JUDUL :
Oleh :
RISWAN HANAFYAH HARAHAP, S.H.
NDH: 34
i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puuwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
RISWAN HANAFYAH HARAHAP, S.H.
NDH : 34
COACH, MENTOR,
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puuwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
RISWAN HANAFYAH HARAHAP, S.H.
NDH. 34
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
kasih sayang dan hidayah-Nya. Selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing ke dalam jalan kebenaran dan keselamatan.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
iv
7. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta Diklatsar dengan
baik.
8. Segenap Pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari,
khususnya Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang telah mendukung berbagai
kegiatan dalam rancangan aktualisasi.
9. Keluarga besar Peserta Diklatsar CPNS Golongan III, khususnya Angkatan CIX,
CX, dan CXI Tahun 2021 yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti
semua tahapan Diklatsar.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Manfaat 3
1.4. Ruang Lingkup Rancangan aktualisasi 3
1.5. Waktu dan Tempat 3
vi
2.3.1. Identifikasi dan Penetapan Isu 15
2.3.2. Analisis Isu 17
BAB IV PENUTUP 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota
Kendari 8
Gambar 2.2 Penetapan Solusi Kreatif melalui Metode Pohon Permasalahan 18
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari rancangan aktualisasi dan habituasi ini adalah:
a. Secara umum, mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN terkait
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
serta dapat mengamalkan peran Manajemen ASN, Whole of Government,
serta Pelayanan Publik dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan
masyarakat.
2
b. Secara khusus, yaitu mampu mengoptimalkan pengurusan kelengkapan
berkas pegawai untuk persiapan pensiun di Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kota Kendari melalui infografis dan sosialisasi pada Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota
Kendari.
1.3. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat untuk Penulis
1) Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI;
2) Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengemban tanggung
jawab penuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat;
3) Menjadi ASN yang lebih profesional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas tinggi;
4) Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan profesional di lingkungan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Kota Kendari.
b. Manfaat untuk Organisasi yakni dapat mengoptimalkan kinerja organisasi
dengan adanya infografis dan sosialisasi.
c. Manfaat untuk Masyarakat yakni mendapatkan pelayanan yang jelas
prosedurnya, lebih cepat dan mudah.
3
a. On class 1 pada tanggal 7 Juni s/d 24 Juni 2021, di Hotel Srikandi Kendari
yaitu untuk memberikan pembekalan aktualisasi;
b. Off class pada tanggal 25 Juni s/d 1 Agustus 2021, di Kantor Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Kota Kendari untuk penerapan aktualisasi; dan
c. On class 2 pada tanggal 2 Agustus s/d 4 Agustus 2021, di Hotel Srikandi
Kendari yaitu untuk laporan aktualisasi.
4
BAB II
5
1) Kota Layak Huni adalah kondisi yang menggambarkan Kota
Kendari, dimana masyarakat dapat hidup dengan nyaman,
tenang, makmur, sehat, aman, selamat dan damai dalam suatu
kota serta dapat memberikan kesempatan bagi seluruh kegiatan
masyarakat kota dengan sistem ekologi.
2) Berbasis ekologi adalah prinsip yang harus dipegang dalam
pelaksanaan pembangunan Kota Kendari dengan menciptakan
kota yang selaras, serasi dengan alam dan lingkungannya
melalui penataan ruang yang dapat mengintegrasikan fungsi
kawasan perdagangan/jasa dan kawasan permukiman dengan
sistem jaringan jalan dan transportasi, mengantisipasi risiko
bencana serta melestarikan kawasan pesisir dengan tetap
memperhatikan daya dukung kota melalui pemantapan sarana
dan prasarana lingkungan dan permukiman yang ramah
lingkungan.
3) Informasi dan Teknologi menunjukkan bahwa Kota Kendari
sebagai kota yang menerapkan teknologi informasi di dalam
aktivitas pembangunan dan akan selalu berkembang mengikuti
kebutuhan masyarakat kota yang semakin kompleks dan
bervariasi agar efisiensi, efektif dan transparan melalui
pelayanan pemerintah secara elektronis (e-Government) serta
peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan
pemanfaatan teknologi telematik.
b. Misi Kota Kendari
Mewujudkan visi Kota Kendari dijabarkan ke dalam 3 (tiga) misi
pembangunan kota berikut:
1) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat;
2) Pembangunan Infrastruktur;
3) Menata Wajah Kota.
