I. Latar Belakang
Ada 3 aspek penting dari prinsip Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Memihak
Rakyat yang perlu dimaknai sebagai pondasi penyelenggaraan pemerintahan ke
depan yaitu:
I. Melibatkan partisipasi segenap elemen masyarakat dalam rangka
pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan, dan pemerataan pembangunan.
Kabupaten Tana Toraja dengan ibu kota Makale berada pada kisaran ketinggian
antara 300 m - 2.500 m diatas permukaan laut. Memiliki luas 2.054,30 km persegi,
dihuni 232.824 jiwa penduduk yang tersebar di 19 Kecamatan, 122 Lembang dan
47 Kelurahan pada wilayah geografis gugusan pegunungan, perbukitan, dan
lembah yang dialiri sungai-sungai dikelingi hutan hijau.
Kondisi alam khas dataran tinggi yang sejuk berpanorama indah ini, ditunjang
keunikan adat-budaya membuat Kabupaten Tana Toraja dikenal luas sebagai
Daerah Tujuan Wisata iconic Sulawesi Selatan.
Selain Pariwisata, potensi utama Kabupaten Tana Toraja betumpu pada sub-sektor
Pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura dataran tinggi, Peternakan
tradisional, Perikanan air tawar, dan Perkebunan. Bersama Pariwisata, ke-empat
sub sektor ini merupakan penggerak utama perekonomian daerah yang cukup besar
kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus menjadi sumber
penghasilan dan sandaran hidup turun-temurun oleh sekitar 75% penduduk, di
samping potensi ekonomi pada bidang usaha mikro kecil-menengah (UMKM),
ekonomi kreatif, sektor jasa, dan potensi bahan mineral tambang yang dapat
dieksplorasi bagi kepentingan daerah. Nilai strategis dari semua potensi ini akan
semakin nyata ketika ibu kota Negara sudah berkedudukan di Kalimantan Timur.
Toraja secara keseluruhan akan menjadi salah satu tujuan wisata umum, wisata
peminat khusus dan wisata rohani serta berbagai venue Nasional dan lnternasional,
dan sebagai daerah peristrahatan dan pendidikan yang sangat menarik. Kabupaten
Tana Toraja tidak boleh kalah bersaing dengan daerah tetangga yang sudah barang
tentu akan berusaha menjadi lebih menarik. Selain untuk memenuhi kebutuhan
pariwisata yang akan berkembang, sektor pertanian dalam arti luas juga memiliki
posisi strategis unruk memasok berbagai kebutuhan ibu kota baru mengingat jarak
yang relatif dekat melalui pembangunan jalan akses yang memadai ke pelabuhan
terdekat seperti Mamuju. Terbangunnya beberapa infrastruktur dasar yang sudah
diletakkan sebelumnya seperti Bandara Toraja, Patung Yesus Kristus memberkati,
Gua Maria Sa'pak bayo-bayo, Pango-pango, dan pernbangunan obyek-obyek
wisata baru akan menjadikan pengembangan pariwisata semakin pesat dan akan
mendorong berkembangnya sektor-sektor lain.
III. Masalah/Kendala
Dalam periode tahun 2021 - 2026, diperkirakan akan hadir sejumlah peluang serta
tantangan baik yang bersifat lokal, regional, nasional maupun global. Oleh karena
itu, Pemerintah Kabupaten Tana Toraja periode 2021 - 2026 dituntut harus mampu
menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi. Realistis dan tanggap
memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara optimal, sehingga
penyelenggaraan pernerintahan di era adaptasi kebiasaan baru sebagai transisi
rnenuju tatanan kehidupan normal nantinya, mampu membangkitkan gairah
masyarakat untuk giat dan produktif agar supaya kehidupan sosial-ekonomi
Kabupaten Tana Toraja cepat pulih, bahkan lebih maju dari sebelumnya.
