Anda di halaman 1dari 775

LAPORAN

Bidang Gizi Masyarakat (BGM)


di Pedesaan Demak

Oleh :

Kelompok Desa Candisari

Eka Dwi Saputri P1337431215003


Daulika Shafaqu L P1337431215006
Neldawati Ningrum P1337431215007
Yulia Puspitasari P1337431215008
Agatha Puspita A P1337431215047
Tia Choirunnisa P1337431215060
Musfiatul Nur L P1337431215069
Fyna Zakiyah P1337431215089

PRODI DIV GIZI JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan program intervensi gizi masyarakat (PIGM) di Desa Candisari dan Puskesmas
Mranggen 2 telah mendapat persetujuan pada :

Tanggal : Desember 2018

Tempat : Kampus 3 Poltekkes Kemenkes Semarang

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Sunarto, SKM, M.Kes


NIP. 196105111983032002

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan
segala rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya, proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan Bidang Gizi
Masyarakat, laporan hasil ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Wiwik Wijaningsih STP, MSi selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Semarang.
2. Ibu Susi Tursilowati, SKM, MSc.PH selaku Ketua Prodi D-IV Gizi dan selaku
pembimbing dalam pembuatan laporan ini.
3. Bapak Sunarto, SKM, M.Kes selaku Koordinator Mata kuliah Praktik Kerja
Lapangan Bidang Gizi Masyarakat yang telah memberikan pengarahan kepada kami.
4. Rekan-rekan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang yang telah mendukung
terselesaikannya laporan ini.
5. Para pihak yang telah memberi bantuan baik riil maupun materiil.

Dengan segala kekurangan dan rendah hati, semoga laporan hasil ini dapat memberikan
yang terbaik bagi pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa lapoan hasil ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
kesempurnaan laporan ini.

Semarang, Desember 2018

Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 3
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 4
1. Bidang Gizi Masyarakat di Desa ................................................................................................ 5
A. Melaksanakan MMD .............................................................................................................. 5
B. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Gizi untuk Kelompok Sasaran (Melalui
Penyuluhan) .................................................................................................................................. 18
C. Pemberdayaan Potensi Desa dalam Bidang Pangan ........................................................... 223
D. Melakukan Asuhan Gizi Buruk atau Gizi Kurang di Tingkat Masyarakat ......................... 240
2. Program Intervensi Gizi Masyarakat di Puskesmas ................................................................ 772
A. Kegiatan Posyandu Lansia .................................................................................................. 772
B. Kegiatan Prolanis ................................................................................................................ 773
C. Kegiatan Pemaparan Materi Ahli Gizi di Puskesmas ......................................................... 773
D. Kegiatan Pelatihan Dokter Kecil......................................................................................... 773
E. Kegiatan Senam Bersama ................................................................................................... 774
F. Hambatan ............................................................................................................................... 774
G. Rekomendasi ....................................................................................................................... 774
3. Penutup ................................................................................................................................... 774

4
1. Bidang Gizi Masyarakat di Desa

A. Melaksanakan MMD
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan Pengambilan Data Dasar (PDD) di Desa Candisari
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak yang dilakukan pada tanggal 26
Maret – 2 April 2018, menunjukkan bahwa balita dengan status gizi balita
pendek berdasarkan indicator TB/U sebanyak 37,5%, balita yang pernah
terinfeksi pada kategori faktor infeksi sebesar 67%, balita dengan asupan energi
kurang sebesar 37%, balita dengan asupan protein kurang sebesar 32%, balita
yang tidak diberi ASI Eksklusif sebesar 42% dan balita dengan panjang badan
lahir pendek sebesar 45%. Ibu melahirkan dalam keadaan premature sebesar
50%. Tempat pembuangan limbah yang terbuka sebanyak 95% dan tempat
sampah yang terbuka sebesar 78%
Sedangkan pada ibu hamil dengan katagori asupan energi dan protein
sangat kurang masing-masing yaitu 35% dan 45%. Ibu hamil yang termasuk
dalam kategori pendek sebesar 40%, dan ibu hamil yang belum mendapat
imunisasi pada kategori faktor pelayanan kesehatan sebesar 85%. Faktor tidak
langsung dari status gizi ibu hamil antara lain: sikap ibu hamil, dan pengetahuan
ibu hamil. Berdasarkan hasil PDD didapatkan sikap ibu hamil di desa Candisari
sudah termasuk kedalam kategori mendukung sebesar 89% dan pengetahuan ibu
hamil dengan katagori kurang sebanyak 15 %.
Hal tersebut diakibatkan oleh berbagai faktor. Sehingga perlu dilakukan
penanggulangan di berbagai sektor pada balita dan ibu hamil. Terdapat
penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung adalah asupan
makanan dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung antara lain
pengetahuan, sikap, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan serta ketaatan
meminum tablet Fe. Dari uraian diatas, akan dilakukan kegiatan intervensi gizi
guna mengatasi permasalahan yang telah diperoleh dari Pengambilan Data
Dasar (PDD) di Desa Candisari.
2. TUJUAN
a. Menyampaikan hasil PDD
b. Tercapainya mufakat mengenai rencana kegiatan PKL di desa Candisari

5
3. SASARAN
a. Perangkat desa,
b. bidan desa,
c. kader posyandu,
d. tokoh masyarakat,
e. karang taruna
f. pengurus PKK.
4. METODE
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
a. Laporan hasil Pengambilan Data Dasar pada bulan Maret 2018.
b. Rencana Intervensi Gizi yang akan dilaksanakan selamasatu bulan
mendatang di Desa Candisari. (lampiran 1)
5. WAKTU
Hari, Tanggal : Jum’at, 09 November 2018
Pukul : 19.00 – 22.00 WIB
6. TEMPAT
Balai Desa Candisari
7. BIAYA
No Keterangan Biaya x Jumlah Total
1 Snack Rp.4.000,- x 80 Rp. 320.000,-
Jumlah Rp. 320.000,-

8. EVALUASI
a. Tingkat kehadiran 60%. (daftar hadir terlampir)
b. Pertanyaan dan saran dari audiens :
- Tambahan penyuluhan di posyandu lansia
- Diadakan senam bersama dan kegiatan olahraga
9. HASIL
Tercapai mufakat antar warga desa maupun perangkat desa Cadisari atas
rencana intervensi gizi yang akan dilaksanakan di desa Candisari.
10. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P1337431215069

6
Lampiran 1
Penanggu
Indikator Penanggu
Narasu ng jawab
No Kegiatan Tempat Waktu Tujuan Sasaran Metode Media Alat keberhasil ng jawab
mber Administ
an Teknis
rasi

1 Sosialisasi Balai desa 08.00- Memberikan Perangkat Ceramah, PPT, Tim dan Mikrofon, Kehadiran Musfiatul J. Supadi,
program selesai pemahman Desa diskusi, Lembar pembim sound dan Nur Laila SKM.
tentang Candisari, dan tanya Persetujua bing system, keaktifan MKes
program kader jawab n LCD, sasaran
kerja yang posyandu, Proyektor kegiatan
akan tokoh yaitu ≥
dilaksanakan masyarakat 75%
pada 5 dan
November petugas
hingga 6 kesehatan
Desember (bidan
2018 di Desa desa).
Candisari.

2. Penyegaran Balai 08.00 - Meningkatka Kader Ceramah, Timbanga Tim dan Mikrofo Pre test Yulia Bidan
Kader Desa selesai n posyandu Diskusi, n, petugas n, sound dan post Puspitasar Desa
microtoice
keterampilan Desa dan tanya kesehata system. test, i
, baby

7
kader dalam Candisari jawab length n (bidan LCD, Kehadiran
melakukan dan board, desa). proyekto kader ≥
KMS dan
pengukuran praktik r. 75%
PPT dan
berat badan, Video
panjang
badan, tinggi
badan dan
pengisian
KMS

3. Penyuluha Kelas Ibu 09.00 – Meningkatka Ibu Hamil Ceramah, Leaflet Tim dan Mikrofo Pre test Fyna Bidan
Hamil 09.30 n Diskusi, dan ppt, petugas n, sound dan post Zakiyah Desa
n 1000
pengetahuan dan tanya video kesehata system. test,
HPK
Ibu tentang jawab n (bidan LCD, Kehadiran
pentingnya desa). proyekto kader ≥
1000 Hari r. 75%
Pertama
Kehamilan

4. Penyuluha Kelas ibu 09.30 – Meningkatka Ibu hamil Ceramah, Leaflet Tim dan Mikrofo Pre test Tia Bidan
hamil 10.00 n Diskusi, dan ppt, petugas n, sound dan post Choirunni Desa
n Gizi pengetahuan video system. test, sa
tanya kesehata
tentang LCD, Kehadiran

8
bumil pentingnya jawab n (bidan proyekto Ibu hamil
kebutuhan desa). r. yaitu ≥
gizi selama 75%
masa
kehamilan

5. Penyuluha Kelas ibu 10.00 – Meningkatka Ibu hamil Ceramah, Leaflet, Tim dan Sound Kehadiran Neldawati Bidan
hamil 10.30 n Diskusi, poster dan petugas system, Ibu hamil Ningrum Desa
n tentang
pengetahuan tanya ppt kesehata LCD yaitu ≥
ASI
tentang jawab n (bidan 75%, pre
Eksklusif pentingnya desa). post test
asi eksklusif
dan cara
menyusui
yang benar

6. Penyuluha Krgiatan 09.00- Meningkatka Ibu PKK Ceramah, Leaflet Tim Mikrofo Pre test Yulia Ibu Kades
PKK 09.30 n Diskusi, dan ppt, n, sound dan post Puspitasar
n Peduli pengetahuan dan tanya
video system. test, i
tentang ciri- jawab
Stunting
ciri stunting, LCD, Kehadiran
dampak dan proyekto ibu PKK ≥
penyebab
r. 75%
stunting, dan
pemenuhan
gizi pada

9
balita
stunting

7. Penyuluhan Kumpula 09.30- Meningkatka Ibu – Ibu Ceramah PPT, dan Tim Sound Ibu – Ibu Tia Ibu Kades
Keamanan n Ibu 10.00 n PKK dan tanya video system, PKK aktif Choirunni
Pangan PKK pengetahuan jawab tentang LCD dan sa
peserta keamanan berpartisip
mengenai pangan asi
cara (bertanya
penerapan dan
keamanan menjawab
pangan pertanyaan
tingkat ) dalam
rumah tangga kegiatan

10
8. Penyuluhua Perkumpu 10.00- Meningkatka Ibu PKK Ceramah, Ppt dan Tim Sound Kehadiran Fyna Ibu Kades
n Perilaku lan Ibu 10.30 n Diskusi, leaflet system, ibu-ibu Zakiyah
Hidup PKK pengetahuan dan tanya LCD yaitu ≥
Bersih dan
tentang jawab 75%, pre
Sehat
pentingnya post test
perilaku
hidup bersih
dan sehat

9. Penyuluha PAUD 09.00 – Meningkatka Ibu-ibu Ceramah, Leaflet Tim Mikrofo Pre test Eka Dwi Guru
10.00 n balita Diskusi, dan ppt, n, sound dan post Saputri PAUD
n Gizi pengetahuan dan tanya system.
video test,
tentang jawab LCD,
Seimbang
kebutuhan proyekto Kehadiran
Balita gizi r. ibu balita
seimbang
≥ 75%
balita

10. Demonstra PAUD 10.00 – Meningkatka Ibu balita Ceramah, Praktik Tim Mikrofo Pre test Eka Dwi Guru
. si selesai n Diskusi, langsung n, sound dan post Saputri PAUD
keterampilan tanya system, test,
Pembuatan
dalam jawab, peralata Kehadiran
PMT menyiapkan dan n masak Ibu balita
yaitu ≥

11
Balita PMT.balita praktek 75%

11. Demonstrasi TK Desa 08.00- Meningkatka Murid TK Ceramah, Ppt, video Tim sabun Kehadiran Daulika Guru TK
Cuci tangan Candisari 10.00 n Diskusi, cuci anak TK S.L
dan keterampilan tanya tangan, yaitu ≥
Penyuluhan
peserta jawab, LCD, 75%,
makanan
tentang cara dan Sound peserta
sehat anak
cuci tangan praktek system dapat
TK
yang benar menjawab
dan memilih pertanyaan
jajanan yang diakhir
sehat. acara

12. Demonstrasi SD di 08.00 – Meningkatka Siswa SD Ceramah, Ppt, video, Tim Sound Kehadiran Daulika Guru SD
Cuci tangan Desa 10.00 n kelas 5 Diskusi, dan poster system, siswa SD S.L
dan Candisari keterampilan dan tanya LCD yaitu ≥
Penyuluhan
peserta jawab. 75%,
sarapan
tentang cara peserta
sehat anak
cuci tangan dapat
SD
yang benar. menjawab
pertanyaan

12
Meningkatka diakhir
n acara
pengetahuan
tentang
sarapan sehat

13. Promkes MTS di 09.30 - Meningkatka Siswa Ceramah, Ppt, Tim LCD, Kehadiran Agatha Guru
rokok MTS
Desa selesai n MTS kelas diskusi, leafleat proyekto (75%) dan Puspita
Candisari pengetahuan VII dan tanya r, sound pre post Anggraeni
mengenai jawab system tes
bahaya
merokok

14. Lomba Balai 09.00 – Meningkatka Ibu – Ibu Tanya PPT Tim Sound Ibu – Ibu Daulika J. Supadi,
Desa selesai n PKK jawab system, PKK aktif S.L SKM.
Kreasi MKes
Candisari keterampilan dan LCD, dan
Pangan
peserta dalam praktek alat berpartisip
Lokal mengolah langsung masak asi dalam
produk Tanya
makanan jawab dan
berbahan perlombaa
dasar pangan n

13
lokal dan
memanfaatka
n zat gizi dari
pangan lokal
tersebut.

15. Penyuluhan Perkumpu 08.00- Meningkatka Remaja Tanya Ppt dan Tim Sound Kehadiran Agatha Ketua
Gizi Pra karang
lan 09.30 n karang jawab leaflet system remaja Puspita
Nikah taruna
Karang pengetahuan taruna dan dan karang Anggraeni
Taruna peserta diskusi LCD taruna
tentang >75%, pre
pentingnya post test
gizi pra nikah

16. Kebun Gizi Balai 08.00- Mengoptimal Masyaraka Praktek Bibit Tim Sekop, Kehadiran Musfiatul J. Supadi,
Candisari SKM.
Desa 11.00 kan t desa langsung tanaman, polibag masyaraka Nur Laila
MKes
candisari penggunaan Candisari tanah, t >75%
kompos yang (Perangkat pupuk
ada dan desa)
memanfaatka
n lahan yang
ada dengan

14
menanam
sayuran.

17. Home Visite Rumah 08.00 - Memberikan Ibu hamil Praktek Leafleat Tim Timbang ibu hamil Tia J. Supadi,
warga selesai pendampinga dan balita langsung, dan poster an, dan ibu Choirunni SKM.
MKes
n gizi kepada (16 bumil ceramah, micotois balita aktif sa
ibu hamil dan dan 16 diskusi, e, dan
balita yang balita) tanya metlin, berpartisip
mengalami jawab alat asi dalam
masalah gizi tulis, kegiatan
dan
adime

18. Advokasi Kantor 08.00 - Mempengaru Lintas Diskusi Ppt Tim LCD, Kehadiran Neldawati J. Supadi,
kecamata selesai hi pemangku sektor dan tanya proyekto (75%) dan Ningrum SKM.
Mkes
n kebijakan jawab r, respon
ruangan/ audience
aula, (baik)
snack,
sound
system

15
Lampiran 2. Daftar Hadir

16
Lampiran 3. Foto Kegiatan

17
B. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Gizi untuk Kelompok Sasaran
(Melalui Penyuluhan)

a. Kegiatan Penyegaran Kader Posyandu


1. PENDAHULUAN
Posyandu merupakan sarana penting di dalam masyarakat yang mendukung
upaya pencapaian keluarga sadar gizi, membantu penurunan angka
kematian bayi, serta mempercepat penerimaan norma keluarga kecil
bahagia dan sejahtera. Kegiatan di dalamnya meliputi pemantauan
pertumbuhan dan diintegrasikan dengan pelayanan seperti imunisasi,
penanggulangan diare, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan
kontrasepsi dan penyuluhan atau konseling.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami kegiatan dalam posyandu
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian posyandu
2. Peserta mengetahui sistem lima meja
3. Peserta mengetahui langkah-langkah penimbangan berat badan
4. Peserta mengetahui langkah-langkah pemgukuran panjang badan
5. Peserta mengetahui langkah-langkah pengukuran tinggi badan
6. Peserta mengetahui pengertian dan fungsi KMS
7. Peserta mengetahui langkah-langkah pengisian KMS
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah kader posyandu
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kader
posyandu diberikan informasi serta penjelasan mengenai kegiatan dalam
posyandu.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Selasa, 27 November 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai Desa Candisari Kecamatan Mranggen.

18
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian posyandu Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian
posyandu?”
2. Sistem lima meja Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
pengetahuan : “apa
itu sistem lima
meja?”
3. Langkah-langkah Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
penimbangan berat pengetahuan :
badan “bagaimana
langkah-langkah
penimbangan berat
badan?”
4. Langkah-langkah Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
pengukuran panjang pengetahuan :
badan “bagaiamana
langkah-langkah
pengukuran
panjang badan?”
5. Langkah-langkah Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
pengukuran tinggi pengetahuan :
badan “bagaimana
langkah-langkah
pengukuran tinggi
badan?”
6. Pengertian dan Ceramah 3’ PPT Pertanyaan
fungsi KMS pengetahuan :
“Apa pengertian
dan fungsi KMS?”
7. Langkah-langkah Ceramah 3’ PPT Pertanyaan

19
pengisian KMS pengetahuan
:”bagaimana
langkah-langkah
pengisian KMS?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Materi Rp.2.000,- x 1 Rp.2.000
2. Fotocopy Rp.2.000,- x 40 Rp.80.000
Materi
3. Print Pre & post Rp.1.000,- x 1 Rp.1.000,-
test
4. Fotocopy pre & Rp.1.000 x 40 Rp.40.000
post test
5. Doorprize Rp.10.000 x 5 Rp.50.000
6. Snack peserta Rp.4.000 x 40 Rp. 160.000
7. Snack juri Rp.5.000 x 4 Rp.20.000
8. Air minum juri Rp.2.500 x 4 Rp.10.000
JUMLAH Rp.363.000

10. EVALUASI
Penyegaran kader posyandu dilakukan di Balai Desa Candisari Kecamatan
Mranggen. Penyuluhan dihadiri oleh 19 peserta. Sasaran tujuan yakni kader
posyandu yang ada di Desa Candisari. Media yang digunakan adalah power
point. Power point yang diberikan cukup padat informasi beserta penjelasan
gambar.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sangat aktif, hal ini dibuktikan dengan
adanya pertanyaan yang diajukan. Berikut pertanyaan dan jawaban yang
diberikan :
1. Pertanyaan : Jika anak kembar, apakah hanya memiliki satu buku KMS ?

20
Jawaban : Tidak, anak kembar tetap memiliki buku KMS 2 buah.
Setiap anak memiliki KMS masing-masing.
2. Pertanyaan : Apakah boleh mengukur berat badan bersamaan dengan
tinggi badan ?
Jawaban : Boleh, pengukuran tinggi badan dapat dilakukan
bersamaan dengan berat badan. Nilai pengukuran tinggi badan dapat
dijumlahkan dengan tinggi dari alat penimbangan.
11. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor 3,89 dan rata rata hasil post test
menunjukkan skor 4,67. Artinya ada peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari adanya beberapa pertanyaan audiens.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Yulia Puspitasari
NIM : P1337431215008

21
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian posyandu
Posyandu merupakan salah satu sarana penyelenggara pelayanan kesehatan yang
merupakan salah satu wujud kegiatan Swadaya Masyarakat. Posyandu adalah
ujung tombak pemenuhan kebutuhan dasar dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
2. Sistem lima meja
1) Meja I : Pendaftaran
2) Meja II : Penimbangan
3) Meja III: Pencatatan
4) Meja IV : Penyuluhan
5) Meja V : Pelayanan
3. Langkah-langkah penimbangan berat badan
Menggunakan Dacin (25 kg):
1) Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti penyangga kaki tiga atau
pelana rumah atau kosen pintu atau dahan pohon yang kuat.
2) Atur posisi batang dacin sejajar mata penimbang
3) Pastikan bandul geser berada pada angka NOL dan posisi paku tegak lurus
4) Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang yang kosong pada dacin
5) Setimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik berisikan pasir/batu
diujung batang dacin, sampai kedua paku tegak lurus. Gunakan tali pengaman
pada ujung skala tempat bandul geser berada.
6) Masukkan balita kedalam sarung timbang dengan pakaian seminimal
mungkin dan geser bandul sampai paku tegak lurus
7) Baca berat badan balita dengan melihat angka diujung bandul geser
8) Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/buku bantu dalam kg dan ons
9) Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari
sarung/celana/kotak timbang
4. Langkah-langkah pemgukuran panjang badan
1) Pastikan posisi balita dan pengukur
2) Posisi tangan asisten pengukur (memegang telinga) dan posisi kepala
3) Posisi pengukur yang benar (mata tegak lurus ke jendela baca alat pengukur)

22
4) Posisi kaki yang benar, telapak kaki menempel tegak lurus pada papan
penggeser
5. Langkah-langkah pengukuran tinggi badan
1) Posisi microtoice dilantai
2) Posisi microtoice setelah ditarik sampai menunjukkan angka nol
3) Posisi microtoice siap pakai
6. Pengertian dan fungsi KMS
KMS merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis
kelamin.
Fungsi KMS :
1) Alat untuk memantau pertumbuhan
2) Catatan pelayanan kesehatan anak
3) Alat edukasi
7. Langkah-langkah pengisian KMS
1) Memilih KMS sesuai jenis kelamin.
2) Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS.
3) Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak
4) Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak
5) Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
6) Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan KMS Balita
7) Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi
8) Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif

23
Lampiran 2. Soal Pre dan post test

PRE & POST TEST

(PENYEGARAN KADER POSYANDU)

Pertanyaan Ya Tidak
Benar atau tidak jika terdapat 5 meja dalam pelayanan di
posyandu yang memiliki fungsi berbeda-beda?
Apakah benar jika fungsi meja ke-3 adalah penimbangan?
Benar atau tidak jika balita usia 2 tahun belum dapat berdiri
diukur tinggi badannya dengan menggunakan microtoice
(meteran)?
Grafikpengukuran berat badan anak mendatar, apakah dapat
dikatakan naik?
Apakah terdapat kolom pemberian ASI eksklusif pada
KMS?

24
25
Lampiran 4. Daftar Hadir

26
27
Lampiran 5. Foto Kegiatan

28
29
c. Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Stunting
1. PENDAHULUAN
Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan
dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut United Nations
InternationalChildren’s Emergency Fund (UNICEF) satu dari tiga anak
mengalamistunting. Sekitar 40% anak di daerah pedesaan mengalami
pertumbuhanyang terhambat. Oleh sebab itu, UNICEF mendukung sejumlah
inisiasi untukmenciptakan lingkungan nasional yang kondusif untuk gizi
melalui peluncuranGerakan Sadar Gizi Nasional (Scaling Up
Nutrition – SUN) di mana program inimencangkup pencegahan stunting.
Stunting didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek
hingga melampaui defisit -2 SD di bawah median panjang atau tinggi badan.
Stunting juga sering disebut sebagai Retardasi Pertumbuhan Linier (RPL)
yang muncul pada dua sampai tiga tahun awal kehidupan dan merupakan
refleksi dari akibat atau pengaruh dari asupan energidan zat gizi yang kurang
serta pengaruh dari penyakit infeksi, karena dalam keadaan normal, berat
badan seseorang akan berbanding lurus atau linierdengan tinggi badannya.
Ada 178 juta anak didunia yang terlalu pendek berdasarkan usia
dibandingkan dengan pertumbuhan standar WHO. Prevalensi anak stunting
di seluruh dunia adalah 28,5% dan di seluruh negara berkembang sebesar
31,2%. Prevalensi anak stunting dibenua Asia sebesar 30,6% dan di Asia
Tenggara sebesar 29,4%. Permasalahan stunting di Indonesia menurut
laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF yaitu diperkirakan sebanyak 7,8 juta
anak mengalami stunting, sehingga UNICEF memposisikan Indonesia masuk
kedalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami stunting tinggi.
Data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi
kejadian stunting secara nasional adalah 37,2 %, dimana terdiri dari 18,0 %
sangat pendek dan 19,2 % pendek, yang berarti telah terjadi peningkatan
sebanyak 1,6 % pada tahun 2010 (35,6 %) dan tahun 2007 (36,8 %).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan stunting pada anak.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian stunting

30
2. Peserta mengetahui penyebab stunting
3. Peserta mengetahui ciri-ciri stunting
4. Peserta mengetahui dampak stunting
5. Peserta mengetahui 5 pilar sanitasi total berbasis lingkungan
6. Peserta mengetahui 10 cara intervensi pada stunting
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah orangtua bayi atau balita
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu
balita diberikan informasi serta penjelasan mengenai stunting.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Sabtu, 10 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Posyandu IV Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Stunting Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
poster pengetahuan : “apa
pengertian
stunting?”
2. Penyebab Stunting Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
poster pengetahuan : “apa
penyebab
stunting?”
3. Ciri-Ciri Stunting Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
poster pengetahuan : “apa
ciri-ciri stunting?”
4. Dampak Stunting Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
poster pengetahuan : “apa
dampak stunting?”
5. 5 pilar sanitasi total Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
berbasis lingkungan poster pengetahuan : “apa
saja 5 pilar sanitasi

31
total berbasis
lingkungan?”
6. 10 cara intervensi Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
pada stunting poster pengetahuan : “apa
saja 10 cara
intervensi pada
stunting?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Leaflet Rp.1.000,- x 1 Rp.1.000,-
2. Fotocopy Rp.200,- x 20 Rp.4.000
Leaflet
3. Print Poster Rp.1.000,- x 1 Rp.1.000,-
4. Print pre & post Rp.1.000 x 1 Rp.1.000
test
5. Fotocopy pre & Rp.200,- x 30 Rp.6.000
post test
JUMLAH Rp.13.000,-

10. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di posyandu 4 merupakan rumah salah satu
kader posyandu. Tempat yang digunakan ramai orang karena
bersamaan dengan kegiatan posyandu balita dan posyandu lansia.
Sasaran tujuan yakni orang tua yang memiliki bayi atau balita. Media
yang digunakan adalah leaflet. Leaflet yang diberikan cukup padat
informasi beserta penjelasan gambar.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sedikit pasif, hal ini dibuktikan
dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan terkait stunting. Berikut
pertanyaan dan jawaban yang diberikan :

32
1. Pertanyaan : Apakah stunting dapat disembuhkan ?
Jawaban : Anak yang mengalami stunting sejak lahir berisiko
tetap pendek saat memasuki masa pra remaja. Kondisi ini
disebabkan oleh kegagalan dalam mencapai pertumbuhan optimal
pada kategori usianya. Asupan gizi dan penyakit infeksi yang
menyerang janin bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya
masalah stunting pada bayi lahir. Tetpai faktor lain seperti
faktor sosial ekonomi hingga pola asuh makan yang tidak
optimal juga berperan. Stunting saat memasuki usia pra
remaja bisa diperbaiki jika pertumbuhan optimal anak bisa
dikejar sejak usia 4-6 tahun. Jika anak lahir stunting dan pada
usia 4-6 tahun tidak mengalami perbaikan dari segi pemberian
gizi maka anak akan tetap pendek saat memasuki usia pra
remaja. Namun ketika anak yang lahir stunting mendapatkan
perbaikan di usia 4-6 tahun, ia bisa tumbuh normal dan
mengalami peningkatan tinggi badan pada usia pra pubertas.
11. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor 4 dan rata rata hasil post test
menunjukkan skor 4,87. Artinya ada peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari adanya beberapa pertanyaan
audiens.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Yulia Puspitasari
NIM : P1337431215008

33
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Stunting
Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek
dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya (yang seusia).
2. Penyebab Stunting
a. Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita
b. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa
kehamilan serta setelah ibu melahirkan
c. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care
(pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post Natal Care dan
pembelajaran dini yang berkualitas
d. Masih kurangnya akses kepada makanan bergizi. Hal ini dikarenakan harga
makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal
3. Ciri-Ciri Stunting
a. Tanda pubertas terlambat
b. Performa buruk pada tes perhatian memori belajar
c. Pertumbuhan gigi terlambat
d. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan eye contact
e. Pertumbuhan melambat
f. Wajah tampak lebih muda dari usianya
4. Dampak Stunting
a. Mudah sakit
b. Kemampuan kognitif berkurang
c. Saat tua berisiko terkena penyakit berhubungan dengan pola makan
d. Fungsi tubuh tidak seimbang
e. Mengakibatkan kerugian ekonomi
f. Postur tubuh tak maksimal saat dewasa
5. 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Lingkungan
a. Cuci tangan menggunakan sabun
b. Berhenti buang air besar sembarangan
c. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
d. Pengelolaan sampah rumah tangga
e. Pengelolaan limbah cair rumah tangga

34
6. 10 Cara Intervensi pada Stunting
a. Ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
kehamilan
b. Pemberian makanan tambahan ibu hamil
c. Makan makanan sehat untuk pemenuhan gizi
d. Persalinan dibantu oleh dokter atau bidan yang ahli
e. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
f. Berikan bayi hanya Asi ekslusif hingga usia 6 bulan
g. Tetap berikan ASI dengan tambahan asupan yaitu makanan pendamping ASI
untuk bayi diatas 6 bulan hingga 2 tahun
h. Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A
i. Pantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat
j. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat

35
Lampiran 2. Soal Pre dan post test

PRE & POST TEST

(PENYULUHAN PEDULI STUNTING)

No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju


1. Stunting adalah sebuah
kondisi dimana tinggi
badan seseorang ternyata
lebih pendek dibanding
tinggi badan seusianya.

2. Kurangnya pengetahuan
ibu mengenai makanan dan
gizi merupakan salah satu
penyebab stunting.
3. Stunting dapat diobati.
4. Stunting dapat dicegah
dengan menjaga
kebersihan lingkungan.
5. Bayi sampai dengan usia 6
bulan perlu diberikan asi
ekslusif.

36
Lampiran 3. Leaflet dan Poster

37
38
39
Lampiran 4. Daftar Hadir

40
Lampiran 5. Foto Kegiatan

41
d. Kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkoba
1. PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya keprihatinan dan kepedulian masyarakat terhadap
masalah penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif),
masyarakat mengharapkan adanya perhatian dan tindakan nyata dan tegas dari
pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, dan sebaliknya pemerintah juga
mengharapkan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama menangggulangi
masalah tersebut.
Masalah penyalahgunaan NAPZA, merupakan masalah yang harus menjadi
perhatian masyarakat dan pemerintah pada umumnya, dan di bidang
kedokteran khususnya, terutama yang menyangkut masalah kejiwaan.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami bahaya narkoba.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian napza
2. Peserta mengetahui penggolongan napza berdasarkan jenis
3. Peserta mengetahui penggolongan napza berdasarkan efek
4. Peserta mengetahui penyebab pemakaian napza
5. Peserta mengetahui tahapan pengguna napza
6. Peserta mengetahui dampak napza
7. Peserta mengetahui tahapan pencegahan narkoba
8. Peserta mengetahui cara pencegahan narkoba
9. Peserta mengetahu usaha yang dilakukan untuk pecandu narkoba
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak usia remaja.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Remaja
diberikan informasi serta penjelasan mengenai bahaya narkoba.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Minggu, 25 November 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai Desa Desa Candisari Kecamatan Mranggen.

42
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian napza Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
PPT pengetahuan : “apa
pengertian napza?”
2. Penggolongan napza Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
berdasarkan jenis PPT pengetahuan : “apa
saja penggolongan
napza berdasarkan
jenis?”
3. Penggolongan napza Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
berdasarkan efek PPT pengetahuan : “apa
saja penggolongan
napza berdasarkan
efek?”
4. Penyebab Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
penggunaan napza PPT pengetahuan : “apa
penyebab
penggunaan
napza?”
5. Tahapan pengguna Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
napza PPT pengetahuan : “apa
tahapan pengguna
napza?”
6. Dampak napza Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
PPT pengetahuan : “apa
dampak napza?”
7. Cara pencegahan Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
narkoba PPT pengetahuan :
“bagaimana cara
pencegahan
narkoba?”
6. Usaha yang Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan

43
dilakukan untuk PPT pengetahuan : “apa
pecandu narkoba saja usaha yang
dilakukan untuk
pecandu narkoba?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Leaflet Rp.1.000,- x 1 Rp.1.000,-
2. Fotocopy Rp.200,- x 40 Rp.8.000,-
Leaflet
JUMLAH Rp.9.000,-

10. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di Balai Desa Candisari. Sasaran tujuan yakni para
remaja dari karang taruna Desa Candisari. Media yang digunakan adalah
leaflet dan PPT. Leaflet yang diberikan cukup padat informasi beserta
penjelasan gambar.
11. HASIL
Pada saat sesi tanya jawab audiens aktif dalam bertanya, hal ini dibuktikan
dengan adanya pertanyaan yang diajukan. Berikut pertanyaan dan jawaban
yang diberikan :
1. Pertanyaan : Apakah pecandu narkoba dapat disembuhkan ?
Jawaban : Pecandu narkoba tidak bisa sembuh tetapi dapat dinyatakan
pulih. Narkoba dapat menyebabkan penyakit otak yang kronis.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Yulia Puspitasari
NIM : P1337431215008

44
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian napza
Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain, yaitu obat
atau zat yang jika masuk kedalam tubuh akan berpengaruh terhadap fungsi tubuh,
terutama otak sehingga dapat berpengaruh terhadap kerja otak dan mengubah perilaku
pemakainya menjadi tidak normal.

2. Penggolongan napza berdasarkan jenis


a. Narkotik
Narkotik adalah zat yg menimbulkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri serta dapat ketergantungan.
b. Psikotropik
Psikotropik adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku
c. Zat aditif lain
Zat aditif lain adalah zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh
psikoaktif selain narkotika dan psikotropika
3. Penggolongan napza berdasarkan efek
a. Uppers
1) Merangsang kerja organ tubuh seperti jantung dan otak.
2) Memberi efek lebih senang dan bertenaga.
3) Meningkatkan kegairahan dan kesadaran.
Contoh: sabu (methamphetamines), ecstasy (amphetamines), kokain, steroid,
nikotin, kafein.
b. Downers
1) Menekan sistem syaraf pusat.
2) Mengurangi aktivitas fungsional tubuh.
3) Memberikan efek tenang.
4) Membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri.
Contoh: heroin, morfin, petidine, valium, alkohol, ganja (cannabis), opium.
c. All rounders
1) Mengakibatkan pemakai menjadi berhalusinasi.
2) Pemakai melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

45
Contoh: LSD, ganja/cannabis, magic mushroom.
4. Penyebab pemakaian napza
a. Tradisi : sebagai bagian dari upacara adat.
b. Pengobatan diri : untuk mengatasi rasa cemas, takut, dan depresi.
c. Penawar rasa sakit : untuk meringankan rasa sakit fisik.
d. Kesenangan : untuk dampak yang menyenangkan, untuk senang-senang.
e. Gaya hidup : agar dapat diterima oleh kelompok sesama.
f. Melupakan masalah : untuk menghilangkan kesengsaraan dan
ketidakberuntungan.
5. Tahapan pengguna napza
a. User (pemakai)
User (pemakai) adalah pemakaian Sekali-sekali, coba-coba, tanpa masalah berarti.
Semua aspek kehidupan normal- normal saja.
b. Abuser (penyalahguna)
Abuser (penyalahguna) adalah pemakaian agak bermasalah, menggunakan cukup
rutin. Sebagian aspek kehidupan mulai/amat terganggu.
c. Addict (pecandu)
Addict (pecandu) adalah pemakaian bermasalah, menggunakan sangat rutin
hingga setiap hari. Segala aspek kehidupan rusak. Seolah hidup untuk pakaw, dan
pakaw untuk hidup
6. Dampak napza
a. Fisik
1) Sakit kepala, mual, sulit tidur.
2) Gangguan pada sistem syaraf.
3) Gangguan pada jantung, tertular penyakit hepatitis dan HIV-AIDS.
4) Over Dosis (Kematian).
b. Sosial
1) Menjadi antisosial dan acuh tak acuh.
2) Hubungan dengan keluarga menjadi tidak harmonis.
3) Dikucilkan masyarakat.
4) Pendidikan terganggu.
5) Masa depan suram
c. Psikis
1) Lamban kerja, sering gelisah

46
2) Hilang kepercayaan diri, pengkhayal, penuh curiga
3) Tingkah laku brutal
4) Perasaan kesal dan tertekan
5) Menyakiti diri, bunuh diri
7. Tahapan pencegahan narkoba
a. Individual level
b. Pear level
c. Family level
d. Social and community level
e. School level
8. Cara pencegahan narkoba
a. Meningkatkan iman dan taqwa.
b. Memperhatikan teman bergaul dan selalu waspada.
c. Pendewasaan kepribadian.
d. Meningkatkan pengembangan diri dan kemampuan mengatasi masalah.
e. Meningkatkan kepercayaan diri.
f. Hindari kebiasaan merokok.
9. Usaha yang dilakukan untuk pecandu narkoba
a. Tetap berteman tapi tidak ikut memakai Narkotika.
b. Tunjukkan rasa kepedulian.
c. Gali keadaan emosi dan kehidupan sosialnya.
d. Ajak keluar dari jerat Narkotika.
e. Jelaskan dampak buruk pemakaian Narkotika.
f. Diskusikan cara mempertahankan diri dan menghindari penggunaan kembali.
g. Hubungi tim ahli.

47
Lampiran 2. Leaflet

48
49
Lampiran 3. Daftar Hadir

50
51
Lampiran 4. Foto Kegiatan

52
e. Kegiatan Penyuluhan Gizi Balita
1. PENDAHULUAN
Anak merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) yang memerlukan
perhatian khusus untuk kecukupan status gizinya sejak lahir, bahkan sejak
dalam kandungan. Ketika masih dalam kandungan dikatakan: apa yang
dimakan ibu itulah yang dimakan janin, kalau ibunya merokok maka berarti
pula janinnya merokok, dan jika ibunya minum minuman keras maka janinnya
juga ikut minum minuman keras. Setelah lahir, apa yang dimakan oleh bayi
sejak usia dini merupakan fondasi yang penting bagi kesehatan dan
kesejahteraannya di masa depan. Balita akan sehat jika sejak awal
kehidupannya sudah diberi makanan sehat dan seimbang sehingga kualitas
SDM yang dihasilkan optimal. Zat gizi dari makanan merupakan sumber
utama untuk memenuhi kebutuhan anak tumbuh kembang optimal sehingga
dapat mencapai kesehatan yang paripurna , yaitu sehat fisik, sehat mental, dan
sehat sosial. Oleh karena itu, slogan umum bahwa pencegahan adalah upaya
terbaik dan lebih efektif-efisien daripada pengobatan, harus benar-benar
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada anak. Hal ini pula
yang menjadi tujuan utama Millennium Development Goals (MDGs) tahun
2015 yang dicanangkan UNICEF: tercapainya keadaan gizi dan kesehatan
yang baik serta seimbang.

Setiap harinya, anak membutuhkan gizi seimbang yang terdiri dari asupan
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Asupan kandungan gizi
tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi yang berguna untuk
pertumbuhan otak (intelegensia) dan pertumbuhan fisik. Untuk mengetahui
status gizi dan kesehatan anak secara menyeluruh dapat dilihat mulai dari
penampilan umum (berat badan dan tinggi badan), tanda-tanda fisik, motorik,
fungsional, emosi dan kognisi anak. Berdasarkan pengukuran antropometri,
maka anak yang sehat bertambah umur, bertambah berat, dan tinggi dikaitkan
dengan kecukupan asupan makronutrien, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin
D, yodium, dan seng.

53
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan gizi seimbang pada balita.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian masa balita
2. Peserta mengetahui tujuan diit gizi seimbang balita
3. Peserta mengetahui bahan makanan dan makanan yang
dianjurkan
4. Peserta mengetahui bahan makanan yang dibatasi
5. Peserta mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu balita.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu
balita diberikan informasi serta penjelasan mengenai gizi seimbang balita.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Jum’at , 16 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di PAUD Sekar Husada Desa Candisari.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Masa Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
Balita pengetahuan : “apa
pengertian masa
balita?”
2. Tujuan diit gizi Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
seimbang balita pengetahuan : “apa
tujuan diit gizi
seimbang balita?”
3. Bahan makanan dan Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
makanan yang pengetahuan : “apa
dianjurkan bahan makanan
dan makanan yang

54
dianjurkan?”
4. Bahan makanan Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
yang di batasi pengetahuan : “apa
bahan makanan
yang dibatasi?”
5. Hal-hal yang perlu di Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
perhatikan pengetahuan : “apa
hal-hal yang perlu
di perhatikan?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di Balai Desa Candisari karena bersamaan
dengan kegiatan kelas PAUD Sekar Husada. Sasaran tujuan yakni siswa
orang tua balita atau siswa PAUD Sekar Husada. Media yang digunakan
adalah leaflet dan video. Leaflet yang diberikan cukup padat informasi
beserta penjelasan gambar.

Pada saat sesi tanya jawab audiens sedikit pasif. Hal ini dibuktikan
dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan terkait anemia. Berikut
pertanyaan dan jawaban yang diberikan :

Pertanyaan : Bagaimana menyikapi anak yang tidak mau makan?

Jawaban : Pada saat balita menolak menyantao makanan yang ditawarkan


oleh ibu, cobalah bersikap tenang dan tidak memaksanya. Memaksa balita
makan makanan yang tidak ia sukai hanya akan meninggalkan kesan buruk
tentang makanan di benaknya. Bentuk pola makanan teratur salah satu cara
mengatasi anak susah makan. Sajikan makanan dan snack pada waktu
yang sama setiap hari. Variasi menu juga salah satu cara mengatasi anak
yang susah makanan, ibu harus lebih kreatif dalam menyajikan menu
untuk balita. Variasikan menu makanan yang dihidangkan, antara lain
dengan mengimbinasikan rasa gurih dan manis pada lauk maupun
hidangan sayur. Ibu dapat merekayasa tampilan makanan yang

55
dihidangkan. Anak mudah sekali tertarik pada sesuatu yang terlihat
berwarna-warni atau bentuk yang ia kenali. Ibu juga dapat menghidangkan
lauk dan sayur dalam porsi kecil.

10. HASIL
Selama penyuluhan audiens antusias dan memperhatukan materi selama
acara berlangsung.
11. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Eka Dwi Saputri
NIM : P1337431215003

56
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Masa balita


Masa balita adalah penentu kehidupan selanjutnya. Agar tumbuh kembang optimal
berikan anak baita makanan dengan gizi seimbang.
2. Tujuan diit gizi seimbang balita
a. Menanamkan kebiasaan makan yang baik dan benar kepada anak.
b. Memberikan gizi yang seimbang sesuai kebutuhan untuk tumbuh kembang anak
yang optimal
c. Memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit
3. Bahan makanan dan makanan yang dianjurkan terdiri dari :
a. Sumber zat tenaga (beras, jagung, kentang, sagu, bihun, mie, roti, makaroni,
biskuit)
b. Sumber zat pembangun (ayam, ikan, daging, telur, hati, keju, susu, kacang-
kacangan, tahu, tempe)
c. Sumber zat pengatur (sayur dan buah yang berwarna dan segar)
4. Bahan makanan yang dibatasi :
Makanan dan minuman yang manis/gurih seperti : dodol, coklat (kecuali coklat
bubuk), permen, junk food dan soft drink.
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam pilih bahan makanan yang mudah
dicerna
b. Gunakan bumbu yang tidak terlalu merangsang/pedas
c. Gunakan alat makan yang menarik dan berwarna-warni
d. Bujuk anak untuk makan dengan sabar dan telaten
e. Buat model-model dari bahan makanan agar tidak monoton
f. Anak usia <3th, makanan dimasak sampai lunak. Hindari makanan yang membuat
tersedak seperti kacang goreng, anggur atau kelengkeng dalam bentuk utuh.

57
Lampiran 2

58
59
Lampiran 3

60
Lampiran 4

61
62
f. Kegiatan Penyuluhan Anemia pada Remaja Putri
1. PENDAHULUAN

Kualitas sumber daya manusia (SDM) ditentukan oleh banyak faktor yang
saling berhubungan, berkaitan, dan saling bergantung, diantaranya adalah
faktor pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat yang
diperlukan agar upaya pendidikan berhasil, selanjutnya pendidikan yang
diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan
seseorang. Untuk membentuk kualitas manusia yang mempunyai kemampuan
kerja fisik yang baik, tentunya harus didukung oleh tingkat keadaan gizi yang
baik pula. Keadaan gizi yang baik akan meningkatkan kualitas hidup
seseorang; kualitas hidup yang tinggi akan mendukung hasil kerja yang efisien
dan optimal. Sebaliknya keadaan gizi yang tidak baik akan menurunkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit infeksi serta produktivitas kerja yang rendah
(Depkes 2006). Keadaan gizi yang tidak baik seperti kekurangan zat gizi
mikro masih merupakan masalah di negara berkembang (Ruel 2001).
Defisiensi zat besi merupakan defisiensi zat gizi mikro yang paling umum
terjadi di dunia dan merupakan masalah gizi kurang yang banyak diderita oleh
remaja (Ruel 2001). Defisiensi zat besi merupakan hasil jangka panjang dari
keseimbangan negatif zat besi dan tingkatan yang paling parah dari defisiensi
zat besi disebut dengan anemia (WHO 2001). Menurut Soekirman (2000), saat
ini diperkirakan lebih kurang 2.1 milyar orang di dunia menderita anemia gizi
besi termasuk pada tingkat berat dan pada negara berkembang terdapat
prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 17-89 persen (Ruel 2001). Hasil
SKRT 2001 menunjukkan bahwa 30 persen remaja wanita (10-19 tahun)
menderita anemia (konsentrasi hemoglobin<120 g/l). Hasil tersebut tidak jauh
berbeda dari hasil studi lainnya, yang mengindikasikan anemia merupakan
masalah kesehatan di Indonesia (Permaesih dan Herman 2005). Prevalensi
anemia yang cukup besar pada remaja putri ini karena pada masa remaja
terjadi pertumbuhan yang cepat (growth spurt). Selama periode remaja, massa
tulang meningkat dan terjadi remodeling tulang; jaringan lunak, organ-organ,
dan bahkan massa sel darah merah meningkat dalam hal ukuran (DiMeglio
2000).

63
Pertumbuhan tersebut menyebabkan kebutuhan zat besi meningkat
secara dramatis dan pada saat remaja inilah kebutuhan zat gizi mencapai
titik tertinggi. Menurut FAO/WHO (2001), kebutuhan zat besi yang
diperlukan remaja putri untuk pertumbuhan berbeda antara early
adolescence dan middle adolescence. Kebutuhan zat besi yang lebih besar
diperlukan oleh early adolescence karena pada usia tersebut growth spurt
lebih intens terjadi dibandingkan middle adolescence, sehingga apabila
terjadi kekurangan zat gizi makro dan mikro pada usia remaja baik early
adolescence maupun middle adolescence dapat mengganggu pertumbuhan
dan menghambat pematangan seksual (Beard 2000).
Pertumbuhan yang cepat pada remaja memberikan konsekuensi
terjadinya peningkatan kebutuhan zat gizi sebagai upaya mengimbangi
pertumbuhan tersebut. Namun data menunjukkan bahwa asupan makanan
para remaja putri tidak dapat menyediakan cukup zat gizi untuk memenuhi
kebutuhan mereka dan lebih dari lima puluh persen kasus anemia yang
tersebar di seluruh dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya
masukan (intake) zat besi (Dillon 2005). Tidak semua zat besi yang berada
dalam makanan dapat diserap tubuh karena bioavailabilitasnya yang
rendah atau kurangnya asupan pangan hewani. Zat besi yang berasal dari
hewani, penyerapannya tidak banyak dipengaruhi oleh jenis kandungan
makanan lain dan lebih mudah diabsorpsi dibandingkan zat besi yang
berasal dari nabati. Makanan nabati misalnya sayuran hijau tua, walaupun
kaya akan zat besi namun hanya sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh
usus (Wirakusumah 1998). Namun pangan sumber zat besi terutama zat
besi heme, yang bioavailabilitasnya tinggi, sangat jarang dikonsumsi oleh
masyarakat di negara berkembang. Kebanyakan masyarakat memenuhi
kebutuhan besi mereka dari produk nabati (Backstrand et al 2002).
Kebutuhan zat besi juga akan meningkat pada remaja putri sehubungan
dengan terjadinya menstruasi. Remaja terutama yang telah mengalami
menstruasi, dibandingkan dengan yang belum menstruasi, lebih rentan
terhadap anemia, sehubungan dengan kehilangan darah yang dialami
sewaktu menstruasi (Dillon 2005). Apabila darah yang keluar saat
menstruasi cukup banyak, berarti jumlah zat besi yang hilang dari tubuh
juga cukup besar dan kehilangan tersebut dapat memicu timbulnya anemia

64
(Wirakusumah 1998). Wanita pada umumnya cenderung mempunyai
simpanan zat besi yang lebih rendah dibandingkan pria dan hal itu
membuat wanita lebih rentan mengalami defisiensi zat besi saat intake zat
besi kurang atau kebutuhan meningkat seperti saat menstruasi (Gleason &
Scrimshaw 2007).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan anemia pada remaja putri.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian anemia
2. Peserta mengetahui tanda-tanda anemia pada remaja
3. Peserta mengetahui penyebab anemia
4. Peserta mengetahui dampak anemia
5. Peserta mengetahui pencegahan anemia
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja putri.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Selasa , 13 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di SMP IT AL-Ma’ruf .
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Anemia Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian anemia
pada remaja?”
2. Tanda-tanda anemia Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
saja tanda-tanda
anemia?”
3. Penyebab anemia Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan

65
pengetahuan : “apa
penyebab anemia
pada remaja?”
4. Dampak anemia Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
dampak anemia?”
5. Pencegahan Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan :
“bagaimana
pencegahan
anemia?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. ANGGARAN
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Leaflet Rp. 1000,- x 50 Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 50.000,-

10. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di laboratorium komputer karena pada saat
penyuluhan antara siswa putra dan putri dipisah. Sasaran tujuan yakni
siswa putri kelas 9 yang beresiko terkena anemia. Media yang digunakan
adalah leaflet dan video. Leaflet yang diberikan cukup padat informasi
beserta penjelasan gambar.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sedikit pasif. Hal ini dibuktikan
dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan terkait anemia. Berikut
pertanyaan dan jawaban yang diberikan :
Pertanyaan : Mengapa remaja putri mudah terkena anemia daripada
remaja putra?
Jawaban : Karena pada umumnya remaja putri di Indonesia lebih banyak
mengonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit dan
remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga dalam mengonsumsi

66
makanan cenderung membatasi asupan makanan. Setiap hari manusia
kehilangan zat besi 0,6mg yang dieksresi. Lalu remaja putri juga
mengalami haid setap bulan, dimana akan kehilangan zat besi.
11. HASIL
Selama penyuluhan audiens antusias dan memperhatukan materi
selama acara berlangsung.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Eka Dwi Saputri
NIM : P1337431215003

67
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Masa balita


Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein
pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Atau penyakit
kurang darah yang sebagian besar disebabkan karena kurang mengkonsumsi zat
besi. (Normal HB, Laki-laki = 13-16 g/dl, Perempuan= 12-14 g/dl)
2. Tanda – tanda anemia
d. Sangat Mudah Lelah
Salah satu gejala anemia yang paling mudah untuk dideteksi dan paling sering
terjadi oleh penderita anemia.
e. Wajah Pucat
Perhatikan kelopak mata Anda, kelopak mata yang normal adalah apabila bagian
bawah mata Anda berwarna merah, namun apabila kelopak mata pucat berarti itu
dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut sedang menderita anemia.
f. Pusing Kepala
Pusing kepala tersebut dapat terjadi lebih dari sekali dalam sehari ketika sedang
terkena anemia
g. Detak Jantung Tak Teratur
Gejala anemia yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen dalam tubuh juga dapat
membuat detak jantung tubuh seseorang tidak teratur.
h. Mual – mual
Mual tersebut biasanya dialami oleh orang tersebut di pagi hari, ketika bangun
tidur
3. Penyebab Anemia
d. Kurang Vitamin
Tubuh manusia membutuhkan vitamin B12, vitamin C dan asam folat untuk
membentuk sel darah merah yang banyak dan sehatSumber zat pembangun (ayam,
ikan, daging, telur, hati, keju, susu, kacang-kacangan, tahu, tempe)
e. Kurang Zat Besi
Penyebab anemia yang satu ini merupakan salah satu penyebab anemia yang
sering ditemukan pada orang pada umumnya
f. Pendarahan

68
Menstruasi dan melahirkan merupakan kejadian yang seringkali mengakibatkan
tubuh wanita kehilangan banyak sekali darah pada tubuhnya.
g. Sumsum Tulang Belakang Bermasalah
Penyebab anemia yang satu ini merupakan sebuah kondisi dimana sumsum tulang
belakang pada tubuh seseorang tidak bisa memproduksi sel darah merah yang
dibutuhkan oleh tubuh.
4. Dampak Anemia
a. Terganggu pertumbuhan dan perkembangan
b. Kelelahan
c. Meningkatkan kerentanan terhadap infeksi karena system kekebalan tubuh yang
menurun
d. Menurunkan fungsi dan daya tahan tubuh
e. Lebih rentan terhadap keracunan
f. Terganggunya fungsi kognitif
5. Pencegahan Anemia
g. Konsumsi makanan yang mengandung zat besi
h. Konsumsi Tablet Tambah Darah saat menstruasi
i. Mengkonsumsi buah-buahan kaya vitamin C, seperti brokoli, jeruk, jambu,
strawberry, nanas dan bayam.
j. Mengkonsumsi makanan kaya akan vitamin B12, seperti ikan tuna, salmon,
kerang-kerangan, keju, susu kedelai, tahu dan edamame.

69
Lampiran 2

70
71
Lampiran 3

72
73
Lampiran

74
75
g. Kegiatan Penyuluhan Gizi Pranikah
1. PENDAHULUAN

Pada masa menjelang pernikahan, perhatian terhadap citra


tubuh dapat mengalami peningkatan. Citra tubuh (body image)
merupakan persepsi dinamis dari tubuh seseorang yang dibentuk
secara emosional dan bisa berubah seiring dengan perubahan
suasana hati, pengalaman, maupun lingkungan.

Penelitian di Australia mengenai citra tubuh dan masa


menjelang pernikahan menunjukkan bahwa dari 347 calon
pengantin wanita yang menjadi sampel penelitian, lebih dari 50%
sampel merencanakan untuk menurunkan berat badannya sebelum
menikah, 40% merencanakan untuk berdiit, dan sekitar 67%
berencana untuk meningkatkan intensitas olahraganya. Sebuah
penelitian di Amerika Serikat terhadap para wanita yang akan
segera menikah juga menunjukkan hasil yang serupa yaitu 70%
sampel berkeinginan untuk menurunkan berat badannya. Perhatian
terhadap citra tubuh tersebut mengalami peningkatan seiring
dengan semakin kuatnya pengaruh media massa dalam membentuk
persepsi masyarakat mengenai keharusan untuk tampil sempurna
pada saat pernikahan. Penelitian mengenai citra tubuh pada WUS
pranikah di daerah non-Western masih belum banyak dilakukan.

Citra tubuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


asupan makan seseorang. Perilaku diit seseorang berhubungan
dengan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya dan juga
keinginan untuk menjadi lebih kurus. Dalam sebuah penelitian di
Amerika Serikat yang membandingkan persepsi tentang berat
badan antara wanita dengan berat badan normal, overweight, dan
obese diperoleh hasil bahwa 6% (pada sampel dengan berat badan
normal), 15% (overweight), dan 26% (obese) menyatakan persepsi
mereka mengenai berat badan yang menarik adalah berat badan

76
yang lebih rendah dibandingkan dengan berat badan mereka saat
ini. Sebesar 83% dari sampel memilih untuk melakukan diit dalam
upaya menurunkan berat badannya dan beranggapan bahwa apabila
mereka tidak berdiit maka berat badannya akan menjadi 2-6% lebih
besar dibandingkan dengan berat badan saat ini.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis


tertarik untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh, asupan
makan, dan status gizi pada WUS pranikah di Kota Yogyakarta.
Daerah perkotaan dipilih karena berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa perhatian terhadap bentuk tubuh dan perilaku diit
wanita yang tinggal di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita di daerah pedesaan.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami gizi pranikah calon pengantin
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian WUS
2. Peserta mengetahui pengertian gizi pranikah
3. Peserta mengetahui permasalahan gizi remaja
4. Peserta mengetahui upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi remaja
5. Peserta mengetahui gizi prakonsepsi
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja.

77
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya
jawab. Remaja diberikan informasi serta penjelasan mengenai
gizi pranikah pada calon pengantin.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Minggu, 25 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai desa
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian WUS Ceramah 2’ Leaflet, ppt Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian WUS?”
2. Pengertian gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
pranikah pengetahuan : “apa
pengertian gizi
pranikah?”
3. Permasalahan gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
remaja pengetahuan :
“Apa saja
permasalahan gizi
remaja?”
4. Upaya pencegahan Ceramah 2’ Leaflet, ppt Pertanyaan
dan penanggulangan pengetahuan :
masalah gizi remaja “bagaimana upaya
pencegahan dan
penanggulangan
masalah gizi
remaja?”
5. Gizi prakonsepsi Ceramah 5’ Leaflet, ppt Pertanyaan

78
pengetahuan : “apa
pengertian gizi
prakonsepsi?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print leaflet Rp. 2000,- x 1 Rp.2000
2. Fotocopy leaflet Rp 200 x 25 Rp. 5000
TOTAL Rp.7000,-

10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung
sesuai dengan rancangan program dan berakhir tepat waktu.
Keberhasilan program ini juga dapat dilihat dari keaktifan
peserta penyuluhan.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Minggu,


tanggal 25 November 2018 dilakukan di balai Desa pada pukul
09.00. Tema dari penyuluhan adalah Gizi Pranikah. Materi
yang disampaikan terdiri dari pengertian WUS, pengertian gizi
pranikah, permasalahan gizi remaja, upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi remaja, pengertian gizi
prakonsepsi
Kegiatan penyuluhan dilakukan di karang taruna bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan para remaja tentang penting
nya gizi pranikah untuk menyiapkan generasi yang lebih baik.
Kebosanan yang dirasakan oleh pengunjung akan membuat
mereka ingin mendapatkan sesuatu yang bersifat menghibur
sekaligus bermanfaat bagi mereka. Salah satunya dengan

79
mendengarkan kegiatan penyuluhan dengan media leaflet
berisi pokok-pokok materi yang disampaikan dan video
tentang gizi pranikah. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan
dengan perkenalan dari mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Semarang, pengisian daftar hadir peserta penyuluhan
bersamaan dengan pemutaran video dan penyampaian materi,
pembagian leaflet, kemudian dibuka sesi tanya jawab terdiri
dari 3 pertanyaan oleh peserta penyuluhan. Setelah rangkaian
tersebut, dilakukan evaluasi dengan menanyakan kembali
pokok-pokok materi yang telah disampaikan, setelah itu
penutupan dan ucapan terimakasih atas perhatian yang
diberikan oleh peserta selama proses penyuluhan berlangsung.
Kegiatan berlangsung sangat baik dan lancar sesuai dengan
perencanaan. Peserta penyuluhan cukup banyak, semua kursi
terisi penuh, selain itu peserta sangat antusias dalam
mendengarkan materi terlihat dari respon yang diberikan.
Peserta tidak malu untuk menjawab pertanyaan ringan yang
diberikan, mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena
banyak yang ingin mengajukan pertanyaan seputar bahaya
merokok bagi kesehtan tubuh.
Kegiatan ini berlangsung 30 menit sesuai dengan
perencaanaan, pertanyaan yang diberikan oleh peserta sesuai
dengan materi yang diberikan, peserta terlihat sangat senang
dan berterimakasih atas kegiatan penyuluhan yang dilakukan
dibalai desa tersebut.
11. HASIL
Hasil kegiatan yaitu peserta mendengar aktif dan bertanya
sesuai dengan materi yang disampaikan. Pertanyaan pertama
yaitu apa dampak KEK saat kehamilan? Mahasiswa menjawab
dengan jawaban pertumbuhan janin tidak maksimal
menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah,

80
perkembangan semua organ janin terganggu, hal ini
mempengaruhi kemampuan belajar, kognitif serta anak
beresiko mengalami kecacatan.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Agatha Puspita Anggraeni
NIM : P1337431215047

81
LAMPIRAN 1.MATERI

Wanita usia subur (WUS) didefinisikan oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai


wanita yang berada dalam periode umur antara 15-49 tahun tanpa memperhitungkan status
perkawinannya. Jumlah WUS di Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 66.326.200 jiwa.
Jumlah WUS rata-rata mencapai sepertiga bagian dari total populasi suatu daerah.

Wanita usia subur sebagai calon ibu merupakan kelompok rawan yang harus
diperhatikan status kesehatannya, terutama status gizinya. Kualitas seorang generasi penerus
akan ditentukan oleh kondisi ibunya sejak sebelum hamil dan selama kehamilan. Masa
pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah menikah wanita akan
segera menjalani proses konsepsi. Kesehatan prakonsepsi menjadi sangat penting untuk
diperhatikan termasuk status gizinya, terutama dalam upaya mempersiapkan kehamilan
karena akan berkaitan erat dengan outcome kehamilan.

Gizi pranikah merupakan suatu cara untuk memperhatikan status gizi calon pengantin
demi tercapainya keluarga yang sehat dan keturunan yang berkualitas. Karena tidak dapat
dipungkiri bahwa menikah adalah salah satu cara untuk memperoleh keturunan. Oleh karena
itu baik calon pengantin wanita maupun pria perlu memperhatikan status gizinya masing-
masing sebelum memasuki jenjang perkawinan. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum melakukan pernikahan.

Pertama, asupan vitamin B12 untuk laki-laki. Vitamin B12 sangat penting dalam
memelihara kesuburan, karena kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan jumlah sperma
yang dihasilkan testis pria menjadi lebih sedikit. Pangan sumber vitamin B12 yaitu pangan
yang berasal dari hewan baik berupa daging maupun olahannya seperti susu dn keju.

Kedua, asupan vitamin E untuk perempuan. Vitamin E penting dalam memelihara


kesuburan perempuan, sehingga perempuan sebelum menikah sebaiknya menjaga asupan
vitamin E nya. Pangan sumber vitamin E antara lain minyak kelapa sawit, minyak kelapa, biji
bunga matahari, dan tauge.

Ketiga, memantau dan mengusahakan berat badan tetap ideal. Berat badan yang lebih
besar dari ideal dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan baik pada pria maupun
pada wanita. Berat badan yang lebih rendah dari berat ideal dapat menyebabkan anak yang

82
dilahirkan mengalami BBLR atau berat badan lahir rendah yang dapat berakibat kepada
status gizi anak tersebut.

Keempat, usahakan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro terutama zat besi dan
zink. Kecukupan zat besi dan zink sangat penting bagi calon ibu, karena kedua mineral
tersebut dibutuhkan dalam jumlah yang tinggi saat kehamilan dan dapat berakibat fatal jika
terjadi kekurangan.Pangan sumber zat besi diantaranya daging, ikan, telur, bayam, dan
brokoli. Pangan sumber zink antara lain daging, ayam, telur, susu, dan keju.

Kelima, tercukupinya kebutuhan protein sebelum hamil. Protein dibutuhkan untuk


membentuk sel-sel yang baru, sehingga bagi ibu hamil penting untuk membantu proses
pembentukan sel-sel tubuh janin. Oleh karena itu kekurangan asupan protein saat hamil dapat
mengakibatkan terambilnya simpanan protein dalam tubuh sang ibu. Pangan sumber protein
seperti, telur, ikan, daging, tempe, dan tahu.

Keenam, terpenuhinya kebutuhan asam folat dari sebelum kehamilan. Asam folat
berfungsi dalam pembentukan otak dan saraf penyusunnya, sehingga kekurangan folat
sebelum hamil dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan otak dan intelejensi bayi
yang dilahirkan. Pangan sumber folat diantaranya biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran hijau
berdaun

Ketujuh, biasakan menjalani pola hidup sehat dan istirahat yang teratur serta cukup.
Pola hidup yang sehat akan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup yang lebihbaik.
Mengingat akan pentingnya menjaga status gizi yang baik sebelum menikah. Oleh
karena itu sebagai calon pengantin sudah selayaknya kita memperhatikan asupan makanan
dan menjalani pola hidup sehat demi tercapainya kualitas hidup dan generasi penerus yang
lebih baik.

