Anda di halaman 1dari 34

PANDUAN

ADMISI PASIEN

UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH

TAHUN 2022
BAB I
DEFINISI

Admisi Rumah Sakit adalah Kegiatan pendaftaran pasien yang akan di mendapatkan
pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Siri Aisyah yang melalui IGD maupun
Poliklinik Rawat Jalan.
Pelayanan pendaftaran adalah mencatat identitas, data sosial/mendaftar pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Bekerja sama dengan petugas rekam medis.
Admisi juga memiliki tugas untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga baik
tentang tata tertib rumah sakit, hak pasien dan hak keluarga, fasilitas yang tersedia di rumah sakit
dan TT yang tersedia.
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup admisi Rumah Sakit adalah :


1. Petugas admisi
2. Pasien atau keluarga pasien
3. Petugas IGD
4. Petugas Poliklinik
5. Instalasi Rawat Inap
6. Petugas Rekam Medik
7. Semua Unit Terkait
BAB III

TATA LAKSANA

Semua pasien yang akan mendapatkan pelayanan rawat inap baik dari UGD maupun
Piloklinik Rawat Jalan harus melalui admisi Rumah Sakit untuk melakukan pengecekan dan
pendaftaran di ruangan yang diinginkan.

A. Proses Penerimaan Pasien IGD


1. Dokter IGD membuat Surat perintah Rawat Inap
2. Petugas Rekam Medik mengisi kelengkapan Rekam Medik Pasien
3. Pasien atau keluarga pasien membawa SPRI (Surat Perintah Rawat Inap) ke bagian
admisi
4. Petugas admisi (pendaftaran rawat inap) menerima pasien/keluarga
5. Petugas pendaftaran meminta surat perintah rawat inap/admission note yang dibawa
keluarga pasien atau pasien
6. Petugas pendaftaran meminta surat perintah rawat inap/admission note yang dibawa
keluarga pasien atau pasien petugas admisi (pendaftaran rawat inap) menanyakan
kelas yang diminta pasien dan keluarga dan menjelaskan informasi tarif dan fasilitas
yang diminta pasien dan keluarga menjelaskan informasi tarif dan fasilitas yang
dimiliki dari setiap kelas dan ruang serta menanyakan apakah umum atau
menggunakan asuransi :
a. Jika pasien umum pasien boleh memiliki ruangan yang sesuai dengan keinginan
pasien baik dari perawatan kelas III, kelas II, kelas I, VIP maupun VVIP dan
apabilapasien menghendaki ruang perawatan kelas II dan kelas III dapat
dirawarkan dengan melihat kasus pasien (infeksi dan non infeksi)
b. Jika pasien asuransi dapat memilih kelas yang sesuai asuransi atau akan naik ke
kelas ruang perawatan lain hal yang ditawarkan dahulu kepada pasein atau
keluarga pasien dan petugas pendaftaran menyodorkan formulir permohonan niak
kelas
c. Petugas pendaftaran mengingatkan pasien atau keluarga pasien untuk kebagian
asuransi untuk melengkapi surat jaminan syarat pasien rawat inap yang
menggunakan asuransi (persyaratan di tunggu maximal 2x24 jam)
d. Khusus pasien kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja di harapkan
melengkapi syarat lain misalnya surat keterangan kepolisian maupun surat
keterangan dari jasaraharja yang dapat di urus max 2x24 jam
7. Setelah pasien atau keluarga pasien menyetujui kelas perawatan yang akan ditepati,
petugas pendaftaran menghubungi ruangan ynag telah disetujui pasien atau keluarga
pasien dan memesan ruangan serta menyebut nama pasien dan dignosanya.
8. Setelah ruangan perawatan sudah dipesan maka petugas pendaftaran menyodorkan
formulir surat pernyataan untuk rawat inap dan menjelaskan tata cara pengisianya.
Selain itu petugas juga menjelaskan tentang hak pasien dan keluarga (HPK) selama
berada di RS, tata tertib RS, tata tertib kunjungan, fasilitas RS serta penjelasan
mengenai rincian biaya yang di tanyakan pasien dan keluarga.
9. Petugas pendaftaran memasukkan data pasien (identitas pasien, nomor hp, nama
penanggung jawab, alamat dll) berdasarkan ruangan perawatannya, kelas dan dokter
yang merawat kedalam buku register pasien masuk, kemudian petugas pendaftaran
menandatangani surat pernyataan untuk dirawat menuliskan tanggal masuk dan jam
masuk
10. Setelah pasien melengkapi persyaratan dibagian admisi maka pasien atau keluarga
pasien membawa surat pernyataan untuk dirawat inap kepetugas IGD/ Poliklinik
rawat jalan untuk di tindak lanjuti.
11. Dokter yang memeriksa menulis
 Diagnosa awal
 Nama terang
 Tanda tangan dokter yang menerima diformulir ringkasan
 Riwayat masuk dan keluar Rs
 Anamesa awal diformulir Anamesa
Untuk formulir Anamesa awal ini disesuaikan kasusnya seperti bedah, non bedah,
THT, Mata, kandungan, kebidanan
 Perintah pengobatan atau tindakan yang diberikan
Tidak lupa membubuhkan tanggal dan jam
12. Perawat IGD dan petugas rekam medik melengkapi identitas pasien di formulir
ringkasan riwayat masuk dan keluar RS dari nama pasien, identitas pasien,
kewarganegaraan, golongan darah, pekerjaan, nama ayah atau suami, nama ibu/istri ,
no telpon yang bisa dihubungi, tanggal dan jam masuk, cara masuk / dikirim oleh
rumah sakit oleh bagian pelayanan rawat inap dan meminta tanda tangan kepada
keluarga atau pasien tentang setuju untuk dirawat (nama dan tanda tangan pasien atau
wakilnya)
13. Perawat IGD atau petugas pengantar pasien mengantarkan pasien keruang perawatan
dengan menggunakan kursi roda atau berangkar jika pasien tidak mampu duduk.
(khusus untuk ruang perawatan Al. Amin dan Al.Mulk pengantaran dan kebutuhan
pasien lain di lakukan dengan mobil ambulan dikarenakan akses jalan dalam proses.
14. Perawat IGD atau petugas pengantar pasien mengantarkan pasien keruang
perawatan sesuai ruang perawatan dan kelas yang sudah dipesan oleh pasien atau
keluarga pasien
15. Setelah pasien sampai diruang perawatan maka pasien diterima oleh perawat ruangan
16. Perawat ruangan mengidenfikasi pasien dengan mengecek gelang pasien
17. Perawat IGD dan perawat ruangan melakukan serah terima pasien dengan
menggunakan check list pindah ruang
18. Perawat ruangan mengantarkan pasien keruang perawatan yang sudah dipesan
pasien/keluarga pasien
19. Perawat ruangan menanyakan kepada pasien atau keluarga pasien apakah pasien
sebemlumnya sudah pernah rawat inap di UPTD RSUD SITI AISYAH
a. Jika pasien atau keluarga pasien menjawab belum maka perawat ruangan
mengakali awal pasien yang didokumentasikan diformulir ringkasan asuhan
keperawatan atau data dasar atau ringkasan pengkajian dan proses perawatan
lainnya
b. Jika pasien menjawab sudah, maka perawatan ruangan
 Menghubungi bagian rekam medis untuk meminjam ststus pasien tersebut
dengan meyebutkan nama pasien, nomor rekam medisnya serta nama
perawatan yang meminjam dokumen rekam medis
 Petugas ruangan mengambil dokumen rekam medis pasien yang lama
dengan menulis eskpedisi peminjaman dibagian rekam medis.

B. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap


1. Dokter Poliklinik membuat Surat perintah rawat inap
2. Pasien atau keuarga pasien di damping petugas poliklinik membawa SPRI (surat
perintah rawat inap) ke bagian admisi
3. Petugas admisi (pendaftaran rawat inap) menerima pasien / keluarga
4. Petugas pendaftaran meminta surat perintah rawat inap / admission note yang dibawa
keluarga pasien atau pasien
5. Petugas pendaftaran meminta surat perintah rawat inap / admission note yang dibawa
keluarga pasien atau pasien petugas admisi (pendaftaran rawat inap) menanyakan
kelas yang diminta pasien dan keluarga dan menjelaskan informasi tarif dan fasilitas
yang dimiliki pasien dan keluarga dan menjelaskan informasi tariff dan fasilitas yang
dimiliki dari setiap kelas dan ruangan serta menanyakan apakah umum atau
menggunakan asuransi :
a. Jika pasien umum pasien boleh memilih ruangan yang sesuai dengan keingginan
pasien baik-baik dari perawat kelas III, Kelas II, kelas I, VIP maupun VVIP dan
apabila pasien menghendaki ruang perawatan kelas II dan kelas III dapat
dirawatkan dengan melihat kasus pasien (infeksi dan non infeksi)
b. Jika pasien asuransi dapat memilih kelas yang sesuai asuransi atau akan naik
kelas ruang perawatan lain hal ini ditawarkan dahulu kepada pasien atau keluarga
pasien dan petugas pendaftaran menyodorkan formulir permohonan naik kelas
c. Petugas pendaftaran meningatkan pasien atau keluarga pasien untuk kebagian
asuransi untuk melengkapi surat jaminan syarat pasien rawat inap yang
menggunakan asuransi (persyaratan di tunggu 2x24 jam)
d. Khusus pasien kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja di harapkan
melengkapi syarat lain misalnya surat keterangan kepolisian maupun surat
keterangan dari jasaraharja yang dapat di urus max 2x24 jam
6. Setelah pasien atau keluarga pasien menyetujui kelas perawatan yang akan ditepati,
petugas pendaftaran menghubungi ruangan yang telah disetujui pasien atau keluarga
pasien dan memesan ruangan serta meyebut nama pasien dan diagnosanya.
7. Setelah ruangan perawatan sudah dipesan maka petugas pendaftaran menyodorkan
formulir surat pernyataan untuk rawat inap dan menjelaskan tata cara pengisiannya.
selain itu petugas juga menjelaskan tentang hak pasien dan keluarga (HPK) selama
berada di RS, tata tertib RS, tata tertib kunjungan, fasilitas RS serta penjelasan
mengenai rincian biaya yang di tanyakan pasien dan keuarga.
8. Petugas pendaftaran memasukkan data pasien (identitas pasien, nomor hp, nama
peanggung jawab, alamat dll) bedasarkan ruangan perawatanya, kelas dan dokter
yang merawat kedalam buku register pasien masuk, kemudian petugas pendaftaran
menandatangani surat pernyataan untuk dirawat menuliskan tanggal masuk dan jam
masuk
9. Setelah pasien melengkapi persyratan dibagikan admisi maka pasien atau keluarga
pasien membawa surat pernyataan untuk dirawat inap kepetugas IGD / Poliklinik
rawat jalan untuk di tindak lanjuti
10. Dokter yang memeriksa menulis
 Diagnose awal
 Nama terang
 Tanda tangan dokter yang menerima formulir ringksan
 Riwayat masuk dan keluar RS
 Anamnesa awal diformulir Anamnesa.
Untuk formulir Anamnesa awal ini disesuaikan kasusnya seperti bedah, non
bedah, THT, mata, kandungan, kebidanan
 Perintah pengobatan atau tindakan yang diberikan
Tidak lupa membubuhkan tanggal dan jam
11. Perawatan Poliklinik atau petugas pengantar pasien mengantarkan pasien keruang
perawatan dengan menggunakan kursi roda atau berangkar jika pasien tidak mampu
untuk duduk. (khusus untuk ruang perawatan Al-Mulk dan Al-Amin pengantaran dan
kebutuhan pasien lain di lakukan dengan mobil ambulan dikarenakan akses jalan
dalam proses)
12. Perawat IGD atau petugas pengantar pasien mengantarkan pasien keruang perawatan
sesuai ruang perawatan dan kelas yang sudah dipesan oleh pasien atau keluarga
pasien
13. Setelah pasien sampai diruang perawatan maka pasien diterima oleh perawat ruangan
14. Perawat ruangan mengidenfikasi pasien dengan mengecek gelang pasien
15. Perawat Poliklinik dan perawat ruangan melakukan serah terima pasien dengan
menggunakan check list pindah ruang
16. Perawat ruangan mengantarkan pasien keruang perawatan yang sudah di pesan
17. Perawat ruangan menanyakan kepada pasien atau keluarga pasien apakah pasien
sebelumnya sudah pernah rawat inap di UPTD RSUD SITI AISYAH
a. Jika pasien atau keluarga pasien menjawab belum maka perawat ruangan
mengakali awal pasien yang didokumentasikan diformulir ringkasan asuhan
kepeawatan atau data dasar atau ringkasan pengkajian dab proses perawatan
ruangan
b. Jika pasien menjawab sudah, maka perawatan ruanagan
 Menghubungi bagian rekam medis untuk meminjam status pasien tersebut
dengan menyebutkan nama pasien, nomor rekam medisnya serta nama ruang
perawatan yang meminjam dokumen rekam medis
 Petugas ruangan mengambil dokumen rekam medis pasien yang lama dengan
menulis ekspedisi peminjaman dibagian rekam medis.

