Oleh:
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III
IGP Gede Rumayasa Yudana,S.Pi., M.P Darmayanti, A.Pi, S.Pi,ME Yudistira Adi Nugroho, S.St.Pi
NIP. 196504251993031002 NIP. 197306171998032004 NIP. 198301092008011006
Mengetahui,
Kepala Seksi Penyelengaraan Diklat
Dasar Balai Diklat Aparatur KKP
Suhana, S.E
NIP. 197501142003121001
i
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah
melimpahkan Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini,
banyak mendapatkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Balai Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah
memfasilitasi diklat prajabatan Gol III tahun 2018
2. Bapak Yudistira Adi Nugroho,S.St.Pi selaku coach yang bersedia
meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan pengarahan dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini;
3. Bapak IGP Gede Rumayasa Yudana,S.Pi., M.P selaku mentor yang telah
banyak membimbing dan membantu dalam proses penyusunan
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
4. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan
tentang nilai-nilai dasar profesionalitas Aparatur Sipil Negara serta segenap
rekan Prajabatan dari Golongan III Angkatan 1 tahun 2018.
5. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik KP Jembrana dan Politeknik KP Sidoarjo
Prodi TP3 yang membantu dalam terselenggaranya kegiatan kewirausahaan
ini.
6. Taruna-taruni Politeknik KP Jembrana Prodi PHL yang berkontribusi
melaksanakan kegiatan kewirausahaan.
7. Berbagai pihak terkait yang mendukung terselenggaranya kegiatan
kewirausahaan Prodi PHL
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
bantuan, selanjutnya semoga penulis dapat mengaktualisasikan nilai nilai
ANEKA, WOG, Menagement ASN dan pelayanan publik pada lingkungan kerja.
i
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan (Lesson Learn). .......................................................................... 53
B. Saran dan Tidak Lanjut .................................................................................. 54
LAMPIRAN. ........................................................................................................ 57
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1 Tusi, visi dan misi organisasi
Sebagai salah satu unit kerja dibawah Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan,
Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana (Politeknik KP Jembrana)
merupakan Politeknik yang berlokasi di Jembrana Bali. Politeknik ini merupakan
perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang kelautan
dan perikanan. Pendirian Politeknik KP Jembrana ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan sumber daya manusia
Indonesia kompeten dan kompetitif di bidang perikanan dan kelautan.
Politeknik KP Jembrana memiliki visi dan misi organisasi. Adapun visinya
adalah menghasilkan lulusan Ahli Madya Perikanan yang kompeten, inovatif,
memiliki jiwa wirausaha dan berintegrasi untuk membangun perikanan dan
kelautan nasional. Misi Poltek KP Jembrana adalah menyelenggarakan
pendidikan vokasional dengan proses pembelajaran inovatif berbasis teaching
factory; menyelenggarakan pembinaan mental disiplin profesi dengan
pendekatan iman dan taqwa; menyelenggarakan penelitian terapan yang
menghasilkan teknologi dalam rangka pemecahan masalah di masyarakat; dan
menjalin kerjasama dengan pemerintah dan swasta, dunia usaha dan industri,
organisasi kemasyarakatan/Non Goverment Organization (NGO).
1
peraturan kepala no 21 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pelatihan dasar
calon pegawai negeri sipil golongan III.
Sesuai dengan Undang – undang no 5 Tahun 2014 tentang ASN
menyebutkan bahwa tugas pokok seorang PNS adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Pegawa
ASN juga bertugas untuk 1). Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; 2) memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; 3)
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perlan No 25 tahun 2017 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan
dasar calon PNS golongan III.
Insan ASN yang bertugas sebagai dosen memiliki tugas pokok untuk
menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu :
1. Dharma Pendidikan dan Pengajaran
Sebagai dosen harus dapat menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran, menyusun kurikulum dengan memperhatikan kepentingan
dan keunggulan komparatif serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Dharma Penelitian
Dosen juga harus dapat melakukan penelitian, yang merupakan kegiatan
dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep,
metodologi, model, atau informasi baru yang memperkaya ilmu
pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian.
3. Dharma Pengabdian Masyarakat
Dosen juga diharuskan untuk melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat. Kegiatan ini pada hakikatnya membantu masyarakat agar
masyarakat mau dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan
demikian azas pengabdian masyarakat sesuai dengan azas kemanusiaan
yang menekankan pada usaha pengambangan masyarakat.
2
generasi baru Indonesia yang berkualitas akan terbentuk, tentunya hal ini akan
berkontribusi positif bagi pembangunan Indonesia.
Tugas jabatan akademik dosen sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun
2013 pada Bab V Unsur dan Sub Unsur Kegiatan, Pasal 7 tentang Unsur dan
sub unsur kegiatan jabatan Akademik Dosen yang dinilai angka kreditnya yaitu:
a. Pendidikan, meliputi:
1. pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; dan
2. pendidikan dan pelatihan prajabatan.
b. Pelaksanaan pendidikan, meliputi:
1. melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta
menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan bengkel/
studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktik lapangan;
2. membimbing seminar;
3. membimbing kuliah kerja nyata, praktek kerja nyata, praktek kerja
lapangan;
4. membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis,
skripsi, dan laporan akhir studi;
5. melaksanakan tugas sebagai penguji pada ujian akhir
6. membina kegiatan mahasiswa;
7. mengembangkan program kuliah;
8. mengembangkan bahan kuliah;
9. menyampaikan orasi ilmiah;
10. menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi;
11. membimbing akademik dosen di bawah jenjang jabatannya; dan
12. melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan jabatan akademik
dosen; dan
13. melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi.
c. Pelaksanaan penelitian, meliputi:
1. menghasilkan karya ilmiah;
2. menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
3. mengedit/menyunting karya ilmiah;
4. membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan; dan
5. membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni
monumental/seni pertunjukan/karya sastra.
3
d. Pelaksanan pengabdian kepada masyarakat, meliputi:
1. menduduki jabatan pimpinan;melaksanakan pengembangan hasil
pendidikan dan penelitian;
2. memberi latihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat;
3. memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan; dan
4. membuat/menulis karya pengabdian.
e. Penunjang tugas dosen, meliputi :
1. menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
2. menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
3. menjadi anggota organisasi profesi Dosen;
4. mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah;
5. menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
6. berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
7. mendapat penghargaan/tanda jasa;
8. menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional;
9. mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora; dan
keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan Akademik Dosen.
B. Tujuan Latsar
Adapun tujuan kegiatan ini sesuai dengan Peraturan Kepala LAN No. 25
Tahun 2017 tentang Pelatihan Dasar Calon ASN Golongan III adalah untuk
membentuk ASN professional yang berkarakter yaitu ASN yang karakternya
dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, serta menguasai
bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
professional sebagai pelayan masyarakat.
4
memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis
(peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaaan (peran kosntitusional); dan untuk meningkatkan efesiensi dan
efektivitas (peran belajar). Sebagai seorang ASN sudah menjadi kewajiban
untuk menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik antara lain:
Mampu mengambil keputusan yang benar dan tepat pada saat
terjadi konflik kepentingan,
Menghindari keterlibatan dalam partai politik,
Bersikap adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dan
Konsisten dalam bersikap dan bertingkahlaku.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu : akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi,
akuntabilitas stakeholder. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel,
ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas.
5
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan Indonesia terhadap
bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa indonesia dan bertanah air indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajad dan persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap
saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh ASN agar menjadi abdi negara yang
melaksanakan tugas dengan berorientasi pada kepentingan publik, bangsa dan
negara tidak lagi berpikir sektoral dengan mental kelompoknya, tetapi dapat
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Hal
ini telah tercantum dalam Undang-undang no 5 Tahun 2014 yang salah satu
perannya sebagai perekat dan pemersatu bangsa serta menjaga kedaulatan
Indonesia.
3. Etika Publik
Pelayanan publik yang profesioanal tidak hanya membutukan kompetensi
teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karen itu setiap ASN
hendaknya dapat menerapkan serta memahami etika tersebut. Etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem
penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas
guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencangkup cara-cara
dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
6
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-
nilai yang dianut. Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mngatur tingkah laku/etika suatu kelompok dala masyarakat melalui
ketentuan – ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
kelompok profesional tertentu. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik
yaitu :
Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
Fungsi etika publik sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana
kebijakan publik dan alat evaluasi
Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efesiensi,
inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintah
dan pelayanan publik. Komitmen mutu pelayanan ASN diwujudkan dengan
memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, dan sopan. Peningkatan mutu kualitas pelayanan kepada masyarakat
dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan antara lain efektivitas, efisiensi
dan inovasi. Prinsip efektivitas berorientasi pada pencapaian tujuan atau target
yang telah ditetapkan oleh organisasi atau unit kerja. Prinsip efisiensi mengacu
pada jumlah sumberdaya yang digunakan untuk mencapai tujuan atau target
organisasi/unit kerja. Efisiensi mencakup faktor bahan baku, biaya, sumberdaya
manusia yang digunakan untuk menghasilkan barang/jasa. Konsep inovasi
merupakan cara utama suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan di pasar, teknologi dan persingan. Terdapat lima dimensi karakteristik
yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayan yaitu :
Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya;
7
Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Antikorupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin Curruptio yang artinya kerusakan dan
kebobrokan. Korupsi sering kali dikaitkan sebagai kejahatan yang luar biasa
karena dampaknya yang menyebabkan kerusakan baik dalam lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak
hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun juga berdampak secara
jangka panjang. Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalsasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan
yang menjalankan sistem integritas dengan baik. Tunas integritas adalah individu
yang terpilih untuk memastikan lebih banyak lagi personil organisasi yang
memiliki integritas tinggi serta berkiprah nyata dalam membangun sistem
integritas di organisasinya. Untuk itu diperlukan tunas integritas untuk
menjauhkan diri dari korupsi. Dalam implementasinya para ASN diharapkan
dapat menerapkan nilai-nilai dasar antikorupsi seperti : jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab bekerja keras, sederhana, berani dan adil.
8
management ASN, WOG, Pelayanan publik. Adapun masing- masing
penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Management ASN
Management ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi kolusi dan nepotisme. Konsep ini lebih
menekankan pada pengaturan profesi pegawai beserta disiplinnya, sehingga
diharapkan selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul,
selaras dengan perkembangan jaman. Adapun peran ASN sesuai dengan
Undang-undang no 5 tahun 2014 adalah ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebiajakan publik, pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Pengelolaan menagement pegawai ASN harus sesuai dengan sistem merit yang
menekankan pada penilaian SDM-nya secara objektif bukan subjektif (spoil
system). Penerapan sistem merit diharapkan mampu mendorong produktivitas
kerja yang lebih tinggi bagi ASN secara individu dan tentunya hal ini akan
menjadi pemicu bagi para ASN lainnya untuk memberikan kinerja produktivitas
yang makasimal.
2. Whole of Goverment (WOG)
WOG merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, management program dan pelayanan publik. Selain itu
WOG juga dapat berarti sebagai pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Dalam WOG
terdapat perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat.
Hubungan tersebut antara lain koordinasi (penyertaan, dialog, joint planning),
integrasi (Joint working, joint venture, satelit), kedekatan dan pelibatan (aliansi
strategis, union, merger). Sebagai ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya
harus dapat menerapkan nilai-nilai WOG yang apda prinsipnya dapat melakukan
kerjasama kolaboratif antara instannsi terkait demi penyelenggaraan tujuan
bernegara yang terintegrasi dan saling mengontrol.
