PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN XLVIII
Disusun Oleh :
RANCANGAN AKTUALISASI
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Sabtu tanggal 06 Agustus 2022 di
Singkawang.
Telah diperiksa/disetujui :
Coach, Mentor,
ii
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Firdaus Nomor 01 Singkawang Kode Pos 79123
Telepon (0562) 639567 Faks. (0562) 639567
Email : bkpsdm@singkawangkota.go.id-Website : www.bkpsdm.singkawangkota.go.id
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN XLVIII
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG TAHUN 2022
Pada hari ini, Sabtu tanggal 06 bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua,
bertempat di kedudukan masing-masing, telah dilaksanakan Seminar Rancangan
Aktualisasi secara daring bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
XLVIII di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang Tahun 2022, sebagai berikut :
Nama : Suci Citra Grenada, A.Md
Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur / II c
NIP : 19951014 202203 2 006
Jabatan : Pengelola Keuangan
Unit Kerja : Badan Keuangan Daerah
Mentor : Sutikno.S, S.E., M.E.
Coach : Gunawan, S.STP
Penguji : Dr. Ir. H. Darmawan, M.Sc
Judul : Optimalisasi Sistem Pencatatan
Pendapatan BPHTB dan PBB Melalui
Google Spreadsheet di Badan Keuangan
Daerah Kota Singkawang
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Mentor, Penyaji,
mengetahui,
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KOTA SINGKAWANG
Drs. ZULHIAR
NIP. 19681223 198908 1 001
iii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Mentor, Penyaji,
Coach, Penguji,
Mengetahui,
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KOTA SINGKAWANG
Drs. ZULHIAR
NIP. 19681223 198908 1 001
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat, dan hidayah-Nya Penulis mampu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
Calon Pegawai Negeri Sipil dalam pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan XLVIII
Kota Singkawang Tahun 2022 yaitu “Optimalisasi Sistem Pencatatan Pendapatan
BPHTB dan PBB Melalui Google Spreadsheet di Badan Keuangan Daerah Kota
Singkawang”. Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu penerapan nilai-nilai
dasar ASN yang dilaksanakan di unit kerja.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya rancangan aktualisasi ini. Ucapan terima
kasih Penulis sampaikan kepada:
1. Gubernur Kalimantan Barat
2. Ibu Tjhai Chui Mie, S.E., selaku Wali Kota Singkawang
3. Bapak Suprianus Herman, S.H., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat;
4. Bapak Drs. Zulhiar, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Singkawang;
5. Bapak Widatoto. S, S.E., M.T., selaku Kepala Badan Keuangan Daerah Kota
Singkawang;
6. Bapak Gunawan, S.STP, selaku coach yang telah membimbing, memotivasi,
memberikan nasehat, kritik dan saran yang membangun;
7. Bapak Sutikno.S, S.E., M.E., selaku mentor yang telah membimbing,
memotivasi, memberikan nasehat, kritik dan saran yang membangun;
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan dan pemahaman terkait materi BerAKHLAK untuk
dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi,
9. Seluruh Panitia, Staff dan Karyawan Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Singkawang;
10. Keluarga tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil
dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa
pendidikan latihan dasar ini.
11. Keluarga besar Badan Keuangan Daerah Kota Singkawang atas dukungan dan
kerjasamanya;
v
12. Rekan Penulis Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLVIII Tahun 2022
yang telah memberikan dukungan, bantuan dan motivasi.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan dan Sasaran.........................................................................3
C. Waktu dan Tempat Aktualisasi .........................................................3
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tanggal Pencairan TPP Tahun 2022 ..............................................22
Tabel 4.2 Tabel Analisis Isu Menggunakan APKL ..........................................23
Tabel 4.3 Tabel Analisis Penyebab Isu Menggunakan USG ...........................26
Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS .................................28
Tabel 4.5 Jadwal Implementasi .....................................................................................................................38
Tabel 4.6 Rincian Pelaksanaan Bimbingan Dengan Mentor ...........................39
Tabel 4.7 Rincian Pelaksanaan Bi,bingan Dengan Coach .............................40
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ...............................................................................7
Gambat 4.1 Analisis Fishbone ...............................................................................24
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran yang penting untuk
mendukung kemajuan negara Indonesia saat ini. Peran tersebut dapat dipenuhi
ketika seorang PNS mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya dengan efektif dan efisien sebagai seorang
aparatur sipil negara.
Menurut UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 yang dimaksud Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah PNS dan PPPK yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintah atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas Pemerintah melalui
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Seorang CPNS wajib mengikuti pelatihan dasar.
Pelatihan ini bertujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat,
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, serta memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Masa percobaan merupakan masa prajabatan yang dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan. Hal ini diperkuat dengan peraturan dari Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 yang menyebutkan
bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) memiliki kewajiban untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan. Pemerintah selalu mengupayakan dan mengharapkan
agar seluruh ASN memiliki nilai - nilai dasar sebagai landasan dalam menjalankan
profesinya. Nilai dasar ini diharapkan dapat membentuk ASN sebagai pelayan
masyarakat yang profesional.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka dilaksanakan pembinaan melalui Pelatihan
Dasar CPNS dimana CPNS ditanamkan sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar
PNS serta peran dan kedudukan PNS untuk membentuk karakter yang kuat dalam
jabatannya. Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
1
Sipil, maka ditetapkan mekanisme Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang
memungkinkan para CPNS mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).
Selain penerapan nilai-nilai dasar tersebut lebih lanjut seorang CPNS sebelum
menjalankan tugasnya sebagai seorang ASN akan mengikuti Diklat Prajabatan yang
sekarang diubah menjadi Pelatihan Dasar Calon PNS, sebagai salah satu prasyarat
untuk diangkat menjadi PNS. Setelah melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS,
diharapkan seorang ASN mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
melaksanakan tugasnya di tempat kerja. Ada tujuh nilai-nilai dasar yang wajib
diinternalisasikan dan diaktualisasikan oleh ASN adalah Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang disingkat
menjadi BerAKHLAK.
