Anda di halaman 1dari 19

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN HALMAHERA TIMUR, TAHUN 2021-2025

PasanganCalonBupatidanWakilBupati
Kabupaten Halmahera Timur, tahun 2020-2025

DRS. UBAID YAKUB, MPA DAN ANJAS TAHER, SE. M.Si

DRS. UBAID YAKUB, MPA ANJAS TAHER, SE, M.Si


CalonBupati CalonWakilBupati

VISI, MISI PROGRAM KERJAPEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN HALMAHERA TIMUR 2021-2025
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur
DRS. H. UBAID, MPA DAN ANJAS TAHER, SE,M.Si

A. PENDAHULUAN

Reformasi sistem pemerintahan daerah, melalui instrumen Undang-Undang Nomor 23


Tahun 2014 Tentang Penyelenggraan Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah berimplikasi pada perubahan mendasar dalam paradigma, sistem dan kerangka
struktur desentralisasi kekuasaan politik dan otoritas administrasi daerah di Indonesia.
Paradigma penyelenggaran pemerintahan daerah yang dititik beratkan pada pemerintahan
pusat, diubah ke daerah kabupaten/kota. Implementasi secara struktural sangat kuat
diwarnai sistem sentralisasi kekuasaan diganti dengan desentralisasi kewenangan yang
luas, nyata, dan bertanggung jawab. Desentralisasi kewenangan dimaksudkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melaliu peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan tujuan meningkatkan daya saing daerah
dan memperkecil disptaritas ketimpangan ekonomi antar daerah dengan memperhatikan
prinsip demokrasi pemerataan serta keadilan. Selain itu, semangat undang-undang tersebut
juga memberikan dampak terhadap proses pendewasaan politik masyarakat di daerah, serta
mampu mewujudkan proses distribusi ekonomi nasional yang adil dan proporsional antar
daerah.

Sistem pemerintahan daerah tersebut berkonsekuensi politik dan ekonomi jangka


panjang bagi segenap unsur pemerintah dan masyarakat dalam menjawab tuntutan
kesejahteraan, demokratisasi, pemerataan dan keadilan. Sehingga sinergitas antara
kepentingan pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus tetap mengedepankan
tanggung jawab untuk memenuhi kepentingan publik. Dengan demikian, tugas pemerintah
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan kini dan masa yang akan datang semakin
berat, karena selain harus mengemban misi pemerinthan yang menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat di daerah, disamping itu juga harus menakomodir tuntutan dan dinamika
masyarakat yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan pembangunan
daerah.

Implementasi perubahan tersebut mengandung hakikat yang lebih luas, tidak saja dari
aspek politik tetapi juga aspek perekonomian. Dari sudut pandang politik, diharapkan terjadi
perubahan sisitem pemerintahan daerah dari tatanan pemerintahan yang bersifat
representatif elitis ke arah partisipatif populis. Dari sudut pandang ekonomi, melalui
desentralisasi kewenangan yang luas dibidang fiskal, pemerintah daerah akan mengalami
proses pemberdayaan yang signifikan, karena kemampuan prakarsa dan kreativitas dalam
menggali, mengembangkan dan mengelola potensi perekonomian daerah, guna
mengoptimalkan proses akselerasi pembangunan daerah.

Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, pada


hakekatnya merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, sehingga
tercipta kemampuan yang tinggi dan profesional dalam menjalankan pemerintahan guna
mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Eksistensi pemerintah daerah
yang profesional sangat dibutuhkan, mengingat semakin beragam dan kompleksnya
permasalahan di daerah yang diperhadapkan dengan fenomena kuatnya tuntutan
masyarakat untuk mewujudkan pembangunan diberbagai bidang serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat di Kabuaten Halmahera Timur. Dari aspek politik, eksistensi
pemerintahan daerah yang terbentuk haruslah sebuah pemerintahan yang kredibel, yang
memiliki otoritas dan kemampuan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk
mengatasi berbagai permasalahan dan tuntutan pembangunan berdasarkan prinsip
efektivitas, efisiensi, patisipatif, transparan dan akuntabel.

Kabupaten Halmahera Timur merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Maluku
Utara yang dibentuk berdasrkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003
Tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan,
Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan.
Pembentukan kabupaten ini bertujuan untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan
dalam rangka memberikan pelayanan publik yang lebih baik, meningkatkan taraf hidup serta
tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan amanat tersebut, saat ini Kabupaten
Halmahera Timur terus berupaya untuk melakukan percepatan pembangunan diberbagai
bidang terutama pada bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.

Sejak dimekarkan pada tahun 2003, Kabupaten Halmahera Timur hingga saat ini terus
mengalami perkembangan. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan
pembangunan di berbagai sektor. Utamanya pada sektor-sektor pelayanan dasar,
diantaranya pembangunan sumber daya manusia, peningkatan infrastruktur yang disertai
dengan peningkatan perekonomian. Capaian pembangunan yang telah dilakukan, salah
satunya dapat diukur melalui perbandingan ketersediaan sarana prasarana pendidikan dan
kesehatan yang pada awal pemekaran belum tersedia diseluruh kecamatan. Progres
pembangunan sarana dan prasarana tersebut, saat ini terus diupayakan secara merata pada
seluruh kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur. Selain pendidikan dan kesehatan,
penyediaan infrastruktur wilayah pada awal pemekaran juga belum sepenuhnya tersedia.
Sehingga menyebabkan rendahnya konektivitas, yang berdampak pada keterisolasian
antara wilayah satu dengan lainnya. Pembangunan infrastruktur hingga saat ini terus
dilakukan, dengan fokus penanganan pada wilayah Kecamatan Maba Utara dan Wasile
Utara. Sehingga seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur dapat terakses
secara baik. Capaian pembangunan yang telah dilakukan akan memberikan kontribusi positif
untuk meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, yang tentunya berdampak pada peningkatan
perekonomian di Kabupaten Halmahera Timur.

