Disusun Oleh :
NDH : 08
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXII
TAHUN 2022
COACH, MENTOR,
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXII
TAHUN 2022
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada
Seminar / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
pada tanggal 21 Juni 2022.
Dra. YUNI NURMALAWATI, M.Si KAMAL N. SIDIK, S.ST., M.Pd ERNAVIDIASTUTI, SKM
NIP. 19700626 198909 2 001 NIP. 19780330 200901 1 005 NIP. 19751208 199503 2 001
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
aktualisasi dengan judul, “Peningkatan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus
(DM) Bagi Pasien Diabetes Mellitus (DM) Melalui Penggunaan Media Leaflet Foto
Makanan Di Ruangan Laika Waraka Interna RSUD Bahteramas”
Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan
Pendidikan Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, penghargaan
dan penghormatan setinggitingginya kepada:
1. Orang tua, mertua dan suami saya yang selalu medukung, mendoakan dan
mensupport saya dalam kegiatan ini.
2. Bapak Ali Mazi, S.H selaku Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah
mensupposrt kegiatan Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS tahun 2022.
3. Ibu Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS.
4. Bapak dr. H. Hasmudin, Sp.B selaku Direktur RSUD Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara.
5. Bapak Kamal N. Sidik T, S.ST,.M.Pd selaku coach yang senantiasa dengan
sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan aktualisasi penulis.
6. Ibu Ernavidiastuti, SKM selaku Kepala Instalasi Gizi dan mentor yang telah
banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan aktualisasi diri
ini, beserta seluruh staf yang telah mendukung seluruh aktualisasi yang
mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak arahan dan masukan
dalam penyusunan aktualisasi dan habituasi ini.
8. Seluruh panitia, binsuh yang telah memfasilitasi para peserta Latsar dengan
baik.
9. Keluarga besarku tercinta yang selalu mendukung selama proses Latsar
berlangsung.
iv
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Tahun 2022 yang selama ini telah
banyak berbagi bersama selama proses Latsar.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup .................................................................................................. 4
BAB II PROFIL INSTANSI, PROFIL PESERTA, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN................................................................................ 7
A. Profil Instansi ..................................................................................................... 7
B. Profil Peserta ................................................................................................... 16
C. Nilai-Nilai Dasar ASN (Core Velue ASN) ......................................................... 18
D. Kedudukan dan Peran ASN ............................................................................ 23
BAB III RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI ................................................. 30
A. Penetapan Isu ................................................................................................. 30
B. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu ....................................................... 34
C. Deskripsi Kegiatan........................................................................................... 34
D. Matrik Rekapitulasi Renacana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) ....... 47
E. Estimasi Biaya Kegiatan .................................................................................. 48
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan......................................................................... 49
BAB IV CAPAIAN PELAKSAAN AKTUALISASI ........................................................ 51
A. Realisasi Kegiatan ........................................................................................... 51
B. Capaian Aktualisasi ......................................................................................... 53
C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK) . 78
D. Capaian Penyesuaian Core Isu ....................................................................... 78
E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu ................................................................ 79
F. Rencana tindak Lanjut Hasil aktualisasi .......................................................... 79
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 81
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 81
B. Saran. .............................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 84
LAMPIRAN ................................................................................................................ 85
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah,
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, diserahi tugas dalam satu jabatan
pemerintahan serta digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai
Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. (UU No 5
tahun 2014 tentang ASN).
Sebelum diangkat menjadi PNS maka CPNS wajib menjalani masa
percobaan. Masa percobaan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Masa percobaan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. Instansi
Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS
selama masa percobaan. (UU No 5 tahun 2014 tentang ASN).
Berdasarkan Peratuan LAN RI No. 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon PNS bahwa Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi yang
dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan Kompetensi
pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Oleh sebab itu
salah satu tugas akhir dari Pendidikan Dasar CPNS yaitu membuat aktualisasi
dalam rangka memberikan suatu inovasi pada bidang pekerjaannya sehingga
mampu memberikan pelayanan publik yang optimal.
Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip
1
nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan
sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa bagi pembangunan nasional.
Merujuk pada pasal 1 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pelayanan
kesehatan dapat berupan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Serta pada pasal 7 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak
untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang
dan bertanggung jawab, maka ASN yang memiliki tugas sebagai pelaksana
kebijakan publik sudah selayaknya menjadi garda terdepan dalam melaksakan
pelayanan kesehatan yang optimal salah satunya dengan pemberian edukasi
yang seimbang dan bertanggung jawab.
Salah satu tempat yang terdapat kegiatan atau tindakan pelayan publik
adalah rumah sakit. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan kesehatan kuratif dan
rehabilitatif. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga
kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama
lain. Salah satu perangkat keilmuan yang menunjang peyanan medis di Rumah
Sakit adalah ilmu gizi.
Pelaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit memerlukan sebuah pedoman
sebagai acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat memperceoat proses
penyembuhan pasien, memperpendek lama hari rawat dan menghemat biaya
perawatan. Ruang lingkup pelayanan gizi rumah sakit meliputi pelayanan gizi
rawat jalan, rawat inap, penyelenggaraan makanan serta penelitian dan
pengembang gizi. Salah satu kegiatan yang dilakukan pada pelayanan gizi rawat
inap yaitu melakukan konseling/edukasi gizi yang bertujuan untuk menanamkan
dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam mengenai dan
mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan
dilakukannya. (PGRS, 2013)
Berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas di Rumah Sakit,
terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh petugas gizi dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya di Intalasi Gizi RSUD Bahteramas,
2
diantaranya yaitu, belum tersedianya formulir skrinning berdasarkan usia pasien,
belum adanya edukasi pada ibu hamil tentang pemenuhan zat gizi pasca
melahirkan dan kurangnya pengetahuan tentang diet Diabetes Mellitus (DM) bagi
pasien Diabetes Mellitus (DM). Pemberian edukasi kepada pasien dengan
penyakit DM sangat penting untuk dilakukan karena penyakit DM erat kaitan nya
dengan makanan. Prinsip diet yang harus dipatuhi pada pasien DM yaitu tepat 3J
(Jumlah, Jenis, Jam). Pada pasien DM penerapan diet harus ketat dilakukan
itulah sebabnya edukasi sangat penting dalam perubahan perilaku pasien dan
keluarga pasien dalam meningkatkan derajat kesehatan pasien. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pasien DM kurang memiliki pemahaman yang baik.
Hal ini dibuktikan ketika di lapangan pasien selalu sulit menerapkan diet DM
karena kurangnya pengetahuan terkait diet DM.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi
diabetes mellitus di Indonesia mengalami peningkatan dari hasil riskesdas tahun
2013 sebesar 6,9% meningkat menjadi 8,5% di tahun 2018%. Prevalensi
diabetes mellitus menurut jenis keamin pada Riskesdas tahun 2018 didapatkan
bahwa perempuan memiliki prevalensi lebih tinggi dibandingkan laki-laki dengan
perbandingan 1,78% terhadap1,4%. Salah satu hal yang harus dilakukan dalam
pengendalian diabetes mellitus adalah pengaturan pola makan. Sehingga penting
adanya edukasi terkait pola makan yang benar dan baik. (PusdatinKemenkes,
2020)
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik mengangkat judul
aktualisasi yaitu, “Peningkatan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus (DM)
Bagi Pasien Diabetes Mellitus (DM) Melalui Penggunaan Media Leaflet Foto
Makanan Di Ruangan Laika Waraka Interna RSUD Bahteramas”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari aktualisasi dan habituasi ini adalah mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), serta peran
dan kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole Of Government
dan Pelayanan Publik).
3
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari aktualisasi dan habituasi ini yaitu meningkatkan
pengetahuan tentang edukasi diet Diabetes Mellitus (DM) pada pasien Diabets
Mellitus (DM) melalui penggunaan media leaflet foto makanan di ruangan Laika
Waraka Interna RSUD Bahteramas
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
a. Menjadi ASN yang kompoten di bidang nya dan selalu peka untuk
meningkatkan pelayanan.
b. Meningkatkan kemampuan dan potensi diri dalam mengembangkan
media informasi yaitu leaflet.
c. Menjadi motivasi dan semangat untuk selalu melakukan aktualisa nilai-
nilai ASN untuk jangka panjang.
2. Bagi Unit Kerja
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi di rumah sakit pada unit rawat
inap khususnya pada pemberian edukasi mengggunakan leaflet foto makanan
pada pasien DM.
3. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal khususnya edukasi di
bidang gizi, sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan dan dapat
dipraktekan di rumah.
b. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu :
1. Melapor pada atasan tetang rancangan kegiatan aktualisasi
2. Membuat media leaflet
3. Membuat form evaluasi
4. Melakukan edukasi ke pasien DM dan keluarga pasien
5. Melakukan evaluasi kegiatan
Edukasi gizi merupakan pendekatan edukatif untuk menghasilkan perliaku
individu/masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan atau dalam
4
mempertahankan gizi tetap baik (Notoatmodjo, 2014). Edukasi merupakan
proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu. (Suliha,
2002)
Dalam proses menyampaikan edukasi diperlukan media yang edukatif dalam
penyampaian pesan agar dapat diterima dan diserap dengan baik. Media terdiri
dari dua macam, yaitu media cetak dan media digital. Penulis mengambil media
cetak sebagai salah satu upaya pemberian edukasi gizi pada pasien DM. karena
jika menggunakan media digital dikhawatirkan ada beberapa pasien yang tidak
memiliki dukungan perangkat digital yang memadai. Leaflet merupakan salah
satu bentuk media digital dalam penyampaian edukasi yang efektif. Adapun foto
makanan merupakan ilustrasi yang dapat memudahkan pasien menerima
informasi berupa porsi makanan.
Berikut ini merupakan contoh bentuk leaflet,
Media yang akan dibuat berupa leaflet foto makanan. Dimana pada leaflet
disajikan gambaran porsi makan. Adapun bahan makanan yang akan
ditampilkan diutamakan pada bahan makanan pokok seperti beras, singkong,
ubi, sagu, jagung dan lain-lain. Selain itu ditampilkan beberapa foto takaran lauk
hewani yang dapat dikonsumsi dan porsi sayuran yang harus dimakan. Hal ini
juga penting agar lauk hewani yang dimakan tidak berlebihan.
5
Target dari pemberian edukasi gizi ini yaitu pada pasien penderita DM
bertempat di Ruang Rawat Inap Laika Waraka RSUD Bahteramas. Rencana
pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 Mei
2022 sampai 18 Juni 2022.
6
BAB II
PROFIL INSTANSI, PROFIL PESERTA, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
A. Profil Instansi
1. Kedudukan Organisasi
RSU Bahteramas merupakan Rumah Sakit pusat rujukan di wilayah
Sulawesi Tenggara. Status RSU Bahteramas saat ini adalah Rumah Sakit
Umum Pendidikan Kelas B dan berfungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan
bagi dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.
7
22 Februari tahun 1979. Susunan struktur organisasi berdasarkan SK
Gubernur Sulawesi Tenggara No. 77 tahun 1983 tanggal 28 Maret tahun
1983.
Pada tanggal 21 Desember 1998, RSU Provinsi Sulawesi Tenggara
meningkat klasifikasinya menjadi Tipe B (Non Pendidikan) sesuai dengan
SK Menkes No. 1482/Menkes/SK/XII/1998 yang ditetapkan pada tanggal 8
Mei tahun 1999 dengan Perda No. 3 Tahun 1999. Kedudukan rumah sakit
secara teknis berada dibawah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
dan secara operasional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur
Pada tanggal 18 Januari tahun 2005, RSU Provinsi Sulawesi
Tenggara terakreditasi untuk 5 Pelayanan yaitu Administrasi Manajemen,
Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan
Rekam Medik dengan SK Dirjen Yanmed No. HK.00.06.3.5.139. Selanjutnya
akreditasi 12 pelayanan sesuai dengan SK Dirjen Yanmed No.
HK.00.06.3.5.139 tanggal 31 Desember tahun 2010 yang meliputi
Pelayanan Administrasi Manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat
Darurat, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan
Radiologi, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Peristi,
Pelayanan Kamar Operasi, Pelayanan Pencegahan Infeksi, Pelayanan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Sesuai dengan Undang-Undang Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009
dan untuk meningkatkan mutu pelayanan, maka RSU Provinsi Sulawesi
Tenggara telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah yang ditetapkan
melalui Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 653 tahun 2010
tanggal 15 Oktober 2010. Pada tanggal 21 November 2012 RSU Provinsi
Sulawesi Tenggara pindah lokasi dan berubah nama menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (RSUD Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara) yang diresmikan penggunanya oleh Menteri
Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan RI , Ir. H. Hatta Rajasa dan
Gubernur Sulawesi Tenggara yaitu H. Nur Alam, SE. Sesuai dengan
kebutuhan pendidikan medik di Sulawesi Tenggara maka sejak tahun 2013
RSUD Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara terlah terakreditasi menjadi
8
Tipe B Pendidikan (SK Menteri Kesehatan Tahun 2013).
2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
a. Visi
Rumah Sakit Rujukan Pilihan di Indonesia Timur Tahun 2023
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu
yang mengutamakan keselamatan pasien
2) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang
berkualitas dan berdaya saing
3) Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit berbasis
teknologi terkini
4) Meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan kesejahteraan
pegawai
5) Mewujudkan suasana rumah sakit yang asri, nyaman, komuikatif dan
informatif
c. Nilai - Nilai RSUD Bahteramas
Nilai-nilai yang mendasari pelayanan yang di berikan rumah sakit
umum Bahtramas Prov. Sultra adalah :
1) Empati terhadap pasien
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien.
Untuk itu setiap pegawai RSU Provinsi Sulawesi Tenggara dalam
menangani pasien harus bertekad bahwa:
“keselamatan,kesembuhan dan kepuasan pasien adalah
kebahagiaan kami”.
2) Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara
terbuka serta membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat
sebagai suatu partisipasi untuk perbaikan. Selain itu perlu adanya
transparansi yaitu diketahuinya oleh banyak pihak (yang
berkepentingan) mengenai perumusan kebijaksanaan yang sudah
ditetapkan.
3) Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
9
tindakan seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau berwenang meminta pertanggung jawaban.
4) Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-
sendiri apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang
saling menghormati serta saling menghargai. Dengan azas
kekeluargaan juga diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa
berprilaku santun, rendah hati, serta memberikan kesejukan bagi
orang lain.
5) Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak
ada hal yang tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus
lebih baik dari kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini.
6) Berjiwa Enterpreuner
Semua unsur-unsur pimpinan RSU Provinsi Sulawesi Tenggara
harus berjiwa entrepreneurs yaitu rela mengotori tangan, tahu
memberikan pendelegasian, tapi sering turun langsung ke bawah
3. Struktur RSUD Bahteramas
Struktur organisasi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
ditetapkan berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 yang dituangkan dalam
Perda Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun 2008, Peraturan
Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 65 Tahun 2008 dan Pola Tata Kelola
RSU Prov. Sultra. Berikut ini merupakan stuktur organisasi RSUD
Bahteramas
10
Gambar 2 Struktur Organisasi RSUD Bahteramas
Struktur organisasi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
ditetapkan berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 yang dituangkan dalam
Perda Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 tahun 2008, Peraturan
Gubernur Sulawesi Tenggara Nomer 65 Tahun 2008 dan Pola Tata Kelola
RSU Prov. Sultra.
Pimpinan RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara disebut
Direktur dan menduduki jabatan structural eselon II b. Direktur dibantu oleh
3 (tiga) orang Wakil Direktur yaitu: Wakil Direktur Pelayanan, Wakil
Direktur Umum dan Keuangan, dan Wakil Direktur Perencanaan dan
Diklat, masing-masing menduduki jabatan structural eselon III a.
Wakil Direktur Pelayanan membawahi 3 (tiga) bidang yakni Bidang
Pelayanan Medis, Bidang Pelayanan Keperawatan, dan Bidang Penunjang
Pelayanan. Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi 3 (tiga)
bagian yakni Bagian Umum, Bagian Sumber Daya Manusia dan Bagian
Keuangan. Wakil Direktur Perencanaan dan Diklat membawahi 3 (tiga)
bidang yakni Bidang Perencanaan dan Evaluasi, Bidang Informasidan
Rekam Medis, Bidang Diklat dan Litbang. Kepala Bidang dan Kepala
Bagian menduduki jabatan structural eselon III B. Kepala Seksi dan Kepala
Sub Bagian menduduki jabatan structural eselon IV a.
