Oleh :
2018
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan program intervensi gizi masyarakat (PIGM) di Desa Candisari dan Puskesmas
Mranggen 2 telah mendapat persetujuan pada :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan
segala rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya, proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan Bidang Gizi
Masyarakat, laporan hasil ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Wiwik Wijaningsih STP, MSi selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Semarang.
2. Ibu Susi Tursilowati, SKM, MSc.PH selaku Ketua Prodi D-IV Gizi dan selaku
pembimbing dalam pembuatan laporan ini.
3. Bapak Sunarto, SKM, M.Kes selaku Koordinator Mata kuliah Praktik Kerja
Lapangan Bidang Gizi Masyarakat yang telah memberikan pengarahan kepada kami.
4. Rekan-rekan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang yang telah mendukung
terselesaikannya laporan ini.
5. Para pihak yang telah memberi bantuan baik riil maupun materiil.
Dengan segala kekurangan dan rendah hati, semoga laporan hasil ini dapat memberikan
yang terbaik bagi pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa lapoan hasil ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
kesempurnaan laporan ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
1. Bidang Gizi Masyarakat di Desa
A. Melaksanakan MMD
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan Pengambilan Data Dasar (PDD) di Desa Candisari
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak yang dilakukan pada tanggal 26
Maret – 2 April 2018, menunjukkan bahwa balita dengan status gizi balita
pendek berdasarkan indicator TB/U sebanyak 37,5%, balita yang pernah
terinfeksi pada kategori faktor infeksi sebesar 67%, balita dengan asupan energi
kurang sebesar 37%, balita dengan asupan protein kurang sebesar 32%, balita
yang tidak diberi ASI Eksklusif sebesar 42% dan balita dengan panjang badan
lahir pendek sebesar 45%. Ibu melahirkan dalam keadaan premature sebesar
50%. Tempat pembuangan limbah yang terbuka sebanyak 95% dan tempat
sampah yang terbuka sebesar 78%
Sedangkan pada ibu hamil dengan katagori asupan energi dan protein
sangat kurang masing-masing yaitu 35% dan 45%. Ibu hamil yang termasuk
dalam kategori pendek sebesar 40%, dan ibu hamil yang belum mendapat
imunisasi pada kategori faktor pelayanan kesehatan sebesar 85%. Faktor tidak
langsung dari status gizi ibu hamil antara lain: sikap ibu hamil, dan pengetahuan
ibu hamil. Berdasarkan hasil PDD didapatkan sikap ibu hamil di desa Candisari
sudah termasuk kedalam kategori mendukung sebesar 89% dan pengetahuan ibu
hamil dengan katagori kurang sebanyak 15 %.
Hal tersebut diakibatkan oleh berbagai faktor. Sehingga perlu dilakukan
penanggulangan di berbagai sektor pada balita dan ibu hamil. Terdapat
penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung adalah asupan
makanan dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung antara lain
pengetahuan, sikap, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan serta ketaatan
meminum tablet Fe. Dari uraian diatas, akan dilakukan kegiatan intervensi gizi
guna mengatasi permasalahan yang telah diperoleh dari Pengambilan Data
Dasar (PDD) di Desa Candisari.
2. TUJUAN
a. Menyampaikan hasil PDD
b. Tercapainya mufakat mengenai rencana kegiatan PKL di desa Candisari
5
3. SASARAN
a. Perangkat desa,
b. bidan desa,
c. kader posyandu,
d. tokoh masyarakat,
e. karang taruna
f. pengurus PKK.
4. METODE
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
a. Laporan hasil Pengambilan Data Dasar pada bulan Maret 2018.
b. Rencana Intervensi Gizi yang akan dilaksanakan selamasatu bulan
mendatang di Desa Candisari. (lampiran 1)
5. WAKTU
Hari, Tanggal : Jum’at, 09 November 2018
Pukul : 19.00 – 22.00 WIB
6. TEMPAT
Balai Desa Candisari
7. BIAYA
No Keterangan Biaya x Jumlah Total
1 Snack Rp.4.000,- x 80 Rp. 320.000,-
Jumlah Rp. 320.000,-
8. EVALUASI
a. Tingkat kehadiran 60%. (daftar hadir terlampir)
b. Pertanyaan dan saran dari audiens :
- Tambahan penyuluhan di posyandu lansia
- Diadakan senam bersama dan kegiatan olahraga
9. HASIL
Tercapai mufakat antar warga desa maupun perangkat desa Cadisari atas
rencana intervensi gizi yang akan dilaksanakan di desa Candisari.
10. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P1337431215069
6
Lampiran 1
Penanggu
Indikator Penanggu
Narasu ng jawab
No Kegiatan Tempat Waktu Tujuan Sasaran Metode Media Alat keberhasil ng jawab
mber Administ
an Teknis
rasi
1 Sosialisasi Balai desa 08.00- Memberikan Perangkat Ceramah, PPT, Tim dan Mikrofon, Kehadiran Musfiatul J. Supadi,
program selesai pemahman Desa diskusi, Lembar pembim sound dan Nur Laila SKM.
tentang Candisari, dan tanya Persetujua bing system, keaktifan MKes
program kader jawab n LCD, sasaran
kerja yang posyandu, Proyektor kegiatan
akan tokoh yaitu ≥
dilaksanakan masyarakat 75%
pada 5 dan
November petugas
hingga 6 kesehatan
Desember (bidan
2018 di Desa desa).
Candisari.
2. Penyegaran Balai 08.00 - Meningkatka Kader Ceramah, Timbanga Tim dan Mikrofo Pre test Yulia Bidan
Kader Desa selesai n posyandu Diskusi, n, petugas n, sound dan post Puspitasar Desa
microtoice
keterampilan Desa dan tanya kesehata system. test, i
, baby
7
kader dalam Candisari jawab length n (bidan LCD, Kehadiran
melakukan dan board, desa). proyekto kader ≥
KMS dan
pengukuran praktik r. 75%
PPT dan
berat badan, Video
panjang
badan, tinggi
badan dan
pengisian
KMS
3. Penyuluha Kelas Ibu 09.00 – Meningkatka Ibu Hamil Ceramah, Leaflet Tim dan Mikrofo Pre test Fyna Bidan
Hamil 09.30 n Diskusi, dan ppt, petugas n, sound dan post Zakiyah Desa
n 1000
pengetahuan dan tanya video kesehata system. test,
HPK
Ibu tentang jawab n (bidan LCD, Kehadiran
pentingnya desa). proyekto kader ≥
1000 Hari r. 75%
Pertama
Kehamilan
4. Penyuluha Kelas ibu 09.30 – Meningkatka Ibu hamil Ceramah, Leaflet Tim dan Mikrofo Pre test Tia Bidan
hamil 10.00 n Diskusi, dan ppt, petugas n, sound dan post Choirunni Desa
n Gizi pengetahuan video system. test, sa
tanya kesehata
tentang LCD, Kehadiran
8
bumil pentingnya jawab n (bidan proyekto Ibu hamil
kebutuhan desa). r. yaitu ≥
gizi selama 75%
masa
kehamilan
5. Penyuluha Kelas ibu 10.00 – Meningkatka Ibu hamil Ceramah, Leaflet, Tim dan Sound Kehadiran Neldawati Bidan
hamil 10.30 n Diskusi, poster dan petugas system, Ibu hamil Ningrum Desa
n tentang
pengetahuan tanya ppt kesehata LCD yaitu ≥
ASI
tentang jawab n (bidan 75%, pre
Eksklusif pentingnya desa). post test
asi eksklusif
dan cara
menyusui
yang benar
6. Penyuluha Krgiatan 09.00- Meningkatka Ibu PKK Ceramah, Leaflet Tim Mikrofo Pre test Yulia Ibu Kades
PKK 09.30 n Diskusi, dan ppt, n, sound dan post Puspitasar
n Peduli pengetahuan dan tanya
video system. test, i
tentang ciri- jawab
Stunting
ciri stunting, LCD, Kehadiran
dampak dan proyekto ibu PKK ≥
penyebab
r. 75%
stunting, dan
pemenuhan
gizi pada
9
balita
stunting
7. Penyuluhan Kumpula 09.30- Meningkatka Ibu – Ibu Ceramah PPT, dan Tim Sound Ibu – Ibu Tia Ibu Kades
Keamanan n Ibu 10.00 n PKK dan tanya video system, PKK aktif Choirunni
Pangan PKK pengetahuan jawab tentang LCD dan sa
peserta keamanan berpartisip
mengenai pangan asi
cara (bertanya
penerapan dan
keamanan menjawab
pangan pertanyaan
tingkat ) dalam
rumah tangga kegiatan
10
8. Penyuluhua Perkumpu 10.00- Meningkatka Ibu PKK Ceramah, Ppt dan Tim Sound Kehadiran Fyna Ibu Kades
n Perilaku lan Ibu 10.30 n Diskusi, leaflet system, ibu-ibu Zakiyah
Hidup PKK pengetahuan dan tanya LCD yaitu ≥
Bersih dan
tentang jawab 75%, pre
Sehat
pentingnya post test
perilaku
hidup bersih
dan sehat
9. Penyuluha PAUD 09.00 – Meningkatka Ibu-ibu Ceramah, Leaflet Tim Mikrofo Pre test Eka Dwi Guru
10.00 n balita Diskusi, dan ppt, n, sound dan post Saputri PAUD
n Gizi pengetahuan dan tanya system.
video test,
tentang jawab LCD,
Seimbang
kebutuhan proyekto Kehadiran
Balita gizi r. ibu balita
seimbang
≥ 75%
balita
10. Demonstra PAUD 10.00 – Meningkatka Ibu balita Ceramah, Praktik Tim Mikrofo Pre test Eka Dwi Guru
. si selesai n Diskusi, langsung n, sound dan post Saputri PAUD
keterampilan tanya system, test,
Pembuatan
dalam jawab, peralata Kehadiran
PMT menyiapkan dan n masak Ibu balita
yaitu ≥
11
Balita PMT.balita praktek 75%
11. Demonstrasi TK Desa 08.00- Meningkatka Murid TK Ceramah, Ppt, video Tim sabun Kehadiran Daulika Guru TK
Cuci tangan Candisari 10.00 n Diskusi, cuci anak TK S.L
dan keterampilan tanya tangan, yaitu ≥
Penyuluhan
peserta jawab, LCD, 75%,
makanan
tentang cara dan Sound peserta
sehat anak
cuci tangan praktek system dapat
TK
yang benar menjawab
dan memilih pertanyaan
jajanan yang diakhir
sehat. acara
12. Demonstrasi SD di 08.00 – Meningkatka Siswa SD Ceramah, Ppt, video, Tim Sound Kehadiran Daulika Guru SD
Cuci tangan Desa 10.00 n kelas 5 Diskusi, dan poster system, siswa SD S.L
dan Candisari keterampilan dan tanya LCD yaitu ≥
Penyuluhan
peserta jawab. 75%,
sarapan
tentang cara peserta
sehat anak
cuci tangan dapat
SD
yang benar. menjawab
pertanyaan
12
Meningkatka diakhir
n acara
pengetahuan
tentang
sarapan sehat
13. Promkes MTS di 09.30 - Meningkatka Siswa Ceramah, Ppt, Tim LCD, Kehadiran Agatha Guru
rokok MTS
Desa selesai n MTS kelas diskusi, leafleat proyekto (75%) dan Puspita
Candisari pengetahuan VII dan tanya r, sound pre post Anggraeni
mengenai jawab system tes
bahaya
merokok
14. Lomba Balai 09.00 – Meningkatka Ibu – Ibu Tanya PPT Tim Sound Ibu – Ibu Daulika J. Supadi,
Desa selesai n PKK jawab system, PKK aktif S.L SKM.
Kreasi MKes
Candisari keterampilan dan LCD, dan
Pangan
peserta dalam praktek alat berpartisip
Lokal mengolah langsung masak asi dalam
produk Tanya
makanan jawab dan
berbahan perlombaa
dasar pangan n
13
lokal dan
memanfaatka
n zat gizi dari
pangan lokal
tersebut.
15. Penyuluhan Perkumpu 08.00- Meningkatka Remaja Tanya Ppt dan Tim Sound Kehadiran Agatha Ketua
Gizi Pra karang
lan 09.30 n karang jawab leaflet system remaja Puspita
Nikah taruna
Karang pengetahuan taruna dan dan karang Anggraeni
Taruna peserta diskusi LCD taruna
tentang >75%, pre
pentingnya post test
gizi pra nikah
16. Kebun Gizi Balai 08.00- Mengoptimal Masyaraka Praktek Bibit Tim Sekop, Kehadiran Musfiatul J. Supadi,
Candisari SKM.
Desa 11.00 kan t desa langsung tanaman, polibag masyaraka Nur Laila
MKes
candisari penggunaan Candisari tanah, t >75%
kompos yang (Perangkat pupuk
ada dan desa)
memanfaatka
n lahan yang
ada dengan
14
menanam
sayuran.
17. Home Visite Rumah 08.00 - Memberikan Ibu hamil Praktek Leafleat Tim Timbang ibu hamil Tia J. Supadi,
warga selesai pendampinga dan balita langsung, dan poster an, dan ibu Choirunni SKM.
MKes
n gizi kepada (16 bumil ceramah, micotois balita aktif sa
ibu hamil dan dan 16 diskusi, e, dan
balita yang balita) tanya metlin, berpartisip
mengalami jawab alat asi dalam
masalah gizi tulis, kegiatan
dan
adime
18. Advokasi Kantor 08.00 - Mempengaru Lintas Diskusi Ppt Tim LCD, Kehadiran Neldawati J. Supadi,
kecamata selesai hi pemangku sektor dan tanya proyekto (75%) dan Ningrum SKM.
Mkes
n kebijakan jawab r, respon
ruangan/ audience
aula, (baik)
snack,
sound
system
15
Lampiran 2. Daftar Hadir
16
Lampiran 3. Foto Kegiatan
17
B. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Gizi untuk Kelompok Sasaran
(Melalui Penyuluhan)
18
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian posyandu Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian
posyandu?”
2. Sistem lima meja Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
pengetahuan : “apa
itu sistem lima
meja?”
3. Langkah-langkah Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
penimbangan berat pengetahuan :
badan “bagaimana
langkah-langkah
penimbangan berat
badan?”
4. Langkah-langkah Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
pengukuran panjang pengetahuan :
badan “bagaiamana
langkah-langkah
pengukuran
panjang badan?”
5. Langkah-langkah Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
pengukuran tinggi pengetahuan :
badan “bagaimana
langkah-langkah
pengukuran tinggi
badan?”
6. Pengertian dan Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
fungsi KMS pengetahuan :
“Apa pengertian
dan fungsi KMS?”
7. Langkah-langkah Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
19
pengisian KMS pengetahuan
:”bagaimana
langkah-langkah
pengisian KMS?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Materi Rp.2.000,- x 1 Rp.2.000
2. Fotocopy Rp.2.000,- x 40 Rp.80.000
Materi
3. Print Pre & post Rp.1.000,- x 1 Rp.1.000,-
test
4. Fotocopy pre & Rp.1.000 x 40 Rp.40.000
post test
5. Doorprize Rp.10.000 x 5 Rp.50.000
6. Snack peserta Rp.4.000 x 40 Rp. 160.000
7. Snack juri Rp.5.000 x 4 Rp.20.000
8. Air minum juri Rp.2.500 x 4 Rp.10.000
JUMLAH Rp.363.000
10. EVALUASI
Penyegaran kader posyandu dilakukan di Balai Desa Candisari Kecamatan
Mranggen. Penyuluhan dihadiri oleh 19 peserta. Sasaran tujuan yakni kader
posyandu yang ada di Desa Candisari. Media yang digunakan adalah power
point. Power point yang diberikan cukup padat informasi beserta penjelasan
gambar.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sangat aktif, hal ini dibuktikan dengan
adanya pertanyaan yang diajukan. Berikut pertanyaan dan jawaban yang
diberikan :
1. Pertanyaan : Jika anak kembar, apakah hanya memiliki satu buku KMS ?
20
Jawaban : Tidak, anak kembar tetap memiliki buku KMS 2 buah.
Setiap anak memiliki KMS masing-masing.
2. Pertanyaan : Apakah boleh mengukur berat badan bersamaan dengan
tinggi badan ?
Jawaban : Boleh, pengukuran tinggi badan dapat dilakukan
bersamaan dengan berat badan. Nilai pengukuran tinggi badan dapat
dijumlahkan dengan tinggi dari alat penimbangan.
11. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor 3,89 dan rata rata hasil post test
menunjukkan skor 4,67. Artinya ada peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari adanya beberapa pertanyaan audiens.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Yulia Puspitasari
NIM : P1337431215008
21
Lampiran 1. Materi
1. Pengertian posyandu
Posyandu merupakan salah satu sarana penyelenggara pelayanan kesehatan yang
merupakan salah satu wujud kegiatan Swadaya Masyarakat. Posyandu adalah
ujung tombak pemenuhan kebutuhan dasar dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
2. Sistem lima meja
1) Meja I : Pendaftaran
2) Meja II : Penimbangan
3) Meja III: Pencatatan
4) Meja IV : Penyuluhan
5) Meja V : Pelayanan
3. Langkah-langkah penimbangan berat badan
Menggunakan Dacin (25 kg):
1) Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti penyangga kaki tiga atau
pelana rumah atau kosen pintu atau dahan pohon yang kuat.
2) Atur posisi batang dacin sejajar mata penimbang
3) Pastikan bandul geser berada pada angka NOL dan posisi paku tegak lurus
4) Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang yang kosong pada dacin
5) Setimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik berisikan pasir/batu
diujung batang dacin, sampai kedua paku tegak lurus. Gunakan tali pengaman
pada ujung skala tempat bandul geser berada.
6) Masukkan balita kedalam sarung timbang dengan pakaian seminimal
mungkin dan geser bandul sampai paku tegak lurus
7) Baca berat badan balita dengan melihat angka diujung bandul geser
8) Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/buku bantu dalam kg dan ons
9) Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari
sarung/celana/kotak timbang
4. Langkah-langkah pemgukuran panjang badan
1) Pastikan posisi balita dan pengukur
2) Posisi tangan asisten pengukur (memegang telinga) dan posisi kepala
3) Posisi pengukur yang benar (mata tegak lurus ke jendela baca alat pengukur)
22
4) Posisi kaki yang benar, telapak kaki menempel tegak lurus pada papan
penggeser
5. Langkah-langkah pengukuran tinggi badan
1) Posisi microtoice dilantai
2) Posisi microtoice setelah ditarik sampai menunjukkan angka nol
3) Posisi microtoice siap pakai
6. Pengertian dan fungsi KMS
KMS merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis
kelamin.
Fungsi KMS :
1) Alat untuk memantau pertumbuhan
2) Catatan pelayanan kesehatan anak
3) Alat edukasi
7. Langkah-langkah pengisian KMS
1) Memilih KMS sesuai jenis kelamin.
2) Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS.
3) Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak
4) Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak
5) Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
6) Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan KMS Balita
7) Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi
8) Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif
23
Lampiran 2. Soal Pre dan post test
Pertanyaan Ya Tidak
Benar atau tidak jika terdapat 5 meja dalam pelayanan di
posyandu yang memiliki fungsi berbeda-beda?
Apakah benar jika fungsi meja ke-3 adalah penimbangan?
Benar atau tidak jika balita usia 2 tahun belum dapat berdiri
diukur tinggi badannya dengan menggunakan microtoice
(meteran)?
Grafikpengukuran berat badan anak mendatar, apakah dapat
dikatakan naik?
Apakah terdapat kolom pemberian ASI eksklusif pada
KMS?
24
25
Lampiran 4. Daftar Hadir
26
27
Lampiran 5. Foto Kegiatan
28
29
c. Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Stunting
1. PENDAHULUAN
Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan
dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut United Nations
InternationalChildren’s Emergency Fund (UNICEF) satu dari tiga anak
mengalamistunting. Sekitar 40% anak di daerah pedesaan mengalami
pertumbuhanyang terhambat. Oleh sebab itu, UNICEF mendukung sejumlah
inisiasi untukmenciptakan lingkungan nasional yang kondusif untuk gizi
melalui peluncuranGerakan Sadar Gizi Nasional (Scaling Up
Nutrition – SUN) di mana program inimencangkup pencegahan stunting.
Stunting didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek
hingga melampaui defisit -2 SD di bawah median panjang atau tinggi badan.
Stunting juga sering disebut sebagai Retardasi Pertumbuhan Linier (RPL)
yang muncul pada dua sampai tiga tahun awal kehidupan dan merupakan
refleksi dari akibat atau pengaruh dari asupan energidan zat gizi yang kurang
serta pengaruh dari penyakit infeksi, karena dalam keadaan normal, berat
badan seseorang akan berbanding lurus atau linierdengan tinggi badannya.
Ada 178 juta anak didunia yang terlalu pendek berdasarkan usia
dibandingkan dengan pertumbuhan standar WHO. Prevalensi anak stunting
di seluruh dunia adalah 28,5% dan di seluruh negara berkembang sebesar
31,2%. Prevalensi anak stunting dibenua Asia sebesar 30,6% dan di Asia
Tenggara sebesar 29,4%. Permasalahan stunting di Indonesia menurut
laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF yaitu diperkirakan sebanyak 7,8 juta
anak mengalami stunting, sehingga UNICEF memposisikan Indonesia masuk
kedalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami stunting tinggi.
Data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi
kejadian stunting secara nasional adalah 37,2 %, dimana terdiri dari 18,0 %
sangat pendek dan 19,2 % pendek, yang berarti telah terjadi peningkatan
sebanyak 1,6 % pada tahun 2010 (35,6 %) dan tahun 2007 (36,8 %).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan stunting pada anak.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian stunting
30
2. Peserta mengetahui penyebab stunting
3. Peserta mengetahui ciri-ciri stunting
4. Peserta mengetahui dampak stunting
5. Peserta mengetahui 5 pilar sanitasi total berbasis lingkungan
6. Peserta mengetahui 10 cara intervensi pada stunting
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah orangtua bayi atau balita
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu
balita diberikan informasi serta penjelasan mengenai stunting.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Sabtu, 10 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Posyandu IV Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Stunting Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
poster pengetahuan : “apa
pengertian
stunting?”
2. Penyebab Stunting Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
poster pengetahuan : “apa
penyebab
stunting?”
3. Ciri-Ciri Stunting Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
poster pengetahuan : “apa
ciri-ciri stunting?”
4. Dampak Stunting Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
poster pengetahuan : “apa
dampak stunting?”
5. 5 pilar sanitasi total Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
berbasis lingkungan poster pengetahuan : “apa
saja 5 pilar sanitasi
31
total berbasis
lingkungan?”
6. 10 cara intervensi Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
pada stunting poster pengetahuan : “apa
saja 10 cara
intervensi pada
stunting?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Leaflet Rp.1.000,- x 1 Rp.1.000,-
2. Fotocopy Rp.200,- x 20 Rp.4.000
Leaflet
3. Print Poster Rp.1.000,- x 1 Rp.1.000,-
4. Print pre & post Rp.1.000 x 1 Rp.1.000
test
5. Fotocopy pre & Rp.200,- x 30 Rp.6.000
post test
JUMLAH Rp.13.000,-
10. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di posyandu 4 merupakan rumah salah satu
kader posyandu. Tempat yang digunakan ramai orang karena
bersamaan dengan kegiatan posyandu balita dan posyandu lansia.
Sasaran tujuan yakni orang tua yang memiliki bayi atau balita. Media
yang digunakan adalah leaflet. Leaflet yang diberikan cukup padat
informasi beserta penjelasan gambar.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sedikit pasif, hal ini dibuktikan
dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan terkait stunting. Berikut
pertanyaan dan jawaban yang diberikan :
32
1. Pertanyaan : Apakah stunting dapat disembuhkan ?
Jawaban : Anak yang mengalami stunting sejak lahir berisiko
tetap pendek saat memasuki masa pra remaja. Kondisi ini
disebabkan oleh kegagalan dalam mencapai pertumbuhan optimal
pada kategori usianya. Asupan gizi dan penyakit infeksi yang
menyerang janin bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya
masalah stunting pada bayi lahir. Tetpai faktor lain seperti
faktor sosial ekonomi hingga pola asuh makan yang tidak
optimal juga berperan. Stunting saat memasuki usia pra
remaja bisa diperbaiki jika pertumbuhan optimal anak bisa
dikejar sejak usia 4-6 tahun. Jika anak lahir stunting dan pada
usia 4-6 tahun tidak mengalami perbaikan dari segi pemberian
gizi maka anak akan tetap pendek saat memasuki usia pra
remaja. Namun ketika anak yang lahir stunting mendapatkan
perbaikan di usia 4-6 tahun, ia bisa tumbuh normal dan
mengalami peningkatan tinggi badan pada usia pra pubertas.
11. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor 4 dan rata rata hasil post test
menunjukkan skor 4,87. Artinya ada peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari adanya beberapa pertanyaan
audiens.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Yulia Puspitasari
NIM : P1337431215008
33
Lampiran 1. Materi
1. Pengertian Stunting
Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek
dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya (yang seusia).
2. Penyebab Stunting
a. Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita
b. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa
kehamilan serta setelah ibu melahirkan
c. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care
(pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post Natal Care dan
pembelajaran dini yang berkualitas
d. Masih kurangnya akses kepada makanan bergizi. Hal ini dikarenakan harga
makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal
3. Ciri-Ciri Stunting
a. Tanda pubertas terlambat
b. Performa buruk pada tes perhatian memori belajar
c. Pertumbuhan gigi terlambat
d. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan eye contact
e. Pertumbuhan melambat
f. Wajah tampak lebih muda dari usianya
4. Dampak Stunting
a. Mudah sakit
b. Kemampuan kognitif berkurang
c. Saat tua berisiko terkena penyakit berhubungan dengan pola makan
d. Fungsi tubuh tidak seimbang
e. Mengakibatkan kerugian ekonomi
f. Postur tubuh tak maksimal saat dewasa
5. 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Lingkungan
a. Cuci tangan menggunakan sabun
b. Berhenti buang air besar sembarangan
c. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
d. Pengelolaan sampah rumah tangga
e. Pengelolaan limbah cair rumah tangga
34
6. 10 Cara Intervensi pada Stunting
a. Ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
kehamilan
b. Pemberian makanan tambahan ibu hamil
c. Makan makanan sehat untuk pemenuhan gizi
d. Persalinan dibantu oleh dokter atau bidan yang ahli
e. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
f. Berikan bayi hanya Asi ekslusif hingga usia 6 bulan
g. Tetap berikan ASI dengan tambahan asupan yaitu makanan pendamping ASI
untuk bayi diatas 6 bulan hingga 2 tahun
h. Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A
i. Pantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat
j. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat
35
Lampiran 2. Soal Pre dan post test
2. Kurangnya pengetahuan
ibu mengenai makanan dan
gizi merupakan salah satu
penyebab stunting.
3. Stunting dapat diobati.
4. Stunting dapat dicegah
dengan menjaga
kebersihan lingkungan.
5. Bayi sampai dengan usia 6
bulan perlu diberikan asi
ekslusif.
36
Lampiran 3. Leaflet dan Poster
37
38
39
Lampiran 4. Daftar Hadir
40
Lampiran 5. Foto Kegiatan
41
d. Kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkoba
1. PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya keprihatinan dan kepedulian masyarakat terhadap
masalah penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif),
masyarakat mengharapkan adanya perhatian dan tindakan nyata dan tegas dari
pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, dan sebaliknya pemerintah juga
mengharapkan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama menangggulangi
masalah tersebut.
Masalah penyalahgunaan NAPZA, merupakan masalah yang harus menjadi
perhatian masyarakat dan pemerintah pada umumnya, dan di bidang
kedokteran khususnya, terutama yang menyangkut masalah kejiwaan.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami bahaya narkoba.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian napza
2. Peserta mengetahui penggolongan napza berdasarkan jenis
3. Peserta mengetahui penggolongan napza berdasarkan efek
4. Peserta mengetahui penyebab pemakaian napza
5. Peserta mengetahui tahapan pengguna napza
6. Peserta mengetahui dampak napza
7. Peserta mengetahui tahapan pencegahan narkoba
8. Peserta mengetahui cara pencegahan narkoba
9. Peserta mengetahu usaha yang dilakukan untuk pecandu narkoba
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak usia remaja.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Remaja
diberikan informasi serta penjelasan mengenai bahaya narkoba.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Minggu, 25 November 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai Desa Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
42
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian napza Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
PPT pengetahuan : “apa
pengertian napza?”
2. Penggolongan napza Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
berdasarkan jenis PPT pengetahuan : “apa
saja penggolongan
napza berdasarkan
jenis?”
3. Penggolongan napza Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
berdasarkan efek PPT pengetahuan : “apa
saja penggolongan
napza berdasarkan
efek?”
4. Penyebab Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
penggunaan napza PPT pengetahuan : “apa
penyebab
penggunaan
napza?”
5. Tahapan pengguna Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
napza PPT pengetahuan : “apa
tahapan pengguna
napza?”
6. Dampak napza Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
PPT pengetahuan : “apa
dampak napza?”
7. Cara pencegahan Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
narkoba PPT pengetahuan :
“bagaimana cara
pencegahan
narkoba?”
6. Usaha yang Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
43
dilakukan untuk PPT pengetahuan : “apa
pecandu narkoba saja usaha yang
dilakukan untuk
pecandu narkoba?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Leaflet Rp.1.000,- x 1 Rp.1.000,-
2. Fotocopy Rp.200,- x 40 Rp.8.000,-
Leaflet
JUMLAH Rp.9.000,-
10. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di Balai Desa Candisari. Sasaran tujuan yakni para
remaja dari karang taruna Desa Candisari. Media yang digunakan adalah
leaflet dan PPT. Leaflet yang diberikan cukup padat informasi beserta
penjelasan gambar.
11. HASIL
Pada saat sesi tanya jawab audiens aktif dalam bertanya, hal ini dibuktikan
dengan adanya pertanyaan yang diajukan. Berikut pertanyaan dan jawaban
yang diberikan :
1. Pertanyaan : Apakah pecandu narkoba dapat disembuhkan ?
Jawaban : Pecandu narkoba tidak bisa sembuh tetapi dapat dinyatakan
pulih. Narkoba dapat menyebabkan penyakit otak yang kronis.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Yulia Puspitasari
NIM : P1337431215008
44
Lampiran 1. Materi
1. Pengertian napza
Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain, yaitu obat
atau zat yang jika masuk kedalam tubuh akan berpengaruh terhadap fungsi tubuh,
terutama otak sehingga dapat berpengaruh terhadap kerja otak dan mengubah perilaku
pemakainya menjadi tidak normal.
45
Contoh: LSD, ganja/cannabis, magic mushroom.
4. Penyebab pemakaian napza
a. Tradisi : sebagai bagian dari upacara adat.
b. Pengobatan diri : untuk mengatasi rasa cemas, takut, dan depresi.
c. Penawar rasa sakit : untuk meringankan rasa sakit fisik.
d. Kesenangan : untuk dampak yang menyenangkan, untuk senang-senang.
e. Gaya hidup : agar dapat diterima oleh kelompok sesama.
f. Melupakan masalah : untuk menghilangkan kesengsaraan dan
ketidakberuntungan.
5. Tahapan pengguna napza
a. User (pemakai)
User (pemakai) adalah pemakaian Sekali-sekali, coba-coba, tanpa masalah berarti.
