DISUSUN OLEH :
YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP. 19971028 202012 2 005
DISUSUN OLEH :
YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP. 19971028 202012 2 005
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II
DISUSUN OLEH :
YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP. 19971028 202012 2 005
RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU
TUTI ROHANI, S.T., M.Si INDRI AGUSTIEN, S.KOM YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP.19791026 20031 2 001
ii
NIP. 19790813 200701 2 007 NIP. 19971028 202012 2 005
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II
DISUSUN OLEH :
YUNITA SARI OKTARINA, A.Md.K.G
NIP. 19971028 202012 2 005
RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU
YULITA ANGGRAINI, SH., M.H INDRI AGUSTIEN, S.KOM TUTI ROHANI, S.T., M.Si
NIP. 19840720 200604 2 010 NIP. 19790813 200701 2 007 NIP.19791026 200312 2 001
Mengesahkan :
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau,
Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi
(Habituasi). Laporan ini merupakan tugas dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Umum Golongan II angkatan IX tahun
2021 yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kota Lubuklinggau.
Kegiatan yang ada dalam laporan aktualisasi ini diharapkan dapat
mencerminkan nilai-nilai dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi materi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang diharapkan dapat menjadi habituasi dan dapat diterapkan di tempat instansi
asal. Oleh karena itu dikesempatan ini, Penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Ibu Yulita Anggraini, SH,MH SelakuKepala BKPSDM Kota lubuklinggau, para
pejabat struktural, staf dan jajarannya;
2. Dr. Sharlie Esa Kenedy, MARS selaku direktur RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau yang selalu memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan
aktualisasi;
3. Ibu Indri Agustien, S.Kom Kabid Perlengkapan di RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau selaku Mentor yang telah memberikan dukungan dan bimbingan
dalam kegiatan aktualisasi dan penyusunan laporan ini;
4. Ibu Tuti rohani, S.T, M.Si selaku Coach yang penuh perhatian dan telah
membimbing serta memberikan pengarahan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini;
5. Widyaiswara BKPSDM Kota lubuklinggau selaku tim pengajar selama Latsar.
6. Orang Tua yang sangat luar biasa yang selalu memberikan dukungan dan
semangatnya.
Lubuklinggau, Juli 2021
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat....................................................................................................2
C. Ruang Lingkup............................................................................................................3
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................72
A. Kesimpulan..................................................................................................................72
B. Saran...........................................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................73
LAMPIRAN........................................................................................................................74
vi
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen ASN, dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Dasar
CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pada kurikulum pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS, ditekankan nilai-
nilai pembentukan karakter PNS dengan diberikan materi seperti ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), dan
materi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole of Government). Setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari tersebut
melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda pembelajaran
habituasi.
Laporan aktualisasi yang dibuat berdasarkan isu-isu aktual yang ada di
lingkungan kerja masing-masing. Sebagai seorang perawat gigi yang bekerja di
Poli Gigi pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau, isu aktual yang menjadi fokus pada saat ini yaitu mengenai
inventarisasi obat dan bahan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2014, salah satu
tugas pokok dan fungsi perawat gigi terampil yaitu melakukan inventarisasi obat
dan bahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut ditemukan permasalahan
mengenai inventarisasi obat dan bahan di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau.
Selama ini kegiatan pemantauan dan pencatatan inventaris obat dan bahan
belum dilakukan secara optimal, karena sejak beberapa tahun terakhir hingga
sekarang tidak pernah dilakukan pengisian kartu stok, hanya dilakukan saat
1
2
pengamprahan obat dan bahan, kemudian hanya dicatat dibuku biasa sehingga
mengakibatkan tidak terpantaunya jumlah pemakaian di setiap obat dan bahan.
Pengoptimalan keadaan tersebut yaitu dapat dilakukan melalui kegiatan
manajemen dan pemantauan terhadap obat dan bahan yang disimpan melalui
kartu stok. Kegiatan pemantauan inventaris obat dan bahan untuk pengobatan
gigi di rumah sakit harus dilakukan karena dapat mendukung tertib administrasi di
Poli Gigi, sehingga diharapkan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
tidak diketahuinya ada obat dan bahan yang sudah expired atau habis.
Sistem inventarisasi yang sudah ada saat ini perlu dilakukan peningkatan
sehingga pemantauan obat dan bahan ini dapat dilakukan secara optimal. Rumah
sakit juga menyadari bahwa selama ini upaya untuk invetaris obat dan bahan
belum sepenuhnya berjalan dengan optimal, butuh upaya baru sehingga tertib
administrasi dengan ditunjang bukti fisik yaitu kartu stok yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga dapat diketahui jumlah obat dan bahan untuk
pengobatan secara transparan.
2. Tujuan khusus
Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu menjalankan tugas sebagai perawat
gigi dalam melakukan inventarisasi stok obat dan bahan secara optimal dan
profesional.