Adapun peluang nyata yang akan dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Tana
Toraja ke depan antara lain:
I. Bahan pangan dan produk olahan yang dihasilkan oleh sub-sektor Pertanian,
Perkebunan, Petemakan dan Perikanan merupakan produk-produk yang supply
dan demand-nya tetap stabil, baik dalam keadaan normal maupun dalam situasi
darurat sebagaimana nampak selama mewabahnya Covid-19. Kenyataan ini
menunjukkan bahwasanya komoditas hasil dari ke-empat sub-sektor tersebut
merupakan produk-produk yang kompetitif. Diperkirakan, permintaan di pasar
lokal dan peluang export masih tetap tinggi terhadap produk-produk Pertanian,
Perkebunan dan Petemakan khususnya komoditas hortikultura khas dataran
tinggi dan kopi toraja. Peluang yang timbul dari rencana pernindahan ibu kota ke
Penajam, Kalimantan Timur perlu diantisipasi lebih awal agar tidak teringgal
dari wilayah pesaing yang tentu juga mengincar peluang tersebut. Peluang ini
sernakin besar jika kita mampu membangun akses darat menuju pelabuhan
terdekat di Sulawesi Baral ke ibu kota baru tersebut. Dengan demikian, Tana
Toraja mampu memasok kebutuhan sayur mayur, buah-buahan, ikan air tawar,
dan temak baik produk konvensional maupun produk organik.
5. Jumlah penduduk Kabupaten Tana Toraja dengan usia kerja produktif sekitar
60%, didominasi oleh kalangan milenial (Bonus Demografi) menjadi
keunggulan komparatif daerah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan dalam upaya pengembangan potensi Kabupaten Tana Toraja ke
depan, terutama penciptaan lapangan kerja dalam sector pariwisata dan
industry terkait, usaha sector pertanian berbasis iptek, sektor usaha ekonorni
kreatif, serta melalui pengembangan aktivitas perekonomian di dalam wilayah
Lembang/Kelurahan atau lnternalisasi Ekonomi Lembang/Kelurahan. Dalam
kerangka itu, maka memperkuat sektor pendidikan terrnasuk pendidikan vokasi
menengah dan atas akan menjadi fondasi yang kuat dalam memanfaatkan
peluang tersebut.
Pembangunan Kabupaten Tana Toraja lima tahun ke depan selain berpegang teguh
pada ajaran Agama juga diinspirasi oleh Nilai-nilai kearifan Filosofi Budaya
masyarakat Tana Toraja yaitu:
Visi
Rumusan Visi ini memberi penekanan pada kemampuan daerah keluar dari krisis
akibat Pandemi Covid-19 yang secara signifikan berdampak negatif terhadap
stabilitas sosial-ekonomi hampir disemua sendi-sendi kehidupan masyarakat, tetapi
sekaligus memunculkan tantangan dan peluang baru. Visi "Tana Toraja Bangkit,
Produktif dan Tangguh Menyongsong Tatanan Kehidupan Baru" ini mengandung
Misi
Garis-garis besar program dari rumusan setiap rnisi, dijabarkan sebagai berikut:
Program:
Program:
Program:
Program:
4.1. Peningkatan produksi Tanaman pangan (Padi dan palawija)
4.2. Peningkatan produksi hortikultura dan sayuran
4.3. Peningkatan produksi komoditas perkebunan rakyat (kopi, vanili coklat,
cengkeh, dan komoditas baru yang sesuai agroekologi Tana Toraja)
4.4. Pengembangan produksi pangan organik, buah dan sayuran organik, serta
hasil perkebunan organik sebagai langkah strategis mengantisipasi tren pasar
nasional dan global serta peluang ekonomi stelah ibu kota NKRI pindah ke
Penajam.
