Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PELATIHAN DASAR CALON


PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN III
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI BENGKULU

Peningkatan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Dan Pengawasan


Paket Pekerjaan Jalan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUPR
Provinsi Bengkulu

OLEH:
DAYU HANDIKA, S.T.
NIP. 19941010 201902 1 004

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI BENGKULU
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
LAPORAN AKTUALISASI

Judul : Peningkatan Pelaksanaan Kegiatan


Monitoring Dan Pengawasan Paket Pekerjaan
Jalan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas
PUPR Provinsi Bengkulu
Nama Peserta : DAYU HANDIKA, S.T
NIP : 19941010 201902 1 004
Angkatan : III
Nomor Absen : 5
Instansi : Pemerintah Provinsi Bengkulu
Jabatan : Analis Jalan Jembatan
Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Bengkulu

Laporan Aktualisasi telah disetujui oleh Pembimbing untuk


diseminarkan.

Bengkulu, Agustus 2019

Coach/Pembimbing, Mentor,

(Temmy Ahmad Ali, S.E, M.Si) (II Sumirat, S.T)


NIP.196310241992031002 NIP. 198002112011011005
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS PELATIHAN DASAR CALON


PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN III
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI BENGKULU

Peningkatan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Dan Pengawasan


Paket Pekerjaan Jalan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUPR
Provinsi Bengkulu

OLEH:
DAYU HANDIKA, S.T
NIP. 19941010 201902 1 004

Telah Diseminarkan Pada Hari Kamis Tanggal 11 Bulan Juli Tahun 2019
di BPSDM Provinsi Bengkulu

Penguji

Drs. H. Sarun S., MM


NIP. 196202011982031007

Coach/Pembimbing Mentor

(Temmy Ahmad Ali, S.E, M.Si) (II Sumirat, S.T)


NIP.196310241992031002 NIP.198002112011011005

BENGKULU
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BENGKULU

Ir. H. Fachriza, MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19650122 198907 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat
menyusun Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara.
Shalawat beriring salam penulis haturkan untuk baginda Rasulullah SAW.
Adapun laporan rancangan aktualisasi ini berisi tentang rancangan kegiatan-
kegiatan penulis yang berkaitan dengan tupoksi sebagai Analis Jalan Jembatan.
Provinsi Bengkulu sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang
diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar ANEKA
yaitu: mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya,
mampu mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas jabatan, mampu berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatan, dan mampu untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansi.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan Rancangan Kegiatan
Aktualisasi ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangannya, oleh karena
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Bengkulu, 11 Juli 2019


Penulis,
Dayu Handika, S.T
NIP. 19941010 201902 1 004
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1………………………………………………….………………16
2. Tabel 3.2……………………………………………………………….…19
3. Tabel 3.3…………………………………………………….……………19
4. Tabel 3.4………………………………………………….………………29
5. Tabel 3.5………………………………………………….………………30
DAFTAR LAMPIRAN

1. Sasaran Kinerja Pegawai


2. Surat Perintah Tugas Mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan Rancangan.....................................................................................1
C. Ruang Lingkup..........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
DESKRIPSI TENTANG ORGANISAASI..........................................................3
A. Profil Organisasi.......................................................................................3
B. Tugas dan Jabatan Peserta Latsar..............................................................5
BAB III....................................................................................................................7
RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................................7
A. Konsep Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)..............7
B. Identifikasi Isu.........................................................................................15
C. Penetapan Isu...........................................................................................18
D. Rancangan Aktualisasi............................................................................20
BAB IV.………………………………………………………………………….32
PENUTUP……………………………………………………………………..32
LAMPIRAN……………………………………………………………………...33
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk membentuk Pegawai Negri Sipil (PNS) yang professional
dalam menjalani tugasnya sebagi pelayan masyarakat , maka perlu
diadakanya pelatihan dasar Calon Pegawai Negri Sipil yang berdasarkan
dai Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara dan Perlan No 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon
PNS.
Dengan diadakannya pelatihan ini adalah untuk membentuk PNS
yang mempunyai nilai-nilai dasar profesi ASN berupa akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).
Kegiatan on Campus di laksanakan di BPSDM provinsi Bengkulu dengan
metode pembelajara klasikal dan Kegiatan off kampus dilakukan di
instansi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang guna
mengaktualisasi materi nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap kegiatan yang
sudah direncanakan.
Dinas Pekejaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dibidang pekerjaan umum. Di
dalam DPUPR terdapat Seksi Perencanaan dan Evaluasi bidang Bina
Marga yang berdasarkan Pergub Nomor 59 Tahun 2016 mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan perencanaan, pemrogaman, pelaksanaan
pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan, pengamanan
pemanfaatan bagian – bagian jalan dan penerangan jalan umum,
pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan pekerjaan, serta penyediaan dan
pengujian bahan dan peralatan.