3. Pelayanan Publik
Sikap pelayanan bagi ASN berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang
kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan. Oleh karena itu
para ASN perlu menerapkan pelayanan publik dalam bertugas. Pelayanan publik
9
merupakan segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip-prinsip pelayanan publik yaitu : partisipatif, transparan, responsif,
tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel,
dan berkeadilan. Penerapan pelayanan publik membutuhkan tiga unsur penting
yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan),
kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan. Ketiga unsur
tersebut tidak akan terlaksana apabila belum terdapat kesadaran tentang
melayani dan dilayani, sehingga para ASN hendaknya dapat memahami kondisi
tersebut serta menerapkan pelayanan publik sesuai dengan prinsipnya.
10
BAB II. ANALISA ISU - ISU DAN GAGASAN SOLUSI
11
hasil analisis isu menggunakan analisis USG, maka isu yang diangkat dan
menjadi prioritas untuk dilakukan penyelesaian adalah belum optimalnya
kegiatan kewirausahaan taruna/i. Permasalahan tersebut disebabkan oleh
terbatasnya sarana/media dan materi kegiatan kewirausahaan untuk taruna/i,
hal ini berdampak keterbatasan peserta didik dalam bereskpresi dan belum
berjalannya kegiatan kewirausahaan di poltek KP Jembrana.
12
Tabel I. Tabulasi isu dengan analisis USG
Kriteria
No. Isu Aktual Skor Prioritas
U S G
5 = Sangat Cepat
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat
4 = Cepat
4 = Penting 4 = Gawat
3 = Cukup Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat
2 = Kurang Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat
1 = Tidak Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat
13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
Mengacu pada surat edaran BRSDM No 547/BRSDM.4/DL.132/III/2018 tentang kelompok kewirausahaan maka perlu dilakukan
aktualisasi. Berdasarkan latar belakang masalah dan keinginan suatu organisasi agar peserta didik yang dihasilkan memiliki kemampuan
untuk berinovasi, jiwa wirausaha dan kompeten dalam bidangnya maka perlu diadakannya kegiatan kewirausahaan bagi taruna/i Poltek
KP Jembrana. Permasalahan tersebut disebabkan oleh terbatasnya sarana/media dan materi kegiatan kewirausahaan untuk taruna/i, hal
ini berdampak keterbatasan peserta didik dalam bereskpresi dan belum berjalannya kegiatan kewirausahaan di poltek KP Jembrana.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka gagasan kreatif yang akan dibuat adalah Mengaktifkan kegiatan kewirausahaan yang
berkualitas sehingga dapat menambah soft skill taruna/i. Gagasan pemecahan isu berupa kegiatan, dituangkan dalam Tabel 3 berikut :
14
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai Nilai
Output/Hasil Terhadap VISI Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dan MISI
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dengan para dari atasan Process dengan nilai-nilai dasar profesi PNS output kewirausahaan yang
stakeholder 2. Penyiapan materi Diagram (ANEKA), Komitmen Mutu, WOG, dan pelaksanaan dipahami
dan studi literatur 2. Draft Laporan Management ASN: kegiatan yang pelaksanaannya serta
3. Koordinasi terkait proposal Dalam melakukan komunikasi pada saat tinggi, berupa diaktualisasikan
anggaran 3. Gambaran meminta arahan/melaporkan kepada aktifnya kegiatan berdasarkan nilai-nilai
4. Pemilihan bahan keuangan yang atasan, instansi terkait pelaksaan kewirausahaan Dasar Profesi PNS
dan produk yang dialokasikan kegiatan kewirausahaan, mewawancarai taruna/i, adanya yaitu profesional dan
akan digunakan 4. List alternatif narasumer dan stakeholder akan produk hasil kreatifitas akan
bahan dan dilakukan dengan sikap sopan dan kewirausahaan, memperkuat nilai inti
produk yang menghargai komunikasi (etika publik, SOP pembuatan Poltek KP Jembrana
digunakan WOG, komitmen mutu). produk terpilih, yaitu
table cash flow, Bekerja dengan benar,
kegiatan Benar-benar ikhlas,
Setiap melaksanakan kegiatan diawali kewirausahaan ini
dengan meminta arahan dari atasan dan Mulai dari saya.
akan menambah
setiap selesai melaksanakan kegiatan skill dan
akan dilaporkan progress/hasilnya
memberikan
kepada atasan dengan penuh rasa
pemahaman bagi
tanggung jawab (Akuntabilitas). taruna /i
maka akan
Sumber dana yang digunakan untuk memberikan
modal kegiatan kewirausahaan ini kontribusi terhadap
berasal dari ROK Poltek KP Jembrana, pencapaian visi
sehingga segala bentuk godaan untuk dan salah satu
menggunakan dana tersebut diluar misi Poltek KP
sebagaimana mestinya harus berani Jembrana yaitu
untuk menolaknya (Antikorupsi) membentuk insan
ahli madya
Kegiatan kewirausahaan ini dilaksanakan Perikanan yang
untuk meningkatkan softskill taruna/i inovatif, memiliki
untuk membangun Bangsa Indonesia iiwa wirausaha dan
(Nasionalisme) berintegritas untuk
membangun
perikanan dan
Kinerja kita dalam melkasanakan kelautan nasional
kegiatan kewirausahaan hingga dapat
terwuhudnya output berupa diagram
bisniss proses, gambaran dukungan
15
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai Nilai
Output/Hasil Terhadap VISI Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dan MISI
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kuangan dan draft laporan kegiatan pada
atasan akan menjadi bahan evaluasi
yang baik bagi atasasn (Management
ASN)
2. Membuat proposal 5. Pemaparan materi 1. Modul Kegiatan yang dilakukan bersama Taruna Taruna/i dapat Segala kegiatan
keiatan kewirausahan panduan atau di kelas maupun di tempat praktek (tefa) mengatahui cara kewirausahaan harus
kewirausahaan 6. Pembentukan materi berupa diawali dengan berdoa sesuai dengan pembuatan dapat
masing-masing kelompok kegiatan ppt sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa proposal dipertanggungjawabkan
kelompok 7. Pembimbingan 2. Terbentuknya (Nasionalisme) kewirausahaan secara terbuka kepada
dengan taruna kelompok (meningkatkan semua taruna/i, civitas
8. Pemilihan produk Taruna/i softskill) yang Poltek KP jembrana
3. Alur proses Pembuatan power point, dokumentasi merupakan salah
yang akan di-scale audiovisual secara profesional, jujur,teliti dan masyarakat
up produksi satu visi Poltek KP yaitu Akuntable.
(Etika Publik), dan kreatif berintegritas
9. Pembuatan design produk Jembrana yaitu
10. Pemilihan jenis 4. Design membentuk insan
kemasan kemasan Pemberian materi pembeklan AMD yang Sebagai insan ASN
11. Pemilihan bahan (JPEG) kewirausahaan kepada para taruna/i tidak kompeten poltek jembrana harus
baku produksi 5. List jenis membedakan latar belakangnya dapat memberikan
12. Pemilihan metode bahan baku (Akuntabilitas) kinerja pembimbingan
dan tempat yang kegiatan
kegiatan digunakan kewirausahaan dengan
Pemilihan metode produksi dari bahan maksimal ini
kewirausahaan yang terpilih harus seefektif, efesiensi merupakan cerminan
dan semudah mungkin (Komitmen
Mutu) Loyalitas.
16
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai Nilai
Output/Hasil Terhadap VISI Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dan MISI
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pemilihan produk yang diproduksi
disarankan untuk pengembangan
makanan asli Indonesia yang dibuat
modern
(Nilai perekat dan pemersatu bangsa
dalam management ASN)
3. Melakukan proses 13. Proses trial 1. List metode Untuk menghindarkan taruna/i dari Taruna/i dapat
produksi kegiaatan komposisi produk yang terpilih kebosanan rutinitas produksi dilakukan megembangkan Mendukung dan
kewirausahaan prodi pengolahan 2. Produk yang variasi produk yang akan dijual sesuai ide kreatifnya melaksanakan segala
hasil perikanan di-scale up dengan bahan awal yang dipilih untuk inovasi tahapan kegiatan
14. Proses produksi 3. Data (Komitmen mutu) kegiatan kewirausahaan dengan
15. Poses rendemen berwirausaha (visi memanfaatkan waktu
pengemasan dan masing- membentuk insan yang singkat dan
produk masing Proses produksi dilakukan sesuai dengan ahli madya yang
waktu yang disediakan dan hanya produk sumberdaya taruna/i
16. Proses produk yang memiliki jiwa yang masih minim
penimbangan dijual yang dihasilkan harus tercatat dengan wirausaha)
detail (Antikorupsi, Akuntabilitas) (tingkat I) adalah
produk
Smart
17. Analisa
rendemen dan Setiap melakukan kegiatan berkoordinasi
efektivitas dengan menggunakan bahasa yang baik
dan benar dosen pembimbingnya
masing-masing maupun
penanggungjawab TEFA
(Nasionalisme, Etika Publik, WOG)
4. Melakukan pemasaran 18. Analisa harga dan 1. Data Peningkatan kualitas dan kuantitas Taruna/i dapat Memilih lokasi dan
produk hasil alokasi perhitungan produk hasil kegiatan kewirausahaan menganalisa harga metode pemasaran
kewirausahaan keuntungan harga sehingga dapat meningkatkan skill taruna suatu roduk dan yang tepat dan dapat
19. Pemilihan metode 2. Data kuantitas atau bahkan profit yang diperoleh menganalisa akan memberikan
17
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai Nilai
Output/Hasil Terhadap VISI Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dan MISI
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
penjualan dan produk yang merupakan upaya dalam meningkatkan poduk sesuai keuntungan
lokasi penjualan dijual pelayanan publik dengan prinsip mudah dengan kebutuhan pengalaman serta profit
20. Proses penjualan 3. Teknis dan & murah, tidak diskriminatif, pasar (salah satu merupakan penguatan
21. Perhitungan hasil lokasi penjualan berkeadilan, efektif dan efisien, misi organisasi nilai organisasi yaitu
penjualan 4. Data nominal sebagaimana peran dosen sebagai insan yaitu smart, dan bekerja
penjualan pengajar dan pembimbing bagi taruna/i menghasilkan iklas mulai dari saya
poltek KP Jembrana, swasta dan teknologi
masyarakat (Pelayanan Publik, pemecahan suatu
Akuntabilitas, Komitmen Mutu) masalah di
masyarakat)
Melakukan perhitungan hasil penjualan
dengan cermat dan setransparan
mungkin (Antikorupsi, nilai cermat
dalam Etika Publik)
5. Melakukan evaluasi 22. Pembimbingan 1. Draft laporan Kegiatan kewirausahaan mulai dari Kegiatan Pembuatan laporan
kegiatan laporan pertanggungjaw pencairan dana kegiatan, proses operational pertanggungjawaban
kewirausahaan pertanggungjawab aban dari produksi, pemasaran, perhitungan kewirausahaan merupakan salah satu
an taruna/i keuntungan melibatkan kordinasi dengan yang prosesnya kegiatan penguatan
23. Perhitungan profit 2. Data profit berbagai pihak seperti ( KPPN, Poltek dilakukan di TEFA nilai organisasi Poltek
yang diperoleh penjualan Sidoarjo, Stake holder, Poltek Jembrana merupakan salah KP Jembrana yaitu
