0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas upaya peningkatan kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi NTT untuk mendukung UMKM. KUR di NTT didominasi sektor perdagangan dan pertanian. Realisasi penyaluran KUR meningkat dari 2019-2021. Biro Perekonomian Setda NTT melakukan sosialisasi KUR di 7 kabupaten untuk meningkatkan penyerapan KUR. Kerja sama multi-pihak diperlukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan kese
Dokumen ini membahas upaya peningkatan kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi NTT untuk mendukung UMKM. KUR di NTT didominasi sektor perdagangan dan pertanian. Realisasi penyaluran KUR meningkat dari 2019-2021. Biro Perekonomian Setda NTT melakukan sosialisasi KUR di 7 kabupaten untuk meningkatkan penyerapan KUR. Kerja sama multi-pihak diperlukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan kese
Dokumen ini membahas upaya peningkatan kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi NTT untuk mendukung UMKM. KUR di NTT didominasi sektor perdagangan dan pertanian. Realisasi penyaluran KUR meningkat dari 2019-2021. Biro Perekonomian Setda NTT melakukan sosialisasi KUR di 7 kabupaten untuk meningkatkan penyerapan KUR. Kerja sama multi-pihak diperlukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan kese
Masyarakat Sejahtera Dalam Bingkai NKRI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN Gubernur SETDA PROVINSI NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi
TINGKATKAN KREDIT USAHA RAKYAT DI PROVINSI NTT
Ekonomi Indonesia termasuk ekonomi NTT adalah ekonomi UMKM. Dalam plus-minusnya, historikal UMKM menunjukkan dapat bertahan dan menyelamatkan bangsa dan daerah setidaknya dari dua kali krisis : krisis tahun 1998 dan Covid 19 saat ini. UMKM, perlu dan harus ditopang pertumbuhannya dari macam segi utamanya produk/komoditi, manajemen, market dan pembiayaan. Data existing menunjukkan bahwa skema pembiayaan bernama Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi NTT dari segi prosentase debitur dan outstanding yang tersalurkan pada dua belas sektor : perdagangan besar dan eceran 57,78%; pertanian, perburuan dan kehutanan 15.38%; industri pengolahan 9,10%; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 5,60%; penyediaan akomodasi dan makan minum 5,03%; perikanan 3,46%; transportasi pergudangan dan komunikasi 2,18%; real estate usaha persewaan dan jasa perusahaan 1,03%; jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,24%; konstruksi 0,15%; pertambangan dan penggalian 0,03%; jasa pendidikan 0,02%. Dari segi realisasi penyaluran KUR tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan baik outstanding maupun debitur. Tahun 2019 sebesar outstanding sebesar 1, 616 Trilyun Rupiah dengan 60.714 debitur; tahun 2020 naik menjadi 2, 163 Trilyun Rupiah dengan debitur 75.961 dan tahun 2021 keadaan bulan Nopember naik menjadi 2.605 Trilyun Rupiah dengan debitur 100,020. Sedangkan Kredit Ultra Mikro (Umi) outstanding 57,243 Milyar Rupiah dengan debitur 16.204. Adapun realisasinya pada Kabupaten/Kota, tertera pada tabel berikut. Data pada tabel tersebut menunjukkan adanya kesenjangan penyerapan dan perlunya langkah-langkah optimalisasi sampai pada titik optimum penyerapan dan juga daya dukungnya terhadap kinerja UMKM berikut perekonomian masyarakat dan daerah NTT pada kabupaten dan kota. Orientasi peningkatan dukungan pembiayaan melalui skema KUR, Umi dan juga Supermi (Super mikro) melalui kerja kebijakan dan program pemerintah, salah satunya adalah melalui sosialisasi pengembangan UMKM dan langkah optimalisasi penyaluran KUR adalah oleh Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT di tujuh kabupaten : Sumba Tengah, Manggarai Timur, Nagekeo, Alor, TTS, Rote Ndao dan Sabu Raijua telah dilaksanakan pada bulan Nopember 2021 ini. Suatu kerja tim yang tidak hanya oleh Biro PAP tetapi juga Kanwil DJPb Provinsi NTT, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank NTT untuk skema non KUR, perangkat daerah terkait, Pemerintah Kabupaten dan pelaku UMKM. Rangkaian kegiatan sosialisasi kebijakan, penyampaian syarat serta akses KUR disertai tinjauan lapangan pada unit produksi UMKM. Diharapkan terjadi peningkatan pada penghujung tahun 2021 dan tahun- tahun mendatang. Program kegiatan ini mendapat sambutan baik para pihak ditunjukkan antara lain dengan kehadiran para pelaku dan pihak berwenang serta pimpinan pemerintahan tertinggi kabupaten : Bupati/Wakil Bupati. Pilihan metode : mempertemukan stakeholder dan turun tinjau lapangan pada unit produksi ini dapat dikembangkan dengan sasaran yang lebih luas terutama dengan kolaborasi pihak Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan Lembaga Penyalur serta sebaran informasi dan jaringan lebih lanjut yang seluas mungkin dari UMKM Mendorong UMKM naik kelas demikian seterusnya mewujudkan visi dan misi NTT Bangkit Mewujudkan Masyarakat Sejahtera dengan pendekatan berbasis sumber daya lokal, keberlanjutan dan partisipasi masyarakat bersama Gubernur Bapak Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH, M.Si dan Wakil Gubernur Bapak Drs. Joseph A. Ne Soi, MM. Atas berbagai bentuk kolaborasi, disampaikan terima kasih. Salam Pancasila dan salam sehat. Kepala Biro Dr.Drs.Lery Rupidara, M.Si