Semua aspek kehidupan normal- normal saja.
b. Abuser (penyalahguna)
Abuser (penyalahguna) adalah pemakaian agak bermasalah, menggunakan cukup
rutin. Sebagian aspek kehidupan mulai/amat terganggu.
c. Addict (pecandu)
Addict (pecandu) adalah pemakaian bermasalah, menggunakan sangat rutin
hingga setiap hari. Segala aspek kehidupan rusak. Seolah hidup untuk pakaw, dan
pakaw untuk hidup
6. Dampak napza
a. Fisik
1) Sakit kepala, mual, sulit tidur.
2) Gangguan pada sistem syaraf.
3) Gangguan pada jantung, tertular penyakit hepatitis dan HIV-AIDS.
4) Over Dosis (Kematian).
b. Sosial
1) Menjadi antisosial dan acuh tak acuh.
2) Hubungan dengan keluarga menjadi tidak harmonis.
3) Dikucilkan masyarakat.
4) Pendidikan terganggu.
5) Masa depan suram
c. Psikis
1) Lamban kerja, sering gelisah
46
2) Hilang kepercayaan diri, pengkhayal, penuh curiga
3) Tingkah laku brutal
4) Perasaan kesal dan tertekan
5) Menyakiti diri, bunuh diri
7. Tahapan pencegahan narkoba
a. Individual level
b. Pear level
c. Family level
d. Social and community level
e. School level
8. Cara pencegahan narkoba
a. Meningkatkan iman dan taqwa.
b. Memperhatikan teman bergaul dan selalu waspada.
c. Pendewasaan kepribadian.
d. Meningkatkan pengembangan diri dan kemampuan mengatasi masalah.
e. Meningkatkan kepercayaan diri.
f. Hindari kebiasaan merokok.
9. Usaha yang dilakukan untuk pecandu narkoba
a. Tetap berteman tapi tidak ikut memakai Narkotika.
b. Tunjukkan rasa kepedulian.
c. Gali keadaan emosi dan kehidupan sosialnya.
d. Ajak keluar dari jerat Narkotika.
e. Jelaskan dampak buruk pemakaian Narkotika.
f. Diskusikan cara mempertahankan diri dan menghindari penggunaan kembali.
g. Hubungi tim ahli.
47
Lampiran 2. Leaflet
48
49
Lampiran 3. Daftar Hadir
50
51
Lampiran 4. Foto Kegiatan
52
e. Kegiatan Penyuluhan Gizi Balita
1. PENDAHULUAN
Anak merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) yang memerlukan
perhatian khusus untuk kecukupan status gizinya sejak lahir, bahkan sejak
dalam kandungan. Ketika masih dalam kandungan dikatakan: apa yang
dimakan ibu itulah yang dimakan janin, kalau ibunya merokok maka berarti
pula janinnya merokok, dan jika ibunya minum minuman keras maka janinnya
juga ikut minum minuman keras. Setelah lahir, apa yang dimakan oleh bayi
sejak usia dini merupakan fondasi yang penting bagi kesehatan dan
kesejahteraannya di masa depan. Balita akan sehat jika sejak awal
kehidupannya sudah diberi makanan sehat dan seimbang sehingga kualitas
SDM yang dihasilkan optimal. Zat gizi dari makanan merupakan sumber
utama untuk memenuhi kebutuhan anak tumbuh kembang optimal sehingga
dapat mencapai kesehatan yang paripurna , yaitu sehat fisik, sehat mental, dan
sehat sosial. Oleh karena itu, slogan umum bahwa pencegahan adalah upaya
terbaik dan lebih efektif-efisien daripada pengobatan, harus benar-benar
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada anak. Hal ini pula
yang menjadi tujuan utama Millennium Development Goals (MDGs) tahun
2015 yang dicanangkan UNICEF: tercapainya keadaan gizi dan kesehatan
yang baik serta seimbang.
Setiap harinya, anak membutuhkan gizi seimbang yang terdiri dari asupan
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Asupan kandungan gizi
tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi yang berguna untuk
pertumbuhan otak (intelegensia) dan pertumbuhan fisik. Untuk mengetahui
status gizi dan kesehatan anak secara menyeluruh dapat dilihat mulai dari
penampilan umum (berat badan dan tinggi badan), tanda-tanda fisik, motorik,
fungsional, emosi dan kognisi anak. Berdasarkan pengukuran antropometri,
maka anak yang sehat bertambah umur, bertambah berat, dan tinggi dikaitkan
dengan kecukupan asupan makronutrien, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin
D, yodium, dan seng.
53
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan gizi seimbang pada balita.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian masa balita
2. Peserta mengetahui tujuan diit gizi seimbang balita
3. Peserta mengetahui bahan makanan dan makanan yang
dianjurkan
4. Peserta mengetahui bahan makanan yang dibatasi
5. Peserta mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu balita.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu
balita diberikan informasi serta penjelasan mengenai gizi seimbang balita.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Jum’at , 16 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di PAUD Sekar Husada Desa Candisari.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Masa Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
Balita pengetahuan : “apa
pengertian masa
balita?”
2. Tujuan diit gizi Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
seimbang balita pengetahuan : “apa
tujuan diit gizi
seimbang balita?”
3. Bahan makanan dan Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
makanan yang pengetahuan : “apa
dianjurkan bahan makanan
dan makanan yang
54
dianjurkan?”
4. Bahan makanan Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
yang di batasi pengetahuan : “apa
bahan makanan
yang dibatasi?”
5. Hal-hal yang perlu di Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
perhatikan pengetahuan : “apa
hal-hal yang perlu
di perhatikan?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di Balai Desa Candisari karena bersamaan
dengan kegiatan kelas PAUD Sekar Husada. Sasaran tujuan yakni siswa
orang tua balita atau siswa PAUD Sekar Husada. Media yang digunakan
adalah leaflet dan video. Leaflet yang diberikan cukup padat informasi
beserta penjelasan gambar.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sedikit pasif. Hal ini dibuktikan
dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan terkait anemia. Berikut
pertanyaan dan jawaban yang diberikan :
55
dihidangkan. Anak mudah sekali tertarik pada sesuatu yang terlihat
berwarna-warni atau bentuk yang ia kenali. Ibu juga dapat menghidangkan
lauk dan sayur dalam porsi kecil.
10. HASIL
Selama penyuluhan audiens antusias dan memperhatukan materi selama
acara berlangsung.
11. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Eka Dwi Saputri
NIM : P1337431215003
56
Lampiran 1. Materi
57
Lampiran 2
58
59
Lampiran 3
60
Lampiran 4
61
62
f. Kegiatan Penyuluhan Anemia pada Remaja Putri
1. PENDAHULUAN
Kualitas sumber daya manusia (SDM) ditentukan oleh banyak faktor yang
saling berhubungan, berkaitan, dan saling bergantung, diantaranya adalah
faktor pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat yang
diperlukan agar upaya pendidikan berhasil, selanjutnya pendidikan yang
diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan
seseorang. Untuk membentuk kualitas manusia yang mempunyai kemampuan
kerja fisik yang baik, tentunya harus didukung oleh tingkat keadaan gizi yang
baik pula. Keadaan gizi yang baik akan meningkatkan kualitas hidup
seseorang; kualitas hidup yang tinggi akan mendukung hasil kerja yang efisien
dan optimal. Sebaliknya keadaan gizi yang tidak baik akan menurunkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit infeksi serta produktivitas kerja yang rendah
(Depkes 2006). Keadaan gizi yang tidak baik seperti kekurangan zat gizi
mikro masih merupakan masalah di negara berkembang (Ruel 2001).
Defisiensi zat besi merupakan defisiensi zat gizi mikro yang paling umum
terjadi di dunia dan merupakan masalah gizi kurang yang banyak diderita oleh
remaja (Ruel 2001). Defisiensi zat besi merupakan hasil jangka panjang dari
keseimbangan negatif zat besi dan tingkatan yang paling parah dari defisiensi
zat besi disebut dengan anemia (WHO 2001). Menurut Soekirman (2000), saat
ini diperkirakan lebih kurang 2.1 milyar orang di dunia menderita anemia gizi
besi termasuk pada tingkat berat dan pada negara berkembang terdapat
prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 17-89 persen (Ruel 2001). Hasil
SKRT 2001 menunjukkan bahwa 30 persen remaja wanita (10-19 tahun)
menderita anemia (konsentrasi hemoglobin<120 g/l). Hasil tersebut tidak jauh
berbeda dari hasil studi lainnya, yang mengindikasikan anemia merupakan
masalah kesehatan di Indonesia (Permaesih dan Herman 2005). Prevalensi
anemia yang cukup besar pada remaja putri ini karena pada masa remaja
terjadi pertumbuhan yang cepat (growth spurt). Selama periode remaja, massa
tulang meningkat dan terjadi remodeling tulang; jaringan lunak, organ-organ,
dan bahkan massa sel darah merah meningkat dalam hal ukuran (DiMeglio
2000).
63
Pertumbuhan tersebut menyebabkan kebutuhan zat besi meningkat
secara dramatis dan pada saat remaja inilah kebutuhan zat gizi mencapai
titik tertinggi. Menurut FAO/WHO (2001), kebutuhan zat besi yang
diperlukan remaja putri untuk pertumbuhan berbeda antara early
adolescence dan middle adolescence. Kebutuhan zat besi yang lebih besar
diperlukan oleh early adolescence karena pada usia tersebut growth spurt
lebih intens terjadi dibandingkan middle adolescence, sehingga apabila
terjadi kekurangan zat gizi makro dan mikro pada usia remaja baik early
adolescence maupun middle adolescence dapat mengganggu pertumbuhan
dan menghambat pematangan seksual (Beard 2000).
Pertumbuhan yang cepat pada remaja memberikan konsekuensi
terjadinya peningkatan kebutuhan zat gizi sebagai upaya mengimbangi
pertumbuhan tersebut. Namun data menunjukkan bahwa asupan makanan
para remaja putri tidak dapat menyediakan cukup zat gizi untuk memenuhi
kebutuhan mereka dan lebih dari lima puluh persen kasus anemia yang
tersebar di seluruh dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya
masukan (intake) zat besi (Dillon 2005). Tidak semua zat besi yang berada
dalam makanan dapat diserap tubuh karena bioavailabilitasnya yang
rendah atau kurangnya asupan pangan hewani. Zat besi yang berasal dari
hewani, penyerapannya tidak banyak dipengaruhi oleh jenis kandungan
makanan lain dan lebih mudah diabsorpsi dibandingkan zat besi yang
berasal dari nabati. Makanan nabati misalnya sayuran hijau tua, walaupun
kaya akan zat besi namun hanya sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh
usus (Wirakusumah 1998). Namun pangan sumber zat besi terutama zat
besi heme, yang bioavailabilitasnya tinggi, sangat jarang dikonsumsi oleh
masyarakat di negara berkembang. Kebanyakan masyarakat memenuhi
kebutuhan besi mereka dari produk nabati (Backstrand et al 2002).
Kebutuhan zat besi juga akan meningkat pada remaja putri sehubungan
dengan terjadinya menstruasi. Remaja terutama yang telah mengalami
menstruasi, dibandingkan dengan yang belum menstruasi, lebih rentan
terhadap anemia, sehubungan dengan kehilangan darah yang dialami
sewaktu menstruasi (Dillon 2005). Apabila darah yang keluar saat
menstruasi cukup banyak, berarti jumlah zat besi yang hilang dari tubuh
juga cukup besar dan kehilangan tersebut dapat memicu timbulnya anemia
64
(Wirakusumah 1998). Wanita pada umumnya cenderung mempunyai
simpanan zat besi yang lebih rendah dibandingkan pria dan hal itu
membuat wanita lebih rentan mengalami defisiensi zat besi saat intake zat
besi kurang atau kebutuhan meningkat seperti saat menstruasi (Gleason &
Scrimshaw 2007).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan anemia pada remaja putri.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian anemia
2. Peserta mengetahui tanda-tanda anemia pada remaja
3. Peserta mengetahui penyebab anemia
4. Peserta mengetahui dampak anemia
5. Peserta mengetahui pencegahan anemia
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja putri.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Selasa , 13 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di SMP IT AL-Ma’ruf .
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Anemia Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian anemia
pada remaja?”
2. Tanda-tanda anemia Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
saja tanda-tanda
anemia?”
3. Penyebab anemia Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
65
pengetahuan : “apa
penyebab anemia
pada remaja?”
4. Dampak anemia Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
dampak anemia?”
5. Pencegahan Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan :
“bagaimana
pencegahan
anemia?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. ANGGARAN
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Leaflet Rp. 1000,- x 50 Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 50.000,-
10. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di laboratorium komputer karena pada saat
penyuluhan antara siswa putra dan putri dipisah. Sasaran tujuan yakni
siswa putri kelas 9 yang beresiko terkena anemia. Media yang digunakan
adalah leaflet dan video. Leaflet yang diberikan cukup padat informasi
beserta penjelasan gambar.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sedikit pasif. Hal ini dibuktikan
dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan terkait anemia. Berikut
pertanyaan dan jawaban yang diberikan :
Pertanyaan : Mengapa remaja putri mudah terkena anemia daripada
remaja putra?
Jawaban : Karena pada umumnya remaja putri di Indonesia lebih banyak
mengonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit dan
remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga dalam mengonsumsi
66
makanan cenderung membatasi asupan makanan. Setiap hari manusia
kehilangan zat besi 0,6mg yang dieksresi. Lalu remaja putri juga
mengalami haid setap bulan, dimana akan kehilangan zat besi.
11. HASIL
Selama penyuluhan audiens antusias dan memperhatukan materi
selama acara berlangsung.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Eka Dwi Saputri
NIM : P1337431215003
67
Lampiran 1. Materi
68
Menstruasi dan melahirkan merupakan kejadian yang seringkali mengakibatkan
tubuh wanita kehilangan banyak sekali darah pada tubuhnya.
g. Sumsum Tulang Belakang Bermasalah
Penyebab anemia yang satu ini merupakan sebuah kondisi dimana sumsum tulang
belakang pada tubuh seseorang tidak bisa memproduksi sel darah merah yang
dibutuhkan oleh tubuh.
4. Dampak Anemia
a. Terganggu pertumbuhan dan perkembangan
b. Kelelahan
c. Meningkatkan kerentanan terhadap infeksi karena system kekebalan tubuh yang
menurun
d. Menurunkan fungsi dan daya tahan tubuh
e. Lebih rentan terhadap keracunan
f. Terganggunya fungsi kognitif
5. Pencegahan Anemia
g. Konsumsi makanan yang mengandung zat besi
h. Konsumsi Tablet Tambah Darah saat menstruasi
i. Mengkonsumsi buah-buahan kaya vitamin C, seperti brokoli, jeruk, jambu,
strawberry, nanas dan bayam.
j. Mengkonsumsi makanan kaya akan vitamin B12, seperti ikan tuna, salmon,
kerang-kerangan, keju, susu kedelai, tahu dan edamame.
69
Lampiran 2
70
71
Lampiran 3
72
73
Lampiran
74
75
g. Kegiatan Penyuluhan Gizi Pranikah
1. PENDAHULUAN
76
yang lebih rendah dibandingkan dengan berat badan mereka saat
ini. Sebesar 83% dari sampel memilih untuk melakukan diit dalam
upaya menurunkan berat badannya dan beranggapan bahwa apabila
mereka tidak berdiit maka berat badannya akan menjadi 2-6% lebih
besar dibandingkan dengan berat badan saat ini.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami gizi pranikah calon pengantin
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian WUS
2. Peserta mengetahui pengertian gizi pranikah
3. Peserta mengetahui permasalahan gizi remaja
4. Peserta mengetahui upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi remaja
5. Peserta mengetahui gizi prakonsepsi
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja.
77
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya
jawab. Remaja diberikan informasi serta penjelasan mengenai
gizi pranikah pada calon pengantin.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Minggu, 25 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai desa
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian WUS Ceramah 2’ Leaflet, ppt Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian WUS?”
2. Pengertian gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
pranikah pengetahuan : “apa
pengertian gizi
pranikah?”
3. Permasalahan gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
remaja pengetahuan :
“Apa saja
permasalahan gizi
remaja?”
4. Upaya pencegahan Ceramah 2’ Leaflet, ppt Pertanyaan
dan penanggulangan pengetahuan :
masalah gizi remaja “bagaimana upaya
pencegahan dan
penanggulangan
masalah gizi
remaja?”
5. Gizi prakonsepsi Ceramah 5’ Leaflet, ppt Pertanyaan
78
pengetahuan : “apa
pengertian gizi
prakonsepsi?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print leaflet Rp. 2000,- x 1 Rp.2000
2. Fotocopy leaflet Rp 200 x 25 Rp. 5000
TOTAL Rp.7000,-
10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung
sesuai dengan rancangan program dan berakhir tepat waktu.
Keberhasilan program ini juga dapat dilihat dari keaktifan
peserta penyuluhan.
79
mendengarkan kegiatan penyuluhan dengan media leaflet
berisi pokok-pokok materi yang disampaikan dan video
tentang gizi pranikah. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan
dengan perkenalan dari mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Semarang, pengisian daftar hadir peserta penyuluhan
bersamaan dengan pemutaran video dan penyampaian materi,
pembagian leaflet, kemudian dibuka sesi tanya jawab terdiri
dari 3 pertanyaan oleh peserta penyuluhan. Setelah rangkaian
tersebut, dilakukan evaluasi dengan menanyakan kembali
pokok-pokok materi yang telah disampaikan, setelah itu
penutupan dan ucapan terimakasih atas perhatian yang
diberikan oleh peserta selama proses penyuluhan berlangsung.
Kegiatan berlangsung sangat baik dan lancar sesuai dengan
perencanaan. Peserta penyuluhan cukup banyak, semua kursi
terisi penuh, selain itu peserta sangat antusias dalam
mendengarkan materi terlihat dari respon yang diberikan.
Peserta tidak malu untuk menjawab pertanyaan ringan yang
diberikan, mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena
banyak yang ingin mengajukan pertanyaan seputar bahaya
merokok bagi kesehtan tubuh.
Kegiatan ini berlangsung 30 menit sesuai dengan
perencaanaan, pertanyaan yang diberikan oleh peserta sesuai
dengan materi yang diberikan, peserta terlihat sangat senang
dan berterimakasih atas kegiatan penyuluhan yang dilakukan
dibalai desa tersebut.
11. HASIL
Hasil kegiatan yaitu peserta mendengar aktif dan bertanya
sesuai dengan materi yang disampaikan. Pertanyaan pertama
yaitu apa dampak KEK saat kehamilan? Mahasiswa menjawab
dengan jawaban pertumbuhan janin tidak maksimal
menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah,
80
perkembangan semua organ janin terganggu, hal ini
mempengaruhi kemampuan belajar, kognitif serta anak
beresiko mengalami kecacatan.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Agatha Puspita Anggraeni
NIM : P1337431215047
81
LAMPIRAN 1.MATERI
Wanita usia subur sebagai calon ibu merupakan kelompok rawan yang harus
diperhatikan status kesehatannya, terutama status gizinya. Kualitas seorang generasi penerus
akan ditentukan oleh kondisi ibunya sejak sebelum hamil dan selama kehamilan. Masa
pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah menikah wanita akan
segera menjalani proses konsepsi. Kesehatan prakonsepsi menjadi sangat penting untuk
diperhatikan termasuk status gizinya, terutama dalam upaya mempersiapkan kehamilan
karena akan berkaitan erat dengan outcome kehamilan.
Gizi pranikah merupakan suatu cara untuk memperhatikan status gizi calon pengantin
demi tercapainya keluarga yang sehat dan keturunan yang berkualitas. Karena tidak dapat
dipungkiri bahwa menikah adalah salah satu cara untuk memperoleh keturunan. Oleh karena
itu baik calon pengantin wanita maupun pria perlu memperhatikan status gizinya masing-
masing sebelum memasuki jenjang perkawinan. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum melakukan pernikahan.
Pertama, asupan vitamin B12 untuk laki-laki. Vitamin B12 sangat penting dalam
memelihara kesuburan, karena kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan jumlah sperma
yang dihasilkan testis pria menjadi lebih sedikit. Pangan sumber vitamin B12 yaitu pangan
yang berasal dari hewan baik berupa daging maupun olahannya seperti susu dn keju.
Ketiga, memantau dan mengusahakan berat badan tetap ideal. Berat badan yang lebih
besar dari ideal dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan baik pada pria maupun
pada wanita. Berat badan yang lebih rendah dari berat ideal dapat menyebabkan anak yang
82
dilahirkan mengalami BBLR atau berat badan lahir rendah yang dapat berakibat kepada
status gizi anak tersebut.
Keempat, usahakan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro terutama zat besi dan
zink. Kecukupan zat besi dan zink sangat penting bagi calon ibu, karena kedua mineral
tersebut dibutuhkan dalam jumlah yang tinggi saat kehamilan dan dapat berakibat fatal jika
terjadi kekurangan.Pangan sumber zat besi diantaranya daging, ikan, telur, bayam, dan
brokoli. Pangan sumber zink antara lain daging, ayam, telur, susu, dan keju.
Keenam, terpenuhinya kebutuhan asam folat dari sebelum kehamilan. Asam folat
berfungsi dalam pembentukan otak dan saraf penyusunnya, sehingga kekurangan folat
sebelum hamil dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan otak dan intelejensi bayi
yang dilahirkan. Pangan sumber folat diantaranya biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran hijau
berdaun
Ketujuh, biasakan menjalani pola hidup sehat dan istirahat yang teratur serta cukup.
Pola hidup yang sehat akan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup yang lebihbaik.
Mengingat akan pentingnya menjaga status gizi yang baik sebelum menikah. Oleh
karena itu sebagai calon pengantin sudah selayaknya kita memperhatikan asupan makanan
dan menjalani pola hidup sehat demi tercapainya kualitas hidup dan generasi penerus yang
lebih baik.
83
LAMPIRAN 2.LEAFLET
84
85
LAMPIRAN 3.DAFTAR HADIR
86
87
LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI
88
h. Kegiatan Penyuluhan Bahaya Merokok
1. PENDAHULUAN
89
merokok setiap hari sebesar (22,9%) dan perokok kadang-kadang sebesar
(5,3%), dengan jumlah batang yang dihisap dalam sehari pada saat ini
sebesar (10,7%) (Riskesdas, 2013).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami bahaya merokok terhadap kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian rokok
2. Peserta mengetahui zat berbahaya dalam rokok
3. Peserta mengetahui bahaya merokok
4. Peserta mengetahui langkah-langkah berhenti merokok
5. Peserta mengetahui cara mengatasi keinginan untuk merokok
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Remaja
diberikan informasi serta penjelasan mengenai bahaya merokok.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Selasa, 13 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di SMP IT Al Ma’ruf Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Rokok Ceramah 2’ Leaflet, ppt Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian rokok?”
2. Zat berbahaya dalam Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
rokok pengetahuan : “apa
saja zat berbahaya
dalam rokok?”
90
3. Langkah-langkah Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
berhenti merokok pengetahuan :
“bagaimana cara
berhenti
merokok?”
4. Cara mengatasi Ceramah 2’ Leaflet, ppt Pertanyaan
keinginan untuk pengetahuan :
merokok “bagaimana cara
mengatasi
keinginan untuk
merokok?”
5. Bahaya merokok Ceramah 5’ Leaflet, ppt Pertanyaan
pengetahuan : “apa
bahaya merokok?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print leaflet Rp. 2000,- x 1 Rp.2000
2. Fotocopy leaflet Rp 200 x 22 Rp. 4.400
3. Print pre & post test Rp. 1000 x 1 Rp.1000,-
4. Fotocopy pre & post Rp. 200 x 22 Rp 4.400,-
test
TOTAL Rp.11.800,-
10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini
juga dapat dilihat dari hasil pre dan post test serta antusiasme para remaja
ketika mengikuti penyuluhan.
91
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 13
November 2018 dilakukan di SMP IT Al Ma’ruf pada pukul 10.00. Tema
dari penyuluhan adalah Bahaya merokok. Materi yang disampaikan terdiri
dari pengertian rokok, zat berbahaya dalam rokok, langkah-langkah
berhenti merokok, cara mengatasi keinginan untuk berhenti merokok, dan
dampak bahaya merokok. Kegiatan penyuluhan dilakukan di SMP
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para siswa di kalangan remaja
tentang pentingnya kesadaran berhenti merokok yang bisa membahayakan
kesehatan tubuh. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan perkenalan
dari mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang, preteset, pengisian daftar
hadir peserta penyuluhan bersamaan dengan penyampaian materi,
pembagian leaflet, posttest kemudian dibuka sesi tanya jawab. Setelah
rangkaian tersebut, dilakukan evaluasi dengan menanyakan kembali
pokok-pokok materi yang telah disampaikan, setelah itu penutupan dan
ucapan terimakasih atas perhatian yang diberikan oleh peserta selama
proses penyuluhan berlangsung.
92
elektrik dengan rokok konvensional lebih berbahaya mana?” Mahasiswa
menjawab dengan pernyataan Menurut dr. Nauki Kunugita, seorang
peneliti dari National Institute of Public Health di Jepang, dalam salah satu
rokok elektrik ditemukan 10 kali tingkat karsinogen (kelompok zat yang
secara langsung dapat merusak DNA) dibandingkan satu rokok
konvensional. Larutan nikotin yang terdapat pada rokok elektrik memiliki
komposisi yang berbeda-beda dan secara umum ada 4 jenis campuran.
Namun semua jenis campuran mengandung nikotin, propilen glikol
sehingga baik rokok elektrik dengan rokok konvensional sama-sama
berdampak negative terhadap paru-paru.
11. HASIL
Hasil Pretest menunjukkan total skor benar yaitu 67 sedangkan hasil
posttest menunjukkan total skor benar yaitu 98 sehingga bisa diketahui
ada peningkatan pengetahuan siswa SMP IT Al Ma’ruf mengenai bahay
merokok.
93
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Agatha Puspita Anggraeni
NIM : P133743121504
94
Lampiran 5.Materi
Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk
diri sendiri maupun orang disekelilingnya. Dilihat dari sisi individu yang bersangkutan, ada
beberapa riset yang mendukung pernyataan tersebut. Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh
bahan-bahan kimia yang dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tar
akan memacu kerja dari susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis. Bagi ibu hamil,
rokok menyebabkan kelahiran premature, berat badan bayi rendah, mortalitas prenatal,
kemungkinan lahir dalam keadaan cacat, dan mengalami gangguan dalam perkembangan
(Davidson dan neale, 1990) mereka menemukan bahwa sensitivitas ketajaman penciuman
dan pengecapan para perokok berkurang dibandingkan para nonperokok . Dilihat dari sisi
ekonomi , merokok pada dasranya mengahabiskan uang. Efek rokok terhadap kesehatan
sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada
di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya
tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok
antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung
koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll. Dilihat dari sisi orang disekelilingnya,
merokok menimbulkan dampak negative bagi perokok pasif. Resiko yang ditanggung
perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif karena daya tahan terhadap zat-zat
yang berbahaya sangat rendah.
Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang
dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta
meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang.
Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi
95
perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya. Berikut
beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok yaitu Perokok mempunyai
fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok,
merokok mengurangi pertumbuhan paru-paru.
Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit jantung &
stroke. Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja, bahkan pada
remaja yang aktif berolahraga. Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih
setiap harinya berkurang hidupnya selama 7 tahun dibandingkan orang yang tidak merokok.
Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru-paru, asma.
96
Lampiran 6. Soal Pretest dan Posttest
Pretest
Posttest
97
Lampiran 7.Leaflet
98
Lampiran 8.Daftar Hadir
99
100
Lampiran 9.Foto Kegiatan
101
i. Kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang
dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan
berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh
Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang saat ini disebut Pusat Promosi
Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti
tatanan rumah tangga, tatanan pasar dan sebagainya. Provinsi Jawa Tengah
memfokuskan pada tiga tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat
ibadah dan institusi pendidikan. Alasan pemilihan pada tiga jenis tatanan
tersebut karena ketiganya mempunyai daya ungkit yang besar dalam
pencapaian derajat kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2006).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan
hasil optimal. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun
2014 menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih
merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain.
Perokok laki-laki lebih tinggi dari perempuan (72% dibanding 28%).
Selanjutnya 77,3% penduduk usia 15 tahun ke atas kurang melakukan
aktivitas fisik, dengan katagori (82%) kurang bergerak dan (11%) tidak
terbiasa melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil pendataan untuk PHBS
tatanan rumah tangga provinsi Jawa Tengah sebanyak 68% keluarga belum
menjadi peserta dana 2 sehat dan sebesar 72% keluarga belum bebas asap
rokok (Badan Pusat Statistik, 2015).
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, di Indonesia memang telah terjadi
penurunan angka period prevalence diare dari 9,0% tahun 2007 menjadi 3,4%
pada tahun 2014. Kelompok umur balita merupakan kelompok yang paling
tinggi menderita diare. Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada
kelompok umur 12-23 bulan (7,4%), laki-laki (5,4%), tinggal di daerah
pedesaan (5,8%), dan kelompok kuintil indeks kepemilikan akses terhadap air
bersih dan jamban sehat terbawah (6,4%). Selanjutnya insiden malaria
penduduk Indonesia tahun 2007 sebesar 3,1% dan tahun 2014 menjadi 1,8%.
102
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami dan menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat dilingkungan rumah tangga.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian PHBS
2. Peserta mengetahui tujuan PHBS
3. Peserta mengetahui manfaat PHBS
4. Peserta mengetahui indikator PHBS
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah guru dan orang tua/ wali murid.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Peserta
penyuluhan diberikan informasi serta penjelasan mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Jum’at, 16 Oktober 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di PAUD Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
103
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Perilaku Ceramah 2’ Poster, video Pertanyaan
Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan : “apa
(PHBS) yang dimaksud
dengan Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)?”
2. Tujuan Perilaku Ceramah 3’ Poster, video Pertanyaan
Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan : “apa
(PHBS) tujuan dari
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)?”
3. Manfaat Perilaku Ceramah 5’ Poster, video Pertanyaan
Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan :
(PHBS) “bagaimana
manfaat dari
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)?”
4. Indikator Perilaku Ceramah 10’ Poster, video Pertanyaan
Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan : “apa
(PHBS) saja indikator dari
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
104
2. Print Poster Rp.3.000,- x 2 Rp.6.000,-
10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini juga
dapat dilihat dari hasil antusiasme siswa dan guru ketika mengikuti
penyuluhan.
11. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor 3,44 dan rata rata hasil post
test menunjukkan skor 4,84. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari adanya beberapa
pertanyaan audiens tentang PHBS.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Fyna Zakiyah
NIM : P1337431215089
105
Lampiran 1. Materi
106
Lampiran 2 Pre dan Post tes
Berikut adalah soal pre dan post tes Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Pertanyaan Ya Tidak
1. Memberikan
2. Apakah kegagalan di1000 hari pertama kehidupan dapat membuat
anak mudah sakit di masa dewasanya
3. Apakah kegagalan di1000 hari pertama kehidupan dapat
menurunkan kecerdasan anak
107
Lampiran 3Media
108
Lampiran 4 Daftar hadir
109
110
Lampiran 5 Foto kegiatan
111
112
113
j. Kegiatan Penyuluhan Pentingnya 1000 HPK
1. PENDAHULUAN
Rentang 1000 hari awal kehidupan yang harus menjadi perhatian ini bukan
Selama ini dipahami bahwa pertumbuhan anak yang berlangsung secara cepat
terjadi pada masa-masa awal, yaitu tahun pertama dan kedua usia
anak.Namun, dalam kasus-kasus kekurangan gizi, justru fakta menunjukkan
bahwa penurunan status gizi terjadi pada periode ini.
Hasil penelitian Shrimpton dkk. (Jurnal Pediatrics, Mei 2001) yang
berjudulWorldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional
Interventionsmenunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan indeks
berat badan menurut umur (BB/U) cenderung menurun pada saat ia memasuki
usia 3 bulan. Penurunan status gizi yang sangat tajam terjadi hingga ia berusia
12 bulan dan mulai melambat pada usia 18-19 bulan. Hanya saja, kekurangan
gizi ini masih akan terus berlanjut hingga anak usia 5 tahun.Sementara, kalau
dilihat berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB),
penurunan status gizi dimulai sekitar usia 3 bulan hingga 15 bulan. Karenanya,
jika intervensi peningkatan asupan gizi dilakukan setelah anak berusia 2 tahun,
maka intervensi tersebut sangat tidak efektif.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami pentingnya priode 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) bagi kehidupan bayi.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
2. Peserta mengetahui pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
3. Peserta mengetahui dampak yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan
cukup gizi selama periode 1000 HPK
4. Peserta mengetahui pentingnya nutrisi mulai kehamilan
5. Peserta mengetahui upaya memenuhi kebutuhan gizi bayi di 1000
HPK
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil.
114
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu balita
diberikan informasi serta penjelasan mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK).
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Senin, 12 Oktober 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di kelas ibu hamil Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian 1000 Ceramah 5’ PPT dan video Pertanyaan
Hari Pertama pengetahuan : “apa
Kehidupan (HPK) pengertian 1000
HPK?”
2. Pentingnya 1000 Ceramah 5’ PPT dan video Pertanyaan
Hari Pertama pengetahuan :
Kehidupan (HPK) bagi “Mengapa 1000
bayi HPK peting bagi
kehidupan bayi?”
3. Dampak yang terjadi Ceramah 5’ PPT dan video Pertanyaan
jika bayi tidak pengetahuan : “apa
mendapatkan cukup saja dampak
gizi selama periode negative jika bayi
1000 HPK tidak mendapatkan
cukup gizi selama
periode 1000
HPK?”
4. Pentingnya nutrisi Ceramah 5’ PPT dan video Pertanyaan
mulai masa kehamilan pengetahuan :
“mengapa utrisi
penting pada saat
masa kehamilan?”
5. Upaya memenuhi Ceramah 10’ PPT, video, leaflet Pertanyaan
115
kebutuhan gizi selama dan poster pengetahuan : “apa
periode 1000 HPK saja upaya yang
dapat dilakukan
untuk memenuhi
kebutuhan gizi
selama periode
1000 HPK?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini juga
dapat dilihat dari hasil pre dan post test serta antusiasme para ibu balita ketika
mengikuti penyuluhan. Penyuluhan berjalan lancar, sesuai dengan
perencanaan.
116
lebih kreatif dalam memilih posisi yang aman, nyaman, dan tidak
menyebabkan perut ibu hamil tertekan.
Ada beberapa posisi yang aman untuk berhubungan intim saat hamil tua,
di antaranya: wanita di atas, penetrasi dari belakang, penetrasi
menyamping, posisi missionary.
Jawaban : Posisi tidur saat hamil yang tepat adalah memiringkan badan
kearah kiri untuk memperlancar sirkulasi darah, baik yang menuju jantung
maupun yang menuju ke rahim, janin, dan ginjal. Selain itu, berbaring
menyamping ke kiri membuat lambung berada pada posisi yang nyaman
dan tidak menekan organ hati yang terletak di sisi kanan.
11. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor ,44 dan rata rata hasil post
test menunjukkan skor 4,84. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari
adanya beberapa pertanyaan audiens tentang 1000 HPK.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Fyna Zaakiyah
NIM : P1337431215089
117
Lampiran 1. Materi
118
Selama masa kehamilan, nutrisi ibu menjadi bahan bakar perkembangan otak bayi
yang pesat sehingga pada saat bayi lahir otak mereka akan mengandung 100 milyar
neuron (saraf).
Kualitas diet ibu selama masa kehamilan juga memastikan bay lahrir dengan berat
yang sehat-tidak terlalu besar maupun terlalu kecil yang akan menurunkan resiko
komplikasi selama persalinan dan timbulnya masalah kesehatan di masa depan bayi.
5. Upaya memenuhi kebutuhan gizi selama periode 1000 HPK
a. Pada saat sebelum kehamilan. Pada saat calon ibu merencanakan kehamilan, ibu
perlu memastikan keadaan gizi dan kesehatan optimal.
b. Pada saat ibu mengandung. Selama dalam masa kehamilan, ibu penting untuk
diperhatikan karena keadaan gizi pada saat ibu hamil sangat menentukan status
kesehatan ibu dan proses pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandungnya.
c. Pada saat bayi berusia 0-6 bulan. Usia 0-6 bulan merupakan masa terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Untuk itu, bayi memerlukan
gizi optimal. Satu-satunya makanan yang paling sempurna untuk bayi usia 0-6
adalah air susu ibu (ASI). Untuk itu bayi usia 0-6 bulan perlu diberikan ASI
Eksklusif, atau ASI saja tanpa penambahan makanan atau minuman lain hingga
bayi berusia 6 bulan.
d. Pada saat anak berusia 6 bulan – 2 tahun. Usia 6-12 bulan merupakan masa yang
kritis karena anak mulai diperkenalkan beberapa Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI). Masa ini sangat menentukan pola makan anak pada masa yang akan datang.
MP-ASI diberikan secara bertahap bentuk, frekuensi, jenis dan jumlah-nya dengan
usia anak. Pada saat anak berusia 1-2 tahun, secara bertahap mulai diberikan
makanan keluarga. ASI tetap diberikan hingga anak berusia 2 tahun.
119
Lampiran 2 Pre dan Post tes
Berikut adalah soal pre dan post tes 1000 Hari Pertama Kehidupan
Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah 1000 hari pertama kehidupan itu penting bagi buah hati
2. Apakah kegagalan di1000 hari pertama kehidupan dapat membuat
anak mudah sakit di masa dewasanya
3. Apakah kegagalan di1000 hari pertama kehidupan dapat
menurunkan kecerdasan anak
4. Apakah 1000 hari pertama kehidupan dapat mulai dipersiapkan di
awal kehamilan
5. Apakah ASI berperan dalam 1000 hari pertama kehidupan
120
Lampiran 3
Poster
121
122
Leaflet
123
124
Lampiran 4 Daftar hadir
125
126
Lampiran 5 Foto kegiatan
127
128
129
k. Kegiatan Penyuluhan Makanan Sehat
1. PENDAHULUAN
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah generasi
penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-
anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus
dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan.Tumbuh
berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi
dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan benar.
Untuk seorang anak, makan dapat dijadikan media untuk mendidik anak
supaya dapat menerima" menyukai, memilih makanan yang baik, juga untuk
menentukan jumlah makanan yang cukup dan bermutu. Dengan demikian
dapat dibina kebiasaan yang baik tentang waktu makan dan melalui cara
pemberian makan yang teratur anak biasa makan pada waktu yang lazim dan
sudatr ditentukan.
Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau
asupanmakanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan
sempurna.Sering timbul masalah terutama dalam pemberian makanan yang
tidak benardan menyimpang.Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada
banyakorgan organ dan sistem tubuh anak. Foodborne diseases atau
penyakitbawaan makanan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama dibanyak negara. Penyakit ini dianggap bukan termasuk penyakit yang
seriusuntuk jangka pendek, sehingga seringkali kurang diperhatikan baik
olehorang tua, masyarakat atau instansi yang terkait dengan masalah
ini(Anonim, 2007).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan tentang makanan sehat
peserta diharapkan mampu memahami dan mengerti tentang makanan
sehat
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian makanan sehat / bergizi
2. Sumber makanan sehat
3. Manfaat makanan sehat
4. Cara memilih makanan sehat
130
5. Dampak mengkonsumsi makanan tidak sehat
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa siswi TK (Taman Kanak – Kanak)
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Siswa
siswi TK diberikan informasi serta penjelasan mengenai makanan sehat
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Jumat, 16 November 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di TK Pamekar Budi Desa Candisari Kecamatan Mranggen
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Ceramah 3’ PPT dan Pertanyaan
makanan sehat Leaflet pengetahuan : “apa
(bergizi) itu makanan
sehat?”
2. Sumber Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
makanan sehat / Leaflet pengetahuan : “apa
bergizi saja sumber
makanan sehat /
bergizi ?”
3. Manfaat Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
makanan sehat / Leaflet pengetahuan : “apa
bergizi manfaat makanan
sehat?”
4. Cara memilih Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
makanan sehat / Leaflet pengetahuan :
bergizi “bagaimana cara
memilih makanan
sehat?”
5. Dampak tidak Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
mengonsumsi Leaflet pengetahuan : “apa
makanan sehat saja dampak jika
131
tidak
mengonsumsi
makanan sehat?”
8. MATERI (TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Poster Rp. 3.500,00,- x 1 Rp. 3.500,00,-
JUMLAH Rp. 3.500,00,-
10. EVALUASI
Penyuluhan makan sehat dilakukan di TK Pamekar Budi Desa
Candisari Kecamatan Mranggen. Sasaran dari adanya penyuluhan ini
adalah seluruh siswa siswi TK Pamekar Budi. Media yang digunakan
adalah Ppt yang berisi gambar – gambar buah dan sayuran serta poster “Isi
Piringku”. Pada poster berisi informasi yang padat mengenai makanan –
makanan sehat beserta penjelasan gambar. Seluruh peserta dapat
mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan dengan baik. Ketika
presentasi (PPT) disajikan, terdapat beberapa sayuran dan buah – buahan
yang kurang dikenali oleh siswa siswi TK Pamekar Budi sehingga peserta
tidak mampu menyebutkan apa nama dari buah / sayuran yang ditanyakan
ketika gambar dari buah dan sayuran yang berada di ppt ditanyakan.
Selain itu juga terdapat beberapa siswa yang kurang mampu membedakan
mana sayuran brokoli dan mana sayuran kembang kol. Hal ini
dikarenakan adanya kesamaan bentuk antara kedua sayur tersebut.
1. Pertanyaan: Apa bedanya brokoli dan kembang kol?
Jawaban : sayuran brokoli adalah yang berwarna hijau, sedangkan
sayuran kembang kol adalah yang berwarna putih.
2. Pertanyaan : Apa nama sayuran itu?
Jawaban : nama sayuran tersebut adalah paprika
11. HASIL
132
Setelah sesi tanya jawab dilakukan, didapatkan bahwa seluruh siswa
siswi telah mampu menyebutkan nama – nama sayuran dan buah – buahan
yang menjadi contoh makanan sehat. Artinya, terdapat peningkatan
pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan makan sehat di TK Pamekar
Budi Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Daulika S.L
NIM : P1337431215006
133
Lampiran 1. Materi
Pengertian makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat zat yang dibutuhkan
oleh tubuh. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang
sarat gizi dan baik dikonsumsi oleh tubuh.
134
c. Membantu meningkatkan daya ingat
Manfaat makanan sehat lainnya adalah membantu meningkatkan daya ingat. Daya
ingat berkaitan dengan system kinerja otak sebagai pusat pengolahan informasi yang
diterima tubuh. Dalam kinerja otak tentu membutuhkan sejumlah nutrisi yang dapat
menunjang kinerjanya tersebut, seperti vitamin B12. Nutrisi yang baik bagi otak dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan memiliki kadar gizi seimbang.
Maka dari itu, mengkonsumsi makanan sehat dapat memiliki khasiat dalam
membantu meningkatkan daya ingat otak.
d. Memperbaiki jaringan – jaringan tubuh yang rusak.
Salah satu manfaat dasar dari makanan sehat adalah dapat memperbaiki jaringan –
jaringan tubuh yang rusak. Kerusakan pada jaringan tubuh dapat dikarenakan adanya
luka maupun faktor abnormal lainnya. Kerusakan tersebut dapat ditanggulangi dengan
memberikan nutrisi yang baik bagi tubuh, agar mampu meregenerasi jaringan tubuh
itu sendiri. Asupan nutrisi tersebut diperoleh dari jenis makanan yang sehat dan
memiliki kandungan gizi yang cukup. dengan mengkonsumsi makanan seperti itu,
tubuh mampu memperbaiki jaringan yang rusak tadi dengan jaringan yang baru.
Sehingga proses metabolisme tubuh dapat berjalan dengan lancar.
e. Membantu melaksanakan aktivitas secara normal.
Manfaat makanan sehat yang terakhir adalah mampu membantu tubuh
melaksanakan aktivitas secara normal. Pada dasarnya manusia dapat beraktivitas
secara normal bila memiliki asupan energy yang cukup. Energy ini diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi sehari – hari. Makanan yang sehat tentu memiliki energy
yang cukup banyak dalam mendukung tubuh melakukan aktivitas. Sehingga bagi
mereka yang telah menerapkan pola konsumsi makanan yang sehat akan dapat
beraktivitas dengan normal setiap harinya.
135
Daging tanpa lemak, ikan, ayam, dan alternative daging seperti telur , kacang, tahu,
biji – bijian dapat memenuhi kebutuhan zat besi, vitamin B12, omega-3, asam lemak
dan protein untuk pertumbuhan dan perkembangan otot anak. Zat besi dan asam
lemak omega-3 juga sangat penting untuk perkembangan otak dan membantu anak
dalam belajar.
3. Buah dan Sayuran
Buah dan sayur membantu anak melindungi tubuh dari penyakit karena mengandung
vitamin, antioksidan, serat, mineral, dan air.
4. Susu dan Produk Olahannya
Susu, keju, dan yogurt mengandung protein dan kalsium yang baik untuk
pertumbuhan tulang dan gigi.
5. Air Putih
Air putih merupakan minuman terbaik untuk anak. Minuman manis seperti jus buah,
minuman anggur manis, minuman isotonic, air berperisa, soda, dan susu berperisa
hanya akan mengisi tubuh anak dengan timbunan gula. Terlalu banyak gula akan
membuat anak malas makan. Anak yang terbiasa minum minuman manis akan
beresiko memiliki berat badan berlebih, obesitas, dan kerusakan gigi. Jika anak mulai
mengkonsumsi minuman manis sejak usia dini, hal ini dapat berlanjut menjadi
kebiasaan jangka panjang ketika anak menjadi dewasa nanti.
a. Obesitas
Nutrisi yang buruk merupakan salah satu penyebab utama terjadinya obesitas pada
anak – anak yang dapat membahayakan kesehatan anak. Obesitas dapat terjadi akibat
terlalu banyak mengkonsumsi kalori dari berbagai jenis makanan tinggi lemak, gula,
dan natrium, tetapi rendah nutrisi. Hal ini terjadi terutama pada anak – anak yang
sering mengkonsumsi makanan cepat saji.
136
Obesitas pada anak dapat menyebabkan terjadinya diabetes, tekanan darah tinggi,
kanker, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Obesitas juga dapat menyebabkan
anak memiliki kepercayaan diri yang rendah, gangguan makan, penurunan kualitas
hidup, dan berbagai gangguan psikologis lainnya yang sulit diatasi.
b. Gangguan emosional
Anak – anak yang mengkonsumsi makanan tidak sehat (kurang nutrisi) lebih mudah
mengalami berbagai gangguan psikologis, seperti gangguan cemas atau gangguan
kemampuan belajar, yang membuat mereka lebih sering membutuhkan konseling.
Nutrisi buruk juga dapat berdampak negative pada kemampuan anak untuk
berkembang dan beradaptasi secara normal.
c. Penurunan Prestasi
Anak – anak yang mengkonsumsi makanan tidak sehat lebih sering membolos dan
sering tidak naik kelas. Ketika seorang anak tidak memperoleh cukup vitamin,
mineral, dan berbagai nutrisi penting lainnya, maka hal ini dapat membuat anak
menjadi lesu, tidak bertenaga, dan mengalami berbagai kegagalan perkembangan.
Kekurangan nutrisi pada anak dapat menyebabkan rendahnya skor IQ. Anak – anak
ini juga lebih sulit menjaga hubungan pertemanan akibat berbagai gangguan perilaku
yang dialaminya. Kegagalan dalam dunia akademis dan social dapat memiliki dampak
permanen dalam kehidupan anak apabila tidak segera ditangani.
137
Lampiran 2. Poster
138
Lampiran 3. Daftar Hadir
139
Lampiran 4. Foto Kegiatan
140
l. Kegiatan Penyuluhan Sarapan Sehat Anak Sekolah Dasar
1. PENDAHULUAN
Usia sekolah merupakan rentang usia perkembangan anak usia sekolah 6-
12 tahun. Anak sekolah berada pada masa pertumbuhan fisik dan mental yang
sangat diperlukan untuk menunjang kehidupannya di masa datang (Potter &
Perry, 2009).
Waktu pagi setelah bangun tidur adalah waktu untuk melakukan segala
aktivitas, tubuh membutuhkan energi yang cukup, energi itu bisa diperoleh
dari sarapan. Sarapan menjadi energi untuk semua aktivitas tubuh anak
disekolah seperti berfikir dan belajar, karena energi yang berasal dari makan
malam telah terpakai untuk aktivitas tubuh malam hari sebelum tidur dan pada
saat tidur. Jika makan pagi tidak selalu dilakukan maka tubuh akan berusaha
menaikkan kadar gula darah dengan mengambil cadangan lemak. Dalam
keadaan seperti ini tubuh tidak berada dalam keadaan baik untuk melakukan
aktivitas, sehingga akan mengganggu konsentrasi belajar anak (Astuti &
Sulistyowati, 2007).
Pemberian makan yang baik harus sesuai dengan jumlah, jenis dan jadwal
yang berbeda pada tiap usia anak. Ketiga hal tersebut harus terpenuhi sesuai
usia anak secara keseluruhan.
Anak membutuhkan sarapan karena dalam sarapan diharapkan terjadinya
ketersediaan energi yang digunakan untuk jam pertama melakukan aktivitas.
Akibat tidak sarapan akan menyebabkan tubuh tidak mempunyai energi yang
cukup untuk melakukan aktivitas terutama pada proses belajar karena pada
malam hari di tubuh tetap berlangsung proses oksidasi guna menghasilkan
tenaga untuk menggerakkan jantung, paru-paru dan otot-otot tubuh lainnya
(Moehji, 2009). Anak yang tidak biasa makan pagi berisiko terhadap
terjadinya status gizi kurang.
Sarapan menjadi sangat penting, karena kadar gula dalam darah akan
menurun sekitar dua jam setelah seseorang bangun tidur. Jika anak tidak
sarapan,dia biasanya akan merasa lemas atau lesu sebelum tengah hari karena
gula darah dalam tubuh sudah menurun (Yusnalaini, 2004 ). Sarapan
berpengaruh untuk perkembangan otak. Dimana otak butuh nutrisi dan
oksigen makanan akan dicerna ditubuh disampaikan keseluruh tubuh, sel,
141
jaringan yang ada, dan saraf. Proses berpikir membutuhkan kerja dari saraf
yang melibatkan sel dan jaringan yang membutuhkan nutrisi.
Sarapan juga mempunyai peranan penting bagi anak. Anak yang terbiasa
sarapan akan mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada anak yang
tidak terbiasa sarapan. Sarapan bagi anak akan memacu pertumbuhan dan
memaksimalkan kemampuan di sekolah (Elizabeth, 2003).
Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari,
waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi.
Sarapan dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan,
sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat
tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah. Selain
itu, mengonsumsi protein dan kadar serat yang tinggi juga dapat membuat
seseorang tetap merasa kenyang hingga waktu makan siang (Jetvig, 2010).
Sarapan yang baik harus banyak mengandung karbohidrat karena akan
merangsang glukosa dan mikro nutrient dalam otak yang dapat menghasilkan
energi, selain itu dapat berlangsung memacu otak agar membantu memusatkan
pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran (Moehji, 2009).
Sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa, sarapan
dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh saat
bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, sarapan
dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan penyerapan
pelajaran sehingga prestasi belajar lebih baik (Khomsan, 2010).
Menurut Khomsan (2010) ada 2 manfaat yang diperoleh kalau seseorang
melakukan sarapan, antara lain :
1. Sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin
normal, maka gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga
berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas.
2. Pada dasarnya sarapan akan memberikan kontribusi penting akan
beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin
dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya
proses fisiologis dalam tubuh.
Seseorang yang tidak sarapan, pastilah tubuh tidak berada dalam keadaan
yang cocok untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini dikarenakan
142
tubuh akan berusaha menaikkan kadar gula darah dengan mengambil
cadangan glikogen, dan jika ini habis, maka cadangan lemaklah yang
diambil (Moehji, 2009).
Sarapan termasuk dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang dalam pesan
kedelapan. Makan pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan
memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesegaran tubuh dan
meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Pada anak-anak, makan pagi
akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih
ditingkatkan (Soekirman, 2000).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, anak – anak dapat mengetahui tentang
pentingnya sarapan (makan pagi)
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian sarapan (makan pagi)
2. Peserta mengetahui manfaat sarapan (makan pagi)
3. Peserta mengetahui jenis kandungan yang baik untuk sarapan
(makan pagi)
4. Peserta mengetahui akibat jika tidak sarapan (makan pagi)
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa siswi SDN 01 dan SDN 02
Candisari Desa Candisari Kecamatan Mranggen
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Siswa
siswi SD diberikan informasi serta penjelasan mengenai sarapan sehat
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Senin, 26 November 2018 dan Kamis, 29 November
2018
6. TEMPAT
Dilakukan di SDN 01 dan SDN 02 Candisari Desa Candisari Kecamatan
Mranggen.
7. KEGIATAN
143
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
6. Pengertian Ceramah 3’ PPT dan Pertanyaan
sarapan Poster pengetahuan : “apa
itu sarapan?”
7. Manfaat Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
sarapan Poster pengetahuan : “apa
manfaat sarapan?”
8. Jenis Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
kandungan Poster pengetahuan : “apa
yang baik untuk saja jenis
sarapan kandungan yang
baik untuk
sarapan?”
9. Dampak tidak Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
sarapan Poster pengetahuan : “apa
saja akibat jika
tidak sarapan?”
8. MATERI (TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Poster Rp. 3.500,00,- x 2 Rp. 7.000,00,-
JUMLAH Rp. 7.000,00,-
10. EVALUASI
Penyuluhan sarapan sehat dilaksanakan di SDN 01 dan 02 Candisari
Desa Candisari Kecamatan Mranggen. Sasaran dari penyuluhan ini adalah
seluruh siswa – siswa kelas 5 SD. Media yang digunakan adalah
presentasi powerpoint, poster, dan video yang berisi gambar – gambar dan
beberapa penjelasan. Seluruh peserta penyuluhan dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik dan antusias. Pada kegiatan penyuluhan, para
peserta diberikan sebuah sandwich berisi telur dadar, tomat, mentimun,
mayonnaise, dan selada sebagai contoh menu sarapan sehat yang
144
kemudian dimakan secara bersama – sama. Diberikan juga doorprize bagi
siswa/siswi yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.
Dari kegiatan penyuluhan tersebut, telah didapatkan bahwa para
peserta penyuluhan telah mengerti pentingnya sarapan sehat dan juga apa
saja akibat jika tidak sarapan sebelum beraktivitas (sekolah)
1. Pertanyaan : Apa dampak jika tidak sarapan sebelum berangkat
sekolah?
Jawaban : Dampak dari jika tidak sarapan sebelum berangkat sekolah
adalah tidak dapat berkonsentrasi dengan baik ketika mengikuti
pelajaran di kelas, mudah merasa lapar, dan prestasi belajar menurun.
11. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Daulika S.L
NIM : P1337431215006
145
Lampiran 1. Materi
Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari, waktu
sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Sarapan dianjurkan
menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat tinggi dengan protein yang cukup namun
dengan kadar lemak rendah. Selain itu, mengonsumsi protein dan kadar serat yang tinggi juga
dapat membuat seseorang tetap merasa kenyang hingga waktu makan siang (Jetvig, 2010).
Manfaat Sarapan (Makan Pagi)
a. Mempunyai energi yang cukup untuk melakukan aktivitas terutama pada proses belajar
b. Terhindari dari lemas atau lesu sebelum tengah hari ketika sekolah
c. Meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran sehingga
prestasi belajar lebih baik
d. Produktivitas meningkat
e. Mempertahankan daya tahan tubuh
f. Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat namun rendah lemak dapat mencegah
untuk cepat lapar hingga waktu makan siang
g. Menumbuhkan perilaku positif
h. Menumbuhkan sikap disiplin
1. Karbohidrat
Karbohidrat sebagai sumber energi sangat diperlukan saat sarapan.
2. Protein
Selain sebagai bahan bakar untuk siap menjalani aktivitas seharian, sarapan
juga berguna untuk mendukung pertumbuhan. Protein dapat membantu pembentukan
struktur tulang, gigi dan rambut. Tak hanya itu, protein juga dapat mengganti jaringan
sel tubuh yang rusak, melawan penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Protein juga mampu mencegah lapar datang lebih cepat, karena protein menjaga perut
kenyang lebih lama.
Contoh makanan tinggi protein yang baik untuk dijadikan menu sarapan anak
sekolah antara lain ikan, telur, ayam, susu, tahu, udang, brokoli, dll.
146
3. Serat
Makanan sumber tinggi serat dapat membantu mencegah dari cepat merasa lapar
hingga waktu makan siang. Contoh makanan tinggi serat yang baik dijadikan untuk
menu sarapan seperti sayur mayor, wortel, bayam, alpukat, apel, pir, pisang, kacang
merah, kacang almond, dll.
1. Aktivitas Terganggu
Ketika perut kosong karena tidak sarapan (makan pagi) tubuh tidak akan
menghasilkan energy untuk aktivitas di pagi hari. Sehingga pada pukul 10 – 11 siang
akan timbul kelelahan dan kelaparan yang dapat mengganggu jalannya aktivitas.
2. Kehilangan Konsentrasi
Anak yang melewatkan sarapan (makan pagi) akan mengalami kesulitan dalam
berkonsentrasi khususnya pada jam – jam sebelum makan siang
3. Keseimbangan Tubuh Terganggu
Anak yang tidak sarapan, membuat asupan energi yang dibutuhkan tubuh diambil dari
glukosa darah. Hal ini akan menyebabkan kadar glukosa darah dalam tubuh anak akan
berkurang, yang mengakibatkan kesehatan dan keseimbangan tubuh menjadi
terganggu.
4. Tubuh Menjadi Lemah
Akibat nyata dari tidak melakukan sarapan (makan pagi) adalah tubuh menjadi lemas,
kepala pusing, mengantuk, letih dan lesu, serta berpengaruh terhadap daya konsentrasi
anak ketika berpikir dan beraktivitas.
5. Prestasi Menurun
Seorang anak yang melewatkan sarapan (makan pagi) akan menyebabkan otak
kekurangan cukup energy untuk berpikir. Hal tersebut akan membuat anak sulit untuk
berkonsentrasi dalam memperhatikan pelajaran di kelas sehingga akan berdampak
pada menurunnya prestasi anak di sekolah.
147
Lampiran 2. Poster
148
Lampiran 3. Daftar Hadir
149
Lampiran 4. Foto – Foto Kegiatan
150
m. Kegiatan Demonstrasi Cuci Tangan
1. PENDAHULUAN
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam
pencegahan dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005).Mencuci tangan
merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air.
Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara
mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme
(Tietjen, 2003 dalam Moestika ). Diare biasanya kuman ditransmisikan dari
tangan yang tidak bersih ke makanan. Kuman-kuman kemudian memapar ke
person yang makanan tersebut. Hal ini bisa diegah dengan selalu mencuci
tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum menyiapkan makanan (
Darmiatun, 2013). Mencuci tangan juga dapat menghilangkan sejumlah besar
virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang
menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza.
Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun,
namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukan dengan
benar pada saat yang penting ( Umar, 2009 dalam Mirzal ). Sebagian
masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci tangan, namun dalam
kenyataanya masih sangat sedikit ( hanya 5% yang tahubagaimana cara
melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk di ajarkan pada
masyarakat agar bias mencegah terjadinya penyakit ( Siswanto, 2009 dalam
Zuraidah ).
Mencuci tangan memakai sabun sangat penting sebagai salah satu
mencegah terjadinya diare, kebiasaan mencuci tangan diterapkan setelah
buang air besar, setelah menceboki bayi dan balita, sebelum makan serta
sebelum menyiapkan makanan. Masyarakat akan mampu meningkatkan
pengetahuan hidup sehat dimanapun mereka berada jika mereka sadar,
termotivasi dan di dukungan dengan adanya informasi serta sarana dan
prasarana kesehatan. Masyarakat hanya mengetahui penyakit menular pada
penyakit tertentu saja sedangkan untuk penyakit dalam atau penyakit
infeksilainya masih kurang sehingga kesadaran untuk masyarakat dalam
151
menjaga hidup sehat, dan menjaga dirinya dari bahaya penyakit menular
terbatas pada apa yang mereka ketahui saja. Mencuci tangan merupakan
metode tertua, sederhana dan paling konsisten untuk pencegahan dan
pengontrolan penularan infeksi (Perry & Potter 2005). Maka dari sebagai ibu
diharus kan untuk mencuci tangan sebelum mengolah atau memasak suatu
makanan untuk keluarga tercintanya agar terhindar dari penyakit
Menurut penelitian WHO, 100 ribu anak Indonesia meninggalsetiap
tahunnya karena diare. Data yang dirilis oleh Riskedas tahun 2007
menyebutkan diare termasuk salah satu dari dua penyebab kematian terbanyak
pada anak-anak, selain pneumonia. Kematian pada pada anak umur 4-11 tahun
yang disebabkan diare sebanyak 25,5% dan pneumonia15,5%. Sebanyak 40
hingga 60 % diare pada anak terjadi akibat rotavirus. Biasanya virus masuk
mulut melalui tangan yang terkontaminasi kotoran akibat tidak mencuci
tangan.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, anak – anak dapat mengetahui tentang
pentingnya mencuci tangan
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian cuci tangan
2. Peserta mengetahui tujuan mencuci tangan
3. Peserta mengetahui alasan mencuci tangan dengan air mengalir
4. Peserta mengetahui 5 waktu yang tepat untuk mencuci tangan
5. Peserta mengetahui langkah mencuci tangan yang baik dan benar
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa siswi SDN 01 Candisari dan SDN 02
Candisari
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Siswa siswi
SD diberikan informasi serta penjelasan mengenai sarapan sehat
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Senin, 26 November 2018 dan Kamis 29 November 2018
152
6. TEMPAT
Dilakukan di SD Negeri 01 Candisari dan SD Negeri 02 Candisari Desa
Candisari Kecamatan Mranggen
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
10. Pengertian cuci Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
tangan Poster pengetahuan : “apa
itu cuci tangan?”
11. Tujuan mencuci Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
tangan Poster pengetahuan : “apa
tujuan mencuci
tangan?”
12. Alasan mencuci Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
tangan dengan Poster pengetahuan :
air mengalir “mengapa harus
mencuci tangan
menggunakan air
mengalir?”
13. 5 waktu yang Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
tepat untuk Poster pengetahuan :
mencuci tangan “kapan sebaiknya
kita mencuci
tangan?”
14. Langkah Ceramah 15’ PPT dan Pertanyaan
mencuci tangan Poster pengetahuan :
yang baik dan “bagaimana cara
benar dan mencuci tangan
demonstrasinya yang baik dan
benar?”
153
8. MATERI (TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print poster Rp. 3.500,00,- x 1 Rp. 3.500,00,-
TOTAL Rp. 3.500,00,-
10. EVALUASI
Demonstrasi cuci tangan dilakukan di SDN 01 Candisari Dan SDN 02
Candisari Desa Candisari Kecamatan Mranggen. Sasaran dari adanya
penyuluhan ini adalah seluruh siswa siswi SDN 01 Candisari dan SDN 02
Candisari. Media yang digunakan adalah poster yang berisi gambar – gambar
beserta penjelasan gambar dan juga demonstrasi (peragaan) bagaimana cara
mencuci tangan yang baik dan benar. Seluruh peserta dapat mengikuti
kegiatan penyuluhan yang diadakan dengan baik dan bersemangat. Ketika
demonstrasi selesai di praktekan, seluruh siswa siswa SDN 01 Candisari dan
SDN 02 Candisari juga ikut mempraktekan cuci tangan yang baik dan benar
menggunakan sabun dan air mengalir yang tersedia di SDN 01 Candisari dan
SDN 02 Candisari
1. Pertanyaan: Apa tujuan mencuci tangan?
Jawaban : Mencuci tangan bertujuan agar tangan kita bersih dan
terhindar dari penyakit seperti diare, sehingga adik – adik dapat tumbuh
sehat.
2. Pertanyaan : Kenapa cuci tangan harus di air mengalir?
Jawaban : Supaya kuman dan kotoran yang ada di tangan akan ikut
mengalir terbawa air. Jika tidak cuci tangan di air mengalir, kuman dan
kotoran akan tetap menempel di tangan adik – adik.
11. HASIL
Setelah sesi tanya jawab dilakukan, didapatkan bahwa seluruh siswa siswi
telah mampu menyebutkan bagaimana langkah – langkah mencuci tangan
yang baik dan benar. Peserta juga telah mampu menyebutkan apa saja tujuan
dari mencuci tangan. yang menjadi contoh makanan sehat. Artinya, terdapat
peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan mencuci tangan di
154
SDN 01 Candisari dan SDN 02 Candisari Desa Candisari Kecamatan
Mranggen
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Daulika S.L
NIM : P1337431215006
155
Lampiran 1. Materi
156
tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang
dan tidak menempel ditangan.
d. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini
juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun
tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
e. Tangan terlihat kotor.
5. Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni 7 lagkah
yang di kembangkan menjadi 10 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih
jelasnya.
a. Basuh tangan dengan air mengalir
b. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
c. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu
pula sebaliknya.
d. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan
e. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
g. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya
h. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
i. Bilas kedua tangan dengan air.
j. Keringkan dengan lap tangan atau tissue
157
Lampiran 2. Poster
158
Lampiran 3. Daftar Hadir
159
Lampiran 4. Foto – foto Kegiatan
160
n. Kegiatan Penyuluhan Hipertensi
1. PENDAHULUAN
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi
sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk
penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu
sebagai peringatan bagi korbannya.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat
melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan
usia. Dimana tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg dan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi,
walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui
(hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan
kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh
darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah.
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi
gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak,
penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot
jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat yang ada di indonesia maupun di beberapa negara yang ada di
dunia. Semakin meningkatnya populasi usia lanjut maka jumlah pasien dengan
hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah. Diperkirakan sekitar 80%
kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang, tahun 2025 dari
sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus
di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini
dan pertambahan penduduk saat ini. Angka – angka prevalensi hipertensi di
Indonesia telah banyak dikumpulkan dan menunjukkan di daerah pedesaan
masih banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Baik dari segi case finding maupun penatalaksanaan pengobatannya.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami hipertensi dan penatalaksanaan gizi pada
hipertensi
161
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian hipertensi
2. Peserta mengetahui penyebab hipertensi
3. Peserta mengetahui makanan yang dianjurkan dan dibatasi pada
penatalaksanaan hipertensi
4. Peserta mengetahui pentingnya olahraga dan aktivitas fisik dalam
penatalaksanaan hipertensi
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu-ibu
diberikan informasi serta penjelasan mengenai hipertensi dan
penatalaksanaan gizi pada hipertensi.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Sabtu, 10 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Pengajian Ibu-ibu RT 04 RW 05 Desa Candisari Kecamatan
Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian hipertensi Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian
hipertensi?”
2. Penyebab hipertensi Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
penyebab
hipertensi?”
3. makanan yang Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
dianjurkan dan dibatasi pengetahuan : “apa
pada penatalaksanaan makanan yang
hipertensi dianjurkan dan
dibatasi pada
162
penatalaksanaan
hipertensi?”
4. Pentingnya olahraga Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
dan aktivitas fisik pengetahuan : “apa
dalam penatalaksanaan Pentingnya
hipertensi olahraga dan
Formula aktivitas fisik
dalam
penatalaksanaan
hipertensi
formula?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No Keterangan Harga x Jumlah Total
Leaflet
1 Print 2.000 2.000
Fotokopi 50 x 200 10.000
Total 12.000
10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini
juga dapat dilihat dari tanya jawab dan antusiasme para ibu ketika
mengikuti penyuluhan.
1. Pertanyaan : Bagaimana mengatur garam dalam makanan sehari-
hari?
Jawaban : Saat memasak sebaiknya tidak menggunakan garam,
namun menyediakan mangkuk khusus garam sejumlah garam yang
diperbolehkan dalam sehari, sehingga penggunaan garam lebih terukur.
2. Pertanyaan : Jika tekanan darah 120/90 apakah masih normal?
Jawaban : Masih normal, karena batas hipertensi 140/90 mmHg.
3. Pertanyaan : Apakah hipertensi bias disembuhkan?
Jawaban : Tekanan darah dapat dikontrol dengan cara mengontrol
asupan dan aktivitas fisik.
163
11. HASIL
Peserta cukup antusias dalam menyimak materi yang disampaikan dan
menanyakan beberapa pertanyaan seputar materi yang diberikan.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Neldawati Ningrum
NIM : P1337431215007
164
Lampiran 1. Materi
1. Pengertian Hipertensi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan
yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi
merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk
mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh
angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
2. Penyebab Hipertensi
Sampai saat ini penyebab hipertensi esensial tidak diketahui dengan pasti. Hipertensi
primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi ini disebabkan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder disebabkan oleh faktor primer
yang diketahui seperti kerusakan ginjal, gangguan obat tertentu, stress akut, kerusakan
vaskuler dan lain – lain. Adapun penyebab paling umum pada penderita hipertensi maligna
adalah hipertensi yang tidak terobati. Risiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan
keparahan dari faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
3. Makanan yang Dianjurkan dan Dibatasi Pada Hipertensi
Modifikasi gaya hidup yang penting yang terlihat menurunkan tekanan darah adalah
mengurangi berat badan untuk individu yang obes atau gemuk; mengadopsi pola makan
DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium; diet
rendah natrium; aktifitas fisik; dan membatasi konsumsi alkohol. Pada sejumlah pasien
dengan pengontrolan tekanan darah, cukup baik menggunakan terapi satu obat
antihipertensi; mengurangi garam dan berat badan dapat membebaskan pasien dari
penggunaan obat.
165
Program diet yang mudah diterima adalah yang didesain untuk menurunkan berat
badan secara perlahan-lahan pada pasien yang gemuk dan obes disertai pembatasan
pemasukan natrium dan alkohol.
Mengonsumsi banyak serat dalam buah dan sayur juga merupakan diit yang
dianjurkan bagi penderita hipertensi. Serat dapat membantu melarutkan lemak yang
merupakan penyebab plak pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah.
166
Lampiran 1
Leaflet
167
168
Lampiran 2
Dokumentasi
169
Lampiran 3
Daftar Hadir
170
171
o. Kegiatan Penyuluhan ASI Ekslusif
1. PENDAHULUAN
Air Susu Ibu atau yang sering disingkat dengan ASI merupakan satu-an
yang terbaik untuk bayi, karena memiliki komposisi gizi yang paling lengkap
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Sugiarti, 2011). Melihat manfaat
yang besar, maka pemberian ASI Eksklusif sangat dianjurkan. ASI Ekslusif
adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa makanan tambahan lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim sejak lahir hingga bayi umur 6
bulan (Sugiarti, 2011).
Prevalensi pemberian ASI di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar
40,21% sedangkan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 adalah sebesar
60,15% (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2009). Jika dilihat standar pencapaian
ASI Eksklusif yang ditargetkan dalam pembangunan nasional dan strategi
nasional program peningkatan cakupan pemberian ASI sebesar 80%. Menurut
World Health Organization (WHO) dahulu pemberian ASI Eksklusif
berlangsung usia 4 bulan, namun belakangan sangat dianjurkan agar ASI
Eksklusif diberikan sampai anak usia 6 bulan (Firmansyah, 2012).
Secara nasional cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia pada
tahun 2009 mencapai angka 34,3%. Menurut penelitian Rohani (2007)
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu sangat berpengaruh terhadap
pemberian ASI Eksklusif, hal ini ditunjukkan akan terjadi peningkatan
pemberian ASI Eksklusif jika disertai dengan peningkatan pengetahuan
tentang ASI Eksklusif (Sugiarti, 2011).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami pentingnya pemberian ASI Eksklusif.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian ASI Eksklusif
2. Peserta mengetahui manfaat ASI Eksklusif
3. Peserta mengetahui dampak negatif tidak dilakukannya ASI
Eksklusif
4. Peserta mengetahui keunggulan ASI disbanding susu formula
172
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu
hamil diberikan informasi serta penjelasan mengenai pentingnya ASI
Eksklusif.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Rabu, 07 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Kelas Ibu Hamil Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian ASI Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
Eksklusif poster pengetahuan : “apa
pengertian ASI
Eksklusif?”
2. Manfaat ASI Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
Eksklusif poster pengetahuan : “apa
manfaat ASI
Eksklusif?”
3. Dampak negatif Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
tidak dilakukannya ASI poster pengetahuan : “apa
Eksklusif dampak negative
tidak dilakukannya
ASI Eksklusif?”
4. Keunggulan ASI Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
disbanding susu poster pengetahuan : “apa
formula keunggulan ASI
dibandingkan susu
formula?”
8. MATERI
173
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No Keterangan Harga x Jumlah Total
Leaflet
1 Print 2.000 2.000
Fotokopi 50 x 200 10.000
Poster
2
Print 1.000 1.000
Pre dan Post Test
3 Print 800 800
Fotokopi 50 x 200 10.000
Total 23.800
10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini
juga dapat dilihat dari hasil pre dan post test serta antusiasme para ibu
balita ketika mengikuti penyuluhan.Penyuluhan berjalan lancar, sesuai
dengan perencanaan.
Audience mendengarkan dengan seksama, terdapat beberapa
pertanyaan dari narasumber :
1. Pertanyaan : Jika ASI tidak keluar, bagaimana solusi agar anak tidak
dehidrasi?
Jawaban : Bayi dapat bertahan selama 3 hari setelah kelahiran tanpa
makanan apapun. Ibu tidak perlu panik dan memberikan makanan
tambahan sebelum usia 6 bulan. Ibu harus tenang dan memenuhi
konsumsi makanan bergizi yang dapat memperlancar produksi ASI.
2. Pertanyaan : Makanan apa saja yang dapat membantu pengeluaran
ASI?
Jawaban : Ibu sebaiknya mengonsumsi makanan dengan gizi
lengkap baik makanan pokok, lauk hewani. lauk nabati, sayur dan
buah. Serta mengonsumsi makanan tinggi asam folat, yaitu daun hijau
seperti katuk dan bayam.
174
3. Pertanyaan : ASI yang dimasukkan kedalam kulkas, baik atau tidak?
Jawaban : ASI yang diperah sebaiknya memang disimpan dalam
kulkas untuk memperpanjang masa simpan, ini dapat menjadi solusi
bagi ibu menyusui yang bekerja.
11. HASIL
Hasil dari pretest dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan
ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif. Rata-rata hasil skor pretest yaitu
4,46, sedangkan hasil skor post test yaitu 5,00.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Neldawati Ningrum
NIM : P1337431215007
175
Lampiran 1. Materi
1. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain,
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali
vitamin dan mineral dan obat (Roesli, 2000). Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga
berhubungan dengan tindakan memberikan ASI kepada bayi hingga berusia 6 bulan
tanpa makanan dan minuman lain, kecuali sirup obat. Setelah usia bayi 6 bulan,
barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan ASI dapat
diberikan sampai 2 tahun atau lebih (Prasetyono, 2005).
b. Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali
ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di
sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI,
sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim dan kanker
payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak
menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan
botol dan mensterilkannya.
176
ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain,
ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga
aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional
177
4. Perbedaan Kandungan Gizi ASI dan Susu Formula
178
karena mengandung enzim-enzim posporlipid ditambah
yang dapat membantu proses mengandung protein yang
pencernaan antara lain lipase tidak mudah dicerna yang
(untuk menguraikan lemak), bisa membentuk sepotong
amilase (untuk menguraikan susu yang membeku
karbohidrat) dan protease (untuk sehingga berhenti di perut
menguraikan protein). lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.
Kebutuhan Dapat memajukan pendirian Kekurangan menghisap
hubungan ibu dan anak. ASI payudara: mudah menolak
adalah makanan bayi, dapat ASI yang menyebabkan
memenuhi kebutuhan bayi, kesusahan bayi
memberikan rasa aman kepada menyesuaikan diri atau
bayi yang dapat mendorong makan terlalu banyak, tidak
kemampuan adaptasi bayi. sesuai dengan prinsip
kebutuhan.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya Biaya lebih mahal: karena
alat-alat, makanan, dll yang menggunakan
berhubungan dengan alat,makanan, pelayanan
pemeliharaan, mengurangi beban kesehatan, dll. Untuk
perekonomian keluarga. memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi Polusi dan infeksi:
bias menghindari penyucian botol pertumbuhan bakteri di
susu yang tidak benar ataupun hal dalam makanan buatan
kebersihan lain yang disebabkan sangat cepat apalagi di
oleh penyucian tangan yang tidak dalam botol susu yang
bersih oleh ibu. Dapat hangat biarpun makanan
179
menghindari bahaya karena yang dimakan bayi adalah
pembuatan dan penyimpanan susu makanan bersih akan tetapi
yang tidak benar. karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.
Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih Penyusuan susu formula
mudah dibawa keluar, lebih mudah dan alat yang cukup untuk
diminum, minuman yang paling menyeduh susu.
segar dan suhu minuman yang
paling tepat untuk bayi.
Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut Penyusuan susu formula
untuk menghisap ASI, hal ini dengan botol susu akan
dapat membuat gigi bayi menjadi mengakibatkan penyedotan
kuat dan wajah menjadi cantik. yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal dan
kemungkinan menjadi
gemuk.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI Bagi bayi yang
dapat menghindari alergi karena alergiterhadap susu formula
susu formula seperti mencret, tidak dapat menghindari
muntah, infeksi saluran mencret, muntah,infeksi
pernapasan, asma, bintik-bintik, saluran napas, asma,
pertumbuhan terganggu dan gejala kemerahan, pertumbuhan
lainnya. terganggu dan gejala
lainnya yang disebabkan
oleh susu formula.
Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim Tidak dapat membantu
bagi ibu ibu, lebih lambat datang bulan kontraksi rahim yang dapat
sehabis melahirkan sehingga dapat membantu pengembalian
ber-KB alami. Selain itu dapat tubuh ibu jadi rahim perlu
menghabiskan kalori yang berguna dielus sendiri oleh ibu.
180
untuk pengembalian postur tubuh Tidak dapat memperlambat
ibu. Berdasarkan biodata statistik, waktu datang bulan yang
ibu yang menyusui ASI lebih dapat menghasilkan cara
rendah kemungkinan menderita KB alami. Berdasarkan
kanker payudara, kanker rahim biodata statistik, ibu yang
dan keropos tulang. menyusui susu formula
lebih tinggi kemungkinan
menderita kanker payudara.
181
Lampiran 2
Poster
182
Lampiran 3
Poster
183
Lampiran 4
Leaflet
184
185
Lampiran 5
Jawaban
No Soal Tidak Tidak
Setuju
Setuju tahu
1 Sebaiknya hanya memberikan ASI saja pada bayi usia
0-6 bulan
2 ASI dapat mengurangi risiko infeksi lambung dan usus,
serta alergi pada bayi. Selain itu pemberian ASI dapat
mendekatkan hubungan ibu dan anaknya.
3 Memberikan ASI dapat merusak bentuk payudara, dan
sulit untuk diterapkan sehari-hari.
4 Pemberian ASI Eksklusif dapat mencegah kejadian gizi
buruk dan diare anak.
5 Zat gizi dalam ASI dapat meningkatkan kekebalan
tubuh dan mencegah penyakit infeksi pada anak
186
Lampiran 6
Hasil Pretest
187
Lampiran 7
Soal Total
No Nama Kategori
1 2 3 4 5 score
1 Ana Fitriana 1 1 1 1 1 5 Paham
2 Imronah 1 1 1 1 1 5 Paham
3 Zuliana 1 1 1 1 1 5 Paham
4 Nurul Aini 1 1 1 1 1 5 Paham
5 Masudah 1 1 1 1 1 5 Paham
6 Khaefiyah 1 1 1 1 1 5 Paham
7 Sulasmini 1 1 1 1 1 5 Paham
8 Jumirah 1 1 1 1 1 5 Paham
9 Musriah 1 1 1 1 1 5 Paham
10 Erika Listyorini 1 1 1 1 1 5 Paham
11 Umi Hanik 1 1 1 1 1 5 Paham
12 Siti Nur Kholidah 1 1 1 1 1 5 Paham
13 Ayu Syeni L 1 1 1 1 1 5 Paham
14 Ayu Eka Sari 1 1 1 1 1 5 Paham
15 Wiwik Noviyanti 1 1 1 1 1 5 Paham
16 Nur Khamidah 1 1 1 1 1 5 Paham
17 Khairun Nisa 1 1 1 1 1 5 Paham
18 Purwanti 1 1 1 1 1 5 Paham
19 Susmiati 1 1 1 1 1 5 Paham
20 Ida Sudarti 1 1 1 1 1 5 Paham
21 Shoimatun 1 1 1 1 1 5 Paham
22 Sarifatun Ulfa 1 1 1 1 1 5 Paham
23 Luthfiana 1 1 1 1 1 5 Paham
24 Fitrotus Solikah 1 1 1 1 1 5 Paham
Rata-rata 5,00 Paham
188
Lampiran 8
Dokumentasi
189
Lampiran 9
Daftar Hadir
190
191
p. Kegiatan Penyuluhan Hiperurisemia
1. PENDAHULUAN
Hiperurisemia adalah gangguan metabolisme yang ditandai oleh kelebihan
asam urat dalam darah. Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin
pada manusia, konsentrasi serum asam urat yang tidak lebih dari 7 mg/dL pada
laki-laki dan 6 mg/dL pada perempuan (Kim et al, 2010; Peixoto et al, 2001;
Putra, 2006; Lamb et al, 2006)
Prevalensi hiperurisemia pada penduduk di Jawa Tengah adalah sebesar
24,3% pada laki-laki dan 11,7% pada perempuan (Hensen dan Putra, 2007).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh McAdam-DeMaro et al (2013), dari
8.342 orang yang diteliti selama 9 tahun, insidensi kumulatifnya adalah 4%,
yakni 5% pada pria dan 3% pada pada wanita. Prevalensi hiperurisemia
berbeda-beda pada setiap golongan umur dan meningkat pada usia 30 tahun
pada pria dan usia 50 tahun pada wanita (Liu et al, 2011).
Asam urat merupakan substansi hasil akhir nucleic acid atau metabolisme
purin dalam tubuh. Berdasarkan penyelidikan bahwa 90% dari asam urat
merupakan hasil katabolisme purin yang dibantu oleh enzim guanase dan
xantin oksidase (Shamley, 2005). Asam urat yang berlebihan tidak akan
tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh tubuh, maka akan terjadi
peningkatan kadar asam urat dalam darah yang disebut sebagai hiperurisemia.
Hiperurisemia yang lanjut dapat berkembang menjadi gout (Klippel, 2000).
Hiperuricemia disebabkan oleh sintesa purin berlebih dalam tubuh karena pola
makan yang tidak teratur dan proses pengeluaran asam urat dari dalam tubuh
yang mengalami gangguan. Faktor-faktor yang diduga juga mempengaruhi
penyakit ini adalah diet, berat badan dan gaya hidup
Asam urat juga berhubungan dengan berbagai penyakit seperti hipertensi,
penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus dan berbagai penyakit metabolik
lainnya. Mekanisme terjadinya hiperurisemia pada penyakit metabolik adalah
karena peningkatan kerja ginjal sehingga lama-kelamaan menyebabkan
kelelahan ginjal dan menurunkan kerja ginjal sehingga eksresi asam urat
berkurang (Jin et al, 2012; Gustafsson dan Unwin, 2013). Peningkatan asam
urat juga dapat menyebabkan peningkatan C-Reactive Protein (CRP). CRP
merupakan biomarker terjadinya inflamasi sistemik, yang kemudian
192
mempermudah terjadinya penyakit metabolik seperti hipertensi dan penyakit
kardiovaskular (Krishnan, 2014)
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami penyakit gout dan penatalaksanaan gizi pada
hiperurisemia
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian hiperurisemia
2. Peserta mengetahui penyebab hiperurisemia
3. Peserta mengetahui makanan yang dianjurkan dan dibatasi pada
penatalaksanaan hiperurisemia
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu-ibu
diberikan informasi serta penjelasan mengenai hiperurisemia dan
penatalaksanaan gizi pada hiperurisemia menggunakan media Leaflet
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Sabtu, 10 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Pengajian Ibu-ibu RT 04 RW 05 Desa Candisari Kecamatan
Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
hiperurisemia
pengetahuan : “apa
pengertian
hiperurisemia?”
2. Penyebab Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
hiperurisemia
pengetahuan : “apa
penyebab
hiperurisemia?”
3. makanan yang Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
193
dianjurkan dan dibatasi pengetahuan : “apa
pada penatalaksanaan makanan yang
hiperuresemia dianjurkan dan
dibatasi pada
penatalaksanaan
hiperuresemia?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No Keterangan Biaya x Jumlah Total
1 Leaflet Rp.500,- x 25 Rp. 12.500,-
Jumlah Rp.12.500,-
10. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Media yang digunakan dapat digunakan secara maksimal
b. Penyuluh melakukan penyuluhan dengan baik
2. Proses
a. Kegiatan berlangsung kondusif
b. Peserta penyuluhan merespon dengan baik materi yang disampaikan
11. HASIL
Penyuluhan mengenai hiperurisemia telah dilaksanakan, proses
penyuluhan dapat berjalan dengan lancar. Peserta mampu memahami apa
yang disamppaikan, dan peserta banyak mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan materi yang disampaikan
12. PENANGGUNGJAWAB
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P1337431215069
194
Lampiran 1 materi
1. Pengertian Hiperurisemia
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin. Asam urat sebenarnya
berperan sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah. Namun bila
kadarnya berlebih, asam urat akan berperan sebagai prooksidan yang akan
mengakibatkan terjadinya pengkristalan dan dapat menimbulkan gout (McCrudden
Franci H. 2000). Sekitar 60 % radikal bebas di dalam serum dibersihkan oleh asam
urat.
Kadar darah asam urat normal pada laki - laki yaitu 3.6 - 7 mg/dl sedangkan
pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W. 1994). Penyakit
asam urat (Gout atau Hiperurisemia) adalah suatu penyakit akibat penimbunan kristal
monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi (Gout Arthritis),
benjolan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh dan batu pada saluran kemih.
2. Etiologi Asam Urat
Penyakit asam urat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Penyakit hiperurisemia primer.
Penyebabnya diduga berkaitan dengan faktor genetik, enzim maupun hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat atau berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyebab penyakit hiperurisemia sekunder :
Beberapa hal yang dapat meningkatkan produksi asam urat:
a. Konsumsi makanan yang berkadar purin tinggi. Purin adalah salah satu
senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan
termasuk dalam kelompok asam amino, yang merupakan unsur pembentuk
protein. Misalnya: daging, jeroan, kepiting, kerang, kacang tanah, bayam,
buncis, kembang kol.
b. Minuman dengan tinggi fruktosa.
c. Penyakit pada darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia, anemia hemolitik).
d. Mengkonsumsi alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12, dan obat obatan lain
seperti diuretika, dosis rendah asam salisilat, asetosal dosis rendah,
fenilbutazon dan pirazinamid dapat meningkatkan ekskresi cairan tubuh,
namun menurunkan eksresi asam urat pada tubulus ginjal sehingga terjadi
peningkatan kadar asam urat dalam darah (Lieberman Michael, 2009).
195
e. Obesitas (kegemukan).
f. Intoksikasi (keracunan timbal).
g. Kadar keton (hasil buangan lemak) yang meninggi yang ditemukan pada
penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik.
h. Pada pemakaian hormonal untuk terapi seperti hormon adrenok ortikotropik
dan kortikosteroid (Ronco Claudio, Franscesco Rodeghiero, 2005).
3. Jenis Hiperurisemia
Menurut Lanny tahun 2012, hiperurisemia terdiri dari:
1. Hiperurisemia Asimtomatik
Hiperurisemia ini terjadi tanpa gejala klinis gout meskipun kadar asam urat tinggi.
Kondisi tersebut menunjukkan hiperurisemia tahap awal. Sekitar 20 – 40 %
penderita mengalami sekali atau beberapa kali serangan kolik renal sebelum
mengalami serangan artritis. Serangan akut gout dan batu ginjal muncul setelah 20
tahun seseorang mengalami hiperurisemia asimtomatis.
2. Hiperurisemia Simtomatis
Hiperurisemia ini ditandai dengan adanya gout pada jaringan sendi, ginjal, jantung,
mata hingga organ lain.
4. Patofisiologi Hiperurisemia
Peningkatan kadar asam urat yang melebihi batas normal (pria < 7 mg dan
wanita < 6 mg) dalam serum menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat
sehingga kristal asam urat mengendap dalam sendi, akhirnya terjadi respons inflamasi
dan diteruskan dengan terjadinya serangan gout. Serangan yang berulang-ulang,
penumpukan kristal monosodium urat (thopi) akan mengendap dibagian sendi sendi
yang dingin seperti ibu jari kaki, pangkat jari kaki, pergelangan kakai, lutut, tangan,
siku, bahu telinga dan lain – lain (Nyoman, K. 2009. Asam Urat. Yogyakarta: B
First.). Akibat penumpukan asam urat yang terjadi secara sekunder dapat
menimbulkan nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis.
5. Manifestasi Klinis
1. Nyeri hebat pada malam hari (Wijaya Kusuma, 2006).
2. Sendi yang tererang tampak bengkak, merah, mengkilat dan teraba panas, dan
sulit digerakkan (Wijaya Kusuma, 2006)
3. Disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan thopi.
196
4. Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis.
5. Berdasarkan diagnosis dari American Rheumatism Association (ARA),
seseorang dikatakan menderita asam urat jika memenuhi beberapa kriteria
berikut :
a. Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam cairan sendi.
b. Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam thopi, ditentukan
berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar
terpolarisasi.
c. Didapatkan 6 dari 12 kriteria di bawah ini
Terjadi serangan arthritis akut lebih dari satu kali.
Terjadi peradangan secara maksimal pada hari pertama gejala atau
serangan datang.
Merupakan arthritis monoartikuler (hanya terjadi di satu sisi
persendian).
Sendi yang terserang berwarna kemerahan.
Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit /
membengkak.
Serangan nyeri unilateral (di salah satu sisi) pada sendi
metatarsophalangeal.
Serangan nyeri unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
Adanya thopi (deposit besar dan tidak teratur yang berasal dari
natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula
sendi.
Terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah (lebih dari 7,5
mg/dL).
Pada gambaran radiologis tampak pembengkakan sendi secara
asimetris (satu sisi tubuh saja).
Pada gambaran radiologis tampak kista subkortikal tanpa erosi.
Hasil kultur cairan sendi menunjukkan nilai negative.
197
6. Komplikasi Hiperurisemia
Menurut Vitahealth tahun 2005 dalam Kertia tahun 2009, komplikasi yang dapat
terjadi akibat peningkatan asam urat dalam darah adalah:
1. Kencing batu
Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah akan mengendap di ginjal dan
saluran perkencingan, berupa kristal dan batu.
2. Merusak ginjal
Kadar asam urat yang tinggi akan mengendap di ginjal sehingga merusak
ginjal.
3. Penyakit jantung
Asam urat menyerang endotel lapisan bagian paling dalam pembuluh darah
besar. Jika endotel mengalami disfungsi atau rusak, akan menyebabkan
penyakit jantung koroner.
4. Stroke
Aliran darah tidak lancar akibat penumpukan asam urat di pembuluh darah
yang meningkatkan resiko penyakit stroke.
5. Merusak saraf
Jika penumpukan asam urat terjadi didekat saraf maka bisa mengganggu
fungsi saraf.
6. Peradangan tulang
Jika asam urat menumpuk di persendian, lama-lama akan membentuk tofus
yang menyebabkan artrhitis gout akut, sakit rematik atau peradangan sendi
bahkan bisa sampai terjadi kepincangan.
198
c. Obat imunosupresif berfungsi untuk menekan reaksi imun. Obat ini jarang
digunakan karena efek sampingnya cukup berat yaitu dapat menimbulkan
penyakit kanker dan bersifat racun bagi ginjal dan hati.
d. Suplemen antioksidan yang diperoleh dari asupan vitamin dan mineral yang
berkhasiat untuk mengobati asam urat. Asupan vitamin dan mineral dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi buah atau sayaran segar yang berwarna hijau
atau orange, seperti wortel.
e. Obat pengubah perjalanan penyakit artritis reumatoid. Obat ini harus diberikan
setelah seseorang didiagnosa terkena penyakit asam urat.
2. Menjaga Konsumsi makanan
Mengurangi makanan tinggi purin perlu karena purin merupakan senyawa yang akan
dirombak menjadi asam urat dalam tubuh
8. Diet hiperurisemia
Tujuan dari diet rendah purin adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Penderita
asam urat disarankan banyak minum air putih dan cairan jus buah karena air
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Makanan yang baik dan sehat untuk
penderita asam urat adalah yang kadar purinnya rendah tapi harus memenuhi cukup
energi, protein, mineral dan vitamin. Bahan makanan yang dianjurkan antara lain nasi,
bubur, bihun, roti, gandum, makaroni, pasta, jagung, kentang, ubi, talas, havermout,
sumber protein hewai yang dianjurkan, telur, susu skim/susu rendah lemak, sayuran
yang diperbolehkan wortel, labu siam, terong, pare, oyong, ketimun, labu air, selada
air, tomat, dan lobak, sedangkan untuk buah semua macam buah diperbolehkan untuk
dikonsumsi.
Bahan makanan yang dibatasi antara lain daging sapi, daging ayam, ikan
tongkol, tenggiri, bawal, bandeng, kerang, udang dibatasi maksimum 50 gram/hari.
Sumber protein nabati yang dibatasi diantaranya tempe, tahu maksimum 50gram/hari
dan kacang-kacangan (kacang hijau, kacang tanah, kedelai) paling banyak
25gram/hari. Sayuran yang dibatasi yaitu bayam, buncis, daun/biji melinjo, kapri,
kacang polong, kembang kol, asparagus, kangkung dan jamur maksimum 100gr/hari.
Teh kental atau kopi sebaiknya dihindari. Dalam percobaan yang dilakukan oleh ahli
gizi dari Kanada, diet purin selama 16 minggu kepada pasien yang menderita asam
urat dapat menurunkan berat badan sebanyak 5,4kg dan dapat menurunkan kadar
199
asam urat serta mengurangi gejala serangan asam urat yang tiba-tiba muncul dengan
mengkonsumsi makanan yang telah dianjurkan.yaitu bayam, buncis, daun/biji
melinjo, kapri, kacang polong, kembang kol, asparagus, kangkung dan jamur
maksimum 100gr/hari. Teh kental atau kopi sebaiknya dihindari. Dalam percobaan
yang dilakukan oleh ahli gizi dari Kanada, diet purin selama 16 minggu kepada pasien
yang menderita asam urat dapat menurunkan berat badan sebanyak 5,4kg dan dapat
menurunkan kadar asam urat serta mengurangi gejala serangan asam urat yang tiba-
tiba muncul dengan mengkonsumsi makanan yang telah dianjurkan.