24. Pembuatan 3. Dokumentasi khususnya prodi PHL) yang merupakan satu perwujudan Bekerja dengan benar,
paparan dalam dalam bentuk cerminan dari pelaksanaan (WOG). dari misi Benar-benar ikhlas,
bentuk power power point organisasi yaitu Mulai dari saya,
point 4. List saran dan menyelenggarakan
18
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai Nilai
Output/Hasil Terhadap VISI Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dan MISI
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
25. Evaluasi kegiatan masukan Evaluasi kegiatan yang dilakukan pendidikan Integritas
dari segi kendala kegiatan dari hasilnya direkap dan dipublikasikan vokasional dengan
dan solusi dari taruna/i, dengan transparan, jujur dan netral proses
pelanggan, pelanggan dan (Akuntabilitas, management ASN, pemebelajaran
taruna/i dan stakeholder komitment mutu) berbasis TEFA
stakeholder
Pemaparan hasil evaluasi hendaknya
menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar (Nasionalisme, Etika
Publik, Pelayanan publik)
6. Membuat laporan 26. Quisioner evaluasi 1. Quisioner Seluruh kegiatan kreatif yang dibuat dan Pelaksanaan Kejelasan, laporan
pertanggungjawaban terhadap kegiatan evaluasi dituangkan dalam dokumen fisik kegiatan ini akan kegiatan, dan
dan dokumentasi 27. Dokumentasi kegiatan (proposal dan laporan memberikan menghargai komunikasi
kegiatan dalam 2. Dokumentasi pertanggungjawaban), serta dokumen pelajaran akan memperkuat nilai
bentuk hard atau dalam bentuk audiovisual (foto dan video) yang pembinaan mental inti Poltek KP
audio visual audio visual diupayakan menjadi kegiatan rutin, dan disiplin dalam Jembrana yaitu
28. Penyusunan 3. Laporan sehingga dapat menjadi kegiatan yang memberikan Integritas;
laporan petanggungjawa termasuk dalam dokumen CKP/SKP evaluasi kepada
pertanggungjawab ban dari taruna/i pegawai sebagai bentuk pelaksanaan taruna/i
an kegiatan 4. Data stock sistem merit yang merupakan salah satu (perwujudan salah
29. Stock Opname opname barang kewajiban dalam Manajemen ASN, satu misi
bahan dan barang Komitmen Mutu, Pelayanan publik organisasi yaitu
menyelenggarakan
pembinaan mental
Barang sisa kegiatan dicatat dan disiplin, profesi
dilaporkan dengan jujur (Akuntabilitas,
taruna)
Antikorupsi)
19
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai Nilai
Output/Hasil Terhadap VISI Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dan MISI
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pengerjaan laporan peertanggujawaban
dan pembuatan dokumentasi harus
sesuai dengan instruksi yang diberikan
dan dapat bekerjasama dengan
stakeholder
(Etika Publik, WOG)
7. Implementasi 30. Penyusunan 1. Tabel jadwal Kegiatan-kegiatan yang disusun seperti Secara Melakukan kegiatan
keberlanjutan kegiatan jadwal ulang ulang kegiatan membuat data tabel harga sebelumnya keseluruhan kewirausahaan yang
kewirausahaan kegiatan 2. Strategi terpilih dan table harga minimum dan kegiatan berkelanjutan untuk
kewirausahaan 3. List produk maksimum, data rendemen untuk kewirausahaan Poltek KP Jembrana
berikutnya pengembangan dibekali kepada taruna akan taruna/i Poltek kp dapat meningkatkan
31. Pemilihan strategi 4. Data keuangan mempercepat proses pembelajaran Jembrana penguatan nilai
untuk yang tersedia karena taruna dapat langsung merupakan organisasi smart,
meminimalisir mengoreksi sendiri data yang dihasilkan pencerminan dari loyalitas, dan bekerja
kendala (pelayanan publik, komitment mutu, visi organisasi dengan ikhlas.
32. Pemilihan produk akuntabilitas)
selain yang pernah
dibuat Dengan berhasilnya seluruh kegiatan
33. Alokasi anggaran ditandai dengan terpenuhinya semua
untuk kegiatan output kegiatan maka diharapkan akan
operatioanl dapat menyelesaikan isu yaitu dapat
kewirausahaan mengaktifkan dan mengoptimalkan
kegiatan kewirausahaan taruna/i Poltek
KP Jembrana (WOG, Akuntabilitas,
management ASN)
20
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai Nilai
Output/Hasil Terhadap VISI Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dan MISI
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
rasa cinta tanah air (Nasionalisme)
21
B. Rencana Jadwal aktualisasi
Untuk membantu pelaksanaan kegiatan aktualisasi, perlu dibuat rancangan jadwal
kegiatan agar pengerjaan kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Rancangan
jadwal ini dapat digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang diperlukan dalam
mengerjakan setiap kegiatan yang akan dilakukan dan target yang akan dicapai untuk
setiap kegiatan. Tersusunnya rancangan aktualisasi nilai dasar profesi PNS pada Tabel
3, akan diwujudkan secara langsung. Rancangan aktualisasi nilai dasar profesi PNS ini
akan dilaksanakan selama masa off campus terhitung sejak tanggal 23 April – 10 Juli
2018 seperti yang tercantum pada Tabel 4 berikut.
Membuat laporan
pertanggungjawaban dan
6 X X
dokumentasi
Implementasi keberlanjutan
7 kegiatan kewirausahaan X
22
BAB IV
Pelaksanaan
Kegiatan
- Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mengetahui alokasi dana dan kemampuan
support untuk modal awal berlangsungnya kegiatan kewirausahaan. Langkah pertama yang
dilakukan adalah berkoordinasi dengan atasan terkait izin untuk mengadakan rapat.
- Dilakukan pula koordinasi dengan bagian keuangan lembaga terkait kesiapan alokasi
anggaran lembaga yang mencakup kegiatan kewirausahaan
- Kerjasama dengan program studi lainnya juga sangat penting untuk menyamakan persepsi
dan pengaturan jadwal kegiatan produksi mengingat Politeknik KP Jembrana yang
menggunakan Tefa VAP (Value Added Product) dibawah pengelolaan Politeknik KP
Sidoarjo. Kerjasama ini diharapkan menghasilkan jadwal khusus penggunaan Tefa VAP
yang diberikan untuk Politeknik KP Jembrana berproduksi.
- Setelah mengatur jadwal untuk pertemuan dilanjutkaan dengan penyiapan materi paparan
untuk rapat koordinasi anggaran dengan para stakeholder. Hal ini ditujukan untuk
memudahkan komunikasi apabila ada pihak yang menanyakan detail kegiatan
kewirausahaan.
- Bahan literatur yang disiapkan meliputi Rancangan Aktualisasi yang dituangkan dalam
bentuk power point, list pemilihan bahan dan produk yang akan digunakan untuk kegiatan
kewirausahaan, dan penyiapan daftar hadir saat rapat.
- Pelaksanaan rapat dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta dipaparkan secara detail dan lugas. Hal ini dilakukan sebagai perwujudan nilai etika
publik sebagai calon ASN. Pemaparan kegiatan yang baik akan memebrikan gambaran dan
pemahaman kepada para audience sehingga mereka diharapkan dapat membantu dan
mensuport terselenggaranya kegiatan kewirausahaan ini
23
24
Tabel 5. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2
Pelaksanaan kegiatan
- Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi kewirausahaan dari modul (word)
yang ditransfer ke dalam bentuk PPT (Power Point). Dalam pemaparan ini
diberitahukan pula bahwa taruna (i) akan dikelompokkan dalam tim yang terdiri dari
8-9 orang taruna. Dipaparkan juga mengenai hal – hal yang perlu mereka lakukan
seperti pemilihan bahan baku yang digunakan dari list yang disediakan, pembuatan
design kemasan, teknik produksi suatu bahan yang akan dipilih dan lain-lain
- Dosen pembimbing dari program studi Pengolahan Hasil Laut (PHL) dibagi per
masing-masing kelompok taruna dengan rincian 1 kelompok dibimbing oleh 2
Dosen Prodi. Adapun tugas dari dosen pembimbng adalah untuk mengarahkan,
dan membimbing teknis pembuatan laporan, teknis produksi dan teknis pemasaran
produk kewirausahaan dari masing-masing kelompok.
25
26
Tabel 6. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3
Pelaksanaan :
kegiatan
- Kegiatan awal yang dilakukan adalah proses trial komposisi produk dari masing-masing
kelompok kewirausahaan untuk mendapatkan komposisi yang ideal. Taruna juga
diharuskan untuk memahami diagram alir dari metode yang digunakan untuk produksi.
27
-
28
Tabel 7. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4
- Kegiatan ini diawali dengan analisa harga dan alokasi keuntungan yang diperoleh dari
penggunaan bahan baku, peralatan dan tenaga kerja yang digunakan.
- Proses perhitungan dan penentuan harga dilakukan oleh taruna (i) dengan diskusi dan
berkonsultasi dengan pembimbing. Selain itu diskusi tentang pemilihan metode penjualan
dan lokasi penjualan juga dilakukan dibawah pengawasan dan arahan dosen pendamping.
Sesuai hasil kegiatan diperoleh masing – masing kemasan produk yang dihasilkan berupa
kemasan dengan bobot produk 250 gram. Dengan perolehan kemasan kisaran 25 hingga
54 pack per sekali produksi dari masing –masing kelompok, bergantung pada bahan baku
yang diguankan. Penerapan nilai dasar ANEKA sangat penting terutama sebagai ASN
yang memberikan pelayanan kepada Publik taruna (i) dalam hal pembimbingan dan
pendampingan kegiatan produksi.
- Proses selanjutnya adalah taruna (i) melakukan penjualan yang berlokasi di Jembrana
dan sekitar lingkungan kampus Politeknik KP Sidoarjo. Dan inovasi yang dilakukan pada
tahapan ini adalah pemasaran yang menggunakan media sosial dan ide untuk
memasarkan produk pada pusat oleh-oleh yang berlokasi Jembrana seperti pusat oleh-
oleh yang sudah eksis yaitu Krisna atau Erlangga. Ide pemasaran ini berbeda dengan
pemasaran yang dilakukan oleh Politeknik KP Sidoarjo yang memasarkan produknya
hanya sebatas konsumen di sekitar kampus Sidoarjo.
- Tahapan terakhir kegiatan ini adalah perhitungan hasil penjualan produk masing-masing
kelompok kewirausahaan dan semuanya dicatat dalam bentuk softfile agar meminimalisir
resiko kehilangan data.
29
-
30
Tabel 8. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 5
- Selanjutnya dilakukan sharing dan evaluasi kegiatan dari segi kendala dan solusi dari
masukkan pelanggan terkait produk, taruna/i dan stakeholder. Hal ini dimaskudkan untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi kegiatan kewirausahaan bagi pengembangan skill
taruna (i) sehingga akan menjadi bahan evaluasi bagi pelayanan dosen kepada tarunanya.
- Pada tahapan ini juga mulai dilakukan pembuatan draft laporan pertanggungjawaban oleh
taruna (i) dari masing-masing kelompok yang dibimbing oleh dosen pendampingnya
masing-masing. Kegiatan pebimbingan hendaknya dapat menerapan nilai antikorupsi baik
waktu maupun intervensi dalam hasil laporan. Selain itu pelayanan bimbingan yang
menggunakan Indonesia bahasa yang baik dan benar juga harus diterapkan sebagai
upaya meningkatkan profesionalitas kinerja.
- Hasil evaluasi dan kendala yang dihadapi dikonsultasikan dengan mentor atau atasan
untuk memperoleh solusi yang dapat diterapkan segera.