C. Jenis-jenis Pendaftaran
1. Pendaftaran yang direncanakan (efektif) : pendaftaran yang sudah direncanakana
merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah direncanakan sebagai
tindak lanjut untuk mendapatkan pelayananrawat inap, semua data akan dikumpulkan
sebelum tanggal yang suda ditentukan pasien diinstruksikan untuk malapor ke bagian
pendaftaran/admisi
2. Pendaftaran bagi pasien rawat jalan : keluarga pasien membawa surat pengantar
rawat inap ke bagian admission dam memilih kamar yag tersedia dan sesuai
perawatan yang dibutuhkan
3. Pendaftaran dari unit IGD : keluarga Pasien membawa surat pengantar rawat inap
kebagian admisi dan memilih kamar yang tersedia dan sesuai perawatan yang
dibutuhkan
4. Pendaftaran dari unit emergensi : pasien dapat diobservasi diemergensi dan VK
memutuskan apakah pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus memutuskan
apakah pasien masuk dalam perawatan RS, rujuk kerumah sakit lain atau pasien
dipulangkan dan diinformasikan kepada pasien atau keluarga. Selama observasi
pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan diputuskan oleh
dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi formulir dan dikirmkan
kebagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang tersedia diruang
rawat inap.
5. Pasien transfer dari rumah sakit lain : ketika permintaan transfer diterima oleh
bagian pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di unit emergensi.
Kemudian Unit Emergensi akan mengkoordinasikan transfer pasien dengan bagian
admisi dan mengumpulkan data yang di perlukan.

D. Pengaturan Kamar Rawat


Alokasi kamar di UPTD RSUD Siti Aisyah dibedakan bedasarkan :
a. Kamar Perawatan pasien, yang terdiri dari :
1. Ruang Al-amin atas dan bawah
2. Ruang Al-mulk atas dan bawah
3. Ruang Ar-Rahman atas dan bawah
4. Ruang Al-ikhlas
5. Ruang IBS (Instalasi Bedah Sentral)
6. Ruang Ummu Anisa
7. Ruang Al-atfal
8. Ruang Al-insan
9. Ruang Al- hayyu
10. Ruang Al- fath
11. Ruang Hemodialisa
Jika kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan, ahernatif pilihan lain jika kamar yang
tersedia jika pasien tetap menolak, permintaan pasien akan disampaikan kepada manajemen
untuk ditindaklanjuti. Jika semua kamar tidak tersedia maka akan dirujuk. Pasien yang sudah
tidak ada indikasi rawat disegarkan untuk pulang dari RS untuk berobat jalan.

E. Tupoksi Admisi
1. Mengecek ketersediaan kamar pasien yang tersedia untuk rawat inap di setiap shift
nya sesaat setelah operan jaga.
2. Memfasilitasi segala sesuatu yang berhubungan dengan pasien yang akan di rawat
inap
3. Menyipakan dan menjelaskan kepada setiap pasien dan keluarga yang akan dirawat
inap mengenai general consent, hak pasien dan keluarga (HPK) selama di Rumah
Sakit, tata tertib RS, tata tertib kunjungan, rincian biaya dan fasilitas yang di sediakan
RS serta formulir-formulir yang di perlukan oleh pasien sesuai kebutuhan.
4. Menerima telpon dalam maupun luar RS yang memerlukan informasi ketersediaan
kamar rawat inap.
5. Menyiapkan dan memfasilitasi pasien yang akan dilakukan pemeriksaan ke luar
rumah sakit maupun pasien rujuk.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Formuli pendaftaran pesien baru


2. Foto copy identitas (KTP / SIM / Pasfor)
3. Bukti kunjungan (pasien IKS / Asuransi)
4. Bukti Registrasi Rawat inap
5. From permintaan Rawat inap
6. From Perkiraan Biaya
7. General consent (persetujuan umum) (RM. 01)
8. Leaflet hak dan kewajiban pasien
9. Tata tertib RS dan tata tertib kunjungan
10. Formulir-formulir lain yang berhubungan dengan hak pasien sesuai kebutuhan L.01 s/d
L.7.3
11. Edukasi Terintergrasi
\BAB V
PENUTUP

Dengan adanya panduan dan SPO Admisi diharapkan agar pelayanan di UPTD Rumah
Sakit Siti Aisyah dapat menjadi pedoman untuk melakukan perbaikan agar pelayanan berjalan
sesuai standard dan memenuhi mutu pelayanan Rumah Sakit.

