Anda di halaman 1dari 35

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


ANGKATAN XLIII

PENERTIBAN BARANG MILIK DAERAH MELALUI KIR (KARTU


INVENTARIS RUANGAN) BERBASIS QR (QUICK RESPONSE) DI DINAS
PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN SANGGAU

OLEH

Nama : Endang Purwanti, A.Md.Ak

NIP : 19970411 202203 2 008

Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara

Unit Kerja : Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIII PEMERINTAH


DAERAH KABUPATEN SANGGAU
BEKERJA SAMA DENGAN BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

PENERTIBAN BARANG MILIK DAERAH MELALUI KIR (KARTU


INVENTARIS RUANGAN) BERBASIS QR (QUICK RESPONSE) DI DINAS
PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN SANGGAU

OLEH :

Nama : Endang Purwanti, A.Md.Ak

NIP : 19970411 202203 2 008

Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara

Unit Kerja : Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan pada Tanggal 24 Juni 2022
Sanggau, 24 Juni 2022

Mentor Coach

Erlijah Sipayung, S.PKP Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si


NIP. 19680307 199403 2 009 NIP. 19700224 200312 2 003

I
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan KH. Dewantara No. 35 Sanggau (78512)
Telp. (0564) 21193 Fax. (0564) 23801 E-Mail bkpsdm@gmail.sanggau.co.id
Website: http//bkpsdm.sanggau.go.id

BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN XLIII
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022

Pada hari ini, Jumat tanggal Dua Puluh Empat bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua,
telah melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II Angkatan XLIII di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2022 di Gedung Diklat Kecamatan Sanggau:
Nama : Endang Purwanti, A.Md.Ak
Pangkat : II/C
NIP : 19970411 202203 2 008
Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara
Unit Kerja : Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau
Mentor : Erlijah Sipayung, S.PKP
Coach : Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si
Penguji : Tri Anggono, S.Psi
Judul : Penertiban Barang Milik Daerah Melalui KIR (Kartu Inventaris Ruangan) Berbasis
QR (Quick Response) di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Mentor Penyaji

Erlijah Sipayung, S.PKP Endang Purwanti, A.Md.Ak


NIP. 19680307 199403 2 009 NIP. 19970411 202203 2 008

Coach Penguji

Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si Tri Anggono, S.Psi


NIP. 19700224 200312 2 003 NIP.19860803 201101 1 005

Mengetahui:
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KABUPATEN SANGGAU

HERKULANUS, HP. SH
Pembina Tk.I
NIP.19720504 200003 1 007

II
LEMBAR PENGESAHAN

PENERTIBAN BARANG MILIK DAERAH MELALUI KIR (KARTU


INVENTARIS RUANGAN) BERBASIS QR (QUICK RESPONSE) DI DINAS
PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN SANGGAU

Nama Peserta : Endang Purwanti, A.Md.Ak

NIP : 19970411 202203 2 008

Unit Kerja : Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau

Telah diseminarkan dan diperiksa untuk pengesahan pada tanggal 24 Juni 2022
Sanggau, 24 Juni 2022

Mentor Coach

Erlijah Sipayung, S.PKP Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si


NIP. 19680307 199403 2 009 NIP. 19700224 200312 2 003

Mengetahui,
Penguji

Tri Anggono, S.Psi


NIP. 19860803 201101 1 005

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan
baik Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar Profesi PNS yang berjudul “PENERTIBAN
BARANG MILIK DAERAH MELALUI KIR (KARTU INVENTARIS
RUANGAN) BERBASIS QR (QUICK RESPONSE) DI DINAS PERKEBUNAN
DAN PETERNAKAN KABUPATEN SANGGAU”.
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan, bantuan, dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Paolus Hadi, S.IP, M.Si dan Bapak Drs. Yohanes Ontot, M.Si
Selaku Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sanggu
2. Bapak Marjani, SE., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat
3. Bapak Herkulanus Heri Purnama, SH selaku Kepala BKPSDM Kabupaten
Sanggau
4. Bapak H. Syafriansyah, SP.,M selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan
5. Ibu Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si selaku coach yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingan
6. Ibu Erlijah Sipayung, S.PKP selaku mentor yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingan
7. Bapak Tri Anggono, S.Psi Selaku Penguji Rancangan Aktualisasi
8. Bapak Suwarno selaku Pengurus Barang Pengguna yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingan
9. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya yang sangat
bermanfaat
10. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XLIII. Kelas yang asik terima kasih untuk kebersamaannya
sehingga kita bisa melewati hari- hari yang berat.
11. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis
12. Jajaran panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS dan evaluator serta
seluruh pihak yang telah menyelenggarakan Latsar ini
13. Seluruh Pegawai Kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau
Penulisan Laporan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

IV
penulisan ini. Semoga penulisan laporan pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ini
dapat bermanfaat.

