Coach : Mentor :
MUHAMMAD YUNUS, S.IP.,S.Psi.,M.Si INTI SRIANI, S.Farm., M.M.Kes
Laporan hasil aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Bulukumba Golongan II dan III angkatan I Tahun 2021 di
Makassar, yang diselenggarakan oleh PUSLATBANG KMP LAN RI. Kegiatan aktualisasi Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II dan III bertujuan untuk membentuk ASN yang berkarakter dan mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada:
1. Bupati Kabupaten Bulukumba.
2. Panitia Penyelenggara dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya
Manusia(BKPSDM) Kabupaten Bulukumba.
3. Kepala PKP2A II Lembaga Administrasi Negara yang telah menyediakan sarana dan
prasarana pelatihan dasar.
4. Bapak Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si yang telah bersedia membimbing dan
mengarahkan pengerjaan rancangan aktualisasi ini.
5. Bapak/Ibu Penguji Evaluasi Kegiatan Aktualisasi atas koreksi dan saran yang disampaikan.
6. Ibu dr. Hj. Wahyuni AS, MARS Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba.
7. Ibu Hj. Roswita, S.Si, Apt selaku Plt.Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulukumba.
8. Ibu Inti Sriani, S.Farm., M.M.Kes selaku Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulukumba yang telah bersedia menjadi mentor.
9. Bapak Rukman, SKM yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan kegiatan
aktualisasi ini.
10. Rekan-rekan staf Seksi kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba.
11. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kab. Bulukumba Golongan III Angkatan I tahun
2021.
Proses penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan.
Makassar, 28 Desember 2021
Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
JUDUL AKTUALISASI
Pengarsipan Dokumen Surat Izin Sarana Apotek Dengan Menggunakan Google Drive
Bahwa Laporan Aktualisasi telah disetujui oleh Coach dan Mentor untuk
disampaikan di hadapan Penguji, Mentor, dan Coach pada Seminar Evaluasi
Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Angkatan I Pemerintah
Kabupaten Bulukumba di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian
Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara pada Sabtu, 27 Desember
2021
Makassar, 27 Desember 2021
Peserta Latsar
Disetujui oleh :
Coach Mentor
JUDUL AKTUALISASI
Pengarsipan Dokumen Surat Izin Sarana Apotek Dengan Menggunakan Google Drive
Bahwa Laporan Aktualisasi ini telah disampaikan di hadapan Penguji, Mentor, dan
Coach pada Seminar Evaluasi Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III
Angkatan I Pemerintah Kabupaten Bulukumba di Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara
pada Selasa, 28 Desember 2021.
Mengetahui,
Kepala Puslatbang KMP LAN
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II GAMBARAN
3
UMUM ORGANISASI
BAB IV PELAKSANAAN
28
KEGIATAN AKTUALISASI
BAB V PENUTUP 54
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang ASN No. 5 Tahun 2014 di Berdasarkan Peraturan Lembaga
jelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) Administrasi Negara Republik Indonesia
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
yang bekerja pada instansi pemerintahan. Angkatan I Tahun 2021 diharapkan dapat
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang membentuk PNS yang dapat menjalankan
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah peran sebagai pelayan publik, pelaksana
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah kebijakan publik, perekat dan pemersatu
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh bangsa serta mampu menerapkan nilai-nilai
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi ANEKA dan berjiwa bela negara yaitu
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan kesadaran untuk berbuat yang terbaik dalam
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji menjalani profesi atau peran masing-masing.
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaan pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagian PNS terdapat 3 agenda utama. Agenda I yaitu
bagian dari ASN harus mampu berperan sikap dan bela negara, peserta pelatihan
sebagai pelayan publik. Tugas PNS sebagai diberi materi mengenai landasan kehidupan
pelayan publik meliputi beberapa bidang di berbangsa dan bernegara, nilai-nilai dasar
antaranya dalam bidang pendidikan, sosial, bela negara, penghormatan kepada lambing-
ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya lambang negara dan ketaatan kepada
sesuai dengan kompetensi masing-masing. peraturan perundang-undangan, dan
Setiap bidang pelayanan mempunyai unit pembinaan kerukunan dan menjaga
pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil persatuan dan kesatuan.
hingga unit terbesar dalam lingkup nasional. Pada Agenda II yaitu nilai-nilai dasar PNS,
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah peserta diberi materi mengenai akuntabilitas,
dilakukan pada seksi kefarmasian Dinas nasionalisme, etika public, komitmen mutu
Kesehatan Kabupaten Bulukumba, dan anti korupsi.Sedangkan pada Agenda III
pengelolaan arsip Surat Izin Saran Apotek yaitu kedudukan dan peran PNS dalam NKRI,
(SIA) belum dilakukan. Pengelolaan arsip peserta dibekali materi mengenai manajemen
merupakan salah satu kegiatan sebuah ASN, whole og government dan pelayanan
organisasi yang penting, dengan pengelolaan publik. Pelatihan Dasar CPNS selanjutnya
arsip yang baik maka suatu organisasi mudah adalah Pelatihan Klasikal dimana peserta
dalam menyediakan data atau dokumen yang dibekali Bimbingan Aktualisasi, Agenda sikap
dibutuhkan. Adapun kegiatan dalam perilaku bela negara dan kegiatan api
pengelolaan arsip yaitu meliputi penciptaan semangat bela negara, pembinaan sikap
arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan arsip, perilaku dan seminar aktualisasi.Dari
dan juga penyusutan arsip. Kemajuan kegiatan Pelatihan Dasar ini, diharapkan
teknologi memberikan pengaruh dalam nantinya seorang ASN dapat merasakan
kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi lebih dengan langsung bagaimana menjadi ASN
mudah dengan penggunaan teknologi yang yang menunjang nilai-nilai komitmen, dan
ada. Salah satu kegiatan organisasi yang integritas. Sehingga nantinya ASN ini dapat
berpengaruh dengan adanya kemajuan memiliki daya saing tinggi dan hebat
teknologi yaitu pengelolaaan arsip. kedepannya tentang menjaga tanggung
jawab, komitmen dan tugasnya.