- Tahapan kegiatan ini juga meliputi pembuatan draft quisioner yang dikonsultasikan kepada
atasan atau mentor. Masukkan dan saran butir-butir penilaian akan disesuaian dengan
kriteria penilaian
31
Tabel 9. Pelaksanan Aktualisasi Kegiatan 6
- Kegiatan ini diawali dengan finalisasi draft Quisioner evaluasi kegiatan kewirausahaan
yang sebelunya sudah dikonsultasikan dengan mentor. Dilanjutkan dengan perbanyakan
quisioner sesuai dengan jumlah taruna (i) program studi Pengolahan hasil laut yang akan
menjadi responden. Dilakukan pemilihan jadwal penentuan untuk melakukan evaluasi agar
semua taruna (i) dapat memberikan penilaian tanpa terkecuali
- Sebelum melakukan kegiatan quisioner terlebih dahulu diawali dengan pemaparan teknis
cara pengisian agar taruna (i) tidak mengalami kebingungan dan meminimalisir dalam
pengisian quisionernya. Selalu ditekankan kepada taruna (i) untuk dapat memberikan
penilaian sebebasnya tanpa ada tekanan baik pengurangan nilai ataupun perbedaan
perlakuan. Mereka dapat memberikan penilaian secara objektif sesuai dengan apa yang
dilakukan selama ini.
- Adanya quisioner evaluasi terhadap kegiatan kewirausahaan akan menjadi kontol bagi
program studi untuk mengendalikan kegiatan dibawah kelolanya. Program studi
memperoleh feedback untuk pengembangan inovasi dalam upaya meningkatkan mutu
proses belajar mengajar.
- Setiap kegiatan didokumentasikan agar memiliki bukti yang dicantumkan dalam lampiran
laporan
- Kegiatan selanjutnya dilakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban dari masing-
masing kelompok taruna (i) dibawah bimbingan dosen pendamping yang telah dilakukan
sebelumnya. Dosen pembimbing akan memberikan koreksi final dari konten laporan yang
dibuat oleh taruna. Pada tahap ini tingkat keprofesioanalan seorang dosen program studi
Pengolahan Hasil Laut akan diuji mengingat kemampuan sumberdaya taruna yang
terbatas (47% berasar dari pelaku utama) begitu pula dengan padatnya jadwal serta
aktivitas dosen pembimbing, membuat bimbingan tak jarang dilakukan pada malam hari
(after office)
- Tahapan terakhir kegiatan ini adalah dilakukannnya stock opname bahan dan barang dari
sisa produksi yang sudah dilakukan oleh masing-masing kelompok. Petugas yang
diberikan mandat oleh masing-masing ketua kelompok akan mendata bahan dan barang
yang masih tersedia dalam kontiner masing-masing kelompok dan mencatatnya dalam
softfile.
- Adapun foto-foto kegiatan dapat dilihat pada gambar dibawah :
32
-
33
Tabel 10. Pelaksaan Aktualisasi Kegiatan 7
34
B. Capaian Aktualisasi
Tabel 11. Capaian Aktualisasi Kegiatan 1 (Form2)
Kegiatan : Melakukan koordinasi dengan para stakeholder
35
Tabel 12. Capaian Aktualisasi Kegiatan 2
Dampak Kegiatan ini memberikan dampak berupa adanya kelompok, proposal kegiatan
kewirausahaan dari masing-masing kelompok taruna (i), dan list produk yang
akan dikembangkan. Selain itu taruna (i) memahami teknis perencanaan
pembuatan dan menyusun laporan prosposal kewirusahan beserta analisa
keuangannya. Adanya inovasi penggunaan bahan baku surimi akan memudahkan
dan memangakas tahapan produksi yang awalnya menggunakan raw material
berupa ikan gelondongan. Pengembangan ide kreatif menujukkan taruna (i)
memahami makna kewirausahaan itu sendiri.
36
Tabel 13. Capaian Aktualisasi Kegiatan 3
Dampak Kegiatan ini memberikan dampak berupa adanya produk dari masing-masing
kelompok kewirausahaan. Taruna (i) juga dapat belajar untuk saling bekerjasama
(teamwork) dan improvisasi terhadap kendala produksi yang dihadapi misalnya
saat silent cutter tidak dapat beroperasi maka mereka membuat alternatif
menggunakan alat lain yang dapat digunakan untuk satu step tertentu. Kegiatan
ini juga dapat meningkatkan skill dan pengetahuan taruna (i) dlam berproduksi
dan mendukung visi serta salah satu misi Politeknik KP Jembrana.
37
Tabel 14. Capaian Aktualisasi Kegiatan 4
Dampak Kegiatan ini memberikan dampak bagi taruna berupa cara menentukan harga per
masing – masing produk yang dihasilkan. Tahapan ini juga melatih
keprofesionalan masing-masing dosen pendamping dalam melakukan
pembimbingan kepada taruna (i). Selain itu terjalinnya kerjasama antara Tefa
Politeknik KP Sidoarjo dengan Poltek KP Jembrana dalam hal penggunaan
sarana dan prasarana Tefa dapat meningkatkan jalinan silahturahmi kedua belah
pihak.
38
Tabel15. Capaian Aktualisasi Kegiatan 5
Dampak Kegiatan ini memberikan dampak berupa masukan dan saran perbaikan
bagi kegiatan kewirausahaan prodi PHL Poltek KP Jembrana. Masing-
masing dosen mendapat gambaran berupa konten apa saja yang harus
diperbaiki untuk keberlanjutan kegiatan kewirausahaan ini. Taruna (i) juga
akan mendapatkan skill teknis dalam melakukan penilaian terhadap suatu
objek (Kegiatan kewirausahaan).
39
Tabel 16. Capaian Aktualisasi Kegiatan 6
40
Tabel 17. Capaian Aktualisasi Kegiatan 7
41
C. Metrik Laporan Aktualisasi (Form 3)
Tabel 18 Metrik laporan aktualisasi
No Kegiatan Taha Output Nilai Dasar Kontribusi Penguatan Paraf
pan (Keterkaitan) Visi/Misi Nilai Org Mentor
Kegia
tan
1 Melakukan - Penting - - -
koordinasi dengan dilakukan untuk
para stakeholder mengkondisikan
RA dengan
kondisi di
Lapangan
2 Membuat proposal Sangat Mendukung
kegiatan menentukan pencapaian
kewirausahaan keberhasilan visi dan
masing-masing pelaksanaan misi
kelompok kegiatan yang lembaga
akan dilakukan Politeknik
oleh taruna KP
Jembrana
3 Melakukan proses Mendukung Meningkatkan
produksi kegiatan pencapaian kebersamaan
kewirausahaan visi dan Taruna (i)
misi
lembaga
Politeknik
KP
Jembrana
terkait
lulusan
4 Melakukan Mendukung Memberi
pemasaran produk pembentukkan nilai
hasil kaderisasi tambah
kewirausahaan kewirausahaan terhadap
kompetensi
lulusan
42
5 Melakukan evaluasi Penting dalam
kegiatan mengukur
kewirausahaan pencapaian
RA
43
D ) Jadwal Implementasi Aktualisasi
Tabel 19. Jadwal implementasi aktualisasi
Membuat laporan
pertanggungjawaban dan
6 R X X
dokumentasi
Implementasi keberlanjutan
7 kegiatan kewirausahaan X
44
JADWAL IMPLEMENTASI AKTUALISASI
TGL
KEGIATAN NILAI DASAR OUTPUT
No PELAKSANAAN
- Etika publik
- WOG 1. Business Process Diagram
- komitmen mutu 2. Draft Laporan proposal
Melakukan koordinasi 23 April 2018
- Akuntabilitas 3. Gambaran keuangan yang
1 dengan para sampai 25 April
- Antikorupsi dialokasikan
stakeholder 2018
- Nasionalisme 4. List alternatif bahan dan
- Management produk yang digunakan
ASN
- komitmen mutu
- Akuntabilitas
- Antikorupsi 1. List metode yang terpilih
Melakukan proses - Etika publik 7 Mei 2018 2. Produk yang di-scale up
3 produksi kegiaatan - WOG sampai 8 Juni 3. Data rendemen dan
kewirausahaan - Nasionalisme 2018 masing-masing produk yang
- Management dijual
ASN
-Pelayanan Publik
45
- Pelayanan Publik
- Akuntabilitas
-komitmen mutu
- Antikorupsi 1. Data perhitungan harga
- Etika publik 2. Data kuantitas produk yang
Melakukan pemasaran 8 Mei 2018
- WOG dijual
4 produk hasil sampai 8 Juni
- Management 3. Teknis dan lokasi
kewirausahaan 2018
ASN penjualan
- 4. Data nominal penjualan
- Nasionalisme
- Management
ASN
1. Draft laporan
- WOG
pertanggungjawaban dari
- Management
taruna/i
ASN
2. Data profit penjualan
Melakukan evaluasi - Komitmen Mutu
5 25-Jun-18 3. Dokumentasi dalam bentuk
kegiatan kewirausahaan - Nasionalisme
power point
- Etika Publik
4. List saran dan masukan
- Antikorupsi
kegiatan dari taruna/i,
- Pelayanan Publik
pelanggan dan stakeholder
1. Quisioner evaluasi
- Management
kegiatan
ASN
2. Dokumentasi dalam bentuk
Membuat laporan - komitmen mutu 25 Juni 2018
audio visual
6 pertanggungjawaban - Pelayanan Pbulik sampai 28 Juni
3. Laporan
dan dokumentasi -Akuntabilitas 2018
petanggungjawaban dari
- Antikorupsi
taruna/i
- Nasionalisme
4. Data stock opname barang
- Pelayanan Publik
- komitmen mutu
1. Tabel jadwal ulang
- Akuntabilitas
kegiatan
Implementasi - WOG
2. Strategi terpilih
7 keberlanjutan kegiatan - Nasionalisme 29-Jun-18
3. List produk pengembangan
kewirausahaan - Management
4. Data keuangan yang
ASN
tersedia
-Antikorupsi
-Etika Publik
46
E. Catatan Bimbingan
Setelah melakukan kegiatan kewirausahaan di Politeknik KP Jembrana dan
melakukan bimbingan dengan Mentor maka diperoleh catatan yang sudah
dituangkan pada form 3 (Metrik Laporan Aktualisasi). Untuk hasil pembimbingan
dengan Coach yang dilakukan by phone dan email disajikan di bawah ini :
47
Catatan Coach : Bimbingan pada tahapan kegiatan ini masing menggunakan
aplikasi media sosial whatsapp dengan pesan dari coach adalah untuk
memantau laporan anak-anak dan mendokumentasikan setiap tahapan
kegiatan untuk dilampirkan pada laporan ahir
48
PELAKSANAAN PENGUATAN BIDANG TUGAS
1. PENGAJARAN
49
2. PEMBIMBINGAN PKL
Berdasarkan dengan SK Nomor KEP.164/POLTEK.JBR.510/II/2018.
Tentang penetapan panitia penyelenggara Dosen Pembimbing, Pendamping dan
peserta Praktek Lapang Integrasi / PKL I Semester Genap Tahun Akademik
2017/2018, penulis mendapat mandat menjadi Dosen pembimbing PKL bagi 8
taruna (i) gabungan antara Program Studi Pengolahan Hasil laut dan Program
Studi Penangkapan Ikan. Kegiatan PKL I berlangsung pada tanggal 30 April
hingga 4 Mei 2018 yang berlokasi di Kabupaten Jembrana Bali. Kegiatan dapat
melatih penulis untuk bersikap profesional dan antikorupsi dengan memberikan
pembimbingan tanpa membeda-bedakan asal program studi taruna (i). Adapun
foto kegiatannya dapat dilihat pada gambar berikut :
3. PENELITIAN
Sesuai dengan surat tugas Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Nomor.564/BRSDM.4/TU.210/IX/2017.