Sanggau, Juni 2022


Peserta Pelatihan Dasar

Endang Purwanti, A.Md.Ak

V
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
C. Waktu dan Tempat Kegiatan................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. PROFIL INSTANSI
1. Keadaan Umum..............................................................................4
2. Visi dan Misi Organisasi.................................................................4
3. Struktur Organisasi.........................................................................6
B. URAIAN TUGAS PENGELOLA BARANG MILIK NEGARA........8
BAB III KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK
A. Identifikasi Nilai-Nilai BerAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan.................................................................10
2. Akuntabel.....................................................................................11
3. Kompeten.....................................................................................11
4. Harmonis......................................................................................12
5. Loyal.............................................................................................12
6. Adaptif..........................................................................................13
7. Kolaboratif....................................................................................13
B. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara...............................................14
2. SMART ASN...............................................................................15
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu...........................................16
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan................................................18
C. Jadwal Implementasi..........................................................................24

VI
D. Strategi Pembimbingan
1. Pembimbingan dengan Coach......................................................25
2. Pembimbingan dengan Mentor.....................................................26
Daftar Pustaka

VII
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan Nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk dapat membentuk sosok
ASN yang mampu mengerti tugas pokok dan fungsi yang sesuai kode etik, nilai dasar
dan kode perilaku ASN yang diaktualisasikan ke dalam tindakan sehari-hari.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang menyatakan bahwa Pendidikan dan Pelatihan
Dasar wajib diberikan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) karena merupakan pelatihan yang
berpengaruh pada pembentukan karakter PNS sehingga mampu bersikap dan bertindak
profesional untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan diantaranya dengan dilaksanakannya
pembinaan melalui Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
terintegrasi sesuai yang tertuang dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN yang
mengamanatkan Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
terintergrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa
percobaan. Latsar CPNS merupakan pembekalan komprehensif agar peserta Latsar
CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan
tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI
Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan CPNS Golongan II .
Pelatihan dasar CPNS ini diharapkan dapat mendorong CPNS mengaktualisasikan

1
nilai-nilai dasar BerAkhlak, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Selain itu pelatihan dasar CPNS juga
memberikan pemahaman menenai kedudukan dan peran ASN yang akan
diaktualisasikan di lingkungan tempat kerjanya masing- masing dalam bentuk sebuah
“Rancangan Aktualisasi”.

B. Tujuan

Yang menjadi tujuan dalam Latsar CPNS yaitu :


1. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan tugas dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi
organisasi.
2. Peserta mampu mewujudkan Nilai-Nilai Dasar PNS (yaitu Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif), Manajemen ASN, dan Smart ASN dalam menjalankan tugas
di instansi masing-masing.
3. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang sedang terjadi di lingkungan kerja
dan organisasinya.
4. Mampu menumbuhkan sikap semangat pengabdian yang berorientasi
pada kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XLIII
Pemerintah Kabupaten Sanggau dilaksanakan dengan metode Blended Learning yaitu
pelatihan terpadu yang mengkombinasikan antara metode klasikal dan distance learning.
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 dilaksanakan dengan jumlah Jam Pelajaran
sebanyak 647JP dengan rincian 48 JP untuk Pembelajaran Mandiri menggunakan Massive
Open Online Course (MOOC) setara 16 hari kerja, 217 JP (setara 22 hari kerja),untuk
Pembelajaran Distance Learning melalui pembelajaran daring bersifat asynchronous
(async) dan synchronous (sync) yang dilaksanakan di tempat kedudukan peserta, 320 JP
untuk aktualisasi ditempat kerja (off campus) selama 30 hari kerja dan saat pembelajaran
klasikal (on campus) sebanyak 62 JP (setara 6 hari kerja. Pada saat pembelajaran klasikal
peserta diwajibkan untuk menginap di asrama yang telah ditentukan. Kegiatan Evaluasi
Rancangan Aktualisasi akan diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2022 secara daring

2
melalui Zoom Meeting yang difasilitasi oleh panitia. Sedangkan kegiatan aktualisasi
dilaksanakan pada tanggal 25 Juni sampai 6 Agustus 2022 bertempat di Dinas Perkebunan
dan Peternakan Kabupaten Sanggau.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL INSTANSI
1. Keadaan Umum

Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau dibentuk dengan


Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah. Dinas Perkebunan dan Peternakan sebagai salah satu
Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Sanggau merupakan unsur penunjang
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan mempunyai tugas membantu
Kepala Daerah melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintah daerah bidang
pertanian subbidang perkebunan dan peternakan.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Sanggau
Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau, Dinas Perkebunan
dan Peternakan mempunyai fungsi : perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan tugas
dukungan teknis, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, pembinaan teknis, pelaksanaan
administrasi di bidang pertanian subbidang perkebunan dan peternakan dan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, Dinas Perkebunan dan Peternakan
memiliki peran sebagai unsur pemerintahan di bidang pertanian subsektor perkebunan
dan peternakan.