2.1.3. Nilai Organisasi
2.1.4. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Kota Kendari dipimpin oleh Kepala Dinas dan
didukung oleh Sekretariat dan Bidang-bidang. Untuk pelaksanaan
6
kegiatan sekretariat dan bidang-bidang dilengkapi dengan Sub, Bagian
dan Seksi-seksi pada struktur organisasi yang tergambar pada Gambar
2.1 berikut.
7
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari
8
2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan, Kecamatan
mempunyai tugas, antara lain:
a. pelaksanaan kegiatan penyusunan program kerja dan rencana
anggaran Dinas;
b. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
Dinas;
c. pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
tugas Sekretaris dan Kepala Bidang;
d. pelaksanaan kegiatan pengoordinasian pelaksanaan tugas dengan
instansi terkait;
e. pelaksanaan perumusan pedoman, petunjuk teknis kebijakan dan
pembinaan lingkungan hidup dan kehutanan;
f. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian manfaat lingkungan
hidup dan kehutanan;
g. pelaksanaan pembinaan pengembangan lingkungan hidup dan
kehutanan;
h. pelaksanaan konservasi tanah dan air;
i. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian Penghijauan dan
Reboisasi;
j. pelaksanaan perlindungan dan pengamanan lingkungan hidup dan
kehutanan;
k. pelaksanaan pengawasan dan bimbingan teknis terhadap unit
pelaksana teknis, kepegawaian, keuangan, perencanaan serta
evaluasi dan pelaporan; dan
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas.
2.1.6. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu
Sekretariat dalam mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan
urusan umum dan kepegawaian. Adapun tugas kami pada Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian, adalah sebagai berikut:
9
a. menyiapkan bahan koordinasi antar bidang;
b. melaksanakan surat menyurat, tata naskah dinas, penggandaan dan
kearsipan;
c. melaksanakan urusan kesejahteraan dan kepangkatan pegawai;
d. melaksanakan urusan kerumahtanggaan, perlengkapan, humas dan
keprotokolan;
e. melaksanakan urusan peningkatan kinerja, disiplin dan perjanjian
kinerja pegawai; dan
f. melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan keamanan kantor.
2.1.7. Data Sumberdaya yang Dimiliki oleh Unit Kerja dan Data Terkait Isu yang
Diangkat
Dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini ada beberapa hal
terkait yang baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai
peran pendukung dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut, antara
lain sebagai berikut.
a. Keadaan Umum Pegawai
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari terkhusus
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki 1 orang kepala sub
bagian dan 3 orang staf.
b. Sarana dan Prasarana
Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh pegawai Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian tentunya didukung dengan tersedianya sarana
dan prasarana yang ada. Beberapa sarana dan prasarana yang ada
yaitu kursi, meja, komputer, wi-fi, dan printer.
10
diharapkan dapat menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi.
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain:
• Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi
• Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
• Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
• Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Ada 9 aspek indikator akuntabilitas antara lain kepemimpinan,
transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan target, dan konsisten.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan dari masyarakat
suatu negara yang memiliki kesadaran dan semangat cinta tanah air
dan bangsa yang ditunjukkan melalui sikap dan tingkah laku individu
atau masyarakat. Arti nasionalisme dapat juga didefinisikan sebagai
pemahaman dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai
keselarasan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan
tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik
dari internal maupun eksternal.
Nasionalisme adalah cara pandang mengenai rasa cinta
kepada bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain.
PNS harus memiliki nilai nasionalisme yang kuat dalam
melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan
11
publik, pelayanan publik serta perekat dan pemersatu bangsa yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme antara lain
religius, hormat-menghormati, integritas, kerja sama, tidak
memaksakan kehendak, jujur, amanah, peduli, adil, persamaan
derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang
rasa, santun, membela kebenaran, gotong royong, rela berkorban,
cinta tanah air, memelihara ketertiban, mengutamakan kepentingan
umum, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati
keputusan, tanggung jawab, kekeluargaan, tidak memaksakan
kehendak, bijaksana, kepentingan bersama, sosial, menghormati
hak orang lain, hidup sederhana, tolong menolong, kerja keras, dan
menghargai karya orang lain.