Berdasarkan kondisi empiris diatas, maka untuk mempercepat akselerasi


pembangunan daerah guna mengembangakan dan melakukan perubahan pada masa yang
akan datang, sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur Periode 2021-2025
melalui VISI dan MISI yang bersifat komperhensif dan terarah, sebagai perwujudan
kesepakatan moral dan politik yang dapat dipahami dan diterjemahkan dalam kerangka
makro pembangunan daerah. VISI dan MISI tersebut nantinya dijabarkan dalam program-
program pembangunan daerah yang terukur dan rasional, sesuai dengan kemampuan dan
daya dukung daerah. Dengan berpedoman pada prinsip dasar itulah, kemudian
diformulasikan tujuan, sasaran, arah serta strategi kebijakan pembangunan daerah
Kabupaten Halmahera Timur melalui program-program prioritas.

B. KONDISI OBJEKTIF KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

Kondisi objektif suatu daerah memberikan gambaran yang terjadi saat ini, baik berupa
kekuatan yang memberikan daya dorong maupun kelemahan dan permasalahan yang dapat
menjadi kendala. Selain itu, mendeskripsikan perkembangan keadaan eksternal,baik berupa
peluang-peluang yang diharapkan maupun ancaman yang dapat menjadi hambatan. Pada
usia 17 tahun setelah dimekarkan, Kabupaten Halmahera Timur terus berbenah diri dalam
melaksanakan pembangunan diberbagai bidang. Berbagai isu strategik yang
menggambarkan kondisi internal dan eksternal Kabupaten Halmahera Timur saat ini, secara
eksplisit diuraikan sebagai berikut.

1. KONDISI INTERNAL
a. POTENSI PEREKONOMIAN DAERAH

Kabupaten Halmahera Timur memiliki kekayaan sumber-sumber ekonomi


yang sangat potensial, baik pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan,
pertambangan serta perikanan dan kelautan. Kekayaan potensi sumber daya
ekonomi tersebut merupakan salah satu kekuatan (sektor basis) dalam
mendukung pertumbuhan sektor rill untuk percepatan pembangunan ekonomi
daerah.

Hingga tahun 2019, struktur perekonomian Kabupaten Halmahera Timur


bertumpuh pada sektor pertambangan dan galian, pertanian, kehutanan dan
perikanan serta sektor perdagangan. Secara kumulatif dari ketiga sektor tersebut,
sektor pertambangan dan galian Lapangan usaha yang memberikan kontribusi
terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Timur dengan
nilai PDRB 31,74% (PDRB Harga Berlaku). Kemudian sektor Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar
kedua yaitu sebesar 20,79% dan perdagangan memberikan kontribusi terbesar
ketiga dengan nilai PDRB sebesar 13,05%.

Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Timur rata-


rata lima tahun terakhir sebesar 6,65%. Sektor – sektor ekonomi yang dominan
memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi adalah sektor Pertambangan dan
Penggalian sebesar 10,84%, kemudian disusul oleh sektor Pengadaan Listrik dan
Gas sebesar 9,7% dan sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 7,82%.
Sedangkan sektor-sektor selain ketiga sektor tersebut, secara umum memberikan
kontribusi lebih kecil.

Selain kekayaan potensi sumber daya ekonomi yang menjadi kekuatan


pendukung pembangunan daerah, Kabupaten Halmahera Timur senantiasa
mengoptimalkan berbagai sektor–sektor rill lainnya yang kurang dominan,
diantaranya: pertanian, kehutanan dan perikanan dan sektor lainnya. Kondisi
tersebut diatas, menggambarkan bahwa ketiga sektor ekonomi yang dimaksud
bukan hanya menjadi sektor-sektor ekonomi yang paling dominan dalam
pembentukan produksi daerah, tetapi juga menjadi sektor penentu utama laju
pembangunan ekonomi daerah.

Keberadaan sektor-sektor yang belum dikelola secara optimal pada dasarnya


merupakan sektor-sektor yang potensial. Hanya saja masih dihadapkan dengan
berbagai kelemahan, diantaranya: kuantitas dan kualitas SDM yang masih rendah,
sarana dan prasarana produksi yang minim, akses pasar yang masih rendah,
lahan pertanian dan perkebunan yang rentan terhadap bencana alam, minimnya
inovasi hasil produksi serta pertumbuhan dan sebaran sentra industri dan usaha
kecil menengah diperdesaan masih rendah. Sektor-sektor potensial tersebut,
merupakan kekuatan sumber daya ekonomi yang mampu mendorong peningkatan
taraf hidup dan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi
pengelolaannya dengan konsep pengembangan wilayah berbasis kawasan
prioritas.

b. PEMERINTAHAN DAERAH DAN PELAYANAN PUBLIK

Dalam penyelengaraan pemerintahan, pemerintah daerah beserta perangkat


pendukungnya memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam
memberikan pelayanan. Untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
optimal sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya, ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, kedisiplinan dan ketekunan, kecakapan dan kemampuan
profesional aparatur, norma dan peraturan perundang-undangan yang didukung
dengan situasi dan kondisi keamanan, ketertiban masyarakat dan stabilitas daerah
yang kondusif, dengan didukung oleh sarana prasarana yang memadai dalam
rangka memberikan pelayanan yang optimal untuk keberhasilan pembangunan.