Menimbang bahwa dalam rangka penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi
pada Politeknik Kelautan dan Perikanan maka dengan ini diharapkan setiap
dosen yang bertugas agar dapat melaksanakan kewajiban Tri Dharma Perguruan
Tinggi berupa Pengajaran, Penlitian dan Pengabdian Masyarakat. Sesuai
dengan surat tugas tersebut penulis mendapat mandat untuk melakukan
penelitian, yang diawali dengan pembuatan proposal dan seminar proposal
sebagai langkah awal dalam tahun ini. Adapun foto kegiatannya dapat dilihat
pada gambar berikut :
50
Gambar 5. Kegiatan seminar proposal penelitian
4. PEMBIMBINGAN AKADEMIK
Berdasarkan SK KEP.164/POLTEK.JBR.510/II/2018. Tentang penetapan
dosen pembimbing akademik semester ganjil dan genap Politeeknik Kelautan
dan Perikanan Jembrana Tahun Akademik 2017/2018.Penulis mendapat tugas
dan kewajiban sebagai dosen pembimbing akademik untuk 4 orang taruna antas
nama : Sayid Abdurrahman, Tabita Yuan Swastika, Vita Ayu Sasabila, Zulfikar
Ahmad Yani Husein. Pembimbingan akademik membuat penulis harus dapat
mengontrol prestasi akademik dan mengarahkan minat serta dapat memotivasi
semangat belajar taruna (i) tersebut. Adapun foto kegiatannya dapat dilihat pada
gambar dibawah.
5. PEGABDIAN MASYARAKAT
Sesuai dengan surat tugas Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Nomor.564/BRSDM.4/TU.210/IX/2017.
Menimbang bahwa dalam rangka penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi
pada Politeknik Kelautan dan Perikanan maka dengan ini diharapkan setiap
dosen yang bertugas agar dapat melaksanakan kewajiban Tri Dharma Perguruan
Tinggi berupa Pengajaran, Penlitian dan Pengabdian Masyarakat. Sesuai
dengan surat tugas tersebut penulis mendapat mandat untuk melakukan
51
kegiatan pengabdian masyarakat. Untuk semester genap Tahun Akademik
2017/2018 penulis sudah melakukan satu kegiatan pengabdian masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 17-18 Mei 2018 dalam Rangka Bulan
Bakti Gotong Royong Masyarakat di Lapangan Pergung, Kabupaten Jembrana,
Bali. Adapun foto kegiatannya dapat dilihat pada gambar berikut :
52
BAB V PENUTUP
53
Dalam melakukan pembimbingan taruna (i) masih menggunakan
afteroffice dengan dosen pendampingnya. Hal ini sebaiknya diminimalkan
mengingat efektivitas dalam kinerja pemberian layanan kepada taruna (i).
Kegiatan evaluasi juga dapat dilakukan terhadap objek yang sama baik
dari sarana dan prasarana tefa
Quisioner yang digunakan juga hendaknya dikonsultasikan kepada
masing-masing dosen pembimbingnya agar dosen tersebut mengerti dan
memahami bahwa keigatan kewirausahaan itu berdampak penting bagi
taruna (i) serta bahwa evaluasi performance masing-masing dosen
pembimbing
Kurangnya perhatian masyarakat terhadap produk-produk hasil Poltek KP
Jembrana yang mengharuskan taruna (i) merintis untuk menjalin
pemasaran produk mulai dari memperkenalkan hingga membuat akun
sosial media yang dikelola sendiri oleh taruna (i)
Untuk menjaga keberlangsungan kegiatan kewirausahaan dibutuhkan
pengawasan dan kontrol dari berbagai pihak agar taruna (i) berkegiatan
dalam koridornya.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Selama melakukan kegiatan aktualisasi terdapat berbagai masukkan yang
menjadi catatan untuk perbaikan kagiatan kewirausahaan, terutama bagi
program studi lain yang terdapat di politeknik KP Jembrana dan ingin
menerapkan kegiatan kewirausahaan. Adapun saran dan tindak lanjut bagi
kegiatan kewirausahaan taruna/i Prodi Pengolahan Hasil laut Politeknik KP
Jembrana adalah sebagai berikut :
Mengkomunikasikan dengan pimpinan terkait anggaran, atau
menggunakan dana swadaya dari keuntungan kegiatan sebelumnya
untuk mendukung kegiatan kewirausahaan apabila dana dari bagian
keuangan lembaga belum turun,
Dilakukan pemilihan bahan dan produk yang sesuai dengan alokasi
anggaran yang tersedia serta membuat alternatif cadangan penggunaan
bahan dan pengembangan produk
Secepatnya memberikan informasi kepada para taruna/i skill apa saja
yang perlu mereka kembangkan untuk dokumentasi, misalnya dengan
belajar operational corel atau photoshop dari seniornya.
54
Sedini mungkin melakukan kordinasi dengan penanggungjawab TEFA
untuk perizinan penggunaannya, selain itu mempersiapkan rencana
cadangan untuk memproduksinya dalam skala kecil di ruangan alternatif
(dapur rumahan) ataupun antisipasi penggunaan TEFA yang after office
Mempersiapkan dan mengoptimalkan metode produksi dengan sebaik
mungkin dengan simulasi berbagai kondisi
Mengefisienkan biaya produksi agar efektif dan menanamkan dari awal
bahwa kegiatan kewirausahan adalah untuk menambah softskill mereka
jika mendapatkan profit adalah bonus.
Sedini mungkin untuk mencari koneksi dan informasi penjual kemasan di
area kegiatan
Menjadwalkan dan mensosialisasikan waktu pengumpulan proposal serta
selalu mendampingi progres penyusunan laporan pertanggungjawaban
untuk periode berikutnya.
Merencanakan dari sedini mungkin lokasi dan metode penjualannya agar
lebih banyak terdapat alternatif solusi.
Menentukan jadwal mingguan bagi taruna/i dalam melakukan kegiatan
yang disesuaikan kondisinya dengan jadwal dari pembina ketarunaan.
Meningkatkan komunikasi dengan para stakeholder agar kegiatan dapat
terlaksana dengan optimal baik, berusaha untuk selalu menggunakan
bahasa yang baik dan benar serta menerapkan etika dan kode etik.
55
Daftar Pustaka
56
Lampiran
57
Lampiran Kegiatan 1
(Kegiatan melakukan koordinasi
dengan para stakeholder)
58
Daftar hadir rapat koordinasi
59
Gambaran keuangan yang dialokasikan
Alternatif Alternatif
Kelompok Bahan Utama Bahan Produk 1 Produk 2 Produk
1 Surimi ikan kurisi Surimi ikan lain Samosa Siomay Bakso
Tahu
2 Surimi ikan kurisi Surimi ikan lain Ekado Bakso Nugget
Surimi dan Duri Ikan Spring
3 Bandeng Surimi ikan lain Roll Kerupuk Scallop
60
Lampiran Kegiatan 2
(Membuat proposal kegiatan
kewirausahaan masing-masing
kelompok)
61
Modul panduan berupa word dan ppt
POLITEKNIK KP JEMBRANA
2018
62
FORMAT PENULISAN
Penulisan laporan Proposal Kewirausahaan dan Laporan Pertanggungjawaban Kewirausahaan mengikuti
format sebagai berikut:
Arial 11
Spasi 1,5
Line spacing option after before 0
Margin kertas atas, kiri kanan, bawah (4,3,3,3)
HALAMAN PENGESAHAN
Halaman ini memuat judul laporan Proposal Kewirausahaan dan Laporan Pertanggungjawaban
Kewirausahaan, nama-nama mahasiswa, nomor induk, dan nama program studi, dan tanda tangan ketua
kelompok, tanda tangan komisi pembimbing dan Koordinator Tridharma PT.
DAFTAR ISI
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai isi Proposal
Kewirausahaan dan Laporan Pertanggungjawaban Kewirausahaan dan sebagai petunjuk bagi pembaca
yang berminat melihat suatu bab atau subbab tertentu. Bagian ini disusun secara teratur berurutan
menurut nomor halaman mulai dari Daftar Gambar,Daftar Tabe, Daftar Lampiran, Judul Bab serta
Subbab, Daftar pustaka (jika ada ), dan Lampiran. Keterangan halaman yang mendahului Daftar Isi tidak
perlu dimuat dalam Daftar Isi.
DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL, DAN DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran memuat secara berurutan nomor, judul, serta nomor
halaman tabel, gambar, dan lampiran yang dimaksud
I. PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan memuat latar belakang, maksud dan tujuan
1.1 Latar Belakang
Subbab ini memuat uraian tentang:
1) Berbagai hal, fakta, dan pendapat yang melatarbelakangi masalah yang dibahas .
2) Alasan teoritis dan alasan praktis dari perlunya membahas masalah tersebut
63
Subbab ini memuat teknis kegiatan produksi scale up masing-masing kelompok kewirausahaan dan lokasi
produksi
3.4 Labelisasi Produk
Subbab ini memuat detail labal yang akan lokasi produksi
V. PENUTUP
Bab ini berisikan tentang simpulan dan saran (bila diperlukan).
4.1 Kesimpulan
Subbab ini merupakan hasil generalisasi studi yang telah dilakukan, atau pernyataan singkat yang diambil
dari bab Hasil yang mengacu pada (atau menjawab) tujuan praktik kewirausahaan. Subbab ini
menjabarkan kuantitas produksi yang sudah dilakukan, harga produk yang dihasilkan dan rofit yang
sudah diperoleh.
4.2 Saran (bila ada)
Bila diperlukan saran atau rekomendasi dari hasil kegiatan, maka hal tersebut dapat diuraikan pada
subbab saran secara spesifik. Saran harus terkait erat dengan obyek dan tujuan praktik. Saran yang
dikemukakan seharusnya berasal dari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil praktik,
terutama berkaitan dengan kendala atau kelemahan praktik kewirausahaan yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka berisi seluruh pustaka, literatur, dan referensi yang yang dibaca baik digunakan/disebutkan dalam tubuh
tulisan maupun tidak. Daftar pustaka yang dituliskan harus terkait langsung dengan materi atau masalah yang ditugaskan.
64
Pembagian nama kelompok
65
Design kemasan
66
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
“SAMOSA DAN SIOMAY IKAN”
PENGOLAHAN HASIL LAUT
Oleh Kelompok 1 :
LEMBAR PENGESAHAN
i
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN PRODI PENGOLAHAN HASIL LAUT
Kelompok : I
Produk : Siomay dan Samosa
Ketua Kelompok I
Pembimbing I Pembimbing II
Siluh Putu Sri Dia Utari S.Pi., M.Si. I Gusti Ayu Budiadnyani, S.Pi.,M.P.