DITETEPKAN DI : LUBUKLINGGAU
PADA TANGGAL : 01 JANUARI 2022
Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

dr.Dwiyana Sulistia Ningrum


PEMBERIAN INFORMASI HAK PASIEN

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 1/1
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Pengertian Kegiatan pendaftaran pasien yang akan di rawat inap di RSUD


SITI AISYAH yang melalui IGD maupun Poliklinik Rawat Inap

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk proses admisi


pasien yang akan di rawat inap

Kebijakan KEPUTUSAN DIREKTUR UPTD RSUD SITI AISYAH


KOTA LUBUKLINGGAU Nomor : / / / /
TENTANGADMISI PASIEN DI UPTD RSUD SITI AISYAH
KOTA LUBUKLINGGAU

Prosedur PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DARI


IGD DAN POLIKLINIK

1. Dokter IGD / Poliklinik rawat jalan membuat Syrat


perintah rawat inap
2. Petugas Rekam Medik menyiapkan dan mengisi
kelengkapan Rekam Medik Pasien
3. Pasien atau keluarga pasien membawa SPRI (surat
perintah rawat inap) ke bagian admisi
4. Petugas admisi (pendaftaran rawat inap) menerima
pasien / keluarga
5. Petugas pendaftaran meminta surat perintah rawat inap /
admission note yang dibawa keluarga pasien atau pasien
6. Petugas pendaftaran meminta surat perintah rawat inap /
admission note yang dibawa keluarga pasien atau pasien
petugas admisi (pendaftaran rawat inap) menanyakan
kelas yang diminta pasien dan keluarga dan menjelaskan
informasi tarif dan fasilitas yang diminta pasien dan
keluarga dan menjelaskan informasi taif dan fasilitas
yang di miliki dari setiap kelas dan rangan serta
menanyakan apakah umum atau menggunakan asuransi :
PEMBERIAN INFORMASI HAK PASIEN

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 ½
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Sambunag :
a. Jika pasien umum pasien boleh memilih ruangan yang
sesuai dengan keinginan pasien baik-baik dari perawatan
kelas III, Kelas II, Kelas I ,VIP maupun VVIP dan
apabila pasien menghendaki ruang perawatan kelas II
dan kelas III dapat dirawarkan dengan melihat kasus
pasien (infeksi dan non infeksi)
b. Jika pasien asuransi dapat memilih kelas yang sesuian
asuransi atau akan naik ke kelas ruang perawatan lain
hal ini ditawarkan dahulu kepada pasien dan petugas
pendaftaran menyodorkan formulir permohonan naik
kelas
c. Petugas pendaftaran meningkatkan pasien atau keluarga
pasien untuk kebagian asuransi untuk melengkapi surat
jaminan syarat pasien rawat inap yang menggunakan
asuransi (Persyaratan di tunggu maximal 2x24 jam)
d. Khusus pasien kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan
kerja di harapkan melengkapi syarat lain misalnya surat
keterangan kepolisian maupun surat keterangan dari
jasaraharja yang dapat di urus max 2x24 jam.
7. Setelah pasien atau keluarga pasien menyetujui kelas
perawatan yang akan ditempati, petugas pendaftaran
menghubungi ruangan yang telah disetujui pasien atau
keluarga pasien dan memesan ruangan sertan nmenyebut
nama pasien dan diagnosanya.
PEMBERIAN INFORMASI HAK PASIEN

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 1/3
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Sambungan :
8. Setelah ruangan perawatan sudah dipesan maka petugas
pendaftaran menyodorkan formulir surat pernyataan
untuk rawat inap dan menjelaskan tata cara
pengisiannya. Selain itu petugas juga menjelaskan
tentang hak pasien dan keluarga (HPK) selama berada di
RS, tata tertib RS, tata tertib kunjungan, fasilitas RS
serta penjelasan mengenai rincian biaya yang di
tanyakan pasien dan keluarga.
9. Petugas pendaftaran memasukkan data pasien (identitas
pasien, nomor hp, nama pannggung jawab, alamat dll)
berdasarkan ruangan perawatannya, kelas dan dokter
yang merawat kedalam buku register pasien masuk,
kemudian petugas pedaftaran mendatangani surat
pernyataan untuk dirawat menuliskan tanggal masuk dan
jam masuk.
10. Setelah pasien melengkapi persyaratan dibagian admisi
maka pasien atau keluarga pasien membawa surat
pernyataan untuk dirawat inap kepetugas IGD /
Poliklinik rawat jalan untuk di tindak lanjuti.
11. Dokter yang memeriksa menulis
 Diagnose awal
 Nama terang
 Tanda tangan dokter yang menerima diformulir
rigkasan
 Riwayat masuk dan keluar RS
 Anamnesa awal diformulir Anamnesa
PEMBERIAN INFORMASI HAK PASIEN

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 1/4
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Sambungan :

