Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI MANAJEMEN INVENTARISASI OBAT DAN BAHAN MELALUI


KARTU STOK DI POLI GIGI RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH :
YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP. 19971028 202012 2 005

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN IX


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI MANAJEMEN INVENTARISASI OBAT DAN BAHAN MELALUI


KARTU STOK DI POLI GIGI RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH :
YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP. 19971028 202012 2 005

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN IX


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II

OPTIMALISASI MANAJEMEN INVENTARISASI OBAT DAN BAHAN MELALUI


KARTU STOK DI POLI GIGI RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH :
YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP. 19971028 202012 2 005
RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN IX


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021

Telah Disetujui Tanggal, Juli 2021

COACH MENTOR PESERTA

TUTI ROHANI, S.T., M.Si INDRI AGUSTIEN, S.KOM YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP.19791026 20031 2 001
ii
NIP. 19790813 200701 2 007 NIP. 19971028 202012 2 005
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II

OPTIMALISASI MANAJEMEN INVENTARISASI OBAT DAN BAHAN MELALUI


KARTU STOK DI POLI GIGI RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH :
YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP. 19971028 202012 2 005
RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

Telah Diseminarkan dengan Zoom Meeting:


Hari : Jum’at
Tanggal : 30 juli 2021

PENGUJI MENTOR COACH

YULITA ANGGRAINI, SH., M.H INDRI AGUSTIEN, S.KOM TUTI ROHANI, S.T., M.Si
NIP. 19840720 200604 2 010 NIP. 19790813 200701 2 007 NIP.19791026 200312 2 001

Mengesahkan :
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau,

YULITA ANGGRAINI, SH., M.H


PEMBINA
NIP. 19840720 200604 2 010
iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi
(Habituasi). Laporan ini merupakan tugas dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Umum Golongan II angkatan IX tahun
2021 yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kota Lubuklinggau.
Kegiatan yang ada dalam laporan aktualisasi ini diharapkan dapat
mencerminkan nilai-nilai dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi materi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang diharapkan dapat menjadi habituasi dan dapat diterapkan di tempat instansi
asal. Oleh karena itu dikesempatan ini, Penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Ibu Yulita Anggraini, SH,MH SelakuKepala BKPSDM Kota lubuklinggau, para
pejabat struktural, staf dan jajarannya;
2. Dr. Sharlie Esa Kenedy, MARS selaku direktur RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau yang selalu memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi;
3. Ibu Indri Agustien, S.Kom Kabid Perlengkapan di RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau selaku Mentor yang telah memberikan dukungan dan bimbingan
dalam kegiatan aktualisasi dan penyusunan laporan ini;
4. Ibu Tuti rohani, S.T, M.Si selaku Coach yang penuh perhatian dan telah
membimbing serta memberikan pengarahan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini;
5. Widyaiswara BKPSDM Kota lubuklinggau selaku tim pengajar selama Latsar.
6. Orang Tua yang sangat luar biasa yang selalu memberikan dukungan dan
semangatnya.
Lubuklinggau, Juli 2021

YUNITA SARI OKTARINA


NIP.199710282020122005

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat....................................................................................................2
C. Ruang Lingkup............................................................................................................3

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI............................................................................4


A. Deskripsi Organisasi...................................................................................................4
B. Deskripsi isu/ Situasi Problematik...............................................................................32
C. Analisis Isu..................................................................................................................33
D. Argumentasi Core Issue Terpilih.................................................................................34
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS.....................................................................................35
F. Matrik Rancangan.......................................................................................................42
G. Jadwal Kegiatan..........................................................................................................57

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)...............................................58


A. Hasil Pendalaman Core Issue Terpilih........................................................................58
B. Capaian Aktualisasi.....................................................................................................69
C. Kendala dalam Pelaksaan Aktualisasi dan Solusinya................................................71

BAB IV PENUTUP..........................................................................................................72
A. Kesimpulan..................................................................................................................72
B. Saran...........................................................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................73
LAMPIRAN........................................................................................................................74

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Menggunakann AKPK................................................................34


Tabel 2. Matriks Rancangan Aktualisasi...............................................................43
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Habiatuasi..............................................57
Tabel 4.1. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1....................................................59
Tabel 4.2. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2....................................................61
Tabel 4.3. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3....................................................63
Tabel 4.4. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4....................................................65
Tabel 4.5. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 5....................................................67
Tabel 5. Capaian Kegiatan Aktualisasi..................................................................69
Tabel 6. Kendala dan Antisipasi Kegiatan yang akan terjadi..............................71

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU...................................................6


Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau........30

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen ASN, dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Dasar
CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pada kurikulum pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS, ditekankan nilai-
nilai pembentukan karakter PNS dengan diberikan materi seperti ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), dan
materi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole of Government). Setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari tersebut
melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda pembelajaran
habituasi.
Laporan aktualisasi yang dibuat berdasarkan isu-isu aktual yang ada di
lingkungan kerja masing-masing. Sebagai seorang perawat gigi yang bekerja di
Poli Gigi pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau, isu aktual yang menjadi fokus pada saat ini yaitu mengenai
inventarisasi obat dan bahan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2014, salah satu
tugas pokok dan fungsi perawat gigi terampil yaitu melakukan inventarisasi obat
dan bahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut ditemukan permasalahan
mengenai inventarisasi obat dan bahan di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau.
Selama ini kegiatan pemantauan dan pencatatan inventaris obat dan bahan
belum dilakukan secara optimal, karena sejak beberapa tahun terakhir hingga
sekarang tidak pernah dilakukan pengisian kartu stok, hanya dilakukan saat

1
2

pengamprahan obat dan bahan, kemudian hanya dicatat dibuku biasa sehingga
mengakibatkan tidak terpantaunya jumlah pemakaian di setiap obat dan bahan.
Pengoptimalan keadaan tersebut yaitu dapat dilakukan melalui kegiatan
manajemen dan pemantauan terhadap obat dan bahan yang disimpan melalui
kartu stok. Kegiatan pemantauan inventaris obat dan bahan untuk pengobatan
gigi di rumah sakit harus dilakukan karena dapat mendukung tertib administrasi di
Poli Gigi, sehingga diharapkan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
tidak diketahuinya ada obat dan bahan yang sudah expired atau habis.
Sistem inventarisasi yang sudah ada saat ini perlu dilakukan peningkatan
sehingga pemantauan obat dan bahan ini dapat dilakukan secara optimal. Rumah
sakit juga menyadari bahwa selama ini upaya untuk invetaris obat dan bahan
belum sepenuhnya berjalan dengan optimal, butuh upaya baru sehingga tertib
administrasi dengan ditunjang bukti fisik yaitu kartu stok yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga dapat diketahui jumlah obat dan bahan untuk
pengobatan secara transparan.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan umum
Adapun tujuan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi yang akan dilaksanakan
oleh CPNS sebagai peserta Pelatihan Dasar mampu menerapkan nilai-nilai
dasar Profesi ASN dalam melaksanakan tugasnya di RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau
a. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN
(nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi) dan nilai-nilai pada agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
(meliputi Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik) pada saat menjalankan
tugas dan tanggung jawab di masing-masing unit kerja;
b. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu meningkatkan kreatifitas dan inovasi
dalam pemecahan masalah ataupun pengembangan sistem di unit kerja.

2. Tujuan khusus
Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu menjalankan tugas sebagai perawat
gigi dalam melakukan inventarisasi stok obat dan bahan secara optimal dan
profesional.
3

3. Manfaat
Adapun manfaat pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Peserta Pelatihan
Dasar CPNS antara lain :
a. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu meningkatkan kualitas diri sebagai
PNS yang professional dan terampil dalam melaksanakan tugas-tugas
sebagai Perawat Gigi Terampil/ Pelaksana di RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau.
b. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu menghasilkan output dengan mutu
tinggi dalam hal ini mampu melakukan inventarisasi obat dan bahan di Poli
Gigi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
c. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu berkontribusi terhadap lingkungan
kerja dengan menciptakan suasana yang kondusif, harmonis, sehat dan
beretika.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang dilakukan
meliputi kegiatan aktualisasi yang menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai ASN dalam
mengimplementasikan nilai-nilai dasar sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Perawat Gigi Pelaksana/Terampil. Sebagai Perawat gigi terampil di RSUD Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau, dalam melaksanakan tugas tersebut ditemukan isu
permasalahan mengenai sistem manajemen inventarisasi obat dan bahan di Poli
Gigi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Maka dari itu, diharapkan dengan
aktualisasi (habituasi) yang menerapkan nilai-nilai ANEKA ini mampu
mengoptimalisasi sistem manajemen di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
1. Tempat
a. BKPSDM Kota Lubuklinggau (On Campus)
b. RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau (Off Campus)
2. Waktu
a. On Campus 31 Mei 2021 s.d. 22 Juni 2021
b. Off Campus (Habituasi) 23 Juni 2021 s.d. 25 Juli 2021
c. On Campus 26 Juli 2021 s.d. 29 Juli 2021
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Diskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah adalah rumah sakit milik
Pemerintah Kota Lubuklinggau, yang berdiri pada tanggal 30 Maret 1990.
Rumah sakit ini awalnya berdiri dalam bentuk Yayasan yaitu Yayasan Rumah
Sakit Siti Aisyah dan dibangun atas sumbangan gotong royong dari para PNS
yang ada di Kabupaten Musi Rawas.
Pada tanggal 11 Maret 2004 penyelenggaraan pengelolaan Rumah Sakit
Siti Aisyah di serahkan kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau, melalui MoU
antara Ketua Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah dengan Pemerintah Kota
Lubuklingga dan pada tanggal 19 Desember 2006 seluruh asset milik
Yayasan Rumah Sakit diserahkan ke Pemkot Lubuklinggau.
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah merupakan bagian terpenting
Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam hal penyelenggaraan pemerintah
daerah dibidang Pelayanan Kesehatan. Rumah Sakit adalah suatu institusi
pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, padat modal dan padat
tehnologi. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Rumah Sakit
menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan
penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin
pelayanan. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian
kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang sumber daya
manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan.
Sejalan dengan perkembangannya maka pada tanggal 31 Mei 2010 maka
dilantiklah pejabat struktural pada lingkungan RSUD Siti Aisyah berdasarkan
Surat Keputusan Walikota Lubuklinggau Nomor : 821.2/98/KPTS/BKD.III/2010
Tanggal 29 Mei 2010, mengacu pada Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau
Tahun 2008 Nomor 13) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kota Lubuklinggau Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi
4
5

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran


Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2011 Nomor 9). Kemudian direvisi ulang
menjadi Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 01 Tahun 2014 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota
Lubuklinggau Tahun 2014 Nomor 1).
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 1
tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 tahun
2014 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan, RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau ditetapkan menjadi RS Rujukan Regional di Provinsi Sumatera
Selatan.
Selaras dengan Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 tahun
2014 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan, RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau ditetapkan menjadi RS Rujukan Regional di Provinsi Sumatera
Selatan dengan mengampuh 4 Rumah Sakit yaitu RSUD Muara Rupit, RSUD
dr.Sobirin, RSUD 4 Lawang dan RSUD Siti Aisyah sendiri.
Maka dari itu RSUD Siti Aisyah terus berbenah dengan diumumkannya
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau menjadi RSUD Kelas C PARIPURNA
pada Tanggal 15 Juni 2017 dengan masa berlakunya sampai dengan 21 Mei
2020. Pada saat ini proses re-akreditasi belum bisa dilakukan karena pandemi
Covid 19, sehingga ada penundaan dalam proses re akreditasi Rumah Sakit
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
.
6

Gambar 1. RSUD SITI AISYAH Kota Lubuklinggau

2. Letak Geografis
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berlokasi di
Jl. Lapter Silampari Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I,
dengan luas komplek sebesar ± 53.000 m2 dan luas bangunan sebesar ±
11.442,5 m2.