2. Visi dan Misi Organisasi


a. Visi Organisasi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Dinas Perkebunan
dan Peternakan Kabupaten Sanggau akan diarahkan dan apa yang akan dicapai. Dengan
kata lain dapat diuraikan bahwa Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat
eksis, aspiratif, inovatif dan produktif. Visi tersebut menentukan arah dan tujuan
perencana perkebunan dan peternakanan Kabupaten Sanggau sekaligus menggambarkan

4
kondisi yang ingin dicapai dan menjadi komitmen seluruh pihak yang berkepentingan
dengan perencana perkebunan dan peternakanan tersebut. Terselenggaranya good
governance merupakan prasyarat mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan
bernegara.
Dalam upaya mendukung pencapaian Visi dan Misi pemerintah Kabupaten
Sanggau dan sebagai upaya mewujudkan arah, plan dan kewenangan serta tugas pokok
dan fungsi Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau yang diharapkan, maka
ditetapkan Visi Disbunnak Sebagai Berikut :

Perkebunan dan peternakan yang berintegritas berdaya


saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat

Visi Disbunnak Perkebunan Dan Peternakan Yang Berintegritas Berdaya
Saing Dan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat dapat diuraikan berikut
ini:
1. Pembangunan perkebunan dan peternakan diperlukan sumber daya manusia
perkebunan dan peternakan yang profesional, kreatif inovatif, dan berwawasan
global;
2. Sumber daya manusia perkebunan dan peternakan perlu terus dikembangkan dan
dimantapkan untuk menyiapkan aparatur yang kompeten, visioner serta
memahami peran dan fungsinya dalam pembangunan perkebunan dan peternakan;
3. Memperkuat kelembagaan petani, memberdayakan usaha petani, dan mewujudkan
pelaku utama pembangunan perkebunan dan peternakan yang mandiri, berjiwa
wirausaha, berdaya saing dan berwawasan global;
4. Pelaku utama pembangunan perkebunan dan peternakan mampu bersaing, baik
dipasar regional maupun di pasar global.

Dengan demikian dapat dimaknai bahwa Perkebunan Dan Peternakan Yang Berintegritas
Berdaya Saing Dan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat, mengandung
makna berperan mewujudkan Sumber Daya Manusia yang professional, kreatif, inovatif dan
berwawasan global dalam mengawal pembangunan perkebunan dan peternakan.

b. Misi Organisasi
Dalam perjalanannya visi haruslah ditunjang dengan misi sebagai indikator untuk
mewujudkan visi dimaksud. Untuk itu dalam upaya mewujudkan visi Disbunnak
Kabupaten Sanggau, maka dirumuskan beberapa misi sebagai berikut :

5
1. Meningkatkan pelayanan umum dan profesionalisme aparatur pemerintah sebagai
penyedia data dan informasi yang berkelanjutan;
2. Mendorong upaya peningkatan produksi dan produktivitas usaha perkebunan dan
peternakan;
3. Mendorong dan memfasilitasi investasi perkebunan dan peternakan berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan;
4. Menuju swasembada pangan melalui peningkatan populasi dan produktivitas
ternak yang terintegrasi dan kesehatan hewan;
5. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan potensi daerah untuk pengembangan
perkebunan dan peternakan berbasis pemberdayaan masyarakat.

3. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
berdasarkan Peratusan Bupati Sanggau No 80 Tahun 2021 Tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perkebunan dan Peternakan

6
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN SANGGAU

Kepala Dinas

Sekretaris

Subbagian Umum dan Subbagian Perencanaan dan Subbagian Keuangan dan


Kepegawaian Akuntabilitas Kinerja Aset

Kabid Perbenihan, Pengembangan dan Kabid Bina Usaha, Perlindungan dan Kabid Peternakan dan Kesehatan Kabid Pendataan, Sarana dan
Produksi Perkebunan Perpetaan Perkebunan Hewan Prasarana Pendataan

JF Analisis Kebijakan JF Pengawas Mutu Pakan JF Analisis Prasarana dan


JF Analis Hasil Pasar Pertanian
Ahli Muda Sarana Pertanian Ahli Muda
Ahli Muda

JF Pengawas Benih JF Pengendali Organisme JF Pengawas Bibit Ternak JF Analisis Kebijakan Ahli
Tanaman Ahli Muda Pengganggu Tanaman Muda Ahli Muda Muda

JF Pengawas Mutu Hasil JF Analisis Kebijakan Ahli JF Analisis Kebijakan


Pertanian Ahli Muda Muda
Ahli Muda

Unit Pelaksaa Teknis

7
B. URAIAN TUGAS PENGELOLA BARANG MILIK NEGARA

Demi terwujudnya visi dan misi Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau, Pengelola Barang Milik Negara memiliki tugas sebagai berikut:

1. Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan pengolah data kebijakan
klasifikasi barang (Pengurus Barang) sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik.
2. Memantau pengolahan data kebijakan klasifikasi barang sesuai dengan bidang
tugasnya, agar dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal.
3. Menerima dan mencatat barang inventaris kantor yang ada ke dalam buku
inventaris,buku induk inventaris, kartu inventaris barang dan kartu inventaris
ruangan ke dalam kartu A – F sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna tertib
administrasi dan peruntukannya.
4. Memberi kode lokasi pada barang inventaris kantor, sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku agar memudahkan pengendalian.
5. Mengelola barang inventaris kantor dan melakukan pengadaan barang inventaris
kantor sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Mengelompokkan surat atau dokumen barang inventaris kantor menurut jenis dan
sifatnya, menghimpun dan mendokumentasikan seluruh tanda bukti inventaris
kantor dalam rangka tertib administrasi dan peruntukkannya.
7. Melakukan login data ke dalam aplikasi Sistem Informasi Managemen Barang
Daerah (SIMBADA) dan Sistem Informasi Managemen Aset (SIMA) dan
mencetak Buku Inventaris, Buku Induk Inventaris, Kartu Inventaris Barang dan
Kartu Inventaris Ruangan sesuai dengan prosedur dalam rangka pelaksanaan
pemantauan jaringan
8. Membuat laporan Daftar Rekapitulasi Barang Inventaris Kantor dan Daftar Mutasi
Barang Inventaris Kantor baik secara periodik (setiap 6 bulan) maupun secara
insidentil kepada Bupati up. Bidang Aset sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
9. Menyiapkan bahan penilaian dan penghapusan barang inventaris yang rusak berat
dan hilang sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku guna tertib
administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah.

8
10. Melaporkan kegiatan pengelolaan barang inventaris kepada atasan sesuai dengan
pedoman dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik tertulis
maupun lisan.

9
BAB III
KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK

A. Identifikasi Nilai-Nilai BerAKHLAK


Sesuai standar perilaku kerja Pegawai PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2022 TENTANG PENGELOLAAN
KINERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA, Pasal 10 Ayat 3
ditandatangani 3 Februari 2022, nilai dasar BerAKHLAK adalah Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Dalam mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka
diperlukan ASN yang profesional, kompeten, dan berintegritas yang berkarakter
BerAKHLAK. Indikator-indikator dari nilai dasar BerAKHLAK antara lain:

1. Berorientasi Pelayanan

Untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD


1945, pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas
pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Tugas pelayanan publik dilakukan
dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative.
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan public.
Sesuai dengan ketentuan PermepanRB tersebut, setiap ASN perlu berperilaku untuk
masing-masing aspek BerAKHLAK dalam Berorientasi Pelayanan antara lain:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:

10
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain tugas dan fungsi yang melekat pada pegawai ASN, pegawai ASN juga
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional. Peran tersebut dilaksanakan melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Akuntabel

Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu
yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam
konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih
luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang
sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
3. Kompeten

Sesuai dengan kebijakan Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar
dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit. Dalam hal ini seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Termasuk dalam
pelaksanaanya tidak boleh ada perlakuan diskriminatif, seperti karena hubungan agama,
kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif. Sesuai Peraturan
Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi
meliputi:

11
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan.

4. Harmonis

Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja.
Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan
yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan
kinerja secara keseluruhan. Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan
menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai
berikut:
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral dalam
artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil,
berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus
obyektif, jujur, transparan.
b. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral
dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan
c. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka menolong
baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang
membutuhkan pertolongan.
d. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus menjadi
tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian dari problem solver
(pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble maker).
5. Loyal

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,

12
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Setiap pegawai ASN harus memiliki Nasionalisme dan
Wawasan Kebangsaan yang kuat sebagai wujud loyalitasnya kepada bangsa dan negara
dan mampu mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa
berlandaskan Pancasila dan UUD Tahun 1945. Loyal merupakan salah satu nilai yang
terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi
dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
6. Adaptif

Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan
di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang
terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain
sebagainya. Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun individu
menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan,
sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif
maupun individual. Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di
mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi
yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan.
7. Kolaboratif

Praktik kolaborasi memberikan gambaran tentang panduan perilaku kolaboratif, hasil


penelitian praktik kolaborasi pemerintah, serta studi kasus praktik kolaborasi pemerintah.
Penelitian yang dilakukan oleh Custumato (2021), menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan
formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas public.

13
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan. Dalam pengertian ini WoG dipandang menunjukkan
atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas
sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap
isu-isu tertentu.

B. Kedudukan dan Peran ASN


1. Manajemen Aparatul Sipil Negara

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelayan public; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan kode perilaku ini sangat
penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan. Fungsi tersebut, antara
lain:

14
a. Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam menjalankan
tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai baik.
b. Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi public/aparatur sipil
negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.

2. SMART ASN
Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak
sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri
dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum
literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan
afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan
teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah
konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk
menguasai teknologi.