Untuk formulir anamesa awal ini disesuaikan


kasusnya seperti bedah, non bedah, THT, Mata,
Kandungan, Kebidanan.
 Perintah pengobatan atau tindakan yang diberikan
tidak lupa membubuhkan tanggal dan jam.
12. Perawat poliklinik rawat jalan dan petugas rekam medik
IGD melengkapi identitas pasien di formulir ringkasan
riwayat masuk dan keluar RS dari nama pasien, identitas
pasien, kewarganeraan, golongan darah, pekerjaan, nama
ayah atau suami, nama ibu/istri, no telpon yang bisa
dihubungi, tanggal dan jam masuk, cara masuk/dikirim
oleh rumah sakit oleh bagian pelayanan rawat inap dan
memintah tanda tangan kepada keluarga atau pasien
tentang setuju untuk dirawat (nama dan tanda tangan
pasien atau wakilnya)
13. Perawat IGD / Poliklinik rawat jalan atau petugas
pengantar pasen mengantarkan pasien keruang
perawatan dengan menggunakan kursi roda atau
berangkar jika pasien tidak mampu untuk duduk.
(khusus untuk ruang perawatan Al-Amin dan Al-Mulk
pengantaran dan kebutuhan pasien lain di lakukan
dengan mobil ambulan dikarenakan akses jalan dalam
proses)
14. Perawat IGD / Poliklinik rawat jalan atau petugas
pengantar pasen mengantarkan pasien keruang
perawatan sesuai ruang perawatan dan kelas yang sudah
dipesan oleh pasien atau keluarga pasien.
15. Setelah pasien sampai diruang perawatan maka pasien
diterima oleh perawat ruangan
16. Perawat ruangan mengidenfikasi pasien dengan
mengecek gelang pasien.
PEMBERIAN INFORMASI HAK PASIEN

No Revisi Halaman
No Dokumen
UPTD 1 1/5
RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Ssmbungan:

17. Perawatan IGD / Poliklinik rawat jalan dan perawat


ruangan melakukan serah terima pasien dengan
menggunakan check list pindah ruang (from transfer
pasien
18. Perawat ruangan mengantarkan pasien keruang
perawatan yang sudah dipesan / keluarga pasien
19. Perawat ruangan menanyakan kepada pasien atau
keluarga pasien apakah pasien sebelunnya sudah pernah
rawat inap di RSUD SITI AISYAH
a. Jika pasien atau keuarga pasien menjawab belum
maka perawat ruangan mengakali awal pasien yang
didokumentasi diformulir ringkasan asuhan
keperawatan atau data dasar atau ringkasan
pengajian dan proses perawatan lainnya
b. Jika pasien menjawab sudah, maka perawatan
ruangan
 Menghubungi bagian rekam medis untuk
meminjam status pasien tersebut dengan
menyebutkan nama pasien, nomor rekam
medisnya serta nama ruang perawatan yang
meminjam dokumen rekam medis
 Petugas ruangan mengambil dokumen rekam
medis pasien yang lama dengan menulis
ekspedisi peminjaman dibagian rekam medis.
Unit Terkait Admisi
Poliklinik
IGD
Instalasi Rawat Inap
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH
Jl. LapterSilampari No. 20 Rt.01 Kel. Air KutiLubuklinggauTimur I Kota Lubuklinggau
Kode Pos. 31626 Telp. (0733) 451604 Fax. (0733) 452776
Email:rsudsitiaisyahlubuklinggau@gmail.com Website:www.rsudsitiaisyah-lubuklinggau.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH


KOTA LUBUKLINGGAU
Nomor :

TENTANG
ADMISI PASIEN UPTD DI RUMAH SAKIT SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH
KOTA LUBUKLINGGAU

DIREKTUR UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH


KOTA LUBUKLINGGAU

Menimbang : 1. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di UPTD di Rumah Sakit Umum
Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang komprehensif berfokus kepada kebutuhan dan kesehatan
pasien perlu dibuat peraturan tentang bagaimana kebujakan Admisi RS
2. Perlu ditetapkan dalam peraturan Direktur UPTD Rumah sakit Umum Daerah
Siti Aisyah Kota Lubulinggau
Meningkatkan :
1. Undang – undang Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota
Lubuklinggau (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 87 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4114);

2. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga


Negara Republic Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaga Negara
Republic Indonesia 4286);
3. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatn (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republick Indonesia Nomor 5063);

4. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ( Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1333 / Menkes / SK / XII / 1999


Tanggal 8 Desember 1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan RS dan
Standar Pelayanan Medik;
6. Peraturan Pemeriksaan Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum ( Lembaran Negara RI tahun 2005 Nomor 48.
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4502);

7. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau nomor 13 tahun 2008 tentang


Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Daerah Siti Aisyah
Sebagai BLUD (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2008 nomor
13);

8. Peraturan Walikota Lubuklinggau nomor 63 tahun 2014 tentang Penjabaran


Tugas Pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :KEPUTUSAN DIREKTUR UPTDRUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU TENTANG ADMISI DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH KOTA
LUBUKLINGGAU.

KE SATU : Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau memiliki
kebijakan tentang admisi RS

KE DUA : Kebijakan admisi dalam pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Aisyah sebagaimana dimaksud dalam Diktum kesatu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran keputusan ini ;

KE TIGA : Admisi di Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah sebagaimana


dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam
memberikan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah;

KE EMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliuan dalam penetapan ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinnya.

DITETEPKAN DI : LUBUKLINGGAU
PADA TANGGAL : 01 JANUARI 2022
Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

dr.Dwiyana Sulistia Ningrum


PANDUAN
ADMISI PASIEN

UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH

TAHUN 2022
BAB I
DEFINISI

1. Barang Milik Pasien adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh pasien rumah sakit baik
pasien rawat jalan maupun pasien yang sedang dalam rawatan rumah sakit yang
mempunyai arti dari bias dimiliki dengan uang.