Saat ini, jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Halmahera Timur
tercatat sebanyak 2.831 orang, dengan dukungan sarana dan prasarana yang
telah dimiliki saat ini merupakan suatu kekuatan yang terus dikembangkan guna
lebih memperlancar dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan
dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Namun harus diakui bahwa, masih
terdapat berbagai kelemahan khususnya pada perangkat sistem, pranata dan
kelembagaan dalam menujang tugas-tugas pemerintahan yang masih belum
optimal, seperti kualitas aparatur yang belum sesuai antara latar belakang
keilmuan dengan tugas dan fungsi yang diemban. Keterbatasan kemampuan
aparatur pemerintah dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kepada
masyarakat, mengakibatkan menurunnya kredibilitas dan akuntabilitas aparatur
pemerintah dimata publik. Hal tersebut kemudian berimplikasi pada menurunnya
partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Sehingga perlu dilakukan
upaya untuk meningakatkan kualitas dan profesionalisme, peningkatan sumber
daya aparatur melalui melalui diklat kepemimpinan, diklat profesi, Beasiswa
pendidikan formal dan lainnya.

c. SARANA DAN PRASARANA WILAYAH

Ketersediaan sarana dan prasarana wilayah merupakan salah satu syarat


mendasar bagi suatu daerah untuk berkembang. Olehnya itu, pembangunan
sarana dan prasarana masih terus diprioritaskan. Pembangunan sarana dan
prasarana wilayah selain dimaksudkan untuk mendukung dan memperlancar
pelaksanaan berbagai kegiatan pemerintahan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, disamping itu juga untuk mendukung perkembangan daerah
di berbagai sektor.

Keberhasilan yang telah dicapai pemerintah daerah dalam upaya penyediaan


sarana dan prasarana wilayah di Kabupaten Halmahera Timur, dapat dilihat dari
perkembangan pada berbagai sektor, baik sektor transportasi, pertanian,
kelistrikan dan air minum, informasi dan telekomunikasi, perumahan dan
permukiman serta sektor pendidikan dan kesehatan. Hingga tahun 2020, panjang
jaringan jalan yang telah dibangun sepanjang 1.505,38 KM, yang terbagi dalam
jalan kolektor (jalan lingkar Kabupaten) sepanjang 575,91 KM dan jalan lokal
sepanjang 950,95 KM. Untuk sektor perhubungan laut saat ini telah terbangun 11
pelabuhan, untuk infrastruktur telekomunikasi secara keseluruhan telah melayani
91 desa. Selain itu, sektor penghubungan udara juga saat ini terus dioptimalkan
dengan penambahan panjang runway Bandara Buli sepajang 1900 m.

Capaian pembangunan pada sektor pertanian saat ini telah dibangun


infrastruktur jaringan irigasi sepanjang 195,37 KM yang tersebar pada 5 Daerah
Irigasi (D.I.), diantaranya terdapat 23,73 KM pada D.I. Patelean, 21,49 KM pada
D.I. Wayamli, 49,40 KM D.I. Opiyang-Mancalele, 75,92 KM pada D.I. Ake Daga
Tutuling Meja, 24,82 KM pada D.I. Ekor. Sedangkan untuk pembangunan pada
sektor pendidikan hingga saat ini telah tersedia sebanyak 20 unit SMA/SMK/MA,
53 unit SMP/MTs, 68 unit SD/MI, 80 unit TK/RA/KB yang tersebar pada seluruh
Kecamatan. Pada sektor kesehatan hingga saat ini telah terdapat 1 Rumah Sakit
umum Daerah, 5 puskesmas rawat inap dan 11 puskesmas rawat jalan yang
tersebar di seluruh kecamatan. Berbagai keberhasilan dalam penyediaan sarana
dan prasarana wilayah tersebut sesungguhnya bila terus diprioritaskan akan
menjadi kekuatan pendorong bagi pemerintah daerah dan masyarakat dalam
mempercepat pelaksaaan pembangunan daerah untuk kemajuan dan
kesejahteraan.

Bertolak dari capaian tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi sarana
dan prasarana wilayah di Kabupaten Halmahera Timur hingga saat ini masih
diperhadapkan pada berbagai kelemahan diantaranya masih terdapat 21,48 KM
jalan yang belum terbangun yakni pada ruas Bololo-Jara jara sepanjang 10,45 KM
dan Ruas Maba-Sagea sepanjang 11,03 KM. Sedangkan untuk Ruas jalan
Wayamli-Patlean-Jara Jara serta Ruas jalan Labi Labi-Bololo hingga saat ini masih
membutuhkan peningkatan prioritas penanganan. Selain itu, sektor transportasi
laut berupa layan tol laut juga belum dimaksimalkan.