B. Tujuan Rancangan
Tujuan aktualisasi nilai – nilai dasar PNS akan dilaksanakan di
Seksi Perencanaan dan Evaluasi bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu agar peserata dapat
menjadi PNS yang professional, berkarakter nilai-nilai dasar profesi PNS,
sehingga mampu melaksanakan tugas dan peranya secara professional
sebagai pelaksana kebijakan dan pelayan masyarakat.

C. Ruang Lingkup

1. Tempat
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri
sipil ini dilakukan di tempat kerja masing – masing peserta Latihan
dasar CPNS Golongan III. Tempat kerja peserta latihan dasar yang
dimaksud adalah Seksi Perencanaan dan Evaluasi Bidang Bina Marga
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penatan Ruang Provinsii Bengkulu. Yang
beralamat di Jalan Prof. Dr.Hazairin,Sh No.901 Telp.0736-21224

Fax.0736-23747 Bengkulu.

2. Batas Waktu
Batas waktu yang telah ditentukan untuk pelaksanaan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS ini dalah selama 30 hari off campus
tepatanya dari tanggal 15 Juli 2019 Samapai 23 Agustus 2019.
BAB II
DESKRIPSI TENTANG ORGANISAASI

A. Profil Organisasi

1. Dasar hukum pembentukan oraganisasi


Dasar hukum berdirinya Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Bengkulu peraturan gubernur
Bengkulu nomor 59 tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan
organisasi,tugas dan fungsi, serta tata kerja dinas pekerjaan umum
dan penataan ruang provinsi Bengkulu. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang provinsi Bengkulu merupakan unsur pelaksana
otonomi daerah dibidang pekerjaan umum dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

2. Visi dan Misi


Visi ;
“Terwujudnya Pelayanan Infrastruktur Bidang Ke – Pu – An Yang
Baik, Bermanfaat Dan Berkelanjutan”.

Misi :
1. Mempertahankan Fungsi Pelayanan Sarana dan Prasarana Bidang
Ke-PU-An Yang Ada
2. Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Bidang
Ke-PU-An.
3. Mengembangkan Potensi Sumber Daya Yang Ada Untuk
Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Ke-PU-An Yang Berkembang
Sejalan Dengan Peningkatan Pembangunan.
4. Meningkatkan Fungsi Pelayanan Organisasi Dan Tatalaksana Yang
Efektif dan Efisien Terpadu Dengan Prinsip “Good Governance”
Serta Mengembengkan SDM Yang Profesional.
3. Struktur Organisasi

Kepala Dinas

Kelompok Jabatan
Fungsional Sekretaris

Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian


Umum, Keuangan Perencanaan,
Daan Perlengkapan Evaluasi dan
Pelaporan

Kepala Bidang Kepala Bidang Bina Kepala Bidang Kepala Bidang Jasa Kepala Bidang Tata
Sumber Daya Air Marga Cipta Karya Kosntruksi Ruang

Kepala Seksi Kepala Seksi


Perencanaan dan Kepala Seksi Kepala Seksi
Perencanaan Kepala Seksi
Evaluasi Perencanaan dan Pengaturan dan
Sumber Daya Air Pengaturan
Pengendalian Pembinaan

Kepala Seksi
Kepala Seksi Kepala Pelaksanaan Kepala Seksi
Kepala Seksi
Pelaksanaan Pembangunan Penyahatan Pelaksanaan
Lingkungan Pemberdayaan
Penataan Ruang
Pemukiman(PLP) dan
Air Minum

Kepala Seksi
Kepala Seksi Pengawasan Dan
Operasi dan Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
Perservasi Pelaksanaan Penataan Pengendalian
Pemeliharaan Pengawasan
Bangunan dan Pemanfaatan
Pengembangan Ruang
Pemukiman

Unit Pelaksana
Teknis Dinas

Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu
B. Tugas dan Jabatan Peserta Latsar