3. Landasan Hukum
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah dalam pelaksanaan kegiatan
operasional berlandaskan peraturan perundang-undangan, meliputi :
a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaiaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3890).
b. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kota
Lubuklinggau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4114).
7

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).
e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421).
f. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125).
g. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor.
4389).
h. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor. 4438).
i. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
j. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072)
k. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
l. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah.
m. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
n. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah Daerah Propinsi dengan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor.
4737).
8

o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman


Teknis Pengelolaan BLUD.
p. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
q. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 13 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Nomor
4741).
r. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota
Lubuklinggau Tahun 2014 Nomor 1)
s. Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau

4. Visi dan Misi


Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Lubuklinggau
adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin
dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun lima
tahun yang akan datang, Sedangkan misi SKPD adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan misi
SKPD. Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau telah
menetapkan Visi, Misi yang perlu diemban adalah sebagai berikut :
a. Visi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
“Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah sebagai Rumah
Sakit Unggulan Yang Profesional dengan mengutamakan kepuasan dan
keselamatan pasien”
b. Misi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
1) Meningkatkan kualitas layanan Rumah Sakit yang berorientasi mutu
dan keselamatan pasien
2) Meningkatkan capaian kinerja Rumah Sakit dengan melakukan
pengelolaan secara transparan, Akuntabel, Efektif dan efesien.
9

5. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau pada tahun 2021 adalah :
a. Berkurangnya keluhan pelanggan Rumah Sakit
b. Berkurangnya angka kesakitan dan kematian
c. Meningkatnya sarana dan prasarana RSUD
d. Tersedianya sistem penyehatan dan pengamanan lingkungan di wilayah
RSUD
e. Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan yang ada
f. Terwujudnya pengelolaan kesekretariatan dan keuangan yang transparan
dan akuntabel.

6. Strategi
Untuk mencapai sasaran tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau memiliki beberapa strategi yang akan dilaksanakan
meliputi :
a. Melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan pusat pelayanan
kesehatan yang lebih baik, baik vertikal maupun horizontal
b. Meningkatkan dan memantapkan standar mutu pelayanan kesehatan
sesuai dengan ketetapan
c. Penambahan sarana dan prasarana
d. Peningkatan sistem penyehatan lingkungan
e. Meningkatkan sistem seleksi pegawai, diklat, pendidikan berkelanjutan,
dan in house training.

7. Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 63 Tahun 2014
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau, Susunan Organisasi RSUD Siti Aisyah terdiri dari :
a. Direktur
Direktur dalam memimpin Rumah Sakit mempunyai tugas pokok
mempunyai tugas pokok memimpin, menyusun kebijaksanaan
pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksanaan tugas di RSUD.
10

b. Bagian Tata Usaha


Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan dan
pengendalian administrasi umum, publikasi, dan kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bagian Tata Usaha mempunyai
fungsi:
- Menyelenggarakan penyusun rencana kerja urusan umum,
perlengkapan dan kepegawaian;
- Menyelenggarakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat,
penyiapan rapat-rapat dinas dan pendokumentasian serta
mempublikasikan hasil kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau;
- Menyelenggarakan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi
barang dan administrasi kepegawaian;
- Mengkoordinasikan perumusan perjanjian kerjasama dan penelaahan
hukum Rumah Sakit;
- Mengkoordinasikan pengelolaan disiplin pegawai, kesejahteraan
pegawai dan pemberian tanda jasa pegawai;
- Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan penyiapan pegawai
untuk mengikuti pendidikan/pelatihan;
- Mengkoordinasikan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai,
tenaga teknis dan fungsional;
- Mengkoordinasikan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan
inventarisasi barang;
- Menyelenggarakan pemeliharaan/ perawatan kendaraan dinas, dan
perlengkapan kantor ;
- Menyelenggarakan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau;
- Mengkoordinasikan kebersihan, ketertiban dan keamanan rumah sakit;
- Menyelenggarakan pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan unit kerja di lingkungan rumah sakit; dan
- Melaksanaan tugas la in yang diberikan oleh direktur, sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
11

1) Sub Bagian Umum dan Publikasi


Mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum dan
publikasi,untuk melaksanakan tugas maka Sub Bagian Umum
mempunyai fungsi :
a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja kegiatan urusan
umum, ketertiban, keamanan dan kebersihan kantor;
b) Melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat,
penyiapan rapat-rapat dinas dan pendokumentasian serta
mempublikasikan hasil kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau;
c) Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, pengelolaan
kearsipan dan perpustakaan;
d) Mengkoordinasikan perumusan perjanjian kerjasama dan
penelaahan hukum Rumah Sakit;
e) Melaksanakan kebersihan, ketertiban dan kamanan Rumah Sakit;
f) Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan bidang tugasnya; dan
g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bagian, sesuai
bidang tugasnya.

2) Sub Bagian Perlengkapan


Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan
administrasi perlengkapan dan inventarisasi. Untuk melaksanakan
tugas, Sub Bagian Perlengkapan mempunyai fungsi :
a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dan melaksanakan
kegiatan perlengkapan dan urusan rumah tangga Rumah Sakit;
b) Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas,
peralatan medis/non medis dan perlengkapan kantor;
c) Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana kebutuhan
pengadaan sarana dan prasarana;
d) Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan,
pendidtribusian dan inventaris barang-barang inventaris Rumah
Sakit.
e) Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan bidang tugasnya.
12

3) Sub Bagian Kepegawaian


Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
administrasi kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian
Kepegawaian melaksanakan fungsi :
a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja pelaksanaan
kegiatan urusan pengelolaan administrasi kepegawaian;
b) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
c) Menyiapkan bahan pengelolaan disiplin pegawai, kesejahteraan
pegawai dan pemberian tanda jasa pegawai;
d) Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan penyiapan
pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan;
e) Melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai,
tenaga teknis dan fungsional;
f) Melakukan pembinaan, evaluasi dan pelaporan pelaksanan
kegiatan bidang tugasnya; dan
g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bagian, sesuai
bidang tugasnya.

c. Bidang Keuangan
Bidang Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penataausahaan dan
pengendalian anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan aset. Untuk
melaksanakan tugas, Bidang Keuangan melaksanakan fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis dalam penyusunan dan pengendalian di
bidang anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan aset;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan anggaran Rumah Sakit;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan besaran tarif pelayanan
kesehatan;
- Menyelenggarakan pengelolaan pendapatan dan belanja;
- Menyelenggarakan pengelolaan kas;
- Menyelenggarakan pengelolaan utang-piutang;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan kebijakan pengelolaan
barang, aset tetap dan investasi;
- Menyelenggarakan sistim informasi manajemen keuangan;
- Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
13

1) Sub Bidang Anggaran dan Perbendaharaan


Sub Bidang Anggaran dan Perbendaharaan mempunyai tugas
melaksanakan penataausahaan anggaran dan perbendaharaan.Untuk
melaksanakan tugas, Sub Bidang Anggaran dan Perbendaharaan
melaksanakan fungsi :
a) Menyiapkan bahan penyusunan anggaran rumah sakit;
b) Menyiapkan bahan penyusunan besaran tarif pelayanan kesehatan;
c) Melaksanakan pengelolaan pendapatan dan belanja;
d) Meneliti kebenaran pembebanan anggaran beserta dokumen
kelengkapannya yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran;
e) Melaksanakan penerbitan Surat Perintah Membayar;
f) Melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan pembayaran sebagai
fungsi kas;
g) Melaksanakan anggaran kas, penyusunan laporan arus kas serta
pengendalian pengeluaran kas;
h) Melaksanakan penatausahaan penerimaan kas maupun
pengeluaran kas;
i) Melaksanakan pencatatan ke dalam buku register anggaran dan
perbendaharaan;
j) Meneruskan dan menyampaikan Surat Perintah Membayar yang
telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang; dan
k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang, sesuai
dengan tugasnya.

2) Sub Bidang Pembukuan dan Aset


Sub Bidang Pembukuan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan
administrasi pembukuan dan aset. Untuk melaksanakan tugas, Bidang
Pembukuan dan Aset melaksanakan fungsi :
a) Melaksanakan pencatatan/ pembukuan pendapatan, belanja dan
pembiayaan Rumah Sakit;
b) Melakukan penelitian terhadap bukti kas/bank mengenai pendapatan
dan belanja;
c) Melakukan pembukuan secara sistematis dan kronologis serta
meneliti dan memeriksa realisasi pendapatan dan belanja;
14

d) Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti realisasi anggaran


pendapatan dan belanja;
e) Melaksanakan pengelolaan data aset sebagai bahan informasi untuk
menyusun neraca barang; Melaksanakan penyusunan neraca
sebagai bagian dari laporan keuangan Rumah Sakit;
f) Penghimpunan, pengidentifikasian data nominal barang-barang milik
Rumah Sakit sebagai bahan informasi pencatatan aset daerah
sesuai dengan standar akuntansi pemerintah;
g) Pencatatan dan pembukuan semua tindakan penyusunan
administrasi yang mengakibatkan bertambahnya dan atau
berkurangnya kekayaan/ barang milik Rumah Sakit setiap tahun
anggaran yang berpedoman pada standar akuntansi pemerintah;
h) Penyimpanan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan Rumah Sakit;
i) Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengelolaan aset Rumah Sakit; dan
j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

3) Sub Bidang Pembukuan dan Aset


Sub Bidang Pembukuan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan
administrasi pembukuan dan aset. Untuk melaksanakan tugas, Bidang
Pembukuan dan Aset melaksanakan fungsi :
a) Melaksanakan pencatatan/ pembukuan pendapatan, belanja dan
pembiayaan Rumah Sakit;
b) Melakukan penelitian terhadap bukti kas/bank mengenai pendapatan
dan belanja;
c) Melakukan pembukuan secara sistematis dan kronologis serta
meneliti dan memeriksa realisasi pendapatan dan belanja;
d) Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti realisasi anggaran
pendapatan dan belanja;
e) Melaksanakan pengelolaan data aset sebagai bahan informasi untuk
menyusun neraca barang; Melaksanakan penyusunan neraca
sebagai bagian dari laporan keuangan Rumah Sakit;
15

f) Penghimpunan, pengidentifikasian data nominal barang-barang milik


Rumah Sakit sebagai bahan informasi pencatatan aset daerah
sesuai dengan standar akuntansi pemerintah;
g) Pencatatan dan pembukuan semua tindakan penyusunan
administrasi yang mengakibatkan bertambahnya dan atau
berkurangnya kekayaan/ barang milik Rumah Sakit setiap tahun
anggaran yang berpedoman pada standar akuntansi pemerintah;
h) Penyimpanan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan Rumah Sakit;
i) Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengelolaan aset Rumah Sakit; dan
j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan


Bidang Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pengendalian perencanaan program,
rencana strategi rumah sakit, melakukan audit program, sistem rumah
sakit, mutu pelayanan dan kinerja serta penelitian dan pengembangan
produk-produk rumah sakit, baik medis maupun non medis termasuk
pengembangan sumber daya manusia rumah sakit dan urusan rekam
medik. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Perencanaan dan
Pengembangan menyelenggarakan fungsi :
- Menyelenggarakan penyusunan dan pengendalian perencanaan
program kerja Rumah Sakit;
- Menyelenggarakan penyusunan rencana strategi dan rencana strategi
bisnis Rumah Sakit yang dikoordinasikan dengan bidang keuangan;
- Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja tahunan dan rencana
bisnis anggaran yang dikoordinasikan dengan bidang keuangan;
- Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian program meliputi
perumusan kebijakan, pengelolaan data perencanaan dan
pengembangan Rumah Sakit;
- Menyelenggarakan kegiatan pengembangan sarana prasarana dan
sumber daya manusia
- Menyelenggarakan audit program sistem rumah sakit, mutu pelayanan
dan kinerja serta penampilan kerja;
16

- Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan produk-produk


Rumah Sakit, baik medis maupun non medis;
- Menyelenggarakan program pengembangan lingkungan kesehatan;
- Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program
kegiatan Rumah Sakit;
- Mengkoordinasi dan memantau kegiatan rekam medis; dan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

1) Sub Bidang Program, Monitoring dan Evaluasi


Sub Bidang Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan. Untuk melaksanakan tugas, Sub Bidang Penyusunan Program,
Monitoring dan Evaluasi melaksanakan fungsi :
a) Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan dan pengendalian
program kerja perencanaan Rumah Sakit;
b) Menyiapkan bahan dan melaksanakan strategi dan rencana strategi
bisnis Rumah Sakit yang dikoordinasikan dengan bidang keuangan;
c) Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja tahunan dan rencana
bisnis anggaran yang dikoordinasikan dengan bidang keuangan;
d) Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk penyusunan
program kerja;
e) Melaksanakan analisis, evaluasi serta pengendalian terhadap
pelaksanaan program kerja;
f) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kerja
perencanaan dan pengembangan;
g) Mengkoordinasikan naskah usulan program kerja tahunan dari masing-
masing bidang;
h) Mengkoordinasikan kegiatan rekam medik
i) Menghimpun, memelihara sitematisasi catatan medik, menyajikan
informasi rekam medik dan melaporkan hasil rekam medik; dan
j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
17

2) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan


Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan penelitian dan pengembangan. Untuk
melaksanakan tugas, Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
melaksanakan fungsi :
a) Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan dan pengendalian
program kerja penelitian dan pengembangan rumah sakit;
b) Menyusun rencana kerja penelitian dan pengembangan sarana
prasarana dan sumber daya manusia Rumah Sakit;
c) Melaksanakan penelitian dan pengembangan Rumah Sakit;
d) Menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian pengembangan
kegiatan informasi dan pemasaran Rumah Sakit;
e) Melaksanakan kegiatan pengembangan sarana prasarana dan sumber
daya manusia;
f) Menyelenggarakan program pengembangan teknologi kesehatan
rumah sakit;
g) Melaksanakan audit program sistem rumah sakit, mutu pelayanan dan
kinerja serta penampilan kerja;
h) Melaksanakan penelitian dan pengembangan produk-produk Rumah
Sakit, baik medis maupun non medis; dan
i) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

e. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis, Keperawatan


Bidang pelayanan medik dan keperawatan mempunyai tugas
mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medik dan keperawatan,
pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas kesehatan, kegiatan
pelayanan medik dan keperawatan serta penerimaan dan pemulangan
pasien. Untuk melaksanakan tugas, Bidang pelayanan medis, penunjang
medis dan keperawatan menyelenggarakan fungsi:
- Perumusan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengendalian
kegiatan dibidang pelayanan medik, penunjang medik dan
keperawatan;
18

- Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis


pada instalasi rawat inap, rawat jalan, perawatan intensif, bedah
sentral, rehabilitasi medik, laboratorium, radiologi, gizi, farmasi, CSSD
(Instalasi Sterilisasi);
- Menyelenggarakan pelaksanaan pelayanan medis dan audit klinis;
- Menyelenggarakan pelaksanaan penunjang medis dan keperawatan;
- Menyelenggarakan penyusunan tata kelola klinis dan protap Standar
Prosedur Operasional (SPO) pelayanan medik, penunjang medis dan
keperawatan;
- Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan;
- Mengkoordinasikan kebutuhan dan penyaluran peralatan medis/non
medis, obat-obatan dan bahan habis pakai;
- Melaksanakan koordinasi pembentukan komite Medik, komite
keperawatan dan komite etik ;
- Menyelenggarakan penerimaan pasien, pemulangan pasien dan
pelayanan rujukan;
- Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan dibidang pelayanan
medik, penunjang medik dan keperawatan;
- Pemantauan dan pengawasan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit;
- Mengkoordinasikan kebutuhan dan penyaluran tenaga Medis, tenaga
paramedis keperawatan dan tenaga paramedis non keperawatan;
- Merencanakan dan mengkoordinasikan kebutuhan peralatan dan
pemeliharaan peralatan medik dan penunjang medik;
- Menyusun rencana program pendidikan dan pelatihan tenaga medis,
perawat, bidan dan penunjang Medis;
- Menghimpun, memelihara sistematisasi catatan medik, menyajikan
informasi rekam medik dan melaporkan hasil rekam medik; dan
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
19

1) Sub Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis

Sub Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai tugas


melaksanakan pelayanan kesehatan di bidang medis, penunjang medis
dan keperawatan. Untuk melaksanakan tugas, Sub Bidang Pelayanan
Medis dan Penunjang Medis melaksanakan fungsi:

a) Menyiapkan penyusunan kebijakan teknis dalam pembinaan dan


pengendalian dibidang pelayanan medik dan penunjang medik;
b) Menyiapkan bahan koordinasi kebutuhan pelayanan medis dan
penunjang medis pada instalasi rawat inap, rawat jalan, perawatan
intensif, bedah sentral, rehabilitasi medik, laboratorium, radiologi,
gizi, farmasi, CSSD (Instalasi Sterilisasi);
c) Melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan medik dan
penunjang Medik;
d) Menyiapkan penyusunan standar tata kelola klinis, standar mutu
pelayanan medik dan protap Standar Prosedur Operasional (SPO)
pelayanan Medik dan penunjang Medik;
e) Menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan peralatan medis/non
medis, obat-obatan dan bahan habis pakai;
f) Menyiapkan bahan penyusunan prosedur pengawasan dan
pengendalian pelayanan medik dan penunjang medik;
g) Melaksanakan pemeliharaan peralatan medik dan penunjang
medik;
h) menyiapkan penyusunan rencana program pendidikan dan
pelatihan tenaga medis dan penunjang medis;
i) Melaksanakan koordinasi pembentukan komite Medik dan komite
etik;
j) Melakukan pengawasan pelayanan Medik dan penunjang Medik;
k) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai
dengan tugas dan fungsinya

2) Sub Bidang Keperawatan

Sub Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


kesehatan di bidang keperawatan. Untuk melaksanakan tugas, Sub
Bidang Keperawatan melaksanakan fungsi:
20

a) Menyiapkan penyusunan kebijakan teknis dalam pembinaan dan


pengendalian kegiatan dibidang keperawatan dan kebidanan;
b) Menyelenggarakan bimbingan asuhan keperawatan dan kebidanan;
c) Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
dan kebidanan;
d) Menyusun protap Standar Prosedur Operasional (SPO), Standar
Asuhan Keperawatan (SAK) dan Standar Asuhan kebidanan;
e) Merencanakan dan mengkoordinasikan kebutuhan tenaga
keperawatan;
f) Melaksanakan koordinasi pembentukan.
g) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian asuhan keperawatan;
h) Melaksanakan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan;
i) Menyusun recana kebutuhan tenaga keperawatan;
j) Melaksanakan penyaluran peralatan medis/non medis, obat-obatan
dan bahan habis pakai;
k) Menyusun usulan program pendidikan dan pelatihan tenaga
keperawatan; dan
l) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

f. Instalasi
1) Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan
fungsional di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau.
2) Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur berdasarkan
kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau.
3) Instalasi mempunyai tugas membantu Direktur dalam
penyelenggaraan pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya.
4) Instalasi dipimpin oleh seorang kepala Instalasi dari pejabat fungsional
dibidangnya.
5) Kepala Instalasi ditetapkan oleh Direktur, Kepala Instalasi bertanggung
jawab kepada Direktur melalui Kepala Bidang terkait sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi bidang/ bagian yang bersangkutan.
21

g. Komite Medik
1) Komite medik dibentuk dengan dengan tujuan untuk
menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik
agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin
dan terlindungi;
2) Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di
rumah sakit oleh direktur;
3) Komite medik sebagaimana dimaksud bukan merupakan wadah
perwakilan dari staf medis;
4) Komite medik dibentuk oleh direktur rumah sakit;
5) Pembentukan komite medik ditetapkan dengan keputusan direktur
untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan memperhatikan masukan
dari staf medis yang bekerja di Rumah sakit;
6) Susunan organisasi komite medik sekurang-kurangnya terdiri dari :
a) Ketua
b) Sekretaris, dan
c) Sub Komite
7) Dalam keadaan keterbatasan sumber daya, susunan organisasi
komite medik sekurang kurangnya dapat terdiri dari :
a) Ketua dan sekretaris tanpa subkomite; atau
b) Ketua dan sekretaris merangkap ketua dan anggota sub komite
8) Keanggotaan komite medik ditetapkan oleh direktur rumah sakit
dengan mempertimbangkan sikap profesional, reputasi dan perilaku;
9) Jumlah keanggotaan komite medik disesuaikan dengan jumlah staf
medis di Rumah Sakit;
10) Ketua komite medik ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dengan
memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja dirumah sakit;
11) Sekretaris komite medik dan ketua subkomite ditetapkan oleh direktur
rumah sakit berdasarkan rekomendasi dari ketua komite medik
dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja di
Rumah Sakit.
12) Anggota komite medik terbagi kedalam sub komite;
13) Sub komite terdiri dari :
a) Sub komite kredensial yang bertugas menapis profesionalisme
staf medis;
22

b) Sub komite mutu profesi yang bertugas mempertahankan


kompetensi dan profesionalisme staf medis ; dan
c) Sub komite etika dan disiplin profesi yang bertugas menjaga
disiplin, etika dan perilaku profesi staf medis.
14) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja sub komite kredensial,
sub komite mutu profesi, subkomite etika dan disiplin profesi
dilaksanakan dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
15) Komite medik mempunyai tugas meningkatkan
profesionalisme staf medis yang bekerja di Rumah Sakit dengan
cara :
a) melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan
melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit;
b) memelihara mutu profesi staf medis; dan
c) menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.
16) Dalam melaksanakan tugas kredensial komite medik memiliki
fungsi:
a) Penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis
sesuai dengan masukan dari kelompok staf medis berdasarkan
norma keprofesian yang berlaku;
b) Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian:
c) Kompetensi;
d) Kesehatan fisik dan mental;
e) Perilaku;
f) Etika profesi.
g) Evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/kedokteran gigi
berkelanjutan;
h) Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis;
i) Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat;
j) Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan
rekomendasi kewenangan klinis kepada komite medik;
k) Melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa
berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite
medik; dan
23

l) Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat


penugasan klinis.
17) Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis
komite medik memiliki fungsi:
a) Pelaksanaan audit medis;
b) Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis;
c) Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staf medis rumah sakit tersebut;
dan;
d) Rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis
yang membutuhkan.
18) Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku
profesi staf medis komite medik memiliki fungsi:
a) Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran;
b) Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin;
c) Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di Rumah Sakit;
dan;
d) Pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan keputusan
etis pada asuhan medis pasien.
19) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite medik
berwenang:
a) Memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis
(delineation of clinical privilege);
b) Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis (clinical
appointment);
c) Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis
(clinical privilege) tertentu;
d) Memberikan rekomendasi perubahan/ modifikasi rincian
kewenangan klinis (delineation of clinical privilege);
e) Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis;
f) Memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan;
g) Memberikan rekomendasi pendampingan (proctoring); dan
h) Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin;
24