Kendalan yang dihadapi pada pembangunan sektor pertanian sebagian besar


terletak pada eksisting jaringan irigasi yang belum optimal secara keseluruhan
dalam melayani kebutuhan pengairan. Sedangkan pada bidang perumahan,
kelemahan yang dihadapi meliputi masih terdapat 9.508 unit backlog rumah,
kualitas lingkungan masih rendah, serta masih tingginya angka rumah tidak layak
huni (RTLH).

d. KEPENDUDUKAN, PENDIDIKAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA


Dalam berbagai aspek pembangunan, penduduk memainkan peran yang
sangat penting. Selain penyedia tenaga kerja dan tenaga usahawan yang

dibutuhkan, penduduk juga berfungsi mengorganisasikan dan menggerakan


berbagai faktor produksi lain dalam proses produksi untuk menghasilkan output
pembangunan. Saat ini, penduduk usia produktif di Kabupaten Halmahera Timur
tercatat sebanyak 60.258 jiwa atau 63,47% yang tersebar pada 18 sektor
lapangan usaha, yang berkontribusi secara positif terhadap pembangunan daerah.
Potensi penduduk tersebut merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya
mewujudkan kemajuan daerah, yang dibaringi dengan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berkarakter sosial yang positif.

Masyarakat Halmahera Timur memiliki sikap hidup yang berperadaban dan


tercermin melalui interaksi sosial dan hubungan kemasyarakatan. Perilaku dan
sikap hidup tersebut senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan
kebersamaan, serta menerima keterbukaan dan kemajuan, sehingga melahirkan
kemampuan beradaptasi dengan perubahan. Prinsip hidup yang demikian
merupakan karakter masyarakat Halmahera Timur yang khas, menjadi suatu
modal yang sangat berharga jika terus ditingkatkan sejalan dengan perkembangan
dan kemajuan peradaban dewasa ini. Disamping itu, modal tersebut merupakan
suatu kekuatan besar untuk mencapai kemajuan di berbagai bidang yang dilandasi
nilai-nilai luhur, budaya, agama, sosial politik, hukum serta rasa persatuan dan
kesatuan dalam upaya mewujudkan masyarakat Halmahera Timur aman damai
dan bersahaja.

Namun demikian, masih terdapat beberapa kelemahan mendasar yang


bersifat fenomenal baik pada karakteristik penduduknya maupun sumber daya
manusianya. Karakteristik demografi kabupaten ini ditandai dengan distribusi
penduduk yang masih timpang antar kecamatan, kualitas dan tingkat kehidupan
ekonomi penduduk yang masih relatif rendah serta ketidak seimbangan antara
angkatan kerja dengan peluang/ kesempatan kerja. Selain itu, masih minimnya
ketersediaan tenaga pendidik bersertifikasi serta tenaga kesehatan yang tersebar
belum merata turut memberikan pengaruh.

e. PERTAHANAN KEAMANAN DAN HUKUM

Salah satu prasarat utama dalam menjaga, melindungi, memelihara dan


menjamin keberlangsungan pembangunan daerah adalah adanya dukungan
stabilitas keamanan yang tercipta melalui sistem pertahanan keamanan yang kuat.
Disamping itu, penataan fungsi dan sistem hukum yang mendukung
penyelengaraan paradigma yang berkualitas dan bertanggung jawab, serta
meningkatkan penerapan dan penegakan hukum yang memberi jaminan
kepastrian hukum bagi masyarakat, merupakan syarat mutlak yang diperlukan
guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang taat hukum, teratur aman dan
damai.

Masyarakat Halmahera Timur pada hakekatnya selalu menjunjung tinggi nilai-


nilai kebudayaan dan keagamaan. Hal tersebut sesungguhnya merupakan
kekuatan potensial yang strategis, dalam menjamin terbentuknya sistem
pertahanan keamanan yang kuat dan penegakan fungsi hukum sebagai pilar
pendukung utama keberlanjutan pelaksanaan pembangunan yang aman dan
berkeadilan.

Namun demikian, dibutuhkan dukungan pranata dan sistem kelembagaan


pertahanan keamanan dan hukum di Kabupaten Halmahera Timur, dalam ini
terlihat jelas dari jumlah dan kulaitas aparat keamanan dan hukum yang masih
terbatas serta tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap ketaatan
hukum yang masih relatif rendah.

f. KEAGAMAAN DAN KEBUDAYAAN

Agama dan kebudayaan juga merupakan faktor penting yang berperan dalam
menetukan proses pembangunan. Dengan agama masyarakat diarahkan untuk
berprilaku yang terpuji bukan hanya kepada ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa tetapi juga antara sesama manusia didalam hidup bermasyarakat serta
terhadap alam lingkungan.

Agama memerintahkan manusia untuk membangun diri dan masyarakatnya


agar dapat memperoleh keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Semetara itu
kebudayaan tampil sebagai variabel yang tidak kala pentingnya dalam menuntun
manusia dan masyarakat untuk hidup berbudaya yang baik. Proses interaksi untuk
menjadikan manusia dan masyarakat hidup bebudaya yang baik, membutuhkan
waktu yang sangat panjang.

Masyarakat Halmahera Timur merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi


tolenrasi antar ummat beragaman dan kebudayaan. Pendalaman nilai-nilai
keagamaan dan kebudayaan terus berkembang secara dinamis, yang menjadikan
masyarakat kabupaten ini sangat terbuka serta memiliki sikap dan perilaku hidup
kekeluargaan. Perilaku dan sikap hidup yang dipedomani oleh nilai-nilai religius
serta berbudaya, merupakan suatu kekuatan potensial pembangunan jika terus
dibina dan dikembangkan.
2. KONDISI EKSTERNAL

Untuk mempercepat proses pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Halmahera


Timur secara lebih dinamis pada masa akan mendatang, perlu dicermati berbagai isu
yang terkait dengan kondisi eksternal baik lingkup regional, nasional maupun
internasional. Secara umum isu-isu tersebut antara lain terkait isu otonomi daerah,
globalisasi, regonalisasi ekonomi, pengembangan sumberdaya ekonomi dan
lingkungan serta pemberantasan KKN.