3
3. Manfaat
Adapun manfaat pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Peserta Pelatihan
Dasar CPNS antara lain :
a. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu meningkatkan kualitas diri sebagai
PNS yang professional dan terampil dalam melaksanakan tugas-tugas
sebagai Perawat Gigi Terampil/ Pelaksana di RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau.
b. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu menghasilkan output dengan mutu
tinggi dalam hal ini mampu melakukan inventarisasi obat dan bahan di Poli
Gigi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
c. Peserta Pelatihan Dasar CPNS mampu berkontribusi terhadap lingkungan
kerja dengan menciptakan suasana yang kondusif, harmonis, sehat dan
beretika.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang dilakukan
meliputi kegiatan aktualisasi yang menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai ASN dalam
mengimplementasikan nilai-nilai dasar sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Perawat Gigi Pelaksana/Terampil. Sebagai Perawat gigi terampil di RSUD Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau, dalam melaksanakan tugas tersebut ditemukan isu
permasalahan mengenai sistem manajemen inventarisasi obat dan bahan di Poli
Gigi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Maka dari itu, diharapkan dengan
aktualisasi (habituasi) yang menerapkan nilai-nilai ANEKA ini mampu
mengoptimalisasi sistem manajemen di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
1. Tempat
a. BKPSDM Kota Lubuklinggau (On Campus)
b. RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau (Off Campus)
2. Waktu
a. On Campus 31 Mei 2021 s.d. 22 Juni 2021
b. Off Campus (Habituasi) 23 Juni 2021 s.d. 25 Juli 2021
c. On Campus 26 Juli 2021 s.d. 29 Juli 2021
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Diskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah adalah rumah sakit milik
Pemerintah Kota Lubuklinggau, yang berdiri pada tanggal 30 Maret 1990.
Rumah sakit ini awalnya berdiri dalam bentuk Yayasan yaitu Yayasan Rumah
Sakit Siti Aisyah dan dibangun atas sumbangan gotong royong dari para PNS
yang ada di Kabupaten Musi Rawas.
Pada tanggal 11 Maret 2004 penyelenggaraan pengelolaan Rumah Sakit
Siti Aisyah di serahkan kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau, melalui MoU
antara Ketua Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah dengan Pemerintah Kota
Lubuklingga dan pada tanggal 19 Desember 2006 seluruh asset milik
Yayasan Rumah Sakit diserahkan ke Pemkot Lubuklinggau.
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah merupakan bagian terpenting
Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam hal penyelenggaraan pemerintah
daerah dibidang Pelayanan Kesehatan. Rumah Sakit adalah suatu institusi
pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, padat modal dan padat
tehnologi. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Rumah Sakit
menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan
penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin
pelayanan. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian
kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang sumber daya
manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan.
Sejalan dengan perkembangannya maka pada tanggal 31 Mei 2010 maka
dilantiklah pejabat struktural pada lingkungan RSUD Siti Aisyah berdasarkan
Surat Keputusan Walikota Lubuklinggau Nomor : 821.2/98/KPTS/BKD.III/2010
Tanggal 29 Mei 2010, mengacu pada Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau
Tahun 2008 Nomor 13) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kota Lubuklinggau Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi
4
5
2. Letak Geografis
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berlokasi di
Jl. Lapter Silampari Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I,
dengan luas komplek sebesar ± 53.000 m2 dan luas bangunan sebesar ±
11.442,5 m2.
3. Landasan Hukum
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah dalam pelaksanaan kegiatan
operasional berlandaskan peraturan perundang-undangan, meliputi :
a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaiaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3890).
b. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kota
Lubuklinggau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4114).
7
5. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau pada tahun 2021 adalah :
a. Berkurangnya keluhan pelanggan Rumah Sakit
b. Berkurangnya angka kesakitan dan kematian
c. Meningkatnya sarana dan prasarana RSUD
d. Tersedianya sistem penyehatan dan pengamanan lingkungan di wilayah
RSUD
e. Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan yang ada
f. Terwujudnya pengelolaan kesekretariatan dan keuangan yang transparan
dan akuntabel.
6. Strategi
Untuk mencapai sasaran tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau memiliki beberapa strategi yang akan dilaksanakan
meliputi :
a. Melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan pusat pelayanan
kesehatan yang lebih baik, baik vertikal maupun horizontal
b. Meningkatkan dan memantapkan standar mutu pelayanan kesehatan
sesuai dengan ketetapan
c. Penambahan sarana dan prasarana
d. Peningkatan sistem penyehatan lingkungan
e. Meningkatkan sistem seleksi pegawai, diklat, pendidikan berkelanjutan,
dan in house training.
c. Bidang Keuangan
Bidang Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penataausahaan dan
pengendalian anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan aset. Untuk
melaksanakan tugas, Bidang Keuangan melaksanakan fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis dalam penyusunan dan pengendalian di
bidang anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan aset;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan anggaran Rumah Sakit;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan besaran tarif pelayanan
kesehatan;
- Menyelenggarakan pengelolaan pendapatan dan belanja;
- Menyelenggarakan pengelolaan kas;
- Menyelenggarakan pengelolaan utang-piutang;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan kebijakan pengelolaan
barang, aset tetap dan investasi;
- Menyelenggarakan sistim informasi manajemen keuangan;
- Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
13
f. Instalasi
1) Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan
fungsional di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau.
2) Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur berdasarkan
kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau.
3) Instalasi mempunyai tugas membantu Direktur dalam
penyelenggaraan pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya.
4) Instalasi dipimpin oleh seorang kepala Instalasi dari pejabat fungsional
dibidangnya.
5) Kepala Instalasi ditetapkan oleh Direktur, Kepala Instalasi bertanggung
jawab kepada Direktur melalui Kepala Bidang terkait sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi bidang/ bagian yang bersangkutan.
21
g. Komite Medik
1) Komite medik dibentuk dengan dengan tujuan untuk
menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik
agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin
dan terlindungi;
2) Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di
rumah sakit oleh direktur;
3) Komite medik sebagaimana dimaksud bukan merupakan wadah
perwakilan dari staf medis;
4) Komite medik dibentuk oleh direktur rumah sakit;
5) Pembentukan komite medik ditetapkan dengan keputusan direktur
untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan memperhatikan masukan
dari staf medis yang bekerja di Rumah sakit;
6) Susunan organisasi komite medik sekurang-kurangnya terdiri dari :
a) Ketua
b) Sekretaris, dan
c) Sub Komite
7) Dalam keadaan keterbatasan sumber daya, susunan organisasi
komite medik sekurang kurangnya dapat terdiri dari :
a) Ketua dan sekretaris tanpa subkomite; atau
b) Ketua dan sekretaris merangkap ketua dan anggota sub komite
8) Keanggotaan komite medik ditetapkan oleh direktur rumah sakit
dengan mempertimbangkan sikap profesional, reputasi dan perilaku;
9) Jumlah keanggotaan komite medik disesuaikan dengan jumlah staf
medis di Rumah Sakit;
10) Ketua komite medik ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dengan
memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja dirumah sakit;
11) Sekretaris komite medik dan ketua subkomite ditetapkan oleh direktur
rumah sakit berdasarkan rekomendasi dari ketua komite medik
dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja di
Rumah Sakit.
12) Anggota komite medik terbagi kedalam sub komite;
13) Sub komite terdiri dari :
a) Sub komite kredensial yang bertugas menapis profesionalisme
staf medis;
22
20) Semua pelayanan medis yang dilakukan staf medis dirumah sakit
dilakukan atas penugasan klinis oleh direktur Rumah Sakit;
21) Penugasan klinis berupa pemberian kewenangan klinis oleh direktur
rumah sakit melalui penerbitan surat penugasan klinis (clinical
appointment) kepada staf medis yang bersangkutan;
22) Surat penugasan klinis (clinical appointment) diterbitkan oleh direktur
rumah sakit setelah mendapat rekomendasi dari komite medik.
23) Rekomendasi komite medik diberikan setelah dilakukan kredensial;
dan;
24) Dalam keadaan darurat direktur Rumah Sakit dapat memberikan
surat penugasan klinis (clinical appointment) tanpa rekomendasi
komite medik.
h. Komite Perawatan
1) Komite keperawatan dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan
tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan
medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi;
2) Komite keperawatan merupakan organisasi non struktural yang
dibentuk di rumah sakit oleh direktur;
3) Komite keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan
merupakan wadah perwakilan dari staf medis;
4) Komite keperawatan dibentuk oleh direktur rumah sakit untuk jangka
waktu tiga (3) tahun dengan memperhatikan masukan dari staf medis
yang bekerja dirumah sakit;
5) Sekretaris Komite keperawatan dan ketua subkomite ditetapkan oleh
direktur rumah sakit berdasarkan rekomendasi dari ketua Komite
keperawatan dengan memperhatikan masukan dari staf medis yang
bekerja di Rumah Sakit.
6) Anggota Komite keperawatan terbagi kedalam sub komite
7) Sub komite sebagaimana dimaksud pada ayat (6) terdiri dari :
a) Sub komite Praktek keperawatan yang bertujuan menetapkan,
mengimplementasikan dan menjaga standar praktek klinik
keperawatan tertinggi, konsisten dengan standar profesional yang
ditetapkan dan atau yang berkembang dan yang dipersyaratkan
lembaga pengatur.
25
i. Komite Mutu
1) Komite Mutu Rumah Sakit merupakan wadah non struktural yang
keanggotaannya dipilih dan ditetapkan oleh direktur.
2) Pembentukan komite mutu ditetapkan oleh keputusan direktur.
3) Komite mutu dipimpin oleh seorang ketua yang dapat berkerjasama
dengan tim.
4) Komite mutu mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada
direktur dalam hal penyusunan, perumusan dan pelaksanaan audit
mutu pelayanan Rumah Sakit, Keselamatan pasien dan upaya
pengendalian dan pencegahan infeksi. dan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
Direktur
dr. Sharlie Esa Kenedy, MARS
Instalasi
Instalasi
B. Deskripsi Isu
Untuk menyusun Rancangan Aktualisasi ini dibutuhkan isu yang menjadi
sumber permasalahan yang kemudian akan dicari gagasan pemecahannya.
