung jawab saya dalam
melaksanakan kegiatan pembuatan link pendek bitly. Pada google form ini saya memilih
pertanyaan yang sesuai dengan pemintaan doukmen yang saya butuhkan ke pihak sarana
apotek. Dengan demikian google form ini memberikan kejelasan kepada pihak sarana apotek.
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan pertama yaitu membuat google form. Pembuatan google form ini merupakan
tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam melaksanakan kegiatan pembuatan link pendek
untuk permintaan dokumen pada sarana apotek. Tahapan ini merupakan ide inovasi
(komitmen Mutu) saya untuk mengumpulkan dokumen surat izin sarana apotek secara online.
Sudah menjadi kewajiban saya memberikan kejelasan (Akuntabilitas) tentang dokumen yang
akan di upload oleh pihak sarana apotek. Sehingga pada pengisian google form ini bisa berjalan
lebih efektif (Komitmen Mutu) dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

36
Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan akuntabilitas. Dengan
menerapkan nilai tersebut akan memberikan kejelasan terkait dokumen yang akan di upload
dan tahapan ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat berjalan dengan
baik dan mencapai tujuan sesuai yang diinginkan.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai inovatif dan efektif. Dengan menerapkan nilai
tersebut saya memberikan ide yang inovatif terkait pengumpulan dokumen sehingga efektif
memberikan kemudahkan dalam mengumpulkan dokumen yang saya ingin arsipkan secara digital.

Tahapan Kegiatan 2 :
Menyalin link dari google drive

ke website bit ly.

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Setelah membuat google form, selanjutnya saya menyalin link google form yang ada pada
google drive ke website bitly untuk mendapatkan link pendek atau singkat yang akan di
bagikan ke pihak sarana apotek. Tahapan ini memberikan kejelasan tentang link yang akan
dikirim untuk mengupload dokumen sarana apotek.
Penerapan Nilai ASN :
Selanjutnya tahapan kedua yaitu menyalin link dari google drive ke website bitly. Setelah saya
membuat google form maka link pada google form yang ada pada google drive saya salin ke
website bitly untuk mendapatkan link pendek atau singkat. Hasil dari salinan pada link bitly
memberikan kejelasan (Akuntabilitas) tentang link pendek yang saya bagikan ke pihak
sarana apotek untuk mengupload dokumen yang saya butuhkan.

37
Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai kejelasan. Link pendek tersebut memberikan
kejelasan tentang link yang akan saya bagikan untuk mengupload dokumen surat izin sarana
apotek, sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai.

Tahapan Kegiatan 3 :
Menghubungi pemilik sarana apotek untuk

membagikan link ke pihak sarana apotek melalui

whatsapp untuk mengupload surat izin saran

apotek

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Pada tahap ini saya menghubungi pihak sarana apotek melalui whatsapp. Pada tahap ini saya
memberikan penjelasan bahwa seksi kefarmasian Dinas Kesehatan Kab. Bulukumba meminta
untuk mengupload dokumen surat izin sarana apotek melalui link pendek yang telah dibuat

38
Penerapan Nilai ASN :
Tahapan selanjutnya saya menghubungi pihak sarana apotek melalui whatsapp dengan
menggunakan bahasa indonesia yang sopan dan santun (Etika Publik) untuk mengupload
dokumen surat izin sarana apotek. Tahapan ini memberikan kejelasan (Akuntabilitas)
tentang instansi yang menghubungi pihak sarana apotek, untuk mengupload dokumen surat
izin sarana apotek melalui link yang telah disampaikan. Pembagian link tersebut merupakan
tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam upaya memperoleh dokumen tersebut,
sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.

Analisis Dampak
Etika Publik :
Pada tahapan ini saya menghubungi dan berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia
yang sopan dan santun kepada pihak sarana apotek melalui whatsapp, sehingga informasi
tersampaikan dengan baik. Dengan sikap tersebut tujuan dari tahapan ini dapat tercapai
dengan baik.
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan
nilai tersebut, pihak sarana apotek akan memperoleh kejelasan tentang link yang dibagikan
tersebut, dan merupakan tanggung jawab saya atas dokumen yang telah di upload oleh
pihak sarana apotek

Tahapan Kegiatan 4 :
Memberikan informasi terkait pengisian

link

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Pada tahapan terakhir saya memberikan informasi terkait pengisian link yang telah di
bagikan melalui whatsapp. Pemberian informasi ini saya lakukan dengan dua tahap, yaitu
tahap pertama dengan memberikan penjelasan melalui whatsapp dan tahap kedua dengan
mengirimkan video tutorial cara pengisian link tersebut. Dengan informasi tersebut
diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam memahami dan mengupload dokumen
sesuai dengan dengan permintaan pada google form.