83
LAMPIRAN 2.LEAFLET

84
85
LAMPIRAN 3.DAFTAR HADIR

86
87
LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI

88
h. Kegiatan Penyuluhan Bahaya Merokok
1. PENDAHULUAN

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam


kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang
merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status
kaya atau miskin tanpa terkecuali. Padahal sebagian besar masyarakat sudah
mengetahui bahaya dari merokok namun pada kenyataannya merokok telah
menjadi kebudayaan. Menurut World Health Organization (WHO), tembakau
membunuh lebih dari 5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan
membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020, dari jumlah itu 70% korban
berasal dari negara berkembang yang didominasi oleh kaum laki-laki sebesar
700 juta terutama di Asia. WHO memperkirakan 1,1 miliar perokok dunia
berumur 15 tahun ke atas yaitu sepertiga dari total penduduk dunia. Di tahun
2009, Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia setelah China, Rusia, dan
Amerika Serikat dalam hal jumlah perokok dengan jumlah 260.800 jiwa (4 %)
(Michael Eriksen, 2012). Sementara menurut survey GATS 2011,
peringkat Indonesia semakin bertambah menjadi peringkat 2 terbesar di dunia
(Kemkes RI, 2012).

Rata-rata perilaku merokok di Indonesia saat ini sebesar (29,3%). Proporsi


perokok terbanyak terdapat di Kepulauan Riau dengan jumlah perokok setiap
hari (27,2%) dan kadang-kadang merokok sebesar (3,5%). Proporsi merokok
penduduk umur 15 tahun ke atas cenderung meningkat, dari tahun 2007
sebesar (34,2%) meningkat menjadi (36,3%) di tahun 2013. Sedangkan untuk
Jawa Tengah proporsi perokok usia di atas 10 tahun yang

89
merokok setiap hari sebesar (22,9%) dan perokok kadang-kadang sebesar
(5,3%), dengan jumlah batang yang dihisap dalam sehari pada saat ini
sebesar (10,7%) (Riskesdas, 2013).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami bahaya merokok terhadap kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian rokok
2. Peserta mengetahui zat berbahaya dalam rokok
3. Peserta mengetahui bahaya merokok
4. Peserta mengetahui langkah-langkah berhenti merokok
5. Peserta mengetahui cara mengatasi keinginan untuk merokok
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Remaja
diberikan informasi serta penjelasan mengenai bahaya merokok.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Selasa, 13 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di SMP IT Al Ma’ruf Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Rokok Ceramah 2’ Leaflet, ppt Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian rokok?”
2. Zat berbahaya dalam Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
rokok pengetahuan : “apa
saja zat berbahaya
dalam rokok?”

90
3. Langkah-langkah Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
berhenti merokok pengetahuan :
“bagaimana cara
berhenti
merokok?”
4. Cara mengatasi Ceramah 2’ Leaflet, ppt Pertanyaan
keinginan untuk pengetahuan :
merokok “bagaimana cara
mengatasi
keinginan untuk
merokok?”
5. Bahaya merokok Ceramah 5’ Leaflet, ppt Pertanyaan
pengetahuan : “apa
bahaya merokok?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print leaflet Rp. 2000,- x 1 Rp.2000
2. Fotocopy leaflet Rp 200 x 22 Rp. 4.400
3. Print pre & post test Rp. 1000 x 1 Rp.1000,-
4. Fotocopy pre & post Rp. 200 x 22 Rp 4.400,-
test
TOTAL Rp.11.800,-

10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini
juga dapat dilihat dari hasil pre dan post test serta antusiasme para remaja
ketika mengikuti penyuluhan.

91
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 13
November 2018 dilakukan di SMP IT Al Ma’ruf pada pukul 10.00. Tema
dari penyuluhan adalah Bahaya merokok. Materi yang disampaikan terdiri
dari pengertian rokok, zat berbahaya dalam rokok, langkah-langkah
berhenti merokok, cara mengatasi keinginan untuk berhenti merokok, dan
dampak bahaya merokok. Kegiatan penyuluhan dilakukan di SMP
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para siswa di kalangan remaja
tentang pentingnya kesadaran berhenti merokok yang bisa membahayakan
kesehatan tubuh. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan perkenalan
dari mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang, preteset, pengisian daftar
hadir peserta penyuluhan bersamaan dengan penyampaian materi,
pembagian leaflet, posttest kemudian dibuka sesi tanya jawab. Setelah
rangkaian tersebut, dilakukan evaluasi dengan menanyakan kembali
pokok-pokok materi yang telah disampaikan, setelah itu penutupan dan
ucapan terimakasih atas perhatian yang diberikan oleh peserta selama
proses penyuluhan berlangsung.

Kegiatan berlangsung sangat baik dan lancar sesuai dengan


perencanaan. Peserta penyuluhan cukup banyak, semua kursi terisi penuh,
selain itu peserta sangat antusias dalam mendengarkan materi terlihat dari
respon yang diberikan. Peserta tidak malu untuk menjawab pertanyaan
ringan yang diberikan, mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena
ada yang ingin mengajukan pertanyaan seputar bahaya merokok bagi
kesehtan tubuh.

Kegiatan ini berlangsung 30 menit sesuai dengan perencaanaan,


pertanyaan yang diberikan oleh peserta sesuai dengan materi yang
diberikan, peserta terlihat sangat senang dan berterimakasih atas kegiatan
penyuluhan yang dilakukan di SMP tersebut.

Hasil kegiatan yaitu peserta mendengar aktif dan bertanya sesuai


dengan materi yang disampaikan. Pertanyaan pertama yaitu “Rokok

92
elektrik dengan rokok konvensional lebih berbahaya mana?” Mahasiswa
menjawab dengan pernyataan Menurut dr. Nauki Kunugita, seorang
peneliti dari National Institute of Public Health di Jepang, dalam salah satu
rokok elektrik ditemukan 10 kali tingkat karsinogen (kelompok zat yang
secara langsung dapat merusak DNA) dibandingkan satu rokok
konvensional. Larutan nikotin yang terdapat pada rokok elektrik memiliki
komposisi yang berbeda-beda dan secara umum ada 4 jenis campuran.
Namun semua jenis campuran mengandung nikotin, propilen glikol
sehingga baik rokok elektrik dengan rokok konvensional sama-sama
berdampak negative terhadap paru-paru.

11. HASIL
Hasil Pretest menunjukkan total skor benar yaitu 67 sedangkan hasil
posttest menunjukkan total skor benar yaitu 98 sehingga bisa diketahui
ada peningkatan pengetahuan siswa SMP IT Al Ma’ruf mengenai bahay
merokok.

93
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Agatha Puspita Anggraeni
NIM : P133743121504

94
Lampiran 5.Materi

Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan)


karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan
zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam
rokok antara lain : tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine, urea, asam
asetik dll mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat
(Kendal & Hammen, 1998), menstimulasi kanker dan berbagai penyakit yang lain seperti
penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru, dan bronchitis kronis
(Kaplan dkk, 1993).

Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk
diri sendiri maupun orang disekelilingnya. Dilihat dari sisi individu yang bersangkutan, ada
beberapa riset yang mendukung pernyataan tersebut. Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh
bahan-bahan kimia yang dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tar
akan memacu kerja dari susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis. Bagi ibu hamil,
rokok menyebabkan kelahiran premature, berat badan bayi rendah, mortalitas prenatal,
kemungkinan lahir dalam keadaan cacat, dan mengalami gangguan dalam perkembangan
(Davidson dan neale, 1990) mereka menemukan bahwa sensitivitas ketajaman penciuman
dan pengecapan para perokok berkurang dibandingkan para nonperokok . Dilihat dari sisi
ekonomi , merokok pada dasranya mengahabiskan uang. Efek rokok terhadap kesehatan
sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada
di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya
tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok
antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung
koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll. Dilihat dari sisi orang disekelilingnya,
merokok menimbulkan dampak negative bagi perokok pasif. Resiko yang ditanggung
perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif karena daya tahan terhadap zat-zat
yang berbahaya sangat rendah.

Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang
dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta
meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang.
Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi
95
perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya. Berikut
beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok yaitu Perokok mempunyai
fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok,
merokok mengurangi pertumbuhan paru-paru.

Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit jantung &
stroke. Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja, bahkan pada
remaja yang aktif berolahraga. Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih
setiap harinya berkurang hidupnya selama 7 tahun dibandingkan orang yang tidak merokok.
Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru-paru, asma.

Langkah-langkah untuk berhenti merokok diantaranya yaitu berazam atau bertekad


untuk berhenti, menentukan hari dan tarikh untuk berhenti, minta sokongan daripada ahli
keluarga dan rekan-rekan., menerima nasihat pakar jika perlu.

Ada beberapa cara mengatasi keinginan merokok diantaranya yaitu melengahkan


nyalaan api rokok, menariknafas panjang, minum air, membuat sesuatu, mengunyah sesuatu,
mandi dan basuh tangan, melakukan senaman atau regangan, memohon doa.

96
Lampiran 6. Soal Pretest dan Posttest
Pretest

No Pertanyaan Setuju Tidak setuju


1. Rokok mengandung nikotin, tar
dan karbon monoksida
2. Rokok mengandung bahan kimia
formalin, urea, dan asam asetik
3. Rokok bermanfaat untuk
menghilangkan stress
4. Meminta dukungan keluarga dan
lingkungan sekitar bukan
merupakan salah satu cara untuk
berhenti merokok
5. Pada wanita hamil, rokok
mengakibatkan bayi lahir
premature

Posttest

No Pertanyaan Setuju Tidak setuju


1. Rokok mengandung nikotin, tar
dan karbon monoksida
2. Rokok mengandung bahan kimia
formalin, urea, dan asam asetik
3. Rokok bermanfaat untuk
menghilangkan stress
4. Meminta dukungan keluarga dan
lingkungan sekitar bukan
merupakan salah satu cara untuk
berhenti merokok
5. Pada wanita hamil, rokok
mengakibatkan bayi lahir
premature

97
Lampiran 7.Leaflet

98
Lampiran 8.Daftar Hadir

99
100
Lampiran 9.Foto Kegiatan

101
i. Kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang
dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan
berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh
Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang saat ini disebut Pusat Promosi
Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti
tatanan rumah tangga, tatanan pasar dan sebagainya. Provinsi Jawa Tengah
memfokuskan pada tiga tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat
ibadah dan institusi pendidikan. Alasan pemilihan pada tiga jenis tatanan
tersebut karena ketiganya mempunyai daya ungkit yang besar dalam
pencapaian derajat kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2006).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan
hasil optimal. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun
2014 menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih
merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain.
Perokok laki-laki lebih tinggi dari perempuan (72% dibanding 28%).
Selanjutnya 77,3% penduduk usia 15 tahun ke atas kurang melakukan
aktivitas fisik, dengan katagori (82%) kurang bergerak dan (11%) tidak
terbiasa melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil pendataan untuk PHBS
tatanan rumah tangga provinsi Jawa Tengah sebanyak 68% keluarga belum
menjadi peserta dana 2 sehat dan sebesar 72% keluarga belum bebas asap
rokok (Badan Pusat Statistik, 2015).
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, di Indonesia memang telah terjadi
penurunan angka period prevalence diare dari 9,0% tahun 2007 menjadi 3,4%
pada tahun 2014. Kelompok umur balita merupakan kelompok yang paling
tinggi menderita diare. Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada
kelompok umur 12-23 bulan (7,4%), laki-laki (5,4%), tinggal di daerah
pedesaan (5,8%), dan kelompok kuintil indeks kepemilikan akses terhadap air
bersih dan jamban sehat terbawah (6,4%). Selanjutnya insiden malaria
penduduk Indonesia tahun 2007 sebesar 3,1% dan tahun 2014 menjadi 1,8%.

102
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami dan menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat dilingkungan rumah tangga.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian PHBS
2. Peserta mengetahui tujuan PHBS
3. Peserta mengetahui manfaat PHBS
4. Peserta mengetahui indikator PHBS
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah guru dan orang tua/ wali murid.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Peserta
penyuluhan diberikan informasi serta penjelasan mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Jum’at, 16 Oktober 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di PAUD Desa Candisari Kecamatan Mranggen.

103
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Perilaku Ceramah 2’ Poster, video Pertanyaan
Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan : “apa
(PHBS) yang dimaksud
dengan Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)?”
2. Tujuan Perilaku Ceramah 3’ Poster, video Pertanyaan
Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan : “apa
(PHBS) tujuan dari
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)?”
3. Manfaat Perilaku Ceramah 5’ Poster, video Pertanyaan
Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan :
(PHBS) “bagaimana
manfaat dari
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)?”
4. Indikator Perilaku Ceramah 10’ Poster, video Pertanyaan
Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan : “apa
(PHBS) saja indikator dari
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total

1. Print Leaflet Rp.1.000,- x 50 Rp.50.000,-

104
2. Print Poster Rp.3.000,- x 2 Rp.6.000,-

3. Print pre & post Rp.1.000 x 50 Rp.50.000


test
JUMLAH Rp.106.000,-

10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini juga
dapat dilihat dari hasil antusiasme siswa dan guru ketika mengikuti
penyuluhan.

11. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor 3,44 dan rata rata hasil post
test menunjukkan skor 4,84. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari adanya beberapa
pertanyaan audiens tentang PHBS.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Fyna Zakiyah
NIM : P1337431215089

105
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah kebiasaan seseorang untuk mencegah
penyakit dan menjaga lingkungan sekitarnya agar sehat.
2. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Agar orang-orang dan lingkungan di sekolah terlindungi dari ancaman penyakit,
menjadi bersih dan sehat.
3. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a. Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
b. Meningkatkan semangat belajar
c. Meningkatkan produktivitas belajar
d. Menurunkan angka absensi karena sakit
4. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a. Cuci tangan memakai sabun dan dengan air bersih yang mengalir
b. Mengkonsumsi jajanan sehat dikantin sekolah
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah
e. Rajin menggosok gigi

106
Lampiran 2 Pre dan Post tes

Berikut adalah soal pre dan post tes Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Pertanyaan Ya Tidak
1. Memberikan
2. Apakah kegagalan di1000 hari pertama kehidupan dapat membuat
anak mudah sakit di masa dewasanya
3. Apakah kegagalan di1000 hari pertama kehidupan dapat
menurunkan kecerdasan anak

107
Lampiran 3Media

108
Lampiran 4 Daftar hadir

109
110
Lampiran 5 Foto kegiatan

111
112
113
j. Kegiatan Penyuluhan Pentingnya 1000 HPK
1. PENDAHULUAN
Rentang 1000 hari awal kehidupan yang harus menjadi perhatian ini bukan
Selama ini dipahami bahwa pertumbuhan anak yang berlangsung secara cepat
terjadi pada masa-masa awal, yaitu tahun pertama dan kedua usia
anak.Namun, dalam kasus-kasus kekurangan gizi, justru fakta menunjukkan
bahwa penurunan status gizi terjadi pada periode ini.
Hasil penelitian Shrimpton dkk. (Jurnal Pediatrics, Mei 2001) yang
berjudulWorldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional
Interventionsmenunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan indeks
berat badan menurut umur (BB/U) cenderung menurun pada saat ia memasuki
usia 3 bulan. Penurunan status gizi yang sangat tajam terjadi hingga ia berusia
12 bulan dan mulai melambat pada usia 18-19 bulan. Hanya saja, kekurangan
gizi ini masih akan terus berlanjut hingga anak usia 5 tahun.Sementara, kalau
dilihat berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB),
penurunan status gizi dimulai sekitar usia 3 bulan hingga 15 bulan. Karenanya,
jika intervensi peningkatan asupan gizi dilakukan setelah anak berusia 2 tahun,
maka intervensi tersebut sangat tidak efektif.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami pentingnya priode 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) bagi kehidupan bayi.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
2. Peserta mengetahui pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
3. Peserta mengetahui dampak yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan
cukup gizi selama periode 1000 HPK
4. Peserta mengetahui pentingnya nutrisi mulai kehamilan
5. Peserta mengetahui upaya memenuhi kebutuhan gizi bayi di 1000
HPK
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil.

114
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu balita
diberikan informasi serta penjelasan mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK).
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Senin, 12 Oktober 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di kelas ibu hamil Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian 1000 Ceramah 5’ PPT dan video Pertanyaan
Hari Pertama pengetahuan : “apa
Kehidupan (HPK) pengertian 1000
HPK?”
2. Pentingnya 1000 Ceramah 5’ PPT dan video Pertanyaan
Hari Pertama pengetahuan :
Kehidupan (HPK) bagi “Mengapa 1000
bayi HPK peting bagi
kehidupan bayi?”
3. Dampak yang terjadi Ceramah 5’ PPT dan video Pertanyaan
jika bayi tidak pengetahuan : “apa
mendapatkan cukup saja dampak
gizi selama periode negative jika bayi
1000 HPK tidak mendapatkan
cukup gizi selama
periode 1000
HPK?”
4. Pentingnya nutrisi Ceramah 5’ PPT dan video Pertanyaan
mulai masa kehamilan pengetahuan :
“mengapa utrisi
penting pada saat
masa kehamilan?”
5. Upaya memenuhi Ceramah 10’ PPT, video, leaflet Pertanyaan

115
kebutuhan gizi selama dan poster pengetahuan : “apa
periode 1000 HPK saja upaya yang
dapat dilakukan
untuk memenuhi
kebutuhan gizi
selama periode
1000 HPK?”
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total

1. Print Leaflet Rp.2.000,- x 50 Rp.100.000,-

2. Print Poster Rp.3.000,- x 2 Rp.6.000,-

3. Print pre & post Rp.1.000 x 50 Rp.50.000


test
JUMLAH Rp.156.000,-

10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini juga
dapat dilihat dari hasil pre dan post test serta antusiasme para ibu balita ketika
mengikuti penyuluhan. Penyuluhan berjalan lancar, sesuai dengan
perencanaan.

Terdapat beberapa pertanyaan dari narasumber :

1. Pertanyaan : Saat usia kehamilan tua, apakah boleh sering


melakukan hubungan intim?

Jawaban : Berhubungan intim di usia kehamilan tua diperbolehkan


selama kandungan normal dan sehat. Manfaatnya melakukan hubungan
intim saat hamil khususnya pada bulan-bulan akhir seperti bulan
kedelapan dan kesembilan dapat membantu membuka jalan bagi bayi
sehingga dapat memperlancar proses persalinan. Tetapi tetap harus
memperhatikan posisi ketika ingin berhubungan intim saat hamil tua yaitu

116
lebih kreatif dalam memilih posisi yang aman, nyaman, dan tidak
menyebabkan perut ibu hamil tertekan.

Ada beberapa posisi yang aman untuk berhubungan intim saat hamil tua,
di antaranya: wanita di atas, penetrasi dari belakang, penetrasi
menyamping, posisi missionary.

2. Pertanyaan : Bagaimana posisi tidur yang baik saat hamil?

Jawaban : Posisi tidur saat hamil yang tepat adalah memiringkan badan
kearah kiri untuk memperlancar sirkulasi darah, baik yang menuju jantung
maupun yang menuju ke rahim, janin, dan ginjal. Selain itu, berbaring
menyamping ke kiri membuat lambung berada pada posisi yang nyaman
dan tidak menekan organ hati yang terletak di sisi kanan.

3. Pertanyaan : Diawal kehamilan sering muntah, makanan yang


seharusnya dikonsumsi yang seperti apa?

Jawaban : Diawaal kehamilan sering terjadi mual muntah karena adanya


perubahan hormone, sehingga makanan yang cocok diberikan adalah
makanan yang beraroma tidak menyengat, dan diberikan dalam porsi
kecil namun sering.

11. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor ,44 dan rata rata hasil post
test menunjukkan skor 4,84. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari
adanya beberapa pertanyaan audiens tentang 1000 HPK.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Fyna Zaakiyah
NIM : P1337431215089

117
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)


1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah masa sejak anak dalam kandungan
hingga seorang anak berusia dua tahun.
2. Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Meliputi 270 hari selama kehamilan dan 730 hari dari kelahiran sampai usia 2 tahun,
atau meliputi masa ibu hamil, ibu meyusui, dan anak usia 0-23 bulan.
1000 Hari Pertama Kehidupan juga disebut PERIODE EMAS, karena pada periode
ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat , yang mendukung seluruh proses
pertumbuhan anak dengan sempurna
Kurang gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan – yaitu masa sejak anak dalam
kandungan sampai seorang anak berusia 2 tahun, tidak dapat diperbaiki dimasa
kehidupan selanjutnya
3. Dampak yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan cukup gizi selama periode 1000
HPK
a. Pertumbuhan otak terhambat, anak tidak cerdas
b. Pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak terhambat, dan anak
menjadi pendek (stunting)
c. Anak menjadi lemah dan mudah sakit
d. Anak akan sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah nantinya
e. Setelah dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan atau melakukan pekerjaan
dengan penghasilan yang baik seperti yang diinginkannya
4. Pentingnya gizi optimal pada masa 1000 HPK
Dalam periode 1000 HPK ini terjadi proses pembentukan dan perkembangan yang
sangat cepat, dan hal ini sangat menentukan status kesehatan fisik, kesehatan dan
kecerdasan (kognitif) pada masa yang akan datang. Jika gizi tidak diberikan secara
optimal pada masa ini, maka anak tidak bisa mencapai tinggi badan potensial
(menjadi lebih pendek), daya tahan tubuh tidak optimal, perkembangan kognitif
menjadi tidak optimal (penurunan IQ), peningkatan resiko obesitas serta penyakit
degeneratif pada masa dewasa nanti. Jangka panjang, hal ini akan berdampak negatif
terhadap kualitas generasi bangsa yang akan datang.
Selama kehamilan, bayi sepenuhnya tergantung pada ibu untuk suplai nutrisi yang
dibutuhkan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan organ secara baik.

118
Selama masa kehamilan, nutrisi ibu menjadi bahan bakar perkembangan otak bayi
yang pesat sehingga pada saat bayi lahir otak mereka akan mengandung 100 milyar
neuron (saraf).
Kualitas diet ibu selama masa kehamilan juga memastikan bay lahrir dengan berat
yang sehat-tidak terlalu besar maupun terlalu kecil yang akan menurunkan resiko
komplikasi selama persalinan dan timbulnya masalah kesehatan di masa depan bayi.
5. Upaya memenuhi kebutuhan gizi selama periode 1000 HPK

a. Pada saat sebelum kehamilan. Pada saat calon ibu merencanakan kehamilan, ibu
perlu memastikan keadaan gizi dan kesehatan optimal.
b. Pada saat ibu mengandung. Selama dalam masa kehamilan, ibu penting untuk
diperhatikan karena keadaan gizi pada saat ibu hamil sangat menentukan status
kesehatan ibu dan proses pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandungnya.
c. Pada saat bayi berusia 0-6 bulan. Usia 0-6 bulan merupakan masa terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Untuk itu, bayi memerlukan
gizi optimal. Satu-satunya makanan yang paling sempurna untuk bayi usia 0-6
adalah air susu ibu (ASI). Untuk itu bayi usia 0-6 bulan perlu diberikan ASI
Eksklusif, atau ASI saja tanpa penambahan makanan atau minuman lain hingga
bayi berusia 6 bulan.
d. Pada saat anak berusia 6 bulan – 2 tahun. Usia 6-12 bulan merupakan masa yang
kritis karena anak mulai diperkenalkan beberapa Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI). Masa ini sangat menentukan pola makan anak pada masa yang akan datang.
MP-ASI diberikan secara bertahap bentuk, frekuensi, jenis dan jumlah-nya dengan
usia anak. Pada saat anak berusia 1-2 tahun, secara bertahap mulai diberikan
makanan keluarga. ASI tetap diberikan hingga anak berusia 2 tahun.

119
Lampiran 2 Pre dan Post tes

Berikut adalah soal pre dan post tes 1000 Hari Pertama Kehidupan

Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah 1000 hari pertama kehidupan itu penting bagi buah hati
2. Apakah kegagalan di1000 hari pertama kehidupan dapat membuat
anak mudah sakit di masa dewasanya
3. Apakah kegagalan di1000 hari pertama kehidupan dapat
menurunkan kecerdasan anak
4. Apakah 1000 hari pertama kehidupan dapat mulai dipersiapkan di
awal kehamilan
5. Apakah ASI berperan dalam 1000 hari pertama kehidupan

120
Lampiran 3

Poster

121
122
Leaflet

123
124
Lampiran 4 Daftar hadir

125
126
Lampiran 5 Foto kegiatan

127
128
129
k. Kegiatan Penyuluhan Makanan Sehat
1. PENDAHULUAN
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah generasi
penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-
anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus
dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan.Tumbuh
berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi
dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan benar.
Untuk seorang anak, makan dapat dijadikan media untuk mendidik anak
supaya dapat menerima" menyukai, memilih makanan yang baik, juga untuk
menentukan jumlah makanan yang cukup dan bermutu. Dengan demikian
dapat dibina kebiasaan yang baik tentang waktu makan dan melalui cara
pemberian makan yang teratur anak biasa makan pada waktu yang lazim dan
sudatr ditentukan.
Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau
asupanmakanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan
sempurna.Sering timbul masalah terutama dalam pemberian makanan yang
tidak benardan menyimpang.Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada
banyakorgan organ dan sistem tubuh anak. Foodborne diseases atau
penyakitbawaan makanan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama dibanyak negara. Penyakit ini dianggap bukan termasuk penyakit yang
seriusuntuk jangka pendek, sehingga seringkali kurang diperhatikan baik
olehorang tua, masyarakat atau instansi yang terkait dengan masalah
ini(Anonim, 2007).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan tentang makanan sehat
peserta diharapkan mampu memahami dan mengerti tentang makanan
sehat
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian makanan sehat / bergizi
2. Sumber makanan sehat
3. Manfaat makanan sehat
4. Cara memilih makanan sehat

130
5. Dampak mengkonsumsi makanan tidak sehat
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa siswi TK (Taman Kanak – Kanak)
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Siswa
siswi TK diberikan informasi serta penjelasan mengenai makanan sehat
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Jumat, 16 November 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di TK Pamekar Budi Desa Candisari Kecamatan Mranggen
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Ceramah 3’ PPT dan Pertanyaan
makanan sehat Leaflet pengetahuan : “apa
(bergizi) itu makanan
sehat?”
2. Sumber Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
makanan sehat / Leaflet pengetahuan : “apa
bergizi saja sumber
makanan sehat /
bergizi ?”
3. Manfaat Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
makanan sehat / Leaflet pengetahuan : “apa
bergizi manfaat makanan
sehat?”
4. Cara memilih Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
makanan sehat / Leaflet pengetahuan :
bergizi “bagaimana cara
memilih makanan
sehat?”
5. Dampak tidak Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
mengonsumsi Leaflet pengetahuan : “apa
makanan sehat saja dampak jika

131
tidak
mengonsumsi
makanan sehat?”

8. MATERI (TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Poster Rp. 3.500,00,- x 1 Rp. 3.500,00,-
JUMLAH Rp. 3.500,00,-

10. EVALUASI
Penyuluhan makan sehat dilakukan di TK Pamekar Budi Desa
Candisari Kecamatan Mranggen. Sasaran dari adanya penyuluhan ini
adalah seluruh siswa siswi TK Pamekar Budi. Media yang digunakan
adalah Ppt yang berisi gambar – gambar buah dan sayuran serta poster “Isi
Piringku”. Pada poster berisi informasi yang padat mengenai makanan –
makanan sehat beserta penjelasan gambar. Seluruh peserta dapat
mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan dengan baik. Ketika
presentasi (PPT) disajikan, terdapat beberapa sayuran dan buah – buahan
yang kurang dikenali oleh siswa siswi TK Pamekar Budi sehingga peserta
tidak mampu menyebutkan apa nama dari buah / sayuran yang ditanyakan
ketika gambar dari buah dan sayuran yang berada di ppt ditanyakan.
Selain itu juga terdapat beberapa siswa yang kurang mampu membedakan
mana sayuran brokoli dan mana sayuran kembang kol. Hal ini
dikarenakan adanya kesamaan bentuk antara kedua sayur tersebut.
1. Pertanyaan: Apa bedanya brokoli dan kembang kol?
Jawaban : sayuran brokoli adalah yang berwarna hijau, sedangkan
sayuran kembang kol adalah yang berwarna putih.
2. Pertanyaan : Apa nama sayuran itu?
Jawaban : nama sayuran tersebut adalah paprika

11. HASIL

132
Setelah sesi tanya jawab dilakukan, didapatkan bahwa seluruh siswa
siswi telah mampu menyebutkan nama – nama sayuran dan buah – buahan
yang menjadi contoh makanan sehat. Artinya, terdapat peningkatan
pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan makan sehat di TK Pamekar
Budi Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Daulika S.L
NIM : P1337431215006

133
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Makanan Sehat / Bergizi

Pengertian makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat zat yang dibutuhkan
oleh tubuh. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang
sarat gizi dan baik dikonsumsi oleh tubuh.

2. Sumber Makanan Sehat / Bergizi

Sumber makanan bergizi antara lain:


1. Karbohidrat , diperoleh dari serealia (beras, gandum, sorgum, jagung), umbi-
umbin (singkong, ubi, talas), sagu
2. Protein, diproleh dari sumber hewni (daging, telur, ikan, susu) dan nabati (kacang-
kacangan)
3. Lemak, lemak diperoleh dari sumber hewani (daging, telur, ikan, susu) dan
berbagai minyak nabati (minyak sawit, kelapa, jagung, dll)
4. Vitamin, dikelompokkan menjadi 2 yaitu vitamin larut dalam lemak (A,D,E dan
dan K) vitamin yag larut dalam air (viamin C dan B komplek)
3. Manfaat Makanan Sehat / Bergizi

Berikut adalah beberapa manfaat dari makanan sehat :

a. Menjaga kesehatan tubuh


Sebagaimana diketahui bahwa setiap makanan bergizi dan sehat tentu akan
memiliki sejumlah nutrisi yang amat baik bagi tubuh. Salah satu fungsi dari nutrisi
tersebut adalah menjaga kesehatan organ – organ tubuh. Misalnya, nutrisi berupa
vitamin C yang berkhasiat dalam menjaga kesehatan kulit dan vitamin A yang
berfungsi memberi asupan nutrisi pada mata. Dengan kondisi organ tubuh yang selalu
terjaga kesehatannya, tubuh akan dapat menjalankan aktivitas secara normal.
b. Meningkatkan system kekebalan tubuh
Pada dasarnya system kekebalan tubuh merupakan system yang penting bagi
tubuh manusia. Dengan adanya system tersebut, maka tubuh akan terhindar dari
segala jenis penyakit. System kekebalan tubuh dapat meningkat dengan adanya
asupan makan yang terjaga bagi tubuh. Tentunya makanan tersebut haruslah yang
sehat, serta memiliki kadar gizi yang cukup. sehingga nutrisi yang terkandung dalam
makanan tersebut dapat diserap dan diproses oleh tubuh untuk membangun system
kekebalan yang ampuh melawan berbagai jenis penyakit.

134
c. Membantu meningkatkan daya ingat
Manfaat makanan sehat lainnya adalah membantu meningkatkan daya ingat. Daya
ingat berkaitan dengan system kinerja otak sebagai pusat pengolahan informasi yang
diterima tubuh. Dalam kinerja otak tentu membutuhkan sejumlah nutrisi yang dapat
menunjang kinerjanya tersebut, seperti vitamin B12. Nutrisi yang baik bagi otak dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan memiliki kadar gizi seimbang.
Maka dari itu, mengkonsumsi makanan sehat dapat memiliki khasiat dalam
membantu meningkatkan daya ingat otak.
d. Memperbaiki jaringan – jaringan tubuh yang rusak.
Salah satu manfaat dasar dari makanan sehat adalah dapat memperbaiki jaringan –
jaringan tubuh yang rusak. Kerusakan pada jaringan tubuh dapat dikarenakan adanya
luka maupun faktor abnormal lainnya. Kerusakan tersebut dapat ditanggulangi dengan
memberikan nutrisi yang baik bagi tubuh, agar mampu meregenerasi jaringan tubuh
itu sendiri. Asupan nutrisi tersebut diperoleh dari jenis makanan yang sehat dan
memiliki kandungan gizi yang cukup. dengan mengkonsumsi makanan seperti itu,
tubuh mampu memperbaiki jaringan yang rusak tadi dengan jaringan yang baru.
Sehingga proses metabolisme tubuh dapat berjalan dengan lancar.
e. Membantu melaksanakan aktivitas secara normal.
Manfaat makanan sehat yang terakhir adalah mampu membantu tubuh
melaksanakan aktivitas secara normal. Pada dasarnya manusia dapat beraktivitas
secara normal bila memiliki asupan energy yang cukup. Energy ini diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi sehari – hari. Makanan yang sehat tentu memiliki energy
yang cukup banyak dalam mendukung tubuh melakukan aktivitas. Sehingga bagi
mereka yang telah menerapkan pola konsumsi makanan yang sehat akan dapat
beraktivitas dengan normal setiap harinya.

4. Cara Memilih Makanan Sehat


Memilih makanan sehat dapat dilakukan dengan cara memilih jenis makanan yang
tepat seperti di bawah ini.
1. Makanan sumber Karbohidrat
Makanan sumber karbohidrat adalah makanan utama bagi otak dan bahan untuk
dijadikan energy. Makanan seperti sereal, roti, dan beras baik untuk disajikan di
waktu makan.
2. Lauk pauk nabati dan hewani

135
Daging tanpa lemak, ikan, ayam, dan alternative daging seperti telur , kacang, tahu,
biji – bijian dapat memenuhi kebutuhan zat besi, vitamin B12, omega-3, asam lemak
dan protein untuk pertumbuhan dan perkembangan otot anak. Zat besi dan asam
lemak omega-3 juga sangat penting untuk perkembangan otak dan membantu anak
dalam belajar.
3. Buah dan Sayuran
Buah dan sayur membantu anak melindungi tubuh dari penyakit karena mengandung
vitamin, antioksidan, serat, mineral, dan air.
4. Susu dan Produk Olahannya
Susu, keju, dan yogurt mengandung protein dan kalsium yang baik untuk
pertumbuhan tulang dan gigi.
5. Air Putih
Air putih merupakan minuman terbaik untuk anak. Minuman manis seperti jus buah,
minuman anggur manis, minuman isotonic, air berperisa, soda, dan susu berperisa
hanya akan mengisi tubuh anak dengan timbunan gula. Terlalu banyak gula akan
membuat anak malas makan. Anak yang terbiasa minum minuman manis akan
beresiko memiliki berat badan berlebih, obesitas, dan kerusakan gigi. Jika anak mulai
mengkonsumsi minuman manis sejak usia dini, hal ini dapat berlanjut menjadi
kebiasaan jangka panjang ketika anak menjadi dewasa nanti.

5. Dampak Tidak Mengkonsumsi Makanan Sehat

Masa kanak – kanak merupakan masa penting bagi pertumbuhan, sehingga


mengkonsumsi nutrisi yang cukup menjadi hal yang sangat penting. Anak – anak
yang memiliki pola makan tidak sehat, baik karena kekurangan makanan atau karena
pola makan yang membuatnya kekurangan berbagai nutrisi dapat menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

a. Obesitas
Nutrisi yang buruk merupakan salah satu penyebab utama terjadinya obesitas pada
anak – anak yang dapat membahayakan kesehatan anak. Obesitas dapat terjadi akibat
terlalu banyak mengkonsumsi kalori dari berbagai jenis makanan tinggi lemak, gula,
dan natrium, tetapi rendah nutrisi. Hal ini terjadi terutama pada anak – anak yang
sering mengkonsumsi makanan cepat saji.

136
Obesitas pada anak dapat menyebabkan terjadinya diabetes, tekanan darah tinggi,
kanker, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Obesitas juga dapat menyebabkan
anak memiliki kepercayaan diri yang rendah, gangguan makan, penurunan kualitas
hidup, dan berbagai gangguan psikologis lainnya yang sulit diatasi.

b. Gangguan emosional
Anak – anak yang mengkonsumsi makanan tidak sehat (kurang nutrisi) lebih mudah
mengalami berbagai gangguan psikologis, seperti gangguan cemas atau gangguan
kemampuan belajar, yang membuat mereka lebih sering membutuhkan konseling.
Nutrisi buruk juga dapat berdampak negative pada kemampuan anak untuk
berkembang dan beradaptasi secara normal.

c. Penurunan Prestasi
Anak – anak yang mengkonsumsi makanan tidak sehat lebih sering membolos dan
sering tidak naik kelas. Ketika seorang anak tidak memperoleh cukup vitamin,
mineral, dan berbagai nutrisi penting lainnya, maka hal ini dapat membuat anak
menjadi lesu, tidak bertenaga, dan mengalami berbagai kegagalan perkembangan.
Kekurangan nutrisi pada anak dapat menyebabkan rendahnya skor IQ. Anak – anak
ini juga lebih sulit menjaga hubungan pertemanan akibat berbagai gangguan perilaku
yang dialaminya. Kegagalan dalam dunia akademis dan social dapat memiliki dampak
permanen dalam kehidupan anak apabila tidak segera ditangani.

d. Mudah Terserang Penyakit


Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan berbagai penyakit. Hal ini diakibatkan oleh
tidak tercukupinya zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melawan berbagai macam
serangan penyakit karena tubuh mengalami pennurunan daya tahan terhadap berbagai
penyakit yang menyerang.

137
Lampiran 2. Poster

138
Lampiran 3. Daftar Hadir

139
Lampiran 4. Foto Kegiatan

140
l. Kegiatan Penyuluhan Sarapan Sehat Anak Sekolah Dasar
1. PENDAHULUAN
Usia sekolah merupakan rentang usia perkembangan anak usia sekolah 6-
12 tahun. Anak sekolah berada pada masa pertumbuhan fisik dan mental yang
sangat diperlukan untuk menunjang kehidupannya di masa datang (Potter &
Perry, 2009).
Waktu pagi setelah bangun tidur adalah waktu untuk melakukan segala
aktivitas, tubuh membutuhkan energi yang cukup, energi itu bisa diperoleh
dari sarapan. Sarapan menjadi energi untuk semua aktivitas tubuh anak
disekolah seperti berfikir dan belajar, karena energi yang berasal dari makan
malam telah terpakai untuk aktivitas tubuh malam hari sebelum tidur dan pada
saat tidur. Jika makan pagi tidak selalu dilakukan maka tubuh akan berusaha
menaikkan kadar gula darah dengan mengambil cadangan lemak. Dalam
keadaan seperti ini tubuh tidak berada dalam keadaan baik untuk melakukan
aktivitas, sehingga akan mengganggu konsentrasi belajar anak (Astuti &
Sulistyowati, 2007).
Pemberian makan yang baik harus sesuai dengan jumlah, jenis dan jadwal
yang berbeda pada tiap usia anak. Ketiga hal tersebut harus terpenuhi sesuai
usia anak secara keseluruhan.
Anak membutuhkan sarapan karena dalam sarapan diharapkan terjadinya
ketersediaan energi yang digunakan untuk jam pertama melakukan aktivitas.
Akibat tidak sarapan akan menyebabkan tubuh tidak mempunyai energi yang
cukup untuk melakukan aktivitas terutama pada proses belajar karena pada
malam hari di tubuh tetap berlangsung proses oksidasi guna menghasilkan
tenaga untuk menggerakkan jantung, paru-paru dan otot-otot tubuh lainnya
(Moehji, 2009). Anak yang tidak biasa makan pagi berisiko terhadap
terjadinya status gizi kurang.
Sarapan menjadi sangat penting, karena kadar gula dalam darah akan
menurun sekitar dua jam setelah seseorang bangun tidur. Jika anak tidak
sarapan,dia biasanya akan merasa lemas atau lesu sebelum tengah hari karena
gula darah dalam tubuh sudah menurun (Yusnalaini, 2004 ). Sarapan
berpengaruh untuk perkembangan otak. Dimana otak butuh nutrisi dan
oksigen makanan akan dicerna ditubuh disampaikan keseluruh tubuh, sel,

141
jaringan yang ada, dan saraf. Proses berpikir membutuhkan kerja dari saraf
yang melibatkan sel dan jaringan yang membutuhkan nutrisi.
Sarapan juga mempunyai peranan penting bagi anak. Anak yang terbiasa
sarapan akan mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada anak yang
tidak terbiasa sarapan. Sarapan bagi anak akan memacu pertumbuhan dan
memaksimalkan kemampuan di sekolah (Elizabeth, 2003).
Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari,
waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi.
Sarapan dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan,
sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat
tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah. Selain
itu, mengonsumsi protein dan kadar serat yang tinggi juga dapat membuat
seseorang tetap merasa kenyang hingga waktu makan siang (Jetvig, 2010).
Sarapan yang baik harus banyak mengandung karbohidrat karena akan
merangsang glukosa dan mikro nutrient dalam otak yang dapat menghasilkan
energi, selain itu dapat berlangsung memacu otak agar membantu memusatkan
pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran (Moehji, 2009).
Sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa, sarapan
dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh saat
bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, sarapan
dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan penyerapan
pelajaran sehingga prestasi belajar lebih baik (Khomsan, 2010).
Menurut Khomsan (2010) ada 2 manfaat yang diperoleh kalau seseorang
melakukan sarapan, antara lain :
1. Sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin
normal, maka gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga
berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas.
2. Pada dasarnya sarapan akan memberikan kontribusi penting akan
beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin
dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya
proses fisiologis dalam tubuh.
Seseorang yang tidak sarapan, pastilah tubuh tidak berada dalam keadaan
yang cocok untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini dikarenakan

142
tubuh akan berusaha menaikkan kadar gula darah dengan mengambil
cadangan glikogen, dan jika ini habis, maka cadangan lemaklah yang
diambil (Moehji, 2009).
Sarapan termasuk dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang dalam pesan
kedelapan. Makan pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan
memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesegaran tubuh dan
meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Pada anak-anak, makan pagi
akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih
ditingkatkan (Soekirman, 2000).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, anak – anak dapat mengetahui tentang
pentingnya sarapan (makan pagi)
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian sarapan (makan pagi)
2. Peserta mengetahui manfaat sarapan (makan pagi)
3. Peserta mengetahui jenis kandungan yang baik untuk sarapan
(makan pagi)
4. Peserta mengetahui akibat jika tidak sarapan (makan pagi)
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa siswi SDN 01 dan SDN 02
Candisari Desa Candisari Kecamatan Mranggen
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Siswa
siswi SD diberikan informasi serta penjelasan mengenai sarapan sehat
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Senin, 26 November 2018 dan Kamis, 29 November
2018

6. TEMPAT
Dilakukan di SDN 01 dan SDN 02 Candisari Desa Candisari Kecamatan
Mranggen.
7. KEGIATAN

143
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
6. Pengertian Ceramah 3’ PPT dan Pertanyaan
sarapan Poster pengetahuan : “apa
itu sarapan?”
7. Manfaat Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
sarapan Poster pengetahuan : “apa
manfaat sarapan?”
8. Jenis Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
kandungan Poster pengetahuan : “apa
yang baik untuk saja jenis
sarapan kandungan yang
baik untuk
sarapan?”
9. Dampak tidak Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
sarapan Poster pengetahuan : “apa
saja akibat jika
tidak sarapan?”

8. MATERI (TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Poster Rp. 3.500,00,- x 2 Rp. 7.000,00,-
JUMLAH Rp. 7.000,00,-

10. EVALUASI
Penyuluhan sarapan sehat dilaksanakan di SDN 01 dan 02 Candisari
Desa Candisari Kecamatan Mranggen. Sasaran dari penyuluhan ini adalah
seluruh siswa – siswa kelas 5 SD. Media yang digunakan adalah
presentasi powerpoint, poster, dan video yang berisi gambar – gambar dan
beberapa penjelasan. Seluruh peserta penyuluhan dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik dan antusias. Pada kegiatan penyuluhan, para
peserta diberikan sebuah sandwich berisi telur dadar, tomat, mentimun,
mayonnaise, dan selada sebagai contoh menu sarapan sehat yang

144
kemudian dimakan secara bersama – sama. Diberikan juga doorprize bagi
siswa/siswi yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.
Dari kegiatan penyuluhan tersebut, telah didapatkan bahwa para
peserta penyuluhan telah mengerti pentingnya sarapan sehat dan juga apa
saja akibat jika tidak sarapan sebelum beraktivitas (sekolah)
1. Pertanyaan : Apa dampak jika tidak sarapan sebelum berangkat
sekolah?
Jawaban : Dampak dari jika tidak sarapan sebelum berangkat sekolah
adalah tidak dapat berkonsentrasi dengan baik ketika mengikuti
pelajaran di kelas, mudah merasa lapar, dan prestasi belajar menurun.
11. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Daulika S.L
NIM : P1337431215006

145
Lampiran 1. Materi

Pengertian Sarapan (Makan Pagi)

Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari, waktu
sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Sarapan dianjurkan
menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat tinggi dengan protein yang cukup namun
dengan kadar lemak rendah. Selain itu, mengonsumsi protein dan kadar serat yang tinggi juga
dapat membuat seseorang tetap merasa kenyang hingga waktu makan siang (Jetvig, 2010).
Manfaat Sarapan (Makan Pagi)

Beberapa manfaat sarapan (makan pagi) antara lain :

a. Mempunyai energi yang cukup untuk melakukan aktivitas terutama pada proses belajar
b. Terhindari dari lemas atau lesu sebelum tengah hari ketika sekolah
c. Meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran sehingga
prestasi belajar lebih baik
d. Produktivitas meningkat
e. Mempertahankan daya tahan tubuh
f. Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan serat namun rendah lemak dapat mencegah
untuk cepat lapar hingga waktu makan siang
g. Menumbuhkan perilaku positif
h. Menumbuhkan sikap disiplin

Jenis Kandungan yang Baik untuk Sarapan (makan pagi)

1. Karbohidrat
Karbohidrat sebagai sumber energi sangat diperlukan saat sarapan.
2. Protein
Selain sebagai bahan bakar untuk siap menjalani aktivitas seharian, sarapan
juga berguna untuk mendukung pertumbuhan. Protein dapat membantu pembentukan
struktur tulang, gigi dan rambut. Tak hanya itu, protein juga dapat mengganti jaringan
sel tubuh yang rusak, melawan penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Protein juga mampu mencegah lapar datang lebih cepat, karena protein menjaga perut
kenyang lebih lama.
Contoh makanan tinggi protein yang baik untuk dijadikan menu sarapan anak
sekolah antara lain ikan, telur, ayam, susu, tahu, udang, brokoli, dll.

146
3. Serat
Makanan sumber tinggi serat dapat membantu mencegah dari cepat merasa lapar
hingga waktu makan siang. Contoh makanan tinggi serat yang baik dijadikan untuk
menu sarapan seperti sayur mayor, wortel, bayam, alpukat, apel, pir, pisang, kacang
merah, kacang almond, dll.

Akibat Tidak Sarapan (Makan Pagi)

1. Aktivitas Terganggu
Ketika perut kosong karena tidak sarapan (makan pagi) tubuh tidak akan
menghasilkan energy untuk aktivitas di pagi hari. Sehingga pada pukul 10 – 11 siang
akan timbul kelelahan dan kelaparan yang dapat mengganggu jalannya aktivitas.
2. Kehilangan Konsentrasi
Anak yang melewatkan sarapan (makan pagi) akan mengalami kesulitan dalam
berkonsentrasi khususnya pada jam – jam sebelum makan siang
3. Keseimbangan Tubuh Terganggu
Anak yang tidak sarapan, membuat asupan energi yang dibutuhkan tubuh diambil dari
glukosa darah. Hal ini akan menyebabkan kadar glukosa darah dalam tubuh anak akan
berkurang, yang mengakibatkan kesehatan dan keseimbangan tubuh menjadi
terganggu.
4. Tubuh Menjadi Lemah
Akibat nyata dari tidak melakukan sarapan (makan pagi) adalah tubuh menjadi lemas,
kepala pusing, mengantuk, letih dan lesu, serta berpengaruh terhadap daya konsentrasi
anak ketika berpikir dan beraktivitas.
5. Prestasi Menurun
Seorang anak yang melewatkan sarapan (makan pagi) akan menyebabkan otak
kekurangan cukup energy untuk berpikir. Hal tersebut akan membuat anak sulit untuk
berkonsentrasi dalam memperhatikan pelajaran di kelas sehingga akan berdampak
pada menurunnya prestasi anak di sekolah.

147
Lampiran 2. Poster

148
Lampiran 3. Daftar Hadir

149
Lampiran 4. Foto – Foto Kegiatan

150
m. Kegiatan Demonstrasi Cuci Tangan
1. PENDAHULUAN
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam
pencegahan dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005).Mencuci tangan
merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua
belah tangan dengan memakai sabun dan air.
Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara
mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme
(Tietjen, 2003 dalam Moestika ). Diare biasanya kuman ditransmisikan dari
tangan yang tidak bersih ke makanan. Kuman-kuman kemudian memapar ke
person yang makanan tersebut. Hal ini bisa diegah dengan selalu mencuci
tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum menyiapkan makanan (
Darmiatun, 2013). Mencuci tangan juga dapat menghilangkan sejumlah besar
virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang
menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza.
Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun,
namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukan dengan
benar pada saat yang penting ( Umar, 2009 dalam Mirzal ). Sebagian
masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci tangan, namun dalam
kenyataanya masih sangat sedikit ( hanya 5% yang tahubagaimana cara
melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk di ajarkan pada
masyarakat agar bias mencegah terjadinya penyakit ( Siswanto, 2009 dalam
Zuraidah ).
Mencuci tangan memakai sabun sangat penting sebagai salah satu
mencegah terjadinya diare, kebiasaan mencuci tangan diterapkan setelah
buang air besar, setelah menceboki bayi dan balita, sebelum makan serta
sebelum menyiapkan makanan. Masyarakat akan mampu meningkatkan
pengetahuan hidup sehat dimanapun mereka berada jika mereka sadar,
termotivasi dan di dukungan dengan adanya informasi serta sarana dan
prasarana kesehatan. Masyarakat hanya mengetahui penyakit menular pada
penyakit tertentu saja sedangkan untuk penyakit dalam atau penyakit
infeksilainya masih kurang sehingga kesadaran untuk masyarakat dalam

151
menjaga hidup sehat, dan menjaga dirinya dari bahaya penyakit menular
terbatas pada apa yang mereka ketahui saja. Mencuci tangan merupakan
metode tertua, sederhana dan paling konsisten untuk pencegahan dan
pengontrolan penularan infeksi (Perry & Potter 2005). Maka dari sebagai ibu
diharus kan untuk mencuci tangan sebelum mengolah atau memasak suatu
makanan untuk keluarga tercintanya agar terhindar dari penyakit
Menurut penelitian WHO, 100 ribu anak Indonesia meninggalsetiap
tahunnya karena diare. Data yang dirilis oleh Riskedas tahun 2007
menyebutkan diare termasuk salah satu dari dua penyebab kematian terbanyak
pada anak-anak, selain pneumonia. Kematian pada pada anak umur 4-11 tahun
yang disebabkan diare sebanyak 25,5% dan pneumonia15,5%. Sebanyak 40
hingga 60 % diare pada anak terjadi akibat rotavirus. Biasanya virus masuk
mulut melalui tangan yang terkontaminasi kotoran akibat tidak mencuci
tangan.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, anak – anak dapat mengetahui tentang
pentingnya mencuci tangan
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian cuci tangan
2. Peserta mengetahui tujuan mencuci tangan
3. Peserta mengetahui alasan mencuci tangan dengan air mengalir
4. Peserta mengetahui 5 waktu yang tepat untuk mencuci tangan
5. Peserta mengetahui langkah mencuci tangan yang baik dan benar
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa siswi SDN 01 Candisari dan SDN 02
Candisari
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Siswa siswi
SD diberikan informasi serta penjelasan mengenai sarapan sehat
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Senin, 26 November 2018 dan Kamis 29 November 2018

152
6. TEMPAT
Dilakukan di SD Negeri 01 Candisari dan SD Negeri 02 Candisari Desa
Candisari Kecamatan Mranggen
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
10. Pengertian cuci Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
tangan Poster pengetahuan : “apa
itu cuci tangan?”
11. Tujuan mencuci Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
tangan Poster pengetahuan : “apa
tujuan mencuci
tangan?”
12. Alasan mencuci Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
tangan dengan Poster pengetahuan :
air mengalir “mengapa harus
mencuci tangan
menggunakan air
mengalir?”
13. 5 waktu yang Ceramah 5’ PPT dan Pertanyaan
tepat untuk Poster pengetahuan :
mencuci tangan “kapan sebaiknya
kita mencuci
tangan?”
14. Langkah Ceramah 15’ PPT dan Pertanyaan
mencuci tangan Poster pengetahuan :
yang baik dan “bagaimana cara
benar dan mencuci tangan
demonstrasinya yang baik dan
benar?”

153
8. MATERI (TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print poster Rp. 3.500,00,- x 1 Rp. 3.500,00,-
TOTAL Rp. 3.500,00,-

10. EVALUASI
Demonstrasi cuci tangan dilakukan di SDN 01 Candisari Dan SDN 02
Candisari Desa Candisari Kecamatan Mranggen. Sasaran dari adanya
penyuluhan ini adalah seluruh siswa siswi SDN 01 Candisari dan SDN 02
Candisari. Media yang digunakan adalah poster yang berisi gambar – gambar
beserta penjelasan gambar dan juga demonstrasi (peragaan) bagaimana cara
mencuci tangan yang baik dan benar. Seluruh peserta dapat mengikuti
kegiatan penyuluhan yang diadakan dengan baik dan bersemangat. Ketika
demonstrasi selesai di praktekan, seluruh siswa siswa SDN 01 Candisari dan
SDN 02 Candisari juga ikut mempraktekan cuci tangan yang baik dan benar
menggunakan sabun dan air mengalir yang tersedia di SDN 01 Candisari dan
SDN 02 Candisari
1. Pertanyaan: Apa tujuan mencuci tangan?
Jawaban : Mencuci tangan bertujuan agar tangan kita bersih dan
terhindar dari penyakit seperti diare, sehingga adik – adik dapat tumbuh
sehat.
2. Pertanyaan : Kenapa cuci tangan harus di air mengalir?
Jawaban : Supaya kuman dan kotoran yang ada di tangan akan ikut
mengalir terbawa air. Jika tidak cuci tangan di air mengalir, kuman dan
kotoran akan tetap menempel di tangan adik – adik.
11. HASIL
Setelah sesi tanya jawab dilakukan, didapatkan bahwa seluruh siswa siswi
telah mampu menyebutkan bagaimana langkah – langkah mencuci tangan
yang baik dan benar. Peserta juga telah mampu menyebutkan apa saja tujuan
dari mencuci tangan. yang menjadi contoh makanan sehat. Artinya, terdapat
peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan mencuci tangan di

154
SDN 01 Candisari dan SDN 02 Candisari Desa Candisari Kecamatan
Mranggen
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Daulika S.L
NIM : P1337431215006

155
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah
aliran air (Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk
menghilangkan kuman. Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah
awal untuk mencegah masuknya kuman dan resiko tertularnya penyakit.

2. Tujuan Mencuci Tangan


Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan yaitu
a. Supaya tangan bersih.
b. Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
c. Terhindar dari sakit perut dan diare.
3. Alasan Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir
Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman
akan ikut terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di
warung makan yang ada keran cuci tangan, sebaiknya cuci tangan di keran saja
walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja adik-adik
4. 5 Waktu Tepat Mencuci Tangan
Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas
kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah sebenarnya
kapan waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan ?
a. Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman kedalam
tubuh saat kita makan.
b. Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di
tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
c. Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor.
Contohnya seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam

156
tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang
dan tidak menempel ditangan.
d. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini
juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun
tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
e. Tangan terlihat kotor.
5. Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni 7 lagkah
yang di kembangkan menjadi 10 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih
jelasnya.
a. Basuh tangan dengan air mengalir
b. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
c. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu
pula sebaliknya.
d. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan
e. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
g. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya
h. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
i. Bilas kedua tangan dengan air.
j. Keringkan dengan lap tangan atau tissue

157
Lampiran 2. Poster

158
Lampiran 3. Daftar Hadir

159
Lampiran 4. Foto – foto Kegiatan

160
n. Kegiatan Penyuluhan Hipertensi
1. PENDAHULUAN
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi
sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk
penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu
sebagai peringatan bagi korbannya.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat
melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan
usia. Dimana tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg dan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi,
walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui
(hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan
kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh
darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah.
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi
gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak,
penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot
jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat yang ada di indonesia maupun di beberapa negara yang ada di
dunia. Semakin meningkatnya populasi usia lanjut maka jumlah pasien dengan
hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah. Diperkirakan sekitar 80%
kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang, tahun 2025 dari
sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus
di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini
dan pertambahan penduduk saat ini. Angka – angka prevalensi hipertensi di
Indonesia telah banyak dikumpulkan dan menunjukkan di daerah pedesaan
masih banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Baik dari segi case finding maupun penatalaksanaan pengobatannya.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami hipertensi dan penatalaksanaan gizi pada
hipertensi

161
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian hipertensi
2. Peserta mengetahui penyebab hipertensi
3. Peserta mengetahui makanan yang dianjurkan dan dibatasi pada
penatalaksanaan hipertensi
4. Peserta mengetahui pentingnya olahraga dan aktivitas fisik dalam
penatalaksanaan hipertensi
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu-ibu
diberikan informasi serta penjelasan mengenai hipertensi dan
penatalaksanaan gizi pada hipertensi.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Sabtu, 10 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Pengajian Ibu-ibu RT 04 RW 05 Desa Candisari Kecamatan
Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian hipertensi Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
pengertian
hipertensi?”
2. Penyebab hipertensi Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
pengetahuan : “apa
penyebab
hipertensi?”
3. makanan yang Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
dianjurkan dan dibatasi pengetahuan : “apa
pada penatalaksanaan makanan yang
hipertensi dianjurkan dan
dibatasi pada

162
penatalaksanaan
hipertensi?”
4. Pentingnya olahraga Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
dan aktivitas fisik pengetahuan : “apa
dalam penatalaksanaan Pentingnya
hipertensi olahraga dan
Formula aktivitas fisik
dalam
penatalaksanaan
hipertensi
formula?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No Keterangan Harga x Jumlah Total
Leaflet
1 Print 2.000 2.000
Fotokopi 50 x 200 10.000
Total 12.000

10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini
juga dapat dilihat dari tanya jawab dan antusiasme para ibu ketika
mengikuti penyuluhan.
1. Pertanyaan : Bagaimana mengatur garam dalam makanan sehari-
hari?
Jawaban : Saat memasak sebaiknya tidak menggunakan garam,
namun menyediakan mangkuk khusus garam sejumlah garam yang
diperbolehkan dalam sehari, sehingga penggunaan garam lebih terukur.
2. Pertanyaan : Jika tekanan darah 120/90 apakah masih normal?
Jawaban : Masih normal, karena batas hipertensi 140/90 mmHg.
3. Pertanyaan : Apakah hipertensi bias disembuhkan?
Jawaban : Tekanan darah dapat dikontrol dengan cara mengontrol
asupan dan aktivitas fisik.

163
11. HASIL
Peserta cukup antusias dalam menyimak materi yang disampaikan dan
menanyakan beberapa pertanyaan seputar materi yang diberikan.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Neldawati Ningrum
NIM : P1337431215007

164
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Hipertensi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan
yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi
merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk
mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh
angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
2. Penyebab Hipertensi
Sampai saat ini penyebab hipertensi esensial tidak diketahui dengan pasti. Hipertensi
primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi ini disebabkan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder disebabkan oleh faktor primer
yang diketahui seperti kerusakan ginjal, gangguan obat tertentu, stress akut, kerusakan
vaskuler dan lain – lain. Adapun penyebab paling umum pada penderita hipertensi maligna
adalah hipertensi yang tidak terobati. Risiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan
keparahan dari faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
3. Makanan yang Dianjurkan dan Dibatasi Pada Hipertensi
Modifikasi gaya hidup yang penting yang terlihat menurunkan tekanan darah adalah
mengurangi berat badan untuk individu yang obes atau gemuk; mengadopsi pola makan
DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium; diet
rendah natrium; aktifitas fisik; dan membatasi konsumsi alkohol. Pada sejumlah pasien
dengan pengontrolan tekanan darah, cukup baik menggunakan terapi satu obat
antihipertensi; mengurangi garam dan berat badan dapat membebaskan pasien dari
penggunaan obat.

165
Program diet yang mudah diterima adalah yang didesain untuk menurunkan berat
badan secara perlahan-lahan pada pasien yang gemuk dan obes disertai pembatasan
pemasukan natrium dan alkohol.
Mengonsumsi banyak serat dalam buah dan sayur juga merupakan diit yang
dianjurkan bagi penderita hipertensi. Serat dapat membantu melarutkan lemak yang
merupakan penyebab plak pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah.

4. Manfaat Olahraga dan Aktivitas Fisik dalam Penatalaksanaan Hipertensi


Olahraga dapat meningkatkan kebugaran jantung untuk memompa darah tanpa harus
dipaksa bekerja keras. Detak jantung akan lebih rendah dan teratur. Ketika jantung bekerja
lebih efisien, sirkulasi aliran darah masuk dan keluar jantung pun akan lebih lancar. Pada
akhirnya, hal ini dapat menjaga elastisitas pembuluh darah untuk menurunkan dan
menstabilkan tekanan darah.
Tidak hanya itu, olahraga secara teratur juga membantu mempertahankan berat badan
yang sehat, yang mana merupakan cara lain untuk mengontrol tekanan darah.
Khususnya bagi orang yang memiliki riwayat hipertensi, olahraga rutin dapat
mengurangi kebutuhan untuk minum obat tekanan darah. Pasalnya olahraga dapat
menurunkan tekanan darah sistolik mulai dari 4-9 milimeter merkuri (mm Hg), yang sama
baiknya dengan manfaat mengonsumsi obat hipertensi.
Untuk menjaga agar tekanan darah selalu terkendali, perlu berolahraga secara teratur.
Dibutuhkan sekitar satu hingga tiga bulan untuk olahraga teratur supaya dapat berdampak
pada tekanan darah.
Contoh olahraga sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan tekanan
darah adalah:
 Naik turun tangga
 Jalan kaki
 Jogging
 Bersepeda
 Berenang

166
Lampiran 1

Leaflet

167
168
Lampiran 2

Dokumentasi

169
Lampiran 3

Daftar Hadir

170
171
o. Kegiatan Penyuluhan ASI Ekslusif
1. PENDAHULUAN
Air Susu Ibu atau yang sering disingkat dengan ASI merupakan satu-an
yang terbaik untuk bayi, karena memiliki komposisi gizi yang paling lengkap
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Sugiarti, 2011). Melihat manfaat
yang besar, maka pemberian ASI Eksklusif sangat dianjurkan. ASI Ekslusif
adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa makanan tambahan lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim sejak lahir hingga bayi umur 6
bulan (Sugiarti, 2011).
Prevalensi pemberian ASI di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar
40,21% sedangkan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 adalah sebesar
60,15% (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2009). Jika dilihat standar pencapaian
ASI Eksklusif yang ditargetkan dalam pembangunan nasional dan strategi
nasional program peningkatan cakupan pemberian ASI sebesar 80%. Menurut
World Health Organization (WHO) dahulu pemberian ASI Eksklusif
berlangsung usia 4 bulan, namun belakangan sangat dianjurkan agar ASI
Eksklusif diberikan sampai anak usia 6 bulan (Firmansyah, 2012).
Secara nasional cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia pada
tahun 2009 mencapai angka 34,3%. Menurut penelitian Rohani (2007)
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu sangat berpengaruh terhadap
pemberian ASI Eksklusif, hal ini ditunjukkan akan terjadi peningkatan
pemberian ASI Eksklusif jika disertai dengan peningkatan pengetahuan
tentang ASI Eksklusif (Sugiarti, 2011).
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami pentingnya pemberian ASI Eksklusif.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian ASI Eksklusif
2. Peserta mengetahui manfaat ASI Eksklusif
3. Peserta mengetahui dampak negatif tidak dilakukannya ASI
Eksklusif
4. Peserta mengetahui keunggulan ASI disbanding susu formula

172
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu
hamil diberikan informasi serta penjelasan mengenai pentingnya ASI
Eksklusif.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Rabu, 07 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Kelas Ibu Hamil Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian ASI Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
Eksklusif poster pengetahuan : “apa
pengertian ASI
Eksklusif?”
2. Manfaat ASI Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
Eksklusif poster pengetahuan : “apa
manfaat ASI
Eksklusif?”
3. Dampak negatif Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
tidak dilakukannya ASI poster pengetahuan : “apa
Eksklusif dampak negative
tidak dilakukannya
ASI Eksklusif?”
4. Keunggulan ASI Ceramah 3’ Leaflet dan Pertanyaan
disbanding susu poster pengetahuan : “apa
formula keunggulan ASI
dibandingkan susu
formula?”