15
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu

Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau sebagai salah satu


Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Sanggau merupakan unsur penunjang
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan mempunyai tugas
membantu Kepala Daerah melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintah
daerah bidang pertanian subbidang perkebunan dan peternakan. Dalam suatu
organisasi, isu tidak dapat dihindari akan muncul seiring berjalannya waktu dan
akan tetap ada jika tidak diselesaikan. Begitu pula pada Dinas Perkebunan dan
Peternakan Kabupaten Sanggau terdapat berbagai isu khususnya di Subbagian
Keuangan dan Aset. Isu tersebut antara lain :

1. Belum lengkapnya KIR (Kartu Inventaris Ruangan) di setiap ruangan.

Berdasarkan hasil komunikasi penulis dengan Pengurus Barang Pengguna


selama melaksanakan tugas, pengelolaan KIR (Kartu Inventaris Barang) di
setiap ruangan belum lengkap sehingga sulit untuk mengidentifikasi kondisi
dan keberadaan barang yang sebenarnya.

2. Belum memadai ruang penyimpanan untuk barang rusak berat.

Ruang penyimpanan untuk barang rusak berat belum memadai sehingga


menyebabkan Pengurus Barang Pengguna kesulitan mencari tempat untuk
menyimpan barang yang rusak berat namun belum bisa dihapuskan.

3. Belum tertibnya pelaporan dan pemindahtangan barang inventaris oleh


pegawai yang mutasi di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau.

Pelaporan dan pemindahtanganan barang inventaris oleh pegawai yang


mutase di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau masih
belum tertib sehingga mengakibatkan ketidaksesuaian pemegang inventaris
setelah perpindahan jabatan atau ruangan tertentu.

16
Dalam upaya menyikapi isu aktual serta tantangan perubahan yang dapat
berdampak terhadap kinerja birokrasi dan pada pelaksanaan tugas jabatan sebagai
pelayan masyarakat, maka sebagai ASN perlu menentukan isu prioritas yang
akan ditangani. Penentuan isu prioritas dilakukan dengan menggunakan skala
dengan rentang dari 1-5 menggunakan Teknik APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut:

Tabel 4.1 Isu Aktual

KRITERIA JUMLAH RANK


NO ISU AKTUAL
A P K L

Belum lengkapnya KIR (Kartu Inventaris


1 5 5 5 4 19 I
Ruangan) di setiap ruangan

2
Belum memadai ruang penyimpanan 5 4 4 3 16 III
untuk barang rusak berat

3
Belum tertibnya pelaporan dan 5 5 4 4 18 II
pemindahtanganan barang inventaris oleh
pegawai yang mutasi di Dinas
Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau
Keterangan
1) Skala Nilai (1-5) :
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi

2) Kriteria :
A = Aktual
P = Problematik
K = Kekhalayakan
L = Layak
Berdasarkan analisis APKL pada table 4.1, dapat diketahui bahwa yang menjadi isu
prioritas dan ditetapkan sebagai isu prioritas adalah “Belum lengkapnya KIR (Kartu
Inventaris Ruangan) di setiap ruangan”. Isu tersebut disebabkan oleh beberapa factor,
yaitu:

17
1. Seringnya mutase kantor yang menyebabkan pembuatan KIR menjadi terkendala.
2. Kurangnya petugas pengelola barang sehingga inventarisasi menjadi terhambat.
3. Sulitnya mengetahui kebutuhan dan kondisi barang yang rusak di setiap ruangan.
4. Kurangnya pemahaman pegawai terhadap pentingnya KIR

Faktor penyebab masalah tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode USG


(Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5 yang disajikan dalam
table berikut:
Tabel 4.2 Analisis Penyebab Isu dengan Metode USG
KRITERIA
Jumlah
NO PENYEBAB ISU AKTUAL Ranking
U S G
Seringnya mutase kantor yang
1 menyebabkan pembuatan KIR menjadi 4 4 4 12 III
terhambat
Kurangnya petugas pengelola barang
2 sehingga inventarisasi menjadi 5 5 3 13 II
terhambat

Sulitnya mengetahui kebutuhan dan


3 kondisi barang yang rusak di setiap 5 5 4 14 I
ruangan
Kurangnya pemahaman pegawai
4 terhadap pentingnya KIR 4 3 3 10 IV

Berdasarkan analisis USG pada tabel 4.2, maka masalah prioritas yang didapat adalah

“Sulitnya mengetahui kebutuhan dan kondisi barang yang rusak di setiap ruangan”.
Dari hasil dua Analisa tersebut, maka untuk mengatasi masalah prioritas yang akan digagas
adalah “Penertiban Barang Milik Daerah melalui KIR (Kartu Inventaris Ruangan)
Berbasis QR (Quick Response) di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau “.

