OLEH:
DAYU HANDIKA, S.T.
NIP. 19941010 201902 1 004
Coach/Pembimbing, Mentor,
RANCANGAN AKTUALISASI
OLEH:
DAYU HANDIKA, S.T
NIP. 19941010 201902 1 004
Telah Diseminarkan Pada Hari Kamis Tanggal 11 Bulan Juli Tahun 2019
di BPSDM Provinsi Bengkulu
Penguji
Coach/Pembimbing Mentor
BENGKULU
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BENGKULU
Ir. H. Fachriza, MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19650122 198907 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat
menyusun Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara.
Shalawat beriring salam penulis haturkan untuk baginda Rasulullah SAW.
Adapun laporan rancangan aktualisasi ini berisi tentang rancangan kegiatan-
kegiatan penulis yang berkaitan dengan tupoksi sebagai Analis Jalan Jembatan.
Provinsi Bengkulu sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang
diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar ANEKA
yaitu: mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya,
mampu mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan
tugas jabatan, mampu berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatan, dan mampu untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansi.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan Rancangan Kegiatan
Aktualisasi ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangannya, oleh karena
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan Rancangan.....................................................................................1
C. Ruang Lingkup..........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
DESKRIPSI TENTANG ORGANISAASI..........................................................3
A. Profil Organisasi.......................................................................................3
B. Tugas dan Jabatan Peserta Latsar..............................................................5
BAB III....................................................................................................................7
RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................................7
A. Konsep Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)..............7
B. Identifikasi Isu.........................................................................................15
C. Penetapan Isu...........................................................................................18
D. Rancangan Aktualisasi............................................................................20
BAB IV.………………………………………………………………………….32
PENUTUP……………………………………………………………………..32
LAMPIRAN……………………………………………………………………...33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk membentuk Pegawai Negri Sipil (PNS) yang professional
dalam menjalani tugasnya sebagi pelayan masyarakat , maka perlu
diadakanya pelatihan dasar Calon Pegawai Negri Sipil yang berdasarkan
dai Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara dan Perlan No 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon
PNS.
Dengan diadakannya pelatihan ini adalah untuk membentuk PNS
yang mempunyai nilai-nilai dasar profesi ASN berupa akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).
Kegiatan on Campus di laksanakan di BPSDM provinsi Bengkulu dengan
metode pembelajara klasikal dan Kegiatan off kampus dilakukan di
instansi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang guna
mengaktualisasi materi nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap kegiatan yang
sudah direncanakan.
Dinas Pekejaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dibidang pekerjaan umum. Di
dalam DPUPR terdapat Seksi Perencanaan dan Evaluasi bidang Bina
Marga yang berdasarkan Pergub Nomor 59 Tahun 2016 mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan perencanaan, pemrogaman, pelaksanaan
pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan, pengamanan
pemanfaatan bagian – bagian jalan dan penerangan jalan umum,
pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan pekerjaan, serta penyediaan dan
pengujian bahan dan peralatan.
B. Tujuan Rancangan
Tujuan aktualisasi nilai – nilai dasar PNS akan dilaksanakan di
Seksi Perencanaan dan Evaluasi bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu agar peserata dapat
menjadi PNS yang professional, berkarakter nilai-nilai dasar profesi PNS,
sehingga mampu melaksanakan tugas dan peranya secara professional
sebagai pelaksana kebijakan dan pelayan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
1. Tempat
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri
sipil ini dilakukan di tempat kerja masing – masing peserta Latihan
dasar CPNS Golongan III. Tempat kerja peserta latihan dasar yang
dimaksud adalah Seksi Perencanaan dan Evaluasi Bidang Bina Marga
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penatan Ruang Provinsii Bengkulu. Yang
beralamat di Jalan Prof. Dr.Hazairin,Sh No.901 Telp.0736-21224
Fax.0736-23747 Bengkulu.
2. Batas Waktu
Batas waktu yang telah ditentukan untuk pelaksanaan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS ini dalah selama 30 hari off campus
tepatanya dari tanggal 15 Juli 2019 Samapai 23 Agustus 2019.
BAB II
DESKRIPSI TENTANG ORGANISAASI
A. Profil Organisasi
Misi :
1. Mempertahankan Fungsi Pelayanan Sarana dan Prasarana Bidang
Ke-PU-An Yang Ada
2. Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Bidang
Ke-PU-An.
3. Mengembangkan Potensi Sumber Daya Yang Ada Untuk
Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Ke-PU-An Yang Berkembang
Sejalan Dengan Peningkatan Pembangunan.