200
Lampiran 2 leaflet
201
Lampiran 3: Daftar Hadir
202
q. Kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan
1. PENDAHULUAN
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain
yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Kurangnya perhatian terhadap hal ini, telah sering
mengakibatkan terjadinya dampak berupa penurunan kesehatan konsumennya,
mulai dari keracunan makanan akibat tidak higienisnya proses penyimpanan
dan penyajian sampai risiko munculnya penyakit kanker akibat penggunaan
bahan tambahan (food additive) yang berbahaya.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan keamanan pangan
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian keamanan pangan
2. Peserta mengetahui manfaat
3. Peserta mengetahui
4. Peserta mengetahui
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah Ibu-ibu PKK di Desa Candisari
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu-ibu
PKK diberikan informasi serta penjelasan mengenai keamanan pangan.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Minggu, 25 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
203
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Cara menjaga Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
kebersihan leaflet pengetahuan :
“Bagaimana cara
menjaga
kebersihan?”
2. Mengatur peralatan Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
bagi makanan mentah leaflet pengetahuan :
dan matang “Bagaimana cara
mengatur peralatan
bagi makanan
mentah dan
matang”
3. Cara memasak Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
pangan hingga matang leaflet pengetahuan :
“Bagaimana cara
memasak pangan
hingga matang”
4. Cara menjaga Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
pangan pada suhu leaflet pengetahuan :
aman “Bagaimana cara
menjaga pangan
pada suhu aman”
5. Cara memilih air Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
dan bahan pangan leaflet pengetahuan :
yang aman “Bagaimana cara
memilih air dan
bahan pangan
yang aman”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
204
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Leaflet Rp 1.000 x 1 Rp 1.000,-
2. Fotocopy leaflet Rp 200 x 44 Rp 8.800,-
3. Print pre & post Rp 1.000 x 1 Rp 1.000,-
test
4. Fotocopy pre & Rp 200 x 44 Rp 8.800,-
post test
JUMLAH Rp 19.600,-
10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini juga
dapat dilihat dari antusiasme para ibu-ibu PKK ketika mengikuti penyuluhan.
205
Lampiran 1. Materi
206
Pisahkan daging, unggas, ikan mentah dari sayuran dan buah-buahan
Gunakan peralatan yang terpisah seperti pisau, wadah dan talenan untuk
menangani pangan mentah berbeda dengan pisau dan talenan untuk memotong
pangan matang
Simpan pangan dalam wadah tertutup untuk menghindari kontak pangan
mentah dan matang
3. Cara memasak pangan hingga matang
Masak pangan hingga matang yaitu sampai berwarna kecoklatan, terutama
daging, ikan, unggas dan telur.
Makanan berkuah seperti soto, sop dimasak hingga mendidih sambil diaduk –
aduk ± 1 menit setelah mendidih
Pemanasan kembali dengan seksama
4. Cara menjaga pangan pada suhu aman
Jangan membiarkan makanan pada suhu ruang selama 2 jam atau lebih
Jangan menyimpan makanan terlalu lama meskipun dalam lemari es
Makanan bayi dan lansia atau orang yang daya tahan tubuhnya rendah harus
segera disajikan dan tidak boleh disimpan
Jangan melunakkan makanan beku pada suhu ruang
5. Cara memilih air dan bahan pangan yang aman
Cuci buah dan sayuran, terutama jika langsung dimakan
pilih bahan pangan yang segar dan baik
Gunakan air yang aman atau diberi perlakuan lebih dahulu agar aman
Pilih pangan olahan yang dikemas bernomor izin edar BPOM MD/ BPOM
ML/P-IRT (seperti susu pasteurisasi)
207
Lampiran 2. Foto Kegiatan
208
r. Kegiatan Penyuluhan Gizi Ibu Hamil
1. PENDAHULUAN
Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 angka
kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah 228 per 100.000 bayi kelahiran
hidup. Dibandingkan dengan kondisi Negara Asia Tenggara yang lain, dengan
rentang 30 - 200 per 100.000 kelahiran hidup, angka di Indonesia masih
tinggi. Masalah gizi pada ibu hamil juga bedampak pada angka kematian bayi.
Data SDKI tahun 2007 menunjukkan 34 kematian bayi per 1000 kelahiran
hidup. Gizi kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi proses tumbuh
kembang janin yang berisiko kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR). Data
BBLR tahun 2002 menunjukkan 14%. Gambaran kejadian yang
memprihatinkan tersebut merupakan dampak rendahnya status gizi pada ibu
hamil yang ditunjukkan oleh prevalensi anemia cukup tinggi yaitu sebanyak
40,1% (SKRT 2001).
Angka prevalensi risiko KEK pada Wanita Usia Subur (WUS, Riset
Kesehatan Dasar, 2007) di Indonesia sebesar 13,6%. Salah satu sasaran dalam
RPJMN 2010-2014 bidang kesehatan yaitu penurunan prevalensi pendek
(TB/U) dari 36,8% menjadi sekurangkurangnya 32% pada tahun 2014.
Mengingat dampak di kemudian hari pada tumbuh kembang janin, ibu hamil
sebagai bagian dari WUS, merupakan sasaran yang perlu mendapat perhatian
khusus.
Dari kejadian gizi kurang ibu hamil, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh ibu hamil salah satunya yaitu kebutuhan gizi ibu hamil.
Kebutuhan gizi ibu hamil yang berbeda dari kebutuhan gizi orang biasanya
membuat ibu hamil wajib mengetahui gizi seimbang bagi ibu hamil.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan gizi seimbang ibu hamil
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian gizi seimbang
2. Peserta mengetahui manfaat gizi seimbang ibu hamil
3. Peserta mengetahui pesan gizi seimbang ibu hamil
4. Peserta mengetahui kebutuhan gizi ibu hamil
5. Peserta mengetahui masalah yang sering dihadapi ibu hamil
209
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah Ibu Hamil di Desa Candisari
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu
hamil diberikan informasi serta penjelasan mengenai gizi ibu hamil.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Senin, 12 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai Desa Candisari Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
seimbang pengetahuan : “apa
pengertian gizi
seimbang?”
2. Manfaat gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
seimbang ibu pengetahuan : “apa
hamil saja manfaat gizi
seimbang ibu
hamil?”
3. Pesan gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
seimbang ibu pengetahuan : “apa
hamil saja pesan gizi
seimbang ibu
hamil?”
4. Kebutuhan gizi ibu Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
hamil pengetahuan :
“berapa kebutuhan
gizi ibu hamil?”
5. Masalah yang Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
sering dihadapi ibu pengetahuan : “apa
hamil saja masalah yang
210
sering dihadapi ibu
hamil?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di kelas ibu hamil yang diadakan oleh Bidan
Desa setiap satu bulan sekali di Balai Desa. Sasaran dari penyuluhan ini
adalah semua ibu hamil di Desa Candisari. Media yang digunakan adalah
ppt, leaflet dan video.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sedikit pasif, hal ini dibuktikan
dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan terkait stunting. Berikut
pertanyaan dan jawaban yang diberikan :
1. Pertanyaan : Makan daging bikin air ketuban kotor atau tidak?
Jawaban : Tidak, yang membuat air ketuban kotor yaitu jamu.
2. Pertanyaan : Makan buah sebelum makan atau sesudah makan?
Jawaban : Sebelum makan agar asupan serat lebih mudah dipenuhi.
10. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor 3.87 dan rata rata hasil post test
menunjukkan skor 4,3. Artinya ada peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari adanya beberapa pertanyaan
audiens.
11. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tia Choirunnisa
NIM : P1337431215060
211
Lampiran 1. Materi
212
b. Membatasi makan makanan yang mengandung garam tinggi untuk mencegah
hipertensi karena meningkatkan resiko kematian janin, terlepasnya plasenta,
serta gangguan pertumbuhan
c. Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin, produksi cairan
amnion dan meningkatnya volume darah, mengatur keseimbangan asam basa
tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Asupan air minum ibu hamil sekitar 2-3 liter
perhari (8-12 gelas sehari).
213
4. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia
kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan janin.
Berikut merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil
Merupakan suatu ukuran atau takaran makan yang dimakan tiap kali makan
214
Frekuensi makan merupakan seringnya seseorang melakukan kegiatan makan dalam
sehari baik makanan utama atau pun selingan, sebanyak 3 kali makan utama dan 2
kali makan selingan atau porsi kecil namun sering dan harus sesuai porsi dibawah ini:
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis
pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsisemakin
mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi, semakin mudah tubuh memperoleh berbagai
zat yang bermanfaat bagi kesehatan.
Cara menerapkan yaitu dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hariyang
terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman.
Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis untuk setiap kelompok makanan setiap kali makan
akan lebih baik.
215
a. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau serealia
seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti ubi, singkong,
dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan, mi, roti, makaroni,
havermout, dan bihun.
b. Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur,
susu, dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan berupa
kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo;
serta hasil oalahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.
216
c. Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna
hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung,
wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang panjang,
buncis, dan kecipir. Buah-buahan diutamakan yang berwarna kuning jingga,
kaya serat dan yang berasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas, nangka,
nangka masak, jambu biji, apel, sirsak dan jeruk.
Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengadung zat gizi
tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan
perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut ini merupakan zat gizi yang
diperlukan ibu hamil
217
:
218
Contoh menu sehari
219
5. Masalah yang Sering Dihadapi Ibu Hamil
a. Mual dan muntah setiap hari, apakah akan mengganggu kondisi gizi janin ?
Hal ini jarang menyebabkan masalah dan tidak akan menyebabkan bayi
kurang gizi. Apalagi, jika ibu hamil mengatur pola makan.Namun perlu
waspada bila mual-muntah itu jadi sangat hebat, ibu hamil dapat kekurangan
cairan dan gizi, begitu juga dengan janinnya. Bila terjadi, ibu hamil harus
dirawat dirumah sakit untuk diberi cairan infus dan obat-obatan
b. Berapa jumlah kenaikan berat badan ideal selama hamil?
Pada trimester I, berat badan (BB) diharapkan naik kurang dari 2 kilogram.
Pada trimester II dan III, sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kilogram
setiap minggunya.
c. Haruskah minum susu khusus untuk ibu hamil?
Tidak harus, susu biasa maupun susu khusus ibu hamil sama-sama merupakan
sumber protein dan sumber kalsium yang baik untuk ibu hamil.
d. Suplemen zat besi dari dokter membuat ibu hamil sembelit. Bolehkah
menggantinya dengan makanan yang mengandung zat besi?
Boleh. Isu kontaminasi merkuri yang dapat menggugurkan janin atau merusak
sistem saraf janin membuat banyak ibu hamil menghindari ikan, terutama ikan
mentah. Padahal, tidak ada alasan untuk menghilangkan menu ikan selama
hamil. Kebutuhan protein ibu hamil adalah sekitar 60 gram per hari yang dapat
dipenuhi dari 3 porsi makanan sumber protein hewani ditambah 3 porsi
makanan sumber protein nabati dan 1 gelas susu.
e. Makan dan minum yang manis-manis, menyebabkan diabetes gestasional?
Makan dan minum yang manis-manis memang tidak secara langsung menjadi
penyebab diabetes gestasional atau diabetes yang muncul selama hamil, tapi
dapat menyebabkan obesitas yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit
diabetes di kemudian hari
f. Bolehkah mengonsumsi makanan berpengawet seperti sosis atau makanan
kaleng (kornet, tuna)?
Tidak ada rekomendasi pasti berapa banyak makanan ini boleh dikonsumsi,
karena efek pengawet maupun MSG masih kontroversi. Kalau memang
khawatir, sebaiknya kurangi atau hindari makanan berpengawet dan makanan
kemasan. Lebih baik konsumsi makanan segar yang diolah dengan baik.
g. Benarkah beberapa jenis keju tidak boleh dikonsumsi ibu hamil?
220
Keju lunak (feta, brie) atau keju yang dibuat dari susu yang tidak
dipasteurisasi tidak dianjurkan dikonsumsi serta bakteri listeria yang beresiko
menyebabkan bayi lahir prematur. Lebih baik, konsumsi keju masak seperti
keju cheddar.
221
Lampiran 2. Foto Kegiatan
222
C. Pemberdayaan Potensi Desa dalam Bidang Pangan
2. TUJUAN
1. Memberikan contoh usaha pemenuhan gizi keluarga.
2. Melakukan pembibitan tanaman sayuran.
3. Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah
3. SASARAN
Seluruh masyarakat desa Candisari yang terpusat di pekarangan puskesmas
pembantu Desa Candisari
4. METODE
Cocok tanam
5. WAKTU
Hari, Tanggal : Minggu, 18 November 2018
Pukul : 08.00 – 15.00 WIB
6. TEMPAT
Halaman Puskesmas pembantu Desa Candisari
223
7. BIAYA
No Keterangan Biaya x Jumlah Total
1 Bibit Rp.3.000,- x 5 Rp. 15.000,-
2 Pembuatan rak Rp. 350.000,- Rp. 350.000,-
3 Benih Rp. 20.000,- x 3 Rp. 60.000,-
Jumlah Rp. 425.000,-
8. EVALUASI
Tanaman tumbuh dengan baik, akan tetapi terkadang ada ayam yang
merusak tanaman, sehingga beberapa tanaman mati.
9. HASIL
224
225
Lampiran: Foto Kegiatan
226
227
b. Kegiatan Lomba Pangan Lokal PMT Balita
1. PENDAHULUAN
Fenomena yang terjadi di masyarakat bahwa ibu yang tidak memberikan
ASI eksklusif lebih memilih memberikan susu formula atau makanan
tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan. Sebagian ibu menganggap
bahwa dengan memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari
enam bulan akan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan bayi tidak akan
merasa kelaparan lagi. Di samping itu, masih banyak ibu yang belum
mengetahui manfaat pemberian ASI eksklusif. Hal ini berbahaya dilihat dari
sistem pencernaan bayi belum sanggup mencerna atau menghancurkan
makanan secara sempurna (Boedihardjo, 1994 dalam pardosi, 2009).
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional menyatakan bahwa persentase ibu
yang member makanan tambahan terlalu dini kepada bayi usia 2-3 bulan
sebanyak (32%) dan bayi usia 4-5 bulan sebanyak (69%) di Indonesia
(Susenas, 2002 dalam Pardosi, 2009). World Health Organitation (WHO)
2008 mencatat jumlah ibu yang memberi makanan tambahan pada bayi di
bawah usia 2 bulan mencakup 64% total bayi yang ada, 46% pada bayi usia 2-
3 bulan dan 14% pada bayi usia 46 bulan (Roesli, 2000 dalam Pardosi, 2009).
Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2002
menunjukan bahwa bayi (33,11%) sudah mendapatkan makanan tambahan
sebelum usia 4 bulan, bayi (78,23%) sudah mendapat makanan tambahan saat
bayi usia 4 bulan atau lebih (Depkes RI, 2002 dalam Pardosi, 2009).
Pemberian makanan tambahan pada usia dini terutama makanan padat
justru menyebabkan banyak infeksi, kenaikan berat badan, alergi terhadap
salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan (Pudjiadi, 2003 dalam
Murniningsih, 2008). Sedangkan pemberian cairan tambahan meningkatkan
risiko terkena penyakit. Karena pemberian cairan dan makanan padat menjadi
sarana masuknya bakteri patogen. Bayi usia dini sangat rentan terhadap
bakteri penyebab diare, terutama dilingkungan yang kurang hygienis dan
sanitasi lingkungan. Banyak sekali alasan kenapa orang tua memberikan
makanan tambahan 6–12 bulan. Umumnya banyak ibu yang beranggapan
228
kalau bayinya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Kadang
anak yang menangis terus di anggap sebagai anak yang tidak kenyang padahal
menangis bukan semata-mata tanda bayi lapar. Belum lagi masalah banyak
anggapan di masyarakat kita seperti oarang tua terdahulu. Alasan lainya juga
bisa dari tekanan lingkungan (WHO, 2001 dalam Wardani, 2012).
Bayi bisa menjadi kebal dan dapat teridentifikasi makanan yang
menyebabkan alergi dan penyakit makanan dan perilaku ibu yang baik sebagai
dibutuhkan selama proses pengenalan makanan untuk bayi, ibu diharapkan
mau dan teliti untuk mempraktekkan bagaimana cara memperkenalkan bayi,
kapan waktu pemberiannnya dan bagaimana jadwal pemberiannya. Dari
pernyataan di atas maka perlu diadakan penyuluhan untuk ibu-ibu yang
mempunyai bayi 6-12 bulan tentang memberikan makanan tambahan pada
bayi usia 6-12 bulan. Sehingga masyarakat akan tahu betapa pentingnya
memperkenalkan makanan tambahan kepada bayi 6-12 bulan dalam
membantu proses mengidentifikasi apakah ada reaksi alergi makanan terhadap
bayi selain itu agar bayi bisa beradaptasi terhadap makanan yang mengandung
kadar energi yang tinggi. Dalam hal ini perilaku merupakan dominan yang
sangat penting untuk terberntuknya tindakan seseorang karena dari
pengalaman penelitian perilaku yang di dasari pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 2003 dalam Wardani, 2012).
Dengan melihat dari latar belakang masalah di atas, maka diadakanlah
lomba kreasi pangan local pembuatan PMT balita usia 2-5 tahun untuk
meningkatkan pengetahuan kreatifitas ibu- ibu dalam pembuatan PMT bagi
balitanya.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat mengerti kebutuhan pangan tambahan bagi bayi.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui dan mengerti apa itu PMT
2. Peserta dapat membuat PMT sendiri dengan bahan pangan local
229
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu kader posyandu di 5 posyandu di Desa
Candisari.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, lomba, penilaian lomba, dan
pengumman hasil penilaian lomba.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Selasa, 27 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di kelas ibu hamil Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengumpulan resep Display 5’ Form pendaftaran Peserta
dan displayan produk mengumpulkan
PMT hasil kreasi kader resep produk PMT
yang dibuat
2. Presentasi resep dan Ceramah 5’ Catatan resep Peserta mampu
keunggulan produk peserta lomba mepresentasikan
yang dibuat resep dan
produknya
3. Penialaian produk Penilaian 5’ Form penilaian Penialain
oleh juri skoring menggunakan
metode scoring.
Skor minimal 69
dan maksimal 85.
4. Pengumuman lomba Ceramah 5’ Hasil penilaian Penguuman juara
berdasarkan hasil berdasarkan hasil
penilaian juri penilaian yang
dilakukan oleh juri
secara mutlak dan
tidak dapat
230
diganggu gugat.
5. Penyerahan reward Penyerahan 5’ Reward juara 1,2 Penyerahan reward
lomba kreasi pangan reward dan 3 juara 1 oleh bapak
lokal lurah Desa
Candisar, Juara 2
oleh ibu lurah
Desa Candisari,
dan Juara ke 3
oleh ibu bidan
desa.
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga (Rp) x Jumlah Total (Rp)
1. Foto copy 2000x 10 20.000
juklak dan
juknis lomba
pangan local
PMT balita
JUMLAH Rp.20.000,-
10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan lomba ini dapat berlangsung sesuai dengan rancangan
program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini juga dapat
dilihat dari presentasi produk oleh peserta, adanya kesesuan prduk dengan
arahan penilaian yang terdapat d juklak dan juknis..
11. HASIL
Peserta mampu mempresentasikan keunggulan prduknya, adanya juara 1, 2
dan 3 yang didapat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh juri.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Fyna Zakiyah
NIM : P1337431215089
231
Lampiran 1. Juklak dan Juknis lomba
Materi pengantar:
Pangan lokal merupakan produk pangan yang telah diproduksi dan biasanya berkaitan erat
dengan budaya masyarakat setempat.
Pemberian makanan pada anak tergantung dari beberapa hal sebagai berikut :
1. Jenis dan jumlah makanan yang diberikan.
2. Waktu yang tepat pemberian makanan.
3. Umur anak pada saat makanan padat tambahan dini biasa diberikan.
Makanan tambahan merupakan makanan yang diberikan kepada balita untuk memenuhi
kecukupan gizi yang diperoleh balita dari makanan sehari-hari yang diberikan ibu.
Makanan tambahan yang memenuhi syarat:
1. Makanan yang kaya energi, protein dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium,
vitamin A, vitamin C dan fosfat),
2. Bersih dan aman,
3. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya,
4. Tidak ada potongan atau bagian yang keras hingga membuat anak tersedak,
5. Tidak terlalu panas,
6. Tidak pedas atau asin,
7. Mudah dimakan oleh si anak,
8. Disukai,
9. Mudah disiapkan
10. Harga terjangkau.
232
Penilaian dan teknis lomba kreasi pangan lokal untuk membuat PMT balita:
Lomba dilaksanakan pada tanggal 27 November 2018 dengan hanya menampilkan hasil produk
masing-masing kelompok yang merupakan hasil kreasi sendiri dan dipresentasikan keunggulan
produknya (maksimal 10 menit) . Penilaian dan teknis pelaksanaan lomba sebagai berikut:
Penilaian:
Teknis:
233
Lampiran 2 Form penialain produk
Tanggal : ………
Penilaian dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap produk yang ditampilkan. Yang meliputi pengamatan terhadap warna, rasa,
tekstur, aroma, dan kesesuaian sasaran yaitu balita usia 2-5 tahun. Nilai atau skor yang diberikan terhadap masing- masing indikator
adalah 69 hingga 85 (minimal 69, dan maksimal 85).
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kemudian dilakukan rekapitulasi. Hasil rekapitulasi akan diambil 3 nilai atau skor tertinggi
untuk dijadikan sebagai pemenang lomba kreasi pangan lokal pembuatan PMT balita untuk usia 2-5 tahun. Peserta yang dinyatakan
lulus lomba jika minimal nilai atau skornya mencapai minimal 345 dan maksimal 425.
Penilaian
Nama
No. Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaan Rekapitulasi
produk Tampilan Warna Rasa Tekstur Aroma
sasaran harga porsi
234
Juri lomba kreasi pangan lokal
(………………………………)
235
Lampiran 3Foto dokumentasi
236
237
238
239
D. Melakukan Asuhan Gizi Buruk atau Gizi Kurang di Tingkat
Masyarakat
240
meningkatnya metabolisme energi. Karena itu, kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, serta perubahan komposisi dan metabolisme
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang
diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna (Rahmaniar dkk, 2011).
Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan kondisi yang
disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi
antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan
tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang menderita KEK
mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa
perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir
rendah (BBLR).
Kalori yang dibutuhkan tergantung aktivitas yang dilakukan
ibu hamil dan peningkatan Bassal Metabolic Rate (BMR).
Untuk ibu hamil ditambahkan 300 kalori/hari dari kebutuhan
biasanya. Energi yang diberikan tinggi berfungsi untuk
menyediakan energi yang cukup agar protein tidak dipecah
menjadi energi. Tambahan energi dapat diperoleh
dari nasi, roti, mie, jagung, ubi, kentang, dan sebagainya.
Protein tinggi
diberikan untuk menunjang pembentukan sel-sel baru bagi ibu
dan bayi. Penambahan protein sebesar 10 g/kg BB/hari. Protein
yang dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai biologis
tinggi, misalnya daging, susu, telur, keju, produk susu dan
ikan. Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin,
yaitu untuk membentuk otot, kulit, rambut dan kuku
(Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
241
Ibu Hamil yang mengalami KEK mempunyai risiko
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 5
kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak KEK
(Hidayanti, 2004).
2. TUJUAN
1. Memahami permasalahan gizi pada ibu hamil di Desa
Candisari
2. Menyusun perencanaan asuhan gizi yang tepat bagi
permasalahan gizi ibu hamil
3. Melakukan asuhan gizi pada ibu hamil dengan
permasalahan gizi di Desa Candisari
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan asuhan gizi ini adalah ibu hamil KEK
dan Anemia
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah wawancara, diskusi, tanya
jawab
5. WAKTU
Dilakukan 5 November – 6 Desember 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di Dusun Karangboyo, Dusun Gading dan Dusun
Sili, Desa Candisari, Kecamatan Mranggen
7. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan mengontrol asupan melalui recall
24 jam dan diskusi langsung dengan ibu hamil mengenai
asupan dan pengetahuan ibu mengenai gizi ibu hamil
8. HASIL
(TERLAMPIR)
242
9. PENANGGUNG JAWAB
1) Eka Dwi Saputri P1337431215003
2) Daulika Shafaqu L P1337431215006
3) Neldawati Ningrum P1337431215007
4) Yulia Puspitasari P1337431215008
5) Agatha Puspita A P1337431215047
6) Tia Choirunnisa P1337431215060
7) Musfiatul Nur L P1337431215069
8) Fyna Zakiyah P1337431215089
243
Kasus 1
NIM : P1337431215047
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
244
Hb = 12,3 mm/Hg
HbsAg +
HIV Aids -
Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan biokimia,Hb pasien normal, dan HbsAg
Responden positif
PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)
Responden sebagai ibu rumah tangga, suami responden bekerja di proyek, responden tidak
memiliki riwayat penyakit, Aktivitas olahraga responden yaitu jalan pagi 1x seminggu,
jam tidur responden yaitu pukul 10.30- 11.00 dan 20.30 sampai 04.30. Kehamilan
responden merupakan kehamilan pertama. Responden belum pernah mendapat konseling
mengenai gizi.
245
Pola makan responden tidak teratur. Responden makan nasi 1-2x sehari @ ¾ gls, tahu 3x
seminggu @ 1 ptg sdg, tempe 3x seminggu @ 1 ptg sdg, telur 2x seminggu @ 1 btr ,
ayam 1x sebulan @ 1 ptg sdg, lele 1x sebulan @ 1 ptg sdg, ikan panggang 1x seminggu
@ 1 ptg sdg, tahu 1x sehari @ 1 ptg sdg, tempe 1x sehari @ 1 ptg sdg, roti 1x sehari @ 1
iris, wafer 1x sehari @ 1 ptg, wortel 3x sehari @ 1 gls, kool 3x sehari @ 1 sdm, seledri 3x
sehari @ 1 sdt, brokoli 3x sehari @ 1 gls, kembang kool 3x sehari @ 1 gls, kangkung 2x
seminggu @ 1 gls, bayam 2x seminggu @ 1 gls, labu siam 1x sehari @ 1 gls, pisang 1x
sehari @ 1ptg sdg, melon 1x seminggu @ 1 ptg sdg, semngka 1x seminggu @ 1 ptg sdg,
manga 1x seminggu @ 1 ptg sdg. Responden jarang mengkonsumsi lauk hewani,
responden tidak memiliki alergi makanan
Malam : nasi ¾ gls, mie bihun 2 sdm, tauge 1 sdm, daun bawang 1 sdt
Diagnosis Gizi
246
kehamilan
NI.1.4. Inadekuat oral intake berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan energi karena
faktor fisiologi kondisi kehamilan ditandai dengan asupan energi 39,9 % ; protein
32,02% ; lemak 29,3 % ; KH 46,5%
1. Tujuan Diet
a. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat
b. Mencegah penurunan berat badan dan mempertahankan berat badan normal
2. Prinsip Diet
a. Energi sesuai kebutuhan
b. Protein tinggi
c. Lemak cukup
d. Karbohidrat cukup
e. Vitamin dan mineral cukup
3. Syarat Diet
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan
b. Protein tinggi 2 gr/kg BB
c. Lemak diberikan cukup yaitu 25% dari total kebutuhan
d. Karbohidrat diberikan sisa dari kebutuhan energi total
e. Bentuk makanan biasa
TERAPI DIET
TUJUAN :
247
1. Meningkatkan asupan makan pasien
2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil
248
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
Perempuan = BBI x kebutuhan energi sesuai target BB & aktivitas
= 45,9 x 30 = 1377 kkal
249
Asupan makan 3x selama 3 Recall 24 jam Asupan makan
minggu pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat
pengukuran LILA
250
BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG
TIDAK BOLEH
DIBERIKAN
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie Buah dan sayur bergas seperti
kool, durian, nangka
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
Bumbu yang tajam dan pedas
Sumber protein nabati : tahu, tempe
seperti mrica, cabai
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas
251
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
b. Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 20 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
b. Penatalaksanaan Diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
d. Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
e. Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
f. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
252
RECALL Pertama (14 November 2018)
253
RECALL Kedua (19 November 2018)
254
Sayur bayam bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
Tempe tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
minyak 5 43,1 0 5 0
Kerupuk Kerupuk aci 10 38,1 0 0 9,1
255
Tempe tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
minyak 5 43,1 0 5 0
Sayur bayam bayam 100 37 3,7 0,2 7,3
Buah Manga 200 130 1 0,6 34
256
Hasil Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
Tanggal 14 November 2018 Tanggal 19 November 2018 Tanggal 2 Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 926,8 39,9 kurang 1710,2 73,7 Kurang 1947,8 84,04 Baik Meningkat
Energi
Asupan 29,4 32,02 kurang 61 66,4 Kurang 67 72,9 Baik Meningkat
257
Protein
Asupan 18,9 29,3 kurang 43,7 67,9 Kurang 57,2 88,9 Baik Meningkat
Lemak
Asupan 159,5 46,5 kurang 275 80,1 Tercukupi 306,6 89,4 Baik Meningkat
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi, protein
dan karohidratnya belum tercukupi. PMT balita yang diberikan selalu habis
b. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
LILA 21 cm 21 cm 21 cm - -
Pembahasan :
258
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan dari hari pertama sampai hari kedua pemantauan yaitu 0,1 kg
kemudian dari hari kedua sampai hari ketiga pemantauan, BB responden meningkat 0,2 kg sehingga dari hari pertama
pemantauan sampai akhir pemantauan, BB responden bertambah 0,3 kg. Target peningkatan berat badan sudah tercapai,
namun belum mencapai peningkatan 0,5 kg dalam seminggu.
259
260
Kasus 2
NIM : P1337431215047
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
261
Hb : 12,5 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
Responden tinggal bersama suami, dan anak kedua. Anak pertama tinggal di pondok.
Responden bekerja mulai dari jam 7 pagi sampai jam 10 siang sebagai guru. Sebelum
menjdi guru, respondeng bekerja sebgai tukang jahit. Aktivitas olahraga responden yaitu
jalan santai di pagi hari satu kali seminggu. Jam tidur responden mulai dari jam 7 malam
sampai jam 5 pagi. Responden mengkonsumsi mirabion 1x sehari, dan suplemen
vitamin&mineral 1x sehari secara rutin.. Responden pernah mengalami keguguran satu
kali. Usia kehamilan 1 bulan sampai 4 bulan mengalami mual muntah. Responden belum
pernah mendapat konseling gizi, responden tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
262
Riwayat penyakit keluarga yaitu orangtua hipertensi.
Pasien makan nasi 3x sehari @ 1½ gls, lele 2x seminggu @ 1 ptg sdg ,ayam 2x seminggu
@1 ptg sdg, pindang 2x seminggu @ 1 ptg sdg, tahu 2x sehari @ 1 ptg sdg, tempe 2x
sehari@ 1 ptg sdg, telur ayam 2x seminggu @ 1 btr, bayam 3x sehari @ 1 gls, deleg 3x
sehari @1 gls, tauge 3x seminggu @ ½ gls, kangkung 3x sehari @ 1 gls, terong 3x sehari
@ 1 gls, kacang panjang 3x seminggu @ 1 gls, daun singkong 3x seminggu @ 1 gls,
wortel 3x seminggu @ 1 gls, brokoli 3x seminggu @ 1 gls, kembang kol 3x seminggu @
1 gls, kentang 3x seminggu @ 1 gls, susu 1x sehari @ 1 gls,pepaya 2x seminggu @ 1 ptg
sdg, pisang 3x sehari @ 1 ptg sdg, anggur 2x sebulan @ 1 gls, manga 1x sehari @1 ptg
sdg, melon 2x seminggu @ 1 ptg sdg.
