of if i
P ropins i Maluk u Ut ara Tahun 2009-
2
TINJAUAN KEBIJAKAN
2.1. Tinjauan Kebijakan Tata Ruang
2.1.1. RTRW Propinsi Maluku Utara
Perencanaan tata ruang wilayah Propinsi Maluku Utara, perlu mengacu
kepada Strategi Kebijaksanaan wilayah yang telah ditetapkan di Tingkat
Nasional. Berdasarkan GBHN Tahun 1999 dan Strategi Kebijaksanaan
pengembangan wilayah yang ditetapkan oleh Menko perekonomian/ Bappenas
tahun 2000 diuraikan sebagai berikut :
1. Mengacu pada rencana tata ruang wilayah, baik nasional maupun lokal
untuk mendukung kesinambungan dan keserasian pembangunan.
2. Menekankan peran pemerintah di dalam pembangunan daerah sesuai
dengan azas otonomi dan desentralisasi.
3. Pengembangan wilayah didasarkan pada pemanfaatan keunggulan
komparatif dan kompetitif di setiap daerah agar tercapai keserasian
perkembangan ekonomi antar daerah.
4. Mendorong peningkatan ekonomi wilayah yang menunjang peningkatan
kesempatan kerja dan kesempatan berusaha serta keterkaitan antar
wilayah yang saling menguntungkan.
5. Mendorong pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh.
6. Mempercepat kemajuan kegiatan ekonomi perdesaan dalam rangka
peningkatan pendapatan masyarakat perdesaan.
7. Meningkatkan aksesibilitas wilayah tertinggal untuk mendorong
percepatan pembangunan di wilayah itu.
8. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dan ketertiban
daerah perbatasan.
9. Meningkatkan kemampuan pengelolaan perkotaan dan perdesaan
dalam penyediaan sarana, prasarana dan pelayanan umum.
10. Meningkatkan kerjasama kemitraaan antara pemerintah, masyarakat
dan dunia usaha dalam pembangunan daerah.
II1
LAPORAN AKHI
R
2.1.1.1. Visi Pembangunan Daerah Menurut RTRW Propinsi Maluku Utara
Dalam pola dasar Propinsi Maluku Utara tahun 20032007 disebutkan
visi pembangunan daerah, adalah sebagai berikut:
”Terwujudnya Propinsi Maluku Utara sebagai Propinsi Kepulauan, dalam
Lingkungan Masyarakat Yang Agamis, Berbudaya, Maju, Damai, Mandiri, Adil,
Dan Sejahtera Berbasis Sumber Daya, Tahun 2023.”
Kondisi yang secara bertahap ingin dicapai dengan ditetapkannya visi
tersebut, antara lain:
1. Terbentuknya Maluku Utara sebagai Propinsi kepulauan dengan
keragaman sosiokultural yang dinamis dan inovatif, berbasis pada
sumber daya yang mengedepankan penghayatan nilainilai ajaran
agama, ilmu pengetahuan dan teknologi serta moral masyarakat yang
berlandaskan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Terlaksananya pelayanan pemerintahan yang handal, efesien dan
transparan di dalam suasana kehidupan yang aman dan tentram dalam
kerangka otonomi daerah.
3. Terciptanya kondisi yang kondusif bagi partisipasi masyarakat secara
luas dalam pembangunan daerah yang bertumpu pada tata nilai budaya
serta sumberdaya yang berkelanjutan dengan mengembangkan
kerukunan hidup antar warga masyarakat, baik antar agama, suku dan
budaya.
4. Tersedianya lapangan kerja yang memberikan penghasilan cukup
secara adil dan merata.
5. Terciptanya masyarakat yang menghormati Hak Asasi Manusia dalam
segala aspek kehidupan.
6. Terciptanya tingkat kesehatan dan gizi masyakarat yang cukup baik,
sehingga faktor sumberdaya manusia yan maju, mandiri, dan sejahtera
dalam lingkungan yang sehat, sehingga dapat diandalkan sebagai
sumber daya pembangunan.
