Anda di halaman 1dari 222

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGISIAN REKAM MEDIS PASIEN


INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
KABUPATEN MUSI RAWAS

DISUSUN OLEH :
dr. NUR SHO’IDATUS SADIQOH
NIP.19891106 202012 2 008

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN LVI
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021
HALAMAN PERESETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III

OPTIMALISASI PENGISIAN REKAM MEDIS PASIEN


INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
KABUPATEN MUSI RAWAS

Disusun Oleh :

dr. NUR SHO’IDATUS SADIQOH


NIP. 19891106 202012 2 008
UPT RSUD MUARA BELITI
KABUPATEN MUSI RAWAS

Telah Disetujui, Oktober 2021

COACH MENTOR PESERTA

TUTI ROHANI, ST, M.Si drg. MAYA KESUMA S.P, MARS dr. NUR SHO’IDATUS SADIQOH
NIP. 197910262003122007 NIP.198112062009032004 NIP. 198911062020122008

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGISIAN REKAM MEDIS PASIEN


INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
KABUPATEN MUSI RAWAS

Disusun Oleh :
dr. NUR SHO’IDATUS SADIQOH
NIP. 19891106 202012 2 008
UPT RSUD MUARA BELITI
KABUPATEN MUSI RAWAS
Telah diseminarkan pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 08 Oktober 2021
Tempat : UPT Pendidikan Dan Pelatihan BPKSDM Kota Lubuklinggau

PENGUJI MENTOR COACH

MEDHIOLINE SAPTA WINDU, S.STP, MM drg. MAYA KESUMA S.P, MARS TUTI ROHANI,ST.M.Si
NIP.19780515 199612 2 001 NIP. 197910262003122007 NIP.198112062009032004

Mengesahkan :
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau

Yulita Aggraini, SH.MH


NIP. 19840720 200604 2 010

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peserta ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya sehingga peserta dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi (Habituasi)
dengan Judul “OPTIMALISASI PENGISIAN REKAM MEDIS PASIEN
INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH MUARA BELITI” dengan baik. Rancangan aktualisasi ini ditulis
merupakan bagian dari proses Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) golongan III Kabupaten Musi Rawas tahun 2021, yang diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman peserta terhadap teori nilai-niali dasar profesi ASN
dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI. Peserta mengucapkan
terimakasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah membantu peserta dalam penyusunan laporan ini diantaranya adalah :
1. H. David Pulung, Ap., M.Si selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Musi Rawas
memberikan kesempatan kepada peserta untuk melaksanakan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III
2. Ibu Yulita Anggraini, SH, MH. selaku Kepala Badan Kepegawaian
engembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Lubuklinggau yang
telah memberikan kesempatan kepada peserta untuk melaksanakan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III di UPT BKPSDM Kota Lubuklinggau
3. Bapak Dr. Ir. Nanti Kasih,MT selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Musi Rawas yang telah mengurus dan memberikan perizinan untuk dalam
kegiatan pelaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
4. Ibu Medhioline Sapta Windu, S.STP.,MM selaku Kepala UPT Diklat Kota
Lubuklinggau dan sebagai penguji seminar Rancangan Aktualisasi yang
senantiasa memberikan masukan dan saran kepada peserta dalam setiap
kegiatan yang di presentasikan.
5. Ibu drg.Maya Kesuma S.P,MARS selaku Plt Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas dan mentor yang telah

iv
memberikan support baik waktu, pikiran, saran dan masukan kepada peserta
dalam proses penyelesaian rancangan aktualisasi.
6. Ibu Tuti Rohani, ST, M.Si. Widyaswara selaku coach peserta yang telah
menyediakan waktu dan tenaga untuk memberikan saran dan motivasi
kepada peserta dalam proses penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara Kota Lubuklinggau yang telah memberikan materi
tentang nilai-nilai dasar ANEKA dan Nilai-Nilai dasar Peran dan Kedudukan
ASN yang meliputi WOG, Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik.
8. Ibu dr. Reny Syartika, M. Ec. Dev, yang telah membuka wawasan dan
memberikan pengetahuan dalam managemen rumah sakit.
9. Keluarga besar Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti Kabupaten Musi
Rawas terkhusus staf yang terlibat atas kerja sama yang baik dalam
pelaksanaan aktualisasi.
10. Keluarga besar peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar Golongan III
Kabupaten Musi Rawas atas dukungan dan semangat selama diklatsar,
semoga tetap saling menjaga kekompakan dan silaturahmi.
11. Keluarga yang telah memberikan motivasi dan semangat sehingga peserta
dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi tepat waktu.
Peserta sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu peserta berharap masukan dari berbagai pihak
agar rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik. Sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan nilai dasar ASN,
serta memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi semua pihak yang
membutuhkan
Lubuklinggau, Oktober 2021
Peserta

dr. Nu Sho’idatus Sadiqoh


NIP.19891106 202012 2 008

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.. ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR. ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ........................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat. ................................................................... 5
C. Ruang Lingkup. ........................................................................... 6

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Organisasi. .................................................................. 7
B. Deskripsi Isu ................................................................................ 15
C. Analisis Isu .................................................................................. 17
D. Argumen Terhadap Core Issue Terpilih ...................................... 22
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ...................................................... 24
F. Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................... 37
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................ 73

BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)


A. Hasil Pendalaman Core Issue Terpilih ........................................ 74
B. Capaian Aktualisasi ..................................................................... 140
C. Kendala Dalam Pelaksanaan Aktualisasi Dan Solusinya ............ 147

BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................. 149
B. Rekomendasi .............................................................................. 150

DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

No Hal
Tabel 1. Identifikasi Isu ................................................................................ 16
Tabel 2. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK ................................ 18
Tabel 3. Analisis Isu Dengan Menggunakan Teknik AKPK ......................... 19
Tabel 4. Analisis Penyebab Isu Dengan Menggunakan Teknik USG .......... 20
Tabel 5. Matriks Rancangan Aktualisasi...................................................... 37
Tabel 6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi .......................................................... 73
Tabel 7. Kegiatan Pertama Aktualisasi ........................................................ 74
Tabel 8. Kegiatan Kedua Aktualisasi ........................................................... 82
Tabel 9. Kegiatan Ketiga Aktualisasi ........................................................... 87
Tabel 10. Kegiatan Keempat Aktualisasi ....................................................... 101
Tabel 11. Kegiatan Kelima Aktualisasi .......................................................... 112
Tabel 12 Kegiatan Keenam Aktualisasi ........................................................ 127
Tabel 13. Keadaan Rekam Medis Sebelum dan Sesudah diadakan
Sosialisasi ..................................................................................... 137
Tabel 14. Capaian Kegiatan Aktualisasi Peserta di RSUD Muara Beliti ........ 141
Tabel 15. Kendala dan Solusi dalam Pelaksanaan Aktualisasi ..................... 147

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Halaman Depan Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti ....... 1
Gambar 2. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti .. 13
Gambar 3. Kegiatan Menyiapkan Materi yang akan dikonsultasikan
dengan Mentor dan Coach ........................................................ 77
Gambar 4. Kegiatan Menghubungi Mentor dan Coach untuk
Menetapkan Jadwal, Metode dan lokasi Konsultasi .................. 77
Gambar 5. Menemui Mentor untuk Konsultasi Mengenai Kegiatan
Aktualisasi dengan 5S ............................................................... 78
Gambar 6. Kegiatan Melakukan Pemaparan dan konsultasi dengan
Mentor dan Coach terkait isu dan solusi .................................. 78
Gambar 7. Kegiatan Mencatat Kritik dan Saran yang diberikan
Mentor dan Coach
Sehubungan dengan Kegiatan Aktualisasi ................................ 79
Gambar 8. Kegiatan Melaksanakan Tugas sesuai Masukan dan
Saran dari Mentor dan Coach ................................................... 79
Gambar 9. Kegiatan Meminta Persetujuan Mentor dan Coach untuk
Melaksanakan Kegiatan ............................................................ 80
Gambar 10. Surat Persetujuan Melaksanakan Kegiatan Aktualisasi ............ 80
Gambar 11. Notulensi Diskusi Dengan Mentor Mengenai
Kegiatan 1 Aktualisasi ............................................................... 81
Gambar 12. Screenshoot Percakapan dengan Kepala Instalasi
Rekam Medik Untuk Menentukan Jadwal Pertemuan ............... 84
Gambar 13. Kegiatan Menemui Kepala Instalasi Rekam Medis ................... 84
Gambar 14. Kegiatan Meminta Izin kepada Kepala Ruangan
Rekam Medis ........................................................................... 85
Gambar 15. Surat Persetujuan Melaksanakan Kegiatan Aktualisasi
dari Instalasi Rekam Medik ....................................................... 85
Gambar 16. Notulensi Hasil Diskusi dan Saran dari Kepala Instalasi
dan Kepala Ruangan Rekam Medis .......................................... 86
Gambar 17. Kegiatan Membaca Buku Pedoman Rekam Medis ................... 91
Gambar 18. Kegiatan Membuat Rincian Observasi ...................................... 91
Gambar 19. Lembar Pedoman Observasi ..................................................... 92
Gambar 20. Kegiatan Melakukan Observasi ................................................. 92
Gambar 21. Kegiatan Mencatat hal-hal yang sesuai dan tidak sesuai
dengan SPO ............................................................................. 93
Gambar 22. Kegiatan Mencari Referensi Wawancara .................................. 93
Gambar 23. Kegiatan Membuat Pedoman Wawancara ................................ 94
Gambar 24. Lembar Pedoman Wawancara ................................................. 94
Gambar 25. Kegiatan Menghubungi Kepala Instalasi untuk Wawancara ...... 95
Gambar 26. Kegiatan Melakukan wawancara dengan Kepala Instalasi
Rekam Medis ............................................................................ 95
Gambar 27. Kegiatan Mencatat Hasil Wawancara........................................ 96

viii
Gambar 28 Kegiatan Membuat Resume wawancara ................................... 96
Gambar 29 Lembar Resume Wawancara .................................................... 96
Gambar 30. Kegiatan Mencari Referensi Lembar Kuisioner ......................... 97
Gambar 31. Lembar Kuisioner ...................................................................... 97
Gambar 32. Kegiatan Membagikan Kuisioner ............................................... 98
Gambar 33. Kegiatan Melakukan Rekapitulasi Lembar Kuisioner ................ 98
Gambar 34. Lembar Rekapitulasi Kuisioner .................................................. 99
Gambar 35. Kegiatan Membuat Resume Observasi, Wawancara,
dan Kuisioner ............................................................................ 99
Gambar 36. Resume observasi, Wawancara dan Kuisioner ......................... 99
Gambar 37. Kegiatan Membaca Buku Pedoman Analisis Kuantitatif ............ 105
Gambar 38. Kegiatan Mengambil Sample Rekam Medis .............................. 106
Gambar 39. Keadaan Rekam Medis Sebelum Kegiatan Sosialisasi ............. 106
Gambar 40. Kegiatan Melakukan Analisis Kuantitatif ................................... 107
Gambar 41. Contoh Lembar Rekam Medis Yang Belum Lengkap................ 107
Gambar 42. Lembar Rekapitulasi Cheklist Analisa Kuantitatif
Sebelum Sosialisasi .................................................................. 108
Gambar 43. Kegiatan Membuat Daftar Petugas yang tidak
Melengkapi Pengisian Rekam Medis ........................................ 108
Gambar 44. Daftar Petugas yang tidak Melengkapi Rekam Medis .............. 108
Gambar 45. Kegiatan Melakukan Klarifikasi terhadap Petugas
yang tidak melengkapi Penulisan Rekam Medis ....................... 109
Gambar 46. Kegiatan Mencatat Hasil Klarifikasi ........................................... 109
Gambar 47. Lembar Klarifikasi ...................................................................... 109
Gambar 48. Kegiatan Membuat Laporan yang akan disampaikan
ke bagian Managemen ............................................................. 110
Gambar 49. Kegiatan Menghubungi Kepala Instalasi untuk Melakukan
Koordinasi ................................................................................. 110
Gambar 50. Kegiatan Menyampaikan Paparan Hasil dari Klarifikasi
Rekam Medis ............................................................................ 110
Gambar 51. Kegiatan Melakukan Koordinasi Dengan Kepala Instalasi RM.. 111
Gambar 52. Kegiatan Mencari Referensi Media Promosi Kesehatan Cetak . 116
Gambar 53. Kegiatan Membuat Konsep Media promosi Kesehatan............. 116
Gambar 54. Konsep Media Promosi Kesehatan ........................................... 117
Gambar 55. Kegiatan Melakukan Konsultasi dengan Coach dan Mentor
Mengenai Media Promosi Kesehatan........................................ 117
Gambar 56. Peraturan Pemerintah RI No 53 Tahun 2010 ............................ 118
Gambar 57. SK Direktur Mengenai Kebijakan Rewards Dan Punishment .... 118
Gambar 58. Kegiatan Mendesain Media Promosi Kesehatan Cetak ............ 119
Gambar 59. Desain Media Promosi Kesehatan Cetak ................................. 119
Gambar 60. Kegiatan Mencetak Media Promosi Kesehatan ......................... 120
Gambar 61. Surat Undangan Sosialisasi Rekam Medis ............................... 120
Gambar 62. Materi Presentasi Sosialisasi Pengisian Rekam Medis ............. 121
Gambar 63. Kegiatan Melakukan Sosialisasi Rekam Medis ......................... 121

ix
Gambar 64. Kegiatan Penyerahan SPO Dan Cheklist Rekam Medis ........... 121
Gambar 65. Kegiatan Melakukan Sosialisasi RM
Bersama Kepala Instalasi Rekam Medis ................................... 122
Gambar 66. Kegiatan Melakukan Sosialisasi RM di malam hari ................... 122
Gambar 67. Kegiatan Melakukan Sosialisai RM di pagi hari ......................... 122
Gambar 68. Kegiatan Melakukan Sosialisasi RM dengan Petugas RM ........ 123
Gambar 69. Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi .............................................. 123
Gambar 70. Kegiatan Meminta Izin Untuk Memasang Media Promosi ......... 123
Gambar 71. Kegiatan Memasang Media Promosi Kesehatan ...................... 124
Gambar 72. Kegiatan Melakukan Konsultasi evaluasi Sosialisasi ................ 134
Gambar 73. Screenshot Percakapan dengan Coach Mengenai Evaluasi
Kegiatan Sosialisasi .................................................................. 130
Gambar 74. Kegiatan Mencari Referensi Mengenai Evaluasi Sosialisasi ..... 131
Gambar 75. Kegiatan Membuat Instrument Evaluasi Kegiatan Sosialisasi ... 131
Gambar 76. Kuisioner Kelengkapan RM ....................................................... 132
Gambar 77. Cheklist Isi RM .......................................................................... 132
Gambar 78. Kegiatan Evaluasi Sosialisasi .................................................... 133
Gambar 79. Kegiatan Melakukan Rekapitulasi Hasil Evaluasi
Kegiatan Sosialisasi .................................................................. 133
Gambar 80. Lembar Rekapitulasi Evaluasi Rekam Medis ............................ 133
Gambar 81. Tampak Depan Rekam Medis Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Sosialisasi................................................................. 134
Gambar 82. Contoh Lembar Rekam Medis Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Sosialisasi................................................................. 135
Gambar 83. Kegiatan Melaporkan Hasil Rekapitulasi Evaluasi
Kegiatan Sosialisasi RM ............................................................ 135

Gambar 84.

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi yang terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Namun untuk
menjalankan peran tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS
yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Salah satu cara
mewujudkannya adalah dengan pelaksanaan habituasi dan pengaktualisasian
nilai-nilai dasar PNS. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 yang
telah diubah dengan PP 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil betujuan untuk meningkatkan pengembangan karier, pemenuhan
kebutuhan organisasi dan pengembangan kompetensi Pegawai Negeri Sipil.
Penyelenggaraan Manajemen PNS dilaksanakan oleh Presiden selaku
pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN berwenang menetapkan
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS serta pembinaan
Manajemen PNS di Instansi Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Peraturan LAN Nomor 01 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil yang disesuaikan dengan dinamika pengembangan
kompetensi perlu dilakukan perubahan metode dan mekanisme
penyelenggaraan pelatihan dasar bagi CPNS. Pelatihan Dasar CPNS
sebagaimana yang dimaksud dalam Perlan No 12 Tahun 2018 pasal 1 butir 8
disebutkan bahwa “ Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan
dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karaktrer kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan

1
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Di dalam Latihan Dasar
CPNS terdapat 4 agenda utama, yaitu:
a. Agenda sikap perilaku bela negara
b. Agenda nilai-nilai dasar PNS
c. Agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
d. Agenda habituasi

Pada agenda yang terakhir, yaitu agenda habituasi, salah satu


komponen yang terdapat di dalamnya adalah kegiatan aktualisasi. Aktualisasi
berasal dari kata dasar aktual yang berarti nyata/ benar-benar terjadi/
sesungguhnya ada. Dari pengertian tersebut, maka aktualisasi dapat diartikan
sebagai suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang
telah dimiliki terkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi
aktual/ nyata/ terjadi/ sesungguhnya ada. Dengan adanya kegiatan aktualiasi
maka diharapkan agar ASN dapat membiasakan diri dalam menerapkan sikap
dan nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah


Muara Beliti. RSUD Muara Beliti merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
RSUD Muara Beliti didirikan tahun 2007 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan rujukan di Kabupaten Musi Rawas. RSUD Muara
Beliti merupakan rumah sakit tipe D yang terakreditasi Madya pada tahun 2019.
Rumah sakit ini memiliki pelayanan gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap.

Isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini adalah mengenai belum
optimalnya pengisian rekam medis pasien Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti. Sesuai dengan Undang-
undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 46 bahwa, setiap dokter
dan dokter gigi yang menyelenggarakan praktik kedokteran wajib membuat
rekam medis. Rekam medis juga harus segera dilengkapi setelah pasien selesai

2
menerima pelayanan kesehatan yang harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda
tangan petugas yang memberikan pelayanan kesehatan. Rekam medis
merupakan salah satu penilaian akreditasi rumah sakit dan indikator mutu
pelayanan rumah sakit yang tercantum dalam Peningkatan Mutu Dan
Keselamatan Pasien (PMKP). Hal ini sesuai dengan misi Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti tahun 2021-2026 yaitu terlaksananya pengelolaan rumah
sakit secara profesional dan terakeditasinya rumah sakit.
Penulisan rekam medis merupakan kewenangan dan tugas pokok dokter
yang merawat pasien yang tercantum dalam Kemenpan No. 269 Tahun 2009
dan Permenkes 269 Tahun 2008. Setelah rekam medis ditulis oleh dokter, maka
rekam medis akan diperiksa oleh petugas rekam medis. Kegiatan ini dilakukan
untuk memeriksa kelengkapan data rekam medis dan direkapitulasi sesuai
dengan buku panduan yang ada dibagian rekam medis. Penilaian kelengkapan
rekam medis yang kemudian akan dilaporkan kepihak manajemen. Namun,
ketika peserta melakukan observasi ternyata ada beberapa temuan:
1. Kurang disiplinnya tenaga medis yang mengisi rekam medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti sehingga, masih banyak rekam medis yang
belum segera dilengkapi setelah pelayanan dan harus menunggu petugas
medis yang bersangkutan bisa menyelesaikanya.
2. Pengisian buku kelengkapan rekam medis tidak sesuai dengan format yang
sudah ditentukan sebelumnya.
3. Peserta belum menemukan laporan rekapitulasi kelengkapan rekam medis
ditahun sebelumnya.
4. Dari data buku kelengkapan rekam medis bulan Januari- Juli 2021, peserta
melakukan rekapitulasi rekam medis didapatkan 24 rekam medis yang tidak
lengkap (11,8%).
5. Pada bulan Januari-Juli angka kunjungan pelayanan instalasi rawat jalan
termasuk Instalasi Gawat Darurat dan medical chekup berkisar antara 73-
169 orang perbulan. Sementara dari Pelayanan Rawat inap berkisar 4 hingga
19 orang perbulan dan khusus isolasi Covid 19 berkisar 2-56 orang perbulan.

3
Dari uraian di atas maka, dalam kegiatan aktualisasi ini peserta akan
membuat aktualisasi isu yag diangkat berupa pelaksanaan “Optimalisasi
Pengisian Rekam Medis pasien Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap di
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti”. Aktualisasi ini akan dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan yang setiap tahapanya mengandung penerapan dari nilai-
nilai PNS yaitu, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi.

4
B . Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
a. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan
yang akan dilaksanakan di lingkungan RSUD Muara Beliti berupa
nilai dasar ANEKA, yaitu:
1) Menerapkan nilai Akuntabilitas sehingga memiliki nilai
tanggungjawab dan integritas terhadap melaksanakan tugas di
RSUD Muara Beliti
2) Menerapkan nilai Nasionalisme sehingga memiliki nilai-nilai
pancasila dalam melaksankan tugas di RSUD Muara Beliti
3) Menerapkan nilai Etika Publik sehingga menciptakan
pelayanan kesehatan yang jujur, tanggap, cepat, akurat,
berhasil, sopan, santun dan ramah, selain itu juga antar tenaga
kesehatan lainnya menghargai, menghormati, sehingga
tercipta komunikasi yang baik.
4) Menerapkan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
inovasi baru dalam pelayanan kesehatan yang menghasilkan
efektif dan efesien yang diharapkan.
5) Menarapkan nilai anti korupsi sehingga mewujudkan pelayanan
yang bebas dari unsur korupsi.
b. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai peran dan kedudukan PNS
dalam NKRI meliputi Manajemen ASN, Whole of Government dan
Pelayanan Publik di RSUD Muara Beliti.
c. Mampu menganalisis dan mengatasi isu yang terjadi di unit kerja.
1.2 Tujuan Khusus
a. Melakukan penilaian rekam medik yang tidak lengkap.
b. Melakukan analisis faktor faktor penyebab rekam medis yang tidak
lengkap.

5
c. Melakukan sosialisasi kepada tenaga kesehatan di RSUD Muara
Beliti
d. Meningkatkan kesadaran diri pada tenaga kesehatan di RSUD
Muara Beliti
e. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Muara Beliti.

2. Manfaat
2.1 Bagi Peserta Latsar
a. Mampu meningkatkan pemahaman dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam menjalankan tugas
pelayanan kesehatan di RSUD Muara Beliti.
2.2 Bagi Unit Organisasi
a. Mendukung dan mewujudkan visi dan misi RSUD Muara Beliti
b. Meningkatkan dan menjadi contoh pelayanan publik yang baik kepada
masyarakat di wilayah kerja RSUD Muara Beliti
2.3 Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan tingkat kepuasan pelayanan masyarakat.
b. Memberikan pelayanan rekam medis yang dibutuhkan di bidang hukum
dan keuangan yang berkualitas.
C. Ruang Lingkup
Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
NKRI sebagai unsur aparatur negara dilakukan di RSUD Muara Beliti. Ruang
lingkup rancangan aktualisasi yaitu pada upaya meningkatkan Pelayanan
Kesehatan di RSUD Muara Beliti, dilaksanakan dengan langkah atau kegiatan
yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta
menerapkan Whole of Government, Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik.
Adapun kegiatan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 30 Agustus sampai 2
Oktober 2021

6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi

Gambar 1. Halaman Depan Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti

Pada tahun 2007 Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti Kabupaten
Musi Rawas dibangun, dengan peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati
Musi Rawas H. Ridwan Mukti pada tanggal 6 Juni 2007. Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti ini dibangun melalui sharring dana APBD Kabupaten Musi
Rawas yang berdasarkan SPMK : No.19/KPTS/Ketapker/RS.Beliti/2007, dimana
dana APBD Kabupaten digunakan untuk menyediakan lahan seluas 8 Hektar dan
juga dana APBN berdasarkan DIPA No.2466.0/02404/2007 dari anggaran
Kementerian Kesehatan RSD digunakan untuk pembangunan fisik dan
pengadaan alat-alat kesehatan, maka pada tahun 2010 sudah tersedia

7
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti Kabupaten
Musi Rawas.
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas sampai
saat ini secara organisasi masih merupakan unit pelaksana teknis yang
bertanggung jawab langsung Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas,
dan secara taktis operasional bertanggung jawab langsung kepada Bupati Musi
Rawas. Pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar dilakukan
berdasarkan Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
Nomor 633/KPTS/DINKES/2016 Tentang Izin Operasional Tetap Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas.
Secara geografis Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti Kabupaten
Musi Rawas berada pada pusat Ibukota Kabupaten yang berlokasi di Kelurahan
Muara Beliti Baru Kecamatan Muara Beliti, dan tepatnya di Jalan Pangeran
Moehammad Amin Komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Musi
Rawas.Provinsi Sumatera Selatan dengan No.Telp (0733) 4540193. Rumah
Sakit Umum Daerah Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas menempati lahan
seluas 72.695 m2 yang berstatus Hak Guna Pemerintah (HGP) berdasarkan
surat Keputusan Menteri Pertanahan Agraria Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003,
dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Utara : Tanah Pemerintah
2. Selatan : Tanah Pemerintah
3. Timur : Tanah Pemerintah
4. Barat : Jalan Poros Agropolitan Center

1. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti


Visi merupakan suatu komitmen untuk mencapai keadaan ideal
dimasa depan dalam suatu organisasi. Perumusan Visi Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti 2021-2026 dilakukan melalui telah hasil
analisa khususnya terkait permasalahan pelayanan dan isu strategis yang

8
relevan. Rumusan Visi Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti tahun
2021-2026 sebagai berikut :
“Rumah Sakit dengan pelayanan sesuai standar menuju
Musi Rawas Sehat Mantab”
Misi Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti merupakan rumusan
umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti dan sebagai
upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti. Rumusan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti
tahun 2021-2026 sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia
2. Terpenuhinya standar sarana dan prasarana Rumah Sakit
3. Terlaksananya pengelolaan rumah sakit secara profesional
4. Terakreditasinya rumah sakit
5. Terjadinya kerjasama lintas sektoral

2. Nilai- nilai dan Struktur Organisasi


Adapun Nilai yang dianut (Value) oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas adalah SEHAT, yang merupakan
kepanjangan dari:
S : Sabar
E: Etos Kerja
H: Handal
A: Achievment
T: Tulus
Sebagai rumah sakit pemerintah daaerah Kabupaten Musi Rawas,
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti memiliki beberapa uraian tugas,
fungsi dan struktur, antara lain:

9
1. Rumah Sakit berkedudukan sebagai rumah sakit milik Pemerintah
Kabupaten yang merupakan unsur pendukung Bupati melalui Dinas
Kesehatan dibidang pelayanan kesehatan.
2. Rumah Sakit merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas Kesehatan,
dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang disebut Direktur, berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
3. Rumah Sakit mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dinas
Kesehatan di bidang pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu serta
melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
Tugas pokok Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti memiliki
adalah:
1. Pelayanan kesehatan dalam upaya penyembuhan dan pemulihan
kesehatan serta peningkatan kesehatan;
2. Penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang medis dan non medis,
pelayanan asuhan keperawatan, dan pelayanan rujukan kesehatan;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam upaya
meningkatkan profesionalitas pelaksanaan tugas;
4. Penyelenggaraan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian,
keuangan serta perencana program;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Tugas pokok Dokter Umum menurut Keputusan Menteri


Pendayagunaan Aparatus Negara No 139/Kep/M.PAN/11/2003,Uraian
tugas Dokter Pertama meliputi :
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama

10
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter Umum
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolangan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana
8. Melakukan kunjungan visite kepada pasien rawat inap
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. Melakukan pemulihan mental tingkat komplek tingkat I
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik tingkat komplek tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan kb
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi Tim Penguji kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat pertama
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi pengalian mayat untuk pemeriksaan

11
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga penggilan/on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan sederhana

12
STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS


Plt DIREKTUR
drg. Maya Kesuma S.P, MARS

SPI Ketua : drg. Jerolyn


KOMITE-KOMITE KOORDINATOR PELAYANAN : KOORDINATOR PELAYANAN KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN TATA
drg.Pravitasari PENUNJANG : dr. Eka Agustina USAHA :
- KOMITE MEDIK Nova Atika, SE, MM
Ketua : dr. Destiana S, SpA
- KOMITE KEPERAWATAN
Ketua : Ns. Sunenti,SKep
KA. INSTALASI OK :dr. Selamet KA. INSTALASI Rekam Medis :dr.Devi
- KOMITE PPI
Ketua : drg. Jerolyn Engga Rusnanto,Sp.B Suryandari KOORDINATOR UMUM DAN KEPEGAWAIAN : Ns.
- KOMITE K3RS KA. INSTALASI RAWAT JALAN :dr. Tri KA. INSTALASI Radiologi:dr.Pandu Yurnita,SKep
Ketua : dr. Pandu Pramukti Maulina Pramuktiadi
KA. INSTALASI Laboratorium :dr.Eka KA. INSTALASI Farmasi :
KOMITE MUTU DAN Agustina Marsini,S.Farm,APT
KESELAMATAN PASIEN :
KEUANGAN :
KA. INSTALASI RAWAT INAP : dr. Nur KA. INSTALASI Laboratorium : Bendahara Penerimaa : Vivi Rita Susanti, AMd.Keb
Sho’idatus Sadiqoh dr. Eka Agustina Bendahara pengeluaran : Rike Ardiani, AMd.Keb
drg. Pravita Sari
KA.IGD : KA.IPSRS :Indra Zuliasman,SKM
dr.Ammayasyiro Uzhma Ka. Unit kamar Jenazah :Andika Dwi
Koodinator PPATRS : dr. Tri Maulina
KA.Ru Rawat Jalan : Neneng Hasanah, Wahyudi,AM.Kep
AMKep Ka. UnitLaundry : Yenny Ponda,AMK
Ka.Ru Rawat Inap Dewasa : Ns. Henny Ka.Ru.Radiologi : Lius Pongo,Str.Kes KOORDINATOR DIKLAT : Widyawaty, AMKP, SST
Yulianti, SKep Ka. Ru Laboratorium :Nelly
Ka.Ru Rawat Inap Neonatus dan Anak : Hasanah,AMd.A.K
Rosdiana, SKep Ka. Unit Sanitasi : Amilia Densi,Amd.KL KOORDINATOR SATPAM :
Ka.Ru RI Kebidanan dan Kandungan : Ka. UnitGizi : Novitaria,AMG Herdiansyah, AMd.Rad, SKM
Yuspita Helmi, STr.Keb Ka.Ru. Rekam Medis :Suharsih,Amd.ft
Ka.Ru Rawat Inap Isolasi: Ns. Yurnita, Ka.Ru CSSD : Ns..Resti Sagita, SKep
SKep.
Koordinator Ambulance :Indra
Ka.Ru IGD &Ponek : Ns.Juliana
Sihombing,S.Kep Zuliasman,SKM
Ka.Ru OK :Ns.Arif Wahyudi,S.Kep Gambar 2. Struktur Organisasi Rumah sakit Umum Daerah
Muara Beliti

13
Penjelasan Susunan dan Tugas Pejabat Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti
Susunan dan tugas pejabat pengelola RSUD Muara Beliti dengan
rincian sebagai berikut:
1. Dewan Pengawas Rumah Sakit bertugas:
a. Menentukan arah kebijakan Rumah Sakit;
b. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis bisnis;
c. Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana bisnis dan anggaran;
d. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien, kendali mutu dan kendali biaya;
e. Mengawasi dan menjaga hal dan kewajiban pasien;
f. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban rumah sakit;
g. Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit, etika profesi
dan peraturan perundang-undangan;
h. Mengawasi pengelolaan keuangan Rumah Sakit PPK-BLUD sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pemilik Rumah Sakit.
2. Direktur RSUD Muara Beliti dengan tugas sebagai berikut:
a. Memimpin, mengurus Rumah Sakit sesuai dengan tugas dan fungsi
yang telah ditetapkan;
b. Melaksanakan kebijakan dalam rangka pengembangan Rumah
sakit;
c. Menyusun rencana strategis Rumah Sakit;
d. Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi Rumah
Sakit sesuai ketentuan;
e. Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala;
f. Menyiapkan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional
serta keuangan Rumah Sakit;
g. Membagi habis tugas pelayanan kepada bawahannya sesuai
dengan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;

14
h. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas;
a. Melaksanakan pelayanan administrasi di lingkungan Rumah Sakit;
b. Melaksanakan urusan administrasi umum, kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan dan perlengkapan;
c. Menyusun rencana kerja dan program kerja Rumah Sakit;
d. Merencanakan analisis kebutuhan dan pengadaan barang habis
pakai dan barang inventaris;
e. Melakukan inventarisasi perlengkapan, melakukan penyimpanan,
pendistribusian dan pengamanan barang-barang inventaris;
f. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dengan
tugasnya;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT Rumah
Sakit/Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Deskripsi Isu
Isu adalah fenomenal atau kejadian yang diartikan masalah yang eksis
dan sedang berlangsung terjadi pada saat ini, atau isu juga dapat diartikan juga
masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu
mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktik organisasi dengan
harapan-harapan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, isu merupakan suatu hal
yang dapat terjadi baik didalam maupun diluar organisasi yang apabila tidak
ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan
dapat berlanjut pada tahap krisis.

Berdasarkan observasi yang peserta lakukan dan data yang peserta


dapatkan selama mejadi dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah Muara

15
Beliti, peserta mengidentifikasi beberapa isu sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi/uraian tugas peserta dan masih menjadi pokok permasalahan.

Tabel 1. Identifikasi Isu

Keterkaitan
Isu yang
dengan Identifikasi Akar
No berhasil Kondisi Ideal
Mata Permasalahan
diidentifikasi
pelatihan
Belum
optimalnya
Belum Rekam medis monitoring dan
optimalnya harus segera diisi evaluasi
pengisian rekam dengan lengkap terhadap
medis pasien setelah pasien ketidaklengkapan
Instalasi Gawat diberikan Managemen pengisian rekam
1.
Darurat dan pelayanan dan ASN medis pasien di
Rawat Inap di dikembalikan ke Instalasi Gawat
Rumah Sakit rekam medis Darurat dan
Umum Daerah setelah pasien rawat Inap
Muara Beliti. boleh pulang. Rumah Sakit
Umum Daerah
Muara Beliti
- Belum
optimalnya
penerapan
standar prosedur Semua tindakan
Kurangnya
operasional yang dilakukan
sosialisasi
transfer pasien harus sesuai Manajemen
2. Standar
dari Instalasi dengan Standar ASN
Prosedur
Gawat Darurat ke Prosedur
Operasional
ruang rawat inap Operasional.
di Rumah Sakit
Umum Daerah
Muara Beliti.
- Belum
Tersedianya akses Kurang nya
optimalnya
pemeriksaan Sumber Daya
fasilitas
Penunjang Pelayanan Manusia yang
3. pelayanan
Instalasi Gawat Publik bertugas di
penunjang di
Darurat selama 24 setiap fasilitas
Instalasi Gawat
jam penunjang.
Darurat di

16
Rumah Sakit
Umum Daerah
Muara Beliti .
- Rendahnya
koordinasi antara
petugas Rumah
Sakit Umum
Kurangnya
Daerah Muara
Program vaksinasi koordinasi yang
Beliti dengan
covid 19 terlaksana Whole of terstruktur antara
4. Organisasi
dengan baik dan Goverment Instansi dalam
Pemerintah
sesuai sasaran kegiatan
Daerah sebagai
vaksinasi
sasaran vaksin
Covid 19 di
Kabupaten Musi
Rawas.
- Belum
optimalnya Kurang
SISRUTE memadainya
(Sistem Informasi Kemudahan saran dan
Rujukan merujuk pasien Whole of prasarana
5.
Terintegrasi) melalui aplikasi Goverment pendukung dan
sebagai sistem sisrute aplikasi
informasi dalam SISRUTE harus
pelayanan di perbaharui.
rujukan pasien.

C. Analisis Isu
1. Teknik AKPK
Setelah didapatkan beberapa isu tersebut, kemudian dilakukan analisis
isu dengan menggunakan teknik analisis Aktual-Khalayakan-Problematik-
Kelayakan (AKPK) untuk mendapatkan isu yang paling penting. Analisis AKPK
terdiri dari empat kriteria yaitu :

• Aktual : Benar terjadi, sedang hangat dibicarakan masyarakat.


• Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
• Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.

17
• Kelayakan : Masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
masalahnya.
Adapun Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK memiliki skala nilai 1-5.

Tabel 2. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK


Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

18
Berikut ini adalah tabel analisis isu dengan menggunakan teknik analisis AKPK.

Tabel 3. Analisis Isu dengan menggunakan Teknik AKPK


Kriteria
No Isu yang berhasil diidentifikasi Jumlah Peringkat
A K P K
1. Belum optimalnya pengisian
rekam medis pasien Instalasi
Gawat Darurat dan Rawat Inap di 5 5 5 5 20 I
Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti.
2. Belum optimalnya penerapan
Standar Prosedur Operasional
transfer pasien dari Instalasi
5 5 5 4 19 II
Gawat Darurat ke ruang rawat
inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti.
3. Belum optimalnya fasilitas
pelayanan penunjang di Instalasi
4 5 4 4 17 IV
Gawat Darurat di Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti.
4. Rendahnya koordinasi antara
petugas Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti dengan
4 4 4 4 16 V
Organisasi Pemerintah Daerah
sebagai sasaran vaksin Covid 19
di Kabupaten Musi Rawas.
5. Belum optimalnya Sisrute sebagai
sistem informasi dalam pelayanan 4 5 5 4 18 III
rujukan pasien.

19
Keterangan : Skor :
A : Aktual 5 : Sangat kuat pengaruhnya
K : Kekhalakan 4 : Kuat pengaruhnya
P : Problematik 3 : Sedang pengaruhnya
K : Kelayakan 2 : Kurang pengaruhnya
1 : Sangat kurang pengaruhnya

Dari kelima isu yang diidentifikasi, setelah dianalisa dengan teknik AKPK,
maka dapat disimpulkan bahwa isu yang paling penting dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi/uraian tugas saya di RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Muara
Beliti adalah Belum optimalnya pengisian rekam medis pasien Instalasi
Gawat Darurat dan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti.
Setelah dilakukan analisis dengan teknik AKPK, analisis isu dilanjutkan dengan
teknik analisis USG (Urgency-Seriousness-Growth) menentukan faktor
penyebab yang paling mempengaruhi dan memungkinkan untuk diselesaikan.
Berikut ini adalah tabel analisis faktor penyebap isu yang dianalisis dengan teknik
analisis USG.

2. Teknik USG

Tabel 4. Analisis Penyebab Isu dengan menggunakan Teknik USG


Kriteria
No Penyebab/Masalah Jumlah Peringkat
U S G
1. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi
terhadap ketidaklengkapan pengisian
rekam medis pasien di Instalasi Gawat 5 5 5 15 I
Darurat dan rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti

20
2. Belum optimalnya kedisiplinan,
pengetahuan, motivasi dan komunikasi
dalam pengisian rekam medis pasien di 5 5 4 14 II
Instalasi Gawat Darurat dan rawat inap
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti.
3. Belum optimalnya sosialisasi mengenai
Standar Prosedur Operasional pengisian
rekam medis pasien Instalasi Gawat Darurat
4 4 4 12 III
dan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti

Keterangan : Skor :
U : Urgency 5 : Sangat mendesak/serius/berdampak
S : Seriousness 4 : mendesak/serius/berdampak
G : Growth 3 : Sedang mendesak/serius/berdampak
2 : Kurang mendesak/serius/berdampak
1 : Sangat kurang mendesak/serius/berdampak

Berdasarkan analisis USG diatas maka dapat disimpulkan Belum


optimalnya monitoring dan evaluasi terhadap ketidaklengkapan pengisian
rekam medis pasien Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap di Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti merupakan faktor penyebab yang paling
mempengaruhi dan memungkinkan untuk diselesaikan. Untuk itu rancangan
aktualisasi yang peserta ambil adalah optimalisasi pengisian rekam medis
pasien Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti.

21
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang ASN pada pasal
63 ayat 3 dan ayat 4, dikatakan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sebagai upaya dalam membangun karakter tersebut dalam diri seorang ASN,
maka dalam masa percobaan yang ditentukan turut diadakan sebuah pelatihan
dasar untuk para CPNS. Di dalam Latihan Dasar CPNS terdapat 4 agenda
utama, Yaitu:
1. Agenda sikap perilaku bela negara
2. Agenda nilai-nilai dasar PNS
3. Agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
4. Agenda habituasi
Pada agenda yang terakhir, yaitu agenda habituasi, salah satu komponen yang
terdapat di dalamnya adalah kegiatan aktualisasi. Aktualisasi berasal dari kata
dasar aktual yang berarti nyata/ benar-benar terjadi/ sesungguhnya ada. Dari
pengertian tersebut, maka aktualisasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk
menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi
mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual/ nyata/ terjadi/
sesungguhnya ada. Dengan adanya kegiatan aktualiasi maka diharapkan agar
ASN dapat membiasakan diri dalam menerapkan sikap dan nilai-nilai dasar PNS
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti. Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti merupakan Satuan Kerja
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Musi Rawas di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat dan didirikan tahun 2007 untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan rujukan di kabupaten Musi Rawas.
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti merupakan rumah sakit tipe D yang

22
terakreditasi Madya pada tahun 2019. Rumah sakit ini memiliki pelayanan gawat
darurat, rawat jalan dan rawat inap.
Isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini adalah mengenai belum
optimalnya pengisian rekam medis pasien Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti. Sesuai dengan Undang-
undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 46 bahwa, setiap dokter
dan dokter gigi yang menyelenggarakan praktik kedokteran wajib membuat
rekam medis. Rekam medis juga harus segera dilengkapi setelah pasien selesai
menerima pelayanan kesehatan yang harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda
tangan petugas yang memberikan pelayanan kesehatan. Rekam medis
merupakan salah satu penilaian akreditasi rumah sakit dan indikator mutu
pelayanan rumah sakit yang tercantum dalam Peningkatan Mutu Dan
Keselamatan Pasien (PMKP). Hal ini sesuai dengan misi Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti tahun 2021-2026 yaitu terlaksananya pengelolaan rumah
sakit secara profesional dan terakeditasinya rumah sakit.
Penulisan rekam medis merupakan kewenangan dan tugas pokok dokter
yang merawat pasien yang tercantum dalam Kemenpan No. 269 Tahun 2009
dan Permenkes 269 Tahun 2008. Setelah rekam medis ditulis oleh dokter, maka
rekam medis akan diperiksa oleh petugas rekam medis. Kegiatan ini dilakukan
untuk memeriksa kelengkapan data rekam medis dan direkapitulasi sesuai
dengan buku panduan yang ada dibagian rekam medis. Penilaian kelengkapan
rekam medis yang kemudian akan dilaporkan kepihak manajemen. Namun,
ketika peserta melakukan observasi ternyata ada beberapa temuan:
1. Kurang disiplinnya tenaga medis yang tidak dapat hadir setiap hari di Rumah
Sakit Umum Daerah Muara Beliti sehingga, resume medis tidak dapat
dilengkapi segera setelah pelayanan dan harus menunggu petugas medis
yang bersangkutan bisa menyelesaikanya.
2. Pengisian buku kelengkapan rekam medis tidak sesuai dengan format yang
sudah ditentukan sebelumnya.

23
3. Peserta belum menemukan laporan rekapitulasi kelengkapan rekam medis
ditahun sebelumnya.
4. Dari data buku kelengkapan rekam medis bulan Januari- Juli 2021, peserta
melakukan rekapitulasi rekam medis didapatkan 24 rekam medis yang tidak
lengkap (11,8%).
5. Pada bulan Januari-Juli angka kunjungan pelayanan instalasi rawat jalan
termasuk Instalasi Gawat Darurat dan medical chekup berkisar antara 73-
169 orang perbulan. Sementara dari Pelayanan Rawat inap berkisar 4 hingga
19 orang perbulan dan khusus isolasi Covid 19 berkisar 2 – 56 orang
perbulan.
Dari uraian di atas maka, dalam kegiatan aktualisasi ini peserta akan
membuat aktualisasi isu yag diangkat berupa pelaksanaan “Optimalisasi
Pengisian Rekam Medis pasien Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap di
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti”. Aktualisasi ini akan dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan yang setiap tahapanya mengandung penerapan dari nilai-
nilai PNS yaitu, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi.

E. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN


Nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN perlu diterapkan
dalam melaksanakan habituasi. Nilai nilai dasar profesi ASN terdiri atas nilai
dasar ANEKA yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu
dan Anti Korupsi. Sedangkan nilai peran dan kedudukan ASN terdiri dari
manajemen ASN, Whole of Government (WOG), dan Pelayanan Publik.

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau


tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki
makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab.

24
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung
jawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama , yaitu untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran belajar ).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas
vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan
akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas).
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,
maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas berupa: Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan
Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memilki peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku

25
atau jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus
memilikigambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.


Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-
nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar
memiliki karakter yang ku at dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa

26
lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Nilai - nilai yang berhubungan dengan butir - butir pancasila
b. Cinta Tanah Air
c. Rela Berkorban
d. Persatuan
e. Integritas

3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nila-nilai yang dianut.
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada
perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang
baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga
dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompok berdasarkan
nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada
hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok

27
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturanperundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi internal negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

28
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
KesatuanRepublik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
programpemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat,akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagaiperangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan
untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :

29
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performa untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.

2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang


konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

4. Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan


produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil

30
kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu :
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang
telah dijanjikan.
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap.
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya.
e. Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.
5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang


artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurunwaktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi
yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya

31
kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi
akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih
terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan
membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan
tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar
tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya
untuk membantusesama.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya
untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan
dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.

32
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukann perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan
nista.
6. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar- besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya
untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia
tidak akanmau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk
hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyakbanyaknya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia
tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya

33
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpan
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa
apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.
Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.

Adapun peran dan Kedudukan ASN adalah sebagai berikut:


1. Manajemen ASN
Manajemen PNS adalah pengelolaan PNS untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memilik nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik serta bersih dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
PNS memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
c. Pelayanan publik
d. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
e. Perekat dan pemersatu bangsa
f. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Whole of Government (WOG)
WOG merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan

34
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas untuk mencapai
tujuan pembangunan.WOG juga dipandang sebagai bentuk kerja sama
antara seluruh sektor, pemerintah dan sebaliknya. Ada 2 alasan
dibentuknya WOG,yaitu:
a. Faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan
integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar
tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
b. Faktor-faktor internal seperti fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor
dalam pembangunan.WOG diperlukan sebagai sebuah upaya untuk
memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna
mencapai tujuan bersama.

3. Pelayanan Publik
Menurut UU No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, pelayanan
publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perUndang-
Undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Dalam pelayanan publik terdapat 3 unsur penting, yaitu organisasi
penyelenggaraan pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan serta
kepuasan yang diberikan dan atau di terima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Prinsip pelayanan publik
a. Partisipasif
Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya.

35
b. Transparan
Untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik
yang diselengarakan seperti persyaratan, prosedur, dan biaya
c. Responsif
Mendengar dan memenuhi kebutuhan warga negara
d. Tidak diskriminatif
Tidak membedakan pelayanan dengan satu orang dengan orang lain
e. Mudah dan Murah
Harga masuk akal dan mudah di penuhi
f. Efektif dan Efesien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak di capai dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana.
g. Aksesibel
Dapat diakses oleh fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik,
mudah dilihat, dan gampak ditemukan)
h. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan fasilitas dan
sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak
yang mereka bayar. Sehingga harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan
Penyelengaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.

36
F. Matriks Rancangan Aktualisasi
Tabel 5 . Matriks Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output dan Hasil Substansi mata Visi dan Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
1. Melakukan 1. Menyiapkan materi Output : Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi dengan yang akan 1. Jadwal 1. Transparansi : berkotribusi dalam memperkuat
mentor dan coach dikonsultasikan konsultasi peserta mewujudkan visi dan nilai organisasi
tentang dengan mentor dan dengan mentor memberikan misi rumah sakit yaitu antara lain:
pelaksanaan coach. dan coach. informasi kegiatan : S : Sabar
kegiatan. 2. Menghubungi 2. Lembar yang akan Visi : Rumah sakit E : Etos Kerja
mentor dan coach persetujuan dilakukan dengan dengan pelayanan H : Handal
untuk menetapkan rancangan jelas dan lengkap. sesuai standar menuju Peserta harus
jadwal, metode dan aktualisasi. 2. Bertanggung musi rawas sehat tetap semangat,
lokasi konsultasi. 3. Notulensi revisi jawab : peserta mantab dapat
3. Menemui mentor rancangan sadar akan Misi : menyelesaikan
dan coach untuk aktualisasi. kewajiban untuk meningkatkan kualitas tugas dari
konsultasi kegiatan 4. Dokumentasi melaksanakan dan kuantitas sumber mentor dan
aktualisasi dengan kegiatan. tugas yang daya manusia. coach dengan
Senyum, Salam, Hasil : diberikan coach Hasil dari kegiatan ini baik dan sabar
Sapa, Sopan dan 1. Mendapatkan izin dan mentor . dapat memberikan ketika
santun (5S). melaksanaan 3. Kepercayaan : saran kepada peserta menghadapi
peserta untuk melakukan kesulitan dalam

37
4. Melakukan kegiatan memberikan kegiatan aktualisasi melaksanaan
pemaparan, dan aktualisasi, keyakinan kepada yang lebih baik. tugas.
konsultasi dengan 2. Mendapatkan coach dan mentor
mentor dan coach masukan, saran akan kemampuan
terkait isu dan isu dan gagasan untuk
solusi untuk inovatif yang melaksanakan
diangkat menjadi akan menjadi tugas yang telah
rancangan rancangan diberikan
aktualisasi. aktualisasi.
5. Mencatat kritik dan
saran yang Nasionalisme :
diberikan mentor 1. Tidak
dan coach memaksakan
sehubungan kehendak kepada
dengan kegitan orang lain:
aktualisasi. peserta
6. Melaksanakan menyesuaikan
tugas sesuai jadwal pertemuan
masukan dan saran yang telah
dari mentor dan ditetapkan mentor
coach. dan coach.
7. Meminta 2. Mengutamakan
persetujuan mentor musyawarah
dan coach untuk dalam mengambil

38
melaksanakan keputusan :
kegiatan. peserta
menghormati dan
melaksanakan
yang telah
dietapkan oleh
mentor dan coach
Etika Publik :
1. Bersikap sopan
santun : Peserta
melakukan 5 S
(senyum, salam,
sapa, sopan dan
santun) ketika
menemui mentor
dan coach
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta
menyelesaikan
tugas dari mentor
dan coach
dengan tepat
waktu

39
2. Efisien : peserta
melakukan tugas
dengan benar
yang telah
diberikan oleh
mentor dan coach
Anti Korupsi :
1. Displin : peserta
datang dengan
tepat waktu
sesuai dengan
jadwal yang telah
ditentukan
2. Bertanggung
jawab : peserta
mampu
menjelaskan apa
yang telah
dilakukan
Management ASN :
1. Profesionalisme :
peserta bekerja
sesuai dengan

40
keahlian yang
dimiliki
2. Komunikasi,
konsultasi,
kerjasama efektif :
Peserta
memberikan
informasi dengan
singkat jelas
Whole of
Government :
1. Koordinasi :
peserta
melakukan
brainstroming
dengan mentor
dan coach untuk
menyatukan
tujuan dan
kegiatan yang
akan dilakukan
2. Sinkronasi :
peserta berusaha
menyamakan

41
persepsi dengan
mentor dan coach
2. Meminta izin 1. Menghubungi Output : Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
kepada kepala kepala instalasi 1. Penetapan 1. Jujur : berkotribusi dalam memperkuat
instalasi rekam dan ruangan jadwal memberikan mewujudkan visi dan nilai organisasi
medis dan kepala rekam medis pertemuan informasi dengan misi rumah sakit yaitu antara lain:
ruangan rekam Rumah Sakit kepala instalasi jujur. : S : Sabar
medis Umum Daerah dan kepala 2. Bertanggung Visi : Rumah sakit E : Etos Kerja
Muara Beliti ruangan rekam jawab : dapat dengan pelayanan Peserta harus
untuk medis Rumah menjelaskan apa sesuai standar menuju tetap semangat,
menentukan Sakit Umum yang telah musi rawas sehat sabar ketika
jadwal Daerah Muara dilakukan mantab menghadapi
pertemuan. Beliti. 3. Transparan : Misi : kesulitan dalam
2. Menemui 2. Notulensi hasil memberikan meningkatkan kualitas mendapatkan
kepala instalasi diskusi dan informasi kegiatan dan kuantitas sumber izin.
dan kepala sarandari yang akan daya manusia
ruangan kepala instalasi dilakukan dengan Hasil dari kegiatan ini
Rekam Medis dan kepala jelas dan lengkap. dapat memberikan
Rumah Sakit ruangan rekam Nasionalisme : saran kepada peserta
Umum Daerah medis Rumah 1. Tidak untuk melakukan
Muara Beliti Sakit Umum memaksakan kegiatan.
dan Daerah Muara kehendak kepada
menjelaskan Beliti. orang lain : tidak
tentang 3. Surat izin memaksa jika

42
kegiatan yang melaksanakan tidak diberikan
akan kegiatan izin
dilaksanakan. aktualisasi 2. Mengutamakan
3. Meminta izin 4. Dokumentasi musyawarah
untuk kegiatan dalam mengambil
melakukan keputusan :
kegiatan Hasil : menghargai
aktualisasi di 1. Mendapatkan keputusan yang
Rumah Sakit izin dari kepala telah ditetapkan
Umum Daerah kepala instalasi Etika Publik :
Muara Beliti. dan ruangan 1. Bersikap sopan
rekam medis santun : peserta
Rumah Sakit melakukan 5S
Umum Daerah (senyum salam
Muara Beliti. sapa dan sopan
2. Mendapatkan santun) saat
saran dalam menemui Kepala
melaksanakan instalasi dan
kegiatan kepala ruang
aktualisasi. rekam medis.
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta
berusaha
mendapatkan izin