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar
dalam etika publik: Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara
Pancasila, Setia dan mempertahankan UUD 1945, menjalankan
tugas secara profesional, tidak berpihak, membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang
non diskriminatif, memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur, pertanggungjawaban atas tindakan dan kinerjanya kepada
publik, memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
Indikator etika publik antara lain jujur dalam memberikan
informasi, terbuka, tulus, cermat, disiplin, sopan, taat pada
peraturan, integritas tinggi, ramah, bisa menjaga informasi yang
bersifat rahasia, bersikap hormat, bertanggung jawab dalam
menggunakan barang milik negara (BMN), tidak diskriminatif,
berlaku adil dalam memberikan pelayanan, menjaga agar tidak
terjadi konflik kepentingan, dan menjaga reputasi.
12
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksanaan fungsi pelayanan publik
yang berorientasi pada efisiensi, efektivitas dan mutu. Instansi
tempat PNS bekerja sangat perlu untuk menetapkan perencanaan
mutu, termasuk di dalamnya adalah menyusun standar mutu yang
akan menjadi pedoman dalam proses implementasi hingga sampai
pada pengawasan dan perbaikan mutu.
Indikator komitmen mutu antara lain efektivitas, efisiensi,
inovatif, adaptif, mutu, responsif, perbaikan berkelanjutan, dan kerja
sama.
e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar
biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi,
keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan)
nilai-nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani,
dan adil
Menurut UU No. 31/1999 jo. No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian
keuangan negara; (2) suap-menyuap; (3) pemerasan; (4) perbuatan
curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan kepentingan
dalam pengadaan; dan (7) gratifikasi.
2.2.2. Kedudukan dan Peran ASN
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS
dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan
13
memiliki nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka
waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan
hari tua; dan perlindungan.
b. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. Oleh karena itu WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan dengan melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno &
Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respons terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu (Shergold dkk., 2004).
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
14
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah.
Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat
diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem, non-
rivalry, dan non-excludable, serta cara mengonsumsinya dapat
dilakukan secara kolektif.
Perkembangan paradigma pelayanan meliputi: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan
seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipasi, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
dapat diakses, akuntabel, dan berkeadilan.
15
Tabel 2.1. Identifikasi Isu
PELAKSANAAN TUGAS
DESKRIPSI KETERKAITAN
NO. ATAU FUNGSI PEGAWAI ISU TERIDENTIFIKASI
DENGAN AGENDA III
YANG BELUM OPTIMAL
Whole of Government:
Melakukan koordinasi
dengan pihak BPKSDM
dalam pelaksanaan absensi.
Pelayanan Publik:
Melakukan absensi yang
efektif dan efisien,
berkeadilan, akuntabel, serta
transparan.
2. Melaksanakan surat Belum adanya digitalisasi Manajemen ASN:
menyurat, tata naskah dinas, arsip surat masuk. Memberikan pelayanan
penggandaan dan kearsipan. digitalisasi arsip surat masuk
sesuai kewenangan.
Whole of Government:
Melakukan integrasi dengan
pihak BPKSDM dalam
digitalisasi arsip surat
masuk.
Pelayanan Publik:
Melakukan digitalisasi arsip
surat masuk yang efektif dan
efisien, mudah dan murah,
akuntabel, serta transparan.
3. Melaksanakan urusan Belum optimalnya Manajemen ASN:
kesejahteraan dan pengurusan kelengkapan Melakukan pelayanan
kepangkatan pegawai untuk berkas pegawai untuk pengurusan kelengkapan
Persiapan Pensiun. persiapan pensiun. berkas pegawai sesuai
kewenangan.
Whole of Government:
Melakukan integrasi dengan
pihak BPKSDM dalam
pemberkasan untuk
persiapan pensiun.
Pelayanan Publik:
Melakukan pelayanan
pengurusan kelengkapan
berkas pegawai yang efektif
dan efisien, akuntabel, serta
transparan.
16
Penetapan Isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Ini bertujuan untuk menetapkan kualitas
isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan
melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Penetapan
Prioritas Isu/masalah dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Identifikasi penentuan
kelayakan isu dilihat dari nilai APKL yang dapat dilihat pada tabel 2
berikut:
TOTAL
NO. ISU A P K L RANGKING
NILAI
17
dapat memberikan kemudahan dalam mengontrol pencapaian pada
setiap program.