Wakil Direktur Pelayanan Medis membawahi :
11
a. Kepala Bidang Pelayanan Medik, yang membawahi Seksi Pelayanan
Fasilitas Medik, dan Seksi Pelayanan Mutu dan Pelayanan Medik.
b. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, yang membawahi Seksi
Asuhan Keperawatan dan Seksi Manajemen Keperawatan.
c. Kepala Bidang Penunjang Pelayanan, yang membawahi Seksi
Pelayanan Fasilitas Penunjang Medis dan Seksi Pengendalian Mutu
dan Medis.
Wakil Direktur Perencanaan dan DIklat membawahi :
a. Kepala BIdang Perencanaan dan Evaluasi, yang membawahi Seksi
Penyusunan Program dan Anggaran dan Seksi Evaluasi Penyusunan
Laporan.
b. Kepala Bidang Informasi dan Rekam Medis, yang membawahi Seksi
SIstem Informasi dan Pemasaran dan Seksi Rekam Medis.
c. Kepala Bidang Diklat dan Litbang, yang membawahi Seksi DIklat dan
Seksi Litbang dan Perpustakaan.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi:
a. Bagian Umum, yang membawahi Sub Bagian Administrasi dan
Ketatausahaan, Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga, dan
Sub Bagian Humas dan Hukum.
b. Bagian sumber Daya Manusia, yang membawahi Sub Bagian
Administrasi Kepegawaian dan Penempatan, Sub Bagian
Pengembangan SDM, dan Sub Bagian Mutasi dan Akreditasi.
c. Bagian Keuangan, yang membawahi Sub Bagian Perbendaharaan, Sub
Bagian Akuntansi dan Verifikasi, dan Sub Bagian Mobilisasi Dana.
Selain jabatan structural juga terdapat kelompok fungsi yang terdiri dari
Komite antara lain Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Komite Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Komite Keselamatan Pasien, Komite Mutu, Komite Etik
dan Hukum. Kelompok Fungsionak lainnya terdiri dari Staf Medis
Fungsional (SMF), Instalasi, dan beberapa jabatan fungsional lainnya.
Untuk kegiatan pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh Satuan
Pengawas Intern (SPI) dan Dewan Pengawas. Untuk menunjang kegiatan
pelayanan, terdapat 16 Instalasi Penunjang dan Unit Transfusi Darah
12
(UTD). Instalasi yang ada yaitu Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Perawatan Intensif (ICU), Instalasi
Radiologi, Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium), Instalasi Patologi
Antomi, Instalasi Farmasi, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehabilitasi
Medik, Instalasi Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS),
Instalasi Sanitasi, Instalasi Binatu, Instalasi Sterilisasi dan Desinfeksi,
Instalasi Gas Medi, dan Instalasi Pemulasaran Jenazah.
4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Pokok
Tugas pokok dan fungsi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara, berdasarkan pada Perda No. 5 Tahun 2008 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah RSU Provinsi Sulawesi
Tenggara dan Pola Tata Kelola RSUD Prov. Sultra adalah melaksanakan
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan
upaya rujukan.
b. Fungsi Organisasi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,
RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai fungsi, yakni :
1) Menyelenggarakan pelayanan medik;
2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik;
3) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4) Menyelenggarakan pelayanan rujukan;
5) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan;
6) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan;
7) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
8) Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif.
5. Program dan Kegiatan Utama Instalasi Gizi
Adapun ruang lingkup tugas program kerja Instalasi Gizi RSUD
Bahteramas adalah :
a. Pelayanan Gizi Rawat Jalan;
b. Pelayanan Gizi Rawat Inap;
13
c. Pelayanan Penyelenggaraan Makanan Pasien;
d. Penelitian dan Pengembangan Gizi.
6. Data-Data Sumber Daya Unit Kerja dan Data-Data Terkait Isu
a. Data-data Sumber Daya Unit Kerja
Sumber daya yang dimiliki RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1 Data Sumber DayaManusia di RSUD Bahteramas
14
Adapun jumlah ketenagaan gizi di Intalasi Gizi RSUD Bahteramas yaitu :
Tabel 2 Jumlah Staff Gizi di Instalasi Gizi
15
B. Profil Peserta
Nama : Afiyfah Diharjo, S.Tr.Gz
NIP : 1995013 202012 2 003
Pendidikan : DIV-Gizi
Jabatan : Nutrisionis Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Bahteramas
Tugas pokok dan fungsi Nutrisionis Ahli Pertama menurut
Permenpan RB Nomor 23 Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional
Nutrisioni dan Angka Kreditnya, sebagai berikut.
1) Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2) Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana tahunan;
3) Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka memnyusun rencana triwulan;
4) Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya
secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana bulanan;
5) Menganalisis data dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang
gizi, makanan dan dietetik;
6) Menganalisis data secara deskriptif dalam rangka menyusun
pedoman gizi, makanan dan dietetik;
7) Menganalisis data secara standar umum dalam rangka menyusun
standar gizi, makanan dan dietetik;
8) Menyusun rancangan standar gizi, makanan dan dietetik pada
penyakit tanpa komplikasi;
9) Menganalisis data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi, makanan
dan dietetik individu;
10) Menganalisis uji coba studi kelayakan rancangan juklak/juknis/
pedoman/ standar/ kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
11) Melaksanakan studi kelayakan rancangan juklak/juknis/pedoman/
standar/ kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
12) Menyusun laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/ pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
16
13) Menyusun proposal untuk menyusun instrumen pengamatan
keadaan gizi, makanan dan dietetik;
14) Melakukan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan
dan dietetik;
15) Menganalisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik
secara deskriptif;
16) Mengumpulkan data tentang sumber daya untuk penanggulangan
masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik;
17) Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
untuk melaksanakan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan dan
penilaian kegiatan gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan
dan dietetik pada kegiatan kelompok sasaran tertentu, pencatatan
danpelaporan;
18) Melakukan pelatihan bagi pengelola institusi pelayanan di bidang
gizi, makanan dan dietetik;
19) Melakukan inventarisasi fisik bahan, materi, pangan, peralatan &
sarana pelayanan gizi setiap triwulan;
20) Melakukan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi;
21) Melakukan konsultasi diet KEP berat tanpa komplikasi;
22) Melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok;
23) Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa;
24) Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus;
25) Melakukan pengawasan harian mutu makanan dan PMT meliputi
standar porsi, standar bumbu, standar resep, standar
menu,keamanan dan citarasa;
26) Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet
dengan 2 (dua) komplikasi;
27) Melakukan penilaian diet klien dalam tim kerja pada kunjungan
keliling;
28) Mengolah data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
29) Melakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan
dietetik terhadap penyakit tanpa komplikasi;
30) Melakukan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan
17
dietetik
31) Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan
dietetik di RS atau institusi lain secara bulanan;
32) Memantau konsultasi diet khusus, standar khusus meliputi sasaran,
macam dan jumlah diet;
33) Memantau penyuluhan gizi khusus, individu, kelompok meliputi
sasaran, macam danjumlah diet;
34) Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi terhadap pengukuran TB,
BB, umur pada akhir kegiatan secara analitik;
18
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan
dalam pelayanan publik dilingkungan birokrasi. Prinsip pelayanan publik
yang baik adalah :
a. Partisipatif
Partisipatif dalam penyelenggaraan pelayanan yang dibutuhkan
masyarakat, pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan, pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi kebutuhan publik warga negaranya. Tidak hanya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
pesan, tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan.
Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginam masyarakat
yang menduduki posisi sebagai klien.
d. Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan anatar satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik di mana masyarakat harus
19
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar biaya untuk
memenuhi layanan yang mereka butuhkan, harus menerapkan
prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan
tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti
biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan harus mampu mewujudkan tujuan yang
ingin dicapai publik dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dicapai oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, mudah,
dan lain-lain) dan dapat dicapai dalam arti non-fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh
warga negara melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu,
semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah
melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh
warga negara lain.
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak
mudah untuk dipahami. Kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilatas adalah
20
kewajiban bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk tanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.
2) Menggunakan kelayakan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
3) Menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas.
c. Kompeten
Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki
oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar kerja yang
ditetapkan. Kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi
memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya,
termasuk mewujudkannya dalam kinerja. Penguatan kualitas ASN
sejalan dengan dinamika lingkungan strategis diantaranya VUCA,
disrupsi teknologi, fenomena demografik, dan keterbatasan sumber
daya.
Perilaku ASN untuk aspek kompeten yaitu :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
2) Membantu orang lain belajar
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Harmonis adalah istilah yang merujuk pada kata harmoni. Hal ini
memiliki makna keselarasan atau keserasian. Dalam bidang filsafat,
harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN terus menerus
memberikan pelayanan yang adil dan tidak diskriminasi dalam
21
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus profesional
dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar
keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus
diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi
penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparansi. Dalam menjalankan
tugas-tugas kepada masyarakat, ASN dapat mengatasi permasalahan
keragaman, bahkan menjadi perekat bangsa dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Repubhlik Indonesia. Itulah sebabnya mengapa peran
dan upaya selalu mewujudkan situasi dan kondisi yang harmonis dalam
lingkungan kerja ASN dan kehidupan masyarakat yang sangat
diperlukan.
Perilaku ASN yang mencerminkan aspek harmonis yaitu :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2) Suka mendorong orang lain
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
e. Loyal
Secara harfiah loyal berarti setia atau suatu kesetiaan. Kesetiaan
ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri
pada masa lalu.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi dan lebih-
lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal
merupakan salah satu Core Values ASN dimana setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dengan
panduan prilaku :
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, serta setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah.
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, Instansi dan Negara.
3) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
22
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup
untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan
atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan
kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi
juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan.
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuh kembangkan dalam diri individu maupun
organisasi. Didalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam
organisasi dapat berpikir kritis dan berpikir kreatif.
Karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan
organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Budaya adaptif
sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter
adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi
untuk mencapai tujuannya.
Perilaku ASN dengan aspek adaptif yaitu:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak positif.
g. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal yang sangat penting ditengah tantangan
global yang dihadapi saat ini. Kolaborasi adalah proses bekerja sama
untuk menyalurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah
secara bersama-sama menuju visi bersama.
Panduan perilaku kolaboratif yaitu :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
24
2) Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan
oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan.
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan
oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak
adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas
dan tanggung jawab dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014
tentang ASN sebagai berikut.
Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut:
Hak PNS diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
1) Gaji, tunjangan dan fasilitas
2) Cuti
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4) Perlindungan
5) Pengembangan kompetensi
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
25
1) Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran
dan penuh tanggung jawab
6) Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam
kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undang dan bersedia
ditempatkan diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU no. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN
sebagai profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik
dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai
ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
26
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
2. SMART ASN
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, Literasi digital berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja
literasi budaya menggunakan digital (digital culture), etis dalam mengakses
media digital (digital ethics), menggunakan digital dengan aman (digital
safety) dan kecakapan menggunkan media digital (digital skill). Kerangka
kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat
kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi
digital.
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan
internet dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa
kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama.
Padahal literasi adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekedar
menitiberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu,
literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media
digital dalam melakukan proses media digital yang dilakukan secara produktif
(Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang
memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh
tanggung jawab.
27
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya,
keamanan dan kecakapan dalam bermedia digital, yaitu :
a. Etika bermedia digital meliputi individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam
mengenal, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kecakapan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti
lunak TIK serta system operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita.
Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan
mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari.
Persaingan global saat ini masuk dalam ranah digital, termasuk pada
sistem pemerintaha Indonesia mau tidak mau juga ikut dalam arus revolusi
industri. Setiap ASN dipaksa adaptif terhadap teknologi agar kinerja
pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk
pelayanan yang optimal, adalah hal yang tak bisa disanggah.
Indonesia berada diperingkat ke-77 dari 119 negara dalam Global
Talent Competitiveness Index, dengan nilai 38,04. Untuk memperbaiki index
tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil
negra dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerapkan Human Capital
Management Strategy menuju Smart ASN 2024.
Kementerian PANRB gencar memperbaiki kinerja ASN mulai dari tahap
rekrutmen yang kini sudah menggunakan sistem digital.harapannya untuk
menekan angka kecurangan. Diharapkan mereka yang terpilih dengan
sistem ini bisa menjadi Smart ASN 2024 untuk membawa birokrasi Indonesia
berkelas dunia.
28
Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era
disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN
meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global,
menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa
enterpreneurship, dan memiliki jaringan luas.
Smart ASN yang tidak gagal teknologi akan menggiring pemerintah
Indonesia ke birokrasi 4.0 yang tentu beriringan dengan revolusi industri 4.0.
semua jenis layanan publik yang diselenggarakan pemerintah akan berbasis
digital dan terintegrasi. Tentunya digitalisasi sistem pemerintahan ini juga
diimbangi dengan keamanan siber yang mumpuni.
29
BAB III
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu
1. Identifikasi Isu
Untuk menetapkan rumusan isu yang akan dimunculkan, maka penulis perlu membandingkan kondisi saat ini dengan
kondisi yang diharapkan. Berikut ini merupakan tabel identifikasi isu.
Tabel 4 Identifikasi Isu
30
memberikan ASI Eksklusif sebagai ibu melahirkan sehingga tidak
eksklusif pada salah satu sarana memiliki motivasi
anaknya edukasi untuk untuk memberikan
mencegah stunting ASI Eksklusif
3. Pelayanan gizi Belum tersedianya Skrining yang Penambahan Petugas gizi Melaksanakan tugas
terhadap skrining gizi tersedia sesuai usia skrining gizi kesulitan pengukuran dengan
pengukuran TB berdasarkan usia berdasarkan usia menentukan factor cermat.
dan BB malnutrisi
(skrining gizi)
31
2. Penetapan Isu Prioritas
Untuk merumuskan dan menetapkan isu yang akan dibahas dalam
laporan aktualisasi ini, penulis menggunakan metode analisa APKL (Aktual,
Problematika, Kekhalayakan, dan Layaknya). Aktual artinya benar-benar
terjadi dan sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Problematik artinya isu
yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
segera solusinya. Khalayak artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Layak artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penilaian APKL menggunakan Skala Likert dengan rentang skor 1
sampai 5. semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat
penting dan sangat serius untuk segera ditangani.Berikut ini adalah tabel
hasil analisis yang telah dilakukan oleh penyusun
Tabel 5 Analisis APKL
Kriteria Isu
No. Rumusan Isu JUMLAH PERINGKAT
A P K L
Keterangan :
32
Berdasarkan tapisan isu yang menggunakanan analisis APKL, maka
didapatkan perinkat tertinggi dalam rumusan masalah yang ada. Isu yang
terpilih yaitu “Kurangnya pengetahuan edukasi gizi pada pasien DM”
3. Faktor Penyebab Isu
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam aktualisasi,
maka perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Adapun peta
permasalahan dari isu tersebut ditunjukkan melalui gambar di bawah ini:
Tingkat pendidikan
yang rendah
4. Analisis Dampak
Dampak yang timbul jika isu tersebut tidak terpecahkan antara lain :
33
b. Dampak bagi tenaga gizi
1) Resiko terjadinya sisa makanan di RS tinggi
c. Dampak bagi RSUD Bahteramas
1) Mengurangi penilaian Rumah Sakit
2) Masa penyembuhan pada pasien semakin lama sehingga
menambah biaya perawatan di RS
3) Resiko pasien kembali ke ruang rawat inap lebih tinggi
4) Tidak tercapainya visi danmisi RSUD Bahteramas
C. Deskripsi Kegiatan
1. Nama : Afiyfah Diharjo, S.Tr. Gz
2. Jabatan : Nutrisionis Ahli Pertama
3. Unit kerja : Ruangan Laika Waraka Interna, RSUD
BAHTERAMAS
4. Identifikasi Isu : kurangnya pengetahuan
5. Isu yang diangkat : Belum optimalnya pemberian edukasi gizi
pada pasien DM
6. Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi edukasi gizi pada pasien DM
menggunakan leaflet foto makanan
34
Tabel 6 Deskripsi Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1. Melapor pada atasan 1. Mempersiapkan Tersedianya Kompoten Kegiatan ini Kegiatan ini
tetang rancangan bahan untuk bahan konsultasi Saya akan melakukan memberikan menguatkan nilai
kegiatan aktualisasi konsultasi kinerja terbaik dalam kontribusi terhadap rumah sakit yaitu
menyiapkan bahan visi dan misi rumah empati terhadap
Akuntabel sakit yaitu pasien, keterbukaan
Saya akan bertanggung meningkatkan dan tranparasi serta
jawab atas bahan konsultasi kompetensi pegawai bermental
Berorientasi pelayanan pemenang
Bahan yang akan saya
siapkan memiliki kualitas
yang baik
2. Membuat kontrak Mendapatkan Loyal
waktu pertemuan jadwal perjanjian Saya akan komitmen
dengan atasan dengan atasan dengan waktu yang telah
disepakati dengan atasan
Akuntabel
Saya akan disiplin dengan
waktu yang telah dijanjikan
35
Kolaboratif
Saya akan bersinergi
dengan atasan dalam
menentukan waktu
pertemuan
3. Melakukan Adanya Adaptif
pertemuan dengan pertemuan Saya melakukan pertemuan
pimpinan dengan atasan dengan penuh antusias
Kompoten
Saya akan terus belajar
dalam pertemuan
Berorientasi Pelayanan
Pada pertemuan saya akan
selalu merespon dengan
baik
4. Meminta saran dan Adanya notulensi Kolaboratif
persetujuan untuk dari hasil diskusi Dalam diskusi dengan
kegiatan atasan saya akan terbuka
untuk menerima saran agar
kegiatan menghasilkan nilai
tambah
Adaptif
Saya akan proaktif ketika
36
diskusi dengan atasan
Harmonis
Saya siap untuk
membangun lingkungan
diskusi yang hidup dengan
atasan
2. Membuat media leaflet 1. Mengumpulkan Bahan materi Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
bahan materi untuk Saya akan mengumpulkan memberikan menguatkan nilai
pembuatan leaflet bahan dengan kualitas kontribusi terhadap rumah sakit yaitu
terbaik visi dan misi rumah empati,
Akuntabel sakit yaitu keterbukaan dan
Saya akan mencari bahan meningkatkan tranparasi, azas
dari sumber yang dapat kompetensi pegawai kekeluargaan dan
dipercaya dan mengembangkan bermental
Kompoten sarana (leaflet) dan pemenang
Saya akan belajar untuk prasarana berbasis
mendapatkan materi yang teknologi terkini
terbaik (mesin pencarian dan
2. Mendesain leaflet Leaflet Kompoten aplikasi pengeditan
37
Saya akan berdedikasi
penuh untuk menghasilkan
leaflet
Adaptif
Saya akan melakukan
inovasi pada leaflet yang
dibuat
3. Melakukan Notulensi hasil Kolaborasi
konsultasi hasil konsultasi Saya akan terbuka dalam
leaflet dengan kerjasama untuk
pimpinan menghasilkan nilai tambah
Harmoni
Saya akan menghargai
perbedaan pendangan dari
atasan terkait hasil leaflet
yang dibuat
Berorientasi Pelayanan
Saya akan cepat merespon
dari saran yang diberikan
oleh atasan
4. Melakukan Leaflet terbaru Loyal
pencetakan dan Saya akan komitmen untuk
menggadakan hasil melakukan pencetakan dan
38
leaflet setelah penggadaan menggunakan
direvisi dan disetujui alat yang terbaik
Akuntabel
Saya akan transparan pada
biaya yang dikeluarkan dari
pencetakan dan
penggadaan leaflet
Berorientasi pelayanan
Saya akan cekatan dalam
melakukan pencetakan dan
penggadaan
3. Penyusunan formulir 1. Mengumpulkan Terkumpulnya Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
daftar hadir, kuisoner pre- contoh kuisoner pre- contoh kuisoner Saya akan mengumpulkan memberikan menguatkan nilai
test dan post-tes test dan post-test contoh kuisoner yang mudah kontribusi terhadap rumah sakit yaitu
difahami pasien visi dan misi rumah empati,
Akuntabel sakit yaitu akuntabilitas dan
Saya akan mencari contoh meningkatkan bermental
kuioner dari sumber yang kompetensi pegawai pemenang
dapat dipercaya
Kompoten
Saya akan belajar untuk
mendapatkan contoh
kuisoner yang terbaik
39
2. Membuat formulir Dokumen Kompoten
daftar hadir, post- formulir daftar Saya akan melakukan
test dan pre-test hadir, post- test kinerja terbaik dalam
dan pre-test membuat formulir daftar
hadir, post- test dan pre-test
Loyal
Saya akan berdedikasi
penuh untuk menghasilkan
formulir daftar hadir, post-
test dan pre-test
Adaptif
Saya akan membuat kuisoer
yang disesuaikan dengan
kondisi pasien
3. Mengkonsultasikan Saran dan Kolaborasi
formulir daftar hadir, perbaikan dari Saya akan terbuka dalam
post-test dan pre- atasan kerjasama dengan atasan
test kepada atasan untuk menghasilkan nilai
tambah
Harmoni
Saya akan menghargai
perbedaan pendangan dari
atasan terkait hasil kuisoner
40
yang dibuat
Berorientasi Pelayanan
Saya akan cepat merespon
dari saran yang diberikan
oleh atasan
4. Mencetak dan Dokumen daftar Loyal
menggandakan hadir post- test Saya akan komitmen untuk
formulir daftar hadir, dan pre-test yang melakukan pencetakan dan
pre-test dan post- telah direvisi penggadaan menggunakan
test yang telah alat yang terbaik
direvisi dan disetujui Akuntabel
Saya akan transparan pada
biaya yang dikeluarkan dari
pencetakan dan
penggadaan formulir daftar
hadir, pre-test dan post-test
Berorientasi pelayanan
Saya akan cekatan dalam
melakukan pencetakan dan
penggadaan
4. Melakukan edukasi gizi 1. Membuat kontrak Mendapatkan Loyal Kegiatan ini Kegiatan ini
ke pasien DM dan waktu pertemuan jadwal perjanjian Saya akan komitmen memberikan menguatkan nilai
keluarga pasien dengan kepala dengan kepala dengan waktu yang telah kontribusi terhadap rumah sakit yaitu
41
ruangan laika waraka ruangan disepakati dengan kepala visi dan misi rumah empati terhadap
interna ruangan sakit yaitu pasien, keterbukaan
Akuntabel meningkatkan dan tranparasi serta
Saya akan disiplin dengan kompetensi pegawai bermental
waktu yang telah dijanjikan pemenang
Kolaboratif
Saya akan bersinergi
dengan kepala ruangan
dalam menentukan waktu
pertemuan
2. Melakukan pertemuan Adanya Adaptif
dengan kepala pertemuan Saya melakukan pertemuan
ruangan laika waraka dengan kepala dengan penuh antusias
interna ruangan Kompoten
Saya akan terus belajar
dalam pertemuan
Berorientasi Pelayanan
Pada pertemuan saya akan
selalu merespon dengan
baik
3. Meminta saran dan Adanya notulensi Kolaboratif
persetujuan untuk dari hasil diskusi Dalam diskusi dengan
kegiatan di ruangan kepala ruangan saya akan
42
laika waraka interna terbuka untuk menerima
saran agar kegiatan
menghasilkan nilai tambah
Adaptif
Saya akan proaktif ketika
diskusi dengan kepala
ruangan
Harmonis
Saya siap untuk
membangun lingkungan
diskusi yang hidup dengan
kepala ruangan
4. Mengisi daftar hadir Pengisian daftar Harmonis
dan melakukan pre- hadir dan pre- Saat melakukan pre-test
test test saya akan menghargai
setiap orang apapun lata
belakang nya
Berorientasi pelayanan
Saya akan ramah kepada
pasien ketika meminta daftar
hadir
Loyal
Saya akan menjaga
43
kerahasiaan identitas pasien
Adaptif
Akuntabilitas
5. Melakukan edukasi Edukasi gizi Berorientasi pelayanan
gizi Saya akan bersikap ramah
dalam melakukan edukasi
Kompoten
Saya akan memberikan
kinerja terbaik guna
membantu pasien belajar
Adaptif
Saya akan bertindak proaktif
ketika
menyampaikanedukasi
kepada pasien
Kolaboratif
Akuntabel
Saya akan bertanggung
jawab terhadap informasi
yang diberikan
Kolaboratif
Saya akan memberikan
kesempatan kepada keluarg
44
pasien untuk mendengarkan
informasi yang disampaikan
6. Melakukan post-test Pengisian post- Harmonis
test Saat melakukan pre-test
saya akan menghargai
setiap orang apapun lata
belakang nya
Berorientasi pelayanan
Saya akan ramah kepada
pasien ketika meminta daftar
hadir
Loyal
Saya akan menjaga
kerahasiaan identitas pasien
5. Melakukan evaluasi 1. Merekapitulasi hasil Hasil rekap data Berorientasi pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
peningkatan pre-test dan post- Saya akan cermat dalam memberikan menguatkan nilai
pengetahuan pada test bekerja kontribusi terhadap rumah sakit yaitu,
pasien DM dan/ keluarga Kompoten visi dan misi rumah keterbukaan dan
pasien Saya akan melakukan rekap sakit yaitu tranparasi serta
data dengan kinerj terbaik meningkatkan bermental
Akuntabel kompetensi pegawai pemenang
Saya akan jujur,
bertanggung jawab dan
45
berintegritas tinggi dalam
melakukan rekap data
2. Membuat laporan Adanya hasil Harmonis
hasil evaluasi Saya akan membangun
lingkungan yang kondusif
dalam mebuat laporan
Berorientasi pelayanan
Saya akan cermat dalam
membuat laporan
Loyal
Saya akan berkomitmen
untuk membuat laporan
hingga selesai
3. Melaporkan hasil Laporan akhir Akuntabilitas
kepada atasan kegiatan Saya dalam membuat
laporan evaluasi dengan
jujur, bertanggug jawab,
cermat dan disiplin.
Kompoten
Saya akan membuat laporan
dengan kualitas terbaik
Adaptif
Saya akan bertindak proaktif
46
dalam melaporkan hasil
kegiatan
Kolaboratif
Saya akan terbuka dengan
atasan saya untuk
menghasilkan laporan akhir
yang memiliki nilai tambah
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi per
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
MP
1. Berorientasi Pelayanan 2 3 3 4 2 14
2. Akuntabel 2 2 2 2 2 10
3. Kompeten 2 2 2 2 2 10
4. Harmonis 1 1 2 3 1 8
5. Layak 1 2 1 3 1 8
6. Adaptif 2 1 1 3 1 8
7. Kolaboratif 2 1 1 3 1 8
Jumlah Aktualisasi per 12 12 12 20 10
Kegiatan
47
E. Estimasi Biaya Kegiatan
48
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
49
4. Mencetak dan
menggandakan formulir
daftar hadir, pre-test
dan post-test yang telah
direvisi dan disetujui
4. Melakukan edukasi gizi ke
pasien DM dan keluarga
pasien
1. Membuat kontrak waktu
pertemuan dengan
kepala ruangan laika
waraka interna
2. Melakukan pertemuan
dengan kepala ruangan
laika waraka interna
3. Meminta saran dan
persetujuan untuk
kegiatan di ruangan laika
waraka interna
4. Mengisi daftar hadir dan
melakukan pre-test
5. Melakukan edukasi gizi
6. Melakukan post-test
5. Melakukan evaluasi
peningkatan pengetahuan
pada pasien DM dan/
keluarga pasien
1. Merekapitulasi hasil pre-
test dan post-test
2. Membuat laporan hasil
3. Melaporkan hasil kepada
asatan
50
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Realisasi Kegiatan
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dilaksanakan sejak tanggal 16
Mei – 18 Juni 2022. Kegiatan aktualisasi ini dilakuakn di Ruangan Laika Waraka
Interna RSUD Bahteramas. Adapun realisasi kegiatan aktualisasi ini terdapat
pada tabel yang disajikan berikut ini.
51
menggadakan hasil
leaflet setelah
direvisi dan disetujui
3. Penyusunan 1. Mengumpulkan Terealisasi sesuai
formulir daftar contoh kuisoner pre- rancangan
hadir, kuisoner pre- test dan post-test
test dan post-tes 2. Membuat formulir Terealisasi sesuai
daftar hadir, post- rancangan
test dan pre-test
3. Mengkonsultasikan Terealisasi sesuai
formulir daftar hadir, rancangan
post-test dan pre-
test kepada atasan
4. Mencetak dan Terealisasi sesuai
menggandakan rancangan
formulir daftar hadir,
pre-test dan post-
test yang telah
direvisi dan disetujui
4. Melakukan edukasi 1. Membuat kontrak Terealisasi sesuai
gizi ke pasien DM waktu pertemuan rancangan
dan keluarga dengan kepala
pasien ruangan laika waraka
interna
2. Melakukan pertemuan Terealisasi sesuai
dengan kepala rancangan
ruangan laika waraka
interna
52
4. Mengisi daftar hadir Terealisasi sesuai
dan melakukan pre- rancangan
test
5. Melakukan edukasi Terealisasi sesuai
gizi rancangan
6. Melakukan post-test Terealisasi sesuai
rancangan
5. Melakukan 1. Merekapitulasi hasil Terealisasi sesuai
evaluasi pre-test dan post-test rancangan
peningkatan 2. Membuat laporan Terealisasi sesuai
pengetahuan pada hasil rancangan
pasien DM dan/ 3. Melaporkan hasil Terealisasi sesuai
keluarga pasien kepada atasan rancangan
B. Capaian Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini telah dilaksanakan pada tanggal 16
Mei – 18 Juni 2022 yang bertempat di Ruangan Laika Waraka Interna RSUD
Bahteramas. Aktualisasi dilakukan dengan menerapkan Nilai-Nilai Dasar (Core
Value) ASN. Pada kegiataan aktualisasi dilakukan dokumentasi pada setiap
kegaitan. Berikut ini merupakan laporan kegiatan selama aktualisasi
dilaksanakan.
1. Kegiatan 1 : Melapor Pada Atasan Tentang Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melapor pada atasan terkait
rancangan kegiatan aktualisasi. Hal ini perlu dilakukan agar aktualisasi
mendapatkan dukungan penuh dari atasan. Sehingga aktualisasi dapat
berjalan dengan baik. Adapun tahapan kegiatannya yaitu, mempersiapkan
bahan untuk konsultasi, membuat kontrak waktu pertemuan dengan atasan,
melakukan pertemuan dengan pimpinan dan tahap terakhir yaitu meminta
saran dan persetujuan untuk kegiatan. Berikut ini merupakan hasil dari
tahapan kegiatan yang telah dilakukan:
53
Tabel 8 Kegiatan 1 Melapor Pada Atasan tentang Rancangan Kegiatan
Aktualisasi
Kegiatan 1
Melapor pada atasan tentang rancangan kegiatan aktualisasi
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Pada kegiatan 1 penulis melakukan persiapan bahan konsultasi dengan
cermat dan disiplin sehingga menghasil bahan konsultasi yang dapat
dipertanggung jawabkan. Ketika melakukan pertemuan dengan pimpinan
dengan sikap hormat, sopan dan santun kepada atasan.
Tahap Kegiatan 1.1
Mempersiapkan bahan untuk konsultasi
Tanggal Pelaksaan 17 Mei 2022
Output Tersedianya bahan konsultasi
Dokumentasi Kegiatan
54
Tahap Kegiatan 1.2
Membuat kontrak waktu pertemuan dengan atasan
Tanggal Pelaksaan 17 Mei 2022
Output Mendapatkan jadwal perjanjian dengan atasan
Dokumentasi Kegiatan
55
Gambar 5 Pertemuan Dengan Atasan
56
Keterkaitan dengan Nilai- Kolaboratif
Nilai Dasar Dalam diskusi dengan atasan, saya terbuka
untuk menerima saran agar kegiatan
menghasilkan nilai tambah.
Adaptif
Saya proaktif ketika diskusi dengan atasan dan
mencatata masukan dari atas sehingga atasan
mendukup penuh kegiatan aktualisasi yang saya
lakukan.
Harmonis
Dalam berkomunikasi dengan atasan saya
melakukan dengan sopan dan santun sehingga
terjalin komunikasi yang baik antara saya
dengan atasan saya.
Kegiatan 2
Membuat media leaflet
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Pada kegiatan 2 penulis membuat media leaflet dengan mencari bahan
edukasi secara benar dan tidak menyesatkan. Dalam pembuatan media
leaflet penulis juga melakukannya dengan cermat dan disiplin. Selain itu
ketika melakukan foto makanan penulis bertanggung jawab terhadap bahan
makanan yang digunakan dari Rumah Sakit secara efektif dan efesien.
57
Tahap Kegiatan 2.1
Mengumpulkan bahan materi untuk pembuatan leaflet
Tanggal Pelaksaan 19 – 21 Mei 2022
Output Bahan Materi
Dokumentasi Kegiatan
58
Tahap Kegiatan 2.2
Mendesain Leaflet
Tanggal Pelaksaan 23 – 27 Mei 2022
Output Leaflet
Dokumentasi Kegiatan
59
Gambar 12 Desain Leaflet
60
Gambar 13 Konsultasi Hasil Leaflet
61
Tahap Kegiatan 2.4
Melakukan pencetakan dan menggandakan hasil leaflet setelah direvisi dan
disetujui
Tanggal Pelaksaan 30 Mei 2022
Output Pencetakan Leaflet
Dokumentasi Kegiatan
62
3. Kegiatan 3 : Penyusunan Formulir Daftar Hadir, Kuisoner Pre-test dan Post-
test
Pada kegiatan ini penulis membuat formulir daftar hadir, kuisoner pre-
test dan post-test. Kegiatan ini memiliki 4 tahapan yaitu, mengumpulkan
contoh kuisnoer pre-tes dan post-test, membuat formulir daftar hadir, post-tes
dan pre-test, mengkonsultasikan formulis daftar hadir, pre-test, dan post-test
kepada atasan dan tahapan terakhir yaitu melakukan pencetakah formular
daftar hadir, pre-test dan post-test yang telah direvisi dan disetujui. Adapun
detail tahapan yang dilakukan terdapat pada tabel dibawah ini.
Kegiatan 3
Penyusunan formulir daftar hadir, kuisoner pre-test dan post-test
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Pada kegiatan 3 penulis membuat formulir dan kuisoner dengan cermat dan
disiplin. Adapun kusioner yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan.
63
Keterkaitan dengan Nilai- Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar Saya mengumpulkan contoh kuisoner yang
mudah difahami pasien sehingga saya
mendapatkan contoh format kuisoner yang
mudah untuk dilaksanakan
Akuntabel
Saya mencari contoh kuisoner dari sumber yang
dapat dipercaya sehingga menghasilkan
kuisoner yang dapat dipertanggung jawabkan.
Kompoten
Saya belajar untuk mendapatkan contoh
kuisoner yang terbaik dengan menelaah contoh
yang ada di internet sehingga kuisoner yang
dihasilkan dapat mencapai tujuan dari edukasi
yang diberikan.
Tahap Kegiatan 3.2
Membuat formulir daftar hadir, pre-test dan post-test
Tanggal Pelaksaan 31 Mei 2022
Output Dokumen Formulir Daftar Hadir, Pre-test dan
Post-test
Dokumentasi Kegiatan
64
Gambar 18 Dokumen Kuisoner Pre-test dan Post-test
65
Gambar 19 Konsultasi Hasil Formulir Daftar Hadir serta Kuisoner Pre-test dan
Post-test
66
Tahap Kegiatan 3.4
Mencetak dan menggandakan formular daftar hadir, kuisoner pre-test dan
post test yang telah direvisi dan disetujui
Tanggal Pelaksaan 3 Juni 2022
Output Pencetakan Formulir Daftar Hadir, Kuisoner Pre-
tes dan Post-test
Dokumentasi Kegiatan
67
4. Kegiatan 4 : Melakukan Edukasi Gizi Pada Pasien dan Keluarga Pasien DM
Kegiatan 4 merupakan kegiatan inti dari aktualisasi. Dimana penulis
melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. Pada
pelaksanaanya, penulis melakukan izin terlebih dahulu kepada kepala
Ruangan Laika Waraka Interna agar aktualisasi mendapatkan dukungan dari
tenaga Kesehatan lainnya. Sebelum melakukan edukasi, penulis meminta
persetujuan waktu pada pasien agar tidak mengganggu waktu istirahatnya.
Adapun tahapan yang dilakukan Ketika memulai edukasi yaitu mengisi
formular hadir dilanjutkan dengan mengisi kuisoner pre-test. Selesainya
mengisi kuisoner pre-test, penulis melakukan edukasi gizi menggunakan
leaflet yang telah dibuat. Selesainya diberikan edukasi, pasien dibantu
keluarga pasien mengisi kuisoner post-test. Adapun bukti kegiatan disajikan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 11 Kegiatan 4 Melakukan Edukasi Gizi Pada Pasien dan Keluarga
Pasien DM
Kegiatan 4
Melakukan edukasi gizi pada pasien dan keluarga pasien DM
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Dalam melakukan aktualisasi kegiatan 4 penulis melakukan edukasi gizi
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi. Dalam menyampaikan edukasi ke
pasien saya melakukan dengan sopan dan santun agar pasien dan keluarga
pasien merasa nyaman dengan edukasi yang saya berikan. Selain itu dalam
kegiatan ini penulis sebagai ASN harus memberikan informasi yang benar
dan tidak menyesatkan.
68
Gambar 22 Mendapatkan Jadwal Perjanjian dengan Kepala Ruangan
69
Tahap Kegiatan 4.2
Melakukan pertemuan dengan Kepala Ruangan Laika Waraka Interna
Tanggal Pelaksaan 3 Juni 2022
Output Dokumen Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan
70
Gambar 25 Lembar Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan dan Lembar
Notulensi
71
Gambar 26 Pengisian Daftar Hadir dan Kuisoner Pre-test
72
Keterkaitan dengan Nilai- Berorientasi pelayanan
Nilai Dasar Saya bersikap ramah dalam melakukan edukasi
sehingga pasein merasa dihargai.
Kompoten
Saya memberikan kinerja terbaik guna
membantu pasien belajar sehingga pasien dapat
memahami edukasi yang diberikan.
Adaptif
Saya bertindak proaktif ketika menyampaikan
edukasi kepada pasien sehingga pasien antusias
dengan penjelasan yang diberikan.
Akuntabel
Saya bertanggung jawab terhadap informasi
yang diberikan sehingga pasien tidak ragu lagi
untuk menjalankan diet DM.
Kolaboratif
Saya memberikan kesempatan kepada keluarga
pasien untuk mendengarkan informasi yang
disampaikan sehingga keluarga pasien juga
memiliki pengetahuan yang baik.
Tahap Kegiatan 4.6
Melakukan post-test
Tanggal Pelaksaan 4 – 13 Juni 2022
Output Pengisian post test
Dokumentasi Kegiatan
73
mengisi post-test sehingga pasien nyaman
dengan pelayanan yang diberikan.
Loyal
Saya menjaga kerahasiaan identitas pasien
sehingga pasien merasa aman dengan hasil
kuisoner pengetahuannya.
Kegiatan 5
Melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga
pasien DM
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Kegiatan 5 merupakan agenda terakhir dari rangkaian aktualisasi. Pada
kegiatan ini penulis melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan
berdasarkan kuisoner yang diberikan. Dalam melakukan kegiatan tersebut
penulis menerapkan prinsip kejujuran dan penuh tanggung jawab. Dalam
membuat laporan hasil akhir kegiatan pada atasan penulis sebagai ASN
harus memberikan informasi yang benar.
74
Gambar 29 Hasil Rekapitulasi Data
75
Gambar 30 Hasil Evaluasi Kegiatan
76
Gambar 31 Laporan Akhir Kegiatan
77
C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
Tabel 13 Matriks Rekapitulasi
Kegiatan Jumlah Aktualisasi
per
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 MP
Rn Rl Rn Rl Rn Rl Rn Rl Rn Rl Rn Rl
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 14 14
2. Akuntabel 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 10
3. Kompeten 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 10
4. Harmonis 1 1 1 1 2 2 3 3 1 1 8 8
5. Layak 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 8 8
6. Adaptif 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 8 8
7. Kolaboratif 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 8 8
Jumlah Aktualisasi per 12 12 12 12 12 12 12 12 10 10
Kegiatan
Keterangan :
Rn : rancangan
Rl : realisasi
78
E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu
1. Manfaat Bagi Individu
Manfaat bagi individu yaitu penulis mampu meningkatkan kompetensi
di bidangnya dan peka untuk meningkatkan pelayanan. Selain itu penulis juga
meningkatkan kemampuan dan potensi diri dalam mengembangkan media
informasi. Panulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai petugas kesehatan
2. Manfaat Bagi Instansi
Meningkatnya mutu pelayanan gizi di rumah sakit pada unit rawat inap
khususnya pada pemberian edukasi mengggunakan leaflet foto makanan
pada pasien DM.
3. Manfaat Bagi Masyakat
Terlaksananya kegiatan maka masyarakat mendapatkan pelayanan
yang optimal khususnya edukasi di bidang gizi, sehingga dapat mempercepat
proses kesembuhan dan dapat dipraktekan di rumah. Selain itu masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
79
Bahteramas
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aktualisasi/ Habituasi Mata Pelatihan
Salah satu syarat kelulusan CPNS adalah mengikuti kegiatan
Pelatihan Dasar yang dimana salah satu kegiatannya adalah melakukan
kegiatan aktualisasi. Pada kegiatan tersebut diharapkan dapat memecahkan
permasalahan atau memberikan dampak positif dalam meningkatkan
pelayanan intansi. Isu yang diambil penulis berdasarkan permasalahan yang
terjadi di kantor tempat bertugas selama 1 tahun bekerja dan melihat
lingkungan instansi tempat bertugas. Isu yang diambil adalah penulis
berdasarkan tapisan APKL yang menggunakan skala likert yaitu “Kurangnya
pengetahuan edukasi gizi pada pasien DM”. Berdasarkan isu tersebut,
penulis memiliki gagasan kreatif sebagai penyelesaian yang dirumuskan
menjadi “Peningkatan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus (DM) Bagi
Pasien Diabetes Mellitus (DM) Melalui Penggunaan Media Leaflet Foto
Makanan Di Ruangan Laika Waraka Interna RSUD Bahteramas Prov.
Sulawesi Tenggara”.
Kegiatan aktualisasi telah dilakukan dengan menerapkan Nilai-Nilai
Dasar ASN yatiu BerAKHLAK. Adapun rangkaian dari kegiatan yang telah
dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Kegiatan pertama yaitu melapor pada atasan tentang rancangan kegiatan
aktualisasi dimana pada kegiatan ini memiliki 4 tahapan. Adapun jumlah
nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang diterapkan pada kegiatan ini adalah 2
untuk nilai berberorientasi pelayanan, 2 untuk nilai akuntabel, 2 untuk nilai
kompeten, 1 untuk nilai harmonis, 1 untuk nilai loyal, 2 untuk nilai adaptif
dan 2 untuk nilai kolaboratif.
b. Kegiatan ke-2 yaitu membuat media leaflet dimana pada kegiatan ini
memiliki 4 tahapan. Adapun jumlah nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang
diterapkan pada kegiatan ini adalah 3 untuk nilai berberorientasi
pelayanan, 2 untuk nilai akuntabel, 2 untuk nilai kompeten, 1 untuk nilai
harmonis, 2 untuk nilai loyal, 1 untuk nilai adaptif dan 1 untuk nilai
kolaboratif.
81
c. Kegiatan ke-3 yaitu penyusunan formular daftar hadir, kuisoner pre-test
dan post-test dimana pada kegiatan ini memiliki 4 tahapan. Adapun
jumlah nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang diterapkan pada kegiatan ini
adalah 3 untuk nilai berberorientasi pelayanan, 2 untuk nilai akuntabel, 2
untuk nilai kompeten, 2 untuk nilai harmonis, 1 untuk nilai loyal, 1 untuk
nilai adaptif dan 1 untuk nilai kolaboratif.
d. Kegiatan ke-4 yaitu melakukan edukasi gizi ke pasien dan keluarga
pasien DM dimana pada kegiatan ini memiliki 6 tahapan. Adapun jumlah
nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang diterapkan pada kegiatan ini adalah 4
untuk nilai berberorientasi pelayanan, 2 untuk nilai akuntabel, 2 untuk nilai
kompeten, 3 untuk nilai harmonis, 3 untuk nilai loyal, 3 untuk nilai adaptif
dan 3 untuk nilai kolaboratif.
e. Kegiatan ke-5 yaitu melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan pada
pasien dan keluarga pasien DM dimana pada kegiatan ini memiliki 3
tahapan. Adapun jumlah nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang diterapkan
pada kegiatan ini adalah 2 untuk nilai berberorientasi pelayanan, 2 untuk
nilai akuntabel, 2 untuk nilai kompeten, 1 untuk nilai harmonis, 1 untuk
nilai loyal, 1 untuk nilai adaptif dan 1 untuk nilai kolaboratif.
Setelah penulis melaporkan hasil kepada atasan, penulis dan atasan
memiliki rencana tindak lanjut dari aktualisasi ini. Sehingga aktualisasi dapat
berjalan berkesinambungan. Adapun kegiatan tindak lanjut yang akan
dilakukan yaitu, sosialisasi penggunaan leaflet terbaru pada rekan sejawat,
selanjutnya melakukan pengajuan pencetakan media leaflet kepada pejabat
yang terkait dan melakukan edukasi gizi diet DM menggunakan leaflet yang
terbaru.
2. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Untuk menyelesaikan core isu yaitu kurangnya pengetahuan pasien
DM tentang diet diabetes melitus maka penulis mendesain media leaflet yang
inovatif dengan menampilkan foto makanan yang bertujuan agar pasien
mendapatkan panduan yang baik dan benar terkait diet diabetes melitus.
3. Capaian Hasil Penyelesaian Core Isu
Keberhasilan dari leaflet yang dibuat dapat terlihat dari hasil skoring
pre-test dan post-test yang dilakukan. Dapat dilihat dari hasil rekapitulasi data
semua pasien memiliki nilai yang meningkat. Hal ini menandakan bahwa
82
edukasi dapat diterima.
B. Saran.
1. Untuk Penyelenggara Pelatihan
BPSDM sebagai penyelenggara Pendidikan Pelatihan Dasar
diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pelatihan seperti ini
dalam rangka mencetak seorang ASN yang memiliki nilai-nilai dasar (core
value) BerAKHLAK. Adapun hal lainnya yaitu semoga terus meningkatkan
kualiatas sarana dan prasarananya..
2. Untuk Instansi RSUD Bahteramas
Diharapakan RSUD Bahteramas dapat menindaklajuti media leaflet
yang telah dibuat agar dapat digunakan di seluruh ruang rawat inap RSUD
Bahteramas.
83
DAFTAR PUSTAKA
84
LAMPIRAN
Lampiran 1 Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi Oleh Mentor
85
86
87
Lampiran 2 Lembar Komitmen Tindak Lanjut Aktualisasi dan Habituasi
88
89
Lampiran 3 Bukti Pengendalian Pembelajaran Oleh Coach
90
3. 11/06/ - Dokumentasi - Mendapatkan
2022 video potongan- masukan untuk
potongan saja. waktu
Maksimal 5 menampilkan
menit video ketika
presentasi
- Konsultasi isi
laporan hasil - Memberi
terkait bab 4 keterangan
tentang realisasi kegiatan dan
kegiatan. tahapan apa
yang terlaksana
atau berubah
91
presentasi. laporan hasil
aktualisasi.
Membahas
format laporan
dari judul, bab 1
sampai bab 5
beserta
lampiran yang
harus
disertakan.
Diakhir diskusi
membahas
tentang hasil-
hasil yang akan
dipresentasikan.
92
Lampiran 4 Bukti Pendukung Kegiatan dan Dokumentasi
Kegiatan 1
93
Notulensi Konsultasi
94
Kegiatan 2
Notulensi Konsultasi
95
96
Leaflet Diet DM
97
Kegiatan 3
Notulensi Konsultasi
98
Kegiatan 4
99
Notulensi Konsultasi
100
Daftar Hadir
101
Hasil Pre Test
102
Hasil Post-Test
103
REKAPITULASI HASIL EDUKASI
Hasil Skor
No. Pernyataan Pre-test Post-test
Benar Salah Benar Salah
1. Diabetes mellitus adalah penyakit yang
disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam 10 1 11 0
darah akibat gangguan sekresi insulin.
2. Salah satu tujuan diet diabetes melitus
adalah menjaga gula darah tetap tinggi atau 1 10 11 0
terlalu rendah.
3. Prinsip diet diabetes mellitus yaitu 3J, yaitu
11 0 11 0
tepat jadwal, jumlah dan jenis
4. Buah pepaya, jeruk, apel adalah buah-
buahan yang dianjurkan bagi penderita 10 1 11 0
diabetes mellitus
5. Makanan dianjurkan diolah dengan cara
dipanggang, dikukus, ditumis, disetup, 8 3 11 0
direbus dan dibakar.
6. Nasi, roti, singkong, ubi adalah bahan
makanan yang dapatdikonsumsi secara 2 9 11 0
bebas pada pasien DM.
7. Pasien DM bisa mengonsumsi es krim dan
10 1 11 0
coklat dengan bebas dan sesuka hati.
8. Bila terjadi hipoglikemia segera makan 1
4 7 11 0
piring nasi.
9. Olahraga yang teratur merupakan salah
10 1 11 0
satu usaha menjaga kadar gula darah.
10. Pada isi priring ku, sayuran harus
memenuhi sebanyak 1/3 dari setengah 0 11 11 0
piring.
104
Kegiatan 5
105