43
sesuai jadwal
yang ditentukan
2. Efisien : Peserta
berusaha untuk
menjelaskan
informasi yang
berhubungan
dengan kegiatan
aktualisasi secara
singkat dan jelas
Anti Korupsi:
Disiplin : peserta
akan menemui
kepala instalasi
dan kepala
ruangan sesuai
dengan jadwal,
Management
ASN :
1. Profesionalisme :
peserta
menjelaskan
kegiatan
aktualisasi

44
berdasarkan sudut
pandang keahlian
yang dimiliki.
2. Komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama :
peserta
menyampaikan
informasi
mengenai
kegiatan yang
akan dilakukan,
meminta pendapat
dari paparan yang
dilakukan dan
secara bersama
sama melakukan
usaha untuk
mencapai tujuan
yang sama.
Whole of
Government :
1. Koordinasi :
peserta

45
melakukan
brainstroming
dengan kepala
instalasi dan
kepala ruangan
rekam medis
untuk menyatukan
tujuan dan
kegiatan yang
akan dilakukan
2. Sinkronasi :
peserta berusaha
menyamakan
persepsi dengan
dengan kepala
instalasai dan
kepala ruangan
rekam medis .
3. Melakukan 1. Membaca dan Output: Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
pengumpulan data memahami Buku 1. Pedoman 1. Tanggung jawab : berkotribusi dalam memperkuat
awal dengan cara: Pedomam Rekam observasi data data yang mewujudkan visi dan nilai organisasi
a. Melakukan Medis dan Panduan pengisian dan telah didapatkan misi rumah sakit yaitu antara lain:
observasi di yang berkaitan kelengkapan oleh peserta bisa : S : Sabar
ruangan dengan rekam medis. E : Etos Kerja

46
Instalasi Gawat kelengkapan rekam 2. Pedoman dipertanggung Visi : Rumah sakit H : Handal
Darurat, medis. wawancara jawabkan. dengan pelayanan A:
instalasi rawat 2. Membuat rincian dengan kepala 2. Integritas : sesuai standar menuju Achievement
inap, dan hal-hal yang harus Instalasi dan peserta musi rawas sehat T : Tulus
instalasi rekam diperhatikan saat Kepala Ruangan melakukan mantab Peserta harus
medik melakukan Rekam Medis pemeriksaan Misi : tetap semangat,
b. Melakukan observasi dalam 3. Resume rekam medis 1. Meningkatkan dapat
wawancara bentuk pedoman Wawancara secara kualitas dan menyelesaikan
dengan Kepala observasi. 4. Lembar Kusioner menyeluruh. kuantitas sumber pengumpulan
Instalasi dan 3. Melakukan 5. Lembar 3. Transparan : Data daya manusia data awal
Kepala observasi Rekapitulasi yang telah di 2. Terlaksananya dengan baik
Ruangan pelaksanaan Kuisioner dapatkan oleh pengelolaan dan sabar
Rekam Medis pengisian dan 6. Resume hasil peserta jelas dan Rumah sakit ketika
Rumah Sakit pemeriksaan observasi, terbuka. secara profesional menghadapi
Umum Daerah kelengkapan rekam wawancara dan 4. Jujur: peserta 3. Terakreditaasnya kesulitan dalam
Muara Beliti medis. kuisioner melakukan data Rumah Sakit melaksanaan
c. Membagikan 4. Mencatat hal-hal 7. Dokumentasi dengan benar Hasil dari kegiatan ini tugas dengan
kuisioner yang sesuai dan kegiatan 5. Kepercayaan : dapat memperoleh tulus tanpa
kepada dokter, tidak sesuai dengan Peserta meyakini faktor-faktor yang mengharapkan
perawat, bidan, buku pedoman dan bahwa yang mempengaruhi imbalan
DPJP dan Standar Prosedur Hasil : dilakukannya kelengkapan apapun.
petugas terkait. Operasional rekam Memperoleh faktor- adalah benar pengisian rekam Sehingga dapat
medis. faktor yang sesuai aturan medis. Jika masalah diraih prestasi
mempengaruhi yang berlaku. tersebut telah berupa

47
5. Mencari referensi kelengkapan 6. Kejelasan : teridentifikasi dan peningkatan
dari jurnal, skripsi pengisian rekam peserta dapat diselesaikan nilai akreditasi
dan rancangan medis mengetahui dengan baik maka rumah sakit.
aktualisasi dengan jelas akan akan meningkatkan
mengenai hal yang tugasnya. kualitas sumber daya
akan ditanyakan Nasionalisme : manusia,
saat wawancara. 1. Adil terhadap mengindikasikan
6. Membuat pedoman sesama : peserta bahwa pengelolaan
wawancara tidak rumah sakit sudah
berdasarkan membedakan secara profesional dan
referensi yang perlakuan dapat meningkatkan
diperoleh terhadap subjek nilai akreditasi rumah
7. Menghubungi evaluasi sakit.
kepala instalasi berdasarkan
dan ruangan Suku, Agama,
rekam medis Ras, antar
Rumah Sakit golongan.
Umum Daerah Etika Publik :
Muara Beliti untuk 1. Bersikap sopan
menentukan santun : peserta
jadwal melakukan 5S
wawancara. (senyum salam
8. Melakukan sapa dan sopan
wawancara dengan santun) saat

48
kepala instalasi dan melakukan
kepala ruangan wawancara dan
rekam medis kuesioner.
Rumah Sakit Umum 2. Bertanggung
Daerah Muara Beliti. jawab : data data
9. Mencatat hasil yang telah
wawancara dengan didapatkan oleh
kepala instalasi dan peserta bisa diuji
ruangan rekam kebenarannya.
Medis Rumah Sakit 3. Menjaga informasi
Umum Daerah : perserta tidak
Muara Beliti. memberikan hasil
10. Membuat resume kuisioner dan
wawancara dan wawancara
menganalisa kepada pihak
permasalahan yang yang tidak berhak.
terjadi. Komitmen Mutu :
11. Mencari referensi 1. Efektif : peserta
dari jurnal, skripsi melakukan
dan rancangan observasi,
aktualisasi wawancara dan
mengenai hal yang kuisioner sesuia
akan ditanyakan di dengan waktu
lembar kuisioner.

49
12. Membuat lembar yang telah
kuisioner ditentukan.
berdasarkan 2. Efisien :
referensi yang yang wawancara dan
diperoleh. kuisioner
13. Membagikan lembar dilakukan
kuisioner ke dokter, sesingkat dan
perawat, bidan, sejelas mungkin.
DPJP dan petugas 3. Inovatif : peserta
terkait untuk diisi melakukan
dan dikumpukan pengambilan data
kembali. awal dengan cara
14. Melakukan yang belum
rekapitulasi lembar pernah dilakukan
kuisoner dan sebelumnya.
menganalisa Anti Korupsi :
permasalahan yang 1. Peduli : kegiatan
diperoleh dari hasil ini merupakan
kuisioner. kepedulian dari
15. Membuat resume peserta dalam
dari kegiatan rangka
observasi, meningkatkan
wawancara dan kualitas rumah
kuisioner. sakit.

50
2. Disiplin : kegiatan
ini di laksanakan
sesuai dengan
jadwal dan sesuai
aturan.
3. Kerja keras :
peserta bekerja
dengan sungguh
sungguh hingga
diperoleh data
yang diinginkan.
Manajement ASN :
1. Profesionalisme :
peserta
mengumpulkan
data berdasarkan
keahlian yang
dimiliki.
Whole of
Government :
1. Koordinasi :
peserta
melakukan

51
koordinasi antar
instalasi.
2. Sinkronasi :
peserta
menyamakan
persepsi dengan
pegawai yang
terkait dengan
pengisian rekam
medis.
3. Integritas: peserta
melakukan
kegiatan secara
menyeluruh
Pelayanan Publik :
1. Partisipatif :
kegiatan ini
merupakan
keikutsertaan
peserta dalam
peningkatan mutu
pelayanan rumah
sakit

52
2. Keterbukaan :
peserta
menjelaskan
runtutan kegiatan
dalam kegiatan
rekam medis.
3. Kemudahan :
Kuisioner dan
wawancara
menggunakan
bahasa yang
mudah dimengerti
dan dipahami.
4. Melakukan 1. Membaca dan Output : Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
Evaluasi dan memahami buku 1. Lembar analisis 1. Tanggung jawab : berkotribusi dalam memperkuat
Monitoring pedoman dan rekam medis peserta mampu mewujudkan visi dan nilai organisasi
pengisian rekam Standar Prosedur 2. Daftar petugas menjelaskan misi rumah sakit yaitu antara lain:
medis dengan cara: Operasional rekam yang tidak kegiatan yang : S : Sabar
a. Melakukan medis mengenai melengkapi telah dilakukan. Visi : Rumah sakit E : Etos Kerja
Analisis analisis kuantitatif rekam medis 2. Transparan : dengan pelayanan H : Handal
kuantitatif rekam medis. 3. Lembar klarifikasi peserta dapat sesuai standar menuju A:
rekam medis di 2. Mengambil sampel kelengkapan menjelaskan musi rawas sehat Achievement
Instalasi Gawat Rekam Medis Dari pengisian rekam proses penilaian mantab T : Tulus
Darurat dan Instalasi Gawat medis yang dilakukan Misi :

53
ruang rawat Darurat dan Rawat Hasil : kepada unit 1. Meningkatkan Peserta harus
inap. Inap untuk dilakukan Melaporkan ke terkait. kualitas sumber tetap semangat,
b. Meminta analisis. manajemen atas 3. Jujur : peserta daya manusia dapat
klarifikasi dari 3. Melakukan analisis temuan isu tidak melakukan 2. Terlaksananya menyelesaikan
petugas yang kuantitatif sesuai kelengkapan manipulasi hasil pengelolaan monitoring dan
melakukan dengan buku pengisian rekam evaluasi. rumah sakit secar evaluasi rekam
pengisian pedoman dan medis dengan tujuan 4. Kepercayaan : profesinal medis dengan
tentang Standar Prosedur sebagai bahan peserta meyakini 3. Terakreditasinya baik dan sabar
pengisian Operasional rekam referensi dalam prosedur yang rumah sakit ketika
rekam medis medis. pengambilan dilakukan sesuai Hasil dari kegiatan ini menghadapi
yang tidak 4. Membuat daftar keputusan yang dengan peraturan dapat memperoleh kesulitan dalam
lengkap. petugas yang berhubungan dengan yang berlaku. temuan isu melaksanaan
c. Melakukan mengisi rekam rekam medis 5. Kejelasan : kelengkapan tugas dengan
koordinasi medis tidak sesuai peserta pengisian rekam tulus tanpa
dengan bagian dengan Standar memahami medis dengan tujuan mengharapkan
Managemen Prosedur wewenang yang sebagai bahan imbalan
rumah sakit Operasional. diberikan dalam referensi dalam apapun.
dalam upaya 5. Memanggil atau penilaian rekam pengambilan Sehingga dapat
meningkatkan menghubungi medis. keputusan yang diraih prestasi
kelengkapan petugas tersebut Nasionalisme : berhubungan dengan berupa
pengisian untuk dimintai 1. Rela berkorban rekam medis. Jika peningkatan
rekam medis. klarifikasi tentang untuk kepentingan masalah tersebut telah nilai akreditasi
rekam medis yang negara dan teridentifikasi dan rumah sakit.
ditulisnya. bangsa : peserta dapat diselesaikan

54
6. Mencatat hasil meluangkan dengan baik maka
klarifikasi dalam waktu untuk akan meningkatkan
lembar klarifikasi melaksanakan kualitas sumber daya
kelengkapan rekam evaluasi rekam manusia,
medis. medis dengan mengindikasikan
7. Membuat laporan tujuan adanya bahwa pengelolaan
yang disampaikan peningkatan rumah sakit sudah
ke bagian pelayanan rumah secara profesional dan
manajemen sakit. dapat meningkatkan
khususnya Kepala 2. Adil terhadap nilai akreditasi rumah
Instalasi dan Kepala sesama : peserta sakit.
Ruangan Rekam objektif dalam
Medis Rumah Sakit penilaian rekam
Umum Daerah medis.
Muara Beliti. Etika Publik :
8. Menghubungi 1. Bersikap sopan
kepala instalasi dan santun : peserta
ruangan rekam melakukan 5S
medis Rumah Sakit (senyum salam
Umum Daerah sapa dan sopan
Muara Beliti untuk santun) saat
menentukan jadwal melakukan ketika
pertemuan menemui pihak
koordinasi. terkait.

55
9. Menyampaikan 2. Menjaga informasi
paparan hasil dari : peserta
klarifikasi ke Kepala mematuhi undang
Instalasi dan Kepala undang tentang
Ruangan Rekam rekam medis
Medis Rumah Sakit bahwasannya isi
Umum Daerah rekam medis
Muara Beliti. adalah milik
10. Melakukan pasien dan rekam
koordinasi dengan medis adalah milik
Kepala Instalasi dan rumah sakit.
Kepala Ruangan Komitmen Mutu :
Rekam Medis 1. Efektif : peserta
Rumah Sakit Umum melakukan
Daerah Muara Beliti evaluasi dan
dalam upaya monitoring
meningkatkan pengisian rekam
kelengkapan medik sesuai
pengisian rekam dengan waktu
medis. yang telah
ditentukan.
2. Efisien : Evaluasi
dan monitoring

56
dilakukan secara
cepat dan tepat.
3. Inovatif : peserta
melakukan
monitoring dan
evaluasi rekam
medis yang belum
pernah dilakukan
sebelumnya.
4. Mutu: peserta
melakukan
evaluasi dengan
tujuan
meningkatkan
mutu pelayanan
ruamh sakit.
5. Perbaikan
berkelelanjutan :
kegiatan ini dapat
diadaptasi oleh
rumah sakit untuk
penilaian rekam
medis
kedepannya.

57
Anti Korupsi
1. Peduli : peserta
peduli akan mutu
pelayanan
ditempat bekerja.
2. Disiplin : peserta
melakukan
evaluasi ini sesuai
aturan dan jadwal.
3. Kerja keras :
peserta bekerja
dengan sungguh
sungguh hingga
kegiatan evaluasi
selesai
dilaksanakan
4. Berani : peserta
dengan jujur dan
berani
melaporkan hasil
monitoring dan
evaluasi pada
pihak yang terkait.

58
Manajement ASN :
1. Profesionalisme :
peserta
melakukan
monitoring dan
evaluasi
berdasarkan
sudut pandang
keahlian yang
dimiliki.
2. Komunikatif,
konsultasi,
kerjasama :
kegiatan ini sudah
dikomunikasikan
dan
dikonsultasikan
untuk dapat
bekerja sama
dengan pihak
terkait

59
Whole of
Government :
1. Koordinasi :
peserta
menyatukan
tujuan dan
kegiatan dengan
pihak terkait.
2. Sinkronisasi :
peserta
menyamakan
persepsi dengan
pihak terkait.
Pelayanan Publik :
1. Kepentingan
umum : monitoring
dan evaluasi ini
bertujuan untuk
meningkatkan
mutu pelayanan.
5. Melakukan 1. Mencari referensi Output : Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
sosialisasi dari jurnal, skripsi 1. Konsep media 1. Tanggung jawab : berkotribusi dalam memperkuat
pengisian rekam dan rancangan promosi peserta mampu mewujudkan visi dan nilai organisasi
medis yang aktualisasi kesehatan cetak menjelaskan antara lain:

60
lengkap dengan mengenai hal yang 2. Desain media kegiatan yang misi rumah sakit yaitu S : Sabar
cara: akan dicantumkan promosi telah dilakukan. : E : Etos Kerja
a. Membuat dalam media kesehatan cetak 2. Integritas : peserta Visi : Rumah sakit H : Handal
media promosi promosi kesehatan 3. Media promosi mencantumkan dengan pelayanan A:
kesehatan cetak. kesehatan yang seluruh hal yang sesuai standar menuju Achiecment
cetak tentang 2. Membuat konsep telah dicetak harus di musi rawas sehat T : Tulus
tata cara media promosi 4. Dokumentasi perhatiakan dalam mantab Peserta harus
pengisian kesehatan cetak kegiatan pengisian rekam Misi : tetap semangat,
rekam medis. yang akan dipasang medis dimedia 1. Meningkatkan dapat
b. Memasang di nurse station sosialisasi. kualitas sumber menyelesaikan
media promosi Instalasi Gawat 3. Jujur : peserta daya manusia sosialisasi
kesehatan Darurat dan Rawat Hasil : tidak memberikan 2. Terlaksananya pengisian
cetak tentang Inap 1. Terlaksananya infprmasi yang pengelolaan rekam medis
tata cara 3. Melakukan sosialisasi media salah dimedia rumah sakit secar yang lengkap
pengisian konsultasi dengan promosi sosialisasi profesinal dengan baik
rekam medis di mentor dan coach kesehatan cetak 4. Kepercayaan : 3. Terakreditasinya dan sabar
nurse stasion mengenai konsep tentang peserta telah rumah sakit ketika
Instalasi Gawat media promosi kelengkapan meyakini bahwa Hasil dari kegiatan ini menghadapi
Darurat dan kesehatan cetak dan pengisian rekam media sosialisasi dapat menigkatakan kesulitan dalam
ruang rawat area medis yang telah dibuat pengetahuan dan melaksanaan
inap. pemasangannya. 2. Peningkatan telah sesuai pemahaman serta tugas dengan
4. Mendesain media pengetahuan dan dengan sasaran kepatuhan dalam tulus tanpa
promosi kesehatan pemahaman dan tujuan. pengisian rekam mengharapkan
cetak yang disetujui petugas medis medis secara lengkap imbalan

61
oleh mentor dan tentang 5. Kejelasan : oleh tenaga medis. apapun.
coach. pentingnya Peserta Jika hal tersebut Sehingga dapat
5. Mencetak media mengisi rekam mengetahui sudah tercapai maka diraih prestasi
promosi kesehatan medis dengan batasan dalam akan meningkatkan berupa
yang sudah disetujui lengkap. menempatkan kualitas sumber daya peningkatan
oleh mentor dan media sosialisasi. manusia, nilai akreditasi
coach. Nasionalisme : mengindikasikan rumah sakit.
6. Meminta izin ke 1. Rela berkorban bahwa pengelolaan
setiap kepala untuk kepentingan rumah sakit sudah
ruangan yang akan negara dan secara profesional dan
dipasang media bangsa : peserta dapat meningkatkan
promosi kesehatan. meluangkan nilai akreditasi rumah
7. Memasang media waktu , pikiran sakit.
promosi kesehatan dan tenaga dalam
cetak tentang tata melakukan proses
cara pengisian kegiatan
rekam medis di sosialisasi.
nurse stasion 2. Adil terhadap
Instalasi Gawat sesama : peserta
Darurat dan ruang tidak
rawat inap. membedakan
perlakua khusus
pada salah satu
unit terkait.