Pentingnya dalam menyikapi hal ini adalah, dengan adanya patokan
khusus dalam pengurusan kelengkapan berkas pegawai untuk persiapan
pensiun, maka pengurusan tersebut akan lebih tertata rapi dan memiliki
panduan yang selaras sesuai dengan standar. Dampak dari
permasalahan pengurusan berkas pegawai yang tidak memiliki patokan
akan menyebabkan berkas-berkas yang disyaratkan akan belum lengkap
dan kurang, sehingga proses pengurusan kepegawaian akan terhambat,
sehingga perlu dibuat patokan, yakni dengan membuat infografis
mengenai pengurusan berkas pensiun bagi pegawai. Diharapkan dengan
adanya infografis ini dapat menjadi patokan bagi pegawai yang akan
mengurus berkas pensiun.
Adapun gagasan untuk memecahkan isu menggunakan metode pohon
permasalahan (problem tree) dalam membuat keputusan. Berikut adalah
penetapan isu dengan metode pohon permasalahan:
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
19
3.2. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan substansi mata
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil terhadap visi & nilai
pelatihan
misi organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi 1. Menyiapkan bahan Tersedianya a. Akuntabilitas: adanya kejelasan Kegiatan ini Cepat,
dengan konsultasi terkait materi rancangan materi rancangan aktualisasi mendukung visi tepat dan
atasan/ dengan rancangan yang akan yang akan dikonsultasikan; “Mewujudkan tidak
pimpinan. aktualisasi. dikonsultasikan. b. Nasionalisme: penulis akan Kota Kendari terburu-
merancangkan aktualisasi sebagai Kota buru
bermanfaat untuk kepentingan Layak Huni yang
bersama berbasis Ekologi,
c. Etika Publik: penulis akan Informasi dan
menyiapkan rancangan dengan Teknologi.” dan
integritas tinggi; misi yaitu:
d. Komitmen Mutu: penulis akan Meningkatkan
berinovasi sesuai standar; Kualitas
e. Anti Korupsi: materi diperoleh Pelayanan
dari sumber yang terpercaya. Masyarakat.
2. Meminta arahan Terjadinya arahan a. Akuntabilitas: peserta akan
pimpinan. pelaksanaan meminta arahan maka hasil akhir
kegiatan dari kegiatan bisa
pimpinan. dipertanggungjawabkan;
b. Nasionalisme: sopan dalam
mendengarkan;
c. Etika Publik: bersikap hormat
ketika menerima arahan;
20
d. Komitmen Mutu: selama
menerima arahan, penulis
merasa percaya diri bahwa
program akan berjalan sesuai
dengan rencana dan arahan;
e. Anti Korupsi: menerima
masukkan dan tidak
memaksakan kehendak atas
rancangan kegiatan yang dibuat.
3. Meminta Tersedianya a. Akuntabilitas: peserta akan
persetujuan persetujuan meminta persetujuan maka hasil
pimpinan. pelaksanaan akhir kegiatan bisa
kegiatan dari dipertanggungjawabkan;
pimpinan. b. Nasionalisme: peserta akan
musyawarah sebelum
melaksanakan kegiatan;
c. Etika Publik: peserta akan
bersikap sopan, santun dan
ramah
d. Komitmen Mutu: peserta akan
meminta persetujuan sehingga
dapat tercapai dengan baik;
e. Anti Korupsi: peserta akan
bertanggungjawab atas amanah
yang diberikan.
Analisis Dampak Tidak dapat melakukan konsultasi dengan atasan/pimpinan.
Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan ulang dengan atasan/pimpinan.
Analisis Dampak Kegiatan 1. Dampak positif: Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada kegiatan
konsultasi dengan atasan/pimpinan, dampak yang diperoleh bagi unit kerja adalah
tersampainya informasi rancangan aktualisasi.
21
2. Dampak negatif: Jika kegiatan konsultasi dengan atasan/pimpinan tidak menerapkan
nilai-nilai dasar ASN maka kegiatan yang akan dilakukan menjadi tidak terarah dan
dianggap ilegal karena tidak melalui prosedur yang seharusnya, pelaksanaan kegiatan
aktualisasi tidak optimal serta dapat menimbulkan kesalahpahaman tentang pelaksanaan
rancangan.