2. Tempat penyimpanan / penitipan barang adalah suatu sarana atau tempat untuk
menyimpan barang-barang berharga milik pasien rumah sakit yang di tutup dan terkunci
serta jauh dari jangkauan pihak luar.
BAB II
RUANG LINGKUP

Tempat penyimpanan / penitipan barang milik pasien bertujuan agar dapat mengamankan
barang-barang milik pasien yang dititip dengan utuh dan lengkap. Dan merupakan salah satu hak
pasien yang selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan bertujuan agar pasien
mendapatkan upaya kesehatan, saran kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang
memenuhi standar playanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No.44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.

Kriteria barang pasien yang dilindungi :


1. Pasien tidak sadar
2. Pasien tanpa keluarga
3. Pasien terkait kriminalitas

Jenis barang yang diberikan perlindungan


1. Barang berharga : Uang, perhiasan, dll
2. Barang elektronik : Hp, Laptop, Inap, dll
3. Dokumen penting : Passpor, kartu ID, dll
4. Barang bukti terkait kasus kriminalitas.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Pada Saat Penitipan Barang


Pada saat penitipan barang, baik dirawat jalan maupun dirawat inap, petugas admisitrasi
memberi penjelasan kepada pasien denga bahasa yang mudah dimengerti mengenai tata tertib
dan penitipan barang miliknya berdasarkan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Serta
menjelaskan criteria barang yang boleh atau tidak boleh di titip kepada petugas. Kemudian sama-
sama kedua belah pihak (petugas dan pihak pasien / keluarga)

2. Pada Saat Penyimpanan Barang


Pada saat penyimpanan barang berharga milik pasien, petugas administrasi rumah sakit
wajib menjaga dan melindungi barang yang dititip oleh pasien agar tidak rusak dan aman dari
pencurian / kehilangan.

3. Pada Saat Pengembalian Barang


Pada saat pengembalian barang berharga milik pasien yang dititip, petugas harus meastikan
orang yang memegang format penitipan barang ini adalah yang mewakili pasien dengan
mencocokan tanda tangan yang bersangkutan dengan tanda tangan di format penitipan barang.

Kalau memang sesuia, maka barang dikembalikan sesuai dengan yang tercatat lalu di buat
berita acara terima di buku penitipan barang pasien. Pihak yang menerima barang dan yang
menyerahkan barang sama-sama mengbubuhkan tanfa tangan di berita acara serah terima barang.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi Perlindungan Harta Milik Pasien adalah :


Formulir Penitipan dan Pengembalikan barang berharga milik pasien

Rujukan : Undang-undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit


BAB V
PENUTUP

Penitipan barang berharga termasuk salah satu hak pasien yang diatur dalam kebijakan direktur
UPTD Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.

DITETEPKAN DI : LUBUKLINGGAU
PADA TANGGAL :
Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

dr.Dwiyana Sulistia Ningrum


PERLINDUNGAN BARANG MILIK PASIEN

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 1/1
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Pengertian Rumah sakit mengkomunikasikan tanggung jawabnya, kepada


pasien, kepada pasien dan keluarga ketika rumah sakit
mengambil tanggung jawab untuk beberapa atau semua milik
pribadi pasien yang dibawa ke rumah sakit, ada proses
menghitung nilai barang tersebut dan memastikan barang
tersebut tidak akan hilang atau dicuri.
Tujuan Sebagai acuan peerapan langkah-langkah untuk :

1. Menjaga barang milik pasien yang dibawa ke rumah


sakit
2. Memberikan perlindungan kepada pasien dan keluarga
terhadap barang yang dibawa
3. Memberikan kenyamanan kepada pasien terhadap
barang yang dibawa
Kebijakan Suat Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Nomor : / KPTS / RSSA. / 1 /
2016 Tentang Admisi Pasien di UPTD Rsud Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau

Prosedur Kriteria barang pasien yang dilindungi ;


1. Pasien tidak sadat
2. Pasen tanpa keluarga
3. Pasien terkait kriminalitas

Jenis barang yang diberikan perlindungan


1. Barang berharga : Uang, perhiasan, dll
2. Barang elektronik : Hp, Laptop, Inap, dll
3. Dokumen penting : Passpor, kartu ID, dll
4. Barang bukti terkait kasus kriminalitas

Pasien baru IGD


1. Petugas administrasi menyiapkan from yang telah di
sediakan
2. Petugas disaksikan petugas keamanan dan perawat jaga
di IGD melakukan pencatatan barang milik pasien
kebijakan RS.
3. Dilarang melakukan penafsiran sendiri terhadap nilai
barang, pencatatan dilakukan dengan cara menyebutkan
warna dan bentuk
PERLINDUNGAN BARANG MILIK PASIEN

No Revisi Halaman
No Dokumen
UPTD 1 1/2
RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Sambungan :
4. Mengamankan barang pasien di locker penyimpanan
barang di IGD petugas keamanan merespon terhadap
penitipan barang dari ruang perawatan.
5. Melakukan pencatatan dan membuat salinan untuk
pasien untuk melakukan cross check saat pengambilan
barang
6. Tanda tangan pada from perlindungan barang di tanda
tangani oleh 3 orang saksi
7. Pada saat pengambilan kembali barang titipan di lakukan
dengan melihat data pribadi dan menyamakan tanda
tangan yang sama dengan orang yang menitipkan
barang. (orang yang mengambil barang harus sama
dengan orang yang menitipkan barang tersebut)
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rekam Medik
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH
Jl. LapterSilampari No. 20 Rt.01 Kel. Air KutiLubuklinggauTimur I Kota Lubuklinggau
Kode Pos. 31626 Telp. (0733) 451604 Fax. (0733) 452776
Email:rsudsitiaisyahlubuklinggau@gmail.com Website:www.rsudsitiaisyah-lubuklinggau.co.id

PENYIMPANAN BARANG BERHARGA MILIK PASIEN

 Saya telah memahami bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab atas semua
kehilangan barang-barang milik saya dan saya secara pribadi bertanggung jawab atas
barang-barang berharga yang saya miliki termasuk namun tidak terbatas pada uang,
perhiasan, buku cek, kartu kredit, handphone atau barang lainnya. dan apabila saya
membutuhkan maka saya dapat menitipkan barang-barang tersebut kepada rumah
sakit.
 Saya juga mengerti bahwa saya harus membertahu / menitipkan pada RS jika saya
memiliki gigi palsu, kacamata , lensa kontak, prosthetics atau barang lainnya yang saya
butuhkan untuk diamankan.
Lubuklinggau,…………………
PETUGAS Saksi RS Saksi,
Pasien / Keluarga

………………….. ……………………….. ………………………..