62
3. Tidak
memaksakan
kehendak kepada
orang lain :
peserta mengikuti
saran dari masing
masing ruangan
dalam
pemasangan
media sosialisasi.
Etika Publik :
1. Bersikap sopan
santun: Bersikap
sopan santun :
peserta
melakukan 5S
(senyum salam
sapa dan sopan
santun) saat akan
melakukan
sosialisasi.
Komitmen Mutu :

63
1. Efektif : sosialisasi
dilakukan sesuai
jadwal.
2. Efisien :
sosialisasi
dilakukan dengan
cepat, tepat dan
tujuan tercapai.
3. Inovatif : peserta
membuat media
sosoalisasi yang
belum pernah
digunakan
sebelumnya.
4. Mutu : Sosisalisasi
berorientasi pada
mutu peningkatan
pelayanan rumah
sakit.
Anti Korupsi :
1. Peduli : peserta
peduli terhadap
peningkatan mutu
pelayanan melalui

64
media sosialisasi
tersebut.
2. Kerja keras
:peserta bekerja
dengan sungguh
sungguh hingga
kegiatan
sosialisasi selesai
dilaksanakan.
Manajement ASN
1. Komunikatif,
konsultasi,
kerjasama: media
sosialisasi sudah
diinformasikan
dan
disosialisasikann
dengan pihak
terkait.
Whole of
Government :
1. Koordinasi :
peserta
menyatukan

65
tujuan dan
kegiatan dengan
pihak terkait.
2. Sinkronisasi :
peserta
menyamakan
persepsi dengan
pihak terkait.
Pelayanan Publik :
1. Kepentingan
umum : monitoring
dan evaluasi ini
bertujuan untuk
meningkatkan
mutu pelayanan
kesehatan.
6. Melakukan 1. Melakukan Output : Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi kegiatan konsultasi dengan 1. Instrument 1. Tanggung jawab : berkotribusi dalam memperkuat
sosialisasi coach dan mentor evaluasi kegiatan peserta dapat mewujudkan visi dan nilai organisasi
kelengkapan mengenai metode sosialisasi menjelaskan misi rumah sakit yaitu antara lain:
pengisian rekam evaluasi kegiatan 2. Lembar tentang kegiatan : S : Sabar
medis pasien aktualisasi. rekapitulasi dan hasil kegiatan Visi : Rumah sakit E : Etos Kerja
Instalasi Gawat 2. Mencari referensi evaluasi kegiatan yang telah dengan pelayanan H : Handal
Darurat Dan Rawat dari jurnal, skripsi sosialisasi dilakukan sesuai standar menuju

66
Inap Di Rumah dan rancangan 3. Dokumentasi 2. Transparan : musi rawas sehat A:
Sakit Umum aktualisasi kegiatan Peserta akan mantab Achiecment
Daerah Muara mengenai hal yang Hasil : menjelaskan Misi : T : Tulus
Beliti. akan dievaluasi. 1. Tenaga medis kepada tenaga 1. Meningkatkan Peserta harus
3. Membuat instrument mengetahui, medis proses kualitas sumber tetap semangat,
evaluasi kegiatan memahami, dan evaluasinya daya manusia dapat
sosialisasi yang mematuhi secara lengkap 2. Terlaksananya menyelesaikan
telah disetujui coach prosedur 3. Jujur: peserta pengelolaan evaluasi
dan mentor. pengisian rekam tidak melakukan rumah sakit secar sosialisasi
4. Melaksanakan medis yang manipulasi hasil profesinal pengisian
evaluasi kegiatan lengkap Rumah evaluasi 3. Terakreditasinya rekam medis
sosialisasi Sakit Umum 4. Kepercayaan : rumah sakit dengan baik dan
kelengkapan Daerah Muara Peserta meyakini Hasil dari kegiatan ini sabar ketika
pengisian rekam Beliti bahwa yang dapat mengetahui menghadapi
medis. 2. Peserta evaluasi adalah kekurangan dalam kesulitan dalam
5. Melakukan mengetahui benar sesuai pelaksanaan kegiatan melaksanaan
rekapitulasi hasil kekurangan aturan yang sosialisasi pengisian tugas dengan
evaluasi kegiatan dalam berlaku. rekam medis sehingga tulus tanpa
sosialisasi pelaksanaan 5. Kejelasan : kedepannya dapat mengharapkan
kelengkapan kegiatan peserta dilakukan kegiatan imbalan apapun
pengisian rekam sosialisasi memahami sosialisasi yang lebih sehingga dapat
medis. pengisian rekam wewenang yang baik. Jika hal tersebut diraih prestasi
6. Melaporkan hasil medis. diberikan dalam sudah tercapai maka berupa
rekapitulasi evaluasi evaluasi akan meningkatkan peningkatan

67
kegiatan sosialisasi Nasionalisme : kualitas sumber daya nilai akreditasi
Kelengkapan 1. Adil terhadap manusia, rumah sakit.
pengisian rekam sesama : peserta mengindikasikan
medis tidak bahwa pengelolaan
membedakan rumah sakit sudah
perlakuan secara profesional dan
terhadap subjek dapat meningkatkan
evaluasi nilai akreditasi rumah
berdasarkan sakit.
Suku, Agama,
Ras, antar
golongan.
Etika Publik :
1. Bersikap sopan
santun : peserta
melakukan 5S
(senyum salam
sapa dan sopan
santun) saat
melakukan
evaluasi
2. Bertanggung
jawab : hasil yang
telah didapatkan

68
oleh peserta bisa
diuji
kebenarannya.
3. Menjaga informasi
: perserta tidak
memberikan hasil
evaluasi kepada
pihak yang tidak
berhak.
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta
melakukan
evaluasi sesuai
dengan waktu
yang telah
ditentukan.
2. Efisien : materi
evaluasi dilakukan
sesingkat dan
sejelas mungkin.
3. Inovatif : peserta
melakukan
evaluasi dengan
cara yang belum

69
pernah dilakukan
sebelumnya oleh
pihak rumah sakit.
Anti Korupsi :
1. Peduli :kepedulian
dari peserta dalam
rangka
meningkatkan
kualitas rumah
sakit.
2. Disiplin : kegiatan
ini di laksanakan
sesuai dengan
jadwal dan sesuai
aturan.
3. Kerja keras :
peserta bekerja
dengan sungguh
sungguh hingga
diperoleh hasil
evaluasi
Manajement ASN :
1. Profesionalisme :
peserta

70
melakukan
evaluasi
berdasarkan
keahlian yang
dimiliki.
Whole of
Government :
1. Koordinasi :
peserta
melakukan
koordinasi antar
instalasi.
2. Sinkronasi :
peserta
menyamakan
persepsi dengan
pihak terkait
tentang evaluasi.
Pelayanan Publik :
1. Partisipatif :
peserta ikut
meningkatkan
dalam
peningkatan mutu

71
pelayanan rumah
sakit
2. Keterbukaan :
peserta dapat
menjelaskan
runtutan kegiatan
dalam kegiatan
evaluasi.
3. Kemudahan:
evaluasi
menggunakan
bahasa yang
mudah dimengerti
dan dipahami.

72
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

73
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Hasil Pendalaman Core Issue Terpilih


Belum optimalnya pengisian rekam medis pasien Instalasi Gawat Darurat
dan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti menjadi core issue
terpilih dalam pelaksanaan aktualisasi ini. Kelengkapan pengisian rekam medis
merupakan salah satu merupakan salah satu penilaian akreditasi rumah sakit dan
indikator mutu pelayanan rumah sakit yang tercantum dalam Peningkatan Mutu Dan
Keselamatan Pasien (PMKP). Adapun deskripsi dan hasil kegiatan juga akan
dijelaskan dalam bagian laporan aktualisasi ini.

Tabel 7. Kegiatan Pertama Aktualisasi


Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach tentang
Kegiatan I
pelaksanaan kegiatan
Tanggal
30 Agustus 2021– 2 September 2021
Kegiatan
Tahapan 1. Menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan dengan
Kegiatan mentor dan coach.
2. Menghubungi mentor dan coach untuk menetapkan jadwal,
metode dan lokasi konsultasi.
3. Menemui mentor dan coach untuk konsultasi kegiatan
aktualisasi dengan Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
santun (5S).
4. Melakukan pemaparan, dan konsultasi dengan mentor dan
coach terkait isu dan solusi untuk diangkat menjadi
rancangan aktualisasi.
5. Mencatat kritik dan saran yang diberikan mentor dan coach
sehubungan dengan kegitan aktualisasi.
6. Melaksanakan tugas sesuai masukan dan saran dari mentor
dan coach.
7. Meminta persetujuan mentor dan coach untuk
melaksanakan kegiatan.

74
Keterkaitan Akuntabilitas :
Nilai-Nilai 1. Transparansi : peserta memberikan informasi kegiatan yang
Dasar ASN akan dilakukan dengan jelas dan lengkap.
2. Bertanggung jawab : peserta sadar akan kewajiban untuk
melaksanakan tugas yang diberikan coach dan mentor .
3. Kepercayaan : peserta memberikan keyakinan kepada
coach dan mentor akan kemampuan untuk melaksanakan
tugas yang telah diberikan
Nasionalisme :
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain: peserta
menyesuaikan jadwal pertemuan yang telah ditetapkan
mentor dan coach.
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan :
peserta menghormati dan melaksanakan yang telah
dietapkan oleh mentor dan coach
Etika Publik :
Bersikap sopan santun : Peserta melakukan 5 S (senyum,
salam, sapa, sopan dan santun) ketika menemui mentor
dan coach
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta menyelesaikan tugas dari mentor dan
coach dengan tepat waktu
2. Efisien : peserta melakukan tugas dengan benar yang telah
diberikan oleh mentor dan coach
Anti Korupsi :
1. Displin : peserta datang dengan tepat waktu sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan
2. Bertanggung jawab : peserta mampu menjelaskan apa yang
telah dilakukan
Management ASN :
1. Profesionalisme : peserta bekerja sesuai dengan keahlian
yang dimiliki.

75
2. Komunikasi, konsultasi, kerjasama efektif : Peserta
memberikan informasi dengan singkat jelas
Whole of Government :
1. Koordinasi : peserta melakukan brainstroming dengan
mentor dan coach untuk menyatukan tujuan dan kegiatan
yang akan dilakukan.
2. Sinkronasi : peserta berusaha menyamakan persepsi
dengan mentor dan coach
Kontribusi Visi :
terhadap Visi Rumah sakit dengan pelayanan sesuai standar menuju musi
dan Misi rawas sehat mantab
Organisasi Misi :
meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.
Hasil dari kegiatan ini dapat memberikan saran kepada peserta
untuk melakukan kegiatan aktualisasi yang lebih baik.
Penguatan S : Sabar
Nilai E : Etos Kerja
Organisasi H : Handal

76
Output Output :
dan 1. Jadwal konsultasi dengan mentor dan coach.
Hasil 2. Lembar persetujuan rancangan aktualisasi.
3. Notulensi revisi rancangan aktualisasi.
4. Dokumentasi kegiatan.

Gambar 3. Kegiatan Menyiapkan Materi yang akan dikonsultasikan


dengan Mentor dan Coach.

Gambar 4. Kegiatan Menghubungi Mentor dan Coach Untuk


Menetapkan Jadwal, Metode dan Lokasi Konsultasi.

77
Gambar 5. Kegiatan Menemui Mentor untuk Konsultasi Mengenai
Aktualisasi dengan Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun (5S)

Gambar 6. Kegiatan Melakukan Pemaparan, dan Konsultasi Dengan


Mentor Terkait Isu dan Solusi

78
Gambar 7. Kegiatan Mencatat Kritik dan Saran yang diberikan
Mentor Sehubungan dengan Kegiatan Aktualisasi.

Gambar 8. Screenshot Percakapan Tentang Masukan dan Saran dari


Coach.

79
Gambar 9.Kegiatan Meminta persetujuan Mentor untuk
Melaksanakan Kegiatan.
Hasil :
1. Mendapatkan izin melaksanaan kegiatan aktualisasi.
2. Mendapatkan masukan, saran isu dan gagasan inovatif yang
akan menjadi rancangan aktualisasi

Gambar 10. Surat Persetujuan Melaksanakan Kegiatan Aktualisasi

80
Gambar 11. Notulensi Diskusi dengan Mentor Mengenai Kegiatan 1
Aktualisasi

81
Tabel 8. Kegiatan Kedua Aktualisasi
Meminta Izin kepada Kepala Instalasi Rekam Medis dan
Kegiatan 2
Kepala Ruangan Rekam Medis
Tanggal
3 September 2021– 4 September 2021
Kegiatan
Tahapan 1. Menghubungi kepala instalasi dan ruangan rekam medis
Kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti untuk
menentukan jadwal pertemuan.
2. Menemui kepala instalasi dan kepala ruangan Rekam
Medis Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti dan
menjelaskan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3. Meminta izin untuk melakukan kegiatan aktualisasi di
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti.
Keterkaitan Akuntabilitas :
Nilai-Nilai 1. Jujur : memberikan informasi dengan jujur.
Dasar ASN 2. Bertanggung jawab : dapat menjelaskan apa yang telah
dilakukan
3. Transparan : memberikan informasi kegiatan yang akan
dilakukan dengan jelas dan lengkap.
Nasionalisme :
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain : tidak
memaksa jika tidak diberikan izin
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
: menghargai keputusan yang telah ditetapkan
Etika Publik :
Bersikap sopan santun : peserta melakukan 5S (senyum
salam sapa dan sopan santun) saat menemui Kepala
instalasi dan kepala ruang rekam medis.
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta berusaha mendapatkan izin sesuai jadwal
yang ditentukan.

82
2. Efisien : Peserta berusaha untuk menjelaskan informasi
yang berhubungan dengan kegiatan aktualisasi secara
singkat dan jelas.
Anti Korupsi:
1. Disiplin : peserta akan menemui kepala instalasi dan
kepala ruangan sesuai dengan jadwal.
Kontribusi Visi :
terhadap Rumah sakit dengan pelayanan sesuai standar menuju musi
Visi dan rawas sehat mantab
Misi Misi :
Organisasi meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
Hasil dari kegiatan ini dapat memberikan saran kepada
peserta untuk melakukan kegiatan.
Penguatan S : Sabar
Nilai E : Etos Kerja
Organisasi
Output dan Output :
Hasil 1. Penetapan jadwal pertemuan kepala instalasi dan kepala
ruangan rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Muara
Beliti.
2. Notulensi hasil diskusi dan saran dari kepala instalasi dan
kepala ruangan rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti.
3. Surat izin melaksanakan kegiatan aktualisasi
4. Dokumentasi kegiatan.

83
Gambar 12. Screenshot Percakapan dengan Kepala
Instalasi untuk Menentukan Jadwal Pertemuan.

Gambar 13. Kegiatan Menemui Kepala Instalasi Rekam


Medis

84
Gambar 14. Kegiatan Meminta Izin Kepada Kepala
Ruangan Rekam Medis

Gambar 15. Surat Persetujuan Melaksanakan Kegiatan


Aktualisasi dari Instalasi Rekam Medis

85
Gambar 16. Notulensi Hasil Diskusi dan Saran dari Kepala
Instalasi dan Kepala Ruangan Rekam Medis

Hasil :
1. Mendapatkan izin dari kepala kepala instalasi dan
ruangan rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti.
2. Mendapatkan saran dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi.

86
Tabel 9. Kegiatan Ketiga Aktualisasi
Kegiatan 3 Melakukan pengumpulan data awal dengan cara:
1. Melakukan observasi di ruangan Instalasi Gawat Darurat,
instalasi rawat inap, dan instalasi rekam medik
2. Melakukan wawancara dengan Kepala Instalasi dan
Kepala Ruangan Rekam Medis Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti
3. Membagikan kuisioner kepada dokter, perawat, bidan,
DPJP dan petugas terkait.
Tanggal
6 September – 11 September 2021
Kegiatan
Tahapan 1. Membaca dan memahami Buku Pedomam Rekam Medis
Kegiatan dan Panduan yang berkaitan dengan kelengkapan rekam
medis.
2. Membuat rincian hal-hal yang harus diperhatikan saat
melakukan observasi dalam bentuk pedoman observasi.
3. Melakukan observasi pelaksanaan pengisian dan
pemeriksaan kelengkapan rekam medis.
4. Mencatat hal-hal yang sesuai dan tidak sesuai dengan
buku pedoman dan Standar Prosedur Operasional rekam
medis.
5. Mencari referensi dari jurnal, skripsi dan rancangan
aktualisasi mengenai hal yang akan ditanyakan saat
wawancara.
6. Membuat pedoman wawancara berdasarkan referensi
yang diperoleh
7. Menghubungi kepala instalasi dan ruangan rekam medis
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti untuk
menentukan jadwal wawancara.
8. Melakukan wawancara dengan kepala instalasi dan kepala
ruangan rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Muara
Beliti.