1
B. Tujuan dan Manfaat
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang
peran ASN dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
Manfaat dari Pelatihan Dasar CPNS ini yaitu Kompetensi yang dikembangkan dalam
pelatihan dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang Profesional
sesuai bidang Tugas. Menjadikan ASN memiliki nilai-nilai dasar ANEKA, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat diaplikasikan
secara langsung kedalam pekerjaan, serta mengetahui peran dan kedudukannya sebagai
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
ORGANISASI
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BULUKUMBA
A. Gambaran Umum Organisasi
Kabupaten Bulukumba berada di 153 Km dari
Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan terletak
di bagian selatan dari jazirah Sulawesi Selatan yaitu kualitas lingkungan di beberapa tempat tersebut
antara 0,5o20’’ sampai 0,5o40’’ lintang selatan dan kurang baik bila ditinjau dari segi kesehatan
antara 119o58’’ sampai 120o28’’ bujur maupun aspek sosial ekonomi masyarakat. Letak
timurdengan batas administratif yakni sebelah geografis wilayah Kabupaten Bulukumba serta
utara dengan Kabupaten Sinjai, sebelah timur potensi penduduk yang beragam di setiap
dengan teluk Bone, sebelah selatan dengan laut kecamatan menjadi tantangan tersendiri bagi
Flores dan sebelah Barat dengan Kabupaten pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan,
Bantaeng. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba khususnya di bidang kesehatan.
1.154,67 km² atau 2,5% dari luas wilayah Provinsi Dalam pembangunan kesehatan berkelanjutan
Sulawesi Selatan, yang secara kewilayahan membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai
Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat baik dari segi jumlah maupun kualitas diperlukan
dimensi, yakni dataran tinggi pada kaki gunung berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki
Bawakaraeng-Lompobattang, dataran rendah, kemampuan melaksanakan upaya kesehatan
pantai dan laut lepas. dengan paradigma sehat, yang mengutamakan
Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 kecamatan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan
yaitu Kecamatan Ujungbulu (Ibukota Kabupaten), pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga
Gantarang, Kindang, Rilau Ale, Bulukumpa, Ujung kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan
Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. pengembangan tenaga kesehatan melalui
Tujuh diantaranya termasuk daerah pesisir sebagai pelatihan tenaga oleh pemerintah atau
sentra pengembangan pariwisata dan perikanan masyarakat.
yaitu kecamatan Gantarang, Ujung Bulu, Ujung Loe, Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
Bonto Bahari, Bonto Tiro, Kajang dan Herlang. Tiga mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
kecamatan merupakan sentra pengembangan memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pertanian dan perkebunan yaitu Kecamatan pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
Kindang, Rilau Ale dan Bulukumpa. Kabupaten tertentu memerlukan kewenangan untuk
Bulukumba juga mempunyai 2 (dua) buah pulau melakukan upaya kesehatan. Asisten Tenaga
yang terdapat pada wilayah Desa Bira Kecamatan Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
Bonto Bahari yakni Pulau Liukang Loe diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
(berpenghuni) dan Pulau Kambing (tidak pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan
berpenghuni). Di Kabupaten Bulukumba terdapat bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma III.
136 Desa/Kelurahan. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM)
Kabupaten Bulukumba beradapada ketinggian Kesehatan di daerah terdiri dari SDM Kesehatan
antara 0 – 1000 m di atas permukaan laut (dpl) yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan
yang terdiri dari beberapa wilayah berbukit atau dan non pelayanan) di kabupaten/kota dengan
dataran tinggi dengan kemiringan 0–40o. Wilayah status kepegawaian PNS, CPNS, PTT, TNI/POLRI dan
dataran rendah berada pada sebagian besar pesisir swasta. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Dinas
pantai yaitu sebagian wilayah Kecamatan Ujung Kesehatan Provinsi dan Unit Pelaksana Teknis
Bulu, Gantarang, Ujung Loe dan Bonto Bahari. (UPT), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan UPT
Khusus Kota Bulukumba merupakan tanah datar termasuk Puskesmas, Rumah Sakit/Poliklinik dan
dengan ketinggian 0,5 – 2,5 m dari permukaan laut Sarana Kesehatan lainnya milik Pemerintah Pusat,
sehingga pada musim hujan sangat mudah Pemerintah Daerah, TNI/POLRI dan Swasta.
tergenang air, sehingga
3
1. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dikelompokkan ke dalam 13 (tiga belas) jenis, yang terdiri daritenaga
medis, tenaga fisiologis klinis, tenaga keperawatan, tenaga bidan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
keterafian fisik, tenaga keteknisan medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan
tradisional, dan tenaga kesehatan lainya. Berikut digambarkan kondisi tenaga
kesehatankhususnya ASN di Kabupaten Bulukumba tahun 2020.
a.Tenaga Medis
Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan, yang termasuk tenaga kesehatan dalam kelompok tenaga medis terdiri atas
dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. Pada tahun 2020 di
Kabupaten Bulukumba tercatat jumlah tenaga medis sebanyak 89 orang terdiri dari dokter
spesialis sebanyak 27 orang, dokter umum sebanyak 45 orang, dan dokter gigi sebanyak 15 orang.
Adapun rasio dokter spesialis sebesar 6,1 per 100.000 penduduk, dokter umum sebesar 10,2 per
100.000 penduduk, dan dokter gigi sebesar 3,9 per 100.000 penduduk.
4
b. Tenaga Keperawatan
5
2. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang diuraikan pada bagian ini meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi,
Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan dan
Pembiayaan Kesehatan.
a. Rumah Sakit
Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan pada Dalam memberikan pelayanan di masyarakat, Puskesmas
masyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan biasanya memiliki sub unit pelayanan seperti Puskesmas
rehabilitatif dan berfungsi sebagai sarana pelayanan Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling), Pos
kesehatan rujukan. Ruang lingkup pembangunan kesehatan Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa
selain upaya promotif dan preventif. Selain Rumah Sakit (Poskesdes) maupun Pos Bersalin Desa (Polindes).
H.A. Sulthan Dg. Radja, terdapat rumah sakit swasta RSIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan
YASIRA. Indikator yang digunakan untuk menilai dukungan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Dinas
perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan Kesehatan Kabupaten/Kota untuk pembangunan
melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya puskesmas perawatan, panyediaan peralatan kesehatan
diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya dan rumah dinas tenaga medis, bidan dan perawat. Pada
serta rasionya terhadap jumlah penduduk. tahun 2017 di Prov. Sulawesi Selatan tercatat 451 unit
Rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk puskesmas terdiri dari puskesmas perawatan sebanyak 282
juga dapat menggambarkan kemampuan rumah sakit unit dan puskesmas nonperawatan sebanyak 169 unit
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada dengan 1.267 unit puskesmas pembantu.
masyarakat. Pada tahun 2020 di Kabupaten Bulukumba terdapat 20
unit puskesmas terdiri dari 17 unit puskesmas perawatan
b. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan dan 3 unit puskesmas nonperawatan dengan 61 unit
jaringannya puskesmas pembantu. Peningkatan jumlah puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik perawatan yang menyelenggarakan upaya promotif,
Indonesia Nomor 75 tahun 2014 Pusat Kesehatan preventif, kuratif dan rehabilitatif diharapkan mempunyai
Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang daya ungkit yang lebih besar terhadap peningkatan derajat
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan masyarakat.