Pada jabatan Perawat Gigi Terampil di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau beberapa isu yang berhasil diidentifikasi antara lain :
1. Belum optimalnya manajemen inventarisasi obat dan bahan di Poli Gigi RSUD
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
Manajemen inventarisasi obat dan bahan adalah pengecekan atau
pemantauan obat dan bahan yang disimpan dan digunakan. Pengecekan
dan pemantauan obat dan bahan ini bertujuan untuk mengetahui adakah
obat dan bahan yang sudah expired atau sudah habis stoknya. Di Poli Gigi
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau saat ini untuk kegiatan pencatatan
inventaris obat dan bahan belum terlaksana secara optimal, sehingga
membuat petugas kesulitan untuk mengetahui stok obat dan bahan yang
masih tersedia.
a) Kondisi Ideal :
Adanya sistem manajemen inventarisasi yang baik sehingga pencatatan
dan pemantauan obat dan bahan dapat lebih optimal dan diharapkan
tidak ada lagi stok obat yang habis tanpa diketahui lebih cepat atau
adanya obat yang expired tanpa diketahui sebelum waktunya.
b) Kaitan dengan materi :
Manajemen ASN, Pelayanan Publik
3. Belum optimalnya Desinfeksi dental unit di Poli Gigi Siti Aisyah Lubuklinggau
Dental unit adalah suatu alat sarana / tempat yang dipakai oleh dokter
gigi untuk membantu pemeriksaan dan kemudian menentukan terapi apa
yang dapat diberikan kepada pasien. Secara umum untuk membantu
perawatan gigi dan mulut Jadi Dental Unit tersebut harus selalu dalam
keadaan bersih dan siap pakai.
a) Kondisi Ideal :
Petugas melakukan Desinfeksi dengan benar sesuai SOP
b) Kaitan dengan materi :
Pelayanan publik
C. Analisis Isu
Isu dan problematika yang telah dideskripsikan di atas kemudian di analisis
menggunakan analisis AKPK untuk menentukan isu yang terpilih. Adapun kriteria
instrument AKPK sebagai berikut :
1. Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya.
4. Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Adapun pembobotan dan analisi AKPK ini memiliki skala nilai 1-5 dengan
keterangan:
1. 5 (sangat kuat pengaruhnya)
2. 4 (kuat pengaruhnya)
3. 3 (sedang pengaruhnya)
4. 2 (kurang pengaruhnya)
5. 1 (Sangat kurang pegaruhnya).
33
KRITERIA
NO ISU A K P K JLH RANK
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Dengan adanya invetarisasi obat dan bahan yang dilkukan melalui kartu stok
di poli gigi ini, dapat memudahkan petugas dalam pemantauan setiap stok obat
dan bahan yang tersedia di poli gigi, mulai dari jumlah stok, stok obat dan bahan
yang sudah habis, serta untuk memantau stok obat dan bahan yang yang sudah
kadaluawarsa (expired) atau sudah tidak layak lagi untuk digunakan.
d. Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja
maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus menerus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuataan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila yang terkandung di dalamnya, setiap penyelenggara negara, baik
pusat maupun daerah.
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini
menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa religius, bukan
bangsa atheis.
36
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
37
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Ada empat indikator
dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan.
c. Orientasi Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan kepada
pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
d. Kreatif
Kreativitas dalam pelayanan merupakan aktualisasi hasil berpikir kreatif.
Semangat untuk memberikan layanan yang kreatif akan menjadi salah
satu pendorong timbulnya kepuasan bagi masyarakat yang dilayani.
38
e. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan membangun karakter dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang baik.
f. Profesional
Sikap profesional dalam bekerja yang dapat meningkatkan mutu dari suatu
organisasi.
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara. Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti
korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa
menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata
jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun
orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.
b. Peduli
Peduli kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu,
menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial
tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Mandiri membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya
guna bekerja secara efektif.
39
d. Disiplin
Disiplin kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan
pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam
e. Tanggung Jawab
Berkaitan dengan segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya
akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Kerja keras akan meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya
kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan
kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan
keringat.
g. Sederhana
Sederhana adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya
memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia
tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama
yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.
h. Berani
Berani untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun
semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya
i. Adil
Adil adalah apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak
akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.
Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
40
b. Whole of Government
Whole of Government (WOG) adalah sebuah pendekatanpenyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemn program dan
pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal dan dapat didekat
oleh pendekatan WOG adalah:
1) Pelayanan yang bersifat administratif
2) Pelayanan jasa
3) Pelayanan barang
4) Pelayanan regulative.
c. Pelayanan Publik
Menurut Departemen dalam negeri, pelayanan publik suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal sehingga tercipta kepuasan dan
keberhasilan. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayan publik yaitu :
1) Organisasi penyelanggara pelayan publik
2) Penerima layanan atau pelanggan yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan
3) Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.