2. Merancang 1. Mengumpulkan Tersedianya a. Akuntabilitas: adanya kejelasan Kegiatan ini Cepat,
standar aturan dan mengkaji aturan-aturan target dalam menjalankan tugas; mendukung visi tepat dan
pengurusan aturan-aturan. b. Nasionalisme: rancangan “Mewujudkan tidak
berkas aktualisasi bermanfaat untuk Kota Kendari terburu-
pensiun kepentingan bersama; sebagai Kota buru
pegawai c. Etika Publik: menyiapkan Layak Huni yang
rancangan dengan integritas berbasis Ekologi,
tinggi; Informasi dan
d. Komitmen Mutu: berinovasi Teknologi.” dan
dalam meningkatkan pelayanan; misi yaitu:
e. Anti Korupsi: Tanggung Jawab Meningkatkan
atas apa yang dikerjakan. Kualitas
2. Menyusun draf Tersusunnya draf a. Akuntabilitas: tanggung jawab Pelayanan
standar aturan standar aturan dan transparan; Masyarakat
pengurusan berkas pengurusan b. Nasionalisme: bermusyawarah
pensiun. berkas pensiun. dalam proses persiapan;
c. Etika Publik: cermat dan teliti;
d. Komitmen Mutu: berorientasi
mutu dan kejelasan tugas;
e. Anti Korupsi: legalitas atas
kegiatan yang dikerjakan.
3. Membahas Terlaksananya a. Akuntabilitas: berpartisipasi
rancangan draf konsultasi dan dalam menyampaikan
standar aturan saran. rancangan;
pengurusan berkas b. Nasionalisme: tidak
pensiun kepada memaksakan kehendak;
mentor. c. Etika Publik: sopan dan cermat;
22
d. Komitmen Mutu: berorientasi
mutu dan kejelasan tugas;
e. Anti Korupsi: tanggung jawab
akan tugasnya.
Analisis Dampak Tidak menemukan aturan-aturan terkait yang mengatur pemberkasan pensiun.
Rencana Antisipasi Menemukan berkas-berkas pengurusan pensiunan sebelumnya dan menjadi patokan untuk
menyusun standar aturan.
Analisis Dampak Kegiatan 1. Dampak positif: Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada kegiatan
merancang standar aturan pengurusan berkas pensiun pegawai, maka dampak yang
diperoleh adalah terlaksananya rancangan standar aturan pengurusan berkas pensiun
untuk kemudian dapat dibahas bersama mentor.
2. Dampak negatif: Jika kegiatan merancang standar aturan pengurusan berkas pensiun
pegawai tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka kegiatan tersebut dapat menjadi
terkendala dan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena tidak berdasarkan kajian
terlebih dahulu maupun konsultasi dengan mentor.
3. Membuat 1. Membuat konsep Tersedianya a. Akuntabilitas: konsisten, Kegiatan ini Cepat,
rancangan awal mengenai konsep awal. kejelasan target dalam bekerja; mendukung visi tepat dan
infografis pembuatan b. Nasionalisme: kepentingan “Mewujudkan tidak
pengurusan rancangan bersama baik dari pemerintah Kota Kendari terburu-
berkas infografis. dan berguna bagi masyarakat; sebagai Kota buru
pensiun c. Etika Publik: cermat dalam Layak Huni yang
pegawai menyusun; berbasis Ekologi,
d. Komitmen Mutu: berorientasi Informasi dan
mutu dan kualitas inovasi; Teknologi.” dan
e. Anti Korupsi: demi rasa misi yaitu:
keadilan. Meningkatkan
2. Mendesain poster Terkoordinasinya a. Akuntabilitas: tanggung jawab Kualitas
dan brosur sesuai desain dan brosur. atas apa yang menjadi tugas; Pelayanan
dengan konsep b. Nasionalisme: disiplin, kerja Masyarakat
awal. sama dalam menyelesaikan
rancangan;
23
c. Etika Publik: cermat dalam
menyusun;
d. Komitmen Mutu: inovatif;
e. Anti Korupsi: demi rasa
keadilan.
