Anda di halaman 1dari 28

VISI, MISI DAN PROGRAM

BAKAL CALON BUPATI-WAKIL BUPATITANA TORAJA


2021- 2026

THEOFILUS ALLORERUNG, SE. - dr. ZADRAK TOMBEG, Sp.A


(THEO - ZADRAK)

"TULUS BERBAKTI, KARY A TERBUKTI"


VISI, MISI DAN GARJS-GARJS BESAR PROGRAM
BAKAL CALON BUPATI-WAKJL BUPATI TANA TORAJA
2021 - 2026
THEOFILUS ALLORERUNG, SE. -dr. ZADRAK TOM BEG, Sp.A
(THEO - ZADRAK)

"Tulus Berbakti, Karya Terbukti"

I. Latar Belakang

Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah berikut


Perubahannya (PERPPU N0.2 Tahun 2014 dan UU No. 9 Tahun 2015) serta
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, tegas mengisyaratkan bahwa
konsekuensi penyelenggaraan otonomi daerah adalah pengelolaan potensi daerah
yang mengedepankan nilai-nilai demokrasi, partisipasi masyarakat, pemerataan
dan keadilan. Kedua regulasi ini menjadi rujukan penting Refonnasi Birokrasi
dalam pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan prinsip-prinsip Pemerintahan yang
baik, bersih, visioner dan memihak rakyat sebagai paradigma sekaligus acuan
penyelengaraan pemerintahan pasca orde baru, dimana peran pemerintah dalam
proses pembangunan lebih berfungsi sebagai penggerak, pelayan dan fasilitator.
Aktifitas pembangunan semaksimal mungkin membuka ruang partisipasi lebih
besar kepada masyarakat, tennasuk didalamnya sektor swasta dan elemen lainnya
baik secara berkelompok maupun perorangan.

Ada 3 aspek penting dari prinsip Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Memihak
Rakyat yang perlu dimaknai sebagai pondasi penyelenggaraan pemerintahan ke
depan yaitu:
I. Melibatkan partisipasi segenap elemen masyarakat dalam rangka
pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan, dan pemerataan pembangunan.

2. Transparansi atau keterbukaan, kemudahan pelayanan melalui system


digitalisasi terhadap berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan akses
informasi dan pelayanan publik.

3. Akuntabilitas atau tanggung jawab terhadap pengelolaan semua sumber daya


yang digunakan untuk mendukung seluruh proses pembangunan.

Berbarengan dengan penyelenggaraana otonomi daerah maka kepemilikan


keunggulan daya saing, sinergi dan interkoneksitas antar daerah akan sangat
menentukan ketahanan sosial - ekonomi suatu daerah dalam menjawab tuntutan
perubahan di era persaingan yang semakin ketat sekarang ini, teristirnewa di
tengah-tengah dan pasca merebaknya Pandemi COVID-19 yang rnenuntut
penyesuaian-penyesuaian barn dalam dinamika interaksi sosial - ekonomi. Hanya
dengan potensi sumber daya lokal berdaya saing, kemampuan beradaptasi,
ketangguhan SDM masyarakat yang didukung oleh keunggulan tata kelola
pemerintahan, kedisiplinan, konsistensi dari kinerja institusi pernerintahan serta
penerapan sitem digitalisasi sebagai respons atas hadimya teknologi 4.0, maka
setiap perubahan dan perkembangan lokal, regional, nasional, dan global yang
ekstrim sekalipun, dapat diprediksi, diantisipasi, dikelola dan dikendalikan. Dalam
konteks itulah, pembangunan Kabupaten Tana Toraja 5 tahun ke depan diposisikan
dan diarahkan.

II. Sekilas Potensi Daerah

Kabupaten Tana Toraja dengan ibu kota Makale berada pada kisaran ketinggian
antara 300 m - 2.500 m diatas permukaan laut. Memiliki luas 2.054,30 km persegi,
dihuni 232.824 jiwa penduduk yang tersebar di 19 Kecamatan, 122 Lembang dan
47 Kelurahan pada wilayah geografis gugusan pegunungan, perbukitan, dan
lembah yang dialiri sungai-sungai dikelingi hutan hijau.

Kondisi alam khas dataran tinggi yang sejuk berpanorama indah ini, ditunjang
keunikan adat-budaya membuat Kabupaten Tana Toraja dikenal luas sebagai
Daerah Tujuan Wisata iconic Sulawesi Selatan.

Selain Pariwisata, potensi utama Kabupaten Tana Toraja betumpu pada sub-sektor
Pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura dataran tinggi, Peternakan
tradisional, Perikanan air tawar, dan Perkebunan. Bersama Pariwisata, ke-empat
sub sektor ini merupakan penggerak utama perekonomian daerah yang cukup besar
kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus menjadi sumber
penghasilan dan sandaran hidup turun-temurun oleh sekitar 75% penduduk, di
samping potensi ekonomi pada bidang usaha mikro kecil-menengah (UMKM),
ekonomi kreatif, sektor jasa, dan potensi bahan mineral tambang yang dapat
dieksplorasi bagi kepentingan daerah. Nilai strategis dari semua potensi ini akan
semakin nyata ketika ibu kota Negara sudah berkedudukan di Kalimantan Timur.
Toraja secara keseluruhan akan menjadi salah satu tujuan wisata umum, wisata
peminat khusus dan wisata rohani serta berbagai venue Nasional dan lnternasional,
dan sebagai daerah peristrahatan dan pendidikan yang sangat menarik. Kabupaten
Tana Toraja tidak boleh kalah bersaing dengan daerah tetangga yang sudah barang
tentu akan berusaha menjadi lebih menarik. Selain untuk memenuhi kebutuhan
pariwisata yang akan berkembang, sektor pertanian dalam arti luas juga memiliki
posisi strategis unruk memasok berbagai kebutuhan ibu kota baru mengingat jarak
yang relatif dekat melalui pembangunan jalan akses yang memadai ke pelabuhan
terdekat seperti Mamuju. Terbangunnya beberapa infrastruktur dasar yang sudah
diletakkan sebelumnya seperti Bandara Toraja, Patung Yesus Kristus memberkati,
Gua Maria Sa'pak bayo-bayo, Pango-pango, dan pernbangunan obyek-obyek
wisata baru akan menjadikan pengembangan pariwisata semakin pesat dan akan
mendorong berkembangnya sektor-sektor lain.