FORMULIR PENYIMPANAN BARANG BERHARGA MILIK PASIEN


Nama Lengkap Pasien :
Tanggal Lahir :
Nomor RM :

Kondisi Barang
No Jenis Harta / Jumlah Saat Diitipkan Saat Diserahkan
Benda Tanggal ………………....... Tanggal ………….......
1 Baik Buruk Baik Buruk
2
3
4
5
7
8
9
10
Lubuklinggau,…….
Petugas Saksi RS Saksi,
GENERAL CONSENT

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 1/1
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Pengertian Adalah Kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk


memastikan bahwa pendidikan dan Informasi terkait proses
pmeriksaan, perawatan, dan pengobatan yang diberikan sudah
diterima dan dimengerti oleh pasien dan keuarga, serta
mendapatkan persetujuan dari Pasien atau keluarga terdekat.
Tujuan Sebagai acuan peerapan langkah-langkah untuk :
1. Persetujuan umum terhadap pelayanan kesehatan yang
akan diberikan pada pasien.
2. Meningkatkan partisipasi pasien dan keluarga dalam
rencana tatalaksana
3. Agar pasien dan keluarganya mendapakan informasi
yang tepat dan akurat.
4. Memperoleh izin dari pasien dan keuarga dalam proses
perawatan dan pengobatan.
Kebijakan Suat Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau Nomor : / KPTS / RSSA. / / 2016 Tentang
penjelasan persetujuan umum (general consent) di rumah sakit
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
GENERAL CONSENT

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 ½
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

Prosedur Sambungan :

1. Petugas yang memberikan penjelasan memperkenalkan


diri kepada pasien atu keluarganya dan menyampaikan
penjelasan tentang informasi yang dibutuhkan. Informasi
yang disampaikan oleh petugas adalah pelayanan
kesehatan yang akan diberikan kepada pasien di unit
palayanan sesuai penyakit dan kondisi pasien saat
berkunjung yang meliputi :
a. Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat dan
dokter
b. Pemasangan alat kesehatan (kecuali yang
membutuhkan persetujuan khusus).
c. Asuhan keperawatan
d. Pemeriksaan penunjang lain
e. Ketersediaan kamar dan fasilitas RS yang di
butuhkan .
f. Penjelasan hak dan kewajiban pasien serta tata tertib
RS
g. Pembiayaan / jaminan kesehatan.
2. Penjelasan harus diberikan secara lengkap dengan
bahasa yang mudah dimengerti atau dengan cara lain
agar dapat mempermudah pemahaman.
3. Pasien / keluarga diberi kesempatan untuk bertanya atau
mendapatkan penjelasan ulang dari petugas.
- Pasien / keluarga mengisi dan menandatangani
formulir persetujuan umum
- Petugas pemberian informasi membutuhkan tanda
tangan.
GENERAL CONSENT

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 1/3
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

PROSEDUR Sambungan :

4. Persetujuan umum dapat diberikan oleh pasien /


keluarga terdekat setelah mendapat informasi dan
memahami tentang pelayanan kesehatan yang akan
diberikan dengan segala konsekuensinya serta
menyetujuinya.
5. Persetujuan terhadap pelayanan kesehatan harus sudah
diisi dengan ditandatangani sebelum pasien masuk unit
pelayanan.
6. Formulir persetujuan umum yang sudah ditandatangani
7. Dimasukkan kedalam berkas rekam medis pasien.
Petugas mencatat didokmentasikan dalam berkas rekam
medis dengan mencantumkan tanggal, waktu, nama dan
tandatangani pemberikan dan penerima penjelasan
UNIT TERKAIT 1. Gawat Admisi
2. Unit gawat darurat
3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi laboratorium
5. Instalasi radiologi
6. ICU
7. Instalasi gizi
PROSEDUR PENENTUAN DPJP

No Revisi Halaman
No Dokumen
1 1/1
UPTD RSUD SITI AISYAH
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

PENGERTIAN Menentukan dokter yang bertanggung jawab dalam memberikan


rangkian asuhan medis kepada pasien.
TUJUAN Sebagai acuan peerapan langkah-langkah untuk
Memberikan pelayanan medis sesuai dengan bidang kompetensi
dan keahliannya
KEBIJAKAN Suat Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau Nomor : / KPTS / RSSA. / / 2016 Tentang
Dokter penanggung jawab pasien (DPJP) di rumah sakit Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau
PROSEDUR 1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien
masuk rumah sakit baik dari UGD maupun poliklinik
dengan mempergunakan cap stempel pada halaman
tersendiri dalam catatan medis yaitu :
a. Cap stempel “DPJP” bila pasien dirawat oleh
seorang dokter (terlampir)
b. Cap stempel ”RAWAT BERSAMA” bila sejak awal
sudah diketahui bahwa pasien dirawat bersama oleh
beberapa dokter (terlampir)
(Penentuan DPJP ditentukan oleh dokter jaga UGD
atau dokter umum di poliklinik sesuai dengan
kondisi penyakit pasien)
2. Apabila dari UGD maupun poliklinik DPJP belum
ditentukan, maka petugas ruangan diwajibkan segera
termasuk melakukan klarifikasi DPJP utama di DPJP
tambahan bila pasien sejak awal telah dirawat bersama
oleh beberapa dokter sesuai dengan bidang terkait yang
menangani pasien tersebut.
3. Kebijakan penentuan dan pengaturan DPJP di masing-
masing KSM berdasarkan antara lain :
a. Jadwal konselen jaga
Konsulen jaga hari ini menjadi DPJP pasien baru,
kecuali kasus rujukan langsung kepada salah seorang
konsulen.
b. Surat Rujukan langsung kepada salah satu dokter
spesialis terkait dokter spesialis yang dituju otomatis
menjadi DPJP pasien yang dimaksud, kecuali bila
dokter tersebut berhalangan karena sesuatu hal, maka
pelimpahan DPJP beralih kepada konsulen jaga pada
hari itu
PROSEDUR PENENTUAN DPJP