8. MATERI

173
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No Keterangan Harga x Jumlah Total
Leaflet
1 Print 2.000 2.000
Fotokopi 50 x 200 10.000
Poster
2
Print 1.000 1.000
Pre dan Post Test
3 Print 800 800
Fotokopi 50 x 200 10.000
Total 23.800

10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini
juga dapat dilihat dari hasil pre dan post test serta antusiasme para ibu
balita ketika mengikuti penyuluhan.Penyuluhan berjalan lancar, sesuai
dengan perencanaan.
Audience mendengarkan dengan seksama, terdapat beberapa
pertanyaan dari narasumber :
1. Pertanyaan : Jika ASI tidak keluar, bagaimana solusi agar anak tidak
dehidrasi?
Jawaban : Bayi dapat bertahan selama 3 hari setelah kelahiran tanpa
makanan apapun. Ibu tidak perlu panik dan memberikan makanan
tambahan sebelum usia 6 bulan. Ibu harus tenang dan memenuhi
konsumsi makanan bergizi yang dapat memperlancar produksi ASI.
2. Pertanyaan : Makanan apa saja yang dapat membantu pengeluaran
ASI?
Jawaban : Ibu sebaiknya mengonsumsi makanan dengan gizi
lengkap baik makanan pokok, lauk hewani. lauk nabati, sayur dan
buah. Serta mengonsumsi makanan tinggi asam folat, yaitu daun hijau
seperti katuk dan bayam.

174
3. Pertanyaan : ASI yang dimasukkan kedalam kulkas, baik atau tidak?
Jawaban : ASI yang diperah sebaiknya memang disimpan dalam
kulkas untuk memperpanjang masa simpan, ini dapat menjadi solusi
bagi ibu menyusui yang bekerja.
11. HASIL
Hasil dari pretest dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan
ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif. Rata-rata hasil skor pretest yaitu
4,46, sedangkan hasil skor post test yaitu 5,00.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Neldawati Ningrum
NIM : P1337431215007

175
Lampiran 1. Materi

1. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain,
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali
vitamin dan mineral dan obat (Roesli, 2000). Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga
berhubungan dengan tindakan memberikan ASI kepada bayi hingga berusia 6 bulan
tanpa makanan dan minuman lain, kecuali sirup obat. Setelah usia bayi 6 bulan,
barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan ASI dapat
diberikan sampai 2 tahun atau lebih (Prasetyono, 2005).

2. Manfaat ASI Eksklusif


a. Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Pemberian ASI dapat mengurangi resiko
infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang diberi ASI lebih kebal
terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi ASI
lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin
mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. apabila bayi sakit, ASI merupakan
makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat mempercepat
penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat
dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI
lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.

b. Untuk Ibu

Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali
ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di
sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI,
sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim dan kanker
payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari pada ibu yang tidak
menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan
botol dan mensterilkannya.

176
ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain,
ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga
aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional

3. Dampak tidak Dilakukannya ASI Eksklusif


Penelitian yang dilakukan Hadiyatmiko(2003) dalam Soetjiningsih (2010)
menyebutkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI ekslusif 0,3 kali beresiko menderita
gizi kurang dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Karena ASI
merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi. Dalam ASI terkandung semua zat gizi
yang diperlukan oleh bayi sehingga dapat kita simpulkan bahwa dengan pemberian
ASI eksklusif dapat menekan kejadian gizi buruk.
Pemberian ASI Eksklusif dapat pula dikaitkan dengan kejadian diare. Kejadian diare
pada bayi dapat disebabkan karena kesalahan dalam pemberian makan, dimana bayi
sudah diberi makan selain ASI ( Air Susu Ibu ) sebelum berusia 4 bulan (Susanti,
2004). Perilaku tersebut sangat beresiko bagi bayi untuk terkena diare karena alasan
sebagai berikut:
(1) pencernaan bayi belum mampu mencerna makanan selain ASI,
(2) bayi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan zat kekebalan yang hanya dapat
diperoleh dari ASI ,
(3) adanya kemungkinan makanan yang diberikan bayi sudah terkontaminasi oleh
bakteri karena alat yang digunakan untuk memberikan makanan atau minuman
kepada bayi tidak steril.
Berbeda dengan makanan padat ataupun susu formula, ASI bagi bayi merupakan
makanan yang paling sempurna. Pemberian ASI secara dini dan eksklusif sekurang-
kurangnya 4 - 6 bulan akan membantu mencegah penyakit pada bayi. Hal ini
disebabkan karena adanya antibodi penting yang ada dalam kolostrum dan ASI
(dalam jumlah yang sedikit).

177
4. Perbedaan Kandungan Gizi ASI dan Susu Formula

Perbedaan ASI Susu Formula


Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, Tidak seluruh zat gizi yang
antara lain:faktor pembentuk sel- terkandung di dalamnya
sel otak, terutama DHA, dalam dapat diserap oleh tubuh
kadar tinggi. ASI juga bayi. Misalnya, protein susu
mengandung whey (protein utama sapi tidak mudah diserap
dari susu yang berbentuk cair) karena mengandung lebih
lebih banyak daripada kasein banyak casein.
(protein utama dari susu yang Perbandingan whey: casein
berbentuk gumpalan) dengan susu sapi adalah 20:80.
perbandingan 65:35.
Nilai Gizi Mengandung imunoglobulin dan Protein yang dikandung
kaya akan DHA (asam lemak tidak oleh susu formula berguna
polar yang berikat banyak) yang bagi bayi lembu tapi
dapat membantu bayi menahan kegunaan bagi manusia
infeksi serta membantu sangat terbatas lagipula
perkembangan otak dan selaput immunoglobulin dan gizi
mata. yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa berkurang
ataupun hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein Tidak mudah dicerna:
yang lebih mudah dicerna selain serangkaian proses produksi
itu ada sejenis unsur lemak ASI di pabrik mengakibatkan
yang mudah diserap dan enzim-enzim pencernaan
digunakan oleh bayi. Unsur tidak berfungsi. Akibatnya
elektronik dan zat besi yang lebih banyak sisa
dikandung ASI lebih rendah dari pencernaan yang dihasilkan
susu formula tetapi daya serap dan dari proses metabolisme
guna lebih tinggi yang dapat yang membuat ginjal bayi
memperkecil beban ginjal bayi. harus bekerja keras. Susu
Selain itu ASI mudah dicerna bayi formula tidak mengandung

178
karena mengandung enzim-enzim posporlipid ditambah
yang dapat membantu proses mengandung protein yang
pencernaan antara lain lipase tidak mudah dicerna yang
(untuk menguraikan lemak), bisa membentuk sepotong
amilase (untuk menguraikan susu yang membeku
karbohidrat) dan protease (untuk sehingga berhenti di perut
menguraikan protein). lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.
Kebutuhan Dapat memajukan pendirian Kekurangan menghisap
hubungan ibu dan anak. ASI payudara: mudah menolak
adalah makanan bayi, dapat ASI yang menyebabkan
memenuhi kebutuhan bayi, kesusahan bayi
memberikan rasa aman kepada menyesuaikan diri atau
bayi yang dapat mendorong makan terlalu banyak, tidak
kemampuan adaptasi bayi. sesuai dengan prinsip
kebutuhan.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya Biaya lebih mahal: karena
alat-alat, makanan, dll yang menggunakan
berhubungan dengan alat,makanan, pelayanan
pemeliharaan, mengurangi beban kesehatan, dll. Untuk
perekonomian keluarga. memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi Polusi dan infeksi:
bias menghindari penyucian botol pertumbuhan bakteri di
susu yang tidak benar ataupun hal dalam makanan buatan
kebersihan lain yang disebabkan sangat cepat apalagi di
oleh penyucian tangan yang tidak dalam botol susu yang
bersih oleh ibu. Dapat hangat biarpun makanan

179
menghindari bahaya karena yang dimakan bayi adalah
pembuatan dan penyimpanan susu makanan bersih akan tetapi
yang tidak benar. karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.
Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih Penyusuan susu formula
mudah dibawa keluar, lebih mudah dan alat yang cukup untuk
diminum, minuman yang paling menyeduh susu.
segar dan suhu minuman yang
paling tepat untuk bayi.
Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut Penyusuan susu formula
untuk menghisap ASI, hal ini dengan botol susu akan
dapat membuat gigi bayi menjadi mengakibatkan penyedotan
kuat dan wajah menjadi cantik. yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal dan
kemungkinan menjadi
gemuk.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI Bagi bayi yang
dapat menghindari alergi karena alergiterhadap susu formula
susu formula seperti mencret, tidak dapat menghindari
muntah, infeksi saluran mencret, muntah,infeksi
pernapasan, asma, bintik-bintik, saluran napas, asma,
pertumbuhan terganggu dan gejala kemerahan, pertumbuhan
lainnya. terganggu dan gejala
lainnya yang disebabkan
oleh susu formula.
Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim Tidak dapat membantu
bagi ibu ibu, lebih lambat datang bulan kontraksi rahim yang dapat
sehabis melahirkan sehingga dapat membantu pengembalian
ber-KB alami. Selain itu dapat tubuh ibu jadi rahim perlu
menghabiskan kalori yang berguna dielus sendiri oleh ibu.

180
untuk pengembalian postur tubuh Tidak dapat memperlambat
ibu. Berdasarkan biodata statistik, waktu datang bulan yang
ibu yang menyusui ASI lebih dapat menghasilkan cara
rendah kemungkinan menderita KB alami. Berdasarkan
kanker payudara, kanker rahim biodata statistik, ibu yang
dan keropos tulang. menyusui susu formula
lebih tinggi kemungkinan
menderita kanker payudara.

181
Lampiran 2

Poster

182
Lampiran 3

Poster

183
Lampiran 4

Leaflet

184
185
Lampiran 5

Pre dan Post Test

Soal Pre dan Post Test Penyuluhan ASI Eksklusif

Centanglah pada kolom jawaban yang sesuai menurut pendapat Anda.

Jawaban
No Soal Tidak Tidak
Setuju
Setuju tahu
1 Sebaiknya hanya memberikan ASI saja pada bayi usia
0-6 bulan
2 ASI dapat mengurangi risiko infeksi lambung dan usus,
serta alergi pada bayi. Selain itu pemberian ASI dapat
mendekatkan hubungan ibu dan anaknya.
3 Memberikan ASI dapat merusak bentuk payudara, dan
sulit untuk diterapkan sehari-hari.
4 Pemberian ASI Eksklusif dapat mencegah kejadian gizi
buruk dan diare anak.
5 Zat gizi dalam ASI dapat meningkatkan kekebalan
tubuh dan mencegah penyakit infeksi pada anak

186
Lampiran 6

Hasil Pretest

Score Soal Total


No Nama Kategori
1 2 3 4 5 score
1 Ana Fitriana 1 1 1 1 1 5 Paham
2 Imronah 1 1 1 1 1 5 Paham
3 Zuliana 1 1 1 1 1 5 Paham
4 Nurul Aini 1 1 1 1 1 5 Paham
5 Masudah 1 1 1 1 1 5 Paham
6 Khaefiyah 1 1 1 0 1 4 Paham
7 Sulasmini 1 1 1 1 1 5 Paham
8 Jumirah 0 1 1 1 1 4 Paham
9 Musriah 0 1 1 1 1 4 Paham
10 Erika Listyorini 1 1 0 0 1 3 Paham
11 Umi Hanik 1 1 1 1 1 5 Paham
12 Siti Nur Kholidah 0 1 0 1 1 3 Paham
13 Ayu Syeni L 1 1 1 1 1 5 Paham
14 Ayu Eka Sari 1 1 1 1 1 5 Paham
15 Wiwik Noviyanti 1 1 1 1 1 5 Paham
16 Nur Khamidah 0 1 1 1 1 4 Paham
17 Khairun Nisa 1 1 1 0 0 3 Paham
18 Purwanti 1 1 1 1 1 5 Paham
19 Susmiati 1 1 1 1 1 5 Paham
20 Ida Sudarti 1 1 1 1 1 5 Paham
21 Shoimatun 1 1 1 0 1 4 Paham
22 Sarifatun Ulfa 0 1 1 1 1 4 Paham
23 Luthfiana 0 1 1 1 1 4 Paham
24 Fitrotus Solikah 1 1 1 1 1 5 Paham
Rata-rata 4,46 Paham

187
Lampiran 7

Hasil Post Test

Soal Total
No Nama Kategori
1 2 3 4 5 score
1 Ana Fitriana 1 1 1 1 1 5 Paham
2 Imronah 1 1 1 1 1 5 Paham
3 Zuliana 1 1 1 1 1 5 Paham
4 Nurul Aini 1 1 1 1 1 5 Paham
5 Masudah 1 1 1 1 1 5 Paham
6 Khaefiyah 1 1 1 1 1 5 Paham
7 Sulasmini 1 1 1 1 1 5 Paham
8 Jumirah 1 1 1 1 1 5 Paham
9 Musriah 1 1 1 1 1 5 Paham
10 Erika Listyorini 1 1 1 1 1 5 Paham
11 Umi Hanik 1 1 1 1 1 5 Paham
12 Siti Nur Kholidah 1 1 1 1 1 5 Paham
13 Ayu Syeni L 1 1 1 1 1 5 Paham
14 Ayu Eka Sari 1 1 1 1 1 5 Paham
15 Wiwik Noviyanti 1 1 1 1 1 5 Paham
16 Nur Khamidah 1 1 1 1 1 5 Paham
17 Khairun Nisa 1 1 1 1 1 5 Paham
18 Purwanti 1 1 1 1 1 5 Paham
19 Susmiati 1 1 1 1 1 5 Paham
20 Ida Sudarti 1 1 1 1 1 5 Paham
21 Shoimatun 1 1 1 1 1 5 Paham
22 Sarifatun Ulfa 1 1 1 1 1 5 Paham
23 Luthfiana 1 1 1 1 1 5 Paham
24 Fitrotus Solikah 1 1 1 1 1 5 Paham
Rata-rata 5,00 Paham

188
Lampiran 8

Dokumentasi

189
Lampiran 9

Daftar Hadir

190
191
p. Kegiatan Penyuluhan Hiperurisemia
1. PENDAHULUAN
Hiperurisemia adalah gangguan metabolisme yang ditandai oleh kelebihan
asam urat dalam darah. Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin
pada manusia, konsentrasi serum asam urat yang tidak lebih dari 7 mg/dL pada
laki-laki dan 6 mg/dL pada perempuan (Kim et al, 2010; Peixoto et al, 2001;
Putra, 2006; Lamb et al, 2006)
Prevalensi hiperurisemia pada penduduk di Jawa Tengah adalah sebesar
24,3% pada laki-laki dan 11,7% pada perempuan (Hensen dan Putra, 2007).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh McAdam-DeMaro et al (2013), dari
8.342 orang yang diteliti selama 9 tahun, insidensi kumulatifnya adalah 4%,
yakni 5% pada pria dan 3% pada pada wanita. Prevalensi hiperurisemia
berbeda-beda pada setiap golongan umur dan meningkat pada usia 30 tahun
pada pria dan usia 50 tahun pada wanita (Liu et al, 2011).
Asam urat merupakan substansi hasil akhir nucleic acid atau metabolisme
purin dalam tubuh. Berdasarkan penyelidikan bahwa 90% dari asam urat
merupakan hasil katabolisme purin yang dibantu oleh enzim guanase dan
xantin oksidase (Shamley, 2005). Asam urat yang berlebihan tidak akan
tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh tubuh, maka akan terjadi
peningkatan kadar asam urat dalam darah yang disebut sebagai hiperurisemia.
Hiperurisemia yang lanjut dapat berkembang menjadi gout (Klippel, 2000).
Hiperuricemia disebabkan oleh sintesa purin berlebih dalam tubuh karena pola
makan yang tidak teratur dan proses pengeluaran asam urat dari dalam tubuh
yang mengalami gangguan. Faktor-faktor yang diduga juga mempengaruhi
penyakit ini adalah diet, berat badan dan gaya hidup
Asam urat juga berhubungan dengan berbagai penyakit seperti hipertensi,
penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus dan berbagai penyakit metabolik
lainnya. Mekanisme terjadinya hiperurisemia pada penyakit metabolik adalah
karena peningkatan kerja ginjal sehingga lama-kelamaan menyebabkan
kelelahan ginjal dan menurunkan kerja ginjal sehingga eksresi asam urat
berkurang (Jin et al, 2012; Gustafsson dan Unwin, 2013). Peningkatan asam
urat juga dapat menyebabkan peningkatan C-Reactive Protein (CRP). CRP
merupakan biomarker terjadinya inflamasi sistemik, yang kemudian

192
mempermudah terjadinya penyakit metabolik seperti hipertensi dan penyakit
kardiovaskular (Krishnan, 2014)
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami penyakit gout dan penatalaksanaan gizi pada
hiperurisemia
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian hiperurisemia
2. Peserta mengetahui penyebab hiperurisemia
3. Peserta mengetahui makanan yang dianjurkan dan dibatasi pada
penatalaksanaan hiperurisemia
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu-ibu
diberikan informasi serta penjelasan mengenai hiperurisemia dan
penatalaksanaan gizi pada hiperurisemia menggunakan media Leaflet
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Sabtu, 10 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Pengajian Ibu-ibu RT 04 RW 05 Desa Candisari Kecamatan
Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
hiperurisemia
pengetahuan : “apa
pengertian
hiperurisemia?”
2. Penyebab Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan
hiperurisemia
pengetahuan : “apa
penyebab
hiperurisemia?”
3. makanan yang Ceramah 3’ Leaflet Pertanyaan

193
dianjurkan dan dibatasi pengetahuan : “apa
pada penatalaksanaan makanan yang
hiperuresemia dianjurkan dan
dibatasi pada
penatalaksanaan
hiperuresemia?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No Keterangan Biaya x Jumlah Total
1 Leaflet Rp.500,- x 25 Rp. 12.500,-
Jumlah Rp.12.500,-

10. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Media yang digunakan dapat digunakan secara maksimal
b. Penyuluh melakukan penyuluhan dengan baik
2. Proses
a. Kegiatan berlangsung kondusif
b. Peserta penyuluhan merespon dengan baik materi yang disampaikan
11. HASIL
Penyuluhan mengenai hiperurisemia telah dilaksanakan, proses
penyuluhan dapat berjalan dengan lancar. Peserta mampu memahami apa
yang disamppaikan, dan peserta banyak mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan materi yang disampaikan
12. PENANGGUNGJAWAB
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P1337431215069

194
Lampiran 1 materi

1. Pengertian Hiperurisemia
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin. Asam urat sebenarnya
berperan sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah. Namun bila
kadarnya berlebih, asam urat akan berperan sebagai prooksidan yang akan
mengakibatkan terjadinya pengkristalan dan dapat menimbulkan gout (McCrudden
Franci H. 2000). Sekitar 60 % radikal bebas di dalam serum dibersihkan oleh asam
urat.
Kadar darah asam urat normal pada laki - laki yaitu 3.6 - 7 mg/dl sedangkan
pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W. 1994). Penyakit
asam urat (Gout atau Hiperurisemia) adalah suatu penyakit akibat penimbunan kristal
monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi (Gout Arthritis),
benjolan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh dan batu pada saluran kemih.
2. Etiologi Asam Urat
Penyakit asam urat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Penyakit hiperurisemia primer.
Penyebabnya diduga berkaitan dengan faktor genetik, enzim maupun hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat atau berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyebab penyakit hiperurisemia sekunder :
Beberapa hal yang dapat meningkatkan produksi asam urat:
a. Konsumsi makanan yang berkadar purin tinggi. Purin adalah salah satu
senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan
termasuk dalam kelompok asam amino, yang merupakan unsur pembentuk
protein. Misalnya: daging, jeroan, kepiting, kerang, kacang tanah, bayam,
buncis, kembang kol.
b. Minuman dengan tinggi fruktosa.
c. Penyakit pada darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia, anemia hemolitik).
d. Mengkonsumsi alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12, dan obat obatan lain
seperti diuretika, dosis rendah asam salisilat, asetosal dosis rendah,
fenilbutazon dan pirazinamid dapat meningkatkan ekskresi cairan tubuh,
namun menurunkan eksresi asam urat pada tubulus ginjal sehingga terjadi
peningkatan kadar asam urat dalam darah (Lieberman Michael, 2009).

195
e. Obesitas (kegemukan).
f. Intoksikasi (keracunan timbal).
g. Kadar keton (hasil buangan lemak) yang meninggi yang ditemukan pada
penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik.
h. Pada pemakaian hormonal untuk terapi seperti hormon adrenok ortikotropik
dan kortikosteroid (Ronco Claudio, Franscesco Rodeghiero, 2005).
3. Jenis Hiperurisemia
Menurut Lanny tahun 2012, hiperurisemia terdiri dari:
1. Hiperurisemia Asimtomatik
Hiperurisemia ini terjadi tanpa gejala klinis gout meskipun kadar asam urat tinggi.
Kondisi tersebut menunjukkan hiperurisemia tahap awal. Sekitar 20 – 40 %
penderita mengalami sekali atau beberapa kali serangan kolik renal sebelum
mengalami serangan artritis. Serangan akut gout dan batu ginjal muncul setelah 20
tahun seseorang mengalami hiperurisemia asimtomatis.
2. Hiperurisemia Simtomatis
Hiperurisemia ini ditandai dengan adanya gout pada jaringan sendi, ginjal, jantung,
mata hingga organ lain.

4. Patofisiologi Hiperurisemia
Peningkatan kadar asam urat yang melebihi batas normal (pria < 7 mg dan
wanita < 6 mg) dalam serum menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat
sehingga kristal asam urat mengendap dalam sendi, akhirnya terjadi respons inflamasi
dan diteruskan dengan terjadinya serangan gout. Serangan yang berulang-ulang,
penumpukan kristal monosodium urat (thopi) akan mengendap dibagian sendi sendi
yang dingin seperti ibu jari kaki, pangkat jari kaki, pergelangan kakai, lutut, tangan,
siku, bahu telinga dan lain – lain (Nyoman, K. 2009. Asam Urat. Yogyakarta: B
First.). Akibat penumpukan asam urat yang terjadi secara sekunder dapat
menimbulkan nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis.

5. Manifestasi Klinis
1. Nyeri hebat pada malam hari (Wijaya Kusuma, 2006).
2. Sendi yang tererang tampak bengkak, merah, mengkilat dan teraba panas, dan
sulit digerakkan (Wijaya Kusuma, 2006)
3. Disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan thopi.

196
4. Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis.
5. Berdasarkan diagnosis dari American Rheumatism Association (ARA),
seseorang dikatakan menderita asam urat jika memenuhi beberapa kriteria
berikut :
a. Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam cairan sendi.
b. Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam thopi, ditentukan
berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar
terpolarisasi.
c. Didapatkan 6 dari 12 kriteria di bawah ini
 Terjadi serangan arthritis akut lebih dari satu kali.
 Terjadi peradangan secara maksimal pada hari pertama gejala atau
serangan datang.
 Merupakan arthritis monoartikuler (hanya terjadi di satu sisi
persendian).
 Sendi yang terserang berwarna kemerahan.
 Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit /
membengkak.
 Serangan nyeri unilateral (di salah satu sisi) pada sendi
metatarsophalangeal.
 Serangan nyeri unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
 Adanya thopi (deposit besar dan tidak teratur yang berasal dari
natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula
sendi.
 Terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah (lebih dari 7,5
mg/dL).
 Pada gambaran radiologis tampak pembengkakan sendi secara
asimetris (satu sisi tubuh saja).
 Pada gambaran radiologis tampak kista subkortikal tanpa erosi.
 Hasil kultur cairan sendi menunjukkan nilai negative.

197
6. Komplikasi Hiperurisemia

Menurut Vitahealth tahun 2005 dalam Kertia tahun 2009, komplikasi yang dapat
terjadi akibat peningkatan asam urat dalam darah adalah:
1. Kencing batu
Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah akan mengendap di ginjal dan
saluran perkencingan, berupa kristal dan batu.
2. Merusak ginjal
Kadar asam urat yang tinggi akan mengendap di ginjal sehingga merusak
ginjal.
3. Penyakit jantung
Asam urat menyerang endotel lapisan bagian paling dalam pembuluh darah
besar. Jika endotel mengalami disfungsi atau rusak, akan menyebabkan
penyakit jantung koroner.
4. Stroke
Aliran darah tidak lancar akibat penumpukan asam urat di pembuluh darah
yang meningkatkan resiko penyakit stroke.
5. Merusak saraf
Jika penumpukan asam urat terjadi didekat saraf maka bisa mengganggu
fungsi saraf.
6. Peradangan tulang
Jika asam urat menumpuk di persendian, lama-lama akan membentuk tofus
yang menyebabkan artrhitis gout akut, sakit rematik atau peradangan sendi
bahkan bisa sampai terjadi kepincangan.

7. Pengobatan Penyakit Asam Urat


Menurut Herliana tahun 2013, beberapa pengobatan penderita hiperurisemia adalah:
1. Terapi Medis
a. Obat anti inflamasi nonsteroid
Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang berfungsi untuk mengatasi
nyeri sendi akibat proses peradangan.
b. Obat kortikosteroid, yang berfungsi sebagai obat anti radang dan menekan
reaksi imun. Biasanya obat diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan dibagian
sendi yang sakit.

198
c. Obat imunosupresif berfungsi untuk menekan reaksi imun. Obat ini jarang
digunakan karena efek sampingnya cukup berat yaitu dapat menimbulkan
penyakit kanker dan bersifat racun bagi ginjal dan hati.
d. Suplemen antioksidan yang diperoleh dari asupan vitamin dan mineral yang
berkhasiat untuk mengobati asam urat. Asupan vitamin dan mineral dapat
diperoleh dengan mengkonsumsi buah atau sayaran segar yang berwarna hijau
atau orange, seperti wortel.
e. Obat pengubah perjalanan penyakit artritis reumatoid. Obat ini harus diberikan
setelah seseorang didiagnosa terkena penyakit asam urat.
2. Menjaga Konsumsi makanan
Mengurangi makanan tinggi purin perlu karena purin merupakan senyawa yang akan
dirombak menjadi asam urat dalam tubuh

8. Diet hiperurisemia
Tujuan dari diet rendah purin adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Penderita
asam urat disarankan banyak minum air putih dan cairan jus buah karena air
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Makanan yang baik dan sehat untuk
penderita asam urat adalah yang kadar purinnya rendah tapi harus memenuhi cukup
energi, protein, mineral dan vitamin. Bahan makanan yang dianjurkan antara lain nasi,
bubur, bihun, roti, gandum, makaroni, pasta, jagung, kentang, ubi, talas, havermout,
sumber protein hewai yang dianjurkan, telur, susu skim/susu rendah lemak, sayuran
yang diperbolehkan wortel, labu siam, terong, pare, oyong, ketimun, labu air, selada
air, tomat, dan lobak, sedangkan untuk buah semua macam buah diperbolehkan untuk
dikonsumsi.
Bahan makanan yang dibatasi antara lain daging sapi, daging ayam, ikan
tongkol, tenggiri, bawal, bandeng, kerang, udang dibatasi maksimum 50 gram/hari.
Sumber protein nabati yang dibatasi diantaranya tempe, tahu maksimum 50gram/hari
dan kacang-kacangan (kacang hijau, kacang tanah, kedelai) paling banyak
25gram/hari. Sayuran yang dibatasi yaitu bayam, buncis, daun/biji melinjo, kapri,
kacang polong, kembang kol, asparagus, kangkung dan jamur maksimum 100gr/hari.
Teh kental atau kopi sebaiknya dihindari. Dalam percobaan yang dilakukan oleh ahli
gizi dari Kanada, diet purin selama 16 minggu kepada pasien yang menderita asam
urat dapat menurunkan berat badan sebanyak 5,4kg dan dapat menurunkan kadar

199
asam urat serta mengurangi gejala serangan asam urat yang tiba-tiba muncul dengan
mengkonsumsi makanan yang telah dianjurkan.yaitu bayam, buncis, daun/biji
melinjo, kapri, kacang polong, kembang kol, asparagus, kangkung dan jamur
maksimum 100gr/hari. Teh kental atau kopi sebaiknya dihindari. Dalam percobaan
yang dilakukan oleh ahli gizi dari Kanada, diet purin selama 16 minggu kepada pasien
yang menderita asam urat dapat menurunkan berat badan sebanyak 5,4kg dan dapat
menurunkan kadar asam urat serta mengurangi gejala serangan asam urat yang tiba-
tiba muncul dengan mengkonsumsi makanan yang telah dianjurkan.

200
Lampiran 2 leaflet

201
Lampiran 3: Daftar Hadir

202
q. Kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan
1. PENDAHULUAN
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain
yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Kurangnya perhatian terhadap hal ini, telah sering
mengakibatkan terjadinya dampak berupa penurunan kesehatan konsumennya,
mulai dari keracunan makanan akibat tidak higienisnya proses penyimpanan
dan penyajian sampai risiko munculnya penyakit kanker akibat penggunaan
bahan tambahan (food additive) yang berbahaya.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan keamanan pangan
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian keamanan pangan
2. Peserta mengetahui manfaat
3. Peserta mengetahui
4. Peserta mengetahui
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah Ibu-ibu PKK di Desa Candisari
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu-ibu
PKK diberikan informasi serta penjelasan mengenai keamanan pangan.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Minggu, 25 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai Desa Candisari Kecamatan Mranggen.

203
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Cara menjaga Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
kebersihan leaflet pengetahuan :
“Bagaimana cara
menjaga
kebersihan?”
2. Mengatur peralatan Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
bagi makanan mentah leaflet pengetahuan :
dan matang “Bagaimana cara
mengatur peralatan
bagi makanan
mentah dan
matang”
3. Cara memasak Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
pangan hingga matang leaflet pengetahuan :
“Bagaimana cara
memasak pangan
hingga matang”
4. Cara menjaga Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
pangan pada suhu leaflet pengetahuan :
aman “Bagaimana cara
menjaga pangan
pada suhu aman”
5. Cara memilih air Ceramah 3’ Ppt dan Pertanyaan
dan bahan pangan leaflet pengetahuan :
yang aman “Bagaimana cara
memilih air dan
bahan pangan
yang aman”

8. MATERI
(TERLAMPIR)

204
9. BIAYA
No. Keterangan Harga x Jumlah Total
1. Print Leaflet Rp 1.000 x 1 Rp 1.000,-
2. Fotocopy leaflet Rp 200 x 44 Rp 8.800,-
3. Print pre & post Rp 1.000 x 1 Rp 1.000,-
test
4. Fotocopy pre & Rp 200 x 44 Rp 8.800,-
post test
JUMLAH Rp 19.600,-

10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat berlangsung sesuai dengan
rancangan program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini juga
dapat dilihat dari antusiasme para ibu-ibu PKK ketika mengikuti penyuluhan.

11. PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tia Chorirunnisa
NIM : P1337431215060

205
Lampiran 1. Materi

1. Cara menjaga kebersihan


a. Cara mencuci tangan
 6 langkah cara cuci tangan
 Waktu untuk mencuci tangan
o Sebelum memegang pangan
o Setelah menggaruk kepala / anggota tubuh, bersin/batuk, makan dan
minum ketika menyiapkan pangan
o Setelah dari kamar mandi / WC
o Setelah menyentuh hewan
o Setelah mengganti popok
o Memegang benda umum antara lain :
 Uang
 Pegangan/gagang pintu Pegangan pada bus/kereta
 Besi pegangan jembatan Tombol lift
 Benda-benda lain yang digunakanoleh orang banyak
b. Cara membersihkan peralatan dapur
 Buang sisa makanan
 gosok sisa makanan
 basahi alat
 sabuni alat
 gosok alat
 bilas hingga besih
 sanitasi alat
 keringkan alat
c. Cara menjaga kebersihan dapur
 Rutin membesihkan dapur
 lindungi pangan dalam wadah tertutup
 gunakan tempat sampah tertutup
 buang sampah secara teratur
 hewan peihaan tidak masuk dapur
2. Mengatur peralatan bagi makanan mentah dan matang

206
 Pisahkan daging, unggas, ikan mentah dari sayuran dan buah-buahan
 Gunakan peralatan yang terpisah seperti pisau, wadah dan talenan untuk
menangani pangan mentah berbeda dengan pisau dan talenan untuk memotong
pangan matang
 Simpan pangan dalam wadah tertutup untuk menghindari kontak pangan
mentah dan matang
3. Cara memasak pangan hingga matang
 Masak pangan hingga matang yaitu sampai berwarna kecoklatan, terutama
daging, ikan, unggas dan telur.
 Makanan berkuah seperti soto, sop dimasak hingga mendidih sambil diaduk –
aduk ± 1 menit setelah mendidih
 Pemanasan kembali dengan seksama
4. Cara menjaga pangan pada suhu aman
 Jangan membiarkan makanan pada suhu ruang selama 2 jam atau lebih
 Jangan menyimpan makanan terlalu lama meskipun dalam lemari es
 Makanan bayi dan lansia atau orang yang daya tahan tubuhnya rendah harus
segera disajikan dan tidak boleh disimpan
 Jangan melunakkan makanan beku pada suhu ruang
5. Cara memilih air dan bahan pangan yang aman
 Cuci buah dan sayuran, terutama jika langsung dimakan
 pilih bahan pangan yang segar dan baik
 Gunakan air yang aman atau diberi perlakuan lebih dahulu agar aman
 Pilih pangan olahan yang dikemas bernomor izin edar BPOM MD/ BPOM
ML/P-IRT (seperti susu pasteurisasi)

207
Lampiran 2. Foto Kegiatan

208
r. Kegiatan Penyuluhan Gizi Ibu Hamil
1. PENDAHULUAN
Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 angka
kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah 228 per 100.000 bayi kelahiran
hidup. Dibandingkan dengan kondisi Negara Asia Tenggara yang lain, dengan
rentang 30 - 200 per 100.000 kelahiran hidup, angka di Indonesia masih
tinggi. Masalah gizi pada ibu hamil juga bedampak pada angka kematian bayi.
Data SDKI tahun 2007 menunjukkan 34 kematian bayi per 1000 kelahiran
hidup. Gizi kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi proses tumbuh
kembang janin yang berisiko kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR). Data
BBLR tahun 2002 menunjukkan 14%. Gambaran kejadian yang
memprihatinkan tersebut merupakan dampak rendahnya status gizi pada ibu
hamil yang ditunjukkan oleh prevalensi anemia cukup tinggi yaitu sebanyak
40,1% (SKRT 2001).
Angka prevalensi risiko KEK pada Wanita Usia Subur (WUS, Riset
Kesehatan Dasar, 2007) di Indonesia sebesar 13,6%. Salah satu sasaran dalam
RPJMN 2010-2014 bidang kesehatan yaitu penurunan prevalensi pendek
(TB/U) dari 36,8% menjadi sekurangkurangnya 32% pada tahun 2014.
Mengingat dampak di kemudian hari pada tumbuh kembang janin, ibu hamil
sebagai bagian dari WUS, merupakan sasaran yang perlu mendapat perhatian
khusus.
Dari kejadian gizi kurang ibu hamil, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh ibu hamil salah satunya yaitu kebutuhan gizi ibu hamil.
Kebutuhan gizi ibu hamil yang berbeda dari kebutuhan gizi orang biasanya
membuat ibu hamil wajib mengetahui gizi seimbang bagi ibu hamil.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami persoalan gizi seimbang ibu hamil
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui pengertian gizi seimbang
2. Peserta mengetahui manfaat gizi seimbang ibu hamil
3. Peserta mengetahui pesan gizi seimbang ibu hamil
4. Peserta mengetahui kebutuhan gizi ibu hamil
5. Peserta mengetahui masalah yang sering dihadapi ibu hamil

209
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah Ibu Hamil di Desa Candisari
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ibu
hamil diberikan informasi serta penjelasan mengenai gizi ibu hamil.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Senin, 12 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di Balai Desa Candisari Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengertian gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
seimbang pengetahuan : “apa
pengertian gizi
seimbang?”
2. Manfaat gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
seimbang ibu pengetahuan : “apa
hamil saja manfaat gizi
seimbang ibu
hamil?”
3. Pesan gizi Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
seimbang ibu pengetahuan : “apa
hamil saja pesan gizi
seimbang ibu
hamil?”
4. Kebutuhan gizi ibu Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
hamil pengetahuan :
“berapa kebutuhan
gizi ibu hamil?”
5. Masalah yang Ceramah 3’ Leaflet, ppt Pertanyaan
sering dihadapi ibu pengetahuan : “apa
hamil saja masalah yang

210
sering dihadapi ibu
hamil?”

8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. EVALUASI
Penyuluhan dilakukan di kelas ibu hamil yang diadakan oleh Bidan
Desa setiap satu bulan sekali di Balai Desa. Sasaran dari penyuluhan ini
adalah semua ibu hamil di Desa Candisari. Media yang digunakan adalah
ppt, leaflet dan video.
Pada saat sesi tanya jawab audiens sedikit pasif, hal ini dibuktikan
dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan terkait stunting. Berikut
pertanyaan dan jawaban yang diberikan :
1. Pertanyaan : Makan daging bikin air ketuban kotor atau tidak?
Jawaban : Tidak, yang membuat air ketuban kotor yaitu jamu.
2. Pertanyaan : Makan buah sebelum makan atau sesudah makan?
Jawaban : Sebelum makan agar asupan serat lebih mudah dipenuhi.
10. HASIL
Rata-rata hasil pre test menunjukkan skor 3.87 dan rata rata hasil post test
menunjukkan skor 4,3. Artinya ada peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan. Dan dilihat dari adanya beberapa pertanyaan
audiens.
11. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tia Choirunnisa
NIM : P1337431215060

211
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat
badan secara teraturdalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi.
2. Manfaat Gizi Seimbang Ibu Hamil
a. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
b. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat menjalani
kehamilan dengan baik dan aman
c. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu
d. Mengatasi permasalahan selama kehamilan
e. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui setelah
kelahiran bayi
3. Pesan Gizi Seimbang Ibu Hamil

a. Mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak berguna untuk memenuhi


kebutuhan energi, protein dan vitamin serta mineral sebagai pemeliharaan,
pertumbuhan dan perkembangan janin serta cadangan selama masa menyusui.

212
b. Membatasi makan makanan yang mengandung garam tinggi untuk mencegah
hipertensi karena meningkatkan resiko kematian janin, terlepasnya plasenta,
serta gangguan pertumbuhan

c. Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin, produksi cairan
amnion dan meningkatnya volume darah, mengatur keseimbangan asam basa
tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Asupan air minum ibu hamil sekitar 2-3 liter
perhari (8-12 gelas sehari).

d. Membatasi minum kopi, kandungan KAFEIN dalam kopi meningkatkan


buang air kecil yang berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat dan detak
jantung menuingkat. Paling banyak 2 cangkir kopi/hari

213
4. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia
kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan janin.
Berikut merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil

 JUMLAH ATAU PORSI DALAM 1 KALI MAKAN

Merupakan suatu ukuran atau takaran makan yang dimakan tiap kali makan

 FREKUENSI MAKAN DALAM SEHARI

214
Frekuensi makan merupakan seringnya seseorang melakukan kegiatan makan dalam
sehari baik makanan utama atau pun selingan, sebanyak 3 kali makan utama dan 2
kali makan selingan atau porsi kecil namun sering dan harus sesuai porsi dibawah ini:

 JENIS MAKANAN YANG TERSUSUN DALAM 1 HIDANGAN MAKAN

Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis
pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsisemakin
mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi, semakin mudah tubuh memperoleh berbagai
zat yang bermanfaat bagi kesehatan.

Selain menerapkan keanekaragaman makanan dan minuman juga perlu


memperhatikan keamanan pangan yang berarti makanan atau minuman itu harus
bebas dari cemaran yang membahayakan kehatan.

Cara menerapkan yaitu dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hariyang
terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman.
Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis untuk setiap kelompok makanan setiap kali makan
akan lebih baik.

215
a. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau serealia
seperti beras, jagung, dan gandum; sagu; umbi-umbian seperti ubi, singkong,
dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan, mi, roti, makaroni,
havermout, dan bihun.

b. Sumber protein, yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur,
susu, dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan berupa
kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo;
serta hasil oalahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.

216
c. Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran diutamakan berwarna
hijau dan kuning jingga, seperti bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung,
wortel, dan tomat; serta sayur kacang-kacangan, seperti kacang panjang,
buncis, dan kecipir. Buah-buahan diutamakan yang berwarna kuning jingga,
kaya serat dan yang berasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas, nangka,
nangka masak, jambu biji, apel, sirsak dan jeruk.

 ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN SELAMA HAMIL

Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengadung zat gizi
tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan
perkembangan dan pertumbuhan janin. Berikut ini merupakan zat gizi yang
diperlukan ibu hamil

217
:

218
Contoh menu sehari

Sarapan Pagi 1. 1 piring nasi atau penggantinya (1 gelas)


2. 1 butir telur ceplok
3. 1 mangkuk sayuran (daun singkong, katuk atau lainnya)
4. 1 gelas susu
5. 1 potong buah papaya

Selingan 1. 1 potong kue tradisional


2. 1 gelas jus buah

Makan Siang 1. 1-2 piring nasi atau penggantinya (1-2 gelas)


2. 2 potong sedang tempe atau tahu
3. 1 potong ikan goreng
4. 1 mangkuk sayuran
5. 1 buah jeruk

Selingan 1. 1 mangkuk bubur kacang hijau


2. 1 gelas jus buah
3. 1 gelas teh manis

Makan 1. 1-2 piring nasi atau penggantinya (1-2 gelas)


malam 2. 2 potong sedang tempe atau tuhu
3. 1 potong semur daging
4. 1 mangkuk sayuran
5. 1 buah apel

219
5. Masalah yang Sering Dihadapi Ibu Hamil
a. Mual dan muntah setiap hari, apakah akan mengganggu kondisi gizi janin ?
Hal ini jarang menyebabkan masalah dan tidak akan menyebabkan bayi
kurang gizi. Apalagi, jika ibu hamil mengatur pola makan.Namun perlu
waspada bila mual-muntah itu jadi sangat hebat, ibu hamil dapat kekurangan
cairan dan gizi, begitu juga dengan janinnya. Bila terjadi, ibu hamil harus
dirawat dirumah sakit untuk diberi cairan infus dan obat-obatan
b. Berapa jumlah kenaikan berat badan ideal selama hamil?
Pada trimester I, berat badan (BB) diharapkan naik kurang dari 2 kilogram.
Pada trimester II dan III, sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kilogram
setiap minggunya.
c. Haruskah minum susu khusus untuk ibu hamil?
Tidak harus, susu biasa maupun susu khusus ibu hamil sama-sama merupakan
sumber protein dan sumber kalsium yang baik untuk ibu hamil.
d. Suplemen zat besi dari dokter membuat ibu hamil sembelit. Bolehkah
menggantinya dengan makanan yang mengandung zat besi?
Boleh. Isu kontaminasi merkuri yang dapat menggugurkan janin atau merusak
sistem saraf janin membuat banyak ibu hamil menghindari ikan, terutama ikan
mentah. Padahal, tidak ada alasan untuk menghilangkan menu ikan selama
hamil. Kebutuhan protein ibu hamil adalah sekitar 60 gram per hari yang dapat
dipenuhi dari 3 porsi makanan sumber protein hewani ditambah 3 porsi
makanan sumber protein nabati dan 1 gelas susu.
e. Makan dan minum yang manis-manis, menyebabkan diabetes gestasional?
Makan dan minum yang manis-manis memang tidak secara langsung menjadi
penyebab diabetes gestasional atau diabetes yang muncul selama hamil, tapi
dapat menyebabkan obesitas yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit
diabetes di kemudian hari
f. Bolehkah mengonsumsi makanan berpengawet seperti sosis atau makanan
kaleng (kornet, tuna)?
Tidak ada rekomendasi pasti berapa banyak makanan ini boleh dikonsumsi,
karena efek pengawet maupun MSG masih kontroversi. Kalau memang
khawatir, sebaiknya kurangi atau hindari makanan berpengawet dan makanan
kemasan. Lebih baik konsumsi makanan segar yang diolah dengan baik.
g. Benarkah beberapa jenis keju tidak boleh dikonsumsi ibu hamil?

220
Keju lunak (feta, brie) atau keju yang dibuat dari susu yang tidak
dipasteurisasi tidak dianjurkan dikonsumsi serta bakteri listeria yang beresiko
menyebabkan bayi lahir prematur. Lebih baik, konsumsi keju masak seperti
keju cheddar.

221
Lampiran 2. Foto Kegiatan

222
C. Pemberdayaan Potensi Desa dalam Bidang Pangan

a. Kegiatan Kebun Gizi


1. PENDAHULUAN

Pembuatan kebun gizi merupakan kegiatan pemanfaatan lahan yang ada


di desa Candisari, selain itu kebun gizi memiliki tujuan sebagai perwujudan
dari perilaku hidup mandiri, mengembangkan pangan lokal serta upaya
memepertahankan ketahanan pangan. Bibit yang dipilih tentu yang dapat
dikonsumsi dengan musim panen yang pendek sehingga dapat di manfaatkan
sesegera mungkin, bibit yang kami pilih adalag golongan sayuran dan tanaman
yang tergolong mahal apabila terjadi krisis dipasar yakni cabai dan terong.
Penanaman bibit tanamanan dilakukan dengan bantuan masyarakat Desa
Candisari.. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan kebun gizi yaitu, bibit
tanaman, pupuk, polybag, bambu, tanah, cangkul, sabit dan air. Kegiatan
Kebun Gizi dilakukan dua kali, pada kegiatan yang pertama penanaman bibit
di dalam polybag dan pembuatan rak , kemudian kegiatan kedua yaitu
membersihkan lahan dari gulma dan tanaman liar, kemudian yang terakhir
yaitu pemindahan dan menataan kebun Gizi Desa Candisari.

2. TUJUAN
1. Memberikan contoh usaha pemenuhan gizi keluarga.
2. Melakukan pembibitan tanaman sayuran.
3. Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah
3. SASARAN
Seluruh masyarakat desa Candisari yang terpusat di pekarangan puskesmas
pembantu Desa Candisari
4. METODE
Cocok tanam
5. WAKTU
Hari, Tanggal : Minggu, 18 November 2018
Pukul : 08.00 – 15.00 WIB
6. TEMPAT
Halaman Puskesmas pembantu Desa Candisari

223
7. BIAYA
No Keterangan Biaya x Jumlah Total
1 Bibit Rp.3.000,- x 5 Rp. 15.000,-
2 Pembuatan rak Rp. 350.000,- Rp. 350.000,-
3 Benih Rp. 20.000,- x 3 Rp. 60.000,-
Jumlah Rp. 425.000,-

8. EVALUASI

Tanaman tumbuh dengan baik, akan tetapi terkadang ada ayam yang
merusak tanaman, sehingga beberapa tanaman mati.

9. HASIL

Pelaksanaan kebun gizi berjalan baik, di halaman puskesmas pembantu


Desa Penanaman juga dilaksanakan bersama anak-anak, bidan, kader dan
beberapa masyarakan desa Candisari. Benih yang ditanam tumbuh baik akan
tetapi dikarenakan terbatasnya waktu, tidak bisa diamati sampai panen

10. PENANGGUNG JAWAB


Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P1337431215069

224
225
Lampiran: Foto Kegiatan

226
227
b. Kegiatan Lomba Pangan Lokal PMT Balita
1. PENDAHULUAN
Fenomena yang terjadi di masyarakat bahwa ibu yang tidak memberikan
ASI eksklusif lebih memilih memberikan susu formula atau makanan
tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan. Sebagian ibu menganggap
bahwa dengan memberikan makanan tambahan pada bayi usia kurang dari
enam bulan akan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan bayi tidak akan
merasa kelaparan lagi. Di samping itu, masih banyak ibu yang belum
mengetahui manfaat pemberian ASI eksklusif. Hal ini berbahaya dilihat dari
sistem pencernaan bayi belum sanggup mencerna atau menghancurkan
makanan secara sempurna (Boedihardjo, 1994 dalam pardosi, 2009).
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional menyatakan bahwa persentase ibu
yang member makanan tambahan terlalu dini kepada bayi usia 2-3 bulan
sebanyak (32%) dan bayi usia 4-5 bulan sebanyak (69%) di Indonesia
(Susenas, 2002 dalam Pardosi, 2009). World Health Organitation (WHO)
2008 mencatat jumlah ibu yang memberi makanan tambahan pada bayi di
bawah usia 2 bulan mencakup 64% total bayi yang ada, 46% pada bayi usia 2-
3 bulan dan 14% pada bayi usia 46 bulan (Roesli, 2000 dalam Pardosi, 2009).
Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2002
menunjukan bahwa bayi (33,11%) sudah mendapatkan makanan tambahan
sebelum usia 4 bulan, bayi (78,23%) sudah mendapat makanan tambahan saat
bayi usia 4 bulan atau lebih (Depkes RI, 2002 dalam Pardosi, 2009).
Pemberian makanan tambahan pada usia dini terutama makanan padat
justru menyebabkan banyak infeksi, kenaikan berat badan, alergi terhadap
salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan (Pudjiadi, 2003 dalam
Murniningsih, 2008). Sedangkan pemberian cairan tambahan meningkatkan
risiko terkena penyakit. Karena pemberian cairan dan makanan padat menjadi
sarana masuknya bakteri patogen. Bayi usia dini sangat rentan terhadap
bakteri penyebab diare, terutama dilingkungan yang kurang hygienis dan
sanitasi lingkungan. Banyak sekali alasan kenapa orang tua memberikan
makanan tambahan 6–12 bulan. Umumnya banyak ibu yang beranggapan

228
kalau bayinya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Kadang
anak yang menangis terus di anggap sebagai anak yang tidak kenyang padahal
menangis bukan semata-mata tanda bayi lapar. Belum lagi masalah banyak
anggapan di masyarakat kita seperti oarang tua terdahulu. Alasan lainya juga
bisa dari tekanan lingkungan (WHO, 2001 dalam Wardani, 2012).
Bayi bisa menjadi kebal dan dapat teridentifikasi makanan yang
menyebabkan alergi dan penyakit makanan dan perilaku ibu yang baik sebagai
dibutuhkan selama proses pengenalan makanan untuk bayi, ibu diharapkan
mau dan teliti untuk mempraktekkan bagaimana cara memperkenalkan bayi,
kapan waktu pemberiannnya dan bagaimana jadwal pemberiannya. Dari
pernyataan di atas maka perlu diadakan penyuluhan untuk ibu-ibu yang
mempunyai bayi 6-12 bulan tentang memberikan makanan tambahan pada
bayi usia 6-12 bulan. Sehingga masyarakat akan tahu betapa pentingnya
memperkenalkan makanan tambahan kepada bayi 6-12 bulan dalam
membantu proses mengidentifikasi apakah ada reaksi alergi makanan terhadap
bayi selain itu agar bayi bisa beradaptasi terhadap makanan yang mengandung
kadar energi yang tinggi. Dalam hal ini perilaku merupakan dominan yang
sangat penting untuk terberntuknya tindakan seseorang karena dari
pengalaman penelitian perilaku yang di dasari pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 2003 dalam Wardani, 2012).
Dengan melihat dari latar belakang masalah di atas, maka diadakanlah
lomba kreasi pangan local pembuatan PMT balita usia 2-5 tahun untuk
meningkatkan pengetahuan kreatifitas ibu- ibu dalam pembuatan PMT bagi
balitanya.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Peserta dapat mengerti kebutuhan pangan tambahan bagi bayi.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui dan mengerti apa itu PMT
2. Peserta dapat membuat PMT sendiri dengan bahan pangan local

229
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu kader posyandu di 5 posyandu di Desa
Candisari.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah ceramah, lomba, penilaian lomba, dan
pengumman hasil penilaian lomba.
5. WAKTU
Dilakukan pada hari Selasa, 27 November 2018.
6. TEMPAT
Dilakukan di kelas ibu hamil Desa Candisari Kecamatan Mranggen.
7. KEGIATAN
Materi Metode Waktu Bahan Cara Evaluasi
1. Pengumpulan resep Display 5’ Form pendaftaran Peserta
dan displayan produk mengumpulkan
PMT hasil kreasi kader resep produk PMT
yang dibuat
2. Presentasi resep dan Ceramah 5’ Catatan resep Peserta mampu
keunggulan produk peserta lomba mepresentasikan
yang dibuat resep dan
produknya
3. Penialaian produk Penilaian 5’ Form penilaian Penialain
oleh juri skoring menggunakan
metode scoring.
Skor minimal 69
dan maksimal 85.
4. Pengumuman lomba Ceramah 5’ Hasil penilaian Penguuman juara
berdasarkan hasil berdasarkan hasil
penilaian juri penilaian yang
dilakukan oleh juri
secara mutlak dan
tidak dapat

230
diganggu gugat.
5. Penyerahan reward Penyerahan 5’ Reward juara 1,2 Penyerahan reward
lomba kreasi pangan reward dan 3 juara 1 oleh bapak
lokal lurah Desa
Candisar, Juara 2
oleh ibu lurah
Desa Candisari,
dan Juara ke 3
oleh ibu bidan
desa.
8. MATERI
(TERLAMPIR)
9. BIAYA
No. Keterangan Harga (Rp) x Jumlah Total (Rp)
1. Foto copy 2000x 10 20.000
juklak dan
juknis lomba
pangan local
PMT balita
JUMLAH Rp.20.000,-

10. EVALUASI
Diharapkan kegiatan lomba ini dapat berlangsung sesuai dengan rancangan
program dan berakhir tepat waktu. Keberhasilan program ini juga dapat
dilihat dari presentasi produk oleh peserta, adanya kesesuan prduk dengan
arahan penilaian yang terdapat d juklak dan juknis..
11. HASIL
Peserta mampu mempresentasikan keunggulan prduknya, adanya juara 1, 2
dan 3 yang didapat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh juri.
12. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Fyna Zakiyah
NIM : P1337431215089

231
Lampiran 1. Juklak dan Juknis lomba

KREASI PANGAN LOKAL UNTUK MEMBUAT PMT BALITA

MATERI PENGANTAR, PENILAIAN DAN TEKNIS

Materi pengantar:
Pangan lokal merupakan produk pangan yang telah diproduksi dan biasanya berkaitan erat
dengan budaya masyarakat setempat.
Pemberian makanan pada anak tergantung dari beberapa hal sebagai berikut :
1. Jenis dan jumlah makanan yang diberikan.
2. Waktu yang tepat pemberian makanan.
3. Umur anak pada saat makanan padat tambahan dini biasa diberikan.
Makanan tambahan merupakan makanan yang diberikan kepada balita untuk memenuhi
kecukupan gizi yang diperoleh balita dari makanan sehari-hari yang diberikan ibu.
Makanan tambahan yang memenuhi syarat:
1. Makanan yang kaya energi, protein dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium,
vitamin A, vitamin C dan fosfat),
2. Bersih dan aman,
3. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya,
4. Tidak ada potongan atau bagian yang keras hingga membuat anak tersedak,
5. Tidak terlalu panas,
6. Tidak pedas atau asin,
7. Mudah dimakan oleh si anak,
8. Disukai,
9. Mudah disiapkan
10. Harga terjangkau.

232
Penilaian dan teknis lomba kreasi pangan lokal untuk membuat PMT balita:

Lomba dilaksanakan pada tanggal 27 November 2018 dengan hanya menampilkan hasil produk
masing-masing kelompok yang merupakan hasil kreasi sendiri dan dipresentasikan keunggulan
produknya (maksimal 10 menit) . Penilaian dan teknis pelaksanaan lomba sebagai berikut:

Penilaian:

1. Untuk balita 2-5 tahun


2. Harus menggunakan bahan pangan lokal
3. Dengan nilai gizi yang tinggi
4. Harga jual 1 porsi maksimal 5000
5. Bentuk makanannya apa (snack) display
6. Produk tidak mengandung pengawet, pemanis buatan, penguat rasa, micin, MSG
7. Peserta wajib mengumpulkan 2 porsi (1 untuk dinilai, 1 untuk ditampilkan)
8. Akan diambil 3 pemenang

Teknis:

1. Setiap posyandu mengirimkan 2 kelompok terdiri dari 2 orang


2. Masing2 kelompok menampilkan 1 produk kreasi
3. Dalam 1 posyandu tidak boleh mengirimkan produk yang sama dari bahan pangan dan
hasil produk kreasinya
4. Melampirkan bukti dokumentasi pembuatan produk (foto pembuatan)
5. Produk adalah hasil buatan sendiri, tidak pesan jadi
6. Mempresentasikan keunggulan produknya
7. Konsistensi sesuai umur sasaran yaitu balita 2-5 tahun
8. Resep ditulis rapi dan dikumpulkan.

233
Lampiran 2 Form penialain produk

PENILAIAN LOMBA KREASI PANGAN LOKAL

PEMBUATAN PMT BALITA UNTUK USIA 2-5 TAHUN

Juri lomba : ………

Tanggal : ………

Penilaian dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap produk yang ditampilkan. Yang meliputi pengamatan terhadap warna, rasa,
tekstur, aroma, dan kesesuaian sasaran yaitu balita usia 2-5 tahun. Nilai atau skor yang diberikan terhadap masing- masing indikator
adalah 69 hingga 85 (minimal 69, dan maksimal 85).

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kemudian dilakukan rekapitulasi. Hasil rekapitulasi akan diambil 3 nilai atau skor tertinggi
untuk dijadikan sebagai pemenang lomba kreasi pangan lokal pembuatan PMT balita untuk usia 2-5 tahun. Peserta yang dinyatakan
lulus lomba jika minimal nilai atau skornya mencapai minimal 345 dan maksimal 425.

Penilaian
Nama
No. Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaan Rekapitulasi
produk Tampilan Warna Rasa Tekstur Aroma
sasaran harga porsi

234
Juri lomba kreasi pangan lokal

(………………………………)

235
Lampiran 3Foto dokumentasi

236
237
238
239
D. Melakukan Asuhan Gizi Buruk atau Gizi Kurang di Tingkat
Masyarakat

a. Kegiatan Asuhan Gizi Ibu Hamil


1. PENDAHULUAN
Upaya meningkatkan kualitas SDM seharusnya dimulai
sedini mungkin sejak janin dalam kandungan. Masa kehamilan
merupakan periode yang sangat menentukan kualitas SDM di
masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan
sejak masa janin dalam kandungan. Bila keadaan kesehatan
dan status gizi ibu hamil baik, maka besar peluang janin yang
dikandungnya akan baik dan keselamatan ibu sewaktu
melahirkan akan terjamin. Ibu hamil adalah salah satu
kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi. Masalah
gizi yang dialami ibu hamil sebelum atau selama kehamilan
dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung. Masalah gizi yang dialami ibu hamil seperti
kekurangan energi kronis (KEK), anemia, dan kurang yodium
(Mawaddah dan Hardinsyah, 2008).
Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam
pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan
nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk
pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam
porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat
gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi
(Pangemanan dkk, 2013).
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam
mengukur status gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk ibu
hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh
maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Kehamilan menyebabkan

240
meningkatnya metabolisme energi. Karena itu, kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, serta perubahan komposisi dan metabolisme
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang
diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna (Rahmaniar dkk, 2011).
Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan kondisi yang
disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi
antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan
tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang menderita KEK
mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa
perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir
rendah (BBLR).
Kalori yang dibutuhkan tergantung aktivitas yang dilakukan
ibu hamil dan peningkatan Bassal Metabolic Rate (BMR).
Untuk ibu hamil ditambahkan 300 kalori/hari dari kebutuhan
biasanya. Energi yang diberikan tinggi berfungsi untuk
menyediakan energi yang cukup agar protein tidak dipecah
menjadi energi. Tambahan energi dapat diperoleh
dari nasi, roti, mie, jagung, ubi, kentang, dan sebagainya.
Protein tinggi
diberikan untuk menunjang pembentukan sel-sel baru bagi ibu
dan bayi. Penambahan protein sebesar 10 g/kg BB/hari. Protein
yang dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai biologis
tinggi, misalnya daging, susu, telur, keju, produk susu dan
ikan. Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin,
yaitu untuk membentuk otot, kulit, rambut dan kuku
(Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

241
Ibu Hamil yang mengalami KEK mempunyai risiko
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 5
kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak KEK
(Hidayanti, 2004).
2. TUJUAN
1. Memahami permasalahan gizi pada ibu hamil di Desa
Candisari
2. Menyusun perencanaan asuhan gizi yang tepat bagi
permasalahan gizi ibu hamil
3. Melakukan asuhan gizi pada ibu hamil dengan
permasalahan gizi di Desa Candisari
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan asuhan gizi ini adalah ibu hamil KEK
dan Anemia
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah wawancara, diskusi, tanya
jawab
5. WAKTU
Dilakukan 5 November – 6 Desember 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di Dusun Karangboyo, Dusun Gading dan Dusun
Sili, Desa Candisari, Kecamatan Mranggen
7. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan mengontrol asupan melalui recall
24 jam dan diskusi langsung dengan ibu hamil mengenai
asupan dan pengetahuan ibu mengenai gizi ibu hamil
8. HASIL
(TERLAMPIR)

242
9. PENANGGUNG JAWAB
1) Eka Dwi Saputri P1337431215003
2) Daulika Shafaqu L P1337431215006
3) Neldawati Ningrum P1337431215007
4) Yulia Puspitasari P1337431215008
5) Agatha Puspita A P1337431215047
6) Tia Choirunnisa P1337431215060
7) Musfiatul Nur L P1337431215069
8) Fyna Zakiyah P1337431215089

243
Kasus 1

Nama : Agatha Puspitarini

NIM : P1337431215047

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Masriah Usia : 4 PEKERJAA : Ibu Rumah


PASIEN Kehamilan bulan N Tangga
(INISIAL)

ALAMAT : Gading UMUR : 19 JENIS : Perempuan


tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT)

Berat badan pra hamil : 39 kg


Berat badan saat hamil: 41,4 kg

IMT pra hamil= BB(kg)/𝑇𝐵 2(m)= 39/1,512 = 39/2,28= 17,1kurang


BBI sebelum hamil = (TB-100)-10%(TB-100) = (151-100)-10% x (151-100)
= 51-5,1= 45,9 kg
BBIH = BBI + (UH x 0,35)
=45,9 + ( 19 X 0,35) = 52,55 kg
Tinggi badan = 151 cm
LILA =21 cm

Kesimpulan : Berdasarkan antropometri, status gizi pasien LLA kategori kurang


DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG
DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

244
Hb = 12,3 mm/Hg
HbsAg +
HIV Aids -
Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan biokimia,Hb pasien normal, dan HbsAg
Responden positif
PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Tekanan darah 100/70 mmHG

Tidak ada bengkak

Mual muntah dan nafsu makan berkurang pada trimester pertama

Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan fisik/klinis status gizi pasien tekanan darah


dibawah normal

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and Social,personal/ family history, nutrition knowledge,
perception & behaviour.

Responden sebagai ibu rumah tangga, suami responden bekerja di proyek, responden tidak
memiliki riwayat penyakit, Aktivitas olahraga responden yaitu jalan pagi 1x seminggu,
jam tidur responden yaitu pukul 10.30- 11.00 dan 20.30 sampai 04.30. Kehamilan
responden merupakan kehamilan pertama. Responden belum pernah mendapat konseling
mengenai gizi.

