Anda di halaman 1dari 2

NTT Bangkit Mewujudkan BIRO PEREKONOMIAN DAN

Masyarakat Sejahtera Dalam Bingkai NKRI ADMINISTRASI


PEMBANGUNAN
Gubernur SETDA PROVINSI NTT
Viktor Bungtilu Laiskodat dan
Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi

TINGKATKAN KREDIT USAHA RAKYAT DI PROVINSI NTT


Ekonomi Indonesia termasuk ekonomi NTT adalah ekonomi UMKM.
Dalam plus-minusnya, historikal UMKM menunjukkan dapat bertahan dan
menyelamatkan bangsa dan daerah setidaknya dari dua kali krisis : krisis tahun
1998 dan Covid 19 saat ini.
UMKM, perlu dan harus ditopang pertumbuhannya dari macam segi
utamanya produk/komoditi, manajemen, market dan pembiayaan. Data
existing menunjukkan bahwa skema pembiayaan bernama Kredit Usaha Rakyat
(KUR) di Provinsi NTT dari segi prosentase debitur dan outstanding yang
tersalurkan pada dua belas sektor : perdagangan besar dan eceran 57,78%;
pertanian, perburuan dan kehutanan 15.38%; industri pengolahan 9,10%; jasa
kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 5,60%;
penyediaan akomodasi dan makan minum 5,03%; perikanan 3,46%;
transportasi pergudangan dan komunikasi 2,18%; real estate usaha persewaan
dan jasa perusahaan 1,03%; jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,24%;
konstruksi 0,15%; pertambangan dan penggalian 0,03%; jasa pendidikan
0,02%.
Dari segi realisasi penyaluran KUR tiga tahun terakhir menunjukkan
peningkatan baik outstanding maupun debitur. Tahun 2019 sebesar
outstanding sebesar 1, 616 Trilyun Rupiah dengan 60.714 debitur; tahun 2020
naik menjadi 2, 163 Trilyun Rupiah dengan debitur 75.961 dan tahun 2021
keadaan bulan Nopember naik menjadi 2.605 Trilyun Rupiah dengan debitur
100,020. Sedangkan Kredit Ultra Mikro (Umi) outstanding 57,243 Milyar
Rupiah dengan debitur 16.204. Adapun realisasinya pada Kabupaten/Kota,
tertera pada tabel berikut. Data pada tabel tersebut menunjukkan adanya
kesenjangan penyerapan dan perlunya langkah-langkah optimalisasi sampai
pada titik optimum penyerapan dan juga daya dukungnya terhadap kinerja
UMKM berikut perekonomian masyarakat dan daerah NTT pada kabupaten
dan kota.
Orientasi peningkatan dukungan pembiayaan melalui skema KUR, Umi
dan juga Supermi (Super mikro) melalui kerja kebijakan dan program
pemerintah, salah satunya adalah melalui sosialisasi pengembangan UMKM
dan langkah optimalisasi penyaluran KUR adalah oleh Biro Perekonomian dan
Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT di tujuh kabupaten : Sumba
Tengah, Manggarai Timur, Nagekeo, Alor, TTS, Rote Ndao dan Sabu Raijua
telah dilaksanakan pada bulan Nopember 2021 ini. Suatu kerja tim yang tidak
hanya oleh Biro PAP tetapi juga Kanwil DJPb Provinsi NTT, Bank Rakyat
Indonesia (BRI) Bank NTT untuk skema non KUR, perangkat daerah terkait,
Pemerintah Kabupaten dan pelaku UMKM. Rangkaian kegiatan sosialisasi
kebijakan, penyampaian syarat serta akses KUR disertai tinjauan lapangan
pada unit produksi UMKM.
Diharapkan terjadi peningkatan pada penghujung tahun 2021 dan tahun-
tahun mendatang. Program kegiatan ini mendapat sambutan baik para pihak
ditunjukkan antara lain dengan kehadiran para pelaku dan pihak berwenang
serta pimpinan pemerintahan tertinggi kabupaten : Bupati/Wakil Bupati.
Pilihan metode : mempertemukan stakeholder dan turun tinjau lapangan pada
unit produksi ini dapat dikembangkan dengan sasaran yang lebih luas terutama
dengan kolaborasi pihak Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan Lembaga
Penyalur serta sebaran informasi dan jaringan lebih lanjut yang seluas mungkin
dari UMKM
Mendorong UMKM naik kelas demikian seterusnya mewujudkan visi dan
misi NTT Bangkit Mewujudkan Masyarakat Sejahtera dengan pendekatan
berbasis sumber daya lokal, keberlanjutan dan partisipasi masyarakat bersama
Gubernur Bapak Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH, M.Si dan Wakil Gubernur
Bapak Drs. Joseph A. Ne Soi, MM. Atas berbagai bentuk kolaborasi,
disampaikan terima kasih. Salam Pancasila dan salam sehat.
Kepala Biro
Dr.Drs.Lery Rupidara, M.Si

Anda mungkin juga menyukai