III. Masalah/Kendala

Masalah ataupun kendala yang dihadapi dalam upaya pembangunan Kabupaten


Tana Toraja periode 2021 - 2026, diidentifikasi sebagai berikut:

I. Penularan Pandemi Covid 19 yang masih terus berlangsung dimana kasus-


kasus positif cenderung meningkat merupakan masalah mendesak yang sedang
dihadapi, sementara disatu sisi vaksin dan obat-obatan untuk pencegahan dan
pengobatan belum tersedia. Di sisi lain, fasilitas kesehatan, dukungan tenaga
medis yang mampu bekerja simultan dalam memutus-mata rantai penularan
wabah dirasakan kurang memadai. Keadaan ini makin diperparah dengan
masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat rnentaati anjuran protokol
kesehatan saat melakukan kegiatan sehari-hari.

2. Wabah Covid-19 tidak saja mengancam keselamatan warga masyarakat, tapi


pada saat yang sama juga berimplikasi terhadap mandeknya interaksi sosial,
terbatasnya mobilitas masyarakat, berhentinya proses produksi barang danjasa
serta kegiatan-kegiatan perekonornian masyarakat lainnya sehingga berdampak
pada meningkatnya pengangguran, lesuhnya aktifitas pariwisata, berkurangnya
penghasilan, melemahnya daya beli, bertarnbahnya jumlah rurnah tangga
miskin, terhambatnya aktivitas sosial-ekonomi masyarakat, dan terganggunya
aktifitas pendidikan sebagaimana lazimnya proses belajar-mengajar selama ini,
begitu pula halnya dengan kegiatan-kegiatan pelayanan publik dihampir semua
lini kehidupan masyarakat.
3. Masih terbatasnya SDM aparat Pemerintah Daerah yang kompeten mengelola,
mensinergikan, dan menyelaraskan kebijakan daerah (Kabupaten) dengan
kebijakan pusat dan provinsi berkaitan dengan pengembangan berbagai inovasi
yang dibutuhkan untuk pembangunan yang sesuai dengan karakteristik wilayah
serta potensi unggulan daerah.

4. Kondisi geografis wilayah Tana Toraja yang umumnya bertopografi


perbukitan/pegunungan menjadi kendala tersendiri dalam optimalisasi
pembangunan infrastruktur, sarana-prasarana guna menunjang mobilitas dan
aksesibiltas masyarakat dalam menjangkau pelayanan publik, menggerakkan
sektor - sektor produktif. Menghambat kelancaran berbagai kegiatan pelayanan
publik, distribusi barang dan jasa terutama pada sentra-sentra produksi di
wilayah pedalaman dan wilayah perbatasan terpencil.

5. Belum optimalnya pemberdayaan kapasitas masyarakat dalam


mengembangkan usaha produktif, membuka lapangan usaha terutama disektor
pertanian rakyat, industri kerakyatan UMKM, dan ekonomi kreatif apalagi
pada masa transisi adaptasi kebiasaan baru sekarang ini menuju era tatanan
kehidupan normal pasca Pandemi Covid-19 sedikitnya2 hingga 3 tahun ke
depan ditengah-tengah ancarnan resesi ekonomi global.

IV. Peluang dan Tantangan

Dalam periode tahun 2021 - 2026, diperkirakan akan hadir sejumlah peluang serta
tantangan baik yang bersifat lokal, regional, nasional maupun global. Oleh karena
itu, Pemerintah Kabupaten Tana Toraja periode 2021 - 2026 dituntut harus mampu
menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi. Realistis dan tanggap
memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara optimal, sehingga
penyelenggaraan pernerintahan di era adaptasi kebiasaan baru sebagai transisi
rnenuju tatanan kehidupan normal nantinya, mampu membangkitkan gairah
masyarakat untuk giat dan produktif agar supaya kehidupan sosial-ekonomi
Kabupaten Tana Toraja cepat pulih, bahkan lebih maju dari sebelumnya.

Adapun peluang nyata yang akan dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Tana
Toraja ke depan antara lain:

I. Bahan pangan dan produk olahan yang dihasilkan oleh sub-sektor Pertanian,
Perkebunan, Petemakan dan Perikanan merupakan produk-produk yang supply
dan demand-nya tetap stabil, baik dalam keadaan normal maupun dalam situasi
darurat sebagaimana nampak selama mewabahnya Covid-19. Kenyataan ini
menunjukkan bahwasanya komoditas hasil dari ke-empat sub-sektor tersebut
merupakan produk-produk yang kompetitif. Diperkirakan, permintaan di pasar
lokal dan peluang export masih tetap tinggi terhadap produk-produk Pertanian,
Perkebunan dan Petemakan khususnya komoditas hortikultura khas dataran
tinggi dan kopi toraja. Peluang yang timbul dari rencana pernindahan ibu kota ke
Penajam, Kalimantan Timur perlu diantisipasi lebih awal agar tidak teringgal
dari wilayah pesaing yang tentu juga mengincar peluang tersebut. Peluang ini
sernakin besar jika kita mampu membangun akses darat menuju pelabuhan
terdekat di Sulawesi Baral ke ibu kota baru tersebut. Dengan demikian, Tana
Toraja mampu memasok kebutuhan sayur mayur, buah-buahan, ikan air tawar,
dan temak baik produk konvensional maupun produk organik.