Tindak pidana KKN didasarkan pada motif ekonomi, dalam artian mencari
keuntungan secara ekonomi. Kecenderungan terjadinya KKN juga disebabkan oleh
penyalahgunaan kekuasaan. Potensi terjadinya tindak pidana tersebut juga dapat
disebabkan oleh faktor budaya berupa kekerabatan. KKN merupakan jenis kejahatan
multi dimensi, sehingga dibutuhkan strategi pemberantasan yang multideminsional dan
terintegrasi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan tindakan dan strategi
pencegahan yang dilakukan secara terintegrasi.

Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya merupakan upaya pemberdayaan


daerah dalam rangka mengelolah pembangunan didaerahnya. Kreatifitas, inovasi dan
kemandirian akan dimiliki oleh setiap daerah, sehingga kualitas pelayanan pemerintah
kepada masyarakat senantiasa terus ditingkatkan. Dengan kata lain, penyediaan
barang-barang publik (public goods) dan pelayan publik (public services) oleh
pemerintah kepada masyarakat akan lebih terjamin. Otonomi daerah juga bertujuan
menyerahkan kewenangan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri,
merupakan suatu langkah maju untuk mengukur prestasi dan kemampuan daerah
dalam membangun dirinya. Kewenangan yang diberikan sejatinya memberikan ruang
dan peluang kepada daerah untuk melakukan terobosan pembangunan, dengan lebih
optimal mengarahkan semua kemampuan yang didasarkan pada potensi sumber daya
ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakatnya.

Arus perdagangan dunia dewasa ini, memperlihatkan trend perkembangan


kekuasaan ekonomi dan teknologi yang mengabaikan batas-batas kedaulatan suatu
negara sehingga dunia semakin terbuka seperti seakan tanpa batas. Hal tersebut,
membuka peluang dan kesempatan suatu negara bahkan daerah untuk mampu
berkompetisi pada level regional dan global. Untuk menghadapi kondsi tersebut, daerah
dituntut untuk terus mengoptimalkan keseluruhan potensi terutama potensi-potensi
yang terkait dengan sektor basis dan inovasi, agar mampu berkompetisi.

Kondisi perekonomian global yang begitu pesat menyebabkan arus perdagangan


serta mobilisasi kapital dan tenaga kerja, dengan dukungan teknologi informasi yang
begitu cepat berkembang berimplikasi pada proses pelaksanaan pembangunan
menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Karena peluang untuk meraih
keuntungan atas pergerakan sumber-sumber ekonomi terbuka lebar, akan tetapi pada
saat yang sama diperhadapkan pada persaingan yang sangat ketat para pelaku
ekonomi dari berbagai negara dan daerah yang disertai dengan potensi ancaman
terhadap keutuhan eksistensi negara. Menghadapi kondisi tersebut sangat diperlukan
konsep dan terobosan yang didasari oleh kajian mendalam terkait model dan
pendekatan pembangunan daerah yang akan dilakukan. Sehingga daerah dituntut
mampu agar melakukan akselerasi pembangunan, guna menjawab tantangan dan
tuntutan perkembangan global.

Pengaruh perdagangan regional membuka peluang investasi, tidak terkecuali pada


daerah yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi dengan
diberlakukan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
yang secara eksplisit memuat terkait kewenangan pemerintah kabupaten/kota yang
telah dialihkan kepada pemerintah provinsi. Diantaranya pengelolaan sumber daya
pertambangan, kehutanan, kelautan dan pesisir dan lain sebagainya. Akibat dari hal
tersebut, Kabupaten Halmahera Timur sebagai salah satu daerah yang memiliki
kekayaan sumber daya mineral dan hasil hutan yang berlimpah, hanya mendapatkan
manfaat dari kegiatan pengelolaan potensi tersebut berupa dana bagi hasil, serta
mendapatkan efek multi player berupa: terbukanya lapangan kerja, jasa transportasi
dan akomodasi lokal, perputaran ekonomi serta peningkatan sektor jasa lainnya.

C. PERMASALAHAN

Implementasi pembangunan daerah di Kabupaten Halmahera Timur hingga saat ini


telah menghasilkan sejumlah keberhasilan. Meskipun demikian, harus diakui bahwa masih
terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi, sejalan dengan tuntutan kemajuan
pembangunan daerah yang terus berkembang. Kondisi objektif diatas, dapat dikemukan
pokok-pokok permasalahan yang dihadapi sebagai berikut.

1. Pemanfaatan potensi sumber daya ekonomi baik pada wilayah daratan maupun
perairan, khususnya komoditas ikan dan hasil perikanan lainnya, hasil pertanian
tanaman pangan, perkebunan, peternakan belum dilakukan secara maksimal. Untuk
kehutanan dan pertambangan dilakukan secara eksploitatif, sehingga berdampak pada
pemusatan kekuatan ekonomi di sektor modern perekonomian.
Kondisi ini menyebabkan timbulnya kesenjangan ekonomi antar antar wilayah, dan
antar kelompok dalam masyarakat. Dampak lain yang timbul adalah kerusakan
lingkungan dan perlambatan pengembangan aktivitas ekonomi rakyat terutama di
sektor tradisional perekonomian.
2. Penataan perangkat sistem dan pranata kelembangaan pemerintahan daerah belum
dilakukan secara optimal. Hal itu terlihat pada profesionalisme aparatur dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat, rendahnya kredibilitas dan akuntabilitas
aparatur pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Selain itu,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan belum dilakukan secara sinergis.
3. Masih belum memadainya ketersediaan jumlah berbagai fasilitas dasar dan
penunjang kehidupan masyarakat yang diikuti dengan tingkat sebaran yang belum
merata di semua wilayah kecamatan, seperti sarana dan prasarana transportasi, baik
transportasi darat dan laut, informasi dan telekomunikasi, penerangan/ kelistrikan dan
air bersih, pendidikan dan kesehatan.
4. Rendahnya jumlah lulusan pendidikan menengah ke jenjang pendidikan tinggi,
berimplikasi terhadap minimnya ketersedian sumber daya manusia yang mempunyai
kemampauan dan daya saing.
5. Belum maksimalnya pembinaan di bidang hukum, sehingga menyebabkan penegakan
supremasi hukum belum terwujud dengan baik. Selain itu, belum optimalnya sistem
kelembagaan pertahanan keamanan juga menyebabkan belum maksimalnya
kemampuan aparat dalam penciptaan kondisi keamanan yang tetap kondusif.

D. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH


1. VISI PEMBANGUNAN DAERAH

Sasaran pembangunan dalam kurun waktu lima tahun mendatang, berdasarkan


kondisi obyektif Kabupaten Halmahera Timur akan diarahkan pada upaya mewujudkan
kemajuan daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Maju dalam artian menjadikan
Kabupaten Halmahera Timur sebagai daerah yang lebih baik dari kondisi masa lalu.
Maju juga berarti pembangunan daerah mesti mampu menciptakan peningkatan dalam
kesejehteraan masyarakat, dengan menyediakan infrastruktur pelayanan dasat yang
memadai. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dilakukan melalui percepatan
pembangunan dan pemerataan perekonomian daerah. Masyarakat yang sejahtera
adalah cerminan masyarakat yang maju, serta mampu memenuhi standar kehidupan
yang layak sesuai degan harkat dan martabat. Karakteristik kepribadiaan masyarakat
yang sejahtera memiliki etos kerja, sikap/mental, disiplin serta moral. Sejahtera juga
dimaknai derajat kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang semakin membaik
ditandai dengan terpenuhinya sandang pangan dan papan secara merata. Pada
akhirnya, masyarakat yang sejahtera memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana
kehidupan yang adil dan demokratis, baik dalam kehidupan bernegara maupun dalam
kehidupan bermasyarakat. Atas dasar kondisi ideal yang diinginkan dalam kurun waktu
lima tahun mendatang seperti yang telah diuraikan di atas, maka visi pembangunan
Kabupaten Halmahera Taimur tahun 2021-2025 adalah:

“Halmahera Timur Maju Dan Sejahtera”.

2. MISI PEMBANGUNAN DAERAH

Untuk mewujudkan Visi pembangunan Daerah Halmahera Timur sebagaimana


dikemukana diatas, maka breackdown kedalam lima Misi pembangunan yang
merupakan tugas pokok untuk menjawab problematika yang akan dihadapi lima tahun
mendatang. Penjabaran Misi Pembangunan Daerah Halmahera Timur, sebagai berikut:

a) Melanjutkan Pembangunan Sumber Daya Manusia, dengan


tujuanmelanjutkanpembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, yakni
SDM Halmahera Timur yang agamais, berbudaya, berkarakter, yang dilakukan
melalui proses pendidikan dan peningkatan keterampilan, baik yang dilksanakan
oleh pemerintah maupun swasta. Agar tercipta tingkat pendidikan dan penalaran
masyarakat yang cerdas dan kompetitif yang sehat dan tangguh, sehingga
masyarakat Halmahera Timur mampu berdiri sejajar dengan masyarakat Indonesia
di daerah lainnya.
b) Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur, bertujuan meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana untuk mendukung pertumbuhan wilayah, melalui konsep
pengembangan berbasis kawasan-kawasan strategis kabupaten. Peningkatan
penyediaan infrastruktur wilayah yang dilakukan, masih diprioritaskan pada
pembangunan dan perbaikan prasarana transportasi jalan di seluruh wilayah
Kabupaten Halmahera Timur, untuk mendukung pengembangan sektor pertanian,
perikanan, pariwisata, permukiman guna mendukung percepatan pembangunan
ekonomi daerah.
c) Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan dan Mendorong Investasi,
dengan tujuan untuk peningkatan produksi hasil sektor-sektor pertanian,
perkebunan serta perikanan dan kelautan, yang dilakukan melalui konsep
pengembangan ekonomi terpadu dan terintegrasi berbasis potensi lokal, serta
mendorong peran sektor pariwisata, koperasi, UMKM, industri, perdagangan serta
membuka peluang investasi melalui pengembangan pusat-pusat ekonomi baru
yang produktif, berbasis partisipasi masyarakat.
d) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelolah Pemerintahan, untuk melaksanakan
amanat otonomi daerah dalam mewujudkan reformasi birokrasi. Penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah yang difokuskan pada penataan sistem,
aparatur, dan pranata kelembagaan dengan berorientasi pada profesionalisme
aparatur dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan
paradigma pembangunan.
e) Mewujudkan Stabilitas Politik, Keamanan, Hukum dan Sosial, yaitu
meningkatkan pemahaman dibidang hukum kepada masyarakat guna menjamin
terciptanya ketertiban, keamanan, dan stabilitas politik dengan melalui
peningkatkan nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati dan menghargai melalui
pengembangan peran aktif seluruh komponen masyarakat dengan pendekatan
agaman, adat dan budaya serta lembaga-lembaga kemasyarakatan.

E. IMPLEMENTASI PROGRAM

Implementasi program kerja ini, merupakan breackdown dari visi dan misi yang memuat
tentang program dan langkah-langkah kebijakan strategis, yang akan direalisasikan pada
masa kepemimpinan lima tahun yang akan datang. Berdasarkan kondisi empirik saat ini,
untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi, maka dirumuskan program-
program prioritas sebagai berikut:

1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA


a) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha
Esa sesuai dnegan ajaran agama yang dianut melalui bantuan pembangunan dan
rehabilitasi sarana dan prasarana ibadah, peningkatan kualitas dan jumlah juru
dakwah, serta mengembangkan kualitas pendidikan agama, melalui
pemberdayaan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dan tokoh-tokoh
agama dalam pembangunan.
b) Mempererat hubungan, toleransi dan kerukunan hidup antar umat beragama.
c) Membangun sarana dan prasarana kesenian, budaya dan olahraga, guna
mendukung penyaluran kreasi dan bakat generasi muda.
d) Mempercepat upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat melalui
penyediaan dan pelayanan kebutuhan dasar yang memadai khususnya pangan,
sandang dan papan dengan harga terjangkau;
e) Memperbaiki kualitas gizi dan derajat kesehatan masyarakat melalui pemerataan
sebaran jumlah dan kualitas sarana dan prasarana Kesehatan (Rumah Sakit,
Puskesmas dan Pusat-pusat pelayanan kesehatan) termasuk peningkatan kualitas
pelayanan;
f) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan paramedis pada fasilitas
pelayanan kesehatan secara merata dan berkelanjutan;
g) Pencegahan stunting (anak kerdil) melalui program terintegrasi yang melibatkan
pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat.
h) Membebaskan masyarakat Halmahera Timur dari buta aksara dan mendorong
peningkatan sumberdaya manusia melalui pendidikan gratis baik pada jenjang
TK/PAUD, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Lanjutan Tingkat pertama (SLTP).
i) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pemerataan distribusi
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dasar yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan tuntutan kemajuan zaman yang terintegrasi
(Playgroup, TK, SD/MA dan SMP/MTs);
j) Mendorong pembangunan politeknik/kejuruan melalui kerjasama dengan pihak
swasta/Yayasan pendidikan khususnya pada sektor teknologi tepat guna (sipil,
mesin, industri dan perbengkelan);
k) Membangun pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) bagi tenaga kerja terampil
yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, guna meningkatkan kemampuan
penguasaan dan pengembangan teknologi terapan di bidang produksi dan
pengelolaan sumber daya alam;
l) Meningkatkan kinerja, kemampuan dan profesionalisme aparatur pemerintah
daerah dalam praktek penyelenggaraan tugas-tugas rutin pemerintah dan
pembangunan, baik dengan jalan peningkatan pembinaan dan pengawasan
terhadap tugas dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat maupun melalui
pendidikan lanjutan pada jenjang Strata satu (S1), Strata dua (S2), magang,
pendidikan dan pelatihan penjenjangan serta pendidikan keahlian lainnya;

2. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR


a) Melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi wilayah yang
berkualitas, melalui pembangunan dan peningkatan ruas jalan dan jembatan di
seluruh wilayah Kabupaten Halmahera Timur, terutama di ibukota kabupaten dan
diwilayah Maba Utara dan Wasile Utara.
b) Melanjutkan pembangunan dan peningkatan sarana prasarana wilayah yang
menjadi pintu masuk ke seluruh Kabupaten Halmahera Timur dengan wilayah luar.
Dengan meningkatkan aksesibilitas untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah
melalui pembangunan dan peningkatan dermaga, pelabuhan rakyat, dan bandar
udara.
c) Memperbaiki dan meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan
yang berkualitas seperti jalan-jalan lingkungan, layanan air minum, drainase, air
limbah, persampahan, serta jaringan POS dan telekomunikasi untuk
mempermudah pelaksanaan fungsi-fungsi pelayanan dan peningakatan
kesejahteraan masyarakat.
d) Membangun sarana dan prasarana kelistrikan wilayah dan sumberdaya air bagi
kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya seperti industry, perdagangan, transportasi,
pariwisata dan jasa lainnya.
e) Mengembangkan sarana dan prasarana untuk mendukung pertumbuhan kawasan-
kawasan strategis kabupaten, dalam sistem pengembangan wilayah terpadu
sebagai kesatuan sosial, ekonomi, dan budaya dengan memperhatikan potensi,
karakteristik dan daya dukung lingkungan, guna mempercepat proses peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan akselerasi pembangunan daerah.
f) Penataan ruang wilayah sebagai acuan kebijakan secara spasial terhadap
pembangunan di setiap sektor, agar pemanfaatan ruang dapat dilakukan secara
sinergis, serasi dan berkelanjutan.
g) Medorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana
melalui pola kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dengan
intensitas yang kuat diberikan kepada pihak swasta dan masyarakat luas dalam
membangun wilayah dan kota.

3. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN DAN MENDORONG


INVESTASI
a) Melanjutkan pembangunan dan meningkatkan pelayanan perekonomian,
penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesempatan berusaha pada semua
sektor, guna mempercepat peningkatan pendapatan, taraf hidup dan tingkat
kesejahteraan masyarakat.
b) Meningkatkan investasi di berbagai sector ekonomi produktif, dengan menciptakan
kondisi daerah yang kondusif untuk menjamin keamanan dan kelangsungan
berusaha.
c) Meningkatkan sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan) secara
berdaya guna dan berhasilguna dengan mengoptimalkan peran serta UMKM,
koperasi, dan lembaga keuangan.
d) Menggalakan upaya-upaya dengan menghadirkan investor baik nasional maupun
internasional, Badan Usaha Milik Negara dan Bahan Usaha Milik daerah, untuk
bermitra dengan UMKM, BUMDES dan koperasi.
e) Meningkatkan kontribusi pada sektor pariwisata, koperasi, UKM, industri dan
perdagangan terhadap perekonomian daerah dengan mendorong lahirnya pusat-
pusat ekonomi baru. Serta pembangunan kawasan ekonomi terpadu yang
terintegrasi berbasis potensi lokal.
f) Meningkatkan indeks kualitas lingkungan hidup melalui program Langit Biru, Laut
Biru, Hutan Hijau dan Perlindungan masyarakat terhadap bencana sosial, alam
dan non alam.

4. REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN


a) Penataan sistem dan pranata kelembagaan pemerintahan yang lebih menjamin
efekvifitas penyelenggaraan pemerintaha sesuai dengan tuntutan paradigma
pembangunan.
b) Meningkatkan kinerja, kemampuan dan profesional aparatur pemerintah daerah
dalam praktek penyelenggaraan tugas-tugas rutin pemerintahan dan
pembangunan.
c) Meningkatkan moralitas dan disiplin kerja aparat melalui peningkatan pembinaan
perilaku, sikap dan etos kerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
d) Mewujudkan aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa, bertanggung jawab
dan bebas dari praktek-praktek penyelenggraan pemerintahan yang cenderung
KKN dan berprilaku tidak terpuji.
e) Melaksanakan prinsip demokratis dan transparansi kebijakan dalam praktek
penyelenggaraan pemerintahan daerah melaui mekanisme pengambilan
keputusan yang demokratis dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.

5. MEWUJUDKAN STABILITAS POLITIK, KEAMANAN HUKUM DAN SOSIAL.


a) Meningkatkan pemahaman dibidang hukum kepada masyarakat guna menjamin
terciptanya ketertiban, keamanan, dan stabilitas politik dengan melalui
peningkatkan nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati dan menghargai.
b) Mendorong kesadaran masyarakat untuk berperan dan berpartisipasi aktif dalam
menciptakan ketertiban dan keamanan lingkungan.
c) Penataan fungsi dan sistem hukum yang memberikan jaminan kepastian hukum
kepada masyarakat melalui penyelenggaraan peradilan yang berkualitas dan
bertanggung jawab dalam rangka penegakan supremasi hukum;
d) Menumbuhkembangkan semangat bela Negara yang tinggi kepada seluruh
elemen masyarakat, melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hukum.

F. TUJUAN DAN SASARAN


Pelaksanaan pembangunan pada hakekatnya mempunyai tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai, yang merupakan penjabaran kongkrit dari visi dan misi pembangunan yang
terukur untuk diimplementasikan. Maka dirumuskan tujuan dan sasaran-sasaran
pembangunan Kabupaten Halmahera Timur 2021-2025, sebagai berikut:

1. Terwujudnya kondisi ekonomi kerakyatan dan ekonomi daerah yang kuat, dalam
mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi guna mewujudkan masyarakat
Halmahera Timur maju dan sejahtera.
2. Terciptanya perbaikan gizi dan derajat kesehatan masyarakat, guna mewujudkan
masyarakat Halmahera Timur sehat dan tangguh.
3. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia, sebagai syarat utama dalam mendorong
laju pembangunan.
4. Meningkatnya profesionalisme aparatur, berdasarkan prinsip efektivitas, efisiensi,
patisipatif, transparan serta akuntabel dalam penyelenggaraan pelayanan
pemerintahan.
5. Terselenggaranya pemerintahan daerah yang efektif, baik bersih dan berwibawa yang
terbebas dari KKN.
6. Terciptanya perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha di berbagai sector
ekonomi, yang bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat.
7. Terwujudnya kepastian dan ketaatan hukum dalam masyarakat, serta praktek
penyelenggaraan peradilan yang berkualitas dan bertanggung jawab.
8. Tercapainya kondisi keamanan yang kondusif dalam melaksanakan pembangunan
daerah.

PENUTUP
Demikian visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Halmahera Timur 2021-2025,
yang merupakan intisari pokok-pokok program kerja pembangunan. Hal ini merupakan
tanggung jawab yang harus Kami emban pada lima tahun mendatang, Insya Allah, bila Kami
terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Timur.

Visi dan misi ini disampaikan untuk menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
Partai Pengusung, DPRD dan masyarakat Kabupaten Halmahera Timur, guna mencermati
dan merespon berbagai fenomena dan dinamika pembangunan yang berkembang dewasa
ini. Tentunya visi dan misi ini hanya akan dapat diwujudkan apabila didalam pelaksanaannya
didukung oleh kerja keras dan partisipasi aktif semua stakeholder juga komponen
masyarakat. Guna Mewujudkan Halmahera Timur Maju dan Sejahtera.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa meridhoi dan memberkati
perjuangan kita semua. Amin Ya Rabbul Alamin.

“Salam Limabot Fay Fiye”

Halmahera Timur, 11 September 2020


CALON BUPATI CALON WAKIL BUPATI
HALMAHERA TIMUR HALMAHERA TIMUR

DRS. H. UBAD YAKUB, MPA ANJAS TAHER, SE.,M.Si

Anda mungkin juga menyukai