Tabel 2.1. Pembagian BWK dan Arahan Pengembangan Tiap Sub BWK Kota
Sofifi
BWK – 1 Pariwisata
Perumahan
BWK – 2 Pemerintahan
Perdagangan dan Jasa (CBD)
Pelabuhan/dermaga penumpang
Perumahan
BWK – 3 Pelabuhan/dermaga penumpang
Perumahan
BWK – 4 Pelabuhan/dermaga penumpang dan barang
Industri pengolahan
Perdagangan dan Jasa
Perumahan
Sumber : RTRW Ibukota Propinsi Maluku Utara Tahun 2000
Tabel 2.2. Arahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Terbuka Hijau di Kota Sofifi
Jenis Kawasan /
Ruang Terbuka Lokasi Arahan Pemanfaatan Ruang
Hijau
Fungsi utama: sebagai sarana untuk menciptakan
keserasian dan keindahan lingkungan, sarana
untuk mempengaruhi/memperbaiki iklim
mikro.
Pola pengembangannya perlu
mempertimbangkan jenis, letak/lokasi serta
jenis vegetasinya memenuhi kriteria:
1. Karakteristik tanaman: perakaran tidak
Tersebar dalam mengganggu pondasi, dahan tidak mudah
berbagai kawasan patah, tidak bergetah, struktur daun
fungsional kota ; setengah rapat sampai rapat;
pemerintahan, 2. Ketinggian bervariasi, warna hijau dan
Taman perdagangan dan variasi warna lain secara seimbang;
jasa, industri, 3. Kecepatan tumbuh sedang;
pendidikan, dan 4. Berupa habitat tanaman lokal dan tanaman
pusatpusat budidaya;
BWK/SubBWK 5. Jenis tanaman tahunan atau musiman; dan
6. Jarak tanaman setengah rapat, 90% dari luas
areal harus dihijaukan.
Bentukbentuk kawasan hijau pertamanan yang
dikembangkan : taman kota, taman
dalam kawasan fungsional
(pemerintahan,
perdagangan dan jasa, pendidikan), taman
lingkungan perumahan, pulau jalan, taman
Jenis Kawasan /
Ruang Terbuka Lokasi Arahan Pemanfaatan Ruang
Hijau
gerbang kota, taman kota dan taman rekreasi.
2. Terminal
Penyediaan terminal sebagai sarana untuk memudahkan pergantian
moda. Ada beberapa terminal yang perlu dibangun untuk melayani
aktivitas penduduk di wilayah Kota Sofifi, yaitu :
a. Terminal yang melayani pergantian moda dari sistem transportasi laut
ke transportasi darat, dimana pengembangannya dilakukan di
pelabuhanpelabuhan Sofifi dan Sumahode. Tipe terminal yang dapat
dikembangkan di sana adalah terminal tipe B yang melayani
pergerakan antar kabupaten; dan
b. Pembangunan terminal lainnya, adalah terminal tipe C yang melayani
pergerakan internal (dalam kota), dimana untuk setiap pusat BWK
akan memiliki terminal tipe C ini.
3. Penyediaan angkutan umum
Penyediaan angkutan umum sangat dipengaruhi oleh tingkat permintaan
yang ada. Permintaan angkutan umum dipengaruhi oleh potensi
pergerakan yang ditentukan oleh jaminan penduduk usia produktif dan
sistem aktivitas (pembangkit pergerakan). Untuk kedepan, sesuai
dengan perkembangan kegiatan di wilayah Kota Sofifi yang berfungsi
sebagai Ibukota Propinsi Maluku Utara, maka kebutuhan angkutan
umum akan semakin terasa, baik dari segi armada maupun rute
angkutannya. Oleh karena itu, perlu diantisipasi kebutuhan angkutan
umum pada kurun waktu sepuluh tahun mendatang, baik jumlah armada
maupun pengembangan rute, agar aksesibilitas antar wilayah di kota
Sofifi semakin meningkat.
B. Transportasi laut
Pengembangan sistem transportasi laut merupakan hal terpenting
mengingat kondisi wilayah Propinsi Maluku Utara berupa kepulauan. Dalam
pengembangan sistem transportasi laut di wilayah Kota Sofifi, beberapa hal yang
menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut :
1. Untuk pelayanan pola commuter diperlukan peningktan sistem
pelayanan transportasi laut darat dari, dan ke wilayah Sofifi terutama
ruas :
a. Akses masuk melalui Gerbang Barat: lokasi Dermaga Sofifi saat ini;
b. Bersamaan dengan peningkatan tingkat pelayanan dan aksesibilitas
Dermaga tersebut perlu secara simultan dibangun Terminal tipeB
(pelayanan antar kabupaten) yang dialokasikan di sekitar dermaga
menjada satu sistem transhipment/transit poin; dan
c. Ruas jalan antar Dermaga – Terminal – Pusat Kegiatan – sub pusat
kegiatan.
2. Untuk pelayanan distribusi barang dari dan ke wilayah Kota Sofifi,
diperlukan pengembangan pelabuhan barang. Lokasi potensial untuk
dapat dikembangkan sebagai pelabuhan barang adalah di Sumahode.
C. Transportasi udara
Pengembangan transportasi udara diarahkan di luar wilayah Kota Sofifi
mengingat kondisi fisik, baik dari segi luas maupun kemampuan daya dukung
tanah/geologi tidak memungkinkan untuk dibangun bandara udara.
Pengembangan bandara udara diarahkan di daerah Toniku Islam yang memiliki
area lahan datar yang luas dan dari segi daya dukung lahan/geologi mendukung.
2.1.3. Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Sofifi
Pola Jaringan Jalan, jenis dan fungsi jalan yang membentuk pola
jaringan jalan di BWK 2:
Tabel 2.10. Sistem Jaringan Jalan BWK 2
Kecepatan Minimum
Jenis Jalan Damija Fungsi Jalan
(Km/Jam)
Arteri sekunder 40 Penghubung antara fungsi sekunder I 50
Kolektor primer 33 Penghubung antara fungsi primer I 60
kelas II
Kolektor sekunder 28 Penghubung antara fungsi sekunder II 40
Lokal sekunder 18 Penghubung antara fungsi sekunder 30
lainnya
Sumber : RDTRK Sofifi Tahun 2002
Pola Jaringan Jalan, jenis dan fungsi jalan yang membentuk pola
jaringan jalan di BWK 3:
Pola Jaringan Jalan, jenis dan fungsi jalan yang membentuk pola
jaringan jalan di BWK 4:
Tabel 2.23. Alokasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Terbuka Hijau di BWK 1,2,3 dan 4
Kawasan Arahan Pemanfaatan Ruang Lokasi
Taman Fungsi utama: sarana untuk menciptakan keserasian dan Tersebar
keindahan lingkungan pemerintahan,
Pola pengembangnnya: mempertimbangkan jenis, letak dan perdagangan, dll
jenis vegetasi
Taman kota, taman lingkungan, taman rekreasi, dll
Lapangan Fungsi utama: sarana olah raga dan rekreasi Tersebar pusat
Olah Raga Pola pengembangnnya: dikaitkan dengan pengembangan kota, pusat BWK,
kawasan perumahan pusat subBWK
Lapangan olah raga dan sarana pelengkapnya
Jalur Hijau Fungsi utama: jalur pengaman utilitas, keserasian lingkungan Tersebar tepi
Pola pengembangnnya: mempertimbangkan lokasi, kriteria jalan, tepi sungai,
vegetasi untuk jalur hijau pengaman
tegangan tinngi
Pemakaman Fungsi utama: sarana tempat pemakaman umum dan unsur Tersebar di setiap
kawasan hijau kota BWK
Pola pengembangnnya: tersebar di setiap PWK
Pertanian Fungsi utama: pengahsil produksi pertanian sekaligus BWK 3, sebelah
konservasi kegiatan budidaya pertanian selatan Sungai
Kawasan Arahan Pemanfaatan Ruang Lokasi
Pola pengembangnnya: mempertimbangkan potensi yang ada Oba
Pekarangan Fungsi utama: sarana menciptakan keserasian pada kawasan
perumahan
Pola pengembangnnya: menyatu dengan kaplingkapling
perumahan
Kawasan Fungsi utama: kawasan konservasi perlindungan air tanah dan Danau Gosale,
Konservasi/ sistem retensi pengisian air tanah dearah rawarawa
Kawasan Pola pengembangnnya: melindungi dan mengamankan BWK 1, seluruh
Lindung kawasan danau dari kegiatan budidaya kawasan dengan
fungsi lindung
Sumber : RDTRK Sofifi Tahun 2002
2.1.8. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan BWK 3 dan 4 Kota Sofifi