Pasien suka mengkonsumsi sayur-sayuran, pasien tidak memiliki alergi makanan, tidak
ada makanan favorit, semua jenis makanan suka. Cara mengolah makanan lauk hewani
di bacem, lauk nabati dioseng, dibacem, sayur direbus.
Recall 24 Jam
Sore : nasi 1 gls, deleg 3 ptg sdg, tempe goreng 1 ptg sdg, tahu goreng 2 ptg sdg, roti bolu
1p
Pagi : nasi ¾ gls, sayur lodeh 1 gls, tempe mendoan 2 ptg sdg, ketupat 1p, bayam 1 gls,
tauge 1 sdm, kacang pnjang ¼ gls
263
Lemak 45,3 (56,9%) kurang
Diagnosis Gizi
Inadekuat oral intake berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan energi karena faktor
fisiologi kondisi kehamilan ditandai dengan asupan energi 53,9 % ; protein 61,6% ;
lemak 66,3 % ; dan KH 50,6 % kategori kurang.
4. Tujuan Diet
c. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat
d. Mencegah penurunan berat badan dan mempertahankan berat badan normal
5. Prinsip Diet
f. Energi sesuai kebutuhan
g. Protein tinggi
h. Lemak cukup
i. Karbohidrat cukup
j. Vitamin dan mineral cukup
6. Syarat Diet
f. Energi diberikan sesuai kebutuhan
g. Protein tinggi 2 gr/kg BB
h. Lemak diberikan cukup yaitu 25% dari total kebutuhan
i. Karbohidrat diberikan sisa dari kebutuhan energi total
264
j. Bentuk makanan biasa
TERAPI DIET
TUJUAN :
265
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
Perempuan = BBI x kebutuhan energi sesuai target BB & aktivitas
= 53 x 25 = 1325 kkal
266
Asupan makan 3x selama 3 Recall 24 jam Asupan makan
minggu pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan
sekali Badan dan meningkat
pengukuran LILA
267
BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG
TIDAK BOLEH
DIBERIKAN
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie Buah dan sayur bergas seperti
kool, durian, nangka
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
Bumbu yang tajam dan pedas
Sumber protein nabati : tahu, tempe, kacang-kacangan
seperti mrica, cabai
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas
268
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah disampaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 20 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
Penatalaksanaan Diet TKTP
Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
269
RECALL Pertama (14 November 2018)
270
TOTAL ASUPAN 1541,7 61,4 45,3 234,8
TOTAL KEBUTUHAN 2049 106 56,9 278,2
% KECUKUPAN 75,2 57,9 79,6 84,1
KATEGORI kurang kurang kuran baik
g
271
RECALL kedua (19 November 2018)
272
TOTAL ASUPAN 2078 72,7 73,9 294,6
TOTAL KEBUTUHAN 2049 106 56,9 278,2
% KECUKUPAN 101,4 68,5 129 105,8
KATEGORI baik kurang lebih baik
273
Buah mangga 200 130 1 0,6 34
Sore Nasi nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
Tempe Tempe 100 199,1 19 7,7 17
goring
minyak 10 86,2 0 10 0
Buah pisang 100 115,9 0,8 0,2 31,2
274
Hasil Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
Tanggal 14 November 2018 Tanggal 19 November 2018 Tanggal 2 Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1541,7 75,2 Kurang 2078 101,4 Baik 2182,1 106,4 Baik Meningkat
Energi
Asupan 61,4 57,9 Kurang 72,7 68,5 kurang 93,1 87,8 baik Meningkat
Protein
Asupan 45,3 79,6 Kurang 73,9 129 lebih 83,9 147,4 lebih Meningkat
Lemak
Asupan 234,8 84,1 Baik 294,6 105,8 baik 287,7 103,4 baik Meningkat
275
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat begitu juga kecukupan zat gizi energi,
protein, lemak dan karohidratnya sudah memenuhi >80%.
d. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
Berat badan 69,1 kg 69,6 70,1 kg Mencapai penambahan berat badan Mencapai
0,5 kg
LILA 28 cm 28 cm 28 cm - -
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan dari hari pertama sampai hari kedua pemantauan yaitu 0,5 kg
kemudian dari hari kedua sampai hari ketiga pemantauan , BB responden meningkat 0,5 kg sehingga dari hari pertama
pemantauan sampai akhir pemantauan, BB responden bertambah 1 kg. Target peningkatan berat badan sudah tercapai dan
sesuai yaitu selama seminggu minimal harus ada peningkatan 0,5 kg.
276
277
277
278
278
279
Kasus 3
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P13374312150
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
LILA : 22,7 cm
279
280
Hb : 14,6 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, responden
mengonsumsi daging ayam @50 gram 2x/minggu, ikan @50 gram 2x/minggu, telur
@50 gram 3x/minggu, tahu @50 gram 2x/minggu dan tempe @50 gram 2x/hari.
Konsumsi sayur sup, bening bayam, glandir dan tumis kangkung, tumis kacang
panjang setiap kali makan @100 gram. Menyukai buah mangga setiap kali makan 2
buah, buah pisang, melon, semangka, jarang mengkonsumsi susu.
280
281
Recall 24 Jam
281
282
Responden mempunyai riwayat penyakit maag dan tidak mempunyai alergi makanan.
Responden seorang ibu rumah tangga, suami bekerja sebagai buruh pabrik.
DIAGNOSIS GIZI
Protein : 37,74%
Lemak : 92,94%
KH : 63,72%
LILA = 22,7 cm
NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan pengetahuan kurang yang dibuktikan
dengan hasil recall 24 jam:energi 66,72%, protein 37,74%, lemak 92,94%dan KH
63,72% dan LILA 22,7 cm
INTERVENSI GIZI
282
283
Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil
TERAPI DIET
TUJUAN :
283
284
1304,1 kkal
1434,51 kkal
MAKANAN ATAU
FORMULA YANG
DIBERIKAN
2 x selingan
284
285
Berat badan 1 minggu sekali Penimbangan Berat Berat Badan dan LILA
Badan dan meningkat
pengukuran LILA
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur :
yang bergas seperti kubis,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
mangga, kacang-kacangan,
Sumber protein nabati : tahu, tempe nangka, dll
285
286
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan
responden dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan
mengenai materi yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan,
dibatasi dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
286
287
Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
287
288
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,7 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,7 kg karena asupan makana responden selalu meningkat dari
hari ke hari selama pemantauan
288
289
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
Kacang
Snack Tepung terigu 30 128,9 0 4,47 4,7 17,4
atom
oseng
Buncis 50 17,5 0 1,2 0,1 3,9
buncis
Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
289
290
goreng
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
Oseng
Terong 50 12 0 0,55 0,1 2,8
terong
Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit
290
291
291
292
292
293
bening
100 36 0 3,5 0,5 6,5
bayam Bayam
sambel 0 0 0 0 0
Minyak kelapa
10 90,2 0 0 10 0
sawit
293
294
294
295
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
bening
100 36 0 3,5 0,5 6,5
bayam Bayam
295
296
Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit
sambel
20 13,6 0 1,56 0,9 0,3
goreng Tahu
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
296
297
297
298
Lampiran 3 : leaflet
298
299
Kasus 4
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P13374312150
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
LILA : 31 cm
299
300
Hb : 13 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, respondenjarang
mengonsumsi daging ayam maupun telur ayam, mengkonsumsi ikan bawal @50
gram 2x/minggu, ikan patin @50 gram 3x/minggu, lele @50 gram 1x/minggu, tahu
@50 gram 2x/minggu dan tempe @50 gram 3x/hari. Konsumsi sayur sup, bening
bayam, sawi putih, terong @50 gram. Menyukai buah belimbing, buah pisang, melon,
semangka, jeruk, mangga mengkal, jambu air. jarang mengkonsumsi susu. Tidak
memiliki alergi terhadap makanan. Menyukai keripik dan gorengan.
300
301
Recall 24 Jam
Pagi : belimbng, jus buah naga, tempe goreng dan sayur sop
Snack : mangga 2 bh
301
302
Pada kehamilan bulanpertama dan kedua responden mengalami mual dan muntah
Responden tidak memiliki riwayat penyakit dan tidak mempunyai alergi makanan.
Responden seorang ibu rumah tangga, suami bekerja sebagai buruh bangunan.
DIAGNOSIS GIZI
Protein : 116,2%
Lemak : 105,9%
KH : 129,96%
INTERVENSI GIZI
Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil
TERAPI DIET
302
303
TUJUAN :
1209,6 kkal
1330,56kkal
MAKANAN ATAU
FORMULA YANG
DIBERIKAN
303
304
2 x selingan
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur :
yang bergas seperti kubis,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
mangga, kacang-kacangan,
Sumber protein nabati : tahu, tempe nangka, dll
304
305
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan
responden dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan
mengenai materi yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat mengetahui jumlah asupan makan pada masa
kehamilan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan,
dibatasi dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
305
306
Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
306
307
Lemak Tercukupi
Asupan 318 130 Tercukupi 363 148 Tercukupi 298 108,1 Tercukupi Meningkat
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi, protein dan
karohidratnya tercukupi.
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
LILA 31 cm 31 cm 31 - -
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,8 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,8 kg karena asupan makana responden selalu meningkat dari
hari ke hari selama pemantauan
307
308
308
309
jus buah
100 37 0 0,8 0,5 8,3
naga Arbei
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
Minyak kelapa
10 90,2 0 0 10 0
sawit
309
310
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit
310
311
Minyak kelapa
10 90,2 0 0 10 0
sawit
sambel
20 13,6 0 1,56 0,9 0,3
goreng Tahu
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
311
312
sambel
20 13,6 0 1,56 0,9 0,3
goreng Tahu
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit
312
313
313
314
lele
50 56,5 8,5 0 2,3 0
goreng Ikan segar
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
bening
100 36 0 3,5 0,5 6,5
bayam Bayam
lele
50 56,5 8,5 0 2,3 0
goreng Ikan segar
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
bening
100 36 0 3,5 0,5 6,5
bayam Bayam
314
315
Minyak kelapa
10 90,2 0 0 10 0
sawit
315
316
316
317
Lampiran 3 : leaflet
317
318
Kasus 5
NIM : P1337431215007
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
LILA : 23,1 cm
318
319
Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, responden sering
mengonsumsi ikan pindang @50 gram dan tahu @50 gram dan tempe @50 gram,
konsumsi sayur sup, bening bayam, glandir dan tumis kangkung setiap kali makan @75
gram. Menyukai buah jeruk setiap kali makan @80 gram
Recall 24 Jam
Hb : 10,4 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
319
320
Responden tinggal bersama suami, dan satu orang anak, responden tidak mempunyai
riwayat penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.
DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual dan tidak napsu makan yang
dibuktikan dengan hasil recall 24 jam:energi 1307,8 kkal, protein 56,5 gr, lemak 30,3 gr
dan KH 203,1 gr dan LILA 23,1 cm
320
321
INTERVENSI GIZI
Prinsip Diit :
Syarat Diit :
Porsi kecil tapi sering
Energi 1796 kkal
Protein 53,88 gr
Lemak 59,8 gr
Karbohidrat 260,42
Konseling Gizi :
Memberikan konseling mengenai pentingnya memperhatikan gizi selama masa
kehamilan, pola makan yang baik, pola hidup bersih dan sehat, rutin cek kehamilan, dan
menghindari asap rokok. Selain itu penting untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah
untuk menjaga kadar haemoglobin darah, terutama selama masa kehamilan.
PERENCANAAN
Tinggi Fe
TUJUAN :
321
322
322
323
323
324
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe
324
325
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil (Terutama Tinggi Fe)
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
325
326
Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
Tanggal 18 November 2018 Tanggal 20November 2018 Tanggal 02 Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1307 72,7 Kurang 1717 72,7 Tercukupi
1792 99 Tercukupi Meningkat
Energi
Asupan 56,5 104,8 Tercapai 64,2 119 Tercukupi
80,9 150 Tercukupi Meningkat
Protein
Asupan 30,5 51 Kurang 59,2 98,9 Tercukupi
59,2 100 Tercukupi Meningkat
Lemak
Asupan 203,1 77,9 Kurang 229,3 88,0 Tercukupi 233,8 89,7 Tercukupi Meningkat
326
327
Karbohidr
at
Asupan 4,9 12,8 Kurang 8,1 21,3 Kurang Tidak Meningkat
8,7 21,3
Fe Tercukupi
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi, protein
dan karohidratnya belum tercukupi. PMT balita yang diberikan selalu habis
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18/11/2018 02/12/2018
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,7 kg karena asupan makana responden selalu meningkat dari
hari ke hari selama pemantauan
327
328
328
329
Buah Pisang
150 138 1,5 0,8 35,1 0,5
ambon
329
330
Sore roma
330
331
Bening Bayam
100 12 1,5 0,2 1,9 1,8
bayam
Buah Pisang
150 138 1,5 0,8 35,1 0,5
ambon
331
332
Sore PMT
332
333
Tempe Tempe
50 93,5 5,8 7,3 0,6 1,1
goreng
Bening Bayam
100 12 1,5 0,2 1,9 1,8
bayam
333
334
334
335
335
336
Kasus 6
NIM : P1337431215007
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
LILA : 24,2 cm
336
337
Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @200 gram, responden sering
mengonsumsi daging ikan asin @40 gram dan tahu @50 gam dan tempe @50 gram,
konsumsi sayur sup, bening bayam, glandir dan tumis kangkung setiap kali makan @100
gram.
Recall 24 Jam
Hb : 10,4 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
337
338
Responden tinggal bersama suami, anak, serta keluarga adiknya, responden tidak
mempunyai riwayat penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.
Merupakan kehamilan kelima, usia kandungan 7 bulan
DIAGNOSIS GIZI
338
339
INTERVENSI GIZI
Prinsip Diit :
Syarat Diit :
339
340
340
341
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe
bumbu yang terlalu
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas merangsang pencernaan
(terlalu asam dan manis)
341
342
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP dan Tinggi Fe
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang dianjurkan dan dibatasi
7. Evaluasi
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
342
343
Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
Asupan 114 Tercukupi 55,7 126,4 Tercukupi 55,7 127,8 Tercukupi Meningkat
49,7
Protein
Asupan 45,6 105 Tercukupi 43,7 100 Tercukupi 54,3 125 Tercukupi Meningkat
Lemak
343
344
Asupan 157,4 74,5 Belum 193,3 91,8 Tercukupi 215,3 102,2 Tercukupi Meningkat
Karbohidr Tercukupi
at
Asupan 8,5 22,3 Belum 10,5 27,6 Belum 10,5 27,6 Belum Meningkat
Fe Tercukupi Tercukupi Tercukupi
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat serta kecukupan zat gizi energi, protein dan
karohidratnya tercukupi. PMT balita yang diberikan selalu habis
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18/11/2018 20/11/2018
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,6 kg karena asupan makana responden selalu meningkat dari
hari ke hari selama pemantauan
344
345
345
346
Tempe Tempe
50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1
goreng
Martabak Terigu,
sayur telur, daun
20 63,8 1,5 3,6 6,2 0,2
bawang,
wortel
346
347
Tempe Tempe
50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1
goreng
Tempe Tempe
50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1
goreng
347
348
Sayur glandir Daun Ubi 100 7,9 0,8 0,0 1,6 0,7
348
349
Tempe Tempe
50 99,5 9,5 3,8 8,5 0,9
goreng
349
350
Tempe Tempe
50 93,5 5,8 7,3 0,6 1,1
goreng
Bening Bayam
100 12 1,5 0,2 1,9 1,8
bayam
350
351
351
352
352
353
Kasus 7
NIM : P1337431215003
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
353
354
Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, responden sering
mengonsumsi nasi goreng dan mie ayam pada malam minggu, daging ayam @50 gram
dan tahu @50 gam dan tempe @50 gram,konsumsi sayur sup, bening bayam, glandir dan
tumis kangkung setiap kali makan @100 gram. Menyukai buah jeruk setiap kali makan
@80 gram, setiap hari mengkonsumsi susu ibu hamil 2x sehari sebanyak 1 gelas.
Recall 24 Jam
Pagi : nasi 100 gr, telur dadar 55 gr, krupuk 20 gr, pepaya 200 gr, anggur 3 biji, krupuk
bawang 20 gr
Siang : nasi 100 gr, gudangan 100gr, ikan mangut 50 gr, tahu bacem 110 gr, roti isi
coklat 1 bks, krupuk sili 20 gr
Malam : nasi 100 gr, oseng mie 30gr, gelantin 2 potong, kerang hijau saus tiram 150 gr,
anggur 5 biji
Hb : 11 g/dl
HbsAg : negative
HIV : negative
354
355
LILA : 38 cm
Responden tinggal bersama suami dan seorang anak yang sudah berumur 7 tahun,
responden tidak mempunyai riwayat penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.
DIAGNOSIS GIZI
355
356
Protein : 46,5 gr
Lemak : 32,0 gr
KH : 188,0 gr
NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual yang dibuktikan dengan hasil
recall 24 jam:energi 1168 kkal, protein 46,5 gr, lemak 32,0 gr, dan karbohidrat 188,0 gr
INTERVENSI GIZI
TUJUAN :
PRINSIP :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Lemak cukup
4. Karbohidrat cukup
SYARAT :
Memberikan sejumlah : Energi 1605 kkal
Protein 60,2 gr
Lemak 44,6 gr
Karbohidrat 240,8 gr
356
357
357
358
pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat
pengukuran LILA
358
359
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie Sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe
KONSELING GIZI
359
360
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi :
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
360
361
Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
Tanggal 18 November 2018 Tanggal 20 November 2018 Tanggal 2 Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1168 73% urang 1388 86% Cukup 1462 91% Baik Meningkat
Energi
Asupan 46,5 77% Kurang 54,5 90% Cukup 53,8 89% Baik Meningkat
Protein
Asupan 32,0 71% Kurang 44,0 98% Cukup 49,4 110% Baik Meningkat
Lemak
Asupan 188,0 78% Kurang 197,0 82% Cukup 209,8 87% Baik Meningkat
361
362
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun pada racall kedua asupan makan
responden menurun di karenakan respoden mengalami mual muntah sehingga pada asupan kedua asupan recall menurun.
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
21/05/2017 25/05/2017
LILA 38 cm 38 cm - -
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,2 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
362
363
363
364
ASUPAN (%) 73 77 71 78
364
365
365
366
mlarat
ASUPAN (%) 86 90 98 82
366
367
367
368
ambon
368
369
Leaflet
369
370
370
371
371
372
Kasus 8
NIM : P1337431215003
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
372
373
Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, responden sering
mengonsumsi telur @50 gram, tahu @50 gam dan tempe @50 gram,konsumsi sayur sup,
bening bayam dan glandir setiap kali makan @100 gram. Menyukai buah mangga dan
pepaya setiap kali makan @100 gram, setiap hari mengkonsumsi teh dengan gula 1 sdm
pada sore hari.
Recall 24 Jam
Hb : 13,8 g/dl
HbsAg : positive
HIV : negative
373
374
LILA : 23 cm
Responden tinggal bersama suami dan seorang anak, responden tidak mempunyai riwayat
penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.
DIAGNOSIS GIZI
Protein : 46,9 gr
Lemak : 47,3 gr
KH : 190,5 gr
374
375
NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual yang dibuktikan dengan hasil
recall 24 jam:energi 1348 kkal, protein 46,9 gr, lemak 47,3 gr dan KH 190,5 gr dan
LILA 23 cm
INTERVENSI GIZI
TUJUAN :
375
376
376
377
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat
pengukuran LILA
377
378
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie Sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe
KONSELING GIZI
378
379
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
379
380
Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
Tanggal 18 November 2018 Tanggal 20 November 2018 Tanggal 02Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1348 67% Defisit 1417 71% Kurang 1575 79% Kurang Meningkat
Energi
Asupan 46,9 63% Defisit 53,3 71% Kurang 55,1 74% Kurang Meningkat
Protein
Asupan 47,3 85% Tercukupi 42,2 76% Kurang 60,4 109% Baik Meningkat
Lemak
Asupan 190,5 63% Defisit 195,5 65% Defisit 209,4 70% Kurang Meningkat
380
381
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi, protein
dan karohidratnya masih tergolong kurang.
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18/11/2018 02/12/2018
LILA 23 cm 23 cm - -
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,1 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
381
382
382
383
ASUPAN (%) 67 63 85 63
383
384
384
385
ASUPAN (%) 71 71 76 65
385
386
386
387
387
388
Leaflet
388
389
389
390
390
391
Kasus 9
NIM : P1337431215008
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)
Kualitatif (FFQ) :
Pola makan pasien 3x/hari
Makanan pokok berupa nasi, frekuensi 3x/hari @150 gram
Jarang mengonsumsi lauk hewani. Mengonsumsi ikan ...x/minggu, ayam ....x/minggu
Mengonsumsi lauk nabati berupa tahu dan tempe, frekuensi 3x/hari, porsi tempe 1
ptg sdg @25 gram, dimasak dengan metode menggoreng, dan tahu dengan porsi 1 ptg
besar @110 gram dimasak dengan metode digoreng.
Suka mengonsumsi sayur setiap hari seperti kangkung, bayam, daun singkong
Jarang mengonsumsi buah, hanya 1x/minggu
Kuantitatif (Recall 24 jam) :
Waktu Menu Bahan Penukar Berat Energ Protei Lemak Karbohid
Makana (gr) i n (gram) rat
n (kkal) (gram) (gram)
Pagi Nasi Beras 1½p 75 270,7 5,0 0,5 59,6
Oseng Kacang 1p 100 34,9 1,9 0,3 7,9
kacan panjang
391
392
g
Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
Siang Cilok Cilok 4 buah 66 175,5 1,6 1,4 38,3
Buah Mangga 1¼p 120 78,0 0,6 0,4 20,4
Salak ½p 32 26,2 0,1 0,1 6,8
Sore Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Oseng Kangkun 1p 100 15,1 2,3 0,2 2,1
kangk g
ung
Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
392
393
Kesimpulan :
Dari data hasil laboratorium dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin Ny. Erika Listiorini
adalah normal.
393
394
394
395
= 2021 kkal
Kebutuhan protein = 15% x 2021 kkal = 75,7 gr
Kebutuhan lemak = 25% x 2021 kkal = 56,1 gr
Kebutuhan karbohidrat = 60% x 2021 kkal = 303,1 gr
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
BENTUK PEMBERIAN (food MAKAN DIBERIKAN
MAKANAN ATAU delivery):
FORMULA YANG
DIBERIKAN ::
Makanan biasa Oral 3x makanan utama Energi : 2021 kkal
2x selingan Protein : 75,7 gr
Lemak : 56,1 gr
Karbohidrat :
303,1 gr
MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER PAREMETER PAREMETER PAREMETER
YANG YANG YANG YANG
DIMONITOR DIMONITOR DIMONITOR DIMONITOR
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan
pasien meningkat
≥80%
Berat badan 1 minggu sekali Penimbangan berat Berat badan
badan meningkat 0,5 kg
per minggu
BAHAN MAKANAN YANG BOLEH BAHAN MAKANAN YANG TIDAK
DIBERIKAN BOLEH DIBERIKAN
Sumber zat tenaga : beras, kentang, Makanan yang berlemak
bihun, mie, roti, makaroni, krakers, dll Goreng-gorengan
Sumber zat pembangun : ayam, ikan, Makanan yang merangsang saluran
daging, telur, keju, susu, kacang- cerna
kacangan, tahu, tempe Berbumbu tajam
Sumber zat pengatur : sayur-sayuran Bahan makanan yang mengandung
yang berwarna hijau dan buah-buahan alkohol
395
396
segar Kopi
Mengandung zat tambahan (
pengawet, pewarna dan bahan
penyedap)
KONSELING GIZI
Topik Gizi ibu hamil
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi ibu hamil
Tujuan Khusus 1. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi ibu
hamil
2. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Pasien/Keluarga pasien Ny. E
Waktu 22 Oktober 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah Ny. Purwanti Ds. Gading
RT.04/RW.07
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Ibu Hamil
Materi Konseling 1. Menjelaskan gambaran singkat
mengenai gizi ibu hamil
2. Menjelaskan hal-hal yang perlu
dilakukan oleh ibu hamil
3. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
4. Memberikan gambaran contoh menu
sehari
Evaluasi 1. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.
396
397
397
398
398
399
Pembahasan :
Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi, protein dan lemak tercapai hingga ≥80% secara
bertahap tetapi asupan karbohidrat belum mencapai 80%.
b. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018
Berat Badan 51,4 kg 51,6 kg 52,1 kg Mencapai penambahan Mengalami kenaikan
berat badan sebesar 0,5 berat badan
kg
LILA 23 cm - -
399
400
Pembahasan :
Pada kunjungan kedua selang waktu 4 hari Ny. Erika mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,2 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 10
hari mengalami kenaikan sebesar 0,5 kg.
400
401
401
402
Asupan Makan
402
403
goren
g
Bakw Bakwan 1p 137 1,9 11,5 6,7
an
Pecel Kacang 1p 25 8,7 0,5 0,1 2,0
sayura panjang
n Bayam 25 9,3 0,9 0,1 1,8
Taoge 25 15,2 1,6 0,9 1,2
Kol 25 5,5 0,3 0,1 1,1
Teh Gula 1p 13 50,3 0,0 0,0 13,0
manis pasir
Siang Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Temp Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
e Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
goren
g
Tumis Kangkun 1p 100 15,1 2,3 0,2 2,1
kangk g
ung Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
Sore Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Temp Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
e Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
goren
g
403
404
404
405
405
406
406
407
407
408
Leaflet
408
409
409
410
Kasus 10
NIM : P1337431215008
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)
Kualitatif (FFQ) :
Pola makan pasien sebanyak 3x/hari
Makanan pokok berupa nasi, frekuensi 3x/hari @100 gram
Jarang mengonsumsi lauk hewani, tidak suka mengonsumsi ayam sejak hamil.
Mengonsumsi ikan 2x/minggu
Mengonsumsi lauk nabati berupa tahu dan tempe, frekuensi 2-3x/hari, porsi tempe 1
ptg sdg @25 gram, dimasak dengan metode menggoreng, dan tahu dengan porsi 1 ptg
besar @110 gram dimasak dengan metode digoreng. Suka mengonsumsi makanan
dengan olahan digoreng
Suka mengonsumsi sayuran, seperti bayam, kangkung, daun ubi jalar, frekuensi
3x/hari
Suka mengonsumsi buah, seperti pisang, jeruk, pepaya, frekuensi 2-3x/hari
Kuantitatif (Recall 24 jam) :
Wakt Menu Bahan Penuka Bera Energ Protei Lema Karbohidra
u Makana r t (gr) i n k t
n (kkal) (gram) (gram (gram)
)
Pagi Nasi Beras ½ p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
410
411
411
412
Kesimpulan :
Dari data hasil laboratorium dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin Ny. Purwanti
adalah normal.
412
413
413
414
414
415
KONSELING GIZI
Topik Gizi ibu hamil
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi ibu hamil
Tujuan Khusus 3. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi ibu
hamil
4. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Pasien/Keluarga pasien Ny. P
Waktu 22 Oktober 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah Ny. Purwanti Ds. Gading
RT.02/RW.07
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Ibu Hamil
Materi Konseling 5. Menjelaskan gambaran singkat
mengenai gizi ibu hamil
6. Menjelaskan hal-hal yang perlu
dilakukan oleh ibu hamil
7. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
8. Memberikan gambaran contoh menu
sehari
Evaluasi 4. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.
5. Memberikan kesempatan kepada pasien
dan keluarga pasien untuk bertanya bila
ada yang belum jelas.
6. Pasien dan keluarga psien dapat
415
416
416
417
417
418
Pembahasan :
Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi, protein dan karbohidratnya tercapai hingga ≥80%
secara bertahap.
d. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018
Berat Badan 49,1 kg 49,3 kg 49,8 kg Mencapai penambahan Mengalami kenaikan
berat badan 0,5 kg berat badan
LILA 24 cm - -
Pembahasan :
418
419
Pada kunjungan kedua selang waktu 4 hari Ny. Purwanti mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,2 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu
10 hari mengalami kenaikan sebesar 0,5 kg.
419
420
Asupan Makan
420
421
Lemak = 25,3 gr
Karbohidrat = 120,2 gr
421
422
422
423
SGM
Siang Nasi Beras ½ p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goren Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
g
Sayur Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2
Sop Daun 25 5,3 0,3 0,2 1,3
bawang
Kemban 25 6,3 0,3 0,1 1,4
g kol
Kol 25 5,5 0,3 0,1 1,1
Pisan Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7
g Ambon
Ambo
n
Wafer Wafer 1 152 2 7 20
tango tango bungk
us
Sore Nasi Beras ½ p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goren Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
g
Sayur Bayam 1p 100 37,0 3,7 0,2 7,3
Baya
m
Jeruk Jeruk 1p 110 51,8 1,0 0,1 13,0
Bisku Biskuit 4 380 8 16 52
it PMT keping
PMT
423
424
424
425
425
426
426
427
427
428
Leaflet
428
429
429
430
Kasus 11
NIM : P1337431215060
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
430
431
Lauk : tempe 3x/hari @1ptg sdg, tahu 1x/hari @1 potong sdg, telur 2-3x/minggu @ 1 btr,
ayam 2-3x/minggu @1 ptg sdg, lauk digoreng 2x/hari, di santan 3x/minggu
Sayur: kangkung 3x/minggu @50 gr, bayam 2x/minggu @50 gr, kacang panjang
1x/minggu @50 gr, kol 1x/minggu @50 gr,
Recall 24 Jam
Pagi : nasi 1 centong, ayam bb kuning 1p, tahu goreng 1p, oseng buncis wortel 1p
Siang : nasi 1 centong, telur rebus 1p, tempe opor 1p, sosis goreng 1p, labu santan ½ p
Sore : nasi 1 centong, telur dadar 1p, tempe opor 1 p, labu santan ½ p
Nilai gizi:
Hb : 10,00 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
431
432
BBI : 50 kg
LILA : 26 cm
Responden tinggal bersama suami, responden tidak mempunyai riwayat penyakit lain dan
tidak mempunyai alergi makanan.
Diagnosis Gizi
432
433
Peningkatan kebutuhan zat gizi (protein) berhubungan dengan anemia dan persiapan
tindakan pembedahan/ kelahiran ditandai dengan Hb= 10 gr/dl
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
TERAPI DIET
TUJUAN :
433
434
434
435
pengukuran LILA
435
436
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe
436
437
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKT
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
437
438
onitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan mak
ropometri, fisik klinis serta data biokimia
butuhan
KH : 268,1 gram
438
439
mbahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi protei
rcukupi. PMT yang diberikan tidak dimakan
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
13/11/2018 26/11/2018
LILA 26 cm 28 cm - Naik 2 cm
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 3 kg karena asupan makana responden selalu me
dari hari ke hari selama pemantauan
439
440
Kasus 12
NIM : P1337431215060
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
440
441
Bayam 3x/minggu @1 p
Coklat 1x/2hari @1 p
Recall 24 Jam
Nilai gizi:
Hb : 12,9 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
441
442
BBI : 50 kg
LILA : 21 cm
Responden tinggal bersama suami, responden tidak mempunyai riwayat penyakit lain dan
tidak mempunyai alergi makanan.