87
9. Mencatat hasil wawancara dengan kepala instalasi dan
ruangan rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Muara
Beliti.
10. Membuat resume wawancara dan menganalisa
permasalahan yang terjadi.
11. Mencari referensi dari jurnal, skripsi dan rancangan
aktualisasi mengenai hal yang akan ditanyakan di lembar
kuisioner.
12. Membuat lembar kuisioner berdasarkan referensi yang
yang diperoleh.
13. Membagikan lembar kuisioner ke dokter, perawat, bidan,
DPJP dan petugas terkait untuk diisi dan dikumpukan
kembali.
14. Melakukan rekapitulasi lembar kuisoner dan menganalisa
permasalahan yang diperoleh dari hasil kuisioner.
15. Membuat resume dari kegiatan observasi, wawancara dan
kuisioner.
Keterkaitan Akuntabilitas :
Nilai-Nilai 1. Tanggung jawab : data data yang telah didapatkan oleh
Dasar ASN peserta bisa dipertanggung jawabkan.
2. Integritas : peserta melakukan pemeriksaan rekam medis
secara menyeluruh.
3. Transparan : Data yang telah di dapatkan oleh peserta
jelas dan terbuka.
4. Jujur: peserta melakukan data dengan benar
5. Kepercayaan : Peserta meyakini bahwa yang
dilakukannya adalah benar sesuai aturan yang berlaku.
6. Kejelasan : peserta mengetahui dengan jelas akan
tugasnya.
Nasionalisme :
Adil terhadap sesama : peserta tidak membedakan perlakuan
terhadap subjek evaluasi berdasarkan Suku, Agama, Ras,
antar golongan.

88
Etika Publik :
1. Bersikap sopan santun : peserta melakukan 5S (senyum
salam sapa dan sopan santun) saat melakukan
wawancara dan kuesioner.
2. Bertanggung jawab : data data yang telah didapatkan
oleh peserta bisa diuji kebenarannya.
3. Menjaga informasi : perserta tidak memberikan hasil
kuisioner dan wawancara kepada pihak yang tidak berhak.
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta melakukan observasi, wawancara dan
kuisioner sesuia dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Efisien : wawancara dan kuisioner dilakukan sesingkat
dan sejelas mungkin.
3. Inovatif : peserta melakukan pengambilan data awal
dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Anti Korupsi :
1. Peduli : kegiatan ini merupakan kepedulian dari peserta
dalam rangka meningkatkan kualitas rumah sakit.
2. Disiplin : kegiatan ini di laksanakan sesuai dengan jadwal
dan sesuai aturan.
3. Kerja keras : peserta bekerja dengan sungguh sungguh
hingga diperoleh data yang diinginkan.

Manajement ASN :
Profesionalisme : peserta mengumpulkan data berdasarkan
keahlian yang dimiliki.
Whole of Government :
1. Koordinasi : peserta melakukan koordinasi antar instalasi.
2. Sinkronasi : peserta menyamakan persepsi dengan
pegawai yang terkait dengan pengisian rekam medis.
3. Integritas: peserta melakukan kegiatan secara menyeluruh
Pelayanan Publik :

89
1. Partisipatif : kegiatan ini merupakan keikutsertaan peserta
dalam peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
2. Keterbukaan : peserta menjelaskan runtutan kegiatan
dalam kegiatan rekam medis.
3. Kemudahan : Kuisioner dan wawancara menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.
Kontribusi Visi :
terhadap Rumah sakit dengan pelayanan sesuai standar menuju musi
Visi dan rawas sehat mantab
Misi
Organisasi Misi :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2. Terlaksananya pengelolaan rumah sakit secara profesinal
3. Terakreditasinya rumah sakit
Penguatan S : Sabar
Nilai E : Etos Kerja
Organisasi H : Handal
A : Achievement
T : Tulus
Output dan Output :
Hasil 1. Pedoman observasi pengisian dan kelengkapan rekam
medis.
2. Pedoman wawancara dengan kepala Instalasi dan Kepala
Ruangan Rekam Medis
3. Resume Wawancara
4. Lembar Kusioner
5. Lembar Rekapitulasi Kuisioner
6. Resume hasil observasi, wawancara dan kuisioner
7. Dokumentasi kegiatan

90
Gambar 17. Kegiatan Membaca Buku Pedoman Rekam
Medis

Gambar 18. Kegiatan Membuat Rincian Observasi

91
Gambar 19. Lembar Pedoman Observasi

Gambar 20. Kegiatan Melakukan Observasi.

92
Gambar 21.Kegiatan Mencatat Hal-Hal yang Sesuai dan
Tidak Sesuai dengan SPO

Gambar 22. Kegiatan Mencari Referensi Wawancara.

93
Gambar 23.Kegiatan Membuat Pedoman Wawancara

Gambar 24. Lembar Pedoman Wawancara

94
Gambar 25. Kegiatan Menghubungi Kepala Instalasi Untuk
Wawancara.

Gambar 26.Kegiatan Melakukan Wawancara dengan


Kepala Instalasi Rekam Medis

95
Gambar 27.Kegiatan Mencatat Hasil Wawancara

Gambar 28.Kegiatan Membuat Resume Wawancara

Gambar 29. Lembar Resume Wawancara

96
Gambar 30. Kegiatan Mencari Referensi Lembar
Kuisioner.

Gambar 31. Lembar kuisioner

97
Gambar 32. Kegiatan Membagikan Kuisioner

Gambar 33. Kegiatan Melakukan Rekapitulasi lembar


Kuisoner

Gambar 34. Lembar Rekapitulasi Kuisioner Sebelum


Sosialisasi

98
Gambar 35. Kegiatan Membuat Resume Observasi,
Wawancara dan Kuisioner

Gambar 36. Resume Kegiatan Observasi, Wawancara dan


Kuisioner

Hasil :
Memperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan
pengisian rekam medis yaitu:
1. SDM
a. Pengetahuan.
Masih adanya petugas yang belum mengetahui bahwa
rekam medis harus segera dilengkapi.

99
b. Kedisiplinan.
• Masih banyak tenaga medis dan pihak terkait yang
belum melengkapi rekam medis.
• Masih banyak petugas yang telat mengembalikan
dokumen rekam medis kepada pihak petugas rekam
medis melebihi batas yang ditentukan.
c. Motivasi
• Masih banyak yang belum mengetahui dampak dari
ketidaklengkapan rekam medis pasien.
• Masih banyak yang belum paham manfaat dan
kegunaan rekam medis pasien.
2. Alat
Cheklist ketidaklengkapan
Belum optimalnya Cheklist pencatatan ketidaklengkapan
rekam medis.
3. Metode
a. Prosedur kerja
• Belum optimalnya penerapan SPO mengenai rekam
medis
• Kurangnya sosialisasi mengenai SPO rekam medis
• Tidak adanya monitoring dan evaluasi terhadap
ketidaklengkapan pengisian rekam medis.
b. Tidak adanya sistem reward dan punishment dalam
penyelenggaraan rekam medis.

100
Tabel 10. Kegiatan Keempat Aktualisasi
Kegiatan 4 Melakukan Evaluasi dan Monitoring pengisian rekam
medis dengan cara:
1. Melakukan Analisis kuantitatif rekam medis di Instalasi
Gawat Darurat dan ruang rawat inap.
2. Meminta klarifikasi dari petugas yang melakukan
pengisian tentang pengisian rekam medis yang tidak
lengkap.
3. Melakukan koordinasi dengan bagian Managemen
rumah sakit dalam upaya meningkatkan kelengkapan
pengisian rekam medis.
Tanggal
12 September – 18 September 2021
Kegiatan
Tahapan 1. Membaca dan memahami buku pedoman dan
Kegiatan Standar Prosedur Operasional rekam medis
mengenai analisis kuantitatif rekam medis.
2. Mengambil sampel Rekam Medis Dari Instalasi
Gawat Darurat dan Rawat Inap untuk dilakukan
analisis.
3. Melakukan analisis kuantitatif sesuai dengan buku
pedoman dan Standar Prosedur Operasional rekam
medis.
4. Membuat daftar petugas yang mengisi rekam medis
tidak sesuai dengan Standar Prosedur Operasional.
5. Memanggil atau menghubungi petugas tersebut
untuk dimintai klarifikasi tentang rekam medis yang
ditulisnya.
6. Mencatat hasil klarifikasi dalam lembar klarifikasi
kelengkapan rekam medis.
7. Membuat laporan yang disampaikan ke bagian
manajemen khususnya Kepala Instalasi dan Kepala
Ruangan Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti.

101
8. Menghubungi kepala instalasi dan ruangan rekam
medis Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti
untuk menentukan jadwal pertemuan koordinasi.
9. Menyampaikan paparan hasil dari klarifikasi ke
Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti.
10. Melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi dan
Kepala Ruangan Rekam Medis Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti dalam upaya meningkatkan
kelengkapan pengisian rekam medis.
Keterkaitan Akuntabilitas :
Nilai-Nilai 1. Tanggung jawab : peserta mampu menjelaskan
Dasar ASN kegiatan yang telah dilakukan.
2. Transparan : peserta dapat menjelaskan proses
penilaian yang dilakukan kepada unit terkait.
3. Jujur : peserta tidak melakukan manipulasi hasil
evaluasi.
4. Kepercayaan : peserta meyakini prosedur yang
dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Kejelasan : peserta memahami wewenang yang
diberikan dalam penilaian rekam medis.
Nasionalisme :
1. Rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa : peserta meluangkan waktu untuk
melaksanakan evaluasi rekam medis dengan tujuan
adanya peningkatan pelayanan rumah sakit.
2. Adil terhadap sesama : peserta objektif dalam
penilaian rekam medis.
3. Etika Publik :
4. Bersikap sopan santun : peserta melakukan 5S
(senyum salam sapa dan sopan santun) saat
melakukan ketika menemui pihak terkait.

102
5. Menjaga informasi : peserta mematuhi undang
undang tentang rekam medis bahwasannya isi rekam
medis adalah milik pasien dan rekam medis adalah
milik rumah sakit.
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta melakukan evaluasi dan monitoring
pengisian rekam medik sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
2. Efisien : Evaluasi dan monitoring dilakukan secara
cepat dan tepat.
3. Inovatif : peserta melakukan monitoring dan evaluasi
rekam medis yang belum pernah dilakukan
sebelumnya.
4. Mutu: peserta melakukan evaluasi dengan tujuan
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
5. Perbaikan berkelelanjutan : kegiatan ini dapat
diadaptasi oleh rumah sakit untuk penilaian rekam
medis kedepannya.
Anti Korupsi
1. Peduli : peserta peduli akan mutu pelayanan
ditempat bekerja.
2. Disiplin : peserta melakukan evaluasi ini sesuai
aturan dan jadwal.
3. Kerja keras : peserta bekerja dengan sungguh
sungguh hingga kegiatan evaluasi selesai
dilaksanakan
4. Berani : peserta dengan jujur dan berani melaporkan
hasil monitoring dan evaluasi pada pihak yang
terkait.
Manajement ASN :
1. Profesionalisme : peserta melakukan monitoring dan
evaluasi berdasarkan sudut pandang keahlian yang
dimiliki.

103
2. Komunikatif, konsultasi, kerjasama : kegiatan ini
sudah dikomunikasikan dan dikonsultasikan untuk
dapat bekerja sama dengan pihak terkait
Whole of Government :
1. Koordinasi : peserta menyatukan tujuan dan kegiatan
dengan pihak terkait.
2. Sinkronisasi : peserta menyamakan persepsi dengan
pihak terkait.
Pelayanan Publik :
Kepentingan umum : monitoring dan evaluasi ini
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

104
Kontribusi Visi :
terhadap Rumah sakit dengan pelayanan sesuai standar menuju musi
Visi dan rawas sehat mantab
Misi Misi :
Organisasi 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2. Terlaksananya pengelolaan rumah sakit secar profesinal
3. Terakreditasinya rumah sakit
Hasil dari kegiatan ini dapat menigkatkan pengetahuan dan
pemahaman serta kepatuhan dalam pengisian rekam medis
secara lengkap oleh tenaga medis. Jika hal tersebut sudah
tercapai maka akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
mengindikasikan bahwa pengelolaan rumah sakit sudah secara
profesional dan dapat meningkatkan nilai akreditasi rumah sakit.
Penguatan S : Sabar
Nilai E : Etos Kerja
Organisasi H : Handal
A : Achievement
T : Tulus
Output dan Output :
Hasil 1. Lembar analisis rekam medis
2. Daftar petugas yang tidak melengkapi rekam medis
3. Lembar klarifikasi kelengkapan pengisian rekam medis

Gambar 37. Kegiatan Membaca Buku Pedoman Analisis


Kuantitatif Rekam Medis.

105
Gambar 38. Kegiatan Mengambil Sampel Rekam Medis

Gambar 39. Keadaan Rekam Medis sebelum dilakukan


Sosialisasi

106
Gambar 40. Kegiatan Melakukan Analisis Kuantitatif

Gambar 41. Contoh Lembar rekam Medis yang belum lengkap.

107
Gambar 42. Lembar Rekapitulasi Cheklist Analisa Kuantitatif
Sebelum Sosialisasi

Gambar 43. Kegiatan Membuat Daftar Petugas yang Melengkapi


Pengisian Rekam Medis

Gambar 44. Daftar Petugas yang tidak melengkapi rekam medis.

108
Gambar 45. Kegiatan Melakukan Klarifikasi terhadap Petugas
yang tidak Melengkapi Penulisan Rekam Medis

Gambar 46. Kegiatan Mencatat Hasil Klarifikasi

Gambar 47. Lembar Klarifikasi Kelengkapan Rekam Medis

109
Gambar 48. Kegiatan Membuat Laporan yang disampaikan ke
bagian manajemen.

Gambar 49. Kegiatan Menghubungi kepala Instalasi Rekam


Medis untuk Koordinasi.

Gambar 50. Kegiatan Menyampaikan Paparan Hasil dari


Klarifikasi Rekam Medis

110
Gambar 51. Kegiatan Melakukan Koordinasi dengan Kepala
Instalasi Rekam Medis

Hasil :
• Melaporkan ke manajemen atas temuan isu kelengkapan
pengisian rekam medis dengan tujuan sebagai bahan
referensi dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan rekam medis.
• Akan adanya Kebijakan baru mengenai Rewadrs dan
Punishment Terhadap Kedisiplinan Penulisan Rekam
Medis

111
Tabel 11. Kegiatan Kelima Aktualisasi
Kegiatan 5 Melakukan sosialisasi pengisian rekam medis yang
lengkap dengan cara:
c. Membuat media promosi kesehatan cetak tentang tata
cara pengisian rekam medis.
d. Memasang media promosi kesehatan cetak tentang
tata cara pengisian rekam medis di nurse stasion
Instalasi Gawat Darurat dan ruang rawat inap.
Tanggal
20 September – 25 September 2021
Kegiatan
Tahapan 1. Mencari referensi dari jurnal, skripsi dan rancangan
Kegiatan aktualisasi mengenai hal yang akan dicantumkan
dalam media promosi kesehatan cetak.
2. Membuat konsep media promosi kesehatan cetak
yang akan dipasang di nurse station Instalasi Gawat
Darurat dan Rawat Inap
3. Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach
mengenai konsep media promosi kesehatan cetak
dan area pemasangannya.
4. Mendesain media promosi kesehatan cetak yang
disetujui oleh mentor dan coach.
5. Mencetak media promosi kesehatan yang sudah
disetujui oleh mentor dan coach.
6. Meminta izin ke setiap kepala ruangan yang akan
dipasang media promosi kesehatan.
7. Memasang media promosi kesehatan cetak tentang
tata cara pengisian rekam medis di nurse stasion
Instalasi Gawat Darurat dan ruang rawat inap.

112
Keterkaitan Akuntabilitas :
Nilai-Nilai 1. Tanggung jawab : peserta mampu menjelaskan kegiatan
Dasar ASN yang telah dilakukan.
2. Transparan : peserta dapat menjelaskan proses penilaian
yang dilakukan kepada unit terkait.
3. Jujur : peserta tidak melakukan manipulasi hasil evaluasi.
4. Kepercayaan : peserta meyakini prosedur yang dilakukan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Kejelasan : peserta memahami wewenang yang diberikan
dalam penilaian rekam medis.

Nasionalisme :
1. Rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
:peserta meluangkan waktu untuk melaksanakan evaluasi
rekam medis dengan tujuan adanya peningkatan pelayanan
rumah sakit.
2. Adil terhadap sesama : peserta objektif dalam penilaian
rekam medis.
Etika Publik :
1. Bersikap sopan santun : peserta melakukan 5S (senyum
salam sapa dan sopan santun) saat melakukan ketika
menemui pihak terkait.
2. Menjaga informasi : peserta mematuhi undang undang
tentang rekam medis bahwasannya isi rekam medis adalah
milik pasien dan rekam medis adalah milik rumah sakit.
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta melakukan evaluasi dan monitoring
pengisian rekam medik sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
2. Efisien : Evaluasi dan monitoring dilakukan secara cepat dan
tepat.
3. Inovatif : peserta melakukan monitoring dan evaluasi rekam
medis yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

113
4. Mutu: peserta melakukan evaluasi dengan tujuan
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
5. Perbaikan berkelelanjutan : kegiatan ini dapat diadaptasi
oleh rumah sakit untuk penilaian rekam medis kedepannya.
Anti Korupsi
1. Peduli : peserta peduli akan mutu pelayanan ditempat
bekerja.
2. Disiplin : peserta melakukan evaluasi ini sesuai aturan dan
jadwal.
3. Kerja keras : peserta bekerja dengan sungguh sungguh
hingga kegiatan evaluasi selesai dilaksanakan
4. Berani : peserta dengan jujur dan berani melaporkan hasil
monitoring dan evaluasi pada pihak yang terkait.