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk masyarakat di puskesmas perlu adanya akreditasi
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di puskesmas, yaitu pengakuan terhadap puskesmas yang
wilayah kerjanya. diberikan oleh lembaga independen penyelenggara
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan akreditasi yang ditetapkan oleh menteri kesehatan setelah
di bawah supervise Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar
Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan oleh menteri
preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya puskesmas secara berkesinambungan. Di Kabupaten
Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas dapat Bulukumba pada tahun 2020 tercatat seluruh Puskesmas
memberikan pelayanan rawat inap selain rawat jalan sesuai sebanyak 20 unit puskesmas telah terakreditasi.
kesepakatan Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui
bersangkutan. keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah
rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Rasio puskesmas
per 100.000 penduduk di Kabupaten Bulukumba sebesar
4,78.
6
c. Instalasi Farmasi
7
B. Visi, Misi, dan Tata Nilai
Organisasi
VISi
8
Visi RPJMD Kabupaten Bulukumba 2021-2026
9
MISI
10
NILAI ORGANISASI
11
• Memberik kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi.
• Terbuka dalam bekerja sama untuk
KOLABORATIF menghasilkan nilai tambah.
• Menggerakkan pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan bersama.
12
STRUKTUR
ORGANISASI
13
D. Gambaran Mata
Pelatihan
Kata aktualisasi berasal dari kata dasar “aktual” yang berarti nyata/benar-benar
terjadi/sesungguhnya ada. Aktualisasi nilsi-nilsi dasar dapat diartikan sebagai suatu proses
untuk menjadikan nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut nyata dan benar-benar dilakukanoleh
seorang ASN dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan bahwa terdapat lima nilai-nilai dasar yang harus
diamalkan dan diaplikasikan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Lima nilai dasar itu antara
lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi untuk memenuhi
tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya
laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai
yang ada pada akuntabilitas antara lain:
1) Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi internal dan
eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan
kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan.
3) Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung dan mematuhi
semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan memberikan kepercayaan dan keyakinan
kepada publik dan stakeholders.
4) Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.
5) Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan berdampak
pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja.
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Lingkungan
akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
7) Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan kapasitas.
Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk peningkatan kinerja sesuai kapasitas
sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
8) Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.
9) Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel.
14
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
9. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat, berdaya guna, dan
santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir.
d. komitmen mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target
stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas
secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam
memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:
1.Efektif adalah Berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai Target.
2.Efisien adalah Berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan.
3.Inovatif adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambahkan atau
menciptakan nilai-nilai manfaat.
4. Mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
5. Adaptif adalah mudah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
6. Responsif adalah Nilai yang terwujud dalam bentuk perilaku kerja yang senantiasa
mengembangkan sikap proaktif, kooperatif, kritis, suportif, peka terhadap situasi, dan
kebutuhan lingkungan kerja, mampu memanfaatkan peluang dan tantangan yang ada.
7. Perbaikan Berkelanjutam adalah serangkaian aktifitas organisasi yang bertujuan
meningkatkan level dari suatu organisasi dengan melebarkan focus perubahan serta
merencanakan implementasi proses perubahan.
e. anti korupsi
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri
sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena
dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Adapun nilai dasar
anti korupsi antara lain sebagai berikut:
1. Kejujuran : Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
2. Kepedulian : Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
15
3. Kemandirian: Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
4. Kedisiplinan : Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5. TanggungJawab : Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
6. Kerja keras : Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
7. Kesederhanaan : Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
8. Keberanian : Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
9. Keadilan: Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan
segala sesuatu pada tempatnya.
a. Whole of Government
(WoG)
16
b. pelayanan publik
Segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan
di pusat dan di daerah, dan di lingkungan BUMN/ BUMD dalam bentuk barang dan/ atau
jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan kepekaan dan
hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan
menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan
demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama
organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan
yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan)
c. manajemen asn
Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
17
BAB III
RANCANGAN
AKTUALISASI
A. Gambaran proses penetapan isu dan dampak jika isu
tidak diselesaikan
1. Menetapkan isu
prioritas
Isu
Belum dilakukannya pengarsipan dokumen surat izin sarana apotek pada seksi kefarmasian,
yang dapat digunakan sebagai dokumen kontrol pada kegiatan pengawasan sarana apotek.
Permasalahan
- Kurangnya pemahaman tentang manfaat pengarsipan dokumen
surat izin sarana apotek.
- Aspek sumber daya manusia (SDM) berpengaruh terhadap
pengarsipan dokumen.
Penyebab
Pengarsipan dokumen surat izin sarana apotek belum dilakukan.
Tidak adanya dokumen surat izin sarana apotek yang dapat
digunakan sebagai dokumen kontrol dalam kegiatan pengawasan.
Pengelolaan arsip merupakan salah satu kegiatan sebuah organisasi yang penting dengan
pengelolaan arsip yang baik maka suatu organisasi mudah dalam menyediakan data atau
dokumen yang dibutuhkan. Adapun kegiatan dalam pengelolaan arsip yaitu meliputi
penciptaan arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan arsip, dan juga penyusutan arsip.
Kemajuan teknologi memberikan pengaruh dalam kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi
lebih mudah dengan penggunaan teknologi yang ada. Salah satu kegiatan organisasi yang
berpengaruh dengan adanya kemajuan teknologi yaitu pengelolaaan arsip.
18
Istilah SIA mungkin sudah sering kita dengar, SIA adalah singkatan dari Surat Izin Apotek
merupakan bukti tertulis yang di berikan daerah kabupaten/kota kepada Apoteker sebagai izin
untuk menyelenggarakan Apotek disuatu tempat tertentu. Dalam SIA ini memuat nama dan
alamat apotek, nama dan alamat apoteker, Nomor STRA Apoteker Penanggung jawab dan masa
berlaku SIA. Pada prinsipnya, SIA merupakan wujud dari responsibilitas dalam mekanisme
pertanggungjawaban pada penyelenggaraan praktek/pekerjaan kefarmasian di Apotek yang
harus mengikuti standar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pengawasan adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin bahwa tugas/pekerjaan telah
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah
(aturan) yang diberikan. Sehubungan dengan pengawasan Dinas Kesehatan sebagai leading sektor dibidang
kesehatan diharapkan mampu menjaga ketertiban pelayanan kesehatan mampu menjaga ketertiban
pelayanan kesehatan dibidang kefarmasian, alat kesehatan, dan menjamin keamanan dan kenyamanannya.