NIP. 19900115 201801 2 003 NIP. 19770702 200502 2 001
Mengetahui,
Koordinator Pelaksana Tridharma Perguruan Tinggi
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL. ...........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN. ................................................................................................ii
DAFTAR ISI. ...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR. ......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN. ...................................................................................... iv
RINGKASAN. .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR
iii
Gambar 1 Siomay..............................................................................................................3
Gambar 2 Siomay mentah. ...............................................................................................3
Gambar 3 Samosa. ...........................................................................................................4
Gambar 4 Samosa Mentah.. .................................................................................. 4
Gambar 5 Susunan organisasi kewirausahaan kelompok 1. ...........................................6
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Formulasi bahan dalam pembuatan siomay. .............................................................5
Tabel 2 Formulasi bahan dalam pembuatan samosa. ..........................................................5
Tabel 3 Formulasi bahan dalam pembuatan siomay. ................................................5
Tabel 4 Total alokasi biaya yang digunakan untuk kegiatan kewirausahaan kelompok I. ..........7
Tabel 5 Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan kewirausahaan kelompok I. .............13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Design label kemasan . ................................................................................18
iv
RINGAKASAN
Siomay adalah salah satu jenis Dim Sum dalam bahasa Mandarin makanan ini
disebut shaomai, sementara dalam bahasa Katon disebut Siu Mai, kulit siomay adalah
serupa dengan kulit pangsit. Dengan kata lain siomay ikan merupakan makanan yang
berbahan baku ikan, di bungkus dengan kulit pangsit menyerupai bungan setengah
mekar sehingga menarik dan menjadi menarik di kalangan masyarakat. Samosa
dalam sejarah dimakan oleh para pedagang Musafir di perkemahan atau tempat
istirahat selama perjalanan, faktanya dalam bahasa Persia kata “samsa” memiliki arti
yaitu piramid sehingga berkaitann dengan bentuk samosa yang memiliki bentuk
segitiga. Sehingga dapat diartikan samosa ikan merupakan olahan hasil perikanan
yang yang berbahan baku ikan lumat yang dicampur bumbu-bumbu dan dilapisi kulit
lumpia sehinga membentuk segitiga, kegiatan kewirausahaan olahan perikanan ini
merupakan salah satu alternatif untuk menambah nilai jual pada ikan dan
mengantisipasi kelimpahan pangan pada produksi ikan saat musim tangkap
meningkat, sehingga dengan kegiataan kewirausahaan ini diharapkan mampu
membuat produk perikanan yang berkualitas serta berdaya saing tinggi.
v
I PENDAHULUAN
1
para pangeran dan kalangan bangsawan yang menyukai samosa yang dibuat dari
daging, minyak samin, bawang bombay dan lainnya. Abad 14 terdapat perkembangan
samosa yang dibuat dengan isi daging cincang, kacang badam, kacang pistasio dan
kacang walnut dihidangkan di dalam Istana kerajaan India. Saat in terdapat terobosan
yang salah satunya samosa ikan yang merupakan hasil olahan produk perikanan yang
dibuat dengan daging ikan cincang, dengan campuran sayuran dan bumbu-bumbu,
dengan tambahan bihun dan dibungkus dengan kulit lumpia yang membentuk segitiga.
Produk hasil olahan perikanan ini merupakan salah satu alternatif untuk menambah
nilai jual ikan dan mengantisipasi kelimpahan produksi ikan saat musim tangkap
meningkat, sehingga dengan kegiataan kewirausahaan ini diharapkan mampu
membuat produk perikanan yang berkualitas.
1.2. Tujuan
Membangun soft skill atau karakter wirausaha bagi para taruna
Menumbuhkembangkan kemampuan taruna dalam berwirausaha
Meningkatkan keterampilan taruna dalam membuat olahan produk perikanan
Taruna mampu mengolah secara mandiri semua kegiatan
2
BAB II. GAMBARAN UMUM USAHA
Siomay merupakan olahan hasil perikanan, terbuat dari bahan baku ikan lumat
yang di buat dengan campur bumbu-bumbu dan campuran sayuran sehingga terlihat
menarik, yang dikukus dengan loyang dalam suhu air mendidih, jika sudah matang di
goreng hingga warna keemasan, jika sudah matang tiriskan siomay pada penirisan
dapat dinikamti saos dan mayones baik siomay setengah matang maupun matang.
Sehingga siomay dapat dimakan langsung karena sudah melalu proses pengukusan.
3
2.1.2. Samosa Ikan
Samosa ikan merupakan olahan hasil perikanan yang terbuat dari bahan baku
ikan lumat yang dicampur dengan berbagai bumbu dan tepung, serta tambahan
sayuran sehingga meninggkatkan nilai tambah pada gizi olahan samosa, pada produk
olahan samosa yang dimana dilapisi kulit pangsit yang dimana berbentuk segitiga,
dengan bentuk ini memiliki daya tari lebih pada tampilan, dalam prosesnya samosa
direbus pada suhu air panas, lalu setelah matang samosa didinginkan dan setelah
dingin samosa dapat digoreng hingga warna keemasan, samosa ikan dapat dinikmati
dengan saos, mayones maupun dimakan bersamaan dengan nasi ( teman makan )
4
2.2. Gambaran Umum Bahan Baku
No Bahan Jumlah
1 surimi 13 kg
2 Tepung tapioka 16 kg
3 margarin 13 buah
4 Wortel 7 bungkus
5 Daun prei 6 kg
6 Bawang putih 10 bungkus
7 Bawang merah 5 bungkus
8 Garam 5 kg
9 Gula 3 kg
11 Jagung manis 17 biji
12 Minyak wijen 12 sendok makan
No Bahan Jumlah
1 surimi 13 kg
2 Tepung tapioka 16 bungkus
3 margarin 14 bungkus
4 Wortel 8 bungkus
5 Daun prei 7
6 Bawang putih 10 bungkus
7 Bawang merah 5 bungkus
8 Garam 5 kg
9 Gula 4 kg
10 bihun 2 bungkus
No Bahan Jumlah
1 Minyak goreng 8 buah
2 tisu 3 buah
3 Gas 3 buah
4 Plastik sheld 2 roll
5 Plastik merah 2 buah
6 Plastik putih 2 buah
7 Sabun Cuci 5 buah
8 Sarung tangan 3 pack
9 Aqua 5 galon
5
2.3 Gambaran Motto Usaha
Adapun moto usaha yang kami gunakan adalah “ Bergizi, enak dan
kualitas terjamin”
2.4 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja
Dalam kegiatan kewirausahaan ini sumber daya tenaga kerja yang
kelompok kami miliki sebanyak 8 orang, yang dimana terbagi atas
struktur organisasi sebagai berikut ;
Ketua
I Made Candra Dinata
Sekretaris
Zulfikar Ahmad Yani
Husain
Bendahara
Astari Sukma Maulidya
Ni Putu Nur Maulida Alfiana
Aldi F. Happy S.N.
Shanty P Arifah Sari
6
3. Terbatas waktu pada pengenalan produk
4. Keterbatasan pemasaran
2. Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
1. Adanya tempat wisata disekitar tempat produksi.
2. Trend konsumsi ikan semakin meningkat.
3. Menciptakan produk-produk baru.
4. Karya olahan ikan semakin meluas.
5. Dengan daya inovatif dan kreatif Taruna dapat kesempatan
membuka usaha baru.
Threats (ancaman)
1. Pesaing dengan produk lain yang sudah dikenal oleh
masyarakat
2. Produk luar yang lebih murah dan praktis.
3. Terdapat inovasi lebih menarik dari produk lain.
4. Harga bahan baku yang dapat meningkat secara otomatis.
Adapun analisis harga bahan baku pembuatan siomay dan samosa rinciannya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4 Total alokasi biaya yang digunakan untuk kegiatan kewirausahaan kelompok I
Harga
No. Jenis Barang Volume Jumlah
Satuan
1 Surimi 26 Kg 43.000 1.118.000
2 Kulit lumpia 75 pack 11.000 825.000
3 Garam 12 Kg 10.000 120.000
4 Minyak Wijen 1 Buah 10.000 10.000
5 Tepung tapioka 31 Buah 4.500 139.500
6 Margarine 25 Buah 2.700 67.500
7 Bawang putih 20 kg 27.000 540.000
8 Bawang Bombay 14 kg 9.500 133.000
9 Bawang merah 10 kg 4.000 40.000
10 Es tube 5 kg 5.000 25.000
11 Gula pasir 7 Kg 12.500 87.500
7
12 Daun pre 12 Kg 12.000 144.000
13 Wortel 10 kg 22.000 220.000
14 Jagung 34 Biji 3.000 102.000
15 Minyak goreng 8 kg 24.000 192.000
16 Kresek putih 2 pack 28.900 57.800
17 Kresek merah 2 pack 22.500 45.000
18 Sabun cuci piring 5 kg 11.500 57.500
19 Sarung tangan 3 pack 17.000 51.000
20 Tisu 3 pack 26.800 80.400
21 Saos sambal 6 pack 14.200 85.200
22 Aqua 5 Galon 16.500 82.500
23 Biaya air 1 Bulan 10.000 10.000
24 Biaya listrik 1 Bulan 10.000 10.000
25 Biaya tenaga kerja 1 Bulan 40.000 40.000
26 Biaya kemasan 2 Buah 236.000 472.000
27 Biaya transportasi 1 Bulan 50.000 50.000
28 Biaya sewa tempat 1 Bulan 25.000 25.000
Biaya pemeliharaan
29 1 Bulan 100.000 100.000
alat
30 Gas 3 Buah 22.000 66.000
Jumlah 4.998.000
8
BAB III. METODE PELAKSANAAN
Persiapan produksi yaitu dengan menyusun daftar bahan dan peralatan yang
dibutuhkan, kemudian dilakukan pembelian sesuai jumlah yang dibutuhkan. Kemudian
proses produksi akan dilakukan di tefa VAP (Value Added Product) yang akan
dilakukan secara bergantian antar kelompok untuk menghindari terjadi penggunaan
alat yang bersamaan. Jadwal pelaksanaan produksi dan penjualan akan dilakukan
selama jam dinas dan hari libur kuliah. Pembuatan desain packaging, brosur iklan
online juga telah disiapkan.
3.1.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk proses produksi antara lain :
1. Pisau
2. Sendok
3. Talenan
4. Serutan
5. Panci
6. Silent cutter
7. Dough mixer
8. Baskom kecil
9. Baskom besar
10. Loyang
11. Keranjang plastic
12. Timbangan digital
13. Blender
14. Pengupas wortel
15. Wajan
16. Serok dan sutil
3.1.2 Proses Produksi
1. Proses pngelolahan siomay
1. Surimi di thawing hingga menjadi lunak.
2. Surimi dihaluskan dengan food procesor kemudian,tambahkan
garam putar terus food prosesor sampai adonan kenyal.
3. Serut wortel dan jagung,serta cincang daun prei.
4. Blender bawang putih,bawang merah,gula,garamdan penyedap.
9
5. Masukan surimi dan seluruh bumbu pada dough mixer.
6. Setelah semua adonan tercampur rata, tambahkan wortel,
jagung,dan daun prei.
7. Cetak adonan kedalam loyang yang sudah di lumuri mentega .
8. Kukus siomay selama 2-5 menit.
9. Dinginkan siomay selama 30 menit.
10. Dikemas dan di masukan ke dalam freezer.
2. Proses pengolahan samosa
1. Surimi dithawing hingga menjadi lunak
2. Surimi di haluskan dengan food prosesor kemudian tambahkan
garam, putar terus dalam food processor.
3. Bawang bombay di di cincang,wortel di parut kasar ,bihun direus dan
di potong kecil.
4. Wortel dan bihun masing-masing di rebus sebentar.
5. Campurkan daging surimi,wortel dan bihun yang sudah di rebus
6. Aduk hingga rata .
7. Potong kulit lumpia menjadi 2 (ukuran 6 x 2) cm2sebagai kulit luar (6
x6) cm2 sebagai kulit dalam.
8. Ambil adonan samosa 10 gram dan bungkus dengan kulit lumpia
membentuk segitiga kemudian bungkus dengan kulit luar dan bentuk
segitiga .
9. Beri lem (dari tepung tapioka) bagian kulit yang terbuka .
10. Goreng samosa sampai kuning keemasan .
11. Siap dikemas dan dibekukan pada suhu (- 20 ºC).
10
Pemasaran akan dilakukan di sekitar kampus, yaitu dengan bazaar, penjualan
secara door to door di area asrama dan penjualan di masyarakat umum, maupun
secara online. Penjualan online bisa melalui facebook, instagram, dan blogspot.
Segmen pasar yang dituju adalah mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga, dan anak
sekolahan. Promosi dengan membuat timeline di facebook dan mengunggah foto
produk di tiap media sosial, serta promosi secara langsung pada pedagang di sekitar
poltek KP Jembrana.
11
bihun, gula dan garam. Kedua produk saat proses pengemasannya menggunakan
kemasan dengan menyertakan label yang dicetak pada kertas stiker sesuai dengan
designnya maasing-masing.
12
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PROGRAM
13
4.2 Jadwal Kegiatan
14
V. PENUTUP
Indikator Keberhasilan
Kegiatan kewirausahaan Taruna dalam produksi Siomay dan Samosa ikan di
Tefa Pengolahan VAP Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana yang saat ini
beraktivitas di Politeknik KP Sidoarjo sedang dalam tahap penyususnan proposal
dan segera mengajukan untuk pencairan dana. Indikator keberhasilan 30%. Adapun
indikator kegiatan kewirausahaan ini berhasil 100% apabila komponen berikut telah
dipenuhi, yaitu:
1. Meningkatkan jiwa kewirausahaan Taruna.
2. Mampu menguasai produksi sesuai standar pasar.
3. Menghasilkan laba / profit dari kegiatan kewirausahaan.
4. Mampu melaksanakan analisis usaha pada produk siomay dan samosa.
88
Daftar Pustaka
Liviawati Evi., dan Eddy Afrianto. 2010. Penanganan Ikan Segar. Bandung.
Widya Padjajaran.
Moeljanto. 1992. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Laut. (Edisi revisi).
Jakarta. Penebar Swadaya. 259 hlm
89
Lampiran Kegiatan 3
(Melakukan proses produksi kegiatan
kewirausahaan)
90
List metode yang terpilih
91
Lampiran Kegiatan 4
(Melakukan pemasaran produk hasil
kewirausahaan)
92
Data Perhitungan Harga
Kelompok
1
bahan-bahan Pembuatan
Samosa
No Nama Bahan Kuantitas Kuantitas Harga Jumlah
1 Surimi 4 kg 47.000 188.000
2 Pangsit kecil 3 pack 10.900 32.700
3 Pangsit besar 10 pack 21.500 215.000
4 Ketumbar 1 renceng 5.000 5.000
5 Wortel 1 kg 6.000 6.000
6 Bawang bombay 1 kg 16.000 16.000
7 Kentang 1 kg 10.000 10.000
8 Daun Prei 0,5 kg 14.000 7.000
9 Bawang Putih 1 pack 5.000 5.000
10 Plastik 2 pack 9.000 18.000
11 Kresek Kantong 1 kg 17.000 17.000
12 Kompor 2 kg 18.000 36.000
13 Es 1 kg 5.000 5.000
14 Label 1 pack 10.000 10.000
15 tenaga kerja, listrik, air 1 paket 20.000 20.000
16 Mika 3 pack 20.000 60.000
17 Staples 2 paket 30.000 60.000
Total 710.700
jumlah pack 54
harga per
pack 13161,11
harga per
pcs 774,183
Data nominal penjualan
Data Penjualan
Jumlah
Nominal Total
Kelompok 1 (Qty)
Periode 1 Juni - 30 Juni 2018 55 1.100.000
Periode 1 Juli - 30 Juli 2018 1 20.000 1.120.000
Kelompok 2
Periode 1 Juni - 30 Juni 2018 29 580.000
Periode 1 Juli - 30 Juli 2018 1 20.000 600.000
Kelompok 3
Periode 1 Juni - 30 Juni 2018 2 40.000
Periode 1 Juli - 30 Juli 2018 8 160.000 200.000
93
Lampiran Kegiatan 5
(Melakukan evaluasi kegiatan
kewirausahaan)
94
KUESIONER EVALUASI PEMBELAJARAN
Program Studi : …………………………….. Angkatan : ………………………………
Semester : ..........................................
PETUNJUK :
Berikan penilaian terhadap komponen evaluasi di bawah ini dengan menuliskan SKOR pada kolom di sebelah kanan
yang tersedia
Sesuai dengan yang Saudara ketahui, berilah penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab terhadap
kegiatan kewirausahaan. Informasi yang Saudara berikan akan dipergunakan sebagai bahan masukan bagi kegiatan
dan tidak akan berpengaruh terhadap status Saudara sebagai Taruna. Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek dalam
tabel berikut dengan kriteria rentang skor 1 sampai dengan 5:
1 = sangat tidak baik/sangat rendah/tidak pernah/tidak lengkap
2 = tidak baik/rendah/jarang/kurang lengkap
3 = biasa/cukup/kadang-kadang/cukup lengkap
4 = baik/tinggi/sering/lengkap
5 = sangat baik/sangat tinggi/selalu/sangat lengkap
Skor Penilaian
No. Butir-butir yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Ketersedian prasarana Tefa untuk mendukung kegiatan
2 Kesiapan sumber modal untuk mendukung kegiatan kewirausahaan
3 Pemanfaatan media dan teknologi dalam berproduksi
4 Menambah kemamuan Taruna dalam produksi produk
5 Meningkatkan pengetahuan Taruna dalam memahami dan mengembangkan resep
6 Upaya membangkitkan jiwa kewirausahaan taruna
7 Meningkatkan minat inisiatif diri taruna
8 Membuka wawasan untuk melakukan alternatif pemasaran
9 Melatih mental dalam bekerja dengan tim dan menghadapi costumer
10 Mampu melaksanakan analisis usaha pada produk
11 Melatih taruna dalam berinovasi terhadap produk yang dihasilkan
12 Meningkatkan kemampuan taruna dalam menghasilkan profit
13 Mampu meningkatkan pengetahuan taruna dalam berproduksi sesuai standar
14 Melatih taruna dalam menyusun jadwal produksi
Meningkatkan kemampuan taruna dalam membuat Proposal dan Laporan
15
pertanggungjawaban
93
Hasil Quisioner per Butir
5,0 Penilaian
Score Penilaian
4,0
3,0
2,0
1,0
0,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Butir Penilaian
Keterangan :
1 = Sangat tidak baik/sangat rendah/tidak pernah/tidak lengkap
2 = tidak baik/rendah/jarang/kurang lengkap
3 = biasa/cukup/kadang-kadang/cukup lengkap
4 = baik/tinggi/sering/lengkap
5 = sangat baik/sangat tinggi/selalu/sangat lengkap
94
Lampiran Kegiatan 6
(Membuat laporan
pertanggungjawaban dan
dokumentasi)
95
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEWIRAUSAHAAN
“SAMOSA DAN SIOMAY IKAN”
PENGOLAHAN HASIL LAUT
Oleh Kelompok 1 :
LEMBAR PENGESAHAN
xcvi
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEWIRAUSAHAAN
PRODI PENGOLAHAN HASIL LAUT
Kelompok : I
Produk : Siomay dan Samosa
Ketua Kelompok I
Pembimbing I Pembimbing II
Siluh Putu Sri Dia Utari S.Pi., M.Si. I Gusti Ayu Budiadnyani, S.Pi.,M.P.
NIP. 19900115 201801 2 003 NIP. 19770702 200502 2 001
Mengetahui,
Kordinator Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
xcvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ...........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN. ................................................................................................ii
DAFTAR ISI. ......................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR. .........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL. .............................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN. ......................................................................................................iv
xcviii
LAMPIRAN. .....................................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Siomay..............................................................................................................3
Gambar 2 Siomay mentah. ...............................................................................................3
Gambar 3 Samosa. ...........................................................................................................4
Gambar 4 Samosa Mentah.. .............................................................................................4
Gambar 5 Susunan organisasi kewirausahaan kelompok 1. ...........................................6
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Formulasi bahan dalam pembuatan siomay........................................................5
Tabel 2 Formulasi bahan dalam pembuatan samosa. ...................................................5
Tabel 3 Formulasi bahan dalam pembuatan siomay........................................................6
Tabel 4 Total alokasi biaya yang digunakan untuk kegiatan kewirausahaan kelompokI.8
Tabel 5 Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan kewirausahaan kelompok I. ..14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil produksi siomay dan samosa. ........................................................... 18
Lampiran 2 Testimoni hasil produk siomay dan samosa............................................... 23
Lampiran 3 design produk .............................................................................................. 25
Lampiran 4 Foto kegiatan ............................................................................................... 26
xcix
I PENDAHULUAN
1
para pangeran dan kalangan bangsawan yang menyukai samosa yang dibuat dari
daging, minyak samin, bawang bombay dan lainnya. Abad 14 terdapat perkembangan
samosa yang dibuat dengan isi daging cincang, kacang badam, kacang pistasio dan
kacang walnut dihidangkan di dalam Istana kerajaan India. Saat in terdapat terobosan
yang salah satunya samosa ikan yang merupakan hasil olahan produk perikanan yang
dibuat dengan daging ikan cincang, dengan campuran sayuran dan bumbu-bumbu,
dengan tambahan bihun dan dibungkus dengan kulit lumpia yang membentuk segitiga.
Produk hasil olahan perikanan ini merupakan salah satu alternatif untuk menambah
nilai jual ikan dan mengantisipasi kelimpahan produksi ikan saat musim tangkap
meningkat, sehingga dengan kegiataan kewirausahaan ini diharapkan mampu
membuat produk perikanan yang berkualitas.
2.2. Tujuan
Membangun soft skill atau karakter wirausaha bagi para taruna
Menumbuhkembangkan kemampuan taruna dalam berwirausaha
Meningkatkan keterampilan taruna dalam membuat olahan produk perikanan
Taruna mampu mengolah secara mandiri semua kegiatan
2
BAB II. GAMBARAN UMUM USAHA
Siomay merupakan olahan hasil perikanan, terbuat dari bahan baku ikan lumat
yang di buat dengan campur bumbu-bumbu dan campuran sayuran sehingga terlihat
menarik, yang dikukus dengan loyang dalam suhu air mendidih, jika sudah matang di
goreng hingga warna keemasan, jika sudah matang tiriskan siomay pada penirisan
dapat dinikamti saos dan mayones baik siomay setengah matang maupun matang.
Sehingga siomay dapat dimakan langsung karena sudah melalu proses pengukusan.
3
2.2.2. Samosa Ikan
Samosa ikan merupakan olahan hasil perikanan yang terbuat dari bahan baku
ikan lumat yang dicampur dengan berbagai bumbu dan tepung, serta tambahan
sayuran sehingga meninggkatkan nilai tambah pada gizi olahan samosa, pada produk
olahan samosa yang dimana dilapisi kulit pangsit yang dimana berbentuk segitiga,
dengan bentuk ini memiliki daya tari lebih pada tampilan, dalam prosesnya samosa
direbus pada suhu air panas, lalu setelah matang samosa didinginkan dan setelah
dingin samosa dapat digoreng hingga warna keemasan, samosa ikan dapat dinikmati
dengan saos, mayones maupun dimakan bersamaan dengan nasi ( teman makan )
4
2.2. Gambaran Umum Bahan Baku
2.2.1 Tabel. 1 Formulasi bahan dalam pembuatan siomay
No Bahan Jumlah
1 surimi 13 kg
2 Tepung tapioka 16 kg
3 margarin 13 buah
4 Wortel 7 bungkus
5 Daun prei 6 kg
6 Bawang putih 10 bungkus
7 Bawang merah 5 bungkus
8 Garam 5 kg
9 Gula 3 kg
11 Jagung manis 17 biji
12 Minyak wijen 12 sendok makan
No Bahan Jumlah
1 surimi 13 kg
2 Tepung tapioka 16 bungkus
3 margarin 14 bungkus
4 Wortel 8 bungkus
5 Daun prei 7
6 Bawang putih 10 bungkus
7 Bawang merah 5 bungkus
8 Garam 5 kg
9 Gula 4 kg
10 bihun 2 bungkus
5
Tabel. 3 Formulasi bahan dalam pembuatan siomay
No Bahan Jumlah
1 Minyak goreng 8 buah
2 tisu 3 buah
3 Gas 3 buah
4 Plastik sheld 2 roll
5 Plastik merah 2 buah
6 Plastik putih 2 buah
7 Sabun Cuci 5 buah
8 Sarung tangan 3 pack
9 Aqua 5 galon
6
Ketua
I Made Candra Dinata
Sekretaris
Zulfikar Ahmad Yani Husain
Bendahara
Astari S.M
Happy Alfiana
Aldi F. Ni Putu S P Nur M A
S.N. Sari
3. Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
6. Adanya tempat wisata disekitar tempat produksi.
7. Trend konsumsi ikan semakin meningkat.
8. Menciptakan produk-produk baru.
9. Karya olahan ikan semakin meluas.
7
10. Dengan daya inovatif dan kreatif Taruna dapat kesempatan
membuka usaha baru.
Threats (ancaman)
5. Pesaing dengan produk lain yang sudah dikenal oleh
masyarakat
6. Produk luar yang lebih murah dan praktis.
7. Terdapat inovasi lebih menarik dari produk lain.
8. Harga bahan baku yang dapat meningkat secara otomatis.
Adapun analisis harga bahan baku pembuatan siomay dan samosa rinciannya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4 Total alokasi biaya yang digunakan untuk kegiatan kewirausahaan kelompok I
Harga
No. Jenis Barang Volume Jumlah
Satuan
1 Surimi 26 Kg 43.000 1.118.000
2 Kulit lumpia 75 pack 11.000 825.000
3 Garam 12 Kg 10.000 120.000
4 Minyak Wijen 1 Buah 10.000 10.000
5 Tepung tapioka 31 Buah 4.500 139.500
6 Margarine 25 Buah 2.700 67.500
7 Bawang putih 20 kg 27.000 540.000
8 Bawang Bombay 14 kg 9.500 133.000
9 Bawang merah 10 kg 4.000 40.000
10 Es tube 5 kg 5.000 25.000
11 Gula pasir 7 Kg 12.500 87.500
12 Daun pre 12 Kg 12.000 144.000
13 Wortel 10 kg 22.000 220.000
14 Jagung 34 Biji 3.000 102.000
15 Minyak goreng 8 kg 24.000 192.000
16 Kresek putih 2 pack 28.900 57.800
8
17 Kresek merah 2 pack 22.500 45.000
18 Sabun cuci piring 5 kg 11.500 57.500
19 Sarung tangan 3 pack 17.000 51.000
20 Tisu 3 pack 26.800 80.400
21 Saos sambal 6 pack 14.200 85.200
22 Aqua 5 Galon 16.500 82.500
23 Biaya air 1 Bulan 10.000 10.000
24 Biaya listrik 1 Bulan 10.000 10.000
25 Biaya tenaga kerja 1 Bulan 40.000 40.000
26 Biaya kemasan 2 Buah 236.000 472.000
27 Biaya transportasi 1 Bulan 50.000 50.000
28 Biaya sewa tempat 1 Bulan 25.000 25.000
Biaya pemeliharaan
29 1 Bulan 100.000 100.000
alat
30 Gas 3 Buah 22.000 66.000
Jumlah 4.998.000
9
BAB III. METODE PRAKTIK
10
14. Blender bawang putih,bawang merah,gula,garamdan penyedap.
15. Masukan surimi dan seluruh bumbu pada dough mixer.
16. Setelah semua adonan tercampur rata, tambahkan wortel,
jagung,dan daun prei.
17. Cetak adonan kedalam loyang yang sudah di lumuri mentega .
18. Kukus siomay selama 2-5 menit.
19. Dinginkan siomay selama 30 menit.
20. Dikemas dan di masukan ke dalam freezer.
3. Proses pengolahan samosa
12. Surimi dithawing hingga menjadi lunak
13. Surimi di haluskan dengan food prosesor kemudian tambahkan
garam, putar terus dalam food processor.
14. Bawang bombay di di cincang,wortel di parut kasar ,bihun direus dan
di potong kecil.
15. Wortel dan bihun masing-masing di rebus sebentar.
16. Campurkan daging surimi,wortel dan bihun yang sudah di rebus
17. Aduk hingga rata .
18. Potong kulit lumpia menjadi 2 (ukuran 6 x 2) cm2sebagai kulit luar (6
x6) cm2 sebagai kulit dalam.
19. Ambil adonan samosa 10 gram dan bungkus dengan kulit lumpia
membentuk segitiga kemudian bungkus dengan kulit luar dan bentuk
segitiga .
20. Beri lem (dari tepung tapioka) bagian kulit yang terbuka .
21. Goreng samosa sampai kuning keemasan .
22. Siap dikemas dan dibekukan pada suhu (- 20 ºC).
11
merupakan saat yang tepat untuk berjualan karena tidak menganggu aktifitas
perkuliahan serta mengedarkan pada setiap pedagang.
Pemasaran akan dilakukan di sekitar kampus, yaitu dengan bazaar, penjualan
secara door to door di area asrama dan penjualan di masyarakat umum, maupun
secara online. Penjualan online bisa melalui facebook, instagram, dan blogspot.
Segmen pasar yang dituju adalah mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga, dan anak
sekolahan. Promosi dengan membuat timeline di facebook dan mengunggah foto
produk di tiap media sosial, serta promosi secara langsung pada pedagang di sekitar
poltek KP Jembrana.
3.2.2 Pembuatan Desain Produk pengolahan Hasil Laut
Design kemasan produk kewirausahaan dari kelompok 1 tercantum pada
lampiran laporan ini.
3.2.3 Pembelian Bahan Baku dan Alat-alat Pendukung Produksi
Pembelian bahan baku akan dilakukan secara bergantian, kemudian
perwakilan kelompok yang akan membeli di pasar maupun toko terdekat yang menjual
bahan dan barang kebutuhan. Pembelian alat juga akan perwakilan oleh anggota
kelompok yang kemudian penggunaan alat pendukung dapat digunakan secara
bergantian oleh tiap kelompok. Penggunaan tefa untuk produksi juga harus
dikoordinasikan agar dapat berproduksi secara bergantian.
12
sehingga produk tersebut dapat bersaing di pasar luas. Kelompok kewirausahaan
tersebut akan dilaksanakan setiap minggu melaksanakan produksi.
13
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PROGRAM
14
8.2 Jadwal Kegiatan
15
V. PENUTUP
93
Daftar Pustaka
Liviawati Evi., dan Eddy Afrianto. 2010. Penanganan Ikan Segar. Bandung.
Widya Padjajaran.
Moeljanto. 1992. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Laut. (Edisi revisi).
Jakarta. Penebar Swadaya. 259 hlm
94
Lampiran 1 Hasil produksi siomay dan samosa.
Tabel 1. Akumulasi perhitungan harga pokok produk siomay
95
Tabel 2. Akumulasi harga pokok produk Samosa
No Nama Bahan Kuantitas Kuantitas Harga Jumlah
1 Surimi 4 kg 47.000 188.000
2 Pangsit kecil 3 pack 10.900 32.700
3 Pangsit besar 10 pack 21.500 215.000
4 Ketumbar 1 renceng 5.000 5.000
5 Wortel 1 kg 6.000 6.000
6 Bawang bombay 1 kg 16.000 16.000
7 Kentang 1 kg 10.000 10.000
8 Daun Prei 0,5 kg 14.000 7.000
9 Bawang Putih 1 pack 5.000 5.000
10 Plastik 2 pack 9.000 18.000
11 Kresek Kantong 1 kg 17.000 17.000
12 Kompor 2 kg 18.000 36.000
13 Es 1 kg 5.000 5.000
14 Label 1 pack 10.000 10.000
15 tenaga kerja, listrik, air 1 paket 20.000 20.000
16 Mika 3 pack 20.000 60.000
17 Staples 2 paket 30.000 60.000
18 tepung tapioka 1,2 kg 4.200 5.040
Total 715.740
jumlah pack 54
harga per pack 13254,44
harga per pcs 245,4527
96
Tabel 3. Hasil produksi siomay per pack
jumlah perkemasan ( dalam jumah berat per kemasan ( dalam
kemasan satuan) gram )
1 33 249
2 30 249
3 32 249
4 30 248
5 32 248
6 33 248
7 32 249
8 32 249
9 32 249
10 33 250
11 32 249
12 32 250
13 28 248
14 33 250
15 33 250
16 34 249
17 31 248
18 31 250
19 32 248
20 32 248
21 32 250
22 31 248
23 32 248
24 35 251
25 32 250
26 35 250
27 35 248
28 34 250
29 34 250
30 35 250
31 35 248
32 36 247
33 35 250
34 36 248
35 37 247
36 35 248
37 35 250
38 31 248
39 36 248
40 35 248
41 34 247
42 29 249
43 35 249
44 34 250
45 36 248
46 36 251
47 35 248
48 37 250
49 34 248
50 15 100
jumlah 1648 12295
rata-rata 32,96 245,9
97
Tabel 4. Data Samosa didapat per pack.
98
99
Lampiran 3. Desain label produk Samosa dan Siomay
100
Desain label produk samosa
101
Proses Produksi dan pencampuran Siomay Dan Samosa
Hasil
produksi
siomay dan samosa yang sudah di packing
102
Data Stock Opaname Barang
Kelompok 1 (Siomay dan
Samosa)
No. Jenis Bahan Volume
1 Surimi 4 Kg
2 Kulit lumpia 5 pack
3 Garam 1 Kg
4 Bihun 3 Buah
5 Tepung tapioka 5 Buah
6 Margarine 3 Buah
7 Bawang putih 1 kg
Bawang
8 0 kg
Bombay
9 Bawang merah 0 kg
10 Es tube 1 kg
11 Gula pasir 2 Kg
12 Daun pre 0 Kg
13 Wortel 0 kg
14 Jagung 0 Biji
15 Minyak goreng 2 kg
16 Kresek putih 1 pack
17 Kresek merah 1 pack
Sabun cuci
18 3 kg
piring
19 Sarung tangan 1 pack
20 Tisu 2 pack
21 Saos sambal 1 pack
22 Aqua 1 Galon
23 Gas 0 Buah
183
Lampiran Kegiatan 7
(Implementasi keberlanjutan kegiatan
kewirausahaan)
184
Jadwal ulang kegiatan untuk siklus selanjutnya
185