2. Keistimewaan Kabupaten Tana Toraja dengan budayanya yang unik, beriklim


sejuk dilingkupi panorama alam indah dan asri, berpeluang besar untuk lebih
dikembangkan menjadi destinasi utama pariwisata alam budaya "Eco-Culture
Tourism" di Indonesia bagian Timur khususnya di Sulawesi guna menarik
minat pengunjung wisata nusantara dan manca negara. Salah satu bukti
monumental dari komitmen Pemerintah Pusat yang senantiasa mendukung
------ - ------ - - ---------

pengembangan potensi pariwisata di Tana Toraja ditunjukan dengan


dilanjutkannya pembangunan Baudara Buntu Kuni' (Toraja Airport) hingga
rampung dan beroperasi. Kehadiran ibu kola baru NKRI di Penajam akan
membuka peluang luar biasa bagi pengembangan pariwisata dan industry
MICE Tana Toraja. Sehubungan dengan itu upaya rnenarik industry terkait
seperti hotel, convention hall, lapangan golf di samping memasilitasi dan
mendorong pengembangan hotel-hotel non bintang serta home stay oleh
rnasyarakat setempat. Hal paling penting adalah pengembangan obyek wisata
berbasis desa, komunitas, kampung, atau Tongkonan akan membuat distribusi
ekonomi akan menjangkau sampai di pedesaan. Dengan jarak tempuh
Balikpapan Airport Toraja, akan menjadikan Toraja sebagai destinasi wisata
paling atraktif bahkan bisa bersaing dengan Bali. Upaya menangkap peluang
tersebut tidak harus menunggu sampai ibu kota benar-benar pindah tetapi harus
dimulai dari sekarang, Penyiapan SOM seperti pernandu wisata, pengelola
obyek wisata-

3. Pemetaan Pengembangan Usaha Ekonomi Kreatif di daerah yang dilakukan


oleh Kemenrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Sadan Ekonomi
Kreatif dipastikan akan membuka peluang bagi Kabupaten Tana Toraja
mengembangkan sekurang-kurangnya 3 sub-sektor Ekonomi Kreatif potensil
dari 16 Sub-Sektor yang ada yaitu; Kerajinan Tangan dan souvenir, Kuliner,
serta Seni Pertunjukan sehingga dapat memberi harapan bagi pembukaan
lapangan usaha baru serta pengembangan/perluasan usaha masyarakat yang
telah ada.

4. Program Pemulihan Ekonomi (PEN) oleh Pemerintah Pusat, antara lain


Program Perlindungan Sosial dengan skema barn, Bantuan Produktif untuk
UMKM, serta program-program lainnya yang kesemuanya bertujuan untuk
nengatasi kontraksi perekonomian nasional agar tidak terperangkap dalam jerat
resesi ekonomi berkepanjangan, akan sangat signifikan pengaruhnya terhadap
proses percepatan pemulihan kondisi perekonomian daerah.

5. Jumlah penduduk Kabupaten Tana Toraja dengan usia kerja produktif sekitar
60%, didominasi oleh kalangan milenial (Bonus Demografi) menjadi
keunggulan komparatif daerah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan dalam upaya pengembangan potensi Kabupaten Tana Toraja ke
depan, terutama penciptaan lapangan kerja dalam sector pariwisata dan
industry terkait, usaha sector pertanian berbasis iptek, sektor usaha ekonorni
kreatif, serta melalui pengembangan aktivitas perekonomian di dalam wilayah
Lembang/Kelurahan atau lnternalisasi Ekonomi Lembang/Kelurahan. Dalam
kerangka itu, maka memperkuat sektor pendidikan terrnasuk pendidikan vokasi
menengah dan atas akan menjadi fondasi yang kuat dalam memanfaatkan
peluang tersebut.

Sementara itu, tantangan Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja dalam


menyongsong Tatanan Kehidupan Baru lima tahun ke depan dapat diuraikan
sebagai berikut:

Pertama: Bagaimana Pemerintah Kabupaten bersama Tokoh Agama, Tokoh


Masyarakat, dan seluruh lapisan Masyarakat mampu bersinergi
dalam upaya mencegah sekuat mungkin agar Kabupaten Tana Toraja
t-iffiHE: mampu mengendalikan penularan covid-19 seminimamal
mungkin ditandai dengan positive rate yang rendah dan jika perlu
sarnpai nol, tanpa kematian dan tingkat disiplin masyarakat yang
tinggi.

Kedua: Bagaimana meningkatkan produktivitas.memperbaiki mutu hasil,


meningkatkan nilai tambah dan menjamin kelancaran pemasaran
hasil produk andalan daerah pada sektor hulu (Pertanian,
Perkebunan, Petemakan, dan Perikanan Air Tawar) yang berpotensi
memiliki keunggulan daya saing antara lain Kopi Toraja, produk
olahan hasil industri berskala rumah tangga dan sejumlah komoditas
Hortikultura Dataran Tinggi (Sayur-sayuran, Markisa dan Terung
Belanda), produk-produk organik, sambil mengembangkan
kornoditas potensil khas Toraja lainnya seperti padi lokal, ternak
tradisional dan ikan air tawar baik unruk kebutuhan komsumsi
masyarakat, maupun untuk dipasarkan ke luar daerah.

Ketiga: Bagaimana menciptakan inovasi dan promosi PariwisataTana Toraja


yang tidak semata-mata mengandalkan obyek-obyek wisata,upacara
adat Rambu Solo - Rambu Tuka' yang sudah lazim/established
melainkan berupaya merevitalisasi nilai-nilai kearifan adat budaya
Tana Toraja dibarengi denganpengembangan potensi obyek-obyek
wisata lainnya seiring dengan pengembangan Ekonomi Kreatif dan
sektor jasa terkait Pariwisata ke dalam satu kesatuan sistem Eco
Culture Tourism (Pariwisata Budaya dan Lingkungan Alam), serta
wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhebition).

Keempat: Bagaimana menyiapkan SDM yang sesuai untuk berbagai industry


atau sector ekonomi yang akan didorong pengembangannya agar
mampu terserap oleh gerak dinamika ekonomi tersebut, baik melalui
pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Termasuk dalarn
tantangan ini adalah bagaiman meningkatkan kompetensi dan
profesionalitas SDM birokrasi (ASN).

Kelima: Bagaimana perekonomian daerah pada era Adaptasi Baru ditengah-


tengah ancaman resesi ekonorni dapat tumbuh tidak kurang dari
5%per tahun sehingga angka kemiskinan dan pengangguran tetap
dapat diminimalisir.

Keenam: Bagaimana jajaran Birokrasi mampu memfasilitasi pelayanan publik


secara prima kepada masyarakat. Karena hanya dengan pelayanan
publik yang baik, transparan, mudah, cepat dan tepat maka pada
gilirannya masyarakat akan mendapatkan kepastian, keamanan,
kenyamanan, serta kelancaran dalarn berusaha.