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel di bawah ini :

18
Tabel 4.3 Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS dalam Kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIII
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau
Identifikasi Isu Belum lengkapnya KIR (Kartu Inventaris Ruangan) di setiap ruangan
Isu yang Diangkat Sulitnya mengetahui kebutuhan dan kondisi barang yang rusak di setiap ruangan
Penertiban Barang Milik Daerah melalui KIR (Kartu Inventaris Ruangan) Berbasis QR (Quick Response) di
Gagasan Pemecah Isu
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau
Tahapan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Kontribusi Terhadap Visi,
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Nilai dengan Nilai Dasar BerAKHLAK Misi dan Tujuan Organisasi
1 2 3 4 5 6

1. Membuat rencana 1. Menyusun bahan Terlaksananya 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan Dengan terlaksananya rencana
gagasan penertiban konsultasi dengan rencana gagasan berdoa terlebih dahulu. gagasan penertiban BMN
BMD melalui QR Pengurus Barang penertiban BMD (Loyal: Memegang teguh ideologi melalui QR KIR saya akan
KIR Pengguna dan Kasubbag melalui QR KIR Pancasila), kemudian saya akan berkontribusi mewujudkan:
Keuangan dan Aaset menyusun bahan konsultasi dengan Visi (Sanggau Maju dan
2. Melakukan pertemuan memperhatikan pembuatan kata dan Terdepan) dan Misi
dengan Pengurus kalimat agar kalimat tidak memiliki (Meningkatkan pelayanan
Barang Pengguna dan arti ambigu yang dikhawatirkan
umum dan profesionalisme
Kasubbag Keuangan dapat menyinggung pihak-pihak
dan Aset tertentu (Harmonis: menghargai) aparatur pemerintah sebagai
3. Menyampaikan gagasan 2. Setelah itu saya akan menghadiri penyedia data dan informasi
mengenai konsep pertemuan tepat waktu sesuai yang berkelanjutan)
kegiatan yang akan kesepakatan bersama (Akuntabel:
dilakukan disiplin)
4. Mencatat hasil 3. Kemudian saya akan menyampaikan
konsultasi dari Pengurus gagasan dengan bahasa yang baik
Barang Pengguna dan dan sopan (Berorientasi pelayanan:
Kasubbag Keuangan ramah)
dan Aset 4. Selanjutnya saya akan melakukan
5. Meminta izin pencatatan secara efektif dan
mengumpulkan data tanggung jawab sesuai hasil
atau informasi terkait

19
kegiatan konsultasi (Kompeten: Kinerja
terbaik)
5. Serta saya akan meminta izin dengan
sopan dan bertanggung jawab dalam
mengumpulkan informasi terkait
kegiatan (Kolaboratif: kerjasama,
Adaptif: Proaktif)

2. Membuat daftar 1. Mempersiapkan daftar Tersedianya daftar 1. Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan tersedianya daftar
Kartu Inventaris barang dari KIB-B Kartu Inventaris Barang akan berdoa terlebih dahulu. daftar Kartu Inventaris
Barang yang Dinas Perkebunan dan yang disederhanakan Loyal : memegang teguh ideologi Barang yang disederhanakan
disederhanakan Peternakan Kabupaten Pancasila), kemudian saya akan saya akan berkontribusi
Sanggau Tahun 2021 menyiapkan daftar Kartu Inventaris mewujudkan:
2. Meminta izin kepada Ruangan dari KIB-B tahun 2021 secara Visi (Sanggau Maju dan
Pengurus Barang teliti dan jujur sesuai aplikasi Terdepan) dan Misi
Pengguna untuk Berorientasi Pelayanan: dapat (Meningkatkan pelayanan
menyederhanakan diandalkan, Akuntabel: Jujur dan umum dan
format KIB-B Bertanggung jawab) profesionalisme aparatur
3. Memilih data KIB-B 2. Setelah itu saya akan meminta izin dengan pemerintah sebagai
yang akan diidentifikasi sopan dan memberitahukan Pengurus penyedia data dan
dengan konsultasi Barang Pengguna untuk melakukan informasi yang
kepada Pengurus penyederhanaan format KIB-B dengan berkelanjutan)
Barang Pengguna cermat dan tanggung jawab (Harmonis:
4. Mendapatkan daftar
menghargai, Kolaboratif: kerjasama,
Kartu Inventaris Barang
Adaptif: Inovasi)
yang akan diidentifikasi
3. Kemudian saya akan memilih data KIB-B
setelah penyederhanaan.
bersama Pengurus Barang Pengguna dan
bermusyawarah mengenai identifikasi
barang
(Kolaboratif: musyawarah)
4. Selanjutnya saya akan mendapatkan daftar
Kartu Inventaris Barang untuk
memudahkan identifikasi barang
(Kompeten: melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)

3 Melaksanakan 1. Meminta Terlaksananya 1. Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan terlaksananya
inventarisasi pada izin/persetujuan inventarisasi pada akan berdoa terlebih dahulu. inventarisasi pada barang