Manajement ASN :
1. Profesionalisme : peserta melakukan monitoring dan
evaluasi berdasarkan sudut pandang keahlian yang dimiliki.
2. Komunikatif, konsultasi, kerjasama : kegiatan ini sudah
dikomunikasikan dan dikonsultasikan untuk dapat bekerja
sama dengan pihak terkait
Whole of Government :
1. Koordinasi : peserta menyatukan tujuan dan kegiatan
dengan pihak terkait.
2. Sinkronisasi : peserta menyamakan persepsi dengan pihak
terkait.
Pelayanan Publik :
Kepentingan umum : monitoring dan evaluasi ini bertujuan
untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Kontribusi Visi :
terhadap Rumah sakit dengan pelayanan sesuai standar menuju musi
Visi dan rawas sehat mantab
Misi Misi :
Organisasi 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

114
2. Terlaksananya pengelolaan rumah sakit secar profesinal
3. Terakreditasinya rumah sakit
Hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman serta kepatuhan dalam pengisian rekam medis
secara lengkap oleh tenaga medis. Jika hal tersebut sudah
tercapai maka akan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, mengindikasikan bahwa pengelolaan rumah sakit
sudah secara profesional dan dapat meningkatkan nilai akreditasi
rumah sakit.
Penguatan S : Sabar
Nilai E : Etos Kerja
Organisasi H : Handal
A : Achievement
T : Tulus
Peserta harus tetap semangat, dapat menyelesaikan sosialisasi
pengisian rekam medis yang lengkap dengan baik dan sabar
ketika menghadapi kesulitan dalam melaksanaan tugas dengan
tulus tanpa mengharapkan imbalan apapun sehingga, dapat
diraih prestasi berupa peningkatan nilai akreditasi rumah sakit.
Output dan Output :
Hasil 1. Konsep media promosi kesehatan cetak
2. Desain media promosi kesehatan cetak
3. Media promosi kesehatan yang telah dicetak
4. Dokumentasi kegiatan

115
Gambar 52 . Kegiatan Mencari Referensi Media Promosi
Kesehatan Cetak.

Gambar 53. Kegiatan Membuat Konsep Media Promosi


kesehatan

116
Gambar 54. Konsep Media Promosi Kesehatan

Gambar 55. Kegiatan Melakukan Konsultasi dengan Mentor


dan Coach Mengenai Konsep Media Promosi Kesehatan

117
Gambar 56. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 53
tahun 2010 (yang telah diubah menjadi PP 94 tahun 2021)

Gambar 57. SK Direktur Mengenai Kebijakan Rewards dan


Punishment

118
Gambar 58. Kegiatan Mendesain Media Promosi Kesehatan.

Gambar 59. Desain Media Promosi Kesehatan

119
Gambar 60. Kegiatan Mencetak Media Promosi Kesehatan

Gambar 61. Surat Undangan Sosialisasi Rekam Medis

120
Gambar 62. Materi Presentasi Sosialisasi Rekam Medis

Gambar 63. Kegiatan Melakukan Sosialisasi Rekam Medis

Gambar 64. Kegiatan Penyerahan SPO dan Cheklist Rekam


Medis

121
Gambar 65.Kegiatan Melakukan Sosialisasi Rekam
Medis bersama Kepala Instalasi Rekam Medis

Gambar 66. Kegiatan Melakukan Sosialisasi Rekam


Medis di malam hari

Gambar 67. Kegiatan Melakukan Sosialisasi Rekam


Medis di pagi hari

122
Gambar 68. Kegiatan Melakukan Sosialisasi Rekam Medis
dengan Petugas Rekam Medis.

Gambar 69. Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi

123
Gambar 70.Kegiatan Meminta Izin untuk Memasang
Media Promosi

Gambar 71.Kegiatan Memasang Media Promosi Kesehatan

Hasil :
1. Terlaksananya sosialisasi media promosi kesehatan cetak
tentang kelengkapan pengisian rekam medis

124
2. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman petugas medis
tentang pentingnya mengisi rekam medis dengan lengkap.
3. Mengetahui adanya kebijakan baru mengenai Rewards dan
Punishment Terhadap Kedisiplinan Pengisian Rekam Medis

125
Tabel 12. Kegiatan Keenam Aktualisasi
Kegiatan 6 Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi kelengkapan
pengisian rekam medis pasien Instalasi Gawat Darurat
Dan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Muara
Beliti.
Tanggal
27 September - 02 Oktober 2021
Kegiatan
Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan coach dan mentor
Kegiatan mengenai metode evaluasi kegiatan sosialisasi.
2. Mencari referensi dari jurnal, skripsi dan rancangan
aktualisasi mengenai hal yang akan dievaluasi.
3. Membuat instrument evaluasi kegiatan sosialisasi
yang telah disetujui coach dan mentor.
4. Melaksanakan evaluasi kegiatan sosialisasi
kelengkapan pengisian rekam medis.
5. Melakukan rekapitulasi hasil evaluasi kegiatan
sosialisasi kelengkapan pengisian rekam medis.
6. Melaporkan hasil rekapitulasi evaluasi kegiatan
sosialisasi Kelengkapan pengisian rekam medis
Keterkaitan Akuntabilitas :
Nilai-Nilai 1. Tanggung jawab : peserta dapat menjelaskan
Dasar ASN tentang kegiatan dan hasil kegiatan yang telah
dilakukan
2. Transparan : Peserta akan menjelaskan kepada
tenaga medis proses evaluasinya secara lengkap
3. Jujur: peserta tidak melakukan manipulasi hasil
evaluasi
4. Kepercayaan : Peserta meyakini bahwa yang
evaluasi adalah benar sesuai aturan yang berlaku.
5. Kejelasan : peserta memahami wewenang yang
diberikan dalam evaluasi

126
Nasionalisme :
Adil terhadap sesama : peserta tidak membedakan
perlakuan terhadap subjek evaluasi berdasarkan Suku,
Agama, Ras, antar golongan.
Etika Publik :
1. Bersikap sopan santun : peserta melakukan 5S
(senyum salam sapa dan sopan santun) saat
melakukan evaluasi
2. Bertanggung jawab : hasil yang telah didapatkan
oleh peserta bisa diuji kebenarannya.
3. Menjaga informasi : perserta tidak memberikan hasil
evaluasi kepada pihak yang tidak berhak.
Komitmen Mutu :
1. Efektif : peserta melakukan evaluasi sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
2. Efisien : materi evaluasi dilakukan sesingkat dan
sejelas mungkin.
3. Inovatif : peserta melakukan evaluasi dengan cara
yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh pihak
rumah sakit.
Anti Korupsi :
1. Peduli :kepedulian dari peserta dalam rangka
meningkatkan kualitas rumah sakit.
2. Disiplin : kegiatan ini di laksanakan sesuai dengan
jadwal dan sesuai aturan.
3. Kerja keras : peserta bekerja dengan sungguh
sungguh hingga diperoleh hasil evaluasi.
Manajement ASN :
Profesionalisme : peserta melakukan evaluasi
berdasarkan keahlian yang dimiliki.
Whole of Government :
1. Koordinasi : peserta melakukan koordinasi antar
instalasi.

127
2. Sinkronasi : peserta menyamakan persepsi dengan
pihak terkait tentang evaluasi.
Pelayanan Publik :
1. Partisipatif : peserta ikut meningkatkan dalam
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
2. Keterbukaan : peserta dapat menjelaskan runtutan
kegiatan dalam kegiatan evaluasi.
3. Kemudahan: evaluasi menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan dipahami.

128
Kontribusi Visi :
terhadap Rumah sakit dengan pelayanan sesuai standar menuju musi
Visi dan rawas sehat mantab.
Misi Misi :
Organisasi 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2. Terlaksananya pengelolaan rumah sakit secar profesinal
3. Terakreditasinya rumah sakit
Hasil dari kegiatan ini dapat mengetahui kekurangan dalam
pelaksanaan kegiatan sosialisasi pengisian rekam medis
sehingga kedepannya dapat dilakukan kegiatan sosialisasi yang
lebih baik. Jika hal tersebut sudah tercapai maka akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengindikasikan
bahwa pengelolaan rumah sakit sudah secara profesional dan
dapat meningkatkan nilai akreditasi rumah sakit.
Penguatan S : Sabar
Nilai E : Etos Kerja
Organisasi H : Handal
A : Achievement
T : Tulus
Peserta harus tetap semangat, dapat menyelesaikan evaluasi
sosialisasi pengisian rekam medis dengan baik dan sabar ketika
menghadapi kesulitan dalam melaksanaan tugas dengan tulus
tanpa mengharapkan imbalan apapun sehingga dapat diraih
prestasi berupa peningkatan nilai akreditasi rumah sakit.
Output dan Output :
Hasil 1. Instrument evaluasi kegiatan sosialisasi
2. Lembar rekapitulasi evaluasi kegiatan sosialisasi
3. Dokumentasi kegiatan

129
Gambar 72. Kegiatan Melakukan Konsultasi Evaluasi
Sosialisasi.

Gambar 73. Screenshot Percakapan dengan Coach


mengenai Evaluasi Kegiatan Sosialisasi.

130
Gambar 74. Kegiatan Mencari Referensi Mengenai
Evaluasi Sosialisasi

Gambar 75. Kegiatan Membuat Instrument Evaluasi Kegiatan


sosialisasi.

131
Gambar 76 .Kuisioner Kelengkapan Pengisian Rekam Medis

Gambar 77. Cheklist isi Rekam Medis

132
Gambar 78. Kegiatan Evaluasi Sosialisasi

Gambar 79. Kegiatan Melakukan Rekapitulasi Hasil


Evaluasi Sosialisasi.

Gambar 80. Lembar Rekapitulasi Hasil Evaluasi Sosialisasi

133
Tabel 13. keadaan rekam medis sebelum dan sesudah
diadakan sosialisasi.
Keadaan rekam medis
No Keterangan
Sebelum Sesudah
1 Tidak ada ada Cheklist RM Terealisasi
Cheklist RM Rawat Inap
Rawat Inap
2 Tidak ada ada Cheklist RM Terealisasi
Cheklist RM IGD
IGD
3 Penulisan RM Penulisan RM Terealisasi
tidak lengkap lengkap
4 Tidak ada ada sampul RM Terealisasi
sampul RM
5 Tidak ada Ada media Terealisasi
media sosialisasi
sosialisasi pengisian rekam
pengisian rekam medis
medis
6 Tidak ada ada sistem Terealisasi
sistem rewards rewards dan
dan punishment punishment
dalam pengisian dalam pengisian
rekam medis rekam medis

Gambar 81. Tampak Depan Rekam Medis sebelum dan


sesudah dilakukan sosialisasi.

134
Gambar 82. Contoh Lembar Rekam Medis sebelum dan
sesudah dilakukan sosialisasi.

Gambar 83.Kegiatan Melaporkan Hasil Rekapitulasi Evaluasi


Sosialisasi

Gambar 84. Desain Hadiah atau Souvenir

135
Gambar 85. Pembagian Hadiah dengan Petugas RSUD Muara
Beliti dengan Progres Sosialisasi Terbaik

Gambar 86. Pembagian Souvenir untuk Ruang Instalasi gawat


Darurat dan Rang Rawat Inap

Gambar 87. Souvenir Mug Sebagai Media Sosialisasi

136
Hasil :
1. Tenaga medis mengetahui, memahami, dan mematuhi
prosedur pengisian rekam medis yang lengkap Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti.
2. Tenaga Medis dan Petugas terkait mengetahui bahwa ada
Cheklist terbaru dalam memonitoring kelengkapan rekam
medis.
3. Tenaga Medis dan petugas terkait mengetahui ada kebijakan
mengenai Rewards dan Punishment Terhadap Kedisiplinan
Rekam Medis.
4. Terdapat beberapa hal perbaikan dalam pengisian rekam
medis setelah dilakukan kegiatan Sosialisasi antara lain:
peningkatan pengetahuan dan kedisiplinan tenaga medis.
5. Peserta mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan
sosialisasi pengisian rekam medis yaitu sosialisasi hanya
dapat dilakukan dalam kelompok - kelompok kecil karena
peserta memiliki jadwal jaga yang berbeda beda sehingga
sosialisasi tidak bisa dilakukan dalam satu hari secara
bersamaan.

137
B. CAPAIAN AKTUALISASI

Kegiatan Aktualisasi (Habituasi) merupakan salah satu agenda tugas akhir


dari Pelatihan Dasar CPNS golongan III Angkatan LVI di lingkungan Provinsi
Sumatra Selatan. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan dari tanggal 30 Agustus
2021- 02 Oktober 2021 di RSUD Muara Beliti. Semua rangkaian kegiatan
aktualisasi yang dilakukan memuat nilai – nilai dasar yang wajib dimiliki oleh ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang
lebih dikenal dengan ANEKA juga ditambah dengan Agenda Peran dan
Kedudukan ASN.

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan koordinasi dan konsultasi dengan


beberapa pihak terkait seperti coach, mentor dan rekan – rekan kerja di ruangan.
Diharapkan kegiatan aktualisasi ini dapat mendukung Visi dan Misi serta
memperkuat nilai – nilai yang sudah diterapkan di RSUD Muara Beliti.

Berikut ini adalah tabel capaian aktualisasi yang memuat informasi tentang
kegiatan yang telah dilakukan, waktu pelaksanaan, persentase capaian kegiatan,
hasilnya (output) dan keterangaan

138
Tabel 14. Capaian Kegiatan Aktualisasi Peserta di RSUD Muara Beliti

Nilai Dasar ASN

Pelaksanaan

Kegiatan (%)

Tahapan (%)

Keterangan
Persentase

Persentase
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
(ANEKA)

Capaian

Capaian
Waktu
1. Melakukan 1. Menyiapkan materi yang akan Nilai-dasar ASN Output :
konsultasi dikonsultasikan dengan mentor dan coach. ANEKA: 1. Jadwal konsultasi
dengan mentor 2. Menghubungi mentor dan coach untuk • Akuntabilitas dengan mentor dan
dan coach menetapkan jadwal, metode dan lokasi • Nasionalisme coach.
tentang konsultasi. • Etika Publik 2. Lembar persetujuan

30 September-02 September 2021


pelaksanaan 3. Menemui mentor dan coach untuk konsultasi • Komitmen Mutu rancangan aktualisasi.
kegiatan. kegiatan aktualisasi dengan Senyum, Salam, • Anti Korupsi 3. Notulensi revisi
Sapa, Sopan dan santun (5S). rancangan aktualisasi.
Tercapai
4. Melakukan pemaparan, dan konsultasi Nilai-nilai 4. Dokumentasi kegiatan.
dengan mentor dan coach terkait isu dan 100% 100% kedudukan dan
solusi untuk diangkat menjadi rancangan peran ASN dalam Hasil :
aktualisasi. NKRI: 1. Mendapatkan izin
5. Mencatat kritik dan saran yang diberikan • Management melaksanaan kegiatan
mentor dan coach sehubungan dengan ASN aktualisasi,
kegitan aktualisasi. • Whole of 2. Mendapatkan
6. Melaksanakan tugas sesuai masukan dan Government masukan, saran isu
saran dari mentor dan coach. dan gagasan inovatif
7. Meminta persetujuan mentor dan coach yang akan menjadi
untuk melaksanakan kegiatan. rancangan aktualisasi.

139
2. Meminta izin 1. Menghubungi kepala instalasi dan Nilai-dasar ASN Output :
kepada kepala ruangan rekam medis Rumah Sakit ANEKA: 1. Penetapan jadwal
instalasi rekam Umum Daerah Muara Beliti untuk • Akuntabilitas pertemuan kepala
medis dan kepala menentukan jadwal pertemuan. • Nasionalisme instalasi dan kepala
ruangan rekam 2. Menemui kepala instalasi dan kepala • Etika Publik ruangan rekam
medis ruangan Rekam Medis Rumah Sakit • Komitmen Mutu medis Rumah Sakit

Umum Daerah Muara Beliti dan • Anti Korupsi Umum Daerah

menjelaskan tentang kegiatan yang Muara Beliti.

akan dilaksanakan Nilai-nilai 2. Notulensi hasil

kedudukan dan diskusi dan saran


3. Meminta izin untuk melakukan kegiatan
peran ASN dalam dari kepala instalasi
aktualisasi di Rumah Sakit Umum Daerah
NKRI: dan kepala ruangan
Muara Beliti.

3-4 September 2021


• Management rekam medis

ASN Rumah Sakit Umum


100% 100% • Whole of Daerah Muara Tercapai

Government Beliti.
3. Surat izin
melaksanakan
kegiatan aktualisasi
4. Dokumentasi
kegiatan

Hasil :
1. Mendapatkan izin
dari kepala kepala
instalasi dan
ruangan rekam
medis Rumah Sakit
Umum Daerah

140
Muara Beliti.
2. Mendapatkan saran
dalam
melaksanakan
kegiatan
aktualisasi.

141
3. Melakukan 1. Membaca dan memahami Buku Pedomam Nilai-dasar ASN Output:
pengumpulan Rekam Medis dan Panduan yang berkaitan ANEKA: 1. Pedoman observasi
data awal dengan kelengkapan rekam medis. • Akuntabilitas pengisian dan
dengan cara: 2. Membuat rincian hal-hal yang harus • Nasionalisme kelengkapan rekam
1. Melakukan diperhatikan saat melakukan observasi • Etika Publik medis.
observasi di dalam bentuk pedoman observasi. • Komitmen Mutu 2. Pedoman wawancara
ruangan • Anti Korupsi dengan kepala
3. Melakukan observasi pelaksanaan
Instalasi Instalasi dan Kepala
pengisian dan pemeriksaan kelengkapan
Gawat Nilai-nilai Ruangan Rekam
rekam medis.
Darurat, kedudukan dan Medis
4. Mencatat hal-hal yang sesuai dan tidak
instalasi rawat peran ASN dalam
sesuai dengan buku pedoman dan Standar 3. Resume Wawancara
inap, dan NKRI:
Prosedur Operasional rekam medis. 4. Lembar Kusioner

6-11 September 2021


instalasi • Management
5. Mencari referensi dari jurnal, skripsi dan 5. Lembar Rekapitulasi
rekam medik ASN
rancangan aktualisasi mengenai hal yang Kuisioner
2. Melakukan 100% 100% • Whole of Tercapai
akan ditanyakan saat wawancara. 6. Resume hasil
wawancara Government
6. Membuat pedoman wawancara observasi, wawancara
dengan
• Pelayanan
berdasarkan referensi yang diperoleh dan kuisioner
Kepala
Publik
Instalasi dan 7. Menghubungi kepala instalasi dan 7. Dokumentasi kegiatan
Kepala ruangan rekam medis Rumah Sakit

Ruangan Umum Daerah Muara Beliti untuk Hasil :

Rekam Medis menentukan jadwal wawancara. Memperoleh faktor-

Rumah Sakit 8. Melakukan wawancara dengan kepala faktor yang

Umum Daerah instalasi dan kepala ruangan rekam medis mempengaruhi

Muara Beliti Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti. kelengkapan

3. Membagikan 9. Mencatat hasil wawancara dengan kepala pengisian rekam

kuisioner instalasi dan ruangan rekam Medis Rumah medis

kepada Sakit Umum Daerah Muara Beliti.


dokter,

142
perawat, 10. Membuat resume wawancara dan
bidan, DPJP menganalisa permasalahan yang terjadi.
dan petugas 11. Mencari referensi dari jurnal, skripsi dan
terkait. rancangan aktualisasi mengenai hal yang
akan ditanyakan di lembar kuisioner.
12. Membuat lembar kuisioner berdasarkan
referensi yang yang diperoleh.
13. Membagikan lembar kuisioner ke dokter,
perawat, bidan, DPJP dan petugas terkait
untuk diisi dan dikumpukan kembali.
14. Melakukan rekapitulasi lembar kuisoner
dan menganalisa permasalahan yang
diperoleh dari hasil kuisioner.
15. Membuat resume dari kegiatan observasi,
wawancara dan kuisioner.