Kesimpulan : Berdasarkan riwayat responden, responden belum pernah mendapat


konseling gizi

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

245
Pola makan responden tidak teratur. Responden makan nasi 1-2x sehari @ ¾ gls, tahu 3x
seminggu @ 1 ptg sdg, tempe 3x seminggu @ 1 ptg sdg, telur 2x seminggu @ 1 btr ,
ayam 1x sebulan @ 1 ptg sdg, lele 1x sebulan @ 1 ptg sdg, ikan panggang 1x seminggu
@ 1 ptg sdg, tahu 1x sehari @ 1 ptg sdg, tempe 1x sehari @ 1 ptg sdg, roti 1x sehari @ 1
iris, wafer 1x sehari @ 1 ptg, wortel 3x sehari @ 1 gls, kool 3x sehari @ 1 sdm, seledri 3x
sehari @ 1 sdt, brokoli 3x sehari @ 1 gls, kembang kool 3x sehari @ 1 gls, kangkung 2x
seminggu @ 1 gls, bayam 2x seminggu @ 1 gls, labu siam 1x sehari @ 1 gls, pisang 1x
sehari @ 1ptg sdg, melon 1x seminggu @ 1 ptg sdg, semngka 1x seminggu @ 1 ptg sdg,
manga 1x seminggu @ 1 ptg sdg. Responden jarang mengkonsumsi lauk hewani,
responden tidak memiliki alergi makanan

Hasil Recall 24 jam

Pagi : nasi 1 gls, tempe goreng 1 ptg sdg

Siang : nasi 1 gls, tempe goreng 1 ptg sdg, kerupuk 1p

Malam : nasi ¾ gls, mie bihun 2 sdm, tauge 1 sdm, daun bawang 1 sdt

Energi 926,8 K (39,9%) kurang

Protein 29,4 gr (32,02%) kurang

Lemak 18,9 gr (29,3%) kurang

KH 159,5 gr (46,5%) kurang

Diagnosis Gizi

No Problem Etiologi Simptom

NI1. Inadekuat Meningkatnya kebutuhan Asupan energi 39,9 % ; protein


4 oral intake energi karena faktor 32,02% ; lemak 29,3 % ; KH 46,5%
fisiologi kondisi

246
kehamilan

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI.1.4. Inadekuat oral intake berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan energi karena
faktor fisiologi kondisi kehamilan ditandai dengan asupan energi 39,9 % ; protein
32,02% ; lemak 29,3 % ; KH 46,5%

PERENCANAAN INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet
a. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat
b. Mencegah penurunan berat badan dan mempertahankan berat badan normal
2. Prinsip Diet
a. Energi sesuai kebutuhan
b. Protein tinggi
c. Lemak cukup
d. Karbohidrat cukup
e. Vitamin dan mineral cukup
3. Syarat Diet
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan
b. Protein tinggi 2 gr/kg BB
c. Lemak diberikan cukup yaitu 25% dari total kebutuhan
d. Karbohidrat diberikan sisa dari kebutuhan energi total
e. Bentuk makanan biasa

TERAPI DIET

Jenis : TKTP 2317,64kkal

Bentuk Makanan : biasa

Cara Pemberian : Oral

TUJUAN :

247
1. Meningkatkan asupan makan pasien
2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil

248
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
Perempuan = BBI x kebutuhan energi sesuai target BB & aktivitas
= 45,9 x 30 = 1377 kkal

FA = BEE x ACTIVITY FACTOR


= 1377 x 20% =275,4 kkal

SDA = 10% x 1652,4


= 165,24

Penambahan kehamilan KEK = 1817,6 kkal + 500 kkal


= 2317,64 kkal

kebutuhan energi = 2317,64kkal


kebutuhan protein = 2 gr/kgBB = 91,8 gr
kebutuhan lemak = 25% x 2317,64kkal /9= 64,3 gram
kebutuhan karbohidrat = (2317,64- 367,2-578,7)/4 = 342,9 gram

MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG


MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 2317,64kkal
2 x selingan Protein : 91,8 gram
Lemak : 64,3 gram
KH : 342,9 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIMONITOR DIGUNAKAN PENCAPAIAN

249
Asupan makan 3x selama 3 Recall 24 jam Asupan makan
minggu pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat
pengukuran LILA

250
BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG
TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie Buah dan sayur bergas seperti
kool, durian, nangka
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
Bumbu yang tajam dan pedas
Sumber protein nabati : tahu, tempe
seperti mrica, cabai
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

251
KONSELING GIZI

1. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
b. Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 20 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
b. Penatalaksanaan Diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
d. Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
e. Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
f. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

252
RECALL Pertama (14 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERAT E P L KH


BAHAN (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
minyak 5 43,1 0 5 0

Siang Nasi Nasi 150 195 3,6 0,3 42,9


Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
Minyak 5 43,1 0 5 0
Kerupuk aci Kerupuk aci 10 38,1 0 0 9,1

Malem Nasi soto nasi 100 130 2,4 0,2 28,6


Mie bihun 20 76,2 0,1 0 18,3
tauge 10 6,1 0,7 0,3 0,5
Daun bawang 5 1,1 0,1 0 0,3
TOTAL ASUPAN 926,8 29,4 18,9 159,
5
TOTAL KEBUTUHAN 2317,6 91,8 64,3 342,
4 9
% KECUKUPAN 39,9 32,02 29,3 46,5
KATEGORI kurang kuran kuran kura
g g ng

253
RECALL Kedua (19 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERAT E P L KH


BAHAN (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Makan Nasi nasi 100 130 2,4 0,2 28,6
Malam Oseng tempe tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
minyak 3 25,9 0 3 0
kecap 5 3 0,5 0 0,3
Telur goring telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6
minyak 5 43,1 0 5 0

Makan Nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6


Pagi
Tempe tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
minyak 5 43,1 0 5 0
Roti manis Roti manis 50 142 4 1,4 28,4
Macaroni makaroni 50 176,5 6 0,9 35,4
pedas
minyak 5 43,1 0 5 0
Buah Jeruk manis 200 94,2 1,8 0,2 23,6

Selingan Rujak timun 100 12,9 0,7 0,1 2,8


Siang
mangga 100 65 0,5 0,3 17

Makan Nasi nasi 100 130 2,4 0,2 28,6


sore

254
Sayur bayam bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
Tempe tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
minyak 5 43,1 0 5 0
Kerupuk Kerupuk aci 10 38,1 0 0 9,1

TOTAL ASUPAN 1710,2 61 43,7 275


TOTAL KEBUTUHAN 2317,6 91,8 64,3 342,9
4
% KECUKUPAN 73,7 66,4 67,9 80,1
KATEGORI kurang kurang Kurang baik

RECALL Ketiga (2 Desember 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERAT E P L KH


BAHAN (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Makan Nasi nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
pagi Lele goring Ikan lele 50 49 9,1 1,2 0
minyak 5 43,1 0 5 0
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
Minyak 5 43,1 0 5 0
Kerupuk kerupuk 10 38,1 0 0 9,1
Buah pisang 100 115,9 0,8 0,2 31,2

Makan Nasi nasi 150 195 3,6 0,3 42,9


siang

255
Tempe tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
minyak 5 43,1 0 5 0
Sayur bayam bayam 100 37 3,7 0,2 7,3
Buah Manga 200 130 1 0,6 34

Selingan PMT bumil biskuit 75 285 6 12 39


siang

Makan Nasi Nasi 150 195 3,6 0,3 42,9


sore
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring
Minyak 5 43,1 0 5 0
Telur goring Telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6
Minyak 5 43,1 0 5 0
Buah pisang 100 115,9 0,8 0,2 31,2

TOTAL ASUPAN 1947,8 67 57,2 306,6


TOTAL KEBUTUHAN 2317,6 91,8 64,3 342,9
4
% KECUKUPAN 84,04 72,9 88,9 89,4
KATEGORI baik kurang Baik baik

256
Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia

a. Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 11November – 2 Desember 2018,
pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi,
protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 2317,64 kkal, Protein 91,8 gram, Lemak 64,3 gram, KH 342,9 gram

Tanggal 14 November 2018 Tanggal 19 November 2018 Tanggal 2 Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 926,8 39,9 kurang 1710,2 73,7 Kurang 1947,8 84,04 Baik Meningkat
Energi
Asupan 29,4 32,02 kurang 61 66,4 Kurang 67 72,9 Baik Meningkat

257
Protein
Asupan 18,9 29,3 kurang 43,7 67,9 Kurang 57,2 88,9 Baik Meningkat
Lemak
Asupan 159,5 46,5 kurang 275 80,1 Tercukupi 306,6 89,4 Baik Meningkat
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi, protein
dan karohidratnya belum tercukupi. PMT balita yang diberikan selalu habis

b. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

14/11/2018 19/11/2018 2/12/2018

Berat badan 41,4 kg 41,5 kg 41,7 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,5 kg

LILA 21 cm 21 cm 21 cm - -

Pembahasan :

258
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan dari hari pertama sampai hari kedua pemantauan yaitu 0,1 kg
kemudian dari hari kedua sampai hari ketiga pemantauan, BB responden meningkat 0,2 kg sehingga dari hari pertama
pemantauan sampai akhir pemantauan, BB responden bertambah 0,3 kg. Target peningkatan berat badan sudah tercapai,
namun belum mencapai peningkatan 0,5 kg dalam seminggu.

259
260
Kasus 2

Nama : Agatha Puspitarini

NIM : P1337431215047

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Shoimatun Usia : 6 PEKERJAA : Guru


PASIEN Kehamilan bulan N
(INISIAL)

ALAMAT : Gading UMUR : 39 JENIS : Perempuan


RT2/RW8 tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT)

Berat badan pra hamil : 62 kg


Berat badan saat hamil: 69,1 kg

IMT pra hamil= BB(kg)/𝑇𝐵 2(m)= 62/1,582 = 62/2,49= 24,8  overweight


BBI sebelum hamil = (TB-100)-10%(TB-100) = (158,8-100)-10% x (158,8-100)
= 58,8-5,8=53 kg
BBIH = BBI + (UH x 0,35)
=53 + ( 27 X 0,35) = 62,45 kg
Tinggi badan = 158,8 cm
LILA =28 cm

Kesimpulan : Berdasarkan antropometri, status gizi pasien LLA kategori normal


DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG
DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

261
Hb : 12,5 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan biokimia, status gizi pasien Hb diatas


normal

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Tekanan darah 100/70 mmHG

Tidak ada bengkak

Mual muntah dan nafsu makan berkurang pada trimester pertama

Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan fisik/klinis status gizi pasien tekanan darah


dibawah normal

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and Social,personal/ family history, nutrition knowledge,
perception & behaviour.

Responden tinggal bersama suami, dan anak kedua. Anak pertama tinggal di pondok.
Responden bekerja mulai dari jam 7 pagi sampai jam 10 siang sebagai guru. Sebelum
menjdi guru, respondeng bekerja sebgai tukang jahit. Aktivitas olahraga responden yaitu
jalan santai di pagi hari satu kali seminggu. Jam tidur responden mulai dari jam 7 malam
sampai jam 5 pagi. Responden mengkonsumsi mirabion 1x sehari, dan suplemen
vitamin&mineral 1x sehari secara rutin.. Responden pernah mengalami keguguran satu
kali. Usia kehamilan 1 bulan sampai 4 bulan mengalami mual muntah. Responden belum
pernah mendapat konseling gizi, responden tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

262
Riwayat penyakit keluarga yaitu orangtua hipertensi.

Kesimpulan : Berdasarkan riwayat pasien, pasien belum pernah mendapat


konseling gizi

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

Pasien makan nasi 3x sehari @ 1½ gls, lele 2x seminggu @ 1 ptg sdg ,ayam 2x seminggu
@1 ptg sdg, pindang 2x seminggu @ 1 ptg sdg, tahu 2x sehari @ 1 ptg sdg, tempe 2x
sehari@ 1 ptg sdg, telur ayam 2x seminggu @ 1 btr, bayam 3x sehari @ 1 gls, deleg 3x
sehari @1 gls, tauge 3x seminggu @ ½ gls, kangkung 3x sehari @ 1 gls, terong 3x sehari
@ 1 gls, kacang panjang 3x seminggu @ 1 gls, daun singkong 3x seminggu @ 1 gls,
wortel 3x seminggu @ 1 gls, brokoli 3x seminggu @ 1 gls, kembang kol 3x seminggu @
1 gls, kentang 3x seminggu @ 1 gls, susu 1x sehari @ 1 gls,pepaya 2x seminggu @ 1 ptg
sdg, pisang 3x sehari @ 1 ptg sdg, anggur 2x sebulan @ 1 gls, manga 1x sehari @1 ptg
sdg, melon 2x seminggu @ 1 ptg sdg.

Pasien suka mengkonsumsi sayur-sayuran, pasien tidak memiliki alergi makanan, tidak
ada makanan favorit, semua jenis makanan suka. Cara mengolah makanan lauk hewani
di bacem, lauk nabati dioseng, dibacem, sayur direbus.

Recall 24 Jam

Sore : nasi 1 gls, deleg 3 ptg sdg, tempe goreng 1 ptg sdg, tahu goreng 2 ptg sdg, roti bolu
1p

Pagi : nasi ¾ gls, sayur lodeh 1 gls, tempe mendoan 2 ptg sdg, ketupat 1p, bayam 1 gls,
tauge 1 sdm, kacang pnjang ¼ gls

Malam : nasi 1 gls, sayur lodeh 1 gls, manga 1 bh

Energi 1541,7 kkal (75,2%) kategori kurang

Protein 61,4 (57,9%) kurang

263
Lemak 45,3 (56,9%) kurang

KH 234,8 (84,1%) baik

Diagnosis Gizi

No Problem Etiologi Simptom

NI1.4 Inadekuat Meningkatnya Asupan energi 53,9 % ; protein 61,6%


oral intake kebutuhan energi karena ; lemak 66,3 % ; dan KH 50,6 %
faktor fisiologi kondisi kategori kurang
kehamilan

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

Inadekuat oral intake berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan energi karena faktor
fisiologi kondisi kehamilan ditandai dengan asupan energi 53,9 % ; protein 61,6% ;
lemak 66,3 % ; dan KH 50,6 % kategori kurang.

PERENCANAAN INTERVENSI GIZI

4. Tujuan Diet
c. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat
d. Mencegah penurunan berat badan dan mempertahankan berat badan normal
5. Prinsip Diet
f. Energi sesuai kebutuhan
g. Protein tinggi
h. Lemak cukup
i. Karbohidrat cukup
j. Vitamin dan mineral cukup
6. Syarat Diet
f. Energi diberikan sesuai kebutuhan
g. Protein tinggi 2 gr/kg BB
h. Lemak diberikan cukup yaitu 25% dari total kebutuhan
i. Karbohidrat diberikan sisa dari kebutuhan energi total

264
j. Bentuk makanan biasa

TERAPI DIET

Jenis : TKTP 2049 kkal

Bentuk Makanan : biasa

Cara Pemberian : Oral

Frekuensi Pemberian : 3x makanan utama dan 2x selingan

TUJUAN :

3. Meningkatkan asupan makan pasien


4. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil

265
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
Perempuan = BBI x kebutuhan energi sesuai target BB & aktivitas
= 53 x 25 = 1325 kkal

FA = BEE x ACTIVITY FACTOR


= 1325 x 20% =265 kkal

SDA = 10% x 1590


= 159

Penambahan kehamilan = 1749 kkal + 300 kkal


= 2049 kkal

kebutuhan energi = 2049 kkal


kebutuhan protein = 2 gr/kgBB = 106 gr
kebutuhan lemak = 25% x 2049 kkal /9= 56,9 gram
kebutuhan karbohidrat = (2049- 424-512,1)/4 = 278,2 gram
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 2049 kkal
2 x selingan Protein : 106 gram
Lemak : 56,9 gram
KH : 278,2 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIMONITOR DIGUNAKAN PENCAPAIAN

266
Asupan makan 3x selama 3 Recall 24 jam Asupan makan
minggu pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan
sekali Badan dan meningkat
pengukuran LILA

267
BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG
TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie Buah dan sayur bergas seperti
kool, durian, nangka
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
Bumbu yang tajam dan pedas
Sumber protein nabati : tahu, tempe, kacang-kacangan
seperti mrica, cabai
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

268
KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah disampaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 20 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
 Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
 Penatalaksanaan Diet TKTP
 Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
 Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
 Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

269
RECALL Pertama (14 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERAT E P L KH


BAHAN (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Sore Nasi Nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
Deleg deleg 150 30,1 1,3 0,5 6,5
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goreng
Minyak 5 43,1 0 5 0
Tahu goreng Tahu 110 83,6 8,9 5,3 2,1
minyak 5 43,1 0 5 0
\ Roti bolu Roti bolu 50 142,4 4 1,4 28,4

Pagi Nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6


Sayur lodeh nangka 100 44 1,4 0,2 10,2
santan 20 21,2 0,2 2 0,9
Tempe tempe 100 199,1 19 7,7 17
mendoan
terigu 10 36,4 1 0,1 7,6
minyak 10 86,2 0 10 0
Gendar pecel Ketupat 100 20,1 0,4 0 4,3
Bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
tauge 25 15,2 1,6 0,9 1,2
Kacang 25 8,7 0,5 0,1 2
panjang

Siang Nasi Nasi 150 195 3,6 0,3 42,9


Sayur lodeh nangka 100 44 1,4 0,2 10,2
santan 20 21,2 0,2 2 0,9
Mangga mangga 100 65 0,5 0,3 17

270
TOTAL ASUPAN 1541,7 61,4 45,3 234,8
TOTAL KEBUTUHAN 2049 106 56,9 278,2
% KECUKUPAN 75,2 57,9 79,6 84,1
KATEGORI kurang kurang kuran baik
g

271
RECALL kedua (19 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERAT E P L KH


BAHAN (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Sore Roti Roti PMT 50 190 4 8 26
bumil
Nasi nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
Sayur deleg Deleg 100 20,1 0,9 0,3 4,3
Tahu goreng Tahu 110 83,6 8,9 5,3 2,1
minyak 10 86,2 0 10 0
Tempe Tempe 100 199,1 19 7,7 17
goring
Minyak 10 86,2 0 10 0

Pagi Roti Roti PMT 75 285 6 12 39


bumil
Nasi goring Nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
Kecap 10 6 1 0 0,6
Minyak 3 25,9 0 3 0
Telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6
Buah Pisang 200 231,8 1,6 0,4 62,4

Siang Mie ayam mie 100 141 4,8 0,7 28,3


Daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
Kecap 10 6 1 0 0,6
The manis The 3 1 0 0 0,2
Gula pasir 10 77,4 0 0 20
Es dawet Es dawet 100 60,2 0,2 1,4 12,2
Buah pepaya 100 39 0,6 0,1 9,8

272
TOTAL ASUPAN 2078 72,7 73,9 294,6
TOTAL KEBUTUHAN 2049 106 56,9 278,2
% KECUKUPAN 101,4 68,5 129 105,8
KATEGORI baik kurang lebih baik

RECALL ketiga (2Desember 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERAT E P L KH


BAHAN (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
Sayur bayam bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
gambas 50 10 0,4 0,2 2,2
Tempe Tempe 100 199,1 19 7,7 17
goring
minyak 10 86,2 0 10 0
Lele goring Ikan lele 50 49 9,1 1,2 0
minyak 5 43,1 0 5 0
Buah pisang 100 115,9 0,8 0,2 31,2

Siang Nasi nasi 150 195 3,6 0,3 42,9


Sayur bayam bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
gambas 50 10 0,4 0,2 2,2
Tempe Tempe 100 337 19 23,7 17
goring
Minyak 10 86,2 0 10 0
Lele goring Ikan lele 50 49 9,1 1,2 0
minyak 5 43,1 0 5 0

273
Buah mangga 200 130 1 0,6 34
Sore Nasi nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
Tempe Tempe 100 199,1 19 7,7 17
goring
minyak 10 86,2 0 10 0
Buah pisang 100 115,9 0,8 0,2 31,2

TOTAL ASUPAN 2182, 93,1 83,9 287,7


1
TOTAL KEBUTUHAN 2049 106 56,9 278,2
% KECUKUPAN 106,4 87,8 147,4 103,4
KATEGORI baik baik lebih baik

274
Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia

c. Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 14-19 November 2018, pengukuran
tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak
dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden selengkapnya ada pada
tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 2049 kkal, Protein 106 gram, Lemak 56,9 gram, KH 278,2 gram

Tanggal 14 November 2018 Tanggal 19 November 2018 Tanggal 2 Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1541,7 75,2 Kurang 2078 101,4 Baik 2182,1 106,4 Baik Meningkat
Energi
Asupan 61,4 57,9 Kurang 72,7 68,5 kurang 93,1 87,8 baik Meningkat
Protein
Asupan 45,3 79,6 Kurang 73,9 129 lebih 83,9 147,4 lebih Meningkat
Lemak
Asupan 234,8 84,1 Baik 294,6 105,8 baik 287,7 103,4 baik Meningkat

275
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat begitu juga kecukupan zat gizi energi,
protein, lemak dan karohidratnya sudah memenuhi >80%.

d. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

14/11/2018 19/11/2018 2/12/2018

Berat badan 69,1 kg 69,6 70,1 kg Mencapai penambahan berat badan Mencapai
0,5 kg

LILA 28 cm 28 cm 28 cm - -

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan dari hari pertama sampai hari kedua pemantauan yaitu 0,5 kg
kemudian dari hari kedua sampai hari ketiga pemantauan , BB responden meningkat 0,5 kg sehingga dari hari pertama
pemantauan sampai akhir pemantauan, BB responden bertambah 1 kg. Target peningkatan berat badan sudah tercapai dan
sesuai yaitu selama seminggu minimal harus ada peningkatan 0,5 kg.

276
277

277
278

278
279

Kasus 3
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P13374312150

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Ida Sudarti Usia : 8 PEKERJAA : Tidak


PASIEN Kehamilan bulan N Bekerja
(INISIAL)

ALAMAT : Candisari UMUR : 21 JENIS : Perempuan


tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT

Berat badan sebelum hamil : 44 kg

Berat badan aktual : 50,7 kg

Tinggi badan :148,3 cm

LILA : 22,7 cm

Status Gizi : KEK

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

279
280

Hb : 14,6 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

Tekanan Darah : 90/100 mmHg

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, responden
mengonsumsi daging ayam @50 gram 2x/minggu, ikan @50 gram 2x/minggu, telur
@50 gram 3x/minggu, tahu @50 gram 2x/minggu dan tempe @50 gram 2x/hari.
Konsumsi sayur sup, bening bayam, glandir dan tumis kangkung, tumis kacang
panjang setiap kali makan @100 gram. Menyukai buah mangga setiap kali makan 2
buah, buah pisang, melon, semangka, jarang mengkonsumsi susu.

280
281

Recall 24 Jam

Malam : mie ayam 1 porsi (mie, ayam, sawi)

Pagi : nasi 1 ctg, oseng buncis 2 sds, bakwan 1 bh

Snack : teh manis, mangga 1 bh

Siang : nasi 1 ctg, ayam goreng 1 ptg, sayur deleg

Snack : kacang atom 1 bks

Rata-rata hasil recall :

Energi : 1291 kkal => 66,72%

Protein : 27,4 gr => 37,74%

Lemak : 50 gr => 92,94%

KH : 185 gr => 63,72%

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Pasien tampak kurus

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, andSocial,personal/ family history, nutrition knowledge,
perception & behaviour.

281
282

Responden tinggal bersama suami, kedua orangtua serta adiknya,

Responden mempunyai riwayat penyakit maag dan tidak mempunyai alergi makanan.
Responden seorang ibu rumah tangga, suami bekerja sebagai buruh pabrik.

Belum pernah mendapatkan konseling gizi mengenai gizi saat kehamilan

Merupakan kehamilan pertama

DIAGNOSIS GIZI

No Problem Etiologi Simptom

1. Inadekuat oral Pengetahuan kurang Hasil recall 24 jam :


intake
Energi : 66,72%

Protein : 37,74%

Lemak : 92,94%

KH : 63,72%

LILA = 22,7 cm

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan pengetahuan kurang yang dibuktikan
dengan hasil recall 24 jam:energi 66,72%, protein 37,74%, lemak 92,94%dan KH
63,72% dan LILA 22,7 cm

INTERVENSI GIZI

282
283

Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil

Memberikan PMT ibu hamil sebagai makanan tambahan

 Jumlah pemberian 5 pcs


 Konsumsi perhari 1 pcs
 Jumlah energi setiap pcs =
Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan desa agar masalah bumil dapat
ditindak lanjuti

TERAPI DIET

Tinggi Energi Tinggi Protein

TUJUAN :

1. Meningkatkan asupan makan pasien


2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi
hamil
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI

283
284

BMR = 25 x BBI = 25 x 43,5 = 1086,75 kkal

Faktor aktivitas = 20% x 1086,75 = 217, 35 kkal +

1304,1 kkal

SDA = 10% x 1304,1 = 130,41 kkal +

1434,51 kkal

Trimester 3 (KEK) = 1434,51 + 500 = 1934,51 kkal

kebutuhan energi = 1935 kkal

kebutuhan protein = 15% x 1935 kkal = 72,6 gram

kebutuhan lemak = 25% x 1935 kkal = 53,8 gram

kebutuhan karbohidrat = 60% x 1935 kkal = 290,3 gram

MACAM DIET & CARA PEMBERIAN FREKUENSI MAKAN

MAKANAN ATAU
FORMULA YANG
DIBERIKAN

Makanan biasa Oral 3 x makanan utama

2 x selingan

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET


YANG DIGUNAKAN PENCAPAIAN
DIMONITOR

284
285

Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan pasien


meningkat >80%

Berat badan 1 minggu sekali Penimbangan Berat Berat Badan dan LILA
Badan dan meningkat
pengukuran LILA

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH BAHAN MAKANAN


DIBERIKAN YANG TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur :
yang bergas seperti kubis,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
mangga, kacang-kacangan,
Sumber protein nabati : tahu, tempe nangka, dll

Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

285
286

KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan
responden dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan
mengenai materi yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan,
dibatasi dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

286
287

Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 17 november- 23 November 2018,
pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi,
protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1935 kkal, Protein 72,6 gram, Lemak 53,8 gram, KH 290,3 gram
Tanggal 17 November 2018 Tanggal 20 November 2018 Tanggal 23 Nove,ber 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1291 66,7 Tidak 1702 87,96 Tercukupi 2078 107,4 Tercukupi Meningkat
Energi Tercukupi
Asupan 27,4 37,7 Tidak 55,6 76,6 Tidak 58,55 80,6 Tercukupi Meningkat
Protein Tercukupi Tercukupi

Asupan 50 92,9 Tidak 30 55,8 Tidak 50 92,9 Tercukupi Meningkat

287
288

Lemak Tercukupi Tercukupi


Asupan 185 63,8 Tidak 290 99,9 Tercukupi 349 120,2 Tercukupi Meningkat
Karbohidr Tercukupi
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi, protein dan
karohidratnya sudah tercukupi.
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

17/ 11/2018 20/11/2018 23/11/2018

Berat badan 50,7 kg 50,9 kg 51,4 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,5 kg

LILA 22,7 cm 22,7 cm 23 cm - -

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,7 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,7 kg karena asupan makana responden selalu meningkat dari
hari ke hari selama pemantauan

288
289

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH

sore mie ayam Mie basah 200 172 0 1,2 6,6 28

Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0

Sawi 20 4,4 0 0,46 0,1 0,8

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

Kacang
Snack Tepung terigu 30 128,9 0 4,47 4,7 17,4
atom

Beras giling masak


Pagi nasi 100 178 0 2,1 0,1 41
nasi

oseng
Buncis 50 17,5 0 1,2 0,1 3,9
buncis

Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit

bakwan Tepung terigu 20 73 0 1,78 0,3 15

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

Snack buah Mangga harumanis 200 92 0 0,8 0,4 24

teh manis Gula pasir 12 43,68 0 0 0 11

Beras giling masak


Siang nasi 100 178 0 2,1 0,1 41
nasi

ayam Ayam 50 151 9,1 0 13 0

289
290

goreng

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

Oseng
Terong 50 12 0 0,55 0,1 2,8
terong

Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit

1291,3 27,4 50 185

Recall hari 1 (17 November 2018)

290
291

291
292

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH

Recall hari 2 (20 November 2018)

292
293

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
Malam Nasi nasi

bening
100 36 0 3,5 0,5 6,5
bayam Bayam

kerupuk Kerupuk aci 20 70 0 0,1 0 17

Snack Buah Anggur 100 86 0 1,6 0,2 13

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
Pagi Nasi nasi

kerupuk Kerupuk aci 20 70 0 0,1 0 17

sambel 0 0 0 0 0

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
Siang Nasi nasi

kering Tempe kedele


100 149 0 18,3 4 13
tempe murni

Minyak kelapa
10 90,2 0 0 10 0
sawit

Kecap 10 4,6 0 0,57 0,1 0,9

Sore Bakso Daging sapi 100 207 18 0 14 0

Tepung terigu 20 73 0 1,78 0,3 15

Bihun 30 108 0 1,41 0 25

1701,6 55,59 30 290

293
294

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH

Recall hari 3 (23 November 2018)

294
295

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
Pagi nasi nasi

telur dadar Telur ayam 50 81 6,4 0 5,8 0,4

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

glandir Kangkung 100 29 0 3 0,3 5,4

Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit

Snack buah Mangga harumanis 200 92 0 0,8 0,4 24

es teh Gula pasir 12 43,68 0 0 0 11

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
Siang nasi nasi

ayam Minyak kelapa


5 45,1 0 0 5 0
goreng sawit

Ayam 50 151 9,1 0 13 0

tempe Tempe kedele


50 74,5 0 9,15 2 6,4
goreng murni

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

bening
100 36 0 3,5 0,5 6,5
bayam Bayam

kerupuk Kerupuk aci 10 35 0 0,05 0 8,6

295
296

Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit

Snack siaomey Tepung gaplek 100 363 0 1,1 0,5 88

Kentang 50 41,5 0 1 0,1 9,6

Tahu 30 20,4 0 2,34 1,4 0,5

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
Mlm nasi nasi

sambel
20 13,6 0 1,56 0,9 0,3
goreng Tahu

Udang segar 50 45,5 10,5 0 0,1 0,1

Kentang 30 24,9 0 0,6 0 5,7

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

2077,6 58,55 50 349

296
297

Lampiran 2 : foto asuhan

297
298

Lampiran 3 : leaflet

298
299

Kasus 4
Nama : Musfiatul Nur Laila
NIM : P13374312150

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Sarifatul Ulfa Usia : 3 PEKERJAA : Tidak


PASIEN Kehamilan bulan N Bekerja
(INISIAL)

ALAMAT : Candisari UMUR : 29 JENIS : Perempuan


tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT

Berat badan sebelum hamil : 70 kg

Berat badan aktual : 74,2 kg

Tinggi badan : 156 cm

LILA : 31 cm

Status Gizi : normal

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

299
300

Hb : 13 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, respondenjarang
mengonsumsi daging ayam maupun telur ayam, mengkonsumsi ikan bawal @50
gram 2x/minggu, ikan patin @50 gram 3x/minggu, lele @50 gram 1x/minggu, tahu
@50 gram 2x/minggu dan tempe @50 gram 3x/hari. Konsumsi sayur sup, bening
bayam, sawi putih, terong @50 gram. Menyukai buah belimbing, buah pisang, melon,
semangka, jeruk, mangga mengkal, jambu air. jarang mengkonsumsi susu. Tidak
memiliki alergi terhadap makanan. Menyukai keripik dan gorengan.

300
301

Recall 24 Jam

Pagi : belimbng, jus buah naga, tempe goreng dan sayur sop

: nasi 2 ctg, tempe goreng 2 potong, dansayur sop 1 mangkuk

Snack : mangga 2 bh

Siang : nasi 1 ctg, tempe goreng 1 potong, dansayur sop ½ mangkuk

Sore : nasi 1 ctg, tempe goreng 1 potong, dansayur sop ½ mangkuk

Snack : mangga 1 buah

Malam : nasi goreng 1 bungkus

Rata-rata hasil recall :

Energi : 1966 kkal => 120,5%

Protein : 71,1 gr => 116,2%

Lemak : 48 gr => 105,9%

KH : 318 gr => 129,96%

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Pasien tampak sehat

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, andSocial,personal/ family history, nutrition knowledge,
perception & behaviour.

301
302

Responden tinggal bersama suami dan anaknya,

Jarak kehamilan pertama dan kedua 7,5 tahun,

Pada kehamilan bulanpertama dan kedua responden mengalami mual dan muntah

Responden tidak memiliki riwayat penyakit dan tidak mempunyai alergi makanan.
Responden seorang ibu rumah tangga, suami bekerja sebagai buruh bangunan.

DIAGNOSIS GIZI

No Problem Etiologi Simptom

2. Asupan makan Pengetahuan kurang Hasil recall 24 jam :


berlebih
Energi : 120,5%

Protein : 116,2%

Lemak : 105,9%

KH : 129,96%

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI.2.1. kelebihan asupan makanan terkait dengan pengetahuan kurang yang


dibuktikan dengan hasil recall 24 jam:energi 120,5% protein 116,2% lemak 105,9%
dan KH 129,96%

INTERVENSI GIZI

Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil

TERAPI DIET

Menu seimbang untuk ibu hamil

302
303

TUJUAN :

Menjaga agar berat badan meningkat sesuai dengan usia kehamilan

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI

BMR = 20 x BBI = 20 x 50,4 = 1008 kkal

Faktor aktivitas = 20% x 1008 = 201,6kkal +

1209,6 kkal

SDA = 10% x 1209,6 = 120,96kkal +

1330,56kkal

Trimester 1(normal) = 1330,56+ 300 = 1630,56 kkal

kebutuhan energi = 1631 kkal

kebutuhan protein = 15% x 1631 kkal = 61,2 gram

kebutuhan lemak = 25% x 1631 kkal = 45,3 gram

kebutuhan karbohidrat = 60% x 1631kkal = 244,7 gram

MACAM DIET & CARA PEMBERIAN FREKUENSI MAKAN

MAKANAN ATAU
FORMULA YANG
DIBERIKAN

303
304

Makanan biasa Oral 3 x makanan utama

2 x selingan

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET


YANG DIGUNAKAN PENCAPAIAN
DIMONITOR

Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan pasien


100%

Berat badan 1 minggu sekali Penimbangan Berat Berat Badan meningkat


Badan sesuai usia kehamilan
0,5 kg /minggu

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH BAHAN MAKANAN


DIBERIKAN YANG TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur :
yang bergas seperti kubis,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
mangga, kacang-kacangan,
Sumber protein nabati : tahu, tempe nangka, dll

Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

304
305

KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan
responden dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan
mengenai materi yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat mengetahui jumlah asupan makan pada masa
kehamilan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan,
dibatasi dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

305
306

Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 17 november-23 November 2018,
pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi,
protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam..
Kebutuhan Energi 1631 kkal, Protein 61,2 gram, Lemak 45,3 gram, KH 244,7 gram
Tanggal 17 November 2018 Tanggal 20 November 2018 Tanggal 23 Nove,ber 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1966 120,5 Tercukupi 1844 113,06 Tercukupi 1784 108,2 Tercukupi Meningkat
Energi
Asupan 71,1 116,2 Tercukupi 45,3 74,2 Tercukupi 107, 06 175 Tercukupi Meningkat
Protein
Asupan 48 105,9 Tercukupi 30 66,3 Tidak 39 86,1 Tercukupi Meningkat

306
307

Lemak Tercukupi
Asupan 318 130 Tercukupi 363 148 Tercukupi 298 108,1 Tercukupi Meningkat
Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi, protein dan
karohidratnya tercukupi.
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

17/11/2018 20/11/2018 23/11/2018

Berat badan 74,2 kg 74,8 kg 75 Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,5 kg

LILA 31 cm 31 cm 31 - -

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,8 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,8 kg karena asupan makana responden selalu meningkat dari
hari ke hari selama pemantauan

307
308

Recall hari 1 (17 November 2018)

308
309

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH

Pagi buah Belimbing 50 18 0 0,2 0,2 4,4

jus buah
100 37 0 0,8 0,5 8,3
naga Arbei

Gula pasir 12 43,68 0 0 0 11

tempe Tempe kedele


50 74,5 0 9,15 2 6,4
goreng murni

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

sop Kol kembang 40 10 0 0,96 0,1 2

Wortel 10 4,2 0 0,12 0 0,9

Beras giling masak


200 356 0 4,2 0,2 81
nasi nasi

tempe Tempe kedele


100 149 0 18,3 4 13
goreng murni

Minyak kelapa
10 90,2 0 0 10 0
sawit

sop Kol kembang 80 20 0 1,92 0,2 3,9

Wortel 20 8,4 0 0,24 0,1 1,9

Snack mangga Mangga harumanis 200 92 0 0,8 0,4 24

Beras giling masak


100 178 0 2,1 0,1 41
Siang nasi nasi

309
310

tempe Tempe kedele


50 74,5 0 9,15 2 6,4
Waktu goreng
Menu murni
Bahan Berat Energi PH PN L KH

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

sop Kol kembang 30 7,5 0 0,72 0,1 1,5

Wortel 20 8,4 0 0,24 0,1 1,9

Beras giling masak


100 178 0 2,1 0,1 41
Snack nasi nasi

tempe Tempe kedele


50 74,5 0 9,15 2 6,4
goreng murni

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

sop Kol kembang 30 7,5 0 0,72 0,1 1,5

Wortel 20 8,4 0 0,24 0,1 1,9

nasi Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
Mlm goreng nasi

Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0

Telur ayam 25 40,5 3,2 0 2,9 0,2

Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit

1965,5 71,1 48 318

Recall hari 2 (20 November 2018)

310
311

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
sore nasi nasi

kering Tempe kedele


100 149 0 18,3 4 13
tempe murni

Minyak kelapa
10 90,2 0 0 10 0
sawit

Kecap 10 4,6 0 0,57 0,1 0,9

Snack buah Pisang ambon 200 198 0 2,4 0,4 52

Salak 50 38,5 0 0,2 0 10

Kerupuk aci 20 70 0 0,1 0 17

Rambutan 50 34,5 0 0,45 0,1 9,1

pagi teh Gula pasir 12 43,68 0 0 0 11

Beras giling masak


25 44,5 0 0,53 0 10
lontong nasi

sambel
20 13,6 0 1,56 0,9 0,3
goreng Tahu

Udang segar 20 18,2 4,2 0 0 0

Kentang 30 24,9 0 0,6 0 5,7

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

Snack buah Pisang ambon 200 198 0 2,4 0,4 52

es teh Gula pasir 12 43,68 0 0 0 11

311
312

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
siang nasi nasi

sambel
20 13,6 0 1,56 0,9 0,3
goreng Tahu

Udang segar 20 18,2 4,2 0 0 0

Kentang 30 24,9 0 0,6 0 5,7

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

buah Pisang ambon 100 99 0 1,2 0,2 26

Kerupuk aci 20 70 0 0,1 0 17

Minyak kelapa
2,5 22,55 0 0 2,5 0
sawit

1843,8 45,265 30 363

312
313

Recall hari 3 (23 November 2018)

313
314

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH

Beras giling masak


150 267 0 3,15 0,2 61
Pagi nadi nasi

lele
50 56,5 8,5 0 2,3 0
goreng Ikan segar

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

bening
100 36 0 3,5 0,5 6,5
bayam Bayam

Snack buah Pisang ambon 100 99 0 1,2 0,2 26

Mangga harumanis 100 46 0 0,4 0,2 12

Beras giling masak


200 356 0 4,2 0,2 81
Siang nasi nasi

lele
50 56,5 8,5 0 2,3 0
goreng Ikan segar

Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit

tempe Tempe kedele


50 74,5 0 9,15 2 6,4
bacem murni

Kecap 10 4,6 0 0,57 0,1 0,9

bening
100 36 0 3,5 0,5 6,5
bayam Bayam

Snack buah Pisang ambon 100 99 0 1,2 0,2 26

314
315

nasi Beras giling masak


150 267 50 3,15 0,2 61
Mlm goreng nasi

Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0

Telur ayam 50 81 6,4 0 5,8 0,4

Minyak kelapa
10 90,2 0 0 10 0
sawit

teh manis Gula pasir 12 43,68 0 0 0 11

1763,6 107,06 39 298

Lampiran 2 :foto asuhan

315
316

316
317

Lampiran 3 : leaflet

317
318

Kasus 5

Nama : Neldawati Ningrum

NIM : P1337431215007

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Nurhidayah Usia : 6 PEKERJAA : Karyawan


PASIEN Kehamilan bulan N swasta
(INISIAL)

ALAMAT : Candisari UMUR : 23 JENIS : Perempuan


tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)

Berat badan sebelum asuhan : 47,5 kg

Berat badan setelah asuhan : 48,2 kg

Tinggi badan :148 cm

LILA : 23,1 cm

318
319

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, responden sering
mengonsumsi ikan pindang @50 gram dan tahu @50 gram dan tempe @50 gram,
konsumsi sayur sup, bening bayam, glandir dan tumis kangkung setiap kali makan @75
gram. Menyukai buah jeruk setiap kali makan @80 gram

Recall 24 Jam

Siang : nasi, ikan pindang, sayur glandir, pisang


Snack Pagi : biskuit
Sore : nasi, ikan pindang, sayur glandir
Snack Sore : biscuit roma
Pagi : nasi, ikan pindang, sayur glandir
Rata-rata hasil recall :
Energi : 1605 kkal
Protein : 67,2 gr
Lemak: 49,4 gr
KH : 222,06 gr
Fe : 7,2 mg

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

Hb : 10,4 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

319
320

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Pasien tampak kurus

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and

Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception & behaviour.

Responden tinggal bersama suami, dan satu orang anak, responden tidak mempunyai
riwayat penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.

DIAGNOSIS GIZI

No Problem Etiologi Simptom

3. Inadekuat Mual dan tidak napsu Hasil recall 24 jam :


oral intake makan
Energi : 1307,8 kkal
Protein : 56,5 gr
Lemak : 30,5 gr
KH : 203,1 gr
RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual dan tidak napsu makan yang
dibuktikan dengan hasil recall 24 jam:energi 1307,8 kkal, protein 56,5 gr, lemak 30,3 gr
dan KH 203,1 gr dan LILA 23,1 cm

320
321

INTERVENSI GIZI

Prinsip Diit :

Tinggi Energi Tinggi Protein


Tinggi Serat

Syarat Diit :
Porsi kecil tapi sering
Energi 1796 kkal
Protein 53,88 gr
Lemak 59,8 gr
Karbohidrat 260,42

Konseling Gizi :
Memberikan konseling mengenai pentingnya memperhatikan gizi selama masa
kehamilan, pola makan yang baik, pola hidup bersih dan sehat, rutin cek kehamilan, dan
menghindari asap rokok. Selain itu penting untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah
untuk menjaga kadar haemoglobin darah, terutama selama masa kehamilan.

PERENCANAAN

Perencanaan makanan lengkap 3 kali sehari


Perencanaan makanan selingan 2 kali sehari
TERAPI DIET

Jenis Diit Tinggi Energi Tinggi Protein

Tinggi Fe

TUJUAN :

1. Meningkatkan asupan makan pasien


2. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi zat besi

321
322

3. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi


selama masa kehamilan

322
323

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 30 x BBI = 30 x 43,2 = 1296 kkal
Trimester 3 = 1425,6 + 500 =1796 kkal
kebutuhan energi = 1796kkal
kebutuhan protein = 12% x 1796kkal = 53,88 gram
kebutuhan lemak = 30% x 1796kkal = 59,8 gram
kebutuhan karbohidrat = 58% x 1796kkal = 260,42 gram
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU
FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 1796 kkal
2 x selingan Protein : 53,88 gram
Lemak : 59,8 gram
KH : 260,42 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIMONITOR DIGUNAKAN PENCAPAIAN
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan
pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat
pengukuran LILA

323
324

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG


TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe

Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

324
325

KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil (Terutama Tinggi Fe)
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

325
326

Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 18-20 November dan 02 Desember
2018, pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian
energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1769 kkal, Protein 53,88 gram, Lemak 59,8 gram, KH 260,42 gram

Tanggal 18 November 2018 Tanggal 20November 2018 Tanggal 02 Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1307 72,7 Kurang 1717 72,7 Tercukupi
1792 99 Tercukupi Meningkat
Energi
Asupan 56,5 104,8 Tercapai 64,2 119 Tercukupi
80,9 150 Tercukupi Meningkat
Protein
Asupan 30,5 51 Kurang 59,2 98,9 Tercukupi
59,2 100 Tercukupi Meningkat
Lemak
Asupan 203,1 77,9 Kurang 229,3 88,0 Tercukupi 233,8 89,7 Tercukupi Meningkat

326
327

Karbohidr
at
Asupan 4,9 12,8 Kurang 8,1 21,3 Kurang Tidak Meningkat
8,7 21,3
Fe Tercukupi
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi, protein
dan karohidratnya belum tercukupi. PMT balita yang diberikan selalu habis

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

18/11/2018 02/12/2018

Berat badan 47,5 kg 48,2 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,5 kg

LILA 23,1 cm 23,3 cm - -

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,7 kg karena asupan makana responden selalu meningkat dari
hari ke hari selama pemantauan

327
328

328
329

Recall Hari I (18-11-2018)

WAKTU MASAKAN NAMA KAR


BERA ENER PROT LEM ZAT
BAHAN BOHI
T (gr) GI EIN AK BESI
DRAT

Pagi Nasi Beras 50 130 2,4 0,2 28,6 0,2

Ikan pindang Ikan 60 67,3 12,8 1,4 0,0 0,5

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Sayur glandir Daun ubi 75 5,9 0,6 0,0 1,2 0,5

Buah Pisang
150 138 1,5 0,8 35,1 0,5
ambon

Selingan Biskuit Biscuit


50 215,5 3,8 5,0 39,3 0,3
Pagi roma

Siang Nasi Beras 50 77,4 0,0 0,0 20,0 0,0

Ikan pindang Ikan


pindang 60 67,3 12,8 1,4 0,0 0,5
banjar

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Sayur glandir Daun ubi 75 5,9 0,6 0,0 1,2 0,5

Selingan Biskuit Biscuit 50 215,5 3,8 5,0 39,3 0,3

329
330

Sore roma

Malam Nasi Beras 50 77,4 0,0 0,0 20,0 0,0

Ikan pindang Ikan


pindang 60 67,3 12,8 1,4 0,0 0,5
banjar

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Sayur glandir Daun ubi 75 5,9 0,6 0,0 1,2 0,5

Jumlah Asupan 1307 56,5 30,5 203,1 4,9

Kebutuhan 1796 53,88 59,8 260,42 38

% Asupan 72,7 105 51 77,9 12,8

330
331

Recall Hari II (20-11-2018)

WAKTU MASAKAN NAMA KAR


BERA ENER PROT LEM ZAT
BAHAN BOHI
T (gr) GI EIN AK BESI
DRAT

Pagi Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3

Telur dadar Telur,


50 93,5 5,8 7,3 0,6 0,6
minyak

Bening Bayam
100 12 1,5 0,2 1,9 1,8
bayam

Buah Pisang
150 138 1,5 0,8 35,1 0,5
ambon

Selingan Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
Pagi PMT

Siang Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3

Sop Ayam Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0,0 0,7

Wortel 40 10,3 0,4 0,1 1,9 0,8

Kol 40 9,9 0,5 0,1 1,7 0,2

Minyak 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0 0,0

Selingan Biskuit PMT Biskuit 30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3

331
332

Sore PMT

Malam Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3

Sop Ayam Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0,0 0,7

Wortel 40 10,3 0,4 0,1 1,9 0,8

Kol 40 9,9 0,5 0,1 1,7 0,2

Minyak 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0 0,0

Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
PMT

Jumlah Asupan 1717 64,2 59,2 229,3 8,1

Kebutuhan 1796 53,88 59,8 260,42 38

% Asupan 72,7 119 98,9 88,0 21,3

332
333

Recall Hari III (02-12-2018)

WAKTU MASAKAN NAMA KAR


BERA ENER PROT LEM ZAT
BAHAN BOHI
T (gr) GI EIN AK BESI
DRAT

Pagi Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3

Tempe Tempe
50 93,5 5,8 7,3 0,6 1,1
goreng

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Bening Bayam
100 12 1,5 0,2 1,9 1,8
bayam

Buah Jeruk 200 94,2 1,8 0,2 23,6 0,2

Selingan Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
Pagi PMT

Siang Bakso Mie,


daging
sapi, 250 369,9 29,3 5,0 49,5 2,3
tepung
terigu

Selingan Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
Sore PMT

333
334

Malam Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3

Telur ceplok Telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6 0,6

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
PMT

Jumlah Asupan 1792 80,9 59,8 233,8 8,7

Kebutuhan 1796 53,88 59,8 260,42 38

% Asupan 99 150 100 89,7 21,3

334
335

335
336

Kasus 6

Nama : Neldawati Ningrum

NIM : P1337431215007

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Juwariyah Usia : 7 PEKERJAA : Karyawan


PASIEN Kehamilan bulan N swasta
(INISIAL)

ALAMAT : Candisari UMUR : 42 JENIS : Perempuan


tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)

Berat badan sebelum asuhan : 53,9 kg

Berat badan setelah asuhan : kg

Tinggi badan : 151,2 cm

LILA : 24,2 cm

336
337

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @200 gram, responden sering
mengonsumsi daging ikan asin @40 gram dan tahu @50 gam dan tempe @50 gram,
konsumsi sayur sup, bening bayam, glandir dan tumis kangkung setiap kali makan @100
gram.

Recall 24 Jam

Pagi : nasi, sayur bening bayam, tempe goreng, ikan asin


Snack Pagi : bakwan, martabak sayur, teh manis
Siang : nasi, sayur bening bayam, tempe goreng, ikan asin
Snack Sore : siomay
Malam : nasi, sayur bening bayam, tempe kedelai murni, ikan asin goreng
Rata-rata hasil recall :

Energi : 2048,9 kkal


Protein : 61,2 gr
Lemak: 68,1 gr
KH : 233,5 gr

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

Hb : 10,4 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

Kesimpulan : Ibu hamil mengalami anemia hipokromik

337
338

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Pasien tampak sehat dan aktif

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and

Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception & behaviour.

 Responden tinggal bersama suami, anak, serta keluarga adiknya, responden tidak
mempunyai riwayat penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.
 Merupakan kehamilan kelima, usia kandungan 7 bulan

DIAGNOSIS GIZI

No Problem Etiologi Simptom

1. Peningkatan Kurangnya pengetahuan Hb = 10,4 mmHg, asupan Fe hanya


kebutuhan zat mengenai zat gizi yang 22,8% dari kebutuhan
gizi spesifik penting selama masa
Fe kehamilan

2 Peningkatan Hipermetabolisme Kondisi kehamilan 7 bulan


Kebutuhan
Energi
Protein

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI.5.10.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik Fe berkaitan dengan kurangnya


pengetahuan mengenai zat gizi yang penting selama masa kehamilan ditandai dengan Hb
= 10,4 mmHg

338
339

INTERVENSI GIZI

Prinsip Diit :

1. Tinggi Energi Tinggi Protein


2. Tinggi zat besi
3. Porsi kecil tapi sering, makanan cenderung kering

Syarat Diit :

Energi = 1452 kkal


Protein = 12 % = 43,56 gr
Lemak = 30% = 48,4 gr
Karbohidrat = 58% = 210,54 gr
Fe = 38 mg
Konseling mengenai pentingnya gizi selama masa kehamilan, jenis-jenis makanan yang
penting dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi, pola makan yang teratur, pola hidup
sehat, dan aktivitas fisik
TERAPI DIET
Tinggi Energi Tinggi Protein
Bentuk makanan biasa (cenderung kering)
Pemberian melalui oral
Energi = 1452 kkal
Protein = 12 % = 43,56 gr
Lemak = 30% = 48,4 gr
Karbohidrat = 58% = 210,54 gr
Fe =
TUJUAN :

1. Meningkatkan asupan makan responden


2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi selama
masa kehamilan

339
340

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 25 x BBI = 25 x 46,08 = 1152 kkal
Trimester 3 = 1152 + 300 = 1452 kkal
kebutuhan energi = 1452kkal
kebutuhan protein = 12% x 1452 kkal = 43,56 gram
kebutuhan lemak = 30% x 1452 kkal = 48,4 gram
kebutuhan karbohidrat = 58% x 1452 kkal = 210,54 gram
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
ATAU PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi = 1452 kkal
2 x selingan Protein = 12 % = 43,56
gr
Lemak = 30% = 48,4 gr
Karbohidrat = 58% =
210,54 gr
Fe = 38
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIMONITOR DIGUNAKAN PENCAPAIAN
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan
pasien (fe)
meningkat >80%
Berat badan 1 minggu Antropometri Peningkatan 0,5-1
sekali kg /minggu

340
341

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG


TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe
bumbu yang terlalu
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas merangsang pencernaan
(terlalu asam dan manis)

341
342

KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP dan Tinggi Fe
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang dianjurkan dan dibatasi
7. Evaluasi
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

342
343

Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal tanggal 18-20 November dan 02
Desember 2018, pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target
pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan
responden selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1452 kkal, Protein 43,56 gram, Lemak 48,4 gram, KH 210,54gram

Tanggal 18 November 2018 Tanggal 20 November 2018 02 Desember 2018 Evaluasi


Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 91,4 Tercukupi 1367 94,1 Tercukupi 1450 99,8 Tercukupi Meningkat
1327,4
Energi

Asupan 114 Tercukupi 55,7 126,4 Tercukupi 55,7 127,8 Tercukupi Meningkat
49,7
Protein

Asupan 45,6 105 Tercukupi 43,7 100 Tercukupi 54,3 125 Tercukupi Meningkat
Lemak

343
344

Asupan 157,4 74,5 Belum 193,3 91,8 Tercukupi 215,3 102,2 Tercukupi Meningkat
Karbohidr Tercukupi
at
Asupan 8,5 22,3 Belum 10,5 27,6 Belum 10,5 27,6 Belum Meningkat
Fe Tercukupi Tercukupi Tercukupi

Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat serta kecukupan zat gizi energi, protein dan
karohidratnya tercukupi. PMT balita yang diberikan selalu habis

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

18/11/2018 20/11/2018

Berat badan Mencapai penambahan berat


53,3 kg 53,9 kg Tercapai
badan 0,5 kg

LILA 24,2 cm 24,2 cm - -

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,6 kg karena asupan makana responden selalu meningkat dari
hari ke hari selama pemantauan

344
345

345
346

Recall Hari Pertama (18 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA KAR


BERA ENER PROT LEM ZAT
BAHAN BOHI
T (gr) GI EIN AK BESI
DRAT

Pagi Nasi Beras 50 130 2,4 0,2 28,6 0,2

Sayur bening Bayam


100 7,9 1,0 0,1 1,3 1,2
bayam

Tempe Tempe
50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1
goreng

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Ikan asin Ikan asin,


35 56,7 4,6 4,2 0,0 0,1
minyak

Selingan Bakwan Terigu,


Pagi daun
35 189 1,9 14,2 13,7 0,2
bawang,
wortel

Martabak Terigu,
sayur telur, daun
20 63,8 1,5 3,6 6,2 0,2
bawang,
wortel

Teh manis Teh, gula


20 77,4 0,0 0,0 20,0 0,0
pasir

346
347

Siang Nasi Beras 50 130 2,4 0,2 28,6 0,2

Sayur bening Bayam


100 7,9 1,0 0,1 1,3 1,2
bayam

Tempe Tempe
50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1
goreng

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Ikan asin Ikan asin,


35 56,7 4,6 4,2 0,0 0,1
minyak

Snack Siomay Siomay 50 35,5 4,8 0,7 2,3 0,2

Malam Nasi Beras 50 130 2,4 0,2 28,6 0,2

Sayur bening Bayam


100 7,9 1,0 0,1 1,3 1,2
bayam

Tempe Tempe
50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1
goreng

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Ikan asin Ikan asin,


35 56,7 4,6 4,2 0,0 0,1
minyak

Jumlah Asupan 1327,4 49,7 45,6 157,4 8,5

Kebutuhan 1452 43,56 43,4 210,54 38

% Asupan 91,4 114 105 74,5 22,3

347
348

Recall Hari II (20-11-2018)

WAKTU MASAKAN NAMA KAR


BERA ENER PROT LEM ZAT
BAHAN BOHI
T (gr) GI EIN AK BESI
DRAT

Pagi Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3

Tahu Tahu 100 76 8,1 4,8 1,9 5,4

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Sayur glandir Daun Ubi 100 7,9 0,8 0,0 1,6 0,7

Buah Jeruk 200 94,2 1,8 0,2 23,6 0,2

Selingan Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
Pagi PMT

Siang Mie Ayam Mie,


Daging
Ayam, 300 423,0 14,4 2,1 84,9 1,5
Daun
Bawang

Selingan Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
Sore PMT

Malam Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,6

348
349

Telur Ceplok Telur


50 77,6 6,3 5,3 0,6 0,6
Ayam

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Tempe Tempe
50 99,5 9,5 3,8 8,5 0,9
goreng

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Jumlah Asupan 1367 55,7 43,7 193,3 10,5

Kebutuhan 1452 43,56 43,4 210,54 38

% Asupan 94,1 126,4 100 91,8 27,6

349
350

Recall Hari III (02-12-2018)

WAKTU MASAKAN NAMA KAR


BERA ENER PROT LEM ZAT
BAHAN BOHI
T (gr) GI EIN AK BESI
DRAT

Pagi Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3

Tempe Tempe
50 93,5 5,8 7,3 0,6 1,1
goreng

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Bening Bayam
100 12 1,5 0,2 1,9 1,8
bayam

Buah Jeruk 200 94,2 1,8 0,2 23,6 0,2

Selingan Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
Pagi PMT

Siang Bakso Mie,


daging
sapi, 250 369,9 29,3 5,0 49,5 2,3
tepung
terigu

Selingan Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
Sore PMT

350
351

Malam Nasi Beras 75 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3

Telur ceplok Telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6 0,6

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0

Biskuit PMT Biskuit


30 173,3 5,3 8,6 18,6 0,3
PMT

Jumlah Asupan 1450 55,7 54,3 215,3 10,5

Kebutuhan 1452 43,56 43,4 210,54 38

% Asupan 99,8 127,8 125 102,2 27,6

351
352

352
353

Kasus 7

Nama : Eka Dwi Saputri

NIM : P1337431215003

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

Nama : Aini Solikhah Usia : 12 mg Pekerjaan : Buruh


(inisial) Kehamilan

Alamat : Candisari Umur : 27 th Jenis kelamin : Perempuan

ASESMEN GIZI

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

353
354

Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, responden sering
mengonsumsi nasi goreng dan mie ayam pada malam minggu, daging ayam @50 gram
dan tahu @50 gam dan tempe @50 gram,konsumsi sayur sup, bening bayam, glandir dan
tumis kangkung setiap kali makan @100 gram. Menyukai buah jeruk setiap kali makan
@80 gram, setiap hari mengkonsumsi susu ibu hamil 2x sehari sebanyak 1 gelas.

Recall 24 Jam

Pagi : nasi 100 gr, telur dadar 55 gr, krupuk 20 gr, pepaya 200 gr, anggur 3 biji, krupuk
bawang 20 gr

Siang : nasi 100 gr, gudangan 100gr, ikan mangut 50 gr, tahu bacem 110 gr, roti isi
coklat 1 bks, krupuk sili 20 gr

Malam : nasi 100 gr, oseng mie 30gr, gelantin 2 potong, kerang hijau saus tiram 150 gr,
anggur 5 biji

Rata-rata hasil recall :

Energi : 1168 kkal → 73% (Kurang)

Protein : 46,5 gr → 77% (Kurang)

Lemak : 32,0 gr → 71% (Kurang)

KH : 188,0 gr → 78% (Kurang)

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

Hb : 11 g/dl

HbsAg : negative

HIV : negative

354
355

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)

Berat badan sebelum asuhan : 97 kg

Berat badan setelah asuhan :97,2 kg

Tinggi badan :157 cm

LILA : 38 cm

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Pasien tampak obesitas

Pasien kadang mengeluhkan pusing, muntah, dan mual

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and Social,personal/ family history, nutrition knowledge,
perception & behaviour.

Responden tinggal bersama suami dan seorang anak yang sudah berumur 7 tahun,
responden tidak mempunyai riwayat penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.

DIAGNOSIS GIZI

No Problem Etiologi Simptom

4. Inadekuat Mual muntah Hasil recall 24 jam :


oral intake
Energi : 1168 kkal

355
356

Protein : 46,5 gr

Lemak : 32,0 gr

KH : 188,0 gr

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual yang dibuktikan dengan hasil
recall 24 jam:energi 1168 kkal, protein 46,5 gr, lemak 32,0 gr, dan karbohidrat 188,0 gr

INTERVENSI GIZI

TUJUAN :

1. Meningkatkan asupan makan pasien


2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil

PRINSIP :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Lemak cukup
4. Karbohidrat cukup

SYARAT :
Memberikan sejumlah : Energi 1605 kkal
Protein 60,2 gr
Lemak 44,6 gr
Karbohidrat 240,8 gr

356
357

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 25 x BBI = 25 x 43,2 = 1080 kkal
Faktor aktivitas = 20% x 1080 = 216 kkal +
1296 kkal
SDA = 10% x 1296 = 129,6 kkal +
1425,6 kkal
Trimester 2 = 1425,6 + 180 = 1605,6 kkal
kebutuhan energi = 1605,6 kkal
kebutuhan protein = 15% x 1605,6 kkal = 60,2 gram
kebutuhan lemak = 25% x 1605,6 kkal = 44,6 gram
kebutuhan karbohidrat = 60% x 1605,6 kkal = 240,8 gram
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU
FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 1605,6 kkal
2 x selingan Protein : 60,21 gram
Lemak : 44,6 gram
KH : 240,84 gram

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIGUNAKAN PENCAPAIAN
DIMONITOR
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan

357
358

pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat
pengukuran LILA

358
359

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG


TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie Sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe

Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

KONSELING GIZI

359
360

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi :
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

360
361

HASIL MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 18 November – 02 Desember 2018,
pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi,
protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1605,6 kkal, Protein 60,2 gram, Lemak 44,6 gram, KH 240,84 gram

Tanggal 18 November 2018 Tanggal 20 November 2018 Tanggal 2 Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1168 73% urang 1388 86% Cukup 1462 91% Baik Meningkat
Energi
Asupan 46,5 77% Kurang 54,5 90% Cukup 53,8 89% Baik Meningkat
Protein
Asupan 32,0 71% Kurang 44,0 98% Cukup 49,4 110% Baik Meningkat
Lemak
Asupan 188,0 78% Kurang 197,0 82% Cukup 209,8 87% Baik Meningkat

361
362

Karbohidr
at

Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun pada racall kedua asupan makan
responden menurun di karenakan respoden mengalami mual muntah sehingga pada asupan kedua asupan recall menurun.

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

21/05/2017 25/05/2017

Berat badan 97 kg 97,2 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,2 kg

LILA 38 cm 38 cm - -

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,2 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan

362
363

RECALL HARI KE 1 (18 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Telur dadar Telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6

Daun bawang 10 2,1 0,1 0,1 0,5

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Krupuk Krupuk 10 52 0,3 3,0 6,0


mlarat

Buah Pepaya 100 39 0,6 0,1 9,8

Anggur 30 9 0 0,1 2,3

Siang Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Sayur lodeh Daun ubi 25 3 0,6 0,1 0,5


jalar

Kacang 25 8 0,5 0,1 0,5


panjang

Taoge 25 15 1,6 0,9 1,2

Santan 10 7 0,1 0,3 1,0

Sayur ikan Ikan 35 39 7,5 0,8 0


mangut

Santan 5 5 0,1 0,5 0,2

363
364

Tahu bacem Tahu 55 41 4,5 2,6 1,0

Kecap 5 3 0,5 0 0,3

Minyak 2,5 21 0 2,5 0

Malam Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Mie goreng Mie basah 25 35 1,2 0,2 7,1

Minyak 2,5 21 0 2,5 0

Kerang asam Kerang hijau 50 51 7,2 1,4 2,2


manis

Saus tomat 5 99 1,0 0,6 0

Krupuk Krupuk 10 52 0,3 3,0 6,0


mlarat

Anggur 30 9 0 0,1 2,3

Roti bakar Roti tawar 35 95 3,1 1,0 18,2

Meses 10 47 0,4 3,0 6,3

JUMLAH 1168 46,5 32,0 188,0


TOTAL

KEBUTUHA 1605 60,2 44,6 240,8


N

ASUPAN (%) 73 77 71 78

RECALL HARI KE 2 ( 20 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR

364
365

U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI


(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Tumis Kangkung 75 11 1,7 0,2 1,6


kangkung

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Tempe goreng Tempe 50 99 9,5 3,8 8,5

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Teh manis The 5 2 0 0 0,5

Gula pasir 10 38 0 0 10,0

Buah Pisang 100 92 1,0 0,5 23,4


ambon

Siang Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Tumis Kangkung 75 11 1,7 0,2 1,6


kangkung

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Tempe goreng Tempe 50 99 9,5 3,8 8,5

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Ikan goreng Ikan 35 28 6,2 0,2 0

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Krupuk Krupuk 10 52 0,3 3,0 6,0

365
366

mlarat

Snack Bubur kacang Kacang 25 29 1,9 0,1 5,2


hijau hijau

Beras ketan 10 36 0,7 0,1 7,9


hitam

Santan 20 21 0,2 2,0 0,9

Malam Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Sate ayam Daging 50 142 13,4 9,4 0


ayam

Kecap 5 3 0,5 0 0,3

Kacang 10 56 2,6 4,9 1,6


tanah

Susu ibu hamil Susu 20 92 4,6 3,6 10,8

JUMLAH 1388 54,5 44,0 197,5


TOTAL

KEBUTUHA 1605 60,2 44,6 240,8


N

ASUPAN (%) 86 90 98 82

366
367

RECALL HARI KETIGA (26 April 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Sore Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Gulai kambing Daging 30 80 7,5 5,4 0


kambing

Santan 20 21 0,2 2,0 0,9

Sambal goreng Kentang 30 27 0,6 0 6,5


kentang

Rambak 20 76 4,8 6,2 0

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Teh manis The 5 2 0 0 0,5

Gula pasir 10 38 0 0 10,0

Buah Jeruk 110 51 1,0 0,1 13,0

Pagi Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Gulai kambing Daging 30 80 7,5 5,4 0


kambing

Santan 20 21 0,2 2,0 0,9

Krupuk Krupuk 10 52 0,3 3,0 6,0


mlarat

Buah Pisang 50 46 0,5 0,3 11,7

367
368

ambon

Snack Biskuit Biskuit 20 99 1,2 5,1 11,9

Siang Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Sayur lodeh Terong 20 5 0,2 0 1,3

Rambak 10 38 2,4 3,1 0

Tahu 20 15 1,6 1,0 0,4

Santan 15 15 0,2 1,5 0,7

Krupuk Krupuk 10 52 0,3 3,0 6,0


mlarat

Buah Pisang 50 46 0,5 0,3 11,7


ambon

JUMLAH 1462 43,8 49,4 209,8


TOTAL

KEBUTUHA 1605 60,2 44,6 240,8


N

ASUPAN (%) 91 89 110 87

368
369

Leaflet

369
370

370
371

371
372

Kasus 8

Nama : Eka Dwi Saputri

NIM : P1337431215003

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

Nama : Khaefiyah Usia : 3 Pekerjaan : Buruh


pasien kehamilan bulan

Alamat : Rt 2 rw 4 Umur : 29 th Jenis kelamin : Perempuan

ASESMEN GIZI

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

372
373

Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @100 gram, responden sering
mengonsumsi telur @50 gram, tahu @50 gam dan tempe @50 gram,konsumsi sayur sup,
bening bayam dan glandir setiap kali makan @100 gram. Menyukai buah mangga dan
pepaya setiap kali makan @100 gram, setiap hari mengkonsumsi teh dengan gula 1 sdm
pada sore hari.