Ketujuh: Bagaimana Kegiatan Pelayanan di Bidang Kesehatan dan Pendidikan


di Era Adaptasi Kebiasaan baru ini dapat berlangsung dengan tertib
dan aman.

Kedelapan: Bagaimana mengembangkan infrastruktur telekomunikasi yang


mampu menjangkau seluruh lembang/keluraha di 19 Kecamatan
sehingga kebutuhan masyarakat terhadap akses janngan
seluler/intemet dapat terlayani.

V. Filosofi Pembangunan Kabupaten Tana Toraja

Pembangunan Kabupaten Tana Toraja lima tahun ke depan selain berpegang teguh
pada ajaran Agama juga diinspirasi oleh Nilai-nilai kearifan Filosofi Budaya
masyarakat Tana Toraja yaitu:

I. Falsafah Tongkonan, bahwaTongkonan adalah simbol Pengayoman.


T ongkonan merupakan "Rumah Bersama", berfungsi sebagai media pembinaan
keluarga menyangkut segala tindakan, menjaga pola hubungan sosial,
kegotong-royongan, norma-norma dan aturan-aturan, serta niali-nilai yang
mengikat untuk dipatuhi dan dijalankan.
2. Falsafah "Tallu Lolona" yang arti harafiahnya tiga tunas, bermakna tiga pilar
utama yang saling sinergi yaitu Manusia, Tumbuhan dan Hewan. Falsafah ini
menginspirasi terbentuknya karakter orang Toraja yang berintegritas, memiliki
kepedulian, sating menghargai menghormati antar sesama, cinta kedamaian,
dan cinta kehidupan lingkungan dengan segala isinya. Semangat Falsafah
"Tallulolona" ini, selaras dengan keyakinan Agama Kristen yang dianut oleh
mayoritas penduduk Tana Toraja, sehingga Agama dan Budaya justru makin
memperkuat karakter masyarakat Tana Toraja dalam rnembangun kehidupan
dan rnasa depannya, serta mampu beradaptasi dengan berbagai dinamika
perubahan, perkembangan, dan kemajuan peradaban dunia

3. Falsafah "Misa' Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate" yang maknanya


adalah Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh. Artinya, prinsip persatuan dan
kebersamaan hendaknya dikedepankan dalam segala aspek pembangunan
Kabupaten Tana Toraja. Kearifan dari falsafah ini menjadi perekat semangat
masyarakat Toraja untuk terus membangun daerah dan dan kehidupannya
sebagai masyarakat Bangsa Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

VI. Visi, Misi dan Garis-Garis Besar Program

Memperhatikan potensi, pennasalahan, peluang dan tantangan pembangunan


sambil menyerap inspirasi nilai-nilai filosofis Agama dan Budaya Toraja serta
aspirasi masyarakat Tanah Toraja dari semua pemangku kepentingan dengan tetap
mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Nomor 3 Tahun 2012
ten tang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tana T oraja
Tahun 2010 - 2030, maka dirumuskanlah Visi, Misi serta Garis-Garis Besar
Program Pembangunan Kabupaten Tana Toraja di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
lima tahun ke depan (2021 - 2026) yang diusung dengan Terna Perjuangan

(Tagline) "Tulus Berbakti, Karya Terbukti".

Visi

"Tana Toraja Bangkit, Produktif dan Tangguh Menyongsong


Tata11a11 Kehidupan Baru"

Rumusan Visi ini memberi penekanan pada kemampuan daerah keluar dari krisis
akibat Pandemi Covid-19 yang secara signifikan berdampak negatif terhadap
stabilitas sosial-ekonomi hampir disemua sendi-sendi kehidupan masyarakat, tetapi
sekaligus memunculkan tantangan dan peluang baru. Visi "Tana Toraja Bangkit,
Produktif dan Tangguh Menyongsong Tatanan Kehidupan Baru" ini mengandung

tiga kata kunci (Clue) yaitu:

l. Tana Toraja Bangkit


Bahwa Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja berkewajiban menghadirkan
tindakan nyata guna memulihkan kehidupan sosial - ekonomi rnasyarakat yang
terpuruk sebagai akibat dari Pandemi Covid-19 dan berupaya menghidupkan
aktifitas sosial masyarakat serta menggerakkan kegiatan perekonomian daerah
dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan sehingga 5 tahun
kedepan jumlah masyarakat miskin berkurang, produktivitas dan pendapatan
rnasyarakat rneningkat, tingkat pengangguran menurun, jumlah masyarakat
terdidik meningkat, derajad kesehatan masyarakat meningkat, akses
masyarakat terhadap pelayanan publik yang dibutuhkan mudah dijangkau, serta
keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat makin membaik. Demikian pula
halnya dengan kesejahteraan scluruh jajaran aparat pemerintahan pada semua
tingkatan pun meningkat.
2. Tana Toraja Produktif
Faktor penting bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tana
Toraja 5 rahun ke depan adalah kesiapan serta kesungguhan Pemerintah
Kabupaten bersama masyarakat mengelola potensi unggulan daerah yaitu
Pariwisata, Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan Air Tawar
disamping bidang bidang usalla-polensil lainnya Ekonorni Kreatif, UMKM,
dan Sektor Jasa agar senantiasa produktif dan dapat memberi manfaat besar
bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah secara berkelanjutan.

3. Tana Toraja Tangguh


Bahwa pembangunan Kabupaten Tana Toraja 5 tahun ke depan akan
menciptakan kondisi bagi terbangunnya kemampuan kreatifitas dan
profesionalitas yang akan mendorong munculnya prakarsa-prakarsa
masyarakat, keswadayaan, semangat gotong-royong, kernampuan beradaptasi
serta tanggap terhadap perubahan-perubahan sosial-ekonorni-ekologi,
Ketenteraman hidup masyarakat pun akan terwujud karena didukung oleh
kehidupan Kerohanian masyarakat yang semakin berkualitas, terbangunnya
tatanan kehidupan yang memiliki sikap kebersamaan, persaudaraan,
kepedulian, kesetiakawanan sosial, rukun dan toleran serta mencintai kearifan
budaya dan lingkungan a lam kehidupannya.