20
barang milik daerah penanggungjawab barang milik daerah di (Loyal: memegang teguh ideologi milik daerah di Dinas
di Dinas Perkebunan ruangan untuk Dinas Perkebunan dan Pancasila), kemudian saya akan meminta Perkebunan dan Peternakan
dan Peternakan melakukan kegiatan Peternakan Kabupaten izin dengan sopan dan amanah dalam Kabupaten Sanggau, saya
Kabupaten Sanggau 2. Mencatat dan Sanggau akan berkontribusi
melaksanakan kegiatan (Berorientasi
menghitung kembali mewujudkan:
kelengkapan barang Pelayanan: ramah, Harmonis: Visi (Sanggau Maju dan
inventaris di ruangan menghargai) Terdepan) dan Misi
3. Mencocokkan kembali 2. Kemudian saya akan mencatat dan (Meningkatkan pelayanan
KIR dengan KIB-B menghitung inventaris dengan teliti dan umum dan
4. Mencatat posisi dan cermat agar tidak terjadi kesalahan profesionalisme aparatur
kondisi barang di KIB-B pencatatan. (Akuntabel:Bertanggung pemerintah sebagai
yang telah penyedia data dan
disederhanakan jawab dan cermat)
informasi yang
3. Dalam mencocokkan kembali KIR berkelanjutan)
dengan KIB-B saya akan bekerja sama
dengan Pengurus Barang Pengguna secara
jujur dalam pelaksanaannya (Kompeten :
Kinerja terbaik, Kolaboratif: Kerja
sama)
4. Serta saya akan mencatat dengan jelas dan
cermat pada barang sesuai posisi dan
kondisi barang di KIB-B yang telah
disederhanakan (Adaptif: cepat
menyesuaikan diri menghadapi
perubahan)

4 Membuat barcode 1. Melakukan update KIR Tersedianya barcode 1. Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan tersedianya barcode
QR (Quick Response) sesuai hasil inventarisasi QR (Quick Response) akan berdoa terlebih dahulu. (Loyal: QR (Quick Response) yang
di Microsoft Excel dengan memegang teguh ideologi Pancasila), telah dibuat, saya akan
konsultasi kepada berkontribusi mewujudkan:
kemudian saya akan melakukan update
Pengurus Barang Visi (Sanggau Maju dan
Pengguna KIR sesuai hasil inventarisasi di Terdepan) dan Misi
2. Mengupload data KIR Microsoft Excel dengan cermat dan penuh (Meningkatkan pelayanan
terbaru ke akun Google tanggungjawab yang disertai dengan umum dan
Drive khusus inventarisasi konsultasi kepada Pengurus Barang profesionalisme aparatur
3. Melakukan Pengguna dengan sopan dan ramah. pemerintah sebagai
penyederhanaan link penyedia data dan

21
menggunakan website (Berorientasi Pelayanan : Melakukan informasi yang
Bitly URL Shortener perbaikan tiada henti, Adaptif: inovasi, berkelanjutan)
4. Mengakses website QR Kolaboratif: Kerjasama, Harmonis:
Code Monkey
menghargai)
5. Create code yang telah
dicopy, mengunduh QR
Code yang telah dibuat 2. Kemudian saya akan mengupload data
dan menyimpan QR Code. KIR terbaru ke akun Google Drive khusus
inventarisasi dengan teliti dan cermat.
(Adaptif : inovasi)
3. Setelah itu saya akan melakukan
penyederhanaan link menggunakan
website Bitly URL Shortener sesuai
dengan alur yang ada dan menyimpan
data dengan jelas (Kompeten : Kinerja
terbaik)
4. Saya akan membuat inovasi berdasarkan
teknologi barcode QR (Quick Response).
(Adaptif: inovasi)
5. Serta saya akan mengcreate code,
mengunduh dan menyimpan QR code
dengan cermat agar tidak ada kesalahan
dan barcode yang diekstrak dapat
digunakan sebagaimana mestinya
(Akuntabel: Cermat)

5 Memberi label QR 1. Membuat label QR Tersedianya label QR 1. Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan terpasangnya label
(Quick Response) (Quick Response) dalam (Quick Response) akan berdoa terlebih dahulu. (Loyal: QR (Quick Response) pada
pada setiap ruangan bentuk stiker dan dalam bentuk stiker dan memegang teguh ideologi Pancasila), setiap ruangan telah dibuat,
mencetak QR (Quick terpasangnya label QR saya akan berkontribusi
kemudian saya akan membuat dan
Response) Kartu Inventari (Quick Response) pada mewujudkan:
Ruangan setiap ruangan melakukan pencetakan label QR (Quick Visi (Sanggau Maju dan
2. Meminta izin/persetujuan Response) dilakukan dengan cermat, teliti Terdepan) dan Misi
penanggungjawab dan penuh tanggungjawab (Akuntabel: (Meningkatkan pelayanan
ruangan untuk bertanggung jawab, Adaptif: cepat umum dan
mengupdate KIR di profesionalisme aparatur

22
ruangan menyesuaikan diri menghadapi pemerintah sebagai
3. Penempelan QR (Quick perubahan) penyedia data dan
Response) Kartu 2. Setelah itu saya akan meminta izin informasi yang
Inventaris Ruangan berkelanjutan)
dengan sopan dan ramah kepada
penanggungjawab ruangan untuk
mengupdate KIR di ruangan.
(Berorientasi Pelayanan: ramah,
Kolaboratif: Bekerja sama, Harmonis:
menghargai)
3. Serta saya akan memastikan QR KIR
yang ditempel sesuai dengan ruangan
yang semestinya. (Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kinerja
terbaik)