Recall 24 Jam

Pagi : nasi, sayur lodeh, tempe mendoan, krupuk, snack chiki

Siang : nasi, sayur lodeh, tempe mendoan, krupuk

Sore : nasi, tempe kering, mie, ayam chiken, rendang

Snack : PMT ibu hamil 1 keping, semangka, mangga, pepaya

Rata-rata hasil recall :

Energi : 1348 kkal → 67% (Defisit)

Protein : 46,9 gr → 63% (Defisit)

Lemak : 47,3 gr → 85% (Cukup)

KH : 190,5 gr → 63% (Defisit)

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

Hb : 13,8 g/dl

HbsAg : positive

HIV : negative

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)

373
374

Berat badan sebelum asuhan : 46 kg

Berat badan setelah asuhan :46,1 kg

Tinggi badan :150 cm

LILA : 23 cm

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Pasien tampak kurus

Mual muntah dan pilek

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, andSocial,personal/ family history, nutrition knowledge,
perception & behaviour.

Responden tinggal bersama suami dan seorang anak, responden tidak mempunyai riwayat
penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.

DIAGNOSIS GIZI

No Problem Etiologi Simptom

5. Inadekuat Mual dan muntah Hasil recall 24 jam :


oral intake
Energi : 1348 kkal

Protein : 46,9 gr

Lemak : 47,3 gr

KH : 190,5 gr

374
375

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual yang dibuktikan dengan hasil
recall 24 jam:energi 1348 kkal, protein 46,9 gr, lemak 47,3 gr dan KH 190,5 gr dan
LILA 23 cm

INTERVENSI GIZI

TUJUAN :

1. Meningkatkan asupan makan pasien


2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil
PRINSIP :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Cukup lemak
4. Cukup karbohidrat
SYARAT :
Diberikan sejumlah : Energi 1985 kkal
Protein 74,4 gr
Lemak 55,1 gr
Karbohidrat 297,7 gr

375
376

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 25 x BBI = 25 x 45 = 1125 kkal
Faktor aktivitas = 20% x 1125 = 225 kkal +
1350 kkal
SDA = 10% x 1350 = 135kkal +
1485 kkal
Trimester 3 = 1485 + 500 = 1985 kkal
Kebutuhan energi = 1985 kkal
Kebutuhan protein = 15% x 1785 kkal = 74,4 gram
Kebutuhan lemak = 25% x 1785 kkal = 55,1 gram
Kebutuhan karbohidrat = 60% x 1785 kkal = 297,7 gram
MACAM DIET CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
&MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU
FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 1985 kkal
2 x selingan Protein : 74,4 gram
Lemak : 55,1 gram
KH : 297,7 gram

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIGUNAKAN PENCAPAIAN
DIMONITOR
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan
pasien meningkat

376
377

>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat
pengukuran LILA

377
378

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG


TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie Sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe

Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

KONSELING GIZI

378
379

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

379
380

Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 18 November –02 Desember 2018,
pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi,
protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan responden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1985 kkal, Protein 74,4 gram, Lemak 55,1 gram, KH 297,7 gram

Tanggal 18 November 2018 Tanggal 20 November 2018 Tanggal 02Desember 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1348 67% Defisit 1417 71% Kurang 1575 79% Kurang Meningkat
Energi
Asupan 46,9 63% Defisit 53,3 71% Kurang 55,1 74% Kurang Meningkat
Protein
Asupan 47,3 85% Tercukupi 42,2 76% Kurang 60,4 109% Baik Meningkat
Lemak
Asupan 190,5 63% Defisit 195,5 65% Defisit 209,4 70% Kurang Meningkat

380
381

Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi, protein
dan karohidratnya masih tergolong kurang.

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

18/11/2018 02/12/2018

Berat badan 46 kg 46,1 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,5 kg

LILA 23 cm 23 cm - -

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,1 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan

381
382

RECALL Pertama (18 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Sayur lodeh Terong 20 5 0,2 0 1,3

Rambak 10 38 2,4 3,1 0

Tahu 20 15 1,6 1,0 0,4

Santan 15 15 0,2 1,5 0,7

Tempe goreng Tempe 50 99 9,5 3,8 8,5

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Krupuk Krupuk 10 52 0,3 3,0 6,0


mlarat

Buah Pepaya 50 19 0,3 0,2 4,9

Siang Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Sayur lodeh Terong 20 5 0,2 0 1,3

Rambak 10 38 2,4 3,1 0

Tahu 20 15 1,6 1,0 0,4

Santan 15 15 0,2 1,5 0,7

Tempe goreng Tempe 50 99 9,5 3,8 8,5

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

382
383

Buah Semangka 50 16 0,3 0,2 3,6

Malam Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Tempe goreng Tempe 50 99 9,5 3,8 8,5

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Mie goreng Mie 25 35 1,2 0,2 7,1

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Ayam chiken Daging ayam 20 52\7 5,4 3,8 0

Tepung 10 36 1,0 0,1 7,6


terigu

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Buah Mangga 50 32 0,3 0,2 8,5

JUMLAH 1348 46,9 47,0 190,5


TOTAL

KEBUTUHA 1948 74,4 55,1 297,7


N

ASUPAN (%) 67 63 85 63

383
384

RECALL HARI KE 2 (20 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Pecel Daun 25 3 0,6 0,1 0,5


gelandir

Tauge 25 15 1,6 0,9 1,2

Daun 25 9 0,9 0,1 1,8


singkong

Sambal kacang Kacang 20 113 5,3 9,8 3,2


tanah

Krupuk Krupuk 10 52 0,3 3,0 6,0


mlarat

Siang Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Oseng-oseng Daun 75 45 4,0 0,7 8,4


daun pepaya pepaya

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Ikan goreng Lele 35 28 6,2 0,2 0

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Snack Ubi jalar Ubi jalar 70 71 1,5 0,1 17,0


goreng kuning

384
385

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Malam Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Oseng-oseng Daun 75 45 4,0 0,7 8,4


daun pepaya pepaya

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Tahu goreng Tahu 55 41 4,5 2,6 1,0

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Buah Jeruk manis 55 25 0,5 0,1 6,5

Susu ibu hamil Susu 20 92 4,6 3,6 10,8

JUMLAH 1405 53,0 52,2 192,6


TOTAL

KEBUTUHA 1948 74,4 55,1 297,7


N

ASUPAN (%) 71 71 76 65

385
386

RECALL HARI KETIGA (02 Desember 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BERAT ENER PRO LEM KARBO


U BAHAN (gr) GI TEIN AK HIDRAT

Sore Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Tempe bacem Tempe 50 99 9,5 3,8 8,5

Kecap 5 3 0,5 0 0,3

Minyak 2,5 21 0 2,5 0

Tahu goreng Tahu 55 41 4,5 2,6 1,0

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Telur rebus Telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6

Teh manis The 5 2 0 0 0,5

Gula pasir 10 38 0 0 10,0

Biskuit Biskuit 40 199 2,5 10,2 23,8

Pagi Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

Tumis Kangkung 75 11 1,7 0,2 1,6


kangkung

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Tahu goreng Tahu 55 41 4,5 2,6 1,0

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Snack Buah Mangga 50 32 0,3 0,2 8,5

Siang Nasi Beras 50 180 3,3 0,3 39,8

386
387

Tumis Kangkung 75 11 1,7 0,2 1,6


kangkung

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Tahu goreng Tahu 55 41 4,5 2,6 1,0

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Krupuk Krupuk 10 52 0,3 3,0 6,0


mlarat

Susu ibu hamil Susu 20 92 4,6 3,6 10,8

JUMLAH 1575 55,1 60,4 209,4


TOTAL

KEBUTUHA 1948 74,4 55,1 297,7


N

ASUPAN (%) 79 74 110 70

387
388

Leaflet

388
389

389
390

390
391

Kasus 9

Nama : Yulia Puspitarini

NIM : P1337431215008

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA USIA PEKERJAAN : Ibu Rumah


PASIEN : Ny. Erika KEHAMILAN : 7 bulan Tangga
Listiorini
ALAMAT : Ds. Gading UMUR : 27 tahun JENIS KELAMIN :
RT.04/RW.07 Perempuan

ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)
Kualitatif (FFQ) :
 Pola makan pasien 3x/hari
 Makanan pokok berupa nasi, frekuensi 3x/hari @150 gram
 Jarang mengonsumsi lauk hewani. Mengonsumsi ikan ...x/minggu, ayam ....x/minggu
 Mengonsumsi lauk nabati berupa tahu dan tempe, frekuensi 3x/hari, porsi tempe 1
ptg sdg @25 gram, dimasak dengan metode menggoreng, dan tahu dengan porsi 1 ptg
besar @110 gram dimasak dengan metode digoreng.
 Suka mengonsumsi sayur setiap hari seperti kangkung, bayam, daun singkong
 Jarang mengonsumsi buah, hanya 1x/minggu
Kuantitatif (Recall 24 jam) :
Waktu Menu Bahan Penukar Berat Energ Protei Lemak Karbohid
Makana (gr) i n (gram) rat
n (kkal) (gram) (gram)
Pagi Nasi Beras 1½p 75 270,7 5,0 0,5 59,6
Oseng Kacang 1p 100 34,9 1,9 0,3 7,9
kacan panjang

391
392

g
Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
Siang Cilok Cilok 4 buah 66 175,5 1,6 1,4 38,3
Buah Mangga 1¼p 120 78,0 0,6 0,4 20,4
Salak ½p 32 26,2 0,1 0,1 6,8
Sore Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Oseng Kangkun 1p 100 15,1 2,3 0,2 2,1
kangk g
ung
Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0

Hasil Recall 24 jam : (19 November 2018)


Energi = 823 kkal (Asupan = 40,7%)
Protein = 14,8 gr (Asupan = 19,5%)
Lemak = 8,1 gr (Asupan = 14,4%)
Karbohidrat = 174,9 gr (Asupan = 57,7%)

392
393

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG DIPEROLEH


(BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)
Pemeriksaan Ambang Batas Hasil Status
Pemeriksaan

Hemoglobin 11-15 gr% 12,5 gr% Normal

Kesimpulan :
Dari data hasil laboratorium dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin Ny. Erika Listiorini
adalah normal.

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI(ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT)


BB sebelum hamil = 40 kg
BB sekarang (19/11/2018) = 51,6 kg
TB = 156 cm
LILA = 22 cm
IMT = BB (kg) / TB2 (cm) = 51,6 / 1,562 = 51,6 / 2,43 = 21,2 (Normal)
BBI Sebelum Hamil = TB-100 – 10% (TB-100) = 156 – 100 – 10% (156-100)
= 56 – 10% (56)
= 56 – 5,6 = 50,7 kg
BBIH = BBI + (UH x 0,35)
= 50,7 kg + (28 x 0,35)
= 50,7 + 9,8 = 60,5 kg
PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)
1. Mual dan muntah
2. Pusing
3. Nafsu makan berkurang
4. Bengkak (-)
5. Kesemutan kedua kaki jika duduk terlalu lama
6. Tekanan darah (20/11/2018) = 90/60 mmHg (Normal = 120/80 mmHg  rendah)
RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,
medical/health history, and Social,personal/ family history, nutrition knowledge,
perception & behaviour.

393
394

1. Seorang wanita berusia 27 tahun


2. G2P1A0 Gravida 28 minggu
3. Suami bekerja sebagai buruh pabrik
4. Tinggal bersama suami dan anak yang berusia 5 tahun
5. Suami merokok
DIAGNOSIS GIZI
No. Problem Etiologi Simptom
1. Inadekuat oral intake Mual dan muntah Asupan energi 40,7%, protein
19,5%, lemak 14,4% dan
karbohidrat 57,7%
RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI
Inadekuat oral intake berkaitan dengan mual, muntah ditandai dengan asupan energi 40,7%,
protein 19,5%, lemak 14,4% dan karbohidrat 57,7%
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan makan pasien
2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi ibu hamil
Prinsip :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Cukup lemak
4. Cukup karbohidrat
Syarat :
1. Mengandung sejumlah = Energi : 2021 kkal
Protein : 75,7 gr
Lemak : 56,1 gr
Karbohidrat : 303,1 gr
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
= (BBI x kebutuhan energi sesuai target BB & aktivitas (sedang) )
= 50,7 kg x 30 kkal
= 1521 kkal
Kebutuhan energi = kebutuhan energi sesuai BBI + 500 kkal
= 1521 kkal + 500 kkal

394
395

= 2021 kkal
Kebutuhan protein = 15% x 2021 kkal = 75,7 gr
Kebutuhan lemak = 25% x 2021 kkal = 56,1 gr
Kebutuhan karbohidrat = 60% x 2021 kkal = 303,1 gr
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
BENTUK PEMBERIAN (food MAKAN DIBERIKAN
MAKANAN ATAU delivery):
FORMULA YANG
DIBERIKAN ::
Makanan biasa Oral 3x makanan utama Energi : 2021 kkal
2x selingan Protein : 75,7 gr
Lemak : 56,1 gr
Karbohidrat :
303,1 gr
MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER PAREMETER PAREMETER PAREMETER
YANG YANG YANG YANG
DIMONITOR DIMONITOR DIMONITOR DIMONITOR
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan
pasien meningkat
≥80%
Berat badan 1 minggu sekali Penimbangan berat Berat badan
badan meningkat 0,5 kg
per minggu
BAHAN MAKANAN YANG BOLEH BAHAN MAKANAN YANG TIDAK
DIBERIKAN BOLEH DIBERIKAN
 Sumber zat tenaga : beras, kentang,  Makanan yang berlemak
bihun, mie, roti, makaroni, krakers, dll  Goreng-gorengan
 Sumber zat pembangun : ayam, ikan,  Makanan yang merangsang saluran
daging, telur, keju, susu, kacang- cerna
kacangan, tahu, tempe  Berbumbu tajam
 Sumber zat pengatur : sayur-sayuran  Bahan makanan yang mengandung
yang berwarna hijau dan buah-buahan alkohol

395
396

segar  Kopi
 Mengandung zat tambahan (
pengawet, pewarna dan bahan
penyedap)
KONSELING GIZI
Topik Gizi ibu hamil
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi ibu hamil
Tujuan Khusus 1. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi ibu
hamil
2. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Pasien/Keluarga pasien Ny. E
Waktu 22 Oktober 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah Ny. Purwanti Ds. Gading
RT.04/RW.07
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Ibu Hamil
Materi Konseling 1. Menjelaskan gambaran singkat
mengenai gizi ibu hamil
2. Menjelaskan hal-hal yang perlu
dilakukan oleh ibu hamil
3. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
4. Memberikan gambaran contoh menu
sehari
Evaluasi 1. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.

396
397

2. Memberikan kesempatan kepada pasien


dan keluarga pasien untuk bertanya bila
ada yang belum jelas.
3. Pasien dan keluarga psien dapat
menerapkan mengenai gizi ibu hamil

397
398

HASIL MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data antropometri, fisik klinis
serta data biokimia.
a. Perkembangan Asupan Makan
Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima responden terhadap
diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 18 November 2018, pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan
menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 2021 kkal, Protein 75,7 gram, Lemak 56,1 gram, KH 303,1 gram
Parameter 18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018 Evaluasi
Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
makan makan makan
Asupan 823 kkal 40,7% BELUM 1246 kkal 61,6% BELUM 1702 kkal 84,2% TERCAPAI MENINGKAT
energi TERCAPAI TERCAPAI
Asupan 14,8 gr 19,5% BELUM 41,3 gr 54,5% BELUM 61,8 gr 81,6% TERCAPAI MENINGKAT
protein TERCAPAI TERCAPAI
Asupan 8,1 gr 14,4% BELUM 48,3 gr 86% TERCAPAI 71,6 gr 127,6% TERCAPAI MENINGKAT
lemak TERCAPAI
Asupan 174,9 gr 57,7% BELUM 168,4 gr 55,5% BELUM 214 gr 70,6% BELUM MENINGKAT
karbohidrat TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI

398
399

Pembahasan :
Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi, protein dan lemak tercapai hingga ≥80% secara
bertahap tetapi asupan karbohidrat belum mencapai 80%.

b. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018
Berat Badan 51,4 kg 51,6 kg 52,1 kg Mencapai penambahan Mengalami kenaikan
berat badan sebesar 0,5 berat badan
kg
LILA 23 cm - -

399
400

Pembahasan :
Pada kunjungan kedua selang waktu 4 hari Ny. Erika mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,2 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 10
hari mengalami kenaikan sebesar 0,5 kg.

400
401

401
402

Asupan Makan

Recall 24 jam (19 November 2018)

Waktu Menu Bahan Penukar Berat Energ Protei Lemak Karbohidrat


Makana (gr) i n (gram) (gram)
n (kkal) (gram)
Pagi Nasi Beras 1½p 75 270,7 5,0 0,5 59,6
Oseng Kacang 1p 100 34,9 1,9 0,3 7,9
kacan panjang
g Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
Siang Cilok Cilok 4 buah 66 175,5 1,6 1,4 38,3
Buah Mangga 1¼p 120 78,0 0,6 0,4 20,4
Salak ½p 32 26,2 0,1 0,1 6,8
Sore Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Oseng Kangkun 1p 100 15,1 2,3 0,2 2,1
kangk g
ung Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0

Energi = 823 kkal


Protein = 14,8 gr
Lemak = 8,1 gr
Karbohidrat = 174,9 gr

Recall 24 jam (22 November 2018)

Waktu Menu Bahan Penukar Berat Energi Protein Lemak Karbohidr


Makana (gr) (kkal) (gram) (gram) at
n (gram)
Pagi Nasi Beras 1 p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Oseng Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
tempe Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
Temp Tempe 1p 50 99,5 9,5 3,8 0,5
e Minyak 2p 10 86,2 0,0 10,0 0,0

402
403

goren
g
Bakw Bakwan 1p 137 1,9 11,5 6,7
an
Pecel Kacang 1p 25 8,7 0,5 0,1 2,0
sayura panjang
n Bayam 25 9,3 0,9 0,1 1,8
Taoge 25 15,2 1,6 0,9 1,2
Kol 25 5,5 0,3 0,1 1,1
Teh Gula 1p 13 50,3 0,0 0,0 13,0
manis pasir
Siang Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Temp Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
e Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
goren
g
Tumis Kangkun 1p 100 15,1 2,3 0,2 2,1
kangk g
ung Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
Sore Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Temp Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
e Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
goren
g

Energi = 1246 kkal


Protein = 41,3 gr
Lemak = 48,3 gr
Karbohidrat = 168,4 gr

RECALL III (02 Desember 2018)

403
404

Waktu Menu Bahan Penukar Berat Energi Protein Lemak Karbohidr


Makana (gr) (kkal) (gram) (gram) at
n (gram)
Pagi Nasi Beras 1 p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Temp Tempe 1p 50 99,5 9,5 3,8 0,5
e Minyak 2p 10 86,2 0,0 10,0 0,0
goren
g
Tumis Kangkun 1p 100 15,1 2,3 0,2 2,1
Kang g
kung Minyak ½p 2,5 21,6 0,0 2,5 0,0
Bakw Bakwan 1p 137 1,9 11,5 6,7
an
Teh Gula 1p 13 50,3 0,0 0,0 13,0
manis pasir
Siang Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Temp Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
e Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
goren
g
Sayur Bayam 1p 100 37,0 3,7 0,2 7,3
baya
m
Buah Pisang 2p 100 92,0 1,0 0,5 23,4
Ambon
Sore Nasi Beras 1p 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Temp Tempe 1p 50 99,5 9,5 3,8 0,5
e Minyak 2p 10 86,2 0,0 10,0 0,0
goren
g
Sayur Bayam 1p 100 37,0 3,7 0,2 7,3
baya
m

404
405

Teh Gula 1p 13 50,3 0,0 0,0 13,0


manis pasir
Bakw Bakwan 1p 137 1,9 11,5 6,7
an

Energi = 1702 kkal


Protein = 61,8 gr
Lemak = 71,6 gr
Karbohidrat = 214 gr

Foto Home Visite

405
406

406
407

407
408

Leaflet

408
409

409
410

Kasus 10

Nama : Yulia Puspitarini

NIM : P1337431215008

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA USIA PEKERJAAN : Karyawan


PASIEN : Ny. Purwanti KEHAMILAN : 3 bulan Swasta
ALAMAT : Ds. Gading UMUR : 31 tahun JENIS KELAMIN :
RT.02/RW.07 Perempuan

ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)
Kualitatif (FFQ) :
 Pola makan pasien sebanyak 3x/hari
 Makanan pokok berupa nasi, frekuensi 3x/hari @100 gram
 Jarang mengonsumsi lauk hewani, tidak suka mengonsumsi ayam sejak hamil.
Mengonsumsi ikan 2x/minggu
 Mengonsumsi lauk nabati berupa tahu dan tempe, frekuensi 2-3x/hari, porsi tempe 1
ptg sdg @25 gram, dimasak dengan metode menggoreng, dan tahu dengan porsi 1 ptg
besar @110 gram dimasak dengan metode digoreng. Suka mengonsumsi makanan
dengan olahan digoreng
 Suka mengonsumsi sayuran, seperti bayam, kangkung, daun ubi jalar, frekuensi
3x/hari
 Suka mengonsumsi buah, seperti pisang, jeruk, pepaya, frekuensi 2-3x/hari
Kuantitatif (Recall 24 jam) :
Wakt Menu Bahan Penuka Bera Energ Protei Lema Karbohidra
u Makana r t (gr) i n k t
n (kkal) (gram) (gram (gram)
)
Pagi Nasi Beras ½ p 25 90,2 1,7 0,2 19,9

410
411

Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1


goren Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
g
Susu Susu 3 sdt 30 120 6 2 19
SGM
Siang Biskui Biskuit 5 keping 27 130 2 5 19
t roma
Buah Apel 1p 85 50,2 0,2 0,3 13,0
Sore Nasi Beras ½p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Temp Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
e Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
goren
g
Sayur Bayam ½p 50 18,5 1,9 0,1 3,7
bayam
Buah Apel 1p 85 50,2 0,2 0,3 13,0
Jeruk 1p 55 25,9 0,5 0,1 6,5

Hasil Recall 24 jam : (18 November 2018)


Energi = 794,8 kkal
Protein = 27,7 gr
Lemak = 25,3 gr
Karbohidrat = 120,2 gr

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG DIPEROLEH


(BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)
Pemeriksaan Ambang Batas Hasil Status
Pemeriksaan

Hemoglobin 11-15 gr% 13,4 gr% Normal

411
412

Kesimpulan :
Dari data hasil laboratorium dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin Ny. Purwanti
adalah normal.

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI(ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT)


BB sebelum hamil = 50 kg
BB sekarang (17/11/2018) = 49,1 kg
TB = 154 cm
LILA = 24 cm
IMT = BB (kg) / TB2 (cm) = 49,1 / 1,542 = 49,1 / 2,37 = 20,7 (Normal)
BBI Sebelum Hamil = TB-100 – 10% (TB-100) = 154 – 100 – 10% (154-100)
= 54 – 10% (54)
= 54 – 5,4 = 48,6 kg
BBIH = BBI + (UH x 0,35)
= 48,6 kg + (12 x 0,35)
= 48,6 + 4,2 = 52,8 kg
PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)
1. Mual dan muntah
2. Pusing
3. Nafsu makan berkurang
4. Bengkak (-)
5. Tekanan darah = 110/90 mmHg (Normal = 120/80 mmHg  normal)
RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,
medical/health history, and Social,personal/ family history, nutrition knowledge,
perception & behaviour.
1. Seorang wanita berusia 31 tahun
2. G2P1A0 Gravida 12 minggu
3. Bekerja sebagai buruh pabrik dan suami bekerja sebagai buruh bangunan
4. Tinggal bersama suami dan anak yang berusia 7,5 tahun
DIAGNOSIS GIZI
No. Problem Etiologi Simptom
1. Inadekuat oral Mual dan Hasil recall 24 jam :
intake muntah Energi = 794,8 kkal (Asupan = 48,5%)

412
413

Protein = 27,7 gr (Asupan = 45,1%)


Lemak = 25,3 gr (Asupan = 55,6%)
Karbohidrat = 120,2 gr (Asupan = 48,9%)

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI


Inadekuat oral intake berkaitan dengan mual, muntah ditandai dengan asupan energi 48,5%,
protein 45,1%, lemak 55,6% dan karbohidrat 48,9%
INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan makan pasien
2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi ibu hamil
Prinsip :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Cukup lemak
4. Cukup karbohidrat
Syarat :
1. Mengandung sejumlah = Energi : 1638 kkal
Protein : 61,4 gr
Lemak : 45,5 gr
Karbohidrat : 245,7 gr
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
= (BBI x kebutuhan energi sesuai target BB & aktivitas (berat) )
= 48,6 kg x 30 kkal
= 1458 kkal
Kebutuhan energi = kebutuhan energi sesuai BBI + 180 kkal
= 1458 kkal + 180 kkal
= 1638 kkal
Kebutuhan protein = 15% x 1638 kkal = 61,4 gr
Kebutuhan lemak = 25% x 1638 kkal = 45,5 gr
Kebutuhan karbohidrat = 60% x 1638 kkal = 245,7 gr
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
BENTUK PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN

413
414

MAKANAN ATAU (food delivery):


FORMULA YANG
DIBERIKAN ::
Makanan biasa Oral 3x makanan Energi : 1638 kkal
utama Protein : 61,4 gr
2x selingan Lemak : 45,5 gr
Karbohidrat : 245,7 gr
MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER PAREMETER PAREMETER PAREMETER YANG
YANG YANG YANG DIMONITOR
DIMONITOR DIMONITOR DIMONITOR
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan pasien
meningkat ≥80%
Berat badan 1 minggu sekali Penimbangan Berat badan meningkat 0,5
berat badan kg per minggu
BAHAN MAKANAN YANG BOLEH BAHAN MAKANAN YANG TIDAK
DIBERIKAN BOLEH DIBERIKAN
 Sumber zat tenaga : beras, kentang,  Makanan yang berlemak
bihun, mie, roti, makaroni, krakers,  Goreng-gorengan
dll  Makanan yang merangsang saluran
 Sumber zat pembangun : ayam, cerna
ikan, daging, telur, keju, susu,  Berbumbu tajam
kacang-kacangan, tahu, tempe  Bahan makanan yang mengandung
 Sumber zat pengatur : sayur- alkohol
sayuran yang berwarna hijau dan  Kopi
buah-buahan segar  Mengandung zat tambahan ( pengawet,
pewarna dan bahan penyedap)

414
415

KONSELING GIZI
Topik Gizi ibu hamil
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi ibu hamil
Tujuan Khusus 3. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi ibu
hamil
4. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Pasien/Keluarga pasien Ny. P
Waktu 22 Oktober 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah Ny. Purwanti Ds. Gading
RT.02/RW.07
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Ibu Hamil
Materi Konseling 5. Menjelaskan gambaran singkat
mengenai gizi ibu hamil
6. Menjelaskan hal-hal yang perlu
dilakukan oleh ibu hamil
7. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
8. Memberikan gambaran contoh menu
sehari
Evaluasi 4. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.
5. Memberikan kesempatan kepada pasien
dan keluarga pasien untuk bertanya bila
ada yang belum jelas.
6. Pasien dan keluarga psien dapat

415
416

menerapkan mengenai gizi ibu hamil

416
417

HASIL MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data antropometri, fisik klinis
serta data biokimia.
c. Perkembangan Asupan Makan
Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima responden terhadap
diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 18 November 2018, pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan
menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1638 kkal, Protein 61,4 gram, Lemak 45,5 gram, KH 245,7 gram
Parameter 18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018 Evaluasi
Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
makan makan makan
Asupan 794,8 kkal 48,5% BELUM 868 kkal 52,9% BELUM 1507 kkal 92% TERCAPAI MENINGKAT
energi TERCAPAI TERCAPAI
Asupan 27,7 gr 45,1 gr BELUM 26,9 gr 43,8% BELUM 58,6 gr 95,4% TERCAPAI MENINGKAT
protein TERCAPAI TERCAPAI
Asupan 25,3 gr 55,6% BELUM 30,7 gr 67,4% BELUM 57,5 gr 126,3% TERCAPAI MENINGKAT
lemak TERCAPAI TERCAPAI
Asupan 120,2 gr 48,9% BELUM 124,8 gr 50,7% BELUM 205,5 gr 83,6% TERCAPAI MENINGKAT
karbohidrat TERCAPAI TERCAPAI

417
418

Pembahasan :
Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi, protein dan karbohidratnya tercapai hingga ≥80%
secara bertahap.

d. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018
Berat Badan 49,1 kg 49,3 kg 49,8 kg Mencapai penambahan Mengalami kenaikan
berat badan 0,5 kg berat badan
LILA 24 cm - -

Pembahasan :

418
419

Pada kunjungan kedua selang waktu 4 hari Ny. Purwanti mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,2 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu
10 hari mengalami kenaikan sebesar 0,5 kg.

419
420

Asupan Makan

Recall 24 jam I (18 November 2018)

Wakt Men Bahan Penuk Ber Ener Protei Lema Karbohid


u u Makan ar at gi n k rat
an (gr) (kkal (gram (gra (gram)
) ) m)
Pagi Nasi Beras ½ p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goren Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
g
Susu Susu 3 sdt 30 120 6 2 19
SGM
Siang Bisku Biskuit 5 27 130 2 5 19
it keping
roma
Buah Apel 1p 85 50,2 0,2 0,3 13,0
Sore Nasi Beras ½p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Temp Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
e Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
goren
g
Sayur Bayam ½p 50 18,5 1,9 0,1 3,7
baya
m
Buah Apel 1p 85 50,2 0,2 0,3 13,0
Jeruk 1p 55 25,9 0,5 0,1 6,5

Energi = 794,8 kkal


Protein = 27,7 gr

420
421

Lemak = 25,3 gr
Karbohidrat = 120,2 gr

Recall 24 jam (22 November 2018)

Wakt Menu Bahan Penuk Ber Ener Protei Lema Karbohid


u Makan ar at gi n k rat
an (gr) (kkal (gram (gra (gram)
) ) m)
Pagi Nasi Beras ¼p 12, 45,1 0,8 0,1 9,9
5
Temp Tempe 1p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
e Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
goren
g
Pisan Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7
g Ambon
Ambo
n
Susu Susu 3 sdt 30 120 6 2 19
SGM
Siang Nasi Beras ¼p 12, 45,1 0,8 0,1 9,9
5
Telur Telur 1p 55 85,3 6,9 5,8 0,6
rebus ayam
Pisan Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7
g Ambon
Ambo
n
Wafer Wafer 1 152 2 7 20

421
422

tango tango bungk


us
Sore Bisku Biskuit 2 190 4 8 26
it PMT keping
PMT
Pisan Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7
g Ambon
Ambo
n

Energi : 868 kkal


Protein : 26,9 gr
Lemak : 30,7 gr
Karbohidrat : 124,8 gr

Recall 24 jam (02 Desember 2018)

Wakt Menu Bahan Penuk Ber Ener Protei Lema Karbohid


u Makan ar at gi n k rat
an (gr) (kkal (gram (gra (gram)
) ) m)
Pagi Nasi Beras ½ p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goren Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
g
Pisan Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7
g Ambon
Ambo
n
Susu Susu 3 sdt 30 120 6 2 19

422
423

SGM
Siang Nasi Beras ½ p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goren Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
g
Sayur Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2
Sop Daun 25 5,3 0,3 0,2 1,3
bawang
Kemban 25 6,3 0,3 0,1 1,4
g kol
Kol 25 5,5 0,3 0,1 1,1
Pisan Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7
g Ambon
Ambo
n
Wafer Wafer 1 152 2 7 20
tango tango bungk
us
Sore Nasi Beras ½ p 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goren Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
g
Sayur Bayam 1p 100 37,0 3,7 0,2 7,3
Baya
m
Jeruk Jeruk 1p 110 51,8 1,0 0,1 13,0
Bisku Biskuit 4 380 8 16 52
it PMT keping
PMT

423
424

Energi : 1507 kkal


Protein : 58,6 gr
Lemak : 57,5 gr
Karbohidrat : 205,5 gr

Foto Home Visite

424
425

425
426

426
427

427
428

Leaflet

428
429

429
430

Kasus 11

Nama : Tia Choirunisa

NIM : P1337431215060

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Nurkhamidah Usia : 9 PEKERJAA : IRT


PASIEN Kehamilan bulan N
(INISIAL)

ALAMAT : Karangboyo UMUR : 24 JENIS : Perempuan


tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

430
431

Kebiasaan makan dari FFQ: sumber tnaga: nasi 3x/hari @1 ½ centong,

Lauk : tempe 3x/hari @1ptg sdg, tahu 1x/hari @1 potong sdg, telur 2-3x/minggu @ 1 btr,
ayam 2-3x/minggu @1 ptg sdg, lauk digoreng 2x/hari, di santan 3x/minggu

Sayur: kangkung 3x/minggu @50 gr, bayam 2x/minggu @50 gr, kacang panjang
1x/minggu @50 gr, kol 1x/minggu @50 gr,

buah: Mangga 4x/minggu @1 bh, pir 4x/minggu @1bh

Recall 24 Jam

Pagi : nasi 1 centong, ayam bb kuning 1p, tahu goreng 1p, oseng buncis wortel 1p

Siang : nasi 1 centong, telur rebus 1p, tempe opor 1p, sosis goreng 1p, labu santan ½ p

Sore : nasi 1 centong, telur dadar 1p, tempe opor 1 p, labu santan ½ p

Nilai gizi:

Energi 1099 kkal, Protein 50,7 gr, Lemak 48 gr, KH 116 gr

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

Hb : 10,00 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)

431
432

Berat badan sebelum asuhan : 74 kg

Berat badan setelah asuhan : 77 kg

Tinggi badan :155 cm

BBI : 50 kg

LILA : 26 cm

Status gizi menurut LILA

LILA= 26/ 28,6x100% = 90,9 (gizi baik)

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Pasien tampak overweight

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and

Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception &behaviour.

Responden tinggal bersama suami, responden tidak mempunyai riwayat penyakit lain dan
tidak mempunyai alergi makanan.

Diagnosis Gizi

No Problem Etiologi Simptom

NI.5 Peningkatan Anemia dan persiapan Hb= 10 gr/dl


.1 kebutuhan zat tindakan pembedahan/
gizi (protein) kelahiran

432
433

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

Peningkatan kebutuhan zat gizi (protein) berhubungan dengan anemia dan persiapan
tindakan pembedahan/ kelahiran ditandai dengan Hb= 10 gr/dl

INTERVENSI GIZI

PERENCANAAN

TERAPI DIET

TUJUAN :

1. Memberikan makanan untuk membantu meningkatkan kadar Hb menjadi normal


2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil

433
434

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 25 x BBI = 25 x 50 = 1250 kkal
Faktor aktivitas = 20% x 1250 = 250 kkal +
1500 kkal
SDA = 10% x 1500 = 150 kkal +
1650 kkal
Trimester 3 = 1650 + 300 kkal
kebutuhan energi = 1950 kkal
kebutuhan protein = 20% x 1950 kkal = 97,5 gram
kebutuhan lemak = 25% x 1950 kkal = 54,1 gram
kebutuhan karbohidrat = 55% x 1950 kkal = 268,1 gram

MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG


MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 1950 kkal
2 x selingan Protein : 97,5 gram
Lemak : 54,1 gram
KH : 268,1 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIMONITOR DIGUNAKAN PENCAPAIAN

Asupan makan 5 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan


pasien >80%
Berat badan 5 hari sekali Penimbangan Berat Berat Badan dan
Badan dan LILA meningkat

434
435

pengukuran LILA

435
436

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG


TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe

Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

436
437

KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKT
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

437
438

sil Monitoring dan Evaluasi

onitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan mak
ropometri, fisik klinis serta data biokimia

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar day
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 13-26 November 2018, pen
tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protei
dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden selengkapnya
tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.

butuhan

ergi : 1950 kkal

otein : 97,5 gram

mak : 54,1 gram

KH : 268,1 gram

Tanggal 13 November 2018 Tanggal 18 November 2018 Tanggal 26 November 2018 Ev


ameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian A
Makanan Makanan Makanan
pan 1099 56,3 Tidak 1207 62 Tidak 1679,7 86 tercukupi Me
rgi Tercukupi Tercukupi

pan 50,7 52 Tidak 52,7 57,4 Tidak 60,1 61,6 Tidak Me


ein Tercukupi Tercukupi tercukupi

pan 48 88,7 Tercukupi 48 88,7 Tercukupi 49 90,5 Tercukupi Me


mak
pan 116 43,2 Tidak 139 51,8 Tidak 247 92,1 Tercukupi Me
bohidr Tercukupi Tercukupi

438
439

mbahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi protei
rcukupi. PMT yang diberikan tidak dimakan

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

13/11/2018 26/11/2018

Berat badan 74 kg 77 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 3 kg

LILA 26 cm 28 cm - Naik 2 cm

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 3 kg karena asupan makana responden selalu me
dari hari ke hari selama pemantauan

439
440

Kasus 12

Nama : Tia Choirunisa

NIM : P1337431215060

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Nurul aini Usia : 5 PEKERJAA : IRT


PASIEN Kehamilan bulan N
(INISIAL)

ALAMAT : Karangboyo UMUR : 28 JENIS : Perempuan


rt4/rw1 tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

440
441

Pola makan 3x sehari kalo tidak mual dan muntah

Nasi 3x/hari @1 centong

Singkong 1x/minggu @1p digoreng/dikolak

Ikan mas 2x/minggu @1 p

Sate 1x/minggu @1p

Telur rebus 1x/hari @1p

Bayam 3x/minggu @1 p

Sayur sop 3x/minggu @1 p

Coklat 1x/2hari @1 p

Recall 24 Jam

Pagi : nasi 1 centong, gembus goreng 3 bj, sayur sop 1 p

Siang :kacang tanah rebus 1 p, pisang 1 p

Sore : roti isi kelapa

Nilai gizi:

Energi 881,8 kkal, Protein 24,5 gr, Lemak 45 gr, KH 98 gr

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

Hb : 12,9 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

441
442

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)

Berat badan sebelum asuhan : 45,9 kg

Berat badan setelah asuhan :46,4 kg

Tinggi badan :155 cm

BBI : 50 kg

LILA : 21 cm

Status gizi menurut LILA

LILA= 21/ 28,6x100% = 73,4 (gizi kurang)

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Pasien tampak kurus

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and

Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception &behaviour.

Responden tinggal bersama suami, responden tidak mempunyai riwayat penyakit lain dan
tidak mempunyai alergi makanan.

Diagnosis Gizi

No Problem Etiologi Simptom

6. Inadekuat Mual muntah Hasil recall 24 jam :

442
443

oral intake Energi 881,8 kkal, Protein 24,5 gr,


Lemak 45 gr, KH 98 gr

Status gizi menurut LILA= 73,4 (gizi


kurang)

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual yang dibuktikan dengan hasil
recall 24 jam: Energi 881,8 kkal, Protein 24,5 gr, Lemak 45 gr, KH 98 gr Status gizi
menurut LILA= 73,4 (gizi kurang)

INTERVENSI GIZI

PERENCANAAN

TERAPI DIET

TUJUAN :

1. Meningkatkan asupan makan pasien


2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi hamil

443
444

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 25 x BBI = 25 x 50 = 1250 kkal
Faktor aktivitas = 20% x 1250 = 250 kkal +
1500 kkal
SDA = 10% x 1500 = 150 kkal +
1650 kkal
Trimester 1 = 1650 + 180 kkal
kebutuhan energi = 1830 kkal
kebutuhan protein = 20% x 1830 kkal = 91,5 gram
kebutuhan lemak = 25% x 1830 kkal = 50,8 gram
kebutuhan karbohidrat = 55% x 1830 kkal = 251,6 gram

MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG


MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 1830 kkal
2 x selingan Protein : 91,5 gram
Lemak : 50,8 gram
KH : 251,6 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIMONITOR DIGUNAKAN PENCAPAIAN

Asupan makan 5 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan


pasien meningkat
>80%
Berat badan 5 hari sekali Penimbangan Berat Berat Badan dan

444
445

Badan dan LILA meningkat


pengukuran LILA

445
446

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG


TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging
kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber protein nabati : tahu, tempe

Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

446
447

KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

447
448

sil Monitoring dan Evaluasi

onitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan mak
ropometri, fisik klinis serta data biokimia

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar day
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 13-26 November 2018, pen
tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protei
dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden selengkapnya
tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.

butuhan

ergi : 1830 kkal

otein : 91,5 gram

mak : 50,8 gram

KH : 251,6 gram

Tanggal 13 November 2018 Tanggal 18 November 2018 Tanggal 26 November 2018 Ev


ameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian A
Makanan Makanan Makanan
pan 881,8 kkal 48,1 Tidak 1040 56,8 Tidak 1161 63,4 Tidak Me
rgi Tercukupi Tercukupi tercukupi

pan 24,5 gr 26,7 Tidak 22,4 24,4 Tidak 28,5 31,1 Tidak Me
ein Tercukupi Tercukupi tercukupi

pan 45 gr 88,5 Tercukupi 38 74,8 Tidak 42 82,6 Tercukupi Me


mak Tercukupi
pan 98 gr 38,9 Tidak 164 65,1 Tidak 179 71,1 Tidak Me
bohidr Tercukupi Tercukupi Tercukupi

mbahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi,

448
449

n karohidratnya belum tercukupi. PMT yang diberikan tidak dimakan

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

13/11/2018 26/11/2018

Berat badan 45,9 kg 46,4 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,5 kg

LILA 21 cm 21,5 cm - Naik 0,5 cm

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,5 kg karena asupan makana responden selalu me
dari hari ke hari selama pemantauan

449
450

Kasus 13

Nama : Fyna Zakiyah

NIM : P13374312150

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)


IDENTITAS PASIEN
NAMA : Luthfiana Usia : 4 bln PEKERJAA : Ibu rumah
PASIEN Kehamilan N tangga
(INISIAL)
ALAMAT : Candisari UMUR : 23 JENIS : Perempuan
tahun KELAMIN
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)
Menyukai makanan pedas
Tidak suka sayur dan makanan manis
Tidak ada alergi makanan
Pola makan 3x sehari dengan nasi 3x/hr @ 1 gls; tempe 3x/mgg @ 2 ptg; tahu 3x/mgg @2
ptg; telur ayam 1x/hr @ 1 btr; ayam 2x/ mgg @ 1 ptg sdg; ikan 1x/mgg @ 1 ptg sdg;
jeruk; semangka; mangga; pisang; susu frishian flag ibu hamil 1x/ hr @ 4 sd takar.
Recall 24 Jam
Sore : nasi,tumis tempe tauge
Pagi : nasi, telur rebus, tempe goreng, susu ibu hamil, wafer nabati keju
Siang : nasi, tempe goreng, jeruk
Rata-rata hasil recall :
Energi : 1261,5 kkal (68,08%)
Protein : 54,0 gr (65,85%)
Lemak : 35,1 gr (68,2%)
KH : 183,5 gr (69,13%)
DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG
DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)
HbsAg : negative
HIV : negative

450
451

451
452

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)
Berat badan sebelum asuhan : 41,0 kg
Berat badan setelah asuhan :42,8 kg
Tinggi badan :150 cm
LILA : Hari 1 21,2 cm
Hari 2 21,3 cm
Hari 3 21, 7 cm
PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)
Keadaan umum responden baik, mengeluh masih merasa eneg dan mual
Tensi 100/70 mmHg
Merupakan kehamilan yang pertama
Pasien tampak kurus
RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,
medical/health history, and
Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception &behaviour.
Responden tinggal bersama suami, adik ipar dan mertuanya, responden tidak
mempunyai riwayat penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.
Diagnosis Gizi
No Problem Etiologi Simptom
7. Inadekuat Mual Hasil recall 24 jam :
oral intake Energi : 1261,5 kkal (68,08%)
Protein : 54,0 gr (65,85%)
Lemak: 35,1 gr (68,2%)
KH : 183,5 gr (69,13%)
RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan adanya mual yang dibuktikan dengan hasil
recall 24 jam: Energi : 1261,5 kkal; Protein : 54,0 gr; Lemak: 35,1 gr; KH: 183,5 gr
INTERVENSI GIZI
TUJUAN:
1. Meningkatkan berat badan responden
2. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkatkan sesuai kondisi bumil.

452
453

3. Memberikan edukasi gizi terkait kondisi ibu hamil

SYARAT:
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan.
2. Protein tinggi, yaitu 2,0 gram/ Kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 25 x BBI = 25 x 41 = 1025 kkal
Faktor aktivitas = 20% x 1025 = 205kkal +
1230 kkal
SDA = 10% x 1230 = 123 kkal +
1353 kkal
Trimester 2 = 1353+ 500 = 1853 kkal
kebutuhan energi = 1853 kkal
kebutuhan protein = 2 x BB= 2x 41= 82 gram
kebutuhan lemak = (25% x 1853 kkal)/9 = 51,47 gram
kebutuhan karbohidrat = (1853 –((82 x 4) + (51,47 x 9)))/4= 265,44 gram
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU
FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 1853 kkal
2 x selingan Protein : 82 ,21 gram
Lemak : 51,47 gram
KH : 265,44 gram

453
454

RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIGUNAKAN PENCAPAIAN
DIMONITOR
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan
pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat
pengukuran LILA

454
455

BAHAN MAKANAN YANG


BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein nabati : tahu, tempe kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

455
456

KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

456
457

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
i. Perkembangan Asupan Makan
Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 14 November- 2 Desember 2018,
pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi,
protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1853 kkal, Protein 82 gram, Lemak 51,47 gram, KH 265,44 gram
14/11/2018 24/11/2018 02/12/2018 Evaluasi
Asupan Asupan Asupan Asupan
Parameter % Pencapaian % Pencapaian % Pencapaian
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1261,5 68,08 Tidak 1264,8 68,26 Tidak 1359,2 73,35 Tidak Meningkat
Energi tercapai tercapai tercapai
Asupan 54,0 65,85 Tidak 57,6 70,24 Tidak 58,8 71,71 Tidak Meningkat
Protein tercapai tercapai tercapai
Asupan 35,1 68,2 Tidak 40,4 78,49 Tidak 46,9 91,12 Tercapai Meningkat
Lemak tercapai tercapai
Asupan 183,5 69,13 Tidak 186,8 70,37 Tidak 187,6 70,67 Tidak Meningkat
Karbohidr tercapai tercapai tercapai

457
458

at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat namun kecukupan zat gizi energi, protein
dan karohidratnya belum tercukupi.
j. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Tanggal
Evaluasi Target Evaluasi
24/11/2018 02/12/2018
Berat badan 41 kg 41,7 kg Mencapai penambahan berat Mencapai
badan 0,5 kg
LILA 21,2 cm 21,7 cm - -
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 1 kg karena asupan makana responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan karena asupan makana responden selalu meningkat dari hari ke
hari selama pemantauan

458
459

RECALL Pertama (14 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERA E P L KH


BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Telur rebus Telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6
ayam
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goreng Minyak 5 43,1 0 5,0 0
goring
Susu frishian Susu 45 190,0 9,0 5,0 23,0
flag mama
Snack Wafer Richees 32 97,9 2,0 0,8 20,4
nabati
Siang Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goreng Minyak 5 43,1 0 5,0 0
goring
Snack Jeruk manis Jeruk 250 117,7 2,3 0,3 29,5
manis
Sore Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Tumis tempe Tempe 40 79,6 7,6 3,1 6,8
toge Toge 10 6,1 0,7 0,3 0,5
Minyak 2 17,2 0 2,0 0
JUMLAH TOTAL 1261, 54,0 35,1 183,5
5
1853 82 51,47 265,4
KEBUTUHAN
4

459
460

ASUPAN (%) 68,08 65,85 68,2 69,13

RECALL HARI KE 2 (24 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERA E P L KH


BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Tahu goreng Tahu 50 99,5 9,5 3,8 8,5
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
goring
Susu frishian Susu 45 190,0 9,0 5,0 23,0
flag mama
Snack Semangka Semangka 150 48,0 0,9 0,6 10,8
Siang Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goreng Minyak 5 43,1 0 5,0 0
goring
Snack Wafer Richees 32 97,9 2,0 0,8 20,4
nabati
Jeruk manis Jeruk 250 117,7 2,3 0,3 29,5
manis
Sore Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Tumis tempe Tempe 40 79,6 7,6 3,1 6,8
toge Toge 10 6,1 0,7 0,3 0,5
Minyak 2 17,2 0 2,0 0
JUMLAH TOTAL 1264, 57,6 40,4 186,8
8

460
461

1853 82 51,47 265,4


KEBUTUHAN
4

ASUPAN (%) 68,26 70,24 78,49 70,37

RECALL HARI KETIGA (2 Desember 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERA E P L KH


BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Telur dadar Telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6
ayam
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Susu frishian Susu 45 190,0 9,0 5,0 23,0
flag mama
Snack Jeruk manis Jeruk 50 23.5 0.4 0.1 5,9
manis
Semangka Semangka 150 48,0 0,9 0,6 10,8
Siang Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Ayam goreng Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
goring
Tumis tahu Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9
Minyak 2 17,2 0 2,0 0
Snack ABC Sari ABC Sari 100 130,0 2,4 0,2 28,6
kacan hijau kacan
hijau
Sore Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6

461
462

Ayam asam Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0


manis Tepung 10 36,4 1,0 0,1 7,6
terigu
Minyak 2 17,2 0 2,0 0
JUMLAH TOTAL 1359, 58,8 46,9 167,6
2
1853 82 51,47 265,4
KEBUTUHAN
4

ASUPAN (%) 73,35 71,71 91,12 70,67

462
463

463
464

464
465

Kasus 14
Nama : Fyna Zakiyah
NIM : P13374312150
PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)
IDENTITAS PASIEN
NAMA : Susmiati Usia : 8 bln PEKERJAA : Kariyawan
PASIEN Kehamilan N pabrik
(INISIAL)
ALAMAT : Candisari UMUR : 36 JENIS : Perempuan
tahun KELAMIN
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)
Menyukai makanan pedas
Tidak suka sayur dan makanan manis
Tidak ada alergi makanan
Pola makan 3x sehari dengan nasi 3x/hr @ 1 gls; tempe 3x/mgg @ 2 ptg; tahu 3x/mgg @2
ptg; telur ayam 1x/hr @ 1 btr; ayam 2x/ mgg @ 1 ptg sdg; ikan 1x/mgg @ 1 ptg sdg;
jeruk; semangka; mangga; pisang; susu frishian flag ibu hamil 1x/ hr @ 4 sd takar.
Recall 24 Jam
Sore : nasi,tumis tempe tauge
Pagi : nasi, telur rebus, tempe goreng, susu ibu hamil, wafer nabati keju
Siang : nasi, tempe goreng, jeruk
Rata-rata hasil recall :
Energi : 1261,5 kkal (68,08%)
Protein : 54,0 gr (65,85%)
Lemak : 35,1 gr (68,2%)
KH : 183,5 gr (69,13%)

465
466

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)
HbsAg : negative
HIV : negative

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)
Berat badan sebelum asuhan : 41,0 kg
Berat badan setelah asuhan :42,8 kg
Tinggi badan :150 cm
LILA : Hari 1 21,2 cm
Hari 2 21,3 cm
Hari 3 21, 7 cm
PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)
Keadaan umum responden baik, mengeluh masih merasa eneg dan mual
Tensi 100/70 mmHg
Merupakan kehamilan yang pertama
Pasien tampak kurus

466
467

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and
Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception &behaviour.
Responden tinggal bersama suami, adik ipar dan mertuanya, responden tidak mempunyai
riwayat penyakit lain dan tidak mempunyai alergi makanan.
Diagnosis Gizi
No Problem Etiologi Simptom
8. Inadekuat Kurang pengetahuan Hasil recall 24 jam :
oral intake tentang bahan makanan Energi : 1261,5 kkal (68,08%)
yang penting bagi ibu Protein : 54,0 gr (65,85%)
hamil Lemak: 35,1 gr (68,2%)
KH : 183,5 gr (69,13%)
RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1. Inadekuat oral intake terkait dengan kurangnya pengetahuan tentang bahan
makanan yang penting bagi ibu hamil yang dibuktikan dengan hasil recall 24 jam:
Energi: 1261,5 kkal; Protein : 54,0 gr; Lemak: 35,1 gr; KH: 183,5 gr
INTERVENSI GIZI
TUJUAN:
1. Meningkatkan berat badan responden
2. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkatkan sesuai kondisi bumil.
3. Memberikan edukasi gizi terkait kondisi ibu hamil

SYARAT:
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan.
2. Protein tinggi, yaitu 2,0 gram/ Kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.

467
468

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 25 x BBI = 25 x 41 = 1025 kkal
Faktor aktivitas = 20% x 1025 = 205kkal +
1230 kkal
SDA = 10% x 1230 = 123 kkal +
1353 kkal
Trimester 2 = 1353+ 500 = 1853 kkal
kebutuhan energi = 1853 kkal
kebutuhan protein = 2 x BB= 2x 41= 82 gram
kebutuhan lemak = (25% x 1853 kkal)/9 = 51,47 gram
kebutuhan karbohidrat = (1853 –((82 x 4) + (51,47 x 9)))/4= 265,44 gram
MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG
MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU
FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makanan biasa Oral 3 x makanan utama Energi : 1853 kkal
2 x selingan Protein : 82 ,21 gram
Lemak : 51,47 gram
KH : 265,44 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET
YANG DIGUNAKAN PENCAPAIAN
DIMONITOR
Asupan makan 3 hari sekali Recall 24 jam Asupan makan
pasien meningkat
>80%
Berat badan 1 minggu Penimbangan Berat Berat Badan dan
sekali Badan dan LILA meningkat

468
469

pengukuran LILA

469
470

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN BAHAN MAKANAN YANG


TIDAK BOLEH
DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, ubi, mie sumber buah dan sayur : yang
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur, daging bergas seperti kubis, mangga,
Sumber protein nabati : tahu, tempe kacang-kacangan, nangka, dll
Sumber buah dan sayur : semua kecuali yang bergas

470
471

KONSELING GIZI
1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diet TKTP
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

471
472

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data
antropometri, fisik klinis serta data biokimia
Perkembangan Asupan Makan
Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima
responden terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 14 November- 2 Desember 2018,
pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi,
protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 2356,2 kkal, Protein 142,8 gram, Lemak 65,45 gram, KH 299,1 gram

14/11/2018 24/11/2018 2/12/2018 Evaluasi


Asupan Asupan Asupan Asupan
Parameter % Pencapaian % Pencapaian % Pencapaian
Makanan Makanan Makanan
Asupan 1690,6 71,75 Tidak 1821 77,42 Tidak 2201 93,41 Tercapai Meningkat
Energi tercapai tercapai
Asupan 77,4 54,2 Tidak 82,6 57,84 Tidak 138,2 96,78 Tercapai Meningkat
Protein tercapai tercapai
Asupan 33,7 51,49 Tidak 63,8 97,48 Tercapai 73,1 111,69 Tercapai Meningkat
Lemak tercapai
Asupan 284,1 94,98 Tercapai 287,4 96,08 Tercapai 294,5 98,46 Tercapai Meningkat

472
473

Karbohidr
at
Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat dan sudah tercukupi.
Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Tanggal
Evaluasi Target Evaluasi
24/11/2018 2/12/2018
Berat badan 71 kg 71,2 kg Mencapai penambahan berat Mencapai
badan 0,5 kg
LILA 28,3 cm 28,5 cm - -
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 0,2 kg karena asupan makanan responden selalu meningkat
dari hari ke hari selama pemantauan
Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan karena asupan makana responden selalu meningkat dari hari ke
hari selama pemantauan

473
474

RECALL Pertama (14 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERA E P L KH


BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring Minyak 5 43,1 0 5,0 0
goring
Bening Bayam 50 18,5 1,9 0,1 9,7
bayam
Snack Wafer Richees 32 97,9 2,0 0,8 20,4
nabati
Siang Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Ikan segar 100 98,0 18,1 2,4 0
Garang asem
ikan Tomat
10 2,1 0,1 0 0,5
masak
Tempe
40 79,6 7,6 3,1 6,8
kedelai
Semur tempe
Gula
15 56,4 0 0 14,6
merah

Kacang
50 17,4 0,9 0,2 4,0
pnjng
Tumis
kacang Putren 50 54,0 1,6 0,6 12,6

Minyak 2 17,2 0 2,0 0

Snack Jeruk manis Jeruk 250 117,7 2,3 0,3 29,5

474
475

manis
Sore Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Tahu bumbu
Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9
kuning

Kacang
50 17,4 0,9 0,2 4,0
pnjng
Tumis
kacang Putren 50 54,0 1,6 0,6 12,6

Minyak 2 17,2 0 2,0 0

JUMLAH TOTAL 1690, 77,4 33,7 284,1


6
2356, 142,8 65,45 299,1
KEBUTUHAN
2

ASUPAN (%) 71,75 54,2 51,49 94,98

RECALL HARI KE 2 (24 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERA E P L KH


BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 125 162,5 3,0 0,3 35,8

Telur
Telur rebus 50 77,6 6,3 5,3 0,6
ayam

Tempe
bumbu Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
kuning

475
476

Tumis Kangkung 75 11,3 1,7 0,2 1,6


kangkung Minyak 2 17,2 0 2,0 0

Snack Jus jambu Jambu biji 100 50,9 0,8 0,6 11,9

Gula pasir 20 77,4 0 0 20,0

Siang Nasi Nasi 125 162,5 3,0 0,3 35,8


Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
goring Minyak 5 43,1 0 5,0 0
goring
Bening Bayam 75 27,8 2,8 0,2 5,5
bayam
Jagung 20 21,6 0,7 0,3 5,0
kuning
pipil

Snack Papaya Papaya 100 39,0 0,6 0,1 9,8


Sore Nasi Nasi 125 162,5 3,0 0,3 35,8
Tumis tempe Tempe 40 79,6 7,6 3,1 6,8
toge Toge 10 6,1 0,7 0,3 0,5
Minyak 2 17,2 0 2,0 0
Pepes tahu Tahu putih 50 38,0 4,1 2,4 0,9

Ca sawi putih Sawi putih 50 7,5 1,1 0,1 1,0

sosis 20 57,0 2,3 5,4 0

Minyak 2 17,2 0 2,0 0

JUMLAH TOTAL 1821 82,6 63,8 287,4

KEBUTUHAN 2356, 142,8 65,45 299,1

476
477

ASUPAN (%) 77,42 57,84 97,48 96,08

477
478

RECALL HARI KETIGA (2 Desember 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BERA E P L KH


BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 125 162,5 3,0 0,3 35,8
Telur dadar Telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6
ayam
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Snack Semangka Semangka 150 48,0 0,9 0,6 10,8
Siang Nasi Nasi 125 162,5 3,0 0,3 35,8
Ayam goreng Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
goring
Pepes tahu Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9
Telur
10 15,5 1,3 1,1 0,1
ayam

Sayur asem Terong 30 8,4 0,2 0,1 2,0

Kacang 30 10,5 0,6 0,1 2,4


panjang

Labu siam 30 6,0 0,3 0,1 1,3

Kacang 10 56,7 1,6 4,9 1,6


tanah
tanpa kulit

Snack Setup pisang pisang 80 73,6 0,8 0,4 18,7

Kolang- 20 38,8 0 0 10,0

478
479

kaling

Gula aren 10 36,9 0,1 0 9,4

Sore Nasi Nasi 125 162,5 3,0 0,3 35,8


Ayam asam Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
manis Tepung 10 36,4 1,0 0,1 7,6
terigu
Minyak 2 17,2 0 2,0 0

Tumis Kangkung 100 15,1 2,3 0,2 2,1

kangkung Minyak 2 17,2 0 2,0 0

JUMLAH TOTAL 2201 138,2 73,1 294,5

2356, 142,8 65,45 299,1


KEBUTUHAN
2
93,41 96,78 111,6 98,46
ASUPAN (%) 9

479
480

480
481

481
482

Kasus 15

Nama : Daulika S.L

NIM : P1337431215005

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : Ana Fitriana Usia : 8 PEKERJAA : Guru


PASIEN Kehamilan bulan N Bimbel
(INISIAL)

ALAMAT : CandisariRt 1 UMUR : 25tah JENIS : Perempuan


Rw 4 un KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

482
483

Pola makan responden teratur 3x sehari dengan nasi @200 gram, responden menyukai
berbagai jenis makanan sehingga tidak memiliki pantangan terhadap makanan apapun.
Nafsu makan responden baik. Responden menyukai berbagai macam sayur seperti bayam,
sop, dan kangkung. Responden kurang menyukai the manis. Responden mengkonsumsi
susu ibu hamil 1x sehari pada waktu pagi.

Recall 24 Jam

Pagi : nasi 1 ctg, bawal goreng 1 ptg, tahu goreng 1 ptg, manga 2 ptg, buah naga 1.4 buah,
sayur bayam, sayur asem, marning 3 bks, krupuk putih 10 biji, susu enmum segelas
belimbing. biscuit PMT 2 keping, anggur 5 biji

Siang : sayur asem 1 mgk, tempe goreng, buah naga ¼ bh, PMT 2 bks.

Malam : bakso 1 mgk, manga 2 ptg

Rata-rata hasil recall :

Energi : 2575,5kkal

Protein : 98,3 gr

Lemak : 88,6 gr

KH : 350,6 gr

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

Hb : 11,2 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)

483
484

Berat badan sebelum asuhan : 48 kg

Berat badan setelah asuhan : 59,4 kg

Beratbadan ideal : 53 – 10% (53) = 53 – 5,3 = 47,7

Tinggi badan : 153 cm

LILA : 24,5 cm

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Keadaan umum responden baik, mengeluh kesemutan jika terlalu lama diam, sering
buang air kecil (BAK), tidak ada edema pada kaki dan tangan.

Tubuh responden tampak gemuk

Mengalami mual dan muntah sejak kehamilan 7 minggu hingga 4 bulan

Kehamilannya merupakan kehamilan pertama yang sudah memasuki trimester III.

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and

Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception &behaviour.

Responden tinggal bersama suami dan orang tuanya. Responden tidak memiliki riwayat
degenerative (DM) dan juga tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan.