3. Konsultasi dengan Tersedianya hasil a. Akuntabilitas: adanya kejelasan
mentor dan atas, konsultasi mentor target dalam menjalankan tugas;
serta pihak-pihak dan pihak-pihak b. Nasionalisme: mengerjakan
yang terkait. terkait. bersama sehingga mendapatkan
pemahaman yang sama;
c. Etika Publik: tulus dalam
menerima hasil konsultasi;
d. Komitmen Mutu: mengerjakan
dengan memperhatikan kerja
sama dengan berbagai pihak;
e. Anti Korupsi: memberikan hal
sebenarnya yang menjadi hasil
konsultasi.
Analisis Dampak Tidak tersedianya perangkat lunak pendukung.
Rencana Antisipasi Memasang perangkat lunak yang dibutuhkan.
Analisis Dampak Kegiatan 1. Dampak positif: Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada kegiatan
membuat rancangan infografis pengurusan berkas pensiun pegawai, maka dampak yang
diperoleh adalah tersedianya rancangan infografis pengurusan berkas pensiun
berdasarkan dukungan semua pihak.
2. Dampak negatif: Jika kegiatan membuat rancangan infografis pengurusan berkas
pensiun pegawai tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka kegiatan tersebut dapat
menjadi terkendala akibat peserta yang tidak berusaha menjalin kerja sama ataupun tidak
adanya partisipasi dari pihak lain untuk membantu agar kegiatan ini dapat berjalan lancar.
4. Memasang 1. Merevisi Tersedianya hasil Kegiatan ini Cepat,
a. Akuntabilitas: konsisten,
infografis rancangan info revisi rancangan. mendukung visi tepat dan
kejelasan target dalam bekerja;
pengurusan sesuai dengan “Mewujudkan tidak
24
berkas masukkan dari b. Nasionalisme: kepentingan Kota Kendari terburu-
pensiun mentor dan atasan. bersama baik dari pemerintah sebagai Kota buru
pegawai dan berguna bagi masyarakat; Layak Huni yang
c. Etika Publik: cermat dalam berbasis Ekologi,
menyusun; Informasi dan
d. Komitmen Mutu: berorientasi Teknologi.” dan
mutu dan kualitas inovasi; misi yaitu:
e. Anti Korupsi: demi rasa Meningkatkan
keadilan. Kualitas
2. Mencetak poster Tersedianya hasil a. Akuntabilitas: adanya kejelasan Pelayanan
dan brosur. cetakan poster dan target dalam kegiatan publikasi Masyarakat
brosur. infografis;
b. Nasionalisme: memberikan
inovasi untuk unit kerja berupa
poster dan brosur
c. Etika Publik: bertanggungjawab
dalam menyelesaikan
rancangan;
d. Komitmen Mutu: mengerjakan
dengan memperhatikan efisiensi
dan efektivitas sehingga
mendapatkan hasil yang
diinginkan;
e. Anti Korupsi: kerja keras
dengan memanfaatkan waktu
dengan maksimal.
3. Memasang poster Terpasangnya a. Akuntabilitas: adanya kejelasan
dan brosur. poster dan brosur target dalam kegiatan publikasi;
b. Nasionalisme: memberikan
inovasi untuk unit kerja berupa
poster dan brosur
25
c. Etika Publik: bertanggungjawab
dalam menyelesaikan
rancangan;
d. Komitmen Mutu: mengerjakan
dengan memperhatikan efisiensi
dan efektivitas sehingga
mendapatkan hasil yang
diinginkan;
e. Anti Korupsi: kerja keras
dengan memanfaatkan waktu
dengan maksimal.
Analisis Dampak Tidak ada tempat untuk memasang poster dan brosur.
Rencana Antisipasi Mengganti poster sebelumnya yang sudah tidak relevan.
Analisis Dampak Kegiatan 1. Dampak positif: Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada kegiatan
memasang infografis pengurusan berkas pensiun pegawai, maka dampak yang diperoleh
adalah terpasangnya infografis dengan baik dengan dukungan dari semua pihak.
2. Dampak negatif: Jika kegiatan memasang infografis pengurusan berkas pensiun
pegawai tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka kegiatan tersebut dapat menjadi
terkendala akibat peserta yang tidak berusaha menjalin kerja sama ataupun tidak adanya
partisipasi dari pihak lain untuk membantu agar kegiatan ini dapat berjalan lancar.