20) Semua pelayanan medis yang dilakukan staf medis dirumah sakit
dilakukan atas penugasan klinis oleh direktur Rumah Sakit;
21) Penugasan klinis berupa pemberian kewenangan klinis oleh direktur
rumah sakit melalui penerbitan surat penugasan klinis (clinical
appointment) kepada staf medis yang bersangkutan;
22) Surat penugasan klinis (clinical appointment) diterbitkan oleh direktur
rumah sakit setelah mendapat rekomendasi dari komite medik.
23) Rekomendasi komite medik diberikan setelah dilakukan kredensial;
dan;
24) Dalam keadaan darurat direktur Rumah Sakit dapat memberikan
surat penugasan klinis (clinical appointment) tanpa rekomendasi
komite medik.

h. Komite Perawatan
1) Komite keperawatan dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan
tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan
medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi;
2) Komite keperawatan merupakan organisasi non struktural yang
dibentuk di rumah sakit oleh direktur;
3) Komite keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan
merupakan wadah perwakilan dari staf medis;
4) Komite keperawatan dibentuk oleh direktur rumah sakit untuk jangka
waktu tiga (3) tahun dengan memperhatikan masukan dari staf medis
yang bekerja dirumah sakit;
5) Sekretaris Komite keperawatan dan ketua subkomite ditetapkan oleh
direktur rumah sakit berdasarkan rekomendasi dari ketua Komite
keperawatan dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang
bekerja di Rumah Sakit.
6) Anggota Komite keperawatan terbagi kedalam sub komite
7) Sub komite sebagaimana dimaksud pada ayat (6) terdiri dari :
a) Sub komite Praktek keperawatan yang bertujuan menetapkan,
mengimplementasikan dan menjaga standar praktek klinik
keperawatan tertinggi, konsisten dengan standar profesional yang
ditetapkan dan atau yang berkembang dan yang dipersyaratkan
lembaga pengatur.
25

b) Sub Komite Pengembangan Profesi yang bertujuan menetapkan,


mengimplementasikan dan menjaga standar kependidikan yang
meningkatkan pertumbuhan keprofesian dan kompetensi klinik
tanpa henti.
c) Sub komite Mutu Keperawatan yang bertujuan Memantau ketetapan
dan efektifitas asuhan yang diberikan oleh staf keperawatan
sekaigus mengkaji dan memastikan kepatuhan dengan standar dan
praktek yang ditetapkan.
8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja sub komite
dilaksanakan dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
9) Komite keperawatan mempunyai tugas meningkatkan
profesionalisme yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara:
a) Menyusun dan menetapkan standar asuhan keperawatan;
b) Memantau pelaksanaan asuhan keperawatan;
c) Menyusun model Praktek Keperawatan Profesional;
d) Memantau dan membina perilaku etik dan profesional tenaga
keperawatan;
e) Meningkatkan profesionalisme keperawatan melalui
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan seiring kemajuan
IPTEK yang terintegrasi dengan perilaku yang baik;
f) Bekerjasama dengan direktur/ bidang keperawatan dalam
merencanakan program untuk mengatur profesi tenaga
keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan sejalan
dengan rencana strategi Rumah Sakit;
g) Memberi rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan
profesi bagi tenaga keperawatan yang akan melakukan
tindakan asuhan keperawatan; dan
h) Mengkoordinir kegiatan-kegiatan tenaga keperawatan,
menyampaikan laporan kegiatan komite keperawatan secara
berkala (setahun sekali) kepada seluruh tenaga keperawatan
Rumah Sakit.
26

i. Komite Mutu
1) Komite Mutu Rumah Sakit merupakan wadah non struktural yang
keanggotaannya dipilih dan ditetapkan oleh direktur.
2) Pembentukan komite mutu ditetapkan oleh keputusan direktur.
3) Komite mutu dipimpin oleh seorang ketua yang dapat berkerjasama
dengan tim.
4) Komite mutu mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada
direktur dalam hal penyusunan, perumusan dan pelaksanaan audit
mutu pelayanan Rumah Sakit, Keselamatan pasien dan upaya
pengendalian dan pencegahan infeksi. dan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.

j. Komite Etik dan Hukum


1) Komite Etik dan Hukum mempunyai tugas memberikan pertimbangan
kepada Direktur dalam hal menyusun dan merumuskan medico etika
legal dan etik pelayanan Rumah Sakit, penyelesaian masalah etik
kedokteran, etik rumah sakit serta penyelesaian pelanggaran terhadap
kode etik pelayanan rumah sakit, pemeliharaan etika penyelenggaraan
fungsi rumah sakit, kebijakan yang terkait dengan “Hospital Bylaws”
serta “Medical Staff Bylaws”, gugus tugas bantuan hukum dalam
penanganan masalah hukum di Rumah Sakit.
2) Komite Etik dan Hukum dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan
fungsi:
a) Pemberian saran/pertimbangan dalam penyusunan medico etika
legal dan etik pelayanan rumah sakit;
b) pemberian saran/pertimbangan dalam penyelesaian masalah etik
kedokteran, etik rumah sakit;
c) pemberian saran/pertimbangan dalam kode etik pelayanan rumah
sakit, penyelesaian pelanggaran;
d) pemberian saran/pertimbangan dalam penyelenggaraan fungsi
rumah sakit;
e) pemberian saran/pertimbangan dalam kebijakan “Hospital Bylaws”
dan “Medical Staff Bylaws’’;
27

f) pemberian saran/pertimbangan dalam bantuan hukum terhadap


penanganan masalah hukum di rumah sakit;
g) penyusunan rencana kegiatan Komite Etik dan Hukum;
h) pelaporan kegiatan tahunan secara berkala dan insidentil; dan
i) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.

k. PPATRS (Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit)


1) PPATRS (Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit) adalah
suatu wadah non struktural yang dibentuk oleh rumah sakit,
bertanggung jawab langsung kepada direktur melalui Kepala bagian
Keuangan dalam hal pelayanan administrasi Penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan Nasional Republik Indonesia (JKN RI), Jaminan
sosial kesehatan sumsel semesta (Jamsoskes)dan Asuransi
Kesehatan Umum lainnya.
2) PPATRS dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
a) Merumuskan kebijakan umum dan sinkronisasi penyelengaraan
Jaminan Kesehatan Nasional Republik Indonesia (JKN RI), Jaminan
sosial kesehatan sumsel semesta (Jamsoskes)dan Asuransi
Kesehatan Umum lainnya.
b) Melakukan koordinasi secara vertikal dan horizontal
c) Melakukan verifikasi pemberkasan berkas ajuan klaim jaminan
kesehatan nasional Republik Indonesia, Jamsoskes Sumsel Sehat
Semesta, dan Asuransi Kesehatan Umum lainnya dari setiap
ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
kemudian menyampaikan berkas klaim tersebut di dinas kesehatan
terkait, BPJS Kesehatan dan pihak penjamin Asuransi.
d) Mengusulkan pencarian dana ke Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau untuk disampaikan kepada
pemberi pelayanan sesuai ketentuan.
e) Melakukan Evaluasi monitoring dan pelaporan serta perekapan
data- data dan informasi yang dibutuhkan oleh pihak pihak terkait.
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.
28

l. Satuan Pengawas Internal


1) Satuan Pengawas Internal adalah kelompok fungsional yang bertugas
membantu Direktur dalam melaksanakan pengawasan dan
pengendalian internal terhadap pendayagunaan pengelolaan sumber
daya Rumah Sakit.
2) Pembentukan Satuan Pengawas Intern pada Rumah Sakit ditetapkan
dengan Keputusan Walikota atas usul Direktur.
3) Satuan Pengawas Intern dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pasal ini, menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana pedoman pemeriksaan internal;
b) penyusunan petunjuk pelaksanaan kerja dan/atau tata kerja
pemeriksaan internal;
c) penyusunan rencana dan program pelaksanaan Satuan
Pemeriksaan Internal yang meliputi pemeriksaan administrasi
keuangan, pemeriksaan administrasi umum dan kepegawaiaan,
pemeriksaan administrasi dan mutu pelayanan terhadap seluruh
unsur di lingkungan Rumah Sakit yang menggunakan sumber daya
Rumah Sakit;
d) pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan operasional terhadap aspek
efektivitas pencapaian tujuan setiap kegiatan, efisiensi penggunaan
sumber daya, keandalan data/informasi dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e) penyusunan dan pembuatan dokumentasi kegiatan pemeriksaan
/audit internal kinerja Rumah Sakit;
f) pelaporan hasil pemeriksaan (LHP) kinerja Rumah Sakit yang
mencakup hasil pemeriksaan serta saran/rekomendasi tindakan
pemecahan yang bersifat pencegahan dan penyelesaian masalah;
g) pelaksanaan evaluasi terhadap tindak lanjut hasil temuan Satuan
Pemeriksaan Internal maupun lembaga pemeriksaan eksternal
pada objek pemeriksaan;
h) pelaporan hasil kegiatan Satuan Pemeriksaan Internal;
i) pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
j) pelaksanaan koordinasi pengawasan internal dengan sub unit kerja
lain di lingkungan Rumah Sakit.
29

m. Kelompok Jabatan Fungsional


1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan Rumah Sakit secara profesional sesuai dengan
kebutuhan;
2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam pasal ini, dalam melaksanakan tugas pokoknya
bertanggungjawab kepada direktur;
3) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam
jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai dengan bidang keahliannya;
4) Setiap kelompok tersebut pada ayat (3) dalam pasal ini, dipimpin oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga
fungsional yang ada di lingkungan Rumah Sakit;
5) Jumlah jabatan fungsional tersebut pada ayat (3) dalam pasal ini,
ditentukan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja;
6) Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat (3) dalam
pasal ini, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

8. Bagan Struktur Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah


Berdasarkan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 9 Tahun 2011
tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 3 Tahun 2008 tentang
susunan organisasi dan tata kerja Lembaga Teknis Daerah. Kemudian
direvisi ulang menjadi Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 01 Tahun
2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum
Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Berikut Bagan Struktur Rumah Sakit
Umum Daerah Siti Aisyah :
30

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

Direktur
dr. Sharlie Esa Kenedy, MARS

Bagian Tata Usaha


(Nurmalina, S.KM)
Komite-Komite

Satuan Pengawas Internal

Sub Bag. Umum Sub Bag. Sub Bag.


Jabatan Fungsional
& Publikasi Perlengkapan Kepegawaian
(Novi Puji
(Indri Agustin, (Yeni Yusnita
Pertiwi, S.Sos
S. Kom) S.E)

Bidang Pelayanan Medik & Bidang Perencanaan dan Bidang Keuangan


Keperawatan Pengembangan (Rima Novita SE, M.AP)
(dr. Akhdrisa Mura Wijaya, MPH) (Ramadhiani Fitry, SKM, ME)

Sub Bid. Pely Medis Sub Bid. Penyus.