1. Tugas dan Fungsi Bidang Bina Marga


Tugas bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan perencanaan, pemrogaman, pelaksanaan pembangunan
dan preservasi jalan dan jembatan, pengamanan pemanfaatan bagian –
bagian jalan dan penerangan jalan umum, pengendalian mutu dan hasil
pelaksanaan pekerjaan, serta penyediaan dan pengujian bahan dan
peralatan.
Adapun fungsi dari bidang Bina Marga sebagi berikut ;
a. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas bidang Bina Marga
b. Penyiapan bahan – bahan dan data yang berkenaan dengan
pelaksanaan tugas bidang Bina Marga
c. Pelaksanaan koordinasi pemrogaman dan perencanaan teknik jalan,
konektivitas sistem jaringan jalan dengan sistem moda transportasi
d. Pelaksanaan peencanaan teknik jalan, jembatan, penerangan jalan
umum, peralatan, dan pengujian
e. Pelaksanaan pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan, dan
penerangan jalan umum
f. Pelaksanaan evaluasi dan penetapan laik fungsi, audit keselamatan
jalan dan jembatan serta leger jalan
g. Rapat teknis Bina Marga
h. Pengevaluasian pelaksanaan tugas bidang Bina Marga
i. Penyusuan laporan tugas bidang Bina Marga
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas.

2. Tugas Seksi Perencanaan dan Evaluasi


Seksi Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan
data dan informasi untuk penyusunan pemrogaman dan perencanaan
teknik pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan serta
penerangan jalan umum, melaksanakan koordinasi konektivitas sistem
jaringan jalan dengan sistem moda transportasi bersama pembina
bidang ke Bina Marga-an, melaksanaan pengujian mutu konstruksi,
evaluasi terhadap hasil pengujian konstruksi dan penetapan leger jalan,
melaksanakan audit keselamatan jalan dan jembatan, leger jalan.
Seksi Perencanaan dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas seksi
Perencanaan dan Evaluasi;
b. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan
dengan pelaksanaan tugas seksi Perencanaan dan Evaluasi;
Penyiapan data;
c. Penyiapan data dan informasi sebagai bahan penyusunan
pemrogaman dan perencanaan teknik pembangunan dan preservasi
jalan dan jembatan serta penerangan jalan umum;
d. Pelaksanaan koordinasi pemrogaman dan perencanaan teknik jalan,
konektivitas sistem jaringan jalan dengan sistem moda transportasi
bersama pembina bidang ke Bina Marga-an
e. Pelaksanaan pengujian mutu konstruksi, evaluasi terhadap hasil
pengujian konstruksi, melaksanakan evaluasi dan penetapan leger
jalan
f. Pelaksanaan audit keselamatan jalan dan jembatan serta leger jalan
g. Menghadiri rapat teknis pengaturan dan pembinaan;
h. Pengevaluasian pelaksanaan tugas seksi Perencanaan dan Evaluasi
i. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Perencanan dan
Evaluasi
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Konsep Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai PNS pada Badan


Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Bengkulu yang lebih baik, maka
aktualisasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) harus dilakukan. Nilai-nilai tersebut harus
diidentifikasikan melalui indikator, identifikasi nilai-nilai dasar terkait dengan
kebutuhan stakeholder, tugas organisasi, tugas unit, tugas pegawai dan daftar
kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi PNS. Berikut disajikan
penjelasan masing-masing nilai ANEKA.

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship);
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented);
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting);
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences);
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical
(vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban
kepada masyarakat luas.
Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:
1) Kepemimpinan: pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2) Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya
akuntabilitas
3) Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
4) Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa
ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan,
karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang
telah dibuat
5) Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara dan
dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja
tidak optimal.
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan
7) Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian
yang yang dimiliki
8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja.
9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa
dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai- nilai
Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:
1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masingmasing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
2) Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika.
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
5) Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d) Menghormati hak orang lain.
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
i) Suka bekerja keras.
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
Indikator etika publik meliputi:
1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis.
2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa dihargai
dan dihormati.
3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek nilai dan
norma saat melayani publik sehingga meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
4) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang
lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan
saling percaya sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.
5) Netralitas

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa
ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholder.

Indikator komitmen mutu antara lain:


1) Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
2) Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu
3) Efektif adalah berhasil guna, menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja.
4) Inovatif adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide kreativitas
untuk meningkatkan mutu pelayanan.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea: 1951)
atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960 ). Selanjutnya dikatakan
bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih
tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah "coruption, corrupt"
(Inggris), "corruption" (Perancis) dan "corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi
secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat
disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian. Kata kunci untuk
menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri dan
hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti
korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai
dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung
prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran,
kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
1) Kejujuran
Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat
penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan
dipercaya dalam kehidupan sosialnya.