Misi

Untuk mewujudkan Visi "Tana Toraja Bangkit, Produktif dan Tangguh


Menyongsong Tananan Kehidupan Baru ke dalam bentuk program-program nyata
yang mampu dilaksanakan dan dapat dinilai pencapaiannya selama kurun waktu 5
tabun (2021 - 2026), maka Visi tersebut dijabarkan kedalarn 7 Misi mulia sebagai
berikut:
l. Mengoptimalkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, tanggap, peduli
berbasis kinerja yang didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi
(E-Govemance ).

2. Memantapkan sistem pencegahan, penanganan, dan pengendalian Pandemi


Covid-19 serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui optimalisasi
pelayanan kesehatan.

3. Memperbaiki fasilitas pendidikan dan meningkatkan mutu pelayanan Belajar


- Mengajar

4. Memulihkan roda perekonomian daerah melalui pemberdayaan usaha


masyarakat di sektor Pertanian, Perkebunan, Petemakan, Perikanan Air
Tawar, UMKM, lndustri Rumah Tangga, Ekonomi Kreatif, Sektor Jasa dan
usaha-usaha produktif lainnya.

5. Mengernbangkan potensi Pariwisata yang lebih variatif, inovatif dan


terintegrasi selaras dengan upaya revitalisasi kearifan adat-budaya dan tata
kelola pelestarian lingkungan hidup.

6. Membangun, memperbaiki, dan memelihara Infrastruktur (Jalan, jembatan


dan Drainase) serta Sarana - Prasarana Publik vital.

7. Menguatkan peran-serta seluruh elemen masyarakat dalam rangka


memperkokoh kesetiakawanan sosial berbasis akhlak, moral, budi pekerti dan
sikap saling menghonnati.
Garis-Garis Besar Program

Garis-garis besar program dari rumusan setiap rnisi, dijabarkan sebagai berikut:

I. Mengoptimalkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, tanggap,


peduli, berbasis kinerja yang didukung dengan teknologi informasi dan
komunikasi (E-Governance)

Program:

1.1. Program Peningkatan kualitas SOM aparatur pemerintahan melalui


pendidikan dan pelatihan
1.2. Program dukungan peningkatan kinerja kepada seluruh jajaran aparatur
pemerintahan
1.3. Program Perbaikan sistem pelayanan perizinan dan layanan informasi publik
lainnya di semua level pemerintahan dengan penerapan teknologi E-gov
1.4. Program optimalisasi pelayanan publik prima satu atap untuk item-item
mendasar
1.5. Program pemantapan Dinas Komunikasi dan Informasi sebagai urat nadi
komunikasi dan pengelolaan media informasi daerah
1.6. Program perbaikan Kantor, fasilitas pendukung dan Revitalisasi Tata Kerja
serta Fungsi Organisasi Pemerintahan
l .7. Program Penataan Administrasi kepegawaian daerah
1.8. Program Peningkatan kapasitas aparatur pada unit pemerintahan terdepan
(Kecamatan, Kelurahan, dan Lembang)
1.9. Program penyerahan sebagian urusan layanan publik tertentulterbatas kepada
Kecamatan dan Lernbang/Kelurahan (KTP/Kartu Keluarga, Akte Kelahiran,
!MB dan lzin Usaha)
l. I 0. Program Renumerasi aparat Lembang sebagai pelayan masyarakat terdepan
dalam rangka peningkatan kinerja
I. I 1. Program pembangunan dan penguatan kelembagaan Lembang/Kelurahan
1.12. Program pemutakhiran data, penyempurnaan data base Kabupaten yang
meliputi data geografi, demografi, dan potensi wilayah
1.13. Program Revitalisasi fungsi dan sistem pengelolaan Badan Usaha Milik
Daerah
1. 14. Program kerjasama antar daerah maupun kerjasama pemerintah daerah
dengan swasta, perbankan dan dunia usaha termasuk didalamnya konsolidasi
CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan untuk mendukung pengernbangan produk unggulan daerah,
Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
1.15. Program percepatan urusan pelayanan Sertifikasi lahan hak milik masyarakat
bekerjasama dengan BPN Tana T oraja
1.16. Program-program penelitian, pendampingan dan pengembangan potensi
daerah bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan baik di
Perguruan Tinggi maupun kementerian dan non departernen atau Kalangan
Professional
1.17. Program dukungan dan pendampingan proses perencanaan pembangunan di
tingkat Lembang/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten (Musrembang)
1.18. Program Penguatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

2. Memantapkan sistem pencegahan, penanganan, dan penanggulangan


Pandemi Covid-19 serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat
melalui optimalisasi pelayanan kesehatan.

Program:

2.1. Program pengadaan Alat Kesehatan, obat-obatan dan perlengkapan medis


lainnya sesuai kebutuhan
2.2. Peningkatan Mutu seluruh Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap
2.3. Pembangunan 2 unit Bangunan Isolasi untuk pasien terinfeksi Covid-19 dan
sebagai antisipasi terbadap munculnya wabah penyakit rnenular lainnya
2.4. Pengadaan peralatan Khusus Covid-19
2.5. Pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) untuk Tenaga Medis di seluruh
fasilitas kesehatan Puskesmas dan Rumah Sakit Lakipadada sesuai jumlah
yang dibutuhkan
2.6. Perbaikan fasilitas dan peningkatan pelayanan kesehatan dasar masyarakat di
tingkat Puskesmas, Pustu, POSKESDES/POLINDES, serta system rujukan
dengan penerapan e-rujukan secara bertahap.
2.7. Peningkatan kapasitas ruangan dan pemenuhan peralatan, dan fasilitas
pendukung RS Lakipadada menjadi minimal setara dengan tipe B sebagai
prasyarat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan
memenuhi standar sebagai destinasi wisata unggulan.
2.8. Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan rumah sakit Lakipadada serta
melalui peningkatan kualitas SDM Perawat, paramedis dan staf fungsional
lainnyatennasuk penambahan tenaga medis/dokter sesuai kebutuhan
2.9. Pengadaan mobil ambulance untuk 19 Kecamatan dan pengadaan Mobil
Ambulance serta Mobil Jenazah untuk lembang-lembang terpencil.
2.10. Penyediaan/penambahan tenaga kesehatan masyarakat dan bidan desa
2.11. Program Peningkatan jumlah peserta BPJS Mandiri
2.12. Program layanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin yang selaras dengan
program Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan serta Program Nasional
2.13. Program Peningkatan gizi balita, busui dan bumil melalui Posyandu dengan
pemberian rnakanan sehat bergizi, vitamin, dan vaksinasi untuk mereduksi
kasus gizi buruk serta peningkatan status kesehatan busui dan bumil.
2.14. Peningkatan kapasitas dan pemberian insentifkepada kader Posyandu
2.15. Program Pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui bimbingan
Keluarga Berencana dan pemberian alat kontrasepsi secara gratis
2.16. Penanggulangan dan pengendalian penyakit menular non Covid-19 (demam
berdarah, muntaber, TBC dan lain-lain)
2.17. Program Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Pencegahan HIV I AIDS.