41
F. MATRIK RANCANGAN
1. Unit Kerja :
a. Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau
2. Identifikasi Isu:
a. Belum optimalnya manajemen inventarisasi obat dan bahan di RSUD
Siti Aisyah Lubuklinggau
b. Masih rendahnya pengetahuan pasien poli gigi RSUD Siti Aisyah
Lubuklinggau tentang pemeliharaan gigi dan mulut
c. Belum optimalnya sterilisasi dental unit di poli gigi RSUD Siti Aisyah
Lubuklinggau
3. Isu yang diangkat :
“Belum Optimalnya Manajemen Inventarisasi Obat dan Bahan Melalui Kartu
Stok Di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau”
4. Gagasan Pemecahan Isu :
“Membuat kartu stok inventaris obat dan bahan”
42
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
1. Konsultasi - Menghubungi - Foto Keterkaitan dengan Adanya kegiatan Keterkaitan dengan nilai
dengan mentor untuk kegiatan agenda ANEKA konsultasi ke mentor organisasi
mentor menentukan konsultasi untuk mendapatkan Nilai kemitraan :
jadwal kegiatan bersama Akuntabilitas : gambaran jelas Saat konsultasi saya akan
- Menemui Mentor mentor Kejelasan kegiatan yang akan membangun suasana yag
untuk membahas Dengan dilaksanakan kondusif sehingga terbangun
rancangan Melaksanakan konsultasi sehingga hal ini nya kemitraan
- Meminta dengan mentor tentang sesuai dengan misi
persetujuan rencana kerja akan RS yang ke 1 yaitu
mentor mendapatkan gambaran Meningkatkan kualitas
- Mendokumentasi secara jelas untuk proses layanan rumah sakit
kegiatan kegiatan yang berorientasi
mutu dan
Nasionalisme : Sila ke-4 keselamatan pasien
Kerakyatan
Perencanaan kegiatan ini
terdapat musyawarah
untuk merencanakan
kegiatan
43
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Etika Publik :
Menghargai
komunikasi, dan sopan
santun
Untuk mendapatkan hasil
yang optimal, kegiatan ini
membutuhkan komunikasi
dan kerjasama yang baik
serta sopan santun.
Komitmen Mutu :
Efektif
Konsultasi dengan mentor
bertujuan supaya kegiatan
dapat terencana tepat
sasaran dengan tingkat
pencapaian yang baik dan
efektif
44
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Anti Korupsi :
Disiplin
Datang tepat waktu
sesuai janji, melakukan
konsultasi dengan
sungguh sungguh untuk
mendapatkan hasil yang
maksimal
Peran dan Kedudukan
ASN dalam NKRI
Manajemen ASN
Setelah konsultasi akan
dilaksanakan suatu
kegiatan aktualisasi sesuai
dengan jadwal yang
ditetapkan
Pelayanan Publik
Memberikan informasi
kepada mentor tentang
apa yang akan dilakukan
45
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
2. Persiapan - Mencari referensi - Print out link Keterkaitan dengan Dalam melakukan Keterkaitan dengan nilai
kegiatan : di internet untuk website agenda ANEKA pembuatan kartu stok organisasi :
Membuat pembuatan kartu - Print out dilakukan dengan Nilai sarana dan prasarana
kartu stok stok inventaris format kartu Akuntabilitas : penuh tanggung Melalui kartu stok akan bisa
inventaris obat dan bahan stok Tanggung jawab jawab dan dilakukan diketahui ketersediaan obat
obat dan - Menyampaikan inventaris Melaksanakan setiap dengan sebaik- dan bahan sehingga dapat
bahan - referensi kartu obat dan tahapan kegiatan penuh baiknya hal ini sesuai mendukung kinerja
stok kepada bahan tanggung jawab dengan misi RS yang
mentor - Foto kegiatan ke 1 yaitu
- Merancang kartu Nasionalisme Meningkatkan kualitas
stok inventaris Sila ke 4 kerakyatan : layanan rumah sakit
- Konsultasi Penyampaian referensi yang berorientasi
kepada mentor dalam pembuatan kartu mutu dan
- Mencetak dan stok dilakukan dengan keselamatan pasien
memperbanyak cara bermusyarawah
kartu stok dengan mengikuti
inventaris masukan dan saran dari
mentor
46
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Etika Publik:
Sopan santun,
komunikasi, dan bekerja
sama
meminta saran dan
masukan dengan cara
yang sopan kepada
mentor tentang
rancangan kartu stok
Komitmen mutu :
Inovasi
Pembuatan kartu stok
merupakan upaya kreatif
dan inovatif untuk
terwujudnya inventarisasi
obat dan bahan yang baik
47
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Anti korupsi :
Berani
Untuk meningkatkan
pelayanan, ASN dituntun
untuk berani membuat
perubahan guna
meningkatkan kualitas
pelayanan di tempat
kerja.