& Penj. Medis Sub Bid. Anggaran &
Program, Monit. &
(Tety Yuliana, S.ST) Perbendaharaan
evaluasi
(Nazmawaty, S.Kom)
(Apriliani Pratiwi S.ST)

Sub Bidang Sub Bid. Penelitian Sub Bidang


Keperawatan dan Pengembangan Pembukuan dan Aset
(Nirwana, SKM) (Heri Hamid Wijaya, (Fitriyanty, SE)
SKM)

Instalasi
Instalasi

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau


31

B. Deskripsi Isu
Untuk menyusun Rancangan Aktualisasi ini dibutuhkan isu yang menjadi
sumber permasalahan yang kemudian akan dicari gagasan pemecahannya.
Pada jabatan Perawat Gigi Terampil di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau beberapa isu yang berhasil diidentifikasi antara lain :
1. Belum optimalnya manajemen inventarisasi obat dan bahan di Poli Gigi RSUD
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
Manajemen inventarisasi obat dan bahan adalah pengecekan atau
pemantauan obat dan bahan yang disimpan dan digunakan. Pengecekan
dan pemantauan obat dan bahan ini bertujuan untuk mengetahui adakah
obat dan bahan yang sudah expired atau sudah habis stoknya. Di Poli Gigi
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau saat ini untuk kegiatan pencatatan
inventaris obat dan bahan belum terlaksana secara optimal, sehingga
membuat petugas kesulitan untuk mengetahui stok obat dan bahan yang
masih tersedia.
a) Kondisi Ideal :
Adanya sistem manajemen inventarisasi yang baik sehingga pencatatan
dan pemantauan obat dan bahan dapat lebih optimal dan diharapkan
tidak ada lagi stok obat yang habis tanpa diketahui lebih cepat atau
adanya obat yang expired tanpa diketahui sebelum waktunya.
b) Kaitan dengan materi :
Manajemen ASN, Pelayanan Publik

2. Masih rendahnya pengetahuan pasien tentang pemeliharaan gigi dan mulut di


Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau.
Pemberian edukasi berupa pengetahuan tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut meliputi cara menjaga kesehatan gigi dan mulut,
cara menggosok gigi yang benar adalah salah satu usaha yang paling efektif
untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut pada pasien di poli gigi
atau masyarakat di sekitar lingkungan RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau
1. Kondisi Ideal :
Adanya kegiatan penyuluhan tentang pentingnya memelihara kesehatan
gigi dan mulut.
2. Kaitan dengan materi :
Pelayanan Publik.
32

3. Belum optimalnya Desinfeksi dental unit di Poli Gigi Siti Aisyah Lubuklinggau
Dental unit adalah suatu alat sarana / tempat yang dipakai oleh dokter
gigi untuk membantu pemeriksaan dan kemudian menentukan terapi apa
yang dapat diberikan kepada pasien. Secara umum untuk membantu
perawatan gigi dan mulut Jadi Dental Unit tersebut harus selalu dalam
keadaan bersih dan siap pakai.
a) Kondisi Ideal :
Petugas melakukan Desinfeksi dengan benar sesuai SOP
b) Kaitan dengan materi :
Pelayanan publik

C. Analisis Isu
Isu dan problematika yang telah dideskripsikan di atas kemudian di analisis
menggunakan analisis AKPK untuk menentukan isu yang terpilih. Adapun kriteria
instrument AKPK sebagai berikut :
1. Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya.
4. Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Adapun pembobotan dan analisi AKPK ini memiliki skala nilai 1-5 dengan
keterangan:
1. 5 (sangat kuat pengaruhnya)
2. 4 (kuat pengaruhnya)
3. 3 (sedang pengaruhnya)
4. 2 (kurang pengaruhnya)
5. 1 (Sangat kurang pegaruhnya).
33

Berikut adalah analisis isu-isu yang dilakukan dengan menggunakan


instrument AKPK :
Tabel 1. Analisis Menggunakan AKPK

KRITERIA
NO ISU A K P K JLH RANK
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)

1 Belum optimalnya manajemen


inventarisasi obat dan bahan di Poli 5 4 5 5 19 1
Gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau

Masih rendahnya pengetahuan


pasien Poli Gigi RSUD Siti Aisyah
2 5 4 3 5 17 2
Lubuklinggau tentang
pemeliharaan gigi dan mulut

3. Belum optimalnya sterilisasi dental


5 5 4 4 18 3
unit di poli gigi RSUD Siti Aisyah

Berdasarkan analisis menggunakan instrument AKPK di dapatkan isu


utama dengan nilai tertinggi yaitu “Belum Optimalnya Manajemen
Inventarisasi Obat dan Bahan Di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau”. Isu tersebut menjadi bahasan cukup serius karena
menyangkut tentang pelayanan Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
Karena inventarisasi atau pemantauan stok obat dan bahan merupakan salah
satu bagian terpenting dalam pelayanan.

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Sebagai Rumah sakit yang selalu mengedepankan pemberian pelayanan
yang optimal pada pasien dan untuk mendukung terwujudnya pelayanan yang
optimal, maka kegiatan manajemen inventarisasi obat dan bahan harus dilakukan
secara tepat guna untuk tertib administrasi karena invetarisasi yang tepat dan
benar dapat membuat pelayanan menjadi lebih optimal.
34

Dengan adanya invetarisasi obat dan bahan yang dilkukan melalui kartu stok
di poli gigi ini, dapat memudahkan petugas dalam pemantauan setiap stok obat
dan bahan yang tersedia di poli gigi, mulai dari jumlah stok, stok obat dan bahan
yang sudah habis, serta untuk memantau stok obat dan bahan yang yang sudah
kadaluawarsa (expired) atau sudah tidak layak lagi untuk digunakan.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
mengamanatkan bahwa Instansi pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan Peraturan LAN mengenai
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan agar peserta Latsar mampu menginternalisasi
nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), serta Nilai Peran dan Kedudukan
ASN dalam NKRI. Berikut nilai-nilai dasar profesi ASN:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggungjawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Indikator
nilai dasar akuntabilitas meliputi:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan.
35

d. Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja
maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus menerus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuataan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila yang terkandung di dalamnya, setiap penyelenggara negara, baik
pusat maupun daerah.
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini
menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa religius, bukan
bangsa atheis.
36

b. Sila 2 (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)


Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
dengan memperlakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Nilai ini mengandung bahwa makna usaha kearah bersatu dalam
kebulatan rakyat utuk membina rasa nasionalisme dalam NKRI. Persatuan
Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
pemusyawaratan perwakilan)
Nilai ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakat
melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia) Nilai ini
mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.

3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
37

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,


akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Ada empat indikator
dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan.
c. Orientasi Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan kepada
pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
d. Kreatif
Kreativitas dalam pelayanan merupakan aktualisasi hasil berpikir kreatif.
Semangat untuk memberikan layanan yang kreatif akan menjadi salah
satu pendorong timbulnya kepuasan bagi masyarakat yang dilayani.
38

e. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan membangun karakter dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang baik.
f. Profesional
Sikap profesional dalam bekerja yang dapat meningkatkan mutu dari suatu
organisasi.

5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara. Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti
korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa
menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata
jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun
orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.
b. Peduli
Peduli kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu,
menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial
tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Mandiri membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya
guna bekerja secara efektif.
39

d. Disiplin
Disiplin kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan
pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam
e. Tanggung Jawab
Berkaitan dengan segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya
akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Kerja keras akan meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya
kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan
kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan
keringat.
g. Sederhana
Sederhana adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya
memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia
tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama
yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.
h. Berani
Berani untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun
semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya
i. Adil
Adil adalah apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak
akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.
Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
40

6. Nilai Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersdia sumber daya Aparatur Sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Peran dan
kedudukan ASN adalah sebagai berikut:
1) Pelaksana kegiatan publik
2) Pelayanan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa

b. Whole of Government
Whole of Government (WOG) adalah sebuah pendekatanpenyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemn program dan
pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal dan dapat didekat
oleh pendekatan WOG adalah:
1) Pelayanan yang bersifat administratif
2) Pelayanan jasa
3) Pelayanan barang
4) Pelayanan regulative.

c. Pelayanan Publik
Menurut Departemen dalam negeri, pelayanan publik suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal sehingga tercipta kepuasan dan
keberhasilan. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayan publik yaitu :
1) Organisasi penyelanggara pelayan publik
2) Penerima layanan atau pelanggan yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan
3) Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.
41

F. MATRIK RANCANGAN
1. Unit Kerja :
a. Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau
2. Identifikasi Isu:
a. Belum optimalnya manajemen inventarisasi obat dan bahan di RSUD
Siti Aisyah Lubuklinggau
b. Masih rendahnya pengetahuan pasien poli gigi RSUD Siti Aisyah
Lubuklinggau tentang pemeliharaan gigi dan mulut
c. Belum optimalnya sterilisasi dental unit di poli gigi RSUD Siti Aisyah
Lubuklinggau
3. Isu yang diangkat :
“Belum Optimalnya Manajemen Inventarisasi Obat dan Bahan Melalui Kartu
Stok Di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau”
4. Gagasan Pemecahan Isu :
“Membuat kartu stok inventaris obat dan bahan”
42

Tabel 2. Matriks Rancangan Aktualisasi

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
1. Konsultasi - Menghubungi - Foto Keterkaitan dengan Adanya kegiatan Keterkaitan dengan nilai
dengan mentor untuk kegiatan agenda ANEKA konsultasi ke mentor organisasi
mentor menentukan konsultasi untuk mendapatkan Nilai kemitraan :
jadwal kegiatan bersama Akuntabilitas : gambaran jelas Saat konsultasi saya akan
- Menemui Mentor mentor Kejelasan kegiatan yang akan membangun suasana yag
untuk membahas Dengan dilaksanakan kondusif sehingga terbangun
rancangan Melaksanakan konsultasi sehingga hal ini nya kemitraan
- Meminta dengan mentor tentang sesuai dengan misi
persetujuan rencana kerja akan RS yang ke 1 yaitu
mentor mendapatkan gambaran Meningkatkan kualitas
- Mendokumentasi secara jelas untuk proses layanan rumah sakit
kegiatan kegiatan yang berorientasi
mutu dan
Nasionalisme : Sila ke-4 keselamatan pasien
Kerakyatan
Perencanaan kegiatan ini
terdapat musyawarah
untuk merencanakan
kegiatan
43

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Etika Publik :
Menghargai
komunikasi, dan sopan
santun
Untuk mendapatkan hasil
yang optimal, kegiatan ini
membutuhkan komunikasi
dan kerjasama yang baik
serta sopan santun.

Komitmen Mutu :
Efektif
Konsultasi dengan mentor
bertujuan supaya kegiatan
dapat terencana tepat
sasaran dengan tingkat
pencapaian yang baik dan
efektif
44

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Anti Korupsi :
Disiplin
Datang tepat waktu
sesuai janji, melakukan
konsultasi dengan
sungguh sungguh untuk
mendapatkan hasil yang
maksimal
Peran dan Kedudukan
ASN dalam NKRI
Manajemen ASN
Setelah konsultasi akan
dilaksanakan suatu
kegiatan aktualisasi sesuai
dengan jadwal yang
ditetapkan

Pelayanan Publik
Memberikan informasi
kepada mentor tentang
apa yang akan dilakukan
45

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
2. Persiapan - Mencari referensi - Print out link Keterkaitan dengan Dalam melakukan Keterkaitan dengan nilai
kegiatan : di internet untuk website agenda ANEKA pembuatan kartu stok organisasi :
Membuat pembuatan kartu - Print out dilakukan dengan Nilai sarana dan prasarana
kartu stok stok inventaris format kartu Akuntabilitas : penuh tanggung Melalui kartu stok akan bisa
inventaris obat dan bahan stok Tanggung jawab jawab dan dilakukan diketahui ketersediaan obat
obat dan - Menyampaikan inventaris Melaksanakan setiap dengan sebaik- dan bahan sehingga dapat
bahan - referensi kartu obat dan tahapan kegiatan penuh baiknya hal ini sesuai mendukung kinerja
stok kepada bahan tanggung jawab dengan misi RS yang
mentor - Foto kegiatan ke 1 yaitu
- Merancang kartu Nasionalisme Meningkatkan kualitas
stok inventaris Sila ke 4 kerakyatan : layanan rumah sakit
- Konsultasi Penyampaian referensi yang berorientasi
kepada mentor dalam pembuatan kartu mutu dan
- Mencetak dan stok dilakukan dengan keselamatan pasien
memperbanyak cara bermusyarawah
kartu stok dengan mengikuti
inventaris masukan dan saran dari
mentor
46

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Etika Publik:
Sopan santun,
komunikasi, dan bekerja
sama
meminta saran dan
masukan dengan cara
yang sopan kepada
mentor tentang
rancangan kartu stok

Komitmen mutu :
Inovasi
Pembuatan kartu stok
merupakan upaya kreatif
dan inovatif untuk
terwujudnya inventarisasi
obat dan bahan yang baik
47

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Anti korupsi :
Berani
Untuk meningkatkan
pelayanan, ASN dituntun
untuk berani membuat
perubahan guna
meningkatkan kualitas
pelayanan di tempat
kerja.