Praktek menerapkan nilai-nilai dasar perlu dilakukan secara berulang sehingga
menjadi suatu kegiatan habituasi secara berkelanjutan dan menetap dalam jiwa
melayani masyarakat dari seorang ASN. Ada banyak ASN yang bekerja di setiap
Instansi Pemerintahan, ada yang melaksanakan tugasnya dengan jabatan
administrasi, jabatan fungsional, dan jabatan pimpinan tinggi, salah satu di
antaranya di Badan Keuangan Daerah yang dalam hal ini contohnya Pengelola
Keuangan.
Mewujudkan pemerintahan yang bersih, tegas, amanah dan efektif yang
berorientasi pada pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi dan
komunikasi merupakan salah satu misi dari Pemerintahan Kota Singkawang. Untuk
mewujudkan misi tersebut diperlukan ASN yang dapat mengoptimalkan tugas dan
fungsinya agar misi tersebut dapat terlaksana. Tentu saja dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya harus mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK.
Permasalahan di Badan Keuangan Daerah sangat beragam. Mulai dari belum
adanya penerapan pembuatan laporan semester (prognosis), belum optimalnya
sistem pencatatan pendapatan BPHTP dan PBB, serta belum adanya digitalisasi
dalam pencatatan agenda surat masuk dan surat keluar oleh petugas. Salah satu
masalah yang krusial di Badan Keuangan Daerah adalah “Belum Optimalnya
Sistem Pencatatan Pendapatan BPHTB dan PBB”.
2
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah :
1. CPNS mampu menerapakan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Layak, Adaptif,
Kolaboratif) dalam setiap kegiatan di lingkungan kerja atau organisasi;
2. CPNS mampu menerapkan peran dan kedudukan ASN yaitu Smart ASN dan
Manajemen ASN;
3. CPNS memiliki komitmen mutu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya;
4. Mampu memahami isu dan permasalahan yang ada di lingkungan kerja atau
organisasi dimana ASN tersebut ditugaskan. Sehingga mampu memberikan
gagasan atau solusi dari isu-isu yang ada di lingkungan kerja atau organisasi
dimana ASN tersebut ditugaskan.
1. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan aktualisasi diperkirakan selama 25 hari kerja yaitu mulai dari
tanggal 08 Agustus 2022 sampai dengan tanggal 19 September 2022 di Badan
Keuangan Daerah Kota Singkawang;
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan di
Sekretariat Badan Keuangan Daerah Kota Singkawang;
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Singkawang Nomor 119 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 78 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas serta Tata Kerja Badan Keuangan
Daerah Kota Singkawang, dalam pasal 7 disebutkan bahwa Badan Keuangan
Daerah mempunyai tugas membantu Wali Kota melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang
keuangan.
Badan Keuangan Daerah Kota Singkawang yang disingkat Bankeuda terletak
di Jalan Firdaus Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota
Singkawang. Adapun jumlah pegawai yang ada di Badan Keuangan Daerah
seluruhnya adalah 64 orang ASN.
Badan Keuangan Daerah terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Sekretariat, terdiri dari 1 (satu) Sub bagian 2 (dua) Jabatan Fungsional yaitu :
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Perencana Ahli Muda, Analis Keuangan
Pusat dan Daerah Ahli Muda.
2. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pendapatan Daerah terdiri dari 2 (dua)
Subbidang dan 1 (satu) Jabatan Fungsional yaitu : Sub Bidang Pengawasan dan
Penagihan, Sub Bidang Keberatan dan Pengembangan, Analis Keuangan Pusat
dan Daerah Ahli Muda.
3. Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah terdiri dari 2 (dua) Subbidang
dan 1 (satu) Jabatan Fungsional yaitu : Sub Bidang Pendataan dan Penilaian
PBB-P2 dan BPHTB, Sub Bidang Pendataan dan Pengendalian Pajak Lainnya,
Analis Keuangan Pusat dan daerah Ahli Muda.
4. Bidang Anggaran terdiri dari 2 (dua) Subbidang dan 1 (satu) Jabatan Fungsional
yaitu : Sub Bidang Rencana Anggaran, Sub Bidang Analisa Anggaran, Analis
Keuangan Pusat dan Daerah Ahli muda.
5. Bidang Perbendaharaan terdiri dari 2 (dua) Subbidang yaitu : Sub Bidang
Pengendalian Perbendaharaan, Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah.
6. Bidang Akuntansi dan Pelaporan terdiri dari 2 (dua) Subbidang yaitu : Sub Bidang
Akuntansi, Sub Bidang Pengendalian dan Pertanggungjawaban.
7. Bidang Pengelolaan Aset Daerah terdiri dari 2 (dua) Subbidang dan 1 (satu)
Jabatan Fungsional yaitu : Sub Bidang Perencanaan dan Penggunaan, Sub
4
Bidang Pengamanan dan Pemindahtanganan, Analis Keuangan Pusat dan
Daerah Ahli Muda.
8. Unit Pelaksanan Teknis, dan
9. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Misi
Misi Pembangunan Jangka Menengah Kota Singkawang Tahun 2018 –
2022 adalah sebagai berikut :
a) Mewujudkan dan memelihara harmonisasi dalam keberagaman agama,
etnis dan budaya;
b) Mewujudkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang handal, kreatif dan
mandiri;
c) Mengoptimalkan pemanfaatan dan pengendalian potensi Sumber Daya
Alam, dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat;
d) Mewujudkan pemerintahan yang bersih, tegas, amanah dan efektif yang
berorientasi pada pelayanan public yang prima berbasis teknologi
komunikasi dan informasi;
5
e) Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang cerdas dan sehat;
f) Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terarah dan
berkesinambungan;
g) Mewujudkan Kota Singkawang sebagai kota perdagangan, jasa dan
pariwisata.
