Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIK KOMPETENSI

Fokus/Judul : Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan


Metode Ember Tumpuk
Desa : Jatiragas Hilir
Kecamatan : Patokbeusi
Kabupaten : Subang

PELATIHAN FUNGSIONAL
PENYULUH PERTANIAN TERAMPIL

NAMA PESERTA : MUSTI WIDYANINGRUM, A.Md


NIP : 19970326 202012 2 006

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN


BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG
Jl. Kayuambon, No. 82, Tlp./Fax. (022) 2786234 – 2789783, Lembang- Kab. Bandung Barat
Kode POS : Bandung 40391
e-mail: central @bbpp-lembang.info
URL: http ://www.bbpp-lembang.deptan.go.id
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KOMPETENSI

Fokus : Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember


Tumpuk
Desa : Jatiragas Hilir
Kecamatan : Patokbeusi
Kabupaten : Subang

PELATIHAN FUNGSIONAL
PENYULUH PERTANIAN TERAMPIL

Subang, Maret 2023


Disusun Oleh

MUSTI WIDYANINGRUM, A.Md


NIP. 19970326 202012 2 006

Mengetahui Menyetujui
Kepala BBPP Lembang Pembimbing,

Dr. Ir. AJAT JATNIKA, M.Sc TONI NUGRAHA, S.ST., M.Ikom


NIP. 19670331 199103 1 002 NIP. 19861102 200912 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan Kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kompetensi Diklat Fungsional Penyuluh
Pertanian Terampil yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.
Laporan ini disusun sebagai bentuk laporan dari pelaksanaan Praktik Kompetensi
Diklat Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil. Penyusun menyadari, bahwa tersusunnya
laporan kegiatan ini tak lepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yth. :
1. Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
2. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang
3. Bapak Toni Nugraha, SST, MIkom selaku Pembimbing
4. Ibu Shanti Agustriningsih, S.Pt Selaku Koordinator BPP Patokbeusi dan PPL di BPP
Kecamatan Patokbeusi
5. Orang Tua dan adik serta orang tersayang

Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu besar harapan kami
kiranya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan
datang.

Subang, Maret 2023

MUSTI WIDYANINGRUM, A.Md


NIP. 19970326 202012 2 006

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN ......................................................................................................... 3
2.1 Lokasi .......................................................................................................................... 3
2.2 Waktu .......................................................................................................................... 3
2.3 Metode......................................................................................................................... 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 5
3.1 Identifikasi Potensi Wilayah dan Agroekosistem ....................................................... 5
3.2 Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian ............................................................. 7
3.3 Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP).......................... 8
3.4 Materi Penyuluhan, Metode Penyuluhan dan Media Penyuluhan .............................. 8
3.5 Pelaksanaan Penyuluhan ............................................................................................. 9
3.6 Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian .............................................................. 9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 10
4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10
4.2 Saran .......................................................................................................................... 10
BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 11

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Identifikasi Potensi Wilayah


Programa Penyuluhan Pertanian
Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian
Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

v
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan dan Latihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian (Diklat Dasar
Fungsional Penyuluh Pertanian) merupakan suatu diklat yang diwajibkan untuk diikuti
oleh setiap penyuluh pertanian. Selain praktik lapangan yang telah banyak dilaksanakan
teori mengenai bagaimana pembuatan programa, RKTP, maupun melakukan identifikasi
wilayah perlu untuk diketahui oleh setiap peserta diklat fungsional penyuluh petanian.
Salah satu petugas yang wajib memiliki kompetensi dibidang penyuluhan
pertanian adalah penyuluh. Seperti diketahui menurut Peraturan Menteri Pertanian
Republik Indonesia Nomor 03/Permentan/SM.200/1/2018 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Penyuluh Pertanian Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disebut Penyuluh Pertanian PNS adalah pegawai negeri sipil yang diberi
tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
pada satuan organisasi lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan Penyuluhan
Pertanian.
Diklat Fungsional Penyuluh Pertanian merupakan salah satu persyaratan untuk
dapat melakukan penyuluhan. Selain itu, diklat fungsional ini penting bagi peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam bidang penyuluhan pertanian, agar mampu
melaksanakan Identifikasi Potensi Wilayah (IPW), menyusun programa penyuluhan
pertanian, Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP), menyusun materi,
media maupun metode penyuluhan pertanian yang tepat, serta melaksanakan kegiatan
penyuluhan dan evaluasi hingga menyusun pelaporan hasil kegiatan praktik kompetensi
penyuluhan pertanian.
Untuk mendapatkan pengalaman tentang bagaimana melaksanakan penyuluhan
yang baik diperlukan proses pembelajaran salah satunya melalui praktik lapangan dengan
sistem On Job Training (OJT), yang diharapkan dapat memberikan tambahan
pengalaman dan peningkatan kompetensi diri bagi peserta pelatihan untuk selanjutnya
dapat diterapkan di wilayah kerjanya masing-masing.

1
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum

Menambah wawasan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam metodologi


penyuluhan pertanian melalui studi banding penerapan pengetahuan dan keterampilan
yang diterima secara teori dengan kondisi nyata di lapangan.
2. Tujuan Khusus

Peserta mampu melakukan identifikasi potensi wilayah dengan baik dalam


bentuk pengumpulan data secara sekunder maupun secara primer, mampu menyusun
programa dan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) secara terukur, realistis, dan
berbatas waktu, mampu melakukan penyusunan materi penyuluhan sesuai kebutuhan
petani, mampu menyiapkan media penyuluhan serta melakukan kegiatan penyuluhan
dan mampu melakukan evaluasi penyuluhan pertanian.

2
BAB II PELAKSANAAN
2.1 Lokasi
Lokasi kegiatan praktik kompetensi dilaksanakan di Desa Jatiragas Hilir Kecamatan
Patokbeusi Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.
2.2 Waktu
Praktik kompetensi dilaksanakan selama 7 hari, dari hari Kamis tanggal 16 Maret
2023 sampai dengan hari Rabu tanggal 22 Maret 2023.
No WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4
1. Kamis, 16
Maret 2023
07.00 – 10.30 - Berangkat Menuju -Peserta Tiba di BPP Patokbeusi
BPP Patokbeusi Kabupaten Subang
Kabupaten Subang
11.00 – 12.00 - Pembukaan kegiatan
prakom di BPP
Patokbeusi
12.00 – 13.30 - ISOMA - Pembagian mess di BB Padi
Sukamandi, Subang
- Melakukan - Diperolehnya data Potensi
14.30 – 17.00 pengumpulan IPW
wilayah (SDA, SDM, SDS) dan
data primer

2. Jumat, 17
Maret 2023
07.30 – 21.00 - Melakukan - Diperolehnya data Potensi
Pengumpulan IPW wilayah (SDA, SDM, SDS) dan
- Mengolah dan data primer
Analisis Data - Rekapitulasi data tingkat desa
- Tersedianya data untuk
penyusunan laporan

3. Sabtu, 18 Maret - Menyusun Programa, - Tersusunnya Programa


2023 RKTP Penyuluhan Tingkat Desa
07.30 – 21.00 - Membuat laporan - Rencana Kerja PP
Praktek Kompetensi - Rekapitulasi Programa
- Menyiapkan materi, - Tersusunnya laporan hasil praktik
media, metode, dan kompetensi
bahan penyuluhan - Tersedianya materi, media,
- Menyiapkan evaluasi metode, dan bahan penyuluhan
penyelenggaraan - Tersedianya bahan evaluasi
penyuluhan penyelenggaraan penyuluhan

3
4. Minggu, 19
Maret 2023 - Menyiapkan materi,
08.00 – 12.00 media, metode, dan - Terlaksananya Praktik
bahan penyuluhan Penyuluhan di Desa/BPP
Menyiapkan evaluasi
12.00 – 13.00 penyelenggaraan
13.00 – 16.30 penyuluhan - Perbaikan laporan

5. Senin, 20 Maret
2023 - Praktik Penyuluhan - Terlaksananya Praktik
08.00 – 11.30 Penyuluhan di Desa/BPP

11.30 – 12.30 - ISOMA - Makan Siang


12.30 – 13.00 - Memperbaiki laporan - Perbaikan laporan
13.00 – 21.00 hasil praktik - Terselesaikan evaluasi
penyuluhan
- Mengerjakan evaluasi
6. Selasa, 21
Maret 2023
08.00 – 12.00 - Finalisasi Laporan - Laporan Hasil Praktik selesai di
perbaiki dan dijilid
12.00 – 13.00 - ISOMA - Peserta makan siang dan Istirahat
13.00 – 15.00 - Melakukan Pecetakan - Laporan diserahkan Panitia
/ Penjilidan laporan
7. Rabu, 22 Maret
2023
08.00 – 09.30 - Persiapan Penutupan - Panitian menyiapkan Acara
Penutupan;
09.30 – 12.00 - Acara Penutupan - Upacara Penutupan dan Pelapasan
Peserta

2.3 Metode
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan praktik kompetensi peserta
Pelatihan Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil adalah wawancara, observasi, survey
lapangan, diskusi, dan praktik.

4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Potensi Wilayah dan Agroekosistem


Kegiatan penyuluhan pertanian sebagai bagian dari pembangunan pertanian
mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan sumber daya manusia
pertanian. Melalui kegiatan penyuluhan, dapat dikembangkan kemampuan dan kemandirian
petani dan keluarganya, agar mampu mengelola usaha taninya secara produktif, efektif dan
efisien. Dalam mewujudkan keterpaduan antara pendekatan wilayah, usaha tani dan
komoditas dalam suatu wilayah kerja binaan penyuluh pertanian, diperlukan adanya
Identifikasi Potensi Wilayah (IPW).

Identifikasi Potensi Wilayah merupakan penggalian data potensi wilayah terkait


dengan data sumber daya di desa dan data pendukung yang ikut memberikan andil dalam
pengelolaan usaha tani. Data-data sumber daya yang ada di desa terdiri dari sumber daya
alam, sumber daya buatan dan sumber daya manusia sebagai pelaku utama dalam mengelola
usaha tani. Sedangkan data-data pendukung pengelolaan usaha tani terdiri dari data-data
monografi desa, penerapan teknologi budidaya yang biasa dilakukan petani, komoditi
pertanian yang dikelola petani.

Data pendukung IPW didapatkan dari data primer dengan cara wawancara masyarakat
yang ada di desa dan berdasarkan data-data sekunder yang ada di balai desa atau milik
Penyuluh Pertanian di wilayah desa/kelurahan dan petugas dinas/instansi terkait lingkup
pertanian.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan IPW adalah sebagai berikut:


1. Waktu dan Tempat
Lokasi dan waktu pelaksanaan di Desa Jatiragas Hilir Kecamatan Patokbeusi
yang dilaksanakan selama 2 hari, dari hari Selasa tanggal 20 Maret 2023 sampai
dengan hari Rabu tanggal 21 Maret 2023.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan data potensi dan permasalahan dilakukan dengan pengumpulan data
primer dan data sekunder;
b. Melakukan analisis data menggunakan metode GMP.

5
2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Data yang telah diperoleh, direkap dan disajikan dalam bentuk tabel,
grafik/diagram kemudian dianalisis dengan metode GMP untuk menentukan tingkat
kegawatan, tingkat kebutuhan dan penyebaran dengan jumlah pelaku utama/pelaku
usaha yang mengalami masalah tersebut, keterkaitannya dengan potensi usaha,
produktivitas, lingkungan usaha, perilaku, kebutuhan, efektifitas dan efisiensi usaha
serta tingkat kemudahan biaya, tenaga dan teknologi.

Persiapan diawali dengan menyusun rencana dan strategi agar kegiatan IPW
dapat berjalan efektif dan efisien. Dengan proses yaitu pada hari Kamis tanggal 16
Maret 2023 melakukan wawacara penggalian data potensi yang tidak tertulis, baik
potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya ekonomi. melakukan
observasi lapangan dengan melakukan kajian/penggalian informasi potensi diwilayah
Desa Jatiragas Hilir Kecamatan Patokbeusi, dilanjutkan dengan merencanakan
kegiatan pertemuan kelompok dengan kajian permasalahan yang dihadapi petani
berdasarkan hasil observasi lapangan.

Berdasarkan data primer dan sekunder yang diperoleh selama proses kegiatan
IPW selanjutnya dilakukan kegiatan mengolah, menganalisis dan merumuskan hasil
IPW yang terdiri dari:

1. Sketsa desa diperoleh dari identifikasi sumberdaya di Desa Jatiragas Hilir.


2. Peta transek, diperoleh dari hasil identifikasi keadaan ekosistem Desa Jatiragas Hilir
Kecamatan Patokbeusi.
3. Diagram venn, diperoleh dari keadaan kelembagaan yang ada di Desa Jatiragas Hilir
Kecamatan Patokbeusi.
4. Matrik IPW, diperoleh dari data primer hasil wawancara dengan pelaku utama dan
pelaku usaha di Desa Jatiragas Hilir Kecamatan Patokbeusi.

Hasil IPW di atas digunakan sebagai dasar menggali potensi dan masalah yang ada di
Desa Jatiragas Hilir Kecamatan Patokbeusi untuk selanjutnya ditentukan skala prioritas
melalui analisa GMP (Gawat, Mendesak, Penyebaran).

6
3.2 Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian dilakukan secara partisipatif yang
melibatkan aparat pemerintah desa, pelaku utama, pelaku usaha dan penyuluh pertanian, yang
rincian kegiatannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Persiapan

Mempersiapkan semua data sebagai bahan dasar penulisan/penyusunan programa


penyuluhan, diantaranya data tentang:
a. Potensi Desa.
b. Monografi Desa.
c. Jenis komoditas unggulan desa dan tingkat produktivitasnya.
d. Keberadaan Kelompoktani dan Gapoktan.
e. Keberadaan Kelembagaan Agribisnis Desa.
f. Masalah-masalah yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha.
g. Kebutuhan nyata masyarakat desa
h. Harapan dan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha desa.
2. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
a. Perumusan keadaan, berisi tentang; data potensi wilayah, produktivitas dan
lingkungan usaha pertanian, perilaku/tingkat kemampuan pelaku utama dan
pelaku usaha, kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha.
b. Penetapan tujuan, merupakan perumusan keadaan yang hendak dicapai dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun. Tujuan dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat
perubahan perilaku pelaku utama dan pelaku usaha yang hendak dicapai. Tujuan
tersebut merupakan bentuk sinergi antara keinginan dan kepentingan pelaku
utama dan pelaku usaha, kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha serta
pemerintah.
c. Penetapan masalah, merupakan perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan
tidak tercapainya tujuan. Prioritas pemecahan masalah bisa ditentukan
berdasarkan 3 hal, yaitu (a) apakah masalah tersebut menyangkut mayoritas
pelaku utama dan pelaku usaha dan organisasi petani, (b) apakah masalah tersebut
erat hubungannya dengan program pembangunan pertanian yang sedang
berlangsung di wilayah yang bersangkutan, dan (c) apakah kemampuan (biaya,
tenaga, peralatan, dsb) tersedia untuk pemecahan masalah tersebut.

7
d. Penetapan rencana Kegiatan untuk mencapai tujuan, yaitu penetapan rencana
kegiatan yang menggambarkan bagaimana tujuan bisa dicapai. Ada dua rencana
yang harus disusun, yaitu (a) Rencana Kegiatan Penyuluhan dan (b) Rencana
Kegiatan Mengupayakan pelayanan dan pengaturan.
e. Rencana Monitoring dan Evaluasi,yang disusun oleh penyuluh pertanian bersama
pelaku utama dan pelaku usaha. Rencana Monitoring dan Evaluasi meliputi: (a).
Penetapan indikator dan ukuran keberhasilan program (b). Penyusunan instrumen
monitoring dan evaluasi. (c). Penetapan jadwal monitoring dan evaluasi.
f. Revisi (Penyempurnaan) Program Penyuluhan.

Berdasarkan tahapan penyusunan programa penyuluhan pertanian di atas, yang


dilakukan pada kegiatan praktik kompetensi peserta Pelatihan Fungsional Penyuluh Pertanian
dalah perumusan keadaan, penetapan tujuan, penetapan masalah dan penetapan rencana
kegiatan. Hasil penyusunan programa penyuluhan pertanian secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran programa.

3.3 Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP)

Penyusunan RKTPP merupakan penjabran secara terperinci dari programa


penyuluhan pertanian tingkat desa. RKTPP dituangkan dalam bentuk matriks yang berisi
tujuan, masalah, sasaran, kegiatan/materi, metoda, volume, lokasi, waktu, sumber biaya,
penanggung jawab dan pelaksana seperti tercantum pada lampiran RKTPP.
3.4 Materi Penyuluhan, Metode Penyuluhan dan Media Penyuluhan
Berdasarkan hasil analisis pada programa penyuluhan pertanian dan RKTP Desa
Jatiragas Hilir kaitannya dengan materi, metode dan media penyuluhan pertanian dapat
diketahui sebagai berikut :

1. Materi penyuluhan pertanian yang disampaikan adalah pembuatan Pupuk Organik Cair
dengan Metode Ember Tumpuk.

2. Metode Penyuluhan Pertanian yang digunakan terdiri dari :


a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi cara
3. Media penyuluhan pertanian yang digunakan terdiri dari :
a. Folder
b. Bahan tayang

8
3.5 Pelaksanaan Penyuluhan
Pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Jatiragas Hilir diketahui
bahwa pelaksanaan penyuluhan yang telah dilakukan meliputi ceramah, tanya jawab,
demonstrasi cara.

3.6 Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian


Evaluasi yang dilakukan dalam praktik kompetensi ini adalah evaluasi materi,
evaluasi metode, evaluasi media dan evaluasi hasil.
1. Waktu pelaksanaan evaluasi

Evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian dilaksanakan setelah kegiatan penyuluhan


selesai dilaksanakan.
2. Cara evaluasi

Cara evaluasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan instrumen pertanyaan


yang telah ditentukan.
3. Metode evaluasi

Metode yang dilakukan adalah pre test dan post test.


4. Hasil evaluasi; materi, metode, media dan hasil

Hasil evaluasi yang telah dilaksanakan dengan mengambil 20 responden dapat dilihat
pada Lampiran.
5. Pembahasan hasil evaluasi

Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa materi, metode dan
media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan sudah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai kepada sasaran.

9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dengan praktik kompetensi dirasakan sangat membantu peserta pelatihan dalam
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, wawasan dan sikap. Melalui metode praktik dalam
kondisi riil di lapangan, peserta mampu melakukan identifikasi potensi wilayah dan
agroekosistem, penyusunan programa penyuluhan pertanian tingkat desa, penyusunan
rencana kerja tahunan penyuluhan pertanian, penyusunan materi penyuluhan, pembuatan
media penyuluhan pertanian dan penentuan metode penyuluhan pertanian, pelaksanaan
penyuluhan pertanian dan pelaksanaan evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian.
4.2 Saran
Saran penyelenggaraan praktik kompetensi seperti ini hendaknya disesuaikan
waktunya, dikarenakan dengan rangkaian kegiatan yang sangat padat tidak tertutup
kemungkinan praktik yang dilakukan di lapangan kurang optimal.

10
BAB V PENUTUP

Terimakasih penyusun ucapakan kepada pihak penyelenggara dan pihak lainnya yang
ikut membantu dalam melaksanakan praktik kompetensi ini. Semoga dengan kegiatan ini
menjadi paham tentang tahapan proses yang harus dilaksanakan oleh seorang Penyuluh
Pertanian dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga penyuluh pertanian bisa menjadi
agen perubahan menuju Indonesia yang berdaulat pangan dan membantu meningkatkan
sikap, prilaku dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha demi tercapainya
kesejahteraan yang berkeadilan.
Akhir kata, penyusun mengakui masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
ini, oleh karenanya saran yang membangun sangat kami nantikan.

11
LAMPIRAN

12
Identifikasi Potensi Wilayah Desa Jatiragas Hilir

Identifikasi Potensi Wilayah Desa Jatiragas Hilir

Praktik penyuluhan di BPP Patokbeusi

1
Foto bersama peserta diklat dan penyuluh BPP Patokbeusi

Foto bersama peserta diklat dan petani

Anda mungkin juga menyukai