Peran dan Kedudukan


ASN dalam NKRI
Manajemen ASN
Melakukan kegiatan yang
telah direncanakan

3. Sosialisasi - Memberikan - Foto Keterkaitan dengan Dalam melakukan Keterkaitan dengan nilai
dengan informasi tentang kegiatan agenda ANEKA sosialisasi dengan organisasi
rekan petunjuk sosialisasi Akuntabilitas : rekan kerja kartu Nilai kemitraan :
kerja penggunaan Kejelasan dilakukan dengan Sosialisasi dengan rekan
48

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
tentang kartu stok Melaksanakan kegiatan penuh tanggung kerja mengenai
pengguna inventaris obat dengan tanggung jawab jawab dan dilakukan penggunaan kartu stok
an kartu dan bahan dan menyampaikan dengan sebaik- menunjukkan kemitraan
stok - Mengingatkan kejelasan penggunaan baiknya hal ini dapat yang mendukung
inventaris rekan kerja untuk kartu stok untuk meningkatkan kualitas peningkatan kinerja
obat dan selalu mengisi mendapatkan hasil yang layanan rumah sakit
bahan kartu stok diharapkan. sesuai dengan misi
inventaris obat RS yang ke 1 yaitu
dan bahan Nasionalisme : Sila ke-2 Meningkatkan kualitas
kemanusiaan layanan rumah sakit
Pelaksanaan kegiatan ini yang berorientasi
memberikan pemahaman mutu dan
kepada petugas dalam keselamatan pasien
melaksanakan tugasnya

Etika Publik :
Sopan santun,
komunikasi, kerja sama
Menjelaskan tentang
penggunaan kartu stok
dengan cara sopan santun
49

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
dan bekerja sama untuk
mengisi kartu stok

Komitmen Mutu :
Professional
Melaksanakan tugas
secara professional untuk
meningkatkan mutu
pelayanan

Anti Korupsi :
Peduli, Disiplin
Peduli untuk
Mengingatkan rekan kerja
agar disiplin mengisi kartu
stok

Keterkaitan dengan
agenda Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI
50

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Pelayanan Publik :
Mengajak rekan kerja
untuk berperan aktif dalam
kegiatan ini untuk
mendapatkan hasil yang
maksimal
4. Mengelom - Memisahkan - Foto Keterkaitan dengan Dalam Keterkaitan dengan nilai
pokkan obat dan bahan before agenda Aneka mengelompokkan organisasi :
obat dan sesuai dengan after Akuntabilitas obat dan bahan Nilai sarana dan prasarana
bahan kegunaannya susunan Bertanggung jawab dilakukan secara pengelompokkan obat dan
sesuai - Menyusun dan obat dan menyusun rapi setelah cermat dan teliti bahan sesuai dengan
dengan merapikan obat bahan dipakai ketempat yang hal ini sesuai dengan kegunaan akan
kegunaan dan bahan - Kartu stok telah ditentukan, sehingga misi RS yang ke 1 mempermudah memilih
nya dilemari dengan tercapai pengelompokkan yaitu Meningkatkan obat dan bahan yang akan
sistem FEFO yang tepat sesuai dengan kualitas layanan digunakan sehingga dapat
- Memberi nama kegunaannya. rumah sakit yang meningkatkan kinerja
pada kelompok berorientasi mutu dan pelayanan
obat dan bahan Etika Publik keselamatan pasien
yang sudah Akurat
dipisahkan Melakukan pengisian kartu
- Menempel nama stok dan menyampaikan
51

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
berdasarkan hasilnya berdasarkan
kelompok yang ada di lapangan.
kegunaanya di
lemari Komitmen Mutu
- Menghitung Efektif dan efisien
jumlah obat dan Obat dan bahan
bahan dikelompokkan sesuai
- Mengisi kartu kegunaan , sehingga saat
stok akan digunakan lebih
efektif dan efisien

Anti Korupsi
jujur
Dalam mengelompokkan
obat dan bahan sesuai
dengan kegunaannya
Peran dan Kedudukan
ASN dalam NKRI
Manajemen ASN
Saya akan
mengelompokkan obat
52

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
dan bahan sesuai
kegunaannya dengan
Cermat

5. Membuat - Membuat format - foto Keterkaitan dengan Membuat laporan Keterkaitan dengan nilai
laporan pelaporan hasil kegiatan agenda ANEKA obat dan bahan yang organisasi :
hasil pendataan - Print out Akuntabilitas ada secara cermat Nilai sarana dan prasarana
pendataan - Mengisi hasil laporan Dalam membuat laporan dan teliti Alat dan bahan yang telah
inventaris pendataan ke hasil pendataan obat dan hal ini sesuai dengan didata mempermudah
obat dan dalam format bahan, saya akan misi RS yang ke 1 petugas untuk melihat
bahan pelaporan Bertanggung Jawab yaitu Meningkatkan ketersediaan, sehingga dapat
- Memastikan mengisi format pelaporan kualitas layanan mendukung peningkatan
pengisian format sesuai dengan data yang rumah sakit yang kinerja pelayanan.
pelaporan sudah sudah diperoleh. Selain berorientasi mutu dan
benar dan jelas itu, memastikan hasil keselamatan pasien
- menyampaikan pendataan sudah jelas
laporan kepada dan dapat dipahami agar
mentor adanya Kepercayaan
terhadap kebenaran dan
kejelasan data yang telah
53

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
diperoleh.

Etika Publik
Dalam membuat laporan
hasil pendataan obat dan
bahan, saya akan Bekerja
Secara Profesional
dengan cara melaporkan
data yang benar dan
memastikan tidak ada
kesalahan dalam
pelaporan

Komitmen Mutu
efektif dan efisien
Dalam membuat laporan
hasil pendataan alat, saya
akan lakukan secara
Efektif dan Efisien agar
54

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
terwujud pelaporan yang
benar dan jelas

Anti Korupsi
Dalam membuat laporan
hasil pendataan obat dan
bahan, saya akan Jujur
membuat hasil laporan
yang benar dan sesuai
dengan keadaan yang
sebenarnya serta peduli
dengan memastikan
format pelaporan sudah
diisi dengan benar
Peran dan Kedudukan
ASN dalam NKRI
Manajemen ASN
Saya membuat laporan
hasil pendataan obat dan
bahan dengan
Bertanggung Jawab,
55

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Cermat dan Teliti,
sehingga bisa
memberikan informasi
yang benar dan tidak
menyesatkan.
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi


BULAN / MINGGU KE
NO KEGIATAN JUNI JULI
IV V I II III IV
Konsultasi
1
Dengan Mentor
Membuat Kartu
2 Stok Inventaris
Obat Dan Bahan
Sosialisasi
Dengan Rekan
Kerja Tentang
3 Penggunaan
Kartu Stok
Inventaris Obat
Dan Bahan
Mengelompokkan
Obat Dan Bahan
4
Sesuai Dengan
Kegunaannya
Membuat
Laporan Hasil
5 Pendataan
Inventaris Obat
Dan Bahan

56
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Hasil Pendalaman Core Issue Terpilih


Implementasi rancangan nilai-nilai dasar profesi ASN di RSUD Siti Aisyah
Lubuklinggau dilaksanakan selama 30 hari kerja sesuai dengan proses/tahapan
yang disyaratkan dalam Latsar CPNS Golongan II. Beberapa kegiatan yang telah
dirancang dan disusun sedemikian rupa memiliki tujuan akhir yaitu mencari
solusi dari core issue dalam kegiatan optimalisasi manajemen inventarisasi obat
dan bahan melalui kartu stok di poli gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau. Adapun
tahapan kegiatan yang dilakukan untuk menemukan solusi dari core issue ini
adalah:
1. Konsultasi dengan mentor tentang rencana kerja inventaris obat dan bahan
melalui kartu stok di poli gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau
2. Membuat kartu stok inventaris obat dan bahan

3. Sosialisasi Dengan Rekan Kerja Tentang Penggunaan Kartu Stok Inventaris


Obat Dan Bahan
4. Mengelompokkan obat dan bahan sesuai dengan kegunaannya
5. Membuat laporan hasil pendataan inventaris obat dan bahan

Berdasarkan tahapan kegiatan yanga disebutkan di atas dapat terlihat


bagaimana pemecahan core issue terpilih yaitu belum optimalnya manajemen
invetarisasi obat dan bahan di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau dapat
dilakukan melalui kartu stok. Penerapan aktivitas pemecahan core issue terdiri
dari beberapa kegiatan yang tujuaannya untuk menemukan solusi dari isu yang
diangkat.
Penerapan aktivitas ini terdiri dari 5 kegiatan, masing-masing kegiatan yang
telah dilaksanakan dituangkan dengan rincian sebagai berikut :
1. KEGIATAN 1
Laporan aktualisasi kegiatan ini adalah melaksanakan konsultasi dengan
mentor tentang rencana kerja inventarisasi obat dan bahan di poli gigi RSUD
Siti Aisyah Lubuklinggau. Penerapan aktualisasi nilai dasar untuk kegiatan ini
dapat dilihat pada tabel 4.1

57
58

Tabel 4.1. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1


Konsultasi dengan mentor tentang rencana kerja inventaris
Kegiatan : obat dan bahan melalui kartu stok di poli gigi RSUD Siti
Aisyah Lubuklinggau
Tanggal : 25 juni 2021
Foto kegiatan konsultasi bersama mentor tentang rencana
Lampiran :
kegiatan
A. Pemahaman Nilai Dasar Profesi ASN (ANEKA)
Dalam membuat rancangan usulan kegiatan aktualisasi, ASN dituntut
agar dapat bekerja secara profesional dengan kesungguhan dan penuh
tanggung jawab agar mampu menghasilkan kegiatan yang berkualitas
sesuai dengan capaian tujuan. Dalam kegiatan 1 ini dapat diaktualisasikan
5 nilai dasar ASN:
1. Akuntabilitas
a. Kejelasan
Dengan melaksanakan konsultasi dengan mentor tentang rencana
kerja akan mendapatkan gambaran secara jelas untuk proses
kegiatan
2. Nasionalisme
a. Pancasila Sila ke - 4
b. Perencanaan kegiatan ini memerlukan musyawarah dari berbagai
pihak untuk mendapatkan hasil yang mufakat dalam pelaksanakan
kegiatan.
3. Etika Publik
a. Menghargai komunikasi, dan sopan santun
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, kegiatan ini membutuhkan
komunikasi dan kerjasama yang baik serta sopan san tun.
b. Komitmen Mutu
1) Efektif
2) Konsultasi dengan mentor bertujuan supaya kegiatan dapat
terencana tepat sasaran dengan tingkat pencapaian yang baik
dan efektif
59

c. Anti Korupsi
1) Disiplin
2) Datang tepat waktu sesuai janji, melakukan konsultasi dengan
sungguh sungguh untuk mendapatkan hasil yang maksimal

B. Pemahaman Nilai Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Setelah konsultasi akan dilaksanakan suatu kegiatan aktualisasi sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan
2. Pelayanan publik
Memberikan informasi kepada mentor tentang apa yang akan dilakukan

C. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan


1. Deskripsi Proses
1) Menghubungi mentor untuk menentukan jadwal kegiatan
2) Menemui Mentor untuk membahas rancangan
3) Meminta persetujuan mentor
4) Mendokumentasi kegiatan
2. Kualitas Produk Kegiatan
Menghasilkan catatan konsultasi bersama mentor serta mendapat
dukungan dan semangat dari mentor terhadap kegiatan yang akan
dilakukan.