3. Tujuan Organisasi
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan tujuan adalah sesuatu
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan
kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Adapun tujuan yang ingin dicapai
Badan Keuangan Daerah Kota Singkawang sesuai dengan Sasaran Pemerintah
Kota Singkawang dalam RPD yaitu: “Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja dan
Keuangan Penyelenggara Pemerintah Daerah” dengan program prioritas
Badan Keuangan Daerah Kota Singkawang adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pembinaan terhadap aparatur pelayanan publik;
b. Meningkatkan sarana prasarana pelayanan publik;
c. Menata dan meningkatkan sistem pelayanan publik berbasis IT;
d. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan pelayanan publik;
e. Melakukan pendidikan dan pelatihan aparatur daerah;
f. Pembinaan terhadap aparat pengelolaan keuangan daerah;
g. Meningkatkan sarana prasarana pengelolaan keuangan daerah;
h. Mengembangkan pengelolaan pendapatan asli daerah;
i. Menata kelembagaan pengelolaan keuangan;
j. Tertib Administrasi dan Optimalisasi Pengelolaan Barang Milik Daerah.
6
C. Struktur Organisasi
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
KEPALA BADAN
Plt. SUBBAG UMUM DAN Sub Koordinator pada Sub-Subtansi Sub Koordinator pada Sub-Substansi
KEPEGAWAIAN Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Keuangan dan Aset
DENESHA DWI NANDARI, SUTIKNO S, S.E., M.E.
RIAN RIZKIANI, A.Md S.STP
PENATA MUDA (III/a) PENATA (III/c)
PENATA MUDA Tk.I (III/c)
NIP. 19880711 201101 2 004 NIP.19840413 200502 1 003
NIP.19940507 201507 2 001
KEPALA BIDANG PERBENDAHARAAN KEPALA BIDANG AKUNTANSI DAN KEPALA BIDANG PENDATAAN DAN kEPALA BIDANG PENGAWASAN DAN
KEPALA BIDANG ANGGARAN DAERAH KEPALA BIDANG ASET
DAERAH PELAPORAN KEUANGAN DAERAH PENETAPAN PAJAK DAERAHZ PENGENDALIAN PENDAPATAN DAERAH
WAFIDA, S.H. DAVID JUNAIDI, S.E. KENEDI, S.Sos D. DEDI AHMAD LAMO,
ALHATIP, S.E. IDRIANA ASTUTI, S.HI S.STP., M.Si
Penata Tk.I (III/d) Pembina (IV/a) Pembina (IV/a) Penata (III/d) Pembina (IV/a)
Penata (III/c)
NIP. 19800210 200604 1 012 NIP. 19641024 198703 2 009 NIP. 19660224 198702 2 003 NIP. 19760328 201001 1 007 NIP. 19680120 199003 1 004
NIP. 19900120 201010 1 001
KEPALA SUB. BIDANG PENGELOLAAN KAS KEPALA SUB. BIDANG AKUNTANSI KEPALA SUB. BIDANG PERENCANAAN DAN KEPALA SUB. DIDANG PENDAPATAN DAN KEPALA SUB. BIDANG PENGAWASAN DAN
KEPALA SUB. BIDANG ANALISA ANGGARAN DAERAH PENGGUNAAN PENILAIAN PBB-P2 DAN BPHTB PENAGIHAN
HERRY SUTAMI, S.E.,M.E. HARDIANSYAH BAHTIAR, S.E. TRI WAHYUNI, S.Si YULIA KURNIASARI, S.I.A
Penata (III/d) Penata Tk. I (III/d) Penata Tk.I (III/d) Penata (III/c) Penata (III/c)
NIIP. 19751208 200903 1 001 NIP. 19690402 199011 1 001 NIP. 19820110 200803 1 001 NIP. 19841115 201101 2 007 NIP. 19830714 200502 2 003
KEPALA SUB. BIDANG PENGENDALIAN DAN KEPALA SUB. BIDANG PENGAMANAN DAN KEPALA SUB. BIDANG PENDAPATAN DAN KEPALA SUB. BIDANG KEBERATAN DAN
KEPALA SUB. BIDANG RENCANA KEPALA SUB. BIDANG PENGENDALIAN
PERTANGGUNG JAWABAN PEMINDAHTANGANAN PENILAIAN PAJAK LAINNYA PENGEMBANGAN
ANGGARAN PERBENDAHARAAN
Sub Koordinaotor pada Sub-Subtansi Sub Koordinaotr pada Sub-Subtansi Sub Koordinaotor Sub-Subtansi Penetapan Sub Koordinaotr pada Kelompok Sub-
Pengendalian Anggaran Pemanfaatan dan Penatausahaan dan Pelayanan Subtansi Pembukuan dan Pengendalian
7
D. Tugas dan Fungsi Organisasi
Sekretariat, terdiri dari 1 (satu) Sub Bagian 2 (dua) Jabatan Fungsional yaitu:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Perencana Ahli Muda; dan
c. Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Muda.
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Kepala
Badan, dengan melaksanakan sebagian tugas Badan dalam mengoordinasikan
penyusunan program dan penyelenggaraan tugas bidang serta pelayanan
administrasi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja bidang, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan kesekretariatan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan kesekretariatan;
d. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan kesekretariatan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan yang berkaitan
dengan tugas dan fungsinya
8
f) Melakukan pelaksanaan penatausahaan dan pengujian/verifikasi keuangan
SKPD sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan dalam
rangka tertib pengelolaan administrasi keuangan dinas;
g) Membuat Laporan Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan akuntansi SKPD
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h) Membuat laporan keuangan Bulanan, Triwulan, Semesteran, dan Akhir Tahun
SKPD sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
i) Mengumpulkan bahan penyusunan pelaporan dana analisis prognosis realisasi
anggaran sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
j) Mengumpulkan bahan dan melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan
tanggapan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
k) Melakukan pengelolaan Laporan Pelaksanaan Pengadaan dan Pemeliharaan
Barang Milik Daerah meliputi pengadaan kendaraan, alat besar, alat angkutan,
mebel, peralatan dan mesin, aset tetap dan aset tak berwujud, gedung
kantor/bangunan lainnya, sarana dan prasarana gedung kantor/bangunan
lainnya dan pendukung gedung kantor/bangunan;
l) Melakukan pengelolaan laporan pelaksanaan penyedian jasa barang milik
daerah meliputi penyediaan jasa pemeliharaan dan pajak dan perizinan
kendaraan perorangan dinas/kendaraan dinas jabatan/dinas operasiona atau
lapangan, alat besar, alat angkutan darat tak bermotor;
m) Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan untuk disampaikan
kepada atasan langsung;
n) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku
sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.