4. Meningkatkan Fungsi Pelayanan Organisasi Dan Tatalaksana Yang
Efektif dan Efisien Terpadu Dengan Prinsip “Good Governance”
Serta Mengembengkan SDM Yang Profesional.
3. Struktur Organisasi
Kepala Dinas
Kelompok Jabatan
Fungsional Sekretaris
Kepala Bidang Kepala Bidang Bina Kepala Bidang Kepala Bidang Jasa Kepala Bidang Tata
Sumber Daya Air Marga Cipta Karya Kosntruksi Ruang
Kepala Seksi
Kepala Seksi Kepala Pelaksanaan Kepala Seksi
Kepala Seksi
Pelaksanaan Pembangunan Penyahatan Pelaksanaan
Lingkungan Pemberdayaan
Penataan Ruang
Pemukiman(PLP) dan
Air Minum
Kepala Seksi
Kepala Seksi Pengawasan Dan
Operasi dan Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
Perservasi Pelaksanaan Penataan Pengendalian
Pemeliharaan Pengawasan
Bangunan dan Pemanfaatan
Pengembangan Ruang
Pemukiman
Unit Pelaksana
Teknis Dinas
Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu
B. Tugas dan Jabatan Peserta Latsar
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa
dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai- nilai
Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:
1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masingmasing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
2) Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika.
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
5) Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d) Menghormati hak orang lain.
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
i) Suka bekerja keras.
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
Indikator etika publik meliputi:
1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis.
2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa dihargai
dan dihormati.
3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek nilai dan
norma saat melayani publik sehingga meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
4) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang dirasakan orang
lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap saling pengertian dan
saling percaya sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.
5) Netralitas
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa
ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholder.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea: 1951)
atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960 ). Selanjutnya dikatakan
bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih
tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah "coruption, corrupt"
(Inggris), "corruption" (Perancis) dan "corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi
secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat
disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian. Kata kunci untuk
menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri dan
hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti
korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai
dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung
prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran,
kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
1) Kejujuran
Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat
penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan
dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Nilai
kepedulian sangat penting bagi seorang pegawai dalam kehidupan di
tempat kerja dan di masyarakat.
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri
yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas
dan tanggung jawabnya. Dengan karakter kemandirian pegawai dituntut
untuk mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri
dan bukan orang lain.
4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (KBBI).
Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan
hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat orang
lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.
5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan)
(KBBI). Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab
tersebut berupa perwujudan dan kesadaran akan kewajiban menerima
dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di mana kemauan
menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya tahan,
tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian,
ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup
sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi semua
kebutuhannya. Prinsip hidup sederhana merupakan parameter penting
dalam menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini akan
B. Identifikasi Isu
Mengacu pada permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang, khususnya pada bidang Bina Marga, terdapat beberapa isu
yang dapat diulas antara lain :
Tabel 3.1
Identifikasi Isu
Identifikasi
Keterkaitan
No. Identifikasi Isu Kondisi Ideal Akar
dengan Materi
Permasalahan
1 Kurang Melakukan Pelayanan Ditemukannya
maksimalnya pengumpulan dan publik data pada paket
pengumpulan dan pengelolaan data pekerjaan jalan
pengelolaan data pada paket jembatan di
pada paket pekerjaan jalan Bidang Bina
pekerjaan jalan jembatan di Marga tidak
jembatan Bidang Bina sesuai dengan
Marga, sesuai Spesifikasi
dengan teknis yang
Spesifikasi teknis telah ditetapkan
yang telah di Dinas
ditetapkan di Pekerjaan
Dinas Pekerjaan Umum dan
Umum dan Penataan Ruang
Penataan Ruang
C. Penetapan Isu
Penetapan isu perlu dilakukan untuk menentukan satu isu yang
paling utama untuk dapat diangkat dan dirancang solusinya dalam rangka
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN. Metode yang dapat digunakan
dalam penentuan isu ini adalah metode AKPL dan metode USG. Metode
AKPL melakukan penilaian terhadap 4 aspek yaitu Aktualisasi
Permasalahan (A), Kekhalayakan permasalahan (K), Problematika yang
dihadapi (P) dan Layaknya permasalahan tersebut diangkat (L). Sementara
metode USG melakukan penilaian berdasarkan 3 kriteria yaitu Urgensi
(Kemendesakan untuk segera diselesaikan), Seriousness (Tingkat
keseriusan permasalahan yang dihadapi) serta Growth (Pertumbuhan dari
permasalahan tersebut yang dapat berdampak secara menyeluruh).