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi, Misi dan Penguatan


Nilai Organisasi
1. Misi
Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang berorientasi mutu
dan keselamatan pasien

E. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi :


1. Nilai kemitraan :
Saat konsultasi saya akan membangun suasana yag kondusif sehingga
terbangunnya kemitraan.
60

2. KEGIATAN 2
Tabel 4.2. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan : Membuat kartu stok inventaris obat dan bahan
Tanggal : 28 juni 2021 s.d 30 juni 2021
1. Print out link website
Lampiran : 2. Print out Format kartu stok inventaris obat dan bahan
3. Foto kegiatan
A. Pemahaman Nilai Dasar Profesi ASN (ANEKA)
Dalam kegiatan 2 ini dapat diaktualisasikan 5 nilai dasar ASN
1. Akuntabilitas
a. Tanggung jawab
b. Melaksanakan setiap tahapan kegiatan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
a. Pancasila Sila ke 4
b. Penyampaian referensi dalam pembuatan kartu stok dilakukan
dengan
c. cara bermusyarawah dengan mengikuti masukan dan saran dari
d. mentor
3. Etika Publik:
a. Sopan santun, komunikasi, dan bekerja sama
b. meminta saran dan masukan dengan cara yang sopan kepada
c. mentor tentang rancangan kartu stok
4. Komitmen mutu :
a. Inovasi
b. Pembuatan kartu stok merupakan upaya kreatif dan inovatif untuk
terwujudnya inventarisasi obat dan bahan yang baik
5. Anti korupsi :
a. Berani
b. Untuk meningkatkan pelayanan, ASN dituntun untuk berani
membuat perubahan guna meningkatkan kualitas pelayanan di
tempat kerja.
61

B. Pemahaman Nilai Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Setelah konsultasi akan dilaksanakan suatu kegiatan aktualisasi sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan
2. Pelayanan publik
Memberikan informasi kepada mentor tentang apa yang akan dilakukan

C. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan


1. Deskripsi Proses
a. Menghubungi mentor untuk menentukan jadwal kegiatan
b. Menemui Mentor untuk membahas rancangan
c. Meminta persetujuan mentor
d. Mendokumentasi kegiatan
2. Kualitas Produk Kegiatan
Menghasilkan catatan konsultasi bersama mentor serta mendapat
dukungan dan semangat dari mentor terhadap kegiatan yang akan
dilakukan.

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi, Misi dan Penguatan


Nilai Organisasi
1. Misi
Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang berorientasi mutu
dan keselamatan pasien.

E. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi :


1. Nilai kemitraan :
Saat konsultasi saya akan membangun suasana yag kondusif sehingga
terbangunnya kemitraan.
62

3. KEGIATAN 3
Tabel 4.3. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3
Sosialisasi dengan rekan kerja tentang penggunaan
Kegiatan :
kartu stok inventaris obat dan bahan
Tanggal : 3 Juli 2021
Lampiran : 1. Foto Sosialisasi
A. Pemahaman Nilai Dasar Prosfesi ASN (ANEKA)
Dalam kegiatan 3 ini dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN:
1. Akuntabilitas
a. Kejelasan
Melaksanakan kegiatan dengan tanggung jawab dan menyampaikan
kejelasan kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
2. Nasionalisme
a. Sila ke-2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab
b. Pelaksanaan kegiatan ini memberikan pemahaman kepada petugas
c. Dalam melaksanakan tugasnya
3. Etika Publik :
a. Sopan santun, komunikasi, kerja sama
b. Menjelaskan tentang penggunaan kartu stok dengan cara sopan
c. santun dan bekerja sama untuk mengisi kartu stok
4. Komitmen Mutu :
a. Professional
b. Melaksanakan tugas secara professional untuk meningkatkan
c. mutu pelayanan
5. Anti Korupsi :
a. Peduli dan disiplin
Peduli untuk Mengingatkan rekan kerja agar disiplin mengisi kartu
stok

B. Pemahaman Nilai Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Pelayanan Publik
Mengajak rekan kerja untuk berperan aktif dalam kegiatan ini untuk
mendapatkan hasil yang maksimal
63

C. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan


1. Deskripsi Proses
a. Memberikan informasi tentang petunjuk penggunaan kartu stok
inventaris obat dan bahan
b. Mengingatkan rekan kerja untuk selalu mengisi kartu stok inventaris
obat dan bahan
2. Kualitas Produk Kegiatan
a. Menghasilkan upaya koordinasi yang baik dengan rekan kerja untuk
selalu melakukan pengisian kartu stok.

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi, Misi dan Penguatan Nilai


Organisasi
1. Misi
Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang berorientasi mutu dan
keselamatan pasien

E. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi :


1. Nilai kemitraan
Sosialisasi dengan rekan kerja mengenai penggunaan kartu stok
menunjukkan kemitraan yang mendukung peningkatan kinerja
64

4. KEGIATAN 4
Tabel 4.4. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4
Mengelompokkan obat dan bahan sesuai dengan
Kegiatan :
kegunaannya
Tanggal : 9 Juli 2012 - 10 Juli 2021
1. Foto before after susunan obat dan bahan
Lampiran :
2. Kartu Stok
A. Pemahaman Nilai Dasar Prosfesi ASN (ANEKA)
Dalam kegiatan 4 ini dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN:
1. Akuntabilitas
a. Tanggung Jawab
Menyusun rapi setelah dipakai ketempat yang telah ditentukan,
sehingga tercapai pengelompokkan yang tepat sesuai dengan
kegunaannya.
2. Etika Publik
a. Akurat
Melakukan pengisian kartu stok dan menyampaikan hasilnya
3. Komitmen Mutu
a. Efektif dan efisien
Obat dan bahan dikelompokkan sesuai kegunaan, sehingga saat
akan digunakan lebih efektif dan efisien
4. Anti Korupsi
a. Jujur
Mengelompokkan obat dan bahan sesuai dengan kegunaannya
dengan jujur

B. Pemahaman Nilai Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Mengelompokkan obat dan bahan sesuai kegunaannya dengan cermat

C. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan


1. Deskripsi Proses
a. Memisahkan obat dan bahan sesuai dengan kegunaannya
b. Menyusun dan merapikan obat dan bahan dilemari dengan sistem
FEFO
65

c. Memberi nama pada kelompok obat dan bahan yang sudah


dipisahkan
d. Menempel nama berdasarkan kelompok kegunaanya di lemari
e. Menghitung jumlah obat dan bahan
f. Mengisi kartu stok

2. Kualitas Produk Kegiatan


a. Menghasilkan kartu stok berupa data informasi ketersediaan obat
dan bahan di poli gigi, sehingga dapat memudahkan petugas untuk
memantau setiap jumlah dan sisa stok obat dan bahan yang masih
tersedia di poli gigi.

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi, Misi dan Penguatan Nilai


Organisasi
1. Misi
Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang berorientasi mutu dan
keselamatan pasien

E. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi :


1. Nilai sarana dan prasarana
Pengelompokkan obat dan bahan sesuai dengan kegunaan akan
mempermudah memilih obat dan bahan yang akan digunakan
sehingga dapat meningkatkan kinerja pelayanan
66

5. KEGIATAN 5
Tabel 4.5. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 5
Membuat laporan hasil pendataan inventaris obat dan
Kegiatan :
bahan
Tanggal : 16 juli 2021 – 17 juli 2021
1. Print Out Laporan
Lampiran :
2. Foto Kegiatan
A. Pemahaman Nilai Dasar Prosfesi ASN (ANEKA)
Dalam kegiatan 3 ini dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN :
1. Akuntabilitas
a. Bertanggungjawab
Dalam membuat laporan hasil pendataan obat dan bahan, saya akan
Bertanggung Jawab mengisi format pelaporan sesuai dengan data
yang sudah diperoleh. Selain itu, memastikan hasil pendataan sudah
jelas dan dapat dipahami agar adanya Kepercayaan terhadap
kebenaran dan kejelasan data yang telah diperoleh.
2. Etika Publik :
a. Profesional
Dalam membuat laporan hasil pendataan obat dan bahan, saya
akan Bekerja Secara Profesional dengan cara melaporkan data
yang benar dan memastikan tidak ada kesalahan dalam pelaporan
3. Komitmen Mutu
Dalam membuat laporan hasil pendataan alat, saya akan lakukan
secara Efektif dan Efesien agar terwujud pelaporan yang benar dan
jelas
4. Anti Korupsi
Dalam membuat laporan hasil pendataan obat dan bahan, saya akan
Jujur membuat hasil laporan yang benar dan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Saya juga akan Peduli dengan memastikan format
pelaporan sudah diisi dengan benar dan jelas

B. Pemahaman Nilai Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


a. Manajemen ASN
Saya membuat laporan hasil pendataan obat dan bahan dengan
Bertanggung Jawab, Cermat dan Teliti, sehingga bisa memberikan
67

informasi yang benar dan tidak menyesatkan.

C. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan


1. Deskripsi Proses
a. Membuat format pelaporan hasil pendataan
b. Mengisi hasil pendataan ke dalam format pelaporan
c. Memastikan pengisian format pelaporan sudah benar dan jelas
d. menyampaikan laporan kepada mentor
2. Kualitas Produk Kegiatan
a. Menghasilkan laporan pendataan stok obat dan bahan selama
sebulan yang mana akan mempermudah petugas untuk mengetahui
jumlah pemakaian selama sebulan dan sisa stok obat dan bahan
yang tersedia.

D. Kontribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi, Misi dan Penguatan Nilai


Organisasi
1. Misi
Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang berorientasi mutu dan
keselamatan pasien

E. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi :


1. Nilai sarana dan prasarana
Alat dan bahan yang telah didata mempermudah petugas untuk melihat
ketersediaan, sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja
pelayanan.