3. Sosialisasi - Memberikan - Foto Keterkaitan dengan Dalam melakukan Keterkaitan dengan nilai
dengan informasi tentang kegiatan agenda ANEKA sosialisasi dengan organisasi
rekan petunjuk sosialisasi Akuntabilitas : rekan kerja kartu Nilai kemitraan :
kerja penggunaan Kejelasan dilakukan dengan Sosialisasi dengan rekan
48
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
tentang kartu stok Melaksanakan kegiatan penuh tanggung kerja mengenai
pengguna inventaris obat dengan tanggung jawab jawab dan dilakukan penggunaan kartu stok
an kartu dan bahan dan menyampaikan dengan sebaik- menunjukkan kemitraan
stok - Mengingatkan kejelasan penggunaan baiknya hal ini dapat yang mendukung
inventaris rekan kerja untuk kartu stok untuk meningkatkan kualitas peningkatan kinerja
obat dan selalu mengisi mendapatkan hasil yang layanan rumah sakit
bahan kartu stok diharapkan. sesuai dengan misi
inventaris obat RS yang ke 1 yaitu
dan bahan Nasionalisme : Sila ke-2 Meningkatkan kualitas
kemanusiaan layanan rumah sakit
Pelaksanaan kegiatan ini yang berorientasi
memberikan pemahaman mutu dan
kepada petugas dalam keselamatan pasien
melaksanakan tugasnya
Etika Publik :
Sopan santun,
komunikasi, kerja sama
Menjelaskan tentang
penggunaan kartu stok
dengan cara sopan santun
49
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
dan bekerja sama untuk
mengisi kartu stok
Komitmen Mutu :
Professional
Melaksanakan tugas
secara professional untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
Anti Korupsi :
Peduli, Disiplin
Peduli untuk
Mengingatkan rekan kerja
agar disiplin mengisi kartu
stok
Keterkaitan dengan
agenda Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI
50
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Pelayanan Publik :
Mengajak rekan kerja
untuk berperan aktif dalam
kegiatan ini untuk
mendapatkan hasil yang
maksimal
4. Mengelom - Memisahkan - Foto Keterkaitan dengan Dalam Keterkaitan dengan nilai
pokkan obat dan bahan before agenda Aneka mengelompokkan organisasi :
obat dan sesuai dengan after Akuntabilitas obat dan bahan Nilai sarana dan prasarana
bahan kegunaannya susunan Bertanggung jawab dilakukan secara pengelompokkan obat dan
sesuai - Menyusun dan obat dan menyusun rapi setelah cermat dan teliti bahan sesuai dengan
dengan merapikan obat bahan dipakai ketempat yang hal ini sesuai dengan kegunaan akan
kegunaan dan bahan - Kartu stok telah ditentukan, sehingga misi RS yang ke 1 mempermudah memilih
nya dilemari dengan tercapai pengelompokkan yaitu Meningkatkan obat dan bahan yang akan
sistem FEFO yang tepat sesuai dengan kualitas layanan digunakan sehingga dapat
- Memberi nama kegunaannya. rumah sakit yang meningkatkan kinerja
pada kelompok berorientasi mutu dan pelayanan
obat dan bahan Etika Publik keselamatan pasien
yang sudah Akurat
dipisahkan Melakukan pengisian kartu
- Menempel nama stok dan menyampaikan
51
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
berdasarkan hasilnya berdasarkan
kelompok yang ada di lapangan.
kegunaanya di
lemari Komitmen Mutu
- Menghitung Efektif dan efisien
jumlah obat dan Obat dan bahan
bahan dikelompokkan sesuai
- Mengisi kartu kegunaan , sehingga saat
stok akan digunakan lebih
efektif dan efisien
Anti Korupsi
jujur
Dalam mengelompokkan
obat dan bahan sesuai
dengan kegunaannya
Peran dan Kedudukan
ASN dalam NKRI
Manajemen ASN
Saya akan
mengelompokkan obat
52
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
dan bahan sesuai
kegunaannya dengan
Cermat
5. Membuat - Membuat format - foto Keterkaitan dengan Membuat laporan Keterkaitan dengan nilai
laporan pelaporan hasil kegiatan agenda ANEKA obat dan bahan yang organisasi :
hasil pendataan - Print out Akuntabilitas ada secara cermat Nilai sarana dan prasarana
pendataan - Mengisi hasil laporan Dalam membuat laporan dan teliti Alat dan bahan yang telah
inventaris pendataan ke hasil pendataan obat dan hal ini sesuai dengan didata mempermudah
obat dan dalam format bahan, saya akan misi RS yang ke 1 petugas untuk melihat
bahan pelaporan Bertanggung Jawab yaitu Meningkatkan ketersediaan, sehingga dapat
- Memastikan mengisi format pelaporan kualitas layanan mendukung peningkatan
pengisian format sesuai dengan data yang rumah sakit yang kinerja pelayanan.
pelaporan sudah sudah diperoleh. Selain berorientasi mutu dan
benar dan jelas itu, memastikan hasil keselamatan pasien
- menyampaikan pendataan sudah jelas
laporan kepada dan dapat dipahami agar
mentor adanya Kepercayaan
terhadap kebenaran dan
kejelasan data yang telah
53
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
diperoleh.