4.5. Produksi dan pengolahan Pakan Temak berbasis bahan baku lokal
4.6. Peningkatan produksi petemakan (temak besar dan unggas)
4.7. Peningkatan Produksi perikanan air tawar
4.8. Penanggulangan lahan kritis, lahan tidur, dan optimalisasi lahan tadah hujan
untuk budidaya palawija, tanaman semusim, dan hotikulturayang bernilai
ekonomi
Program:
5. I. Pengembangan dan pemberdayaan kesenian tradisional Toraja
5.2. Pemeliharaan obyek-obyek wisata peninggalan bersejarah
5.3. Pembinaan sanggar seni budaya di 19 Kecamatan
5.4. Revitalisasi Pusat Seni - Buda ya Toraja di Kata Makale
5.5. Penataan dan Pemeliharaan obyek wisata Patung Kristus Buntu Burake dan
Agrowisata Pango-pango
5.6. Pengembangan Desa asri berkarakter Budaya Toraja sekeligHs menjaai
sebagai DesaWisata di sejumlah Lembang/Kelurahan sesuai potensinya.
5.7. Pengembangan dan promosi obyek-obyek wisata baru sesuai karakteristik
dan potensi wilayah (Agrowisata, Pemandian Alam, Panorama Alam, wisata
religius, wisata kuliner, wisata olah raga dan wisata jelajah alam)
5.8. Program promosi, Pameran seni-budaya dan paket wisata secara reguler
bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Travel, Perbotelan, asosiasi
peminat khusus, seni, olah raga, dan swasta melaui dalam jaringan dan luar
jaringan baik pada tingkat regional, nasional, rnaupun global.
5.9. Program penataan dan pengembangan area persinggahan/peristirahatan (rest
area) pada sejumlah titik strategis sesuai letak atau jarak lokasi obyek-obyek
wisata.
5.10. Program mendorong peningkatan investasi dalam sektor penunJang
pariwisata untuk menjadikan Tana Toraja sebagai destinasi wisata MICE
sebagai dampak dari beroperasinya Bandara Toraja dan ketika ibu kota
NKRI sudah pindah de Penajam, Kalimantan Timur.
5.11. Program penyiapan tenaga kerja terampil untuk mengisi peluang yang
timbul dari bertumbuhnya industri pariwisata melalui pendidikan vokasi.
5.12. Pembinaan kapasitas dan profesionalitas pengelola wisata termasuk para
pemandu wisata
5.13. Penyelenggaraan Event Wisata Lovely Toraja dan serangkaian Festival
Karya Seni serta Festival Kuhner khas Toraja
5.14. Program perlindungan dan Pelestarian kawasan butan lindung
5.15. Perlindungan dan konservasi daerah tangkapan hujan, hulu sungat dan
sumber-sumber mata air
5.16. Konservasi Daerah Aliran Sungai yang menjadi tanggung jawab daerah
(DAS-DAS Kecil)
5.17. Normalisasi bantaran sungai
5.18. Program mitigasi, pengurangan resiko bencana, kesiapan dini
penanggulangan bencana alam dan tanggap darurat bencana
5.19. Program adaptasi perubahan iklim
5.20. Penanaman sejuta pohon, bunga, serta penataan taman tepian jalan
5.21. Program penanggulangan sampah dan pengelolaan limbah persampahan
untuk kegunaan produktif.
Program:
6. I. Perneliharaan infrastruktur serta sarana/prasarana pendukung untuk obyek-
obyek wisata yang sudah ada dan pembangunan infrastruktur obyek-obyek
wisata baru
6.2. Program Peningkatan kapasitas dan mutu jalan, jembatan dan drainase antar
kecamatan serta perbaikan sarana/prasana penunjang untuk kecamatan dan
Lembang/kelurahan
6.3. Pembangunan infrastruktur jalan pada sentra-sentra produksi pertanian dan
Perkebunan
6.4. Perbaikan dan pembangunan jaringan air bersih serta sanitasi perkotaan dan
pedesaan
6.5. Program perluasan jangkauan ;anngan listrik pada daerah-
dareah/pemukiman masyarakat yang belum terjangkau aliran listrik.
Kerjasama Pemerintah Kabupaten dengan PT. PLN, dan mengembangkan
sumber-sumber energy alternative untuk pemenuhan kebutuhan Iisttik
masyarakat (Micro hydro, tenaga surya, dan biomassa)
6.6. Perbaikan infrastruktur Pemukiman
6. 7. Pembangunan/rehabilitasi bangunan dengan fungsi pelayanan publik (Fasum
dan Fasos)
6.8. Program pengadaan I unit mobil pemadam kebakaran di setiap Kecamatan
6.9. Penataan keasrian kota, perpakiran, penerangan jalan, marka jalan,
pertamanan, dan pedestarian yang ramah terhadap penyandang disabilitas
6.10. Pernbangunan/Rehabilitasi dan revitalisasi pasar termasuk pasar tradisonal
dan atau pasar komoditi pertanian/petemakan
6.1 I. Pengembangan/Penataan Kota Kecamatan di 6 kecamatan (Rantetayo,
Rembon, Buakayu, Sangalla, Bittuang dan Ge'tengan-Mebali) sebagai
persiapan untuk menjadi Kola Satelit
6.12. Penataan Ruang Pemukiman dan ruang publik
6.13. Penyediaan kawasan pergudangan niaga di kota Makale
6.14. Penyediaan Lapangan dan Pusat Kegiatan Olah Raga dan Convention Hall
6.15. Program perluasan jangkauan jaringan seluler ke seluruh wilayah hingga ke
Lembang-lembang terpencil, bekerjasama dengan penyedia Iayanan seluler
(PT. Telkom, lndosat, dan Iain-lain).
Program:
7. I. Bantuan Peningkatan Kualitas Rumah/Tempat Peribadatan
7.2. Program pemantapan dan penguatan forum antar umat beragama
7.3. Program bantuan kegiatan-kegiatan penting ke-Agamaan
7.4. Program bantuan tunjangan kerja berkala bagi para Pendeta, Pastor, Imam
Masjid dan To Minaa sesuai kemampuan keuangan daerah
7.5. Pembinaan, pengembangan kreatifitas pemuda-pemudi di bidang olah raga
dan seni serta pengembangan bakat-minat yang selaras dengan nilai-nilai
budaya Tana Toraja
7.6. Penyuluhan pencegahan/penanggulangan kenakalan remaja, miras, narkoba
dan HlV/A!DS bagi generasi muda
7. 7. Program kerja sama dengan penegak hukum dan lembaga keagamaan,
lembaga adat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan
kampanye intensif untuk menanggulangi perjudian serta kegiatan ilegal
lainnya
7.8. Program Penyuluan hukum dan HAM.
7.9. Program Penguatan masyarakat adat
7.10. Penguatan lnstitusi dan bina Relasi dengan Pemuka dan lnstitusi Ke-
Agamaan, Organisasi Pemuda, LSM, Pers, Tim SAR/Kelompok Pencinta
Alam, Organisasi Profesi, Orsospol dan onnas lainnya guna menciptakan
hubungan kemitraan yang hannonis dalam rangka menumbuhkan partisipasi
masyarakat dalam mendukung program pembangunan
7.11. Program penguatan fungsi dan peran PKK dalam upaya pemberdayaan
Perempuan
7.12. Perlindungan Sosial bagi fakir miskin, anak yatim piatu, anak terlantar dan
penyandang cacat (kaum difabel), kaum lansia.
7.13. Bantuan sosial bagi penduduk yang tertimpa bencana alam
7.14. Penyediaan tenaga ahli untuk pendampingan Fraksi-Fraksi di DPRD
7.15. Konsultasi periodik Antar Pimpinan DPRD dan Pemerintah Kabupaten
7.16. Diskusi Publik tentang issu-issu pembangunan.
7.17. Pembentukan dan Penguatan lernbaga penyiaran daerah.
VU. Program Unggulan
I. Pemberdayaan
2. Revitalisasi!Pembenahan
3. Percepatan
IX. PENUTUP
Demikian Visi, Misi, dan Garis-Garis Besar Program ini dibuat, dengan harapan
dapat menghadirkan solusi dalam rangka pemulihan kondisi sosial-ekonomi,
kelangsungan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Tana Toraja 5 tahun ke depan (2021 -2026).
Hormat karni,
Baka! Calon Bupati/Wakil Bupati Tana Toraja 2021 - 2026
Ttd,
( THEO - ZADRAK)