Dalam melaksanakan tugasnya dinas kesehatan juga harus memantau apotek dan toko obat secara
administratif yaitu dengan memperhatikan masa berlaku surat izin sarana apotek.
Sesuai dengan PMK No.9 tahun 2017 tentang apotek pengawasan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali pada
sarana apotek dan apabila dikemudian hari terdapat pelanggaran terhadap ketentuan Permenkes no.9
Tahun 2017 tentang apotek maka dapat dikenakan sanksi administratif. Melihat pentingnya pengarsipan
dokumen SIA sebagai dokumen kontrol dalam melakukan kegiatan pengawasan pada sarana apotek, maka
perlu dilakukan pengarsipan dokumen surat izin sarana apotek sehingga memudahkan untuk memantau
masa berlaku surat izin apotek (SIA). Meskipun dinas kesehatan hanya mengeluar13kan rekomendasi izin
sarana apotek, dinas kesehatan juga harus memiliki arsip SIA yang dikeluarkan oleh DPMPTSP.
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan jika isu ini tidak segera diselesaikan yaitu tidak adanya dokumen kontrol
yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan pengawasan di sarana apotek.
19
BENTUK KEGIATAN AKTUALISASI
20
B. TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
21
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN
Kegiatan 1 : Menyusun
rancangan folder di google
drive
Membuat akun google drive, kegiatan ini terdiri dari 3 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa
akun gmail yang digunakan untuk mengarsipkan dokumen di google drive. Kegiatan ini adalah
salah satu cara saya sebagai ASN dalam melakukan perbaikan di bagian Seksi Kefarmasian Dinas
Kesehatan Kabupaten Bulukumba sehingga dengan adanya akun google drive ini mengupayakan
efektifitas dan efisiennya dalam proses pengarsipan dokumen izin sarana apotek di seksi
kefarmasian. Kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab saya sebagai Pelaksana
Kebijakan Publik (Manajemen ASN) dan Tahapan konsultasi dengan pimpinan dan koordinasi
pada kegiatan ini sejalan dengan pendekatan Whole Of Government.
22
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN
Kegiatan 2 : Menyusun
rancangan folder di
google drive
Menyusun rancangan folder, kegiatan ini terdiri dari 3 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa
folder pada google drive sesuai dengan tahun terbit surat izin sarana apotek. Kegiatan ini adalah
salah satu cara saya memudahkan dalam megidentifikasi dokumen surat izin sarana apotek.
Kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
(Manajemen ASN)
Membuat dan memberi nama folder sesuai dengan tahun penerbitan izin
sarana apotek
Tahapan 3 Pada tahapan ini saya lakukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam
mengidentifikasi dokumen melalui google drive. Nilai-nilai ASN yang saya
terapkan yaitu efektif (Komitemen Mutu).
23
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN
Kegiatan 3 : Membuat link
pendek untuk permintaan
dokumen pada sarana apotek.
Kegiatan ini terdiri dari 4 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa folder pada google drive sesuai
dengan tahun terbit surat izin sarana apotek. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya
memudahkan dalammegidentifikasi dokumen surat izin sarana apotek. Kegiatan ini merupakan
wujud dari tanggung jawab saya dalam pelayananpublik. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
ini saya melakukan komunikasi dengan pemilik sarana apotek (Whole of Government)
24
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN
Kegiatan 4 : Melakukan
Pengarsipan pada google drive
Kegiatan ini terdiri dari 3 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa dokumen pada google drive
sesuai dengan tahun terbit surat izin sarana apotek. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya
mengarsipkan dokumen surat izin sarana apotek secara digital. Kegiatan ini merupakan wujud dari
tanggung jawab saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik (Manajemen ASN)
penggunaanya.
25
KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN
Kegiatan 5 : Membuat
arsip manual
Kegiatan ini terdiri dari 5 Tahapan. Output dari kegiatan ini berupa folder dokumen yang tertata baik
di lemari arsip. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya mengarsipkan dokumen surat secara manual.
Kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
(Manajemen ASN)
26
Mencetak atau print out dokumen surat izin sarana apotek yang ada di
google drive
Tahapan 3
Tahapan kegiatan ini memberikan kejelasan (Akuntabilitas) dokumen yang ada
untuk diarsipkan secara manual
C. TIMELINE
27
BAB IV
PELAKSANAAN
KEGIATAN
AKTUALISASI
KEGIATAN 1
Membuat akun
Google Drive untuk
menyimpan
dokumen
28
Tahapan Kegiatan 1 :
Melakukan Konsultasi dengan .
Ka Seksi
29
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab untuk konsultasi dengan
pimpinan yang memberikan saran dan arahan terkait kegiatan aktualisasi, sehingga kegiatan
ini dapat terlaksana dan berjalan dengan baik.
Etika Publik :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan sikap hormat, sopan dan santun. Sebagai rasa
hormat saya kepada pimpinan, saya berkonsultasi dengan menggunakan bahasa inonesia yang
sopan dan santun, sehingga dengan sikap tersebut komunikasi dan kegiatan akan terlaksana
dan berjalan dengan baik.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai inovatif, efektif dan efisien. Saya
berkonsultasi dengan pimpinan dengan memberikan ide inovasi tentang pembuatan akun
google drive untuk penyimpanan arsip, sehingga akun google drive ini dapat digunakan
dengan efektif dan efisien tanpa adanya pemborosan waktu.
Nasionalisme :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai musyawarah. Saya melakukan konsultasi
menerima segala bentuk saran dan arahan baik dari pimpinan maupun dari rekan staff terkait
kegiatan ini. Dengan tersebut, terjalin komunikasi dan hubungan yang baik antara saya,
pimpinan, dan rekan staff.
Anti Korupsi :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nila peduli. Saya bersikap peduli dengan cara
membuat akun google drive ini sebagai tempat penyimpanan dokumen surat izin sarana
apotek secara digital, mengingat dokumen tersebut sangat penting dalam melakukan kegiatan
pengawasan pada sarana apotek.