F. Capaian Kegiatan Aktualisasi


68

Terdapat 6 kegiatan yang terlaksana saat kegiatan aktualisasi di Poli Gigi RSUD
Siti Aisyah Lubuklinggau adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Capaian Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Waktu Persentase Output Ket

Konsultasi
dengan mentor
tentang rencana
25 juni 2021
1. kerja inventaris 100% Terlaksana
obat dan bahan
melalui kartu
stok dipoli gigi

1. Print out link


website
2. Print out
format kartu
Membuat kartu 28 juni 2021
stok
2. stok inventaris s.d 100% Terlaksana
inventaris
obat dan bahan 30 juni 2021
obat dan
bahan
3. Foto
kegiatan

Sosialisasi
dengan rekan
kerja tentang 1. Foto
3. penggunaan 3 juli 2021 100% sosialisasi Terlaksana
kartu stok
inventaris obat
dan bahan

4. Mengelompokkan 9 juli 2021 100% 1. Foto before Terlaksana


obat dan bahan s.d after
69

susunan
sesuai dengan obat dan
10 juli 2021
kegunaannya bahan
2. Kartu stok
100% 1. Print out
Membuat laporan
16 juli 2021 laporan
hasil pendataan
5. s.d 2. Foto Terlaksana
inventaris obat
17 juli 2021 kegiatan
dan bahan
70

C. Kendala dalam Pelaksanaan Aktualisasi dan Solusinya

Tabel 6. Kendala dalam Pelaksanaan Aktualisasi dan Solusinya


No Kendala Solusi

Mengatur waktu untuk mulakukan Melaksanakan konsultasi


1. Koordinasi dengan Mentor karena berbeda sesuai dengan jadwal yang
ruangan. telah dibuat.

Mengelompokkan Obat dan


Obat dan bahan di Poli gigi belum bahan sesuai kegunaan
2.
terkelompok sesuai dengan kegunaanya dengan menerapkan sistem
FEFO

Menghitung jumlah obat dan


Jumlah obat dan bahan yang ada di Poli bahan yang tersedia sesuai
3.
Gigi belum optimal pendataannya kelompoknya dan mencatat di
kartu stok

Merekap data dikartu stok obat


laporan hasil pendataan inventaris Obat
4. dan bahan yang telah dicatat
dan bahan belum tersedia
sebagai acuan laporan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil aktualisasi habituasi tentang optimalisasi manajemen
inventarisasi obat dan bahan melalui kartu stok di poli gigi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau dapat disimpulkan :

1. Peserta pelatihan dasar CPNS dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai


dasar PNS (ANEKA) dan nilai-nilai pada agenda Kedudukan dan Peran PNS
dalan NKRI pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawab di masing-
masing unit kerja

2. Peserta pelatihan dasar CPNS mampu meningkatkan kualitas diri sebagai PNS
yang professional dan terampil dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai
Perawat Gigi Terampil/ Pelaksana di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

3. Terlaksananya Sosialisasi pada rekan kerja dan kegiatan manajemen inventaris


obat dan bahan melalui kartu stok yang berkesinambungan dan konsisten
supaya dapat meningkatkan mutu pelayanan di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau

B. Saran
Kegiatan pemantauan dan pencatatan inventaris obat dan bahan yang
semulanya belum dilakukan secara optimal, semoga dengan adanya kegiatan
manajemen inventaris obat dan bahan melalui kartu stok yang sudah dilakukan
dapat dijalankan secara berkesinambungan dan konsisten agar dapat tetap
tercapainyai pelayanan yang prima dan optimal.

71
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Callon Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017, “Anti Korupsi” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017, “Akuntanbilitas” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017, “Etika Publik” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017, “Nasionalisme” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017, “Komitmen Mutu” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017, “Manajemen Aparatur Sipil
Negara” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017, “Pelayanan Publik” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
73

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017, “hole of Government”


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
74

Nama : Yunita Sari Oktarina, A.Md.K.G


NIP : 19971028 202012 2 005
Golongan : II.C
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Perawat Gigi
Tempat, Tanggal Lahir : Lubuklinggau, 28 Oktober 1997
Alamat : Jl Lakitan RT 05 No 80
Kecamatan Lubuklinggau Utara II
Kelurahan Pasar Satelit
No.HP : 0853 4290 6662
Email : yunita.sarioktarina@yahoo.com
Unit Kerja : RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
Alamat Unit Kerja : Jl. Lapter Silampari No. 20 Kelurahan Air Kuti
Kecamatan Lubuklinggau Timur I
Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan
Kode Pos 31626
Riwayat Pendidikan : SD Negeri 18 Kota Lubuklinggau
SMP Negeri 1 Kota Lubuklinggau
SMA Negeri 1 Kota Lubuklinggau
Poltekkes Kemenkes Palembang
75

LAMPIRAN

A. KEGIATAN 1

(Konsultasi bersama mentor)


76

B. KEGIATAN 2

(Kartu stok)
Sumber : https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/5-dokumen-stock-opname-lengkap/

(Mencari referensi format kartu stok)


77

(Konsultasi format kartu stok bersama mentor )

(Mencetak kartu stok)


78

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH
Alamat : Jln. Letkol Sukirno Kel. Air Kuti Kec. Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau
Kode Pos. 31626 Telp. (0733) 451902 Fax. (0733) 452776

KARTU STOK
POLI GIGI

NAMA OBAT/BAHAN :

TGL KET NO BATCH ED IN OUT SISA PARAF

Mengetahui,
Kepala koordinator Ruang Poli Gigi

drg. Yosi Pebriasari


NIP 19840221 201001 2 014

(Print out kartu stok poli gigi RSUD Siti Aisyah)


79

C. KEGIATAN 3
Sosialisasi kepada rekan kerja tentang penggunaan kartu stok.

(Perawat Poli Gigi)

(Perawat Poli Paru dan Poli Bedah)


80

(Perawat Poli THT)

(Perawat Poli Obgyn)


81

(Perawat Poli PDL)

(Perawat Poli Jantung)


82

D. KEGIATAN 4
Before-after susunan obat dan bahan di Poli Gigi

(BEFORE)

(AFTER)
83

Contoh Salah satu kartu stok


Poli Gigi RSUD Siti Aisyah yang telah di isi

(Konsultasi hasil data kartu stok)


84

E. KEGIATAN 5

(Membuat Laporan Bulanan Inventarisasi Obat dan Bahan


diPoli Gigi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau)

(Konsultasi bersama mentor


tentang laporan inventaris obat dan bahan melalui Whatsapp)
85

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH
Alamat : Jln. Letkol Sukirno Kel. Air Kuti Kec. Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau
Kode Pos. 31626 Telp. (0733) 451902 Fax. (0733) 452776

LAPORAN BULANAN INVETARISASI OBAT DAN BAHAN DIPOLI GIGI


RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU
Juli 2021

NO NAMA OBAT/ BAHAN NO PENERIMAAN TANGGAL SISA


BATCH EXP
1. Glassycem Varnish 0319 2 botol Juli 2022 2 botol
2. Ketac universal HM 646703 3 Pcs 18-10-2022 3 Pcs
3. Scothbound universal etchan 5980393 8 pcs 7-8-2022 7 Pcs
4. Single bond 7670713 4 botol 9-2-2023 3 botol
5. Fuji vii white 2102251 4 botol 24-2-2024 4 botol
6. Dentin conditioner 1911141 2 botol 13-11-2022 1 botol
7. Fuji ix A3 2012111 6 Botol 10-12-2023 5 botol
8 Cocoa butter 2006293 2 pcs 28-6-2025 2 pcs
9. Filtek supreme flow A3 NE03895 16 pcs 1-2-2023 15 pcs
10. Filtek supreme A4 4 pcs 19-9-2022 3 pcs
11. Filtek supreme flowlable A2 NC91526 10 Pcs 29-1-2023 9 Pcs
12. 1870A2 Z250 Rest Syr 4G NC75499 3 Pcs 24-9-2023 2 Pcs
LA
13. 1870A3 2250 Rest Syr 4G NA94946 4 Pcs 30-9-2022 3 Pcs
LA
14. Disposible Dental 200609 7 Box ( isi 700 ) Jun 2025 7 box (isi
680)
15. Surgispon 0121015 10 pax (120 pcs ) 12 - 2023 9 pax (isi
100)
16. Lidocain 2% 25815009 1 Box ( isi 100 Mei 2022 80 buah
buah )
17 Povidone iodine 15051986 5 Botol Apr 2022 4 botol
18. Ethyl chloride 20k0907a 1 botol 12-2022 1 botol
19. Betadine mouthwash Db20030 3 botol 03-2023 1 botol
20. Poliren polishing pasta 0419 1 cup 07-2022 1 botol
21 Handscoun non sterile uk S 19036072 2 box (200 pcs) 03-2024 1 Box
(102 pcs)
22. Caviton pink 2001301 5 pcs 29-11-2022 4 pcs
23. Gutta Percha Dentplus #45- 101119 4 box 10-2023 3 box
80
24. Paper point Dentplus #15-40 011120 5 box 10-2024 4 box
86

25. Cresotin liquid 0819 3 botol 07-2022 2 botol


26. Cal Lc Denpro 2752014 3 pcs 11-2023 2 pcs
27. Gutta Percha Ddentaplus 010920 6 pcs 8-2024 4 pcs
#15-40

28. Iodotin paste syringe 0320 4 pcs 02-2023 3 pcs


29. Pulp x (devitalizer) 1881909 8 cup 06-2022 7 cup
30. Endoseal 1182101 3 botol 12-2023 2 botol
31. Devital tehnodent 0321 4 cup 12-2023 4 cup

Lubuklinggau Juli 2021


Kepala Koordinator Ruang Poli Gigi PenanggungJawab

drg Yosi Pebriasari Yunita Sari Oktarina,A.M.d.K.G


NIP 19840221 201001 2 014 NIP 19971028 202012 2 005

(Print Out Laporan Inventaris obat dan bahan)


87

STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan
(Catatan Bimbingan oleh Mentor)

Nama Peserta : Yunita Sari Oktarina, A.Md.K.G

Unit Kerja : RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

Tempat Aktualisasi : RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

Media Paraf
Hari/Tanggal Catatan Bimbingan Tindak Lanjut
Komunikasi Mentor

Jumat/ Konsultasi kegiatan rencana Lanjut sesuai Tatap muka


25 Juni 2021 aktualisasi rencana kegiatan

Senin/ Konsultasi menyampaikan Lanjut kegiatan


Tatap muka
28 Juni 2021 referensi kartu stok selanjutnya

Selasa/ Konsultasi meminta saran Perbaikan


Tatap muka
29 Juni 2021 tentang kartu stok Format Kartu

Rabu/ Lanjut kegiatan Via


Konsultasi hasil data kartu stok
30 Juni 2021 selanjutnya Whatsapp

Rabu/ Konsultasi laporan rekapan Via


ACC
21 juli 2021 bulanan kartu stok Whatsapp

Lubuklinggau, Juli 2021


MENTOR,

INDRI AGUSTIEN, S.KOM


NIP. 19790813 200701 2 007
88

STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan
(Catatan Bimbingan oleh Coach)

Nama Peserta : Yunita Sari Oktarina, A.M.d.K.G

Unit Kerja : RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

Tempat Aktualisasi : RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

Media Paraf
Hari/Tanggal Catatan Bimbingan Tindak Lanjut
Komunikasi Coach
Konsultasi mengenai isu Lanjut ke rancangan
Selasa/
dan menyampaikan tugas aktualisasi Tatap muka
15 juni 2021
pokok dan fungsi
Konsultasi isu yang Perbaikan dan lanjut
Rabu/
diangkat menjadi laporan menyelesaikan Tatap Muka
16 juni 2021
rancangan aktualisasi rancangan
Seminar rancangan
Sabtu/ Menyesuaikan dengan
aktualisasi dan Tatap Muka
19 juni 2021 arahan coach
pembekalan habituasi
Rabu/ Perbaikan dan lanjut Via
Konsultasi Bab 1
30 juni 2021 Bab 2 Whatsapp
Kamis/ Via
Konsultasi bab 2 Lanjut Bab 3
8 juli 2021 Whatsapp
Rabu/ Via
Konsultasi bab 3 Lanjut Bab 4
21 juli 2021 Whatsapp
Senin/ Konsultasi bab 4 dan Persiapan seminar
Tatap Muka
26 juli 2021 Lampiran hasil

Lubuklinggau, Juli 2021


COACH,

TUTI ROHANI, S.T., M.Si


NIP. 19791026 200312 2 001
89

(Konsultasi tatap muka bersama coach)


90

(Konsultasi bersama coach via Whatsapp)

Anda mungkin juga menyukai