Kedua metode analisis dilakukan dengan melakukan penilaian
untuk masing-masing aspek dengan skor nilai antara 1 sampai dengan 5,
dengan ketentuan sebagai berikut :
1 = sangat tidak kuat pengaruhnya
2 = tidak kuat pengaruhnya
3 = kurang kuat pengaruhnya
4 = kuat pengaruhnya
5 = sangat kuat pengaruhnya
Tabel 3.2
Analisis AKPL terhadap Isu Permasalahan yang Terjadi
No. Isu Permasalahan A K P L Total
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5) Skor
Kurang maksimalnya pengumpulan
1 dan pengelolaan data pada paket 3 4 4 3 14
pekerjaan jalan jembatan
Adanya keterlambatan dalam
proses pemasukan dokumen lelang
2 4 4 4 4 16
paket pekerjaan jalan jembatan
Mengacu pada analisis AKPL seperti pada tabel diatas, maka isu utama
yang diangkat pada rancangan aktualisasi ini adalah isu belum optimalnya
monitoring dan pengawasan paket pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga,
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang memiliki skor tertinggi
sebesar 18.
Tabel 3.3
Analisis USG terhadap Isu Permasalahan yang Terjadi
No. Isu Permasalahan U S G Total
(1-5) (1-5) (1-5) Skor
Kurang maksimalnya pengumpulan dan
1 pengelolaan data pada paket pekerjaan 4 4 4 12
jalan jembatan
Adanya keterlambatan dalam proses
2 pemasukan dokumen lelang paket 4 5 4 13
pekerjaan jalan jembatan
Belum optimalnya monitoring dan
3 pengawasan paket pekerjaan jalan 5 5 5 15
jembatan
Mengacu pada hasil analisis USG diatas, maka isu utama yang dapat
diangkat adalah isu belum optimalnya monitoring dan pengawasan paket
pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang yang memiliki skor tertinggi sebesar 15.
Berdasarkan hasil analisis dari kedua metode yang telah dilakukan oleh
penulis seperti diatas, diketahui bahwa belum optimalnya monitoring dan
pengawasan paket pekerjaan jalan jembatan bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang, menjadi isu dengan total skor permasalahan terkuat,
sehingga pada rancangan ini kegiatan yang akan diusulkan, maka akan disusun
rancangan untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan isu tersebut.
D. Rancangan Aktualisasi
e. Analisis Dampak
e. Analisis Dampak
Apabila tidak dilakukan pengusulan pembagian tugas pelaksanaan
monitoring dan pengawasan maka kita tidak bisa melakukan
pelaksanaan monitoring dan pengawasan sehingga menyebabkan
kurang optimal di bidang pengawasan
e. Analisis Dampak
e. Analisis Dampak
e. Analisis Dampak
Bulan
No Kegiatan Juli Agustus
III IV I II III IV
1 Melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan atasan terkait
mengenai kegiatan yang akan
dilakukan
2 Mengusulkan pembagian tugas
pelaksanaan monitoring dan
pengawasan
3 Monitoring dan pengawasan pada
paket pekerjaan jalan jembatan
4 Mengevaluasi dan melapor hasil
monitoring dan pengawasan
kepada PPTK P3EM
5 Membuat himbauan terkait
integritas ASN bidang Bina
Marga di lingkungan Dinas PUPR
Provinsi Bengkulu
2. Jadwal Konsultasi
a. Jadwal konsultasi coach/pembimbing
Tabel 3.5 Form Konsultasi Penetapan dan Gagasan Pemecahan
Isu Pra-Seminar Rancangan
Nama Peserta Dayu Handika, S.T
Instansi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Bengkulu
Tempat Aktualisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Bengkulu
Coach / Pembimbing Temmy Ahmaad Ali, S.E, M.Si
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf Keterangan
Coach
1 Jumat / 5 Juli Bimbingan identifikasi Tatap muka
2019 dan penetapan isu
2 Minggu / 7 Juli Bimbingan kegiatan Tatap muka
2019 pada rancangan
aktualisasi
3 Selasa / 9 Juli Bimbingan uraian Tatap muka
2019 kegiatan rancangan
aktualisasi
4 Rabu / 10 Juli Bimbingan sistematika Tatap muka
2019 penulisan dan isi
rancangan aktualisasi