5. Melaksanakan 1. Menginformasikan Tersampaikannya a. Akuntabilitas: mempersiapkan Kegiatan ini Cepat,
sosialisasi terhadap undangan sosialisasi dengan penuh mendukung visi tepat dan
pengurusan pelaksanaan sosialisasi tanggung jawab; “Mewujudkan tidak
berkas sosialisasi b. Nasionalisme: demi Kota Kendari terburu-
pensiun kepentingan bersama; sebagai Kota buru
pegawai c. Etika Publik: cermat sehingga Layak Huni yang
kepada rekan manfaatnya dapat tersampaikan; berbasis Ekologi,
sejawat d. Komitmen Mutu: inovasi untuk Informasi dan
kepentingan bersama; Teknologi.” dan
e. Anti Korupsi: sederhana tanpa misi yaitu:
perlu prasarana yang berlebihan. Meningkatkan
26
2. Menyiapkan Tersedianya a. Akuntabilitas: dikerjakan Kualitas
tempat sosialisasi. tempat sosialisasi dengan penuh tanggung jawab; Pelayanan
b. Nasionalisme: bagian dari Masyarakat
taatnya akan aturan;
c. Etika Publik: sopan dalam
pelayanan;
d. Komitmen Mutu: efektif dan
efisien dalam pengerjaannya;
e. Anti Korupsi: sederhana tanpa
perlu prasarana yang berlebihan.
3. Mensosialisasikan Terselenggaranya a. Akuntabilitas: transparan demi
sosialisasi. sosialisasi terciptanya kepercayaan publik;
b. Nasionalisme: adil sesuai
dengan aturannya;
c. Etika Publik: cermat dan teliti;
d. Komitmen Mutu: efisiensi
sehingga menghasilkan kualitas
yang baik;
e. Anti Korupsi: jujur tanpa ada
kepentingan.
Analisis Dampak Tidak dapat melakukan sosialisasi dengan rekan-rekan sejawat.
Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan ulang sosialisasi dengan rekan-rekan sejawat.
Analisis Dampak Kegiatan 1. Dampak positif: Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada kegiatan
melaksanakan sosialisasi pengurusan berkas pensiun pegawai kepada rekan sejawat,
maka dampak yang diperoleh adalah terlaksananya sosialisasi dengan baik dengan
dukungan dan partisipasi rekan-rekan sejawat.
2. Dampak negatif: Jika kegiatan melaksanakan sosialisasi pengurusan berkas pensiun
pegawai kepada rekan sejawat tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka kegiatan
tersebut dapat menjadi terkendala akibat peserta yang tidak berusaha menjalin kerja
sama ataupun tidak adanya partisipasi dari pihak lain untuk membantu agar kegiatan ini
dapat berjalan lancar.
27
6. Melakukan 1. Mengadakan Tersedianya hasil a. Akuntabilitas: mempersiapkan Kegiatan ini Cepat,
evaluasi kuesioner kepada kuesioner. sosialisasi dengan penuh mendukung visi tepat dan
infografis pegawai terkait tanggung jawab; “Mewujudkan tidak
pengurusan hasil kegiatan. b. Nasionalisme: demi Kota Kendari terburu-
berkas kepentingan bersama; sebagai Kota buru
pensiun c. Etika Publik: cermat sehingga Layak Huni yang
pegawai manfaatnya dapat tersampaikan; berbasis Ekologi,
d. Komitmen Mutu: inovasi untuk Informasi dan
kepentingan bersama; Teknologi.” dan
e. Anti Korupsi: sederhana tanpa misi yaitu:
perlu prasarana yang berlebihan. Meningkatkan
2. Melakukan Tersedianya a. Akuntabilitas: mempersiapkan Kualitas
pertemuan dokumentasi sosialisasi dengan penuh Pelayanan
dengan pimpinan. pertemuan tanggung jawab; Masyarakat
b. Nasionalisme: demi
kepentingan bersama;
c. Etika Publik: sopan dan santun
pada saat bertemu dengan
pimpinan;
d. Komitmen Mutu: bertanggung
jawab terhadap hasil yang ingin
dicapai;
e. Anti Korupsi: pertemuan
dilakukan secara disiplin.
3. Melaporkan hasil Tersedianya a. Akuntabilitas: Merupakan
kegiatan kepada laporan hasil bentuk tanggung jawab terhadap
pimpinan. kegiatan. kesepakatan yang telah dibuat
sebelumnya;
b. Nasionalisme: Melaksanakan
amanah dari mentor;
28
c. Etika Publik: pelaporan bersifat
terbuka sehingga dapat
menerima perbaikan;
d. Komitmen Mutu: laporan dibuat
dan dilaporkan dengan sopan;
e. Anti Korupsi: melaporkan
dengan jujur.
Analisis Dampak - Tidak dapat melakukan kuesioner dikarenakan pegawai tidak ada yang bersedia.
- Ada jadwal yang tidak sesuai dengan mentor.
Rencana Antisipasi - Memastikan kepada pegawai mengenai manfaat yang akan diterima.
- Membuat jadwal pertemuan kembali.
Analisis Dampak Kegiatan 1. Dampak positif: Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada kegiatan
melakukan evaluasi infografis pengurusan berkas pensiun pegawai, maka dampak yang
diperoleh adalah hasil evaluasi dapat dihasilkan dengan baik.
2. Dampak negatif: Jika kegiatan melakukan evaluasi infografis pengurusan berkas
pensiun pegawai tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka kegiatan tersebut dapat
menjadi terkendala akibat tidak dilakukan konsultasi dan koordinasi untuk mengevaluasi
hasil infografis dan sosialisasi.
29
3.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi (habituasi) ini dijadwalkan selama 30 hari sesuai dengan kalender akademik "off class"
dari panitia Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CXI Lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara bekerja sama
dengan BPSDM Sulawesi Tenggara. Adapun rincian kegiatan dipaparkan pada tabel Time Schedule Aktualisasi Tempat Kerja
sebagai berikut.
HARI KERJA
NAMA
NO. TOTAL
KEGIATAN VI VII VIII
25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1
Konsultasi
1 dengan atasan/ 3
pimpinan
Merancang
standar aturan
2 4
pengurusan
berkas pensiun
Membuat
rancangan
3 infografis 5
pengurusan
berkas pensiun
Memasang
infografis
4 4
pengurusan
berkas pensiun
Melaksanakan
sosialisasi
pengurusan
5 5
berkas pensiun
kepada rekan
sejawat
30
Melakukan
evaluasi
infografis
6 4
pengurusan
berkas pensiun
pegawai
31
BAB IV
PENUTUP
Pada proses habituasi akan dilakukan aktualisasi pada isu prioritas, yakni
optimalisasi pengurusan kelengkapan berkas pegawai untuk persiapan pensiun di
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari, dengan jumlah kegiatan yakni
6 kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai bela negara, nilai-
nilai ASN serta kedudukan dan peran ASN, serta bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi dengan membentuk karakter
CPNS yang menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Diharapkan dengan dilaksanakannya Latsar dapat membentuk jiwa PNS yang
menerapkan fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta
perekat dan pemersatu bangsa. Dan dapat mengaktualisasikan rancangan aktualisasi
pada tempat tugas masing-masing.
32
DAFTAR PUSTAKA
33
Shergold, P., & dkk. 2004. Connecting government: Whole of government responses
to Australia’s priority challenges.[Launching speech made on 20 April 2004.].
Canberra Bulletin of Public Administration, (112), 11.
34
LAMPIRAN-LAMPIRAN
35
Lampiran 1 Strategi Pembimbingan Rincian Pelaksanaan Bimbingan oleh Coach
STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan
(Catatan bimbingan oleh: Coach)
Nama Peserta : RISWAN HANAFYAH HARAHAP, S.H.
NDH : 34
Angkatan : CXI
Satuan Kerja : DLHK KOTA KENDARI
Tempat Aktualisasi : DLHK KOTA KENDARI
Catatan Hasil
No. Tanggal/Waktu Paraf Coach
Bimbingan Capaian/Output
1.
2.
3.
4.
5.
36
Lampiran 2 Strategi Pembimbingan Rincian Pelaksanaan Bimbingan oleh Mentor
STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan
(Catatan bimbingan oleh: Mentor)
Nama Peserta : RISWAN HANAFYAH HARAHAP, S.H.
NDH : 34
Angkatan : CXI
Satuan Kerja : DLHK KOTA KENDARI
Tempat Aktualisasi : DLHK KOTA KENDARI
Catatan Hasil Paraf
No. Tanggal/Waktu
Bimbingan Capaian/Output Mentor
1.
2.
3.
4.
5.
37
Lampiran 3 Lembar Pernyataan Dukungan Mentor
MENTOR
38