Etika Publik
Dalam membuat laporan
hasil pendataan obat dan
bahan, saya akan Bekerja
Secara Profesional
dengan cara melaporkan
data yang benar dan
memastikan tidak ada
kesalahan dalam
pelaporan
Komitmen Mutu
efektif dan efisien
Dalam membuat laporan
hasil pendataan alat, saya
akan lakukan secara
Efektif dan Efisien agar
54
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
terwujud pelaporan yang
benar dan jelas
Anti Korupsi
Dalam membuat laporan
hasil pendataan obat dan
bahan, saya akan Jujur
membuat hasil laporan
yang benar dan sesuai
dengan keadaan yang
sebenarnya serta peduli
dengan memastikan
format pelaporan sudah
diisi dengan benar
Peran dan Kedudukan
ASN dalam NKRI
Manajemen ASN
Saya membuat laporan
hasil pendataan obat dan
bahan dengan
Bertanggung Jawab,
55
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan substansi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Visi misi Penguatan Nilai Organisasi
Mata pelatihan
organisasi
Cermat dan Teliti,
sehingga bisa
memberikan informasi
yang benar dan tidak
menyesatkan.
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
56
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)
57
58
c. Anti Korupsi
1) Disiplin
2) Datang tepat waktu sesuai janji, melakukan konsultasi dengan
sungguh sungguh untuk mendapatkan hasil yang maksimal
2. KEGIATAN 2
Tabel 4.2. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan : Membuat kartu stok inventaris obat dan bahan
Tanggal : 28 juni 2021 s.d 30 juni 2021
1. Print out link website
Lampiran : 2. Print out Format kartu stok inventaris obat dan bahan
3. Foto kegiatan
A. Pemahaman Nilai Dasar Profesi ASN (ANEKA)
Dalam kegiatan 2 ini dapat diaktualisasikan 5 nilai dasar ASN
1. Akuntabilitas
a. Tanggung jawab
b. Melaksanakan setiap tahapan kegiatan penuh tanggung jawab
2. Nasionalisme
a. Pancasila Sila ke 4
b. Penyampaian referensi dalam pembuatan kartu stok dilakukan
dengan
c. cara bermusyarawah dengan mengikuti masukan dan saran dari
d. mentor
3. Etika Publik:
a. Sopan santun, komunikasi, dan bekerja sama
b. meminta saran dan masukan dengan cara yang sopan kepada
c. mentor tentang rancangan kartu stok
4. Komitmen mutu :
a. Inovasi
b. Pembuatan kartu stok merupakan upaya kreatif dan inovatif untuk
terwujudnya inventarisasi obat dan bahan yang baik
5. Anti korupsi :
a. Berani
b. Untuk meningkatkan pelayanan, ASN dituntun untuk berani
membuat perubahan guna meningkatkan kualitas pelayanan di
tempat kerja.
61
3. KEGIATAN 3
Tabel 4.3. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3
Sosialisasi dengan rekan kerja tentang penggunaan
Kegiatan :
kartu stok inventaris obat dan bahan
Tanggal : 3 Juli 2021
Lampiran : 1. Foto Sosialisasi
A. Pemahaman Nilai Dasar Prosfesi ASN (ANEKA)
Dalam kegiatan 3 ini dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN:
1. Akuntabilitas
a. Kejelasan
Melaksanakan kegiatan dengan tanggung jawab dan menyampaikan
kejelasan kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
2. Nasionalisme
a. Sila ke-2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab
b. Pelaksanaan kegiatan ini memberikan pemahaman kepada petugas
c. Dalam melaksanakan tugasnya
3. Etika Publik :
a. Sopan santun, komunikasi, kerja sama
b. Menjelaskan tentang penggunaan kartu stok dengan cara sopan
c. santun dan bekerja sama untuk mengisi kartu stok
4. Komitmen Mutu :
a. Professional
b. Melaksanakan tugas secara professional untuk meningkatkan
c. mutu pelayanan
5. Anti Korupsi :
a. Peduli dan disiplin
Peduli untuk Mengingatkan rekan kerja agar disiplin mengisi kartu
stok
4. KEGIATAN 4
Tabel 4.4. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4
Mengelompokkan obat dan bahan sesuai dengan
Kegiatan :
kegunaannya
Tanggal : 9 Juli 2012 - 10 Juli 2021
1. Foto before after susunan obat dan bahan
Lampiran :
2. Kartu Stok
A. Pemahaman Nilai Dasar Prosfesi ASN (ANEKA)
Dalam kegiatan 4 ini dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN:
1. Akuntabilitas
a. Tanggung Jawab
Menyusun rapi setelah dipakai ketempat yang telah ditentukan,
sehingga tercapai pengelompokkan yang tepat sesuai dengan
kegunaannya.
