Ruang lingkup pelayanan pendaftaran pasien perawatan di Rumah Sakit Yarsi dapat diakses
melalui :
Pendaftaran rawat inap bisa dilakukan melalui poliklinik atau bila pasien datang dalam
keadaan kondisi emergensi dan mengancam nyawa serta harus dilakukan resusitasi terlebih
dahulu di Emergensi pendaftaran rawat inap dilakukan dari Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Yarsi dan dapat pula pendaftaran melalui ruang OK setelah tindakan bilamana pasien ODC
mengalami situasi yang mengharuskan untuk di observasi.
Pasien yang datang ke Rumah Sakit Yarsi dapat dilayani di rumah sakit Yarsi bila
tersedia jenis layanan yang dibutuhkan sesuai kondisi pasien. Apabila layanan yang dibutuhkan
tersebut tidak ada di Rumah Sakit Yarsi, maka pasien akan di observasi di IGD RS YARSI
Jakarta, dan bilamana keadaan umumnya mengharuskan untuk dirujuk, maka pasien dirujuk ke
rumah sakit lain yang memiliki fasilitas sesuai dengan kondisi pasien atau jika pasien tidak
bersedia di rujuk ke rumah sakit lain dikarenakan asuransi atau masalah lainnya pasien harus
menanda tangani persetujuan untuk bersedia dengan perawatan yang sesuai fasilitas yang
tersedia di Rumah Sakit Yarsi.
BAB III
TATA LAKSANA
Pasien atau keluarga pasien mendaftarkan untuk masuk ke rawa inap rumah sakit Yarsi
setelah mendapat pemeriksaan/screening oleh dokter jaga/dokter spesialis yang memeriksa
kondisi pasien. Dokter jaga/dokter spesialis akan menerangkan kondisi pasien dan memberikan
diagnosis sementara kepada admission yang tertulis di dalam SPR. SPR tersebut berlaku tidak
lebih dari 24 jam. Jika lebih dari masa berlaku tersebut, pasien harus dikaji ulang. Penerimaan
pasien non-emergensi atau pasien rujukan ke Rumah Sakit Yarsi harus dilakukan skrening
pasien terlebih dahulu mengenai kondisi pasien serta kesediaan unit pelayanan sesuai
kebutuhan pasien untuk dirawat di Rumah Sakit Yarsi. Semua pasien yang akan masuk rawat
inap, memerlukan kelengkapan pengisian formulir surat pengantar rawat dari dokter
jaga/dokter spesialis yang dapat di tuliskan pada elektronk rekam medis ( EMR ).
Pemenuhan pencapaian kebijakan akan dimonitor setiap tahun melalui penyertaan audit
klinis. Audit akan membahas kepatuhan terhadap kebijakan termasuk penilaian resiko,
komunikasi, pelaporan kejadian, dokumentasi.