2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Nilai
kepedulian sangat penting bagi seorang pegawai dalam kehidupan di
tempat kerja dan di masyarakat.
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri
yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas
dan tanggung jawabnya. Dengan karakter kemandirian pegawai dituntut
untuk mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri
dan bukan orang lain.
4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (KBBI).
Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan
hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat orang
lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.
5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan)
(KBBI). Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab
tersebut berupa perwujudan dan kesadaran akan kewajiban menerima
dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di mana kemauan
menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan,
tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian,
ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang mundur.

7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup
sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua
kebutuhannya. Prinsip hidup sederhana merupakan parameter penting
dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini akan

B. Identifikasi Isu
Mengacu pada permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang, khususnya pada bidang Bina Marga, terdapat beberapa isu
yang dapat diulas antara lain :

1. Kurang maksimalnya pengumpulan dan pengelolaan data pada paket


pekerjaan jalan jembatan
Deskripsi isu :
Terdapat permasalahan pada pengumpulan dan pengelolaan pada
perencanaan paket pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga. Hasil
perencanaan paket pekerjaan jalan jembatan ada yang di dapat tidak sesuai
dengan Spesifikasi teknis yang telah ditetapkan di Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang.

2. Adanya keterlambatan dalam proses pemasukan dokumen lelang


paket pekerjaan jalan jembatan
Deskripsi isu :
Seringkali terjadi permasalahan pada pengumpulan dan pengelolaan pada
perencanaan paket pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga tidak
berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan permasalahan juga terjadi
pada keterlambatan dalam proses pemasukan dokumen lelang paket
pekerjaan jalan jembatan
3. Belum optimalnya monitoring dan pengawasan paket pekerjaan jalan
jembatan
Deskripsi isu :
Kegiatan monitoring dan pengawasan sering terkendala pada sisi SDM,
dimana dalam melakukan monitoring tidak melaksanakan dengan baik dan
benar yang berakibat pada hasil pelaporan yang kurang sesuai dengan
kondisi kenyataanya sehingga menyebabkan evaluasi yang dilakukan
menjadi kurang baik.

Tabel 3.1
Identifikasi Isu
Identifikasi
Keterkaitan
No. Identifikasi Isu Kondisi Ideal Akar
dengan Materi
Permasalahan
1 Kurang Melakukan Pelayanan Ditemukannya
maksimalnya pengumpulan dan publik data pada paket
pengumpulan dan pengelolaan data pekerjaan jalan
pengelolaan data pada paket jembatan di
pada paket pekerjaan jalan Bidang Bina
pekerjaan jalan jembatan di Marga tidak
jembatan Bidang Bina sesuai dengan
Marga, sesuai Spesifikasi
dengan teknis yang
Spesifikasi teknis telah ditetapkan
yang telah di Dinas
ditetapkan di Pekerjaan
Dinas Pekerjaan Umum dan
Umum dan Penataan Ruang
Penataan Ruang

2 Adanya Dalam melakukan Pelayanan Ditemukannya


keterlambatan dalam pengumpulan dan Publik data pada paket
proses pemasukan pengelolaan pada pekerjaan jalan
dokumen lelang perencanaan paket jembatan di
paket pekerjaan pekerjaan jalan Bidang Bina
jalan jembatan jembatan di Marga tidak
bidang Bina sesuai dengan
Marga harus Spesifikasi
sesuai dengan teknis yang
Spesifikasi teknis telah ditetapkan
yang telah di Dinas
ditetapkan di Pekerjaan
Dinas Pekerjaan Umum dan
Umum dan Penataan Ruang
Penataan Ruang sehingga
sehingga menyebabkan
keterlambatan keterlambatan
dalam proses dalam proses
pemasukan pemasukan
dokumen lelang dokumen lelang
paket pekerjaan paket pekerjaan
jalan jembatan jalan jembatan
tidak terjadi

3 Belum optimalnya Melakukan Pelayanan Kegiatan


monitoring dan monitoring public monitoring dan
pengawasan paket dengan baik dan pengawasan
pekerjaan jalan benar sesuai sering
jembatan dengan spesifikasi terkendala pada
teknis sisi SDM,
perencanaan dimana dalam
sehingga hasil melakukan
pelaporan sesuai monitoring
dengan kondisi tidak
kenyataanya melaksanakan
dengan baik
dan benar yang
berakibat pada
hasil pelaporan
yang kurang
sesuai dengan
kondisi
kenyataanya
sehingga
menyebabkan
evaluasi yang
dilakukan
menjadi kurang
baik.