Tahapan Kegiatan 2 :
Menyiapkan perangkat keras (laptop) dan
internet
30
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan kegiatan ini saya menyiapkan laptop yang
dihubungkan ke jaringan internet. Dalam proses
pembuatan akun google ini, saya menyiapkan laptop
secara mandiri (Anti Korupsi) dan menyambungkan ke
jaringan internet dengan menggunakan jaringan internet
sendiri sebagai wujud sikap rela berkorban
(Nasionalisme) untuk kelancaran proses pembuatan akun
google drive.
Analisis Dampak
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai mandiri.
Dalam proses pembuatan akun google ini saya
menyiapkan laptop secara mandiri untuk kelancaran
proses tersebut.
Nasionalisme :
Sikap rela berkorban saya terapkan pada tahapan
kegiatan ini. Menyambungkan jaringan internet dengan
menggunakan jaringan internet sendiri merupakan sikap
rela berkorban dari hal-hal kecil seperti sikap yang saya
lakukan tersebut. Dengan sikap ini sangat membantu
saya dalam melaksanakan proses pembuatan akun
google drive.
Tahapan Kegiatan 3 :
Membuat akun Gmail untuk pengarsipan
31
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai kejelasan dan tanggung jawab. Dengan membuat akun gmail
ini memberikan kejelasan kepada saya untuk mengarsipkan dokumen pada google drive dengan
menggunakan akun tersebut. Dengan teregistrasinya akun gmail ini merupakan tanggung jawab saya
untuk menjaga keamanan akun ini, sehingga kegiatan pengarsipan dokumen pada google drive dapat
terlaksana dengan baik.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya merapkan nilai efektif. Tujuan dari pembuatan akun gmail ini adalah untuk
pengarsipan dokumen di google drive, dengan adanya akun gmail ini memberikan kemudahan dalam
proses pengarsipan dan penggunaan dokumen pada google drive.
KEGIATAN 2
Menyusun rancangan
folder di google drive
Kontribusi kegiatan dalam pencapaian
visi dan misi organisasi:
32
Tahapan Kegiatan 1 :
Mengakses google drive
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
pada tahap ini saya menerapkan nilai kejelasan. Dengan mengakses google drive memberikan
kejelasan kepada saya untuk melakukan tahap selanjutnya yaitu login ke akun gmail yang telah di
buat.
Tahapan Kegiatan 2 :
Login ke akun google drive
33
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Setelah tahapan pertama maka tahapan selanjutnya yaitu login ke akun google drive dengan
menggunakan akun gmail yang telah di buat. Tahapan kegiatan ini saya lakukan dengan rasa
tanggung jawab (Akuntabilitas) atas akun yang saya gunakan untuk pengarsipan dokumen,
sehingga diharapkan akun ini aman digunakan untuk menyimpan arsip/dokumen surat izin sarana
apotek secara digital dan memberikan kejelasan (Akuntabilitas) dalam mengakses google drive.
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Login ke akun google drive
memberikan kejelasan dalam mengakses akun google drive dan saya bertanggungjawab pada akun
yang digunakan, sehingga kedepannya akun ini dapat digunakan dengan aman dan penyimpanan
dokumen secara digital dapat terlaksana dengan baik.
Tahapan Kegiatan 3 :
Membuat dan memberi nama folder
Pada tahap ketiga ini, saya membuat dan memberi nama folder sesuai dengan tahun penerbitan
surat izin sarana apotek. Dalam pembuatan folder ini saya mengacu pada data yang ada di seksi
kefarmasian. Dari data tersebut, selanjutnya saya membuat list sesuai tahun diterbitkannya surat
izin sarana apotek dan difokuskan pada sarana apotek yang ada di Kecamatan Ujung Bulu.
34
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Saya membuat dan
memberi nama folder pada google drive dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan
adanya folder ini memberikan kejelasan terhadap dokumen yang ada pada google drive.
Anti Korupsi :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai peduli dan bekerja keras. Dengan sikap tersebut,
tahapan kegiatan ini dapat diselesaikan karena adanya kepedulian dan kerja keras.
Nasionalisme :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai rela berkorban. Dengan menerapkan nilai tersebut
tahapan kegiatan ini dapat terlaksana dengan meluangkan waktu saya untuk
menyelesaikan tahapan kegiatan ini.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisein. Dengan menerapkan nilai
tersebut, memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi dokumen melalui google drive
dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pemilihan dokumen yang ingin
digunakan.
KEGIATAN 3
Membuat Link
Pendek Untuk
Permintaan
Dokumen Pada
Sarana Apotek Hubungan kegiatan dengan mata
pelatihan peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI :
Pada kegiatan ini saya membuat link pendek yang digunakan untuk permintaan dokumen
pada sarana apotek. Dalam proses kegiatan ini terdiri atas empat tahapan kegiatan. Output
dari kegiatan ini yaitu Link singkat bitly yang tersampaikan kepada pihak atau pemilik sarana
apotek sehingga nantinya dapat memenuhi dokumen surat izin sarana apotek dengan tepat
waktu. Kegiatan ini adalah salah satu cara saya lakukan sebagai ASN mengupayakan efektif
dan efisiennya dalam proses pengarsipan dokumen secara digital. Kegiatan ini merupakan
wujud dari tanggung jawab saya sebagai pelaksana kebijakan publik(Manajemen ASN) dan
sikap profesionalitas (Manajemen ASN) saya dalam proses pengarsipan dokumen. Pada
kegiatan ini saya melakukan koordinasi dengan pihak sarana apotek, kegiatan ini sejalan
dengan pendekatan Whole of Government. Selanjutnya saya melakukan permintaan
dokumen melalui link pendek ini, saya meminta partisipasi dan respon (Pelayanan Publik)
dari pihak sarana apotek untuk mengupload dokumen surat izin sarana apotek.
35
Kontribusi kegiatan dalam pencapaian
visi dan misi organisasi:
Kegiatan ini untuk mewujudkan Visi Bupati Bulukumba yaitu “Mewujudkan masyarakat
produktif, yang berkarakter kearifan lokal menuju Bulukumba Maju dan Sejahtera dan misi
organisasi yaitu “ Meningkatkan Kualitas dan layanan kesehatan masyarakat” untuk
bekerjasama mencapai misi dari sisi internal agar proses pemenuhan Administrasi Seksi
Kefarmasian dapat berjalan dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menunjang penguatan nilai organisasi yaitu
berorientasi pelayanan, akuntabel, kolaboratif, dan adaptif. Karena dalam melaksanakan
kegiatan ini dilakukan dengan rasa tanggung jawab, terus berinovasi, dan melakukan perbaikan
tiada henti.