Responden mendapatkan terapi obat dari bidan berupa :

- Obat Calcium 1 x 1 per hari


- Tablet Fe 1 x 1 per hari yang selalu diminum pada waktu malam ketika mau tidur
malam

Responden memiliki riwayat penyakit gastritis (Magh)

484
485

Diagnosis Gizi

No Problem Etiologi Simptom

9. Ketidakseimb Kurangnya pengetahuan Hb : 10,14 mg/dl


angan zat gizi yang berhubungan
dengan makanan dan
nutrisi yang mengandung
Fe (zatbesi)

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI – 5.5KetidakseimbanganZatGizi

Ketidakseimbangan zat gizi berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang berhubungan


dengan makanan dan nutrisi yang mengandung Fe (zat besi) ditandai dengan kadar
Hbhanya 10,14 g/dl

INTERVENSI GIZI

1. Mempertahankan asupan makan responden


2. Mempertahankan berat badan responden
3. Memberikan edukasi gizi

PERENCANAAN

Mempertahankan berat badan dan lingkar lengan atas pasien dalam batas normal (ideal)
selama 3 minggu

TERAPI DIET

Gizi Ibu hamil

TUJUAN :

1. Mempertahankan asupan makan responden dan berat badan responden tetap


dalam batas normal (ideal)
2. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi ibu hamil

485
486

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BB IDEAL PRA HAMIL
= (153 – 100) – 10% (153-100)
= (153 – 100) – 10% (153 – 100)
= 53 – 5,3
= 47,7 KG
KEBUTUHAN ENERGI/HARI BUMIL SESUAI TARGET BB (NAIK) DAN AKTIVITAS
(SEDANG)
= (BBI X KEBUTUHAN ENERGI SESUAI TARGET BB & AKTIVITAS)
= (47,7 X 30)
= 1.431 KKAL

KEBUTUHAN ENERGI/HARI BUMIL


= KEBUTUHAN ENERGI BIASA + TAMBAHAN ENERGI TRIMESTER II
= 1.431 + 300
= 1.731 KKAL

KEBUTUHAN PROTEIN
= (15% X 1731) / 4
= 64,92 GR

KEBUTUHAN LEMAK
= (30% X 1731) / 9
= 57,7 GR

KEBUTUHAN KH
= (55% X 1731) / 4
= 238,02 GR

MACAM CARA FREKUENSI MAKAN JUMLAH YANG DIBERIKAN


DIET & PEMBERIAN
486
487

MAKANAN
ATAU
FORMULA
YANG
DIBERIKAN
Makananbiasa Per Oral 3x makananutama Energi : 1731 kkal
2x makananselingan Protein : 64,92 gram
Lemak : 57,7 gram
KH : 238,02 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET PENCAPAIAN
YANG DIGUNAKAN
DIMONITOR
Asupan makan 1 minggu Recall 24 jam Asupan makan responden>80%
Berat badan 1x seminggu Antropometri Beratbadantetapdalamnilai
normal
Pengetahuan Setelahintervensi Konselinggizidantanyajawab Pengetahuanresponenbertamba

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH BAHAN MAKANAN YANG TIDAK


DIBERIKAN BOLEH DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, sumber buah dan sayur : yang bergas seperti
ubi, mie kubis, mangga, kacang-kacangan, nangka,
dll
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur,
daging

Sumber protein nabati : tahu, tempe

Sumber buah dan sayur : semua kecuali


yang bergas

487
488

KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
- Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
- Penatalaksanaan Diit untuk Ibu Hamil
- Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
- Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
- Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi:
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

488
489

Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau


perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data antropometri, fisik
klinis serta data biokimia (jikaada)

Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden
dan untuk mengukur seberapa besar daya terima responden terhadap diet yang
diberikan. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai tanggal 17 – 20 november
2018, pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan
analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan
karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data
asupan makan rsponden selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan
makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1731 kkal, Protein 64,92 gram, Lemak 57,7 gram, KH
238,02 gram

18/11/2018 23/11/2018 2/12/2018 Evalu


Parameter As % Penc Asu % Penc Asu % Penca asi
up apaia pan apaia pan paian Asup
an n Ma n Mak an
M kan anan
ak an
an
an
Asupan 25 148 TER 270 156 TER 26 150 TER MENU
Energi 75 ,79 CAP 7,3 ,40 CAP 03 ,3% CAP RUN
,5 % AI % AI AI

Asupan 98 151 TER 119 184 TER 132, 205 TERC MENI
Protein ,3 ,42 CAP ,9 ,68 CAP 8 ,55 APAI NGKA
% AI % AI % T

489
490

Asupan 88 153 TER 79, 137 TER 72,1 124 TER MENU
Lemak ,6 ,55 CAP 4 ,60 CAP ,96 CAP RUN
% AI % AI % AI

Asupan 37 157 TER 220 90, TER 35 149 TER MENI


Karbohidrat 4, ,22 CAP ,6 65 CAP 5,3 ,27 CAP NGKA
2 % AI % AI % AI T

Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan mengalami


peningkatan dan penurunan namun kebutuhan energy, protein, lemak, dan
karbohidrat responden masih tercukupi. PMT ibu hamil yang telah dikonsumsi
sedikit demi sedikit sehingga dapa tmembantu mempertahankan kecukupan
asupan dan berat badan responden sehingga tidak mengalami KEK (kurang
energy kronis) yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Adanya
penurunan asupan disebabkan oleh ketidak stabilan porsi makanan yang
dikonsumsi oleh responden sehingga sedikit mengurangi jumlah kecukupan
asupan makan responden. Namun, terjadinya penurunan jumlah kecukupan
asupan makan responden tersebut tidak mengurangi / mempengaruhi berat badan
dan lingkar lengan atas. Dimana 2 hal tersebut merupakan tolok ukur penting bagi
masa kesehatan ibu hamil.

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi
responden
Evaluas Tanggal Target Evaluas
i i
18/11/201 23/11/201 2/12/201
8 8 8

Berat 48 59,4 66 Mencegahberatbadan< Tercapa


badan 48 kg i

LILA 24,5 cm 24,9 cm 25,3 cm 23,5 cm Tercapa


i

490
491

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan karena asupan


makana responden selalu meningkat dari hari ke hari selama pemantauan.

491
492

RECALL 24 JAM HARI 1

NO MENU NAMA BERA ENERG PROTEI LEMA KH


. BAHAN T I N K
1. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
BAWAL IKAN 100 83,9 18,2 0,7 0
GORENG BAWAL
MINYAK 5 43,1 0 5,0 0
KELAPA
TAHU TAHU 55 41,8 4,5 2,6 1,0
GORENG
MINYAK 5 43,1 0 5 0
KELAPA
BUAH MANGG 30 19,5 0,2 0,1 5,1
A
BUAH 125 40 0,8 0,5 9,0
NAGA
SAYUR BAYAM 50 18,5 1,9 0,1 3,7
BAYAM
TERONG 50 14,0 0,4 0,1 3,3
UNGU
SAYUR BUNCIS 60 20,9 1,1 0,2 47
ASEM
WORTEL 40 10,3 0,4 0,1 1,9
CAMILA
N
MARNIN JAGUNG 40 147,6 5,1 2,0 26,9
G POPCOR
N
GULA 30 110,7 0,2 0 28,3

492
493

AREN
KRUPUK 70 368,9 2,1 21,2 41,8
PUTIH
SUSU 220 145,1 7,0 8,6 10,6
SEGAR
2. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
SAYUR DAGING 50 134,4 12,4 9,0 0
ASEM SAPI
BUNCIS 50 17,4 0,9 0,2 4,0
TERONG 25 7,0 0,2 0,1 1,6
UNGU
TEMPE TEMPE 50 99,5 9,5 3,8 8,5
GORENG KEDELE
MINYAK 5 43,1 0 5 0
KELAPA
BUAH BUAH 125 40,0 0,8 0,5 9,0
NAGA
3. BAKSO DAGING 75 336,8 17,8 22,3 16,7
SAPI
MIE 25 35,3 1,2 0,2 7,1
BAKSO
BUAH MANGG 50 32,5 0,3 0,2 8,5
A
JUMLAH 2575,5 98,3 88,6 350,
6

493
494

RECALL 24 JAM HARI 2

NO MENU NAMA BERA ENER PROTEI LEMA KH


. BAHAN T GI N K
1. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
SEMUR TELUR 65 100,8 8,2 6,9 0,7
TELUR AYAM
KECAP 5 3,0 0,5 0 0,3
TAHU TAHU 55 41,8 4,5 2,6 1,0
BACEM
KECAP 5 3,0 0,5 0 0,3
TUMIS SAWI 30 4,5 0,7 0,1 0,6
SAWI PUTIH
SOSIS SAPI 25 71,3 2,9 6,7 0
WORTEL 30 7,7 0,3 0,1 1,4
CEMILAN MELON 200 76,5 1,2 0,4 16,6
BUBUR KACANG 25 29,0 1,9 0,1 5,2
KACANG HIJAU
IJO
SANTAN 20 14,2 0,1 1,3 0,6
GULA 5 19,3 0 0 5
PASIR
MINUMA SUSU 200 131,9 6,4 7,8 9,6
N SEGAR
2. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
AYAM DAGING 100 284,9 26,9 18,9 0
GORENG AYAM
MINYAK 5 43,1 0 5 0
GORENG

494
495

SUP KC. MERAH 25 83,8 5,8 0,3 15,1


KC.MERA
H
KENTANG 40 37,2 0,8 0 0,6
WORTEL 30 6,3 0,3 0,1 1,1
BUNCIS 20 7,0 0,4 0,1 1,6
CEMILAN KRUPUK 50 263,5 1,5 15,1 29,9
PUTIH
3. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
BAWAL IKAN 150 125,8 27,3 1,0 0
GORENG BAWAL
MINYAK 5 43,1 0 5 0
KELAPA
PEPES TAHU 55 41,8 4,5 2,6 1,0
TAHU
SAYUR KC.PANJAN 30 10,5 0,6 0,1 2,4
ASEM G
TERONG 30 8,4 0,2 0,1 2,0
UNGU
JAGUNG 50 54,0 1,6 0,6 12,6
KUNING
CEMILAN ES KRIM 85 72,1 1,9 2,1 11,2
VANILLA
SEMANGK 125 40,0 0,8 0,5 9,0
A
JUMLAH 2707,3 119,9 79,4 374,
2

495
496

RECALL 24 JAM HARI 3

NO MENU NAMA BERA ENERG PROTEI LEMA KH


. BAHAN T I N K
1. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
ABON ABON 50 157,5 27,5 4,4 0
SAPI
TEMPE TEMPE 50 99,5 9,5 3,8 8,5
GORENG KEDELE
MINYAK 5 43,1 0 5 0
KELAPA
SAYUR WORTEL 25 5,3 0,2 0 0,9
SOP
KENTAN 30 27,9 0,6 0 6,5
G
KEMBAN 20 3,7 0,4 0,1 0,3
G KOL
KOL 20 5,0 0,3 0 0,8
PUDING AGAR – 4 0 0 0 0
BUAH AGAR
NAGA
GULA 0,4 1,5 0 0 0,4
PASIR
TP. SUSU 0,08 0,3 0 0 0
SKIM
BUAH 0,4 0,1 0 0 0
NAGA
BUAH PISANG 125 115 1,3 0,6 29,3
AMBON
2. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH

496
497

TELUR TELUR 50 77,6 6,3 5,3 0,6


CEPLOK AYAM
MINYAK 5 43,1 0 5 0
KELAPA
SUP JAGUNG 50 54,0 1,6 0,6 12,6
JAGUNG KUNING
MANIS PIPIL
WORTEL 30 6,3 0,3 0,1 1,1
KEMBAN 20 3,7 0,4 0,1 0,3
G KOL
KC.KAPRI 30 25,2 1,6 0,1 4,7
3. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
GARANG DAGING 100 284,9 26,9 18,9 0
ASEM AYAM
AYAM
SAYUR TEMPE 50 99,5 9,5 3,8 8,5
LABU KEDELE
SIAM
LABU 40 8,0 0,4 0,1 1,7
SIAM
LELE IKAN 125 104,9 18,5 2,9 0
GORENG LELE
MINYAK 5 43,1 0 5 0
KELAPA
KRUPUK KRUPUK 20 105,4 0,6 6,1 11,9
PUTIH
MINUMA SUSU 200 131,9 6,4 7,8 9,6
N SEGAR
JUS APEL APEL 125 73,8 0,3 0,5 19,1
JUMLAH 2603,0 132,8 72,1 355,
3

497
498

LEAFLET

498
499

FOTO – FOTO KEGIATAN

499
500

Kasus 16

Nama : Daulika S.L.

NIM : P1337431215005

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

IDENTITAS PASIEN

NAMA : WiwikNovia Usia : 6 PEKERJAA : Tukangjahit


PASIEN nti Kehamilan bulan N
(INISIAL)

ALAMAT : CandisariRt 1 UMUR : 20 JENIS : Perempuan


Rw 4 tahun KELAMIN

ASESMEN GIZI

DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITIONHISTORY)

500
501

Pola makanr esponden teratur 3x sehari dengan nasi @200 gram, responden tidak terlalu
menyukai buah.. Pasien menyukai berbagai macam sayur seperti bayam, sop, dan
kangkung. Dan tidak memiliki makanan pantangan. Responden mengkonsumsi susu ibu
hamil 1x sehari pada waktu pagi.

Recall 24 Jam

Pagi : nasi ½ ctg, lele goreng 1 ptg, ayam kecap 1 ptg, biscuit PMT 2 keping, anggur 5 biji

Pagi: Soto (nasi ½ ctg, bihun, tauge, daging ayam suir), es the manis

Siang: nasi ½ ctg, lele goreng 1 ptg, the hangat manis

Rata-rata hasil recall :

Energi : 1586,6 kkal

Protein : 77,2 gr

Lemak : 43,5 gr

KH : 214,1 gr

DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG


DIPEROLEH (BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)

Hb : 10,36 mmHg

HbsAg : negative

HIV : negative

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC


MEASUREMENT)

501
502

Berat badan sebelum asuhan : 40 kg

Berat badan setelah asuhan : 44 kg

Beratbadan ideal : 47 – 10% (47) = 47 – 4,7 = 42,3 kg

Tinggi badan : 147 cm

LILA

- Hari 1 : 21,2 cm
- Hari 2 : 21,5 cm
- Hari 3 : 21,9 cm

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL EXAMINATION)

Keadaan umum responden baik, mengeluh perut kencang, sering buang air kecil (BAK)

Tensi : 110/70 mmHg

Tubuh responden tampak kurus

Mengalami mual dan muntah sejak awal kehamilan hingga kehamilan bulan ke-4

Kehamilannya merupakan kehamilan pertama yang sudah memasuki masa trimester ke 2

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use,


medical/health history, and

Social,personal/ family history, nutrition knowledge, perception &behaviour.

Respondentinggalbersamasuamidanorangtuanya.
Respondentidakmemilikiriwayatpenyakitlaindanjugatidakmemilikiriwayatalergiterhadap
makanan.

Diagnosis Gizi

502
503

No Problem Etiologi Simptom

10. Asupan oral Gangguansaluranpencern Hasil recall 24 jam :


tidakadekuat aan (BAB
Energi : 1586,6 kkal
cairdengansedikitampas)
Protein : 77,2 gr

Lemak : 43,5 gr

KH : 214,1 gr

11. Ketidakseimb Kurangnyapengetahuan Hb : 10,34 mg/dl


anganzatgizi yang
berhubungandenganmaka
nandannutrisi yang
mengandung Fe (zatbesi)

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI – 2.1 Asupan oral tidakadekuat

Asupan oral tidakadekuatberkaitandengangangguanfisiologis yang


disebabkanolehgangguan system pencernaanditandaidengan BAB
cairdengansedikitampasdibuktikandenganhasil recall energi 1586,6 kkal, protein 77,2 gr,
lemak 43,5 gr, KH 214,2 gr

INTERVENSI GIZI

4. Meningkatkanberatbadanresponden
5. Meningkatkan status giziresponden
6. Memberikanedukasigizi

PERENCANAAN

Meningkatkanlingkarlenganatasrespondensebanyak 1,5 cm dalamwaktu 3 minggu

503
504

TERAPI DIET

Diet Tinggi Energi Tinggi Protein

TUJUAN :

8. Meningkatkan asupan makan pasien


9. Memberikan edukasi dan konseling gizi kepada pasien mengenai gizi
hamil

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


BMR = 30 x BBI = 30 x 42,3 = 1.269 kkal
KEBUTUHAN ENERGI/HARI BUMIL
= KEBUTUHAN ENERGI BIASA + TAMBAHAN ENERGI TRIM\ESTER II KEK
= 1.269 + 500
= 1.769 KKAL
KEBUTUHAN ENERGI
= 1769 kkal
KEBUTUHAN PROTEIN
= (15% X 1769) / 4= 66,33 GR
KEBUTUHAN LEMAK
= (30% X 1769) / 9= 58,97 GR
KEBUTUHAN KH
= (55% X 1769) / 4 = 243,24 GR
MACAM CARA FREKUENSI MAKAN JUMLAH YANG DIBERIKAN
DIET & PEMBERIAN
MAKANAN
ATAU
FORMULA
YANG
DIBERIKAN

504
505

Makananbiasa Per Oral 3x makananutama Energi : 1769 kkal


2x makananselingan Protein : 66,33 gram
Lemak : 58,97 gram
KH : 243,24 gram
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER WAKTU METODE YANG TARGET PENCAPAIAN
YANG DIGUNAKAN
DIMONITOR
Asupan makan 1x seminggu Recall 24 jam Asupan makan responden>80%
Berat badan 1x seminggu Antropometri Ada peningkatan 0,2 – 0,5 kg p
minggu
Pengetahuan Setelahintervensi Konselinggizidantanyajawab Pengetahuanrespondenbertamb

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH BAHAN MAKANAN YANG TIDAK


DIBERIKAN BOLEH DIBERIKAN

Sumber karbohidrat : beras, roti, kentang, sumber buah dan sayur : yang bergas seperti
ubi, mie kubis, mangga, kacang-kacangan, nangka,
dll
Sumber protein hewani : ikan, ayam, telur,
daging

Sumber protein nabati : tahu, tempe

Sumber buah dan sayur : semua kecuali


yang bergas

505
506

KONSELING GIZI

1. Tujuan :
Tujuan Umum
Setelah diberikan konseling mengenai Gizi Ibu Hamil diharapkan responden
dan keluarga dapat memahami, mengerti dan menerapkan mengenai materi
yang telah dismapaikan
Tujuan Khusus
- Agar responden dapat meningkatkan asupan makan
- Agar mengetahui macam-macam contoh bahan makanan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh responden
- Responden dapat mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi
dan tidak dianjurkan untuk Ibu Hamil
2. Sasaran : Responden/ keluarga responden
3. Waktu : 10 menit
4. Tempat :Rumah Keluarga Binaan Ibu Hamil
5. Metode : Tanya Jawab
6. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil Amnanesa riwayat makan responden)
b. Penatalaksanaan Diit untuk Ibu Hamil
c. Menerangkan tujuan, prinsip dan syarat Diet untuk Ibu Hamil
d. Contoh bahan makanan yang baik untuk Ibu Hamil
e. Menerangkan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
7. Evaluasi
Menanyakan kembali kepada orang tua responden mengenai materi yang telah
disampaikan dan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun keluarga
responden untuk bertanya apabila materi yang disampaikan kurang jelas

506
507

Hasil Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau


perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data antropometri, fisik
klinis serta data biokimia (jikaada)

k. Perkembangan Asupan Makan


Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden
dan untuk mengukur seberapa besar daya terima responden terhadap diet yang
diberikan. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai tanggal 17 – 20 november
2018, pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan
analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan
karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data
asupan makan rsponden selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan
makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 1688 kkal, Protein 63,3 gram, Lemak 46,89 gram, KH 253,2
gram

18/11 2018 23/11/2018 2/11/2018 Eva


luas
Parameter Asu % Penc Asu % Penc Asupa % Penca
i
pan apaia pan apaia n paian
Asu
Ma n Ma n Makan
pan
kan kan an
an an
Energi 158 89, TER 156 88, TER 1652, 93, TER Meni
6,6 69 CAP 1,3 26 CAP 4 41 CAP ngkat
% AI % AI % AI

Asupan 77, 11 TER 47, 71, BEL 46 69, BELU Meni


Protein 2 6,4 CAP 6 76 UM 35 M ngkat
TER % TERC

507
508

% AI % CAP APAI
AI

Asupan 43, 73, BEL 50, 85, TER 64,7 109 TER Meni
Lemak 5 76 UM 6 80 CAP ,72 CAP ngkat
% TER % AI % AI
CAP
AI

Asupan 214 87, TER 220 90, TER 229,8 94, TER Meni
Karbohidrat ,1 98 CAP ,6 65 CAP /243, 44 CAP ngkat
% AI % AI 34 % AI

Pembahasan : Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan mengalami


penurunan namun kebutuhan energy, protein, lemak, dan karbohidrat masih
tercukupi. PMT ibu hamil yang diberikan dikonsumsi sedikit demi sedikit
sehingga membantu peningkatan beberapa kebutuhan zat gizi, diantaranya
energy, lemak, dan KH, meskipun terdapat zat gizi yang asupannya belum
tercapai dalam batas normal kebutuhan. Adanya penurunan asupan disebabkan
oleh adanya gangguan pencernaan yang dialami responden selama 3 hari.
Gangguan pencernaan tersebut juga menyebabkan responden kehilangan berat
badan sebanyak 0,5 kg.

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi
responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

18/11/2018 23/11/2018 2/12/2018

Berat 44 kg 43,5 kg 44,6 kg Mencapai Belum


badan penambahan tercapai
berat badan

508
509

0,5 kg

LILA 21,2 cm 21,5 cm 21,9 cm 23,5 cm Belum


tercapai

Pembahasan : berat badan responden mengalami peningkatan 1 kg karena


asupan makana responden selalu meningkat dari hari ke hari selama
pemantauan

Pembahasan : beratbadanrespondenmengalamipenurunansebanyak 0,5 kg.


penurunan BB tersebut disebabkan oleh adanya gangguan pencernaan selama 3
hari.

509
510

RECALL 24 JAM HARI 1

NO MENU NAMA BERA ENERG PROTEI LEMA KH


. BAHAN T I N K
1. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,
PUTIH 5
LELE IKAN 75 62,9 11,1 1,7 0
GORENG LELE
MINYAK 5 43,1 0 5 0
KELAPA
SEMUR DAGING 100 284,9 26,9 18,9 0
AYAM AYAM
KECAP 5 3,0 0,5 0 0,3
CEMILA BISKUIT 40 190,0 4,0 8,0 26,
N PMT 0
ANGGU 50 15,1 0,1 0,1 3,8
R
2. SOTO BERAS 50 180,4 3,3 0,3 39,
PUTIH 8
BIHUN 25 95,2 0,1 0 22,
8
TAUGE 20 12,2 1,3 0,7 1,0
DAGING 25 71,2 6,7 4,7 0
AYAM
ES TEH GULA 5 19,3 0 0 5,0
MANIS
3. NASI BERAS 50 180,4 3,3 0,3 39,
PUTIH 8
LELE IKAN 100 83,9 14,8 2,3 0
GORENG LELE
MINYAK 5 43,1 0 5 0

510
511

KELAPA
TEH GULA 5 19,3 0 0 5
MANIS
JUMLAH 1664,9 78,8 47,6 223

RECALL 24 JAM HARI 2

NO MENU NAMA BERA ENER PROTEI LEMA KH


. BAHAN T GI N K
1. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH

511
512

TUMIS KANGKUN 25 3,8 0,6 0,1 0,5


KANGKUN G
G
MINYAK 2,5 21,6 0 2,5 0
KELAPA
TEMPE TEMPE 50 99,5 9,5 3,8 8,5
GORENG KEDELE
MINYAK 5 43,1 0 5,0 0
GORENG
CEMILAN BISKUIT 40 190,0 4,0 8,0 26,0
PMT
JERUK JERUK 100 47,1 0,9 0,1 11,8
MANIS
GULA 5 19,3 0 0 5
2. NASI BERAS 100 360,9 6,7 0,6 79,5
PUTIH
TUMIS KANGKUN 25 3,8 0,6 0,1 0,5
KANGKUN G
G
MINYAK 2,5 21,6 0 2,5 0
TEMPE TEMPE 50 99,5 9,5 3,8 8,5
GORENG KEDELE
MINYAK 5 43,1 0 5 0
TELUR TELUR 65 100,8 8,2 6,9 0,7
DADAR AYAM
MINYAK 7,5 64,7 0 7,5 0
CEMILAN RICHEESE 16 81,6 0,9 4,1 0,1
NABATI
JUMLAH 1561,3 47,6 50,6 220,
6

512
513

3. MALAM
TIDAK
MAKAN
SAMA
SEKALI

RECALL 24 JAM HARI 3

NO MENU NAMA BERA ENERG PROTEI LEMA KH


. BAHAN T I N K
1. NASI BERAS 50 180,4 3,3 0,3 39,8
PUTIH
SAYUR TERONG 20 5,6 0,2 0 1,3
LODEH UNGU
KC.PANJAN 20 7,0 0,4 0,1 1,6
G
LABU SIAM 20 4,0 0,2 0,1 0,9
UDANG EBI 10 30,6 6,6 0,3 0,0
TAHU TAHU 55 41,8 4,5 2,6 1,0

513
514

BACEM
KECAP 5 3,0 0,5 0 0,3
CEMILA MARTABA 50 111 1,3 8,6 7,6
N K MANIS
2. NASI BERAS 50 180,4 3,3 0,3 39,8
PUTIH
TERONG TERONG 30 8,4 0,2 0,1 2,0
BALAD UNGU
O
CEMILA KRUPUK 10 52,7 0,3 3,0 6,0
N PUTIH
PMT BUMIL 60 285,0 6,0 12,0 48,0
3. NASI BERAS 50 180,4 3,3 0,3 39,8
PUTIH
TERONG TERONG 30 8,4 0,2 0,1 2,0
BALAD UNGU
O
TELUR TELUR 65 100,8 8,2 6,9 0,7
DADAR AYAM
MINYAK 7,5 64,7 0 7,5 0
KELAPA
CEMILA KRUPUK 50 263,5 1,5 15,1 29,9
N PUTIH
SUSU 189 124,7 6,0 7,4 9,1
BERUANG
JUMLAH 1652,4 46 64,7 229,
8

514
515

LEAFLET

515
516

FOTO – FOTO KEGIATAN

516
517

b. Kegiatan Asuhan Gizi Balita


1. PENDAHULUAN
Seperti halnya di negara berkembang lainnya, di Indonesia
kekurangan gizi merupakan masalah uta- ma yang diketahui
dapat menghambat lajunya pembangunan nasional (Kodyat,
1992 ). FAO memperkirakan tahun 1999 sekitar 790 juta
penduduk dunia kelaparan. Sekitar 30% penduduk dunia
yangterdiri dari bayi, anak, remaja, dewasa, dan manula
menderita kurang gizi. Se- banyak 50% kematian balita
berkaitan dengan masalah kurang gizi. Kehidupan manusia
dimulai se- jak di dalam kandungan ibu, sehingga calon ibu
perlu mempunyai kesehatan yang baik. Kesehatan dan gizi ibu
hamil merupakan kondisi yang sangat diperlu- kan bagi sang
bayi untuk menjadi sehat. Jika tidak, maka dari awal

517
518

kehidupan ke- hidupan manusia akan bermasalah pada


kehidupan selanjutnya (Devi, 2010).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah keadaan bayi lahir
dengan berat badan <2500 gram. Keadaan gizi ibu yang ku-
rang baik sebelum hamil dan pada waktu hamil cenderung
melahirkan BBLR, bah- kan kemungkinan bayi meninggal
dunia. Sejak anak dalam kandungan hingga ber- umur 2 tahun
merupakan masa emas dan disebut masa kritis untuk tumbuh
kem- bang fisik, mental, dan sosial. Pada masa ini, tumbuh
kembang otak paling pesat (80%) yang akan menentukan
kualitas SDM pada masa dewasa, sehingga potensi anak
dengan IQ yang rendah sangat me- mungkinkan (Devi, 2010).
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus
diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih
terhadap tumbuh kembang anak di usia balita didasarkan fakta
bahwa kurang gizi pada masa emas ini bersifat irreversible
(tidak dapat pulih), sedangkan kekurangan gizi dapat
mempengaruhi perkembangan otak anak (Marimbi, 2010).
Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan kondisi yang
disebabkan
karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi antara energi
dan protein,
sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu
hamil yang
menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak
pada masa
perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir
rendah
(BBLR).
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai pencapaiannya
dalam MDGS 2015 adalah status gizi balita. Status gizi balita

518
519

diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan


(Kemenkes RI, 2013). Dalam target SDGS 2030 tentang gizi
masyarakat diharapkan dapat mengakhiri segala bentuk
malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk
penurunan stunting dan wasting pada balita (Dirjen Gizi,
2015). Target nasional tahun 2019 adalah 17% maka
prevalensi kekurangan gizi pada balita harus diturunkan 2,9%
dalam periode tahun 2013 (19.9%) sampai tahun 2019 (17%)
(Sardjoko, 2016).
Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang
saling terkait. UNICEF (dalam Dirjen Gizi 2004)
mengemukakan bahwa faktor-faktor penyebab kurang gizi
dapat dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung serta
pokok permasalahan dan akar masalah. Faktor penyebab
langsung meliputi makanan tidak seimbang dan infeksi,
sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi ketahanan
pangan dikeluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan
kesehatan anak dan lingkungan.

2. TUJUAN
1. Memahami permasalahan gizi pada balita di Desa
Candisari
2. Menyusun perencanaan asuhan gizi yang tepat bagi
permasalahan gizi balita
3. Melakukan asuhan gizi pada balita dengan permasalahan
gizi di Desa Candisari

519
520

3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan asuhan gizi ini adalah ibu balita gizi
buruk, stunting, maupun wasting.
4. METODE
Metode yang dilakukan adalah wawancara, diskusi, tanya
jawab
5. WAKTU
Dilakukan 5 November – 6 Desember 2018
6. TEMPAT
Dilakukan di Dusun Karangboyo, Dusun Gading dan Dusun
Sili, Desa Candisari, Kecamatan Mranggen
7. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan mengontrol asupan melalui recall
24 jam dan diskusi langsung dengan ibu balita mengenai
asupan dan pengetahuan ibu mengenai gizi balita
8. HASIL
(TERLAMPIR)
9. PENANGGUNG JAWAB
1) Eka Dwi Saputri P1337431215003
2) Daulika Shafaqu L P1337431215006
3) Neldawati Ningrum P1337431215007
4) Yulia Puspitasari P1337431215008
5) Agatha Puspita A P1337431215047
6) Tia Choirunnisa P1337431215060
7) Musfiatul Nur L P1337431215069
8) Fyna Zakiyah P1337431215089

520
521

ASUHAN GIZI BALITA

Kasus 1

Nama : Eka Dwi Saputri

NIM : P1337431215003

Data Hasil
Identitas Nama : An. Gibran
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangboyo 02/07, Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :24 bulan (09-11-2016)
Riwayat Masih minum ASI
Makan/ Food Anak berusia 1 bulan sudah diberikan makanan tambahan selain
History ASI
Kurang suka makan, tetapi suka ngemil
Kebiasaan makan :
Makan 2-3×/hari
Telur 3×/minggu@ ½ p
Ikan 2×/ minggu (lele)
Tempe, tahu bacem 3-4×/minggu ½ p

521
522

Sayur gelandir, bayam (kuah+sayur)


Pantangan/ alergi makan
Tidak ada
Hasil recall 24 jam
Pagi: nasi 50 gr, ikan asin 20 gr
Siang: nasi 50 gr, krupuk 10 gr
Sore: nasi 50 gr, sayur bayam 20 gr
Jajan chiki, mangga 100 gr
Asupan recall
Energi : 418 kkal (38%) Defisit
Protein : 17,6 gr (73%) Kurang
Lemak: 7,9 gr (27%) Defisit
Karbohidrat: 71,5gr (49%) Defisit
Antropometri Umur : 24 bln
Jenis kelamin: Laki-laki
BBA: 10, 8kg
TB: 88 cm
BB/U : -1,02 (gizi baik)
TB/U : -1,02 (normal)
BB/TB : - 2,39 (kurang)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

522
523

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U -0,12 gizi baik,TB/U -1,02 normal,


BB/TB -2,39kurus.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 9 bulan ( 38 minggu)
Pasien Gibran merupakan anak pertama
Ayah (Tn Sapari, 37 tahun) bekerja sebagai wiraswasta dan Ibu
(Ny Siti Khomsatun, 24 tahun) sebagai pedagang
Anak diasuh oleh kedua orang tua
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengah
Beberapa minggu yang lalu anak mengalami kejang dan demam
Anak sering dibawa ke posyandu
Anak selalu tidur siang sekitas 2 sampai 3 jam
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi

523
524

1. Asupan Kurang Asupan Energi :


makan pengetahuan 418 kkal
melalui oral orang tua Protein : 17,6 gr
tidak Lemak: 7,9 gr
adekuat Karbohidrat:
71,5gr

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orang


Giagnosis tua ditandai dengan Asupan Energi : 418 kkal, Protein : 17,6 gr,
Gizi Lemak: 7,9 gr, Karbohidrat: 71,5gr

Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :


Gizi 1. Memberikan makanan yang adekuat
2. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak
pada orang tua anak.
Prinsip diet :
Diet TKTP
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kg BB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 23 bulan
Gizi Jenis kelamin : Laki-laki
Perhitungan BBI
= 2 x (usia tahun) + 8

524
525

=2x2+8
= 12 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×kg)
=86,5× 12 kg
= 1038 kkal
Protein: 2× 12 = 24 gr
Lemak: 25 %=(0,25 x 1038)/9= 28,8 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
= 934 -(24×4)+(28,8 ×9):4
= 934 – (96+259,2) : 4
= 144,7 gr
Pemberian Macam Diet & Cara Frekuensi Jumlah
Diet Bentuk Pemberian makan yang
Makanan atau (food diberikan
Formula yang delivery)
Diberikan
Diet TKTP Oral 3× makan 600 kkal
Bentuk makanan utama 100 kkal
biasa 2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu

525
526

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
Sayur : : bayam, bit, labu siam, labu
kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

526
527

RECALL Pertama (18 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENER PROT LEM KARB


U BAHAN AT GI EIN AK OHID
(gr) RAT

Pagi Nasi Beras 25 32,5 0,6 0,1 7,2

Ikan asin Ikan 25 61,2 13,3 0.5 0

Siang Nasi Nasi 25 32,5 0,6 0,1 7,2

Krupuk 5 26,4 0,2 1,5 3,0


udang

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Buah Mangga 100 65 0,5 0,3 17

Sore Nasi putih Nasi 25 32,5 0,6 0,1 7,2

Sayur bayam Bayam 20 2,4 0,3 0 0,4

Buah Mangga 100 65 0,5 0,3 17

JUMLAH 418 17,6 7,9 71,5


TOTAL

KEBUTUH 1038 24 28,8 144,7


AN

ASUPAN 38 73 27 49
(%)

527
528

RECALL HARI KE 2 (18 April 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LEM KAR


U BAHAN AT RGI TEIN AK BOHI
(gr) DRA
T

Pagi Nasi Beras 25 32,5 0,6 0,1 7,2

Telur dadar Telur ayam 55 46,5 3,8 3,2 0,3

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Krupuk 10 52,7 0,3 3,0 6,0

Snack Roti manis 25 71,2 2,0 0,7 14,2

Siang Nasi Beras 25 32,5 0,6 0,1 7,2

Sayur daun Daun ubi 20 3 0,5 0 0,4


gelandir

Tempe Tempe 25 39,8 3,8 1,5 3,4


goreng

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

buah Semangka 50 16 0,3 0,2 3,6

Sore Nasi Beras 25 32,5 0,6 0,1 7,2

Sayur daun Daun ubi 20 3 0,5 0 0,4


gelandir

Krupuk 10 52,7 0,3 3,0 6,0

Chiki 20 102 1,2 5,1 12,6

528
529

JUMLAH 527 14,4 22 68,3


TOTAL

KEBUTUHA 1038 24 28,8 144,7


N

ASUPAN 50 60 76 47
(%)

529
530

RECALL HARI KETIGA (02Desember 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Sore Nasi Beras 25 32,5 0,6 0,1 7,2

Ayam bacem Daging 30 85 8,1 5,7 0


ayam

Kecap 5 3,0 0,5 0 0,3

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

Pagi Telur rebus Telur ayam 55 46,5 3,8 3,2 0,3

Tela rebus Ubi jalar 135 151 3,2 0,1 35,5


kuning

Siang Nasi Beras 25 32,5 0,6 0,1 7,2

Ayam bacem Daging 30 85 8,1 5,7 0


ayam

Kecap 5 3,0 0,5 0 0,3

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,3

JUMLAH 819 31,8 22,2 119,2


TOTAL

KEBUTUHA 1038 24 28,8 144,7


N

ASUPAN (%) 78 124 77 82

530
531

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKTP


2. Tujuan :
a. Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
3. Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
4. Sasaran : orang tua
5. Waktu : ±10 menit
6. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
7. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
8. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang tidak
boleh diberikan.
9. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

531
532

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik.Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 18 November sampai 02 Desember 2018.
Pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa
recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat
sebesar ≥ 80% dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya
dapat dilihat pada tabel.

532
533

1. Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

11 April 2018 14April 2018 24 April 2018


Asupan Asupan Asupa % Pencapaian Evaluasi
Parameter Pencapai Asupan
Makana % Pencapaian Makana % n
an
n n makan
Asupan Tidak Tidak 819 Tidak Meningkat
418 kkal 38 % 527 kkal 50 % 78%
Energi Tercapai Tercapai kkal Tercapai
Asupan Tidak Meningkat
17,6 gr 73 % 14,4 gr 60 % Tercapai 31,8 gr 124% Tercapai
Protein Tercapai
Asupan Tidak Tidak Meningkat
7,9 gr 27 % 22 gr 76 % 22,2 gr 77% Tercapai
Lemak Tercapai Tercapai

Asupan Tidak Tidak 119,2 Meningkat


71,5 gr 49 % 68,3 gr 47% 82% Tercapai
Karbohidrat Tercapai Tercapai gr

533
534

2. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan pada awal
dan akhir assesment mulai tanggal 18 November dan 02 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri

Tanggal Target Evaluasi


Uraian
18/11/2018 18/04/2018

Berat Mengalami
Badan Mencapai penambahan kenaikan
10,8 kg 11,1 kg
berat badan 0,1 – 0,5 kg berat badan

Tinggi -
73 cm - -
Badan

Pada kunjungan terakhir selang waktu 14 hariAn Gibran


mengalami kenaikan sebesar 0,3 kg.

Kesimpulan

Asupan An Gibran pada kunjungan pertama dan kedua tidak


tercapai pada asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan
edukasi dan konseling gizi asupan meningkat meskipun belum tercapai.
Pada kunjungan ketiga asupan anak tercapai. Berat badan hanya naik
sedikit dikarenakan nafsu anak sedang kurang stabil. Setelah diberikan
edukasi dan konseling gizi pengetahuan ibu meningkat

534
535

Leaflet

535
536

536
537

537
538

538
539

Kasus 2

Nama : Eka Dwi Saputri

NIM : P1337431215003

Data Hasil
Identitas Nama : An. Maksum
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangboyo 02/05, Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :33 bulan (05-02-2018)
Riwayat Sudah tidak minum ASI
Makan/ Food Anak berusia 6 bulan sudah diberikan MP-ASI
History Kurang suka makan, tetapi suka ngemil
Kebiasaan makan :
Makan 2-3×/hari
Telur 4×/minggu@ ½ p
Ayam 2×/minggu@ ½ p
Ikan 2×/ minggu (lele)
Tempe bacem 2×/hari ½ p
Sayur sop, bayam (kuah+sayur)
Jarang makan chiki-chiki
Pantangan/ alergi makan = tidak ada
Hasil recall 24 jam =
Pagi: nasi 50 gr, sosis goreng 30 gr, kecap
Siang: tidak makan
Sore: nasi goreng 50 gr, telur dadar 1 btr, krupuk udang
Roti kering 1 bks, susu kotak @125 ml 4 bks, jajan chiki
Asupan recall
Energi : 537 kkal (45%) Kurang
Protein : 16,6 gr (60%) Kurang

539
540

Lemak: 23,2 gr (70%) Kurang


Karbohidrat: 43,3gr (49%) Kurang
Antropometri Umur : 33 bln
Jenis kelamin: Laki-laki
BBA: 11, 9kg
TB: 96,5 cm
BB/U : - 0,18 (gizi baik)
TB/U : 0.97 (normal)
BB/TB : - 2,09 (kurang)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

540
541

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U -0,18 gizi baik,TB/U 0,97 normal,


BB/TB -2,09kurus.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 9 bulan ( 36 minggu)
Pasien Maksum merupakan anak pertama
Ayah (Tn Muhammad Irkham Wassi, 27 tahun) bekerja sebagai
karyawan pabrik dan Ibu (Ny Fatonah, 24 tahun) sebagai IRT
Anak diasuh oleh kedua orang tua
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengah
Beberapa minggu yang lalu anak mengalami kejang dan demam
Anak sering dibawa ke posyandu
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi 1. Asupan Kurang Asupan Energi :
makan pengetahuan 789 kkal
melalui oral orang tua Lemak: 43 gr
tidak Karbohidrat: 67,9
adekuat gr

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orang


Giagnosis tua ditandai dengan asupan energi : 789 kkal, Lemak: 43 gr,
Gizi Karbohidrat: 67,9 gr

Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :


Gizi 1. Memberikan makanan yang adekuat
2. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak
pada orang tua anak.

541
542

Prinsip diet :
Diet TKTP
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kg/BB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 33 bulan
Gizi Jenis kelamin : Laki-laki
BBI
= 2 x (usia tahun) + 8
= 2 x 2,9 + 8
= 13,8 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×kg)
=86,5× 13,8
= 1193 kkal
Protein: 2× 13,8= 27,6 gr
Lemak: 25 %=(0,25 × 1193)/9= 33,1 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=1193 -(27,6×4)+(33,1 ×9):4
=196,1 gr
Pemberian Macam Diet & Cara Frekuensi Jumlah
Diet Bentuk Makanan Pemberian makan yang
atau Formula (food diberikan
yang Diberikan delivery)

542
543

TKTP Oral 3× makan 600 kkal


Makanan biasa utama 100 kkal
2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
Sayur : : bayam, bit, labu siam, labu
kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,

543
544

anggur dll.

544
545

RECALL Pertama (18 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 25 90,2 1,7 0.2 19,9

Sosis goring Sosis 30 65,4 5,0 5,0 0,1

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Kecap 5 3,0 0,5 0 0,3

Snack Roti sisir Roti sisir 30 54,9 1,5 0,6 10,8

Sore Nasi putih Beras 25 90,2 1,7 0.2 19,9

Telur dadar Telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6

Kecap 5 3,0 0,5 0 0,3

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

Krupuk 5 26,4 0,2 1,5 3,0


udang

Minyak 5 43,1 0 5,0 0

JUMLAH 532 16 23,2 43,7


TOTAL

KEBUTUHA 1193 27,6 33,1 197,1


N

ASUPAN (%) 45% 60% 70% 22%

545
546

RECALL HARI KE 2 (20 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 25 90,2 1,7 0.2 19,9

Semur ayam Daging 30 85 8,1 5,7 0


ayam

Kecap 5 3 0,5 0 0,3

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0

Siang Susu Susu 20 92 4,3 3,8 10,3

Sore Nasi Beras 25 90,2 1,7 0.2 19,9

Tempe goring Tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3

Minyak 5 43,1 0 5 0

Sayur bening Bayam+wor 30 5,7 0,3 0 1,2


bayam wortel tel+kuah

Chiki 20 102 1,2 5,1 12,6

JUMLAH 558 21,8 23,3 64,9


TOTAL

KEBUTUHA 1193 27,6 33,1 197,1


N

ASUPAN (%) 46% 78% 70% 32%

546
547

RECALL HARI KETIGA (26 April 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 25 90,2 1,7 0.2 19,9

Sosis 30 65,4 5,0 5,0 0,1

Kecap 5 3,0 0,5 0 0,3

Minyak 5 43,1 0 5 0

Krupuk 10 52,7 0,3 3,0 6,0

Siang Biskuit Biskuit 20 99 1.2 5.1 11.9

Susu 20 92,8 4,3 3,8 10,3

Sore Nasi Beras 25 90,2 1,7 0.2 19,9

Ayam bakar Daging 30 85 8,1 5,7 0


ayam

Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0

Kecap 5 3 0,5 0 0,3

Buah Mangga 100 65 0,5 0,3 17

JUMLAH 712 23,9 30,8 105,6


TOTAL

KEBUTUHA 1193 27,6 33,1 197,1


N

547
548

ASUPAN (%) 59% 86% 93% 53%

548
549

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKTP


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

549
550

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik.Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 18 November sampai 02 Desember 2018.
Pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa
recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat
sebesar ≥ 80% dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya
dapat dilihat pada tabel

550
551

551
552

3. Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

18 November 2018 14April 2018 24 April 2018


Asupan Asupan Asupa % Pencapaian Evaluasi
Parameter Pencapai Asupan
Makana % Pencapaian Makana % n
an
n n makan
Asupan Tidak Tidak 712 Tidak Meningkat
532 kkal 45 % 558 kkal 46 % 59 %
Energi Tercapai Tercapai kkal Tercapai
Asupan Tidak Tidak Meningkat
16 gr 60 % 21,8 gr 78 % 23,9 gr 86 % Tercapai
Protein Tercapai Tercapai
Asupan Tidak Tidak Meningkat
23,2 gr 70 % 23,3 gr 70 % 30,8 gr 93 % Tercapai
Lemak Tercapai Tercapai

Asupan Tidak Tidak 105,6 Tidak Meningkat


43,7 gr 22 % 64,9 gr 32 % 53 %
Karbohidrat Tercapai Tercapai gr Tercapai

552
553

4. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan pasien
dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan pada awal dan
akhir assesment mulai tanggal 18 November dan 02 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian
18/11/2018 18/04/2018 24/04/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami

11,9 kg 12 kg n berat kenaikan

badan 0,1 – berat badan

0,5 kg
Tinggi - -
73 cm -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 14 hariAn Maksum.


Sedangkan pada kunjungan kedua selang waktu 14 hari mengalami
kenaikan sebesar 0,1 kg.

Kesimpulan

Asupan An Maksum pada kunjungan pertama tidak tercapai pada


asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan edukasi dan
konseling gizi asupan meningkat meskipun belum tercapai. Pada
kunjungan ketiga asupan anak tercapai. Berat badan hanya naik sedikit
dikarenakan anak sedang sakit sehingga nafsu makan kurang stabil.
Setelah diberikan edukasi dan konseling gizi pengetahuan ibu meningkat.

553
554

Leaflet

554
555

555
556

556
557

KASUS 3

Nama : Agatha Puspitarini

NIM : P1337431215047

Data Hasil
Identitas Nama : An. Anindita
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candisari
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Umur : 23 bulan
Antropometri Umur : 1 tahun 11 bln
Tanggal lahir : 6 Desember 2016
Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 8,5 kg
PB: 80,9 cm
BB/U : -2,44 (Gizi kurang)
TB/U : -1,35 (normal)
BB/TB : -2,38 (Kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD

557
558

bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: Berdasarkan antropometri, status gzizi pasien


BB/U gizi kurang, TB/U normal, BB/TB kurus
Pemeriksaan Tidak ada pemeriksaan biokimia
Biokimia
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat -
penyakit
keluarga
Riwayat Diare, demam
penyakit
dahulu
Riwayat -
penyakit
sekarang
Riwayat Ibu responden bekerja sebagai ibu rumah tangga, ayah responden
Responden bekerja sebagai satpam. Responden lahir dengan BB 3,4 kg. Lahir

558
559

dengan operasi Caesar. Responden balita adalah anak pertama.


Responden balita sangat sering beraktivitas bermain dengan teman
sebayanya. Responden balita tidur pada malam hari pukul 20.00-
pukul 05.00. Responden balita pernah mengkonsumsi suplemen
untuk penambah nafsu makan. Ibu balita belum pernah mendapat
konseling gizi sebelumnya
Berdasarkan riwayat personal, responden ibu balita belum pernah mendapat
konseling gizi
Riwayat ASI Eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan sampai sekarang dengan
Makan/ Food MP-ASI
History Kebiasaan makan :
Nasi 1x sehari @3/4 gls
Telur ayam 3x sehari @1 btr
Ceker 3x seminggu @ 1 ptg bsr
Ikan asin 2x seminggu
Bakso 2x seminggu @ 5 btr
Sosis 2x seminggu @ 1 ptg sdg
Siomay 2x seminggu
Bayam 2x seminggu @ 1 gls
Glandir 2x seminggu @ 1 gls
Semangka 2x seminggu @ 1 gls
Manga 2x seminggu @ 1 gls
Papaya 2x seminggu @ 1 gls
Jeruk 2x seminggu @ 1 gls

Responden tidak memiliki alergi makanan, makanan kesukaan


pasien adalah telur dan kecap, responden jarang makan

Hasil recall 24 jam =


Pagi : mie gelas @ 1/2 porsi

559
560

Nasi @ ¼ gls
Telur rebus @ ½ sd
Kerupuk 2 bh
Siang :-
Sore : nasi @¾ gls
Bayam @ 1 gls
Asupan recall 24 jam
Energi : 385,1 kkal (43,2%) Kurang
Protein : 12,3 gr (59,7%) Kurang
Lemak: 3,5 gr (14,1%) Kurang
Karbohidrat: 75,7 gr (51,6%) Kurang
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi NI- Inadekuat Kurangnya ilmu Asupan energi,
1.4 oral intake pengetahuan protein, lemak dan
terhadap KH ≤ 80%
makanan dan zat
gizi

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurangnya ilmu


Giagnosis pengetahuan terhadap makanan dan zat gizi ditandai dengan
Gizi Asupan energi, protein, lemak dan KH ≤ 80%
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi 1. Menanamkan kebiasaan makan yang baik dan benar kepada
anak.
2. Memberikan gizi yang seimbang sesuai kebutuhan untuk
tumbuh kembang anak yang optimal
3. Memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap
penyakit.
4. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak
pada orang tua anak.

560
561

Prinsip diet :
Diet Anak
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2gr/ kg BB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup yaitu energi dikurangi protein dan lemak
5. Serat cukup
6. Cairan cukup

Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median


Kebutuhan Usia: 23 bln
Gizi Jenis kelamin : Perempuan
BB : 8,5 kg
BBI : 10,3
PB : 80,9 cm
Kebutuhan Energi = BB ideal x AKG sesuai usia tinggi
= 10,3 x 86,5
= 890,95 kkal
Kebutuhan protein = BB ideal x kebutuhan protein sesuai usia
tinggi
= 10,3 x 2 = 20,6 gr
Kebutuhan lemak = 25% x 890,95 kkal = 222,73kkal/9=24,7 gr
Karbohidrat = energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=890,95-(20,6×4)+(24,7 ×9):4
=890,95–(82,4+222,3):4
=146,56 gr
Pemberian Macam Diet Cara
Frekuensi Jumlah yang
Diet & Bentuk Pemberian
makan diberikan
Makanan (food

561
562

atau Formula delivery)


yang
Diberikan
Diet Anak Oral 3× makan 890,95 K
Makanan biasa utama2×
makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1x Recall 24 Asupan makan
makan minggu jam mencapai ≥80%
E,P,L,KH
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan

562
563

- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol


kentang, ubi, gandum, jagung Makanan yang berbumbu tajam seperti
- Sumber protein hewani : ikan, cabai dan merica.
ayam, susu, telur dan daging yang Minuman bersoda
dimasak matang. Buah dan sayuran bergas
- Sumber protein nabati : tahu, Kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

RECALL Pertama (14 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BER E P L KH


BAHAN AT (kkal) (gr) (gr) (gr)
(gr)
Pagi Mie gelas Mie 50 70,5 2,4 0,3 14,1
Nasi Nasi 25 32,5 0,6 0,1 7,2
Telur rebus Telur ayam 25 38,8 3,2 2,7 0,3
Kerupuk kerupuk 20 76,2 0,1 0 18,3
Sore Nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6
Sayur bayam Bayam 100 37 3,7 0,2 7,3
JUMLAH 385,1 12,3 3,5 75,7

563
564

TOTAL
KEBUTUH 890,95 20,6 24,7 146,56
AN
ASUPAN 43,2 59,7 14,1 51,6
(%)

RECALL HARI KE 2 (19 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BER E P L KH


BAHAN AT (kkal) (gr) (gr) (gr)
(gr)
Makan Es krim Es krim 200 392 6,4 19,8 49,6
siang walls
Susu cokelat Milo 30 116,1 3,2 2,8 19,7

Makan buah Pisang kepok 100 115,9 0,8 0,2 31,2


sore

ASI ASI 200 126 1,8 7,2 13,4


ml
JUMLAH 750 12,2 30,1 113,9
TOTAL
KEBUTUH 890,95 20,6 24,7 146,5
AN 6
ASUPAN 84,1 59,2 121, 77,7
(%) 8

564
565

RECALL HARI KETIGA (2 Desember 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BER E P L KH


BAHAN AT (kkal) (gr) (gr) (gr)
(gr)
Sorei nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6
Telur goreng Telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,60
Minyak 5 43,1 0 5 0
Kecap 10 6 1 0 0,6

Selingan Susu cokelat Susu milo 30 116,1 3,2 2,8 19,7


sore
biscuit Biscuit 25 76,5 1,5 0,6 15,9

565
566

Makan nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6


pagi
Telur goreng Telur ayam 25 38,8 3,2 2,7 0,3
Minyak 2 17,2 0 2 0
Sayur bayam Bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7

ASI ASI 200 126 1,8 7,2 13,4


ml

JUMLAH 779,8 23,7 26,2 111,4


TOTAL
KEBUTUH 890,95 20,6 24,7 146,5
AN 6
ASUPAN 87,5 115, 106, 75,9
(%) 04 07

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet Anak


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang makanan sehat bagi balita
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet Anak
3. Sasaran : orang tua

566
567

4. Waktu : ±20 menit


5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet anak 890,95 K
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet anak balita
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik.Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 14 November sampai 2 Desember 2018.
Pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa
recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat
sebesar ≥ 80% dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 1.

567
568

568
569

Tabel 1.Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

14 November 2018 19 November 2018 2 Desember 2018


Asupan Asupan Asupa % Pencapaian Evaluasi
Parameter Pencapai Asupan
Makana % Pencapaian Makana % n
an
n n makan

Asupan 385,1 43,2 Tidak


750 kkal 84,1 Tercapai 779,8 87,5 Tercapai Meningkat
Energi kkal % Tercapai

Asupan 59,7 Tidak Tidak Meningkat


12,3 gr 12,2 59,2 23,7 115,04 Tercapai
Protein % Tercapai Tercapai
Asupan 14,1 Tidak Meningkat
3,5 gr 30,1 gr 121,8 Tercapai 26,2 106,07 Tercapai
Lemak % Tercapai

Asupan 51,6 Tidak Tidak Meningkat


75,7 gr 113,9 gr 77,7 Tercapai 111,4 75,9
Karbohidrat % Tercapai Tercapai

569
570

5. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 14 November, 19 November dan 2 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
14/11/2018 19/11/2018 2/12/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami

8,5 kg 8,5 kg 8,7 kg n berat kenaikan

badan 0,1 – berat badan

0,5 kg
Tinggi - -
80,9 cm - -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 5 hariAn Anindita tidak


mengalami kenaikan berat badan hal ini dikarenakan anak masih tidak
nafsu makan, Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 12 hari
mengalami kenaikan sebesar 0,2 kg.

Kesimpulan

Asupan An Anindita pada kunjungan pertama tidak tercapai pada


asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan PMT balita,
edukasi dan konseling gizi asupan meningkat meskipun protein dan
karbohidrat belum tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan anak tercapai.
Berat badan hanya naik sedikit dikarenakan anak sedang sakit sehingga
nafsu makan kurang stabil. Setelah diberikan edukasi dan konseling gizi
pengetahuan ibu meningkat.

570
571

571
572

Kasus 4

Nama : Agatha Puspitarini

NIM : P1337431215047

Data Hasil
Identitas Nama : An. Tias Nurani
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candisari RT3/RW8
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Umur : 3 tahun 10 bulan
Antropometri Umur : 3 tahun 10 bln
Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 11,3 kg
PB: 95,8 cm
BB/U : - 2,61(Gizi kurang)
TB/U : -1,47 (normal)
BB/TB : - 2,57 (Kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

572
573

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: Berdasarkan antropometri, status gzizi pasien


BB/U gizi kurang, TB/U normal. BB/TB kurus
Pemeriksaan Tidak ada pemeriksaan biokimia
Biokimia
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat Gastritis
penyakit
keluarga
Riwayat Gastritis, Diare, Demam, Flu, batuk
penyakit
dahulu
Riwayat -
penyakit
sekarang
Riwayat Aktivitas responden kategori tinggi karena sering bermain bersama
Pasien teman-teman sebayanya. Responden jarang tidur siang. Responden
tidur pukul 9 malam sampai pukul 6 pagi. Ibu responden bekerja
sebagai penjual warung di rumah, ayah responden bekerja sebagai

573
574

supir dengan penghasilan Rp 600.000 per minggu. Responden 2


bersaudara. Responden memiliki saudara kelas 2 SMA. Responden
mengkonsumsi vitamin scouts emulsion untuk menambah nafsu
makan dan biolisin. Responden belum pernh mendapat konseling
gizi bagaimana cara memilih bahan makanan yang sehat.
Riwayat ASI Eksklusif selama 6 bulan, kadang anak diberikan air putih
Makan/ Food dilanjutkan minum ASI sampai umur 2 tahun dengan MP-ASI.
History Responden Kurang suka makan, ngemil, atau jajan
Kebiasaan makan :
Makan nasi 2-3x sehari tidak teratur @ ¼ gelas
Sosis 3x sehari @ 1 ptg sdg
Ayam 1x seminggu @ ½ ptg sdg
Ikan Bawel 2x seminggu @ ½ ptg sdg
Lele 1x seminggu @ ½ ptg sdg
Tahu 2x seminggu @ 1 ptg sdg
Tempe 2x seminggu @ 1 ptg sdg
Bayam 1x sehari @ ¼ gelas
Kool 3x seminggu @ ¼ gelas
Wortel 3x seminggu @ ¼ gelas
Kentang 3x seminggu @ ¼ gelas
Kembang kol 3x seminggu @ ¼ gelas
Susu indomilk 3x seminggu @ 1 gelas
Semangka 1x sehari @ 1 ptg sdg
Melon 1x sehari @ 1 ptg sdg
Jeruk 1x sehari @ 1 bh sdg
Pisang 1x sehari @ 1 ptg sdg
Buah naga 1x sehari @ 1 ptg sdg
Pantangan alergi makan = tidak ada
Cara mengolah makanan = Lauk hewani di goreng, Lauk nabati
digoreng dan dibacem, Sayur direbus
Hasil recall 24 jam =

574
575

Sore : nasi @ ¼ gls , sosis bakar @ ½ ptg kcl


Pagi : waffer @ ½ ptg sdg, nasi @ ¼ gls, bakso @ 2 btr kcl, susu
kental manis @ 1 gls
Siang: nasi @ ¼ gls, , tempe goreng @ ½ ptg sdg, bayam @ ¼
gls,

Asupan recall 24 jam


Energi : 522,2 kkal (42,8%) Kurang
Protein : 18,5 gr (65,6%) Kurang
Lemak: 24,3 gr (71,8%) Kurang
Karbohidrat: 58,7 gr (29,2%) Kurang

Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM


Gizi NI- Inadekuat Kurangnya ilmu Asupan energi,
1.4 oral intake pengetahuan protein, lemak dan
terhadap KH ≤ 80%
makanan dan zat
gizi

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurangnya ilmu


Giagnosis pengetahuan terhadap makanan dan zat gizi ditandai dengan
Gizi Asupan energi, protein, lemak dan KH ≤ 80%
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi 1) Menanamkan kebiasaan makan yang baik dan benar
kepada anak.
2) Memberikan gizi yang seimbang sesuai kebutuhan untuk
tumbuh kembang anak yang optimal
3) Memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh anak
terhadap penyakit.
4) Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak

575
576

pada orang tua anak.


Prinsip diet :
Diet Anak 1219,65 K
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2gr/ kg BB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup yaitu energi dikurangi protein dan lemak
5. Serat cukup
6. Cairan cukup

Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median


Kebutuhan Usia: 3 tahun 10 bulan
Gizi Jenis kelamin : Perempuan
BBI : 14,1 kg
PB : 95,8 cm
Kebutuhan Energi = BB ideal x AKG sesuai usia tinggi
= 14,1 x 86,5
= 1219,65 kkal
Kebutuhan protein = BB ideal x kebutuhan protein sesuai usia
tinggi
= 14,1 x 2 = 28,2 kg
Kebutuhan lemak = 25% x 1219,65 kkal = 304,91kkal/9=33,8 gr
Karbohidrat = energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=1219,65-(28,2×4)+(33,8 ×9):4
=1219,65–(112,8+304,2):4
=(1219,65-417)/4=200,6 gr
Pemberian Macam Diet Cara
Frekuensi Jumlah yang
Diet & Bentuk Pemberian
makan diberikan
Makanan (food

576
577

atau Formula delivery)


yang
Diberikan
Diet Anak Oral 3× makan 1219,65 K
Makanan biasa utama2×
makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1x Recall 24 Asupan makan
makan minggu jam mencapai ≥80%
E,P,L,KH
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan

577
578

- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol


kentang, ubi, gandum, jagung Makanan yang berbumbu tajam seperti
- Sumber protein hewani : ikan, cabai dan merica.
ayam, susu, telur dan daging yang Minuman bersoda
dimasak matang. Buah dan sayuran bergas
- Sumber protein nabati : tahu, Kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

RECALL Pertama (14 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BER E P L KH


BAHAN AT (kkal) (gr) (gr) (gr)
(gr)
Sore Nasi Nasi 30 39 0,7 0,1 8,6
Sosis bakar Daging sapi 25 71,3 2,9 6,7 0
Mentega 2 17,2 0 2 0

Pagi Wafer Wafer 25 76,5 1,5 0,6 15,9


Nasi Nasi 30 39 0,7 0,1 8,6
Bakso Daging sapi 20 74 4,7 6 0
Susu Susu kental 20 64 1,6 1,7 10,9
manis

Siang Nasi Nasi 30 39 0,7 0,1 8,6

578
579

Tempe Tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3


goreng Minyak 5 43,1 0 5 0
Sayur bayam Bayam 25 9,3 0,9 0,1 1,8
JUMLAH 522,2 18,5 24,3 58,7
TOTAL
KEBUTUH 1219,65 28,2 33,8 200,6
AN
ASUPAN 42,8 65,6 71,8 29,2
(%)

RECALL HARI KE 2 (19 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER E P L KH


U BAHAN AT (kkal) (gr) (gr) (gr)
(gr)
Makan Nasi nasi 100 130 2,4 0,2 28,6
Sore Nila goreng Ikan nila 25 24,5 4,5 0,6 0
minyak 5 43,1 0 5 0
Tempe bacem tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3
Kecap 2 1,2 0,2 0 0,1
Gula aren 2 7,4 0 0 1,9
Sayur bayam bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
Selinga Sosis bakar Sosis 50 142,6 5,8 13,5 0
n minyak 2 17,2 0 2 0
The manis teh 2 0,3 0 0 0,1
Gula pasir 10 38,7 0 0 10

Makan Wafer Wafer 50 153 3,1 1,3 31,9


Pagi Roti basah Roti basah 25 45,8 1,3 0,5 9

579
580

Makan Nasi nasi 100 130 2,4 0,2 28,6


Siang Telur bacem Telur 25 38,8 3,2 2,7 0,3
Kecap 2 1,2 0,2 0 0,1
Gula aren 3 7,4 0 0 1,9
Sayur bening bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
bayam

Selinga Sosis bakar Daging sapi 50 142,6 5,8 13,5 0


n
minyak 2 17,2 0 2 0
JUMLAH 1027,7 37,3 43,5 124
TOTAL
KEBUTUHAN 1219,65 28,2 33,8 200,6
ASUPAN (%) 84,2 132, 128, 61,8
2 6
RECALL HARI KETIGA (2 Desembersu 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER E P L KH


U BAHAN AT (kkal) (gr) (gr) (gr)
(gr)
Makan Nasi nasi 100 130 2,4 0,2 28,6
pagi lele goreng Ikan lele 50 49 9,1 1,2 0
minyak 5 43,1 0 5 0
Tahu goreng tahu 50 38 4,1 2,4 0,9
minyak 5 43,1 0 5 0
sop Kol 25 5,5 0,3 0,1 1,1
Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2
Kembang kol 25 6,3 0,3 0,1 1,4
Brokoli 25 5,8 0,8 0 0,5

580
581

Es sirup sirup 10 21,4 0 0 5,6

Selinga Bubur kcang Kacang hijau 20 23,2 1,5 0,1 4,2


n pagi hijau
Gula pasir 20 77,4 0 0 20
Gula aren 20 73,8 0,1 0 18,8
Makan
siang Nasi nasi 100 130 2,4 0,2 28,6
Ikan lele Lele goreng 50 49 9,1 1,2 0
minyak 5 43,1 0 5 0
Tahu goreng tahu 50 38 4,1 2,4 0,9
minyak 5 43,1 0 5 0
sop Kol 25 5,5 0,3 0,1 1,1
Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2
Kembang kol 25 6,3 0,3 0,1 1,4
Brokoli 25 5,8 0,8 0 0,5

Makan Nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6


sore
Telur bacem Telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6
Kecap 2 1,2 0,2 0 0,1
Gula jawa 3 11,1 0 0 2,8

Selinga Susu kental Susu kental 30 96 2,3 2,6 16,4


n sore manis manis
Gula pasir 10 38,7 0 0 10

JUMLAH 1204,8 47,2 36,4 174,3


TOTAL
KEBUTUHAN 1219,65 28,2 33,8 200,6

581
582

ASUPAN (%) 98,7 167, 107, 86,8


3 6

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet Anak


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang makanan sehat bagi balita
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet Anak
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±20 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet anak 1219,65 K
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet anak balita
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

582
583

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik.Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 14 November sampai 2 Desember 2018.
Pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa
recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat
sebesar ≥ 80% dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 1.