Sanggau, Juni 2022

Coach Mentor Peserta Pelatihan Dasar

ECIH SUKEMSIH, S. Hut. M.Si ERLIJAH SIPAYUNG, S.PKP ENDANG PURWANTI, A.Md.Ak
NIP 19700224 200312 2 003 NIP 19680307 199403 2 009 NIP 19970411 202203 2 008

23
C. Jadwal Implementasi
Penulis menjadwalkan waktu kegiatan agar memudahkan pembuatan laporan
hasil aktualisasi dan mempunyai output yang jelas. Berikut jadwal rencana
aktualisasi di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau di bawah ini:

Tabel 4.4 . Jadwal Implementasi Aktualisasi


Nama Peserta Endang Purwanti, A.Md.Ak
Instansi : Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau
Tempat Aktualisasi : Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau
No Tanggal Kegiatan Output
1 27 Juni - 01 Juli Membuat rencana gagasan Terlaksananya pembuatan
2022 penertiban BMD melalui rencana gagasan dan dokumentasi
QR KIR foto
2 04 – 08 Juli 2022 Membuat daftar Tersedianya daftar daftar Kartu
Kartu Inventaris Inventaris Barang yang
Barang yang disederhanakan dan di dokumentasi
disederhanakan foto
3 11 – 20 Juli 2022 Melaksanakan inventarisasi Terlaksananya inventarisasi pada
pada barang milik daerah barang milik daerah di Dinas
di Dinas Perkebunan dan Perkebunan dan Peternakan
Peternakan Kabupaten Kabupaten Sanggau dan
Sanggau didokumentasi foto
4 21 - 28 Juli 2022 Membuat barcode QR Tersedianya barcode QR (Quick
(Quick Response) Response) dan didokumentasi foto
5 29 Juli – 5 Memberi label QR (Quick Terpasangnya label QR ((Quick
Agustus 2022 Response) pada setiap Response) pada setiap ruangan dan
ruangan didokumentasi foto

Sanggau, Juni 2022


Mentor Peserta Pelatihan Dasar

ERLIJAH SIPAYUNG, S.PKP ENDANG PURWANTI, A.Md.Ak


NIP 19680307 199403 2 009 NIP 19970411 202203 2 008

24
D. Strategi Pembimbingan

1. Pembimbingan dengan Coach

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach

NAMA Endang Purwanti, A.Md.Ak


NO DAFTAR HADIR 02
INSTANSI Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau
TEMPAT AKTUALISASI Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau
TELP/SMS/
NO Tanggal KEGIATAN Paraf
WA/EMAIL/
TATAP
MUKA/DLL

Diskusi terkait Via Zoom


1 Kamis/16 Juni 2022
penyusunan RA Meeting

Konsultasi
penetapan isu Via Zoom
2 Senin/20 Juni 2022 yang diangkat Meeting

Konsultasi
rancangan
aktualisasi Via Zoom
3 Rabu/22 Juni 2022
Meeting

Konsultasi perbaikan
penulisan Rancangan Via Zoom
4 Kamis/23 Juni 2022 Aktualisasi Meeting

Sanggau, Juni 2022


Coach Peserta Pelatihan Dasar

ECIH SUKEMSIH, S.Hut.Msi ENDANG PURWANTI, A.Md.Ak


NIP 19700224 200312 2 003 NIP 19970411 202203 2 008

25
2. Pembimbingan dengan Mentor

Tabel 4.6
Jadwal Konsultasi dengan Mentor

NAMA Endang Purwanti, A.Md.Ak


NO DAFTAR HADIR 02
INSTANSI Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau
TEMPAT AKTUALISASI Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten
Sanggau

TELP/SMS/
NO Tanggal KEGIATAN WA/EMAIL/ Paraf
TATAP
MUKA/DLL
1
Kamis/ 16 Juni 2022 Penetapan isu Tatap Muka

2
Diskusi
Senin/ 20 Juni 2022 Pembuatan Tatap Muka
RA

3
Penetapan judul
Rabu/22 Juni 2022 Tatap Muka
RA

4
Kamis/23 Juni 2022 Persetujuan RA Tatap Muka

Sanggau, Juni 2022


Menyetujui,
Mentor Peserta Pelatihan Dasar

ERLIJAH SIPAYUNG, S.PKP ENDANG PURWANTI, A.Md.Ak


NIP. 19680307 199403 2 009 NIP. 19970411 202203 2 008

26
Daftar Pustaka
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Akuntabilitas Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Adaptif.Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Managemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Perundang-Undangan
Permenpan-RB RI Nomor 6 Tahun 2022, “Tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai
Aparatur Sipil Negara”
Undang-Undang No 5 Tahun 2014, “Tentang Aparatur Sipil Negara”

27

Anda mungkin juga menyukai