Tahapan Kegiatan 1 :
Membuat google form
36
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan akuntabilitas. Dengan
menerapkan nilai tersebut akan memberikan kejelasan terkait dokumen yang akan di upload
dan tahapan ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat berjalan dengan
baik dan mencapai tujuan sesuai yang diinginkan.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai inovatif dan efektif. Dengan menerapkan nilai
tersebut saya memberikan ide yang inovatif terkait pengumpulan dokumen sehingga efektif
memberikan kemudahkan dalam mengumpulkan dokumen yang saya ingin arsipkan secara digital.
Tahapan Kegiatan 2 :
Menyalin link dari google drive
Setelah membuat google form, selanjutnya saya menyalin link google form yang ada pada
google drive ke website bitly untuk mendapatkan link pendek atau singkat yang akan di
bagikan ke pihak sarana apotek. Tahapan ini memberikan kejelasan tentang link yang akan
dikirim untuk mengupload dokumen sarana apotek.
Penerapan Nilai ASN :
Selanjutnya tahapan kedua yaitu menyalin link dari google drive ke website bitly. Setelah saya
membuat google form maka link pada google form yang ada pada google drive saya salin ke
website bitly untuk mendapatkan link pendek atau singkat. Hasil dari salinan pada link bitly
memberikan kejelasan (Akuntabilitas) tentang link pendek yang saya bagikan ke pihak
sarana apotek untuk mengupload dokumen yang saya butuhkan.
37
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai kejelasan. Link pendek tersebut memberikan
kejelasan tentang link yang akan saya bagikan untuk mengupload dokumen surat izin sarana
apotek, sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai.
Tahapan Kegiatan 3 :
Menghubungi pemilik sarana apotek untuk
apotek
Pada tahap ini saya menghubungi pihak sarana apotek melalui whatsapp. Pada tahap ini saya
memberikan penjelasan bahwa seksi kefarmasian Dinas Kesehatan Kab. Bulukumba meminta
untuk mengupload dokumen surat izin sarana apotek melalui link pendek yang telah dibuat
38
Penerapan Nilai ASN :
Tahapan selanjutnya saya menghubungi pihak sarana apotek melalui whatsapp dengan
menggunakan bahasa indonesia yang sopan dan santun (Etika Publik) untuk mengupload
dokumen surat izin sarana apotek. Tahapan ini memberikan kejelasan (Akuntabilitas)
tentang instansi yang menghubungi pihak sarana apotek, untuk mengupload dokumen surat
izin sarana apotek melalui link yang telah disampaikan. Pembagian link tersebut merupakan
tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam upaya memperoleh dokumen tersebut,
sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.
Analisis Dampak
Etika Publik :
Pada tahapan ini saya menghubungi dan berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia
yang sopan dan santun kepada pihak sarana apotek melalui whatsapp, sehingga informasi
tersampaikan dengan baik. Dengan sikap tersebut tujuan dari tahapan ini dapat tercapai
dengan baik.
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan
nilai tersebut, pihak sarana apotek akan memperoleh kejelasan tentang link yang dibagikan
tersebut, dan merupakan tanggung jawab saya atas dokumen yang telah di upload oleh
pihak sarana apotek
Tahapan Kegiatan 4 :
Memberikan informasi terkait pengisian
link
Pada tahapan terakhir saya memberikan informasi terkait pengisian link yang telah di
bagikan melalui whatsapp. Pemberian informasi ini saya lakukan dengan dua tahap, yaitu
tahap pertama dengan memberikan penjelasan melalui whatsapp dan tahap kedua dengan
mengirimkan video tutorial cara pengisian link tersebut. Dengan informasi tersebut
diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam memahami dan mengupload dokumen
sesuai dengan dengan permintaan pada google form.
39
Analisis Dampak
Etika Publik :
Pada tahapan ini saya menghubungi dan berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia
yang sopan dan santun kepada pihak sarana apotek melalui whatsapp, sehingga informasi
tersampaikan dengan baik. Dengan sikap tersebut tahapan kegiatan ini dapat terlaksana
dengan baik.
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan
nilai tersebut, pihak sarana apotek akan memperoleh kejelasan tentang cara pengisian link
tersebut, sehingga mudah di pahami dan di mengerti, dan saya bertanggung jawab atas
kebenaran informasi ini dan dokumen yang telah di upload oleh pihak sarana apotek.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai inovatif. Saya memberikan ide inovatif dengan
membuat video tutorial sebagai tambahan tentang cara pengisian link agar pemilik sarana
apotek lebih mudah untuk mengupload dokumen yang diminta
40
Kegiatan 4
Melakukan
pengarsipan pada
google drive
Hubungan kegiatan dengan mata
pelatihan peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI :
Pada kegiatan ini saya melakukan pengarsipan digital yang tersimpan pada google drive.
Dalam proses kegiatan ini terdiri atas tiga tahapan kegiatan. Output dari kegiatan ini yaitu
dokumen surat izin sarana apotek pada google drive. Kegiatan ini merupakan salah satu sikap
profesionalitas dan tanggung jawab saya sebagai pelaksana kebijakan publik (Manejemen
ASN) dalam mengupayakan efektivitas dan efisensi pengarsipan pada google drive. Pada
kegiatan ini saya mengunggah dokumen yang telah di upload oleh pihak sarana apotek,
selanjutnya mengklasifikasikan dokumen sesuai dengan folder yang telah dibuat, kemudian
memasukkan dokumen sesuai dengan tahun penerbitan surat izin sarana apotek. Tujuan dari
kegiatan ini adalah tersedianya arsip atau dokumen surat izin sarana apotek dan memberikan
kemudahan dalam mengidentifikasi dokumen tersebut
Kegiatan ini untuk mewujudkan Visi Bupati Bulukumba yaitu “Mewujudkan masyarakat
produktif, yang berkarakter kearifan lokal menuju Bulukumba Maju dan Sejahtera dan misi
organisasi yaitu “ Meningkatkan Kualitas dan layanan kesehatan masyarakat” untuk
bekerjasama mencapai misi dari sisi internal agar proses pemenuhan Administrasi Seksi
Kefarmasian dapat berjalan dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menunjang penguatan nilai organisasi yaitu
akuntabel, kompeten, dan adaptif. Karena dalam melaksanakan kegiatan ini dilakukan
dengan rasa tanggung jawab, melaksanakan tugas dengan kulaitas terbaik, dan terus
berinovasi
41
Tahapan Kegiatan 1 :
Mengunggah dokumen yang telah di
Pada tahapan kegiatan ini, saya login ke akun google drive yang telah di buat, kemudian
membuka file respon upload dokumen SIA. Selanjutnya saya membuka semua file
respon tersebut dan mengunggah dokumen yang telah di upload. Tujuan dari tahapan
ini adalah dokumen tersimpan secara digital pada akun google drive.
42
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai kejelasan dan tanggung jawab. Dengan menerapkan
nilai tersebut memberikan kejelasan kepada saya tentang dokumen SIA yang telah di upload,
dan merupakan tanggung jawab saya untuk menjaga dokumen yang telah saya unggah
.
Komitmen Mutu :
Komitmen Mutu : Pada tahapan ini saya menerapkan nilai responsif dan efektif. Dengan
menerapkan nilai tersebut, maka saya menerima respon dari pihak sarana apotek berupa
dokumen yang telah di upload tersebut, dan memberikan kemudahan dalam menemukan
dokumen surat izin saran apotek (SIA) yang dibutuhkan
Tahapan Kegiatan 2 :
Mengklasifikasi file sesuai dengan
folder dokumen
43
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan
nilai tersebut, saya memiliki tanggung jawab untuk mengklasifikasikan dokumen SIA yang
dapat memberikan kejelasan kepada saya dalam menggunakan dan menentukan file yang
akan digunakan.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif. Dengan menerapkan nilai tersebut dapat
memberikan kemudahan dalam menentukan dokumen yang akan digunakan.
Tahapan Kegiatan 3 :
Memasukkan dokumen ke dalam folder sesuai
apotek
Setelah mengklasifikasikan dokumen surat izin sarana apotek, tahapan selanjutnya yaitu
saya memasukkan dokumen ke dalam folder yang ada pada google drive. Dengan adanya
tahapan kegiatan ini, dapat memberikan kemudahan dalam menggunakan dokumen yang
diarsipkan secara digital ini.
44
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Selanjutnya pada tahapan ketiga saya memasukkan file atau dokumen ke dalam folder
sesuai dengan tahun penerbitan surat izin sarana apotek. Tahapan kegiatan ini merupakan
tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam melakukan pengarsipan pada google drive.
Dengan adanya folder pada google drive memberikan kejelasan (Akuntabilitas) dalam
menggunakan dokumen yang diinginkan, karena pada folder tersebut terlihat tahun
penerbitan dokumen surat izin sarana apotek, dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
(Komitmen Mutu) karena memberikan kemudahan dalam mencari dokumen yang diiginkan
dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkannya, sehingga pengarsipan
dokumen secara digital dapat terlaksana dengan baik.
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan nilai
tersebut, memberikan kejelasan dokumen yang ada pada google drive dan saya memiliki
tanggung jawab menjaga keamanan dokumen dan memenuhi kebutuhan administrasi pada seksi
kefarmasian.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai tersebut
memberikan kemudahan dalam pemilihan dokumen dan tidak membutuhkan waktu yang lama
dalam menggunakan dokumen tersebut.
Kegiatan 5
Membuat Arsip
Manual
Membuat arsip manual merupakan wujud inovasi saya sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
(Manajemen ASN) dan sikap Profesionalitas (Manajemen ASN) saya dalam
memaksimalkan pelaksanaan kegiatan ini. Dalam kegiatan ini terdiri atas 5 tahapan dimana
hasil akhirnya adalah dokumen fisik yang tersimpan dalam folder lemari arsip. Harapan dari
kegiatan ini dapat menjadi acuan untuk perbaikan kedepannya dan bermanfaat untuk seksi
kefarmasian serta dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada pengarsipan dokumen
sacara manual sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik dan dijalankan dengan penuh
rasa tanggung jawab.
45
Kontribusi kegiatan dalam pencapaian
visi dan misi organisasi:
Kegiatan ini untuk mewujudkan Visi Bupati Bulukumba yaitu “Mewujudkan masyarakat
produktif, yang berkarakter kearifan lokal menuju Bulukumba Maju dan Sejahtera dan misi
organisasi yaitu “ Meningkatkan Kualitas dan layanan kesehatan masyarakat” untuk
bekerjasama mencapai misi dari sisi internal agar proses pemenuhan Administrasi Seksi
Kefarmasian dapat berjalan dengan baik.
Tahapan Kegiatan 1 :
Menyiapkan folder penyimpanan arsip
Pada tahapan pertama dari kegiatan ini adalah menyiapkan folder penyimpanan arsip.
Setelah menyelesaikan kegiatan pengarsipan pada google drive, selanjutnya saya
menyiapkan folder atau tempat penyimpanan dokumen fisik. Tujuan dari tahapan ini adalah
tersedianya tempat penyimpanan arsip atau dokumen surat izin sarana apotek secara
manual.
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan pertama saya menyiapkan folder
penyimpanan arsip. Penyiapan folder dokumen ini
merupakan tanggung jawab (Akuntabilitas) saya
dalam proses pengarsipan secara manual. Tahapan ini
saya lakukan secara mandiri (Anti Korupsi) dan
pengadaan sendiri sebagai wujud sikap rela berkorban
(Nasionalisme) untuk kelancaran proses kegiatan
pengarsipan secara manual. Karena tidak adanya arsip
atau dokumen fisik surat izin sarana apotek, maka saya
sebagai ASN sudah sepatutnya peduli (Anti Korupsi)
dalam pengarsipan manual ini sehingga pemenuhan
administrasi pada seksi kefarmasian dapat berjalan lebih
efektif dan efisien (Komitmen Mutu) mencapai tujuan
yang diinginkan tanpa adanya pemborosan waktu.
46
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada Tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab. Dengan menerapkan nilai
tersebut, maka proses pengarsipan secara manual dapat terlaksana dengan baik, karena
saya bertanggung jawab pada penyiapan folder dokumen fisik.
Anti Korupsi :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai mandiri dan peduli. Dengan menerapkan
nilai tersebut, maka tempat penyimpanan atau folder dokumen fisik tersedia di seksi
kefarmasian.
Nasionalisame :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai rela berkorban dalam menyiapkan folder
penyimpanan arsip manual, sehingga proses pengarsipan ini dapat berjalan dengan lancar.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan
nilai tersebut, memberikan kemudahan sehingga pemenuhan administrasi dapat berjalan
lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Tahapan Kegiatan 2 :
Memberikan nama pada
47
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan
menerapkan nilai ini maka dokumen yang tersimpan dalam folder penyimpanan ini dapat
terlihat dengan jelas.
Komitmen Mutu :
pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai
tersebut, maka dokumen surat izin sarana apotek (SIA) dapat diperoleh dengan cepat dan
tepat bila dibutuhkan.