Penerapan Nilai Dasar ASN :


Pada tahapan terakhir saya memberikan informasi terkait pengisian link melalui whatsapp.
Dalam tahapan ini saya memberikan informasi yang jelas (Akuntabilitas) terkait pengisian
link dengan menggunakan bahasa indonesia yang sopan dan santun (Etika Publik) agar
tersampaikan dengan baik. Sebagai tambahan saya mengirimkan video tutorial cara
pengisian link tersebut sebagai inovasi (Komitmen Mutu) saya agar mudah di pahami dan
di mengerti. Tahapan kegiatan ini merupakan tanggung jawab (Akuntabilitas) saya atas
informasi yang dibagikan terkait pengisian link dalam upaya mengarsipkan dokumen surat
izin sarana apotek secara digital.

39
Analisis Dampak

Etika Publik :
Pada tahapan ini saya menghubungi dan berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia
yang sopan dan santun kepada pihak sarana apotek melalui whatsapp, sehingga informasi
tersampaikan dengan baik. Dengan sikap tersebut tahapan kegiatan ini dapat terlaksana
dengan baik.

Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan
nilai tersebut, pihak sarana apotek akan memperoleh kejelasan tentang cara pengisian link
tersebut, sehingga mudah di pahami dan di mengerti, dan saya bertanggung jawab atas
kebenaran informasi ini dan dokumen yang telah di upload oleh pihak sarana apotek.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai inovatif. Saya memberikan ide inovatif dengan
membuat video tutorial sebagai tambahan tentang cara pengisian link agar pemilik sarana
apotek lebih mudah untuk mengupload dokumen yang diminta

40
Kegiatan 4
Melakukan
pengarsipan pada
google drive
Hubungan kegiatan dengan mata
pelatihan peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI :

Pada kegiatan ini saya melakukan pengarsipan digital yang tersimpan pada google drive.
Dalam proses kegiatan ini terdiri atas tiga tahapan kegiatan. Output dari kegiatan ini yaitu
dokumen surat izin sarana apotek pada google drive. Kegiatan ini merupakan salah satu sikap
profesionalitas dan tanggung jawab saya sebagai pelaksana kebijakan publik (Manejemen
ASN) dalam mengupayakan efektivitas dan efisensi pengarsipan pada google drive. Pada
kegiatan ini saya mengunggah dokumen yang telah di upload oleh pihak sarana apotek,
selanjutnya mengklasifikasikan dokumen sesuai dengan folder yang telah dibuat, kemudian
memasukkan dokumen sesuai dengan tahun penerbitan surat izin sarana apotek. Tujuan dari
kegiatan ini adalah tersedianya arsip atau dokumen surat izin sarana apotek dan memberikan
kemudahan dalam mengidentifikasi dokumen tersebut

Kontribusi kegiatan dalam pencapaian


visi dan misi organisasi:

Kegiatan ini untuk mewujudkan Visi Bupati Bulukumba yaitu “Mewujudkan masyarakat
produktif, yang berkarakter kearifan lokal menuju Bulukumba Maju dan Sejahtera dan misi
organisasi yaitu “ Meningkatkan Kualitas dan layanan kesehatan masyarakat” untuk
bekerjasama mencapai misi dari sisi internal agar proses pemenuhan Administrasi Seksi
Kefarmasian dapat berjalan dengan baik.

Kontribusi kegiatan terhadap


penguatan nilai-nilai organisasi

Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menunjang penguatan nilai organisasi yaitu
akuntabel, kompeten, dan adaptif. Karena dalam melaksanakan kegiatan ini dilakukan
dengan rasa tanggung jawab, melaksanakan tugas dengan kulaitas terbaik, dan terus
berinovasi

41
Tahapan Kegiatan 1 :
Mengunggah dokumen yang telah di

upload oleh pemilik sarana apotek

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Pada tahapan kegiatan ini, saya login ke akun google drive yang telah di buat, kemudian
membuka file respon upload dokumen SIA. Selanjutnya saya membuka semua file
respon tersebut dan mengunggah dokumen yang telah di upload. Tujuan dari tahapan
ini adalah dokumen tersimpan secara digital pada akun google drive.