3. Memperbaiki fasilitas pendidikan dan meningkatkan mutu pelayanan


Belajar - Mengajar.

Program:

3. l. Peningkatan Kualitas SOM, Sertifikasi dan Perbaikan Kesejahteraan Tenaga


Peodidik/Guru
3.2. Peningkatan kualitas dan perbaikan fasilitas pendidikan serta kapasitas daya
tampung sekolah di setiap jenjang pendidikan SD dan SMP
3.3. Program pendidikan gratis tingkat SD dan SMP yang selaras dengan
program Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan dan program Nasional
3.4. Program peningkatan ketrampilan computer, multimedia, pengetahuan
Matematika, bahasa Indonesia dan Bahasa Asing khususnya Bahasa lnggris
pada jenjang pendidikan SD dan SMP serta Muatan Lokal yang sesuai
dengan kebutuhan anak didik serta Pendidikan Karakter
3.5. Bantuan beasiswa kepada Mahasiswa Putra/Putri daerah dari lulusan
SMNSMK asal Tana Toraja dari keluarga yang tergolong kurang mampu
namun berprestasi dan memiliki kualitas lebih untuk jenjang pendidikan SI
dan S2.
3.6. Pengembangan/Peningkatan mutu TK dan PAUD
3. 7. Rekrutmen tenaga Guru sesuai kebutuhan.
4. Memulibkan roda perekonomian daerah mclalui pemberdayaan usaha
masyarakat di sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan
Air Tawar, UMKM, Indistri Rumah Tangga, Ekonomi Kreatif, sektor
jasa dan usaha-usaha produktif lainnya.

Program:
4.1. Peningkatan produksi Tanaman pangan (Padi dan palawija)
4.2. Peningkatan produksi hortikultura dan sayuran
4.3. Peningkatan produksi komoditas perkebunan rakyat (kopi, vanili coklat,
cengkeh, dan komoditas baru yang sesuai agroekologi Tana Toraja)
4.4. Pengembangan produksi pangan organik, buah dan sayuran organik, serta
hasil perkebunan organik sebagai langkah strategis mengantisipasi tren pasar
nasional dan global serta peluang ekonomi stelah ibu kota NKRI pindah ke
Penajam.
4.5. Produksi dan pengolahan Pakan Temak berbasis bahan baku lokal
4.6. Peningkatan produksi petemakan (temak besar dan unggas)
4.7. Peningkatan Produksi perikanan air tawar
4.8. Penanggulangan lahan kritis, lahan tidur, dan optimalisasi lahan tadah hujan
untuk budidaya palawija, tanaman semusim, dan hotikulturayang bernilai
ekonomi

4.9. Program pendayagunaan lahan pekarangan


4.10. Pengadaan benih/bibit pertanian/perkebunan, bibit ikan, bantuan bibit temak
peliharaan (Babi) berkualitas, serta jaminan dukungan distribusi sarana
produksi (Pupuk dan Obat-obatan Pertanian) secara cukup dan tepat waktu
4.11. Pengadaan mesin/alat pertanian (HandTractor, peralatan panen, Mesin
pompa air, dll) kepada Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani
4.12. Pembangunan Embung dan perbaikan Jaringan lrigasi
4.13. Perbaikan dan pemeliharaan Jalan Tani
4.14. Program penguatan Kelembagaan Kelompok Tani/Gabungan Kelompok
Tani, Wanita Tani dan Taruna Tani
4.15. Program pengembangan pusat pelayanan infonnasi pasar komoditas dengan
teknologi internet dalam rangka penyediaan kemudahan dan perluasan akses
infonnasi pasar di tingkat lokal, regional, nasional dan intemasional
4.16. Program pengembangan Wana Tani dan Mina Padi
4.17. Program SLPHT
4.18. Program pengendalian penyakit temak dan unggas
4.19. Program promosi produk-produk unggulan daerah dan pelayanan informasi
tentang prospek usaha/investasi
4.20. Program revitalisasi Koperasi
4.21. Program pemberdayaan UMKM, lndustri Rumah Tangga, Ekonomi Kreatif
dan sektor jasa
4.22. Program peningkatan keterarnpilan wirausaha kepada Koperasi, UMKM,
Usaha lndustri Rumah Tangga, Ekonomi Kreatifdan sektor Jasa
4.23. Program bantuan pennodalan serta pengembangan sarana usaha bagi
UMKM, lndustri Rumah Tangga, ekonomi kreatif dan sektor jasa
4.24. Program bantuan peningkatan kapasitas pemasaran dalam jaringan untuk
berbagai hasil produksi petani dan masyarakat, mulai dari pertanian hingga
industry kreatif.
4.25. Program pengembangan agrowisata di sentra-sentra produksi pertanian
dalam arti luas

5. Mengembangkan potensi Pariwisata yang lebih variatif, inovatif dan


terintegrasi selaras dengan upaya revitalisasi kearifan adat-budaya dan
tata kelola pelestarian lingkungan hidup.