2. Etika Publik
a. Akurat
Melakukan pengisian kartu stok dan menyampaikan hasilnya
3. Komitmen Mutu
a. Efektif dan efisien
Obat dan bahan dikelompokkan sesuai kegunaan, sehingga saat
akan digunakan lebih efektif dan efisien
4. Anti Korupsi
a. Jujur
Mengelompokkan obat dan bahan sesuai dengan kegunaannya
dengan jujur
5. KEGIATAN 5
Tabel 4.5. Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 5
Membuat laporan hasil pendataan inventaris obat dan
Kegiatan :
bahan
Tanggal : 16 juli 2021 – 17 juli 2021
1. Print Out Laporan
Lampiran :
2. Foto Kegiatan
A. Pemahaman Nilai Dasar Prosfesi ASN (ANEKA)
Dalam kegiatan 3 ini dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN :
1. Akuntabilitas
a. Bertanggungjawab
Dalam membuat laporan hasil pendataan obat dan bahan, saya akan
Bertanggung Jawab mengisi format pelaporan sesuai dengan data
yang sudah diperoleh. Selain itu, memastikan hasil pendataan sudah
jelas dan dapat dipahami agar adanya Kepercayaan terhadap
kebenaran dan kejelasan data yang telah diperoleh.
2. Etika Publik :
a. Profesional
Dalam membuat laporan hasil pendataan obat dan bahan, saya
akan Bekerja Secara Profesional dengan cara melaporkan data
yang benar dan memastikan tidak ada kesalahan dalam pelaporan
3. Komitmen Mutu
Dalam membuat laporan hasil pendataan alat, saya akan lakukan
secara Efektif dan Efesien agar terwujud pelaporan yang benar dan
jelas
4. Anti Korupsi
Dalam membuat laporan hasil pendataan obat dan bahan, saya akan
Jujur membuat hasil laporan yang benar dan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Saya juga akan Peduli dengan memastikan format
pelaporan sudah diisi dengan benar dan jelas
Terdapat 6 kegiatan yang terlaksana saat kegiatan aktualisasi di Poli Gigi RSUD
Siti Aisyah Lubuklinggau adalah sebagai berikut :
Konsultasi
dengan mentor
tentang rencana
25 juni 2021
1. kerja inventaris 100% Terlaksana
obat dan bahan
melalui kartu
stok dipoli gigi
Sosialisasi
dengan rekan
kerja tentang 1. Foto
3. penggunaan 3 juli 2021 100% sosialisasi Terlaksana
kartu stok
inventaris obat
dan bahan
susunan
sesuai dengan obat dan
10 juli 2021
kegunaannya bahan
2. Kartu stok
100% 1. Print out
Membuat laporan
16 juli 2021 laporan
hasil pendataan
5. s.d 2. Foto Terlaksana
inventaris obat
17 juli 2021 kegiatan
dan bahan
70
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil aktualisasi habituasi tentang optimalisasi manajemen
inventarisasi obat dan bahan melalui kartu stok di poli gigi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau dapat disimpulkan :
2. Peserta pelatihan dasar CPNS mampu meningkatkan kualitas diri sebagai PNS
yang professional dan terampil dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai
Perawat Gigi Terampil/ Pelaksana di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
B. Saran
Kegiatan pemantauan dan pencatatan inventaris obat dan bahan yang
semulanya belum dilakukan secara optimal, semoga dengan adanya kegiatan
manajemen inventaris obat dan bahan melalui kartu stok yang sudah dilakukan
dapat dijalankan secara berkesinambungan dan konsisten agar dapat tetap
tercapainyai pelayanan yang prima dan optimal.
71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. KEGIATAN 1
B. KEGIATAN 2
(Kartu stok)
Sumber : https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/5-dokumen-stock-opname-lengkap/
KARTU STOK
POLI GIGI
NAMA OBAT/BAHAN :
Mengetahui,
Kepala koordinator Ruang Poli Gigi
C. KEGIATAN 3
Sosialisasi kepada rekan kerja tentang penggunaan kartu stok.
D. KEGIATAN 4
Before-after susunan obat dan bahan di Poli Gigi
(BEFORE)
(AFTER)
83
E. KEGIATAN 5
STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan
(Catatan Bimbingan oleh Mentor)
Media Paraf
Hari/Tanggal Catatan Bimbingan Tindak Lanjut
Komunikasi Mentor
STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan
(Catatan Bimbingan oleh Coach)
Media Paraf
Hari/Tanggal Catatan Bimbingan Tindak Lanjut
Komunikasi Coach
Konsultasi mengenai isu Lanjut ke rancangan
Selasa/
dan menyampaikan tugas aktualisasi Tatap muka
15 juni 2021
pokok dan fungsi
Konsultasi isu yang Perbaikan dan lanjut
Rabu/
diangkat menjadi laporan menyelesaikan Tatap Muka
16 juni 2021
rancangan aktualisasi rancangan
Seminar rancangan
Sabtu/ Menyesuaikan dengan
aktualisasi dan Tatap Muka
19 juni 2021 arahan coach
pembekalan habituasi
Rabu/ Perbaikan dan lanjut Via
Konsultasi Bab 1
30 juni 2021 Bab 2 Whatsapp
Kamis/ Via
Konsultasi bab 2 Lanjut Bab 3
8 juli 2021 Whatsapp
Rabu/ Via
Konsultasi bab 3 Lanjut Bab 4
21 juli 2021 Whatsapp
Senin/ Konsultasi bab 4 dan Persiapan seminar
Tatap Muka
26 juli 2021 Lampiran hasil