Diagnosis Gizi
442
443
NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual yang dibuktikan dengan hasil
recall 24 jam: Energi 881,8 kkal, Protein 24,5 gr, Lemak 45 gr, KH 98 gr Status gizi
menurut LILA= 73,4 (gizi kurang)
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
TERAPI DIET
TUJUAN :
443
444
444
445
445
446
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe
446
447
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
447
448
onitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan mak
ropometri, fisik klinis serta data biokimia
butuhan
KH : 251,6 gram
pan 24,5 gr 26,7 Tidak 22,4 24,4 Tidak 28,5 31,1 Tidak Me
ein Tercukupi Tercukupi tercukupi
mbahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi,
448
449
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
13/11/2018 26/11/2018
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,5 kg karena asupan makana responden selalu me
dari hari ke hari selama pemantauan
449
450
Kasus 13
NIM : P13374312150
450
451
451
452
452
453
SYARAT:
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan.
2. Protein tinggi, yaitu 2,0 gram/ Kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
453
454
454
455
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein nabati : tahu, tempe kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas
455
456
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
456
457
457
458
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi, protein
dan karohidratnya belum tercukupi.
j. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Tanggal
Evaluasi Target Evaluasi
24/11/2018 02/12/2018
Berat badan 41 kg 41,7 kg Mencapai penambahan berat Mencapai
badan 0,5 kg
LILA 21,2 cm 21,7 cm - -
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 1 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan karena asupan makana responden selalu meningkat dari hari ke
hari selama pemantauan
458
459
459
460
460
461
461
462
462
463
463
464
464
465
Kasus 14
Nama : Fyna Zakiyah
NIM : P13374312150
PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)
IDENTITAS PASIEN
NAMA : Susmiati Usia : 8 bln PEKERJAA : Kariyawan
PASIEN Kehamilan N pabrik
(INISIAL)
ALAMAT : Candisari UMUR : 36 JENIS : Perempuan
tahun KELAMIN
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)
Menyukai makanan pedas
Tidak suka sayur dan makanan manis
Tidak ada alergi makanan
Pola makan 3x sehari dengan nasi 3x/hr @ 1 gls; tempe 3x/mgg @ 2 ptg; tahu 3x/mgg @2
ptg; telur ayam 1x/hr @ 1 btr; ayam 2x/ mgg @ 1 ptg sdg; ikan 1x/mgg @ 1 ptg sdg;
jeruk; semangka; mangga; pisang; susu frishian flag ibu hamil 1x/ hr @ 4 sd takar.
Recall 24 Jam
Sore : nasi,tumis tempe tauge
Pagi : nasi, telur rebus, tempe goreng, susu ibu hamil, wafer nabati keju
Siang : nasi, tempe goreng, jeruk
Rata-rata hasil recall :
Energi : 1261,5 kkal (68,08%)
Protein : 54,0 gr (65,85%)
Lemak : 35,1 gr (68,2%)
KH : 183,5 gr (69,13%)
465
466
466
467
SYARAT:
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan.
2. Protein tinggi, yaitu 2,0 gram/ Kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
467
468
468
469
pengukuran LILA
469
470
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein nabati : tahu, tempe kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas
470
471
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
471
472
472
473
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat dan sudah tercukupi.
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Tanggal
Evaluasi Target Evaluasi
24/11/2018 2/12/2018
Berat badan 71 kg 71,2 kg Mencapai penambahan berat Mencapai
badan 0,5 kg
LILA 28,3 cm 28,5 cm - -
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,2 kg karena asupan makanan responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan karena asupan makana responden selalu meningkat dari hari ke
hari selama pemantauan
473
474
Kacang
50 17,4 0,9 0,2 4,0
pnjng
Tumis
kacang Putren 50 54,0 1,6 0,6 12,6
474
475
manis
Sore Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Tahu bumbu
Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9
kuning
Kacang
50 17,4 0,9 0,2 4,0
pnjng
Tumis
kacang Putren 50 54,0 1,6 0,6 12,6
Telur
Telur rebus 50 77,6 6,3 5,3 0,6
ayam
Tempe
bumbu Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
kuning
475
476
Snack Jus jambu Jambu biji 100 50,9 0,8 0,6 11,9
476
477
477
478
478
479
kaling
479
480
480
481
481
482
Kasus 15
NIM : P1337431215005
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
482
483
Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @200 gram, responden menyukai
berbagai jenis makanan sehingga tidak memiliki pantangan terhadap makanan apapun.
Nafsu makan responden baik. Responden menyukai berbagai macam sayur seperti bayam,
sop, dan kangkung. Responden kurang menyukai the manis. Responden mengkonsumsi
susu ibu hamil 1x sehari pada waktu pagi.
Recall 24 Jam
Pagi : nasi 1 ctg, bawal goreng 1 ptg, tahu goreng 1 ptg, manga 2 ptg, buah naga 1.4 buah,
sayur bayam, sayur asem, marning 3 bks, krupuk putih 10 biji, susu enmum segelas
belimbing. biscuit PMT 2 keping, anggur 5 biji
Siang : sayur asem 1 mgk, tempe goreng, buah naga ¼ bh, PMT 2 bks.
Energi : 2575,5kkal
Protein : 98,3 gr
Lemak : 88,6 gr
KH : 350,6 gr
Hb : 11,2 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
483
484
LILA : 24,5 cm
Keadaan umum responden baik, mengeluh kesemutan jika terlalu lama diam, sering
buang air kecil (BAK), tidak ada edema pada kaki dan tangan.
Responden tinggal bersama suami dan orang tuanya. Responden tidak memiliki riwayat
degenerative (DM) dan juga tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan.
484
485
Diagnosis Gizi
NI – 5.5KetidakseimbanganZatGizi
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
Mempertahankan berat badan dan lingkar lengan atas pasien dalam batas normal (ideal)
selama 3 minggu
TERAPI DIET
TUJUAN :
485
486
KEBUTUHAN PROTEIN
= (15% X 1731) / 4
= 64,92 GR
KEBUTUHAN LEMAK
= (30% X 1731) / 9
= 57,7 GR
KEBUTUHAN KH
= (55% X 1731) / 4
= 238,02 GR
MAKANAN
ATAU
FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makananbiasa Per Oral 3x makananutama Energi : 1731 kkal
2x makananselingan Protein : 64,92 gram
Lemak : 57,7 gram
KH : 238,02 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET PENCAPAIAN
YANG DIGUNAKAN
DIMONITOR
Asupan makan 1 minggu Recall 24 jam Asupan makan responden>80%
Berat badan 1x seminggu Antropometri Beratbadantetapdalamnilai
normal
Pengetahuan Setelahintervensi Konselinggizidantanyajawab Pengetahuanresponenbertamba
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, sumber buah dan sayur : yang bergas seperti
ubi, mie kubis, mangga, kacang-kacangan, nangka,
dll
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur,
daging
487
488
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diit untuk Ibu Hamil
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
488
489
Asupan 98 151 TER 119 184 TER 132, 205 TERC MENI
Protein ,3 ,42 CAP ,9 ,68 CAP 8 ,55 APAI NGKA
% AI % AI % T
489
490
Asupan 88 153 TER 79, 137 TER 72,1 124 TER MENU
Lemak ,6 ,55 CAP 4 ,60 CAP ,96 CAP RUN
% AI % AI % AI
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi
responden
Evaluas Tanggal Target Evaluas
i i
18/11/201 23/11/201 2/12/201
8 8 8
490
491
491
492
492
493
AREN
KRUPUK 70 368,9 2,1 21,2 41,8
PUTIH
SUSU 220 145,1 7,0 8,6 10,6
SEGAR
2. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
SAYUR DAGING 50 134,4 12,4 9,0 0
ASEM SAPI
BUNCIS 50 17,4 0,9 0,2 4,0
TERONG 25 7,0 0,2 0,1 1,6
UNGU
TEMPE TEMPE 50 99,5 9,5 3,8 8,5
GORENG KEDELE
MINYAK 5 43,1 0 5 0
KELAPA
BUAH BUAH 125 40,0 0,8 0,5 9,0
NAGA
3. BAKSO DAGING 75 336,8 17,8 22,3 16,7
SAPI
MIE 25 35,3 1,2 0,2 7,1
BAKSO
BUAH MANGG 50 32,5 0,3 0,2 8,5
A
JUMLAH 2575,5 98,3 88,6 350,
6
493
494
494
495
495
496
496
497
497
498
LEAFLET
498
499
499
500
Kasus 16
NIM : P1337431215005
IDENTITAS PASIEN
ASESMEN GIZI
500
501
Pola makanr esponden teratur 3x sehari dengan nasi @200 gram, responden tidak terlalu
menyukai buah.. Pasien menyukai berbagai macam sayur seperti bayam, sop, dan
kangkung. Dan tidak memiliki makanan pantangan. Responden mengkonsumsi susu ibu
hamil 1x sehari pada waktu pagi.
Recall 24 Jam
Pagi : nasi ½ ctg, lele goreng 1 ptg, ayam kecap 1 ptg, biscuit PMT 2 keping, anggur 5 biji
Pagi: Soto (nasi ½ ctg, bihun, tauge, daging ayam suir), es the manis
Protein : 77,2 gr
Lemak : 43,5 gr
KH : 214,1 gr
Hb : 10,36 mmHg
HbsAg : negative
HIV : negative
501
502
LILA
- Hari 1 : 21,2 cm
- Hari 2 : 21,5 cm
- Hari 3 : 21,9 cm
Keadaan umum responden baik, mengeluh perut kencang, sering buang air kecil (BAK)
Mengalami mual dan muntah sejak awal kehamilan hingga kehamilan bulan ke-4
Respondentinggalbersamasuamidanorangtuanya.
Respondentidakmemilikiriwayatpenyakitlaindanjugatidakmemilikiriwayatalergiterhadap
makanan.
Diagnosis Gizi
502
503
Lemak : 43,5 gr
KH : 214,1 gr
INTERVENSI GIZI
4. Meningkatkanberatbadanresponden
5. Meningkatkan status giziresponden
6. Memberikanedukasigizi
PERENCANAAN
503
504
TERAPI DIET
TUJUAN :
504
505
Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, sumber buah dan sayur : yang bergas seperti
ubi, mie kubis, mangga, kacang-kacangan, nangka,
dll
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur,
daging
505
506
KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
b. Penatalaksanaan Diit untuk Ibu Hamil
c. Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
d. Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
e. Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas
506
507
507
508
% AI % CAP APAI
AI
Asupan 43, 73, BEL 50, 85, TER 64,7 109 TER Meni
Lemak 5 76 UM 6 80 CAP ,72 CAP ngkat
% TER % AI % AI
CAP
AI
Asupan 214 87, TER 220 90, TER 229,8 94, TER Meni
Karbohidrat ,1 98 CAP ,6 65 CAP /243, 44 CAP ngkat
% AI % AI 34 % AI
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi
responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
508
509
0,5 kg
509
510
510
511
KELAPA
TEH GULA 5 19,3 0 0 5
MANIS
JUMLAH 1664,9 78,8 47,6 223
511
512
512
513
3. MALAM
TIDAK
MAKAN
SAMA
SEKALI
513
514
BACEM
KECAP 5 3,0 0,5 0 0,3
CEMILA MARTABA 50 111 1,3 8,6 7,6
N K MANIS
2. NASI BERAS 50 180,4 3,3 0,3 39,8
PUTIH
TERONG TERONG 30 8,4 0,2 0,1 2,0
BALAD UNGU
O
CEMILA KRUPUK 10 52,7 0,3 3,0 6,0
N PUTIH
PMT BUMIL 60 285,0 6,0 12,0 48,0
3. NASI BERAS 50 180,4 3,3 0,3 39,8
PUTIH
TERONG TERONG 30 8,4 0,2 0,1 2,0
BALAD UNGU
O
TELUR TELUR 65 100,8 8,2 6,9 0,7
DADAR AYAM
MINYAK 7,5 64,7 0 7,5 0
KELAPA
CEMILA KRUPUK 50 263,5 1,5 15,1 29,9
N PUTIH
SUSU 189 124,7 6,0 7,4 9,1
BERUANG
JUMLAH 1652,4 46 64,7 229,
8
514
515
LEAFLET
515
516
516
517
517
518
518
519
2. TUJUAN
1. Memahami permasalahan gizi pada balita di Desa
Candisari
2. Menyusun perencanaan asuhan gizi yang tepat bagi
permasalahan gizi balita
3. Melakukan asuhan gizi pada balita dengan permasalahan
gizi di Desa Candisari
519
520
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan asuhan gizi ini adalah ibu balita gizi
buruk, stunting, maupun wasting.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah wawancara, diskusi, tanya
jawab
5. WAKTU
Dilakukan 5 November – 6 Desember 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di Dusun Karangboyo, Dusun Gading dan Dusun
Sili, Desa Candisari, Kecamatan Mranggen
7. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan mengontrol asupan melalui recall
24 jam dan diskusi langsung dengan ibu balita mengenai
asupan dan pengetahuan ibu mengenai gizi balita
8. HASIL
(TERLAMPIR)
9. PENANGGUNG JAWAB
1) Eka Dwi Saputri P1337431215003
2) Daulika Shafaqu L P1337431215006
3) Neldawati Ningrum P1337431215007
4) Yulia Puspitasari P1337431215008
5) Agatha Puspita A P1337431215047
6) Tia Choirunnisa P1337431215060
7) Musfiatul Nur L P1337431215069
8) Fyna Zakiyah P1337431215089
520
521
Kasus 1
NIM : P1337431215003
Data Hasil
Identitas Nama : An. Gibran
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangboyo 02/07, Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :24 bulan (09-11-2016)
Riwayat Masih minum ASI
Makan/ Food Anak berusia 1 bulan sudah diberikan makanan tambahan selain
History ASI
Kurang suka makan, tetapi suka ngemil
Kebiasaan makan :
Makan 2-3×/hari
Telur 3×/minggu@ ½ p
Ikan 2×/ minggu (lele)
Tempe, tahu bacem 3-4×/minggu ½ p
521
522
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
522
523
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
523
524
524
525
=2x2+8
= 12 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×kg)
=86,5× 12 kg
= 1038 kkal
Protein: 2× 12 = 24 gr
Lemak: 25 %=(0,25 x 1038)/9= 28,8 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
= 934 -(24×4)+(28,8 ×9):4
= 934 – (96+259,2) : 4
= 144,7 gr
Pemberian Macam Diet & Cara Frekuensi Jumlah
Diet Bentuk Pemberian makan yang
Makanan atau (food diberikan
Formula yang delivery)
Diberikan
Diet TKTP Oral 3× makan 600 kkal
Bentuk makanan utama 100 kkal
biasa 2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu
525
526
526
527
ASUPAN 38 73 27 49
(%)
527
528
528
529
ASUPAN 50 60 76 47
(%)
529
530
530
531
KONSELING GIZI
531
532
532
533
533
534
2. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan pada awal
dan akhir assesment mulai tanggal 18 November dan 02 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Berat Mengalami
Badan Mencapai penambahan kenaikan
10,8 kg 11,1 kg
berat badan 0,1 – 0,5 kg berat badan
Tinggi -
73 cm - -
Badan
Kesimpulan
534
535
Leaflet
535
536
536
537
537
538
538
539
Kasus 2
NIM : P1337431215003
Data Hasil
Identitas Nama : An. Maksum
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangboyo 02/05, Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :33 bulan (05-02-2018)
Riwayat Sudah tidak minum ASI
Makan/ Food Anak berusia 6 bulan sudah diberikan MP-ASI
History Kurang suka makan, tetapi suka ngemil
Kebiasaan makan :
Makan 2-3×/hari
Telur 4×/minggu@ ½ p
Ayam 2×/minggu@ ½ p
Ikan 2×/ minggu (lele)
Tempe bacem 2×/hari ½ p
Sayur sop, bayam (kuah+sayur)
Jarang makan chiki-chiki
Pantangan/ alergi makan = tidak ada
Hasil recall 24 jam =
Pagi: nasi 50 gr, sosis goreng 30 gr, kecap
Siang: tidak makan
Sore: nasi goreng 50 gr, telur dadar 1 btr, krupuk udang
Roti kering 1 bks, susu kotak @125 ml 4 bks, jajan chiki
Asupan recall
Energi : 537 kkal (45%) Kurang
Protein : 16,6 gr (60%) Kurang
539
540
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
540
541
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
541
542
Prinsip diet :
Diet TKTP
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kg/BB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 33 bulan
Gizi Jenis kelamin : Laki-laki
BBI
= 2 x (usia tahun) + 8
= 2 x 2,9 + 8
= 13,8 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×kg)
=86,5× 13,8
= 1193 kkal
Protein: 2× 13,8= 27,6 gr
Lemak: 25 %=(0,25 × 1193)/9= 33,1 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=1193 -(27,6×4)+(33,1 ×9):4
=196,1 gr
Pemberian Macam Diet & Cara Frekuensi Jumlah
Diet Bentuk Makanan Pemberian makan yang
atau Formula (food diberikan
yang Diberikan delivery)
542
543
543
544
anggur dll.
544
545
545
546
Minyak 5 43,1 0 5 0
546
547
Minyak 5 43,1 0 5 0
547
548
548
549
KONSELING GIZI
549
550
550
551
551
552
552
553
4. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan pasien
dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan pada awal dan
akhir assesment mulai tanggal 18 November dan 02 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian
18/11/2018 18/04/2018 24/04/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami
0,5 kg
Tinggi - -
73 cm -
Badan
Kesimpulan
553
554
Leaflet
554
555
555
556
556
557
KASUS 3
NIM : P1337431215047
Data Hasil
Identitas Nama : An. Anindita
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candisari
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Umur : 23 bulan
Antropometri Umur : 1 tahun 11 bln
Tanggal lahir : 6 Desember 2016
Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 8,5 kg
PB: 80,9 cm
BB/U : -2,44 (Gizi kurang)
TB/U : -1,35 (normal)
BB/TB : -2,38 (Kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
557
558
bulan)
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
558
559
559
560
Nasi @ ¼ gls
Telur rebus @ ½ sd
Kerupuk 2 bh
Siang :-
Sore : nasi @¾ gls
Bayam @ 1 gls
Asupan recall 24 jam
Energi : 385,1 kkal (43,2%) Kurang
Protein : 12,3 gr (59,7%) Kurang
Lemak: 3,5 gr (14,1%) Kurang
Karbohidrat: 75,7 gr (51,6%) Kurang
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi NI- Inadekuat Kurangnya ilmu Asupan energi,
1.4 oral intake pengetahuan protein, lemak dan
terhadap KH ≤ 80%
makanan dan zat
gizi
560
561
Prinsip diet :
Diet Anak
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2gr/ kg BB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup yaitu energi dikurangi protein dan lemak
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
561
562
562
563
563
564
TOTAL
KEBUTUH 890,95 20,6 24,7 146,56
AN
ASUPAN 43,2 59,7 14,1 51,6
(%)
564
565
565
566
KONSELING GIZI
566
567
567
568
568
569
569
570
5. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 14 November, 19 November dan 2 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
14/11/2018 19/11/2018 2/12/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami
0,5 kg
Tinggi - -
80,9 cm - -
Badan
Kesimpulan
570
571
571
572
Kasus 4
NIM : P1337431215047
Data Hasil
Identitas Nama : An. Tias Nurani
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candisari RT3/RW8
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Umur : 3 tahun 10 bulan
Antropometri Umur : 3 tahun 10 bln
Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 11,3 kg
PB: 95,8 cm
BB/U : - 2,61(Gizi kurang)
TB/U : -1,47 (normal)
BB/TB : - 2,57 (Kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
572
573
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
573
574
574
575
575
576
576
577
577
578
578
579
579
580
580
581
581
582
KONSELING GIZI
582
583
583
584
584
585
6. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 14, 19 November dan 2 Desember2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
14/11/2018 19/11/2018 2/12/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami
0,5 kg
Tinggi - -
95,8 cm - -
Badan
Kesimpulan
585
586
586
587
KASUS 5
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P1337431215069
Data Hasil
Identitas Nama : An. Aisyah Ainnur Rohimah
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candisari 04.06, Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur : 45 bulan
Antropometr Umur : 45 bln
i Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 11,5 kg
TB: 96 cm
BBI median: 14,1 kg
BB/U:-2,34 (gizi kurang)
TB/U:-1,21(normal)
BB/TB: -2,4 (kurus)
Kesimpulan: status gizi BB/U -2,34 gizi kurang,TB/U -1,21
normal, BB/TB -2,4 kurus
Riwayat Anak sudah diberi MP-ASI sebelum berusia 6 bulan
Makan/ Food Kurang suka makan,
History Tidak menyukai lauk nabati
Kebiasaan makan :
Makan 2 – 3 ×/hari
Kadang- kadang nasi saja
Ayam 2×/minggu@ 1p
Ikan 3×/ minggu (lele)
Sayur sop, bayam, glandir (kuah+sayur)
Suka makan chiki-chiki dan wafer
Pantangan/ alergi makan = tidak ada
587
588
588
589
589
590
590
591
KONSELING GIZI
1. Tema : Diet TKTP
2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.
591
592
592
593
593
594
at Tercukupi
594
595
8. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi
dilakukan mulai tanggal 12, 18 dan 25 November 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
TB 96 cm 96 cm 96,4 - -
Pada kunjungan kedua selang waktu 6 hariAnAisyah mengalami kenaikan 1 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang
waktu 7 hari mengalami kenaikan sebesar 0,4kg.
Kesimpulan
Asupan An Aisyah pada kunjungan pertama tidak tercapai pada asupan energi, protein dan karbohidrat, Hasil recall
hari kedua menunjukkan angka yang rendah disebabkan karena pada hari sebelumnya anak sedang berlibur ke rumah
saudara dan tidak mau makan karena selalu bermain dengan saudara saudaranya, kemudian diberikan edukasi dan konseling
595
596
gizi asupan meningkat meskipun belum tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan anak tercapai. Berat badan hanya naik
sedikit dikarenakan anak sedang sakit sehingga nafsu makan kurang stabil. Setelah diberikan edukasi dan konseling gizi
pengetahuan ibu meningkat.
596
597
Kacang tanah
sangan tanpa 20 111,8 0 5,38 8,8 4,7
selaput
ayam
50 151 9,1 0 13 0
goreng Ayam
5 45,1 0 0 5 0
Minyak kelapa
597
598
sawit
901,48 31,03 45 94
598
599
sayur
bayam Bayam 50 18 0 1,75 0,3 3,3
599
600
600
601
601
602
KASUS 6
NIM : P1337431215069
Data Hasil
Identitas Nama : An. Mirza
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari RT02/RW08, Mranggen, Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur : 19 bulan (13-04-2017)
Antropometri Umur : 19 bln
Jenis kelamin: Perempuan
BBA : 8,3
PB : 77,5
BBI: 10 kg
BB/U : - 2,63 (gizi kurang)
TB/U : -1,83 (normal)
BB/TB : - 2,47 (kurus)
Kesimpulan: status gizi BB/U -2,63 gizi kurang,TB/U -1,83
pendek, BB/TB -2,47 normal.
Riwayat Masih minum ASI
Makan/ Food Anak sudah diberi MP-ASI sebelum berusia 6 bulan
History Kurang suka makan, tetapi suka ngemil
Kebiasaan makan :
Makan 2-3×/hari
Telur 4×/minggu ½ p
Ayam 2×/minggu ½ p
Ikan 4×/ minggu
Tempe 2×/hari ½ p
Sayur sop, bayam (kuah+sayur)
602
603
603
604
604
605
Makanan (food
atau Formula delivery)
yang
Diberikan
TKTP Oral 3× makan 900 kkal
Makanan biasa utama 100 kkal
2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak
Dianjurkan
605
606
KONSELING GIZI
606
607
607
608
608
609
at
609
610
TB 77,5 cm 77,5 cm 78 - -
Pada kunjungan kedua selang waktu 3 hariAnMirza naik 0,4 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 3
hari mengalami kenaikan sebesar 0,2kg.
Kesimpulan
610
611
Asupan An Mirza pada kunjungan pertama tidak tercapai pada asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian
diberikan edukasi dan konseling gizi asupan meningkat meskipun belum tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan anak
tercapai. Berat badan hanya naik sedikit dikarenakan anak sedang sakit sehingga nafsu makan kurang stabil. Setelah
diberikan edukasi dan konseling gizi pengetahuan ibu meningkat.
611
612
612
613
bayam
738,3 23,425 24 106
613
614
614
615
615
616
goreng
912,26 25,58 46 95
616
617
KASUS 7
NIM : P1337431215060
Data Hasil
Identitas Nama : An. Andi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Gading
Suku Bangsa : Jawa
Umur :12 bulan
Tanggal lahir : 3 November 2017
Nama Ibu : Sunarti
Pekerjaan Ibu : Swasta
Nama Ayah : Alif Aryanto
Pekerjaan Ayah : Swasta
Antropometri Umur :12 bulan
hari 1 Jenis kelamin: Laki-laki
kunjungan BBA: 8,5kg
TB: 79 cm
BB/U : 1,74 (BB kurang)
TB/U : 0,23 (normal)
BB/TB : - 2,35(gizi buruk)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
617
618
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
618
619
BB/TB : -
2,35(gizi buruk)
619
620
Prinsip diet :
TKTP
Syarat diet :
1) Energi tinggi sesuai kebutuhan
2) Protein 2 kgBB
3) Lemak cukup 25%
4) KH cukup
5) Serat cukup
6) Cairan cukup
7) Porsi kecil tapi sering
8) Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 12 bulan
Gizi Jenis kelamin : laki-laki
BBI:10,4 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×BBI)
=86,5×10,4
= 898,56kkal
Protein: 25%×898,56/4=56,16 gr
Lemak: 20% ×898,56/9= 19,96gr
Karbohidrat: energi- (kalori protein)+(kalori lemak) : 4
=898,56–((224,64)+(179,7)):4
=898,56–(404,34):4
=123,55gr
620
621
621
622
622
623
623
624
0,2
Wortel 20 8,4 0 4 0,1 1,9
Sub Total 49,4 0 1,4 0,2 11
Snack 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0
0,6
Siang Beras giling 10 36 0 8 0,1 7,9
Kol 0,4
kembang 20 5 0 8 0 1
0,2
Wortel 20 8,4 0 4 0,1 1,9
Sub Total 49,4 0 1,4 0,2 11
yakult 2
Snack botol 120 100 16 0 0 226
Sub Total 100 16 0 0 226
Total 198,8 18,8 0,4 247
19,9 123,5
898,56 56,16
6 5
Kebutuhan
22,1 33,4 2,00 200
%asupan
624
625
1,7
Sub Total 107,2 3,64 3 5,2 9,8
roti pmt
Snack balita 20 90 2 0 3 24
Sub Total 90 2 0 3 24
0,6
Siang Beras giling 10 36 0 8 0,1 7,9
Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0
1,0
Bayam 30 10,8 0 5 0,2 2
1,7
Sub Total 107,2 3,64 3 5,2 9,8
Snack yakult 120 100 16 0 0 226
Sub Total 100 16 0 0 226
Total 404,4 28,74 13 270
19,9 123,5
898,56 56,16
6 5
Kebutuhan
% asupan 45,00 51,17 65,1 218,6
625
626
susu cair
indomilk
Mlm kotak 200 170 4 0 5 26
Sub Total 170 4 0 5 26
Total 606,96 35,04 21 296
19,9 123,5
898,56 56,16
6 5
Kebutuhan
105,
% asupan 67,54 62,3 2 239,5
626
627
627
628
KONSELING GIZI
628
629
tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam
dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80%
dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 1.
629
630
Asupan
247 gr 200 Tercapai 270 gr 218,6 Tercapai 296gr 239,5 Tercapai Meningkat
Karbohidrat
630
631
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 13, 18 dan 26 November 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
13/11/2018 18/11/2018 26/11/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami
8,5kg 8,58 kg n berat kenaikan
0,5 kg
Tinggi -
79 cm - - -
Badan
Pada kunjungan kedua selang waktu 5 hari An Andi naik 0,08 kg.
Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 5 hari mengalami
kenaikan sebesar 0,07kg.
Kesimpulan
631
632
632
633
KASUS 8
NIM : P1337431215060
Data Hasil
Identitas Nama : An. Naban
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangboyo
Suku Bangsa : Jawa
Umur : 2 tahun
Tanggal lahir : 2 Desember 2016
Antropometri Umur : 2 tahun
Jenis kelamin:
BBA: 10,2kg
PB: 88 cm
BB/U : -1,11 (BB kurang)
TB/U : 0,44 (normal)
BB/TB : - 2,87(gizi buruk)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
633
634
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
634
635
Asupan recall
Nilai gizi:
Asupan Energi : 590,7kkal, Protein : 19,43gr, Lemak: 16gr,
Karbohidrat: 98gr
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 8 bulan
Pasien Naban merupakan anak pertama
Anak diasuh oleh kedua orang tua
Orang tua termasuk kelas ekonomi kebawah
Anak kadang mengalami batuk dan pilek
Anak selalu dibawa ke posyandu
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi Inadekuat kurang Asupan Energi :
oral intake pengetahuan 590,7kkal, Protein
orang tua : 19,43gr, Lemak:
16gr, Karbohidrat:
98gr
BB/TB : -
2,87(gizi buruk)
635
636
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kgBB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 24 bulan (2 tahun)
Gizi Jenis kelamin : Perempuan
BBI: 12,2 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×BBI)
=86,5×12,2
= 1055,3kkal
Protein: 25%×1055,3/4= 65,9 gr
Lemak: 20% ×1055,3/9=23,45gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=1055,3-(263,8)+(211,06):4
=1055,3–474,8:4
=145,11gr
636
637
637
638
Protein
Waktu Menu Bahan Brt ENERGI LMK HA
(gr)
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr)
Pagi Beras giling 10 36 0 0,68 0,1 7,9
Tepung terigu 10 36,5 0 0,89 0,1 7,7
Daging sapi 20 41,4 3,6 0 2,8 0
Sub Total 113,9 3,6 1,57 3 16
Siang Semangka 180 50,4 0 0,9 0,4 12
Sub Total 0 0 0 0 0
Mangga
Mlm harumanis 90 41,4 0 0,36 0,2 11
roti wafer
nabati 10 45 1 0 2 7
Sub Total 86,4 1 0,36 2,2 18
638
639
bebelac 2
susu botol @39 gr) 78 340 12 0 10 52
Sub Total 340 12 0 10 52
Total 590,7 19,43 16 98
1055,3 65,9 23,45 145,11
kebutuhan
55,97 29,48 68,23 67,53
% asupan
Protein
Waktu Menu Bahan Brt ENERGI LMK HA
(gr)
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr)
Pagi Beras giling 10 36 0 0,68 0,1 7,9
Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0
Sub Total 96,4 3,64 0,68 5,1 7,9
Siang Semangka 180 50,4 0 0,9 0,4 12
Sub Total 50,4 0 0,9 0,4 12
bebelac 3
susu botol @39 gr) 117 510 18 0 18 78
Sub Total 510 18 0 18 78
Total 656,8 23,22 23 98
1055,3 65,9 23,45 145,11
kebutuhan
62,23 35,23 98,08 67,53
% asupan
Protein
Waktu Menu Bahan Brt ENERGI LMK HA
(gr)
639
640
KONSELING GIZI
640
641
641
642
Asupan Tidak
16gr 68,23 23gr 98,08 Tercapai 29gr 123,6 Tercapai Meningkat
Lemak Tercapai
642
643
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 13,18 dan 26 November 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
13/11/2018 18/11/2018 26/11/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami
10,2kg 10,4 kg n berat kenaikan
0,5 kg
Tinggi -
88 cm - - -
Badan
Pada kunjungan kedua selang waktu 5 hari An Naban naik 0,2 kg.
Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 8 hari mengalami
kenaikan sebesar 0,6kg.
Kesimpulan
643
644
644
645
Kasus 9
NIM : P1337431215008
Data Hasil
Identitas Nama : Arifatun Nafisah
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Gading RT.03/RW.07 Desa Candisari Kecamatan Mranggen
Suku bangsa : Jawa
Umur : 17 bulan (06/06/2017)
Riwayat Sudah berhenti ASI
makan/Food Diberi MP-ASI saat usia 6 bulan
History < 6 bulan diberi air putih
Kebiasaan makan :
Makan 3x/hari
Nasi @50gram 3x/hari
Ayam 1x/minggu @ ½ p
Ikan lele 1x/minggu @ ½ p
Lauk hewani biasa diolah dengan cara digoreng
Tahu, tempe 3x/hari @ ½ p (digoreng)
Suka sayur seperti bayam, wortel
Suka mengonsumsi buah seperti buah naga, pepaya, jeruk
Minum susu formula (dancow) 5x/hari @3sdt/150 ml
Pantangan/alergi makan : tidak ada
Hasil Recall 24 jam : (18 November 2018)
645
646
bayam
SORE Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
dancow
Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
dancow
Energi = 577,4 kkal (60,6%)
Protein = 28,1 gr (78,9%)
Lemak = 22,1 gr (83,7%)
Karbohidrat = 70,2 gr (49,1%)
Antropometri Umur = 17 bulan
Jenis kelamin = Perempuan
BBA = 7,7 kg
PB = 84 cm
BB/U = -2
PB/U = 1,3
BB/PB = -3,6
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
646
647
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
Kesimpulan: status gizi BB/U -2 gizi kurang,TB/U 1,3 normal, BB/TB -3,6 sangat kurus.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan ibu 8 bulan ( 32 minggu)
pasien Ariatun Naisah merupakan anak kedua
Ayah (Tn. Muh. Sodiq , 35 tahun) sebagai buruh pabrik dan Ibu (Ny. Tri lestari, 37 tahun)
sebagai ibu rumah tangga.
Anak diasuh oleh kedua orangtua
Orangtua termasuk kelas ekonomi menengah
Sekitar 1 minggu yang lalu terkena demam, batuk dan pilek
Anak sering dibawa ke posyandu
Tidur siang pada pukul 10.00 dan 14.00 setiap harinya
Dirumah ada anggota keluarga yang merokok yaitu ayah
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi 1. Asupan Kurang Asupan energi
makan pengetahuan 60,6%, protein
melalui oral orang tua 78,9% dan
tidak karbohidrat 49,1%
adekuat
Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orangtua ditandai dengan asupan
Diagnosis energ 60,6%, protein 78,9% dan karbohidrat 49,1%
Gizi
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
647
648
Prinsip :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Cukup lemak
4. Cukup karbohidrat
Syarat :
Mengandung sejumlah = Energi = 951,5 kkal
Protein = 35,6 gr
Lemak = 26,4 gr
Karbohidrat = 142,8 gr
Perhitungan Usia = 17 bulan
Kebutuhan Jenis Kelamin = perempuan
Gizi BBI = 2 x (usia tahun) + 8
= 2 x 1,5 tahun + 8
= 11 kg
Kebutuhan energi = BB Ideal x Kebutuhan energi berdasarkan AKG sesuai usia tinggi
= 11 kg x 86,5
= 951,5 kkal
Kebutuhan protein = 15% x 951,5 = 142,7/4 = 35,6 gr
Kebutuhan lemak = 25% x 951,5 = 237,8/9 = 26,4 gr
Kebutuhan karbohidrat = 951,5 – (35,6 x 4) – (26,4 x 9)
= 951,5 – 142,4 – 237,6
= 571,5/4 = 142,8 gr
648
649
649
650
KONSELING GIZI
Topik Gizi balita
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi balita
Tujuan Khusus 5. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi balita
6. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Orangtua dan keluarga An Nafisah
Waktu 22 Oktober 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah An. Nafisah Ds. Gading
RT.03/RW.07
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Balita
650
651
651
652
652
653
Pembahasan :
Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi dan protein tercapai hingga ≥80% secara bertahap
tetapi karbohidrat belum mencapai 80%.
f. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18 November 2018 20 Desember 2018 02 Desember 2018
Berat Badan 7,7 kg 7,9 kg 8,3 kg Peningkatan berat Mengalami kenaikan
badan sebesar 0,2-0,5 berat badan
kg
Pembahasan :
653
654
Pada kunjungan kedua selang waktu 2 hariAnNafisah mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,2 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 12
hari mengalami kenaikan sebesar 0,4kg.
654
655
Asupan Makan
655
656
kuah
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
dancow
SIAN Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
G Bakso Bakso 2 buah 20 74 4,7 6,0 0,0
kuah
SORE Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Sayur Daun ubi ¼p 25 3,8 0,6 0,1 0,5
Daun jalar
Ubi
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
656
657
657
658
658
659
659
660
Leaflet
660
661
661
662
Kasus 10
NIM : P1337431215008
Data Hasil
Identitas Nama : Raffi Ashvi Ferdianto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dusun Karang boyo RT.02/RW.01 Desa Candisari Kecamatan Mranggen
Suku bangsa : Jawa
Umur : 17 bulan (05/06/2017)
Antropometri Umur = 17 bulan
Jenis kelamin = Laki-laki
BBA = 7,8 kg
PB = 76 cm
BB/U = -2,6
PB/U = -5,2
BB/PB = -2,3
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
662
663
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
Kesimpulan: status gizi BB/U -2,6gizi kurang,TB/U -5,2 sangat pendek, BB/TB -2,3 kurus.
Riwayat Sudah berhenti ASI
makan/Food Diberi MP-ASI saat usia 5 bulan
History Kebiasaan makan :
Makan 3x/hari
Ayam 1-2x/minggu @ ½ p
Ikan lele 1-2x/minggu @ ½ p
Ikan laut 3-4x/minggu @ ½ p
Tahu, tempe 3x/hari @ ½ p (digoreng)
Sayur sop, wortel, brokoli (kuah+sayur)
Setiap hari mengonsumsi buah seperti pepaya, jeruk, buah naga, semangka
Minum susu formula (pediasure) 2x/hari @2sdt/200 ml
Menyukai cemilan dengan cita rasa asin
Pantangan/alergi makan : tidak ada
Hasil Recall 24 jam : (20 November 2018)
Waktu Menu Bahan Penukar Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (gr) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Pagi Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Bayam ¼p 25 9,3 0,9 0,1 1,8
bayam
Susu Susu 2 sdt 18 88 2,8 4,4 9,6
663
664
pediasure pediasure
Siang Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Bayam ¼p 25 9,3 0,9 0,1 1,8
bayam
Pepaya Pepaya 1p 110 42,9 0,7 0,1 10,8
Susu Susu 2 sdt 18 88 2,8 4,4 9,6
pediasure pediasure
Sore Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Sosis Sosis 1p 25 71,3 2,9 6,7 0,0
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sup Wortel ¼p 25 6,5 0,2 0,1 1,2
wortel
664
665
Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orangtua ditandai dengan asupan
Diagnosis energi 65,3%, protien 65,2% dan karbohidrat 50,4%
Gizi
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi Meningkatkan asupan makan
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak pada orang tua anak.
Prinsip :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Cukup lemak
4. Cukup karbohidrat
Syarat :
1. Mengandung sejumlah = Energi = 839 kkal
Protein = 31,4 gr
Lemak = 23,3 gr
Karbohidrat = 125,9 gr
Perhitungan Usia = 17 bulan
Kebutuhan Jenis Kelamin = laki-laki
Gizi BBI = 2 x (usia tahun) + 8
= 2 x 1,5 tahun + 8
= 11 kg
Kebutuhan energi = BB Ideal x Kebutuhan energi berdasarkan AKG sesuai usia tinggi
= 9,7 kg x 86,5
= 839 kkal
665
666
666
667
667
668
KONSELING GIZI
Topik Gizi balita
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi balita
Tujuan Khusus 7. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi balita
8. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Orangtua dan keluarga An Nafisah
Waktu 22 Oktober 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah An. Raffi Ds. Karangboyo
RT.02/RW.01
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Balita
Materi Konseling 12. Menjelaskan gambaran singkat
mengenai gizi ibu balita
13. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
14. Memberikan gambaran contoh menu
668
669
sehari
Evaluasi 10. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.
11. Memberikan kesempatan kepada
orangtua An. Raffi untuk bertanya bila
ada yang belum jelas.
12. Orangtua dan keluarga pasien dapat
menerapkan mengenai gizi balita
669
670
670
671
Pembahasan :
Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi dan protein tercapai hingga ≥80% secara bertahap
tetapi karbohidrat belum mencapai 80%.
h. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018
Berat Badan 7,8 kg 8,0 kg 8,4 kg Peningkatan berat Mengalami kenaikan
badan sebesar 0,2-0,5 berat badan
kg per minggu
671
672
Pembahasan :
Pada kunjungan kedua selang waktu 4 hariAnRaffi mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,2 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 10 hari
mengalami kenaikan sebesar 0,4kg.
672
673
Asupan Makan
673
674
Lemak = 25,5 gr
Karbohidrat = 63,5 gr
674
675
675
676
676
677
677
678
Leaflet
678
679
679
680
KASUS 11
NIM : P1337431215007
Data Hasil
Identitas Nama : An. Langgeng
JenisKelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari 04/03, MranggenDemak
SukuBangsa : Jawa
Umur : 28bulan
Antropometri Umur : 28 bln
Jenis kelamin: Laki-laki
BBA: 10 kg
TB: 87 cm
BBI median: 13,3 kg
BB/U:-2,51 (gizi kurang)
TB/U:-1,6 (normal)
BB/TB: -2,51 (kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
680
681
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
681
682
RumusanGiagnosisGizi Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orang tua
ditandai dengan asupanenergi : 301 kkal, Protein : 21,9 gr, Lemak : 8,7
gr, karbohidrat : 33gr
IntervensiGizi TujuanIntervensiGizi :
Memberikan makanan yang adekuat
Meningkatkanpengetahuantentangmakanandangizianakpada
orangtuaanak.
Prinsip diet :
TKTP
Syarat diet :
682
683
Energitinggisesuaikebutuhan
10. Protein 2 kg BB
11. Lemakcukup 25%
12. KH cukup
13. Seratcukup
14. Cairancukup
15. Porsikeciltapisering
16. Bentukmakananlunak
PerhitunganKebutuhanGizi Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Usia: 28 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
BBI: 13,3 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×kg BB)
=86,5×13,3
= 1150,45 kkal
Protein: 2×13,3=26,6 gr
Lemak: 25 %=(0,25 ×1150,45)/9= 31,95 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=1150,45-(26,6×4)+(31,95×9):4
=186,12 gr
Pemberian Diet Macam Diet Cara
Jumlah
&BentukMakananatau Pemberian
Frekuensimakan yang
Formula yang (food
diberika
Diberikan delivery)
TKTP Oral 3× makan utama 900 kkal
Makanan biasa 2× makan
selingan 150 kkal
Monitoring danEvaluasi Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
683
684
684
685
685
686
686
687
5 2
Gulapasir 15 58 0 0 15
687
688
Gulapasir 15 58 0 0 15
KONSELING GIZI
688
689
689
690
690
691
Meningkat,
AsupanLema 27,2 TidakTerca TidakTer tercapai di
8,7 gr 19,3 gr 60 % 35,5 111,2 Tercapai
k % pai capai hariketiga
Meningkatna
AsupanKarbo 17,45 TidakTerca 61,4,2 TidakTer TidakTerca munbelumme
33,0 gr 116,2 gr 117,6 61,9%
hidrat % pai % capai pai ncapai target
691
692
PerkembanganAntropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 18, 20 November dan 02 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
BeratB Mencapai
adan penambaha Mengalami
0,5 kg
Tinggi - - -
86 cm -
Badan
Kesimpulan
692
693
693
694
KASUS 12
NIM : P1337431215007
Data Hasil
Identitas Nama : An. Fahmi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari03/07, Mranggen, Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :17 bulan (04-02-2017)
Antropometri Umur : 17 bln
Jenis kelamin: Laki-laki
BBA: 8,5 kg
PB: 80,0 cm
BB/U : - 2,05 (gizi kurang)
TB/U : -0,09 (normal)
BB/TB : - 2,58 (kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
694
695
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
695
696
Karbohidrat:
25,56gr
696
697
Gizi 227,3 kkal, Protein : 8,3 gr, Lemak: 14,2 gr, Karbohidrat: 18,6gr
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi Memotivasi ibu balita untuk memberikan makanan yang
adekuat
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak
pada orang tua anak.
Prinsip diet :
Tinggi Energi Tinggi Protein
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kgBB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 17 bulan
Gizi Jenis kelamin : Laki-laki
BBI: 10,7 kg
Kebutuhan Energi: (86,5× 10,7 kg)
=86,5×10,7
= 925,55kkal
Protein: 2×10,7=21,4 gr
Lemak: 25 % x 925,55 gr = 25,7gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=925,55 -(21,4×4)+(25,7×9):4
=925,5
697
698
–(85,6 +203,4):4
=152,16 gr
698
699
699
700
700
701
Pagi kepok
701
702
702
703
KONSELING GIZI
703
704
704
705
705
706
Meningkat,
Tercapai
706
707
Meningkat,
namun belum
Asupan Tidak Tidak 68,24 Tidak memenuhi
25,56 gr 58,24 gr 38,29% 44,86
Karbohidrat 16,8% Tercapai Tercapai gr Tercapai target
pencapaian
707
708
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 18, 20 November dan 02Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
18/11/2018 20/11/2018 02/12/2018
Mencapai
penambaha Mengalami
Berat kenaikan
8,5 kg 8,5kg 8,8 kg n berat
Badan berat badan
badan 0,1 –
0,5 kg
Tinggi -
80,6cm 80,6 cm - -
Badan
Kesimpulan
708
709
709
710
710
711
KASUS 13
NIM : P13374312150
Data Hasil
Identitas Nama : An. Alvin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari (posyandu 2), Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :29 bulan (20-05-2016)
Riwayat Minum air putih
Makan/ Food Makanan kesukaan: coklat
History Pengolahan sayur dengan cara dibacem dan di goring
Pengolahan lauk dengan cara kuah bening
Kebiasaan makan :
Nasi 3×/hari @1 ctg; 200 gram
Kentang 2x/ mg @ ¼ p;50 gram
Bayam 3x/mg @ ½ p; 50 gram
Wortel 4x/ mg @ ¼ p; 25 gram
Kool 1x/mg @ 1 sdm; 10 gram
Ayam 2x/ mg @ ¼ ptg; 13 gram
Telur ayam 4x/mg @ 1 btr; 50 gram
Bakso sapi 1x/ bln @ 5 pentol; 25 gram
Ikan 2x/mg @ 1 ekor; 50 gram
Tempe 2x/mg @ 1 ptg kcl; 50 gram
Tahu 3x/mg @ 1 ptg; 50 gram
Semangka 1x/mg@ 1 ptg; 150 gram
Pisang 2x/mg @1 bh; 75 gram
Papaya 1x/mg @ 1 ptg;100 gram
Mangga 3/mg @ ½ bh bsr; 50 gram
711
712
T e h 1x/hr
Gula pasir 2x/hr @ 1 sdm; 10 gram
Kecap 3×/minggu @1 sdm; 10 gram
Minyak 6x/ mg @ 1 sdt; 30 gram
Pantangan/ alergi makan = ciki-ciki
Hasil recall 24 jam =
Pagi: nasi ¾ gls, ikan sembilan ½ ekor
Jam 10: buah papaya 1 ptg, semangka 1 ptg,
Siang:nasi ¾ gls, ikan sembilan ½ ekor
Jam 15.30: roti 1 bh
Sore: nasi ¾ gls, kuah soto,Chocolatos 1 bks, wafer nabati 1
bks kcl
Asupan recall
Energi : 701,6 kkal ( 60,53 %) Kurang
Protein : 20,7 gram ( 77,24 % ) Cukup
Lemak: 13,2gram ( 40,99 %) Kurang
Karbohidrat:124 gram ( 36,98 %) Kurang
712
713
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
713
714
714
715
715
716
jawab
Anthropomet 1x pengukuran Ada peningkatan
ri seminggu berat badan 0.2-
0.5 kg per
minggu
716
717
717
718
KONSELING GIZI
718
719
719
720
Asupan Tidak
20,7 77,24 30,0 119,4 Tercapai 38,0 141,79 Tercapai Meningkat
Protein Tercapai
Asupan Tidak
13,2 40,99 30,3 95,02 Tercapai 30,6 95,03 Tercapai Meningkat
Lemak Tercapai
720
721
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 14, 24 November – 02 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
14/11/2018 24/11/2018 02/12/2018
Mencapai Mengalami
Berat penambahan kenaikan
10,1 Kg 10.8 11,3
Badan berat badan berat badan
0,1 – 0,5 kg
Tinggi -
93 cm - - -
Badan
Kesimpulan
721
722
722
723
723
724
724
725
725
726
KASUS 14
NIM : P13374312150
Data Hasil
Identitas Nama : An. Rafa
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari, Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :10 bulan (10-01-2018)
Riwayat Tidak minum ASI
Makan/ Food Anak usia 2 bulan sudah tidak diberikan ASI
History Kurang suka makan, tetapi suka ngemil
Kebiasaan makan :
Tidak suka sayur
Tidak suka yang amis-amis
Makan 3×/hari @1 sdm; 10 gram
Kecap 3×/minggu @1 sdm; 10 gram
Mangga 2x/minggu @ ¼ bh; 30 gram
Susu bebelac 5x/hr @ 2 sd takar; 15 gram untuk 185 ml
Pantangan/ alergi makan = tidak ada
Hasil recall 24 jam =
Pagi: susu bebelac 20 gram, nasi 20 gr, kuah sayur sop 20 gr
Jam 10: susu bebelac 20 gram
Siang:nasi 20gr, kecap 10 gram, kerupuk 15 gram
Jam 15.30: wafer nabati 1 bks
Sore: susu bebelac 20 gram, mangga 2 potong kecil
Asupan recall
Energi : 535,1 kkal ( 71,48%) Cukup
Protein : 10,3 gram ( 55,38%) Kurang
726
727
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
727
728
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
728
729
729
730
=121,76 gr
Pemberian Macam Diet
Diet & Bentuk Cara
Makanan Pemberian Frekuensi Jumlah yang
atau Formula (food makan diberikan
yang delivery)
Diberikan
TKTP Oral 3× makan 800 kkal
Makanan biasa utama
2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target
dan Evaluasi Pencapaian
Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
inter- gizi, tanya meningkat
vensi jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
minggu berat badan 0.2-
0.5 kg per
minggu
730
731
731
732
KONSELING GIZI
732
733
733
734
734
735
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan pasien dalam hal
status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai tanggal 14 November-02
Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
14/11/2018 24/11/2018 02/12/2018
Mencapai Mengalami
Berat penambahan kenaikan
7,3 kg 7.5kg 8,0 kg
Badan berat badan berat badan
0,1 – 0,5 kg
Tinggi - -
73 cm - -
Badan
Kesimpulan
Asupan An Rafa pada kunjungan pertama tidak tercapai pada asupan protein
dan karbohidrat, kemudian diberikan edukasi dan konseling gizi asupan meningkat
meskipun belum tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan anak meningkat meskipun
belum. Berat badan hanya naik sedikit dikarenakan anak sedang sakit sehingga nafsu
makan kurang stabil. Setelah diberikan edukasi dan konseling gizi pengetahuan ibu
meningkat.
735
736
736
737
737
738
738
739
739
740
740
741
741
742
742
743
KASUS 15
NIM : P1337431215005
Data Hasil
Identitas Nama : An. AqilaClaudya Nova
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candisari
Suku Bangsa : Jawa
Umur :17 bulan (04-07-2014)
Riwayat Sangatpemilihdalammakanan
Makan/ Food Sulitmakan
History Menyukaiminumankemasanmanisdanjugamakananmanis
Jarangkonsumsibuahdansayur
Setiappagiminumsusukentalmanis
Menyukaiputihtelur, krupuk, chiki, macaroni telurgoreng,
tempementah.
Mendapat MP-ASI di usia 7 bulan
Mulaimakanmakanankeluarga di usia 1 tahunlebih
Menyukaipisang, mangga, manggis, wortel, kelengkeng.
Makannasihanya 1 kali sehari,
bahkanseringtidakmakannasisamasekalidalamsatuhari
Kebiasaan makan :
Makanan Pokok : Nasi
1x/hariataubahkantidakmakannasisamasekalidalam 1 hari
Lauk Hewani : ayam 3x/hari,
Lauk Nabati : tahu, tempe 3x/minggu
Sayur : Sayurbening (wortel) 3x/minggu, Bayam 3x/minggu,
Buah : pisang, manga 4x/minggu
Snack : krupuk, macaroni telorgoreng 2x sehari
743
744
Asupan recall
Energi : 931 kkal(64,29%)Defisit
Protein : 30,96 (147,60%) Lebih
Lemak: 54,8 (136,25%) Defisit
Karbohidrat:66,8gr(22,73%) Defisit
Antropometri Umur :54 bln
Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 12,7kg
PB: 100,5 cm
BB/U : - 1,96 (gizi kurang)
TB/U : -1,23 (pendek)
BB/TB : - 2,17 (kurus)
BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD
bulan)
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
744
745
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
GEMUK >2 SD
745
746
Protein : 45,7
gr
Lemak: 54,8
gr
Karbohidrat:
66,8gr
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 1,8 gr/ kgBB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan biasa
746
747
747
748
seminggu peningkatanberatbadan
0.2-0.5 kg perminggu
KONSELING GIZI
Topik Gizi balita
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi balita
Tujuan Khusus 9. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi balita
10. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Orangtua dan keluarga An Aqila
Waktu 23November 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah An. Aqila Ds. Gading RW
748
749
07DesaCandisari
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Balita
Materi Konseling 15. Menjelaskan gambaran singkat
mengenai gizi ibu balita
16. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
17. Memberikan gambaran contoh menu
sehari
Evaluasi 13. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.
14. Memberikan kesempatan kepada
orangtua An. Nafisah untuk bertanya
bila ada yang belum jelas.
15. Orangtua dan keluarga pasien dapat
menerapkan mengenai gizi balita
749
750
Kebutuhan Energi 1448 kkal, Protein 30,96 gram, Lemak 40,22 gram,
KH 240,82 gram
Para 16 November 22/11/2018 30/11/2018 Evaluas
meter 2018 i
Asu % Penca As % Penca Asu % Penca Asupan
pan paian upa paian pan paian
ma n ma
kan ma kan
kan
Asup 913 63, Belum 757 52, Belu 780 53, Terca Mening
an ,3 07 tercap ,9 34 mterc ,7 92 pai kat
energ kka % ai kka % apai kka %
i l l l
Asup 45, 14 Terca 33, 107 Terca 31, 102 Terca Menuru
an 5 gr 6,9 pai 2 ,24 pai 7 gr ,39 pai n
protei 6% gr % %
n
Asup 49, 12 Terca 28, 71, Belu 34, 84, Terca Mening
an 8 gr 3,8 pai 6 11 mterc 1 gr 78 pai kat
lemak 2% gr % apai %
Asup 69, 29, Belum 89, 37, Belu 87, 36, Belu Menuru
an 9 gr 03 tercap 6 21 mterc 1 gr 17 mterc n
karbo % ai gr % apai % apai
hidrat
Pembahasan :
Asupan energy responden mengalami peningkatan dari hari ke hari, namun
terdapat penurunan asupan pada zat gizi protein dan karbohidrat.
Terjadinya penurunan karbohidrat tersebut dikarenakan oleh responden
yang hanya mengkonsumsi nasi sebanyak 1 kali dalam 1 hari, sedangkan
penurunan asupan protein disebabkan karena ketidakstabilan responden
dalam mengkonsumsi makanan sumber lauk hewani yang mengandung
tinggi protein. Secara keseluruhan, asupan energy responden belum
750
751
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status
gizi responden
Evaluas Tanggal Target Evaluasi
i 16/11/18 22/11/18 30/11/18
Berat 12,7 kg 12,4 kg 12,6 kg Peningkata Mengalam
Badan n berat ipeningkat
badan anberatbad
sebesar 0,2- an
0,5 kg
Pembahasan :
Pada kunjungan kedua selang waktu 6 hariAnNaqila mengalami
penurunan berat badan sebesar 0,3 kg. Hal tersebut disebabkan oleh asupan
responden yang berkurang dari asupan hari pertama kunjungan karena mengalami.
Pada kunjungan ketiga selang waktu 8 hari, berat badan responden mengalami
peningkatan sebesar 0,2 kg. Hal tersebut dikarenakan oleh asupan responden yang
bertambah lebih banyak dari asupan hari kedua kunjungan.
751
752
Minuman Marimas 8 30 0 0 3
kemasan
752
753
25%
Malam Tidakmakans
amasekali
753
754
Minyakkela 5 43,1 0 5 0
pa
Minyakkela 5 43,1 0 5 0
pa
754
755
LEAFLET
755
756
756
757
757
758
KASUS 16
NIM : P1337431215005
Data Hasil
Identitas Nama : An. Dina AyuFebriani
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Candisari
SukuBangsa : Jawa
Umur : 24 bulan (13-02-2016)
RiwayatMakan/ Respondenmenyukaimakananasin
Food History Respondenmengkonsumsisusukentalmanissebanyak 2x sehari
Terbiasamakanmengikuti mood
Porsimakanrespondensedikit
Seringmakanseharihanya 2x
Respondenmenyukailaukhewanidarisumberikan-ikanan
Respondentidakterlalumenyukainasi
Kebiasaanmakan :
MakananPokok :
Nasi3x/hariataubahkantidakmakannasisamasekalidalam 1 hari
LaukHewani : ayam 1x/hari,ikan 3x/hari
LaukNabati : tahu, tempe 3x/hari
Sayur : 3x/hari
Buah : jeruk, semangka, pisang, papaya 2x/hari
Snack : krupuk 3x/hari, biscuit 1x/hari
758
759
Malam = tidakmakansamasekali
Asupan recall
Energi :547kkal (71,04%) Cukup
Protein :15,5gr (87,08%) Baik
Lemak: 22,7 gr (106,12%) Lebih
Karbohidrat: 71,4 gr (56,41%) Defisit
Antropometri Umur : 24 bln
Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 8,9kg
PB: 89 cm
BB/U : - 2 (gizi kurang)
TB/U : 0,82 (pendek)
BB/TB : -4,1 (kurus)
BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD
bulan)
GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD
PENDEK -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
TINGGI >2 SD
KURUS -3 SD sd <-2 SD
NORMAL -3 SD sd 2 SD
759
760
GEMUK >2 SD
760
761
Syarat diet :
1. Energitinggisesuaikebutuhan
2. Protein 1,8 gr/ kgBB
3. Lemakcukup 25%
4. KH cukup
5. Seratcukup
6. Cairancukup
7. Porsikeciltapisering
8. Bentukmakananbiasa
PerhitunganKebu Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
tuhanGizi Usia: 24 bulan
761
762
762
763
seminggu peningkatanberatbadan
0.2-0.5 kg perminggu
KONSELING GIZI
Topik Gizibalita
TujuanUm Setelahdiberikankonselinggizidiharapkanpasiendankeluargadapatmemaham
um idanmengertitentanggizibalita
TujuanKhu 11. Meningkatkanpengetahuandanpemahamanpasienmengenaigizibalita
sus 12. Memberikanmotivasikepadapasien agar maumenjalankandiit yang
disarankan.
Sasaran Orangtuadankeluarga An Dina
Waktu 22 November 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah An. Dina Ds. Gading RW 07 DesaCandisari
Metode Penjelasan, diskusidantanyajawab
Media/ Alat Leaflet GiziBalita
MateriKons 18. Menjelaskangambaransingkatmengenaigiziibubalita
763
764
764
765
Pembahasan :
Asupan energy respondenmengalamipeningkatandariharikehari.
Kecukupanasupankarbohidratmasihbelumtercapaihinggahariterakhirpenga
matannamunberadadalamjumlah yang
terusmeningkatsetiappengataman.Terjadinyaketidakcukupanasupankarbohi
drattersebutdikarenakanolehresponden yang
kurangmenyukainasisehinggahanyadidapatkanporsinasi yang sedikitsetiap
kali makan. Secarakeseluruhan, asupan energy respondenbelummencapai
target tercukupi 80%
darikebutuhannamunberadadalamjumlahkecukupanasupanmakan yang
terusmeningkat.
k. PerkembanganAntropometri
Monitoring antropometribertujuanuntukmelihatperkembangan status
giziresponden
Evaluas Tanggal Target Evaluasi
i 16/11/18 22/11/18 30/11/18
BeratBa 8,9 9 kg 9,2 kg Peningkata Mengalam
765
766
Pembahasan :
Pada kunjungan kedua selang waktu 6 hariAnDina mengalami
peningkatan berat badan sebesar 0,1 kg. Hal
tersebutdisebabkanolehasupanresponden yang
bertambahdariasupanharipertamakunjungan. Pada kunjungan ketiga selang waktu
8 hari, beratbadanresponden mengalamipeningkatan sebesar 0,2 kg. Hal
tersebutdikarenakanolehasupanresponden yang
jugabertambahlebihbanyakdariasupanharipertamadanharikeduakunjunganasuhang
izi.
Minyakkelapa 5 43,1 0 5 0
766
767
Minyakkelap 5 43,1 0 5 0
767
768
768
769
Minyakkela 5 43,1 0 5 0
pa
Minyakkela 5 43,1 0 5 0
pa
Malam Tidakmakansam
asekali
769
770
LEAFLET
770
771
771
772
772
773
B. Kegiatan Prolanis
1) Hari, tanggal : Rabu, 21 November 2018 dan Kamis, 22 November 2018
2) Tempat : Puskesmas Mranggen 1
3) Waktu : Pukul 07.30-08.30 WIB
4) Kegiatan :
a. Pengukuran Antropometri
b. Penyuluhan Penyakit Tidak Menular
c. Pengukuran Tekanan Darah
d. Pelayanan Berobat
5) Mahasiswa : Musfiatul Nur Laila, Yulia Puspitasari, Neldawati Ningrum,
Eka Dwi Saputri, Fyna Zakiyah, Agatha Puspita Anggraini, Tya Choirunnisa,
Daulika S.L
773
774
4) Kegiatan : Penyampaian materi oleh Bapak Leo Anton, SST dan Bapak
Muh. Taufik dan Penyuluhan Jajanan Sehat oleh Mahasiswa PKL.
5) Mahasiswa : Musfiatul Nur Laila, Yulia Puspitasari, Neldawati Ningrum,
Eka Dwi Saputri, Fyna Zakiyah, Agatha Puspita Anggraini, Tya Choirunnisa,
Daulika S.L
F. Hambatan
1. Kurang mendapat bimbingan dikarenakan tugas ahli gizi puskesmas yang
sangat sibuk
2. Kurang praktek secara langsung kepada pasien
3. Pada saat praktik di Puskesmas, konseling gizi hanya dilakukan sekali
dikarenakan pasien rujukan ke gizi terbatas
G. Rekomendasi
Adanya target kegiatan yang dilakukan di Puskesmas seperti konseling gizi pada
pasien yang mempunyai masalah gizi.
3. Penutup
A. Kesimpulan
Dari kegiatan yang direncanakan selama satu bulan dapat disimpulkan bahwa
95% kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana dan jadwal. Hanya ada beberapa
kegiatan yang tidak terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan, karena
terkendala oleh kegiatan desa yang tdak dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada
774
775
775