583
584

Tabel 1.Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

14 November 2018 19 November 2018 2 Desember 2018


Asupan Asupan Asupa % Pencapaian Evaluasi
Parameter Pencapai Asupan
Makana % Pencapaian Makana % n
an
n n makan
Asupan 522,2 42,8 Tidak 1027,7 1204,8 Meningkat
84,2 % Tercapai 98,7% Tercapai
Energi kkal % Tercapai kkal kkal
Asupan 65,6 Tidak 132,2 Meningkat
18,5 gr 37,3 gr Tercapai 47,2 gr 167,3 % Tercapai
Protein % Tercapai %
Asupan 71,8 Tidak 128,6 Meningkat
33,8 gr 43,5 gr Tercapai 36,4 gr 107,6 % Tercapai
Lemak % Tercapai %

Asupan 29,2 Tidak Tidak 174,3 Meningkat


200,6 gr 124 gr 61,8 % 86,8 % Tercapai
Karbohidrat % Tercapai Tercapai gr

584
585

6. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 14, 19 November dan 2 Desember2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
14/11/2018 19/11/2018 2/12/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami

11,3 kg 11,4 kg 11,6 n berat kenaikan

badan 0,1 – berat badan

0,5 kg
Tinggi - -
95,8 cm - -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 5 hariAn Tias mengalami


kenaikan berat badan 0,1 kg Sedangkan pada kunjungan ketiga selang
waktu 12 hari mengalami kenaikan sebesar 0,2 kg.

Kesimpulan

Asupan An Tias pada kunjungan pertama tidak tercapai pada


asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan PMT balita,
edukasi dan konseling gizi, sehingga asupan meningkat meskipun
karbohidrat belum tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan
energi,protein,lemak tercapai

585
586

586
587

KASUS 5
Nama : Musfiatul Nur Laila

NIM : P1337431215069

Data Hasil
Identitas Nama : An. Aisyah Ainnur Rohimah
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candisari 04.06, Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur : 45 bulan
Antropometr Umur : 45 bln
i Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 11,5 kg
TB: 96 cm
BBI median: 14,1 kg
BB/U:-2,34 (gizi kurang)
TB/U:-1,21(normal)
BB/TB: -2,4 (kurus)
Kesimpulan: status gizi BB/U -2,34 gizi kurang,TB/U -1,21
normal, BB/TB -2,4 kurus
Riwayat Anak sudah diberi MP-ASI sebelum berusia 6 bulan
Makan/ Food Kurang suka makan,
History Tidak menyukai lauk nabati
Kebiasaan makan :
Makan 2 – 3 ×/hari
Kadang- kadang nasi saja
Ayam 2×/minggu@ 1p
Ikan 3×/ minggu (lele)
Sayur sop, bayam, glandir (kuah+sayur)
Suka makan chiki-chiki dan wafer
Pantangan/ alergi makan = tidak ada

587
588

Hasil recall 24 jam =


Sore : soto ( nasi, kol, taoge, bihun)
Pagi: sate (sate ayam, lontog)
Siang : nasi 1 ctg, ayam goreng 1p
Siang : oke jelly drink, biscuits
Asupan recall
Energi : 901,6 kkal (76,7%)
Protein : 31,03 gr (70,4%)
Lemak: 45 gr (137,6%)
Karbohidrat: 94 gr (52,3%)
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik Pilek dan batuk
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu menginjak 9 bulan
Pasien Merupakan anak tunggal
Ayah bekerja merantau diluar jawa dan Ibu sebagai IRT
Anak diasuh nenek dan ibu
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengah kebawah
Beberapa minggu yang lalu anak mengalami diare selama tiga hari
Anak mengalami batuk dan pilek
Anak sering dibawa ke posyandu
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi 1. Asupan Kurang Asupan Protein :
protein pengetahuan 70,4%
melalui oral orang tua
tidak
adekuat
Rumusan Inadekuat protein intake berkaitan dengan kurang pengetahuan
Giagnosis orang tua ditandai dengan Asupan Protein 70,4%
Gizi
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :

588
589

Gizi Memberikan makanan yang adekuat


Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak pada
orang tua anak.
Prinsip diet :
TKTP
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 15%
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 31 bulan
Gizi Jenis kelamin : Perempuan
BBA: 12,3 kg
TB: 96 cm
BBI median: 14 kg
Kebutuhan Energi: (84,2×kg) = 1176kkal
Protein: 15% x 1176 : 4 = 44,1 gr
Lemak: 25 % x 1176 : 9=32,7gr
Karbohidrat: 60% x 1176 : 4 = 176,4 gr
Pemberian Macam Diet
Diet & Bentuk Cara
Makanan Pemberian Frekuensi Jumlah yang
atau Formula (food makan diberikan
yang delivery)
Diberikan

589
590

TKTP Oral 3× makan 1100 kkal


Makanan biasa utama 100 kkal
2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

590
591

KONSELING GIZI
1. Tema : Diet TKTP
2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

591
592

592
593

7. Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri,
klinis/fisik.Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 12 sampai 25 November 2018. Pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall
24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80% dari kebutuhan. Rincian data asupan
makan pasien selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tanggal 12 November 2018 Tanggal 18 November 2018 Tanggal 25 November 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan 901 76,6 Tidak 550 46,8 Tercukupi 1274 108,3 Tercukupi Meningkat
Energi Tercukupi
Asupan 31,03 70,36 Tidak 9,5 21,8 Tidak 45,74 103,7 Tercukupi Meningkat
Protein Tercukupi Tercukupi

Asupan 45 137,6 Tercukupi 7,6 23,24 Tidak 73 223,24 Tercukupi Meningkat


Lemak Tercukupi
Asupan 94 53,3 Tidak 111 62,9 Tercukupi 103 58,3 Tidak Tidak
Karbohidr Tercukupi Meningkat

593
594

at Tercukupi

594
595

8. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi
dilakukan mulai tanggal 12, 18 dan 25 November 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

12/ 11/2018 18/11/2018 25/11/2018

Berat badan 11,5 kg 12,5 kg 12,9 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,5 kg

TB 96 cm 96 cm 96,4 - -

Pada kunjungan kedua selang waktu 6 hariAnAisyah mengalami kenaikan 1 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang
waktu 7 hari mengalami kenaikan sebesar 0,4kg.

Kesimpulan
Asupan An Aisyah pada kunjungan pertama tidak tercapai pada asupan energi, protein dan karbohidrat, Hasil recall
hari kedua menunjukkan angka yang rendah disebabkan karena pada hari sebelumnya anak sedang berlibur ke rumah
saudara dan tidak mau makan karena selalu bermain dengan saudara saudaranya, kemudian diberikan edukasi dan konseling

595
596

gizi asupan meningkat meskipun belum tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan anak tercapai. Berat badan hanya naik
sedikit dikarenakan anak sedang sakit sehingga nafsu makan kurang stabil. Setelah diberikan edukasi dan konseling gizi
pengetahuan ibu meningkat.

596
597

Recall hari 1 (12 November 2018)

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH


Beras giling masak
30 53,4 0 0,63 0 12
Sore nasi nasi

soto Bihun 20 72 0 0,94 0 16

Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0

Kol merah/putih 10 2,4 0 0,14 0 0,5

Tauge kacang ijo 10 2,3 0 0,29 0 0,4

sate Beras giling masak


30 53,4 0 0,63 0 12
Pagi lontong nasi

Ayam 40 120,8 7,28 0 10 0

Kacang tanah
sangan tanpa 20 111,8 0 5,38 8,8 4,7
selaput

Kecap 10 4,6 0 0,57 0,1 0,9

Snack oky jelly Agar-agar 1 0 0 0 0 0

Gula pasir 12 43,68 0 0 0 11

roti Biscuit 20 91,6 0 1,38 2,9 15

Beras giling masak


50 89 0 1,05 0,1 20
Siang nasi nasi

ayam
50 151 9,1 0 13 0
goreng Ayam

5 45,1 0 0 5 0
Minyak kelapa

597
598

sawit

901,48 31,03 45 94

598
599

Recall hari 2 (15 November 2018)

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH


Pagi indomi Mie basah 200 172 0 1,2 6,6 28

Beras giling masak


Siang nasi nasi 100 178 0 2,1 0,1 41

sayur
bayam Bayam 50 18 0 1,75 0,3 3,3

Mlm siaomey Tepung terigu 50 182,5 0 4,45 0,7 39

550,5 9,5 7,6 111

599
600

Recall hari 3 (18 November 2018)

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH


Beras giling masak
Pagi nasi nasi 50 89 0 1,05 0,1 20
ayam
goreng Ayam 50 151 9,1 0 13 0
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0 0 5 0
bubur kc
Snack ijo Kacang ijo 20 69 0 4,44 0,2 13
Santan peras,
dengan air 20 24,4 0 0,4 2 1,5
Gula Kelapa 10 38,6 0 0,3 1 7,6
Beras giling masak
Siang nasi nasi 50 89 0 1,05 0,1 20
ayam
goreng Ayam 50 151 9,1 0 13 0
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0 0 5 0
Beras giling masak
Sore nasi nasi 50 89 0 1,05 0,1 20
ayam
goreng Ayam 50 151 9,1 0 13 0
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0 0 5 0
Beras giling masak
Malam nasi nasi 50 89 0 1,05 0,1 20
ayam
goreng Ayam 50 151 9,1 0 13 0
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0 0 5 0
1272,4 45,74 73 103

600
601

Lampiran 3: leaflet asuhan

601
602

KASUS 6

Nama : Musfiatul Nur Laila

NIM : P1337431215069

Data Hasil
Identitas Nama : An. Mirza
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari RT02/RW08, Mranggen, Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur : 19 bulan (13-04-2017)
Antropometri Umur : 19 bln
Jenis kelamin: Perempuan
BBA : 8,3
PB : 77,5
BBI: 10 kg
BB/U : - 2,63 (gizi kurang)
TB/U : -1,83 (normal)
BB/TB : - 2,47 (kurus)
Kesimpulan: status gizi BB/U -2,63 gizi kurang,TB/U -1,83
pendek, BB/TB -2,47 normal.
Riwayat Masih minum ASI
Makan/ Food Anak sudah diberi MP-ASI sebelum berusia 6 bulan
History Kurang suka makan, tetapi suka ngemil
Kebiasaan makan :
Makan 2-3×/hari
Telur 4×/minggu ½ p
Ayam 2×/minggu ½ p
Ikan 4×/ minggu
Tempe 2×/hari ½ p
Sayur sop, bayam (kuah+sayur)

602
603

Suka makan chiki dan wafer


Pantangan/ alergi makan = tidak ada
Hasil recall 24 jam =
Sore: nasi 25gr, sayur sop (wortel + kol), tempe goreng ½ ptg kecil
Pagi: nasi 25gr, bening bayam (bayam + bakso)
Siang: nasi 25gr, bening bayam (bayam + bakso)
Wafer tango 3 buah, susu skm 2×/125ml, asi 5x/10 menit
Asupan recall
Energi : 738,3 kkal (85,35%) Kurang
Protein : 23,25 gr (71,8%) Kurang
Lemak: 24 gr (99,9%) Kurang
Karbohidrat: 106 gr (81,7%) Kurang
Pemeriksaan Anak terlihat kurus dan lemah
Fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 9 bulan ( 36 minggu)
Pasien Rizan Syafina merupakan anak kedua
Ayah bekerja di bengkel milik pribadi dan sebagai IRT
Anak diasuh oleh kedua orang tua
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengah
Beberapa minggu yang lalu anak mengalami diare selama tiga hari
Anak mengalami batuk dan pilek
Anak sering dibawa ke posyandu
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi 1. Asupan Kurang Asupan Protein :
protein pengetahuan 71,8%
tidak orang tua
adekuat
Rumusan Inadekuat protein intake berkaitan dengan kurang pengetahuan
Giagnosis orang tua ditandai dengan Asupan 71,8%
Gizi

603
604

Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :


Gizi Memberikan makanan yang adekuat
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak pada
orang tua anak.
Prinsip diet :
TKTP
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 15%
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 19 bulan
Gizi Jenis kelamin : laki laki
BBA : 8,3
TB : 77,5
BBI: 10 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×kg)
= 86,5×10
= 865kkal
Protein: 15% x 865 : 4 = 32,4 gr
Lemak: 25% x 865 :9 = 24,03gr
Karbohidrat: 60% x 865 : 4 = 129,75

Pemberian Macam Diet Cara Frekuensi Jumlah yang


Diet & Bentuk Pemberian makan diberikan

604
605

Makanan (food
atau Formula delivery)
yang
Diberikan
TKTP Oral 3× makan 900 kkal
Makanan biasa utama 100 kkal
2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak
Dianjurkan

605
606

Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol


kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, tempe, Teh, kopi
kacang-kacangan, kacang hijau,
kacang merah
Sayur : : bayam, bit, labu siam, labu
kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKTP


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :

606
607

a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)


b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

607
608

9. Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri,
klinis/fisik.Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 12 sampai 18 November 2018. Pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall
24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80% dari kebutuhan. Rincian data asupan
makan pasien selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tanggal 12 November 2018 Tanggal 15 November 2018 Tanggal 18 November 2018 Evaluasi
Parameter Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
Makanan Makanan Makanan
Asupan Tercukupi Tercukupi Tercukupi Meningkat
738,3 85,4 845,1 97,7 105,5 107,4
Energi
Asupan Tidak Tercukupi Tercukupi Meningkat
Protein 23,4 72,2 Tercukupi 26,22 80,9 26,58 82,03

Asupan Tercukupi Tercukupi Tercukupi Meningkat


24 99,9 24 99,9 46 191,4
Lemak
Asupan Tercukupi Tercukupi Tercukupi Menurun
106 81,7 129 99,4 105 80,9
Karbohidr

608
609

at

609
610

10. Perkembangan Antropometri


Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi
dilakukan mulai tanggal 12, 15 dan 18 November 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi

12/ 11/2018 15/11/2018 18/11/2018

Berat badan 8,3 kg 8,9 kg 9,1 kg Mencapai penambahan berat Mencapai


badan 0,5 kg

TB 77,5 cm 77,5 cm 78 - -

Pada kunjungan kedua selang waktu 3 hariAnMirza naik 0,4 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 3
hari mengalami kenaikan sebesar 0,2kg.

Kesimpulan

610
611

Asupan An Mirza pada kunjungan pertama tidak tercapai pada asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian
diberikan edukasi dan konseling gizi asupan meningkat meskipun belum tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan anak
tercapai. Berat badan hanya naik sedikit dikarenakan anak sedang sakit sehingga nafsu makan kurang stabil. Setelah
diberikan edukasi dan konseling gizi pengetahuan ibu meningkat.

611
612

Recall hari 1 (12 November 2018)

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH


Beras giling masak
30 53,4 0 0,63 0 12
Sore Nasi nasi
tempe Tempe kedele
25 37,25 0 4,58 1 3,2
goreng murni
Minyak kelapa
5 45,1 0 0 5 0
sawit
Sop Kol kembang 15 3,75 0 0,36 0 0,7
Wortel 10 4,2 0 0,12 0 0,9
Snack Asi Asi 100 67 1,4 0 3,7 7,2
Biscuit 30 137,4 0 2,07 4,3 23
Beras giling masak
30 53,4 0 0,63 0 12
Siang Nasi nasi
bening
15 5,4 0 0,53 0,1 1
bayam Bayam
Daging sapi 20 41,4 3,6 0 2,8 0
Tepung terigu 10 36,5 0 0,89 0,1 7,7
Snack Asi Asi 100 67 1,4 0 3,7 7,2
Roti warna sawo
20 49,8 0 1,58 0,3 9,9
matang
Beras giling masak
30 53,4 0 0,63 0 12
Mlm Nasi nasi
bening
15 5,4 0 0,53 0,1 1
bayam Bayam
Daging sapi 20 41,4 3,6 0 2,8 0
Tepung terigu 10 36,5 0 0,89 0,1 7,7
Beras giling masak
30 53,4 0 0,63 0 12
Mlm Nasi nasi
bening Bayam 15 5,4 0 0,53 0,1 1

612
613

bayam
738,3 23,425 24 106

613
614

Recall hari 2 (15 November 2018)

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH


Beras giling masak
50 89 0 1,05 0,1 20
Pagi Nasi nasi
Bakso Daging sapi 30 62,1 5,4 0 4,2 0
Tepung terigu 5 18,25 0 0,45 0,1 3,9
Mie basah 10 8,6 0 0,06 0,3 1,4
Snack Biscuit Biscuit 20 91,6 0 1,38 2,9 15
Asi Asi 50 33,5 0,7 0 1,9 3,6
Beras giling masak
50 89 0 1,05 0,1 20
Siang Nasi nasi
bawal
25 24 4,75 0 0,4 0
goreng Bawal
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0 0 5 0
bening
30 10,8 0 1,05 0,2 2
bayam Bayam
Snack Kerupuk Kerupuk aci 10 35 0 0,05 0 8,6
Biscuit Biscuit 20 91,6 0 1,38 2,9 15
Beras giling masak
50 89 0 1,05 0,1 20
Mlm Nasi nasi
bawal
25 24 4,75 0 0,4 0
goreng Bawal
Minyak kelapa sawit 5 45,1 0 0 5 0
bening
30 10,8 0 1,05 0,2 2
bayam Bayam
Snack Buah Salak 20 15,4 0 0,08 0 4,2
Roti warna sawo
25 62,25 0 1,98 0,4 12
Roti matang
845,1 26,22 24 129

614
615

Recall hari 3 (18 November 2018)

Waktu Menu Bahan Berat Energi PH PN L KH


Beras giling masak
50 89 0 1,05 0,1 20
Pagi nasi nasi

sop ayam Ayam 30 90,6 5,46 0 7,5 0

Wortel 20 8,4 0 0,24 0,1 1,9

Kol merah/putih 10 2,4 0 0,14 0 0,5

Minyak kelapa sawit 3 27,06 0 0 3 0

Snack asi Asi 50 33,5 0,7 0 1,9 3,6

Beras giling masak


50 89 0 1,05 0,1 20
Siang nasi nasi

Ayam 30 90,6 5,46 0 7,5 0

Wortel 20 8,4 0 0,24 0,1 1,9

Kol merah/putih 10 2,4 0 0,14 0 0,5

Minyak kelapa sawit 5 45,1 0 0 5 0

Beras giling masak


50 89 0 1,05 0,1 20
Siang nasi nasi

Snack asi Asi 50 33,5 0,7 0 1,9 3,6

Biscuit 30 137,4 0 2,07 4,3 23

Beras giling masak


50 89 0 1,05 0,1 20
Mlm nasi nasi

Ayam 40 120,8 7,28 0 10 0


ayam

615
616

goreng

Minyak kelapa sawit 5 45,1 0 0 5 0

912,26 25,58 46 95

Lampiran 3: leaflet asuhan

616
617

KASUS 7

Nama : Tia Choirunisa

NIM : P1337431215060

Data Hasil
Identitas Nama : An. Andi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Gading
Suku Bangsa : Jawa
Umur :12 bulan
Tanggal lahir : 3 November 2017
Nama Ibu : Sunarti
Pekerjaan Ibu : Swasta
Nama Ayah : Alif Aryanto
Pekerjaan Ayah : Swasta
Antropometri Umur :12 bulan
hari 1 Jenis kelamin: Laki-laki
kunjungan BBA: 8,5kg
TB: 79 cm
BB/U : 1,74 (BB kurang)
TB/U : 0,23 (normal)
BB/TB : - 2,35(gizi buruk)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

617
618

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U -2,66gizi kurang,TB/U -3,79 pendek,


BB/TB -0,81 normal.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat Kebiasaan makan :
Makan/ Food Makan 2×/hari
History Nasi 2x/hari @1 sdm
Telur 3×/minggu@ ½ p
Ayam 3×/minggu@ ½ p
Sayur sop (wortel, kol) 3x/minggu @1/4 p
bayam (kuah+sayur) 3x/minggu @1/4 p
bening glandir 3x/minggu @1/4 p
Yakult 1x/hari @1-2 botol
Jarang makan chiki-chikil
Pantangan/ alergi makan = tidak ada
Hasil recall 24 jam ke-1=

618
619

Pagi: nasi 20 gr, sayur sop(wortel+kembang kol) 20 gr


Siang:nasi 20 gr, sayur sop(wortel+kembang kol) 20 gr
Sore: -
Yakult 2 botol
Asupan recall
Energi :198,8 kkal, Protein : 18,8 gr, Lemak: 0,4 gr, Karbohidrat:
247 gr
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 9 bulan ( 36 minggu)
Pasien Andi merupakan anak pertama
Anak diasuh oleh kedua orang tua
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengah
Anak kadang mengalami batuk dan pilek
Anak selalu dibawa ke posyandu
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi Inadekuat kurang Asupan Energi :
oral intake pengetahuan 198,8 kkal,
orang tua Protein : 18,8 gr,
Lemak: 0,4 gr,
Karbohidrat:
247gr

BB/TB : -
2,35(gizi buruk)

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orang


Giagnosis tua ditandai dengan Asupan Energi : 198,8 kkal, Protein : 18,8 gr,
Gizi Lemak: 0,4 gr, Karbohidrat: 247gr, BB/TB : - 2,35(gizi buruk)
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi Memberikan makanan yang adekuat
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak pada
orang tua anak.

619
620

Prinsip diet :
TKTP

Syarat diet :
1) Energi tinggi sesuai kebutuhan
2) Protein 2 kgBB
3) Lemak cukup 25%
4) KH cukup
5) Serat cukup
6) Cairan cukup
7) Porsi kecil tapi sering
8) Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 12 bulan
Gizi Jenis kelamin : laki-laki
BBI:10,4 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×BBI)
=86,5×10,4
= 898,56kkal
Protein: 25%×898,56/4=56,16 gr
Lemak: 20% ×898,56/9= 19,96gr
Karbohidrat: energi- (kalori protein)+(kalori lemak) : 4
=898,56–((224,64)+(179,7)):4
=898,56–(404,34):4
=123,55gr

Pemberian Macam Diet


Diet & Bentuk Cara
Makanan Pemberian Frekuensi Jumlah yang
atau Formula (food makan diberikan
yang delivery)
Diberikan

620
621

TKTP Oral 3× makan 600 kkal


Makanan biasa utama 200 kkal
2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada
seminggu peningkatanberatbadan
0.2-0.5 kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

621
622

622
623

FFQ (13 November 2018)

Waktu Menu Bahan Brt ENERGI Protein (gr) LMK HA


( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr)
Beras giling 20 72 0 1,36 0,1 16
Telur ayam 39 62,486 4,94 0 4,4 0,3
Ayam 26 77,657 4,68 0 6,4 0
Sub Total 212,14 9,62 1,36 11 16
Bayam 32 11,571 0 1,13 0,2 2,1
Daun ketela
rambat 32 15,107 0 0,9 0,1 3,3
Kol
merah/putih 32 7,7143 0 0,45 0,1 1,7
Wortel 32 13,5 0 0,39 0,1 3
Sub Total 47,893 0 2,86 0,5 10
yakult 120 100 16 0 0 226
Sub Total 100 16 0 0 226
Total 360,04 29,8378571 11 252
898,56 56,16 19,96 123,55
Kebutuhan
% asupan 40,06 53,1 57,89 204,04

RECALL Pertama (13 November 2018)

Wakt ENERG Protein LM


Menu Bahan Brt HA
u I (gr) K
( gr
Kal Hwn Nbt (gr) (gr)
)
0,6
Pagi Beras giling 10 36 0 8 0,1 7,9
Kol 0,4
kembang 20 5 0 8 0 1

623
624

0,2
Wortel 20 8,4 0 4 0,1 1,9
Sub Total 49,4 0 1,4 0,2 11
Snack 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0
0,6
Siang Beras giling 10 36 0 8 0,1 7,9
Kol 0,4
kembang 20 5 0 8 0 1
0,2
Wortel 20 8,4 0 4 0,1 1,9
Sub Total 49,4 0 1,4 0,2 11
yakult 2
Snack botol 120 100 16 0 0 226
Sub Total 100 16 0 0 226
Total 198,8 18,8 0,4 247
19,9 123,5
898,56 56,16
6 5
Kebutuhan
22,1 33,4 2,00 200
%asupan

RECALL HARI KE 2 (18 November 2018)

Wakt ENERG Protein LM


Menu Bahan Brt HA
u I (gr) K
( gr
Kal Hwn Nbt (gr) (gr)
)
0,6
Pagi Beras giling 10 36 0 8 0,1 7,9
Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0
1,0
Bayam 30 10,8 0 5 0,2 2

624
625

1,7
Sub Total 107,2 3,64 3 5,2 9,8
roti pmt
Snack balita 20 90 2 0 3 24
Sub Total 90 2 0 3 24
0,6
Siang Beras giling 10 36 0 8 0,1 7,9
Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0
1,0
Bayam 30 10,8 0 5 0,2 2
1,7
Sub Total 107,2 3,64 3 5,2 9,8
Snack yakult 120 100 16 0 0 226
Sub Total 100 16 0 0 226
Total 404,4 28,74 13 270
19,9 123,5
898,56 56,16
6 5
Kebutuhan
% asupan 45,00 51,17 65,1 218,6

RECALL HARI KETIGA (26 November 2018)

Wakt ENERG Protein LM


Menu Bahan Brt HA
u I (gr) K
( gr Hw
Kal Nbt (gr) (gr)
) n
0,6
Pagi Beras giling 10 36 0 8 0,1 7,9
Telur ayam 10 16,2 1,28 0 1,2 0,1
Bandeng 20 25,8 4 0 1 0
Minyak
kelapa sawit 4 36,08 0 0 4 0

625
626

Daun ketela 0,5


rambat 20 9,4 0 6 0,1 2,1
1,2
Sub Total 123,48 5,28 4 6,3 10
Snac
k roti pmt balita 20 90 2 0 3 24
Sub Total 90 2 0 3 24
0,6
Siang Beras giling 10 36 0 8 0,1 7,9
Telur ayam 10 16,2 1,28 0 1,2 0,1
Bandeng 20 25,8 4 0 1 0
Minyak
kelapa sawit 4 36,08 0 0 4 0
Daun ketela 0,5
rambat 20 9,4 0 6 0,1 2,1
1,2
Sub Total 123,48 5,28 4 6,3 10
Snac
k yakult 120 100 16 0 0 226
Sub Total 100 16 0 0 226

susu cair
indomilk
Mlm kotak 200 170 4 0 5 26
Sub Total 170 4 0 5 26
Total 606,96 35,04 21 296
19,9 123,5
898,56 56,16
6 5
Kebutuhan
105,
% asupan 67,54 62,3 2 239,5

626
627

627
628

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKTP


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik.Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 13 sampai 26 November 2018. Pengukuran

628
629

tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam
dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80%
dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 1.

629
630

Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

13 November 2018 18 November 2018 26 November 2018


Asupan Asupan Asupa % Pencapaian Evaluasi
Parameter Pencapai Asupan
Makana % Pencapaian Makana % n
an
n n makan
Asupan 198,8 Tidak 404,4kka Tidak 606,96 Tidak
22,1 45 67,54 Meningkat
Energi kkal Tercapai l Tercapai kkal Tercapai

Asupan Tidak Tidak Tidak


18,8 gr 33,4 28,74gr 51,17 35,04gr 62,3 Meningkat
Protein Tercapai Tercapai Tercapai

Asupan Tidak Tidak


0,4 gr 2 13gr 65,1 21gr 105,2 Tercapai Meningkat
Lemak Tercapai Tercapai

Asupan
247 gr 200 Tercapai 270 gr 218,6 Tercapai 296gr 239,5 Tercapai Meningkat
Karbohidrat

630
631

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 13, 18 dan 26 November 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
13/11/2018 18/11/2018 26/11/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami
8,5kg 8,58 kg n berat kenaikan

8,65 kg badan 0,1 – berat badan

0,5 kg
Tinggi -
79 cm - - -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 5 hari An Andi naik 0,08 kg.
Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 5 hari mengalami
kenaikan sebesar 0,07kg.

Kesimpulan

Asupan An Andi pada kunjungan pertama tidak tercapai pada


asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan edukasi dan
konseling gizi asupan meningkatmeskipunbelum tercapai. Pada
kunjungan ketiga asupan lemak dan KH anak tercapai.
Beratbadanhanyanaiksedikitdikarenakananak hanya mampu makan
sedikit. Setelah diberikan edukasi dan konselinggizipengetahuanibu
meningkat.

631
632

632
633

KASUS 8

Nama : Tia Choirunisa

NIM : P1337431215060

Data Hasil
Identitas Nama : An. Naban
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangboyo
Suku Bangsa : Jawa
Umur : 2 tahun
Tanggal lahir : 2 Desember 2016
Antropometri Umur : 2 tahun
Jenis kelamin:
BBA: 10,2kg
PB: 88 cm
BB/U : -1,11 (BB kurang)
TB/U : 0,44 (normal)
BB/TB : - 2,87(gizi buruk)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

633
634

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U -2,66gizi kurang,TB/U -3,79 pendek,


BB/TB -0,81 normal.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat Kebiasaan makan :
Makan/ Food Makan 1×/hari
History Nasi 1x/hari @1 sdm
bakso 1×/hari @3 bj
sosis 2×/minggu @2 bh
Sayur sop (kuah saja) 1x/hari
bayam (kuah saja) 1x/hari
susu bebelac 10 btol tiap hari @3 sd takar (39 gr)
Jarang makan chiki-chiki
Pantangan/ alergi makan = tidak ada
Hasil recall 24 jam ke-1=
Pagi: nasi 20 gr, bakso 3 bj, kuah sayur sop
Siang: semangka 1 p
Sore: mangga 1 p, roti nabati 1 bks kcl
susu bebelac 10 btol

634
635

Asupan recall
Nilai gizi:
Asupan Energi : 590,7kkal, Protein : 19,43gr, Lemak: 16gr,
Karbohidrat: 98gr
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 8 bulan
Pasien Naban merupakan anak pertama
Anak diasuh oleh kedua orang tua
Orang tua termasuk kelas ekonomi kebawah
Anak kadang mengalami batuk dan pilek
Anak selalu dibawa ke posyandu
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi Inadekuat kurang Asupan Energi :
oral intake pengetahuan 590,7kkal, Protein
orang tua : 19,43gr, Lemak:
16gr, Karbohidrat:
98gr

BB/TB : -
2,87(gizi buruk)

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orang


Giagnosis tua ditandai dengan Asupan Energi : 590,7kkal, Protein : 19,43gr,
Gizi Lemak: 16gr, Karbohidrat: 98gr, BB/TB : - 2,87(gizi buruk)s
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi Memberikan makanan yang adekuat
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak pada
orang tua anak.
Prinsip diet :
TKTP

635
636

Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kgBB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 24 bulan (2 tahun)
Gizi Jenis kelamin : Perempuan
BBI: 12,2 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×BBI)
=86,5×12,2
= 1055,3kkal
Protein: 25%×1055,3/4= 65,9 gr
Lemak: 20% ×1055,3/9=23,45gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=1055,3-(263,8)+(211,06):4
=1055,3–474,8:4
=145,11gr

Pemberian Macam Diet


Diet & Bentuk Cara
Makanan Pemberian Frekuensi Jumlah yang
atau Formula (food makan diberikan
yang delivery)
Diberikan
TKTP Oral 3× makan 800 kkal

636
637

Makanan biasa utama 255 kkal


2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada
seminggu peningkatanberatbadan
0.2-0.5 kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan

637
638

- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol


kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

RECALL Pertama (11 April 2018)

Protein
Waktu Menu Bahan Brt ENERGI LMK HA
(gr)
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr)
Pagi Beras giling 10 36 0 0,68 0,1 7,9
Tepung terigu 10 36,5 0 0,89 0,1 7,7
Daging sapi 20 41,4 3,6 0 2,8 0
Sub Total 113,9 3,6 1,57 3 16
Siang Semangka 180 50,4 0 0,9 0,4 12
Sub Total 0 0 0 0 0
Mangga
Mlm harumanis 90 41,4 0 0,36 0,2 11
roti wafer
nabati 10 45 1 0 2 7
Sub Total 86,4 1 0,36 2,2 18

638
639

bebelac 2
susu botol @39 gr) 78 340 12 0 10 52
Sub Total 340 12 0 10 52
Total 590,7 19,43 16 98
1055,3 65,9 23,45 145,11
kebutuhan
55,97 29,48 68,23 67,53
% asupan

RECALL HARI KE 2 (18 April 2018)

Protein
Waktu Menu Bahan Brt ENERGI LMK HA
(gr)
( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr)
Pagi Beras giling 10 36 0 0,68 0,1 7,9
Ayam 20 60,4 3,64 0 5 0
Sub Total 96,4 3,64 0,68 5,1 7,9
Siang Semangka 180 50,4 0 0,9 0,4 12
Sub Total 50,4 0 0,9 0,4 12
bebelac 3
susu botol @39 gr) 117 510 18 0 18 78
Sub Total 510 18 0 18 78
Total 656,8 23,22 23 98
1055,3 65,9 23,45 145,11
kebutuhan
62,23 35,23 98,08 67,53
% asupan

RECALL HARI KETIGA (26 April 2018)

Protein
Waktu Menu Bahan Brt ENERGI LMK HA
(gr)

639
640

( gr ) Kal Hwn Nbt (gr) (gr)


Pagi Beras giling 10 36 0 0,68 0,1 7,9
Udang segar 20 18,2 4,2 0 0 0
Minyak
kelapa sawit 8 72,16 0 0 8 0
Sub Total 126,36 4,2 0,68 8,1 7,9
Siang Semangka 180 50,4 0 0,9 0,4 12
Sub Total 50,4 0 0,9 0,4 12
Snack pmt balita 20 90 2 0 3 24
Sub Total 90 2 0 3 24
bebelac 3
susu botol @39 gr) 117 510 18 0 18 78
Sub Total 510 18 0 18 78
Total 776,76 25,78 29 122
1055,3 65,9 23,45 145,11
kebutuhan
73,6 39,1 123,6 84,07
% asupan

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKTP


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP

640
641

3. Sasaran : orang tua


4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik.Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 13 sampai 26 November 2018. Pengukuran
tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam
dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80%
dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 1.

641
642

Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

13 November 2018 18 November 2018 26 November 2018


Asupan Asupan Asupa % Pencapaian Evaluasi
Parameter Pencapai Asupan
Makana % Pencapaian Makana % n
an
n n makan
Asupan 590,7kk Tidak 656,8kka Tidak 776,76 73,6 Tidak
55,97 62,23 Meningkat
Energi al Tercapai l Tercapai kkal Tercapai

Asupan TidakTerca Tidak Tidak


19,43gr 29,48 23,22gr 35,23 25,78gr 39,1 Meningkat
Protein pai Tercapai Tercapai

Asupan Tidak
16gr 68,23 23gr 98,08 Tercapai 29gr 123,6 Tercapai Meningkat
Lemak Tercapai

Asupan Tidak Tidak


98gr 67,53 98gr 67,53 122gr 84,07 Tercapai Meningkat
Karbohidrat Tercapai Tercapai

642
643

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 13,18 dan 26 November 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
13/11/2018 18/11/2018 26/11/2018
Berat Mencapai
Badan penambaha Mengalami
10,2kg 10,4 kg n berat kenaikan

11,0 kg badan 0,2 – berat badan

0,5 kg
Tinggi -
88 cm - - -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 5 hari An Naban naik 0,2 kg.
Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 8 hari mengalami
kenaikan sebesar 0,6kg.

Kesimpulan

Asupan An Naban pada kunjungan pertama tidak tercapai pada


asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan edukasi dan
konseling gizi asupan meningkat meskipunbelum tercapai. Pada
kunjungan ketiga asupan anak masih belum tercapai. Setelah diberikan
edukasi dan konselinggizipengetahuanibu meningkat.

643
644

644
645

Kasus 9

Nama : Yulia Puspitarini

NIM : P1337431215008

Data Hasil
Identitas Nama : Arifatun Nafisah
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Gading RT.03/RW.07 Desa Candisari Kecamatan Mranggen
Suku bangsa : Jawa
Umur : 17 bulan (06/06/2017)
Riwayat Sudah berhenti ASI
makan/Food Diberi MP-ASI saat usia 6 bulan
History < 6 bulan diberi air putih
Kebiasaan makan :
Makan 3x/hari
Nasi @50gram 3x/hari
Ayam 1x/minggu @ ½ p
Ikan lele 1x/minggu @ ½ p
Lauk hewani biasa diolah dengan cara digoreng
Tahu, tempe 3x/hari @ ½ p (digoreng)
Suka sayur seperti bayam, wortel
Suka mengonsumsi buah seperti buah naga, pepaya, jeruk
Minum susu formula (dancow) 5x/hari @3sdt/150 ml
Pantangan/alergi makan : tidak ada
Hasil Recall 24 jam : (18 November 2018)

Waktu Menu Bahan Penukar Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat


Makanan (gr) (kkal) (gram) (gram) (gram)
PAGI Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
Goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
SIANG Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Sayur Bayam ½p 50 18,5 1,9 0,1 3,7

645
646

bayam
SORE Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
dancow
Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
dancow
Energi = 577,4 kkal (60,6%)
Protein = 28,1 gr (78,9%)
Lemak = 22,1 gr (83,7%)
Karbohidrat = 70,2 gr (49,1%)
Antropometri Umur = 17 bulan
Jenis kelamin = Perempuan
BBA = 7,7 kg
PB = 84 cm
BB/U = -2
PB/U = 1,3
BB/PB = -3,6
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

646
647

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U -2 gizi kurang,TB/U 1,3 normal, BB/TB -3,6 sangat kurus.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan ibu 8 bulan ( 32 minggu)
pasien Ariatun Naisah merupakan anak kedua
Ayah (Tn. Muh. Sodiq , 35 tahun) sebagai buruh pabrik dan Ibu (Ny. Tri lestari, 37 tahun)
sebagai ibu rumah tangga.
Anak diasuh oleh kedua orangtua
Orangtua termasuk kelas ekonomi menengah
Sekitar 1 minggu yang lalu terkena demam, batuk dan pilek
Anak sering dibawa ke posyandu
Tidur siang pada pukul 10.00 dan 14.00 setiap harinya
Dirumah ada anggota keluarga yang merokok yaitu ayah
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi 1. Asupan Kurang Asupan energi
makan pengetahuan 60,6%, protein
melalui oral orang tua 78,9% dan
tidak karbohidrat 49,1%
adekuat
Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orangtua ditandai dengan asupan
Diagnosis energ 60,6%, protein 78,9% dan karbohidrat 49,1%
Gizi
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :

647
648

Gizi Meningkatkan asupan makan


Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak pada orang tua anak.

Prinsip :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Cukup lemak
4. Cukup karbohidrat

Syarat :
Mengandung sejumlah = Energi = 951,5 kkal
Protein = 35,6 gr
Lemak = 26,4 gr
Karbohidrat = 142,8 gr
Perhitungan Usia = 17 bulan
Kebutuhan Jenis Kelamin = perempuan
Gizi BBI = 2 x (usia tahun) + 8
= 2 x 1,5 tahun + 8
= 11 kg
Kebutuhan energi = BB Ideal x Kebutuhan energi berdasarkan AKG sesuai usia tinggi
= 11 kg x 86,5
= 951,5 kkal
Kebutuhan protein = 15% x 951,5 = 142,7/4 = 35,6 gr
Kebutuhan lemak = 25% x 951,5 = 237,8/9 = 26,4 gr
Kebutuhan karbohidrat = 951,5 – (35,6 x 4) – (26,4 x 9)
= 951,5 – 142,4 – 237,6
= 571,5/4 = 142,8 gr

648
649

Pemberian Macam Diet &


Diet Bentuk Makanan Cara Pemberian Jumlah yang
Frekuensi makan
atau Formula yang (food delivery) diberikan
Diberikan
Makanan biasa Oral 3x makanan biasa Energi = 951,5 kkal
2x selingan Protein = 35,6 gr
Lemak = 26,4 gr
Karbohidrat = 142,8
gr
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan makan 3 hari Recall Asupan ≥80%
Antropometri 1 minggu Penimbangan BB Ada peningkatan
berat badan 0,2-0,5
kg

649
650

BAHAN MAKANAN YANG BAHAN MAKANAN YANG TIDAK


DIANJURKAN DIANJURKAN
 Sumber karbohidrat : beras, roti,  Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung  Lauk yang dimasak terlalu keras
 Sumber protein hewani : ikan, ayam,  Makanan yang berbumbu tajam
susu, telur dan daging yang dimasak seperti cabai dan merica.
matang.  Minuman bersoda
 Sumber protein nabati : tahu, tempe,  Teh, kopi
kacang-kacangan, kacang hijau,
kacang merah
 Sayur : : bayam, bit, labu siam, labu
kuning, wortel, tomat , oyong
 Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

KONSELING GIZI
Topik Gizi balita
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi balita
Tujuan Khusus 5. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi balita
6. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Orangtua dan keluarga An Nafisah
Waktu 22 Oktober 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah An. Nafisah Ds. Gading
RT.03/RW.07
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Balita

650
651

Materi Konseling 9. Menjelaskan gambaran singkat


mengenai gizi ibu balita
10. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
11. Memberikan gambaran contoh menu
sehari
Evaluasi 7. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.
8. Memberikan kesempatan kepada
orangtua An. Nafisah untuk bertanya
bila ada yang belum jelas.
9. Orangtua dan keluarga pasien dapat
menerapkan mengenai gizi balita

651
652

HASIL MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data antropometri, fisik klinis
serta data biokimia.
e. Perkembangan Asupan Makan
Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima responden terhadap
diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 18 November 2018 , pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan
dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 951,9 kkal, Protein 35,6 gram, Lemak 26,4 gram, KH 142,8 gram
Parameter 18 November 2018 20 November 2018 02 November 2018 Evaluasi
Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
makan makan makan
Asupan 577,4 kkal 60,6% BELUM 843,8 88,6% TERCAPAI 982,4 103,2% TERCAPAI MENINGKAT
energi TERCAPAI kkal kkal
Asupan 28,1 gr 78,9% BELUM 38,4 gr 107,8% TERCAPAI 43,2 gr 121,3% TERCAPAI MENINGKAT
protein TERCAPAI
Asupan 22,1 gr 83,7% TERCAPAI 35,0 gr 132,5% TERCAPAI 44,0 gr 166% TECAPAI MENINGKAT
lemak
Asupan 70,2 gr 49,1% BELUM 92,3 gr 64,6% BELUM 106,9 gr 74,8% BELUM MENINGKAT
karbohidrat TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI

652
653

Pembahasan :

Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi dan protein tercapai hingga ≥80% secara bertahap
tetapi karbohidrat belum mencapai 80%.

f. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18 November 2018 20 Desember 2018 02 Desember 2018
Berat Badan 7,7 kg 7,9 kg 8,3 kg Peningkatan berat Mengalami kenaikan
badan sebesar 0,2-0,5 berat badan
kg

Pembahasan :

653
654

Pada kunjungan kedua selang waktu 2 hariAnNafisah mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,2 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 12
hari mengalami kenaikan sebesar 0,4kg.

654
655

Asupan Makan

RECALL I (18 November 2018)

Waktu Menu Bahan Penuka Bera Energ Protei Lema Karbohidra


Makana r t (gr) i n k t
n (kkal) (gram) (gram (gram)
)
PAGI Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
Goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
SIAN Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
G Sayur Bayam ½p 50 18,5 1,9 0,1 3,7
bayam
SORE Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
Energi = 577,4 kkal
Protein = 28,1 gr
Lemak = 22,1 gr
Karbohidrat = 70,2 gr

RECALL II (20 Desember 2018)

Waktu Menu Bahan Penuka Bera Energ Protei Lema Karbohidra


Makana r t (gr) i n k t
n (kkal) (gram) (gram (gram)
)
PAGI Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Bakso Bakso 2 buah 20 74 4,7 6,0 0,0

655
656

kuah
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
dancow
SIAN Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
G Bakso Bakso 2 buah 20 74 4,7 6,0 0,0
kuah
SORE Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Sayur Daun ubi ¼p 25 3,8 0,6 0,1 0,5
Daun jalar
Ubi
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w

Energi = 843,8 kkal


Protein = 38,4 gr
Lemak = 35,0 gr
Karbohidrat = 92,3 gr

RECALL III (02 Desember 2018)

Waktu Menu Bahan Penuka Bera Energ Protei Lema Karbohidra


Makana r t (gr) i n k t
n (kkal) (gram) (gram (gram)
)
PAGI Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9

656
657

Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3


goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
dancow
SIAN Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
G Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Wortel ½p 15 3,9 0,1 0,0 0,7
sop Daun 15 3,2 0,2 0,8 0,8
bawang
Kembang 10 2,5 0,1 0,5 0,5
kol
Kol 10 2,2 0,1 0,4 0,4
SORE Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w
Susu Susu 3 sdt 30 139,2 6,5 5,7 15,5
danco
w

Energi = 982,4 kkal


Protein = 43,2 gr
Lemak = 44,0 gr
Karbohidrat = 106,9 gr

657
658

Foto Home Visite

658
659

659
660

Leaflet

660
661

661
662

Kasus 10

Nama : Yulia Puspitarini

NIM : P1337431215008

Data Hasil
Identitas Nama : Raffi Ashvi Ferdianto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dusun Karang boyo RT.02/RW.01 Desa Candisari Kecamatan Mranggen
Suku bangsa : Jawa
Umur : 17 bulan (05/06/2017)
Antropometri Umur = 17 bulan
Jenis kelamin = Laki-laki
BBA = 7,8 kg
PB = 76 cm
BB/U = -2,6
PB/U = -5,2
BB/PB = -2,3
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

662
663

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U -2,6gizi kurang,TB/U -5,2 sangat pendek, BB/TB -2,3 kurus.
Riwayat Sudah berhenti ASI
makan/Food Diberi MP-ASI saat usia 5 bulan
History Kebiasaan makan :
Makan 3x/hari
Ayam 1-2x/minggu @ ½ p
Ikan lele 1-2x/minggu @ ½ p
Ikan laut 3-4x/minggu @ ½ p
Tahu, tempe 3x/hari @ ½ p (digoreng)
Sayur sop, wortel, brokoli (kuah+sayur)
Setiap hari mengonsumsi buah seperti pepaya, jeruk, buah naga, semangka
Minum susu formula (pediasure) 2x/hari @2sdt/200 ml
Menyukai cemilan dengan cita rasa asin
Pantangan/alergi makan : tidak ada
Hasil Recall 24 jam : (20 November 2018)
Waktu Menu Bahan Penukar Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (gr) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Pagi Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Bayam ¼p 25 9,3 0,9 0,1 1,8
bayam
Susu Susu 2 sdt 18 88 2,8 4,4 9,6

663
664

pediasure pediasure
Siang Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Bayam ¼p 25 9,3 0,9 0,1 1,8
bayam
Pepaya Pepaya 1p 110 42,9 0,7 0,1 10,8
Susu Susu 2 sdt 18 88 2,8 4,4 9,6
pediasure pediasure
Sore Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Sosis Sosis 1p 25 71,3 2,9 6,7 0,0
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sup Wortel ¼p 25 6,5 0,2 0,1 1,2
wortel

Energi = 548 kkal (Asupan 65,3%)


Protein = 20,5 gr (Asupan 65,2%)
Lemak = 25,5 gr (Asupan 109,4%)
Karbohidrat = 63,5 gr (Asupan 50,4%)

Pemeriksaan Anak terlihat kurus


fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan ibu 9 bulan ( 36 minggu)
pasien Raffi Ashvi Ferdianto merupakan anak pertama
Ayah (Tn. Ahmad , 31 tahun) sebagai karyawan swasta diluar negeri dan Ibu (Ny. Siti , 27 tahun)
sebagai ibu rumah tangga.
Anak diasuh oleh ibu, kakek dan nenek.
Orangtua termasuk kelas ekonomi menengah
Sekitar 1 bulan yang lalu anak mengalami batuk dan pilek
Anak sering dibawa ke posyandu
Tidur siang pada pukul 10.00 dan 14.00 setiap harinya
Dirumah ada anggota keluarga yang merokok

664
665

Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM


Gizi 1. Inadekuat Kurang Asupan energi
oral intake pengetahuan 65,3%, protien
orang tua 65,2% dan
karbohidrat 50,4%

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orangtua ditandai dengan asupan
Diagnosis energi 65,3%, protien 65,2% dan karbohidrat 50,4%
Gizi
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi Meningkatkan asupan makan
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak pada orang tua anak.

Prinsip :
1. Tinggi energi
2. Tinggi protein
3. Cukup lemak
4. Cukup karbohidrat

Syarat :
1. Mengandung sejumlah = Energi = 839 kkal
Protein = 31,4 gr
Lemak = 23,3 gr
Karbohidrat = 125,9 gr
Perhitungan Usia = 17 bulan
Kebutuhan Jenis Kelamin = laki-laki
Gizi BBI = 2 x (usia tahun) + 8
= 2 x 1,5 tahun + 8
= 11 kg
Kebutuhan energi = BB Ideal x Kebutuhan energi berdasarkan AKG sesuai usia tinggi
= 9,7 kg x 86,5
= 839 kkal

665
666

Kebutuhan protein = 15% x 839 = 125,8/4 = 31,4 gr


Kebutuhan lemak = 25% x 839 = 209,7/9 = 23,3 gr
Kebutuhan karbohidrat = 839 – (31,4 x 4) – (23,3 x 9)
= 839 – 125,6 – 209,7
= 503,7/4 = 125,9 gr
Pemberian Macam Diet &
Diet Bentuk Makanan Cara Pemberian Jumlah yang
Frekuensi makan
atau Formula yang (food delivery) diberikan
Diberikan
Makanan biasa Oral 3x makanan biasa Energi = 839 kkal
2x selingan Protein = 31,4 gr
Lemak = 23,3 gr
Karbohidrat = 125,9
gr

Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian


dan Evaluasi Asupan makan 3 hari Recall Asupan ≥80%
Antropometri 1 minggu Penimbangan BB Ada peningkatan
berat badan 0,2-0,5
kg

666
667

BAHAN MAKANAN YANG BAHAN MAKANAN YANG TIDAK


DIANJURKAN DIANJURKAN
 Sumber karbohidrat : beras, roti,  Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung  Lauk yang dimasak terlalu keras
 Sumber protein hewani : ikan, ayam,  Makanan yang berbumbu tajam
susu, telur dan daging yang dimasak seperti cabai dan merica.
matang.  Minuman bersoda
 Sumber protein nabati : tahu, tempe,  Teh, kopi
kacang-kacangan, kacang hijau,
kacang merah
 Sayur : : bayam, bit, labu siam, labu
kuning, wortel, tomat , oyong
 Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

667
668

KONSELING GIZI
Topik Gizi balita
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi balita
Tujuan Khusus 7. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi balita
8. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Orangtua dan keluarga An Nafisah
Waktu 22 Oktober 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah An. Raffi Ds. Karangboyo
RT.02/RW.01
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Balita
Materi Konseling 12. Menjelaskan gambaran singkat
mengenai gizi ibu balita
13. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
14. Memberikan gambaran contoh menu

668
669

sehari
Evaluasi 10. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.
11. Memberikan kesempatan kepada
orangtua An. Raffi untuk bertanya bila
ada yang belum jelas.
12. Orangtua dan keluarga pasien dapat
menerapkan mengenai gizi balita

669
670

HASIL MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data antropometri, fisik klinis
serta data biokimia.
g. Perkembangan Asupan Makan
Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima responden terhadap
diet yang diberikan. Monitoring dan evalauasi dilakukan mulai tanggal 18 November 2018, pengukuran tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan
menggunakan analisa recall 24 jam dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24 jam.
Kebutuhan Energi 839 kkal, Protein 31,4 gram, Lemak 23,3 gram, KH 125,9 gram
Parameter 18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018 Evaluasi
Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan % Pencapaian Asupan
makan makan makan
Asupan 548 kkal 65,3% BELUM 551,4 65,7% BELUM 696,2 82,9% TERCAPAI MENINGKAT
energi TERCAPAI kkal TERCAPAI kkal
Asupan 20,5 gr 65,2% BELUM 21,2 gr 67,5% BELUM 29,3 gr 93,3% TERCAPAI MENINGKAT
protein TERCAPAI TERCAPAI
Asupan 25,5 gr 109,4% TERCAPAI 22,6 gr 96,9% TERCAPAI 31,5 gr 135,1% TERCAPAI MENINGKAT
lemak
Asupan 63,5 gr 50,4% BELUM 72,2 gr 57,3% BELUM 84,3 gr 66,9% BELUM MENINGKAT
karbohidrat TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI

670
671

Pembahasan :
Asupan responden dari hari ke hari selama pemantauan meningkat, kecukupan zat gizi energi dan protein tercapai hingga ≥80% secara bertahap
tetapi karbohidrat belum mencapai 80%.

h. Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status gizi responden
Evaluasi Tanggal Target Evaluasi
18 November 2018 22 November 2018 02 Desember 2018
Berat Badan 7,8 kg 8,0 kg 8,4 kg Peningkatan berat Mengalami kenaikan
badan sebesar 0,2-0,5 berat badan
kg per minggu

671
672

Pembahasan :
Pada kunjungan kedua selang waktu 4 hariAnRaffi mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,2 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 10 hari
mengalami kenaikan sebesar 0,4kg.

672
673

Asupan Makan

RECALL I (18 November 2018)

Wakt Menu Bahan Penuka Bera Energ Protei Lema Karbohidra


u Makana r t (gr) i n k t
n (kkal) (gram) (gram (gram)
)
Pagi Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Bayam ¼p 25 9,3 0,9 0,1 1,8
bayam
Susu Susu 2 sdt 18 88 2,8 4,4 9,6
pediasur pediasure
e
Siang Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tempe Tempe ½p 25 49,8 4,8 1,9 4,3
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Bayam ¼p 25 9,3 0,9 0,1 1,8
bayam
Pepaya Pepaya 1p 110 42,9 0,7 0,1 10,8
Susu Susu 2 sdt 18 88 2,8 4,4 9,6
pediasur pediasure
e
Sore Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Sosis Sosis 1p 25 71,3 2,9 6,7 0,0
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sup Wortel ¼p 25 6,5 0,2 0,1 1,2
wortel

Energi = 548 kkal


Protein = 20,5 gr

673
674

Lemak = 25,5 gr
Karbohidrat = 63,5 gr

RECALL II (18 November 2018)

Wakt Menu Bahan Penuka Bera Energ Protei Lema Karbohidra


u Makana r t (gr) i n k t
n (kkal) (gram) (gram (gram)
)
Pagi Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Susu Susu 2 sdt 18 88 2,8 4,4 9,6
pediasur pediasure
e
Siang Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Sayur Wortel ½p 15 3,9 0,1 0,0 0,7
Sop Daun 15 3,2 0,2 0,8 0,8
bawang
Kembang 10 2,5 0,1 0,5 0,5
kol
Kol 10 2,2 0,1 0,4 0,4
Buah Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7
ambon
Sore Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tempe Tempe ½p 25 25 49,8 4,8 1,9
goreng Minyak 1p 5 5 43,1 0,0 5,0
Sayur Wortel ½p 15 3,9 0,1 0,0 0,7
Sop Daun 15 3,2 0,2 0,8 0,8
bawang
Kembang 10 2,5 0,1 0,5 0,5
kol
Kol 10 2,2 0,1 0,4 0,4

674
675

Buah Pepaya 1p 100 39,0 0,6 0,1 1,8

Energi = 551,4 kkal


Protein = 21,2 gr
Lemak = 22,6 gr
Karbohidrat = 72,2 gr

RECALL III (02 Desember 2018)

Wakt Menu Bahan Penuka Bera Energ Protei Lema Karbohidra


u Makana r t (gr) i n k t
n (kkal) (gram) (gram (gram)
)
Pagi Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Buah Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7
ambon
Susu Susu 2 sdt 18 88 2,8 4,4 9,6
pediasur pediasure
e
Siang Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Bayam ½p 50 18,5 1,9 0,1 3,7
bayam
Buah Pepaya 1p 100 39,0 0,6 0,1 1,8
Sore Nasi Beras ¼p 12,5 45,1 0,8 0,1 9,9
Tahu Tahu 1p 110 83,6 8,9 5,3 2,1
goreng Minyak 1p 5 43,1 0,0 5,0 0,0
Sayur Bayam ½p 50 18,5 1,9 0,1 3,7
bayam

675
676

Buah Pisang 1p 50 46,0 0,5 0,3 11,7


ambon

Energi = 696,2 kkal


Protein = 29,3 gr
Lemak = 31,5 gr
Karbohidrat = 84,3 gr

Foto Home Visite

676
677

677
678

Leaflet

678
679

679
680

KASUS 11

Nama : Neldawati Ningrum

NIM : P1337431215007

Data Hasil
Identitas Nama : An. Langgeng
JenisKelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari 04/03, MranggenDemak
SukuBangsa : Jawa
Umur : 28bulan
Antropometri Umur : 28 bln
Jenis kelamin: Laki-laki
BBA: 10 kg
TB: 87 cm
BBI median: 13,3 kg
BB/U:-2,51 (gizi kurang)
TB/U:-1,6 (normal)
BB/TB: -2,51 (kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

680
681

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U -3,15 giziburuk,TB/U -1,6 normal, BB/TB


2,5 l kurus
RiwayatMakan/ Food Anaksukamengonsumsimieinstan
History Kebiasaanmakan :
Makan2-3×/hari
MakananPokok :Nasi 2-3x/hari
LaukHewani : Pindang 4×/minggu@ ½ p, Ayam 2×/minggu@ ½ p
LaukNabati : Tempe goreng1×/hari 1p
Sayur : Sayur sop, bayam (kuah+sayur) 3x/hari @ ¼ p
Snack : Minumeskrim 4-5×/minggu,chiki 3-4x/minggu, Agar-agar
3x/minggu, sosis 3x/minggu
Pantangan/ alergimakan = tidakada
Hasil recall 24 jam =
Pagi: nasi 20 gr, sayur sop( wortel+kol) 30 gr, ikanpindang 30 gr
Siang : nasi 20 gr, sayurbayam 30 gr, agar-agar 20 gr
Malam : nasi 20 gr, ayamgoreng 40 gr
Asupan recall
Energi : 301 kkal (26,1%)
Protein : 21,9 gr (82,3%)

681
682

Lemak: 8,7 gr (27,2%)


Karbohidrat: 33 gr (17,4%)
PemeriksaanFisik Anak terlihat kurusdankurangaktif

RiwayatPasien AnaklahirsaatusiakehamilanIbumenginjak 9 bulan


Anaktidakmemilikialergiobatdanmakanan
Ayah (TnNatiyono, 34 tahun) bekerjasebagaikaryawanpabrikdanIbu
(NySumanah, 30tahun) sebagai IRT
Anakdiasuholehkedua orang tua
Orang tuatermasukkelasekonomimenengah
Anakseringdibawakeposyandu
Diagnosis Gizi NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
1. Asupan Kurang Asupanenergi :
makan pengetahuan 301 kkal, Protein :
melalui oral orang tua 21,9 gr, Lemak :
tidak 8,7 gr, karbohidrat
adekuat : 33gr

RumusanGiagnosisGizi Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orang tua
ditandai dengan asupanenergi : 301 kkal, Protein : 21,9 gr, Lemak : 8,7
gr, karbohidrat : 33gr
IntervensiGizi TujuanIntervensiGizi :
Memberikan makanan yang adekuat
Meningkatkanpengetahuantentangmakanandangizianakpada
orangtuaanak.
Prinsip diet :
TKTP

Syarat diet :

682
683

 Energitinggisesuaikebutuhan
10. Protein 2 kg BB
11. Lemakcukup 25%
12. KH cukup
13. Seratcukup
14. Cairancukup
15. Porsikeciltapisering
16. Bentukmakananlunak
PerhitunganKebutuhanGizi Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Usia: 28 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
BBI: 13,3 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×kg BB)
=86,5×13,3
= 1150,45 kkal
Protein: 2×13,3=26,6 gr
Lemak: 25 %=(0,25 ×1150,45)/9= 31,95 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=1150,45-(26,6×4)+(31,95×9):4
=186,12 gr
Pemberian Diet Macam Diet Cara
Jumlah
&BentukMakananatau Pemberian
Frekuensimakan yang
Formula yang (food
diberika
Diberikan delivery)
TKTP Oral 3× makan utama 900 kkal
Makanan biasa 2× makan
selingan 150 kkal
Monitoring danEvaluasi Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Asupan 1 Recall ≥80%
minggu

683
684

Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan


intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada
seminggu peningkatanberatbadan
0.2-0.5 kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

RECALL Pertama (18 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


AT MA BOHI

684
685

U BAHAN (gr) RGI TEIN K DRA


T

Pagi Nasi Nasi 20 26,0 0,5 0,0 5,7

Sayur sop Wortel 15 3,9 0,1 0,0 0,7


wortel+
kembang kol

Kol 15 3,7 0,2 0,0 0,6

IkanPindang IkanKembun 30 42,0 8,0 0,9 0,0


g

Siang Nasi Beras 20 26,0 0,5 0,0 5,7

Sayurbening Bayam 30 11,1 1,1 0,1 2,2

Sore Agar-agar Agar-agar 10 9,7 0,2 0,1 2,3

Gulapasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0

Malam Nasitim Beras 20 20.8 3.4 5.4 3.1

Dagingayam 10 32 0.8 0.9 5.9

JUMLAH TOTAL 301 21,9 8,7 33,0

1150 26,6 31,9 189,1


KEBUTUHAN
5 2

ASUPAN (%) 26 82,3 27,2 17,45

RECALL HARI KE 2 (20 November 2018)

WA MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR

685
686

KT BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI


U (gr) K DRA
T

Pagi Nasi Nasi 50 65 1.2 0.1 14.3

Telur ceplok Telur 30 57.3 3.6 4.5 0.3


ceplok

Kecap Kecap 5 3 0.5 0 0.3

Sian Nasi Nasi 50 65 1.2 0.1 14.3


g

Sayur glandir Daun ubi 15 2.3 0.3 0 0.3

Biskuit durian Biskuit 20 101,4 2 3,6 15,6


durian

Sore Siomay Siomay 20 14,2 1,8 0.2 0.8

Mal Nasi Nasi 50 65 1.2 0.1 14.3


am

Tumiskol Kol putih 30 7.5 0.4 0.1 1.6

Kerupuk Kerupuk 3 11,4 0.0 0.0 2,7

Kecap 5 3 0.5 0 0.3

PMT PMT balita 20 90 2.8 5 10.4

Susu Susu skm 60 192 4.7 5.2 32.7

JUMLAH TOTAL 684,3 20,35 19,3 116.2

KEBUTUHAN 1150 26,6 31,9 189,1

686
687

5 2

ASUPAN (%) 59,5 76,5 60 61,4

RECALL HARI KETIGA (02 Desember2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 50 65 1,2 0,1 14,3

Sop Wortel 15 3,9 0,1 0,0 0,7

Kol 10 2,5 0,1 0,0 0,4

Tempe goring Tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

TelurCeplok TelurAyam 25 38,8 3,2 2,7 0,3

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Snack PMT PMT balita 20 90 2.8 5 10.4


Pagi

Agar agar Agar-agar 10 0 0 0 0

Gulapasir 15 58 0 0 15

Siang Nasi Beras 50 65 1,2 0,1 14,3

Sop Wortel 15 3,9 0,1 0,0 0,7

687
688

Kol 10 2,5 0,1 0,0 0,4

Tempe goring Tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

TelurCeplok TelurAyam 25 38,8 3,2 2,7 0,3

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Sore Agar agar Agar-agar 10 0 0 0 0

Gulapasir 15 58 0 0 15

Coklat Coklat 10 50 0,8 2,3 6,7

Malam Mie Instan Coklat 100 141 4,8 0,7 28,3

JUMLAH TOTAL 876,3 25,6 35,5 117,6

1150 26,6 31,9 189,1


KEBUTUHAN
5 2

76,2 96,24 111, 61,9


ASUPAN (%)
2

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKT


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus

688
689

a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak


b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : RumahKeluargaBinaanBalitaGiziKurang
6. Metode : Wawancaradan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasilanamnesariwayatmakananpasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkantujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang
tidak boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik.Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 18 sampai 1Desember2018. Pengukuran tingkat
pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan
target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80% dari
kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 1.