No Revisi Halaman
No Dokumen
UPTD RSUD SITI AISYAH 1 1/2
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
Januari 2022 DIREKTUR

SPO

dr.DWIYANA SULISTIA NINGRUM

PROSEDUR Sambungan :
c. Atas permintaan pasien / keluarga
Pasien dan keuarga berhak meminta salah seorang
dokter sebagai DPJP apabila ada relefansinya dengan
bidang spesialisasi dokter yang bersangkutan.
Bila tidak ada relefansinya, hendaknya diberikan
penjelasan dan diberikan alternatif DPJP lain sesuai
SPO yang berlaku. Penjelasan sebaiknya dilakukan
oleh dokter tersebut dan dilimpahkan kepada dokter
lain yang berkompeten dalam bidangnya.
d. Hasil rapat komite medik pada kasus tertentu
Pada kasus yang sangat kompleks atau jarang,
penentuan DPJP / DPJP utama dapat ditentukan
berdasarkan rapat komite medic.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Unit Care
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Unit Gawat Darurat
DAFTAR LAMPIRAN RM

L.01 From Kerohanian


L.02 From Konseling Psikolog
L. 03 From Penitipan Barang
L. 04 From Persetujuan Tindakan Medis / Informed Consent
L. 05 From Penolakan Tindakan Medis / Informed Consent
L. 06 From Persetujuan Transfusi
L. 07 From Penolakan Transfusi
L. 08 From Persetujuan / Penolakan Anastesi
L. 09 From Persetujuan Hemodialisa
L. 10 From Penolakan Hemodialisa
L. 11 From Persetujuan Prosedur Tindakan Radiologi
L. 12 From Penolakan Prosedur Tindakan Radiologi
L. 13 From Pulang Atas Permintaan Sendiri (APS)
L. 14 From Penolakan Pengobatan
L. 15 From Penolakan Resusitasi (DNR)
L. 16 From Identifikasi Tahap Terminal
L. 17 From Second Opinion
L. 18 From Pemilihan DPJP
L. 19 From Keluhan Pelanggan
L. 20 From Persetujuan atau Penolakan Perawatan ICU
L. 21 From Rujukan Penghantar Antar RS (BPJS)
L. 22 From Monitor Ambulans
L. 23 From Surat Rujukan Pengantar Pasien (Umum)
L. 24 From Kriteria Masuk Ruang Intensive
L. 25 From Kriteria Keluar Ruang Intensive
L. 26 From A (MPP)
L. 27 From B (MPP)
L. 28 From Pasien Cuti Sementara
L. 29 From Plan Of Care (POC)
L. 30 From Skrining EDOS
L. 31 From Keterangan Kematian
L. 32 From Reaksi Transfusi
L. 33 From Konseling KB
L. 34 From Surveilence Infeksi
L. 35 From Cap Kaki Bayi atau Identifikasi Bayi Baru Lahir
L. 36 From Surat Keterangan Kelahiran
L. 37 From Partograph
L. 38 From VCT / B.20 dan Persetujuan HIV
L. 39 From Skrining HIV, Hepatitis, Syphilis
L. 40 From Skining TB
L. 41 From Monitotoring Efek Samping Obat
L. 42 From Catatan Pemberian Obat
L. 43 From Rekonsiliasi Obat
L. 44 From Penundaan Pelayanan
L. 45 From Penitipan Pasien Sementara / Titipan Kelas penuh
L. 46 From Persetujuan Naik Kelas Perawatan (Selisi Bayar)
L. 47 From DPJP Utama
L. 48 From Perjanjian Umum
L. 49 From Permintaan Tindakan Hemodialisa
L. 50 From Surat Pernyataan Telah Dilakukan Tindakan Hemodialisa
L. 51 From Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDPS)
L. 52 From Asesmen Fungsi Luhur (Fisioterapi)
L. 53 From Formulir SBAR
L. 54 From Kontrol Vital Sign
L. 55 From Hand Over
L. 56 From Pemakaian Obat / Bahan / Alat (OK)
L. 57 From Audit Bundle Care (OK)
L. 58 From Catatan Penghitung Kassa, Benda Tajam dan Instrumen (OK)
L. 59 From Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
L. 60 From Permintaan Radiologi
L. 61 From Surat Kontrol
L. 62 From Surat Rekomendasi DPJP
L. 62 From Surat Jaminan Pasien Pulang diluar Jam Kerja (Materai)
L. 63 From Clinical Pathway
L. 64 From Kronologis Kejadian
L. 65 From Traveling Hemodialisa
L. 66 From Assesmen Bunuh Diri
L. 67 From Monitoring Bunuh Diri
L. 68 From Privasi Pasien
L. 69 From Assesmen Disabilitas
L. 70 From Pengkajian Pediatrik
L. 71 From Assesmen Rehabilitasi Medik

Anda mungkin juga menyukai