C. Penetapan Isu
Penetapan isu perlu dilakukan untuk menentukan satu isu yang
paling utama untuk dapat diangkat dan dirancang solusinya dalam rangka
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN. Metode yang dapat digunakan
dalam penentuan isu ini adalah metode AKPL dan metode USG. Metode
AKPL melakukan penilaian terhadap 4 aspek yaitu Aktualisasi
Permasalahan (A), Kekhalayakan permasalahan (K), Problematika yang
dihadapi (P) dan Layaknya permasalahan tersebut diangkat (L). Sementara
metode USG melakukan penilaian berdasarkan 3 kriteria yaitu Urgensi
(Kemendesakan untuk segera diselesaikan), Seriousness (Tingkat
keseriusan permasalahan yang dihadapi) serta Growth (Pertumbuhan dari
permasalahan tersebut yang dapat berdampak secara menyeluruh).
Kedua metode analisis dilakukan dengan melakukan penilaian
untuk masing-masing aspek dengan skor nilai antara 1 sampai dengan 5,
dengan ketentuan sebagai berikut :
1 = sangat tidak kuat pengaruhnya
2 = tidak kuat pengaruhnya
3 = kurang kuat pengaruhnya
4 = kuat pengaruhnya
5 = sangat kuat pengaruhnya

Tabel 3.2
Analisis AKPL terhadap Isu Permasalahan yang Terjadi
No. Isu Permasalahan A K P L Total
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5) Skor
Kurang maksimalnya pengumpulan
1 dan pengelolaan data pada paket 3 4 4 3 14
pekerjaan jalan jembatan
Adanya keterlambatan dalam
proses pemasukan dokumen lelang
2 4 4 4 4 16
paket pekerjaan jalan jembatan

Belum optimalnya monitoring dan


3 pengawasan paket pekerjaan jalan 5 4 4 5 18
jembatan

Mengacu pada analisis AKPL seperti pada tabel diatas, maka isu utama
yang diangkat pada rancangan aktualisasi ini adalah isu belum optimalnya
monitoring dan pengawasan paket pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga,
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang memiliki skor tertinggi
sebesar 18.
Tabel 3.3
Analisis USG terhadap Isu Permasalahan yang Terjadi
No. Isu Permasalahan U S G Total
(1-5) (1-5) (1-5) Skor
Kurang maksimalnya pengumpulan dan
1 pengelolaan data pada paket pekerjaan 4 4 4 12
jalan jembatan
Adanya keterlambatan dalam proses
2 pemasukan dokumen lelang paket 4 5 4 13
pekerjaan jalan jembatan
Belum optimalnya monitoring dan
3 pengawasan paket pekerjaan jalan 5 5 5 15
jembatan
Mengacu pada hasil analisis USG diatas, maka isu utama yang dapat
diangkat adalah isu belum optimalnya monitoring dan pengawasan paket
pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang yang memiliki skor tertinggi sebesar 15.
Berdasarkan hasil analisis dari kedua metode yang telah dilakukan oleh
penulis seperti diatas, diketahui bahwa belum optimalnya monitoring dan
pengawasan paket pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang, menjadi isu dengan total skor permasalahan terkuat,
sehingga pada rancangan ini kegiatan yang akan diusulkan, maka akan disusun
rancangan untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan isu tersebut.

D. Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan


Penataan Ruang
Identifikasi isu :
1. Kurang maksimalnya pengumpulan dan pengelolaan data pada paket
pekerjaan jalan jembatan
2. Adanya keterlambatan dalam proses pemasukan dokumen lelang
paket pekerjaan jalan jembatan
3. Belum optimalnya monitoring dan pengawasan paket pekerjaan jalan
jembatan

Isu yang diangkat : Belum optimalnya monitoring dan


pengawasan paket pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu

Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan pelaksanaan kegiatan


monitoring dan pengawasan paket pekerjaan jalan jembatan Bidang Bina
Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan atasan terkait
mengenai kegiatan yang akan dilakukan

a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1) Melaporkan kepada mentor setiap rencana kegiatan yang akan
dilakukan
2) Berkonsultasi dan bimbingan mentor
3) Bekoordinasi selalu dengan mentor selama melakukan kegiatan

b. Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS


1) Etika Publik ( Hormat dan Sopan )
Dalam Melaporkan setiap rencana kepada mentor, saya akan
berperilaku dan berbicara dengan baik dan sopan, menghormati
mentor serta memaparkan setiap kegiatan dengan sejelas-jelasnya agar
tercapainya komunikasi yang efektif.
2) Komitmen Mutu ( Efektivitas )
Saya akan berusaha selalu berkoordinasi dengan baik pada mentor
agar setiap kendala dan keadaan yang dirasakan dapat terselesaikan
dengan baik dan mendapatkan solusi yang efektif.
3) Nasionalisme ( Keberadapan )
Saya akan bekerja sama dan berkonsultasi dengan mendengarkan
kritik dan saran yang disampaikan mentor sehingga tercapai
keselarasan pada setiap kegiatan yang akan dilakukan.

c. Konstribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi


Dengan berkoordinasi dengan mentor mengenai kegiatan yang akan
dilakukan dapat mewujudkan visi dan misi Meningkatkan Fungsi
Pelayanan Organisasi dan Tatalaksana yang Efektif dan Efisien
Terpadu dengan Prinsip “Good Governance” serta
Mengembangkan SDM yang Profesional.
d. Penguatan Nilai Organisasi
Dengan berkoordinasi dengan mentor mengenai kegiatan yang akan
dilakukan dapat menunjang nilai fungsi pelayanan organisasi yang
baik sehingga terjalinlah komunikasi yang baik dengan atasan

e. Analisis Dampak

Apabila Konsultasi dan koordinasi Kepada Atasan tidak dilakukan


maka akan berdampak pada tidak akan mendapatkan saran yang baik
dari atasan atau mentor .

2. Mengusulkan Pembagian Tugas Pelaksanaan Monitoring dan


Pengawasan

a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1. Melakukan koordinasi kepada PPTK P3EM
2. Mendapatkan Surat Perintah Tugas untuk melaksanakan monitoring
dan pengawasan.

b. Nilai-Nilai Dasar PNS


1) Akuntabilitas ( Tanggung jawab )
Dalam mengerjakan tugas saya akan bertanggung jawab pada setiap
tugas yang diberikan dengan sesuai Standar Operasional Prosedur
agar tugas yang diberikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2) Nasionalisme ( Kerja sama )


Saya akan menerapkan kerja sama dan koordinasi yang baik antar
pihak – pihak terkait untuk mencapai tujuan yang tepat pada setiap
kegiatan yang akan dilakukan.

3) Etika Publik ( Sopan santun )


Saat berkoordinasi saya akan mengedapankan nilai keramahan dan
kesopanan dengan berbicara sopan dan menjaga sopan santun agar
terciptanya suasana komunikasi yang kondusif dan efektif.

c. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Dengan mengusulkan pembagian tugas pelaksanaan monitoring dan


pengawasan dapat mewujudkan visi dan misi Mengembangkan
Potensi Sumber Daya yang ada untuk Memenuhi Kebutuhan
Pelayanan Bidang Ke-PU-an ada yang berkembang Sejalan dengan
Peningkatan Pembangunan.

d. Penguatan Nilai Organisasi

Dengan berkoordinasi dengan mentor mengenai kegiatan yang akan


dilakukan dapat menunjang nilai fungsi pelayanan organisasi yang
baik sehingga terjalinlah komunikasi yang baik dengan atasan.

e. Analisis Dampak
Apabila tidak dilakukan pengusulan pembagian tugas pelaksanaan
monitoring dan pengawasan maka kita tidak bisa melakukan
pelaksanaan monitoring dan pengawasan sehingga menyebabkan
kurang optimal di bidang pengawasan

3. Monitoring dan Pengawasan Pada Paket Pekerjaan Jalan


Jembatan

a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1. Melakukan Monitoring dan Pengawasan pada paket pekerjaan sesuai
Surat Perintah Tugas
2. Melakukan pengecekan progress pada paket pekerjaan sesuai Surat
Perintah Tugas
3. Memberikan saran apabila terjadi kendala saat di lapangan

b. Nilai-Nilai Dasar PNS


1. Akuntabilitas ( Integritas )
Dalam meningkatkan pengawasan saya selalu akan bekerja dengan
integritas tinggi pada setiap tugas yang diberikan dengan sesuai
Standar Operasional Prosedur agar kegiatan yang di hasilkan sesuai
dengan spesifikasi teknis perencanaan
2. Nasionalisme ( Musyawarah dan mufakat )
Mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan cara
menerima masukan - masukan kepada pihak – pihak terkait apabila
terjadi kendala saat proses pekerjaan di lapangan agar masalah yang
ada dapat terselesaikan
3. Etika Publik ( Sopan )
Ketika memberikan saran dilakukan dengan sopan santun dan jelas
agar apa yang disampaikan dapat dimengerti dan mudah dipahami
4. Komitmen Mutu ( Mutu Penyelenggaraan )
Dalam memeriksa dan melakukan pengecekan saya akan
melakukannya sesuai dengan sesuai standar operasional prosedur
yang ada sehingga menjamin terlaksananya mutu penyelengaraan yang
baik.
5. Anti Korupsi ( kerja keras dan berani )
Saya akan bekerja keras untuk mencegah adanya perilaku negatif dan
berani menolak uang suap yang diberikan untuk melegalkan setiap
kegiatan yang menyimpang.

c. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Dengan mengusulkan pembagian tugas pelaksanaan monitoring dan


pengawasan dapat mewujudkan visi dan misi Mengembangkan
Potensi Sumber Daya yang ada untuk Memenuhi Kebutuhan
Pelayanan Bidang Ke-PU-an ada yang berkembang Sejalan dengan
Peningkatan Pembangunan.
d. Penguatan Nilai Organisasi

Dengan berkoordinasi dengan mentor mengenai kegiatan yang akan


dilakukan dapat menunjang nilai fungsi pelayanan organisasi yang
baik sehingga terjalinlah komunikasi yang baik dengan atasan.

e. Analisis Dampak

Kegiatan Monitoring dan Pengawasan Paket Pekerjaan Jalan Jembatan


Bidang Bina Marga ini jika tidak dilakukan maka akan sangat berdampak
pada kurang optimalnya Monitoring dan Pengawasan Paket Pekerjaan
Jalan Jembatan sehingga tidak akan tercapai program aktualisasi ini,
prinsip utama dari aktualisasi ini adalah Infrastruktur tercapai, efisien,
tepat guna, dan mutu terjamin oleh sebab itu hal ini termasuk bagian inti
aktualisasi.

4. Mengevaluasi dan melapor hasil monitoring dan pengawasan


kepada PPTK P3EM

a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1. Mengevaluasi hasil kegiatan monitoring dan pengawasan pada paket
pekerjaan sesuai surat Perintah Tugas
2. Melaporkan hasil kegiatan monitoring dan pengawasan pada paket
pekerjaan sesuai Surat Perintah Tugas

b. Nilai-Nilai Dasar PNS


1. Akuntabilitas ( Tanggung Jawab )
Saya akan bertanggung jawab dalam mengevaluasi kegiatan
monitoring dan pengawasan walaupun banyak kendala yang dihadapi
kedepannya selama proses monitoring, pengawasan dan evaluasi
2. Anti Korupsi ( Jujur )
Dalam melaporkan kegiatan monitoring dan pengawasan saya akan
melakukan dengan transparasi sehingga di dapat kesesuaian antara
fakta lapangan dan yang dilaporkan tanpa ada ditutup – tutupi

3. Etika Publik ( sopan )


Saya akan mengedepankan perilaku ASN yang baik seperti berpakaian
rapi, ramah (menggunakan salam, sapa, senyum) dalam melaporkan
hasil kegiatan agar tercipta suasana yang nyaman dan mendapatkan
dukungan yang positif terkait kegiatan yang dilakukan

c. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Mengevaluasi dan melapor hasil monitoring dan pengawasan dapat


mewujudkan Mempertahankan fungsi pelayanan sarana dan
prasarana Bidang Ke-PU-an ada

d. Penguatan Nilai Organisasi

Dengan Mengevaluasi dan melapor hasil monitoring dan pengawasan


dapat menunjang nilai fungsi pelayanan yang baik sehingga dapat
menjalin komunikasi yang baik dengan atasan

e. Analisis Dampak

Kegiatan mengevaluasi dan melapor hasil monitoring dan pengawasan


ini adalah kegiatan yang memuat data hasil dari kegiatan monitoring
dan pengawasan jalan jembatan, jika tidak dilakukan maka tidak ada
parameter untuk mengukur progress dari kegiatan ini selain itu
laporan ini juga dapat menjadi evaluasi dan perbaikan dimasa depan
apabila terjadi kendala saat pelaksanaan di lapangan.
5. Membuat himbauan terkait integritas ASN bidang Bina Marga di
lingkungan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu

a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1. Membuat konsep himbauan terkait integritas ASN
2. Mencetak himbauan
3. Memasang himbauan di lingkungan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu

b. Nilai-Nilai Dasar PNS


1. Etika Publik ( Integritas )
Saya akan bekerja dengan penuh konsentrasi dan sungguh –
sungguh agar dihasilkan himbauan yang baik dan tepat sesuai dengan
yang diinginkan dalam mengonsep dan design format
2. Anti Korupsi ( Kerja keras dan sederhana )
Melakukan pencetakan dengan benar dan memasang banner di
lingkungan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu pada tempat yang tepat
dan strategis agar dapat terlihat dan terbaca dengan jelas
3. Komitmen Mutu ( Kreatif dan inovatif)
Saat mendesign himbauan maka akan mempertimbangkan nilai
estetika penulisan yang baik agar setiap gambar dan tulisan jelas.
Memilih jenis huruf dan ukuran yang benar, tepat, warna yang
terang adan menarik saat dipajang dan dipandang mata

c. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Membuat himbauan terkait integritas ASNdapat mewujudkan visi misi


Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Bidang
Ke-PU-an ada.
d. Penguatan Nilai Organisasi

Membuat himbauan terkait integritas ASN mencerminkan nilai


Meningkatkan Kapasitas dari personal ASN itu sendiri

e. Analisis Dampak

Apabila kegiatan Membuat himbauan terkait integritas ASN ini tidak


dilakukan hal ini akan menyebabkan tidak akan memicu semangat
untuk terus menjadi individu yang lebih baik pada ASN demi
kemajuan instansi itu sendiri.
E. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
1. Jadwal Kegiatan
Tabel 3.4. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi

Bulan
No Kegiatan Juli Agustus
III IV I II III IV
1 Melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan atasan terkait
mengenai kegiatan yang akan
dilakukan
2 Mengusulkan pembagian tugas
pelaksanaan monitoring dan
pengawasan
3 Monitoring dan pengawasan pada
paket pekerjaan jalan jembatan
4 Mengevaluasi dan melapor hasil
monitoring dan pengawasan
kepada PPTK P3EM
5 Membuat himbauan terkait
integritas ASN bidang Bina
Marga di lingkungan Dinas PUPR
Provinsi Bengkulu

2. Jadwal Konsultasi
a. Jadwal konsultasi coach/pembimbing
Tabel 3.5 Form Konsultasi Penetapan dan Gagasan Pemecahan
Isu Pra-Seminar Rancangan
Nama Peserta Dayu Handika, S.T
Instansi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Bengkulu
Tempat Aktualisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Bengkulu
Coach / Pembimbing Temmy Ahmaad Ali, S.E, M.Si
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf Keterangan
Coach
1 Jumat / 5 Juli Bimbingan identifikasi Tatap muka
2019 dan penetapan isu
2 Minggu / 7 Juli Bimbingan kegiatan Tatap muka
2019 pada rancangan
aktualisasi
3 Selasa / 9 Juli Bimbingan uraian Tatap muka
2019 kegiatan rancangan
aktualisasi
4 Rabu / 10 Juli Bimbingan sistematika Tatap muka
2019 penulisan dan isi
rancangan aktualisasi

b. Jadwal Konsultasi Mentor


Nama Peserta Dayu Handika, S.T
Instansi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Bengkulu
Tempat Aktualisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Bengkulu
Coach / Pembimbing II Sumirat, S.T
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf Keterangan
Mentor
1 Sabtu / 6 Juli 2019 Bimbingan identifikasi Via Telpon
dan penetapan isu
2 Selasa / 9 Juli Bimbingan kegiatan Tatap muka
2019 dan isi rancangan
aktualisasi
3. Antisipasi Menghadapi Kendala
Kendala dan antisipasi yang dihadapi pada saat penerapan
aktualisasi nilai-nilai pada saat habituasi kemungkinan besar sebagai
berikut :
a. Kendala
 Adanya tugas lain sehingga kemungkinan ada kegiatan
aktualisasi yang terlaksana kurang optimal.
 Terlambatnya persiapan kegiatan monitoring dan pengawasan.
 Jadwal monitoring dan pengawasan terlambat dilaksanakan
karena ada kegiatan yang lebih penting pada saat aktualisasi.
b. Antisipasi
 Melakukan konsultasi mengenai jadwal kegiatan dengan atasan
 Menyiapkan bahan dan alat sebelum kegiatan.
 Melakukan koordinasi dengan PPTK P3EM serta
menjadwalkan kegiatan monitoring dan pengawasan.
BAB IV
PENUTUP

PNS yang professional dan memiliki karakter nilai-nilai dasar


ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pemerintahan
yang baik dan bersih. Untuk saat ini, Latihan Dasar CPNS merupakan
metode yang diharapkan mampu menghasilkan PNS professional sesuai
tuntutan masyarakat.
Dalam rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan selama off
campus mengandung dan mencerminkan nilai-nilai dasar PNS. Dan
diharapkan CPNS dapat mengaktualisasikan di satuan kerja dan menjadi
pelayan publik yang professional dan meningkatkan kinerja peserta
Latihan dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi di instansi tempat
bekerja.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai