Disusun Oleh
Yufiana Dini Astari, A.Md.Kep
NIP. 19980304 202012 2 001
Menyetujui :
Coach Mentor
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, petunjuk, karunia dan pertolongan-Nya maka rancangan aktualisasi ini dapat
terselesaikan. Rancangan aktualisasi dengan judul “Penggunaan Kartu Kontrol Hipertensi
Untuk Meningkatkan Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Ngariboyo Kabupaten Magetan” ini disusun sebagai salah satu persyaratan
kelulusan pelatihan dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil golongan II angkatan XXV tahun
2021 dan diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk perbaikan pelayanan publik di
Puskesmas Ngariboyo Kabupaten Magetan.
Rancangan aktualisasi ini digunakan sebagai pedoman penulis dalam melaksanakan
aktualisasi penanaman nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan
anti korupsi (ANEKA) selama proses habituasi. Rancangan aktualisasi ini tidak akan terwujud
tanpa bantuan dan dorogan dari pihak lain. Dengan sepenuh hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Aries Agung Paewai, S.STP, MM, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Jawa Timur;
2. Bapak Drs. Masruri, selaku kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Magetan;
3. Bapak Dr. Ir. H. Djoni Harijanto, MDM, selaku pembimbing (coach) ya;ng telah
memberikan arahan dan bimbingannya selama perancangan aktualisasi;
4. Ibu dr. Siti Maifuroh, selaku Kepala Puskesmas Ngariboyo sekaligus mentor yang
memberikan arahan, motivasi, dukungan serta bimbingannya;
5. Panitia Penyelenggara dan rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan XXV
atas kerjasama dan bantuannya;
6. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi
Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masukan dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan ini. Semoga hasil aktualisasi
ini nantinya dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi .................................................................................. 3
C. Ruang Lingkup Aktualisasi.......................................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA ..................................................................................... 5
A. Deskripsi Unit Kerja .................................................................................................... 5
B. Visi, Misi, Strategi, Motto dan Tata Nilai ................................................................... 7
C. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja ............................................................................ 8
D. Struktur / Susunan Organisasi ...................................................................................... 10
E. Uraian Tugas Jabatan (Peserta) .................................................................................... 11
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .............................................................................. 12
A. Penetapan Isu yang Diangkat ....................................................................................... 12
B. Gagasan Pemecaan Isu ................................................................................................. 13
C. Rancangan Aktualisasi ................................................................................................. 15
D. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ......................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 24
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik
Indonesia yang berdasakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja untuk instansi pemerintah. ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, melakukan pelayanan publik serta perekat
dan pemersatu bangsa guna mencapai cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara.
Oleh karenanya seorang ASN harus dapat bekerja secara profesional, berintegritas dan
beretika sesuai dengan kode etik dan nilai dasar ASN yang tertuang dalam Undang-Undang
ataupun peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan. Dalam Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 41 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II, ditetapkan bahwa salah satu jenis
Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang profesional seperti tersebut di atas adalah Pelatihan dasar. Kompetensi ASN
yang dibentuk pada pendidikan dan latihan adalah sebagai pelayan masyarakat yang
professional sesuai dengan tugas pokok jabatannya, yang diindikasikan dapat
mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu mengaktualisasikan akuntabilitas dalam
menjalankan tugas yang di embannya, menjunjung tinggi nasionalisme dalam menjalankan
tugas memiliki etika publik yang baik dalam melakukan pelayanan di masyarakat,
berkomitmen tinggi untuk selalu menjaga kualitas mutu pelayanan, serta memegang teguh
sikap anti korupsi dalam bekerja.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan
bahwa Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
1
tujuan pembangunan kesehatn di wilayah kerjanya dan berfungsi menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
Berdasarkan prinsip paradigma sehat, Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan untuk berkomitme dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis dan tidak
menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global karena prevalensi yang
tinggi dan risiko bersamaan untuk penyakit kardiovaskular dan ginjal. Saat ini, lebih
dari 25% dari populasi dunia adalah hipertensi dengan perkiraan bahwa persentase ini
dapat meningkat menjadi 29% pada tahun 2025 (Amaral et al, 2015). Dalam hal
kepatuhan minum obat, sebagian besar penderita hipertensi rutin minum obat yaitu
54,4%. Sementara penduduk yang tidak rutin minum obat dan tidak minum obat sama
sekali masing-masing sebesar 32,27% dan 13,33%. Dari seluruh penderita hipertensi
yang tidak minum obat secara rutin, sebagian besar beralasan karena merasa dirinya
sudah sehat, yaitu sebanyak 59,8%. Faktanya terdapat selisih antara penderita hipertensi
berdasarkan pengukuran sebesar 34,11% dengan penderita hipertensi berdasarkan
diagnosis sebesar 8,36%. Hal ini mengindikasikan sedikitnya 25% penduduk yang
memiliki tekanan darah tinggi namun belum terdiagnosis atau belum menyadari
mengidap hipertensi. Pengukuran tekanan darah merupakan salah satu upaya
pengendalian untuk mencegah hipertensi dan mengurangi komplikasi (Riskesdas, 2018).
UPTD Puskesmas Ngariboyo memiliki jumlah kasus hipertensi pada tahun 2020
sebanyak 10.168 kasus dan menempati peringkat pertama dari 15 kasus penyakit
tertinggi di Puskesmas Ngariboyo. Dari jumlah keseluruhan penderita hipertensi, yang
melakukan pengobatan di Puskesmas hanya sebesar 46% atau sekitar 4.677 penderita
yang patuh dalam melakukan pengobatan.
Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular yaitu Hipertensi di Puskesmas Ngariboyo terdapat beberapa kendala yang
didapatkan salah satunya tentang kepatuhan pasien untuk kontrol ke Puskesmas dan
minum obat hipertensi. Dari hasil observasi penulis di Puskesmas Ngariboyo
didapatkan informasi bahwa penderita hipertensi umumnya berobat ketika sudah
mengalami gejala yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari seperti kaku kuduk, sakit
kepala dan menurunnya fungsi penglihatan serta kebiasaan berobat secara tidak teratur
sesuai dengan anjuran dokter dikarenakan pasien lupa mengingat waktu kontrol
2
pengobatan, sibuk dengan aktivitas atau pekerjaanya ataupun tidak ada support dari
keluarga/orang terdekat. Biasanya penderita hipertensi berhenti minum obat hipertensi
ketika gejala yang dirasakannya berkurang tanpa ada instruksi untuk menghentikan
terapi.Kepatuhan menjalani pengobatan sangat diperlukan untuk mengontrol tekanan
darah serta mencegah terjadinya komplikasi. Kepatuhan pasien berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu pengobatan. Hasil terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa
adanya kesadaran diri pasien itu sendiri, bahkan dapat mengakibatkan kegagalan terapi,
serta dapat pula menimbulkan komplikasi yang sangat merugikan penderita dan pada
akhirnya akan berakibat fatal (Hussar, 1995 dalam Pratiwi, 2011).
Berdasarkan uraian diatas, penulis akan melakukan aktualisasi di wilayah kerja
Puskesmas Ngariboyo terhadap penderita hipertensi. Kondisi yang diharapkan dengan
adanya Kartu Kontrol Hipertensi sebagai media pasien untuk meningkatkan kepatuhan
berobat agar patuh untuk kontrol ke Puskesmas dan rutin minum obat anti hipertensi.
Maka dari isu aktual tersebut penulis memutuskan untuk mengangkat judul rancangan
aktualisasi “Penggunaan Kartu Kontrol Hipertensi Untuk Meningkatkan Kepatuhan
Berobat Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ngariboyo Kabupaten
Magetan”.
4
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
A. Deskripsi Unit Kerja
UPTD Puskesmas Ngariboyo yang berada di Jalan Raya Magetan-Parang Nomor 49
Ngariboyo, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, dengan luas 39,13 km2 memiliki
batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Magetan
Sebelah Timur : Kecamatan Kawedanan
Sebelah Selatan : Kecamatan Parang
Sebelah Barat : Kecamatan Plaosan
5
dan Desa Bangsri. Untuk memudahkan pemerataan akan akses pelayanan, Puskesmas
Ngariboyo di dukung :
1. Puskesmas pembantu yang terletak di Desa Banjarejo, Selopanggung dan Selotinatah.
2. Polindes (Pondok Bersalin Desa) yang ada di Desa Sumberdukun dan desa Balegondo
3. Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) yang terletak di Desa Banjarpanjang, Desa Pendem,
Desa Banyudono, Desa Baleasri, desa Bangsri dan Desa Mojopurno.
4. Upaya kesehatan berbasis masyarakat (Posyandu Balita, Posbindu PTM, Desa Siaga dan
Posyandu Lansia).
5. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang terdiri dari dokter praktek mandiri dan bidan
praktik mandiri.
Jumlah tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Ngariboyo sampai dengan Desember
tahun 2020 sebanyak 64 orang. Dengan komposisi pegawai sebagai berikut :
Tabel 2.1 Data Ketenagaan Puskesmas Ngariboyo
JENIS TENAGA JUMLAH
KESEHATAN Dokter Umum PNS S1 Kedokteran 2
Dokter Gigi PNS S1 Kedokteran Gigi 1
Perawat PNS S1 Keperawatan 2
AKPER 8
PTT AKPER 6
BLUD S1 Keperawatan 3
AKPER 1
Perawat Gigi PNS D3 Perawat Gigi 1
Bidan PNS D4 Kebidanan 3
AKBID 12
BLUD D4 Kebidanan 1
AKBID 4
Apoteker PNS S1 Farmasi 1
Asisten Apoteker PNS SAA 1
Analis Lab PNS D3 Analis Kesehatan 1
Gizi PNS D4 Gizi 1
Sanitasi PNS AKL 2
Penyuluh Kesehatan PNS S1 Kesehatan Masyarakat 1
Masyarakat
Rekam Medik PNS D3 Rekam Medik 1
Administrator Kesehatan PNS S1 Kesehatan Masyarakat 1
6
JENIS TENAGA JUMLAH
Pekarya / PCCP 1
NON TU/ Administrasi 4
KESEHATAN Keuangan 1
Sopir 2
Petugas Kebersihan 2
Penjaga Malam 1
Jumlah 64
7
memiliki kemampuan mengendalikan diri dalam segala situasi. Sedangkan ramah adalah
baik bertutur kata, bersikap dan baik budinya kepada siapa saja dan menyenangkan dalm
pergaulan. Jiwa kami, dimaksudkan sifat ramah dan sabar menjiwai semua petugas
UPTD Puskesmas Ngariboyo dalam pelaksanaan pelayanan di semua kegiatan yang
diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Ngariboyo, baik di dalam gedung maupun di luar
gedung.
d. Tata Nilai Puskesmas Ngariboyo
“SMART” (Sabar, aMAnah, pRofesional, Tangguh)
1. SABAR
Mampu menahan emosi, mengendalikan diri dalam segala situasi
2. AMANAH
Jujur dan dapat dipercaya
3. PROFESIONAL
Melakukan pekerjaan sesuai dengan tuga pokok dan fungsinya, memiliki 3 hal pokok
yakni : skill (kemampuan), knowledge (ilmu pengetahuan), attitude (memiliki etika
dan tanggung jawab)
4. TANGGUH
Kuat, pantang menyerah, berbuat sesuai dengan kemampuan terbaiknya
9
D. STRUKTUR / SUSUNAN ORGANISASI
10
E. URAIAN TUGAS JABATAN (PESERTA)
Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang menjadi tanggung jawab peserta dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai Perawat Terampil sesuai dengan PERMENPAN RB No. 35
tahun 2019 Puskesmas Ngariboyo yaitu :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam rangka melakukan
upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman dan bebas risiko penularan
infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah
tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan kebutuhan
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau
menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
19. Mengikuti seminar dan lokakarya
11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
12
Keterangan :
Urgency
1 : Tidak penting
2 : Tidak penting
3 : Kurang penting
4 : Cukup penting
5 : Sangat penting
Seriousness
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan teknik USG tersebut, maka isu yang
penulis angkat adalah isu yang mendapatakan skor tertinggi dan menjadi prioritas pertama
yaitu “Masih banyaknya pasien hipertensi yang tidak rutin berobat dan kontrol tepat waktu”.
Apabila isu tersebut tidak segera dicarikan solusinya maka akan berdampak pada hal-hal
berikut ini :
1. Rendahnya pemahaman penderita Hipertensi tentang pentingnya kontrol rutin Hipertensi
2. Masih seringnya penderita Hipertensi yang mengabaikan pengobatan rutin
3. Semakin tinggi resiko terjadinya komplikasi
13
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, maka dibutuhkan beberapa kegiatan dalam
pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di unit kerja antara lain sebagai berikut :
a. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor terkait pelaksanaan rancangan aktualisasi
b. Membuat kartu kontrol hipertensi dan pamflet tentang hipertensi
c. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja di Poli Pemeriksaan Umum tentang kartu kontrol
hipertensi dan dibagikan pada penderita Hipertensi di Poli Pemeriksaan Umum
d. Melakukan sosialisasi dan membagikan kartu kontrol hipertensi kepada peserta penderita
Hipertensi dalam kegiatan Posbindu PTM dan Posyandu Lansia
e. Melakukan Home Visite pada penderita hipetensi
f. Melakukan evaluasi hasil kegiatan
g. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
14
C. Rancangan Aktualisasi
15
Tabel 3.2 Tabel Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Output
Keterkaitan substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil kegiatan/Output terhadap Visi dan
pelatihan
Misi Organisasi
1 Melakukan konsultasi dan • Menghubungi mentor • Saran dan masukan dari • Akuntabilitas ( Rancangan Kegiatan konsultasi
diskusi dengan mentor untuk menentukan waktu mentor aktualisasi dapat dengan mentor sesuai
terkait pelaksanaan dan tempat konsultasi • Dokumentasi kegiatan dipertanggung jawabkan) dengan misi
rancangan aktualisasi • Memaparkan rancangan • Nasionalisme (bersedia Puskesmas Ngariboyo
aktualisasi kepada mentor menerima kritik dan saran) yaitu mengoptimalkan
• Meminta saran dan • Etika Publik (menggunakan manajemen kesehatan
masukan mengenai tutur kata yang baik dan
rancangan aktualisasi sopan)
yang akan dilaksanakan • Komitemen Mutu (meminta
masukan supaya menghasilkan
rancangan yang baik)
• Whole of Goverment
(koordinasi dan kerjasama)
16
Kontribusi Output
Keterkaitan substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil kegiatan/Output terhadap Visi dan
Pelatihan
Misi Organisasi
2 Membuat kartu kontrol • Melakukan konsultasi • Kartu kontrol hipertensi • Akuntabilitas ( menentukan Dengan dibuatnya
hipertensi dan pamflet dengan mentor terkait • Dengan adanya kartu konten dan desain kartu kartu kontrol akan
tentang hipertensi pembuatan kartu kontrol kontrol hipertensi, pasien kontrol → ketelitian, detail meningkatkan
hipertensi dan pamflet akan lebih mengingat dan tanggung jawab) kepatuhan berobat
• Menentukan konten dan waktunya untuk kontrol • Nasionalisme ( Melaporkan pasien untuk kontrol
desain kartu kontrol hasil kepada mentor rutin turut
hipertensi dan pamflet menggunakan tata bahasa berkontribusi terhadap
• Mengkonsultasikan indonesia yang baik dan pencapaian misi
desain kartu kontrol dan benar) Puskesmas Ngariboyo
pamflet kepada mentor • Etika Publik (menjunjung yang kedua yaitu
• Mencetak kartu kontrol sikap sopan, santun dan meningkatkan
lebih efektif)
• Anti Korupsi (jujur dan
bertanggung jawab)
17
Kontribusi Output
Keterkaitan substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil kegiatan/Output terhadap Visi dan
Pelatihan
Misi Organisasi
3 Melakukan koordinasi • Konsultasi dengan • Tanda tangan pasien • Akuntabilitas (pemeriksaan Dengan melakukan
dengan rekan kerja di Poli mentor akan dilakukan hipertensi pada lembar pasien dilakukan secara adil konseling kepada
Pemeriksaan Umum konseling kepada pasien penerimaan kartu kontrol dan profesional) pasien Hipertensi akan
tentang kartu kontrol • Berkoordinasi dengan hipertensi • Nasionalisme (melakukan meningkatkan
hipertensi dan dibagikan rekan kerja yang bertugas interaksi, saling menghargai kesadaran pasien untuk
pada penderita Hipertensi di poli pemeriksaan pendapat ) berkontribusi terhadap
di Poli Pemeriksaan Umum umum tentang kartu • Etika Publik (sikap sopan pencapaian misi
saat konseling kontrol hipertensi santun ketika memberikan Puskesmas Ngariboyo
• Memberikan konseling edukasi) yang pertama yaitu
pada pasien hipertensi • Komitmen Mutu (diberikan mendorong
yang berkunjung kartu kontrol yang bersifat terwujudnya
18
Kontribusi Output
Keterkaitan substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil kegiatan/Output terhadap Visi dan
Pelatihan
Misi Organisasi
4 Melakukan sosialisasi dan • Mengkoordinasikan • Terlaksananya kegiatan • Akuntabilitas ( transparansi Dengan melakukan
membagikan kartu kontrol kegiatan dengan penyuluhan tentang dan responsibel) kegiatan penyuluhan
hipertensi kepada peserta penanggungjawab hipertensi dan kartu • Etika publik( sikap hipertensi dengan
penderita Hipertensi dalam kegiatan Posbindu PTM kontrol hipertensi sudah profesional, berpenampilan menggunakan media
kegiatan Posbindu PTM dan Posyandu Lansia dibagikan rapi dan berusaha menguasai Power Point maka akan
dan Posyandu Lansia perihal jadwal • Dengan terlaksananya materi penyuluhan) turut berkontribusi
pelaksanaan kegiatan dan kegiatan penyuluhan • Komitmen mutu ( materi yang terhadap pencapaian
sarana prasarana menggunakan media disampaikan harus benar dan misi Puskesmas
penyuluhan Power Point maka akan jelas untuk menjamin mutu Ngariboyo yaitu misi
• Menyiapkan media meningkatkan penyuluhan pertama mendorong
penyuluhan Power Point pengetahuan dan • Whole of Government terwujudnya mayarakat
• Menyiapkan administrasi kesadaran warga untuk (koordinasi dan kolaborasi untuk hidup sehat
pelaksanaan kegiatan kontrol hipertensi ke dengan PJ Posbindu PTM dan secara mandiri dan
berupa daftar hadir Puskesmas Ngariboyo Posyandu Lansia) misi ketiga
19
Kontribusi Output
Keterkaitan substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil kegiatan/Output terhadap Visi dan
Pelatihan
Misi Organisasi
5 Melakukan Home Visite • Mengkonsultasikan • Peserta memahami • Akuntabilitas (Memberikan Dengan melakukan
pada penderita hipetensi rencana kegiatan dengan pentingnya penjelasan sebagai salah satu home visite sesuai
mentor memeriksakan diri ke bentuk tanggung jawab dengan capaian misi
• Membuat rencana Puskesmas dan mau rutin perawat) Puskesmas Ngariboyo
kunjungan dengan periksa ke Puskesmas • Nasionalisme (dalam yaitu misi pertama
melihat alamat penderita • Dokumentasi kegiatan melakukan komunikasi harus mendorong
hipertensi di Program menggunakan bahasa terwujudnya
Posbindu PTM Indonesia yang baik dan masyarakat untuk
• Membuat daftar benar) hidup sehat secara
kunjungan Home Visite • Etika Publik (menjunjung mandiri dan misi ketiga
• Memberikan edukasi sikap sopan santun dan yaitu mewujudkan
20
Kontribusi Output
Keterkaitan substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil kegiatan/Output terhadap Visi dan
Pelatihan
Misi Organisasi
6 Melakukan evaluasi hasil • Mengkonsultasikan • Laporan hasil kegiatan • Akuntabilitas (melakukan Dengan melakukan
kegiatan rencana kegiatan dengan melalui rekapan kuisioner perekapan dan data hasil evaluasi hasil kegiatan
mentor kegiatan secara tanggung akan turut
• Menyusun pertanyaan jawab) berkontribusi dalam
kuisioner yang • Etika publik (menyampaikan pencapaian misi
ditunjukkan kepada hasil laporan dengan sopan puskesmas yang ke
penderita Hipertensi santun) empat yaitu
pemegang kartu kontrol • Komitmen mutu ( membuat mengoptimalkan
hipertensi hasil laporan dengan data yang manajemen kesehatan
• Pengisian kuisioner jelas dan akurat)
• Merekap hasil kuisioner • Anti korupsi (berani dan jujur
• Menyampaikan hasil menyampaikan hasil yang
laporan kepada mentor dicapai tanpa mengada-ada
• Manajemen ASN (mengetahui
keberhasilan dari kegiatan
yang dilakukan)
21
Kontribusi Output
Keterkaitan substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil kegiatan/Output terhadap Visi dan
Pelatihan
Misi Organisasi
7 Menyusun laporan kegiatan • Mengumpulkan data dan Laporan Aktualisasi • Akuntabilitas (hasil laporan Penyusunan laporan
aktualisasi bukti pendukung laporan dapat dipertanggungjawabkan) dapat mendukung
• Melakukan konsultasi • Nasionalisme (bersedia tugas dan fungsi
dengan mentor mengenai menerima kritik dan saran Puskesmas Ngariboyo
hasil aktualisasi • Etika publik (menggunakan
• Menyusun dan mencetak bahasa yang baik dan benar)
laporan hasil aktualisasi • Komitmen mutu (disusun
secara sistematis dan tepat
waktu)
• Anti korupsi (melaporkan
hasil secara jujur dan apa
adanya)
22
D. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada saat habituasi yakni pada tanggal
16 Juli sampai 23 Agustus 2021. Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi dijabarkan dalam
timeline kegiatan berikut :
23
DAFTAR PUSTAKA
24