Penerapan Nilai Dasar ASN :


Pada tahapan pertama dari kegiatan ini, saya mengunggah dokumen yang di upload oleh
pemilik sarana apotek. Dokumen tersebut merupakan respon (Manajemen Mutu) dari
pihak sarana apotek yang akan saya unggah di google drive. Pada tahapan ini memberikan
kejelasan (Akuntabilitas) kepada saya tentang dokumen yang di upload dan merupakan
tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam menjaga keamanan dokumen ini. Tujuan dari
tahapan ini adalah meningkatkan efektivitas (Komitmen Mutu) dalam upaya pengarsipan
dokumen secara digital, sehingga memberikan kemudahan dalam penggunaan dokumen
tersebut.

42
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai kejelasan dan tanggung jawab. Dengan menerapkan
nilai tersebut memberikan kejelasan kepada saya tentang dokumen SIA yang telah di upload,
dan merupakan tanggung jawab saya untuk menjaga dokumen yang telah saya unggah
.
Komitmen Mutu :
Komitmen Mutu : Pada tahapan ini saya menerapkan nilai responsif dan efektif. Dengan
menerapkan nilai tersebut, maka saya menerima respon dari pihak sarana apotek berupa
dokumen yang telah di upload tersebut, dan memberikan kemudahan dalam menemukan
dokumen surat izin saran apotek (SIA) yang dibutuhkan

Tahapan Kegiatan 2 :
Mengklasifikasi file sesuai dengan

folder dokumen

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Pada tahapan ini saya login akun google drive, kemudian saya membuka file respon dari google
form. Selanjutnya saya memeriksa dokumen yang telah di upload kemudian saya
mengklasifikasikannya sesuai dengan folder yang telah dibuat pada google drive, yaitu sesuai
dengan tahun diterbitkannya surat izin sarana apotek tersebut. Pada tahapan ini bertujuan agar
dokumen dapat digunakan secara efektif sehingga memberikan kemudahan dalam penggunaan
dokumen tersebut

Penerapan Nilai Dasar ASN :


Pada tahapan kedua ini saya memeriksa dokumen yang telah di upload kemudian
mengklasifikasikan sesuai dengan tahun terbit surat izin sarana apotek. Tahapan ini saya
lakukan dengan penuh rasa tanggung jawab (Akuntabilitas), karena sudah menjadi kewajiban
saya dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini. Dengan adanya tahapan ini memberikan
kejelasan (Akuntabilitas) kepada saya tentang tahun penerbitan dokumen surat izin sarana
apotek, sehingga dokumen ini dapat digunakan secara efektif (Komitmen Mutu) dalam
menentukan file atau dokumen yang akan digunakan nantinya, dan memberikan kemudahan
dalam melakukan tahap selanjutnya yaitu memasukkan ke dalam folder yang telah dibuat pada
google drive.

43
Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan
nilai tersebut, saya memiliki tanggung jawab untuk mengklasifikasikan dokumen SIA yang
dapat memberikan kejelasan kepada saya dalam menggunakan dan menentukan file yang
akan digunakan.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif. Dengan menerapkan nilai tersebut dapat
memberikan kemudahan dalam menentukan dokumen yang akan digunakan.

Tahapan Kegiatan 3 :
Memasukkan dokumen ke dalam folder sesuai

dengan tahun penerbitan surat izin sarana

apotek

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Setelah mengklasifikasikan dokumen surat izin sarana apotek, tahapan selanjutnya yaitu
saya memasukkan dokumen ke dalam folder yang ada pada google drive. Dengan adanya
tahapan kegiatan ini, dapat memberikan kemudahan dalam menggunakan dokumen yang
diarsipkan secara digital ini.