9
BAB III
KONSEP DASAR ASN
1. Berorientasi Pelayanan
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Noor 25 tahun 2009 tentang Pelayan Publik adalah kegiatan atau ragkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik
adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen
yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik,
dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan
publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam
konteks ASN, yaitu:
a. Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi
b. Penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima pelayanan
10
Pasal 34 UU Pelayanan Publik juga secara jelas mengatur mengenai
bagaimana perilaku pelaksana pelayanan publik, yaitu:
1) Adil dan tidak diskriminatif;
2) Cermat;
3) Santun dan ramah;
4) Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut;
5) Profesional;
6) Tidak mempersulit;
7) Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;
8) Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi
penyelenggara;
9) Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
10) Terbuka dalam mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan
kepentingan;
11) Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan
publik;
12) Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam
menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi
kepentingan masyarakat;
13) Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan yang
dimiliki;
14) Sesuai dengan kepantasan; dan
15) Tidak menyimpang dari prosedur
Panduan perilaku (kode etik) berorientasi pelayanan yang harus diterapkan
adalah:
a) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c) Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN
akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindakan dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
11
Aspek-aspek akuntabilitas mencangkup beberapa hal berikut yaitu
akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil,
akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan
konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
a) Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis);
b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
c) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar),
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas vertikal membutuhkan pejabat pemerintah
untuk melaporkan “ke bawah” kepada publik. Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan
pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke samping” kepada para pejabat lainnya
dan lembaga negara. Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja yang
akuntabel antara lain:
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Tanggung jawab (Responsibilitas)
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan
9) Konsistensi
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas harus mengandung 3 dimensi yaitu akuntabilitas
kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan
akuntabilitas kebijakan.
12
Panduan perilaku (kode etik) akuntabel yang harus diterapkan adalah:
a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
b) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
c) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar
kompetensi dari International Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek
penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan
bidang teknis jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau
mengelola unit organisasi; dan
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamanati, diukur, dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal
agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai,
moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan,
untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017, Pasal 210
sampai dengan pasal 212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan
sebagai berikut:
1) Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
2) Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditas untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
3) Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang indenpenden.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat
Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 antara lain, disebutkan bahwa
panduan perilaku (kode etik) kompeten yang harus diterapkan yaitu:
13
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b) Membantu orang lain belajar; dan
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Dari laman Wikipedia, Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti
terikat secra serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama
antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting
dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga
berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat menjadi
acuan untuk membangun budaya tempat kerja yang nyaman dan berenergi
positif. Ketiga hal tersebut adalah membuat tempat kerja yang berenergi,
memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi, dan berbagi
kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi.
Panduan perilaku (kode etik) berorientasi pelayanan yang harus diterapkan
adalah:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan
oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
a. Taat pada peraturan
b. Bekerja dengan integritas
c. Taggung jawab pada organisasi
d. Kemauan untuk bekerja sama
14
e. Rasa memiliki yan tinggi
f. Hubungan antar pribadi
g. Kesukaan terhadap pekerjaan
h. Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan
i. Menjadi teladan bagi pegawai lain
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan
panduan perilaku loyal diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu
atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu.
2) Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini
bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur dan
diperlukan adanya sebuah keyakinan yanng teguh.
3) Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang
diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan,
kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang diberikan kepada pihak
lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
4) Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk
negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai
wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial,
dan budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan
prinsip kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
5) Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat,
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat,
atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, panduan perilaku (kode etik) yang harus
diterapkan adalah:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah;
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c) Menjaga rahasia jabatan negara.
15
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri).
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun
individu menghadapi permasalah yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang
konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk
mentalitas kolektif maupun individual.
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas
yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya
dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis
versus berpikir kreatif.
Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu lanskap
(landscape), pembelajaran (learning), dan kepemimpinan (leadership).
Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif menurut Management Advisory
Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah organisasi akan
mempraktekkannya, yaitu:
a. Purpose
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Penetapan tujuan organisasi menjadi elemen budaya adaptif pertama yang
diperlukan, dimana pencapaiannya akan sangat dipengaruhi oleh variabel
lingkungan. Perubahan lingkungan tidak serta merta mengubah tujuan
organisasi, tetapi adaptasi akan menyesuaikan cara organisasi bekerja agar
pencapaian tetap dilakukan.
b. Cultural values
Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional yang
sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya. Demikian pula dengan ASN
sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai yang tersemat dalam budaya
kerjanya, sehingga dituntut untuk mengaplikasikannya agar dapat
memberikan pelayanan yang maksimal dan berkualitas.
c. Vision
Visi menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam kerangka
pikir dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam
organisasi.
16
d. Corporate values
Nilai korporat juga menjadi fondasi penting dalam membangun budaya
adaptif dalam organisasi
e. Corporate strategy
Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategi yang lebih
operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara
terstruktur, efisien dan efektif.
f. Structure
Tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif dapat berkembang dan
tumbuh di sebuah organisasi.
g. Problem solving
Penyelesaian masalah harus menjadi tujuan besar dari proses adaptasi yang
dilakukan oleh organisasi.
h. Partnership working
Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan
partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan
dalam penerapan budaya adaptif.
i. Rules
Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting dan
tidak bisa dihindari, sebagai bagian dari formalitas lingkungan internal
maupun eksternal organisasi.
Adapun ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan
antara lain dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan,
mendorong jiwa kewirausahaan, memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-
ubah, memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi
mitra, masyarakat dan sebagainya, serta tekait dengan kinerja instansi.
Jeff Boss dalam Forbes5 menulis ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan
atau karakter adaptif, yaitu: eksperimen orang yang beradaptasi, melihat peluang
di mana orang lain melihat kegagalan, memiliki sumber daya, selalu berpikir ke
depan, tidak mudah mengeluh, orang yang mudah beradaptasi tidak
menyalahkan, tidak mencari popularitas, memiliki rasa ingin tahu, beradaptasi,
memperhatikan sistem, membuka pikiran, dan memahami apa yang sedang
diperjuangkan.
Panduan perilaku (kode etik) adaptif yang harus diterapkan adalah:
a) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c) Bertindak proaktif
17
7. Kolaboratif
Kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai tambah,
serta menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Ansen dan Gash (2012 p 550) mengungkapkan beberapa proses yang harus
dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu:
a. Trust building
Membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
b. Face to face Dialogue
Melakukan negosiasi dengan baik dan bersungguh-sungguh
c. Komitmen terhadap proses
Pengakuan saling ketergantungan, sharing ownership dalam proses, serta
keterbukaan terkait keuntungan bersama
d. Pemahaman bersama
Berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan,
serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
e. Menetapkan outcome
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astari dkk (2019) menunjukkan bahwa
kolaborasi mengalami beberapa hambatan yaitu: ketidakjelasan batasan
masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi. Selain
itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas.
Panduan perilaku (kode etik) kolaboratif yang harus diterapkan adalah:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
18
1. Smart ASN
Pandemi Covid-19 telah mengantarkan dunia pada sebuah masa
revolusioner dengan berpindahnya sebagian kehidupan manusia menuju dunia
tanpa batas, yakni dunia digital. Kita dipaksa untuk masuk dan mengikuti segala
perkembangan yang ada di dunia digital atau sering disebut dengan istilah
mendadak Digital. Kondisi “Mendadak Digital” ini telah mengguncang Ekonomi,
Sosial, dan Budaya masyarakat Abad 21. Berbagai berkah dan bencana di ruang
digital silih berganti menghampiri seluruh profesi tak terkecuali Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan
segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi,
salah satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Saat ini, perilaku
manusia dalam berkomunikasi menjadi semakin kompleks. Dahulu, manusia
berkomunikasi dengan cara bertemu, namun kini dengan adanya teknologi,
tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu melalui jejaring sosial. Jejaring
sosial ini membuat manusia terhubung satu sama lain tanpa harus bertatap
muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat disebarluaskan dengan
cepat.
Berdasarkan petunjuk khusus dari Presiden pada Rapat Terbatas
Perencanaan Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa pandemi
maupun pandemi yang akan datang akan mengubah secara struktural cara kerja,
beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya luring dengan
kontak fisik menjadi lebih banyak ke daring. Presiden Jokowi juga telah
menekankan 5 hal yang perlu menjadi perhatian dalam menangani transformasi
digital pada masa pandemi Covid-19
5 arahan presiden untuk percepatan transformasi digital:
1) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
19
Guna mendapat perspektif komprehensif, Kominfo juga telah mengadakan
Survei Status Literasi Digital Indonesia (2020). Survey ini dilakukan untuk
mengukur tingkat literasi digital dengan menggunakan kerangka A Global
Framework of Reference on Digital Literacy Skills dari UNESCO. Sehingga,
literasi digital terkait Indonesia dari kajian, laporan, dan survei harus diperkuat.
Peta Jalan Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo,
Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk
mengatasi persoalan terkait percepatan transformasi digital dalam konteks
literasi digital. Dalam peta jalan ini, dirumuskan kurikulum literasi digital yang
terbagi atas empat area kompetensi yaitu: kecakapan digital (digital skills),
budaya digital (digital culture), etika digital (digital ethics) dan keamanan digital
(digital safety). Keempat area kompetensi ini menawarkan berbagai indikator dan
sub-indikator yang bisa digunakan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital
masyarakat Indonesia melalui berbagai macam program yang ditujukan pada
berbagai kelompok target sasaran. Telah disusun pula 4 modul yang dibuat untuk
menunjang percepatan transformasi digital yaitu:
a. Cakap Bermedia Digital
b. Budaya Bermedia Digital
c. Etis Bermedia Digital
d. Aman Bermedia Digital
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi
termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan, mutasi, promosi,
pengembangan, penilaian dan penghargaan. Manajemen ASN ditekankan untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang memiliki core value BerAKHLAK, profesional,
berkompeten, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme sehingga diharapkan ASN menjadi sumber daya manusia yang
unggul.
Manajemen ASN merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Diperlukan sistem merit
untuk menghasilkan ASN yang profesional. Dalam menyelenggarakan
manajemen ASN dianut “asas efektif dan efisien” yakni sesuai dengan target
atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
20
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
21
itu, dalam pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan secara cepat. Data-data
yang dimiliki terpisah-pisah sehingga akan kesulitan dalam memperoleh
informasi secara efektif dan efisien.
22
di singkat APKL yaitu:
1. Aktual artinya bahwa isu yang diangkat adalah isu yang masih hangat
dibicarakan.
2. Problematik artinya isu yang diangkat adalah sesuatu yang merupakan
masalah yang sangat krusial yang harus segera ditemukan solusi pemecahan
masalahnya.
3. Khalayakan artinya bahwa isu yang diangkat menyangkut banyak orang.
4. Layak artinya bahwa isu yang diangkat merupakan suatu hal yang penting
untuk diangkat.
Tabel 4.2
Analisis Penetapan Isu Menggunakan APKL
Skala Likert
No Isu Rank
Aktual A P K L T
b) Analisis Fishbone
23
terjadi. Berikut langkah-langkah dalam membuat diagram fishbone :
a. Menentukan permasalahan spesifik yang akan dibahas;
b. Menentukan karakteristik dari problem tersebut dan jadikan hal tersebut
adalah tulang belakang (backbone) dari diagram fishbone;
c. Menentukan penyebab utama dari permasalahan tersebut.
Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga
masuk akal dengan situasi. Berikut tabel analiss fishbone mengenai isu belum
optimalnya sistem pencatatan BPHTB dan PBB di Badan Keuangan Daerah Kota
Singkawang.
Gambar 4.1
Analisis Fishbone
Manusia Metode
Belum
optimalnya sistem
pencatatan pendapatan
BPHTB dan PBB
24
Diagram fishbone dapat menggambarkan sebab dan akibat dalam suatu
permasalahan yang terjadi, sehingga dapat membantu peneliti untuk mencari
akar penyebab yang sedang terjadi khususnya pada permasalahan belum
optimalnya sistem pencatatan BPHTB dan PBB di Badan Keuangan Daerah Kota
Singkawang. Apabila masalah dan penyebab sudah dapat diketahui maka
tindakan dan langkah pembaharuan dan perbaikan lebih mudah di selesaikan.
c) Analisis USG
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah
yang dihadapi, serta kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin
besar. Untuk menentukan faktor utama penyebab isu prioritas diatas, maka
peserta menggunakan analisis dengan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth) melalui metode penilaian dengan rentang skala 1 - 5 yang menyatakan
bahwa faktor tersebut : (1) Tidak Penting, (2) Kurang Penting, (3) Cukup Penting,
(4) Penting dan (5) Sangat Penting. Berikut adalah uraian pengertian dari
Urgency, Seriousness, Growth yaitu :
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk memecahkan
masalah yang menjadi penyebab isu.
2. Seriousness
Seberapa isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah itu tidak
diselesaikan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk jika dibiarkan.
Berikut tabel analis USG terkait belum optimalnya sistem pencatatan
pendapatan BPHTB dan PBB di Badan Keuangan Daerah Kota Singkawang
25
Tabel 4.3
Analisis Penyebab Isu Menggunakan USG
Skala Likert
No Isu Aktual Rank
U S G T
Dari hasil penetapan kriteria isu dengan teknik APKL dan analisis faktor
isu dengan teknik USG, maka peserta mengajukan gagasan penyelesaian isu
yang kemudian dijadikan judul Kegiatan Aktualisasi ini, yaitu “Optimalisasi
Sistem Pencatatan Pendapatan BPHTB dan PBB Melalui Google
Spreadsheet di Badan Keuangan Daerah Kota Singkawang”. Beberapa
dampak jika penyebab permasalahan tersebut tidak segera diselesaikan :
1. Lambatnya proses penyampaian data
2. Resiko informasi yang didapat tidak akurat yang dapat mengakibatkan
kesalahan-kesalahan kecil seperti salah input data yang bisa berakibat fatal
jika tidak ditangani
3. Terjadinya tumpang tindih data
4. Data yang tidak dapat diakses dimana saja
5. Membuang waktu untuk memasukkan ulang data ke tiap sistem
6. Tidak optimalnya sumber daya
7. Menghabiskan ruang atau tempat penyimpanan data
8. Peluang penyalahgunaan atau pencurian data lebih besar
26
Maka dalam rangka menyelesaikan penyebab permasalahan tersebut,
berdasarkan gagasan dalam penyelesaian masalah tersebut, maka rancangan
aktualisasi kegiatan ini dapat saya rumuskan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data awal pendukung;
2. Membuat sistem pencatatan dengan Google Spreadsheet;
3. Melakukan sosialisasi penggunaan Google Spreadsheet dengan pihak
terkait;
4. Penerapan sistem pencatatan menggunakan Google Spreadsheet dengan
pihak terkait; serta
5. Evaluasi terhadap penggunaan Google Spreadsheet dengan rekan kerja
terkait.
27
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Tabel 4.4
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
“ Optimalisasi Sistem Pencatatan Pendapatan BPHTB dan PBB melalui Google Spreadsheet di Badan
Gagasan Pemecah Isu
Keuangan Daerah Kota Singkawang ”
1 2 3 4 5 6
1. Mengumpulkan 1. Melakukan konsultasi Output : 1. Saat melakukan konsultasi Dengan mengumpulkan
data awal dengan mentor terkait 1) Adanya dengan mentor saya, saya data awal pendukung
pendukung dengan akan gambaran umum menerapkan nilai maka dapat
dilakukannya berdasarkan data Berorientasi Pelayanan berkontribusi terhadap
wawancara dengan awal yakni saya bersikap ramah, visi Wali Kota
pihak terkait 2) Hasil wawancara cekatan, solutif dan bertutur Singkawang yaitu:
2. Melakukan koordinasi 3) Mengetahui kata santun dalam Harmonis Dalam
dengan pihak terkait sistem berkonsultasi Keberagaman Agama,
28
3. Melakukan wawancara pencatatan dari 2. Saat berkoordinasi dengan Etnis, dan Budaya
4. Membuat kesimpulan pihak terkait pihak terkait, saya Ekonomi Kerakyatan
dari hasil wawancara menerapkan nilai Yang Handal, Kreatif
5. Berkonsultasi dengan Kolaboratif yakni memberi dan Mandiri
mentor dan melaporkan kesempatan kepada pihak Bersih, Tegas, Amanah
hasil wawancara terkait untuk berkontribusi dan Efektif Dalam
3. Saat melakukan wawancara, Penyelenggaraan Tata
saya menerapkan nilai Kelola Pemerintahan
Harmonis, yakni saya Adil dan Merata Dalam
menghargai pendapat yang Pembangunan
diberikan oleh tenaga Infrastruktur, Kesehatan
kontrak. dan Pendidikan
Loyal saya tidak bersikap Terdepan Dalam
diskriminatif. Perdagangan, Jasa dan
4. Saat membuat kesimpulan, Pengembangan
saya menerapkan nilai Pariwisata
Adaptif yakni saya mencatat Misi:
kesimpulan menggunakan Mewujudkan
Micrososft Word agar mudah pemerintahan yang
di baca oleh mentor. bersih, tegas, amanah
Kompeten yakni melakukan dan efektif yang
tugas dengan kualitas terbaik berorientasi pada
pelayanan publik yang
29
5. Saya melaporkan hasil prima berbasis teknologi
wawancara dengan komunikasi dan
menerapkan nilai informasi
Akuntabel, yakni saya
melaporkan hasil wawancara
dengan sebenar-benarnya
tanpa memanipulasi
pengisian data dan
melaksanakan tugas dengan
bertanggungjawab hingga
tugas selesai
2 Membuat 1. Mencari dan mempelajari Output : 1. Saat mencari dan Dengan membuat
sistem referensi mengenai Tersedianya mempelajari referensi sistem pencatatan ke
pencatatan ke informasi terkait cara pencatatan mengenai informasi terkait dalam Google
dalam Google pembuatan Google secara Google Spreadsheet, saya Spreadsheet maka
Spreadsheet Spreadsheet melalui terintegritas menerapkan nilai dapat berkontribusi
Youtube dan Google Kompeten yakni dalam hal terhadap visi Wali Kota
Bukti Fisik:
2. Berkonsultasi dengan meningkatkan kompetensi diri Singkawang yaitu:
1. Catatan
mentor mengenai format dengan mempelajari terkait Harmonis Dalam
kegiatan
dan kebutuhan informasi Google Spreadsheet. Keberagaman Agama,
2. Foto
apa saja yang sekiranya 2. Saat meminta pendapat Etnis, dan Budaya
kegiatan
perlu di input untuk mentor, saya menerapkan nilai Ekonomi Kerakyatan
3. Google
pencatatan pada aplikasi Harmonis yakni saya Yang Handal, Kreatif
Spreadsheet
30
Google Spreadsheet menerima dan menghargai dan Mandiri
3. Membuat konsep Google dengan baik setiap setiap Bersih, Tegas, Amanah
Spreadsheet masukan dan koreksi yang dan Efektif Dalam
4. Meminta email bidang diberikan mentor. Penyelenggaraan Tata
Sekretariat yang akan Kolaboratif dengan terbuka Kelola Pemerintahan
digunakan untuk sistem dalam bekerja sama untuk Adil dan Merata Dalam
pencatatan menghasilkan nilai tambah Pembangunan
5. Membuat database dan 3. Saat membuat konsep awal, Infrastruktur, Kesehatan
tabel sesuai dengan saya menerapkan nilai dan Pendidikan
format yang telah Berorientasi Pelayanan Terdepan Dalam
ditentukan yakni cekatan, solutif dan Perdagangan, Jasa dan
dapat diandalkan. Pengembangan
Adaptif dengan terus Pariwisata
berinovasi dan Misi:
mengembangkan kreativitas Mewujudkan
4. Saat meminta email, saya pemerintahan yang
menerapkan nilai bersih, tegas, amanah
Loyal yakni mentaati dan efektif yang
peraturan dengan menyimpan berorientasi pada
user name dan password pelayanan publik yang
dengan aman agar terhindar prima berbasis teknologi
dari pihak yang tidak komunikasi dan
berwenang informasi
31
5. Saat membuat database dan
tabel, saya menerapkan nilai
Akuntabel yakni
melaksanakan tugas dengan
bertanggungjawab, cermat,
disiplin dan berintegritas
tinggi
3. Melakukan 1. Berkonsultasi dan Output: 1. Saya berkonsultasi dan Dengan
sosialisasi meminta persetujuan Terlaksananya berdiskusi dengan atasan mensosialisasikan
penggunaan atasan untuk sosialisasi mengenai pelaksanaan kegiatan penggunaan Google
Google mengundang rekan penggunaan sosialisasi dengan menerapkan Spreadsheet kepada
Spreadsheet kerja terkait sosialisasi Google nilai Kolaboratif yakni bekerja rekan kerja terkait
dengan pihak penggunaan Google Spreadsheet sama untuk melaksanakan maka dapat
terkait tentang Spreadsheet sebagai media kegiatan sosialisasi berkontribusi terhadap
sistem 2. Menyampaikan jadwal untuk 2. Saya mengundang rekan kerja visi Wali Kota
pengelolaan pelaksanaan mempermudah yang terkait dengan Singkawang yaitu:
data yang telah sosialisasi kepada kegiatan menerapkan nilai Harmonis Dalam
dibuat pihak terkait pencatatan Loyal yakni menyampaikan Keberagaman Agama,
3. Menyiapkan bahan pendapatan dengan sopan dan tidak Etnis, dan Budaya
yang akan bertindak diskriminatif Ekonomi Kerakyatan
Bukti Fisik:
disampaikan pada 3. Saya menyiapkan pembahasan Yang Handal, Kreatif
1. Tangkapan
saat sosialisasi yang akan disampaikan dengan dan Mandiri
layar undangan
menerapkan nilai Bersih, Tegas, Amanah
sosialisasi
32
4. Mensosialisasikan 2. Catatan Kompeten yakni saya dan Efektif Dalam
sistem pencatatan kegiatan memberikan sosialisasi dengan Penyelenggaraan Tata
pendapatan BPHTB 3. Foto kualitas terbaik Kelola Pemerintahan
dan PBB dengan dokumentasi 4. Saya mensosialisasikan sistem Adil dan Merata Dalam
menggunakan Google sosialisasi pencatatan pendapatan dengan Pembangunan
Spreadsheet kepada menerapkan nilai Infrastruktur, Kesehatan
rekan kerja Akuntabel yakni, saya akan dan Pendidikan
5. Memberikan laporan datang tepat waktu pada saat Terdepan Dalam
hasil kegiatan sosialisasi. Perdagangan, Jasa dan
sosialisasi kepada Harmonis yakni saya akan Pengembangan
mentor melakukan sosialisasi tanpa Pariwisata
membeda-bedakan ras, agama Misi:
dan lain-lain. Mewujudkan
Berorientasi Pelayanan, pemerintahan yang
bersikap ramah, cekatan, solutif bersih, tegas, amanah
dan bertutur kata santun dalam dan efektif yang
memberikan sosialisasi berorientasi pada
5. Saya memberikan laporan hasil pelayanan publik yang
kegiatan dengan menerapkan prima berbasis teknologi
nilai Adaptif yakni bertindak komunikasi dan
proaktif informasi
33
4. Penerapan 1. Berkoordinasi dengan Output: 1. Saat berkoordinasi dengan Dengan adanya
sistem pihak terkait mengenai Terlaksananya pihak terkait, saya menerapkan kegiatan penerapan
pencatatan penerapan penginputan data nilai Kolaboratif yakni memberi penggunaan Google
menggunakan penggunaan Google pada Google kesempatan kepada pihak Spreadsheet maka
Google Spreadsheet Spreadsheet terkait untuk berkontribusi dapat berkontribusi
Spreadsheet 2. Menyiapkan dokumen 2. Saat menyiapkan dokumen terhadap visi Wali Kota
Bukti Fisik:
dengan pihak pendukung terkait saya menerapkan nilai Singkawang yaitu:
1. Catatan
terkait penginputan data Loyal mentaati peraturan Harmonis Dalam
kegiatan
3. Pelaksanaan dengan tetap menjaga Keberagaman Agama,
2. Foto kegiatan
penginputan data pada kerahasian dokumen. Etnis, dan Budaya
3. Dokumen
Google Spreadsheet 3. Pada pelaksanaan penginputan Ekonomi Kerakyatan
pendapatan
bersama pihak terkait bersama pihak terkait saya Yang Handal, Kreatif
BPHTB dan
4. Memberikan laporan menerapkan nilai dan Mandiri
PBB yang telah
kepada mentor hasil Akuntabel dengan Bersih, Tegas, Amanah
diinput
dari penerapan bertanggungjawab dan cermat dan Efektif Dalam
penggunaan Google dalam melaksanakan kegiatan Penyelenggaraan Tata
Spreadsheet tersebut. Kelola Pemerintahan
Kompeten yakni membantu Adil dan Merata Dalam
rekan terkait proses Pembangunan
penginputan. Infrastruktur, Kesehatan
Harmonis membangun dan Pendidikan
lingkungan kerja yang kondusif. Terdepan Dalam
Perdagangan, Jasa dan
34
4. Memberikan laporan hasil dari Pengembangan
kegiatan kepada mentor saya Pariwisata
menerapkan nilai Misi:
Berorientasi Pelayanan yakni Mewujudkan
saya melakukan perbaikan jika pemerintahan yang
ada masukan dari mentor. bersih, tegas, amanah
Adaptif yakni menyampaikan dan efektif yang
informasi dengan cara yang berorientasi pada
mudah dipahami. pelayanan publik yang
prima berbasis teknologi
komunikasi dan
informasi
5. Evaluasi 1. Berkonsultasi dengan Output: 1. Saya berkonsultasi dengan Melakukan evaluasi
terhadap mentor untuk Mengetahui mentor dengan menerapkan menggunakan Google
penggunaan pernyataan terkait tanggapan dari nilai Spreadsheet melalui
Google umpan balik dari pihak rekan kerja Loyal yakni, saya berdiskusi Google Form maka
Spreadsheet pengguna mengenai dengan mentor untuk dapat berkontribusi
dengan rekan 2. Menyiapkan Google penggunaan penyusunan pernyataan yang terhadap visi Wali Kota
kerja terkait Form sistem akan dibuat dengan sopan Singkawang yaitu:
3. Membagikan link pencatatan dan menggunakan Bahasa Harmonis Dalam
Google Form kepada melalui Google Indonesia yang baik dan Keberagaman Agama,
rekan kerja Spreadsheet benar. Etnis, dan Budaya
4. Membuat rekapan Ekonomi Kerakyatan
35
mengenai tanggapan Bukti Fisik: Adaptif saya meminta Yang Handal, Kreatif
dari rekan kerja dan 1. Form daftar tanggapan dari rekan kerja dan Mandiri
membuat kesimpulan pernyataan menggunakan Google Form. Bersih, Tegas, Amanah
yang sudah 2. Saya menyiapkan Google dan Efektif Dalam
dijawab oleh Form dengan menerapkan Penyelenggaraan Tata
rekan kerja nilai Kompeten yakni, dengan Kelola Pemerintahan
2. Catatan kegiatan belajar cara penggunaan Adil dan Merata Dalam
3. Foto kegiatan Google Form untuk Pembangunan
meningkatkan kompetensi diri Infrastruktur, Kesehatan
dan menyelesaikan tugas dan Pendidikan
dengan kualitas terbaik Terdepan Dalam
3. Saya membagikan link Perdagangan, Jasa dan
Google Form kepada rekan Pengembangan
kerja dengan menerapkan Pariwisata
nilai Misi:
Kolaboratif yakni memberi Mewujudkan
kesempatan dalam menerima pemerintahan yang
masukkan dan saran kepada bersih, tegas, amanah
rekan kerja untuk mencapai dan efektif yang
kesepakatan bersama berorientasi pada
4. Membuat rekapan dan pelayanan publik yang
kesimpulan dengan prima berbasis teknologi
menerapkan nilai komunikasi dan
36
Berorientasi Pelayanan, yakni informasi
saya akan melakukan perbaikan
tiada henti dari hasil evaluasi
Akuntabel dengan
bertanggungjawab atas
pekerjaan yang dilakukan
sampai selesai.
Harmonis yaitu menghargai
setiap pendapat yang diberikan
oleh rekan kerja.
37
C. Jadwal Implementasi
Tabel 4.5
Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi
38
D. Strategi Pembimbingan dengan Mentor
Tabel 4.6
Rincian Pelaksanaan Bimbingan Dengan Mentor
39
E. Pembimbingan dengan Coach
Tabel 4.7
Rincian Pelaksanaan Bimbingan Dengan Coach
40
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Rizki. (2021). Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.Jakarta.
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Manajemen ASN Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Handoko, Ramah. (2021). Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.Jakarta.
Jalis, Ahmad. (2021). Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.Jakarta.
Mirdin, Andi Adiyat. (2021). Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.Jakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Wali Kota Singkawang Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas
Peraturan Walikota Nomor 42 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntasi Pemerintah
Kota Singkawang
Peraturan Wali Kota Singkawang Nomor 119 Tahun 2021 Tantang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas serta Tata Kerja Badan Keuangan
Daerah Kota Singkawang.
Rahmanendra, Dwi. (2021). Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.
Sejati, Tri Atmojo. (2021). Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.
Sembodo, Jarot. (2021). Modul Harmonis Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.Jakarta.
Suwarno, Yogi. (2021). Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.Jakarta.
41
BIODATA PENULIS
A. Identitas Pribadi
B. Riwayat Pendidikan
42