Program:
5. I. Pengembangan dan pemberdayaan kesenian tradisional Toraja
5.2. Pemeliharaan obyek-obyek wisata peninggalan bersejarah
5.3. Pembinaan sanggar seni budaya di 19 Kecamatan
5.4. Revitalisasi Pusat Seni - Buda ya Toraja di Kata Makale
5.5. Penataan dan Pemeliharaan obyek wisata Patung Kristus Buntu Burake dan
Agrowisata Pango-pango
5.6. Pengembangan Desa asri berkarakter Budaya Toraja sekeligHs menjaai
sebagai DesaWisata di sejumlah Lembang/Kelurahan sesuai potensinya.
5.7. Pengembangan dan promosi obyek-obyek wisata baru sesuai karakteristik
dan potensi wilayah (Agrowisata, Pemandian Alam, Panorama Alam, wisata
religius, wisata kuliner, wisata olah raga dan wisata jelajah alam)
5.8. Program promosi, Pameran seni-budaya dan paket wisata secara reguler
bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Travel, Perbotelan, asosiasi
peminat khusus, seni, olah raga, dan swasta melaui dalam jaringan dan luar
jaringan baik pada tingkat regional, nasional, rnaupun global.
5.9. Program penataan dan pengembangan area persinggahan/peristirahatan (rest
area) pada sejumlah titik strategis sesuai letak atau jarak lokasi obyek-obyek
wisata.
5.10. Program mendorong peningkatan investasi dalam sektor penunJang
pariwisata untuk menjadikan Tana Toraja sebagai destinasi wisata MICE
sebagai dampak dari beroperasinya Bandara Toraja dan ketika ibu kota
NKRI sudah pindah de Penajam, Kalimantan Timur.
5.11. Program penyiapan tenaga kerja terampil untuk mengisi peluang yang
timbul dari bertumbuhnya industri pariwisata melalui pendidikan vokasi.
5.12. Pembinaan kapasitas dan profesionalitas pengelola wisata termasuk para
pemandu wisata
5.13. Penyelenggaraan Event Wisata Lovely Toraja dan serangkaian Festival
Karya Seni serta Festival Kuhner khas Toraja
5.14. Program perlindungan dan Pelestarian kawasan butan lindung
5.15. Perlindungan dan konservasi daerah tangkapan hujan, hulu sungat dan
sumber-sumber mata air
5.16. Konservasi Daerah Aliran Sungai yang menjadi tanggung jawab daerah
(DAS-DAS Kecil)
5.17. Normalisasi bantaran sungai
5.18. Program mitigasi, pengurangan resiko bencana, kesiapan dini
penanggulangan bencana alam dan tanggap darurat bencana
5.19. Program adaptasi perubahan iklim
5.20. Penanaman sejuta pohon, bunga, serta penataan taman tepian jalan
5.21. Program penanggulangan sampah dan pengelolaan limbah persampahan
untuk kegunaan produktif.

6. Membangun, memperbaiki, dan memelihara Infrastruktur (Jalan,


jembatan dan Drainase) serta Sarana - Prasarana Pubilik vital.

Program:
6. I. Perneliharaan infrastruktur serta sarana/prasarana pendukung untuk obyek-
obyek wisata yang sudah ada dan pembangunan infrastruktur obyek-obyek
wisata baru
6.2. Program Peningkatan kapasitas dan mutu jalan, jembatan dan drainase antar
kecamatan serta perbaikan sarana/prasana penunjang untuk kecamatan dan
Lembang/kelurahan
6.3. Pembangunan infrastruktur jalan pada sentra-sentra produksi pertanian dan
Perkebunan
6.4. Perbaikan dan pembangunan jaringan air bersih serta sanitasi perkotaan dan
pedesaan
6.5. Program perluasan jangkauan ;anngan listrik pada daerah-
dareah/pemukiman masyarakat yang belum terjangkau aliran listrik.
Kerjasama Pemerintah Kabupaten dengan PT. PLN, dan mengembangkan
sumber-sumber energy alternative untuk pemenuhan kebutuhan Iisttik
masyarakat (Micro hydro, tenaga surya, dan biomassa)
6.6. Perbaikan infrastruktur Pemukiman
6. 7. Pembangunan/rehabilitasi bangunan dengan fungsi pelayanan publik (Fasum
dan Fasos)
6.8. Program pengadaan I unit mobil pemadam kebakaran di setiap Kecamatan
6.9. Penataan keasrian kota, perpakiran, penerangan jalan, marka jalan,
pertamanan, dan pedestarian yang ramah terhadap penyandang disabilitas
6.10. Pernbangunan/Rehabilitasi dan revitalisasi pasar termasuk pasar tradisonal
dan atau pasar komoditi pertanian/petemakan
6.1 I. Pengembangan/Penataan Kota Kecamatan di 6 kecamatan (Rantetayo,
Rembon, Buakayu, Sangalla, Bittuang dan Ge'tengan-Mebali) sebagai
persiapan untuk menjadi Kola Satelit
6.12. Penataan Ruang Pemukiman dan ruang publik
6.13. Penyediaan kawasan pergudangan niaga di kota Makale
6.14. Penyediaan Lapangan dan Pusat Kegiatan Olah Raga dan Convention Hall
6.15. Program perluasan jangkauan jaringan seluler ke seluruh wilayah hingga ke
Lembang-lembang terpencil, bekerjasama dengan penyedia Iayanan seluler
(PT. Telkom, lndosat, dan Iain-lain).

7. Menguatkan peran-serta seluruh elemen masyarakat dalam rangka


memperkokoh kesetiakawanan sosial berbasis akhlak, moral, budi
pekerti dan sikap saling menghormati.

Program:
7. I. Bantuan Peningkatan Kualitas Rumah/Tempat Peribadatan
7.2. Program pemantapan dan penguatan forum antar umat beragama
7.3. Program bantuan kegiatan-kegiatan penting ke-Agamaan
7.4. Program bantuan tunjangan kerja berkala bagi para Pendeta, Pastor, Imam
Masjid dan To Minaa sesuai kemampuan keuangan daerah
7.5. Pembinaan, pengembangan kreatifitas pemuda-pemudi di bidang olah raga
dan seni serta pengembangan bakat-minat yang selaras dengan nilai-nilai
budaya Tana Toraja
7.6. Penyuluhan pencegahan/penanggulangan kenakalan remaja, miras, narkoba
dan HlV/A!DS bagi generasi muda
7. 7. Program kerja sama dengan penegak hukum dan lembaga keagamaan,
lembaga adat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan
kampanye intensif untuk menanggulangi perjudian serta kegiatan ilegal
lainnya
7.8. Program Penyuluan hukum dan HAM.
7.9. Program Penguatan masyarakat adat
7.10. Penguatan lnstitusi dan bina Relasi dengan Pemuka dan lnstitusi Ke-
Agamaan, Organisasi Pemuda, LSM, Pers, Tim SAR/Kelompok Pencinta
Alam, Organisasi Profesi, Orsospol dan onnas lainnya guna menciptakan
hubungan kemitraan yang hannonis dalam rangka menumbuhkan partisipasi
masyarakat dalam mendukung program pembangunan
7.11. Program penguatan fungsi dan peran PKK dalam upaya pemberdayaan
Perempuan

7.12. Perlindungan Sosial bagi fakir miskin, anak yatim piatu, anak terlantar dan
penyandang cacat (kaum difabel), kaum lansia.
7.13. Bantuan sosial bagi penduduk yang tertimpa bencana alam
7.14. Penyediaan tenaga ahli untuk pendampingan Fraksi-Fraksi di DPRD
7.15. Konsultasi periodik Antar Pimpinan DPRD dan Pemerintah Kabupaten
7.16. Diskusi Publik tentang issu-issu pembangunan.
7.17. Pembentukan dan Penguatan lernbaga penyiaran daerah.
VU. Program Unggulan

I. Bantuan Sosial kepada masyarakat miskin terdampak Covid-19


2. Stimulus modal usaha untuk percepatan pemulihan roda ekonomi
3. Perluasan akses jaringan seluler/intemet
4. Pendidikan dan Kesehatan Gratis
5. Bea Siswa SI dan 82 bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang
mampu
6. Program Layanan Publik Prima untuk urusan-urusan penzman dan
administrasi kependudukan
7. Peningkatan Keterampilan Usaha Bisnis On-Line (E-Commerce) melalui
Pelatihan intensif kepada Calon Pengusaha Muda Berbakat, utamanya dari
kalangan Milenial

8. Program Lembang/Kelurahan Mandiri


9. Program Masyarakat Sehat - Cerdas - Sejahtera
I 0. Perbaikan Jnfrastruktur, Fasilitas Umum (FASUM) dan Fasilitas Sosial
(FASOS) Lembang/Kelurahan - Kecamatan - Kata
11. Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian, Perkebunan, Petemakan dan
Perikanan Air Tawar
12. Program Jnovasi Pariwisata dan Revitalisasi kearifan Adat-Budaya
13. Pelestarian Sumber Daya Alam dan keanekaragaman hayati asli daerah
14. Pemberdayaan peran Perempuan, Pemuda-Mahasiswa, Pers, Lembaga Ke-
Agamaan, Lembaga Adat dan Sosial-Kemasyarakatan
15. Program Tana Toraja Bersih, Asri, Elok, Nyarnan dan Aman
16. Program Birokrat (ASN) Peduli dan Berkinerja Tinggi
17. Program Bina Iman dan Amal Bakti Kesetiakawanan Sosial
18. Pengembangan Ekonomi Kreatif
19. Pengentasan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja
20. Tana Toraja sebagai Icon "Eco Culture Tourism" Sulawesi Selatan.
VIII. Strategi Pembangunan

Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja 5 tahun ke depan sepatutnya memiliki


komitmen yang kuat serta gerakan yang cepat, terarah (focus) dan taktis dalam
memulihkan kehidupan sosial - ekonomi masyarakat akibat Pandemi Covid-19.
Oleh karenanya, strategi pembangunan yang diharapkan mampu
menterjemahkan 7 rmsi yang merupakan penjabaran dari visi "Tana Toraja
Bangkit, Produktif dan Tangguh Menyongsong Tatanan Kehidupan
Baru"diuraikan sebagai berikut:

I. Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah salah satu strategi paling tepat untuk mengoptimalkan


pencapaian pembangunan yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah prasyarat Iahirnya
kemandirian masyarakat dan memiliki focus pada pengembangan kualitas
manusia. Strategi ini menyadari bahwa berbagai persoalan social-ekonomi
yang ada di masyarakat hanya dapat dipecahkan oleh masyarakat itu sendiri
selaku subyek pembangunan baik individu, komunitas, kelompok maupun
lembaga. Oleh karena itu, pemihakan terhadap kepentingan masyarakat
melalui berbagai program pemberdayaan yang pro rakyat adalah mutlak.
Pemberdayaan juga berlaku untuk semua komponen pemerintahan sehingga
mampu berperan maksimal memfasilitasi pelayanan publik.

2. Revitalisasi!Pembenahan

Revitalisasi atau pembenahan berbagai instrument yang saling berpengaruh


dan mendukung system pembangunan ke depan adalah menghilangkan
sumbatan-sumbatan (bottle neck) yang ada di dalam lembaga-lembaga
pelaksana pembangunan yang tujuannya menciptakan perbaikan dan
peningkatan mutu kinerja pelayanan public, penguatan sumber daya
ekonomi daerah dan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Melalui strategi
Revitalisasi ini, komitmen, pola pikir dan kerja seluruh stakeholders dapat
tergalang ke arah tujuan pembangunan yang diharapkan.

3. Percepatan

Strategi Percepatan yang dimaksud adalah upaya memantapkan berbagai


factor penentu yang dapat menstimulir proses percepatan pembangunan
antara lain; Dukungan SOM aparatur pemerintahan yang berkualitas. lklim
Kerja yang kondusif.Ketersedian sumber daya. Teknologi dan sistem
Manajemen.

IX. PENUTUP

Demikian Visi, Misi, dan Garis-Garis Besar Program ini dibuat, dengan harapan
dapat menghadirkan solusi dalam rangka pemulihan kondisi sosial-ekonomi,
kelangsungan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Tana Toraja 5 tahun ke depan (2021 -2026).

Hormat karni,
Baka! Calon Bupati/Wakil Bupati Tana Toraja 2021 - 2026
Ttd,

THEOFILUS ALLORERUNG, SE. -dr. ZADRAK TOM BEG, Sp.A

( THEO - ZADRAK)

Anda mungkin juga menyukai