689
690

690
691

PerkembanganAsupanMakandari Recall 24 Jam

18 November 2018 20 November 2018 02 Desember 2018 2018


Asupan Asupan Asupa % Pencapaian EvaluasiAsu
Parameter Pencapai pan
Makana % Pencapaian Makana % nmaka
an
n n n
Meningkatna

301,1kk 26,1 TidakTerca 684,3 TidakTer TidakTerca munbelumme


AsupanEnergi 59,5 % 876,3 76,2 ncukupikebut
al % pai kkal capai pai
uhan

Asupan 82,3 Meningkatda


21,9 gr Tercapai 20,35 gr 76,5 % Tercapai 25,6 96,24 Tercapai ntercapai
Protein %

Meningkat,
AsupanLema 27,2 TidakTerca TidakTer tercapai di
8,7 gr 19,3 gr 60 % 35,5 111,2 Tercapai
k % pai capai hariketiga

Meningkatna
AsupanKarbo 17,45 TidakTerca 61,4,2 TidakTer TidakTerca munbelumme
33,0 gr 116,2 gr 117,6 61,9%
hidrat % pai % capai pai ncapai target

691
692

PerkembanganAntropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 18, 20 November dan 02 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri

Tanggal Target Evaluasi


Uraian
18/11/2018 20/11/2018 02/12/2018

BeratB Mencapai
adan penambaha Mengalami

8,9 kg 8,9 kg 9,1 n berat kenaikan

badan 0,1 – berat badan

0,5 kg
Tinggi - - -
86 cm -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 2 hariAn. Langgeng BB


tetapyaitu 8,9 kg. Sedangkan pada kunjungan ketiga selang waktu 12 hari
mengalami kenaikan sebesar 0,2 kg.

Kesimpulan

Asupan An Langgeng pada kunjungan pertama tidak tercapai pada


asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan edukasi dan
konseling gizi asupan meningkat tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan
anak tercapai. Berat badan hanya naik sedikit dikarenakan anak terlalu
aktif dan tidak suka tidur siang. Setelah diberikan edukasi dan konseling
gizi pengetahuan ibu meningkat.

692
693

693
694

ASUHAN GIZI BALITA

KASUS 12

Nama : Neldawati Ningrum

NIM : P1337431215007

Data Hasil
Identitas Nama : An. Fahmi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari03/07, Mranggen, Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :17 bulan (04-02-2017)
Antropometri Umur : 17 bln
Jenis kelamin: Laki-laki
BBA: 8,5 kg
PB: 80,0 cm
BB/U : - 2,05 (gizi kurang)
TB/U : -0,09 (normal)
BB/TB : - 2,58 (kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

694
695

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U -2,05gizi kurang,TB/U -0,09normal,


BB/TB -2,74kurus.
Riwayat Masih minum ASI
Makan/ Food Anak berusia 6 bulan sudah diberikan MP-ASI
History Kurang napsu makan
Kebiasaan makan :
Makanan Pokok : Nasi 2x/ hari, Singkong 1x/minggu, Ubi 1
x/minggu, Lauk Hewani : Lele 2x/minggu, ayam 2x/minggu
Lauk Nabati : tempe 3x/minggu
Sayur : Sop (wortel, kol) 3x/minggu, Bayam 3x/minggu, Glandir
3x/minggu
Buah : Semangka 3x/minggu, Jeruk 3x/minggu
Snack : Pisang Goreng 3x/minggu, Siomay 3x/minggu, Bakso
3x/minggu, Roti roma 3x/minggu
Pantangan/ alergi makan = tidak ada
Hasil recall 24 jam =

695
696

Pagi = Bubur sumsum 3 sdm, gula jawa 1 sdm


Siang:bubur ayam 40gr
Siang = Bubur sun 1/2 mangkok kecil
Sore = Siomay 1 porsi, Roma kelapa 2 keping
Asupan recall
Energi : 292,8 (31,6%) Kurang
Protein : 9,29gr(43,4%) Kurang
Lemak: 17,9gr(69,6%) Kurang
Karbohidrat: 25,56gr(16,8%) Kurang
Pemeriksaan Anak terlihat kurus dan rewel
Fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 9 bulan ( 36 minggu)
Pasien Fahmi merupakan anak pertama
Ayah (Tn Feri, 20 tahun) bekerja sebagai buruh dan Ibu (Ny Sri,
18 tahun) sebagai IRT
Anak diasuh oleh kedua orang tua
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengah
Anak mengalami batuk dan pilek
Anak sering dibawa ke posyandu
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi 1. Asupan Kurang Asupan Energi :
makan pengetahuan 292,8kkal
melalui oral orang tua
Protein : 9,29 gr
tidak
adekuat Lemak: 17,9 gr

Karbohidrat:
25,56gr

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orang


Giagnosis tua mengeai gizi dan makanan ditandai dengan Asupan Energi :

696
697

Gizi 227,3 kkal, Protein : 8,3 gr, Lemak: 14,2 gr, Karbohidrat: 18,6gr
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi  Memotivasi ibu balita untuk memberikan makanan yang
adekuat
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak
pada orang tua anak.
Prinsip diet :
Tinggi Energi Tinggi Protein

Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kgBB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 17 bulan
Gizi Jenis kelamin : Laki-laki
BBI: 10,7 kg
Kebutuhan Energi: (86,5× 10,7 kg)
=86,5×10,7
= 925,55kkal
Protein: 2×10,7=21,4 gr
Lemak: 25 % x 925,55 gr = 25,7gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=925,55 -(21,4×4)+(25,7×9):4
=925,5

697
698

–(85,6 +203,4):4
=152,16 gr

Pemberian Macam Diet


Diet & Bentuk Cara
Makanan Pemberian Frekuensi Jumlah yang
atau Formula (food makan diberikan
yang delivery)
Diberikan
TETP Oral 3× makan 690kkal
Makanan biasa utama
2× makan 230 kkal
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Anthropometri 1x peng kuran Ada peningkatan
seminggu berat badan 0.2-0.5
kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan

698
699

- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol


kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

RECALL Pertama (18November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Bubur sumsum Tepung beras 25 20,7 0,7 0,5 3,3

Gula jawa 5 18,8 0,0 0,0 4,9

Siang Bubur bayi Bubur bayi 15 12,4 0,4 0,3 2,0


instan instan

Snack Siomay Siomay 30 21,3 2,8 0,4 1,4

Sambal 15 85 3,9 7,4 2,4


Kacang

699
700

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Biskuit Biskuit roma 6 25,9 0,4 0,6 4,7

ASI ASI 104 65,52 0,99 3,74 6,96

JUMLAH TOTAL 292,8 9,29 17,9 25,56

KEBUTUHAN 925,5 21,4 25,7 152,1

ASUPAN (%) 31,6 43,4 69,6 16,8

RECALL HARI KE 2 (20 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 20 26,0 0,5 0,0 5,7

Tempe goreng Tempe 20 39,8 3,8 1,5 3,4

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Sayur bening Bayam 20 1,6 0,2 0,0 0,3

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Snack Pisang caramel Pisang 10 11,6 0,1 0,0 3,1

700
701

Pagi kepok

Kulit 3 10,9 0,3 0,0 2,3


lumpia

Susu kental 5 16,0 0,4 0,4 2,7


manis

Siang Nasi Beras 20 26,0 0,5 0,0 5,7

Tempe goreng Tempe 20 39,8 3,8 1,5 3,4

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Sayur bening Bayam 20 1,6 0,2 0,0 0,3

Snack Biskuit Biskuit 20 99,7 1,2 5,1 11,9


sore

siomay Terigu, 50 35,5 4,8 0,7 2,3


ikan, telur

Malam Nasi Beras 20 26,0 0,5 0,0 5,7

Tempe goreng Tempe 20 39,8 3,8 1,5 3,4

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

ASI ASI 120 75,6 1,15 4,32 8,04

JUMLAH TOTAL 579,3 21,15 30,4 58,24

KEBUTUHAN 925,5 21,4 25,7 152,1

ASUPAN (%) 62,5 98,8 118 38,29

701
702

RECALL HARI KETIGA (02 Desember 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Beras 30 39 0,7 0,1 8,6

Tahu goreng Tahu 30 22,8 2,4 1,4 0,6

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Sayur bening 20 2,4 0,3 0,0 0,4


Bayam
bayam

Snack PMT PMT balita 20 90 2.8 5 10.4


pagi

Siang Nasi Nasi 30 39,0 0,7 0,1 8,6

Sop Wortel 10 2,6 0,1 0,0 0,5

Kol 10 2,5 0,1 0,0 0,4

Telur dadar Telur 30 56,1 3,5 4,4 0,4

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

Tahu bacem Tahu 10 7,6 0,8 0,5 0,2

Gula jawa 3 11,1 0,0 0,0 2,8

702
703

Snack Siomay Terigu, 40 28,4 3,8 0,6 1,8


sore ikan, dan
telur

Malam Nasi Beras 30 39,0 0,7 0,1 8,6

Sop Wortel 10 2,6 0,1 0,0 0,5

Kol 10 2,5 0,1 0,0 0,4

Telur dadar Telur 50 93,5 5,8 7,3 0,6

Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0

ASI ASI 120 75,6 1,15 4,32 8,04

JUMLAH TOTAL 789,1 20,94 21,7 68,24

KEBUTUHAN 925,5 21,4 25,7 152,1

ASUPAN (%) 85,2 97,8 84,4 44,86

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKTP


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak

703
704

dianjurkan untuk diet TKTP


3. Sasaran : ibu balita
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang tidak
boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan Memberikan
kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada yang belum jelas.

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik.Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 18sampai 1Desember 2018. Pengukuran tingkat
pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan
target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80% dari
kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 1.

704
705

705
706

18November 2018 20 November 2018 02 Desember 2018


Asupan Asupan Asupa % Pencapaian Evaluasi
Parameter Pencapai Asupan
Makana % Pencapaian Makana % n
an
n n makan
Meningkat,
Asupan 292,8kk Tidak 579,3kka Tidak 789,1 tercapai pada
31,6% 62,5 % 85,2 Tercapai
Energi al Tercapai l Tercapai kkal hari ketiga

Meningkat,

Asupan 43,4 Tidak 20,94 tercapai pada


9,29 gr 21,15 gr 98,8% Tercapai 97,8 Tercapai hari kedua
Protein % Tercapai gr
dan ketiga

Tercapai

Asupan Tidak pada hari


17,9 gr 60,6% 30,4 gr 118% Tercapai 21,7 gr 84,4 Tercapai kedua dan
Lemak Tercapai
ketiga

706
707

Meningkat,
namun belum
Asupan Tidak Tidak 68,24 Tidak memenuhi
25,56 gr 58,24 gr 38,29% 44,86
Karbohidrat 16,8% Tercapai Tercapai gr Tercapai target
pencapaian

707
708

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 18, 20 November dan 02Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
18/11/2018 20/11/2018 02/12/2018
Mencapai
penambaha Mengalami
Berat kenaikan
8,5 kg 8,5kg 8,8 kg n berat
Badan berat badan
badan 0,1 –
0,5 kg
Tinggi -
80,6cm 80,6 cm - -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 2 hariAn Fahmi tidak


mengalami kenaikan berat badan. Sedangkan pada kunjungan ketiga
selang waktu 12 hari mengalami kenaikan sebesar 0,3kg.

Kesimpulan

Asupan An Fahmi pada kunjungan pertama tidak tercapai pada


asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan edukasi dan
konseling gizi asupan meningkat meskipun belum tercapai pada energi
dan karbohidrat. Pada kunjungan ketiga asupan anak tercapai kecuali
karbohidrat. Berat badan hanya naik sedikit dikarenakan anak susah
untuk menghabiskan makanan.Setelah diberikan edukasi dan konseling
gizi pengetahuan ibu meningkat.

708
709

709
710

710
711

KASUS 13

Nama : Fyna Zakiyah

NIM : P13374312150

Data Hasil
Identitas Nama : An. Alvin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari (posyandu 2), Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :29 bulan (20-05-2016)
Riwayat Minum air putih
Makan/ Food Makanan kesukaan: coklat
History Pengolahan sayur dengan cara dibacem dan di goring
Pengolahan lauk dengan cara kuah bening
Kebiasaan makan :
Nasi 3×/hari @1 ctg; 200 gram
Kentang 2x/ mg @ ¼ p;50 gram
Bayam 3x/mg @ ½ p; 50 gram
Wortel 4x/ mg @ ¼ p; 25 gram
Kool 1x/mg @ 1 sdm; 10 gram
Ayam 2x/ mg @ ¼ ptg; 13 gram
Telur ayam 4x/mg @ 1 btr; 50 gram
Bakso sapi 1x/ bln @ 5 pentol; 25 gram
Ikan 2x/mg @ 1 ekor; 50 gram
Tempe 2x/mg @ 1 ptg kcl; 50 gram
Tahu 3x/mg @ 1 ptg; 50 gram
Semangka 1x/mg@ 1 ptg; 150 gram
Pisang 2x/mg @1 bh; 75 gram
Papaya 1x/mg @ 1 ptg;100 gram
Mangga 3/mg @ ½ bh bsr; 50 gram

711
712

T e h 1x/hr
Gula pasir 2x/hr @ 1 sdm; 10 gram
Kecap 3×/minggu @1 sdm; 10 gram
Minyak 6x/ mg @ 1 sdt; 30 gram
Pantangan/ alergi makan = ciki-ciki
Hasil recall 24 jam =
Pagi: nasi ¾ gls, ikan sembilan ½ ekor
Jam 10: buah papaya 1 ptg, semangka 1 ptg,
Siang:nasi ¾ gls, ikan sembilan ½ ekor
Jam 15.30: roti 1 bh
Sore: nasi ¾ gls, kuah soto,Chocolatos 1 bks, wafer nabati 1
bks kcl
Asupan recall
Energi : 701,6 kkal ( 60,53 %) Kurang
Protein : 20,7 gram ( 77,24 % ) Cukup
Lemak: 13,2gram ( 40,99 %) Kurang
Karbohidrat:124 gram ( 36,98 %) Kurang

Kategori Rentang Nilai Asupan


Kurang <70%
Cukup 70-79%
Baik 80-110%
Lebih >110%
Sumber : WNPG 2004
Antropometri Umur : 29 bln
Jenis kelamin: laki-laki
BBA: 10,1 kg
PB: 93,0 cm
BB/U : - 2,35 (gizi kurang)
TB/U : 0,31 (normal)

712
713

BB/TB : - 3,81 (kurus)


INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U : - 2,35 gizi kurang,


TB/U : 0,31 normal, BB/TB : - 3,81 kurus.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 9 bulan ( 36 minggu)
Pasien Alvin merupakan anak ke tiga

713
714

Ayah (Tn Muhammad Irkham Wassi, 27 tahun) bekerja


sebagai karyawan pabrik dan Ibu (Ny Ana Rahawati, 24
tahun) sebagai kariyawan pabrik.
Anak diasuh oleh simbah
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengah
Sebulan lalu anak mengalami demam, batuk, pilek
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi 1. Asupan Kurang Asupan recall 4 jam:
makan pengetahuan Energi : 701,6 kkal
melalui oral orang tua Protein : 20,7 gr
tidak Lemak: 13,2gr
adekuat Karbohidrat:124 gr

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan


Giagnosis orang tua ditandai dengan asupan recall 24 jam energi :
Gizi 701,6 kkal ; protein : 20,7 gr; lemak: 13,2gr ;
karbohidrat:124 gr
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi Memberikan makanan yang adekuat
Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak
pada orang tua anak.
Prinsip diet :
TKTP
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kgBB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup

714
715

7. Porsi kecil tapi sering


8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 29 bulan
Gizi Jenis kelamin : Laki-laki
BBI: 13,4 kg
Kebutuhan Energi: (86,5×kg)
=86,5×13,4
= 1159,1 kkal
Protein: 2×9,3=26,8 gr
Lemak: 25 %=(0,25 ×1159,1)/9= 32,2 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=1159,1 -(26,8 ×4)+( 32,2 ×9):4
=1159,1 –(107,2+289,8):4
=335,43 gr
Pemberian Macam Diet
Diet & Bentuk Cara
Makanan Pemberian Frekuensi Jumlah yang
atau Formula (food makan diberikan
yang delivery)
Diberikan
TKTP Oral 3× makan 1200 kkal
Makanan biasa utama
2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target
dan Evaluasi Pencapaian
Asupan 1 minggu Recall ≥80%
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat

715
716

jawab
Anthropomet 1x pengukuran Ada peningkatan
ri seminggu berat badan 0.2-
0.5 kg per
minggu

716
717

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
Teh, kopi
- Sumber protein nabati : tahu,
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah

- Sayur : : bayam, bit, labu siam,


labu kuning, wortel, tomat , oyong

- Buah : buah segar seperti pepaya,


semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

717
718

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKTP


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga
dapat memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang tidak
boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan
Memberikan kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada
yang belum jelas.

718
719

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik. Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 14 November- 02 Desember 2018. Pengukuran
tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam
dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80%
dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 1.

719
720

Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

14 November 2018 24 November 2018 02 Desember 2018 Evaluasi


Parameter Asupan Asupan Pencapai Asupan % Pencapaian Asupan
% Pencapaian %
Makanan Makanan an makan
Asupan Tidak Tidak
701,6 60,53 862,4 74,40 931,3 80,34 Tercapai Meningkat
Energi Tercapai Tercapai

Asupan Tidak
20,7 77,24 30,0 119,4 Tercapai 38,0 141,79 Tercapai Meningkat
Protein Tercapai

Asupan Tidak
13,2 40,99 30,3 95,02 Tercapai 30,6 95,03 Tercapai Meningkat
Lemak Tercapai

Asupan Tidak Tidak Tidak Meningkat


124,0 36,98 112,0 37,39 125,5 37,41
Karbohidrat Tercapai Tercapai Tercapai

720
721

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien dalam hal status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 14, 24 November – 02 Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
14/11/2018 24/11/2018 02/12/2018
Mencapai Mengalami
Berat penambahan kenaikan
10,1 Kg 10.8 11,3
Badan berat badan berat badan
0,1 – 0,5 kg
Tinggi -
93 cm - - -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 10 hari An Alvin. Sedangkan


pada kunjungan ketiga selang waktu 8 hari mengalami kenaikan sebesar
0,2 kg.

Kesimpulan

Asupan An Alvin pada kunjungan pertama tidak tercapai pada


asupan energi, lemak dan karbohidrat, kemudian diberikan edukasi dan
konseling gizi asupan meningkat meskipun belum tercapai. Pada
kunjungan ketiga asupan anak meningkat dan tercapai, tetapi pada
asupan karbohidrat belum tercapai. Berat badan terpantau naik. Setelah
diberikan edukasi dan konseling gizi pengetahuan ibu meningkat.

721
722

RECALL Pertama (14 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BERA E P L KH


U BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Ikan goreng Ikan 25 24,5 4,5 0,6 0
Sembilan
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Snack Buah Pepaya 100 39,0 0,6 0,1 9,8
Semangka 150 48,0 0,9 0,6 10,8
Siang Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Ikan goreng Ikan 25 24,5 4,5 0,6 0
Sembilan
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Snack Bolu pandan Bolu 11 31,3 0,9 0,3 6,2
padimas pandan
padimas
Sore Nasi Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6
Kuah soto Kecap 10 6,0 1,0 0 0,6
Chocolatos Chocolato 9 27,5 0,6 0,2 5,7
roll s roll
Wafer nabati Wafer 8 24,5 0,5 0,2 5,1
keju nabati
keju
JUMLAH TOTAL 701,6 20,7 13,2 124,0
1159, 26,8 32,2 335,4
KEBUTUHAN
1 3

ASUPAN (%) 60,53 77,24 40,99 36,98

RECALL HARI KE 2 (24 November 2018)

722
723

WAKT MASAKAN NAMA BERA E P L KH


U BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Telur dadar Telu ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Snack Susu kotak Indomilk 115 100 30,0 2,5 16,0
kids coklat
Siang Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Telur dadar Telu ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Kecap Kecap 5 3,0 0,5 0 0,3
Snack Buah Mangga 50 32,5 0,3 0,2 8,5
harum
manis
Sore Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Bakso daging Bakso 25 92,5 5,9 7,5 0
sapi (pentol) daging
sapi
(pentol)
Kecap Kecap 5 3,0 0,5 0 0,3
JUMLAH TOTAL 862,4 30,0 30,3 112,0
1159, 26,8 32,2 335,4
KEBUTUHAN
1 3
ASUPAN (%) 74,40 119,4 95,02 37,39

RECALL HARI KETIGA (02 Desember 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BERA E P L KH


U BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6

723
724

Ayam bacem Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0


Kecap 10 6,0 1,0 0 0,6
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Snack Buah Pisang 75 69,0 0,8 0,4 17,5
ambon
Siang Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Ayam bacem Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
Kecap 10 6,0 1,0 0 0,6
Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Snack Teh Gula pasir 10 38,7 0 0 10,0
Buah Semangka 150 48,0 0,9 0,6 10,8
Sore Nasi Nasi 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Kuah sop Kaldu 30 2,4 0,2 0,1 0,2
ayam
JUMLAH TOTAL 931,3 38,0 30,6 125,5
1159, 26,8 32,2 335,4
KEBUTUHAN
1 3
80,34 141,7 95,03 37,41
ASUPAN (%)
9

724
725

725
726

KASUS 14

Nama : Fyna Zakiyah

NIM : P13374312150

Data Hasil
Identitas Nama : An. Rafa
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Candisari, Mranggen Demak
Suku Bangsa : Jawa
Umur :10 bulan (10-01-2018)
Riwayat Tidak minum ASI
Makan/ Food Anak usia 2 bulan sudah tidak diberikan ASI
History Kurang suka makan, tetapi suka ngemil
Kebiasaan makan :
Tidak suka sayur
Tidak suka yang amis-amis
Makan 3×/hari @1 sdm; 10 gram
Kecap 3×/minggu @1 sdm; 10 gram
Mangga 2x/minggu @ ¼ bh; 30 gram
Susu bebelac 5x/hr @ 2 sd takar; 15 gram untuk 185 ml
Pantangan/ alergi makan = tidak ada
Hasil recall 24 jam =
Pagi: susu bebelac 20 gram, nasi 20 gr, kuah sayur sop 20 gr
Jam 10: susu bebelac 20 gram
Siang:nasi 20gr, kecap 10 gram, kerupuk 15 gram
Jam 15.30: wafer nabati 1 bks
Sore: susu bebelac 20 gram, mangga 2 potong kecil
Asupan recall
Energi : 535,1 kkal ( 71,48%) Cukup
Protein : 10,3 gram ( 55,38%) Kurang

726
727

Lemak: 24,5 gram ( 117,8%) Lebih


Karbohidrat: 70,1 gram ( 57,57%) Kurang
Kategori Rentang Nilai Asupan
Kurang <70%
Cukup 70-79%
Baik 80-110%
Lebih >110%
Sumber : WNPG 2004
Antropometri Umur : 10 bln
Jenis kelamin: laki-laki
BBA: 7,3 kg
PB: 74,0 cm
BB/U : - 2,13 (gizi kurang)
TB/U : 0,17 (normal)
BB/TB : - 3,05 (kurus)
INDEKS KATEGORI AMBANG BATAS
STATUS GIZI

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

727
728

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

Kesimpulan: status gizi BB/U : - 2,13 gizi kurang, TB/U


0,17 normal, BB/TB - 3,05 kurus.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 39 minggu
Pasien Rafa merupakan anak ke tiga
Ayah (Tn Kaono, 40 tahun) bekerja sebagai tukang kayu dan
Ibu (Ny Romanah, 36 tahun) sebagai kariyawan pabrik.
Anak diasuh oleh simbah
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengah
Anak sering mengalami demam, batuk dan pilek
Anak mengalami batuk dan pilek
Anak sering dibawa ke posyandu
Tidur siang hanya sebentar
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi 1. Asupan Kurang Asupan recall:
makan pengetahuan Energi : 535,1 kkal
melalui oral orang tua Protein : 10,3 gr
tidak Lemak: 24,5 gr
adekuat Karbohidrat: 70,1
gr

728
729

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan


Giagnosis orang tua ditandai dengan Asupan recall: Energi : 535,1
Gizi kkal, Protein : 10,3 gr, Lemak: 24,5 gr, Karbohidrat: 70,1 gr
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi 1. Memberikan makanan yang adekuat
2. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan
gizi anak pada orang tua anak.
Prinsip diet :
TKTP
Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 2 kgBB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan lunak
Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
Kebutuhan Usia: 10 bulan
Gizi Jenis kelamin : Laki-laki
BBI: 9,3 kg
Kebutuhan Energi: (80,5×kg)
=80,5×9,3
= 748,65 kkal
Protein: 2×9,3=18,6 gr
Lemak: 25 %=(0,25 ×813,1)/9= 20,8 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=748,65-(18,6 ×4)+( 20,8 ×9):4
=748,65–(74,4+187,2):4

729
730

=121,76 gr
Pemberian Macam Diet
Diet & Bentuk Cara
Makanan Pemberian Frekuensi Jumlah yang
atau Formula (food makan diberikan
yang delivery)
Diberikan
TKTP Oral 3× makan 800 kkal
Makanan biasa utama
2× makan
selingan
Monitoring Parameter Waktu Metode Target
dan Evaluasi Pencapaian
Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
inter- gizi, tanya meningkat
vensi jawab
Anthropometri 1x pengukuran Ada peningkatan
minggu berat badan 0.2-
0.5 kg per
minggu

730
731

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

731
732

KONSELING GIZI

1. Tema : Diet TKTP


2. Tujuan :
Tujuan Umum.
Setelah mengikuti konseling gizi diharapkan pasien dan keluarga
dapat memahami dan mengerti tentang petunjuk TKTP
Tujuan Khusus
a. Agar mampu meningkatkan asupan makan anak
b. Mengetahui contoh bahan makanan yang sesuai untuk anak
c. Pasien mengetahui makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak
dianjurkan untuk diet TKTP
3. Sasaran : orang tua
4. Waktu : ±10 menit
5. Tempat : Rumah Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang
6. Metode : Wawancara dan Tanya Jawab.
7. Materi :
a. Pendahuluan (Hasil anamnesa riwayat makanan pasien)
b. Penatalaksanaan diet TKTP
c. Menerangkan tujuan, prinsip, dan syarat diet.
d. Contoh bahan makanan diet TKTP
e. Menerangkan makanan yang boleh diberikan dan makanan yang tidak
boleh diberikan.
8. Evaluasi :
Menanyakan kembali mengenai apa yang telah disampaikan dan
Memberikan kesempatan kepada orang tua anak untuk bertanya bila ada
yang belum jelas.

732
733

Hasil Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi digunakan untuk memantau perkembangan
pasien dilihat dari asupan makan, data antropometri, klinis/fisik. Monitoring
asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi anak. Monitoring dan
evaluasi dilakukan mulai tanggal 14 November- 02 Desember 2018. Pengukuran
tingkat pencapaian zat gizi dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam
dengan target pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat sebesar ≥ 80%
dari kebutuhan. Rincian data asupan makan pasien selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 1.

733
734

Perkembangan Asupan Makan dari Recall 24 Jam

14 November 2018 24 November 2018 02 Desember 2018 Evaluasi


Parameter Asupan Asupan Asupan % Pencapaian Asupan
% Pencapaian % Pencapaian
Makanan Makanan makan
Asupan Tidak Tidak 564,1 Tidak Meningkat
535,1 kkal 71, 48 560,4 kkal 74,85 75,35
Energi Tercapai Tercapai kkal Tercapai
Asupan Tidak Tidak Tidak Meningkat
10,3 gr 55,38 13,5 gr 72,58 11,6 gr 72,89
Protein Tercapai Tercapai Tercapai
Asupan Meningkat
24,5 gr 117,8 Tercapai 21,1 gr 101,44 Tercapai 26,2 gr 125,96 Tercapai
Lemak

Asupan Tidak Tidak Tidak Meningkat


70,1 gr 57,57 80,2 gr 65,87 72,8 gr 69,8
Karbohidrat Tercapai Tercapai Tercapai

734
735

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan pasien dalam hal
status gizi. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai tanggal 14 November-02
Desember 2018.
Monitoring Evaluasi Antropometri
Tanggal Evaluasi
Uraian Target
14/11/2018 24/11/2018 02/12/2018
Mencapai Mengalami
Berat penambahan kenaikan
7,3 kg 7.5kg 8,0 kg
Badan berat badan berat badan
0,1 – 0,5 kg
Tinggi - -
73 cm - -
Badan

Pada kunjungan kedua selang waktu 10 hari An Rafa. Sedangkan pada


kunjungan ketiga selang waktu 8 hari mengalami kenaikan sebesar 0,2 kg.

Kesimpulan

Asupan An Rafa pada kunjungan pertama tidak tercapai pada asupan protein
dan karbohidrat, kemudian diberikan edukasi dan konseling gizi asupan meningkat
meskipun belum tercapai. Pada kunjungan ketiga asupan anak meningkat meskipun
belum. Berat badan hanya naik sedikit dikarenakan anak sedang sakit sehingga nafsu
makan kurang stabil. Setelah diberikan edukasi dan konseling gizi pengetahuan ibu
meningkat.

735
736

RECALL Pertama (14 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BERA E P L KH


U BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
Nasi Nasi 20 26,0 0,5 0 5,7
Kuah sop Kaldu 20 1,6 0.1 0,1 0,2
ayam
Snack Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
Siang Nasi Nasi 20 26,0 0,5 0 5,7
Kecap Kecap 10 6,0 1,0 0 0,6
Kerupuk Kerupuk 15 82,3 1,0 4,3 10,0
udang Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Snack Wafer Wafer 10 30,6 0,6 0,3
nabati
Sore Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
Mangga Mangga 30 19,5 0,2 0,1 5,1
harum
manis
JUMLAH TOTAL 535,1 10,3 24,5 70,1
748,6 18,6 20,8 121,7
KEBUTUHAN
5 6
ASUPAN (%) 71,48 55,38 117,8 57,57

RECALL HARI KE 2 (24 November 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BERA E P L KH


U BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
Nasi Nasi 20 26,0 0,5 0 5,7

736
737

Kecap Kecap 10 0,8 0,1 0 0,1


Snack Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
Wafer Wafer 10 30,6 0,6 0,3 6,4
nabati
Siang Nasi Nasi 20 26,0 0,5 0 5,7
Kecap Kecap 10 6,0 1,0 0 0,6
Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
Snack Roti padimas Roti 25 71,0 2,2 1,1 13,1
coklat
Sore Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
JUMLAH TOTAL 560,4 13,5 21,1 80,2
748,6 18,6 20,8 121,7
KEBUTUHAN
5 6
74,85 72,58 101,4 65,87
ASUPAN (%)
4

RECALL HARI KETIGA (2 Desember 2018)

WAKT MASAKAN NAMA BERA E P L KH


U BAHAN T (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 20 26,0 0,5 0 5,7
Kecap Kecap 10 6,0 1,0 0 0,6
Kerupuk Kerupuk 10 54,9 0,6 2,8 6,7
udang
Minyak Minyak 5 43,1 0 5,0 0
Snack Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
Siang Nasi Nasi 30 39,0 0,7 0,1 8,6
Kuah opor Santan 50 35,5 0,3 3,3 1,5
ayam

737
738

Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2


Bebelac
Snack Susu Bebelac Susu 20 100,0 2,2 4,9 12,2
Bebelac
Buah pisang Pisang 30 27,6 0,3 0,2 7,0
ambon
Sore Nasi Nasi 20 26,0 0,5 0 5,7
Kecap Kecap 10 6,0 1,0 0 0,6
JUMLAH TOTAL 564,1 11,6 26,2 72,8
748,6 18,6 20,8 121,7
KEBUTUHAN
5 6
75,35 72,89 125,9 69,8
ASUPAN (%)
6

738
739

739
740

740
741

741
742

742
743

KASUS 15

Nama : Daulika S.L

NIM : P1337431215005

Data Hasil
Identitas Nama : An. AqilaClaudya Nova
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Candisari
Suku Bangsa : Jawa
Umur :17 bulan (04-07-2014)
Riwayat Sangatpemilihdalammakanan
Makan/ Food Sulitmakan
History Menyukaiminumankemasanmanisdanjugamakananmanis
Jarangkonsumsibuahdansayur
Setiappagiminumsusukentalmanis
Menyukaiputihtelur, krupuk, chiki, macaroni telurgoreng,
tempementah.
Mendapat MP-ASI di usia 7 bulan
Mulaimakanmakanankeluarga di usia 1 tahunlebih
Menyukaipisang, mangga, manggis, wortel, kelengkeng.
Makannasihanya 1 kali sehari,
bahkanseringtidakmakannasisamasekalidalamsatuhari

Kebiasaan makan :
Makanan Pokok : Nasi
1x/hariataubahkantidakmakannasisamasekalidalam 1 hari
Lauk Hewani : ayam 3x/hari,
Lauk Nabati : tahu, tempe 3x/minggu
Sayur : Sayurbening (wortel) 3x/minggu, Bayam 3x/minggu,
Buah : pisang, manga 4x/minggu
Snack : krupuk, macaroni telorgoreng 2x sehari

Pantangan/ alergi makan =telurayamutuh, susu formula

743
744

Hasil recall 24 jam =


Malam (20.00) = nasi ½ centong, oporayam 1 ptg, tempe goring ½
ptg, marimas 1 bks
Pagi (10.30) = sotoayam (bihun 20 gr, tauge 20 gr, ayamsuir 25 gr),
estehmanis 1 glsbelimbing, sosis goring, macaroni telur goring 20
gr
Siang = tidakmakansamasekali
Sore = baksopentol 5 butir

Asupan recall
Energi : 931 kkal(64,29%)Defisit
Protein : 30,96 (147,60%) Lebih
Lemak: 54,8 (136,25%) Defisit
Karbohidrat:66,8gr(22,73%) Defisit
Antropometri Umur :54 bln
Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 12,7kg
PB: 100,5 cm
BB/U : - 1,96 (gizi kurang)
TB/U : -1,23 (pendek)
BB/TB : - 2,17 (kurus)
BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD
bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

744
745

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

GEMUK >2 SD

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

Kesimpulan: status gizi BB/U -1,96gizi kurang,TB/U -1,23 pendek,


BB/TB -2,17kurus.
Pemeriksaan Anak terlihat kurus
Fisik
Riwayat Anak lahir saat usia kehamilan Ibu 9 bulan2 minggu( 38 minggu)
Pasien Aqilamerupakananakkeduadari 2 bersaudara
Ayah (Tn HeriSetiawan, 36 tahun) bekerja sebagai
kulibangunandan Ibu (Ny NurCahyaningsih,30 tahun)
bekerjajualanwarung
Anak diasuh oleh kedua orang tua
Orang tua termasuk kelas ekonomi menengahkebawah
Anak mengalami susahmakan
Anak sering dibawa ke posyandu
Diagnosis NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
Gizi

745
746

1. Asupan oral Gangguannafsumakan Asupan


tidakadekuat Energi :
931kkal

Protein : 45,7
gr

Lemak: 54,8
gr

Karbohidrat:
66,8gr

Rumusan Inadekuat oral intake berkaitan dengan kurang pengetahuan orang


Giagnosis tua ditandai dengan Asupan Energi : 931 kkal, Protein : 45,7 gr,
Gizi Lemak: 54,8 gr, Karbohidrat: 66,8gr
Intervensi Tujuan Intervensi Gizi :
Gizi  Memotivasi ibu balita untuk memberikan makanan yang
adekuat
 Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi anak
pada orang tua anak.
Prinsip diet :
Tinggi Energi Tinggi Protein

Syarat diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan
2. Protein 1,8 gr/ kgBB
3. Lemak cukup 25%
4. KH cukup
5. Serat cukup
6. Cairan cukup
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan biasa

746
747

Perhitungan Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median


Kebutuhan Usia: 54 bulan
Gizi Jenis kelamin : Perempuan
BB: 12,7 kg
Kebutuhan Energi:
= 84,2× 17,2kg
= 1448kkal
Protein: 1,8×17,2=30,96 gr
Lemak: (25 % x 1448)/9= 40,22gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
= 1448–[(30,96 x 4) +(40,22 ×9)
= 1448 – [(122,76+361,98)]
= 1448 – 484,74
= 963,26 : 4
= 240,82 gr

Pemberian Macam Diet


Diet & Bentuk Cara
Makanan Pemberian Frekuensi Jumlah yang
atau Formula (food makan diberikan
yang delivery)
Diberikan
TETP Oral 3× makan E : 1448 kkal
Makanan biasa utama P : 30,96 gr
2× makan L : 40,22 gr
selingan KH : 240,82 gr
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
dan Evaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Beratbadan 1x Antropometri Ada

747
748

seminggu peningkatanberatbadan
0.2-0.5 kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
- Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang Minumankemasanmanis
hijau, kacang merah
- Sayur : : bayam, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

KONSELING GIZI
Topik Gizi balita
Tujuan Umum Setelah diberikan konseling gizi diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang gizi balita
Tujuan Khusus 9. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai gizi balita
10. Memberikan motivasi kepada pasien
agar mau menjalankan diit yang
disarankan.
Sasaran Orangtua dan keluarga An Aqila
Waktu 23November 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah An. Aqila Ds. Gading RW

748
749

07DesaCandisari
Metode Penjelasan, diskusi dan tanya jawab
Media/ Alat Leaflet Gizi Balita
Materi Konseling 15. Menjelaskan gambaran singkat
mengenai gizi ibu balita
16. Menjelaskan cara pengolahan, bahan
makanan yang dianjurkan, bahan
makanan yang dibatasi dan tidak
dianjurkan
17. Memberikan gambaran contoh menu
sehari
Evaluasi 13. Menanyakan kembali mengenai apa
yang telah disampaikan.
14. Memberikan kesempatan kepada
orangtua An. Nafisah untuk bertanya
bila ada yang belum jelas.
15. Orangtua dan keluarga pasien dapat
menerapkan mengenai gizi balita

HASIL MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau
perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data antropometri, fisik
klinis serta data biokimia.
i. Perkembangan Asupan Makan
Monitoring asupan makan bertujuan untuk menilai intake zat gizi
responden dan untuk mengukur seberapa besar daya terima responden
terhadap diet yang diberikan. Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai
tanggal 16 November 2018 , pengukuran tingkat pencapaian zat gizi
dilakukan dengan menggunakan analisa recall 24 jam dengan target
pencapaian energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu 80% dengan
kebutuhan yang telah ditetapkan. Rincian data asupan makan rsponden
selengkapnya ada pada tabel perkembangan asupan makan dari recall 24
jam.

749
750

Kebutuhan Energi 1448 kkal, Protein 30,96 gram, Lemak 40,22 gram,
KH 240,82 gram
Para 16 November 22/11/2018 30/11/2018 Evaluas
meter 2018 i
Asu % Penca As % Penca Asu % Penca Asupan
pan paian upa paian pan paian
ma n ma
kan ma kan
kan
Asup 913 63, Belum 757 52, Belu 780 53, Terca Mening
an ,3 07 tercap ,9 34 mterc ,7 92 pai kat
energ kka % ai kka % apai kka %
i l l l
Asup 45, 14 Terca 33, 107 Terca 31, 102 Terca Menuru
an 5 gr 6,9 pai 2 ,24 pai 7 gr ,39 pai n
protei 6% gr % %
n
Asup 49, 12 Terca 28, 71, Belu 34, 84, Terca Mening
an 8 gr 3,8 pai 6 11 mterc 1 gr 78 pai kat
lemak 2% gr % apai %
Asup 69, 29, Belum 89, 37, Belu 87, 36, Belu Menuru
an 9 gr 03 tercap 6 21 mterc 1 gr 17 mterc n
karbo % ai gr % apai % apai
hidrat

Pembahasan :
Asupan energy responden mengalami peningkatan dari hari ke hari, namun
terdapat penurunan asupan pada zat gizi protein dan karbohidrat.
Terjadinya penurunan karbohidrat tersebut dikarenakan oleh responden
yang hanya mengkonsumsi nasi sebanyak 1 kali dalam 1 hari, sedangkan
penurunan asupan protein disebabkan karena ketidakstabilan responden
dalam mengkonsumsi makanan sumber lauk hewani yang mengandung
tinggi protein. Secara keseluruhan, asupan energy responden belum

750
751

mencapai target tercukupi 80% dari kebutuhan

Perkembangan Antropometri
Monitoring antropometri bertujuan untuk melihat perkembangan status
gizi responden
Evaluas Tanggal Target Evaluasi
i 16/11/18 22/11/18 30/11/18
Berat 12,7 kg 12,4 kg 12,6 kg Peningkata Mengalam
Badan n berat ipeningkat
badan anberatbad
sebesar 0,2- an
0,5 kg

Pembahasan :
Pada kunjungan kedua selang waktu 6 hariAnNaqila mengalami
penurunan berat badan sebesar 0,3 kg. Hal tersebut disebabkan oleh asupan
responden yang berkurang dari asupan hari pertama kunjungan karena mengalami.
Pada kunjungan ketiga selang waktu 8 hari, berat badan responden mengalami
peningkatan sebesar 0,2 kg. Hal tersebut dikarenakan oleh asupan responden yang
bertambah lebih banyak dari asupan hari kedua kunjungan.

RECALL Hari 1 (16November 2018)

WAKTU MENU NAMA Berat E P L KH


BAHAN
(gr)

Malam Nasi Beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9

751
752

Opor Daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0


ayam

Tempe Tempe kedele 25 49,8 4,8 1,9 4,3


goreng

Minyak goreng 5 43,1 0 5 0

Minuman Marimas 8 30 0 0 3
kemasan

Pagi Soto ayam Bihun 20 76,2 0,1 0 18,3

Tauge 20 12,2 1,3 0,7 1,0

Ayam suir 25 83 6,6 5,8 0,9

Es teh Gula 5 19,3 0 0 5


manis

Sosis Sosis 20 57,0 2,3 5,4 0


goreng

Minyak goreng 5 43,1 0 5 0

Macaroni Macaroni 20 70,6 2,4 0,4 14,2


telur
goreng

Telur 10 15,5 1,3 1,1 0,1

Minyak goreng 5 43,1 0 5 0

Siang Bakso Daging sapi 50 185 11,8 14,9 0,1


pentol

JUMLAH TOTAL 931 45,7 54,8 66,8

KEBUTUHAN 1448 30.96 40,22 240,82

ASUPAN (%) 64,29% 147,60% 136, 27,73%

752
753

25%

RECALL HARI KE 2 (22 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BER ENE PRO LEM KARB


BAHAN AT RGI TEIN AK OHID
(gr) RAT

Pagi(10.0 Makananinsta Mie gelas 32 140 6 19 3


0 WIB) n

Oporayam Dagingaya 75 213,7 20,2 14,2 0


m

Siang Klepon Tepungbera 50 180,4 3,3 0,3 39,8


(15.30 sketanputih
WIB)

Tepungbera 10 36,1 0,7 0,1 7,9


s

Kelapaparut 10 17,7 0,2 1,7 0,8

Gulaaren 5 18,5 0 0 4,7

Malam Tidakmakans
amasekali

JUMLAH TOTAL 606,4 30,4 16,3 53,2

KEBUTUHAN 1448 30.96 40,22 240,82

41,8 98,19 40,52 22,09


ASUPAN (%)
% % % %

RECALL HARI KETIGA (30 November 2018)

753
754

WAKT MASAKAN NAMA BER ENE PRO LE KAR


U BAHAN AT RGI TEIN MA BOHI
(gr) K DRA
T

Pagi Nasi Berasputih 25 90,2 1,7 0,2 19,9

Ikangoreng Ikanmujair 75 62,9 13,7 0,5 0

Minyakkela 5 43,1 0 5 0
pa

Siang Tempe Tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3


mendoan kedele

Adonantepu 5 18,2 0,5 0,1 3,8


ngterigu

Minyakkela 5 43,1 0 5 0
pa

Sate telurpuyuh Telurpuyuh 20 37,0 2,6 2,8 0,3

Sore Mie instan Mie gelas 28 39,5 1,3 0,2 7,9

Makananringan Richeesena 18 91,8 1,1 4,6 11,3


bati

Coklatsilver 33 177,1 3,0 10,4 17,9


queen

JUMLAH 780,7 31,7 34,1 87,1


TOTAL

KEBUTUHAN 1448 30.96 40,2 240,8


2 2

ASUPAN (%) 53,91 102,3 84,7 36,17


% 9% 8% %

754
755

LEAFLET

755
756

FOTO – FOTO KEGIATAN

756
757

757
758

KASUS 16

Nama : Daulika S.L

NIM : P1337431215005

Data Hasil
Identitas Nama : An. Dina AyuFebriani
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Candisari
SukuBangsa : Jawa
Umur : 24 bulan (13-02-2016)
RiwayatMakan/ Respondenmenyukaimakananasin
Food History Respondenmengkonsumsisusukentalmanissebanyak 2x sehari
Terbiasamakanmengikuti mood
Porsimakanrespondensedikit
Seringmakanseharihanya 2x
Respondenmenyukailaukhewanidarisumberikan-ikanan
Respondentidakterlalumenyukainasi

Kebiasaanmakan :
MakananPokok :
Nasi3x/hariataubahkantidakmakannasisamasekalidalam 1 hari
LaukHewani : ayam 1x/hari,ikan 3x/hari
LaukNabati : tahu, tempe 3x/hari
Sayur : 3x/hari
Buah : jeruk, semangka, pisang, papaya 2x/hari
Snack : krupuk 3x/hari, biscuit 1x/hari

Pantangan/ alergimakan = telurayam


Hasil recall 24 jam =
Pagi = nasi ½ centong, tempegoreng ½ ptg, sayur sop ½ mgk,
pisang raja 1 bh, chiki 1 bks
Siang = nasi ½ ctg, tempe goring ½ ptg, tahu goring ½ ptg, sayur sop
½ mgk, biscuit roma 1 kpg

758
759

Malam = tidakmakansamasekali
Asupan recall
Energi :547kkal (71,04%) Cukup
Protein :15,5gr (87,08%) Baik
Lemak: 22,7 gr (106,12%) Lebih
Karbohidrat: 71,4 gr (56,41%) Defisit
Antropometri Umur : 24 bln
Jenis kelamin: Perempuan
BBA: 8,9kg
PB: 89 cm
BB/U : - 2 (gizi kurang)
TB/U : 0,82 (pendek)
BB/TB : -4,1 (kurus)
BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD
bulan)

GIZI KURANG -3 SD sd <-2 SD

GIZI BAIK -3 SD sd 2 SD

GIZI LEBIH >2 SD

TB/U (0-60 SANGAT PENDEK <-3 SD


bulan)

PENDEK -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

TINGGI >2 SD

BB/TB (0-60 SANGAT KURUS <-3 SD


bulan)

KURUS -3 SD sd <-2 SD

NORMAL -3 SD sd 2 SD

759
760

GEMUK >2 SD

BB/U (0-60 GIZI BURUK <-3 SD


bulan)

Kesimpulan: status gizi BB/U -2gizikurang, TB/U 0,82 normal,


BB/TB -4,1 sangatkurus.
PemeriksaanFisik Anak terlihat kurus

RiwayatPasien AnaklahirsaatusiakehamilanIbu 9 bulan10 minggu ( 37minggu 3


hari), dilahirkan di bidan
An.Dinamerupakananakkeduadari 2 bersaudara
Ayah (TnSamsulBakri, 45tahun) bekerjadi pabrikplastikdanIbu (Ny.
Isnawati, 28 tahun) sebagaiIbuRumahTangga
Ayah respondenadalahseorangperokok,
memilikiriwayatpenyakithipertensi
Anakdiasuholehkedua orang tua
Orang tuatermasukkelasekonomimenengahkebawah
Nafsumakanrespondentergantung mood
Respondensempatmengalami BAB cairdanmuntahselama 3 hari
Respondenseringmengalamibatukdanpilekhinggausiahampir 2 tahun

Diagnosis Gizi NO PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM

760
761

1. Kekurangan Gangguanpolamakan Energi : 547


Intake (seringhanyamakan kkal (71,04%)
Karbohidrat 2x sehari) Protein : 15,5
gr (87,08%)
Lemak: 22,7
gr (106,12%)
Karbohidrat:
71,4 gr
(56,41%)

RumusanGiagnos 1. NI – 53.1 Kekurangan Intake Karbohidrat


isGizi Kekurangan intake
karbohidratberkaitandengangangguanpolamakanrespondendit
andaidenganseringmakanhanya 2x
seharidibuktikandenganasupankarbohidrat 71,4 gr (56,41%)
IntervensiGizi TujuanIntervensiGizi :
 Memotivasiibubalitauntukmemberikanmakanan yang adekuat
 Meningkatkanpengetahuantentangmakanandangizianakpada
orang tuaanak.
Prinsip diet :
TinggiKarbohidratTinggi Protein

Syarat diet :
1. Energitinggisesuaikebutuhan
2. Protein 1,8 gr/ kgBB
3. Lemakcukup 25%
4. KH cukup
5. Seratcukup
6. Cairancukup
7. Porsikeciltapisering
8. Bentukmakananbiasa
PerhitunganKebu Perhitungan gizi menggunakan rumus AKG dan BBI median
tuhanGizi Usia: 24 bulan

761
762

Jenis kelamin : Perempuan


BBI: 8,9 kg
Kebutuhan Energi:
= 86,5 x 8,9kg
= 770 kkal
Protein: 2 × 8,9=17,8 gr
Lemak: (25 % x 1448)/9 =21,39 gr
Karbohidrat: energi- (protein×4)+(lemak×9) : 4
=770– [(17,8 x 4) +(21,39×9)
= 770 – [(71,2+192,51)]
= 770 – 263,71
= 506,29 / 4
= 126,57 gr

Pemberian Diet Macam Diet Cara Jumlah


&BentukMakananat Pemberia Frekuensimaka yang
au Formula yang n (food n diberika
Diberikan delivery) n
TETP Oral 3× makan utama E : 770
Makanan biasa 2× makan kkal
selingan P : 17,8
gr
L : 21,39
gr
KH :
126,57 gr
Monitoring Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
danEvaluasi Asupan 1 Recall ≥80%
minggu
Pengetahuan Setelah Konseling Pengetahuan
intervensi gizi, tanya meningkat
jawab
Beratbadan 1x Antropometri Ada

762
763

seminggu peningkatanberatbadan
0.2-0.5 kg perminggu

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak


Dianjurkan
Sumber karbohidrat : beras, roti, Beras ketan, singkong, dodol
kentang, ubi, gandum, jagung Lauk yang dimasak terlalu keras
- Sumber protein hewani : ikan, Makanan yang berbumbu tajam seperti
ayam, susu, telur dan daging yang cabai dan merica.
dimasak matang. Minuman bersoda
- Sumber protein nabati : tahu, Teh, kopi
tempe, kacang-kacangan, kacang Minumankemasanmanis
hijau, kacang merah
Sayur : : bayam, bit, labu siam, labu
kuning, wortel, tomat , oyong
- Buah : buah segar seperti pepaya,
semangka, melon, jeruk, jambu,
anggur dll.

KONSELING GIZI
Topik Gizibalita
TujuanUm Setelahdiberikankonselinggizidiharapkanpasiendankeluargadapatmemaham
um idanmengertitentanggizibalita
TujuanKhu 11. Meningkatkanpengetahuandanpemahamanpasienmengenaigizibalita
sus 12. Memberikanmotivasikepadapasien agar maumenjalankandiit yang
disarankan.
Sasaran Orangtuadankeluarga An Dina
Waktu 22 November 2018, ± 30 menit
Tempat Rumah An. Dina Ds. Gading RW 07 DesaCandisari
Metode Penjelasan, diskusidantanyajawab
Media/ Alat Leaflet GiziBalita
MateriKons 18. Menjelaskangambaransingkatmengenaigiziibubalita

763
764

eling 19. Menjelaskancarapengolahan, bahanmakanan yang dianjurkan,


bahanmakanan yang dibatasidantidakdianjurkan
20. Memberikangambarancontoh menu sehari
Evaluasi 16. Menanyakankembalimengenaiapa yang telahdisampaikan.
17. Memberikankesempatankepadaorangtua An. Dinauntukbertanyabilaada
yang belumjelas.
18. Orangtuadankeluargapasiendapatmenerapkanmengenaigizibalita

HASIL MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi digunakan dengan tujuan untuk memantau
perkembangan responden yang dilihat dari asupan makan, data antropometri, fisik
klinis serta data biokimia.
j. PerkembanganAsupanMakan
Monitoring asupanmakanbertujuanuntukmenilai intake
zatgizirespondendanuntukmengukurseberapabesardayaterimarespondenter
hadap diet yang diberikan. Monitoring danevaluasidilakukanmulaitanggal
16 November 2018
,pengukurantingkatpencapaianzatgizidilakukandenganmenggunakananalis
a recall 24 jam dengan target pencapaianenergi, protein,
lemakdankarbohidratyaitu80% dengankebutuhan yang telahditetapkan.
Rincian data
asupanmakanrspondenselengkapnyaadapadatabelperkembanganasupanma
kandari recall 24 jam.
KebutuhanEnergi770 kkal, Protein 17,8 gram, Lemak 21,39 gram, KH
126,57 gram
Para 16/11/18 22/11/2018 30/11/2018 Evaluas
meter Asu % Penc Asup % Penc Asu % Penca iAsupa
pan apaia anm apai pan paian n
ma n akan an mak
kan an
(kk
al)

764
765

Asup 547 71 Belu 664, 86% Terc Terca Mening


anene % mter 9 apai pai kat
rgi capai
Asup 15, 87, Terc 30,6 171, Terc Terca Menuru
an 5 08 apai 91% apai pai n
protei %
n
Asup 22, 10 Terc 23,6 110, Terc Terca Mening
anlem 7 6,1 apai 3% apai pai kat
ak 2%
Asup 69, 29, Belu 84,5 66,7 Belu Belu Menuru
ankar 9 gr 55, mter 6% mter mterc n
bohid 22 capai capa apai
rat % i

Pembahasan :
Asupan energy respondenmengalamipeningkatandariharikehari.
Kecukupanasupankarbohidratmasihbelumtercapaihinggahariterakhirpenga
matannamunberadadalamjumlah yang
terusmeningkatsetiappengataman.Terjadinyaketidakcukupanasupankarbohi
drattersebutdikarenakanolehresponden yang
kurangmenyukainasisehinggahanyadidapatkanporsinasi yang sedikitsetiap
kali makan. Secarakeseluruhan, asupan energy respondenbelummencapai
target tercukupi 80%
darikebutuhannamunberadadalamjumlahkecukupanasupanmakan yang
terusmeningkat.

k. PerkembanganAntropometri
Monitoring antropometribertujuanuntukmelihatperkembangan status
giziresponden
Evaluas Tanggal Target Evaluasi
i 16/11/18 22/11/18 30/11/18
BeratBa 8,9 9 kg 9,2 kg Peningkata Mengalam

765
766

dan nberatbadan ipeningkat


sebesar 0,2- anberatbad
0,5 kg an

Pembahasan :
Pada kunjungan kedua selang waktu 6 hariAnDina mengalami
peningkatan berat badan sebesar 0,1 kg. Hal
tersebutdisebabkanolehasupanresponden yang
bertambahdariasupanharipertamakunjungan. Pada kunjungan ketiga selang waktu
8 hari, beratbadanresponden mengalamipeningkatan sebesar 0,2 kg. Hal
tersebutdikarenakanolehasupanresponden yang
jugabertambahlebihbanyakdariasupanharipertamadanharikeduakunjunganasuhang
izi.

RECALL Hari 1 (16November 2018)

WAKTU MENU NAMA Berat E P L KH


BAHAN
(gr)

Malam Nasi Berasputih 25 90,2 1,7 0,2 19,9

Tempe Tempe kedele 25 49,8 4,8 1,9 4,3


goreng

Minyakkelapa 5 43,1 0 5 0

Sayur sop Wortel 20 5,2 0,2 0 1,0

Kol 10 1,4 0,1 0 0,1

Tomat 5 1,1 0 0 0,2

Cemilan Pisang raja 25 23,0 0,3 0,1 5,8

766
767

Chiki 16 81,6 0,9 4,1 10,1

Siang Nasi Berasputih 25 90,2 1,7 0,2 19,9

Tahugoren Tahu 25 19,0 2 1,2 0,5


g

Minyak goreng 5 43,1 0 5 0

Sayur sop Wortel 20 4,2 0,2 0 0,7

Kol 10 1,4 0,1 0 0,1

Tomat 5 1,1 0 0 0,2

Siang Basopentol 10 37,0 2,3 3 0

Cemilan Biskuit 11 55,8 1,1 1,9 8,6

JUMLAH TOTAL 547 15,5 22,7 71,4

KEBUTUHAN 770 17,8 21,39 126,57

37,76% 50,06% 56,44 29,65%


ASUPAN (%)
%

RECALL HARI KE 2 (22 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BRT E P L KH


BAHAN (gr)

Pagi Nasi Berasputih 25 90,2 1,7 0,2 19,9

Tempe Tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3


gorengtepung kedele

Adonantepun 10 13,0 0,2 0 2,9


gterigu

Minyakkelap 5 43,1 0 5 0

767
768

Sayurbening Bayam 25 9,3 0,9 0,1 1,8

Jagungkunin 25 27,0 0,8 0,3 6,3


gpipil

Gambas 10 2,0 0,1 0 0,4

Nasi Berasputih 25 90,2 1,7 0,2 19,9

Sate Telurpuyuh 28 51,8 3,6 3,9 0,4


telurpuyuh

Kecap 5 3,0 0,5 0 0,3

Sayurbening Bayam 25 9,3 0,9 0,1 1,8

Jagungkunin 25 27,0 0,8 0,3 6,3


gpipil

Gambas 10 2,0 0,1 0 0,4

Nasi Berasputih 25 90,2 1,7 0,2 19,9

Sate Sate ayam 50 157,0 12,8 11,5 0

JUMLAH TOTAL 664,9 30,6 23,6 84,5

KEBUTUHAN 770 17,8 21,39 126,57

86% 171,9 110,3 66,76


ASUPAN (%)
1% 3% %

RECALL HARI KETIGA (30 November 2018)

WAKTU MASAKAN NAMA BRT E (kkal) P L (gr) KH


BAHAN (gr) (gr)
(gr)

768
769

Pagi Nasi Berasputih 25 90,2 1,7 0,2 19,9

Telurdadar Telurayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6

Minyakkela 5 43,1 0 5 0
pa

Segelassusu Susukental 40 128,0 3,1 3,5 21,8


manis

Cemilan Biscuit 11 54,8 0,7 2,8 6,6

Nasi Berasputih 25 90,2 1,7 0,2 19,9

Semurayam Dagingaya 50 142,4 13,4 9,4 0


m

Minyakkela 5 43,1 0 5 0
pa

Kecap 10 6,0 1,0 0 0,6

Buah Pisang raja 100 92,0 1,0 0,5 23,4

Cemilan Krupuk 5 21,8 0,4 0,7 3,5


putih

Malam Tidakmakansam
asekali

JUMLAH 789,3 29,3 32,5 96,1


TOTAL

KEBUTUHAN 770 17,8 21,39 126,57

ASUPAN (%) 102,5% 164,6 151,9 75,93%


1% 4%

769
770

LEAFLET

770
771

FOTO – FOTO KEGIATAN

771
772

2. Program Intervensi Gizi Masyarakat di Puskesmas

A. Kegiatan Posyandu Lansia


1) Hari, tanggal : Senin, 19 November 2018
2) Tempat : Posyandu Arumsari 07
3) Waktu : Pukul 09.00-12.00 WIB
4) Kegiatan :
a. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan untuk mendata nama lansia, jenis kelamin dan usia.
b. Penimbangan BB
Penimbangan berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan
digital.
c. Pengukuran TB
Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan microtoice.
d. Pencatatan KMS Lansia
Pencatatan yang dilakukan yaitu pencatatan berat dan kadar gula darah.
e. Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan alat tensi
meter.
f. Pelayanan Berobat
Pelayanan berobat dilakukan oleh bidan desa. Obat diberikan pada lansia
yang mempunyai keluhan.
g. Konseling Gizi
Konseling gizi dianjurkan untuk lansia yang mempunyai masalah
kesehatan seperti diabetes melitus, hipertensi, tekanan darah rendah,
kegemukan dan lain-lain. Pada konseling gizi diberikan sejumlah
informasi mengenai penyakit terkait. Konseling gizi dilakukan oleh
mahasiswa D4 Gizi Poltekkes Semarang.
h. Pemberian PMT
PMT diberikan untuk lansia setelah kegiatan posyandu selesai. PMT yang
diberikan berupa agar-agar, pepaya dan telur rebus.
5) Mahasiswa : Musfiatul Nur Laila, Yulia Puspitasari, Neldawati Ningrum,
Eka Dwi Saputri, Fyna Zakiyah, Agatha Puspita Anggraini, Tya Choirunnisa,
Daulika S.L

772
773

B. Kegiatan Prolanis
1) Hari, tanggal : Rabu, 21 November 2018 dan Kamis, 22 November 2018
2) Tempat : Puskesmas Mranggen 1
3) Waktu : Pukul 07.30-08.30 WIB
4) Kegiatan :
a. Pengukuran Antropometri
b. Penyuluhan Penyakit Tidak Menular
c. Pengukuran Tekanan Darah
d. Pelayanan Berobat
5) Mahasiswa : Musfiatul Nur Laila, Yulia Puspitasari, Neldawati Ningrum,
Eka Dwi Saputri, Fyna Zakiyah, Agatha Puspita Anggraini, Tya Choirunnisa,
Daulika S.L

C. Kegiatan Pemaparan Materi Ahli Gizi di Puskesmas


1) Hari, tanggal : Rabu, 21 November 2018
2) Tempat : Puskesmas Mranggen 1
3) Waktu : Pukul 12.00-13.00 WIB
4) Kegiatan : Seluruh mahasiswa PKL mengikuti pemaparan tugas ahli gizi
puskesmas yang disampaikan oleh Bapak Leo Anton, SST sebagai ahli gizi
Puskesmas Mranggen 1.
5) Mahasiswa : Musfiatul Nur Laila, Yulia Puspitasari, Neldawati Ningrum,
Eka Dwi Saputri, Fyna Zakiyah, Agatha Puspita Anggraini, Tya Choirunnisa,
Daulika S.L

D. Kegiatan Pelatihan Dokter Kecil


1) Hari, tanggal : Kamis, 22 November 2018
2) Tempat : SDN 03 Mranggen dan SD Darunnajah
3) Waktu : Pukul 09.00 – 11.30 WIB

773
774

4) Kegiatan : Penyampaian materi oleh Bapak Leo Anton, SST dan Bapak
Muh. Taufik dan Penyuluhan Jajanan Sehat oleh Mahasiswa PKL.
5) Mahasiswa : Musfiatul Nur Laila, Yulia Puspitasari, Neldawati Ningrum,
Eka Dwi Saputri, Fyna Zakiyah, Agatha Puspita Anggraini, Tya Choirunnisa,
Daulika S.L

E. Kegiatan Senam Bersama


1) Hari, tanggal : Jum’at, 23 November 2018
2) Tempat : Puskesmas Mranggen 1
3) Waktu : Pukul 07.30 – 08.00 WIB
4) Kegiatan : Kegiatan senam bersama dilakukan oleh Mahasiswa PKL dan
seluruh Staf Puskesmas Mranggen 1
5) Mahasiswa : Musfiatul Nur Laila, Yulia Puspitasari, Neldawati Ningrum,
Eka Dwi Saputri, Fyna Zakiyah, Agatha Puspita Anggraini, Tya Choirunnisa,
Daulika S.L

F. Hambatan
1. Kurang mendapat bimbingan dikarenakan tugas ahli gizi puskesmas yang
sangat sibuk
2. Kurang praktek secara langsung kepada pasien
3. Pada saat praktik di Puskesmas, konseling gizi hanya dilakukan sekali
dikarenakan pasien rujukan ke gizi terbatas

G. Rekomendasi
Adanya target kegiatan yang dilakukan di Puskesmas seperti konseling gizi pada
pasien yang mempunyai masalah gizi.

3. Penutup
A. Kesimpulan
Dari kegiatan yang direncanakan selama satu bulan dapat disimpulkan bahwa

95% kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana dan jadwal. Hanya ada beberapa

kegiatan yang tidak terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan, karena

terkendala oleh kegiatan desa yang tdak dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada

bulan bulan lalu.

774
775

Ada beberapa kegiatan yang mengalami hambatan seperti posyandu balita

karena pemasangan alat antropometri tidak sesuai, kurangnya partisipasi

warga untuk datang keposyandu.

Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan di puskesmas dapat disimpulkan


sebagai berikut :
1. Mahasiswa gizi melakukan konseling pada ssst mengikuti kegiatan
posyandu lansia
2. Mahasiswa turut serta dalam program prolanis yaitu dengan melakukan
penyuluhan mengenai gizi pada penyakit Diabetes Melitus
3. Mahasiswa gizi turut dalam kegiatan lintas sektor dengan dinas pendidikan
yait dalam pelatihan dokter kecil
4. Mahasiswa gizi turut serta dalam penanganan balita gizi buruk di
puskesmas.
5. Mahasiswa menggunakan teknologi informasi terbaru dalam kegiatan
informasi dan komunikasi.
6. Mahasiswa mendokumentasikan kegiatan pelayanan gizi
7. Biaya pelayanan gizi di puskesmas disesuaikan dengan anggaran dinas
kesehatan.
B. Saran
Untuk program kesehatan kegiatannya lebih ditingkatkan guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat desa Candisari.

775

Anda mungkin juga menyukai