143
4. Melakukan 1. Membaca dan memahami buku Nilai-dasar ASN Output :
Evaluasi dan pedoman dan Standar Prosedur ANEKA: 1. Lembar analisis rekam
Monitoring Operasional rekam medis mengenai • Akuntabilitas medis
pengisian rekam analisis kuantitatif rekam medis. • Nasionalisme 2. Daftar petugas yang
medis dengan 2. Mengambil sampel Rekam Medis Dari • Etika Publik tidak melengkapi rekam
cara: Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap • Komitmen Mutu medis
1. Melakukan untuk dilakukan analisis. • Anti Korupsi 3. Lembar klarifikasi
Analisis
3. Melakukan analisis kuantitatif sesuai kelengkapan pengisian
kuantitatif Nilai-nilai
dengan buku pedoman dan Standar rekam medis
rekam medis kedudukan dan
Prosedur Operasional rekam medis.
di Instalasi peran ASN dalam
4. Membuat daftar petugas yang mengisi Hasil :
Gawat Darurat NKRI:
rekam medis tidak sesuai dengan Melaporkan ke

13-18 September 2021


dan ruang • Management
Standar Prosedur Operasional. manajemen atas temuan
rawat inap. ASN
5. Memanggil atau menghubungi petugas isu kelengkapan pengisian
2. Meminta 100% 100% Tercapai
tersebut untuk dimintai klarifikasi • Whole of rekam medis dengan
klarifikasi dari Government
tentang rekam medis yang ditulisnya. tujuan sebagai bahan
petugas yang
• Pelayanan referensi dalam
6. Mencatat hasil klarifikasi dalam lembar
melakukan
Publik pengambilan keputusan
klarifikasi kelengkapan rekam medis.
pengisian
yang berhubungan dengan
tentang 7. Membuat laporan yang disampaikan ke
rekam medis
pengisian bagian manajemen khususnya Kepala

rekam medis Instalasi dan Kepala Ruangan Rekam

yang tidak Medis Rumah Sakit Umum Daerah

lengkap. Muara Beliti.

3. Melakukan 8. Menghubungi kepala instalasi dan


koordinasi ruangan rekam medis Rumah Sakit

dengan bagian Umum Daerah Muara Beliti untuk


Managemen menentukan jadwal pertemuan
rumah sakit koordinasi.

144
dalam upaya 9. Menyampaikan paparan hasil dari
meningkatkan klarifikasi ke Kepala Instalasi dan
kelengkapan Kepala Ruangan Rekam Medis Rumah
pengisian Sakit Umum Daerah Muara Beliti.
rekam medis. 10. Melakukan koordinasi dengan Kepala
Instalasi dan Kepala Ruangan Rekam
Medis Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti dalam upaya meningkatkan
kelengkapan pengisian rekam medis.

145
5. Melakukan 1. Mencari referensi dari jurnal, skripsi dan Nilai-dasar ASN Output :
sosialisasi rancangan aktualisasi mengenai hal yang ANEKA: 1. Konsep media
pengisian rekam akan dicantumkan dalam media promosi • Akuntabilitas promosi
medis yang kesehatan cetak. • Nasionalisme kesehatan cetak
lengkap dengan 2. Membuat konsep media promosi kesehatan • Etika Publik 2. Desain media
cara: cetak yang akan dipasang di nurse station • Komitmen Mutu promosi
1. Membuat Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap • Anti Korupsi kesehatan cetak
media promosi
3. Melakukan konsultasi dengan mentor dan 3. Media promosi
kesehatan Nilai-nilai
coach mengenai konsep media promosi kesehatan yang
cetak tentang kedudukan dan
kesehatan cetak dan area pemasangannya. telah dicetak
tata cara peran ASN dalam
4. Mendesain media promosi kesehatan cetak 4. Dokumentasi

20-25 September 2021


pengisian NKRI:
yang disetujui oleh mentor dan coach. 100% 100% kegiatan Tercapai
rekam medis. • Management
5. Mencetak media promosi kesehatan yang
2. Memasang ASN
sudah disetujui oleh mentor dan coach. Hasil :
media promosi • Whole of
6. Meminta izin ke setiap kepala ruangan yang 1. Terlaksananya
kesehatan Government
akan dipasang media promosi kesehatan. sosialisasi media
cetak tentang
• Pelayanan promosi kesehatan
tata cara 7. Memasang media promosi kesehatan cetak
Publik cetak tentang
pengisian tentang tata cara pengisian rekam medis di
nurse stasion Instalasi Gawat Darurat dan kelengkapan
rekam medis
ruang rawat inap. pengisian rekam
di nurse
medis
stasion
2. Peningkatan
Instalasi
pengetahuan dan
Gawat Darurat
pemahaman
dan ruang
petugas medis
rawat inap.
tentang pentingnya
mengisi rekam

146
medis dengan
lengkap.

6. Melakukan 1. Melakukan konsultasi dengan coach Nilai-dasar ASN Output :


evaluasi dan mentor mengenai metode evaluasi ANEKA: 1. Instrument evaluasi
kegiatan kegiatan aktualisasi. • Akuntabilitas kegiatan sosialisasi
sosialisasi 2. Mencari referensi dari jurnal, skripsi dan • Nasionalisme 2. Lembar rekapitulasi
kelengkapan rancangan aktualisasi mengenai hal • Etika Publik evaluasi kegiatan
pengisian rekam yang akan dievaluasi. • Komitmen Mutu sosialisasi
medis pasien 3. Membuat instrument evaluasi kegiatan • Anti Korupsi 3. Dokumentasi kegiatan

27 September-02 Oktober 2021


Instalasi Gawat sosialisasi yang telah disetujui coach
Darurat Dan dan mentor. Nilai-nilai Hasil :
Rawat Inap Di 4. Melaksanakan evaluasi kegiatan kedudukan dan 1. Tenaga medis
Rumah Sakit sosialisasi kelengkapan pengisian peran ASN dalam
100% 100% mengetahui, Tercapai
Umum Daerah rekam medis. NKRI: memahami, dan
Muara Beliti. 5. Melakukan rekapitulasi hasil evaluasi • Management mematuhi prosedur
kegiatan sosialisasi kelengkapan ASN pengisian rekam
pengisian rekam medis. • Whole of medis yang lengkap
6. Melaporkan hasil rekapitulasi evaluasi Government Rumah Sakit Umum
kegiatan sosialisasi Kelengkapan
• Pelayanan Daerah Muara Beliti
pengisian rekam medis
Publik 2. Peserta mengetahui
kekurangan dalam
pelaksanaan kegiatan
sosialisasi pengisian
rekam medis

147
C. Kendala dalam Pelaksanaan Aktualisasi dan Solusinya

Tabel 15. Kendala dalam Pelaksanaan Aktualisasi dan Solusinya


No. Kendala Solusi

1. Peserta tetap melakukan pelayanan, Mengatur waktu untuk


sebagai dokter jaga IGD dan tim melakukan pengumpulan
vaksinator Covid 19 di RSUD Muara data awal, wawancara,
Beliti, yang tetap melayani pasien evaluasi dan sosialisasi
sesuai jadwal yang telah diatur. mengenai rekam meskipun
Sehingga, ketika jam pelayanan dan bersamaan dengan kegiatan
ada pasien yang harus dilayani, pelayanan sebagai dokter
peserta tidak bisa melakukan Jaga di Rumah Sakit
kegiatan aktualisasi.

2. Sulitnya mengumpulkan tenaga Kegiatan aktualisasi


medis RSUD Muara Beliti dalam dilakukan dalam beberapa
waktu yang bersamaan untuk mengisi kali dalam kelompok-
kuisioner dan sosialisasi, kelompok kecil hingga
dikarenakan adanya sistem shift jaga semua sasaran tercapai.
3. Kurangnya motivasi dan kesadaran Peserta melakukan
tenaga medis RSUD Muara Beliti pendekatan secara personal
untuk mengikuti kegiatan sosialisasi kepada tenaga medis yang
pengisian rekam medis. tidak mengetahui pentingnya
sosialisasi dalam pengisian
rekam medis.

Direktur RSUD Muara Beliti


memberlakukan sistem
reward and punishment
untuk menegakkan disiplin
dalam pengisian rekam
medis.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi kegiatan yang telah dilakukan


selama habituasi di RSUD Muara Beliti, maka tercapailah beberapa kesimpulan:

1. Dalam pelaksanaan habituasi di RSUD Muara Beliti kegiatan yang dilakukan


sudah sesuai rencana awal. Meskipun dalam pelaksanaannya banyak
hambatan yang menyebabkan peserta mengalami kesulitan. Namun dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan aktualisasi PNS membuat
peserta merasa tenang dan bahagia.
2. Dalam pelaksanaannya, kegiatan aktualisasi mampu membentuk pribadi
menjadi peserta menjadi ASN yang memegang teguh nilai-nilai dasar profesi
ASN sebagai pedoman dalam melaksanakan setiap tugas di dalam lingkup
kerja RSUD Muara Beliti maupun di lingkungan masyarakat luas.
3. Melalui kegiatan ini peserta juga menerapkan kegiatan yang berkontribusi
terhadap visi-misi organisasi serta memberikan penguatan nilai-nilai
organisasi sehingga mampu meningkatkan kinerja peserta maupun para
tenaga medis di dalam organisasi
4. Kegiatan ini di butuhkan karena, selama ini di RSUD Muara Beliti masih
belum optimalnya pengisian rekam medis yang dapat mempengaruhi mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD Muara Beliti.
5. Terdapat beberapa hal perbaikan dalam pengisian rekam medis setelah
dilakukan kegiatan aktualisasi ini antara lain :
a. Peningkatan pengetahuan tenaga medis dalam pengisian rekam medis
yang terlihat dari hasil evaluasi sosialisasi melalui pengisian kuisioner
yaitu: dari 66,7% menjadi 100% yang mengerti tentang SPO Pengisian
Rekam Medis; dari 23,3% menjadi 100% yang mengerti tentang
manfaat rekam medis, dari `6,7% menjadi 100% yang mengerti akan
sanki yang didapat bila dilanggar, dari 6,7% menjadi 100% yang
mengerti siapa saja yang boleh melakukan rekam medis.
b. Peningkatan kelengkapan rekam medis dan kedisiplinan dalam
pengisian rekam medis yang terlihat dalam melalui cheklist rekam
medis yaitu dari sebelum diadakan sosialisasi hanya 36,6% rekam
medis yang lengkap dan setelah diadakan sosialisasi menjadi 100%
rekam medis yang lengkap. Petugas medis juga saling mengingatkan
jika ada rekam medis yang tidak lengkap yang terlihat dari testimoni
yang diberikan oleh kepala instalasi gawat darurat kepala ruangan
rawat inap dan kepala instalasi rekam medis.

B. Rekomendasi
1. Bagi RSUD Muara Beliti:

a. Peserta merekomendasikan nilai-nilai ANEKA dapat diterapkan di


RSUD Muara Beliti agar tercapai Visi dan Misi Rumah Sakit
sebagai wadah pembentukan karakter ASN yang nantinya
dipersiapkan menjadi pelayan dan abdi masyarakat, dengan
harapan sikap tersebut akan terwujud dalam kehidupan sehari-hari
sesuai nilai ANEKA.
b. Peserta merekomendasikan pihak manajemen untuk dapat
meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit khususnya yang
berhubungan dengan rekam medis sehingga dapat terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan lainnya, seperti memakai sistem
barcode pada identitas pasien, atau beralih ke sistem elektronik
rekam medis yang lebih modern dan mudah untuk dilakukan
evaluasi.
c. Peserta merekomendasikan tim monitoring dan evaluasi rekam
medis dapat aktif bekerja secara optimal sehingga pengisian rekam
medis yang lengkap dapat ditingkatkan dan diharapkan menjadi
acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien di lingkungan RSUD Muara Beliti.
d. Peserta merekomendasikan pelatihan khusus mengenai rekam
medis, baik untuk tenaga medis pada umumnya dan tenaga rekam
medis pada khususnya.
2. Bagi tenaga medis di RSUD Muara Beliti

a. Perserta merekomendasikan untuk mengikuti pelatihan rekam


medis baik yang diselenggarakan oleh pihak RSUD Muara Beliti
atau pihak terkait lainya untuk meningkatkan pengetahuan dalam
pengisian rekam medis.
b. Peserta merekomendasikan untuk menyadari pentingnya pengisian
rekam medis yang lengkap dan mentaati peraturan internal yang
telah diberlakukan khususnya sistem reward and punishment
dalam kedisiplinan penulisan rekam medis.
c. Peserta merekomendasikan tenaga medis untuk memperhatikan,
membaca dan memahami isi media sosialisasi yang telah
ditempatkan di masing-masing ruangan sehingga selalu ingat
pentingnya mengisi rekam medis secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman, Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Pemerintah Kota


Lubuklinggau Tahun 2021. Lubuklinggau
LAN RI 2021. Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2015. Nasionalisme:Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan
PrajabatanGolongan III. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2015. Komitmen Mutu:Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2015. Anti Korupsi:Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2017. Manajemen ASN:Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2017. Whole of Government:Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2017. Pelayanan Publik : Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : LAN RI
LAN RI. 2017. Aktualisasi:Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : LAN RI
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Manajemen PNS.
Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 340 Tahun 2010 Tentang. Rumah Sakit. Jakarta:
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonseia Nomor 139 Tahun
2003.Tugas Pokok Dokter Pertama. Jakarta : Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara
Pemerintah Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
tentangPraktik Kedokteran. Lembaran Negara RI Tahun 2004 No. 29.
Jakarta: Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit. Lembaran Negara RI Tahun 2009 No. 40.
Jakarta: Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara. Lembaran Negara RI Tahun 2014 No.
5. Jakarta: Sekretariat Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Basseng, Bayu Hikmat Purwana. 2015. “Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi Pegawai Negeri Sipil” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Fatimah Elly, Erna Irawati, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. “Anti Korupsi” Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Kumorotomo Wahyudi, Nana Rukmana D. Wirapradja, Amir Imbaruddin.
2015. “Etika Publik” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kusumasari Bevaola, Septiana Dwiputrianti, Enda Layuk Allo. 2015.
“Akuntabilitas” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Latief Yudi, Adi Suryanto, Abdul Aziz Muslim. 2015. “Nasionalisme” Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Purwanto Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
SIE Rekam Medis dan Promkes. 2017. Panduan Pengisian Rekam Medis
Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas. Musi Rawas. RS
Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas.
Sjamsuhidajat, Sabir Alwy. 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta: Konsil
Kedokteran Indonesia.
Suwarno Yogi, Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Whole Of Government. Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara.
Yuniarsih Tjutju, Muhammad Taufiq. 2015. “Komitmen Mutu” Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
GLOSARIUM

No Istilah Penjelasan
1. Dokter Lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal
penyakit dan pengobatannya
2. Instalasi Gawat Salah satu bagian di dalam sebuah rumah sakit yang
Darurat
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang
menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam
kelangsungan hidupnya.
3. Instalasi Rawat Unit pelayanan non struktural yang menyediakan
Inap
fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan perorangan yang meliputi observasi,
diagnosa, pengobatan, keperawatan dan rehabilitasi
medik
4. Medical Check Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh guna
UP
memastikan kondisi kesehatan serta mengantisipasi
gangguan kesehatan yang bisa berkembang menjadi
penyakit serius.
5. Pasien Setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada dokter atau dokter gigi
6. Rawat Inap Pemeliharaan kesehatan rumah sakit dimana
penderita tinggal mondok sedikitnya satu hari
berdasarkan rujukan dari pelaksanaan pelayanan
kesehatan atau rumah sakit pelaksanaan pelayanan
kesehatan lain
7. Rekam Medis Berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien
yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan medis lain pada sarana pelayanan
kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola
pemerintah maupun swasta
8. Rumah sakit Institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
9. Rumah Sakit Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
Umum
pada semua bidang dan jenis penyakit.
10. Rumah Sakit Institusi pelayanan
Umum Daerah
kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
11. Standar Serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
Prosedur
mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas
Operasional
organisasi,bagaimana dan kapan harus dilakukan,
dimana dan oleh siapa dilakukan
12. Brainstorming Metode yang sangat umum untuk menemukan ide-ide
baru, yang didasarkan pada spontanitas dan
kreativitas
LAMPIRAN
BIODATA PESERTA

Nama : dr. Nur Sho’idatus Sadiqoh


NIP :19891106 202012 2 008
Tempat/tanggal lahir : Rejosari, 06 Nopember 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat I / IIIb
Jabatan : Dokter - Ahli Pertama
Unit Kerja : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti
Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
Agama : Islam
Status : Menikah
Suami : drg. Zulfahmi Nurdin
Anak : Syakila Najiha Nuzuli
Riwayat Pendidikan :
• SD Negeri Kertosari
• SMP Negeri O Mangunharjo
• SMA Negeri 1 Tugumulyo
• S1 Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
• Profesi Dokter Umum Universitas Sriwijaya
Riwayat Pekerjaan :
• Dokter Internsip di Rumah Sakit Umum Daerah
Lahat 2014-2015
• Dokter Internsip di Puskemas Kota Agung
Kabupaten Lahat 2014-2015
• Dokter Instalasi Gawat Darurat di Rumah
Sakit Dr. Sobirin Kabupaten MusiRawas
2015 – 2020
• Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
ANANDA Lubuklinggau 2017-2020
• Dokter Instalasi Gawat Darurat di Rumah
Sakit Umum Daerah Muara Beliti 2021-
sampai sekarang
No.Hp : 0852 6779 0001
Email : nurshoidatussadiqoh@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai