EVALUASI PELAKSANAAN
PENYULUHAN PERTANIAN
Disusun Oleh :
MUSTI WIDYANINGRUM, A.Md
NIP. 19970326 202012 2 006
1
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN
PERTANIAN
Fokus : Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember
Tumpuk
Desa : Jatiragas Hilir
Kecamatan : Patokbeusi
Kabupaten : Subang
DISAHKAN DI : SUBANG
PADA TANGGAL : 20 MARET 2023
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator BPP Patokbeusi Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah menyelesaikan Laporan Hasil Pelaksanaan
Penyuluhan dengan materi “Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk”
ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Penyusunan laporan ini dilakukan sebagai evaluasi untuk mengetahui keefektifan
pelaksanaan penyuluhan di kelompok tani sehingga dapat menjadi acuan dalam pelaksaan
kegiatan penyuluhan.
Dalam kesempatan ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih ini diajukan terutama
kepada:
1. Dr. Ir. Ajat Jatnika MSc, selaku Kepala BBPP Lembang;
2. Bapak Toni Nugraha, SST, MIkom. Selaku Widyaiswara Pembimbing;
3. Ibu Shanti Agustriningsih,S.Pt. MP Selaku koordinator penyuluh BPP Patokbeusi;
4. Segenap rekan-rekan penyuluh di BPP Patokbeusi dan peserta diklat.
Akhir kata, semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kegiatan
penyuluhan pertanian dimasa mendatang.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan pertanian merupakan bagian yang terintegrasi dari pembangunan
ekonomi dan masyarakat secara umum. Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya
proses atau kegiatan menambah produksi pertanian melainkan sebuah proses yang
menghasilkan perubahan sosial baik nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan
sebagainya demi mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
petani dan masyarakat yang lebih baik.
Pembangunan pertanian tidak dapat dilepaskan dari peran seorang penyuluh
pertanian. Dalam Permenpan Rb Nomor 35 Tahun 2020 dijelaskan bahwa Jabatan
Fungsional Penyuluh Pertanian adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk menyelenggarakan dan/atau
melaksanakan kegiatan teknis fungsional penyuluhan pertanian. Penyuluhan Pertanian
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian dapat dikatakan efektif jika
tujuan penyuluhan pertanian tercapai. Efektivitas penyuluhan pertanian dapat diketahui
dengan melakukan kegiatan evaluasi penguasaan materi petani pasca pelaksanaan
penyuluhan.
Pupuk merupakan salah satu hal yang substantif dalam kegiatan budidaya
pertanian. Salah satu materi yang disampaikan pada kegiatan penyuluhan adalah materi
Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk.
Untuk itu, guna melihat tingkat keefektifan kegiatan penyuluhan pertanian
budidaya padi sawah perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan tentang
Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk.
5
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun sebuah rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah materi penyuluhan pertanian tentang Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan
Metode Ember Tumpuk dipahami oleh petani?
2. Berapakah persentase tingkat penguasaan Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan
Metode Ember Tumpuk oleh petani?
3. Apakah pelaksanaan penyuluhan tentang Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan
Metode Ember Tumpuk telah berjalan efektif?
Tujuan
1. Mengetahui pemahaman peserta terhadap materi penyuluhan pertanian tentang
Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk.
2. Mendapatkan persentase tingkat penguasaan materi peserta terhadap materi
penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk.
3. Mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan penyuluhan tentang Pembuatan Pupuk
Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk.
Kegunaan
1. Sebagai salah satu referensi bagi Penyuluh Pertanian Indonesia dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan pertanian yang lebih efektif dan terukur.
2. Sebagai khazanah keilmuan di bidang penyuluhan pertanian untuk dapat ditiru dan
diduplikasi bagi generasi penyuluhan ke depan.
6
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Pupuk adalah senyawa kimia yang memiliki unsur hara yang baik untuk
pertumbuhan tanaman. Pupuk umumnya pupuk sering dicampur dengan media tanam
atau langsung dikenakan pada tanaman sehingga, nutrisi untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dapat optimal. Fungsi pupuk sendiri adalah sebagai suplai unsur
hara untuk mengatasi kekurangan unsur hara pada media tanam. Unsur hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak seperti Phospor, Nitroge, dan Kalium,
sedangkan untuk unsur Kalsium, Magnesium, Besi, Tembaga, Boron, dan Seng
dibutuhkan dalam jumlah sedikit (Susetya, 2004).
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik seperti tumbuhan
dan hewani yang diproses melalui proses rekayasa seperti pengomposan. Kelebihan
pupuk organik dibandingkan dengan pupuk lainnya adalah memperbaiki sifat tanah,
memacu pertumbuhan tanaman, meningkatkan mikroorganisme yang membantu
pertumbuhan tanaman, mudah diserap oleh tanaman dan menggemburkan tanah
(Suwahyono, 2011).
Pupuk organik cair adalah cairan hasil pengomposan bahan-bahan organik yang
memiliki kandungan unsur hara lebih dari satu jenis. Pupuk organik cair dapat dibuat dari
bahan organik yang terdapat di alam maupun dari limbah yang ada di lingkungan seperti
limbah kulit bawang merah, kulit bawang putih, bawang merah busuk, bawang putih
busuk, kulit kacang hijau, dan tauge busuk. Pupuk ini diolah dengan cara pengomposan
sehingga, tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan (Hadisuwito, 2012).
Tujuan Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk adalah
untuk memanfaatkan sampah organik rumah tangga, menyediakan pupuk dengan biaya
yang murah dan mudah.
Manfaat pupuk organik cair antara lain mampu memperbaiki struktur tanah,
memacu pertumbuhan tanaman, dan memperbaiki kualitas tanaman. POC memiliki
banyak manfaat untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Namun, tidak hanya
bermanfaat untuk tumbuhan saja, pembuatan POC dari sampah organik dengan metode
ember tumpuk ini dapat mengurangi dan mengatasi potensi penumpukan sampah di
7
tempat wisata atau desa wisata dan rumah tangga. Selain itu, pembuatan POC ini dapat
menjadi peluang bisnis yang menguntungkan karena selain menghasilkan pupuk organik
cair, dengan metode ember tumpuk ini akan didapatkan hasil sampingan berupa kompos
dan maggot yang dapat dijadikan pakan ternak seperti unggas dan ikan. Kompos yang
dihasilkan dapat ditiriskan dan diayak untuk dipakai langsung.
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.3 Instrumen
Pada dasarnya penelitian itu melakukan pengukuran, maka diperlukan alat ukur
dengan baik. Menurut Sugiyono (2011:102) “Karena pada prinsipnya meneliti adalah
9
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik”. Dalam pengkajian ini
menggunakan sistem kuesioner yang diberikan kepada sempel.
Dengan menggunakan instrumen metode kuesioner, dengan jawaban sudah
disediakan dan responden hanya memilih jawaban tersebut dengan sebenarnya. Metode
kuesioner/instrumen ini untuk mempermudah dan mempercepat memperolah hasil yang
diinginkan peneliti. Keuntungan dengan mengunakan metode kuesioner/instrumen yaitu
sampel dapat bebas menjawab dengan jujur dan tidak ada rasa malu.
Untuk mengisi kuesioner/instrumen pengkaji menjelaskan terlebih dahulu
kepada responden tentang Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember
Tumpuk.
Skor ini diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil dari setiap pertanyaan yang
diberikan kepada sampel, kemudian jumlah skor tersebut dirata-ratakan. Hasil dari rata-
rata tersebut kemudian dikatagorikan sesuai dengan yang telah ditentukan diatas. (Tabel
instrument pengkajian terlampir).
10
BAB IV
4.1. HASIL
Hasil dari evaluasi peserta mengenai materi pembuatan pupuk organik cair dengan
metode ember tumpuk dapat dilihat pada tabel rekapitulasi dibawah ini :
Tabel 1. Rekapitulasi penilaian peserta terhadap penyuluh pertanian
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
11
Dari rekapitulasi diatas dapat dilihat 9 peserta menilai penyuluh dengan kriteria baik
sedangkan 1 peserta menilai penyuluh dengan kriteria cukup. Aspek penilaian terhadap peserta
dapat dilihat pada lampiran.
12
Tabel 2. Rekapitulasi penilaian peserta terhadap penyuluh pertanian BPP Patokbeusi Kabupaten Subang triwulan I tahun 2023
Jumla Rata-
ASPEK PENILAIAN Ket
h rata
Pembuatan Mol Pupuk Sex Pengen Light
Keleng
POC Fungsi nasi organik Feromo dalian trap
kapan Asap cair
N dengan Kelemba basi padat n penyaki
MATERI Buku VUB untuk
O metode gaan t blast
Admini padi
ember Poktan
strasi
tumpuk
Musti Mela Iksan Umi Hendi Naning Isma Rian Eko G
Kinanthi
Widya Novita Beladi Salamah Titaley Ahmad
Penguasa
1 88 82 88 80 81 88 82 88 80 81 838 83.8 Baik
an Materi
Teknik
Penyajian
2 Materi 85 80 82 86 78 85 80 82 86 78 822 82.2 Baik
Penyuluh
an
Kualitas
Bahan
dan Alat
3 87 80 84 82 80 87 80 84 82 80 826 82.6 Baik
Bantu
Penyuluh
an
Tujuan
4 Penyuluh 87 80 84 84 82 87 80 84 84 82 834 83.4 Baik
an
Penegaka
5 88 82 90 81 80 88 82 90 81 80 842 84.2 Baik
n Disiplin
13
Total
431 414 428 413 401 431 414 428 413 401 2087 83.48 Baik
Nilai
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
14
Setelah didapat penilaian peserta terhadap penyuluh, kemudian kita lakukan evaluasi
penguasaan materi peserta dengan pretest saat sebelum melakukan penyuluhan dan post test
ketika selesai kegiatan. Kegiatan post test dilakukan pada tanggal 20 Maret 2023.
Adapun rekapitulasi evaluasi penguasaan materi peserta penyuluhan pertanian dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Rekapitulasi evaluasi penguasaan materi peserta penyuluhan pertanian
Hasil
1 Syarief 40 70 0.5
2 Aep 50 90 0.8
3 Uca Sumarna 30 80 0.7
4 Amin Jaelani 50 90 0.8
5 Unto 50 80 0.6
6 Rahmat 60 80 0.5
Kanda
7 60 100 1
Nuryadin
8 Suryadi 50 90 0.8
9 Emah Karmila 70 90 0.6
10 Suryana Ambari 70 80 0.3
Jumlah 530 850 6.6
Rata-rata 53 85 0.66
Setelah mendapatkan hasil dapat diambil rata rata kenaikan penguasaan materi
mengenai pembuatan pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk yakni 0.66 atau 66%
dan termasuk dalam kategori sedang. Setelah itu kita lihat pada kategori tafsiran efektivitas N-
Gain seperti pada diibawah ini:
15
Setelah mellihat kategori tafsiran efektivitas N-Gain dapat disimpulkan bahwa kegiatan
penyuluhan dengan materi pembuatan pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk dapat
dikategorikan cukup efektif.
4.2 PEMBAHASAN
16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan dengan
materi pembuatan pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk menunjukan hasil
cukup efektif dengan nilai efektivitas N-Gain 66%.
5.2 Saran
Penyuluhan perlu dilakukan evaluasi dengan dikolaborasikan dengan metode lain
sehingga hasil evaluasi dapat lebih terukur.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
19
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
20
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
21
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
22
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
23
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
24
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
25
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
26
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
27
Evaluasi Reaksi Format 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
28
Evaluasi Reaksi Format 2
REKAPITULASI
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
29
Evaluasi Reaksi Format 2
REKAPITULASI
PENILAIAN PESERTA TERHADAP PENYULUH PERTANIAN
TRIWULAN I TAHUN 2023
Jumla Rata-
ASPEK PENILAIAN Ket
h rata
Pembuatan Mol Pupuk Sex Pengen Light
Keleng
POC Fungsi nasi organik Feromo dalian trap
kapan Asap cair
N dengan Kelemba basi padat n penyaki
MATERI Buku VUB untuk
O metode gaan t blast
Admini padi
ember Poktan
strasi
tumpuk
Musti Mela Iksan Umi Hendi Naning Isma Rian Eko G
Kinanthi
Widya Novita Beladi Salamah Titaley Ahmad
Penguasa
1 88 82 88 80 81 88 82 88 80 81 838 83.8 Baik
an Materi
Teknik
Penyajian
2 Materi 85 80 82 86 78 85 80 82 86 78 822 82.2 Baik
Penyuluh
an
Kualitas
Bahan
3 87 80 84 82 80 87 80 84 82 80 826 82.6 Baik
dan Alat
Bantu
30
Penyuluh
an
Tujuan
4 Penyuluh 87 80 84 84 82 87 80 84 84 82 834 83.4 Baik
an
Penegaka
5 88 82 90 81 80 88 82 90 81 80 842 84.2 Baik
n Disiplin
Total
431 414 428 413 401 431 414 428 413 401 2087 83.48 Baik
Nilai
Keterangan :
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70
Nilai diisi dengan salah satu angka 0 sampai dengan 100, dengan kriteria
Kurang (K) = <70
Cukup (C) = 70 - 80
Baik (B) = 81 - 91
Sangat Baik (SB) = 92 – 100
31
Evaluasi Pembelajaran Format 2
2) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan POC dengan metode ember tumpuk
yaitu ….
A. ember, solder, pisau, kran, lem pipa.
B. ember, solder, pisau, kran, lem pipa, sampah dapur organik.
C. ember, solder, seng, pisau, kran, lem pipa, sampah dapur organik.
3) Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk dapat dipanen setelah ….
A. 7 hari.
B. 30 hari.
C. 60 hari.
4) Berikut ciri-ciri Pupuk Organik Cair dengan metode ember tumpuk yang siap digunakan
….
A. pupuk organik cair berbau busuk.
B. larutan POC berwarna kuning kecoklatan dan berbau busuk.
C. warna larutan POC menjadi kuning kecoklatan dan berbau menyengat seperti
aroma tapai tapi tidak berbau busuk.
32
KUNCI JAWABAN :
1B
2B
3B
4C
5C
33
Evaluasi Pembelajaran Format 5
REKAPITULASI
EVALUASI PENGUASAAN MATERI PESERTA PENYULUHAN PERTANIAN
Nama Penyuluh : Musti Widyaningrum, A.Md
Materi Penyuluhan : Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk
Hari, Tanggal : Senin, 20 Maret 2023
Hasil Penilaian
NO Nama Petani Persentase
Awal Akhir Peningkatan
1 Syarief 40 70 0.5
2 Aep 50 90 0.8
3 Uca Sumarna 30 80 0.7
4 Amin Jaelani 50 90 0.8
5 Unto 50 80 0.6
6 Rahmat 60 80 0.5
7 Kanda Nuryadin 60 100 1
8 Suryadi 50 90 0.8
9 Emah Karmila 70 90 0.6
10 Suryana Ambari 70 80 0.3
Jumlah 530 850 6.6
Rata-rata 53 85 0.66
34
Evaluasi Pembelajaran Format 6
REKAPITULASI
EVALUASI PENGUASAAN MATERI PESERTA
PENYULUHAN PERTANIAN TRIWULAN/SEMESTER 1 TAHUN 2023
Hasil
Materi Nama Penilaian Persentase
NO Hari, Tanggal
Penyuluhan Penyuluh Peningkatan
Awal Akhir
Pembuatan POC
Senin, 20 Musti
1 dengan metode 70 90 0.66
Maret 2023 Widya
ember tumpuk
Senin, 20 Fungsi
2 Maret 2023 Kelembagaan Kinanthi 65 85 0.57
Poktan
Senin, 20 Kelengkapan
3 Maret 2023 Buku Mela 60 80 0.5
Administrasi
Senin, 20
4 VUB Iksan 70 90 0.66
Maret 2023
Senin, 20 Asap cair untuk
5 Umi 65 85 0.57
Maret 2023 padi
Senin, 20
6 Mol nasi basi Hendy 60 80 0.5
Maret 2023
Senin, 20 Pupuk Organik
7 Naning 70 90 0.66
Maret 2023 Padat
Senin, 20
8 Sex Feromon Isma 65 85 0.57
Maret 2023
Senin, 20
9 Penyakit Blast Rian 70 90 0.66
Maret 2023
Senin, 20
10 Light Trap Eko 65 85 0.57
Maret 2023
Jumlah 660 860 5.92
Rata-rata 66 86 0.592
35