Tahapan Kegiatan 3 :
Mencetak atau print out dokumen surat
Tahapan selanjutnya yaitu mencetak atau print out dokumen surat izin sarana apotek (SIA)
yang ada pada google drive. Pada tahapan ini saya membuka folder yag ada pada google
drive, kemudian membuka dokumen dan mencetak atau print out semua dokumen yang ada
pada folder tersebut. Tujuan dari tahapan ini adalah tersedianya dokumen fisik yang akan di
arsipkan ke dalam folder penyimpanan dokumen pada lemari arsip.
48
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan ketiga ini saya bertanggung jawab (Akuntabilitas) mencetak atau print out
semua dokumen yang ada pada google drive. Tahapan ini memberikan kejelasan
(Akuntabilitas) kepada saya tentang dokumen surat izin sarana apotek. Hasil print out ini
akan saya jadikan sebagai arsip manual atau dokumen fisik yang nantinya akan dimasukkan
ke dalam folder penyimpanan arsip pada lemari arsip. Dengan adanya dokumen fisik ini,
salah satu kebutuhan administrasi dapat terpenuhi dan bisa berjalan lebih efektif dan
efisen (Komitmen Mutu) sehingga tujuan dari pengarsipan manual ini dapat tercapai tanpa
adanya pemborosan waktu.
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan menerapkan
nilai tersebut, dokumen fisik ini memberikan informasi yang jelas tentang surat izin sarana
apotek dan sudah menjadi tanggung jawab saya untuk melaksanakan tahapan kegiatan ini
dengan baik.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai
tersebut, hasil print out dari dokumen ini menghasilkan dokumen fisik yang dapat digunakan
dengan mudah, cepat dan tepat dalam bila dibutuhkan.
Tahapan Kegiatan 4 :
Memasukkan DOKUMEN KE
49
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Tahapan selanjutnya, yaitu memasukkan dokumen ke dalam folder arsip. Pada tahapan ini
saya bertanggung jawab (Akuntabilitas) memasukkan dokumen yang telah di print out ke
dalam folder penyimpanan arsip. Tersedianya dokumen fisik ini memberikan kemudahan
dalam kegiatan pengawasan pada sarana apotek yang digunakan sebagai dokumen kontrol,
sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu) tanpa
adanya pemborosan waktu dalam mencari dokumen syrat izin sarana apotek yang diinginkan.
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai tanggung jawab. Dengan menerapkan nilai tesebut
saya memiliki tanggung jawab atas tersedianya doukmen fisik surat izin sarana apotek yang
digunakan sebagai dokumen kontrol dalam kegiatan pengawasan di sarana apotek.
Komitmen Mutu :
Pada Tahap kegiatan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai
tersebut, maka dokumen fisik ini dapat diperoleh dengan mudah, cepat, dan tepat, sehingga
tujuan dari kegiatan pengarsipan secara manual terlaksana dengan baik
Tahapan Kegiatan 5 :
Menata di lemari arsip
Tahapan terakhir dari kegiatan ini yaitu menata folder penyimpanan dokumen di lemari arsip.
Setelah saya memasukkan dokumen surat izin sarana apotek (SIA) ke dalam folder
penyimpanan, selanjutnya saya memasukkan folder tersebut ke dalam lemari arsip dan
menatanya di bagian folder surat perizinan. Dengan adanya folder penyimpanan dokumen SIA
dilemari arsip, diharapkan dapat bermanfaat untuk seksi kefarmasian dan menjadi acuan
dalam perbaikan kedepannya
50
Penerapan Nilai Dasar ASN :
Pada tahapan akhir dari kegiatan ini, saya memasukkan folder penyimpanan dokumen ke dalam lemari
arsip dan menatanya dengan baik. Tahapan ini merupakan tanggung jawab (Akuntabilitas) saya dalam
mewujudkan tersedianya dokumen fisik surat izin sarana apotek (SIA) dan menjaga keamanan folder
dokumen fisik tersebut. Dengan adanya folder penyimpanan ini memberikan kejelasan (Akuntabilitas)
dokumen yang tersimpan dalam folder tersebut, dan memberikan kemudahan dalam mencari dokumen
surat izin sarana apotek yang dibutuhkan tanpa adanya pemborosan waktu, sehingga dokumen SIA ini
dapat digunakan lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
Analisis Dampak
Akuntabilitas :
Pada tahapan akhir ini saya menerapkan nilai tanggung jawab dan kejelasan. Dengan
menerapkan nilai tersebut, terlihat secara jelas dokumen yang tersimpan pada folder
penyimpanan, sehingga tahapan tersedianya folder dokumen surat izin sarana apotek (SIA)
pada lemari arsip dapat terlaksana dengan baik dan sudah menjadi kewajiban saya untuk
menjaga keamanan dokumen tersebut.
Komitmen Mutu :
Pada tahapan ini saya menerapkan nilai efektif dan efisien. Dengan menerapkan nilai tesebut,
tujuan dari folder dokumen di lemari arsip tercapai dengan baik yaitu mudah dan cepat dalam
memperoleh dokumen surat izin sarana apotek (SIA) yang akan dibutuhkan nantinya.
51
A. MATRIX HABITUASI
52
C. MATRIKS KEDUDUKAN
DAN PERAN ASN
53
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2021
memberikan banyak dampak kepada penulis dalam hal mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ASN , peran dan kedudukan ASN serta mengimplementasikan visi, misi dan nilai
organisasi di kantor Dinas Kesehatan Kab. Bulukumba. Penulis lebih memahami bahwa
setiap pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi hendaknya tidak keluar dari nilai
yang telah dilatihkan pada LATSAR sehingga menjadi platform dalam pengembangan
karir, menjalankan amanat dan juga memberikan layanan kepada masyarakat sebagai
salah satu peran dan kedudukan ASN.
Pemilihan isu Belum dilakukannya pengarsipan Surat Izin Sarana Apotek pada
Seksi Kefarmasian yang dapat digunakan sebagai dokumen kontrol pada kegiatan
pengawasan sarana apotek mendapat respon yang baik dari Seksi Kefarmasian dan
mentor saya. Dengan adanya inovasi ini maka dokumen surat izin sarana apotek dapat
tersedia, baik secara digital maupun manual (dokumen fisik), dan dapat lebih efektif
serta efisien dalam mencapai tujuan dari kegiatan pengarsipan ini, sehingga
pemenuhan administrasi pada seksi kefarmasian dapat berjalan dengan baik.
54
LAMPIRAN