44
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Selanjutnya pada tahapan ketiga saya memasukkan file atau dokumen ke dalam folder
sesuai dengan tahun penerbitan surat izin sarana apotek. Tahapan kegiatan ini merupakan
tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam melakukan pengarsipan pada google drive.
Dengan adanya folder pada google drive memberikan kejelasan (Akuntabilitas) dalam
menggunakan dokumen yang diinginkan, karena pada folder tersebut terlihat tahun
penerbitan dokumen surat izin sarana apotek, dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
(Komitmen Mutu) karena memberikan kemudahan dalam mencari dokumen yang diiginkan
dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkannya, sehingga pengarsipan
dokumen secara digital dapat terlaksana dengan baik.

Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan nilai
tersebut, memberikan kejelasan dokumen yang ada pada google drive dan saya memiliki
tanggung jawab menjaga keamanan dokumen dan memenuhi kebutuhan administrasi pada seksi
kefarmasian.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai tersebut
memberikan kemudahan dalam pemilihan dokumen dan tidak membutuhkan waktu yang lama
dalam menggunakan dokumen tersebut.

Kegiatan 5
Membuat Arsip
Manual

Hubungan kegiatan dengan mata


pelatihan peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI :

Membuat arsip manual merupakan wujud inovasi saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
(Manajemen ASN) dan sikap Profesionalitas (Manajemen ASN) saya dalam
memaksimalkan pelaksanaan kegiatan ini. Dalam kegiatan ini terdiri atas 5 tahapan dimana
hasil akhirnya adalah dokumen fisik yang tersimpan dalam folder lemari arsip. Harapan dari
kegiatan ini dapat menjadi acuan untuk perbaikan kedepannya dan bermanfaat untuk seksi
kefarmasian serta dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada pengarsipan dokumen
sacara manual sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik dan dijalankan dengan penuh
rasa tanggung jawab.

45
Kontribusi kegiatan dalam pencapaian
visi dan misi organisasi:
Kegiatan ini untuk mewujudkan Visi Bupati Bulukumba yaitu “Mewujudkan masyarakat
produktif, yang berkarakter kearifan lokal menuju Bulukumba Maju dan Sejahtera dan misi
organisasi yaitu “ Meningkatkan Kualitas dan layanan kesehatan masyarakat” untuk
bekerjasama mencapai misi dari sisi internal agar proses pemenuhan Administrasi Seksi
Kefarmasian dapat berjalan dengan baik.

Kontribusi kegiatan terhadap


penguatan nilai-nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menunjang penguatan nilai organisasi yaitu
berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, dan adaptif. Karena dalam
melaksanakan kegiatan ini dilakukan dengan rasa tanggung jawab, melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik, terus berinovasi, dan selalu melakukan perbaikan.

Tahapan Kegiatan 1 :
Menyiapkan folder penyimpanan arsip

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Pada tahapan pertama dari kegiatan ini adalah menyiapkan folder penyimpanan arsip.
Setelah menyelesaikan kegiatan pengarsipan pada google drive, selanjutnya saya
menyiapkan folder atau tempat penyimpanan dokumen fisik. Tujuan dari tahapan ini adalah
tersedianya tempat penyimpanan arsip atau dokumen surat izin sarana apotek secara
manual.
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan pertama saya menyiapkan folder
penyimpanan arsip. Penyiapan folder dokumen ini
merupakan tanggung jawab (Akuntabilitas) saya
dalam proses pengarsipan secara manual. Tahapan ini
saya lakukan secara mandiri (Anti Korupsi) dan
pengadaan sendiri sebagai wujud sikap rela berkorban
(Nasionalisme) untuk kelancaran proses kegiatan
pengarsipan secara manual. Karena tidak adanya arsip
atau dokumen fisik surat izin sarana apotek, maka saya
sebagai ASN sudah sepatutnya peduli (Anti Korupsi)
dalam pengarsipan manual ini sehingga pemenuhan
administrasi pada seksi kefarmasian dapat berjalan lebih
efektif dan efisien (Komitmen Mutu) mencapai tujuan
yang diinginkan tanpa adanya pemborosan waktu.

46
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada Tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab. Dengan menerapkan nilai
tersebut, maka proses pengarsipan secara manual dapat terlaksana dengan baik, karena
saya bertanggung jawab pada penyiapan folder dokumen fisik.

Anti Korupsi :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai mandiri dan peduli. Dengan menerapkan
nilai tersebut, maka tempat penyimpanan atau folder dokumen fisik tersedia di seksi
kefarmasian.

Nasionalisame :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai rela berkorban dalam menyiapkan folder
penyimpanan arsip manual, sehingga proses pengarsipan ini dapat berjalan dengan lancar.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan
nilai tersebut, memberikan kemudahan sehingga pemenuhan administrasi dapat berjalan
lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Tahapan Kegiatan 2 :
Memberikan nama pada

folder penyimpanan arsip

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Setelah menyiapkan folder penyimpanan arsip, maka tahap selanjutnya adalah memberikan
nama pada folder penyimpanan arsip. Tahapan kegiatan ini bertujuan memberikan
kejelasan folder dokumen fisik yang tersimpan pada lemari arsip.

Penerapan Nilai Dasar ASN :


Pada tahapan kedua saya memberikan nama pada folder penyimpanan arsip. Tahapan ini
merupakan tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam proses pengarsipan dokumen
secara manual dan memberikan kejelasan (Akuntabilitas) tentang dokumen yang
tersimpan dalam folder tersebut, sehingga lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu)
dalam penggunaannya, yaitu memberikan kemudahan dan tidak membutuhkan waktu yang
lama dalam mencari dokumen fisik surat izin sarana apotek.

47
Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan
menerapkan nilai ini maka dokumen yang tersimpan dalam folder penyimpanan ini dapat
terlihat dengan jelas.

Komitmen Mutu :
pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai
tersebut, maka dokumen surat izin sarana apotek (SIA) dapat diperoleh dengan cepat dan
tepat bila dibutuhkan.

Tahapan Kegiatan 3 :
Mencetak atau print out dokumen surat

izin sarana apotek yang ada pada google drive

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Tahapan selanjutnya yaitu mencetak atau print out dokumen surat izin sarana apotek (SIA)
yang ada pada google drive. Pada tahapan ini saya membuka folder yag ada pada google
drive, kemudian membuka dokumen dan mencetak atau print out semua dokumen yang ada
pada folder tersebut. Tujuan dari tahapan ini adalah tersedianya dokumen fisik yang akan di
arsipkan ke dalam folder penyimpanan dokumen pada lemari arsip.

48
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan ketiga ini saya bertanggung jawab (Akuntabilitas) mencetak atau print out
semua dokumen yang ada pada google drive. Tahapan ini memberikan kejelasan
(Akuntabilitas) kepada saya tentang dokumen surat izin sarana apotek. Hasil print out ini
akan saya jadikan sebagai arsip manual atau dokumen fisik yang nantinya akan dimasukkan
ke dalam folder penyimpanan arsip pada lemari arsip. Dengan adanya dokumen fisik ini,
salah satu kebutuhan administrasi dapat terpenuhi dan bisa berjalan lebih efektif dan
efisen (Komitmen Mutu) sehingga tujuan dari pengarsipan manual ini dapat tercapai tanpa
adanya pemborosan waktu.

Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan
nilai tersebut, dokumen fisik ini memberikan informasi yang jelas tentang surat izin sarana
apotek dan sudah menjadi tanggung jawab saya untuk melaksanakan tahapan kegiatan ini
dengan baik.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai
tersebut, hasil print out dari dokumen ini menghasilkan dokumen fisik yang dapat digunakan
dengan mudah, cepat dan tepat dalam bila dibutuhkan.

Tahapan Kegiatan 4 :
Memasukkan DOKUMEN KE

DALAM folder arsip

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN
Setelah mencetak dokumen yang ada pada folder google drive, selanjutnya saya
memasukkan dokumen tersebut ke dalam folder pada lemari arsip. Tujuan dari tahapan
kegiatan ini tersedianya dokumen fisik yang tersimpan dalam folder pada lemari arsip.
Dengan adanya folder dokumen fisik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
administrasi dalam kegiatan pengawasan pada sarana apotek yang akan digunakan
nantinya.

49
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Tahapan selanjutnya, yaitu memasukkan dokumen ke dalam folder arsip. Pada tahapan ini
saya bertanggung jawab (Akuntabilitas) memasukkan dokumen yang telah di print out ke
dalam folder penyimpanan arsip. Tersedianya dokumen fisik ini memberikan kemudahan
dalam kegiatan pengawasan pada sarana apotek yang digunakan sebagai dokumen kontrol,
sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu) tanpa
adanya pemborosan waktu dalam mencari dokumen syrat izin sarana apotek yang diinginkan.

Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab. Dengan menerapkan nilai tesebut
saya memiliki tanggung jawab atas tersedianya doukmen fisik surat izin sarana apotek yang
digunakan sebagai dokumen kontrol dalam kegiatan pengawasan di sarana apotek.
Komitmen Mutu :
Pada Tahap kegiatan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai
tersebut, maka dokumen fisik ini dapat diperoleh dengan mudah, cepat, dan tepat, sehingga
tujuan dari kegiatan pengarsipan secara manual terlaksana dengan baik

Tahapan Kegiatan 5 :
Menata di lemari arsip

Deskripsi Kegiatan dan


Penerapan Nilai Dasar ASN

Tahapan terakhir dari kegiatan ini yaitu menata folder penyimpanan dokumen di lemari arsip.
Setelah saya memasukkan dokumen surat izin sarana apotek (SIA) ke dalam folder
penyimpanan, selanjutnya saya memasukkan folder tersebut ke dalam lemari arsip dan
menatanya di bagian folder surat perizinan. Dengan adanya folder penyimpanan dokumen SIA
dilemari arsip, diharapkan dapat bermanfaat untuk seksi kefarmasian dan menjadi acuan
dalam perbaikan kedepannya

50
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan akhir dari kegiatan ini, saya memasukkan folder penyimpanan dokumen ke dalam lemari
arsip dan menatanya dengan baik. Tahapan ini merupakan tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam
mewujudkan tersedianya dokumen fisik surat izin sarana apotek (SIA) dan menjaga keamanan folder
dokumen fisik tersebut. Dengan adanya folder penyimpanan ini memberikan kejelasan (Akuntabilitas)
dokumen yang tersimpan dalam folder tersebut, dan memberikan kemudahan dalam mencari dokumen
surat izin sarana apotek yang dibutuhkan tanpa adanya pemborosan waktu, sehingga dokumen SIA ini
dapat digunakan lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).

Analisis Dampak

Akuntabilitas :
Pada tahapan akhir ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan
menerapkan nilai tersebut, terlihat secara jelas dokumen yang tersimpan pada folder
penyimpanan, sehingga tahapan tersedianya folder dokumen surat izin sarana apotek (SIA)
pada lemari arsip dapat terlaksana dengan baik dan sudah menjadi kewajiban saya untuk
menjaga keamanan dokumen tersebut.

Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai tesebut,
tujuan dari folder dokumen di lemari arsip tercapai dengan baik yaitu mudah dan cepat dalam
memperoleh dokumen surat izin sarana apotek (SIA) yang akan dibutuhkan nantinya.

51
A. MATRIX HABITUASI

B. MATRIKS VISI MISI DAN TATA


NILAI ORGANISASI

52
C. MATRIKS KEDUDUKAN
DAN PERAN ASN

53
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2021
memberikan banyak dampak kepada penulis dalam hal mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ASN , peran dan kedudukan ASN serta mengimplementasikan visi, misi dan nilai
organisasi di kantor Dinas Kesehatan Kab. Bulukumba. Penulis lebih memahami bahwa
setiap pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi hendaknya tidak keluar dari nilai
yang telah dilatihkan pada LATSAR sehingga menjadi platform dalam pengembangan
karir, menjalankan amanat dan juga memberikan layanan kepada masyarakat sebagai
salah satu peran dan kedudukan ASN.
Pemilihan isu Belum dilakukannya pengarsipan Surat Izin Sarana Apotek pada
Seksi Kefarmasian yang dapat digunakan sebagai dokumen kontrol pada kegiatan
pengawasan sarana apotek mendapat respon yang baik dari Seksi Kefarmasian dan
mentor saya. Dengan adanya inovasi ini maka dokumen surat izin sarana apotek dapat
tersedia, baik secara digital maupun manual (dokumen fisik), dan dapat lebih efektif
serta efisien dalam mencapai tujuan dari kegiatan pengarsipan ini, sehingga
pemenuhan administrasi pada seksi kefarmasian dapat berjalan dengan baik.

RENCANA TINDAK LANJUT

Kegiatan pengarsipan dokumen surat izin sarana apotek ini di fokuskan


pada sarana apotek yang ada di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
Bulukumba. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya inovasi ini, kegiatan
pengarsipan ini akan mencakup semua sarana apotek di setiap kecamatan
yang ada di kabupaten Bulukumba.

54
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai